EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus … · 2015-09-02 · memperbaiki kerja fungsi tubuh yang terganggu akibat stres. ... penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan,

Post on 13-Mar-2019

225 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L) JANTAN AKIBAT

PEMAPARAN ASAP ROKOK

ISMIYATI MUHAMMAD

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS PERNYATAAN MENGENAI TESIS

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul rdquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo adalah karya saya sendiri dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini

Bogor Agustus 2009

Ismiyati Muhammad

NRP G352070171

ABSTRACT ISMIYATI MUHAMMAD Effect of Antioxidant Vitamin C On Male Rat (Rattus norvegicus L) Due to Exposure of Cigarettes Smoke Under Supervision of DEDY DURYADI SOLIHIN and NASTITI KUSUMORINI

Antioxidant of vitamins C could be used in neutralizing free radical such us cigarettes smoke The aim of this research was to find out the effects of Vitamin C (ascorbic acid) on rat (Rattus norvegicus) which was exposed to cigarette smoke by concentration of malondialdehid (MDA) measuring activities of superoxide dismutase (SOD) enzyme number of erythrocyte cells (RBC) number of leukocyte cells (WBC) concentration of hemoglobin (Hb) and pack cell volume (PCV) Twenty five rats were assessed in this study and they were devided into 5 groups P0) As a control group (without any exposure to cigarette smoke and vitamin C) PI) The group which was given vitamin C only P2) The group which was exposed to cigarette smoke only P3) The group which was exposed to cigarette smoke and given vitamin C at the same time P4) The group which was exposed to cigarette smoke and was given vitamin C after the exposure Stress treatment was carried out by exposing the rats to cigarette smoke for 30 days continously with a dosage of 1 cigarette per 15 minutes in the period of 60 minutes The vitamin C was given orally with a dosage of 857 mgkg bwday for 30 days continously Stress condition (exposed to cigarette smoke) decreased the activities of SOD and increased the concentration of MDA in the heart and kidneys also increased concentration of RBC WBC PCV and decreased concentration of Hb Vitamin C consumption increased the activities SOD but do not as high as control group The giving of vitamin C at the same time of cigarette smoke exposure showed the best result as antioxidant Keywords Ascorbic acid liver kidney rat cigarettes Superoxide dismutase

RINGKASAN

ISMIYATI MUHAMMAD Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok Dibimbing oleh DEDY DURYADI SOLIHIN dan NASTITI KUSUMORINI

Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar 60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok Rokok merupakan salah satu sumber dari radikal bebas yang berasal dari lingkungan luar dan merupakan penyebab dari berbagai penyakit

Radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai proses reaksi kimia dalam tubuh dan juga dari lingkungan yang terpolusi seperti asap rokok asap kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka radikal bebas tersebut akan merubah fungsi dan berpengaruh pada proses munculnya penyakit

Rokok merupakan salah satu polutan berupa gas yang mengandung berbagai bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan eugenol untuk rokok kretek Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari nitrosamin dan oksigen reaktif yang dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) nitrit peroksida (NO2) dalam fase gas serta quinone (Q) semiquinone (HQ) dan hydroquinone (HQ2) dalam fase tar Zat-zat tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraseluler dan intraseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA

Antioksidan merupakan substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk melawan radikal bebas yaitu berupa enzim dan nonenzim Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai antioksidan yaitu superoksida dismutase (SOD) katalase dan glutation peroksida (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara ekstraseluler Antioksidan ekstraseluler tersebut harus mempunyai kemampuan memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi molekul yang stabil berupa vitamin Antioksidan berupa vitamin adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C untuk melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma dan menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi udara dan asap rokok Oleh karena itu penggunaan vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan April 2009 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap radikal bebas akibat pemaparan asap rokok kretek

Hewan coba yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang berumur plusmn 8 minggu dengan berat badan plusmn 200 gr ascorbic acid 857 mgkg bbhari dan pemaparan rokok kretek selama tiga puluh hari dengan dosis satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Tikus yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam lima kelompok yaitu P0 = tidak diberi perlakuan asap rokok dan tidak diberi vitamin C P1 = diberi perlakuan dengan diberi vitamin C saja dengan dosis 857 mgkg bbhari selama tiga puluh hari dan tidak diberi asap rokok P2 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari P3 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari setelah itu diberi vitamin C secara bersamaan P4 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari dan kemudian diberi vitamin C selama tiga puluh hari dengan dosis 857 mgkg bbhari

Proses pemaparan dilakukan dengan menggunakan chamber yaitu sebuah kotak plastik yang dihubungkan dengan tempat pembakaran rokok dan air pump (pompa udara) yang dimodifikasi Pada chamber ini terdapat dua lubang yang satunya dihubungkan dengan air pump dan yang satunya lagi dihubungkan dengan tabung oksigen Tikus dimasukan kedalam chamber katup oksigen dibuka pada 05 atmosfer rokok dibakar dan air pump dinyalakan Biarkan sampai chamber penuh terisi asap rokok lalu air pump dimatikan Setelah asap rokok dalam chamber habis maka air pump dinyalakan kembali Kegiatan ini dapat berulang sampai empat kali untuk satu batang rokok Satu batang rokok dibakar sampai tersisa dua cm

Parameter yang diukur adalah kadar malondialdehida (MDA) pada hati dan ginjal tikus dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 532 nm Prinsip pengukuran kadar MDA berdasarkan kemampuan kompleks berwarna merah muda antara MDA dan TBA (asam tiobarbiurat) Dan mengukur aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) pada hati dan organ tikus dengan panjang gelombang 550 nm Prinsip pengukuran SOD berdasarkan laju penghambatan reduksi ferrisitokrom c oleh anioan superoksida yang dihasilkan oleh xantin oksidase Terjadi oksidase xantin menjadi asam urat dan anion superoksidase Selain itu juga parameter lain yang diukur adalah jumlah butir darah merah dan butir darah putih dengan metode Counting chamber-Burker dan Neubouer jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin dan jumlah hematokri dengan metode Mikrohematokrit Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS 15 menggunakan uji ANOVA one-way dan uji Duncan

Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah pada kelompok tikus yang diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok (P2) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan semua kelompok perlakuan (plt005) yaitu mempunyai kadar MDA tertinggi dan aktivitas SOD terendah dan dapat mempengaruhi jumlah hematologi pada tikus Terjadi kenaikan kadar MDA dan penurunan aktivitas

SOD disebabkan karena keadaan stres dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dan radikal bebas yang tinggi akan menyebabkan penggunaan SOD juga semakin banyak sehingga jumlahnya pun semakin berkurang Demikian juga dengan jumlah hematologi Pemberian vitamin C terbukti dapat menurunkan kadar MDA dan mempertahankan aktivitas SOD namun tidak setinggi kelompok kontrol serta memperbaiki kerja fungsi tubuh yang terganggu akibat stres Hal ini terjadi karena vitamin C memiliki gugus enadiol sebagai pendonor elektron sehingga radikal bebas dapat dinetralkan

copy Hak cipta milik IPB tahun 2009

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

tinjauan suatu masalah pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

tulis dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari IPB

EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L) JANTAN AKIBAT

PEMAPARAN ASAP ROKOK

ISMIYATI MUHAMMAD

Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada Program Studi Biologi

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

Judul Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok

Nama Ismiyati Muhammad

NRP G352070171

Disetujui

Komisi Pembimbing

DrIr Dedy Duryadi Solihin DEA Dr Nastiti Kusumorini

Ketua Anggota

Diketahui

Koordinator Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Bambang Suryobroto Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS

Tanggal Ujian 25 Agustus 2009 Tanggal Lulus

PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

Bogor Agustus 2009

Ismiyati Muhammad

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL ii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA

Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

KESIMPULAN DAN SARAN 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN 45

i

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

Dietary Allowance ) 14

2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

obat dan makanan nasional jakarta 18

3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

dosis pemaparan asap rokok 19

4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

vitamin C 20

ii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

4 Lingkungan kandang tikus 22

5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

6 Pemberian vitamin C secara oral 24

7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

pengambilan sampel 24

8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

perlakuan 30

10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

tikus pada semua perlakuan 33

11 Jumlah butir darah merah 36

12 Jumlah butir darah putih 38

13 Jumlah hemoglobin 39

14 Jumlah hematokrit 40

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

perlakuan 45

2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

perlakuan 46

3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

pada semua perlakuan 48

5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

pada semua perlakuan 49

6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

(SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

putih hemoglobin dan hematokrit 52

9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

pada semua perlakuan 53

10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

pada semua perlakuan 54

11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

jantan pada semua perlakuan 55

12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

jantan pada semua perlakuan 56

13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

17 Kurva standar MDA 61

18 Kurva standar SOD 62

iv

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

Tobacco Survey 2000)

Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

perokok (Susanna 2003)

Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

(2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

2

nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

peroksidase (GSH Px)

Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

2000)

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

3

usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

Rumusan Masalah

Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

tikus jantan

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

Hipotesis

Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

kretek

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

4

TINJAUAN PUSTAKA

Rokok

Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

(NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

(Susanna et al 2003)

Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

monoksida (CO)

Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

menghambat aktivitas silia

Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

5

karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

Radikal Bebas

Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

6

metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

(Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

(hypochlorous acid)

Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

7

dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

(PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

8

satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

(linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

degeneratif (Halliwell 1992)

Antioksidan

Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

(endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

9

Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

10

senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

tiga janis yaitu

1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

(TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

berikut

ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

X˙ + RH R˙ + XH

Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

R˙ + O2 ROO˙

ROO˙ + RH ROOH + R˙

dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

11

ROO˙ + R˙ ROO

R˙ + R˙ RR

Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

(eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

Vitamin C

Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

12

mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

(BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

(a) (b) (c)

Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

Gugus ini terletak pada atom C

2 dan C

3 Adanya gugus ini memungkinkan

vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

akibat asap rokok

Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

(sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

13

Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

(Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

scavenger karena sifat kimianya

Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

14

(DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

Usia Kebutuhan vitC mghari

0-6 bulan 40 (AI)

7-12 bulan 50 (AI)

1-3 tahun 15 mghari

4-8 tahun 25 mghari

9-13 tahun 45 mghari

14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

15

buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

lewat usus menjadi terbatas

Hematologi

Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

a Butir darah merah (BDM)

Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

16

b Butir darah putih (BDP)

Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

(neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

c Hemoglobin (Hb)

Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

molekul hemoglobin (Guyton 1996)

Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

17

pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

(Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

d Hematokrit (PCV)

Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

(Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1 Hewan coba

Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

(Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

2 Rokok

Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

Merah 276 1666 4577 1470

Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

19

kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

menithari

Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

0 1 2 3 4 5 6

Rokok

8 batang60 menithari

6 batang60 menithari

4 batang60 menithari

05 05 15 35 45 45 45

05 05 05 25 35 45 45

05 05 05 05 05 05 05

Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

3 Vitamin C

Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

(Hariyatmi 2004)

Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

Dosis Manusia Dosis Tikus

1500 mgkgbbhari

3000 mgkgbbhari

4500 mgkgbbhari

427 mgkgbbhari

857 mgkgbbhari

1285 mgkgbbhari

Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

20

yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

bbhari untuk tikus

Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

0 1 2 3 4 5 6

Kontrol

VitC 427 mgkgbbhari

857 mgkgbbhari

1285 mgkgbbhari

05 05 05 05 05 05 05

05 05 05 05 05 05 05

05 05 05 05 05 05 05

05 05 05 15 35 35 35

Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

(Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

hayem larutan turk dan reagen drabkins

Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

d d

21

g c a

b

de f

A

CE

G

B

F

D

Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

Keterangan gambar

a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

pemaparan asap rokok

b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

chamber

c Tempat pembakaran rokok

d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

e air pump sebagai alat pemompa udara

f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

g Tabung oksigen

Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

kedua hingga semua rokok habis terbakar

Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

22

hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

inkubator dan hematokrit reader

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

coba tahap perlakuan dan tahap analisis

1 Tahap Persiapan

Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

bersih

Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

dan tidak diberi vitamin C

2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

rokok

3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

vitamin C

4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

secara bersamaan

23

5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

secara tidak bersamaan

Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

a Proses pemaparan

Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

(a) (b) (c)

Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

b Proses pemberian vitamin C

Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

24

jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

Hari Penelitian Perlakuan

1 30 31 60 61

P0

P1

Ket

P2

P3

P4

Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

Pemberian vitamin C

Hari pengambilan sampel

Pemaparan asap rokok

3 Tahap Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

a Kadar malondialdehida (MDA)

b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

25

2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

a Jumlah butir darah merah (BDM)

b Jumlah butir darah putih (BDP)

c Jumlah hemoglobin (Hb)

d Jumlah hematokrit (PCV)

Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

4 Tahapan Analisis

a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

(Conti dan Sutherland 1991)

1 Persiapan larutan standar

Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

17)

2 Pengukuran Kadar MDA

Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

26

menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

532 nm

MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

standar

b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

(Chen et al 1996)

1 Persiapan Larutan Standar

Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

kurva standar (Lampiran 18)

2 Pengukuran Aktivitas SOD

Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

(O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

27

superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

gelombang 550 nm

Reaksinya

Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

dikonversi dengan rumus

SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

standar

28

c Pengukuran Hematologi

a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

burker dan neubauer

Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

burker dan neubauer

Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

540 nm

d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

hematokrit reader

29

Analisis Data

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

I = Banyaknya perlakuan

J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

sum ij= Random error dari percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

(P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

(plt005) (Lampiran 3)

0

5000

10 0

15 0

20 00

25 00

30000

35 00

Kad

ar M

DA

(Ug

0

00

00

0

0)

P0 P1 P2 P3 P4

Perlakuan

Kadar MDA pada Hati

Kadar MDA pada Ginjal

ab

c

bc

a

a bc

c

ab a

Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

31

kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

yang panjang sehingga sulit dinetralkan

Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

32

yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

oksidasi tersebut

Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

Hati dan Ginjal

Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

c

33

Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

0

100

200

300

400

500

600

Akt

ivita

s en

zim

SO

D (U

g)

P0 P1 P2 P3 P4

Perlakuan

Aktivitas SOD pada Hati

Aktivitas SOD pada Ginjal

a

b

bc c

a

ab

bc

c

a

bc

Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

pada semua perlakuan

Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

34

SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

enzim antioksidan seluler seperti SOD

Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

relatif stabil

Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

menurunkan aktivitas enzim tersebut

Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

35

di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

enzim antioksidan dalam hati

Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

Pengukuran Hematologi

Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

36

gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

jumlah BDM seperti keadaan normal

632678

868

738 773

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jum

lah

(Jut

am

m3 )

P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

a

bc

bcab

Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

37

menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

dan P1)

Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

membentuk butir darah merah yang baru

2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

38

saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

untuk menghilangkan tar tersebut

1111

1470

1849

12511403

02468

101214161820

Jum

lah

(Rib

um

m3 )

P0 P1 P2 P3 P4

Perlakuan

c

ab

ab b

Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

kontrol

39

18561657

13391485

1380

02

468

101214

161820

cbcg

)

ab aa

Jum

lah

(

P0 P1 P2 P3 P4

Perlakuan

Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

(Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

4 Jumlah Hematokrit (PCV)

Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

40

kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

391 3965

5113433 4452

0

10

30

40

50

60

20Jum

lah

()

P0 P1 P2 P3 P4

Perlakuan

a a c

b b

Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

lambat (Guyton 1996)

Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

normal akibat pemaparan asap rokok

41

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

(MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

asap rokok

Saran

Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

43

Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

44

Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

(Uml) Kadar MDA (Ug bb)

Rata-rata Ug bb

1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

(P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

608 103 plusmn 104 103

1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

(P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

783 103 plusmn 126 103

1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

(P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

1404 103 plusmn 148 103

1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

(P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

5 0063 116959 730994

832 103 plusmn 148 103

1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

(P4) Papar rokok lalu VitC

5 0107 208855 1305347

1258 103 plusmn 156 103

46

Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

(P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

2433 103 plusmn 157 103

1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

(P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

2467 103 plusmn 303 103

1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

(P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

3242 103 plusmn 262 103

1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

(P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

2521 103 plusmn 225 103

1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

(P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

2882 103 plusmn 433 103

47

Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

48

Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

Aktivitas SOD (Ug bb)

Rata-rata Ug bb

1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

(P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

056 103 plusmn 0059103

1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

(P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

051 103 plusmn 0071 103

1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

(P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

030 103 plusmn 0059 103

1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

(P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

046 103 plusmn 0095 103

1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

(P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

032 103 plusmn 0046103

49

Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

Aktivitas SOD (Ug bb)

Rata-rata Ug bb

1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

(P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

049 103 plusmn 0037 103

1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

(P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

048 103 plusmn 010 103

1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

(P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

018 103 plusmn 011 103

1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

(P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

037 103 plusmn 006 103

1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

(P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

0276 103 plusmn 0089 103

50

Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

51

Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

Perlakuan UlanganSDM

(jutammsup3)SDP

(ribummsup3)HB (gr)

PVC ()

1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

(P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

(P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

(P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

(P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

(P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

52

Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

Perlakuan Butir darah

merah (BDM) Butir darah putih

(BDP) Hemoglobin

(Hb) Hemtokit

(PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

53

Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

Descriptives

MDAHati

5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

1510385 558093534 1396793746 1102456525

KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

95 Confidence Interval forMean

Between-Component

VarianceUpper Bound Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

MDAHati

356 4 20 837

LeveneStatistic df1 df2 Sig

ANOVA

MDAHati

23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig

MDAHati

Duncana

5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

059 577 110

KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

N 1 2 3Subset for alpha = 05

Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

54

Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

Descriptives

MDAGinjal

5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

1555947 227737741 314137771 1040740136

KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

95 Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Between-Component

Variance

Test of Homogeneity of Variances

MDAGinjal

693 4 20 605

LeveneStatistic df1 df2 Sig

ANOVA

MDAGinjal

24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig

MDAGinjal

Duncana

5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

655 065 065

KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

N 1 2 3Subset for alpha = 05

Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

55

Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

Descriptives

SODHati

5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

50977092 29079210 57386230 1206030928

KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

95 Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Between-Component

Variance

Test of Homogeneity of Variances

SODHati

825 4 20 525

LeveneStatistic df1 df2 Sig

ANOVA

SODHati

2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

3531674 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig

SODHati

Duncana

5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

574 267 267

KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

N 1 2 3Subset for alpha = 05

Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

56

Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

Descriptives

SODGinjal

5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

59235411 19751293 52644067 1600187570

KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

95 Confidence Interval forMean

Between-Component

VarianceUpper Bound Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

SODGinjal

1408 4 20 267

LeveneStatistic df1 df2 Sig

ANOVA

SODGinjal

3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig

SODGinjal

Duncana

5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

111 091 058

KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

N 1 2 3Subset for alpha = 05

Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

57

Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

Descriptives

SDM

5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

52176 60470 89442 123329

KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

5 Confidence Interval foMean

Minimum Maximum

Between-Component

Variance

BDM

Test of Homogeneity of Variances

SDM

1838 4 20 161

LeveneStatistic df1 df2 Sig

BDM

ANOVA

SDM

27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig

BDM

SDM

Duncana

5 632405 637605 767805 802005 90800

919 507 1000

KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

N 1 2 3Subset for alpha = 05

Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

BDM

58

Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

Descriptives

SDP

5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

124650 107075 176293 690107

KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

5 Confidence Interval foMean

Minimum Maximum

Between-Component

Variance

BDP

Test of Homogeneity of Variances

SDP

971 4 20 445

LeveneStatistic df1 df2 Sig

BDP

ANOVA

SDP

155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

242157 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig

BDP

SDP

Duncana

5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

300 131 1000

KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

N 1 2 3Subset for alpha = 05

Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

BDP

59

Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

Descriptives

HB

5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

95458 127857 180863 399305

KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

95 Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Between-Component

Variance

Test of Homogeneity of Variances

HB

413 4 20 797

LeveneStatistic df1 df2 Sig

ANOVA

HB

91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

147428 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig

HB

Duncana

5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

211 120 075

KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

N 1 2 3Subset for alpha = 05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

60

Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

Descriptives

PVC

ANOVA

PVC

466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig

PCV

Test of Homogeneity of Variances

PVC

1570 4 20 221

LeveneStatistic df1 df2 Sig

PCV

5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

215926 375209 495111 2209140

KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

95 Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Between-Component

Variance

PCV

PVC

Duncana

5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

729 490 1000

KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

N 1 2 3Subset for alpha = 05

Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

PCV

61

Lampiran 17 Kurva standar MDA

Konsentrasi (pmol50microL)

Absorbansi 515 nm

500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

500040003000200010000

025

020

015

010

005

000

X

Y

S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

62

Lampiran 18 Kurva standar SOD

Konsentrasi Uml protein

Absorbansi 550 nm

0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

5004003002001000

0025

0020

0015

0010

0005

0000

X

Y

S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

  • COVER
  • PERNYATAAN
  • ABSTRACT
  • RINGKASAN
  • Hak cipta
  • halaman judul
  • lembar pengesahan
  • PRAKATA
  • RIWAYAT HIDUP
  • RIWAYAT HIDUP
  • DAFTAR ISI
  • DAFTAR TABEL
  • DAFTAR GAMBAR
  • DAFTAR LAMPIRAN
  • PENDAHULUAN
  • TINJAUAN PUSTAKA
  • BAHAN DAN METODE
  • HASIL DAN PEMBAHASAN
  • KESIMPULAN DAN SARAN
  • DAFTAR PUSTAKA
  • LAMPIRAN13

    EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS PERNYATAAN MENGENAI TESIS

    DAN SUMBER INFORMASI

    Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul rdquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo adalah karya saya sendiri dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini

    Bogor Agustus 2009

    Ismiyati Muhammad

    NRP G352070171

    ABSTRACT ISMIYATI MUHAMMAD Effect of Antioxidant Vitamin C On Male Rat (Rattus norvegicus L) Due to Exposure of Cigarettes Smoke Under Supervision of DEDY DURYADI SOLIHIN and NASTITI KUSUMORINI

    Antioxidant of vitamins C could be used in neutralizing free radical such us cigarettes smoke The aim of this research was to find out the effects of Vitamin C (ascorbic acid) on rat (Rattus norvegicus) which was exposed to cigarette smoke by concentration of malondialdehid (MDA) measuring activities of superoxide dismutase (SOD) enzyme number of erythrocyte cells (RBC) number of leukocyte cells (WBC) concentration of hemoglobin (Hb) and pack cell volume (PCV) Twenty five rats were assessed in this study and they were devided into 5 groups P0) As a control group (without any exposure to cigarette smoke and vitamin C) PI) The group which was given vitamin C only P2) The group which was exposed to cigarette smoke only P3) The group which was exposed to cigarette smoke and given vitamin C at the same time P4) The group which was exposed to cigarette smoke and was given vitamin C after the exposure Stress treatment was carried out by exposing the rats to cigarette smoke for 30 days continously with a dosage of 1 cigarette per 15 minutes in the period of 60 minutes The vitamin C was given orally with a dosage of 857 mgkg bwday for 30 days continously Stress condition (exposed to cigarette smoke) decreased the activities of SOD and increased the concentration of MDA in the heart and kidneys also increased concentration of RBC WBC PCV and decreased concentration of Hb Vitamin C consumption increased the activities SOD but do not as high as control group The giving of vitamin C at the same time of cigarette smoke exposure showed the best result as antioxidant Keywords Ascorbic acid liver kidney rat cigarettes Superoxide dismutase

    RINGKASAN

    ISMIYATI MUHAMMAD Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok Dibimbing oleh DEDY DURYADI SOLIHIN dan NASTITI KUSUMORINI

    Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

    yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar 60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok Rokok merupakan salah satu sumber dari radikal bebas yang berasal dari lingkungan luar dan merupakan penyebab dari berbagai penyakit

    Radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai proses reaksi kimia dalam tubuh dan juga dari lingkungan yang terpolusi seperti asap rokok asap kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka radikal bebas tersebut akan merubah fungsi dan berpengaruh pada proses munculnya penyakit

    Rokok merupakan salah satu polutan berupa gas yang mengandung berbagai bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan eugenol untuk rokok kretek Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari nitrosamin dan oksigen reaktif yang dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) nitrit peroksida (NO2) dalam fase gas serta quinone (Q) semiquinone (HQ) dan hydroquinone (HQ2) dalam fase tar Zat-zat tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraseluler dan intraseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA

    Antioksidan merupakan substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk melawan radikal bebas yaitu berupa enzim dan nonenzim Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai antioksidan yaitu superoksida dismutase (SOD) katalase dan glutation peroksida (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara ekstraseluler Antioksidan ekstraseluler tersebut harus mempunyai kemampuan memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi molekul yang stabil berupa vitamin Antioksidan berupa vitamin adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C untuk melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma dan menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi udara dan asap rokok Oleh karena itu penggunaan vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

    Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan April 2009 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap radikal bebas akibat pemaparan asap rokok kretek

    Hewan coba yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang berumur plusmn 8 minggu dengan berat badan plusmn 200 gr ascorbic acid 857 mgkg bbhari dan pemaparan rokok kretek selama tiga puluh hari dengan dosis satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Tikus yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam lima kelompok yaitu P0 = tidak diberi perlakuan asap rokok dan tidak diberi vitamin C P1 = diberi perlakuan dengan diberi vitamin C saja dengan dosis 857 mgkg bbhari selama tiga puluh hari dan tidak diberi asap rokok P2 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari P3 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari setelah itu diberi vitamin C secara bersamaan P4 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari dan kemudian diberi vitamin C selama tiga puluh hari dengan dosis 857 mgkg bbhari

    Proses pemaparan dilakukan dengan menggunakan chamber yaitu sebuah kotak plastik yang dihubungkan dengan tempat pembakaran rokok dan air pump (pompa udara) yang dimodifikasi Pada chamber ini terdapat dua lubang yang satunya dihubungkan dengan air pump dan yang satunya lagi dihubungkan dengan tabung oksigen Tikus dimasukan kedalam chamber katup oksigen dibuka pada 05 atmosfer rokok dibakar dan air pump dinyalakan Biarkan sampai chamber penuh terisi asap rokok lalu air pump dimatikan Setelah asap rokok dalam chamber habis maka air pump dinyalakan kembali Kegiatan ini dapat berulang sampai empat kali untuk satu batang rokok Satu batang rokok dibakar sampai tersisa dua cm

    Parameter yang diukur adalah kadar malondialdehida (MDA) pada hati dan ginjal tikus dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 532 nm Prinsip pengukuran kadar MDA berdasarkan kemampuan kompleks berwarna merah muda antara MDA dan TBA (asam tiobarbiurat) Dan mengukur aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) pada hati dan organ tikus dengan panjang gelombang 550 nm Prinsip pengukuran SOD berdasarkan laju penghambatan reduksi ferrisitokrom c oleh anioan superoksida yang dihasilkan oleh xantin oksidase Terjadi oksidase xantin menjadi asam urat dan anion superoksidase Selain itu juga parameter lain yang diukur adalah jumlah butir darah merah dan butir darah putih dengan metode Counting chamber-Burker dan Neubouer jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin dan jumlah hematokri dengan metode Mikrohematokrit Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS 15 menggunakan uji ANOVA one-way dan uji Duncan

    Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah pada kelompok tikus yang diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok (P2) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan semua kelompok perlakuan (plt005) yaitu mempunyai kadar MDA tertinggi dan aktivitas SOD terendah dan dapat mempengaruhi jumlah hematologi pada tikus Terjadi kenaikan kadar MDA dan penurunan aktivitas

    SOD disebabkan karena keadaan stres dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dan radikal bebas yang tinggi akan menyebabkan penggunaan SOD juga semakin banyak sehingga jumlahnya pun semakin berkurang Demikian juga dengan jumlah hematologi Pemberian vitamin C terbukti dapat menurunkan kadar MDA dan mempertahankan aktivitas SOD namun tidak setinggi kelompok kontrol serta memperbaiki kerja fungsi tubuh yang terganggu akibat stres Hal ini terjadi karena vitamin C memiliki gugus enadiol sebagai pendonor elektron sehingga radikal bebas dapat dinetralkan

    copy Hak cipta milik IPB tahun 2009

    Hak cipta dilindungi Undang-Undang

    Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

    atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

    penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

    tinjauan suatu masalah pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

    IPB

    Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

    tulis dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari IPB

    EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L) JANTAN AKIBAT

    PEMAPARAN ASAP ROKOK

    ISMIYATI MUHAMMAD

    Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Magister Sains pada Program Studi Biologi

    SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR 2009

    Judul Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok

    Nama Ismiyati Muhammad

    NRP G352070171

    Disetujui

    Komisi Pembimbing

    DrIr Dedy Duryadi Solihin DEA Dr Nastiti Kusumorini

    Ketua Anggota

    Diketahui

    Koordinator Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

    Dr Bambang Suryobroto Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS

    Tanggal Ujian 25 Agustus 2009 Tanggal Lulus

    PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

    karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

    Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

    Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

    Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

    Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

    Bogor Agustus 2009

    Ismiyati Muhammad

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

    Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

    Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

    Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

    Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

    DAFTAR ISI

    Halaman DAFTAR ISI i

    DAFTAR TABEL ii

    DAFTAR GAMBAR iii

    DAFTAR LAMPIRAN iv

    PENDAHULUAN 1

    Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

    TINJAUAN PUSTAKA

    Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

    BAHAN DAN METODE

    Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

    HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

    KESIMPULAN DAN SARAN 41

    DAFTAR PUSTAKA 42

    LAMPIRAN 45

    i

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

    Dietary Allowance ) 14

    2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

    obat dan makanan nasional jakarta 18

    3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

    dosis pemaparan asap rokok 19

    4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

    5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

    vitamin C 20

    ii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

    2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

    3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

    4 Lingkungan kandang tikus 22

    5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

    6 Pemberian vitamin C secara oral 24

    7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

    pengambilan sampel 24

    8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

    9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

    perlakuan 30

    10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

    tikus pada semua perlakuan 33

    11 Jumlah butir darah merah 36

    12 Jumlah butir darah putih 38

    13 Jumlah hemoglobin 39

    14 Jumlah hematokrit 40

    iii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

    perlakuan 45

    2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

    perlakuan 46

    3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

    ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

    4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

    pada semua perlakuan 48

    5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

    pada semua perlakuan 49

    6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

    (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

    7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

    hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

    8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

    putih hemoglobin dan hematokrit 52

    9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

    pada semua perlakuan 53

    10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

    pada semua perlakuan 54

    11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

    jantan pada semua perlakuan 55

    12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

    jantan pada semua perlakuan 56

    13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

    14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

    15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

    16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

    17 Kurva standar MDA 61

    18 Kurva standar SOD 62

    iv

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

    yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

    merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

    penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

    60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

    Tobacco Survey 2000)

    Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

    smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

    dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

    rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

    maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

    mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

    tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

    Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

    kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

    umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

    kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

    mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

    kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

    penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

    perokok (Susanna 2003)

    Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

    mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

    (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

    proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

    yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

    kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

    bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

    mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

    2

    nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

    bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

    quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

    tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

    interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

    Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

    antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

    dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

    proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

    Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

    perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

    dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

    yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

    peroksidase (GSH Px)

    Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

    melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

    Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

    pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

    antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

    peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

    kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

    ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

    memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

    molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

    adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

    dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

    melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

    melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

    2000)

    Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

    dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

    melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

    3

    usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

    vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

    pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

    kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

    udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

    vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

    rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

    Rumusan Masalah

    Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

    mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

    tikus jantan

    Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

    bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

    Hipotesis

    Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

    kretek

    Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

    vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

    penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

    atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

    4

    TINJAUAN PUSTAKA

    Rokok

    Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

    yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

    kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

    dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

    industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

    yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

    dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

    aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

    pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

    diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

    dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

    (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

    rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

    usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

    (Susanna et al 2003)

    Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

    batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

    kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

    menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

    monoksida (CO)

    Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

    fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

    terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

    sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

    nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

    menghambat aktivitas silia

    Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

    merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

    paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

    5

    karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

    paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

    pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

    bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

    peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

    selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

    Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

    sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

    dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

    yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

    sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

    oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

    akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

    berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

    mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

    zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

    pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

    semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

    Radikal Bebas

    Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

    kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

    ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

    molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

    orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

    oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

    bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

    sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

    pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

    Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

    yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

    dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

    6

    metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

    elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

    kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

    berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

    radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

    Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

    Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

    secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

    maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

    (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

    secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

    homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

    penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

    secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

    radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

    hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

    oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

    (hypochlorous acid)

    Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

    perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

    lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

    sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

    reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

    7

    dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

    mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

    kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

    proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

    komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

    Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

    menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

    lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

    (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

    langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

    keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

    Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

    berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

    dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

    yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

    radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

    bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

    merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

    proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

    Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

    lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

    2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

    jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

    produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

    terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

    dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

    Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

    normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

    kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

    menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

    mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

    8

    satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

    arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

    diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

    beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

    mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

    Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

    karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

    mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

    terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

    Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

    diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

    menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

    dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

    abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

    akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

    menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

    tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

    dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

    (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

    bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

    berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

    1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

    senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

    dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

    sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

    degeneratif (Halliwell 1992)

    Antioksidan

    Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

    makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

    terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

    (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

    9

    Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

    antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

    enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

    senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

    menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

    menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

    radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

    dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

    senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

    Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

    memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

    mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

    dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

    langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

    oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

    memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

    untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

    nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

    banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

    lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

    Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

    Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

    terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

    yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

    Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

    serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

    lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

    senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

    radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

    scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

    terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

    10

    senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

    asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

    Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

    tiga janis yaitu

    1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

    endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

    glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

    2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

    vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

    3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

    hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

    (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

    Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

    oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

    melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

    asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

    dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

    berikut

    ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

    X˙ + RH R˙ + XH

    Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

    oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

    R˙ + O2 ROO˙

    ROO˙ + RH ROOH + R˙

    dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

    menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

    lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

    ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

    11

    ROO˙ + R˙ ROO

    R˙ + R˙ RR

    Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

    hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

    bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

    Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

    Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

    (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

    or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

    hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

    reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

    bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

    generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

    Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

    lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

    metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

    peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

    terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

    pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

    banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

    1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

    tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

    Vitamin C

    Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

    gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

    penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

    bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

    Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

    informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

    12

    mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

    yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

    Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

    menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

    plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

    (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

    air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

    askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

    Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

    radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

    elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

    (a) (b) (c)

    Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

    Gugus ini terletak pada atom C

    2 dan C

    3 Adanya gugus ini memungkinkan

    vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

    pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

    akibat asap rokok

    Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

    berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

    berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

    glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

    (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

    terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

    mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

    13

    Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

    dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

    tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

    ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

    bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

    dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

    (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

    antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

    terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

    karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

    teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

    stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

    kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

    dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

    yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

    atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

    scavenger karena sifat kimianya

    Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

    Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

    bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

    dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

    Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

    sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

    oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

    logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

    Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

    yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

    dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

    natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

    penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

    respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

    molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

    14

    (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

    penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

    temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

    Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

    vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

    bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

    Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

    individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

    kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

    membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

    sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

    dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

    Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

    Usia Kebutuhan vitC mghari

    0-6 bulan 40 (AI)

    7-12 bulan 50 (AI)

    1-3 tahun 15 mghari

    4-8 tahun 25 mghari

    9-13 tahun 45 mghari

    14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

    Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

    dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

    mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

    adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

    penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

    vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

    Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

    sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

    dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

    15

    buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

    perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

    dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

    per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

    keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

    vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

    membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

    yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

    lewat usus menjadi terbatas

    Hematologi

    Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

    dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

    serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

    ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

    hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

    terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

    dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

    x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

    a Butir darah merah (BDM)

    Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

    Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

    hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

    lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

    kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

    menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

    meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

    butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

    terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

    16

    b Butir darah putih (BDP)

    Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

    dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

    yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

    eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

    dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

    (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

    apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

    sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

    dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

    elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

    mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

    tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

    sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

    peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

    terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

    c Hemoglobin (Hb)

    Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

    vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

    bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

    yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

    yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

    molekul hemoglobin (Guyton 1996)

    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

    17

    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

    d Hematokrit (PCV)

    Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

    hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

    Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

    yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

    arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

    dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

    dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

    (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

    hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

    dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

    mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

    BAHAN DAN METODE

    Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

    Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

    bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

    Bahan dan Alat

    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    1 Hewan coba

    Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

    (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

    berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

    2 Rokok

    Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

    kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

    Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

    Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

    Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

    Merah 276 1666 4577 1470

    Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

    delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

    puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

    pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

    setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

    tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

    kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

    terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

    rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

    19

    kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

    kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

    rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

    untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

    menithari

    Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

    Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

    0 1 2 3 4 5 6

    Rokok

    8 batang60 menithari

    6 batang60 menithari

    4 batang60 menithari

    05 05 15 35 45 45 45

    05 05 05 25 35 45 45

    05 05 05 05 05 05 05

    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

    3 Vitamin C

    Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

    biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

    bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

    minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

    mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

    badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

    (Hariyatmi 2004)

    Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

    Dosis Manusia Dosis Tikus

    1500 mgkgbbhari

    3000 mgkgbbhari

    4500 mgkgbbhari

    427 mgkgbbhari

    857 mgkgbbhari

    1285 mgkgbbhari

    Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

    sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

    20

    yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

    bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

    tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

    cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

    penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

    bbhari untuk tikus

    Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

    Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

    0 1 2 3 4 5 6

    Kontrol

    VitC 427 mgkgbbhari

    857 mgkgbbhari

    1285 mgkgbbhari

    05 05 05 05 05 05 05

    05 05 05 05 05 05 05

    05 05 05 05 05 05 05

    05 05 05 15 35 35 35

    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

    4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

    murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

    (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

    bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

    khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

    hayem larutan turk dan reagen drabkins

    Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

    memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

    penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

    dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

    kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

    d d

    21

    g c a

    b

    de f

    A

    CE

    G

    B

    F

    D

    Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

    Keterangan gambar

    a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

    pemaparan asap rokok

    b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

    chamber

    c Tempat pembakaran rokok

    d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

    e air pump sebagai alat pemompa udara

    f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

    g Tabung oksigen

    Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

    pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

    menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

    dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

    Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

    agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

    chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

    saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

    melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

    atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

    kedua hingga semua rokok habis terbakar

    Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

    spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

    22

    hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

    inkubator dan hematokrit reader

    Metode Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

    coba tahap perlakuan dan tahap analisis

    1 Tahap Persiapan

    Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

    ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

    sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

    minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

    degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

    pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

    bersih

    Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

    Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

    terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

    1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

    dan tidak diberi vitamin C

    2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

    rokok

    3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

    vitamin C

    4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

    secara bersamaan

    23

    5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

    secara tidak bersamaan

    Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

    diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

    a Proses pemaparan

    Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

    kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

    dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

    pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

    pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

    asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

    rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

    setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

    pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

    kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

    perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

    (a) (b) (c)

    Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

    b Proses pemberian vitamin C

    Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

    menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

    Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

    diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

    24

    jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

    setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

    pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

    Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

    Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

    dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

    Hari Penelitian Perlakuan

    1 30 31 60 61

    P0

    P1

    Ket

    P2

    P3

    P4

    Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

    Pemberian vitamin C

    Hari pengambilan sampel

    Pemaparan asap rokok

    3 Tahap Pengambilan Sampel

    Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

    pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

    1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

    a Kadar malondialdehida (MDA)

    b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

    25

    2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

    a Jumlah butir darah merah (BDM)

    b Jumlah butir darah putih (BDP)

    c Jumlah hemoglobin (Hb)

    d Jumlah hematokrit (PCV)

    Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

    kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

    pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

    untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

    dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

    bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

    aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

    digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

    berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

    kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

    kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

    suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

    4 Tahapan Analisis

    a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

    (Conti dan Sutherland 1991)

    1 Persiapan larutan standar

    Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

    mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

    mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

    yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

    17)

    2 Pengukuran Kadar MDA

    Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

    berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

    ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

    sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

    26

    menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

    ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

    klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

    ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

    disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

    jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

    025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

    trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

    hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

    dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

    air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

    sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

    532 nm

    MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

    A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

    standar

    b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

    (Chen et al 1996)

    1 Persiapan Larutan Standar

    Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

    sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

    250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

    kurva standar (Lampiran 18)

    2 Pengukuran Aktivitas SOD

    Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

    ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

    menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

    dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

    (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

    Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

    reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

    xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

    27

    superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

    ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

    gelombang 550 nm

    Reaksinya

    Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

    O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

    2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

    Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

    Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

    oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

    sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

    pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

    dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

    ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

    secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

    divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

    terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

    sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

    Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

    dikonversi dengan rumus

    SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

    A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

    standar

    28

    c Pengukuran Hematologi

    a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

    burker dan neubauer

    Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

    dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

    kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

    dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

    pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

    hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

    b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

    burker dan neubauer

    Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

    mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

    menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

    angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

    c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

    Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

    drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

    2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

    menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

    dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

    sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

    540 nm

    d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

    Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

    disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

    ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

    volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

    hematokrit reader

    29

    Analisis Data

    Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

    malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

    butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

    hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

    dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

    perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

    Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

    Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

    I = Banyaknya perlakuan

    J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

    μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

    Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

    sum ij= Random error dari percobaan

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

    Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

    mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

    keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

    lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

    juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

    telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

    asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

    Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

    perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

    kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

    (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

    ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

    rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

    (plt005) (Lampiran 3)

    0

    5000

    10 0

    15 0

    20 00

    25 00

    30000

    35 00

    Kad

    ar M

    DA

    (Ug

    0

    00

    00

    0

    0)

    P0 P1 P2 P3 P4

    Perlakuan

    Kadar MDA pada Hati

    Kadar MDA pada Ginjal

    ab

    c

    bc

    a

    a bc

    c

    ab a

    Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

    mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

    tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

    31

    kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

    meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

    percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

    kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

    berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

    terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

    yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

    pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

    lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

    vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

    MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

    pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

    rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

    kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

    Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

    vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

    berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

    menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

    radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

    Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

    dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

    bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

    yang panjang sehingga sulit dinetralkan

    Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

    dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

    seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

    berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

    metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

    elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

    32

    yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

    demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

    dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

    tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

    disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

    dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

    tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

    sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

    metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

    menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

    antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

    Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

    salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

    dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

    Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

    yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

    sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

    oksidasi tersebut

    Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

    Hati dan Ginjal

    Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

    intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

    intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

    Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

    peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

    Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

    perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

    enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

    Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

    menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

    c

    33

    Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

    kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

    pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

    asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

    bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

    terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

    Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

    pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

    untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

    enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

    enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

    paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

    tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

    bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    Akt

    ivita

    s en

    zim

    SO

    D (U

    g)

    P0 P1 P2 P3 P4

    Perlakuan

    Aktivitas SOD pada Hati

    Aktivitas SOD pada Ginjal

    a

    b

    bc c

    a

    ab

    bc

    c

    a

    bc

    Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

    pada semua perlakuan

    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

    percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

    terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

    tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

    lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

    34

    SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

    terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

    waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

    vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

    lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

    yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

    elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

    enzim antioksidan seluler seperti SOD

    Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

    melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

    sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

    elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

    relatif stabil

    Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

    gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

    quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

    pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

    Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

    selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

    besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

    menurunkan aktivitas enzim tersebut

    Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

    pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

    tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

    penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

    metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

    disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

    metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

    pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

    Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

    35

    di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

    yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

    enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

    membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

    enzim antioksidan dalam hati

    Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

    jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

    ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

    lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

    pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

    hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

    disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

    mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

    yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

    mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

    yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

    kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

    Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

    terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

    ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

    toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

    mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

    dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

    sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

    mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

    Pengukuran Hematologi

    Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

    jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

    plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

    yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

    transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

    36

    gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

    hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

    1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

    Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

    disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

    BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

    terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

    kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

    BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

    rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

    rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

    Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

    jumlah BDM seperti keadaan normal

    632678

    868

    738 773

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Jum

    lah

    (Jut

    am

    m3 )

    P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

    a

    bc

    bcab

    Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

    perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

    dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

    37

    menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

    mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

    Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

    menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

    hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

    nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

    terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

    dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

    vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

    dan P1)

    Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

    mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

    jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

    jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

    sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

    juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

    balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

    melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

    mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

    membentuk butir darah merah yang baru

    2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

    Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

    gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

    yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

    Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

    jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

    Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

    mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

    terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

    asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

    dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

    38

    saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

    untuk menghilangkan tar tersebut

    1111

    1470

    1849

    12511403

    02468

    101214161820

    Jum

    lah

    (Rib

    um

    m3 )

    P0 P1 P2 P3 P4

    Perlakuan

    c

    ab

    ab b

    Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

    Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

    terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

    menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

    peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

    3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

    Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

    gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

    kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

    perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

    rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

    demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

    memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

    vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

    menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

    homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

    rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

    kontrol

    39

    18561657

    13391485

    1380

    02

    468

    101214

    161820

    cbcg

    )

    ab aa

    Jum

    lah

    (

    P0 P1 P2 P3 P4

    Perlakuan

    Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

    4 Jumlah Hematokrit (PCV)

    Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

    gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

    kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

    40

    kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

    asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

    kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

    391 3965

    5113433 4452

    0

    10

    30

    40

    50

    60

    20Jum

    lah

    ()

    P0 P1 P2 P3 P4

    Perlakuan

    a a c

    b b

    Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

    Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

    besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

    makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

    yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

    hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

    lambat (Guyton 1996)

    Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

    peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

    sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

    menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

    vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

    normal akibat pemaparan asap rokok

    41

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

    dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

    (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

    organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

    gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

    yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

    asap rokok

    Saran

    Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

    efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

    dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

    Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

    Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

    juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

    Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

    Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

    Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

    Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

    Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

    Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

    Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

    Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

    Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

    Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

    Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

    Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

    Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

    43

    Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

    Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

    Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

    Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

    Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

    Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

    Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

    Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

    Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

    Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

    Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

    Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

    Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

    Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

    44

    Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

    Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

    Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

    Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

    Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

    Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

    Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

    Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

    Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

    Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

    Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

    Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

    Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

    William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

    Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

    World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

    Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

    Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

    (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

    Rata-rata Ug bb

    1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

    (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

    608 103 plusmn 104 103

    1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

    (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

    783 103 plusmn 126 103

    1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

    (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

    1404 103 plusmn 148 103

    1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

    5 0063 116959 730994

    832 103 plusmn 148 103

    1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

    (P4) Papar rokok lalu VitC

    5 0107 208855 1305347

    1258 103 plusmn 156 103

    46

    Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

    Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

    Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

    1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

    (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

    2433 103 plusmn 157 103

    1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

    (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

    2467 103 plusmn 303 103

    1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

    (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

    3242 103 plusmn 262 103

    1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

    2521 103 plusmn 225 103

    1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

    2882 103 plusmn 433 103

    47

    Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

    Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

    Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

    48

    Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

    Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

    Aktivitas SOD (Ug bb)

    Rata-rata Ug bb

    1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

    (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

    056 103 plusmn 0059103

    1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

    (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

    051 103 plusmn 0071 103

    1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

    (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

    030 103 plusmn 0059 103

    1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

    046 103 plusmn 0095 103

    1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

    032 103 plusmn 0046103

    49

    Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

    Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

    Aktivitas SOD (Ug bb)

    Rata-rata Ug bb

    1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

    (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

    049 103 plusmn 0037 103

    1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

    (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

    048 103 plusmn 010 103

    1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

    (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

    018 103 plusmn 011 103

    1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

    037 103 plusmn 006 103

    1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

    0276 103 plusmn 0089 103

    50

    Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

    Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

    P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

    P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

    P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

    P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

    P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

    51

    Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

    Perlakuan UlanganSDM

    (jutammsup3)SDP

    (ribummsup3)HB (gr)

    PVC ()

    1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

    (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

    1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

    (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

    1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

    (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

    1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

    1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

    52

    Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

    Perlakuan Butir darah

    merah (BDM) Butir darah putih

    (BDP) Hemoglobin

    (Hb) Hemtokit

    (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

    P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

    53

    Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

    Descriptives

    MDAHati

    5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

    25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

    1510385 558093534 1396793746 1102456525

    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

    Fixed EffectsRandom Effects

    Model

    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

    95 Confidence Interval forMean

    Between-Component

    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

    Test of Homogeneity of Variances

    MDAHati

    356 4 20 837

    LeveneStatistic df1 df2 Sig

    ANOVA

    MDAHati

    23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

    Between GroupsWithin GroupsTotal

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

    MDAHati

    Duncana

    5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

    059 577 110

    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

    N 1 2 3Subset for alpha = 05

    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

    54

    Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

    Descriptives

    MDAGinjal

    5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

    25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

    1555947 227737741 314137771 1040740136

    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

    Fixed EffectsRandom Effects

    Model

    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

    95 Confidence Interval forMean

    Minimum Maximum

    Between-Component

    Variance

    Test of Homogeneity of Variances

    MDAGinjal

    693 4 20 605

    LeveneStatistic df1 df2 Sig

    ANOVA

    MDAGinjal

    24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

    Between GroupsWithin GroupsTotal

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

    MDAGinjal

    Duncana

    5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

    655 065 065

    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

    N 1 2 3Subset for alpha = 05

    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

    55

    Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

    Descriptives

    SODHati

    5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

    25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

    50977092 29079210 57386230 1206030928

    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

    Fixed EffectsRandom Effects

    Model

    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

    95 Confidence Interval forMean

    Minimum Maximum

    Between-Component

    Variance

    Test of Homogeneity of Variances

    SODHati

    825 4 20 525

    LeveneStatistic df1 df2 Sig

    ANOVA

    SODHati

    2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

    3531674 24

    Between GroupsWithin GroupsTotal

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

    SODHati

    Duncana

    5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

    574 267 267

    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

    N 1 2 3Subset for alpha = 05

    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

    56

    Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

    Descriptives

    SODGinjal

    5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

    25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

    59235411 19751293 52644067 1600187570

    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

    Fixed EffectsRandom Effects

    Model

    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

    95 Confidence Interval forMean

    Between-Component

    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

    Test of Homogeneity of Variances

    SODGinjal

    1408 4 20 267

    LeveneStatistic df1 df2 Sig

    ANOVA

    SODGinjal

    3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

    Between GroupsWithin GroupsTotal

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

    SODGinjal

    Duncana

    5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

    111 091 058

    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

    N 1 2 3Subset for alpha = 05

    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

    57

    Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

    Descriptives

    SDM

    5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

    25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

    52176 60470 89442 123329

    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

    Fixed EffectsRandom Effects

    Model

    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

    5 Confidence Interval foMean

    Minimum Maximum

    Between-Component

    Variance

    BDM

    Test of Homogeneity of Variances

    SDM

    1838 4 20 161

    LeveneStatistic df1 df2 Sig

    BDM

    ANOVA

    SDM

    27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

    Between GroupsWithin GroupsTotal

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

    BDM

    SDM

    Duncana

    5 632405 637605 767805 802005 90800

    919 507 1000

    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

    N 1 2 3Subset for alpha = 05

    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

    BDM

    58

    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

    Descriptives

    SDP

    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

    124650 107075 176293 690107

    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

    Fixed EffectsRandom Effects

    Model

    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

    5 Confidence Interval foMean

    Minimum Maximum

    Between-Component

    Variance

    BDP

    Test of Homogeneity of Variances

    SDP

    971 4 20 445

    LeveneStatistic df1 df2 Sig

    BDP

    ANOVA

    SDP

    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

    242157 24

    Between GroupsWithin GroupsTotal

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

    BDP

    SDP

    Duncana

    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

    300 131 1000

    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

    N 1 2 3Subset for alpha = 05

    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

    BDP

    59

    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

    Descriptives

    HB

    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

    95458 127857 180863 399305

    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

    Fixed EffectsRandom Effects

    Model

    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

    95 Confidence Interval forMean

    Minimum Maximum

    Between-Component

    Variance

    Test of Homogeneity of Variances

    HB

    413 4 20 797

    LeveneStatistic df1 df2 Sig

    ANOVA

    HB

    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

    147428 24

    Between GroupsWithin GroupsTotal

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

    HB

    Duncana

    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

    211 120 075

    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

    N 1 2 3Subset for alpha = 05

    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

    60

    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

    Descriptives

    PVC

    ANOVA

    PVC

    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

    Between GroupsWithin GroupsTotal

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

    PCV

    Test of Homogeneity of Variances

    PVC

    1570 4 20 221

    LeveneStatistic df1 df2 Sig

    PCV

    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

    215926 375209 495111 2209140

    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

    Fixed EffectsRandom Effects

    Model

    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

    95 Confidence Interval forMean

    Minimum Maximum

    Between-Component

    Variance

    PCV

    PVC

    Duncana

    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

    729 490 1000

    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

    N 1 2 3Subset for alpha = 05

    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

    PCV

    61

    Lampiran 17 Kurva standar MDA

    Konsentrasi (pmol50microL)

    Absorbansi 515 nm

    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

    500040003000200010000

    025

    020

    015

    010

    005

    000

    X

    Y

    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

    62

    Lampiran 18 Kurva standar SOD

    Konsentrasi Uml protein

    Absorbansi 550 nm

    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

    5004003002001000

    0025

    0020

    0015

    0010

    0005

    0000

    X

    Y

    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

    • COVER
    • PERNYATAAN
    • ABSTRACT
    • RINGKASAN
    • Hak cipta
    • halaman judul
    • lembar pengesahan
    • PRAKATA
    • RIWAYAT HIDUP
    • RIWAYAT HIDUP
    • DAFTAR ISI
    • DAFTAR TABEL
    • DAFTAR GAMBAR
    • DAFTAR LAMPIRAN
    • PENDAHULUAN
    • TINJAUAN PUSTAKA
    • BAHAN DAN METODE
    • HASIL DAN PEMBAHASAN
    • KESIMPULAN DAN SARAN
    • DAFTAR PUSTAKA
    • LAMPIRAN13

      ABSTRACT ISMIYATI MUHAMMAD Effect of Antioxidant Vitamin C On Male Rat (Rattus norvegicus L) Due to Exposure of Cigarettes Smoke Under Supervision of DEDY DURYADI SOLIHIN and NASTITI KUSUMORINI

      Antioxidant of vitamins C could be used in neutralizing free radical such us cigarettes smoke The aim of this research was to find out the effects of Vitamin C (ascorbic acid) on rat (Rattus norvegicus) which was exposed to cigarette smoke by concentration of malondialdehid (MDA) measuring activities of superoxide dismutase (SOD) enzyme number of erythrocyte cells (RBC) number of leukocyte cells (WBC) concentration of hemoglobin (Hb) and pack cell volume (PCV) Twenty five rats were assessed in this study and they were devided into 5 groups P0) As a control group (without any exposure to cigarette smoke and vitamin C) PI) The group which was given vitamin C only P2) The group which was exposed to cigarette smoke only P3) The group which was exposed to cigarette smoke and given vitamin C at the same time P4) The group which was exposed to cigarette smoke and was given vitamin C after the exposure Stress treatment was carried out by exposing the rats to cigarette smoke for 30 days continously with a dosage of 1 cigarette per 15 minutes in the period of 60 minutes The vitamin C was given orally with a dosage of 857 mgkg bwday for 30 days continously Stress condition (exposed to cigarette smoke) decreased the activities of SOD and increased the concentration of MDA in the heart and kidneys also increased concentration of RBC WBC PCV and decreased concentration of Hb Vitamin C consumption increased the activities SOD but do not as high as control group The giving of vitamin C at the same time of cigarette smoke exposure showed the best result as antioxidant Keywords Ascorbic acid liver kidney rat cigarettes Superoxide dismutase

      RINGKASAN

      ISMIYATI MUHAMMAD Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok Dibimbing oleh DEDY DURYADI SOLIHIN dan NASTITI KUSUMORINI

      Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

      yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar 60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok Rokok merupakan salah satu sumber dari radikal bebas yang berasal dari lingkungan luar dan merupakan penyebab dari berbagai penyakit

      Radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai proses reaksi kimia dalam tubuh dan juga dari lingkungan yang terpolusi seperti asap rokok asap kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka radikal bebas tersebut akan merubah fungsi dan berpengaruh pada proses munculnya penyakit

      Rokok merupakan salah satu polutan berupa gas yang mengandung berbagai bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan eugenol untuk rokok kretek Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari nitrosamin dan oksigen reaktif yang dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) nitrit peroksida (NO2) dalam fase gas serta quinone (Q) semiquinone (HQ) dan hydroquinone (HQ2) dalam fase tar Zat-zat tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraseluler dan intraseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA

      Antioksidan merupakan substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk melawan radikal bebas yaitu berupa enzim dan nonenzim Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai antioksidan yaitu superoksida dismutase (SOD) katalase dan glutation peroksida (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara ekstraseluler Antioksidan ekstraseluler tersebut harus mempunyai kemampuan memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi molekul yang stabil berupa vitamin Antioksidan berupa vitamin adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C untuk melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma dan menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi udara dan asap rokok Oleh karena itu penggunaan vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

      Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan April 2009 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap radikal bebas akibat pemaparan asap rokok kretek

      Hewan coba yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang berumur plusmn 8 minggu dengan berat badan plusmn 200 gr ascorbic acid 857 mgkg bbhari dan pemaparan rokok kretek selama tiga puluh hari dengan dosis satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Tikus yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam lima kelompok yaitu P0 = tidak diberi perlakuan asap rokok dan tidak diberi vitamin C P1 = diberi perlakuan dengan diberi vitamin C saja dengan dosis 857 mgkg bbhari selama tiga puluh hari dan tidak diberi asap rokok P2 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari P3 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari setelah itu diberi vitamin C secara bersamaan P4 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari dan kemudian diberi vitamin C selama tiga puluh hari dengan dosis 857 mgkg bbhari

      Proses pemaparan dilakukan dengan menggunakan chamber yaitu sebuah kotak plastik yang dihubungkan dengan tempat pembakaran rokok dan air pump (pompa udara) yang dimodifikasi Pada chamber ini terdapat dua lubang yang satunya dihubungkan dengan air pump dan yang satunya lagi dihubungkan dengan tabung oksigen Tikus dimasukan kedalam chamber katup oksigen dibuka pada 05 atmosfer rokok dibakar dan air pump dinyalakan Biarkan sampai chamber penuh terisi asap rokok lalu air pump dimatikan Setelah asap rokok dalam chamber habis maka air pump dinyalakan kembali Kegiatan ini dapat berulang sampai empat kali untuk satu batang rokok Satu batang rokok dibakar sampai tersisa dua cm

      Parameter yang diukur adalah kadar malondialdehida (MDA) pada hati dan ginjal tikus dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 532 nm Prinsip pengukuran kadar MDA berdasarkan kemampuan kompleks berwarna merah muda antara MDA dan TBA (asam tiobarbiurat) Dan mengukur aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) pada hati dan organ tikus dengan panjang gelombang 550 nm Prinsip pengukuran SOD berdasarkan laju penghambatan reduksi ferrisitokrom c oleh anioan superoksida yang dihasilkan oleh xantin oksidase Terjadi oksidase xantin menjadi asam urat dan anion superoksidase Selain itu juga parameter lain yang diukur adalah jumlah butir darah merah dan butir darah putih dengan metode Counting chamber-Burker dan Neubouer jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin dan jumlah hematokri dengan metode Mikrohematokrit Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS 15 menggunakan uji ANOVA one-way dan uji Duncan

      Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah pada kelompok tikus yang diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok (P2) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan semua kelompok perlakuan (plt005) yaitu mempunyai kadar MDA tertinggi dan aktivitas SOD terendah dan dapat mempengaruhi jumlah hematologi pada tikus Terjadi kenaikan kadar MDA dan penurunan aktivitas

      SOD disebabkan karena keadaan stres dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dan radikal bebas yang tinggi akan menyebabkan penggunaan SOD juga semakin banyak sehingga jumlahnya pun semakin berkurang Demikian juga dengan jumlah hematologi Pemberian vitamin C terbukti dapat menurunkan kadar MDA dan mempertahankan aktivitas SOD namun tidak setinggi kelompok kontrol serta memperbaiki kerja fungsi tubuh yang terganggu akibat stres Hal ini terjadi karena vitamin C memiliki gugus enadiol sebagai pendonor elektron sehingga radikal bebas dapat dinetralkan

      copy Hak cipta milik IPB tahun 2009

      Hak cipta dilindungi Undang-Undang

      Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

      atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

      penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

      tinjauan suatu masalah pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

      IPB

      Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

      tulis dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari IPB

      EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L) JANTAN AKIBAT

      PEMAPARAN ASAP ROKOK

      ISMIYATI MUHAMMAD

      Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

      Magister Sains pada Program Studi Biologi

      SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

      BOGOR 2009

      Judul Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok

      Nama Ismiyati Muhammad

      NRP G352070171

      Disetujui

      Komisi Pembimbing

      DrIr Dedy Duryadi Solihin DEA Dr Nastiti Kusumorini

      Ketua Anggota

      Diketahui

      Koordinator Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

      Dr Bambang Suryobroto Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS

      Tanggal Ujian 25 Agustus 2009 Tanggal Lulus

      PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

      karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

      Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

      Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

      Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

      Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

      Bogor Agustus 2009

      Ismiyati Muhammad

      RIWAYAT HIDUP

      Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

      Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

      Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

      Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

      Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

      DAFTAR ISI

      Halaman DAFTAR ISI i

      DAFTAR TABEL ii

      DAFTAR GAMBAR iii

      DAFTAR LAMPIRAN iv

      PENDAHULUAN 1

      Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

      TINJAUAN PUSTAKA

      Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

      BAHAN DAN METODE

      Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

      HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

      KESIMPULAN DAN SARAN 41

      DAFTAR PUSTAKA 42

      LAMPIRAN 45

      i

      DAFTAR TABEL

      Halaman

      1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

      Dietary Allowance ) 14

      2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

      obat dan makanan nasional jakarta 18

      3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

      dosis pemaparan asap rokok 19

      4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

      5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

      vitamin C 20

      ii

      DAFTAR GAMBAR

      Halaman

      1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

      2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

      3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

      4 Lingkungan kandang tikus 22

      5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

      6 Pemberian vitamin C secara oral 24

      7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

      pengambilan sampel 24

      8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

      9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

      perlakuan 30

      10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

      tikus pada semua perlakuan 33

      11 Jumlah butir darah merah 36

      12 Jumlah butir darah putih 38

      13 Jumlah hemoglobin 39

      14 Jumlah hematokrit 40

      iii

      DAFTAR LAMPIRAN

      Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

      perlakuan 45

      2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

      perlakuan 46

      3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

      ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

      4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

      pada semua perlakuan 48

      5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

      pada semua perlakuan 49

      6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

      (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

      7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

      hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

      8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

      putih hemoglobin dan hematokrit 52

      9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

      pada semua perlakuan 53

      10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

      pada semua perlakuan 54

      11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

      jantan pada semua perlakuan 55

      12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

      jantan pada semua perlakuan 56

      13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

      14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

      15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

      16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

      17 Kurva standar MDA 61

      18 Kurva standar SOD 62

      iv

      PENDAHULUAN

      Latar Belakang

      Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

      yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

      merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

      penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

      60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

      Tobacco Survey 2000)

      Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

      smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

      dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

      rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

      maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

      mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

      tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

      Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

      kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

      umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

      kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

      mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

      kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

      penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

      perokok (Susanna 2003)

      Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

      mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

      (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

      proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

      yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

      kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

      bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

      mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

      2

      nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

      bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

      quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

      tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

      interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

      Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

      antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

      dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

      proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

      Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

      perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

      dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

      yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

      peroksidase (GSH Px)

      Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

      melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

      Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

      pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

      antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

      peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

      kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

      ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

      memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

      molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

      adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

      dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

      melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

      melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

      2000)

      Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

      dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

      melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

      3

      usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

      vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

      pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

      kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

      udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

      vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

      rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

      Rumusan Masalah

      Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

      mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

      tikus jantan

      Tujuan Penelitian

      Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

      bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

      Hipotesis

      Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

      kretek

      Manfaat Penelitian

      Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

      vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

      penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

      atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

      4

      TINJAUAN PUSTAKA

      Rokok

      Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

      yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

      kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

      dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

      industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

      yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

      dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

      aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

      pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

      diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

      dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

      (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

      rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

      usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

      (Susanna et al 2003)

      Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

      batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

      kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

      menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

      monoksida (CO)

      Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

      fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

      terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

      sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

      nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

      menghambat aktivitas silia

      Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

      merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

      paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

      5

      karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

      paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

      pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

      bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

      peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

      selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

      Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

      sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

      dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

      yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

      sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

      oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

      akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

      berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

      mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

      zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

      pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

      semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

      Radikal Bebas

      Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

      kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

      ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

      molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

      orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

      oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

      bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

      sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

      pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

      Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

      yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

      dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

      6

      metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

      elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

      kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

      berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

      radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

      Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

      Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

      secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

      maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

      (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

      secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

      homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

      penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

      secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

      radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

      hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

      oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

      (hypochlorous acid)

      Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

      perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

      lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

      sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

      reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

      7

      dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

      mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

      kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

      proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

      komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

      Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

      menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

      lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

      (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

      langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

      keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

      Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

      berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

      dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

      yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

      radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

      bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

      merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

      proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

      Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

      lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

      2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

      jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

      produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

      terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

      dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

      Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

      normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

      kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

      menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

      mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

      8

      satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

      arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

      diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

      beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

      mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

      Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

      karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

      mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

      terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

      Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

      diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

      menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

      dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

      abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

      akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

      menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

      tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

      dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

      (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

      bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

      berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

      1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

      senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

      dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

      sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

      degeneratif (Halliwell 1992)

      Antioksidan

      Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

      makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

      terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

      (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

      9

      Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

      antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

      enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

      senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

      menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

      menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

      radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

      dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

      senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

      Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

      memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

      mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

      dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

      langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

      oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

      memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

      untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

      nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

      banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

      lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

      Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

      Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

      terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

      yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

      Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

      serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

      lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

      senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

      radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

      scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

      terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

      10

      senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

      asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

      Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

      tiga janis yaitu

      1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

      endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

      glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

      2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

      vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

      3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

      hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

      (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

      Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

      oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

      melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

      asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

      dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

      berikut

      ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

      X˙ + RH R˙ + XH

      Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

      oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

      R˙ + O2 ROO˙

      ROO˙ + RH ROOH + R˙

      dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

      menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

      lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

      ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

      11

      ROO˙ + R˙ ROO

      R˙ + R˙ RR

      Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

      hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

      bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

      Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

      Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

      (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

      or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

      hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

      reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

      bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

      generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

      Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

      lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

      metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

      peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

      terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

      pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

      banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

      1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

      tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

      Vitamin C

      Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

      gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

      penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

      bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

      Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

      informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

      12

      mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

      yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

      Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

      menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

      plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

      (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

      air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

      askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

      Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

      radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

      elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

      (a) (b) (c)

      Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

      Gugus ini terletak pada atom C

      2 dan C

      3 Adanya gugus ini memungkinkan

      vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

      pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

      akibat asap rokok

      Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

      berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

      berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

      glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

      (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

      terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

      mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

      13

      Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

      dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

      tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

      ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

      bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

      dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

      (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

      antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

      terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

      karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

      teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

      stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

      kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

      dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

      yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

      atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

      scavenger karena sifat kimianya

      Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

      Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

      bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

      dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

      Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

      sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

      oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

      logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

      Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

      yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

      dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

      natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

      penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

      respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

      molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

      14

      (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

      penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

      temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

      Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

      vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

      bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

      Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

      individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

      kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

      membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

      sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

      dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

      Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

      Usia Kebutuhan vitC mghari

      0-6 bulan 40 (AI)

      7-12 bulan 50 (AI)

      1-3 tahun 15 mghari

      4-8 tahun 25 mghari

      9-13 tahun 45 mghari

      14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

      Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

      dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

      mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

      adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

      penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

      vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

      Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

      sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

      dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

      15

      buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

      perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

      dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

      per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

      keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

      vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

      membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

      yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

      lewat usus menjadi terbatas

      Hematologi

      Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

      dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

      serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

      ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

      hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

      terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

      dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

      x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

      a Butir darah merah (BDM)

      Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

      Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

      hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

      lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

      kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

      menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

      meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

      butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

      terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

      16

      b Butir darah putih (BDP)

      Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

      dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

      yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

      eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

      dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

      (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

      apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

      sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

      dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

      elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

      mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

      tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

      sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

      peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

      terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

      c Hemoglobin (Hb)

      Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

      vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

      bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

      yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

      yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

      molekul hemoglobin (Guyton 1996)

      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

      17

      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

      d Hematokrit (PCV)

      Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

      hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

      Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

      yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

      arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

      dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

      dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

      (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

      hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

      dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

      mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

      BAHAN DAN METODE

      Waktu dan Tempat Penelitian

      Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

      Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

      bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

      Bahan dan Alat

      Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

      1 Hewan coba

      Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

      (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

      berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

      2 Rokok

      Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

      kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

      Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

      Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

      Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

      Merah 276 1666 4577 1470

      Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

      ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

      delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

      puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

      pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

      setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

      tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

      kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

      terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

      rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

      19

      kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

      kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

      rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

      untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

      menithari

      Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

      Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

      0 1 2 3 4 5 6

      Rokok

      8 batang60 menithari

      6 batang60 menithari

      4 batang60 menithari

      05 05 15 35 45 45 45

      05 05 05 25 35 45 45

      05 05 05 05 05 05 05

      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

      3 Vitamin C

      Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

      ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

      biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

      bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

      minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

      mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

      badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

      (Hariyatmi 2004)

      Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

      Dosis Manusia Dosis Tikus

      1500 mgkgbbhari

      3000 mgkgbbhari

      4500 mgkgbbhari

      427 mgkgbbhari

      857 mgkgbbhari

      1285 mgkgbbhari

      Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

      sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

      20

      yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

      bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

      tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

      cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

      penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

      bbhari untuk tikus

      Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

      Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

      0 1 2 3 4 5 6

      Kontrol

      VitC 427 mgkgbbhari

      857 mgkgbbhari

      1285 mgkgbbhari

      05 05 05 05 05 05 05

      05 05 05 05 05 05 05

      05 05 05 05 05 05 05

      05 05 05 15 35 35 35

      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

      4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

      murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

      (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

      bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

      khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

      hayem larutan turk dan reagen drabkins

      Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

      Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

      memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

      penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

      dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

      kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

      d d

      21

      g c a

      b

      de f

      A

      CE

      G

      B

      F

      D

      Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

      Keterangan gambar

      a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

      pemaparan asap rokok

      b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

      chamber

      c Tempat pembakaran rokok

      d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

      e air pump sebagai alat pemompa udara

      f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

      g Tabung oksigen

      Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

      pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

      menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

      dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

      Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

      agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

      chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

      saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

      melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

      atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

      kedua hingga semua rokok habis terbakar

      Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

      spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

      22

      hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

      inkubator dan hematokrit reader

      Metode Penelitian

      Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

      coba tahap perlakuan dan tahap analisis

      1 Tahap Persiapan

      Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

      ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

      sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

      minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

      degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

      pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

      bersih

      Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

      Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

      terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

      1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

      dan tidak diberi vitamin C

      2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

      rokok

      3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

      vitamin C

      4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

      secara bersamaan

      23

      5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

      secara tidak bersamaan

      Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

      diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

      a Proses pemaparan

      Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

      kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

      dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

      pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

      pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

      asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

      rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

      setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

      pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

      kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

      perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

      (a) (b) (c)

      Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

      b Proses pemberian vitamin C

      Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

      menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

      Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

      diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

      24

      jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

      setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

      pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

      Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

      Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

      dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

      Hari Penelitian Perlakuan

      1 30 31 60 61

      P0

      P1

      Ket

      P2

      P3

      P4

      Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

      Pemberian vitamin C

      Hari pengambilan sampel

      Pemaparan asap rokok

      3 Tahap Pengambilan Sampel

      Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

      pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

      1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

      a Kadar malondialdehida (MDA)

      b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

      25

      2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

      a Jumlah butir darah merah (BDM)

      b Jumlah butir darah putih (BDP)

      c Jumlah hemoglobin (Hb)

      d Jumlah hematokrit (PCV)

      Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

      kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

      pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

      untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

      dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

      bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

      aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

      digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

      berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

      kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

      kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

      suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

      4 Tahapan Analisis

      a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

      (Conti dan Sutherland 1991)

      1 Persiapan larutan standar

      Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

      mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

      mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

      yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

      17)

      2 Pengukuran Kadar MDA

      Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

      berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

      ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

      sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

      26

      menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

      ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

      klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

      ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

      disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

      jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

      025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

      trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

      hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

      dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

      air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

      sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

      532 nm

      MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

      A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

      standar

      b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

      (Chen et al 1996)

      1 Persiapan Larutan Standar

      Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

      sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

      250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

      kurva standar (Lampiran 18)

      2 Pengukuran Aktivitas SOD

      Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

      ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

      menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

      dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

      (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

      Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

      reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

      xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

      27

      superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

      ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

      gelombang 550 nm

      Reaksinya

      Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

      O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

      2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

      Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

      Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

      oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

      sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

      pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

      dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

      ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

      secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

      divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

      terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

      sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

      Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

      dikonversi dengan rumus

      SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

      A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

      standar

      28

      c Pengukuran Hematologi

      a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

      burker dan neubauer

      Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

      dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

      kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

      dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

      pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

      hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

      b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

      burker dan neubauer

      Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

      mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

      menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

      angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

      c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

      Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

      drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

      2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

      menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

      dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

      sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

      540 nm

      d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

      Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

      disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

      ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

      volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

      hematokrit reader

      29

      Analisis Data

      Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

      malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

      butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

      hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

      dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

      perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

      Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

      Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

      I = Banyaknya perlakuan

      J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

      μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

      Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

      sum ij= Random error dari percobaan

      HASIL DAN PEMBAHASAN

      Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

      Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

      mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

      keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

      lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

      juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

      telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

      asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

      Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

      perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

      kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

      (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

      ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

      rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

      (plt005) (Lampiran 3)

      0

      5000

      10 0

      15 0

      20 00

      25 00

      30000

      35 00

      Kad

      ar M

      DA

      (Ug

      0

      00

      00

      0

      0)

      P0 P1 P2 P3 P4

      Perlakuan

      Kadar MDA pada Hati

      Kadar MDA pada Ginjal

      ab

      c

      bc

      a

      a bc

      c

      ab a

      Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

      mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

      tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

      31

      kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

      meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

      percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

      kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

      berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

      terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

      yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

      pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

      lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

      vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

      MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

      pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

      rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

      kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

      Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

      vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

      berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

      menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

      radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

      Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

      dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

      bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

      yang panjang sehingga sulit dinetralkan

      Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

      dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

      seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

      berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

      metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

      elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

      32

      yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

      demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

      dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

      tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

      disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

      dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

      tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

      sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

      metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

      menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

      antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

      Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

      salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

      dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

      Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

      yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

      sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

      oksidasi tersebut

      Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

      Hati dan Ginjal

      Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

      intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

      intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

      Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

      peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

      Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

      perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

      enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

      Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

      menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

      c

      33

      Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

      kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

      penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

      pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

      asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

      bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

      terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

      Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

      pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

      untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

      enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

      enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

      paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

      tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

      bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

      0

      100

      200

      300

      400

      500

      600

      Akt

      ivita

      s en

      zim

      SO

      D (U

      g)

      P0 P1 P2 P3 P4

      Perlakuan

      Aktivitas SOD pada Hati

      Aktivitas SOD pada Ginjal

      a

      b

      bc c

      a

      ab

      bc

      c

      a

      bc

      Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

      pada semua perlakuan

      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

      percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

      terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

      tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

      lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

      34

      SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

      terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

      waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

      vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

      lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

      yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

      elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

      enzim antioksidan seluler seperti SOD

      Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

      melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

      sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

      elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

      relatif stabil

      Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

      gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

      quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

      pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

      Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

      selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

      besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

      menurunkan aktivitas enzim tersebut

      Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

      pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

      tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

      penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

      metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

      disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

      metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

      pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

      Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

      35

      di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

      yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

      enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

      membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

      enzim antioksidan dalam hati

      Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

      jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

      ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

      lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

      pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

      hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

      disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

      mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

      yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

      mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

      yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

      kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

      Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

      terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

      ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

      toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

      mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

      dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

      sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

      mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

      Pengukuran Hematologi

      Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

      jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

      plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

      yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

      transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

      36

      gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

      hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

      1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

      Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

      disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

      BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

      terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

      kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

      BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

      rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

      rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

      Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

      jumlah BDM seperti keadaan normal

      632678

      868

      738 773

      0

      1

      2

      3

      4

      5

      6

      7

      8

      9

      Jum

      lah

      (Jut

      am

      m3 )

      P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

      a

      bc

      bcab

      Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

      perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

      dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

      37

      menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

      mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

      Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

      menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

      hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

      nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

      terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

      dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

      vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

      dan P1)

      Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

      mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

      jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

      jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

      sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

      juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

      balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

      melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

      mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

      membentuk butir darah merah yang baru

      2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

      Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

      gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

      yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

      Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

      jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

      Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

      mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

      terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

      asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

      dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

      38

      saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

      untuk menghilangkan tar tersebut

      1111

      1470

      1849

      12511403

      02468

      101214161820

      Jum

      lah

      (Rib

      um

      m3 )

      P0 P1 P2 P3 P4

      Perlakuan

      c

      ab

      ab b

      Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

      Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

      terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

      menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

      peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

      3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

      Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

      gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

      kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

      perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

      rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

      demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

      memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

      vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

      menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

      homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

      rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

      kontrol

      39

      18561657

      13391485

      1380

      02

      468

      101214

      161820

      cbcg

      )

      ab aa

      Jum

      lah

      (

      P0 P1 P2 P3 P4

      Perlakuan

      Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

      4 Jumlah Hematokrit (PCV)

      Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

      gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

      kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

      40

      kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

      asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

      kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

      391 3965

      5113433 4452

      0

      10

      30

      40

      50

      60

      20Jum

      lah

      ()

      P0 P1 P2 P3 P4

      Perlakuan

      a a c

      b b

      Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

      Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

      besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

      makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

      yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

      hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

      lambat (Guyton 1996)

      Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

      peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

      sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

      menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

      vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

      normal akibat pemaparan asap rokok

      41

      KESIMPULAN DAN SARAN

      Kesimpulan

      Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

      dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

      (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

      organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

      gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

      yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

      asap rokok

      Saran

      Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

      efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

      dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

      DAFTAR PUSTAKA

      Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

      Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

      Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

      juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

      Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

      Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

      Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

      Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

      Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

      Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

      Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

      Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

      Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

      Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

      Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

      Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

      Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

      43

      Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

      Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

      Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

      Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

      Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

      Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

      Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

      Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

      Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

      Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

      Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

      Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

      Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

      Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

      Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

      44

      Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

      Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

      Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

      Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

      Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

      Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

      Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

      Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

      Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

      Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

      Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

      Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

      Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

      William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

      Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

      World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

      Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

      Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

      (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

      Rata-rata Ug bb

      1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

      (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

      608 103 plusmn 104 103

      1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

      (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

      783 103 plusmn 126 103

      1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

      (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

      1404 103 plusmn 148 103

      1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

      5 0063 116959 730994

      832 103 plusmn 148 103

      1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

      (P4) Papar rokok lalu VitC

      5 0107 208855 1305347

      1258 103 plusmn 156 103

      46

      Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

      Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

      Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

      1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

      (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

      2433 103 plusmn 157 103

      1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

      (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

      2467 103 plusmn 303 103

      1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

      (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

      3242 103 plusmn 262 103

      1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

      2521 103 plusmn 225 103

      1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

      2882 103 plusmn 433 103

      47

      Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

      Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

      Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

      48

      Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

      Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

      Aktivitas SOD (Ug bb)

      Rata-rata Ug bb

      1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

      (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

      056 103 plusmn 0059103

      1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

      (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

      051 103 plusmn 0071 103

      1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

      (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

      030 103 plusmn 0059 103

      1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

      046 103 plusmn 0095 103

      1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

      032 103 plusmn 0046103

      49

      Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

      Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

      Aktivitas SOD (Ug bb)

      Rata-rata Ug bb

      1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

      (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

      049 103 plusmn 0037 103

      1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

      (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

      048 103 plusmn 010 103

      1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

      (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

      018 103 plusmn 011 103

      1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

      037 103 plusmn 006 103

      1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

      0276 103 plusmn 0089 103

      50

      Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

      Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

      P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

      P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

      P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

      P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

      P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

      51

      Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

      Perlakuan UlanganSDM

      (jutammsup3)SDP

      (ribummsup3)HB (gr)

      PVC ()

      1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

      (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

      1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

      (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

      1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

      (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

      1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

      1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

      52

      Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

      Perlakuan Butir darah

      merah (BDM) Butir darah putih

      (BDP) Hemoglobin

      (Hb) Hemtokit

      (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

      P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

      53

      Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

      Descriptives

      MDAHati

      5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

      25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

      1510385 558093534 1396793746 1102456525

      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

      Fixed EffectsRandom Effects

      Model

      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

      95 Confidence Interval forMean

      Between-Component

      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

      Test of Homogeneity of Variances

      MDAHati

      356 4 20 837

      LeveneStatistic df1 df2 Sig

      ANOVA

      MDAHati

      23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

      Between GroupsWithin GroupsTotal

      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

      MDAHati

      Duncana

      5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

      059 577 110

      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

      N 1 2 3Subset for alpha = 05

      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

      54

      Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

      Descriptives

      MDAGinjal

      5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

      25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

      1555947 227737741 314137771 1040740136

      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

      Fixed EffectsRandom Effects

      Model

      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

      95 Confidence Interval forMean

      Minimum Maximum

      Between-Component

      Variance

      Test of Homogeneity of Variances

      MDAGinjal

      693 4 20 605

      LeveneStatistic df1 df2 Sig

      ANOVA

      MDAGinjal

      24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

      Between GroupsWithin GroupsTotal

      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

      MDAGinjal

      Duncana

      5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

      655 065 065

      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

      N 1 2 3Subset for alpha = 05

      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

      55

      Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

      Descriptives

      SODHati

      5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

      25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

      50977092 29079210 57386230 1206030928

      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

      Fixed EffectsRandom Effects

      Model

      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

      95 Confidence Interval forMean

      Minimum Maximum

      Between-Component

      Variance

      Test of Homogeneity of Variances

      SODHati

      825 4 20 525

      LeveneStatistic df1 df2 Sig

      ANOVA

      SODHati

      2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

      3531674 24

      Between GroupsWithin GroupsTotal

      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

      SODHati

      Duncana

      5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

      574 267 267

      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

      N 1 2 3Subset for alpha = 05

      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

      56

      Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

      Descriptives

      SODGinjal

      5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

      25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

      59235411 19751293 52644067 1600187570

      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

      Fixed EffectsRandom Effects

      Model

      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

      95 Confidence Interval forMean

      Between-Component

      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

      Test of Homogeneity of Variances

      SODGinjal

      1408 4 20 267

      LeveneStatistic df1 df2 Sig

      ANOVA

      SODGinjal

      3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

      Between GroupsWithin GroupsTotal

      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

      SODGinjal

      Duncana

      5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

      111 091 058

      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

      N 1 2 3Subset for alpha = 05

      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

      57

      Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

      Descriptives

      SDM

      5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

      25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

      52176 60470 89442 123329

      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

      Fixed EffectsRandom Effects

      Model

      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

      5 Confidence Interval foMean

      Minimum Maximum

      Between-Component

      Variance

      BDM

      Test of Homogeneity of Variances

      SDM

      1838 4 20 161

      LeveneStatistic df1 df2 Sig

      BDM

      ANOVA

      SDM

      27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

      Between GroupsWithin GroupsTotal

      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

      BDM

      SDM

      Duncana

      5 632405 637605 767805 802005 90800

      919 507 1000

      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

      N 1 2 3Subset for alpha = 05

      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

      BDM

      58

      Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

      Descriptives

      SDP

      5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

      25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

      124650 107075 176293 690107

      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

      Fixed EffectsRandom Effects

      Model

      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

      5 Confidence Interval foMean

      Minimum Maximum

      Between-Component

      Variance

      BDP

      Test of Homogeneity of Variances

      SDP

      971 4 20 445

      LeveneStatistic df1 df2 Sig

      BDP

      ANOVA

      SDP

      155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

      242157 24

      Between GroupsWithin GroupsTotal

      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

      BDP

      SDP

      Duncana

      5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

      300 131 1000

      KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

      N 1 2 3Subset for alpha = 05

      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

      BDP

      59

      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

      Descriptives

      HB

      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

      95458 127857 180863 399305

      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

      Fixed EffectsRandom Effects

      Model

      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

      95 Confidence Interval forMean

      Minimum Maximum

      Between-Component

      Variance

      Test of Homogeneity of Variances

      HB

      413 4 20 797

      LeveneStatistic df1 df2 Sig

      ANOVA

      HB

      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

      147428 24

      Between GroupsWithin GroupsTotal

      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

      HB

      Duncana

      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

      211 120 075

      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

      N 1 2 3Subset for alpha = 05

      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

      60

      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

      Descriptives

      PVC

      ANOVA

      PVC

      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

      Between GroupsWithin GroupsTotal

      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

      PCV

      Test of Homogeneity of Variances

      PVC

      1570 4 20 221

      LeveneStatistic df1 df2 Sig

      PCV

      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

      215926 375209 495111 2209140

      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

      Fixed EffectsRandom Effects

      Model

      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

      95 Confidence Interval forMean

      Minimum Maximum

      Between-Component

      Variance

      PCV

      PVC

      Duncana

      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

      729 490 1000

      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

      N 1 2 3Subset for alpha = 05

      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

      PCV

      61

      Lampiran 17 Kurva standar MDA

      Konsentrasi (pmol50microL)

      Absorbansi 515 nm

      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

      500040003000200010000

      025

      020

      015

      010

      005

      000

      X

      Y

      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

      62

      Lampiran 18 Kurva standar SOD

      Konsentrasi Uml protein

      Absorbansi 550 nm

      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

      5004003002001000

      0025

      0020

      0015

      0010

      0005

      0000

      X

      Y

      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

      • COVER
      • PERNYATAAN
      • ABSTRACT
      • RINGKASAN
      • Hak cipta
      • halaman judul
      • lembar pengesahan
      • PRAKATA
      • RIWAYAT HIDUP
      • RIWAYAT HIDUP
      • DAFTAR ISI
      • DAFTAR TABEL
      • DAFTAR GAMBAR
      • DAFTAR LAMPIRAN
      • PENDAHULUAN
      • TINJAUAN PUSTAKA
      • BAHAN DAN METODE
      • HASIL DAN PEMBAHASAN
      • KESIMPULAN DAN SARAN
      • DAFTAR PUSTAKA
      • LAMPIRAN13

        RINGKASAN

        ISMIYATI MUHAMMAD Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok Dibimbing oleh DEDY DURYADI SOLIHIN dan NASTITI KUSUMORINI

        Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

        yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar 60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok Rokok merupakan salah satu sumber dari radikal bebas yang berasal dari lingkungan luar dan merupakan penyebab dari berbagai penyakit

        Radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai proses reaksi kimia dalam tubuh dan juga dari lingkungan yang terpolusi seperti asap rokok asap kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka radikal bebas tersebut akan merubah fungsi dan berpengaruh pada proses munculnya penyakit

        Rokok merupakan salah satu polutan berupa gas yang mengandung berbagai bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan eugenol untuk rokok kretek Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari nitrosamin dan oksigen reaktif yang dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) nitrit peroksida (NO2) dalam fase gas serta quinone (Q) semiquinone (HQ) dan hydroquinone (HQ2) dalam fase tar Zat-zat tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraseluler dan intraseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA

        Antioksidan merupakan substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk melawan radikal bebas yaitu berupa enzim dan nonenzim Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai antioksidan yaitu superoksida dismutase (SOD) katalase dan glutation peroksida (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara ekstraseluler Antioksidan ekstraseluler tersebut harus mempunyai kemampuan memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi molekul yang stabil berupa vitamin Antioksidan berupa vitamin adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C untuk melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma dan menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi udara dan asap rokok Oleh karena itu penggunaan vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

        Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan April 2009 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap radikal bebas akibat pemaparan asap rokok kretek

        Hewan coba yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang berumur plusmn 8 minggu dengan berat badan plusmn 200 gr ascorbic acid 857 mgkg bbhari dan pemaparan rokok kretek selama tiga puluh hari dengan dosis satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Tikus yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam lima kelompok yaitu P0 = tidak diberi perlakuan asap rokok dan tidak diberi vitamin C P1 = diberi perlakuan dengan diberi vitamin C saja dengan dosis 857 mgkg bbhari selama tiga puluh hari dan tidak diberi asap rokok P2 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari P3 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari setelah itu diberi vitamin C secara bersamaan P4 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari dan kemudian diberi vitamin C selama tiga puluh hari dengan dosis 857 mgkg bbhari

        Proses pemaparan dilakukan dengan menggunakan chamber yaitu sebuah kotak plastik yang dihubungkan dengan tempat pembakaran rokok dan air pump (pompa udara) yang dimodifikasi Pada chamber ini terdapat dua lubang yang satunya dihubungkan dengan air pump dan yang satunya lagi dihubungkan dengan tabung oksigen Tikus dimasukan kedalam chamber katup oksigen dibuka pada 05 atmosfer rokok dibakar dan air pump dinyalakan Biarkan sampai chamber penuh terisi asap rokok lalu air pump dimatikan Setelah asap rokok dalam chamber habis maka air pump dinyalakan kembali Kegiatan ini dapat berulang sampai empat kali untuk satu batang rokok Satu batang rokok dibakar sampai tersisa dua cm

        Parameter yang diukur adalah kadar malondialdehida (MDA) pada hati dan ginjal tikus dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 532 nm Prinsip pengukuran kadar MDA berdasarkan kemampuan kompleks berwarna merah muda antara MDA dan TBA (asam tiobarbiurat) Dan mengukur aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) pada hati dan organ tikus dengan panjang gelombang 550 nm Prinsip pengukuran SOD berdasarkan laju penghambatan reduksi ferrisitokrom c oleh anioan superoksida yang dihasilkan oleh xantin oksidase Terjadi oksidase xantin menjadi asam urat dan anion superoksidase Selain itu juga parameter lain yang diukur adalah jumlah butir darah merah dan butir darah putih dengan metode Counting chamber-Burker dan Neubouer jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin dan jumlah hematokri dengan metode Mikrohematokrit Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS 15 menggunakan uji ANOVA one-way dan uji Duncan

        Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah pada kelompok tikus yang diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok (P2) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan semua kelompok perlakuan (plt005) yaitu mempunyai kadar MDA tertinggi dan aktivitas SOD terendah dan dapat mempengaruhi jumlah hematologi pada tikus Terjadi kenaikan kadar MDA dan penurunan aktivitas

        SOD disebabkan karena keadaan stres dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dan radikal bebas yang tinggi akan menyebabkan penggunaan SOD juga semakin banyak sehingga jumlahnya pun semakin berkurang Demikian juga dengan jumlah hematologi Pemberian vitamin C terbukti dapat menurunkan kadar MDA dan mempertahankan aktivitas SOD namun tidak setinggi kelompok kontrol serta memperbaiki kerja fungsi tubuh yang terganggu akibat stres Hal ini terjadi karena vitamin C memiliki gugus enadiol sebagai pendonor elektron sehingga radikal bebas dapat dinetralkan

        copy Hak cipta milik IPB tahun 2009

        Hak cipta dilindungi Undang-Undang

        Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

        atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

        penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

        tinjauan suatu masalah pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

        IPB

        Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

        tulis dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari IPB

        EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L) JANTAN AKIBAT

        PEMAPARAN ASAP ROKOK

        ISMIYATI MUHAMMAD

        Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

        Magister Sains pada Program Studi Biologi

        SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

        BOGOR 2009

        Judul Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok

        Nama Ismiyati Muhammad

        NRP G352070171

        Disetujui

        Komisi Pembimbing

        DrIr Dedy Duryadi Solihin DEA Dr Nastiti Kusumorini

        Ketua Anggota

        Diketahui

        Koordinator Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

        Dr Bambang Suryobroto Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS

        Tanggal Ujian 25 Agustus 2009 Tanggal Lulus

        PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

        karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

        Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

        Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

        Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

        Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

        Bogor Agustus 2009

        Ismiyati Muhammad

        RIWAYAT HIDUP

        Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

        Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

        Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

        Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

        Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

        DAFTAR ISI

        Halaman DAFTAR ISI i

        DAFTAR TABEL ii

        DAFTAR GAMBAR iii

        DAFTAR LAMPIRAN iv

        PENDAHULUAN 1

        Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

        TINJAUAN PUSTAKA

        Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

        BAHAN DAN METODE

        Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

        HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

        KESIMPULAN DAN SARAN 41

        DAFTAR PUSTAKA 42

        LAMPIRAN 45

        i

        DAFTAR TABEL

        Halaman

        1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

        Dietary Allowance ) 14

        2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

        obat dan makanan nasional jakarta 18

        3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

        dosis pemaparan asap rokok 19

        4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

        5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

        vitamin C 20

        ii

        DAFTAR GAMBAR

        Halaman

        1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

        2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

        3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

        4 Lingkungan kandang tikus 22

        5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

        6 Pemberian vitamin C secara oral 24

        7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

        pengambilan sampel 24

        8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

        9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

        perlakuan 30

        10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

        tikus pada semua perlakuan 33

        11 Jumlah butir darah merah 36

        12 Jumlah butir darah putih 38

        13 Jumlah hemoglobin 39

        14 Jumlah hematokrit 40

        iii

        DAFTAR LAMPIRAN

        Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

        perlakuan 45

        2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

        perlakuan 46

        3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

        ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

        4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

        pada semua perlakuan 48

        5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

        pada semua perlakuan 49

        6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

        (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

        7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

        hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

        8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

        putih hemoglobin dan hematokrit 52

        9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

        pada semua perlakuan 53

        10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

        pada semua perlakuan 54

        11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

        jantan pada semua perlakuan 55

        12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

        jantan pada semua perlakuan 56

        13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

        14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

        15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

        16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

        17 Kurva standar MDA 61

        18 Kurva standar SOD 62

        iv

        PENDAHULUAN

        Latar Belakang

        Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

        yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

        merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

        penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

        60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

        Tobacco Survey 2000)

        Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

        smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

        dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

        rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

        maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

        mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

        tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

        Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

        kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

        umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

        kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

        mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

        kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

        penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

        perokok (Susanna 2003)

        Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

        mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

        (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

        proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

        yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

        kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

        bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

        mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

        2

        nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

        bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

        quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

        tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

        interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

        Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

        antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

        dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

        proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

        Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

        perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

        dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

        yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

        peroksidase (GSH Px)

        Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

        melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

        Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

        pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

        antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

        peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

        kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

        ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

        memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

        molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

        adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

        dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

        melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

        melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

        2000)

        Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

        dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

        melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

        3

        usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

        vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

        pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

        kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

        udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

        vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

        rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

        Rumusan Masalah

        Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

        mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

        tikus jantan

        Tujuan Penelitian

        Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

        bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

        Hipotesis

        Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

        kretek

        Manfaat Penelitian

        Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

        vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

        penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

        atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

        4

        TINJAUAN PUSTAKA

        Rokok

        Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

        yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

        kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

        dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

        industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

        yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

        dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

        aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

        pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

        diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

        dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

        (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

        rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

        usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

        (Susanna et al 2003)

        Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

        batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

        kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

        menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

        monoksida (CO)

        Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

        fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

        terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

        sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

        nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

        menghambat aktivitas silia

        Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

        merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

        paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

        5

        karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

        paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

        pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

        bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

        peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

        selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

        Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

        sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

        dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

        yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

        sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

        oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

        akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

        berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

        mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

        zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

        pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

        semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

        Radikal Bebas

        Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

        kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

        ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

        molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

        orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

        oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

        bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

        sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

        pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

        Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

        yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

        dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

        6

        metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

        elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

        kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

        berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

        radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

        Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

        Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

        secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

        maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

        (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

        secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

        homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

        penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

        secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

        radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

        hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

        oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

        (hypochlorous acid)

        Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

        perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

        lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

        sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

        reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

        7

        dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

        mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

        kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

        proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

        komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

        Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

        menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

        lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

        (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

        langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

        keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

        Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

        berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

        dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

        yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

        radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

        bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

        merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

        proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

        Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

        lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

        2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

        jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

        produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

        terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

        dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

        Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

        normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

        kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

        menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

        mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

        8

        satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

        arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

        diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

        beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

        mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

        Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

        karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

        mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

        terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

        Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

        diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

        menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

        dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

        abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

        akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

        menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

        tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

        dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

        (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

        bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

        berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

        1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

        senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

        dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

        sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

        degeneratif (Halliwell 1992)

        Antioksidan

        Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

        makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

        terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

        (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

        9

        Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

        antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

        enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

        senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

        menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

        menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

        radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

        dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

        senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

        Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

        memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

        mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

        dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

        langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

        oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

        memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

        untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

        nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

        banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

        lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

        Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

        Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

        terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

        yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

        Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

        serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

        lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

        senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

        radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

        scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

        terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

        10

        senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

        asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

        Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

        tiga janis yaitu

        1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

        endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

        glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

        2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

        vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

        3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

        hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

        (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

        Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

        oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

        melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

        asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

        dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

        berikut

        ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

        X˙ + RH R˙ + XH

        Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

        oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

        R˙ + O2 ROO˙

        ROO˙ + RH ROOH + R˙

        dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

        menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

        lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

        ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

        11

        ROO˙ + R˙ ROO

        R˙ + R˙ RR

        Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

        hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

        bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

        Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

        Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

        (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

        or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

        hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

        reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

        bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

        generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

        Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

        lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

        metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

        peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

        terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

        pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

        banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

        1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

        tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

        Vitamin C

        Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

        gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

        penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

        bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

        Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

        informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

        12

        mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

        yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

        Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

        menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

        plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

        (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

        air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

        askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

        Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

        radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

        elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

        (a) (b) (c)

        Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

        Gugus ini terletak pada atom C

        2 dan C

        3 Adanya gugus ini memungkinkan

        vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

        pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

        akibat asap rokok

        Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

        berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

        berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

        glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

        (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

        terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

        mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

        13

        Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

        dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

        tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

        ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

        bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

        dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

        (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

        antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

        terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

        karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

        teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

        stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

        kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

        dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

        yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

        atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

        scavenger karena sifat kimianya

        Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

        Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

        bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

        dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

        Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

        sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

        oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

        logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

        Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

        yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

        dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

        natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

        penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

        respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

        molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

        14

        (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

        penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

        temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

        Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

        vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

        bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

        Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

        individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

        kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

        membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

        sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

        dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

        Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

        Usia Kebutuhan vitC mghari

        0-6 bulan 40 (AI)

        7-12 bulan 50 (AI)

        1-3 tahun 15 mghari

        4-8 tahun 25 mghari

        9-13 tahun 45 mghari

        14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

        Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

        dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

        mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

        adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

        penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

        vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

        Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

        sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

        dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

        15

        buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

        perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

        dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

        per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

        keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

        vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

        membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

        yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

        lewat usus menjadi terbatas

        Hematologi

        Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

        dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

        serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

        ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

        hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

        terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

        dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

        x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

        a Butir darah merah (BDM)

        Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

        Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

        hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

        lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

        kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

        menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

        meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

        butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

        terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

        16

        b Butir darah putih (BDP)

        Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

        dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

        yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

        eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

        dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

        (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

        apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

        sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

        dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

        elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

        mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

        tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

        sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

        peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

        terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

        c Hemoglobin (Hb)

        Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

        vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

        bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

        yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

        yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

        molekul hemoglobin (Guyton 1996)

        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

        17

        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

        d Hematokrit (PCV)

        Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

        hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

        Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

        yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

        arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

        dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

        dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

        (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

        hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

        dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

        mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

        BAHAN DAN METODE

        Waktu dan Tempat Penelitian

        Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

        Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

        bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

        Bahan dan Alat

        Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

        1 Hewan coba

        Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

        (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

        berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

        2 Rokok

        Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

        kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

        Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

        Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

        Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

        Merah 276 1666 4577 1470

        Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

        ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

        delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

        puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

        pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

        setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

        tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

        kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

        terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

        rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

        19

        kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

        kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

        rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

        untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

        menithari

        Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

        Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

        0 1 2 3 4 5 6

        Rokok

        8 batang60 menithari

        6 batang60 menithari

        4 batang60 menithari

        05 05 15 35 45 45 45

        05 05 05 25 35 45 45

        05 05 05 05 05 05 05

        Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

        3 Vitamin C

        Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

        ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

        biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

        bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

        minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

        mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

        badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

        (Hariyatmi 2004)

        Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

        Dosis Manusia Dosis Tikus

        1500 mgkgbbhari

        3000 mgkgbbhari

        4500 mgkgbbhari

        427 mgkgbbhari

        857 mgkgbbhari

        1285 mgkgbbhari

        Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

        sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

        20

        yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

        bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

        tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

        cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

        penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

        bbhari untuk tikus

        Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

        Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

        0 1 2 3 4 5 6

        Kontrol

        VitC 427 mgkgbbhari

        857 mgkgbbhari

        1285 mgkgbbhari

        05 05 05 05 05 05 05

        05 05 05 05 05 05 05

        05 05 05 05 05 05 05

        05 05 05 15 35 35 35

        Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

        4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

        murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

        (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

        bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

        khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

        hayem larutan turk dan reagen drabkins

        Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

        Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

        memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

        penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

        dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

        kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

        d d

        21

        g c a

        b

        de f

        A

        CE

        G

        B

        F

        D

        Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

        Keterangan gambar

        a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

        pemaparan asap rokok

        b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

        chamber

        c Tempat pembakaran rokok

        d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

        e air pump sebagai alat pemompa udara

        f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

        g Tabung oksigen

        Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

        pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

        menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

        dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

        Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

        agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

        chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

        saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

        melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

        atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

        kedua hingga semua rokok habis terbakar

        Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

        spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

        22

        hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

        inkubator dan hematokrit reader

        Metode Penelitian

        Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

        coba tahap perlakuan dan tahap analisis

        1 Tahap Persiapan

        Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

        ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

        sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

        minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

        degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

        pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

        bersih

        Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

        Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

        terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

        1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

        dan tidak diberi vitamin C

        2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

        rokok

        3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

        vitamin C

        4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

        secara bersamaan

        23

        5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

        secara tidak bersamaan

        Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

        diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

        a Proses pemaparan

        Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

        kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

        dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

        pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

        pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

        asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

        rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

        setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

        pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

        kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

        perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

        (a) (b) (c)

        Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

        b Proses pemberian vitamin C

        Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

        menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

        Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

        diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

        24

        jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

        setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

        pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

        Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

        Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

        dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

        Hari Penelitian Perlakuan

        1 30 31 60 61

        P0

        P1

        Ket

        P2

        P3

        P4

        Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

        Pemberian vitamin C

        Hari pengambilan sampel

        Pemaparan asap rokok

        3 Tahap Pengambilan Sampel

        Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

        pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

        1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

        a Kadar malondialdehida (MDA)

        b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

        25

        2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

        a Jumlah butir darah merah (BDM)

        b Jumlah butir darah putih (BDP)

        c Jumlah hemoglobin (Hb)

        d Jumlah hematokrit (PCV)

        Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

        kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

        pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

        untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

        dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

        bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

        aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

        digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

        berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

        kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

        kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

        suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

        4 Tahapan Analisis

        a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

        (Conti dan Sutherland 1991)

        1 Persiapan larutan standar

        Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

        mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

        mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

        yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

        17)

        2 Pengukuran Kadar MDA

        Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

        berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

        ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

        sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

        26

        menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

        ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

        klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

        ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

        disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

        jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

        025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

        trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

        hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

        dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

        air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

        sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

        532 nm

        MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

        A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

        standar

        b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

        (Chen et al 1996)

        1 Persiapan Larutan Standar

        Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

        sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

        250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

        kurva standar (Lampiran 18)

        2 Pengukuran Aktivitas SOD

        Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

        ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

        menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

        dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

        (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

        Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

        reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

        xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

        27

        superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

        ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

        gelombang 550 nm

        Reaksinya

        Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

        O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

        2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

        Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

        Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

        oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

        sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

        pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

        dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

        ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

        secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

        divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

        terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

        sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

        Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

        dikonversi dengan rumus

        SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

        A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

        standar

        28

        c Pengukuran Hematologi

        a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

        burker dan neubauer

        Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

        dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

        kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

        dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

        pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

        hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

        b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

        burker dan neubauer

        Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

        mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

        menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

        angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

        c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

        Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

        drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

        2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

        menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

        dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

        sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

        540 nm

        d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

        Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

        disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

        ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

        volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

        hematokrit reader

        29

        Analisis Data

        Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

        malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

        butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

        hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

        dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

        perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

        Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

        Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

        I = Banyaknya perlakuan

        J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

        μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

        Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

        sum ij= Random error dari percobaan

        HASIL DAN PEMBAHASAN

        Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

        Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

        mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

        keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

        lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

        juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

        telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

        asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

        Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

        perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

        kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

        (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

        ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

        rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

        (plt005) (Lampiran 3)

        0

        5000

        10 0

        15 0

        20 00

        25 00

        30000

        35 00

        Kad

        ar M

        DA

        (Ug

        0

        00

        00

        0

        0)

        P0 P1 P2 P3 P4

        Perlakuan

        Kadar MDA pada Hati

        Kadar MDA pada Ginjal

        ab

        c

        bc

        a

        a bc

        c

        ab a

        Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

        mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

        tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

        31

        kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

        meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

        percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

        kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

        berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

        terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

        yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

        pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

        lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

        vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

        MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

        pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

        rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

        kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

        Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

        vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

        berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

        menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

        radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

        Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

        dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

        bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

        yang panjang sehingga sulit dinetralkan

        Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

        dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

        seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

        berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

        metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

        elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

        32

        yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

        demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

        dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

        tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

        disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

        dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

        tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

        sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

        metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

        menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

        antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

        Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

        salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

        dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

        Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

        yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

        sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

        oksidasi tersebut

        Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

        Hati dan Ginjal

        Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

        intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

        intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

        Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

        peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

        Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

        perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

        enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

        Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

        menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

        c

        33

        Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

        kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

        penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

        pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

        asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

        bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

        terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

        Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

        pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

        untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

        enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

        enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

        paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

        tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

        bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

        0

        100

        200

        300

        400

        500

        600

        Akt

        ivita

        s en

        zim

        SO

        D (U

        g)

        P0 P1 P2 P3 P4

        Perlakuan

        Aktivitas SOD pada Hati

        Aktivitas SOD pada Ginjal

        a

        b

        bc c

        a

        ab

        bc

        c

        a

        bc

        Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

        pada semua perlakuan

        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

        percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

        terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

        tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

        lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

        34

        SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

        terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

        waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

        vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

        lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

        yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

        elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

        enzim antioksidan seluler seperti SOD

        Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

        melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

        sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

        elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

        relatif stabil

        Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

        gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

        quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

        pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

        Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

        selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

        besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

        menurunkan aktivitas enzim tersebut

        Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

        pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

        tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

        penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

        metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

        disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

        metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

        pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

        Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

        35

        di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

        yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

        enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

        membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

        enzim antioksidan dalam hati

        Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

        jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

        ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

        lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

        pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

        hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

        disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

        mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

        yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

        mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

        yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

        kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

        Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

        terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

        ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

        toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

        mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

        dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

        sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

        mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

        Pengukuran Hematologi

        Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

        jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

        plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

        yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

        transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

        36

        gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

        hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

        1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

        Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

        disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

        BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

        terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

        kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

        BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

        rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

        rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

        Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

        jumlah BDM seperti keadaan normal

        632678

        868

        738 773

        0

        1

        2

        3

        4

        5

        6

        7

        8

        9

        Jum

        lah

        (Jut

        am

        m3 )

        P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

        a

        bc

        bcab

        Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

        perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

        dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

        37

        menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

        mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

        Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

        menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

        hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

        nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

        terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

        dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

        vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

        dan P1)

        Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

        mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

        jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

        jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

        sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

        juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

        balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

        melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

        mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

        membentuk butir darah merah yang baru

        2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

        Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

        gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

        yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

        Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

        jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

        Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

        mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

        terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

        asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

        dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

        38

        saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

        untuk menghilangkan tar tersebut

        1111

        1470

        1849

        12511403

        02468

        101214161820

        Jum

        lah

        (Rib

        um

        m3 )

        P0 P1 P2 P3 P4

        Perlakuan

        c

        ab

        ab b

        Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

        Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

        terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

        menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

        peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

        3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

        Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

        gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

        kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

        perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

        rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

        demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

        memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

        vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

        menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

        homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

        rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

        kontrol

        39

        18561657

        13391485

        1380

        02

        468

        101214

        161820

        cbcg

        )

        ab aa

        Jum

        lah

        (

        P0 P1 P2 P3 P4

        Perlakuan

        Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

        4 Jumlah Hematokrit (PCV)

        Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

        gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

        kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

        40

        kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

        asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

        kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

        391 3965

        5113433 4452

        0

        10

        30

        40

        50

        60

        20Jum

        lah

        ()

        P0 P1 P2 P3 P4

        Perlakuan

        a a c

        b b

        Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

        Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

        besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

        makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

        yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

        hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

        lambat (Guyton 1996)

        Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

        peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

        sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

        menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

        vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

        normal akibat pemaparan asap rokok

        41

        KESIMPULAN DAN SARAN

        Kesimpulan

        Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

        dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

        (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

        organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

        gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

        yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

        asap rokok

        Saran

        Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

        efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

        dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

        DAFTAR PUSTAKA

        Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

        Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

        Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

        juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

        Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

        Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

        Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

        Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

        Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

        Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

        Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

        Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

        Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

        Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

        Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

        Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

        Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

        43

        Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

        Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

        Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

        Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

        Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

        Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

        Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

        Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

        Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

        Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

        Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

        Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

        Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

        Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

        Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

        44

        Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

        Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

        Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

        Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

        Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

        Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

        Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

        Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

        Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

        Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

        Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

        Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

        Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

        William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

        Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

        World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

        Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

        Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

        (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

        Rata-rata Ug bb

        1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

        (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

        608 103 plusmn 104 103

        1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

        (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

        783 103 plusmn 126 103

        1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

        (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

        1404 103 plusmn 148 103

        1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

        5 0063 116959 730994

        832 103 plusmn 148 103

        1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

        (P4) Papar rokok lalu VitC

        5 0107 208855 1305347

        1258 103 plusmn 156 103

        46

        Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

        Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

        Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

        1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

        (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

        2433 103 plusmn 157 103

        1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

        (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

        2467 103 plusmn 303 103

        1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

        (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

        3242 103 plusmn 262 103

        1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

        2521 103 plusmn 225 103

        1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

        2882 103 plusmn 433 103

        47

        Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

        Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

        Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

        48

        Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

        Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

        Aktivitas SOD (Ug bb)

        Rata-rata Ug bb

        1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

        (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

        056 103 plusmn 0059103

        1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

        (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

        051 103 plusmn 0071 103

        1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

        (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

        030 103 plusmn 0059 103

        1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

        046 103 plusmn 0095 103

        1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

        032 103 plusmn 0046103

        49

        Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

        Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

        Aktivitas SOD (Ug bb)

        Rata-rata Ug bb

        1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

        (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

        049 103 plusmn 0037 103

        1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

        (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

        048 103 plusmn 010 103

        1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

        (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

        018 103 plusmn 011 103

        1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

        037 103 plusmn 006 103

        1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

        0276 103 plusmn 0089 103

        50

        Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

        Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

        P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

        P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

        P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

        P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

        P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

        51

        Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

        Perlakuan UlanganSDM

        (jutammsup3)SDP

        (ribummsup3)HB (gr)

        PVC ()

        1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

        (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

        1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

        (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

        1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

        (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

        1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

        1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

        52

        Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

        Perlakuan Butir darah

        merah (BDM) Butir darah putih

        (BDP) Hemoglobin

        (Hb) Hemtokit

        (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

        P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

        53

        Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

        Descriptives

        MDAHati

        5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

        25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

        1510385 558093534 1396793746 1102456525

        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

        Fixed EffectsRandom Effects

        Model

        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

        95 Confidence Interval forMean

        Between-Component

        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

        Test of Homogeneity of Variances

        MDAHati

        356 4 20 837

        LeveneStatistic df1 df2 Sig

        ANOVA

        MDAHati

        23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

        Between GroupsWithin GroupsTotal

        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

        MDAHati

        Duncana

        5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

        059 577 110

        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

        N 1 2 3Subset for alpha = 05

        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

        54

        Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

        Descriptives

        MDAGinjal

        5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

        25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

        1555947 227737741 314137771 1040740136

        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

        Fixed EffectsRandom Effects

        Model

        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

        95 Confidence Interval forMean

        Minimum Maximum

        Between-Component

        Variance

        Test of Homogeneity of Variances

        MDAGinjal

        693 4 20 605

        LeveneStatistic df1 df2 Sig

        ANOVA

        MDAGinjal

        24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

        Between GroupsWithin GroupsTotal

        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

        MDAGinjal

        Duncana

        5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

        655 065 065

        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

        N 1 2 3Subset for alpha = 05

        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

        55

        Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

        Descriptives

        SODHati

        5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

        25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

        50977092 29079210 57386230 1206030928

        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

        Fixed EffectsRandom Effects

        Model

        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

        95 Confidence Interval forMean

        Minimum Maximum

        Between-Component

        Variance

        Test of Homogeneity of Variances

        SODHati

        825 4 20 525

        LeveneStatistic df1 df2 Sig

        ANOVA

        SODHati

        2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

        3531674 24

        Between GroupsWithin GroupsTotal

        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

        SODHati

        Duncana

        5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

        574 267 267

        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

        N 1 2 3Subset for alpha = 05

        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

        56

        Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

        Descriptives

        SODGinjal

        5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

        25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

        59235411 19751293 52644067 1600187570

        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

        Fixed EffectsRandom Effects

        Model

        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

        95 Confidence Interval forMean

        Between-Component

        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

        Test of Homogeneity of Variances

        SODGinjal

        1408 4 20 267

        LeveneStatistic df1 df2 Sig

        ANOVA

        SODGinjal

        3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

        Between GroupsWithin GroupsTotal

        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

        SODGinjal

        Duncana

        5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

        111 091 058

        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

        N 1 2 3Subset for alpha = 05

        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

        57

        Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

        Descriptives

        SDM

        5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

        25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

        52176 60470 89442 123329

        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

        Fixed EffectsRandom Effects

        Model

        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

        5 Confidence Interval foMean

        Minimum Maximum

        Between-Component

        Variance

        BDM

        Test of Homogeneity of Variances

        SDM

        1838 4 20 161

        LeveneStatistic df1 df2 Sig

        BDM

        ANOVA

        SDM

        27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

        Between GroupsWithin GroupsTotal

        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

        BDM

        SDM

        Duncana

        5 632405 637605 767805 802005 90800

        919 507 1000

        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

        N 1 2 3Subset for alpha = 05

        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

        BDM

        58

        Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

        Descriptives

        SDP

        5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

        25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

        124650 107075 176293 690107

        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

        Fixed EffectsRandom Effects

        Model

        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

        5 Confidence Interval foMean

        Minimum Maximum

        Between-Component

        Variance

        BDP

        Test of Homogeneity of Variances

        SDP

        971 4 20 445

        LeveneStatistic df1 df2 Sig

        BDP

        ANOVA

        SDP

        155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

        242157 24

        Between GroupsWithin GroupsTotal

        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

        BDP

        SDP

        Duncana

        5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

        300 131 1000

        KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

        N 1 2 3Subset for alpha = 05

        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

        BDP

        59

        Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

        Descriptives

        HB

        5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

        25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

        95458 127857 180863 399305

        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

        Fixed EffectsRandom Effects

        Model

        N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

        95 Confidence Interval forMean

        Minimum Maximum

        Between-Component

        Variance

        Test of Homogeneity of Variances

        HB

        413 4 20 797

        LeveneStatistic df1 df2 Sig

        ANOVA

        HB

        91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

        147428 24

        Between GroupsWithin GroupsTotal

        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

        HB

        Duncana

        5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

        211 120 075

        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

        N 1 2 3Subset for alpha = 05

        Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

        60

        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

        Descriptives

        PVC

        ANOVA

        PVC

        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

        Between GroupsWithin GroupsTotal

        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

        PCV

        Test of Homogeneity of Variances

        PVC

        1570 4 20 221

        LeveneStatistic df1 df2 Sig

        PCV

        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

        215926 375209 495111 2209140

        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

        Fixed EffectsRandom Effects

        Model

        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

        95 Confidence Interval forMean

        Minimum Maximum

        Between-Component

        Variance

        PCV

        PVC

        Duncana

        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

        729 490 1000

        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

        N 1 2 3Subset for alpha = 05

        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

        PCV

        61

        Lampiran 17 Kurva standar MDA

        Konsentrasi (pmol50microL)

        Absorbansi 515 nm

        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

        500040003000200010000

        025

        020

        015

        010

        005

        000

        X

        Y

        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

        62

        Lampiran 18 Kurva standar SOD

        Konsentrasi Uml protein

        Absorbansi 550 nm

        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

        5004003002001000

        0025

        0020

        0015

        0010

        0005

        0000

        X

        Y

        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

        • COVER
        • PERNYATAAN
        • ABSTRACT
        • RINGKASAN
        • Hak cipta
        • halaman judul
        • lembar pengesahan
        • PRAKATA
        • RIWAYAT HIDUP
        • RIWAYAT HIDUP
        • DAFTAR ISI
        • DAFTAR TABEL
        • DAFTAR GAMBAR
        • DAFTAR LAMPIRAN
        • PENDAHULUAN
        • TINJAUAN PUSTAKA
        • BAHAN DAN METODE
        • HASIL DAN PEMBAHASAN
        • KESIMPULAN DAN SARAN
        • DAFTAR PUSTAKA
        • LAMPIRAN13

          Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan April 2009 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap radikal bebas akibat pemaparan asap rokok kretek

          Hewan coba yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang berumur plusmn 8 minggu dengan berat badan plusmn 200 gr ascorbic acid 857 mgkg bbhari dan pemaparan rokok kretek selama tiga puluh hari dengan dosis satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Tikus yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam lima kelompok yaitu P0 = tidak diberi perlakuan asap rokok dan tidak diberi vitamin C P1 = diberi perlakuan dengan diberi vitamin C saja dengan dosis 857 mgkg bbhari selama tiga puluh hari dan tidak diberi asap rokok P2 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari P3 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari setelah itu diberi vitamin C secara bersamaan P4 = diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok saja (satu batang rokok per lima belas menit selama enam puluh menit) selama tiga puluh hari dan kemudian diberi vitamin C selama tiga puluh hari dengan dosis 857 mgkg bbhari

          Proses pemaparan dilakukan dengan menggunakan chamber yaitu sebuah kotak plastik yang dihubungkan dengan tempat pembakaran rokok dan air pump (pompa udara) yang dimodifikasi Pada chamber ini terdapat dua lubang yang satunya dihubungkan dengan air pump dan yang satunya lagi dihubungkan dengan tabung oksigen Tikus dimasukan kedalam chamber katup oksigen dibuka pada 05 atmosfer rokok dibakar dan air pump dinyalakan Biarkan sampai chamber penuh terisi asap rokok lalu air pump dimatikan Setelah asap rokok dalam chamber habis maka air pump dinyalakan kembali Kegiatan ini dapat berulang sampai empat kali untuk satu batang rokok Satu batang rokok dibakar sampai tersisa dua cm

          Parameter yang diukur adalah kadar malondialdehida (MDA) pada hati dan ginjal tikus dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 532 nm Prinsip pengukuran kadar MDA berdasarkan kemampuan kompleks berwarna merah muda antara MDA dan TBA (asam tiobarbiurat) Dan mengukur aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) pada hati dan organ tikus dengan panjang gelombang 550 nm Prinsip pengukuran SOD berdasarkan laju penghambatan reduksi ferrisitokrom c oleh anioan superoksida yang dihasilkan oleh xantin oksidase Terjadi oksidase xantin menjadi asam urat dan anion superoksidase Selain itu juga parameter lain yang diukur adalah jumlah butir darah merah dan butir darah putih dengan metode Counting chamber-Burker dan Neubouer jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin dan jumlah hematokri dengan metode Mikrohematokrit Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS 15 menggunakan uji ANOVA one-way dan uji Duncan

          Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah pada kelompok tikus yang diberi perlakuan dengan dipapar asap rokok (P2) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan semua kelompok perlakuan (plt005) yaitu mempunyai kadar MDA tertinggi dan aktivitas SOD terendah dan dapat mempengaruhi jumlah hematologi pada tikus Terjadi kenaikan kadar MDA dan penurunan aktivitas

          SOD disebabkan karena keadaan stres dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dan radikal bebas yang tinggi akan menyebabkan penggunaan SOD juga semakin banyak sehingga jumlahnya pun semakin berkurang Demikian juga dengan jumlah hematologi Pemberian vitamin C terbukti dapat menurunkan kadar MDA dan mempertahankan aktivitas SOD namun tidak setinggi kelompok kontrol serta memperbaiki kerja fungsi tubuh yang terganggu akibat stres Hal ini terjadi karena vitamin C memiliki gugus enadiol sebagai pendonor elektron sehingga radikal bebas dapat dinetralkan

          copy Hak cipta milik IPB tahun 2009

          Hak cipta dilindungi Undang-Undang

          Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

          atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

          penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

          tinjauan suatu masalah pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

          IPB

          Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

          tulis dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari IPB

          EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L) JANTAN AKIBAT

          PEMAPARAN ASAP ROKOK

          ISMIYATI MUHAMMAD

          Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

          Magister Sains pada Program Studi Biologi

          SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

          BOGOR 2009

          Judul Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok

          Nama Ismiyati Muhammad

          NRP G352070171

          Disetujui

          Komisi Pembimbing

          DrIr Dedy Duryadi Solihin DEA Dr Nastiti Kusumorini

          Ketua Anggota

          Diketahui

          Koordinator Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

          Dr Bambang Suryobroto Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS

          Tanggal Ujian 25 Agustus 2009 Tanggal Lulus

          PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

          karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

          Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

          Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

          Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

          Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

          Bogor Agustus 2009

          Ismiyati Muhammad

          RIWAYAT HIDUP

          Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

          Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

          Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

          Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

          Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

          DAFTAR ISI

          Halaman DAFTAR ISI i

          DAFTAR TABEL ii

          DAFTAR GAMBAR iii

          DAFTAR LAMPIRAN iv

          PENDAHULUAN 1

          Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

          TINJAUAN PUSTAKA

          Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

          BAHAN DAN METODE

          Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

          HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

          KESIMPULAN DAN SARAN 41

          DAFTAR PUSTAKA 42

          LAMPIRAN 45

          i

          DAFTAR TABEL

          Halaman

          1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

          Dietary Allowance ) 14

          2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

          obat dan makanan nasional jakarta 18

          3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

          dosis pemaparan asap rokok 19

          4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

          5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

          vitamin C 20

          ii

          DAFTAR GAMBAR

          Halaman

          1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

          2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

          3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

          4 Lingkungan kandang tikus 22

          5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

          6 Pemberian vitamin C secara oral 24

          7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

          pengambilan sampel 24

          8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

          9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

          perlakuan 30

          10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

          tikus pada semua perlakuan 33

          11 Jumlah butir darah merah 36

          12 Jumlah butir darah putih 38

          13 Jumlah hemoglobin 39

          14 Jumlah hematokrit 40

          iii

          DAFTAR LAMPIRAN

          Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

          perlakuan 45

          2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

          perlakuan 46

          3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

          ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

          4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

          pada semua perlakuan 48

          5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

          pada semua perlakuan 49

          6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

          (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

          7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

          hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

          8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

          putih hemoglobin dan hematokrit 52

          9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

          pada semua perlakuan 53

          10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

          pada semua perlakuan 54

          11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

          jantan pada semua perlakuan 55

          12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

          jantan pada semua perlakuan 56

          13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

          14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

          15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

          16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

          17 Kurva standar MDA 61

          18 Kurva standar SOD 62

          iv

          PENDAHULUAN

          Latar Belakang

          Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

          yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

          merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

          penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

          60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

          Tobacco Survey 2000)

          Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

          smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

          dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

          rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

          maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

          mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

          tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

          Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

          kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

          umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

          kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

          mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

          kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

          penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

          perokok (Susanna 2003)

          Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

          mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

          (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

          proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

          yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

          kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

          bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

          mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

          2

          nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

          bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

          quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

          tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

          interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

          Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

          antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

          dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

          proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

          Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

          perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

          dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

          yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

          peroksidase (GSH Px)

          Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

          melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

          Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

          pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

          antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

          peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

          kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

          ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

          memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

          molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

          adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

          dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

          melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

          melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

          2000)

          Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

          dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

          melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

          3

          usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

          vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

          pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

          kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

          udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

          vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

          rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

          Rumusan Masalah

          Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

          mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

          tikus jantan

          Tujuan Penelitian

          Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

          bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

          Hipotesis

          Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

          kretek

          Manfaat Penelitian

          Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

          vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

          penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

          atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

          4

          TINJAUAN PUSTAKA

          Rokok

          Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

          yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

          kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

          dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

          industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

          yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

          dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

          aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

          pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

          diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

          dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

          (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

          rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

          usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

          (Susanna et al 2003)

          Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

          batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

          kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

          menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

          monoksida (CO)

          Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

          fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

          terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

          sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

          nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

          menghambat aktivitas silia

          Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

          merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

          paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

          5

          karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

          paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

          pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

          bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

          peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

          selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

          Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

          sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

          dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

          yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

          sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

          oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

          akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

          berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

          mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

          zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

          pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

          semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

          Radikal Bebas

          Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

          kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

          ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

          molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

          orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

          oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

          bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

          sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

          pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

          Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

          yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

          dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

          6

          metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

          elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

          kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

          berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

          radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

          Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

          Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

          secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

          maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

          (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

          secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

          homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

          penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

          secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

          radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

          hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

          oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

          (hypochlorous acid)

          Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

          perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

          lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

          sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

          reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

          7

          dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

          mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

          kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

          proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

          komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

          Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

          menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

          lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

          (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

          langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

          keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

          Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

          berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

          dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

          yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

          radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

          bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

          merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

          proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

          Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

          lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

          2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

          jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

          produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

          terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

          dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

          Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

          normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

          kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

          menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

          mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

          8

          satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

          arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

          diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

          beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

          mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

          Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

          karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

          mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

          terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

          Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

          diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

          menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

          dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

          abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

          akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

          menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

          tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

          dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

          (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

          bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

          berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

          1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

          senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

          dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

          sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

          degeneratif (Halliwell 1992)

          Antioksidan

          Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

          makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

          terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

          (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

          9

          Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

          antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

          enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

          senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

          menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

          menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

          radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

          dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

          senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

          Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

          memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

          mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

          dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

          langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

          oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

          memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

          untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

          nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

          banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

          lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

          Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

          Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

          terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

          yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

          Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

          serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

          lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

          senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

          radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

          scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

          terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

          10

          senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

          asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

          Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

          tiga janis yaitu

          1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

          endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

          glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

          2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

          vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

          3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

          hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

          (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

          Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

          oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

          melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

          asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

          dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

          berikut

          ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

          X˙ + RH R˙ + XH

          Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

          oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

          R˙ + O2 ROO˙

          ROO˙ + RH ROOH + R˙

          dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

          menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

          lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

          ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

          11

          ROO˙ + R˙ ROO

          R˙ + R˙ RR

          Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

          hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

          bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

          Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

          Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

          (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

          or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

          hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

          reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

          bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

          generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

          Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

          lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

          metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

          peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

          terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

          pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

          banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

          1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

          tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

          Vitamin C

          Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

          gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

          penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

          bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

          Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

          informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

          12

          mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

          yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

          Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

          menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

          plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

          (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

          air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

          askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

          Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

          radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

          elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

          (a) (b) (c)

          Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

          Gugus ini terletak pada atom C

          2 dan C

          3 Adanya gugus ini memungkinkan

          vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

          pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

          akibat asap rokok

          Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

          berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

          berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

          glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

          (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

          terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

          mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

          13

          Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

          dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

          tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

          ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

          bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

          dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

          (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

          antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

          terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

          karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

          teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

          stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

          kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

          dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

          yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

          atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

          scavenger karena sifat kimianya

          Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

          Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

          bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

          dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

          Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

          sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

          oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

          logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

          Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

          yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

          dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

          natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

          penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

          respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

          molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

          14

          (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

          penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

          temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

          Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

          vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

          bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

          Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

          individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

          kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

          membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

          sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

          dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

          Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

          Usia Kebutuhan vitC mghari

          0-6 bulan 40 (AI)

          7-12 bulan 50 (AI)

          1-3 tahun 15 mghari

          4-8 tahun 25 mghari

          9-13 tahun 45 mghari

          14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

          Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

          dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

          mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

          adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

          penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

          vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

          Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

          sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

          dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

          15

          buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

          perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

          dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

          per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

          keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

          vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

          membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

          yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

          lewat usus menjadi terbatas

          Hematologi

          Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

          dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

          serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

          ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

          hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

          terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

          dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

          x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

          a Butir darah merah (BDM)

          Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

          Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

          hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

          lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

          kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

          menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

          meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

          butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

          terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

          16

          b Butir darah putih (BDP)

          Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

          dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

          yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

          eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

          dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

          (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

          apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

          sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

          dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

          elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

          mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

          tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

          sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

          peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

          terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

          c Hemoglobin (Hb)

          Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

          vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

          bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

          yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

          yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

          molekul hemoglobin (Guyton 1996)

          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

          17

          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

          d Hematokrit (PCV)

          Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

          hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

          Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

          yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

          arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

          dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

          dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

          (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

          hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

          dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

          mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

          BAHAN DAN METODE

          Waktu dan Tempat Penelitian

          Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

          Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

          bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

          Bahan dan Alat

          Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

          1 Hewan coba

          Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

          (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

          berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

          2 Rokok

          Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

          kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

          Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

          Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

          Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

          Merah 276 1666 4577 1470

          Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

          ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

          delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

          puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

          pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

          setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

          tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

          kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

          terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

          rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

          19

          kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

          kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

          rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

          untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

          menithari

          Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

          Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

          0 1 2 3 4 5 6

          Rokok

          8 batang60 menithari

          6 batang60 menithari

          4 batang60 menithari

          05 05 15 35 45 45 45

          05 05 05 25 35 45 45

          05 05 05 05 05 05 05

          Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

          3 Vitamin C

          Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

          ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

          biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

          bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

          minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

          mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

          badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

          (Hariyatmi 2004)

          Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

          Dosis Manusia Dosis Tikus

          1500 mgkgbbhari

          3000 mgkgbbhari

          4500 mgkgbbhari

          427 mgkgbbhari

          857 mgkgbbhari

          1285 mgkgbbhari

          Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

          sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

          20

          yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

          bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

          tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

          cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

          penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

          bbhari untuk tikus

          Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

          Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

          0 1 2 3 4 5 6

          Kontrol

          VitC 427 mgkgbbhari

          857 mgkgbbhari

          1285 mgkgbbhari

          05 05 05 05 05 05 05

          05 05 05 05 05 05 05

          05 05 05 05 05 05 05

          05 05 05 15 35 35 35

          Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

          4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

          murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

          (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

          bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

          khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

          hayem larutan turk dan reagen drabkins

          Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

          Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

          memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

          penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

          dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

          kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

          d d

          21

          g c a

          b

          de f

          A

          CE

          G

          B

          F

          D

          Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

          Keterangan gambar

          a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

          pemaparan asap rokok

          b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

          chamber

          c Tempat pembakaran rokok

          d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

          e air pump sebagai alat pemompa udara

          f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

          g Tabung oksigen

          Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

          pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

          menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

          dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

          Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

          agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

          chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

          saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

          melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

          atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

          kedua hingga semua rokok habis terbakar

          Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

          spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

          22

          hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

          inkubator dan hematokrit reader

          Metode Penelitian

          Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

          coba tahap perlakuan dan tahap analisis

          1 Tahap Persiapan

          Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

          ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

          sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

          minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

          degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

          pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

          bersih

          Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

          Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

          terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

          1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

          dan tidak diberi vitamin C

          2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

          rokok

          3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

          vitamin C

          4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

          secara bersamaan

          23

          5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

          secara tidak bersamaan

          Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

          diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

          a Proses pemaparan

          Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

          kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

          dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

          pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

          pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

          asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

          rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

          setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

          pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

          kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

          perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

          (a) (b) (c)

          Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

          b Proses pemberian vitamin C

          Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

          menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

          Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

          diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

          24

          jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

          setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

          pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

          Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

          Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

          dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

          Hari Penelitian Perlakuan

          1 30 31 60 61

          P0

          P1

          Ket

          P2

          P3

          P4

          Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

          Pemberian vitamin C

          Hari pengambilan sampel

          Pemaparan asap rokok

          3 Tahap Pengambilan Sampel

          Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

          pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

          1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

          a Kadar malondialdehida (MDA)

          b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

          25

          2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

          a Jumlah butir darah merah (BDM)

          b Jumlah butir darah putih (BDP)

          c Jumlah hemoglobin (Hb)

          d Jumlah hematokrit (PCV)

          Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

          kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

          pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

          untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

          dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

          bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

          aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

          digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

          berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

          kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

          kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

          suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

          4 Tahapan Analisis

          a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

          (Conti dan Sutherland 1991)

          1 Persiapan larutan standar

          Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

          mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

          mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

          yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

          17)

          2 Pengukuran Kadar MDA

          Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

          berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

          ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

          sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

          26

          menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

          ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

          klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

          ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

          disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

          jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

          025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

          trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

          hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

          dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

          air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

          sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

          532 nm

          MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

          A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

          standar

          b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

          (Chen et al 1996)

          1 Persiapan Larutan Standar

          Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

          sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

          250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

          kurva standar (Lampiran 18)

          2 Pengukuran Aktivitas SOD

          Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

          ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

          menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

          dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

          (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

          Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

          reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

          xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

          27

          superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

          ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

          gelombang 550 nm

          Reaksinya

          Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

          O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

          2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

          Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

          Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

          oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

          sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

          pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

          dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

          ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

          secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

          divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

          terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

          sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

          Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

          dikonversi dengan rumus

          SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

          A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

          standar

          28

          c Pengukuran Hematologi

          a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

          burker dan neubauer

          Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

          dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

          kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

          dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

          pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

          hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

          b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

          burker dan neubauer

          Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

          mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

          menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

          angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

          c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

          Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

          drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

          2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

          menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

          dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

          sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

          540 nm

          d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

          Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

          disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

          ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

          volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

          hematokrit reader

          29

          Analisis Data

          Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

          malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

          butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

          hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

          dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

          perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

          Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

          Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

          I = Banyaknya perlakuan

          J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

          μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

          Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

          sum ij= Random error dari percobaan

          HASIL DAN PEMBAHASAN

          Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

          Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

          mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

          keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

          lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

          juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

          telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

          asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

          Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

          perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

          kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

          (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

          ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

          rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

          (plt005) (Lampiran 3)

          0

          5000

          10 0

          15 0

          20 00

          25 00

          30000

          35 00

          Kad

          ar M

          DA

          (Ug

          0

          00

          00

          0

          0)

          P0 P1 P2 P3 P4

          Perlakuan

          Kadar MDA pada Hati

          Kadar MDA pada Ginjal

          ab

          c

          bc

          a

          a bc

          c

          ab a

          Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

          mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

          tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

          31

          kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

          meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

          percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

          kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

          berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

          terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

          yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

          pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

          lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

          vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

          MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

          pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

          rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

          kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

          Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

          vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

          berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

          menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

          radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

          Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

          dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

          bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

          yang panjang sehingga sulit dinetralkan

          Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

          dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

          seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

          berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

          metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

          elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

          32

          yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

          demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

          dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

          tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

          disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

          dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

          tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

          sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

          metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

          menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

          antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

          Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

          salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

          dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

          Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

          yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

          sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

          oksidasi tersebut

          Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

          Hati dan Ginjal

          Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

          intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

          intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

          Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

          peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

          Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

          perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

          enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

          Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

          menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

          c

          33

          Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

          kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

          penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

          pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

          asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

          bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

          terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

          Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

          pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

          untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

          enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

          enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

          paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

          tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

          bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

          0

          100

          200

          300

          400

          500

          600

          Akt

          ivita

          s en

          zim

          SO

          D (U

          g)

          P0 P1 P2 P3 P4

          Perlakuan

          Aktivitas SOD pada Hati

          Aktivitas SOD pada Ginjal

          a

          b

          bc c

          a

          ab

          bc

          c

          a

          bc

          Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

          pada semua perlakuan

          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

          percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

          terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

          tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

          lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

          34

          SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

          terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

          waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

          vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

          lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

          yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

          elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

          enzim antioksidan seluler seperti SOD

          Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

          melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

          sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

          elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

          relatif stabil

          Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

          gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

          quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

          pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

          Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

          selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

          besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

          menurunkan aktivitas enzim tersebut

          Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

          pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

          tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

          penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

          metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

          disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

          metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

          pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

          Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

          35

          di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

          yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

          enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

          membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

          enzim antioksidan dalam hati

          Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

          jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

          ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

          lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

          pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

          hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

          disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

          mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

          yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

          mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

          yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

          kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

          Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

          terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

          ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

          toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

          mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

          dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

          sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

          mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

          Pengukuran Hematologi

          Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

          jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

          plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

          yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

          transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

          36

          gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

          hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

          1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

          Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

          disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

          BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

          terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

          kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

          BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

          rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

          rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

          Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

          jumlah BDM seperti keadaan normal

          632678

          868

          738 773

          0

          1

          2

          3

          4

          5

          6

          7

          8

          9

          Jum

          lah

          (Jut

          am

          m3 )

          P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

          a

          bc

          bcab

          Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

          perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

          dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

          37

          menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

          mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

          Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

          menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

          hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

          nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

          terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

          dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

          vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

          dan P1)

          Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

          mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

          jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

          jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

          sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

          juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

          balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

          melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

          mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

          membentuk butir darah merah yang baru

          2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

          Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

          gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

          yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

          Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

          jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

          Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

          mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

          terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

          asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

          dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

          38

          saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

          untuk menghilangkan tar tersebut

          1111

          1470

          1849

          12511403

          02468

          101214161820

          Jum

          lah

          (Rib

          um

          m3 )

          P0 P1 P2 P3 P4

          Perlakuan

          c

          ab

          ab b

          Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

          Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

          terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

          menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

          peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

          3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

          Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

          gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

          kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

          perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

          rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

          demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

          memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

          vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

          menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

          homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

          rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

          kontrol

          39

          18561657

          13391485

          1380

          02

          468

          101214

          161820

          cbcg

          )

          ab aa

          Jum

          lah

          (

          P0 P1 P2 P3 P4

          Perlakuan

          Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

          4 Jumlah Hematokrit (PCV)

          Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

          gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

          kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

          40

          kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

          asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

          kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

          391 3965

          5113433 4452

          0

          10

          30

          40

          50

          60

          20Jum

          lah

          ()

          P0 P1 P2 P3 P4

          Perlakuan

          a a c

          b b

          Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

          Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

          besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

          makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

          yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

          hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

          lambat (Guyton 1996)

          Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

          peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

          sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

          menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

          vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

          normal akibat pemaparan asap rokok

          41

          KESIMPULAN DAN SARAN

          Kesimpulan

          Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

          dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

          (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

          organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

          gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

          yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

          asap rokok

          Saran

          Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

          efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

          dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

          DAFTAR PUSTAKA

          Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

          Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

          Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

          juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

          Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

          Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

          Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

          Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

          Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

          Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

          Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

          Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

          Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

          Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

          Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

          Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

          Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

          43

          Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

          Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

          Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

          Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

          Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

          Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

          Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

          Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

          Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

          Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

          Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

          Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

          Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

          Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

          Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

          44

          Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

          Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

          Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

          Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

          Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

          Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

          Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

          Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

          Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

          Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

          Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

          Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

          Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

          William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

          Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

          World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

          Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

          Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

          (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

          Rata-rata Ug bb

          1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

          (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

          608 103 plusmn 104 103

          1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

          (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

          783 103 plusmn 126 103

          1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

          (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

          1404 103 plusmn 148 103

          1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

          5 0063 116959 730994

          832 103 plusmn 148 103

          1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

          (P4) Papar rokok lalu VitC

          5 0107 208855 1305347

          1258 103 plusmn 156 103

          46

          Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

          Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

          Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

          1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

          (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

          2433 103 plusmn 157 103

          1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

          (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

          2467 103 plusmn 303 103

          1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

          (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

          3242 103 plusmn 262 103

          1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

          2521 103 plusmn 225 103

          1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

          2882 103 plusmn 433 103

          47

          Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

          Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

          Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

          48

          Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

          Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

          Aktivitas SOD (Ug bb)

          Rata-rata Ug bb

          1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

          (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

          056 103 plusmn 0059103

          1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

          (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

          051 103 plusmn 0071 103

          1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

          (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

          030 103 plusmn 0059 103

          1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

          046 103 plusmn 0095 103

          1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

          032 103 plusmn 0046103

          49

          Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

          Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

          Aktivitas SOD (Ug bb)

          Rata-rata Ug bb

          1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

          (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

          049 103 plusmn 0037 103

          1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

          (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

          048 103 plusmn 010 103

          1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

          (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

          018 103 plusmn 011 103

          1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

          037 103 plusmn 006 103

          1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

          0276 103 plusmn 0089 103

          50

          Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

          Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

          P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

          P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

          P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

          P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

          P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

          51

          Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

          Perlakuan UlanganSDM

          (jutammsup3)SDP

          (ribummsup3)HB (gr)

          PVC ()

          1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

          (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

          1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

          (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

          1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

          (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

          1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

          1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

          52

          Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

          Perlakuan Butir darah

          merah (BDM) Butir darah putih

          (BDP) Hemoglobin

          (Hb) Hemtokit

          (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

          P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

          53

          Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

          Descriptives

          MDAHati

          5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

          25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

          1510385 558093534 1396793746 1102456525

          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

          Fixed EffectsRandom Effects

          Model

          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

          95 Confidence Interval forMean

          Between-Component

          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

          Test of Homogeneity of Variances

          MDAHati

          356 4 20 837

          LeveneStatistic df1 df2 Sig

          ANOVA

          MDAHati

          23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

          Between GroupsWithin GroupsTotal

          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

          MDAHati

          Duncana

          5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

          059 577 110

          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

          N 1 2 3Subset for alpha = 05

          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

          54

          Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

          Descriptives

          MDAGinjal

          5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

          25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

          1555947 227737741 314137771 1040740136

          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

          Fixed EffectsRandom Effects

          Model

          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

          95 Confidence Interval forMean

          Minimum Maximum

          Between-Component

          Variance

          Test of Homogeneity of Variances

          MDAGinjal

          693 4 20 605

          LeveneStatistic df1 df2 Sig

          ANOVA

          MDAGinjal

          24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

          Between GroupsWithin GroupsTotal

          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

          MDAGinjal

          Duncana

          5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

          655 065 065

          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

          N 1 2 3Subset for alpha = 05

          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

          55

          Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

          Descriptives

          SODHati

          5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

          25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

          50977092 29079210 57386230 1206030928

          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

          Fixed EffectsRandom Effects

          Model

          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

          95 Confidence Interval forMean

          Minimum Maximum

          Between-Component

          Variance

          Test of Homogeneity of Variances

          SODHati

          825 4 20 525

          LeveneStatistic df1 df2 Sig

          ANOVA

          SODHati

          2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

          3531674 24

          Between GroupsWithin GroupsTotal

          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

          SODHati

          Duncana

          5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

          574 267 267

          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

          N 1 2 3Subset for alpha = 05

          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

          56

          Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

          Descriptives

          SODGinjal

          5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

          25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

          59235411 19751293 52644067 1600187570

          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

          Fixed EffectsRandom Effects

          Model

          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

          95 Confidence Interval forMean

          Between-Component

          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

          Test of Homogeneity of Variances

          SODGinjal

          1408 4 20 267

          LeveneStatistic df1 df2 Sig

          ANOVA

          SODGinjal

          3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

          Between GroupsWithin GroupsTotal

          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

          SODGinjal

          Duncana

          5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

          111 091 058

          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

          N 1 2 3Subset for alpha = 05

          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

          57

          Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

          Descriptives

          SDM

          5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

          25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

          52176 60470 89442 123329

          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

          Fixed EffectsRandom Effects

          Model

          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

          5 Confidence Interval foMean

          Minimum Maximum

          Between-Component

          Variance

          BDM

          Test of Homogeneity of Variances

          SDM

          1838 4 20 161

          LeveneStatistic df1 df2 Sig

          BDM

          ANOVA

          SDM

          27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

          Between GroupsWithin GroupsTotal

          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

          BDM

          SDM

          Duncana

          5 632405 637605 767805 802005 90800

          919 507 1000

          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

          N 1 2 3Subset for alpha = 05

          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

          BDM

          58

          Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

          Descriptives

          SDP

          5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

          25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

          124650 107075 176293 690107

          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

          Fixed EffectsRandom Effects

          Model

          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

          5 Confidence Interval foMean

          Minimum Maximum

          Between-Component

          Variance

          BDP

          Test of Homogeneity of Variances

          SDP

          971 4 20 445

          LeveneStatistic df1 df2 Sig

          BDP

          ANOVA

          SDP

          155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

          242157 24

          Between GroupsWithin GroupsTotal

          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

          BDP

          SDP

          Duncana

          5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

          300 131 1000

          KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

          N 1 2 3Subset for alpha = 05

          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

          BDP

          59

          Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

          Descriptives

          HB

          5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

          25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

          95458 127857 180863 399305

          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

          Fixed EffectsRandom Effects

          Model

          N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

          95 Confidence Interval forMean

          Minimum Maximum

          Between-Component

          Variance

          Test of Homogeneity of Variances

          HB

          413 4 20 797

          LeveneStatistic df1 df2 Sig

          ANOVA

          HB

          91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

          147428 24

          Between GroupsWithin GroupsTotal

          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

          HB

          Duncana

          5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

          211 120 075

          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

          N 1 2 3Subset for alpha = 05

          Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

          60

          Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

          Descriptives

          PVC

          ANOVA

          PVC

          466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

          Between GroupsWithin GroupsTotal

          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

          PCV

          Test of Homogeneity of Variances

          PVC

          1570 4 20 221

          LeveneStatistic df1 df2 Sig

          PCV

          5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

          25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

          215926 375209 495111 2209140

          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

          Fixed EffectsRandom Effects

          Model

          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

          95 Confidence Interval forMean

          Minimum Maximum

          Between-Component

          Variance

          PCV

          PVC

          Duncana

          5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

          729 490 1000

          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

          N 1 2 3Subset for alpha = 05

          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

          PCV

          61

          Lampiran 17 Kurva standar MDA

          Konsentrasi (pmol50microL)

          Absorbansi 515 nm

          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

          500040003000200010000

          025

          020

          015

          010

          005

          000

          X

          Y

          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

          62

          Lampiran 18 Kurva standar SOD

          Konsentrasi Uml protein

          Absorbansi 550 nm

          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

          5004003002001000

          0025

          0020

          0015

          0010

          0005

          0000

          X

          Y

          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

          • COVER
          • PERNYATAAN
          • ABSTRACT
          • RINGKASAN
          • Hak cipta
          • halaman judul
          • lembar pengesahan
          • PRAKATA
          • RIWAYAT HIDUP
          • RIWAYAT HIDUP
          • DAFTAR ISI
          • DAFTAR TABEL
          • DAFTAR GAMBAR
          • DAFTAR LAMPIRAN
          • PENDAHULUAN
          • TINJAUAN PUSTAKA
          • BAHAN DAN METODE
          • HASIL DAN PEMBAHASAN
          • KESIMPULAN DAN SARAN
          • DAFTAR PUSTAKA
          • LAMPIRAN13

            SOD disebabkan karena keadaan stres dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dan radikal bebas yang tinggi akan menyebabkan penggunaan SOD juga semakin banyak sehingga jumlahnya pun semakin berkurang Demikian juga dengan jumlah hematologi Pemberian vitamin C terbukti dapat menurunkan kadar MDA dan mempertahankan aktivitas SOD namun tidak setinggi kelompok kontrol serta memperbaiki kerja fungsi tubuh yang terganggu akibat stres Hal ini terjadi karena vitamin C memiliki gugus enadiol sebagai pendonor elektron sehingga radikal bebas dapat dinetralkan

            copy Hak cipta milik IPB tahun 2009

            Hak cipta dilindungi Undang-Undang

            Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

            atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

            penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

            tinjauan suatu masalah pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

            IPB

            Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

            tulis dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari IPB

            EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L) JANTAN AKIBAT

            PEMAPARAN ASAP ROKOK

            ISMIYATI MUHAMMAD

            Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

            Magister Sains pada Program Studi Biologi

            SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

            BOGOR 2009

            Judul Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok

            Nama Ismiyati Muhammad

            NRP G352070171

            Disetujui

            Komisi Pembimbing

            DrIr Dedy Duryadi Solihin DEA Dr Nastiti Kusumorini

            Ketua Anggota

            Diketahui

            Koordinator Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

            Dr Bambang Suryobroto Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS

            Tanggal Ujian 25 Agustus 2009 Tanggal Lulus

            PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

            karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

            Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

            Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

            Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

            Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

            Bogor Agustus 2009

            Ismiyati Muhammad

            RIWAYAT HIDUP

            Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

            Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

            Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

            Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

            Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

            DAFTAR ISI

            Halaman DAFTAR ISI i

            DAFTAR TABEL ii

            DAFTAR GAMBAR iii

            DAFTAR LAMPIRAN iv

            PENDAHULUAN 1

            Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

            TINJAUAN PUSTAKA

            Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

            BAHAN DAN METODE

            Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

            HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

            KESIMPULAN DAN SARAN 41

            DAFTAR PUSTAKA 42

            LAMPIRAN 45

            i

            DAFTAR TABEL

            Halaman

            1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

            Dietary Allowance ) 14

            2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

            obat dan makanan nasional jakarta 18

            3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

            dosis pemaparan asap rokok 19

            4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

            5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

            vitamin C 20

            ii

            DAFTAR GAMBAR

            Halaman

            1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

            2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

            3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

            4 Lingkungan kandang tikus 22

            5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

            6 Pemberian vitamin C secara oral 24

            7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

            pengambilan sampel 24

            8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

            9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

            perlakuan 30

            10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

            tikus pada semua perlakuan 33

            11 Jumlah butir darah merah 36

            12 Jumlah butir darah putih 38

            13 Jumlah hemoglobin 39

            14 Jumlah hematokrit 40

            iii

            DAFTAR LAMPIRAN

            Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

            perlakuan 45

            2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

            perlakuan 46

            3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

            ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

            4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

            pada semua perlakuan 48

            5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

            pada semua perlakuan 49

            6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

            (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

            7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

            hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

            8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

            putih hemoglobin dan hematokrit 52

            9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

            pada semua perlakuan 53

            10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

            pada semua perlakuan 54

            11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

            jantan pada semua perlakuan 55

            12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

            jantan pada semua perlakuan 56

            13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

            14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

            15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

            16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

            17 Kurva standar MDA 61

            18 Kurva standar SOD 62

            iv

            PENDAHULUAN

            Latar Belakang

            Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

            yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

            merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

            penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

            60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

            Tobacco Survey 2000)

            Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

            smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

            dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

            rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

            maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

            mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

            tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

            Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

            kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

            umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

            kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

            mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

            kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

            penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

            perokok (Susanna 2003)

            Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

            mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

            (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

            proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

            yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

            kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

            bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

            mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

            2

            nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

            bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

            quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

            tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

            interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

            Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

            antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

            dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

            proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

            Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

            perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

            dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

            yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

            peroksidase (GSH Px)

            Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

            melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

            Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

            pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

            antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

            peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

            kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

            ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

            memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

            molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

            adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

            dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

            melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

            melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

            2000)

            Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

            dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

            melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

            3

            usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

            vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

            pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

            kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

            udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

            vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

            rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

            Rumusan Masalah

            Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

            mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

            tikus jantan

            Tujuan Penelitian

            Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

            bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

            Hipotesis

            Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

            kretek

            Manfaat Penelitian

            Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

            vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

            penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

            atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

            4

            TINJAUAN PUSTAKA

            Rokok

            Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

            yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

            kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

            dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

            industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

            yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

            dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

            aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

            pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

            diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

            dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

            (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

            rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

            usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

            (Susanna et al 2003)

            Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

            batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

            kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

            menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

            monoksida (CO)

            Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

            fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

            terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

            sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

            nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

            menghambat aktivitas silia

            Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

            merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

            paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

            5

            karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

            paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

            pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

            bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

            peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

            selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

            Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

            sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

            dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

            yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

            sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

            oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

            akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

            berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

            mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

            zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

            pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

            semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

            Radikal Bebas

            Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

            kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

            ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

            molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

            orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

            oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

            bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

            sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

            pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

            Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

            yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

            dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

            6

            metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

            elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

            kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

            berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

            radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

            Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

            Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

            secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

            maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

            (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

            secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

            homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

            penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

            secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

            radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

            hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

            oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

            (hypochlorous acid)

            Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

            perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

            lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

            sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

            reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

            7

            dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

            mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

            kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

            proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

            komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

            Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

            menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

            lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

            (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

            langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

            keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

            Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

            berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

            dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

            yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

            radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

            bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

            merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

            proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

            Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

            lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

            2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

            jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

            produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

            terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

            dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

            Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

            normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

            kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

            menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

            mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

            8

            satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

            arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

            diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

            beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

            mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

            Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

            karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

            mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

            terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

            Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

            diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

            menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

            dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

            abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

            akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

            menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

            tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

            dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

            (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

            bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

            berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

            1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

            senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

            dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

            sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

            degeneratif (Halliwell 1992)

            Antioksidan

            Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

            makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

            terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

            (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

            9

            Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

            antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

            enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

            senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

            menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

            menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

            radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

            dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

            senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

            Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

            memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

            mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

            dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

            langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

            oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

            memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

            untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

            nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

            banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

            lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

            Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

            Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

            terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

            yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

            Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

            serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

            lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

            senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

            radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

            scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

            terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

            10

            senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

            asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

            Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

            tiga janis yaitu

            1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

            endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

            glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

            2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

            vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

            3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

            hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

            (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

            Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

            oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

            melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

            asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

            dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

            berikut

            ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

            X˙ + RH R˙ + XH

            Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

            oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

            R˙ + O2 ROO˙

            ROO˙ + RH ROOH + R˙

            dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

            menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

            lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

            ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

            11

            ROO˙ + R˙ ROO

            R˙ + R˙ RR

            Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

            hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

            bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

            Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

            Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

            (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

            or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

            hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

            reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

            bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

            generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

            Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

            lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

            metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

            peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

            terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

            pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

            banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

            1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

            tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

            Vitamin C

            Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

            gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

            penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

            bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

            Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

            informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

            12

            mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

            yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

            Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

            menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

            plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

            (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

            air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

            askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

            Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

            radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

            elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

            (a) (b) (c)

            Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

            Gugus ini terletak pada atom C

            2 dan C

            3 Adanya gugus ini memungkinkan

            vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

            pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

            akibat asap rokok

            Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

            berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

            berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

            glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

            (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

            terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

            mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

            13

            Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

            dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

            tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

            ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

            bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

            dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

            (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

            antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

            terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

            karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

            teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

            stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

            kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

            dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

            yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

            atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

            scavenger karena sifat kimianya

            Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

            Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

            bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

            dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

            Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

            sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

            oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

            logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

            Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

            yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

            dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

            natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

            penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

            respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

            molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

            14

            (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

            penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

            temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

            Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

            vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

            bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

            Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

            individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

            kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

            membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

            sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

            dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

            Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

            Usia Kebutuhan vitC mghari

            0-6 bulan 40 (AI)

            7-12 bulan 50 (AI)

            1-3 tahun 15 mghari

            4-8 tahun 25 mghari

            9-13 tahun 45 mghari

            14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

            Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

            dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

            mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

            adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

            penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

            vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

            Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

            sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

            dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

            15

            buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

            perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

            dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

            per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

            keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

            vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

            membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

            yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

            lewat usus menjadi terbatas

            Hematologi

            Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

            dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

            serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

            ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

            hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

            terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

            dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

            x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

            a Butir darah merah (BDM)

            Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

            Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

            hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

            lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

            kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

            menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

            meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

            butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

            terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

            16

            b Butir darah putih (BDP)

            Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

            dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

            yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

            eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

            dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

            (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

            apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

            sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

            dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

            elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

            mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

            tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

            sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

            peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

            terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

            c Hemoglobin (Hb)

            Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

            vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

            bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

            yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

            yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

            molekul hemoglobin (Guyton 1996)

            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

            17

            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

            d Hematokrit (PCV)

            Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

            hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

            Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

            yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

            arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

            dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

            dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

            (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

            hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

            dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

            mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

            BAHAN DAN METODE

            Waktu dan Tempat Penelitian

            Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

            Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

            bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

            Bahan dan Alat

            Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

            1 Hewan coba

            Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

            (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

            berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

            2 Rokok

            Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

            kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

            Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

            Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

            Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

            Merah 276 1666 4577 1470

            Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

            ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

            delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

            puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

            pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

            setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

            tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

            kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

            terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

            rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

            19

            kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

            kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

            rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

            untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

            menithari

            Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

            Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

            0 1 2 3 4 5 6

            Rokok

            8 batang60 menithari

            6 batang60 menithari

            4 batang60 menithari

            05 05 15 35 45 45 45

            05 05 05 25 35 45 45

            05 05 05 05 05 05 05

            Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

            3 Vitamin C

            Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

            ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

            biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

            bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

            minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

            mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

            badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

            (Hariyatmi 2004)

            Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

            Dosis Manusia Dosis Tikus

            1500 mgkgbbhari

            3000 mgkgbbhari

            4500 mgkgbbhari

            427 mgkgbbhari

            857 mgkgbbhari

            1285 mgkgbbhari

            Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

            sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

            20

            yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

            bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

            tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

            cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

            penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

            bbhari untuk tikus

            Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

            Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

            0 1 2 3 4 5 6

            Kontrol

            VitC 427 mgkgbbhari

            857 mgkgbbhari

            1285 mgkgbbhari

            05 05 05 05 05 05 05

            05 05 05 05 05 05 05

            05 05 05 05 05 05 05

            05 05 05 15 35 35 35

            Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

            4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

            murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

            (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

            bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

            khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

            hayem larutan turk dan reagen drabkins

            Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

            Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

            memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

            penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

            dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

            kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

            d d

            21

            g c a

            b

            de f

            A

            CE

            G

            B

            F

            D

            Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

            Keterangan gambar

            a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

            pemaparan asap rokok

            b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

            chamber

            c Tempat pembakaran rokok

            d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

            e air pump sebagai alat pemompa udara

            f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

            g Tabung oksigen

            Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

            pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

            menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

            dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

            Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

            agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

            chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

            saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

            melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

            atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

            kedua hingga semua rokok habis terbakar

            Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

            spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

            22

            hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

            inkubator dan hematokrit reader

            Metode Penelitian

            Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

            coba tahap perlakuan dan tahap analisis

            1 Tahap Persiapan

            Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

            ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

            sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

            minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

            degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

            pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

            bersih

            Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

            Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

            terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

            1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

            dan tidak diberi vitamin C

            2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

            rokok

            3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

            vitamin C

            4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

            secara bersamaan

            23

            5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

            secara tidak bersamaan

            Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

            diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

            a Proses pemaparan

            Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

            kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

            dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

            pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

            pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

            asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

            rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

            setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

            pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

            kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

            perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

            (a) (b) (c)

            Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

            b Proses pemberian vitamin C

            Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

            menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

            Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

            diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

            24

            jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

            setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

            pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

            Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

            Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

            dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

            Hari Penelitian Perlakuan

            1 30 31 60 61

            P0

            P1

            Ket

            P2

            P3

            P4

            Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

            Pemberian vitamin C

            Hari pengambilan sampel

            Pemaparan asap rokok

            3 Tahap Pengambilan Sampel

            Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

            pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

            1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

            a Kadar malondialdehida (MDA)

            b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

            25

            2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

            a Jumlah butir darah merah (BDM)

            b Jumlah butir darah putih (BDP)

            c Jumlah hemoglobin (Hb)

            d Jumlah hematokrit (PCV)

            Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

            kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

            pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

            untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

            dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

            bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

            aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

            digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

            berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

            kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

            kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

            suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

            4 Tahapan Analisis

            a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

            (Conti dan Sutherland 1991)

            1 Persiapan larutan standar

            Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

            mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

            mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

            yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

            17)

            2 Pengukuran Kadar MDA

            Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

            berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

            ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

            sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

            26

            menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

            ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

            klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

            ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

            disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

            jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

            025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

            trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

            hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

            dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

            air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

            sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

            532 nm

            MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

            A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

            standar

            b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

            (Chen et al 1996)

            1 Persiapan Larutan Standar

            Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

            sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

            250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

            kurva standar (Lampiran 18)

            2 Pengukuran Aktivitas SOD

            Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

            ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

            menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

            dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

            (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

            Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

            reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

            xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

            27

            superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

            ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

            gelombang 550 nm

            Reaksinya

            Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

            O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

            2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

            Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

            Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

            oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

            sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

            pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

            dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

            ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

            secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

            divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

            terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

            sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

            Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

            dikonversi dengan rumus

            SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

            A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

            standar

            28

            c Pengukuran Hematologi

            a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

            burker dan neubauer

            Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

            dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

            kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

            dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

            pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

            hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

            b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

            burker dan neubauer

            Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

            mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

            menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

            angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

            c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

            Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

            drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

            2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

            menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

            dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

            sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

            540 nm

            d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

            Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

            disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

            ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

            volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

            hematokrit reader

            29

            Analisis Data

            Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

            malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

            butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

            hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

            dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

            perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

            Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

            Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

            I = Banyaknya perlakuan

            J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

            μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

            Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

            sum ij= Random error dari percobaan

            HASIL DAN PEMBAHASAN

            Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

            Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

            mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

            keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

            lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

            juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

            telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

            asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

            Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

            perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

            kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

            (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

            ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

            rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

            (plt005) (Lampiran 3)

            0

            5000

            10 0

            15 0

            20 00

            25 00

            30000

            35 00

            Kad

            ar M

            DA

            (Ug

            0

            00

            00

            0

            0)

            P0 P1 P2 P3 P4

            Perlakuan

            Kadar MDA pada Hati

            Kadar MDA pada Ginjal

            ab

            c

            bc

            a

            a bc

            c

            ab a

            Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

            mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

            tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

            31

            kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

            meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

            percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

            kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

            berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

            terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

            yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

            pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

            lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

            vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

            MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

            pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

            rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

            kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

            Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

            vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

            berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

            menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

            radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

            Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

            dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

            bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

            yang panjang sehingga sulit dinetralkan

            Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

            dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

            seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

            berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

            metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

            elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

            32

            yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

            demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

            dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

            tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

            disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

            dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

            tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

            sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

            metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

            menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

            antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

            Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

            salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

            dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

            Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

            yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

            sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

            oksidasi tersebut

            Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

            Hati dan Ginjal

            Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

            intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

            intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

            Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

            peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

            Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

            perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

            enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

            Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

            menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

            c

            33

            Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

            kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

            penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

            pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

            asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

            bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

            terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

            Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

            pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

            untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

            enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

            enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

            paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

            tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

            bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

            0

            100

            200

            300

            400

            500

            600

            Akt

            ivita

            s en

            zim

            SO

            D (U

            g)

            P0 P1 P2 P3 P4

            Perlakuan

            Aktivitas SOD pada Hati

            Aktivitas SOD pada Ginjal

            a

            b

            bc c

            a

            ab

            bc

            c

            a

            bc

            Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

            pada semua perlakuan

            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

            percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

            terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

            tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

            lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

            34

            SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

            terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

            waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

            vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

            lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

            yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

            elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

            enzim antioksidan seluler seperti SOD

            Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

            melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

            sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

            elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

            relatif stabil

            Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

            gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

            quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

            pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

            Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

            selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

            besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

            menurunkan aktivitas enzim tersebut

            Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

            pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

            tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

            penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

            metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

            disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

            metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

            pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

            Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

            35

            di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

            yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

            enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

            membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

            enzim antioksidan dalam hati

            Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

            jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

            ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

            lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

            pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

            hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

            disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

            mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

            yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

            mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

            yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

            kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

            Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

            terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

            ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

            toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

            mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

            dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

            sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

            mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

            Pengukuran Hematologi

            Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

            jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

            plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

            yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

            transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

            36

            gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

            hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

            1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

            Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

            disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

            BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

            terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

            kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

            BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

            rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

            rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

            Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

            jumlah BDM seperti keadaan normal

            632678

            868

            738 773

            0

            1

            2

            3

            4

            5

            6

            7

            8

            9

            Jum

            lah

            (Jut

            am

            m3 )

            P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

            a

            bc

            bcab

            Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

            perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

            dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

            37

            menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

            mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

            Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

            menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

            hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

            nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

            terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

            dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

            vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

            dan P1)

            Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

            mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

            jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

            jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

            sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

            juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

            balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

            melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

            mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

            membentuk butir darah merah yang baru

            2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

            Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

            gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

            yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

            Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

            jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

            Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

            mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

            terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

            asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

            dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

            38

            saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

            untuk menghilangkan tar tersebut

            1111

            1470

            1849

            12511403

            02468

            101214161820

            Jum

            lah

            (Rib

            um

            m3 )

            P0 P1 P2 P3 P4

            Perlakuan

            c

            ab

            ab b

            Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

            Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

            terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

            menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

            peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

            3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

            Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

            gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

            kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

            perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

            rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

            demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

            memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

            vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

            menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

            homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

            rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

            kontrol

            39

            18561657

            13391485

            1380

            02

            468

            101214

            161820

            cbcg

            )

            ab aa

            Jum

            lah

            (

            P0 P1 P2 P3 P4

            Perlakuan

            Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

            4 Jumlah Hematokrit (PCV)

            Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

            gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

            kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

            40

            kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

            asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

            kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

            391 3965

            5113433 4452

            0

            10

            30

            40

            50

            60

            20Jum

            lah

            ()

            P0 P1 P2 P3 P4

            Perlakuan

            a a c

            b b

            Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

            Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

            besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

            makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

            yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

            hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

            lambat (Guyton 1996)

            Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

            peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

            sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

            menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

            vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

            normal akibat pemaparan asap rokok

            41

            KESIMPULAN DAN SARAN

            Kesimpulan

            Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

            dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

            (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

            organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

            gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

            yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

            asap rokok

            Saran

            Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

            efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

            dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

            DAFTAR PUSTAKA

            Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

            Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

            Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

            juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

            Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

            Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

            Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

            Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

            Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

            Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

            Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

            Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

            Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

            Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

            Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

            Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

            Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

            43

            Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

            Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

            Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

            Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

            Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

            Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

            Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

            Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

            Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

            Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

            Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

            Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

            Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

            Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

            Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

            44

            Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

            Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

            Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

            Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

            Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

            Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

            Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

            Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

            Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

            Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

            Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

            Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

            Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

            William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

            Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

            World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

            Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

            Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

            (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

            Rata-rata Ug bb

            1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

            (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

            608 103 plusmn 104 103

            1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

            (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

            783 103 plusmn 126 103

            1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

            (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

            1404 103 plusmn 148 103

            1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

            5 0063 116959 730994

            832 103 plusmn 148 103

            1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

            (P4) Papar rokok lalu VitC

            5 0107 208855 1305347

            1258 103 plusmn 156 103

            46

            Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

            Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

            Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

            1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

            (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

            2433 103 plusmn 157 103

            1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

            (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

            2467 103 plusmn 303 103

            1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

            (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

            3242 103 plusmn 262 103

            1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

            2521 103 plusmn 225 103

            1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

            2882 103 plusmn 433 103

            47

            Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

            Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

            Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

            48

            Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

            Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

            Aktivitas SOD (Ug bb)

            Rata-rata Ug bb

            1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

            (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

            056 103 plusmn 0059103

            1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

            (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

            051 103 plusmn 0071 103

            1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

            (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

            030 103 plusmn 0059 103

            1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

            046 103 plusmn 0095 103

            1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

            032 103 plusmn 0046103

            49

            Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

            Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

            Aktivitas SOD (Ug bb)

            Rata-rata Ug bb

            1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

            (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

            049 103 plusmn 0037 103

            1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

            (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

            048 103 plusmn 010 103

            1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

            (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

            018 103 plusmn 011 103

            1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

            037 103 plusmn 006 103

            1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

            0276 103 plusmn 0089 103

            50

            Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

            Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

            P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

            P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

            P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

            P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

            P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

            51

            Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

            Perlakuan UlanganSDM

            (jutammsup3)SDP

            (ribummsup3)HB (gr)

            PVC ()

            1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

            (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

            1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

            (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

            1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

            (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

            1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

            1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

            52

            Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

            Perlakuan Butir darah

            merah (BDM) Butir darah putih

            (BDP) Hemoglobin

            (Hb) Hemtokit

            (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

            P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

            53

            Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

            Descriptives

            MDAHati

            5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

            25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

            1510385 558093534 1396793746 1102456525

            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

            Fixed EffectsRandom Effects

            Model

            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

            95 Confidence Interval forMean

            Between-Component

            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

            Test of Homogeneity of Variances

            MDAHati

            356 4 20 837

            LeveneStatistic df1 df2 Sig

            ANOVA

            MDAHati

            23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

            Between GroupsWithin GroupsTotal

            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

            MDAHati

            Duncana

            5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

            059 577 110

            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

            N 1 2 3Subset for alpha = 05

            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

            54

            Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

            Descriptives

            MDAGinjal

            5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

            25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

            1555947 227737741 314137771 1040740136

            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

            Fixed EffectsRandom Effects

            Model

            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

            95 Confidence Interval forMean

            Minimum Maximum

            Between-Component

            Variance

            Test of Homogeneity of Variances

            MDAGinjal

            693 4 20 605

            LeveneStatistic df1 df2 Sig

            ANOVA

            MDAGinjal

            24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

            Between GroupsWithin GroupsTotal

            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

            MDAGinjal

            Duncana

            5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

            655 065 065

            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

            N 1 2 3Subset for alpha = 05

            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

            55

            Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

            Descriptives

            SODHati

            5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

            25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

            50977092 29079210 57386230 1206030928

            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

            Fixed EffectsRandom Effects

            Model

            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

            95 Confidence Interval forMean

            Minimum Maximum

            Between-Component

            Variance

            Test of Homogeneity of Variances

            SODHati

            825 4 20 525

            LeveneStatistic df1 df2 Sig

            ANOVA

            SODHati

            2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

            3531674 24

            Between GroupsWithin GroupsTotal

            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

            SODHati

            Duncana

            5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

            574 267 267

            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

            N 1 2 3Subset for alpha = 05

            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

            56

            Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

            Descriptives

            SODGinjal

            5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

            25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

            59235411 19751293 52644067 1600187570

            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

            Fixed EffectsRandom Effects

            Model

            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

            95 Confidence Interval forMean

            Between-Component

            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

            Test of Homogeneity of Variances

            SODGinjal

            1408 4 20 267

            LeveneStatistic df1 df2 Sig

            ANOVA

            SODGinjal

            3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

            Between GroupsWithin GroupsTotal

            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

            SODGinjal

            Duncana

            5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

            111 091 058

            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

            N 1 2 3Subset for alpha = 05

            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

            57

            Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

            Descriptives

            SDM

            5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

            25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

            52176 60470 89442 123329

            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

            Fixed EffectsRandom Effects

            Model

            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

            5 Confidence Interval foMean

            Minimum Maximum

            Between-Component

            Variance

            BDM

            Test of Homogeneity of Variances

            SDM

            1838 4 20 161

            LeveneStatistic df1 df2 Sig

            BDM

            ANOVA

            SDM

            27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

            Between GroupsWithin GroupsTotal

            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

            BDM

            SDM

            Duncana

            5 632405 637605 767805 802005 90800

            919 507 1000

            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

            N 1 2 3Subset for alpha = 05

            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

            BDM

            58

            Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

            Descriptives

            SDP

            5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

            25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

            124650 107075 176293 690107

            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

            Fixed EffectsRandom Effects

            Model

            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

            5 Confidence Interval foMean

            Minimum Maximum

            Between-Component

            Variance

            BDP

            Test of Homogeneity of Variances

            SDP

            971 4 20 445

            LeveneStatistic df1 df2 Sig

            BDP

            ANOVA

            SDP

            155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

            242157 24

            Between GroupsWithin GroupsTotal

            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

            BDP

            SDP

            Duncana

            5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

            300 131 1000

            KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

            N 1 2 3Subset for alpha = 05

            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

            BDP

            59

            Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

            Descriptives

            HB

            5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

            25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

            95458 127857 180863 399305

            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

            Fixed EffectsRandom Effects

            Model

            N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

            95 Confidence Interval forMean

            Minimum Maximum

            Between-Component

            Variance

            Test of Homogeneity of Variances

            HB

            413 4 20 797

            LeveneStatistic df1 df2 Sig

            ANOVA

            HB

            91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

            147428 24

            Between GroupsWithin GroupsTotal

            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

            HB

            Duncana

            5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

            211 120 075

            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

            N 1 2 3Subset for alpha = 05

            Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

            60

            Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

            Descriptives

            PVC

            ANOVA

            PVC

            466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

            Between GroupsWithin GroupsTotal

            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

            PCV

            Test of Homogeneity of Variances

            PVC

            1570 4 20 221

            LeveneStatistic df1 df2 Sig

            PCV

            5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

            25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

            215926 375209 495111 2209140

            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

            Fixed EffectsRandom Effects

            Model

            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

            95 Confidence Interval forMean

            Minimum Maximum

            Between-Component

            Variance

            PCV

            PVC

            Duncana

            5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

            729 490 1000

            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

            N 1 2 3Subset for alpha = 05

            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

            PCV

            61

            Lampiran 17 Kurva standar MDA

            Konsentrasi (pmol50microL)

            Absorbansi 515 nm

            500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

            500040003000200010000

            025

            020

            015

            010

            005

            000

            X

            Y

            S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

            Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

            62

            Lampiran 18 Kurva standar SOD

            Konsentrasi Uml protein

            Absorbansi 550 nm

            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

            5004003002001000

            0025

            0020

            0015

            0010

            0005

            0000

            X

            Y

            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

            • COVER
            • PERNYATAAN
            • ABSTRACT
            • RINGKASAN
            • Hak cipta
            • halaman judul
            • lembar pengesahan
            • PRAKATA
            • RIWAYAT HIDUP
            • RIWAYAT HIDUP
            • DAFTAR ISI
            • DAFTAR TABEL
            • DAFTAR GAMBAR
            • DAFTAR LAMPIRAN
            • PENDAHULUAN
            • TINJAUAN PUSTAKA
            • BAHAN DAN METODE
            • HASIL DAN PEMBAHASAN
            • KESIMPULAN DAN SARAN
            • DAFTAR PUSTAKA
            • LAMPIRAN13

              copy Hak cipta milik IPB tahun 2009

              Hak cipta dilindungi Undang-Undang

              Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

              atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

              penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

              tinjauan suatu masalah pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

              IPB

              Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

              tulis dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari IPB

              EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L) JANTAN AKIBAT

              PEMAPARAN ASAP ROKOK

              ISMIYATI MUHAMMAD

              Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

              Magister Sains pada Program Studi Biologi

              SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

              BOGOR 2009

              Judul Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok

              Nama Ismiyati Muhammad

              NRP G352070171

              Disetujui

              Komisi Pembimbing

              DrIr Dedy Duryadi Solihin DEA Dr Nastiti Kusumorini

              Ketua Anggota

              Diketahui

              Koordinator Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

              Dr Bambang Suryobroto Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS

              Tanggal Ujian 25 Agustus 2009 Tanggal Lulus

              PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

              karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

              Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

              Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

              Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

              Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

              Bogor Agustus 2009

              Ismiyati Muhammad

              RIWAYAT HIDUP

              Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

              Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

              Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

              Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

              Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

              DAFTAR ISI

              Halaman DAFTAR ISI i

              DAFTAR TABEL ii

              DAFTAR GAMBAR iii

              DAFTAR LAMPIRAN iv

              PENDAHULUAN 1

              Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

              TINJAUAN PUSTAKA

              Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

              BAHAN DAN METODE

              Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

              HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

              KESIMPULAN DAN SARAN 41

              DAFTAR PUSTAKA 42

              LAMPIRAN 45

              i

              DAFTAR TABEL

              Halaman

              1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

              Dietary Allowance ) 14

              2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

              obat dan makanan nasional jakarta 18

              3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

              dosis pemaparan asap rokok 19

              4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

              5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

              vitamin C 20

              ii

              DAFTAR GAMBAR

              Halaman

              1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

              2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

              3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

              4 Lingkungan kandang tikus 22

              5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

              6 Pemberian vitamin C secara oral 24

              7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

              pengambilan sampel 24

              8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

              9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

              perlakuan 30

              10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

              tikus pada semua perlakuan 33

              11 Jumlah butir darah merah 36

              12 Jumlah butir darah putih 38

              13 Jumlah hemoglobin 39

              14 Jumlah hematokrit 40

              iii

              DAFTAR LAMPIRAN

              Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

              perlakuan 45

              2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

              perlakuan 46

              3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

              ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

              4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

              pada semua perlakuan 48

              5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

              pada semua perlakuan 49

              6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

              (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

              7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

              hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

              8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

              putih hemoglobin dan hematokrit 52

              9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

              pada semua perlakuan 53

              10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

              pada semua perlakuan 54

              11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

              jantan pada semua perlakuan 55

              12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

              jantan pada semua perlakuan 56

              13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

              14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

              15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

              16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

              17 Kurva standar MDA 61

              18 Kurva standar SOD 62

              iv

              PENDAHULUAN

              Latar Belakang

              Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

              yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

              merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

              penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

              60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

              Tobacco Survey 2000)

              Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

              smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

              dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

              rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

              maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

              mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

              tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

              Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

              kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

              umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

              kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

              mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

              kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

              penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

              perokok (Susanna 2003)

              Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

              mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

              (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

              proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

              yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

              kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

              bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

              mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

              2

              nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

              bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

              quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

              tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

              interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

              Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

              antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

              dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

              proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

              Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

              perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

              dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

              yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

              peroksidase (GSH Px)

              Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

              melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

              Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

              pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

              antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

              peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

              kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

              ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

              memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

              molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

              adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

              dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

              melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

              melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

              2000)

              Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

              dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

              melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

              3

              usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

              vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

              pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

              kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

              udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

              vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

              rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

              Rumusan Masalah

              Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

              mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

              tikus jantan

              Tujuan Penelitian

              Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

              bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

              Hipotesis

              Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

              kretek

              Manfaat Penelitian

              Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

              vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

              penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

              atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

              4

              TINJAUAN PUSTAKA

              Rokok

              Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

              yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

              kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

              dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

              industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

              yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

              dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

              aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

              pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

              diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

              dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

              (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

              rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

              usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

              (Susanna et al 2003)

              Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

              batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

              kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

              menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

              monoksida (CO)

              Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

              fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

              terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

              sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

              nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

              menghambat aktivitas silia

              Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

              merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

              paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

              5

              karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

              paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

              pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

              bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

              peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

              selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

              Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

              sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

              dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

              yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

              sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

              oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

              akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

              berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

              mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

              zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

              pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

              semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

              Radikal Bebas

              Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

              kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

              ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

              molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

              orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

              oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

              bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

              sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

              pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

              Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

              yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

              dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

              6

              metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

              elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

              kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

              berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

              radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

              Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

              Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

              secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

              maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

              (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

              secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

              homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

              penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

              secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

              radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

              hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

              oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

              (hypochlorous acid)

              Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

              perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

              lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

              sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

              reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

              7

              dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

              mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

              kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

              proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

              komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

              Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

              menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

              lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

              (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

              langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

              keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

              Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

              berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

              dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

              yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

              radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

              bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

              merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

              proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

              Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

              lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

              2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

              jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

              produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

              terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

              dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

              Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

              normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

              kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

              menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

              mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

              8

              satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

              arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

              diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

              beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

              mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

              Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

              karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

              mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

              terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

              Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

              diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

              menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

              dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

              abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

              akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

              menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

              tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

              dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

              (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

              bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

              berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

              1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

              senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

              dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

              sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

              degeneratif (Halliwell 1992)

              Antioksidan

              Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

              makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

              terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

              (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

              9

              Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

              antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

              enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

              senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

              menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

              menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

              radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

              dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

              senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

              Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

              memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

              mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

              dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

              langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

              oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

              memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

              untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

              nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

              banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

              lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

              Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

              Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

              terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

              yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

              Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

              serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

              lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

              senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

              radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

              scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

              terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

              10

              senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

              asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

              Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

              tiga janis yaitu

              1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

              endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

              glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

              2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

              vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

              3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

              hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

              (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

              Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

              oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

              melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

              asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

              dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

              berikut

              ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

              X˙ + RH R˙ + XH

              Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

              oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

              R˙ + O2 ROO˙

              ROO˙ + RH ROOH + R˙

              dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

              menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

              lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

              ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

              11

              ROO˙ + R˙ ROO

              R˙ + R˙ RR

              Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

              hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

              bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

              Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

              Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

              (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

              or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

              hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

              reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

              bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

              generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

              Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

              lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

              metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

              peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

              terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

              pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

              banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

              1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

              tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

              Vitamin C

              Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

              gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

              penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

              bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

              Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

              informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

              12

              mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

              yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

              Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

              menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

              plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

              (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

              air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

              askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

              Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

              radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

              elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

              (a) (b) (c)

              Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

              Gugus ini terletak pada atom C

              2 dan C

              3 Adanya gugus ini memungkinkan

              vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

              pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

              akibat asap rokok

              Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

              berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

              berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

              glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

              (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

              terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

              mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

              13

              Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

              dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

              tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

              ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

              bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

              dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

              (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

              antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

              terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

              karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

              teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

              stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

              kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

              dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

              yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

              atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

              scavenger karena sifat kimianya

              Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

              Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

              bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

              dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

              Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

              sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

              oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

              logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

              Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

              yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

              dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

              natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

              penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

              respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

              molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

              14

              (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

              penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

              temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

              Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

              vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

              bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

              Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

              individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

              kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

              membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

              sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

              dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

              Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

              Usia Kebutuhan vitC mghari

              0-6 bulan 40 (AI)

              7-12 bulan 50 (AI)

              1-3 tahun 15 mghari

              4-8 tahun 25 mghari

              9-13 tahun 45 mghari

              14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

              Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

              dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

              mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

              adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

              penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

              vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

              Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

              sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

              dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

              15

              buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

              perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

              dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

              per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

              keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

              vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

              membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

              yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

              lewat usus menjadi terbatas

              Hematologi

              Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

              dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

              serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

              ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

              hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

              terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

              dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

              x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

              a Butir darah merah (BDM)

              Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

              Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

              hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

              lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

              kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

              menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

              meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

              butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

              terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

              16

              b Butir darah putih (BDP)

              Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

              dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

              yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

              eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

              dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

              (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

              apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

              sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

              dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

              elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

              mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

              tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

              sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

              peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

              terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

              c Hemoglobin (Hb)

              Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

              vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

              bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

              yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

              yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

              molekul hemoglobin (Guyton 1996)

              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

              17

              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

              d Hematokrit (PCV)

              Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

              hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

              Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

              yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

              arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

              dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

              dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

              (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

              hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

              dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

              mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

              BAHAN DAN METODE

              Waktu dan Tempat Penelitian

              Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

              Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

              bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

              Bahan dan Alat

              Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

              1 Hewan coba

              Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

              (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

              berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

              2 Rokok

              Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

              kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

              Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

              Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

              Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

              Merah 276 1666 4577 1470

              Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

              ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

              delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

              puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

              pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

              setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

              tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

              kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

              terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

              rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

              19

              kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

              kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

              rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

              untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

              menithari

              Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

              Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

              0 1 2 3 4 5 6

              Rokok

              8 batang60 menithari

              6 batang60 menithari

              4 batang60 menithari

              05 05 15 35 45 45 45

              05 05 05 25 35 45 45

              05 05 05 05 05 05 05

              Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

              3 Vitamin C

              Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

              ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

              biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

              bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

              minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

              mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

              badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

              (Hariyatmi 2004)

              Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

              Dosis Manusia Dosis Tikus

              1500 mgkgbbhari

              3000 mgkgbbhari

              4500 mgkgbbhari

              427 mgkgbbhari

              857 mgkgbbhari

              1285 mgkgbbhari

              Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

              sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

              20

              yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

              bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

              tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

              cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

              penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

              bbhari untuk tikus

              Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

              Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

              0 1 2 3 4 5 6

              Kontrol

              VitC 427 mgkgbbhari

              857 mgkgbbhari

              1285 mgkgbbhari

              05 05 05 05 05 05 05

              05 05 05 05 05 05 05

              05 05 05 05 05 05 05

              05 05 05 15 35 35 35

              Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

              4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

              murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

              (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

              bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

              khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

              hayem larutan turk dan reagen drabkins

              Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

              Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

              memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

              penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

              dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

              kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

              d d

              21

              g c a

              b

              de f

              A

              CE

              G

              B

              F

              D

              Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

              Keterangan gambar

              a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

              pemaparan asap rokok

              b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

              chamber

              c Tempat pembakaran rokok

              d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

              e air pump sebagai alat pemompa udara

              f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

              g Tabung oksigen

              Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

              pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

              menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

              dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

              Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

              agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

              chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

              saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

              melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

              atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

              kedua hingga semua rokok habis terbakar

              Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

              spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

              22

              hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

              inkubator dan hematokrit reader

              Metode Penelitian

              Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

              coba tahap perlakuan dan tahap analisis

              1 Tahap Persiapan

              Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

              ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

              sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

              minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

              degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

              pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

              bersih

              Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

              Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

              terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

              1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

              dan tidak diberi vitamin C

              2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

              rokok

              3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

              vitamin C

              4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

              secara bersamaan

              23

              5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

              secara tidak bersamaan

              Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

              diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

              a Proses pemaparan

              Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

              kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

              dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

              pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

              pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

              asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

              rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

              setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

              pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

              kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

              perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

              (a) (b) (c)

              Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

              b Proses pemberian vitamin C

              Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

              menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

              Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

              diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

              24

              jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

              setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

              pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

              Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

              Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

              dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

              Hari Penelitian Perlakuan

              1 30 31 60 61

              P0

              P1

              Ket

              P2

              P3

              P4

              Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

              Pemberian vitamin C

              Hari pengambilan sampel

              Pemaparan asap rokok

              3 Tahap Pengambilan Sampel

              Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

              pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

              1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

              a Kadar malondialdehida (MDA)

              b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

              25

              2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

              a Jumlah butir darah merah (BDM)

              b Jumlah butir darah putih (BDP)

              c Jumlah hemoglobin (Hb)

              d Jumlah hematokrit (PCV)

              Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

              kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

              pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

              untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

              dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

              bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

              aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

              digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

              berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

              kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

              kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

              suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

              4 Tahapan Analisis

              a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

              (Conti dan Sutherland 1991)

              1 Persiapan larutan standar

              Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

              mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

              mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

              yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

              17)

              2 Pengukuran Kadar MDA

              Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

              berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

              ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

              sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

              26

              menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

              ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

              klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

              ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

              disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

              jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

              025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

              trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

              hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

              dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

              air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

              sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

              532 nm

              MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

              A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

              standar

              b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

              (Chen et al 1996)

              1 Persiapan Larutan Standar

              Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

              sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

              250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

              kurva standar (Lampiran 18)

              2 Pengukuran Aktivitas SOD

              Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

              ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

              menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

              dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

              (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

              Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

              reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

              xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

              27

              superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

              ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

              gelombang 550 nm

              Reaksinya

              Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

              O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

              2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

              Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

              Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

              oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

              sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

              pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

              dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

              ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

              secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

              divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

              terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

              sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

              Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

              dikonversi dengan rumus

              SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

              A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

              standar

              28

              c Pengukuran Hematologi

              a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

              burker dan neubauer

              Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

              dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

              kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

              dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

              pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

              hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

              b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

              burker dan neubauer

              Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

              mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

              menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

              angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

              c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

              Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

              drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

              2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

              menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

              dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

              sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

              540 nm

              d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

              Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

              disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

              ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

              volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

              hematokrit reader

              29

              Analisis Data

              Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

              malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

              butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

              hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

              dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

              perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

              Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

              Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

              I = Banyaknya perlakuan

              J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

              μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

              Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

              sum ij= Random error dari percobaan

              HASIL DAN PEMBAHASAN

              Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

              Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

              mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

              keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

              lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

              juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

              telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

              asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

              Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

              perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

              kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

              (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

              ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

              rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

              (plt005) (Lampiran 3)

              0

              5000

              10 0

              15 0

              20 00

              25 00

              30000

              35 00

              Kad

              ar M

              DA

              (Ug

              0

              00

              00

              0

              0)

              P0 P1 P2 P3 P4

              Perlakuan

              Kadar MDA pada Hati

              Kadar MDA pada Ginjal

              ab

              c

              bc

              a

              a bc

              c

              ab a

              Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

              mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

              tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

              31

              kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

              meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

              percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

              kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

              berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

              terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

              yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

              pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

              lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

              vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

              MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

              pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

              rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

              kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

              Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

              vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

              berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

              menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

              radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

              Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

              dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

              bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

              yang panjang sehingga sulit dinetralkan

              Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

              dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

              seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

              berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

              metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

              elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

              32

              yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

              demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

              dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

              tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

              disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

              dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

              tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

              sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

              metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

              menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

              antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

              Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

              salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

              dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

              Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

              yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

              sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

              oksidasi tersebut

              Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

              Hati dan Ginjal

              Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

              intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

              intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

              Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

              peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

              Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

              perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

              enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

              Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

              menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

              c

              33

              Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

              kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

              penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

              pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

              asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

              bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

              terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

              Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

              pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

              untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

              enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

              enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

              paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

              tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

              bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

              0

              100

              200

              300

              400

              500

              600

              Akt

              ivita

              s en

              zim

              SO

              D (U

              g)

              P0 P1 P2 P3 P4

              Perlakuan

              Aktivitas SOD pada Hati

              Aktivitas SOD pada Ginjal

              a

              b

              bc c

              a

              ab

              bc

              c

              a

              bc

              Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

              pada semua perlakuan

              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

              percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

              terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

              tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

              lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

              34

              SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

              terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

              waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

              vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

              lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

              yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

              elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

              enzim antioksidan seluler seperti SOD

              Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

              melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

              sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

              elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

              relatif stabil

              Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

              gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

              quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

              pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

              Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

              selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

              besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

              menurunkan aktivitas enzim tersebut

              Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

              pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

              tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

              penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

              metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

              disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

              metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

              pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

              Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

              35

              di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

              yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

              enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

              membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

              enzim antioksidan dalam hati

              Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

              jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

              ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

              lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

              pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

              hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

              disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

              mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

              yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

              mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

              yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

              kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

              Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

              terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

              ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

              toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

              mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

              dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

              sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

              mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

              Pengukuran Hematologi

              Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

              jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

              plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

              yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

              transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

              36

              gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

              hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

              1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

              Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

              disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

              BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

              terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

              kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

              BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

              rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

              rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

              Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

              jumlah BDM seperti keadaan normal

              632678

              868

              738 773

              0

              1

              2

              3

              4

              5

              6

              7

              8

              9

              Jum

              lah

              (Jut

              am

              m3 )

              P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

              a

              bc

              bcab

              Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

              perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

              dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

              37

              menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

              mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

              Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

              menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

              hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

              nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

              terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

              dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

              vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

              dan P1)

              Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

              mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

              jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

              jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

              sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

              juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

              balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

              melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

              mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

              membentuk butir darah merah yang baru

              2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

              Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

              gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

              yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

              Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

              jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

              Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

              mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

              terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

              asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

              dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

              38

              saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

              untuk menghilangkan tar tersebut

              1111

              1470

              1849

              12511403

              02468

              101214161820

              Jum

              lah

              (Rib

              um

              m3 )

              P0 P1 P2 P3 P4

              Perlakuan

              c

              ab

              ab b

              Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

              Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

              terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

              menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

              peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

              3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

              Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

              gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

              kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

              perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

              rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

              demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

              memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

              vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

              menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

              homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

              rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

              kontrol

              39

              18561657

              13391485

              1380

              02

              468

              101214

              161820

              cbcg

              )

              ab aa

              Jum

              lah

              (

              P0 P1 P2 P3 P4

              Perlakuan

              Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

              4 Jumlah Hematokrit (PCV)

              Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

              gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

              kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

              40

              kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

              asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

              kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

              391 3965

              5113433 4452

              0

              10

              30

              40

              50

              60

              20Jum

              lah

              ()

              P0 P1 P2 P3 P4

              Perlakuan

              a a c

              b b

              Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

              Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

              besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

              makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

              yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

              hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

              lambat (Guyton 1996)

              Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

              peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

              sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

              menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

              vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

              normal akibat pemaparan asap rokok

              41

              KESIMPULAN DAN SARAN

              Kesimpulan

              Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

              dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

              (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

              organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

              gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

              yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

              asap rokok

              Saran

              Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

              efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

              dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

              DAFTAR PUSTAKA

              Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

              Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

              Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

              juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

              Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

              Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

              Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

              Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

              Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

              Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

              Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

              Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

              Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

              Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

              Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

              Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

              Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

              43

              Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

              Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

              Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

              Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

              Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

              Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

              Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

              Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

              Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

              Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

              Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

              Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

              Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

              Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

              Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

              44

              Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

              Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

              Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

              Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

              Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

              Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

              Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

              Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

              Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

              Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

              Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

              Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

              Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

              William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

              Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

              World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

              Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

              Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

              (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

              Rata-rata Ug bb

              1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

              (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

              608 103 plusmn 104 103

              1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

              (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

              783 103 plusmn 126 103

              1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

              (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

              1404 103 plusmn 148 103

              1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

              5 0063 116959 730994

              832 103 plusmn 148 103

              1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

              (P4) Papar rokok lalu VitC

              5 0107 208855 1305347

              1258 103 plusmn 156 103

              46

              Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

              Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

              Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

              1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

              (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

              2433 103 plusmn 157 103

              1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

              (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

              2467 103 plusmn 303 103

              1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

              (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

              3242 103 plusmn 262 103

              1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

              2521 103 plusmn 225 103

              1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

              2882 103 plusmn 433 103

              47

              Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

              Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

              Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

              48

              Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

              Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

              Aktivitas SOD (Ug bb)

              Rata-rata Ug bb

              1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

              (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

              056 103 plusmn 0059103

              1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

              (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

              051 103 plusmn 0071 103

              1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

              (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

              030 103 plusmn 0059 103

              1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

              046 103 plusmn 0095 103

              1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

              032 103 plusmn 0046103

              49

              Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

              Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

              Aktivitas SOD (Ug bb)

              Rata-rata Ug bb

              1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

              (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

              049 103 plusmn 0037 103

              1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

              (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

              048 103 plusmn 010 103

              1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

              (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

              018 103 plusmn 011 103

              1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

              037 103 plusmn 006 103

              1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

              0276 103 plusmn 0089 103

              50

              Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

              Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

              P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

              P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

              P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

              P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

              P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

              51

              Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

              Perlakuan UlanganSDM

              (jutammsup3)SDP

              (ribummsup3)HB (gr)

              PVC ()

              1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

              (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

              1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

              (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

              1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

              (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

              1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

              1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

              52

              Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

              Perlakuan Butir darah

              merah (BDM) Butir darah putih

              (BDP) Hemoglobin

              (Hb) Hemtokit

              (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

              P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

              53

              Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

              Descriptives

              MDAHati

              5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

              25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

              1510385 558093534 1396793746 1102456525

              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

              Fixed EffectsRandom Effects

              Model

              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

              95 Confidence Interval forMean

              Between-Component

              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

              Test of Homogeneity of Variances

              MDAHati

              356 4 20 837

              LeveneStatistic df1 df2 Sig

              ANOVA

              MDAHati

              23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

              Between GroupsWithin GroupsTotal

              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

              MDAHati

              Duncana

              5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

              059 577 110

              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

              N 1 2 3Subset for alpha = 05

              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

              54

              Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

              Descriptives

              MDAGinjal

              5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

              25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

              1555947 227737741 314137771 1040740136

              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

              Fixed EffectsRandom Effects

              Model

              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

              95 Confidence Interval forMean

              Minimum Maximum

              Between-Component

              Variance

              Test of Homogeneity of Variances

              MDAGinjal

              693 4 20 605

              LeveneStatistic df1 df2 Sig

              ANOVA

              MDAGinjal

              24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

              Between GroupsWithin GroupsTotal

              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

              MDAGinjal

              Duncana

              5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

              655 065 065

              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

              N 1 2 3Subset for alpha = 05

              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

              55

              Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

              Descriptives

              SODHati

              5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

              25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

              50977092 29079210 57386230 1206030928

              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

              Fixed EffectsRandom Effects

              Model

              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

              95 Confidence Interval forMean

              Minimum Maximum

              Between-Component

              Variance

              Test of Homogeneity of Variances

              SODHati

              825 4 20 525

              LeveneStatistic df1 df2 Sig

              ANOVA

              SODHati

              2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

              3531674 24

              Between GroupsWithin GroupsTotal

              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

              SODHati

              Duncana

              5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

              574 267 267

              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

              N 1 2 3Subset for alpha = 05

              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

              56

              Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

              Descriptives

              SODGinjal

              5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

              25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

              59235411 19751293 52644067 1600187570

              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

              Fixed EffectsRandom Effects

              Model

              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

              95 Confidence Interval forMean

              Between-Component

              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

              Test of Homogeneity of Variances

              SODGinjal

              1408 4 20 267

              LeveneStatistic df1 df2 Sig

              ANOVA

              SODGinjal

              3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

              Between GroupsWithin GroupsTotal

              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

              SODGinjal

              Duncana

              5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

              111 091 058

              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

              N 1 2 3Subset for alpha = 05

              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

              57

              Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

              Descriptives

              SDM

              5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

              25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

              52176 60470 89442 123329

              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

              Fixed EffectsRandom Effects

              Model

              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

              5 Confidence Interval foMean

              Minimum Maximum

              Between-Component

              Variance

              BDM

              Test of Homogeneity of Variances

              SDM

              1838 4 20 161

              LeveneStatistic df1 df2 Sig

              BDM

              ANOVA

              SDM

              27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

              Between GroupsWithin GroupsTotal

              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

              BDM

              SDM

              Duncana

              5 632405 637605 767805 802005 90800

              919 507 1000

              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

              N 1 2 3Subset for alpha = 05

              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

              BDM

              58

              Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

              Descriptives

              SDP

              5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

              25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

              124650 107075 176293 690107

              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

              Fixed EffectsRandom Effects

              Model

              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

              5 Confidence Interval foMean

              Minimum Maximum

              Between-Component

              Variance

              BDP

              Test of Homogeneity of Variances

              SDP

              971 4 20 445

              LeveneStatistic df1 df2 Sig

              BDP

              ANOVA

              SDP

              155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

              242157 24

              Between GroupsWithin GroupsTotal

              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

              BDP

              SDP

              Duncana

              5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

              300 131 1000

              KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

              N 1 2 3Subset for alpha = 05

              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

              BDP

              59

              Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

              Descriptives

              HB

              5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

              25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

              95458 127857 180863 399305

              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

              Fixed EffectsRandom Effects

              Model

              N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

              95 Confidence Interval forMean

              Minimum Maximum

              Between-Component

              Variance

              Test of Homogeneity of Variances

              HB

              413 4 20 797

              LeveneStatistic df1 df2 Sig

              ANOVA

              HB

              91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

              147428 24

              Between GroupsWithin GroupsTotal

              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

              HB

              Duncana

              5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

              211 120 075

              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

              N 1 2 3Subset for alpha = 05

              Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

              60

              Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

              Descriptives

              PVC

              ANOVA

              PVC

              466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

              Between GroupsWithin GroupsTotal

              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

              PCV

              Test of Homogeneity of Variances

              PVC

              1570 4 20 221

              LeveneStatistic df1 df2 Sig

              PCV

              5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

              25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

              215926 375209 495111 2209140

              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

              Fixed EffectsRandom Effects

              Model

              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

              95 Confidence Interval forMean

              Minimum Maximum

              Between-Component

              Variance

              PCV

              PVC

              Duncana

              5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

              729 490 1000

              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

              N 1 2 3Subset for alpha = 05

              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

              PCV

              61

              Lampiran 17 Kurva standar MDA

              Konsentrasi (pmol50microL)

              Absorbansi 515 nm

              500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

              500040003000200010000

              025

              020

              015

              010

              005

              000

              X

              Y

              S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

              Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

              62

              Lampiran 18 Kurva standar SOD

              Konsentrasi Uml protein

              Absorbansi 550 nm

              0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

              5004003002001000

              0025

              0020

              0015

              0010

              0005

              0000

              X

              Y

              S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

              Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

              • COVER
              • PERNYATAAN
              • ABSTRACT
              • RINGKASAN
              • Hak cipta
              • halaman judul
              • lembar pengesahan
              • PRAKATA
              • RIWAYAT HIDUP
              • RIWAYAT HIDUP
              • DAFTAR ISI
              • DAFTAR TABEL
              • DAFTAR GAMBAR
              • DAFTAR LAMPIRAN
              • PENDAHULUAN
              • TINJAUAN PUSTAKA
              • BAHAN DAN METODE
              • HASIL DAN PEMBAHASAN
              • KESIMPULAN DAN SARAN
              • DAFTAR PUSTAKA
              • LAMPIRAN13

                EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus L) JANTAN AKIBAT

                PEMAPARAN ASAP ROKOK

                ISMIYATI MUHAMMAD

                Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

                Magister Sains pada Program Studi Biologi

                SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

                BOGOR 2009

                Judul Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok

                Nama Ismiyati Muhammad

                NRP G352070171

                Disetujui

                Komisi Pembimbing

                DrIr Dedy Duryadi Solihin DEA Dr Nastiti Kusumorini

                Ketua Anggota

                Diketahui

                Koordinator Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

                Dr Bambang Suryobroto Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS

                Tanggal Ujian 25 Agustus 2009 Tanggal Lulus

                PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

                karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

                Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

                Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

                Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

                Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

                Bogor Agustus 2009

                Ismiyati Muhammad

                RIWAYAT HIDUP

                Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

                Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

                Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

                Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

                Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

                DAFTAR ISI

                Halaman DAFTAR ISI i

                DAFTAR TABEL ii

                DAFTAR GAMBAR iii

                DAFTAR LAMPIRAN iv

                PENDAHULUAN 1

                Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

                TINJAUAN PUSTAKA

                Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

                BAHAN DAN METODE

                Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

                HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

                KESIMPULAN DAN SARAN 41

                DAFTAR PUSTAKA 42

                LAMPIRAN 45

                i

                DAFTAR TABEL

                Halaman

                1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

                Dietary Allowance ) 14

                2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

                obat dan makanan nasional jakarta 18

                3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

                dosis pemaparan asap rokok 19

                4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

                5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

                vitamin C 20

                ii

                DAFTAR GAMBAR

                Halaman

                1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

                2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

                3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

                4 Lingkungan kandang tikus 22

                5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

                6 Pemberian vitamin C secara oral 24

                7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

                pengambilan sampel 24

                8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

                9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

                perlakuan 30

                10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

                tikus pada semua perlakuan 33

                11 Jumlah butir darah merah 36

                12 Jumlah butir darah putih 38

                13 Jumlah hemoglobin 39

                14 Jumlah hematokrit 40

                iii

                DAFTAR LAMPIRAN

                Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

                perlakuan 45

                2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

                perlakuan 46

                3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

                ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

                4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

                pada semua perlakuan 48

                5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

                pada semua perlakuan 49

                6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

                (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

                7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

                hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

                8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

                putih hemoglobin dan hematokrit 52

                9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

                pada semua perlakuan 53

                10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

                pada semua perlakuan 54

                11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

                jantan pada semua perlakuan 55

                12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

                jantan pada semua perlakuan 56

                13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

                14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

                15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

                16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

                17 Kurva standar MDA 61

                18 Kurva standar SOD 62

                iv

                PENDAHULUAN

                Latar Belakang

                Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                Tobacco Survey 2000)

                Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                perokok (Susanna 2003)

                Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                2

                nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                peroksidase (GSH Px)

                Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                2000)

                Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                3

                usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                Rumusan Masalah

                Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                tikus jantan

                Tujuan Penelitian

                Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                Hipotesis

                Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                kretek

                Manfaat Penelitian

                Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                4

                TINJAUAN PUSTAKA

                Rokok

                Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                (Susanna et al 2003)

                Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                monoksida (CO)

                Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                menghambat aktivitas silia

                Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                5

                karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                Radikal Bebas

                Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                6

                metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                (hypochlorous acid)

                Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                7

                dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                8

                satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                degeneratif (Halliwell 1992)

                Antioksidan

                Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                9

                Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                10

                senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                tiga janis yaitu

                1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                berikut

                ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                X˙ + RH R˙ + XH

                Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                R˙ + O2 ROO˙

                ROO˙ + RH ROOH + R˙

                dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                11

                ROO˙ + R˙ ROO

                R˙ + R˙ RR

                Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                Vitamin C

                Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                12

                mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                (a) (b) (c)

                Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                Gugus ini terletak pada atom C

                2 dan C

                3 Adanya gugus ini memungkinkan

                vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                akibat asap rokok

                Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                13

                Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                scavenger karena sifat kimianya

                Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                14

                (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                Usia Kebutuhan vitC mghari

                0-6 bulan 40 (AI)

                7-12 bulan 50 (AI)

                1-3 tahun 15 mghari

                4-8 tahun 25 mghari

                9-13 tahun 45 mghari

                14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                15

                buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                lewat usus menjadi terbatas

                Hematologi

                Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                a Butir darah merah (BDM)

                Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                16

                b Butir darah putih (BDP)

                Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                c Hemoglobin (Hb)

                Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                17

                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                d Hematokrit (PCV)

                Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                BAHAN DAN METODE

                Waktu dan Tempat Penelitian

                Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                Bahan dan Alat

                Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                1 Hewan coba

                Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                2 Rokok

                Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                Merah 276 1666 4577 1470

                Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                19

                kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                menithari

                Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                0 1 2 3 4 5 6

                Rokok

                8 batang60 menithari

                6 batang60 menithari

                4 batang60 menithari

                05 05 15 35 45 45 45

                05 05 05 25 35 45 45

                05 05 05 05 05 05 05

                Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                3 Vitamin C

                Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                (Hariyatmi 2004)

                Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                Dosis Manusia Dosis Tikus

                1500 mgkgbbhari

                3000 mgkgbbhari

                4500 mgkgbbhari

                427 mgkgbbhari

                857 mgkgbbhari

                1285 mgkgbbhari

                Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                20

                yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                bbhari untuk tikus

                Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                0 1 2 3 4 5 6

                Kontrol

                VitC 427 mgkgbbhari

                857 mgkgbbhari

                1285 mgkgbbhari

                05 05 05 05 05 05 05

                05 05 05 05 05 05 05

                05 05 05 05 05 05 05

                05 05 05 15 35 35 35

                Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                hayem larutan turk dan reagen drabkins

                Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                d d

                21

                g c a

                b

                de f

                A

                CE

                G

                B

                F

                D

                Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                Keterangan gambar

                a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                pemaparan asap rokok

                b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                chamber

                c Tempat pembakaran rokok

                d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                e air pump sebagai alat pemompa udara

                f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                g Tabung oksigen

                Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                kedua hingga semua rokok habis terbakar

                Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                22

                hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                inkubator dan hematokrit reader

                Metode Penelitian

                Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                1 Tahap Persiapan

                Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                bersih

                Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                dan tidak diberi vitamin C

                2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                rokok

                3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                vitamin C

                4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                secara bersamaan

                23

                5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                secara tidak bersamaan

                Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                a Proses pemaparan

                Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                (a) (b) (c)

                Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                b Proses pemberian vitamin C

                Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                24

                jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                Hari Penelitian Perlakuan

                1 30 31 60 61

                P0

                P1

                Ket

                P2

                P3

                P4

                Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                Pemberian vitamin C

                Hari pengambilan sampel

                Pemaparan asap rokok

                3 Tahap Pengambilan Sampel

                Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                a Kadar malondialdehida (MDA)

                b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                25

                2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                a Jumlah butir darah merah (BDM)

                b Jumlah butir darah putih (BDP)

                c Jumlah hemoglobin (Hb)

                d Jumlah hematokrit (PCV)

                Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                4 Tahapan Analisis

                a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                (Conti dan Sutherland 1991)

                1 Persiapan larutan standar

                Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                17)

                2 Pengukuran Kadar MDA

                Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                26

                menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                532 nm

                MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                standar

                b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                (Chen et al 1996)

                1 Persiapan Larutan Standar

                Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                kurva standar (Lampiran 18)

                2 Pengukuran Aktivitas SOD

                Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                27

                superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                gelombang 550 nm

                Reaksinya

                Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                dikonversi dengan rumus

                SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                standar

                28

                c Pengukuran Hematologi

                a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                burker dan neubauer

                Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                burker dan neubauer

                Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                540 nm

                d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                hematokrit reader

                29

                Analisis Data

                Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                I = Banyaknya perlakuan

                J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                sum ij= Random error dari percobaan

                HASIL DAN PEMBAHASAN

                Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                (plt005) (Lampiran 3)

                0

                5000

                10 0

                15 0

                20 00

                25 00

                30000

                35 00

                Kad

                ar M

                DA

                (Ug

                0

                00

                00

                0

                0)

                P0 P1 P2 P3 P4

                Perlakuan

                Kadar MDA pada Hati

                Kadar MDA pada Ginjal

                ab

                c

                bc

                a

                a bc

                c

                ab a

                Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                31

                kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                32

                yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                oksidasi tersebut

                Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                Hati dan Ginjal

                Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                c

                33

                Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                0

                100

                200

                300

                400

                500

                600

                Akt

                ivita

                s en

                zim

                SO

                D (U

                g)

                P0 P1 P2 P3 P4

                Perlakuan

                Aktivitas SOD pada Hati

                Aktivitas SOD pada Ginjal

                a

                b

                bc c

                a

                ab

                bc

                c

                a

                bc

                Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                pada semua perlakuan

                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                34

                SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                enzim antioksidan seluler seperti SOD

                Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                relatif stabil

                Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                menurunkan aktivitas enzim tersebut

                Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                35

                di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                enzim antioksidan dalam hati

                Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                Pengukuran Hematologi

                Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                36

                gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                jumlah BDM seperti keadaan normal

                632678

                868

                738 773

                0

                1

                2

                3

                4

                5

                6

                7

                8

                9

                Jum

                lah

                (Jut

                am

                m3 )

                P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                a

                bc

                bcab

                Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                37

                menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                dan P1)

                Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                membentuk butir darah merah yang baru

                2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                38

                saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                untuk menghilangkan tar tersebut

                1111

                1470

                1849

                12511403

                02468

                101214161820

                Jum

                lah

                (Rib

                um

                m3 )

                P0 P1 P2 P3 P4

                Perlakuan

                c

                ab

                ab b

                Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                kontrol

                39

                18561657

                13391485

                1380

                02

                468

                101214

                161820

                cbcg

                )

                ab aa

                Jum

                lah

                (

                P0 P1 P2 P3 P4

                Perlakuan

                Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                40

                kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                391 3965

                5113433 4452

                0

                10

                30

                40

                50

                60

                20Jum

                lah

                ()

                P0 P1 P2 P3 P4

                Perlakuan

                a a c

                b b

                Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                lambat (Guyton 1996)

                Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                normal akibat pemaparan asap rokok

                41

                KESIMPULAN DAN SARAN

                Kesimpulan

                Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                asap rokok

                Saran

                Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                DAFTAR PUSTAKA

                Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                43

                Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                44

                Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                Rata-rata Ug bb

                1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                608 103 plusmn 104 103

                1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                783 103 plusmn 126 103

                1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                1404 103 plusmn 148 103

                1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                5 0063 116959 730994

                832 103 plusmn 148 103

                1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                (P4) Papar rokok lalu VitC

                5 0107 208855 1305347

                1258 103 plusmn 156 103

                46

                Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                2433 103 plusmn 157 103

                1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                2467 103 plusmn 303 103

                1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                3242 103 plusmn 262 103

                1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                2521 103 plusmn 225 103

                1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                2882 103 plusmn 433 103

                47

                Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                48

                Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                Aktivitas SOD (Ug bb)

                Rata-rata Ug bb

                1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                056 103 plusmn 0059103

                1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                051 103 plusmn 0071 103

                1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                030 103 plusmn 0059 103

                1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                046 103 plusmn 0095 103

                1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                032 103 plusmn 0046103

                49

                Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                Aktivitas SOD (Ug bb)

                Rata-rata Ug bb

                1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                049 103 plusmn 0037 103

                1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                048 103 plusmn 010 103

                1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                018 103 plusmn 011 103

                1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                037 103 plusmn 006 103

                1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                0276 103 plusmn 0089 103

                50

                Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                51

                Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                Perlakuan UlanganSDM

                (jutammsup3)SDP

                (ribummsup3)HB (gr)

                PVC ()

                1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                52

                Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                Perlakuan Butir darah

                merah (BDM) Butir darah putih

                (BDP) Hemoglobin

                (Hb) Hemtokit

                (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                53

                Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                Descriptives

                MDAHati

                5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                1510385 558093534 1396793746 1102456525

                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                Fixed EffectsRandom Effects

                Model

                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                95 Confidence Interval forMean

                Between-Component

                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                Test of Homogeneity of Variances

                MDAHati

                356 4 20 837

                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                ANOVA

                MDAHati

                23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                Between GroupsWithin GroupsTotal

                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                MDAHati

                Duncana

                5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                059 577 110

                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                54

                Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                Descriptives

                MDAGinjal

                5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                1555947 227737741 314137771 1040740136

                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                Fixed EffectsRandom Effects

                Model

                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                95 Confidence Interval forMean

                Minimum Maximum

                Between-Component

                Variance

                Test of Homogeneity of Variances

                MDAGinjal

                693 4 20 605

                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                ANOVA

                MDAGinjal

                24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                Between GroupsWithin GroupsTotal

                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                MDAGinjal

                Duncana

                5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                655 065 065

                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                55

                Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                Descriptives

                SODHati

                5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                50977092 29079210 57386230 1206030928

                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                Fixed EffectsRandom Effects

                Model

                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                95 Confidence Interval forMean

                Minimum Maximum

                Between-Component

                Variance

                Test of Homogeneity of Variances

                SODHati

                825 4 20 525

                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                ANOVA

                SODHati

                2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                3531674 24

                Between GroupsWithin GroupsTotal

                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                SODHati

                Duncana

                5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                574 267 267

                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                56

                Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                Descriptives

                SODGinjal

                5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                59235411 19751293 52644067 1600187570

                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                Fixed EffectsRandom Effects

                Model

                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                95 Confidence Interval forMean

                Between-Component

                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                Test of Homogeneity of Variances

                SODGinjal

                1408 4 20 267

                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                ANOVA

                SODGinjal

                3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                Between GroupsWithin GroupsTotal

                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                SODGinjal

                Duncana

                5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                111 091 058

                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                57

                Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                Descriptives

                SDM

                5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                52176 60470 89442 123329

                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                Fixed EffectsRandom Effects

                Model

                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                5 Confidence Interval foMean

                Minimum Maximum

                Between-Component

                Variance

                BDM

                Test of Homogeneity of Variances

                SDM

                1838 4 20 161

                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                BDM

                ANOVA

                SDM

                27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                Between GroupsWithin GroupsTotal

                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                BDM

                SDM

                Duncana

                5 632405 637605 767805 802005 90800

                919 507 1000

                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                BDM

                58

                Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                Descriptives

                SDP

                5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                124650 107075 176293 690107

                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                Fixed EffectsRandom Effects

                Model

                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                5 Confidence Interval foMean

                Minimum Maximum

                Between-Component

                Variance

                BDP

                Test of Homogeneity of Variances

                SDP

                971 4 20 445

                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                BDP

                ANOVA

                SDP

                155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                242157 24

                Between GroupsWithin GroupsTotal

                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                BDP

                SDP

                Duncana

                5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                300 131 1000

                KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                BDP

                59

                Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                Descriptives

                HB

                5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                95458 127857 180863 399305

                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                Fixed EffectsRandom Effects

                Model

                N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                95 Confidence Interval forMean

                Minimum Maximum

                Between-Component

                Variance

                Test of Homogeneity of Variances

                HB

                413 4 20 797

                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                ANOVA

                HB

                91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                147428 24

                Between GroupsWithin GroupsTotal

                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                HB

                Duncana

                5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                211 120 075

                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                60

                Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                Descriptives

                PVC

                ANOVA

                PVC

                466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                Between GroupsWithin GroupsTotal

                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                PCV

                Test of Homogeneity of Variances

                PVC

                1570 4 20 221

                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                PCV

                5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                215926 375209 495111 2209140

                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                Fixed EffectsRandom Effects

                Model

                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                95 Confidence Interval forMean

                Minimum Maximum

                Between-Component

                Variance

                PCV

                PVC

                Duncana

                5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                729 490 1000

                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                PCV

                61

                Lampiran 17 Kurva standar MDA

                Konsentrasi (pmol50microL)

                Absorbansi 515 nm

                500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                500040003000200010000

                025

                020

                015

                010

                005

                000

                X

                Y

                S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                62

                Lampiran 18 Kurva standar SOD

                Konsentrasi Uml protein

                Absorbansi 550 nm

                0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                5004003002001000

                0025

                0020

                0015

                0010

                0005

                0000

                X

                Y

                S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                • COVER
                • PERNYATAAN
                • ABSTRACT
                • RINGKASAN
                • Hak cipta
                • halaman judul
                • lembar pengesahan
                • PRAKATA
                • RIWAYAT HIDUP
                • RIWAYAT HIDUP
                • DAFTAR ISI
                • DAFTAR TABEL
                • DAFTAR GAMBAR
                • DAFTAR LAMPIRAN
                • PENDAHULUAN
                • TINJAUAN PUSTAKA
                • BAHAN DAN METODE
                • HASIL DAN PEMBAHASAN
                • KESIMPULAN DAN SARAN
                • DAFTAR PUSTAKA
                • LAMPIRAN13

                  Judul Efek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokok

                  Nama Ismiyati Muhammad

                  NRP G352070171

                  Disetujui

                  Komisi Pembimbing

                  DrIr Dedy Duryadi Solihin DEA Dr Nastiti Kusumorini

                  Ketua Anggota

                  Diketahui

                  Koordinator Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

                  Dr Bambang Suryobroto Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS

                  Tanggal Ujian 25 Agustus 2009 Tanggal Lulus

                  PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

                  karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

                  Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

                  Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

                  Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

                  Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

                  Bogor Agustus 2009

                  Ismiyati Muhammad

                  RIWAYAT HIDUP

                  Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

                  Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

                  Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

                  Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

                  Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

                  DAFTAR ISI

                  Halaman DAFTAR ISI i

                  DAFTAR TABEL ii

                  DAFTAR GAMBAR iii

                  DAFTAR LAMPIRAN iv

                  PENDAHULUAN 1

                  Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

                  TINJAUAN PUSTAKA

                  Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

                  BAHAN DAN METODE

                  Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

                  HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

                  KESIMPULAN DAN SARAN 41

                  DAFTAR PUSTAKA 42

                  LAMPIRAN 45

                  i

                  DAFTAR TABEL

                  Halaman

                  1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

                  Dietary Allowance ) 14

                  2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

                  obat dan makanan nasional jakarta 18

                  3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

                  dosis pemaparan asap rokok 19

                  4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

                  5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

                  vitamin C 20

                  ii

                  DAFTAR GAMBAR

                  Halaman

                  1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

                  2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

                  3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

                  4 Lingkungan kandang tikus 22

                  5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

                  6 Pemberian vitamin C secara oral 24

                  7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

                  pengambilan sampel 24

                  8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

                  9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

                  perlakuan 30

                  10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

                  tikus pada semua perlakuan 33

                  11 Jumlah butir darah merah 36

                  12 Jumlah butir darah putih 38

                  13 Jumlah hemoglobin 39

                  14 Jumlah hematokrit 40

                  iii

                  DAFTAR LAMPIRAN

                  Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

                  perlakuan 45

                  2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

                  perlakuan 46

                  3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

                  ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

                  4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

                  pada semua perlakuan 48

                  5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

                  pada semua perlakuan 49

                  6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

                  (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

                  7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

                  hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

                  8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

                  putih hemoglobin dan hematokrit 52

                  9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

                  pada semua perlakuan 53

                  10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

                  pada semua perlakuan 54

                  11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

                  jantan pada semua perlakuan 55

                  12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

                  jantan pada semua perlakuan 56

                  13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

                  14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

                  15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

                  16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

                  17 Kurva standar MDA 61

                  18 Kurva standar SOD 62

                  iv

                  PENDAHULUAN

                  Latar Belakang

                  Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                  yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                  merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                  penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                  60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                  Tobacco Survey 2000)

                  Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                  smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                  dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                  rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                  maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                  mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                  tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                  Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                  kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                  umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                  kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                  mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                  kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                  penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                  perokok (Susanna 2003)

                  Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                  mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                  (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                  proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                  yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                  kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                  bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                  mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                  2

                  nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                  bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                  quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                  tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                  interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                  Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                  antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                  dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                  proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                  Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                  perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                  dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                  yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                  peroksidase (GSH Px)

                  Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                  melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                  Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                  pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                  antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                  peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                  kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                  ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                  memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                  molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                  adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                  dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                  melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                  melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                  2000)

                  Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                  dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                  melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                  3

                  usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                  vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                  pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                  kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                  udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                  vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                  rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                  Rumusan Masalah

                  Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                  mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                  tikus jantan

                  Tujuan Penelitian

                  Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                  bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                  Hipotesis

                  Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                  kretek

                  Manfaat Penelitian

                  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                  vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                  penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                  atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                  4

                  TINJAUAN PUSTAKA

                  Rokok

                  Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                  yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                  kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                  dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                  industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                  yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                  dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                  aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                  pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                  diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                  dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                  (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                  rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                  usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                  (Susanna et al 2003)

                  Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                  batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                  kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                  menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                  monoksida (CO)

                  Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                  fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                  terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                  sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                  nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                  menghambat aktivitas silia

                  Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                  merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                  paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                  5

                  karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                  paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                  pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                  bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                  peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                  selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                  Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                  sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                  dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                  yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                  sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                  oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                  akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                  berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                  mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                  zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                  pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                  semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                  Radikal Bebas

                  Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                  kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                  ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                  molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                  orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                  oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                  bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                  sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                  pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                  Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                  yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                  dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                  6

                  metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                  elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                  kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                  berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                  radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                  Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                  Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                  secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                  maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                  (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                  secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                  homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                  penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                  secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                  radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                  hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                  oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                  (hypochlorous acid)

                  Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                  perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                  lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                  sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                  reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                  7

                  dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                  mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                  kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                  proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                  komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                  Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                  menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                  lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                  (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                  langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                  keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                  Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                  berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                  dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                  yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                  radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                  bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                  merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                  proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                  Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                  lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                  2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                  jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                  produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                  terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                  dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                  Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                  normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                  kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                  menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                  mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                  8

                  satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                  arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                  diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                  beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                  mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                  Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                  karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                  mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                  terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                  Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                  diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                  menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                  dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                  abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                  akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                  menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                  tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                  dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                  (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                  bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                  berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                  1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                  senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                  dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                  sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                  degeneratif (Halliwell 1992)

                  Antioksidan

                  Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                  makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                  terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                  (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                  9

                  Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                  antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                  enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                  senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                  menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                  menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                  radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                  dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                  senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                  Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                  memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                  mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                  dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                  langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                  oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                  memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                  untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                  nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                  banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                  lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                  Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                  Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                  terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                  yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                  Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                  serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                  lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                  senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                  radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                  scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                  terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                  10

                  senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                  asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                  Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                  tiga janis yaitu

                  1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                  endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                  glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                  2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                  vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                  3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                  hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                  (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                  Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                  oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                  melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                  asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                  dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                  berikut

                  ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                  X˙ + RH R˙ + XH

                  Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                  oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                  R˙ + O2 ROO˙

                  ROO˙ + RH ROOH + R˙

                  dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                  menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                  lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                  ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                  11

                  ROO˙ + R˙ ROO

                  R˙ + R˙ RR

                  Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                  hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                  bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                  Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                  Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                  (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                  or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                  hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                  reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                  bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                  generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                  Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                  lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                  metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                  peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                  terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                  pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                  banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                  1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                  tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                  Vitamin C

                  Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                  gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                  penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                  bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                  Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                  informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                  12

                  mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                  yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                  Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                  menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                  plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                  (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                  air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                  askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                  Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                  radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                  elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                  (a) (b) (c)

                  Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                  Gugus ini terletak pada atom C

                  2 dan C

                  3 Adanya gugus ini memungkinkan

                  vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                  pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                  akibat asap rokok

                  Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                  berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                  berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                  glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                  (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                  terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                  mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                  13

                  Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                  dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                  tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                  ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                  bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                  dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                  (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                  antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                  terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                  karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                  teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                  stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                  kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                  dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                  yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                  atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                  scavenger karena sifat kimianya

                  Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                  Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                  bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                  dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                  Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                  sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                  oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                  logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                  Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                  yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                  dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                  natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                  penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                  respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                  molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                  14

                  (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                  penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                  temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                  Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                  vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                  bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                  Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                  individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                  kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                  membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                  sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                  dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                  Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                  Usia Kebutuhan vitC mghari

                  0-6 bulan 40 (AI)

                  7-12 bulan 50 (AI)

                  1-3 tahun 15 mghari

                  4-8 tahun 25 mghari

                  9-13 tahun 45 mghari

                  14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                  Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                  dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                  mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                  adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                  penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                  vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                  Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                  sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                  dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                  15

                  buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                  perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                  dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                  per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                  keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                  vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                  membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                  yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                  lewat usus menjadi terbatas

                  Hematologi

                  Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                  dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                  serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                  ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                  hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                  terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                  dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                  x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                  a Butir darah merah (BDM)

                  Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                  Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                  hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                  lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                  kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                  menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                  meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                  butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                  terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                  16

                  b Butir darah putih (BDP)

                  Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                  dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                  yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                  eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                  dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                  (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                  apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                  sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                  dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                  elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                  mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                  tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                  sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                  peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                  terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                  c Hemoglobin (Hb)

                  Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                  vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                  bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                  yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                  yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                  molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                  Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                  oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                  oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                  PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                  H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                  Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                  terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                  17

                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                  d Hematokrit (PCV)

                  Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                  hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                  Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                  yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                  arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                  dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                  dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                  (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                  hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                  dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                  mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                  BAHAN DAN METODE

                  Waktu dan Tempat Penelitian

                  Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                  Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                  bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                  Bahan dan Alat

                  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                  1 Hewan coba

                  Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                  (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                  berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                  2 Rokok

                  Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                  kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                  Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                  Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                  Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                  Merah 276 1666 4577 1470

                  Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                  ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                  delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                  puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                  pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                  setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                  tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                  kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                  terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                  rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                  19

                  kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                  kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                  rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                  untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                  menithari

                  Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                  Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                  0 1 2 3 4 5 6

                  Rokok

                  8 batang60 menithari

                  6 batang60 menithari

                  4 batang60 menithari

                  05 05 15 35 45 45 45

                  05 05 05 25 35 45 45

                  05 05 05 05 05 05 05

                  Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                  3 Vitamin C

                  Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                  ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                  biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                  bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                  minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                  mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                  badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                  (Hariyatmi 2004)

                  Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                  Dosis Manusia Dosis Tikus

                  1500 mgkgbbhari

                  3000 mgkgbbhari

                  4500 mgkgbbhari

                  427 mgkgbbhari

                  857 mgkgbbhari

                  1285 mgkgbbhari

                  Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                  sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                  20

                  yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                  bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                  tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                  cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                  penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                  bbhari untuk tikus

                  Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                  Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                  0 1 2 3 4 5 6

                  Kontrol

                  VitC 427 mgkgbbhari

                  857 mgkgbbhari

                  1285 mgkgbbhari

                  05 05 05 05 05 05 05

                  05 05 05 05 05 05 05

                  05 05 05 05 05 05 05

                  05 05 05 15 35 35 35

                  Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                  4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                  murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                  (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                  bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                  khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                  hayem larutan turk dan reagen drabkins

                  Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                  Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                  memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                  penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                  dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                  kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                  d d

                  21

                  g c a

                  b

                  de f

                  A

                  CE

                  G

                  B

                  F

                  D

                  Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                  Keterangan gambar

                  a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                  pemaparan asap rokok

                  b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                  chamber

                  c Tempat pembakaran rokok

                  d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                  e air pump sebagai alat pemompa udara

                  f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                  g Tabung oksigen

                  Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                  pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                  menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                  dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                  Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                  agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                  chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                  saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                  melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                  atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                  kedua hingga semua rokok habis terbakar

                  Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                  spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                  22

                  hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                  inkubator dan hematokrit reader

                  Metode Penelitian

                  Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                  coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                  1 Tahap Persiapan

                  Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                  ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                  sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                  minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                  degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                  pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                  bersih

                  Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                  Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                  terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                  1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                  dan tidak diberi vitamin C

                  2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                  rokok

                  3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                  vitamin C

                  4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                  secara bersamaan

                  23

                  5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                  secara tidak bersamaan

                  Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                  diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                  a Proses pemaparan

                  Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                  kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                  dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                  pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                  pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                  asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                  rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                  setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                  pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                  kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                  perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                  (a) (b) (c)

                  Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                  b Proses pemberian vitamin C

                  Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                  menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                  Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                  diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                  24

                  jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                  setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                  pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                  Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                  Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                  dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                  Hari Penelitian Perlakuan

                  1 30 31 60 61

                  P0

                  P1

                  Ket

                  P2

                  P3

                  P4

                  Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                  Pemberian vitamin C

                  Hari pengambilan sampel

                  Pemaparan asap rokok

                  3 Tahap Pengambilan Sampel

                  Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                  pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                  1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                  a Kadar malondialdehida (MDA)

                  b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                  25

                  2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                  a Jumlah butir darah merah (BDM)

                  b Jumlah butir darah putih (BDP)

                  c Jumlah hemoglobin (Hb)

                  d Jumlah hematokrit (PCV)

                  Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                  kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                  pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                  untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                  dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                  bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                  aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                  digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                  berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                  kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                  kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                  suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                  4 Tahapan Analisis

                  a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                  (Conti dan Sutherland 1991)

                  1 Persiapan larutan standar

                  Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                  mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                  mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                  yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                  17)

                  2 Pengukuran Kadar MDA

                  Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                  berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                  ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                  sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                  26

                  menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                  ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                  klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                  ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                  disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                  jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                  025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                  trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                  hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                  dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                  air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                  sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                  532 nm

                  MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                  A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                  standar

                  b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                  (Chen et al 1996)

                  1 Persiapan Larutan Standar

                  Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                  sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                  250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                  kurva standar (Lampiran 18)

                  2 Pengukuran Aktivitas SOD

                  Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                  ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                  menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                  dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                  (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                  Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                  reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                  xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                  27

                  superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                  ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                  gelombang 550 nm

                  Reaksinya

                  Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                  O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                  2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                  Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                  Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                  oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                  sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                  pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                  dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                  ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                  secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                  divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                  terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                  sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                  Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                  dikonversi dengan rumus

                  SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                  A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                  standar

                  28

                  c Pengukuran Hematologi

                  a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                  burker dan neubauer

                  Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                  dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                  kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                  dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                  pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                  hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                  b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                  burker dan neubauer

                  Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                  mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                  menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                  angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                  c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                  Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                  drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                  2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                  menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                  dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                  sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                  540 nm

                  d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                  Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                  disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                  ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                  volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                  hematokrit reader

                  29

                  Analisis Data

                  Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                  malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                  butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                  hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                  dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                  perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                  Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                  Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                  I = Banyaknya perlakuan

                  J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                  μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                  Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                  sum ij= Random error dari percobaan

                  HASIL DAN PEMBAHASAN

                  Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                  Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                  mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                  keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                  lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                  juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                  telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                  asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                  Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                  perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                  kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                  (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                  ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                  rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                  (plt005) (Lampiran 3)

                  0

                  5000

                  10 0

                  15 0

                  20 00

                  25 00

                  30000

                  35 00

                  Kad

                  ar M

                  DA

                  (Ug

                  0

                  00

                  00

                  0

                  0)

                  P0 P1 P2 P3 P4

                  Perlakuan

                  Kadar MDA pada Hati

                  Kadar MDA pada Ginjal

                  ab

                  c

                  bc

                  a

                  a bc

                  c

                  ab a

                  Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                  mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                  tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                  31

                  kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                  meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                  percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                  kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                  berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                  terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                  yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                  pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                  lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                  vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                  MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                  pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                  rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                  kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                  Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                  vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                  berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                  menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                  radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                  Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                  dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                  bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                  yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                  Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                  dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                  seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                  berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                  metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                  elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                  32

                  yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                  demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                  dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                  tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                  disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                  dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                  tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                  sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                  metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                  menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                  antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                  Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                  salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                  dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                  Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                  yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                  sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                  oksidasi tersebut

                  Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                  Hati dan Ginjal

                  Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                  intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                  intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                  Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                  peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                  Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                  perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                  enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                  Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                  menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                  c

                  33

                  Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                  kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                  penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                  pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                  asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                  bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                  terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                  Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                  pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                  untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                  enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                  enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                  paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                  tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                  bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                  0

                  100

                  200

                  300

                  400

                  500

                  600

                  Akt

                  ivita

                  s en

                  zim

                  SO

                  D (U

                  g)

                  P0 P1 P2 P3 P4

                  Perlakuan

                  Aktivitas SOD pada Hati

                  Aktivitas SOD pada Ginjal

                  a

                  b

                  bc c

                  a

                  ab

                  bc

                  c

                  a

                  bc

                  Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                  pada semua perlakuan

                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                  percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                  terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                  tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                  lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                  34

                  SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                  terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                  waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                  vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                  lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                  yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                  elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                  enzim antioksidan seluler seperti SOD

                  Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                  melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                  sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                  elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                  relatif stabil

                  Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                  gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                  quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                  pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                  Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                  selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                  besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                  menurunkan aktivitas enzim tersebut

                  Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                  pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                  tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                  penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                  metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                  disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                  metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                  pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                  Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                  35

                  di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                  yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                  enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                  membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                  enzim antioksidan dalam hati

                  Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                  jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                  ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                  lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                  pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                  hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                  disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                  mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                  yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                  mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                  yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                  kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                  Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                  terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                  ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                  toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                  mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                  dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                  sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                  mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                  Pengukuran Hematologi

                  Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                  jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                  plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                  yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                  transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                  36

                  gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                  hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                  1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                  Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                  disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                  BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                  terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                  kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                  BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                  rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                  rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                  Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                  jumlah BDM seperti keadaan normal

                  632678

                  868

                  738 773

                  0

                  1

                  2

                  3

                  4

                  5

                  6

                  7

                  8

                  9

                  Jum

                  lah

                  (Jut

                  am

                  m3 )

                  P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                  a

                  bc

                  bcab

                  Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                  dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                  37

                  menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                  mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                  Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                  menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                  hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                  nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                  terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                  dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                  vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                  dan P1)

                  Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                  mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                  jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                  jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                  sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                  juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                  balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                  melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                  mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                  membentuk butir darah merah yang baru

                  2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                  Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                  gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                  yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                  Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                  jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                  Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                  mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                  terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                  asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                  dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                  38

                  saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                  untuk menghilangkan tar tersebut

                  1111

                  1470

                  1849

                  12511403

                  02468

                  101214161820

                  Jum

                  lah

                  (Rib

                  um

                  m3 )

                  P0 P1 P2 P3 P4

                  Perlakuan

                  c

                  ab

                  ab b

                  Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                  Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                  terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                  menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                  peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                  3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                  Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                  gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                  kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                  rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                  demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                  memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                  vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                  menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                  homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                  rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                  kontrol

                  39

                  18561657

                  13391485

                  1380

                  02

                  468

                  101214

                  161820

                  cbcg

                  )

                  ab aa

                  Jum

                  lah

                  (

                  P0 P1 P2 P3 P4

                  Perlakuan

                  Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                  Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                  oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                  oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                  PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                  H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                  Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                  terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                  4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                  Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                  gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                  kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                  40

                  kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                  asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                  kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                  391 3965

                  5113433 4452

                  0

                  10

                  30

                  40

                  50

                  60

                  20Jum

                  lah

                  ()

                  P0 P1 P2 P3 P4

                  Perlakuan

                  a a c

                  b b

                  Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                  Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                  besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                  makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                  yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                  hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                  lambat (Guyton 1996)

                  Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                  peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                  sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                  menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                  vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                  normal akibat pemaparan asap rokok

                  41

                  KESIMPULAN DAN SARAN

                  Kesimpulan

                  Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                  dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                  (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                  organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                  gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                  yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                  asap rokok

                  Saran

                  Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                  efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                  dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                  DAFTAR PUSTAKA

                  Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                  Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                  Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                  juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                  Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                  Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                  Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                  Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                  Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                  Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                  Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                  Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                  Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                  Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                  Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                  Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                  Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                  43

                  Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                  Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                  Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                  Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                  Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                  Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                  Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                  Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                  Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                  Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                  Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                  Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                  Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                  Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                  Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                  44

                  Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                  Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                  Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                  Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                  Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                  Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                  Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                  Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                  Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                  Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                  Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                  Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                  Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                  William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                  Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                  World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                  Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                  Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                  (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                  Rata-rata Ug bb

                  1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                  (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                  608 103 plusmn 104 103

                  1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                  (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                  783 103 plusmn 126 103

                  1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                  (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                  1404 103 plusmn 148 103

                  1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                  5 0063 116959 730994

                  832 103 plusmn 148 103

                  1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                  (P4) Papar rokok lalu VitC

                  5 0107 208855 1305347

                  1258 103 plusmn 156 103

                  46

                  Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                  Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                  1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                  (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                  2433 103 plusmn 157 103

                  1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                  (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                  2467 103 plusmn 303 103

                  1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                  (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                  3242 103 plusmn 262 103

                  1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                  2521 103 plusmn 225 103

                  1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                  2882 103 plusmn 433 103

                  47

                  Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                  Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                  Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                  48

                  Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                  Rata-rata Ug bb

                  1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                  (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                  056 103 plusmn 0059103

                  1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                  (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                  051 103 plusmn 0071 103

                  1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                  (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                  030 103 plusmn 0059 103

                  1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                  046 103 plusmn 0095 103

                  1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                  032 103 plusmn 0046103

                  49

                  Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                  Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                  Rata-rata Ug bb

                  1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                  (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                  049 103 plusmn 0037 103

                  1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                  (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                  048 103 plusmn 010 103

                  1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                  (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                  018 103 plusmn 011 103

                  1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                  037 103 plusmn 006 103

                  1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                  0276 103 plusmn 0089 103

                  50

                  Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                  Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                  P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                  P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                  P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                  P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                  P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                  51

                  Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                  Perlakuan UlanganSDM

                  (jutammsup3)SDP

                  (ribummsup3)HB (gr)

                  PVC ()

                  1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                  (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                  1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                  (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                  1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                  (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                  1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                  1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                  52

                  Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                  Perlakuan Butir darah

                  merah (BDM) Butir darah putih

                  (BDP) Hemoglobin

                  (Hb) Hemtokit

                  (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                  P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                  53

                  Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                  Descriptives

                  MDAHati

                  5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                  25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                  1510385 558093534 1396793746 1102456525

                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                  Fixed EffectsRandom Effects

                  Model

                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                  95 Confidence Interval forMean

                  Between-Component

                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                  Test of Homogeneity of Variances

                  MDAHati

                  356 4 20 837

                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                  ANOVA

                  MDAHati

                  23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                  MDAHati

                  Duncana

                  5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                  059 577 110

                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                  54

                  Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                  Descriptives

                  MDAGinjal

                  5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                  25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                  1555947 227737741 314137771 1040740136

                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                  Fixed EffectsRandom Effects

                  Model

                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                  95 Confidence Interval forMean

                  Minimum Maximum

                  Between-Component

                  Variance

                  Test of Homogeneity of Variances

                  MDAGinjal

                  693 4 20 605

                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                  ANOVA

                  MDAGinjal

                  24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                  MDAGinjal

                  Duncana

                  5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                  655 065 065

                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                  55

                  Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                  Descriptives

                  SODHati

                  5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                  25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                  50977092 29079210 57386230 1206030928

                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                  Fixed EffectsRandom Effects

                  Model

                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                  95 Confidence Interval forMean

                  Minimum Maximum

                  Between-Component

                  Variance

                  Test of Homogeneity of Variances

                  SODHati

                  825 4 20 525

                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                  ANOVA

                  SODHati

                  2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                  3531674 24

                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                  SODHati

                  Duncana

                  5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                  574 267 267

                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                  56

                  Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                  Descriptives

                  SODGinjal

                  5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                  25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                  59235411 19751293 52644067 1600187570

                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                  Fixed EffectsRandom Effects

                  Model

                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                  95 Confidence Interval forMean

                  Between-Component

                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                  Test of Homogeneity of Variances

                  SODGinjal

                  1408 4 20 267

                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                  ANOVA

                  SODGinjal

                  3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                  SODGinjal

                  Duncana

                  5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                  111 091 058

                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                  57

                  Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                  Descriptives

                  SDM

                  5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                  25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                  52176 60470 89442 123329

                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                  Fixed EffectsRandom Effects

                  Model

                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                  5 Confidence Interval foMean

                  Minimum Maximum

                  Between-Component

                  Variance

                  BDM

                  Test of Homogeneity of Variances

                  SDM

                  1838 4 20 161

                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                  BDM

                  ANOVA

                  SDM

                  27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                  BDM

                  SDM

                  Duncana

                  5 632405 637605 767805 802005 90800

                  919 507 1000

                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                  BDM

                  58

                  Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                  Descriptives

                  SDP

                  5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                  25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                  124650 107075 176293 690107

                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                  Fixed EffectsRandom Effects

                  Model

                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                  5 Confidence Interval foMean

                  Minimum Maximum

                  Between-Component

                  Variance

                  BDP

                  Test of Homogeneity of Variances

                  SDP

                  971 4 20 445

                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                  BDP

                  ANOVA

                  SDP

                  155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                  242157 24

                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                  BDP

                  SDP

                  Duncana

                  5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                  300 131 1000

                  KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                  BDP

                  59

                  Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                  Descriptives

                  HB

                  5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                  25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                  95458 127857 180863 399305

                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                  Fixed EffectsRandom Effects

                  Model

                  N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                  95 Confidence Interval forMean

                  Minimum Maximum

                  Between-Component

                  Variance

                  Test of Homogeneity of Variances

                  HB

                  413 4 20 797

                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                  ANOVA

                  HB

                  91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                  147428 24

                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                  HB

                  Duncana

                  5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                  211 120 075

                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                  Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                  60

                  Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                  Descriptives

                  PVC

                  ANOVA

                  PVC

                  466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                  PCV

                  Test of Homogeneity of Variances

                  PVC

                  1570 4 20 221

                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                  PCV

                  5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                  25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                  215926 375209 495111 2209140

                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                  Fixed EffectsRandom Effects

                  Model

                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                  95 Confidence Interval forMean

                  Minimum Maximum

                  Between-Component

                  Variance

                  PCV

                  PVC

                  Duncana

                  5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                  729 490 1000

                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                  PCV

                  61

                  Lampiran 17 Kurva standar MDA

                  Konsentrasi (pmol50microL)

                  Absorbansi 515 nm

                  500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                  500040003000200010000

                  025

                  020

                  015

                  010

                  005

                  000

                  X

                  Y

                  S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                  Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                  62

                  Lampiran 18 Kurva standar SOD

                  Konsentrasi Uml protein

                  Absorbansi 550 nm

                  0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                  5004003002001000

                  0025

                  0020

                  0015

                  0010

                  0005

                  0000

                  X

                  Y

                  S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                  Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                  • COVER
                  • PERNYATAAN
                  • ABSTRACT
                  • RINGKASAN
                  • Hak cipta
                  • halaman judul
                  • lembar pengesahan
                  • PRAKATA
                  • RIWAYAT HIDUP
                  • RIWAYAT HIDUP
                  • DAFTAR ISI
                  • DAFTAR TABEL
                  • DAFTAR GAMBAR
                  • DAFTAR LAMPIRAN
                  • PENDAHULUAN
                  • TINJAUAN PUSTAKA
                  • BAHAN DAN METODE
                  • HASIL DAN PEMBAHASAN
                  • KESIMPULAN DAN SARAN
                  • DAFTAR PUSTAKA
                  • LAMPIRAN13

                    PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

                    karunia serta ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul ldquoEfek Antioksidan Vitamin C Terhadap Tikus (Rattus norvegicus L) Jantan Akibat Pemaparan Asap Rokokrdquo ini dapat diselesaikan

                    Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Dedy Duryadi Solihin DEA dan Dr Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan tesis ini Di samping itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama RI atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat mengikuti program pascasarjana ini

                    Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai FMIPA-IPB staf pegawai dan laboran pada bagian Fisiologi dan Farmakologi FKH-IPB Ibu A Mursquonisa Bapak I Nyoman Suarsana teman-teman dan pengelola Laboratorium Biologi Molekuler PPSHB IPB yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk penyelesaian tesis ini

                    Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Suami tercinta mama papa kakak adik serta keluarga besar Mardjuki Mansur dan Lukman atas doa perhatian dan dukungan yang diberikan

                    Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

                    Bogor Agustus 2009

                    Ismiyati Muhammad

                    RIWAYAT HIDUP

                    Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

                    Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

                    Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

                    Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

                    Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

                    DAFTAR ISI

                    Halaman DAFTAR ISI i

                    DAFTAR TABEL ii

                    DAFTAR GAMBAR iii

                    DAFTAR LAMPIRAN iv

                    PENDAHULUAN 1

                    Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

                    TINJAUAN PUSTAKA

                    Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

                    BAHAN DAN METODE

                    Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

                    HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

                    KESIMPULAN DAN SARAN 41

                    DAFTAR PUSTAKA 42

                    LAMPIRAN 45

                    i

                    DAFTAR TABEL

                    Halaman

                    1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

                    Dietary Allowance ) 14

                    2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

                    obat dan makanan nasional jakarta 18

                    3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

                    dosis pemaparan asap rokok 19

                    4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

                    5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

                    vitamin C 20

                    ii

                    DAFTAR GAMBAR

                    Halaman

                    1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

                    2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

                    3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

                    4 Lingkungan kandang tikus 22

                    5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

                    6 Pemberian vitamin C secara oral 24

                    7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

                    pengambilan sampel 24

                    8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

                    9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

                    perlakuan 30

                    10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

                    tikus pada semua perlakuan 33

                    11 Jumlah butir darah merah 36

                    12 Jumlah butir darah putih 38

                    13 Jumlah hemoglobin 39

                    14 Jumlah hematokrit 40

                    iii

                    DAFTAR LAMPIRAN

                    Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

                    perlakuan 45

                    2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

                    perlakuan 46

                    3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

                    ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

                    4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

                    pada semua perlakuan 48

                    5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

                    pada semua perlakuan 49

                    6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

                    (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

                    7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

                    hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

                    8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

                    putih hemoglobin dan hematokrit 52

                    9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

                    pada semua perlakuan 53

                    10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

                    pada semua perlakuan 54

                    11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

                    jantan pada semua perlakuan 55

                    12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

                    jantan pada semua perlakuan 56

                    13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

                    14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

                    15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

                    16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

                    17 Kurva standar MDA 61

                    18 Kurva standar SOD 62

                    iv

                    PENDAHULUAN

                    Latar Belakang

                    Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                    yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                    merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                    penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                    60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                    Tobacco Survey 2000)

                    Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                    smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                    dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                    rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                    maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                    mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                    tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                    Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                    kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                    umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                    kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                    mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                    kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                    penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                    perokok (Susanna 2003)

                    Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                    mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                    (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                    proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                    yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                    kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                    bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                    mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                    2

                    nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                    bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                    quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                    tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                    interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                    Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                    antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                    dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                    proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                    Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                    perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                    dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                    yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                    peroksidase (GSH Px)

                    Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                    melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                    Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                    pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                    antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                    peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                    kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                    ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                    memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                    molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                    adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                    dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                    melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                    melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                    2000)

                    Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                    dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                    melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                    3

                    usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                    vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                    pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                    kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                    udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                    vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                    rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                    Rumusan Masalah

                    Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                    mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                    tikus jantan

                    Tujuan Penelitian

                    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                    bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                    Hipotesis

                    Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                    kretek

                    Manfaat Penelitian

                    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                    vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                    penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                    atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                    4

                    TINJAUAN PUSTAKA

                    Rokok

                    Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                    yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                    kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                    dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                    industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                    yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                    dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                    aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                    pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                    diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                    dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                    (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                    rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                    usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                    (Susanna et al 2003)

                    Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                    batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                    kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                    menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                    monoksida (CO)

                    Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                    fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                    terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                    sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                    nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                    menghambat aktivitas silia

                    Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                    merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                    paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                    5

                    karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                    paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                    pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                    bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                    peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                    selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                    Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                    sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                    dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                    yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                    sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                    oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                    akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                    berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                    mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                    zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                    pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                    semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                    Radikal Bebas

                    Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                    kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                    ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                    molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                    orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                    oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                    bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                    sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                    pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                    Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                    yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                    dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                    6

                    metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                    elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                    kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                    berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                    radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                    Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                    Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                    secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                    maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                    (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                    secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                    homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                    penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                    secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                    radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                    hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                    oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                    (hypochlorous acid)

                    Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                    perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                    lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                    sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                    reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                    7

                    dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                    mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                    kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                    proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                    komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                    Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                    menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                    lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                    (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                    langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                    keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                    Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                    berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                    dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                    yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                    radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                    bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                    merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                    proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                    Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                    lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                    2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                    jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                    produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                    terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                    dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                    Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                    normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                    kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                    menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                    mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                    8

                    satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                    arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                    diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                    beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                    mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                    Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                    karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                    mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                    terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                    Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                    diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                    menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                    dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                    abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                    akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                    menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                    tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                    dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                    (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                    bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                    berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                    1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                    senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                    dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                    sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                    degeneratif (Halliwell 1992)

                    Antioksidan

                    Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                    makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                    terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                    (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                    9

                    Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                    antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                    enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                    senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                    menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                    menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                    radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                    dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                    senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                    Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                    memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                    mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                    dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                    langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                    oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                    memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                    untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                    nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                    banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                    lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                    Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                    Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                    terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                    yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                    Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                    serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                    lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                    senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                    radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                    scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                    terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                    10

                    senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                    asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                    Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                    tiga janis yaitu

                    1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                    endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                    glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                    2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                    vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                    3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                    hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                    (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                    Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                    oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                    melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                    asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                    dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                    berikut

                    ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                    X˙ + RH R˙ + XH

                    Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                    oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                    R˙ + O2 ROO˙

                    ROO˙ + RH ROOH + R˙

                    dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                    menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                    lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                    ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                    11

                    ROO˙ + R˙ ROO

                    R˙ + R˙ RR

                    Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                    hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                    bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                    Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                    Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                    (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                    or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                    hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                    reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                    bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                    generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                    Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                    lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                    metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                    peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                    terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                    pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                    banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                    1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                    tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                    Vitamin C

                    Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                    gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                    penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                    bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                    Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                    informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                    12

                    mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                    yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                    Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                    menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                    plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                    (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                    air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                    askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                    Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                    radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                    elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                    (a) (b) (c)

                    Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                    Gugus ini terletak pada atom C

                    2 dan C

                    3 Adanya gugus ini memungkinkan

                    vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                    pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                    akibat asap rokok

                    Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                    berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                    berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                    glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                    (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                    terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                    mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                    13

                    Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                    dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                    tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                    ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                    bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                    dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                    (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                    antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                    terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                    karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                    teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                    stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                    kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                    dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                    yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                    atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                    scavenger karena sifat kimianya

                    Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                    Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                    bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                    dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                    Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                    sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                    oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                    logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                    Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                    yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                    dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                    natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                    penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                    respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                    molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                    14

                    (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                    penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                    temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                    Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                    vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                    bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                    Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                    individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                    kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                    membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                    sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                    dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                    Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                    Usia Kebutuhan vitC mghari

                    0-6 bulan 40 (AI)

                    7-12 bulan 50 (AI)

                    1-3 tahun 15 mghari

                    4-8 tahun 25 mghari

                    9-13 tahun 45 mghari

                    14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                    Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                    dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                    mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                    adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                    penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                    vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                    Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                    sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                    dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                    15

                    buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                    perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                    dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                    per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                    keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                    vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                    membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                    yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                    lewat usus menjadi terbatas

                    Hematologi

                    Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                    dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                    serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                    ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                    hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                    terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                    dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                    x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                    a Butir darah merah (BDM)

                    Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                    Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                    hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                    lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                    kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                    menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                    meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                    butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                    terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                    16

                    b Butir darah putih (BDP)

                    Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                    dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                    yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                    eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                    dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                    (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                    apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                    sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                    dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                    elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                    mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                    tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                    sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                    peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                    terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                    c Hemoglobin (Hb)

                    Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                    vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                    bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                    yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                    yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                    molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                    17

                    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                    d Hematokrit (PCV)

                    Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                    hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                    Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                    yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                    arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                    dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                    dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                    (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                    hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                    dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                    mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                    BAHAN DAN METODE

                    Waktu dan Tempat Penelitian

                    Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                    Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                    bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                    Bahan dan Alat

                    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                    1 Hewan coba

                    Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                    (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                    berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                    2 Rokok

                    Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                    kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                    Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                    Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                    Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                    Merah 276 1666 4577 1470

                    Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                    delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                    puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                    pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                    setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                    tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                    kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                    terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                    rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                    19

                    kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                    kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                    rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                    untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                    menithari

                    Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                    Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                    0 1 2 3 4 5 6

                    Rokok

                    8 batang60 menithari

                    6 batang60 menithari

                    4 batang60 menithari

                    05 05 15 35 45 45 45

                    05 05 05 25 35 45 45

                    05 05 05 05 05 05 05

                    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                    3 Vitamin C

                    Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                    biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                    bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                    minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                    mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                    badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                    (Hariyatmi 2004)

                    Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                    Dosis Manusia Dosis Tikus

                    1500 mgkgbbhari

                    3000 mgkgbbhari

                    4500 mgkgbbhari

                    427 mgkgbbhari

                    857 mgkgbbhari

                    1285 mgkgbbhari

                    Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                    sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                    20

                    yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                    bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                    tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                    cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                    penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                    bbhari untuk tikus

                    Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                    Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                    0 1 2 3 4 5 6

                    Kontrol

                    VitC 427 mgkgbbhari

                    857 mgkgbbhari

                    1285 mgkgbbhari

                    05 05 05 05 05 05 05

                    05 05 05 05 05 05 05

                    05 05 05 05 05 05 05

                    05 05 05 15 35 35 35

                    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                    4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                    murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                    (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                    bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                    khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                    hayem larutan turk dan reagen drabkins

                    Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                    Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                    memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                    penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                    dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                    kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                    d d

                    21

                    g c a

                    b

                    de f

                    A

                    CE

                    G

                    B

                    F

                    D

                    Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                    Keterangan gambar

                    a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                    pemaparan asap rokok

                    b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                    chamber

                    c Tempat pembakaran rokok

                    d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                    e air pump sebagai alat pemompa udara

                    f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                    g Tabung oksigen

                    Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                    pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                    menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                    dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                    Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                    agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                    chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                    saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                    melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                    atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                    kedua hingga semua rokok habis terbakar

                    Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                    spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                    22

                    hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                    inkubator dan hematokrit reader

                    Metode Penelitian

                    Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                    coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                    1 Tahap Persiapan

                    Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                    ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                    sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                    minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                    degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                    pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                    bersih

                    Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                    Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                    terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                    1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                    dan tidak diberi vitamin C

                    2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                    rokok

                    3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                    vitamin C

                    4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                    secara bersamaan

                    23

                    5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                    secara tidak bersamaan

                    Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                    diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                    a Proses pemaparan

                    Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                    kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                    dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                    pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                    pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                    asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                    rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                    setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                    pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                    kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                    perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                    (a) (b) (c)

                    Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                    b Proses pemberian vitamin C

                    Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                    menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                    Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                    diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                    24

                    jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                    setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                    pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                    Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                    Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                    dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                    Hari Penelitian Perlakuan

                    1 30 31 60 61

                    P0

                    P1

                    Ket

                    P2

                    P3

                    P4

                    Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                    Pemberian vitamin C

                    Hari pengambilan sampel

                    Pemaparan asap rokok

                    3 Tahap Pengambilan Sampel

                    Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                    pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                    1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                    a Kadar malondialdehida (MDA)

                    b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                    25

                    2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                    a Jumlah butir darah merah (BDM)

                    b Jumlah butir darah putih (BDP)

                    c Jumlah hemoglobin (Hb)

                    d Jumlah hematokrit (PCV)

                    Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                    kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                    pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                    untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                    dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                    bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                    aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                    digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                    berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                    kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                    kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                    suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                    4 Tahapan Analisis

                    a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                    (Conti dan Sutherland 1991)

                    1 Persiapan larutan standar

                    Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                    mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                    mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                    yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                    17)

                    2 Pengukuran Kadar MDA

                    Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                    berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                    ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                    sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                    26

                    menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                    ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                    klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                    ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                    disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                    jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                    025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                    trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                    hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                    dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                    air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                    sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                    532 nm

                    MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                    A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                    standar

                    b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                    (Chen et al 1996)

                    1 Persiapan Larutan Standar

                    Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                    sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                    250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                    kurva standar (Lampiran 18)

                    2 Pengukuran Aktivitas SOD

                    Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                    ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                    menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                    dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                    (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                    Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                    reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                    xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                    27

                    superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                    ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                    gelombang 550 nm

                    Reaksinya

                    Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                    O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                    2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                    Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                    Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                    oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                    sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                    pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                    dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                    ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                    secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                    divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                    terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                    sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                    Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                    dikonversi dengan rumus

                    SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                    A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                    standar

                    28

                    c Pengukuran Hematologi

                    a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                    burker dan neubauer

                    Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                    dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                    kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                    dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                    pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                    hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                    b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                    burker dan neubauer

                    Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                    mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                    menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                    angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                    c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                    Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                    drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                    2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                    menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                    dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                    sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                    540 nm

                    d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                    Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                    disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                    ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                    volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                    hematokrit reader

                    29

                    Analisis Data

                    Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                    malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                    butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                    hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                    dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                    perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                    Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                    Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                    I = Banyaknya perlakuan

                    J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                    μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                    Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                    sum ij= Random error dari percobaan

                    HASIL DAN PEMBAHASAN

                    Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                    Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                    mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                    keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                    lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                    juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                    telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                    asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                    Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                    perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                    kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                    (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                    ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                    rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                    (plt005) (Lampiran 3)

                    0

                    5000

                    10 0

                    15 0

                    20 00

                    25 00

                    30000

                    35 00

                    Kad

                    ar M

                    DA

                    (Ug

                    0

                    00

                    00

                    0

                    0)

                    P0 P1 P2 P3 P4

                    Perlakuan

                    Kadar MDA pada Hati

                    Kadar MDA pada Ginjal

                    ab

                    c

                    bc

                    a

                    a bc

                    c

                    ab a

                    Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                    mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                    tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                    31

                    kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                    meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                    percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                    kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                    berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                    terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                    yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                    pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                    lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                    vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                    MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                    pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                    rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                    kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                    Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                    vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                    berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                    menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                    radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                    Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                    dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                    bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                    yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                    Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                    dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                    seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                    berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                    metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                    elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                    32

                    yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                    demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                    dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                    tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                    disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                    dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                    tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                    sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                    metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                    menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                    antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                    Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                    salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                    dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                    Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                    yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                    sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                    oksidasi tersebut

                    Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                    Hati dan Ginjal

                    Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                    intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                    intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                    Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                    peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                    Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                    perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                    enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                    Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                    menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                    c

                    33

                    Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                    kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                    penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                    pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                    asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                    bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                    terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                    Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                    pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                    untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                    enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                    enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                    paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                    tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                    bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                    0

                    100

                    200

                    300

                    400

                    500

                    600

                    Akt

                    ivita

                    s en

                    zim

                    SO

                    D (U

                    g)

                    P0 P1 P2 P3 P4

                    Perlakuan

                    Aktivitas SOD pada Hati

                    Aktivitas SOD pada Ginjal

                    a

                    b

                    bc c

                    a

                    ab

                    bc

                    c

                    a

                    bc

                    Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                    pada semua perlakuan

                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                    percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                    terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                    tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                    lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                    34

                    SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                    terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                    waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                    vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                    lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                    yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                    elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                    enzim antioksidan seluler seperti SOD

                    Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                    melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                    sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                    elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                    relatif stabil

                    Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                    gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                    quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                    pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                    Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                    selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                    besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                    menurunkan aktivitas enzim tersebut

                    Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                    pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                    tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                    penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                    metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                    disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                    metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                    pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                    Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                    35

                    di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                    yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                    enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                    membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                    enzim antioksidan dalam hati

                    Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                    jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                    ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                    lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                    pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                    hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                    disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                    mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                    yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                    mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                    yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                    kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                    Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                    terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                    ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                    toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                    mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                    dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                    sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                    mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                    Pengukuran Hematologi

                    Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                    jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                    plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                    yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                    transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                    36

                    gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                    hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                    1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                    Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                    disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                    BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                    terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                    kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                    BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                    rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                    rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                    Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                    jumlah BDM seperti keadaan normal

                    632678

                    868

                    738 773

                    0

                    1

                    2

                    3

                    4

                    5

                    6

                    7

                    8

                    9

                    Jum

                    lah

                    (Jut

                    am

                    m3 )

                    P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                    a

                    bc

                    bcab

                    Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                    dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                    37

                    menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                    mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                    Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                    menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                    hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                    nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                    terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                    dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                    vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                    dan P1)

                    Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                    mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                    jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                    jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                    sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                    juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                    balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                    melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                    mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                    membentuk butir darah merah yang baru

                    2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                    Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                    gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                    yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                    Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                    jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                    Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                    mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                    terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                    asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                    dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                    38

                    saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                    untuk menghilangkan tar tersebut

                    1111

                    1470

                    1849

                    12511403

                    02468

                    101214161820

                    Jum

                    lah

                    (Rib

                    um

                    m3 )

                    P0 P1 P2 P3 P4

                    Perlakuan

                    c

                    ab

                    ab b

                    Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                    Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                    terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                    menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                    peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                    3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                    Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                    gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                    kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                    rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                    demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                    memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                    vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                    menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                    homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                    rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                    kontrol

                    39

                    18561657

                    13391485

                    1380

                    02

                    468

                    101214

                    161820

                    cbcg

                    )

                    ab aa

                    Jum

                    lah

                    (

                    P0 P1 P2 P3 P4

                    Perlakuan

                    Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                    4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                    Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                    gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                    kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                    40

                    kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                    asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                    kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                    391 3965

                    5113433 4452

                    0

                    10

                    30

                    40

                    50

                    60

                    20Jum

                    lah

                    ()

                    P0 P1 P2 P3 P4

                    Perlakuan

                    a a c

                    b b

                    Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                    Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                    besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                    makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                    yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                    hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                    lambat (Guyton 1996)

                    Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                    peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                    sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                    menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                    vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                    normal akibat pemaparan asap rokok

                    41

                    KESIMPULAN DAN SARAN

                    Kesimpulan

                    Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                    dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                    (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                    organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                    gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                    yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                    asap rokok

                    Saran

                    Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                    efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                    dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                    DAFTAR PUSTAKA

                    Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                    Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                    Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                    juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                    Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                    Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                    Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                    Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                    Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                    Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                    Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                    Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                    Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                    Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                    Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                    Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                    Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                    43

                    Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                    Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                    Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                    Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                    Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                    Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                    Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                    Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                    Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                    Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                    Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                    Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                    Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                    Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                    Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                    44

                    Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                    Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                    Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                    Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                    Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                    Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                    Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                    Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                    Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                    Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                    Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                    Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                    Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                    William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                    Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                    World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                    Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                    Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                    (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                    Rata-rata Ug bb

                    1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                    (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                    608 103 plusmn 104 103

                    1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                    (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                    783 103 plusmn 126 103

                    1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                    (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                    1404 103 plusmn 148 103

                    1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                    5 0063 116959 730994

                    832 103 plusmn 148 103

                    1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                    (P4) Papar rokok lalu VitC

                    5 0107 208855 1305347

                    1258 103 plusmn 156 103

                    46

                    Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                    Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                    1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                    (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                    2433 103 plusmn 157 103

                    1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                    (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                    2467 103 plusmn 303 103

                    1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                    (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                    3242 103 plusmn 262 103

                    1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                    2521 103 plusmn 225 103

                    1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                    2882 103 plusmn 433 103

                    47

                    Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                    Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                    Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                    48

                    Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                    Rata-rata Ug bb

                    1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                    (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                    056 103 plusmn 0059103

                    1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                    (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                    051 103 plusmn 0071 103

                    1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                    (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                    030 103 plusmn 0059 103

                    1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                    046 103 plusmn 0095 103

                    1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                    032 103 plusmn 0046103

                    49

                    Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                    Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                    Rata-rata Ug bb

                    1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                    (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                    049 103 plusmn 0037 103

                    1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                    (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                    048 103 plusmn 010 103

                    1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                    (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                    018 103 plusmn 011 103

                    1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                    037 103 plusmn 006 103

                    1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                    0276 103 plusmn 0089 103

                    50

                    Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                    Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                    P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                    P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                    P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                    P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                    P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                    51

                    Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                    Perlakuan UlanganSDM

                    (jutammsup3)SDP

                    (ribummsup3)HB (gr)

                    PVC ()

                    1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                    (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                    1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                    (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                    1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                    (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                    1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                    1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                    52

                    Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                    Perlakuan Butir darah

                    merah (BDM) Butir darah putih

                    (BDP) Hemoglobin

                    (Hb) Hemtokit

                    (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                    P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                    53

                    Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                    Descriptives

                    MDAHati

                    5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                    25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                    1510385 558093534 1396793746 1102456525

                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                    Fixed EffectsRandom Effects

                    Model

                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                    95 Confidence Interval forMean

                    Between-Component

                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                    Test of Homogeneity of Variances

                    MDAHati

                    356 4 20 837

                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                    ANOVA

                    MDAHati

                    23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                    MDAHati

                    Duncana

                    5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                    059 577 110

                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                    54

                    Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                    Descriptives

                    MDAGinjal

                    5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                    25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                    1555947 227737741 314137771 1040740136

                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                    Fixed EffectsRandom Effects

                    Model

                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                    95 Confidence Interval forMean

                    Minimum Maximum

                    Between-Component

                    Variance

                    Test of Homogeneity of Variances

                    MDAGinjal

                    693 4 20 605

                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                    ANOVA

                    MDAGinjal

                    24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                    MDAGinjal

                    Duncana

                    5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                    655 065 065

                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                    55

                    Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                    Descriptives

                    SODHati

                    5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                    25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                    50977092 29079210 57386230 1206030928

                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                    Fixed EffectsRandom Effects

                    Model

                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                    95 Confidence Interval forMean

                    Minimum Maximum

                    Between-Component

                    Variance

                    Test of Homogeneity of Variances

                    SODHati

                    825 4 20 525

                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                    ANOVA

                    SODHati

                    2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                    3531674 24

                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                    SODHati

                    Duncana

                    5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                    574 267 267

                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                    56

                    Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                    Descriptives

                    SODGinjal

                    5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                    25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                    59235411 19751293 52644067 1600187570

                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                    Fixed EffectsRandom Effects

                    Model

                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                    95 Confidence Interval forMean

                    Between-Component

                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                    Test of Homogeneity of Variances

                    SODGinjal

                    1408 4 20 267

                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                    ANOVA

                    SODGinjal

                    3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                    SODGinjal

                    Duncana

                    5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                    111 091 058

                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                    57

                    Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                    Descriptives

                    SDM

                    5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                    25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                    52176 60470 89442 123329

                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                    Fixed EffectsRandom Effects

                    Model

                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                    5 Confidence Interval foMean

                    Minimum Maximum

                    Between-Component

                    Variance

                    BDM

                    Test of Homogeneity of Variances

                    SDM

                    1838 4 20 161

                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                    BDM

                    ANOVA

                    SDM

                    27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                    BDM

                    SDM

                    Duncana

                    5 632405 637605 767805 802005 90800

                    919 507 1000

                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                    BDM

                    58

                    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                    Descriptives

                    SDP

                    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                    124650 107075 176293 690107

                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                    Fixed EffectsRandom Effects

                    Model

                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                    5 Confidence Interval foMean

                    Minimum Maximum

                    Between-Component

                    Variance

                    BDP

                    Test of Homogeneity of Variances

                    SDP

                    971 4 20 445

                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                    BDP

                    ANOVA

                    SDP

                    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                    242157 24

                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                    BDP

                    SDP

                    Duncana

                    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                    300 131 1000

                    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                    BDP

                    59

                    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                    Descriptives

                    HB

                    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                    95458 127857 180863 399305

                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                    Fixed EffectsRandom Effects

                    Model

                    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                    95 Confidence Interval forMean

                    Minimum Maximum

                    Between-Component

                    Variance

                    Test of Homogeneity of Variances

                    HB

                    413 4 20 797

                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                    ANOVA

                    HB

                    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                    147428 24

                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                    HB

                    Duncana

                    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                    211 120 075

                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                    60

                    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                    Descriptives

                    PVC

                    ANOVA

                    PVC

                    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                    PCV

                    Test of Homogeneity of Variances

                    PVC

                    1570 4 20 221

                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                    PCV

                    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                    215926 375209 495111 2209140

                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                    Fixed EffectsRandom Effects

                    Model

                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                    95 Confidence Interval forMean

                    Minimum Maximum

                    Between-Component

                    Variance

                    PCV

                    PVC

                    Duncana

                    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                    729 490 1000

                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                    PCV

                    61

                    Lampiran 17 Kurva standar MDA

                    Konsentrasi (pmol50microL)

                    Absorbansi 515 nm

                    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                    500040003000200010000

                    025

                    020

                    015

                    010

                    005

                    000

                    X

                    Y

                    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                    62

                    Lampiran 18 Kurva standar SOD

                    Konsentrasi Uml protein

                    Absorbansi 550 nm

                    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                    5004003002001000

                    0025

                    0020

                    0015

                    0010

                    0005

                    0000

                    X

                    Y

                    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                    • COVER
                    • PERNYATAAN
                    • ABSTRACT
                    • RINGKASAN
                    • Hak cipta
                    • halaman judul
                    • lembar pengesahan
                    • PRAKATA
                    • RIWAYAT HIDUP
                    • RIWAYAT HIDUP
                    • DAFTAR ISI
                    • DAFTAR TABEL
                    • DAFTAR GAMBAR
                    • DAFTAR LAMPIRAN
                    • PENDAHULUAN
                    • TINJAUAN PUSTAKA
                    • BAHAN DAN METODE
                    • HASIL DAN PEMBAHASAN
                    • KESIMPULAN DAN SARAN
                    • DAFTAR PUSTAKA
                    • LAMPIRAN13

                      RIWAYAT HIDUP

                      Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal 28 Juni dari Ayah Muhammad

                      Hasim dan ibu Sitti Mariyani Mardjuki Penulis merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara

                      Tahun 2003 penulis menyelesaikan program Strata 1 pada Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Biologi Selanjutnya penulis mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Model Ternate mulai tahun 2003 hingga sekarang

                      Pada bulan Juli 2007 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program beasiswa pendidikan Pascasarjana dari Departemen Agama RI dan mengambil Program Studi Biologi Mayor Biosains Hewan pada Sekolah Pascasarjana IPB

                      Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

                      DAFTAR ISI

                      Halaman DAFTAR ISI i

                      DAFTAR TABEL ii

                      DAFTAR GAMBAR iii

                      DAFTAR LAMPIRAN iv

                      PENDAHULUAN 1

                      Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

                      TINJAUAN PUSTAKA

                      Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

                      BAHAN DAN METODE

                      Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

                      HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

                      KESIMPULAN DAN SARAN 41

                      DAFTAR PUSTAKA 42

                      LAMPIRAN 45

                      i

                      DAFTAR TABEL

                      Halaman

                      1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

                      Dietary Allowance ) 14

                      2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

                      obat dan makanan nasional jakarta 18

                      3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

                      dosis pemaparan asap rokok 19

                      4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

                      5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

                      vitamin C 20

                      ii

                      DAFTAR GAMBAR

                      Halaman

                      1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

                      2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

                      3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

                      4 Lingkungan kandang tikus 22

                      5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

                      6 Pemberian vitamin C secara oral 24

                      7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

                      pengambilan sampel 24

                      8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

                      9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

                      perlakuan 30

                      10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

                      tikus pada semua perlakuan 33

                      11 Jumlah butir darah merah 36

                      12 Jumlah butir darah putih 38

                      13 Jumlah hemoglobin 39

                      14 Jumlah hematokrit 40

                      iii

                      DAFTAR LAMPIRAN

                      Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

                      perlakuan 45

                      2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

                      perlakuan 46

                      3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

                      ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

                      4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

                      pada semua perlakuan 48

                      5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

                      pada semua perlakuan 49

                      6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

                      (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

                      7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

                      hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

                      8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

                      putih hemoglobin dan hematokrit 52

                      9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

                      pada semua perlakuan 53

                      10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

                      pada semua perlakuan 54

                      11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

                      jantan pada semua perlakuan 55

                      12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

                      jantan pada semua perlakuan 56

                      13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

                      14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

                      15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

                      16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

                      17 Kurva standar MDA 61

                      18 Kurva standar SOD 62

                      iv

                      PENDAHULUAN

                      Latar Belakang

                      Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                      yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                      merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                      penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                      60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                      Tobacco Survey 2000)

                      Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                      smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                      dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                      rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                      maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                      mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                      tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                      Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                      kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                      umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                      kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                      mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                      kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                      penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                      perokok (Susanna 2003)

                      Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                      mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                      (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                      proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                      yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                      kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                      bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                      mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                      2

                      nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                      bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                      quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                      tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                      interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                      Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                      antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                      dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                      proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                      Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                      perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                      dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                      yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                      peroksidase (GSH Px)

                      Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                      melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                      Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                      pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                      antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                      peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                      kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                      ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                      memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                      molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                      adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                      dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                      melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                      melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                      2000)

                      Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                      dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                      melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                      3

                      usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                      vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                      pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                      kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                      udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                      vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                      rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                      Rumusan Masalah

                      Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                      mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                      tikus jantan

                      Tujuan Penelitian

                      Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                      bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                      Hipotesis

                      Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                      kretek

                      Manfaat Penelitian

                      Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                      vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                      penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                      atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                      4

                      TINJAUAN PUSTAKA

                      Rokok

                      Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                      yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                      kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                      dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                      industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                      yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                      dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                      aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                      pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                      diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                      dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                      (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                      rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                      usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                      (Susanna et al 2003)

                      Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                      batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                      kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                      menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                      monoksida (CO)

                      Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                      fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                      terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                      sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                      nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                      menghambat aktivitas silia

                      Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                      merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                      paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                      5

                      karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                      paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                      pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                      bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                      peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                      selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                      Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                      sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                      dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                      yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                      sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                      oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                      akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                      berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                      mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                      zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                      pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                      semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                      Radikal Bebas

                      Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                      kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                      ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                      molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                      orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                      oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                      bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                      sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                      pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                      Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                      yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                      dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                      6

                      metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                      elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                      kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                      berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                      radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                      Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                      Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                      secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                      maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                      (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                      secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                      homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                      penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                      secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                      radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                      hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                      oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                      (hypochlorous acid)

                      Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                      perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                      lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                      sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                      reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                      7

                      dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                      mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                      kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                      proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                      komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                      Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                      menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                      lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                      (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                      langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                      keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                      Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                      berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                      dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                      yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                      radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                      bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                      merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                      proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                      Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                      lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                      2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                      jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                      produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                      terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                      dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                      Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                      normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                      kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                      menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                      mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                      8

                      satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                      arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                      diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                      beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                      mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                      Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                      karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                      mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                      terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                      Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                      diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                      menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                      dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                      abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                      akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                      menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                      tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                      dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                      (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                      bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                      berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                      1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                      senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                      dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                      sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                      degeneratif (Halliwell 1992)

                      Antioksidan

                      Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                      makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                      terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                      (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                      9

                      Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                      antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                      enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                      senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                      menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                      menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                      radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                      dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                      senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                      Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                      memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                      mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                      dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                      langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                      oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                      memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                      untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                      nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                      banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                      lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                      Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                      Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                      terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                      yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                      Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                      serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                      lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                      senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                      radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                      scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                      terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                      10

                      senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                      asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                      Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                      tiga janis yaitu

                      1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                      endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                      glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                      2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                      vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                      3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                      hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                      (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                      Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                      oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                      melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                      asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                      dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                      berikut

                      ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                      X˙ + RH R˙ + XH

                      Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                      oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                      R˙ + O2 ROO˙

                      ROO˙ + RH ROOH + R˙

                      dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                      menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                      lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                      ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                      11

                      ROO˙ + R˙ ROO

                      R˙ + R˙ RR

                      Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                      hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                      bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                      Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                      Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                      (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                      or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                      hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                      reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                      bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                      generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                      Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                      lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                      metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                      peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                      terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                      pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                      banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                      1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                      tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                      Vitamin C

                      Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                      gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                      penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                      bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                      Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                      informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                      12

                      mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                      yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                      Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                      menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                      plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                      (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                      air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                      askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                      Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                      radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                      elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                      (a) (b) (c)

                      Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                      Gugus ini terletak pada atom C

                      2 dan C

                      3 Adanya gugus ini memungkinkan

                      vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                      pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                      akibat asap rokok

                      Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                      berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                      berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                      glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                      (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                      terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                      mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                      13

                      Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                      dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                      tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                      ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                      bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                      dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                      (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                      antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                      terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                      karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                      teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                      stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                      kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                      dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                      yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                      atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                      scavenger karena sifat kimianya

                      Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                      Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                      bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                      dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                      Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                      sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                      oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                      logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                      Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                      yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                      dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                      natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                      penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                      respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                      molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                      14

                      (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                      penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                      temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                      Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                      vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                      bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                      Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                      individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                      kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                      membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                      sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                      dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                      Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                      Usia Kebutuhan vitC mghari

                      0-6 bulan 40 (AI)

                      7-12 bulan 50 (AI)

                      1-3 tahun 15 mghari

                      4-8 tahun 25 mghari

                      9-13 tahun 45 mghari

                      14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                      Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                      dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                      mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                      adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                      penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                      vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                      Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                      sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                      dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                      15

                      buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                      perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                      dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                      per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                      keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                      vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                      membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                      yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                      lewat usus menjadi terbatas

                      Hematologi

                      Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                      dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                      serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                      ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                      hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                      terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                      dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                      x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                      a Butir darah merah (BDM)

                      Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                      Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                      hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                      lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                      kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                      menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                      meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                      butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                      terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                      16

                      b Butir darah putih (BDP)

                      Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                      dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                      yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                      eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                      dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                      (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                      apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                      sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                      dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                      elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                      mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                      tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                      sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                      peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                      terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                      c Hemoglobin (Hb)

                      Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                      vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                      bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                      yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                      yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                      molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                      17

                      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                      d Hematokrit (PCV)

                      Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                      hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                      Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                      yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                      arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                      dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                      dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                      (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                      hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                      dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                      mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                      BAHAN DAN METODE

                      Waktu dan Tempat Penelitian

                      Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                      Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                      bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                      Bahan dan Alat

                      Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                      1 Hewan coba

                      Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                      (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                      berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                      2 Rokok

                      Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                      kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                      Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                      Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                      Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                      Merah 276 1666 4577 1470

                      Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                      ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                      delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                      puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                      pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                      setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                      tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                      kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                      terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                      rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                      19

                      kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                      kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                      rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                      untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                      menithari

                      Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                      Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                      0 1 2 3 4 5 6

                      Rokok

                      8 batang60 menithari

                      6 batang60 menithari

                      4 batang60 menithari

                      05 05 15 35 45 45 45

                      05 05 05 25 35 45 45

                      05 05 05 05 05 05 05

                      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                      3 Vitamin C

                      Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                      ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                      biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                      bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                      minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                      mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                      badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                      (Hariyatmi 2004)

                      Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                      Dosis Manusia Dosis Tikus

                      1500 mgkgbbhari

                      3000 mgkgbbhari

                      4500 mgkgbbhari

                      427 mgkgbbhari

                      857 mgkgbbhari

                      1285 mgkgbbhari

                      Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                      sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                      20

                      yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                      bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                      tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                      cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                      penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                      bbhari untuk tikus

                      Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                      Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                      0 1 2 3 4 5 6

                      Kontrol

                      VitC 427 mgkgbbhari

                      857 mgkgbbhari

                      1285 mgkgbbhari

                      05 05 05 05 05 05 05

                      05 05 05 05 05 05 05

                      05 05 05 05 05 05 05

                      05 05 05 15 35 35 35

                      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                      4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                      murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                      (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                      bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                      khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                      hayem larutan turk dan reagen drabkins

                      Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                      Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                      memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                      penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                      dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                      kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                      d d

                      21

                      g c a

                      b

                      de f

                      A

                      CE

                      G

                      B

                      F

                      D

                      Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                      Keterangan gambar

                      a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                      pemaparan asap rokok

                      b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                      chamber

                      c Tempat pembakaran rokok

                      d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                      e air pump sebagai alat pemompa udara

                      f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                      g Tabung oksigen

                      Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                      pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                      menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                      dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                      Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                      agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                      chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                      saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                      melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                      atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                      kedua hingga semua rokok habis terbakar

                      Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                      spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                      22

                      hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                      inkubator dan hematokrit reader

                      Metode Penelitian

                      Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                      coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                      1 Tahap Persiapan

                      Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                      ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                      sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                      minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                      degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                      pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                      bersih

                      Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                      Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                      terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                      1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                      dan tidak diberi vitamin C

                      2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                      rokok

                      3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                      vitamin C

                      4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                      secara bersamaan

                      23

                      5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                      secara tidak bersamaan

                      Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                      diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                      a Proses pemaparan

                      Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                      kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                      dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                      pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                      pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                      asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                      rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                      setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                      pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                      kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                      perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                      (a) (b) (c)

                      Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                      b Proses pemberian vitamin C

                      Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                      menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                      Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                      diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                      24

                      jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                      setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                      pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                      Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                      Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                      dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                      Hari Penelitian Perlakuan

                      1 30 31 60 61

                      P0

                      P1

                      Ket

                      P2

                      P3

                      P4

                      Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                      Pemberian vitamin C

                      Hari pengambilan sampel

                      Pemaparan asap rokok

                      3 Tahap Pengambilan Sampel

                      Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                      pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                      1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                      a Kadar malondialdehida (MDA)

                      b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                      25

                      2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                      a Jumlah butir darah merah (BDM)

                      b Jumlah butir darah putih (BDP)

                      c Jumlah hemoglobin (Hb)

                      d Jumlah hematokrit (PCV)

                      Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                      kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                      pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                      untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                      dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                      bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                      aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                      digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                      berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                      kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                      kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                      suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                      4 Tahapan Analisis

                      a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                      (Conti dan Sutherland 1991)

                      1 Persiapan larutan standar

                      Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                      mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                      mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                      yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                      17)

                      2 Pengukuran Kadar MDA

                      Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                      berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                      ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                      sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                      26

                      menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                      ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                      klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                      ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                      disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                      jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                      025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                      trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                      hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                      dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                      air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                      sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                      532 nm

                      MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                      A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                      standar

                      b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                      (Chen et al 1996)

                      1 Persiapan Larutan Standar

                      Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                      sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                      250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                      kurva standar (Lampiran 18)

                      2 Pengukuran Aktivitas SOD

                      Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                      ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                      menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                      dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                      (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                      Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                      reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                      xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                      27

                      superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                      ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                      gelombang 550 nm

                      Reaksinya

                      Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                      O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                      2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                      Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                      Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                      oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                      sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                      pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                      dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                      ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                      secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                      divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                      terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                      sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                      Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                      dikonversi dengan rumus

                      SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                      A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                      standar

                      28

                      c Pengukuran Hematologi

                      a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                      burker dan neubauer

                      Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                      dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                      kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                      dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                      pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                      hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                      b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                      burker dan neubauer

                      Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                      mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                      menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                      angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                      c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                      Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                      drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                      2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                      menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                      dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                      sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                      540 nm

                      d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                      Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                      disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                      ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                      volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                      hematokrit reader

                      29

                      Analisis Data

                      Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                      malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                      butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                      hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                      dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                      perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                      Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                      Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                      I = Banyaknya perlakuan

                      J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                      μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                      Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                      sum ij= Random error dari percobaan

                      HASIL DAN PEMBAHASAN

                      Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                      Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                      mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                      keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                      lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                      juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                      telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                      asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                      Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                      perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                      kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                      (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                      ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                      rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                      (plt005) (Lampiran 3)

                      0

                      5000

                      10 0

                      15 0

                      20 00

                      25 00

                      30000

                      35 00

                      Kad

                      ar M

                      DA

                      (Ug

                      0

                      00

                      00

                      0

                      0)

                      P0 P1 P2 P3 P4

                      Perlakuan

                      Kadar MDA pada Hati

                      Kadar MDA pada Ginjal

                      ab

                      c

                      bc

                      a

                      a bc

                      c

                      ab a

                      Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                      mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                      tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                      31

                      kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                      meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                      percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                      kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                      berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                      terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                      yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                      pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                      lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                      vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                      MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                      pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                      rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                      kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                      Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                      vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                      berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                      menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                      radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                      Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                      dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                      bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                      yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                      Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                      dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                      seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                      berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                      metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                      elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                      32

                      yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                      demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                      dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                      tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                      disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                      dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                      tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                      sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                      metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                      menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                      antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                      Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                      salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                      dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                      Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                      yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                      sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                      oksidasi tersebut

                      Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                      Hati dan Ginjal

                      Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                      intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                      intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                      Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                      peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                      Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                      perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                      enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                      Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                      menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                      c

                      33

                      Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                      kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                      penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                      pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                      asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                      bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                      terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                      Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                      pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                      untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                      enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                      enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                      paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                      tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                      bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                      0

                      100

                      200

                      300

                      400

                      500

                      600

                      Akt

                      ivita

                      s en

                      zim

                      SO

                      D (U

                      g)

                      P0 P1 P2 P3 P4

                      Perlakuan

                      Aktivitas SOD pada Hati

                      Aktivitas SOD pada Ginjal

                      a

                      b

                      bc c

                      a

                      ab

                      bc

                      c

                      a

                      bc

                      Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                      pada semua perlakuan

                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                      percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                      terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                      tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                      lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                      34

                      SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                      terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                      waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                      vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                      lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                      yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                      elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                      enzim antioksidan seluler seperti SOD

                      Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                      melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                      sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                      elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                      relatif stabil

                      Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                      gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                      quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                      pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                      Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                      selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                      besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                      menurunkan aktivitas enzim tersebut

                      Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                      pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                      tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                      penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                      metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                      disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                      metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                      pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                      Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                      35

                      di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                      yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                      enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                      membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                      enzim antioksidan dalam hati

                      Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                      jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                      ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                      lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                      pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                      hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                      disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                      mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                      yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                      mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                      yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                      kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                      Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                      terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                      ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                      toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                      mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                      dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                      sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                      mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                      Pengukuran Hematologi

                      Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                      jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                      plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                      yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                      transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                      36

                      gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                      hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                      1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                      Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                      disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                      BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                      terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                      kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                      BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                      rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                      rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                      Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                      jumlah BDM seperti keadaan normal

                      632678

                      868

                      738 773

                      0

                      1

                      2

                      3

                      4

                      5

                      6

                      7

                      8

                      9

                      Jum

                      lah

                      (Jut

                      am

                      m3 )

                      P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                      a

                      bc

                      bcab

                      Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                      dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                      37

                      menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                      mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                      Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                      menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                      hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                      nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                      terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                      dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                      vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                      dan P1)

                      Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                      mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                      jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                      jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                      sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                      juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                      balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                      melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                      mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                      membentuk butir darah merah yang baru

                      2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                      Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                      gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                      yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                      Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                      jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                      Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                      mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                      terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                      asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                      dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                      38

                      saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                      untuk menghilangkan tar tersebut

                      1111

                      1470

                      1849

                      12511403

                      02468

                      101214161820

                      Jum

                      lah

                      (Rib

                      um

                      m3 )

                      P0 P1 P2 P3 P4

                      Perlakuan

                      c

                      ab

                      ab b

                      Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                      Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                      terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                      menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                      peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                      3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                      Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                      gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                      kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                      rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                      demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                      memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                      vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                      menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                      homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                      rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                      kontrol

                      39

                      18561657

                      13391485

                      1380

                      02

                      468

                      101214

                      161820

                      cbcg

                      )

                      ab aa

                      Jum

                      lah

                      (

                      P0 P1 P2 P3 P4

                      Perlakuan

                      Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                      4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                      Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                      gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                      kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                      40

                      kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                      asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                      kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                      391 3965

                      5113433 4452

                      0

                      10

                      30

                      40

                      50

                      60

                      20Jum

                      lah

                      ()

                      P0 P1 P2 P3 P4

                      Perlakuan

                      a a c

                      b b

                      Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                      Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                      besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                      makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                      yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                      hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                      lambat (Guyton 1996)

                      Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                      peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                      sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                      menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                      vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                      normal akibat pemaparan asap rokok

                      41

                      KESIMPULAN DAN SARAN

                      Kesimpulan

                      Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                      dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                      (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                      organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                      gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                      yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                      asap rokok

                      Saran

                      Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                      efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                      dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                      DAFTAR PUSTAKA

                      Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                      Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                      Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                      juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                      Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                      Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                      Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                      Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                      Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                      Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                      Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                      Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                      Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                      Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                      Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                      Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                      Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                      43

                      Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                      Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                      Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                      Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                      Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                      Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                      Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                      Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                      Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                      Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                      Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                      Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                      Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                      Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                      Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                      44

                      Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                      Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                      Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                      Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                      Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                      Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                      Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                      Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                      Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                      Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                      Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                      Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                      Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                      William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                      Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                      World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                      Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                      Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                      (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                      Rata-rata Ug bb

                      1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                      (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                      608 103 plusmn 104 103

                      1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                      (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                      783 103 plusmn 126 103

                      1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                      (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                      1404 103 plusmn 148 103

                      1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                      5 0063 116959 730994

                      832 103 plusmn 148 103

                      1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                      (P4) Papar rokok lalu VitC

                      5 0107 208855 1305347

                      1258 103 plusmn 156 103

                      46

                      Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                      Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                      1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                      (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                      2433 103 plusmn 157 103

                      1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                      (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                      2467 103 plusmn 303 103

                      1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                      (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                      3242 103 plusmn 262 103

                      1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                      2521 103 plusmn 225 103

                      1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                      2882 103 plusmn 433 103

                      47

                      Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                      Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                      Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                      48

                      Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                      Rata-rata Ug bb

                      1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                      (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                      056 103 plusmn 0059103

                      1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                      (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                      051 103 plusmn 0071 103

                      1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                      (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                      030 103 plusmn 0059 103

                      1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                      046 103 plusmn 0095 103

                      1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                      032 103 plusmn 0046103

                      49

                      Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                      Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                      Rata-rata Ug bb

                      1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                      (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                      049 103 plusmn 0037 103

                      1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                      (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                      048 103 plusmn 010 103

                      1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                      (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                      018 103 plusmn 011 103

                      1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                      037 103 plusmn 006 103

                      1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                      0276 103 plusmn 0089 103

                      50

                      Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                      Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                      P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                      P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                      P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                      P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                      P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                      51

                      Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                      Perlakuan UlanganSDM

                      (jutammsup3)SDP

                      (ribummsup3)HB (gr)

                      PVC ()

                      1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                      (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                      1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                      (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                      1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                      (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                      1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                      1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                      52

                      Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                      Perlakuan Butir darah

                      merah (BDM) Butir darah putih

                      (BDP) Hemoglobin

                      (Hb) Hemtokit

                      (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                      P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                      53

                      Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                      Descriptives

                      MDAHati

                      5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                      25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                      1510385 558093534 1396793746 1102456525

                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                      Fixed EffectsRandom Effects

                      Model

                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                      95 Confidence Interval forMean

                      Between-Component

                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                      Test of Homogeneity of Variances

                      MDAHati

                      356 4 20 837

                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                      ANOVA

                      MDAHati

                      23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                      MDAHati

                      Duncana

                      5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                      059 577 110

                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                      54

                      Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                      Descriptives

                      MDAGinjal

                      5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                      25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                      1555947 227737741 314137771 1040740136

                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                      Fixed EffectsRandom Effects

                      Model

                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                      95 Confidence Interval forMean

                      Minimum Maximum

                      Between-Component

                      Variance

                      Test of Homogeneity of Variances

                      MDAGinjal

                      693 4 20 605

                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                      ANOVA

                      MDAGinjal

                      24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                      MDAGinjal

                      Duncana

                      5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                      655 065 065

                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                      55

                      Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                      Descriptives

                      SODHati

                      5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                      25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                      50977092 29079210 57386230 1206030928

                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                      Fixed EffectsRandom Effects

                      Model

                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                      95 Confidence Interval forMean

                      Minimum Maximum

                      Between-Component

                      Variance

                      Test of Homogeneity of Variances

                      SODHati

                      825 4 20 525

                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                      ANOVA

                      SODHati

                      2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                      3531674 24

                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                      SODHati

                      Duncana

                      5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                      574 267 267

                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                      56

                      Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                      Descriptives

                      SODGinjal

                      5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                      25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                      59235411 19751293 52644067 1600187570

                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                      Fixed EffectsRandom Effects

                      Model

                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                      95 Confidence Interval forMean

                      Between-Component

                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                      Test of Homogeneity of Variances

                      SODGinjal

                      1408 4 20 267

                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                      ANOVA

                      SODGinjal

                      3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                      SODGinjal

                      Duncana

                      5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                      111 091 058

                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                      57

                      Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                      Descriptives

                      SDM

                      5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                      25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                      52176 60470 89442 123329

                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                      Fixed EffectsRandom Effects

                      Model

                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                      5 Confidence Interval foMean

                      Minimum Maximum

                      Between-Component

                      Variance

                      BDM

                      Test of Homogeneity of Variances

                      SDM

                      1838 4 20 161

                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                      BDM

                      ANOVA

                      SDM

                      27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                      BDM

                      SDM

                      Duncana

                      5 632405 637605 767805 802005 90800

                      919 507 1000

                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                      BDM

                      58

                      Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                      Descriptives

                      SDP

                      5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                      25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                      124650 107075 176293 690107

                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                      Fixed EffectsRandom Effects

                      Model

                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                      5 Confidence Interval foMean

                      Minimum Maximum

                      Between-Component

                      Variance

                      BDP

                      Test of Homogeneity of Variances

                      SDP

                      971 4 20 445

                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                      BDP

                      ANOVA

                      SDP

                      155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                      242157 24

                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                      BDP

                      SDP

                      Duncana

                      5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                      300 131 1000

                      KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                      BDP

                      59

                      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                      Descriptives

                      HB

                      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                      95458 127857 180863 399305

                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                      Fixed EffectsRandom Effects

                      Model

                      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                      95 Confidence Interval forMean

                      Minimum Maximum

                      Between-Component

                      Variance

                      Test of Homogeneity of Variances

                      HB

                      413 4 20 797

                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                      ANOVA

                      HB

                      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                      147428 24

                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                      HB

                      Duncana

                      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                      211 120 075

                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                      60

                      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                      Descriptives

                      PVC

                      ANOVA

                      PVC

                      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                      PCV

                      Test of Homogeneity of Variances

                      PVC

                      1570 4 20 221

                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                      PCV

                      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                      215926 375209 495111 2209140

                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                      Fixed EffectsRandom Effects

                      Model

                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                      95 Confidence Interval forMean

                      Minimum Maximum

                      Between-Component

                      Variance

                      PCV

                      PVC

                      Duncana

                      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                      729 490 1000

                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                      PCV

                      61

                      Lampiran 17 Kurva standar MDA

                      Konsentrasi (pmol50microL)

                      Absorbansi 515 nm

                      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                      500040003000200010000

                      025

                      020

                      015

                      010

                      005

                      000

                      X

                      Y

                      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                      62

                      Lampiran 18 Kurva standar SOD

                      Konsentrasi Uml protein

                      Absorbansi 550 nm

                      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                      5004003002001000

                      0025

                      0020

                      0015

                      0010

                      0005

                      0000

                      X

                      Y

                      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                      • COVER
                      • PERNYATAAN
                      • ABSTRACT
                      • RINGKASAN
                      • Hak cipta
                      • halaman judul
                      • lembar pengesahan
                      • PRAKATA
                      • RIWAYAT HIDUP
                      • RIWAYAT HIDUP
                      • DAFTAR ISI
                      • DAFTAR TABEL
                      • DAFTAR GAMBAR
                      • DAFTAR LAMPIRAN
                      • PENDAHULUAN
                      • TINJAUAN PUSTAKA
                      • BAHAN DAN METODE
                      • HASIL DAN PEMBAHASAN
                      • KESIMPULAN DAN SARAN
                      • DAFTAR PUSTAKA
                      • LAMPIRAN13

                        Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis DrdrhHera Maheshwari MSc

                        DAFTAR ISI

                        Halaman DAFTAR ISI i

                        DAFTAR TABEL ii

                        DAFTAR GAMBAR iii

                        DAFTAR LAMPIRAN iv

                        PENDAHULUAN 1

                        Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

                        TINJAUAN PUSTAKA

                        Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

                        BAHAN DAN METODE

                        Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

                        HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

                        KESIMPULAN DAN SARAN 41

                        DAFTAR PUSTAKA 42

                        LAMPIRAN 45

                        i

                        DAFTAR TABEL

                        Halaman

                        1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

                        Dietary Allowance ) 14

                        2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

                        obat dan makanan nasional jakarta 18

                        3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

                        dosis pemaparan asap rokok 19

                        4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

                        5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

                        vitamin C 20

                        ii

                        DAFTAR GAMBAR

                        Halaman

                        1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

                        2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

                        3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

                        4 Lingkungan kandang tikus 22

                        5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

                        6 Pemberian vitamin C secara oral 24

                        7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

                        pengambilan sampel 24

                        8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

                        9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

                        perlakuan 30

                        10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

                        tikus pada semua perlakuan 33

                        11 Jumlah butir darah merah 36

                        12 Jumlah butir darah putih 38

                        13 Jumlah hemoglobin 39

                        14 Jumlah hematokrit 40

                        iii

                        DAFTAR LAMPIRAN

                        Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

                        perlakuan 45

                        2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

                        perlakuan 46

                        3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

                        ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

                        4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

                        pada semua perlakuan 48

                        5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

                        pada semua perlakuan 49

                        6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

                        (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

                        7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

                        hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

                        8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

                        putih hemoglobin dan hematokrit 52

                        9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

                        pada semua perlakuan 53

                        10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

                        pada semua perlakuan 54

                        11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

                        jantan pada semua perlakuan 55

                        12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

                        jantan pada semua perlakuan 56

                        13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

                        14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

                        15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

                        16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

                        17 Kurva standar MDA 61

                        18 Kurva standar SOD 62

                        iv

                        PENDAHULUAN

                        Latar Belakang

                        Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                        yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                        merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                        penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                        60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                        Tobacco Survey 2000)

                        Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                        smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                        dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                        rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                        maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                        mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                        tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                        Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                        kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                        umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                        kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                        mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                        kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                        penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                        perokok (Susanna 2003)

                        Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                        mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                        (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                        proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                        yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                        kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                        bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                        mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                        2

                        nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                        bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                        quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                        tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                        interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                        Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                        antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                        dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                        proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                        Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                        perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                        dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                        yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                        peroksidase (GSH Px)

                        Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                        melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                        Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                        pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                        antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                        peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                        kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                        ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                        memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                        molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                        adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                        dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                        melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                        melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                        2000)

                        Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                        dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                        melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                        3

                        usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                        vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                        pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                        kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                        udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                        vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                        rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                        Rumusan Masalah

                        Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                        mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                        tikus jantan

                        Tujuan Penelitian

                        Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                        bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                        Hipotesis

                        Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                        kretek

                        Manfaat Penelitian

                        Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                        vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                        penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                        atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                        4

                        TINJAUAN PUSTAKA

                        Rokok

                        Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                        yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                        kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                        dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                        industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                        yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                        dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                        aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                        pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                        diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                        dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                        (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                        rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                        usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                        (Susanna et al 2003)

                        Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                        batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                        kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                        menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                        monoksida (CO)

                        Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                        fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                        terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                        sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                        nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                        menghambat aktivitas silia

                        Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                        merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                        paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                        5

                        karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                        paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                        pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                        bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                        peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                        selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                        Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                        sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                        dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                        yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                        sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                        oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                        akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                        berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                        mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                        zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                        pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                        semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                        Radikal Bebas

                        Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                        kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                        ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                        molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                        orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                        oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                        bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                        sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                        pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                        Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                        yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                        dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                        6

                        metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                        elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                        kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                        berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                        radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                        Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                        Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                        secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                        maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                        (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                        secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                        homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                        penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                        secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                        radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                        hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                        oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                        (hypochlorous acid)

                        Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                        perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                        lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                        sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                        reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                        7

                        dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                        mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                        kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                        proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                        komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                        Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                        menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                        lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                        (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                        langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                        keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                        Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                        berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                        dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                        yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                        radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                        bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                        merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                        proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                        Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                        lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                        2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                        jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                        produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                        terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                        dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                        Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                        normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                        kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                        menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                        mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                        8

                        satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                        arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                        diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                        beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                        mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                        Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                        karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                        mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                        terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                        Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                        diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                        menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                        dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                        abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                        akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                        menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                        tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                        dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                        (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                        bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                        berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                        1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                        senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                        dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                        sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                        degeneratif (Halliwell 1992)

                        Antioksidan

                        Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                        makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                        terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                        (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                        9

                        Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                        antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                        enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                        senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                        menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                        menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                        radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                        dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                        senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                        Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                        memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                        mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                        dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                        langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                        oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                        memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                        untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                        nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                        banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                        lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                        Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                        Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                        terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                        yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                        Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                        serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                        lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                        senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                        radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                        scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                        terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                        10

                        senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                        asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                        Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                        tiga janis yaitu

                        1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                        endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                        glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                        2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                        vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                        3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                        hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                        (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                        Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                        oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                        melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                        asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                        dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                        berikut

                        ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                        X˙ + RH R˙ + XH

                        Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                        oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                        R˙ + O2 ROO˙

                        ROO˙ + RH ROOH + R˙

                        dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                        menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                        lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                        ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                        11

                        ROO˙ + R˙ ROO

                        R˙ + R˙ RR

                        Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                        hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                        bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                        Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                        Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                        (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                        or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                        hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                        reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                        bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                        generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                        Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                        lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                        metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                        peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                        terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                        pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                        banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                        1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                        tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                        Vitamin C

                        Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                        gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                        penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                        bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                        Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                        informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                        12

                        mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                        yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                        Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                        menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                        plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                        (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                        air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                        askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                        Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                        radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                        elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                        (a) (b) (c)

                        Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                        Gugus ini terletak pada atom C

                        2 dan C

                        3 Adanya gugus ini memungkinkan

                        vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                        pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                        akibat asap rokok

                        Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                        berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                        berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                        glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                        (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                        terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                        mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                        13

                        Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                        dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                        tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                        ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                        bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                        dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                        (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                        antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                        terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                        karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                        teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                        stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                        kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                        dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                        yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                        atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                        scavenger karena sifat kimianya

                        Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                        Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                        bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                        dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                        Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                        sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                        oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                        logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                        Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                        yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                        dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                        natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                        penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                        respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                        molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                        14

                        (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                        penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                        temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                        Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                        vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                        bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                        Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                        individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                        kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                        membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                        sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                        dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                        Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                        Usia Kebutuhan vitC mghari

                        0-6 bulan 40 (AI)

                        7-12 bulan 50 (AI)

                        1-3 tahun 15 mghari

                        4-8 tahun 25 mghari

                        9-13 tahun 45 mghari

                        14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                        Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                        dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                        mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                        adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                        penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                        vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                        Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                        sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                        dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                        15

                        buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                        perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                        dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                        per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                        keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                        vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                        membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                        yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                        lewat usus menjadi terbatas

                        Hematologi

                        Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                        dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                        serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                        ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                        hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                        terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                        dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                        x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                        a Butir darah merah (BDM)

                        Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                        Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                        hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                        lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                        kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                        menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                        meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                        butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                        terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                        16

                        b Butir darah putih (BDP)

                        Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                        dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                        yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                        eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                        dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                        (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                        apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                        sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                        dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                        elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                        mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                        tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                        sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                        peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                        terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                        c Hemoglobin (Hb)

                        Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                        vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                        bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                        yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                        yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                        molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                        17

                        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                        d Hematokrit (PCV)

                        Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                        hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                        Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                        yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                        arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                        dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                        dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                        (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                        hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                        dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                        mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                        BAHAN DAN METODE

                        Waktu dan Tempat Penelitian

                        Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                        Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                        bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                        Bahan dan Alat

                        Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                        1 Hewan coba

                        Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                        (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                        berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                        2 Rokok

                        Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                        kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                        Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                        Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                        Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                        Merah 276 1666 4577 1470

                        Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                        ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                        delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                        puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                        pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                        setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                        tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                        kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                        terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                        rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                        19

                        kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                        kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                        rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                        untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                        menithari

                        Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                        Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                        0 1 2 3 4 5 6

                        Rokok

                        8 batang60 menithari

                        6 batang60 menithari

                        4 batang60 menithari

                        05 05 15 35 45 45 45

                        05 05 05 25 35 45 45

                        05 05 05 05 05 05 05

                        Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                        3 Vitamin C

                        Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                        ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                        biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                        bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                        minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                        mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                        badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                        (Hariyatmi 2004)

                        Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                        Dosis Manusia Dosis Tikus

                        1500 mgkgbbhari

                        3000 mgkgbbhari

                        4500 mgkgbbhari

                        427 mgkgbbhari

                        857 mgkgbbhari

                        1285 mgkgbbhari

                        Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                        sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                        20

                        yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                        bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                        tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                        cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                        penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                        bbhari untuk tikus

                        Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                        Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                        0 1 2 3 4 5 6

                        Kontrol

                        VitC 427 mgkgbbhari

                        857 mgkgbbhari

                        1285 mgkgbbhari

                        05 05 05 05 05 05 05

                        05 05 05 05 05 05 05

                        05 05 05 05 05 05 05

                        05 05 05 15 35 35 35

                        Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                        4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                        murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                        (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                        bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                        khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                        hayem larutan turk dan reagen drabkins

                        Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                        Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                        memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                        penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                        dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                        kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                        d d

                        21

                        g c a

                        b

                        de f

                        A

                        CE

                        G

                        B

                        F

                        D

                        Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                        Keterangan gambar

                        a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                        pemaparan asap rokok

                        b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                        chamber

                        c Tempat pembakaran rokok

                        d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                        e air pump sebagai alat pemompa udara

                        f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                        g Tabung oksigen

                        Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                        pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                        menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                        dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                        Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                        agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                        chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                        saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                        melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                        atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                        kedua hingga semua rokok habis terbakar

                        Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                        spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                        22

                        hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                        inkubator dan hematokrit reader

                        Metode Penelitian

                        Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                        coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                        1 Tahap Persiapan

                        Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                        ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                        sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                        minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                        degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                        pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                        bersih

                        Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                        Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                        terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                        1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                        dan tidak diberi vitamin C

                        2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                        rokok

                        3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                        vitamin C

                        4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                        secara bersamaan

                        23

                        5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                        secara tidak bersamaan

                        Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                        diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                        a Proses pemaparan

                        Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                        kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                        dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                        pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                        pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                        asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                        rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                        setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                        pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                        kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                        perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                        (a) (b) (c)

                        Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                        b Proses pemberian vitamin C

                        Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                        menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                        Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                        diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                        24

                        jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                        setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                        pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                        Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                        Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                        dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                        Hari Penelitian Perlakuan

                        1 30 31 60 61

                        P0

                        P1

                        Ket

                        P2

                        P3

                        P4

                        Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                        Pemberian vitamin C

                        Hari pengambilan sampel

                        Pemaparan asap rokok

                        3 Tahap Pengambilan Sampel

                        Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                        pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                        1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                        a Kadar malondialdehida (MDA)

                        b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                        25

                        2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                        a Jumlah butir darah merah (BDM)

                        b Jumlah butir darah putih (BDP)

                        c Jumlah hemoglobin (Hb)

                        d Jumlah hematokrit (PCV)

                        Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                        kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                        pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                        untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                        dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                        bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                        aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                        digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                        berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                        kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                        kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                        suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                        4 Tahapan Analisis

                        a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                        (Conti dan Sutherland 1991)

                        1 Persiapan larutan standar

                        Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                        mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                        mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                        yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                        17)

                        2 Pengukuran Kadar MDA

                        Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                        berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                        ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                        sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                        26

                        menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                        ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                        klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                        ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                        disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                        jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                        025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                        trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                        hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                        dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                        air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                        sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                        532 nm

                        MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                        A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                        standar

                        b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                        (Chen et al 1996)

                        1 Persiapan Larutan Standar

                        Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                        sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                        250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                        kurva standar (Lampiran 18)

                        2 Pengukuran Aktivitas SOD

                        Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                        ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                        menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                        dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                        (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                        Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                        reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                        xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                        27

                        superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                        ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                        gelombang 550 nm

                        Reaksinya

                        Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                        O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                        2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                        Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                        Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                        oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                        sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                        pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                        dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                        ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                        secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                        divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                        terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                        sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                        Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                        dikonversi dengan rumus

                        SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                        A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                        standar

                        28

                        c Pengukuran Hematologi

                        a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                        burker dan neubauer

                        Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                        dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                        kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                        dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                        pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                        hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                        b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                        burker dan neubauer

                        Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                        mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                        menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                        angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                        c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                        Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                        drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                        2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                        menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                        dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                        sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                        540 nm

                        d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                        Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                        disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                        ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                        volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                        hematokrit reader

                        29

                        Analisis Data

                        Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                        malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                        butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                        hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                        dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                        perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                        Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                        Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                        I = Banyaknya perlakuan

                        J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                        μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                        Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                        sum ij= Random error dari percobaan

                        HASIL DAN PEMBAHASAN

                        Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                        Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                        mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                        keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                        lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                        juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                        telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                        asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                        Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                        perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                        kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                        (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                        ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                        rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                        (plt005) (Lampiran 3)

                        0

                        5000

                        10 0

                        15 0

                        20 00

                        25 00

                        30000

                        35 00

                        Kad

                        ar M

                        DA

                        (Ug

                        0

                        00

                        00

                        0

                        0)

                        P0 P1 P2 P3 P4

                        Perlakuan

                        Kadar MDA pada Hati

                        Kadar MDA pada Ginjal

                        ab

                        c

                        bc

                        a

                        a bc

                        c

                        ab a

                        Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                        mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                        tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                        31

                        kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                        meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                        percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                        kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                        berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                        terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                        yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                        pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                        lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                        vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                        MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                        pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                        rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                        kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                        Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                        vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                        berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                        menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                        radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                        Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                        dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                        bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                        yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                        Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                        dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                        seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                        berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                        metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                        elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                        32

                        yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                        demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                        dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                        tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                        disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                        dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                        tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                        sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                        metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                        menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                        antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                        Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                        salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                        dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                        Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                        yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                        sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                        oksidasi tersebut

                        Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                        Hati dan Ginjal

                        Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                        intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                        intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                        Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                        peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                        Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                        perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                        enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                        Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                        menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                        c

                        33

                        Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                        kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                        penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                        pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                        asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                        bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                        terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                        Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                        pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                        untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                        enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                        enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                        paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                        tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                        bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                        0

                        100

                        200

                        300

                        400

                        500

                        600

                        Akt

                        ivita

                        s en

                        zim

                        SO

                        D (U

                        g)

                        P0 P1 P2 P3 P4

                        Perlakuan

                        Aktivitas SOD pada Hati

                        Aktivitas SOD pada Ginjal

                        a

                        b

                        bc c

                        a

                        ab

                        bc

                        c

                        a

                        bc

                        Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                        pada semua perlakuan

                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                        percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                        terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                        tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                        lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                        34

                        SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                        terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                        waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                        vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                        lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                        yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                        elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                        enzim antioksidan seluler seperti SOD

                        Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                        melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                        sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                        elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                        relatif stabil

                        Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                        gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                        quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                        pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                        Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                        selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                        besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                        menurunkan aktivitas enzim tersebut

                        Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                        pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                        tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                        penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                        metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                        disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                        metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                        pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                        Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                        35

                        di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                        yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                        enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                        membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                        enzim antioksidan dalam hati

                        Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                        jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                        ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                        lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                        pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                        hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                        disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                        mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                        yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                        mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                        yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                        kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                        Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                        terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                        ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                        toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                        mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                        dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                        sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                        mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                        Pengukuran Hematologi

                        Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                        jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                        plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                        yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                        transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                        36

                        gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                        hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                        1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                        Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                        disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                        BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                        terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                        kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                        BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                        rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                        rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                        Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                        jumlah BDM seperti keadaan normal

                        632678

                        868

                        738 773

                        0

                        1

                        2

                        3

                        4

                        5

                        6

                        7

                        8

                        9

                        Jum

                        lah

                        (Jut

                        am

                        m3 )

                        P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                        a

                        bc

                        bcab

                        Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                        dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                        37

                        menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                        mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                        Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                        menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                        hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                        nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                        terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                        dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                        vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                        dan P1)

                        Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                        mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                        jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                        jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                        sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                        juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                        balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                        melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                        mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                        membentuk butir darah merah yang baru

                        2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                        Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                        gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                        yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                        Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                        jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                        Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                        mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                        terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                        asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                        dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                        38

                        saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                        untuk menghilangkan tar tersebut

                        1111

                        1470

                        1849

                        12511403

                        02468

                        101214161820

                        Jum

                        lah

                        (Rib

                        um

                        m3 )

                        P0 P1 P2 P3 P4

                        Perlakuan

                        c

                        ab

                        ab b

                        Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                        Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                        terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                        menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                        peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                        3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                        Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                        gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                        kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                        rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                        demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                        memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                        vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                        menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                        homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                        rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                        kontrol

                        39

                        18561657

                        13391485

                        1380

                        02

                        468

                        101214

                        161820

                        cbcg

                        )

                        ab aa

                        Jum

                        lah

                        (

                        P0 P1 P2 P3 P4

                        Perlakuan

                        Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                        4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                        Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                        gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                        kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                        40

                        kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                        asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                        kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                        391 3965

                        5113433 4452

                        0

                        10

                        30

                        40

                        50

                        60

                        20Jum

                        lah

                        ()

                        P0 P1 P2 P3 P4

                        Perlakuan

                        a a c

                        b b

                        Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                        Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                        besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                        makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                        yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                        hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                        lambat (Guyton 1996)

                        Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                        peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                        sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                        menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                        vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                        normal akibat pemaparan asap rokok

                        41

                        KESIMPULAN DAN SARAN

                        Kesimpulan

                        Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                        dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                        (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                        organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                        gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                        yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                        asap rokok

                        Saran

                        Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                        efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                        dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                        DAFTAR PUSTAKA

                        Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                        Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                        Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                        juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                        Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                        Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                        Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                        Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                        Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                        Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                        Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                        Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                        Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                        Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                        Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                        Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                        Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                        43

                        Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                        Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                        Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                        Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                        Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                        Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                        Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                        Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                        Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                        Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                        Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                        Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                        Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                        Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                        Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                        44

                        Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                        Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                        Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                        Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                        Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                        Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                        Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                        Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                        Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                        Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                        Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                        Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                        Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                        William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                        Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                        World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                        Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                        Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                        (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                        Rata-rata Ug bb

                        1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                        (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                        608 103 plusmn 104 103

                        1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                        (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                        783 103 plusmn 126 103

                        1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                        (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                        1404 103 plusmn 148 103

                        1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                        5 0063 116959 730994

                        832 103 plusmn 148 103

                        1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                        (P4) Papar rokok lalu VitC

                        5 0107 208855 1305347

                        1258 103 plusmn 156 103

                        46

                        Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                        Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                        1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                        (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                        2433 103 plusmn 157 103

                        1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                        (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                        2467 103 plusmn 303 103

                        1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                        (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                        3242 103 plusmn 262 103

                        1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                        2521 103 plusmn 225 103

                        1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                        2882 103 plusmn 433 103

                        47

                        Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                        Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                        Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                        48

                        Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                        Rata-rata Ug bb

                        1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                        (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                        056 103 plusmn 0059103

                        1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                        (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                        051 103 plusmn 0071 103

                        1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                        (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                        030 103 plusmn 0059 103

                        1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                        046 103 plusmn 0095 103

                        1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                        032 103 plusmn 0046103

                        49

                        Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                        Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                        Rata-rata Ug bb

                        1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                        (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                        049 103 plusmn 0037 103

                        1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                        (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                        048 103 plusmn 010 103

                        1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                        (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                        018 103 plusmn 011 103

                        1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                        037 103 plusmn 006 103

                        1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                        0276 103 plusmn 0089 103

                        50

                        Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                        Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                        P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                        P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                        P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                        P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                        P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                        51

                        Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                        Perlakuan UlanganSDM

                        (jutammsup3)SDP

                        (ribummsup3)HB (gr)

                        PVC ()

                        1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                        (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                        1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                        (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                        1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                        (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                        1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                        1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                        52

                        Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                        Perlakuan Butir darah

                        merah (BDM) Butir darah putih

                        (BDP) Hemoglobin

                        (Hb) Hemtokit

                        (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                        P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                        53

                        Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                        Descriptives

                        MDAHati

                        5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                        25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                        1510385 558093534 1396793746 1102456525

                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                        Fixed EffectsRandom Effects

                        Model

                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                        95 Confidence Interval forMean

                        Between-Component

                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                        Test of Homogeneity of Variances

                        MDAHati

                        356 4 20 837

                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                        ANOVA

                        MDAHati

                        23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                        MDAHati

                        Duncana

                        5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                        059 577 110

                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                        54

                        Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                        Descriptives

                        MDAGinjal

                        5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                        25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                        1555947 227737741 314137771 1040740136

                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                        Fixed EffectsRandom Effects

                        Model

                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                        95 Confidence Interval forMean

                        Minimum Maximum

                        Between-Component

                        Variance

                        Test of Homogeneity of Variances

                        MDAGinjal

                        693 4 20 605

                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                        ANOVA

                        MDAGinjal

                        24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                        MDAGinjal

                        Duncana

                        5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                        655 065 065

                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                        55

                        Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                        Descriptives

                        SODHati

                        5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                        25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                        50977092 29079210 57386230 1206030928

                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                        Fixed EffectsRandom Effects

                        Model

                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                        95 Confidence Interval forMean

                        Minimum Maximum

                        Between-Component

                        Variance

                        Test of Homogeneity of Variances

                        SODHati

                        825 4 20 525

                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                        ANOVA

                        SODHati

                        2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                        3531674 24

                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                        SODHati

                        Duncana

                        5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                        574 267 267

                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                        56

                        Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                        Descriptives

                        SODGinjal

                        5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                        25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                        59235411 19751293 52644067 1600187570

                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                        Fixed EffectsRandom Effects

                        Model

                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                        95 Confidence Interval forMean

                        Between-Component

                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                        Test of Homogeneity of Variances

                        SODGinjal

                        1408 4 20 267

                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                        ANOVA

                        SODGinjal

                        3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                        SODGinjal

                        Duncana

                        5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                        111 091 058

                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                        57

                        Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                        Descriptives

                        SDM

                        5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                        25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                        52176 60470 89442 123329

                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                        Fixed EffectsRandom Effects

                        Model

                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                        5 Confidence Interval foMean

                        Minimum Maximum

                        Between-Component

                        Variance

                        BDM

                        Test of Homogeneity of Variances

                        SDM

                        1838 4 20 161

                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                        BDM

                        ANOVA

                        SDM

                        27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                        BDM

                        SDM

                        Duncana

                        5 632405 637605 767805 802005 90800

                        919 507 1000

                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                        BDM

                        58

                        Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                        Descriptives

                        SDP

                        5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                        25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                        124650 107075 176293 690107

                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                        Fixed EffectsRandom Effects

                        Model

                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                        5 Confidence Interval foMean

                        Minimum Maximum

                        Between-Component

                        Variance

                        BDP

                        Test of Homogeneity of Variances

                        SDP

                        971 4 20 445

                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                        BDP

                        ANOVA

                        SDP

                        155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                        242157 24

                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                        BDP

                        SDP

                        Duncana

                        5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                        300 131 1000

                        KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                        BDP

                        59

                        Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                        Descriptives

                        HB

                        5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                        25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                        95458 127857 180863 399305

                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                        Fixed EffectsRandom Effects

                        Model

                        N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                        95 Confidence Interval forMean

                        Minimum Maximum

                        Between-Component

                        Variance

                        Test of Homogeneity of Variances

                        HB

                        413 4 20 797

                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                        ANOVA

                        HB

                        91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                        147428 24

                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                        HB

                        Duncana

                        5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                        211 120 075

                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                        Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                        60

                        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                        Descriptives

                        PVC

                        ANOVA

                        PVC

                        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                        PCV

                        Test of Homogeneity of Variances

                        PVC

                        1570 4 20 221

                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                        PCV

                        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                        215926 375209 495111 2209140

                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                        Fixed EffectsRandom Effects

                        Model

                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                        95 Confidence Interval forMean

                        Minimum Maximum

                        Between-Component

                        Variance

                        PCV

                        PVC

                        Duncana

                        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                        729 490 1000

                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                        PCV

                        61

                        Lampiran 17 Kurva standar MDA

                        Konsentrasi (pmol50microL)

                        Absorbansi 515 nm

                        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                        500040003000200010000

                        025

                        020

                        015

                        010

                        005

                        000

                        X

                        Y

                        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                        62

                        Lampiran 18 Kurva standar SOD

                        Konsentrasi Uml protein

                        Absorbansi 550 nm

                        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                        5004003002001000

                        0025

                        0020

                        0015

                        0010

                        0005

                        0000

                        X

                        Y

                        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                        • COVER
                        • PERNYATAAN
                        • ABSTRACT
                        • RINGKASAN
                        • Hak cipta
                        • halaman judul
                        • lembar pengesahan
                        • PRAKATA
                        • RIWAYAT HIDUP
                        • RIWAYAT HIDUP
                        • DAFTAR ISI
                        • DAFTAR TABEL
                        • DAFTAR GAMBAR
                        • DAFTAR LAMPIRAN
                        • PENDAHULUAN
                        • TINJAUAN PUSTAKA
                        • BAHAN DAN METODE
                        • HASIL DAN PEMBAHASAN
                        • KESIMPULAN DAN SARAN
                        • DAFTAR PUSTAKA
                        • LAMPIRAN13

                          DAFTAR ISI

                          Halaman DAFTAR ISI i

                          DAFTAR TABEL ii

                          DAFTAR GAMBAR iii

                          DAFTAR LAMPIRAN iv

                          PENDAHULUAN 1

                          Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Hipotesis 3 Manfaat Penelitian 3

                          TINJAUAN PUSTAKA

                          Rokok 4 Radikal Bebas 5 Antioksidan 8 Vitamin C 11 Hematologi 15

                          BAHAN DAN METODE

                          Waktu dan Tempat Penelitian 18 Bahan dan Alat 16 Metode Penelitian 22

                          HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Hati dan Ginjal 30 Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksidase Dismutase (SOD) pada Hati dan Ginjal 32 Pengukuran Hematologi 35

                          KESIMPULAN DAN SARAN 41

                          DAFTAR PUSTAKA 42

                          LAMPIRAN 45

                          i

                          DAFTAR TABEL

                          Halaman

                          1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

                          Dietary Allowance ) 14

                          2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

                          obat dan makanan nasional jakarta 18

                          3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

                          dosis pemaparan asap rokok 19

                          4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

                          5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

                          vitamin C 20

                          ii

                          DAFTAR GAMBAR

                          Halaman

                          1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

                          2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

                          3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

                          4 Lingkungan kandang tikus 22

                          5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

                          6 Pemberian vitamin C secara oral 24

                          7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

                          pengambilan sampel 24

                          8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

                          9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

                          perlakuan 30

                          10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

                          tikus pada semua perlakuan 33

                          11 Jumlah butir darah merah 36

                          12 Jumlah butir darah putih 38

                          13 Jumlah hemoglobin 39

                          14 Jumlah hematokrit 40

                          iii

                          DAFTAR LAMPIRAN

                          Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

                          perlakuan 45

                          2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

                          perlakuan 46

                          3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

                          ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

                          4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

                          pada semua perlakuan 48

                          5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

                          pada semua perlakuan 49

                          6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

                          (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

                          7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

                          hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

                          8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

                          putih hemoglobin dan hematokrit 52

                          9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

                          pada semua perlakuan 53

                          10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

                          pada semua perlakuan 54

                          11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

                          jantan pada semua perlakuan 55

                          12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

                          jantan pada semua perlakuan 56

                          13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

                          14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

                          15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

                          16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

                          17 Kurva standar MDA 61

                          18 Kurva standar SOD 62

                          iv

                          PENDAHULUAN

                          Latar Belakang

                          Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                          yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                          merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                          penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                          60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                          Tobacco Survey 2000)

                          Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                          smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                          dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                          rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                          maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                          mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                          tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                          Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                          kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                          umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                          kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                          mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                          kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                          penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                          perokok (Susanna 2003)

                          Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                          mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                          (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                          proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                          yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                          kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                          bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                          mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                          2

                          nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                          bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                          quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                          tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                          interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                          Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                          antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                          dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                          proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                          Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                          perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                          dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                          yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                          peroksidase (GSH Px)

                          Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                          melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                          Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                          pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                          antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                          peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                          kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                          ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                          memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                          molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                          adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                          dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                          melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                          melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                          2000)

                          Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                          dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                          melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                          3

                          usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                          vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                          pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                          kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                          udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                          vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                          rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                          Rumusan Masalah

                          Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                          mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                          tikus jantan

                          Tujuan Penelitian

                          Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                          bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                          Hipotesis

                          Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                          kretek

                          Manfaat Penelitian

                          Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                          vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                          penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                          atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                          4

                          TINJAUAN PUSTAKA

                          Rokok

                          Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                          yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                          kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                          dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                          industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                          yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                          dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                          aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                          pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                          diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                          dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                          (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                          rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                          usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                          (Susanna et al 2003)

                          Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                          batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                          kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                          menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                          monoksida (CO)

                          Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                          fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                          terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                          sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                          nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                          menghambat aktivitas silia

                          Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                          merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                          paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                          5

                          karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                          paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                          pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                          bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                          peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                          selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                          Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                          sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                          dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                          yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                          sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                          oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                          akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                          berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                          mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                          zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                          pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                          semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                          Radikal Bebas

                          Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                          kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                          ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                          molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                          orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                          oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                          bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                          sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                          pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                          Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                          yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                          dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                          6

                          metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                          elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                          kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                          berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                          radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                          Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                          Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                          secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                          maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                          (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                          secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                          homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                          penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                          secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                          radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                          hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                          oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                          (hypochlorous acid)

                          Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                          perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                          lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                          sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                          reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                          7

                          dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                          mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                          kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                          proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                          komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                          Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                          menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                          lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                          (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                          langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                          keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                          Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                          berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                          dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                          yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                          radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                          bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                          merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                          proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                          Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                          lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                          2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                          jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                          produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                          terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                          dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                          Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                          normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                          kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                          menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                          mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                          8

                          satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                          arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                          diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                          beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                          mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                          Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                          karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                          mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                          terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                          Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                          diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                          menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                          dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                          abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                          akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                          menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                          tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                          dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                          (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                          bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                          berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                          1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                          senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                          dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                          sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                          degeneratif (Halliwell 1992)

                          Antioksidan

                          Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                          makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                          terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                          (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                          9

                          Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                          antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                          enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                          senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                          menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                          menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                          radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                          dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                          senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                          Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                          memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                          mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                          dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                          langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                          oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                          memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                          untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                          nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                          banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                          lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                          Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                          Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                          terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                          yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                          Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                          serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                          lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                          senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                          radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                          scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                          terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                          10

                          senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                          asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                          Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                          tiga janis yaitu

                          1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                          endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                          glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                          2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                          vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                          3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                          hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                          (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                          Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                          oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                          melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                          asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                          dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                          berikut

                          ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                          X˙ + RH R˙ + XH

                          Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                          oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                          R˙ + O2 ROO˙

                          ROO˙ + RH ROOH + R˙

                          dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                          menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                          lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                          ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                          11

                          ROO˙ + R˙ ROO

                          R˙ + R˙ RR

                          Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                          hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                          bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                          Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                          Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                          (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                          or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                          hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                          reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                          bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                          generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                          Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                          lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                          metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                          peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                          terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                          pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                          banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                          1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                          tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                          Vitamin C

                          Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                          gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                          penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                          bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                          Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                          informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                          12

                          mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                          yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                          Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                          menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                          plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                          (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                          air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                          askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                          Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                          radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                          elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                          (a) (b) (c)

                          Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                          Gugus ini terletak pada atom C

                          2 dan C

                          3 Adanya gugus ini memungkinkan

                          vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                          pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                          akibat asap rokok

                          Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                          berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                          berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                          glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                          (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                          terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                          mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                          13

                          Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                          dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                          tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                          ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                          bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                          dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                          (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                          antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                          terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                          karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                          teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                          stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                          kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                          dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                          yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                          atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                          scavenger karena sifat kimianya

                          Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                          Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                          bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                          dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                          Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                          sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                          oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                          logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                          Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                          yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                          dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                          natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                          penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                          respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                          molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                          14

                          (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                          penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                          temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                          Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                          vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                          bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                          Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                          individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                          kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                          membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                          sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                          dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                          Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                          Usia Kebutuhan vitC mghari

                          0-6 bulan 40 (AI)

                          7-12 bulan 50 (AI)

                          1-3 tahun 15 mghari

                          4-8 tahun 25 mghari

                          9-13 tahun 45 mghari

                          14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                          Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                          dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                          mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                          adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                          penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                          vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                          Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                          sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                          dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                          15

                          buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                          perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                          dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                          per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                          keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                          vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                          membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                          yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                          lewat usus menjadi terbatas

                          Hematologi

                          Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                          dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                          serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                          ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                          hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                          terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                          dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                          x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                          a Butir darah merah (BDM)

                          Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                          Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                          hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                          lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                          kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                          menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                          meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                          butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                          terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                          16

                          b Butir darah putih (BDP)

                          Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                          dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                          yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                          eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                          dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                          (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                          apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                          sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                          dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                          elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                          mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                          tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                          sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                          peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                          terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                          c Hemoglobin (Hb)

                          Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                          vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                          bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                          yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                          yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                          molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                          17

                          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                          d Hematokrit (PCV)

                          Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                          hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                          Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                          yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                          arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                          dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                          dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                          (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                          hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                          dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                          mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                          BAHAN DAN METODE

                          Waktu dan Tempat Penelitian

                          Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                          Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                          bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                          Bahan dan Alat

                          Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                          1 Hewan coba

                          Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                          (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                          berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                          2 Rokok

                          Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                          kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                          Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                          Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                          Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                          Merah 276 1666 4577 1470

                          Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                          ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                          delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                          puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                          pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                          setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                          tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                          kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                          terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                          rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                          19

                          kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                          kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                          rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                          untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                          menithari

                          Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                          Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                          0 1 2 3 4 5 6

                          Rokok

                          8 batang60 menithari

                          6 batang60 menithari

                          4 batang60 menithari

                          05 05 15 35 45 45 45

                          05 05 05 25 35 45 45

                          05 05 05 05 05 05 05

                          Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                          3 Vitamin C

                          Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                          ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                          biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                          bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                          minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                          mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                          badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                          (Hariyatmi 2004)

                          Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                          Dosis Manusia Dosis Tikus

                          1500 mgkgbbhari

                          3000 mgkgbbhari

                          4500 mgkgbbhari

                          427 mgkgbbhari

                          857 mgkgbbhari

                          1285 mgkgbbhari

                          Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                          sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                          20

                          yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                          bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                          tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                          cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                          penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                          bbhari untuk tikus

                          Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                          Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                          0 1 2 3 4 5 6

                          Kontrol

                          VitC 427 mgkgbbhari

                          857 mgkgbbhari

                          1285 mgkgbbhari

                          05 05 05 05 05 05 05

                          05 05 05 05 05 05 05

                          05 05 05 05 05 05 05

                          05 05 05 15 35 35 35

                          Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                          4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                          murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                          (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                          bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                          khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                          hayem larutan turk dan reagen drabkins

                          Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                          Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                          memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                          penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                          dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                          kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                          d d

                          21

                          g c a

                          b

                          de f

                          A

                          CE

                          G

                          B

                          F

                          D

                          Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                          Keterangan gambar

                          a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                          pemaparan asap rokok

                          b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                          chamber

                          c Tempat pembakaran rokok

                          d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                          e air pump sebagai alat pemompa udara

                          f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                          g Tabung oksigen

                          Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                          pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                          menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                          dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                          Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                          agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                          chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                          saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                          melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                          atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                          kedua hingga semua rokok habis terbakar

                          Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                          spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                          22

                          hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                          inkubator dan hematokrit reader

                          Metode Penelitian

                          Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                          coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                          1 Tahap Persiapan

                          Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                          ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                          sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                          minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                          degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                          pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                          bersih

                          Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                          Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                          terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                          1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                          dan tidak diberi vitamin C

                          2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                          rokok

                          3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                          vitamin C

                          4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                          secara bersamaan

                          23

                          5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                          secara tidak bersamaan

                          Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                          diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                          a Proses pemaparan

                          Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                          kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                          dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                          pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                          pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                          asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                          rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                          setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                          pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                          kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                          perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                          (a) (b) (c)

                          Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                          b Proses pemberian vitamin C

                          Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                          menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                          Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                          diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                          24

                          jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                          setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                          pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                          Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                          Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                          dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                          Hari Penelitian Perlakuan

                          1 30 31 60 61

                          P0

                          P1

                          Ket

                          P2

                          P3

                          P4

                          Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                          Pemberian vitamin C

                          Hari pengambilan sampel

                          Pemaparan asap rokok

                          3 Tahap Pengambilan Sampel

                          Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                          pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                          1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                          a Kadar malondialdehida (MDA)

                          b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                          25

                          2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                          a Jumlah butir darah merah (BDM)

                          b Jumlah butir darah putih (BDP)

                          c Jumlah hemoglobin (Hb)

                          d Jumlah hematokrit (PCV)

                          Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                          kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                          pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                          untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                          dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                          bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                          aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                          digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                          berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                          kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                          kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                          suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                          4 Tahapan Analisis

                          a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                          (Conti dan Sutherland 1991)

                          1 Persiapan larutan standar

                          Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                          mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                          mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                          yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                          17)

                          2 Pengukuran Kadar MDA

                          Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                          berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                          ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                          sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                          26

                          menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                          ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                          klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                          ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                          disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                          jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                          025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                          trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                          hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                          dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                          air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                          sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                          532 nm

                          MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                          A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                          standar

                          b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                          (Chen et al 1996)

                          1 Persiapan Larutan Standar

                          Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                          sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                          250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                          kurva standar (Lampiran 18)

                          2 Pengukuran Aktivitas SOD

                          Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                          ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                          menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                          dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                          (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                          Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                          reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                          xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                          27

                          superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                          ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                          gelombang 550 nm

                          Reaksinya

                          Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                          O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                          2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                          Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                          Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                          oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                          sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                          pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                          dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                          ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                          secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                          divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                          terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                          sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                          Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                          dikonversi dengan rumus

                          SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                          A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                          standar

                          28

                          c Pengukuran Hematologi

                          a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                          burker dan neubauer

                          Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                          dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                          kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                          dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                          pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                          hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                          b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                          burker dan neubauer

                          Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                          mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                          menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                          angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                          c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                          Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                          drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                          2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                          menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                          dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                          sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                          540 nm

                          d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                          Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                          disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                          ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                          volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                          hematokrit reader

                          29

                          Analisis Data

                          Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                          malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                          butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                          hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                          dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                          perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                          Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                          Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                          I = Banyaknya perlakuan

                          J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                          μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                          Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                          sum ij= Random error dari percobaan

                          HASIL DAN PEMBAHASAN

                          Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                          Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                          mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                          keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                          lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                          juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                          telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                          asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                          Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                          perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                          kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                          (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                          ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                          rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                          (plt005) (Lampiran 3)

                          0

                          5000

                          10 0

                          15 0

                          20 00

                          25 00

                          30000

                          35 00

                          Kad

                          ar M

                          DA

                          (Ug

                          0

                          00

                          00

                          0

                          0)

                          P0 P1 P2 P3 P4

                          Perlakuan

                          Kadar MDA pada Hati

                          Kadar MDA pada Ginjal

                          ab

                          c

                          bc

                          a

                          a bc

                          c

                          ab a

                          Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                          mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                          tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                          31

                          kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                          meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                          percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                          kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                          berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                          terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                          yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                          pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                          lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                          vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                          MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                          pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                          rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                          kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                          Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                          vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                          berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                          menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                          radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                          Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                          dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                          bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                          yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                          Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                          dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                          seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                          berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                          metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                          elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                          32

                          yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                          demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                          dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                          tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                          disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                          dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                          tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                          sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                          metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                          menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                          antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                          Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                          salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                          dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                          Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                          yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                          sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                          oksidasi tersebut

                          Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                          Hati dan Ginjal

                          Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                          intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                          intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                          Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                          peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                          Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                          perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                          enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                          Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                          menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                          c

                          33

                          Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                          kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                          penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                          pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                          asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                          bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                          terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                          Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                          pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                          untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                          enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                          enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                          paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                          tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                          bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                          0

                          100

                          200

                          300

                          400

                          500

                          600

                          Akt

                          ivita

                          s en

                          zim

                          SO

                          D (U

                          g)

                          P0 P1 P2 P3 P4

                          Perlakuan

                          Aktivitas SOD pada Hati

                          Aktivitas SOD pada Ginjal

                          a

                          b

                          bc c

                          a

                          ab

                          bc

                          c

                          a

                          bc

                          Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                          pada semua perlakuan

                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                          percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                          terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                          tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                          lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                          34

                          SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                          terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                          waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                          vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                          lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                          yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                          elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                          enzim antioksidan seluler seperti SOD

                          Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                          melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                          sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                          elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                          relatif stabil

                          Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                          gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                          quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                          pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                          Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                          selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                          besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                          menurunkan aktivitas enzim tersebut

                          Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                          pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                          tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                          penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                          metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                          disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                          metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                          pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                          Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                          35

                          di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                          yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                          enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                          membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                          enzim antioksidan dalam hati

                          Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                          jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                          ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                          lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                          pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                          hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                          disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                          mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                          yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                          mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                          yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                          kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                          Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                          terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                          ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                          toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                          mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                          dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                          sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                          mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                          Pengukuran Hematologi

                          Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                          jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                          plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                          yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                          transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                          36

                          gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                          hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                          1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                          Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                          disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                          BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                          terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                          kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                          BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                          rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                          rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                          Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                          jumlah BDM seperti keadaan normal

                          632678

                          868

                          738 773

                          0

                          1

                          2

                          3

                          4

                          5

                          6

                          7

                          8

                          9

                          Jum

                          lah

                          (Jut

                          am

                          m3 )

                          P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                          a

                          bc

                          bcab

                          Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                          dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                          37

                          menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                          mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                          Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                          menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                          hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                          nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                          terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                          dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                          vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                          dan P1)

                          Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                          mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                          jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                          jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                          sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                          juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                          balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                          melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                          mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                          membentuk butir darah merah yang baru

                          2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                          Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                          gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                          yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                          Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                          jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                          Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                          mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                          terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                          asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                          dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                          38

                          saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                          untuk menghilangkan tar tersebut

                          1111

                          1470

                          1849

                          12511403

                          02468

                          101214161820

                          Jum

                          lah

                          (Rib

                          um

                          m3 )

                          P0 P1 P2 P3 P4

                          Perlakuan

                          c

                          ab

                          ab b

                          Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                          Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                          terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                          menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                          peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                          3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                          Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                          gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                          kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                          rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                          demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                          memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                          vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                          menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                          homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                          rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                          kontrol

                          39

                          18561657

                          13391485

                          1380

                          02

                          468

                          101214

                          161820

                          cbcg

                          )

                          ab aa

                          Jum

                          lah

                          (

                          P0 P1 P2 P3 P4

                          Perlakuan

                          Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                          4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                          Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                          gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                          kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                          40

                          kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                          asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                          kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                          391 3965

                          5113433 4452

                          0

                          10

                          30

                          40

                          50

                          60

                          20Jum

                          lah

                          ()

                          P0 P1 P2 P3 P4

                          Perlakuan

                          a a c

                          b b

                          Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                          Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                          besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                          makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                          yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                          hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                          lambat (Guyton 1996)

                          Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                          peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                          sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                          menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                          vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                          normal akibat pemaparan asap rokok

                          41

                          KESIMPULAN DAN SARAN

                          Kesimpulan

                          Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                          dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                          (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                          organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                          gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                          yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                          asap rokok

                          Saran

                          Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                          efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                          dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                          DAFTAR PUSTAKA

                          Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                          Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                          Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                          juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                          Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                          Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                          Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                          Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                          Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                          Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                          Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                          Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                          Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                          Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                          Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                          Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                          Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                          43

                          Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                          Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                          Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                          Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                          Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                          Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                          Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                          Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                          Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                          Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                          Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                          Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                          Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                          Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                          Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                          44

                          Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                          Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                          Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                          Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                          Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                          Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                          Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                          Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                          Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                          Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                          Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                          Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                          Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                          William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                          Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                          World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                          Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                          Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                          (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                          Rata-rata Ug bb

                          1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                          (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                          608 103 plusmn 104 103

                          1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                          (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                          783 103 plusmn 126 103

                          1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                          (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                          1404 103 plusmn 148 103

                          1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                          5 0063 116959 730994

                          832 103 plusmn 148 103

                          1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                          (P4) Papar rokok lalu VitC

                          5 0107 208855 1305347

                          1258 103 plusmn 156 103

                          46

                          Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                          Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                          1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                          (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                          2433 103 plusmn 157 103

                          1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                          (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                          2467 103 plusmn 303 103

                          1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                          (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                          3242 103 plusmn 262 103

                          1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                          2521 103 plusmn 225 103

                          1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                          2882 103 plusmn 433 103

                          47

                          Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                          Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                          Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                          48

                          Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                          Rata-rata Ug bb

                          1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                          (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                          056 103 plusmn 0059103

                          1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                          (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                          051 103 plusmn 0071 103

                          1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                          (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                          030 103 plusmn 0059 103

                          1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                          046 103 plusmn 0095 103

                          1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                          032 103 plusmn 0046103

                          49

                          Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                          Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                          Rata-rata Ug bb

                          1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                          (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                          049 103 plusmn 0037 103

                          1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                          (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                          048 103 plusmn 010 103

                          1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                          (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                          018 103 plusmn 011 103

                          1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                          037 103 plusmn 006 103

                          1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                          0276 103 plusmn 0089 103

                          50

                          Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                          Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                          P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                          P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                          P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                          P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                          P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                          51

                          Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                          Perlakuan UlanganSDM

                          (jutammsup3)SDP

                          (ribummsup3)HB (gr)

                          PVC ()

                          1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                          (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                          1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                          (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                          1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                          (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                          1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                          1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                          52

                          Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                          Perlakuan Butir darah

                          merah (BDM) Butir darah putih

                          (BDP) Hemoglobin

                          (Hb) Hemtokit

                          (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                          P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                          53

                          Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                          Descriptives

                          MDAHati

                          5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                          25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                          1510385 558093534 1396793746 1102456525

                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                          Fixed EffectsRandom Effects

                          Model

                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                          95 Confidence Interval forMean

                          Between-Component

                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                          Test of Homogeneity of Variances

                          MDAHati

                          356 4 20 837

                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                          ANOVA

                          MDAHati

                          23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                          MDAHati

                          Duncana

                          5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                          059 577 110

                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                          54

                          Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                          Descriptives

                          MDAGinjal

                          5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                          25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                          1555947 227737741 314137771 1040740136

                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                          Fixed EffectsRandom Effects

                          Model

                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                          95 Confidence Interval forMean

                          Minimum Maximum

                          Between-Component

                          Variance

                          Test of Homogeneity of Variances

                          MDAGinjal

                          693 4 20 605

                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                          ANOVA

                          MDAGinjal

                          24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                          MDAGinjal

                          Duncana

                          5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                          655 065 065

                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                          55

                          Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                          Descriptives

                          SODHati

                          5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                          25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                          50977092 29079210 57386230 1206030928

                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                          Fixed EffectsRandom Effects

                          Model

                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                          95 Confidence Interval forMean

                          Minimum Maximum

                          Between-Component

                          Variance

                          Test of Homogeneity of Variances

                          SODHati

                          825 4 20 525

                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                          ANOVA

                          SODHati

                          2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                          3531674 24

                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                          SODHati

                          Duncana

                          5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                          574 267 267

                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                          56

                          Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                          Descriptives

                          SODGinjal

                          5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                          25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                          59235411 19751293 52644067 1600187570

                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                          Fixed EffectsRandom Effects

                          Model

                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                          95 Confidence Interval forMean

                          Between-Component

                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                          Test of Homogeneity of Variances

                          SODGinjal

                          1408 4 20 267

                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                          ANOVA

                          SODGinjal

                          3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                          SODGinjal

                          Duncana

                          5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                          111 091 058

                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                          57

                          Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                          Descriptives

                          SDM

                          5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                          25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                          52176 60470 89442 123329

                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                          Fixed EffectsRandom Effects

                          Model

                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                          5 Confidence Interval foMean

                          Minimum Maximum

                          Between-Component

                          Variance

                          BDM

                          Test of Homogeneity of Variances

                          SDM

                          1838 4 20 161

                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                          BDM

                          ANOVA

                          SDM

                          27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                          BDM

                          SDM

                          Duncana

                          5 632405 637605 767805 802005 90800

                          919 507 1000

                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                          BDM

                          58

                          Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                          Descriptives

                          SDP

                          5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                          25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                          124650 107075 176293 690107

                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                          Fixed EffectsRandom Effects

                          Model

                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                          5 Confidence Interval foMean

                          Minimum Maximum

                          Between-Component

                          Variance

                          BDP

                          Test of Homogeneity of Variances

                          SDP

                          971 4 20 445

                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                          BDP

                          ANOVA

                          SDP

                          155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                          242157 24

                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                          BDP

                          SDP

                          Duncana

                          5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                          300 131 1000

                          KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                          BDP

                          59

                          Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                          Descriptives

                          HB

                          5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                          25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                          95458 127857 180863 399305

                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                          Fixed EffectsRandom Effects

                          Model

                          N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                          95 Confidence Interval forMean

                          Minimum Maximum

                          Between-Component

                          Variance

                          Test of Homogeneity of Variances

                          HB

                          413 4 20 797

                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                          ANOVA

                          HB

                          91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                          147428 24

                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                          HB

                          Duncana

                          5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                          211 120 075

                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                          Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                          60

                          Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                          Descriptives

                          PVC

                          ANOVA

                          PVC

                          466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                          PCV

                          Test of Homogeneity of Variances

                          PVC

                          1570 4 20 221

                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                          PCV

                          5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                          25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                          215926 375209 495111 2209140

                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                          Fixed EffectsRandom Effects

                          Model

                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                          95 Confidence Interval forMean

                          Minimum Maximum

                          Between-Component

                          Variance

                          PCV

                          PVC

                          Duncana

                          5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                          729 490 1000

                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                          PCV

                          61

                          Lampiran 17 Kurva standar MDA

                          Konsentrasi (pmol50microL)

                          Absorbansi 515 nm

                          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                          500040003000200010000

                          025

                          020

                          015

                          010

                          005

                          000

                          X

                          Y

                          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                          62

                          Lampiran 18 Kurva standar SOD

                          Konsentrasi Uml protein

                          Absorbansi 550 nm

                          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                          5004003002001000

                          0025

                          0020

                          0015

                          0010

                          0005

                          0000

                          X

                          Y

                          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                          • COVER
                          • PERNYATAAN
                          • ABSTRACT
                          • RINGKASAN
                          • Hak cipta
                          • halaman judul
                          • lembar pengesahan
                          • PRAKATA
                          • RIWAYAT HIDUP
                          • RIWAYAT HIDUP
                          • DAFTAR ISI
                          • DAFTAR TABEL
                          • DAFTAR GAMBAR
                          • DAFTAR LAMPIRAN
                          • PENDAHULUAN
                          • TINJAUAN PUSTAKA
                          • BAHAN DAN METODE
                          • HASIL DAN PEMBAHASAN
                          • KESIMPULAN DAN SARAN
                          • DAFTAR PUSTAKA
                          • LAMPIRAN13

                            DAFTAR TABEL

                            Halaman

                            1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA(Recommended

                            Dietary Allowance ) 14

                            2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut pusat pengujian

                            obat dan makanan nasional jakarta 18

                            3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan

                            dosis pemaparan asap rokok 19

                            4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus 19

                            5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis

                            vitamin C 20

                            ii

                            DAFTAR GAMBAR

                            Halaman

                            1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

                            2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

                            3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

                            4 Lingkungan kandang tikus 22

                            5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

                            6 Pemberian vitamin C secara oral 24

                            7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

                            pengambilan sampel 24

                            8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

                            9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

                            perlakuan 30

                            10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

                            tikus pada semua perlakuan 33

                            11 Jumlah butir darah merah 36

                            12 Jumlah butir darah putih 38

                            13 Jumlah hemoglobin 39

                            14 Jumlah hematokrit 40

                            iii

                            DAFTAR LAMPIRAN

                            Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

                            perlakuan 45

                            2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

                            perlakuan 46

                            3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

                            ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

                            4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

                            pada semua perlakuan 48

                            5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

                            pada semua perlakuan 49

                            6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

                            (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

                            7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

                            hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

                            8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

                            putih hemoglobin dan hematokrit 52

                            9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

                            pada semua perlakuan 53

                            10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

                            pada semua perlakuan 54

                            11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

                            jantan pada semua perlakuan 55

                            12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

                            jantan pada semua perlakuan 56

                            13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

                            14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

                            15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

                            16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

                            17 Kurva standar MDA 61

                            18 Kurva standar SOD 62

                            iv

                            PENDAHULUAN

                            Latar Belakang

                            Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                            yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                            merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                            penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                            60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                            Tobacco Survey 2000)

                            Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                            smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                            dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                            rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                            maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                            mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                            tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                            Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                            kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                            umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                            kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                            mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                            kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                            penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                            perokok (Susanna 2003)

                            Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                            mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                            (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                            proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                            yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                            kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                            bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                            mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                            2

                            nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                            bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                            quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                            tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                            interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                            Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                            antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                            dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                            proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                            Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                            perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                            dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                            yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                            peroksidase (GSH Px)

                            Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                            melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                            Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                            pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                            antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                            peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                            kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                            ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                            memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                            molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                            adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                            dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                            melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                            melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                            2000)

                            Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                            dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                            melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                            3

                            usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                            vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                            pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                            kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                            udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                            vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                            rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                            Rumusan Masalah

                            Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                            mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                            tikus jantan

                            Tujuan Penelitian

                            Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                            bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                            Hipotesis

                            Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                            kretek

                            Manfaat Penelitian

                            Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                            vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                            penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                            atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                            4

                            TINJAUAN PUSTAKA

                            Rokok

                            Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                            yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                            kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                            dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                            industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                            yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                            dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                            aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                            pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                            diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                            dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                            (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                            rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                            usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                            (Susanna et al 2003)

                            Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                            batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                            kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                            menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                            monoksida (CO)

                            Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                            fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                            terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                            sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                            nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                            menghambat aktivitas silia

                            Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                            merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                            paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                            5

                            karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                            paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                            pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                            bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                            peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                            selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                            Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                            sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                            dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                            yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                            sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                            oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                            akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                            berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                            mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                            zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                            pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                            semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                            Radikal Bebas

                            Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                            kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                            ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                            molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                            orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                            oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                            bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                            sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                            pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                            Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                            yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                            dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                            6

                            metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                            elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                            kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                            berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                            radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                            Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                            Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                            secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                            maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                            (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                            secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                            homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                            penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                            secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                            radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                            hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                            oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                            (hypochlorous acid)

                            Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                            perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                            lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                            sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                            reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                            7

                            dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                            mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                            kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                            proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                            komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                            Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                            menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                            lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                            (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                            langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                            keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                            Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                            berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                            dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                            yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                            radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                            bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                            merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                            proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                            Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                            lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                            2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                            jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                            produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                            terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                            dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                            Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                            normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                            kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                            menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                            mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                            8

                            satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                            arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                            diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                            beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                            mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                            Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                            karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                            mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                            terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                            Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                            diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                            menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                            dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                            abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                            akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                            menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                            tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                            dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                            (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                            bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                            berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                            1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                            senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                            dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                            sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                            degeneratif (Halliwell 1992)

                            Antioksidan

                            Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                            makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                            terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                            (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                            9

                            Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                            antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                            enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                            senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                            menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                            menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                            radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                            dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                            senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                            Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                            memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                            mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                            dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                            langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                            oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                            memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                            untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                            nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                            banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                            lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                            Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                            Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                            terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                            yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                            Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                            serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                            lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                            senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                            radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                            scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                            terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                            10

                            senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                            asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                            Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                            tiga janis yaitu

                            1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                            endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                            glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                            2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                            vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                            3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                            hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                            (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                            Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                            oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                            melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                            asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                            dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                            berikut

                            ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                            X˙ + RH R˙ + XH

                            Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                            oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                            R˙ + O2 ROO˙

                            ROO˙ + RH ROOH + R˙

                            dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                            menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                            lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                            ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                            11

                            ROO˙ + R˙ ROO

                            R˙ + R˙ RR

                            Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                            hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                            bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                            Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                            Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                            (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                            or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                            hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                            reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                            bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                            generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                            Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                            lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                            metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                            peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                            terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                            pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                            banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                            1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                            tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                            Vitamin C

                            Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                            gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                            penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                            bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                            Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                            informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                            12

                            mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                            yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                            Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                            menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                            plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                            (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                            air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                            askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                            Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                            radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                            elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                            (a) (b) (c)

                            Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                            Gugus ini terletak pada atom C

                            2 dan C

                            3 Adanya gugus ini memungkinkan

                            vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                            pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                            akibat asap rokok

                            Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                            berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                            berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                            glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                            (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                            terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                            mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                            13

                            Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                            dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                            tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                            ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                            bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                            dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                            (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                            antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                            terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                            karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                            teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                            stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                            kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                            dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                            yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                            atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                            scavenger karena sifat kimianya

                            Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                            Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                            bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                            dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                            Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                            sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                            oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                            logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                            Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                            yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                            dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                            natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                            penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                            respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                            molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                            14

                            (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                            penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                            temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                            Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                            vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                            bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                            Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                            individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                            kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                            membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                            sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                            dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                            Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                            Usia Kebutuhan vitC mghari

                            0-6 bulan 40 (AI)

                            7-12 bulan 50 (AI)

                            1-3 tahun 15 mghari

                            4-8 tahun 25 mghari

                            9-13 tahun 45 mghari

                            14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                            Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                            dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                            mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                            adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                            penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                            vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                            Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                            sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                            dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                            15

                            buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                            perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                            dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                            per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                            keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                            vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                            membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                            yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                            lewat usus menjadi terbatas

                            Hematologi

                            Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                            dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                            serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                            ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                            hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                            terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                            dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                            x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                            a Butir darah merah (BDM)

                            Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                            Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                            hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                            lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                            kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                            menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                            meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                            butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                            terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                            16

                            b Butir darah putih (BDP)

                            Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                            dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                            yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                            eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                            dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                            (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                            apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                            sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                            dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                            elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                            mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                            tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                            sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                            peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                            terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                            c Hemoglobin (Hb)

                            Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                            vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                            bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                            yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                            yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                            molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                            17

                            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                            d Hematokrit (PCV)

                            Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                            hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                            Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                            yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                            arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                            dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                            dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                            (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                            hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                            dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                            mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                            BAHAN DAN METODE

                            Waktu dan Tempat Penelitian

                            Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                            Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                            bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                            Bahan dan Alat

                            Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                            1 Hewan coba

                            Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                            (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                            berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                            2 Rokok

                            Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                            kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                            Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                            Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                            Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                            Merah 276 1666 4577 1470

                            Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                            ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                            delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                            puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                            pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                            setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                            tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                            kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                            terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                            rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                            19

                            kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                            kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                            rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                            untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                            menithari

                            Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                            Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                            0 1 2 3 4 5 6

                            Rokok

                            8 batang60 menithari

                            6 batang60 menithari

                            4 batang60 menithari

                            05 05 15 35 45 45 45

                            05 05 05 25 35 45 45

                            05 05 05 05 05 05 05

                            Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                            3 Vitamin C

                            Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                            ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                            biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                            bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                            minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                            mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                            badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                            (Hariyatmi 2004)

                            Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                            Dosis Manusia Dosis Tikus

                            1500 mgkgbbhari

                            3000 mgkgbbhari

                            4500 mgkgbbhari

                            427 mgkgbbhari

                            857 mgkgbbhari

                            1285 mgkgbbhari

                            Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                            sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                            20

                            yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                            bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                            tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                            cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                            penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                            bbhari untuk tikus

                            Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                            Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                            0 1 2 3 4 5 6

                            Kontrol

                            VitC 427 mgkgbbhari

                            857 mgkgbbhari

                            1285 mgkgbbhari

                            05 05 05 05 05 05 05

                            05 05 05 05 05 05 05

                            05 05 05 05 05 05 05

                            05 05 05 15 35 35 35

                            Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                            4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                            murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                            (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                            bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                            khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                            hayem larutan turk dan reagen drabkins

                            Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                            Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                            memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                            penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                            dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                            kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                            d d

                            21

                            g c a

                            b

                            de f

                            A

                            CE

                            G

                            B

                            F

                            D

                            Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                            Keterangan gambar

                            a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                            pemaparan asap rokok

                            b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                            chamber

                            c Tempat pembakaran rokok

                            d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                            e air pump sebagai alat pemompa udara

                            f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                            g Tabung oksigen

                            Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                            pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                            menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                            dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                            Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                            agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                            chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                            saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                            melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                            atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                            kedua hingga semua rokok habis terbakar

                            Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                            spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                            22

                            hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                            inkubator dan hematokrit reader

                            Metode Penelitian

                            Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                            coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                            1 Tahap Persiapan

                            Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                            ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                            sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                            minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                            degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                            pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                            bersih

                            Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                            Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                            terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                            1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                            dan tidak diberi vitamin C

                            2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                            rokok

                            3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                            vitamin C

                            4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                            secara bersamaan

                            23

                            5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                            secara tidak bersamaan

                            Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                            diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                            a Proses pemaparan

                            Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                            kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                            dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                            pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                            pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                            asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                            rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                            setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                            pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                            kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                            perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                            (a) (b) (c)

                            Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                            b Proses pemberian vitamin C

                            Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                            menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                            Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                            diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                            24

                            jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                            setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                            pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                            Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                            Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                            dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                            Hari Penelitian Perlakuan

                            1 30 31 60 61

                            P0

                            P1

                            Ket

                            P2

                            P3

                            P4

                            Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                            Pemberian vitamin C

                            Hari pengambilan sampel

                            Pemaparan asap rokok

                            3 Tahap Pengambilan Sampel

                            Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                            pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                            1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                            a Kadar malondialdehida (MDA)

                            b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                            25

                            2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                            a Jumlah butir darah merah (BDM)

                            b Jumlah butir darah putih (BDP)

                            c Jumlah hemoglobin (Hb)

                            d Jumlah hematokrit (PCV)

                            Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                            kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                            pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                            untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                            dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                            bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                            aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                            digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                            berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                            kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                            kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                            suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                            4 Tahapan Analisis

                            a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                            (Conti dan Sutherland 1991)

                            1 Persiapan larutan standar

                            Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                            mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                            mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                            yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                            17)

                            2 Pengukuran Kadar MDA

                            Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                            berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                            ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                            sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                            26

                            menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                            ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                            klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                            ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                            disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                            jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                            025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                            trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                            hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                            dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                            air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                            sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                            532 nm

                            MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                            A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                            standar

                            b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                            (Chen et al 1996)

                            1 Persiapan Larutan Standar

                            Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                            sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                            250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                            kurva standar (Lampiran 18)

                            2 Pengukuran Aktivitas SOD

                            Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                            ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                            menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                            dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                            (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                            Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                            reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                            xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                            27

                            superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                            ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                            gelombang 550 nm

                            Reaksinya

                            Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                            O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                            2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                            Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                            Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                            oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                            sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                            pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                            dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                            ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                            secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                            divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                            terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                            sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                            Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                            dikonversi dengan rumus

                            SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                            A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                            standar

                            28

                            c Pengukuran Hematologi

                            a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                            burker dan neubauer

                            Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                            dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                            kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                            dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                            pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                            hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                            b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                            burker dan neubauer

                            Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                            mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                            menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                            angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                            c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                            Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                            drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                            2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                            menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                            dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                            sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                            540 nm

                            d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                            Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                            disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                            ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                            volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                            hematokrit reader

                            29

                            Analisis Data

                            Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                            malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                            butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                            hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                            dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                            perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                            Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                            Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                            I = Banyaknya perlakuan

                            J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                            μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                            Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                            sum ij= Random error dari percobaan

                            HASIL DAN PEMBAHASAN

                            Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                            Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                            mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                            keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                            lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                            juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                            telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                            asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                            Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                            perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                            kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                            (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                            ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                            rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                            (plt005) (Lampiran 3)

                            0

                            5000

                            10 0

                            15 0

                            20 00

                            25 00

                            30000

                            35 00

                            Kad

                            ar M

                            DA

                            (Ug

                            0

                            00

                            00

                            0

                            0)

                            P0 P1 P2 P3 P4

                            Perlakuan

                            Kadar MDA pada Hati

                            Kadar MDA pada Ginjal

                            ab

                            c

                            bc

                            a

                            a bc

                            c

                            ab a

                            Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                            mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                            tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                            31

                            kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                            meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                            percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                            kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                            berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                            terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                            yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                            pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                            lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                            vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                            MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                            pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                            rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                            kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                            Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                            vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                            berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                            menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                            radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                            Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                            dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                            bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                            yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                            Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                            dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                            seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                            berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                            metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                            elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                            32

                            yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                            demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                            dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                            tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                            disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                            dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                            tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                            sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                            metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                            menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                            antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                            Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                            salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                            dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                            Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                            yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                            sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                            oksidasi tersebut

                            Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                            Hati dan Ginjal

                            Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                            intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                            intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                            Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                            peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                            Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                            perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                            enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                            Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                            menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                            c

                            33

                            Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                            kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                            penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                            pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                            asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                            bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                            terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                            Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                            pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                            untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                            enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                            enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                            paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                            tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                            bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                            0

                            100

                            200

                            300

                            400

                            500

                            600

                            Akt

                            ivita

                            s en

                            zim

                            SO

                            D (U

                            g)

                            P0 P1 P2 P3 P4

                            Perlakuan

                            Aktivitas SOD pada Hati

                            Aktivitas SOD pada Ginjal

                            a

                            b

                            bc c

                            a

                            ab

                            bc

                            c

                            a

                            bc

                            Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                            pada semua perlakuan

                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                            percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                            terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                            tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                            lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                            34

                            SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                            terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                            waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                            vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                            lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                            yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                            elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                            enzim antioksidan seluler seperti SOD

                            Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                            melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                            sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                            elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                            relatif stabil

                            Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                            gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                            quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                            pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                            Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                            selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                            besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                            menurunkan aktivitas enzim tersebut

                            Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                            pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                            tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                            penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                            metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                            disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                            metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                            pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                            Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                            35

                            di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                            yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                            enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                            membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                            enzim antioksidan dalam hati

                            Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                            jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                            ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                            lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                            pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                            hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                            disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                            mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                            yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                            mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                            yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                            kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                            Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                            terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                            ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                            toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                            mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                            dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                            sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                            mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                            Pengukuran Hematologi

                            Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                            jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                            plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                            yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                            transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                            36

                            gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                            hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                            1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                            Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                            disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                            BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                            terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                            kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                            BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                            rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                            rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                            Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                            jumlah BDM seperti keadaan normal

                            632678

                            868

                            738 773

                            0

                            1

                            2

                            3

                            4

                            5

                            6

                            7

                            8

                            9

                            Jum

                            lah

                            (Jut

                            am

                            m3 )

                            P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                            a

                            bc

                            bcab

                            Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                            dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                            37

                            menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                            mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                            Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                            menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                            hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                            nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                            terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                            dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                            vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                            dan P1)

                            Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                            mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                            jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                            jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                            sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                            juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                            balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                            melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                            mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                            membentuk butir darah merah yang baru

                            2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                            Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                            gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                            yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                            Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                            jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                            Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                            mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                            terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                            asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                            dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                            38

                            saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                            untuk menghilangkan tar tersebut

                            1111

                            1470

                            1849

                            12511403

                            02468

                            101214161820

                            Jum

                            lah

                            (Rib

                            um

                            m3 )

                            P0 P1 P2 P3 P4

                            Perlakuan

                            c

                            ab

                            ab b

                            Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                            Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                            terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                            menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                            peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                            3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                            Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                            gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                            kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                            rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                            demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                            memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                            vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                            menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                            homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                            rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                            kontrol

                            39

                            18561657

                            13391485

                            1380

                            02

                            468

                            101214

                            161820

                            cbcg

                            )

                            ab aa

                            Jum

                            lah

                            (

                            P0 P1 P2 P3 P4

                            Perlakuan

                            Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                            4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                            Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                            gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                            kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                            40

                            kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                            asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                            kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                            391 3965

                            5113433 4452

                            0

                            10

                            30

                            40

                            50

                            60

                            20Jum

                            lah

                            ()

                            P0 P1 P2 P3 P4

                            Perlakuan

                            a a c

                            b b

                            Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                            Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                            besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                            makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                            yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                            hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                            lambat (Guyton 1996)

                            Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                            peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                            sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                            menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                            vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                            normal akibat pemaparan asap rokok

                            41

                            KESIMPULAN DAN SARAN

                            Kesimpulan

                            Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                            dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                            (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                            organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                            gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                            yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                            asap rokok

                            Saran

                            Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                            efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                            dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                            DAFTAR PUSTAKA

                            Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                            Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                            Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                            juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                            Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                            Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                            Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                            Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                            Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                            Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                            Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                            Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                            Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                            Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                            Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                            Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                            Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                            43

                            Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                            Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                            Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                            Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                            Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                            Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                            Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                            Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                            Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                            Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                            Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                            Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                            Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                            Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                            Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                            44

                            Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                            Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                            Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                            Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                            Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                            Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                            Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                            Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                            Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                            Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                            Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                            Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                            Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                            William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                            Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                            World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                            Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                            Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                            (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                            Rata-rata Ug bb

                            1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                            (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                            608 103 plusmn 104 103

                            1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                            (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                            783 103 plusmn 126 103

                            1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                            (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                            1404 103 plusmn 148 103

                            1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                            5 0063 116959 730994

                            832 103 plusmn 148 103

                            1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                            (P4) Papar rokok lalu VitC

                            5 0107 208855 1305347

                            1258 103 plusmn 156 103

                            46

                            Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                            Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                            1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                            (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                            2433 103 plusmn 157 103

                            1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                            (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                            2467 103 plusmn 303 103

                            1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                            (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                            3242 103 plusmn 262 103

                            1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                            2521 103 plusmn 225 103

                            1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                            2882 103 plusmn 433 103

                            47

                            Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                            Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                            Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                            48

                            Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                            Rata-rata Ug bb

                            1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                            (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                            056 103 plusmn 0059103

                            1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                            (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                            051 103 plusmn 0071 103

                            1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                            (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                            030 103 plusmn 0059 103

                            1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                            046 103 plusmn 0095 103

                            1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                            032 103 plusmn 0046103

                            49

                            Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                            Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                            Rata-rata Ug bb

                            1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                            (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                            049 103 plusmn 0037 103

                            1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                            (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                            048 103 plusmn 010 103

                            1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                            (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                            018 103 plusmn 011 103

                            1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                            037 103 plusmn 006 103

                            1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                            0276 103 plusmn 0089 103

                            50

                            Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                            Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                            P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                            P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                            P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                            P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                            P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                            51

                            Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                            Perlakuan UlanganSDM

                            (jutammsup3)SDP

                            (ribummsup3)HB (gr)

                            PVC ()

                            1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                            (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                            1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                            (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                            1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                            (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                            1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                            1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                            52

                            Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                            Perlakuan Butir darah

                            merah (BDM) Butir darah putih

                            (BDP) Hemoglobin

                            (Hb) Hemtokit

                            (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                            P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                            53

                            Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                            Descriptives

                            MDAHati

                            5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                            25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                            1510385 558093534 1396793746 1102456525

                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                            Fixed EffectsRandom Effects

                            Model

                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                            95 Confidence Interval forMean

                            Between-Component

                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                            Test of Homogeneity of Variances

                            MDAHati

                            356 4 20 837

                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                            ANOVA

                            MDAHati

                            23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                            MDAHati

                            Duncana

                            5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                            059 577 110

                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                            54

                            Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                            Descriptives

                            MDAGinjal

                            5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                            25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                            1555947 227737741 314137771 1040740136

                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                            Fixed EffectsRandom Effects

                            Model

                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                            95 Confidence Interval forMean

                            Minimum Maximum

                            Between-Component

                            Variance

                            Test of Homogeneity of Variances

                            MDAGinjal

                            693 4 20 605

                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                            ANOVA

                            MDAGinjal

                            24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                            MDAGinjal

                            Duncana

                            5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                            655 065 065

                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                            55

                            Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                            Descriptives

                            SODHati

                            5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                            25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                            50977092 29079210 57386230 1206030928

                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                            Fixed EffectsRandom Effects

                            Model

                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                            95 Confidence Interval forMean

                            Minimum Maximum

                            Between-Component

                            Variance

                            Test of Homogeneity of Variances

                            SODHati

                            825 4 20 525

                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                            ANOVA

                            SODHati

                            2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                            3531674 24

                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                            SODHati

                            Duncana

                            5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                            574 267 267

                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                            56

                            Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                            Descriptives

                            SODGinjal

                            5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                            25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                            59235411 19751293 52644067 1600187570

                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                            Fixed EffectsRandom Effects

                            Model

                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                            95 Confidence Interval forMean

                            Between-Component

                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                            Test of Homogeneity of Variances

                            SODGinjal

                            1408 4 20 267

                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                            ANOVA

                            SODGinjal

                            3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                            SODGinjal

                            Duncana

                            5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                            111 091 058

                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                            57

                            Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                            Descriptives

                            SDM

                            5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                            25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                            52176 60470 89442 123329

                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                            Fixed EffectsRandom Effects

                            Model

                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                            5 Confidence Interval foMean

                            Minimum Maximum

                            Between-Component

                            Variance

                            BDM

                            Test of Homogeneity of Variances

                            SDM

                            1838 4 20 161

                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                            BDM

                            ANOVA

                            SDM

                            27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                            BDM

                            SDM

                            Duncana

                            5 632405 637605 767805 802005 90800

                            919 507 1000

                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                            BDM

                            58

                            Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                            Descriptives

                            SDP

                            5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                            25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                            124650 107075 176293 690107

                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                            Fixed EffectsRandom Effects

                            Model

                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                            5 Confidence Interval foMean

                            Minimum Maximum

                            Between-Component

                            Variance

                            BDP

                            Test of Homogeneity of Variances

                            SDP

                            971 4 20 445

                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                            BDP

                            ANOVA

                            SDP

                            155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                            242157 24

                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                            BDP

                            SDP

                            Duncana

                            5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                            300 131 1000

                            KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                            BDP

                            59

                            Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                            Descriptives

                            HB

                            5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                            25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                            95458 127857 180863 399305

                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                            Fixed EffectsRandom Effects

                            Model

                            N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                            95 Confidence Interval forMean

                            Minimum Maximum

                            Between-Component

                            Variance

                            Test of Homogeneity of Variances

                            HB

                            413 4 20 797

                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                            ANOVA

                            HB

                            91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                            147428 24

                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                            HB

                            Duncana

                            5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                            211 120 075

                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                            Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                            60

                            Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                            Descriptives

                            PVC

                            ANOVA

                            PVC

                            466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                            PCV

                            Test of Homogeneity of Variances

                            PVC

                            1570 4 20 221

                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                            PCV

                            5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                            25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                            215926 375209 495111 2209140

                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                            Fixed EffectsRandom Effects

                            Model

                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                            95 Confidence Interval forMean

                            Minimum Maximum

                            Between-Component

                            Variance

                            PCV

                            PVC

                            Duncana

                            5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                            729 490 1000

                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                            PCV

                            61

                            Lampiran 17 Kurva standar MDA

                            Konsentrasi (pmol50microL)

                            Absorbansi 515 nm

                            500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                            500040003000200010000

                            025

                            020

                            015

                            010

                            005

                            000

                            X

                            Y

                            S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                            Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                            62

                            Lampiran 18 Kurva standar SOD

                            Konsentrasi Uml protein

                            Absorbansi 550 nm

                            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                            5004003002001000

                            0025

                            0020

                            0015

                            0010

                            0005

                            0000

                            X

                            Y

                            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                            • COVER
                            • PERNYATAAN
                            • ABSTRACT
                            • RINGKASAN
                            • Hak cipta
                            • halaman judul
                            • lembar pengesahan
                            • PRAKATA
                            • RIWAYAT HIDUP
                            • RIWAYAT HIDUP
                            • DAFTAR ISI
                            • DAFTAR TABEL
                            • DAFTAR GAMBAR
                            • DAFTAR LAMPIRAN
                            • PENDAHULUAN
                            • TINJAUAN PUSTAKA
                            • BAHAN DAN METODE
                            • HASIL DAN PEMBAHASAN
                            • KESIMPULAN DAN SARAN
                            • DAFTAR PUSTAKA
                            • LAMPIRAN13

                              DAFTAR GAMBAR

                              Halaman

                              1 Reaksi berantai dari radikal bebas 6

                              2 Struktur molekul vitamin C dengan gugus enadiolnya 12

                              3 Skema dan seperangkat Smoking chamber 21

                              4 Lingkungan kandang tikus 22

                              5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir 23

                              6 Pemberian vitamin C secara oral 24

                              7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu

                              pengambilan sampel 24

                              8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) 27

                              9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua

                              perlakuan 30

                              10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal

                              tikus pada semua perlakuan 33

                              11 Jumlah butir darah merah 36

                              12 Jumlah butir darah putih 38

                              13 Jumlah hemoglobin 39

                              14 Jumlah hematokrit 40

                              iii

                              DAFTAR LAMPIRAN

                              Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

                              perlakuan 45

                              2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

                              perlakuan 46

                              3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

                              ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

                              4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

                              pada semua perlakuan 48

                              5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

                              pada semua perlakuan 49

                              6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

                              (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

                              7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

                              hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

                              8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

                              putih hemoglobin dan hematokrit 52

                              9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

                              pada semua perlakuan 53

                              10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

                              pada semua perlakuan 54

                              11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

                              jantan pada semua perlakuan 55

                              12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

                              jantan pada semua perlakuan 56

                              13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

                              14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

                              15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

                              16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

                              17 Kurva standar MDA 61

                              18 Kurva standar SOD 62

                              iv

                              PENDAHULUAN

                              Latar Belakang

                              Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                              yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                              merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                              penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                              60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                              Tobacco Survey 2000)

                              Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                              smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                              dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                              rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                              maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                              mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                              tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                              Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                              kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                              umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                              kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                              mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                              kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                              penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                              perokok (Susanna 2003)

                              Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                              mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                              (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                              proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                              yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                              kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                              bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                              mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                              2

                              nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                              bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                              quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                              tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                              interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                              Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                              antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                              dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                              proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                              Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                              perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                              dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                              yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                              peroksidase (GSH Px)

                              Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                              melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                              Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                              pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                              antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                              peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                              kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                              ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                              memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                              molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                              adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                              dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                              melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                              melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                              2000)

                              Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                              dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                              melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                              3

                              usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                              vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                              pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                              kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                              udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                              vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                              rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                              Rumusan Masalah

                              Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                              mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                              tikus jantan

                              Tujuan Penelitian

                              Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                              bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                              Hipotesis

                              Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                              kretek

                              Manfaat Penelitian

                              Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                              vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                              penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                              atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                              4

                              TINJAUAN PUSTAKA

                              Rokok

                              Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                              yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                              kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                              dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                              industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                              yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                              dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                              aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                              pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                              diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                              dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                              (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                              rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                              usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                              (Susanna et al 2003)

                              Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                              batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                              kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                              menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                              monoksida (CO)

                              Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                              fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                              terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                              sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                              nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                              menghambat aktivitas silia

                              Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                              merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                              paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                              5

                              karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                              paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                              pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                              bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                              peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                              selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                              Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                              sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                              dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                              yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                              sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                              oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                              akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                              berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                              mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                              zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                              pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                              semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                              Radikal Bebas

                              Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                              kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                              ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                              molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                              orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                              oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                              bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                              sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                              pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                              Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                              yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                              dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                              6

                              metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                              elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                              kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                              berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                              radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                              Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                              Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                              secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                              maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                              (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                              secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                              homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                              penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                              secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                              radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                              hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                              oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                              (hypochlorous acid)

                              Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                              perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                              lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                              sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                              reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                              7

                              dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                              mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                              kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                              proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                              komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                              Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                              menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                              lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                              (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                              langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                              keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                              Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                              berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                              dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                              yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                              radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                              bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                              merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                              proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                              Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                              lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                              2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                              jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                              produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                              terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                              dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                              Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                              normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                              kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                              menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                              mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                              8

                              satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                              arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                              diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                              beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                              mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                              Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                              karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                              mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                              terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                              Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                              diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                              menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                              dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                              abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                              akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                              menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                              tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                              dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                              (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                              bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                              berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                              1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                              senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                              dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                              sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                              degeneratif (Halliwell 1992)

                              Antioksidan

                              Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                              makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                              terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                              (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                              9

                              Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                              antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                              enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                              senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                              menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                              menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                              radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                              dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                              senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                              Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                              memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                              mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                              dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                              langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                              oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                              memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                              untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                              nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                              banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                              lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                              Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                              Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                              terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                              yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                              Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                              serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                              lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                              senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                              radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                              scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                              terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                              10

                              senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                              asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                              Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                              tiga janis yaitu

                              1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                              endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                              glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                              2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                              vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                              3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                              hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                              (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                              Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                              oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                              melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                              asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                              dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                              berikut

                              ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                              X˙ + RH R˙ + XH

                              Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                              oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                              R˙ + O2 ROO˙

                              ROO˙ + RH ROOH + R˙

                              dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                              menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                              lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                              ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                              11

                              ROO˙ + R˙ ROO

                              R˙ + R˙ RR

                              Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                              hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                              bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                              Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                              Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                              (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                              or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                              hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                              reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                              bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                              generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                              Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                              lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                              metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                              peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                              terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                              pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                              banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                              1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                              tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                              Vitamin C

                              Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                              gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                              penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                              bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                              Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                              informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                              12

                              mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                              yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                              Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                              menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                              plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                              (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                              air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                              askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                              Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                              radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                              elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                              (a) (b) (c)

                              Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                              Gugus ini terletak pada atom C

                              2 dan C

                              3 Adanya gugus ini memungkinkan

                              vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                              pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                              akibat asap rokok

                              Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                              berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                              berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                              glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                              (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                              terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                              mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                              13

                              Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                              dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                              tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                              ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                              bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                              dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                              (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                              antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                              terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                              karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                              teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                              stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                              kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                              dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                              yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                              atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                              scavenger karena sifat kimianya

                              Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                              Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                              bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                              dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                              Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                              sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                              oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                              logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                              Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                              yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                              dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                              natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                              penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                              respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                              molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                              14

                              (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                              penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                              temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                              Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                              vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                              bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                              Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                              individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                              kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                              membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                              sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                              dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                              Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                              Usia Kebutuhan vitC mghari

                              0-6 bulan 40 (AI)

                              7-12 bulan 50 (AI)

                              1-3 tahun 15 mghari

                              4-8 tahun 25 mghari

                              9-13 tahun 45 mghari

                              14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                              Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                              dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                              mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                              adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                              penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                              vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                              Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                              sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                              dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                              15

                              buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                              perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                              dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                              per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                              keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                              vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                              membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                              yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                              lewat usus menjadi terbatas

                              Hematologi

                              Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                              dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                              serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                              ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                              hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                              terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                              dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                              x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                              a Butir darah merah (BDM)

                              Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                              Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                              hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                              lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                              kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                              menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                              meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                              butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                              terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                              16

                              b Butir darah putih (BDP)

                              Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                              dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                              yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                              eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                              dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                              (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                              apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                              sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                              dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                              elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                              mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                              tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                              sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                              peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                              terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                              c Hemoglobin (Hb)

                              Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                              vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                              bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                              yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                              yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                              molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                              17

                              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                              d Hematokrit (PCV)

                              Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                              hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                              Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                              yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                              arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                              dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                              dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                              (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                              hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                              dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                              mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                              BAHAN DAN METODE

                              Waktu dan Tempat Penelitian

                              Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                              Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                              bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                              Bahan dan Alat

                              Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                              1 Hewan coba

                              Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                              (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                              berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                              2 Rokok

                              Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                              kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                              Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                              Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                              Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                              Merah 276 1666 4577 1470

                              Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                              ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                              delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                              puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                              pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                              setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                              tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                              kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                              terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                              rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                              19

                              kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                              kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                              rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                              untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                              menithari

                              Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                              Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                              0 1 2 3 4 5 6

                              Rokok

                              8 batang60 menithari

                              6 batang60 menithari

                              4 batang60 menithari

                              05 05 15 35 45 45 45

                              05 05 05 25 35 45 45

                              05 05 05 05 05 05 05

                              Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                              3 Vitamin C

                              Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                              ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                              biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                              bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                              minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                              mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                              badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                              (Hariyatmi 2004)

                              Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                              Dosis Manusia Dosis Tikus

                              1500 mgkgbbhari

                              3000 mgkgbbhari

                              4500 mgkgbbhari

                              427 mgkgbbhari

                              857 mgkgbbhari

                              1285 mgkgbbhari

                              Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                              sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                              20

                              yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                              bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                              tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                              cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                              penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                              bbhari untuk tikus

                              Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                              Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                              0 1 2 3 4 5 6

                              Kontrol

                              VitC 427 mgkgbbhari

                              857 mgkgbbhari

                              1285 mgkgbbhari

                              05 05 05 05 05 05 05

                              05 05 05 05 05 05 05

                              05 05 05 05 05 05 05

                              05 05 05 15 35 35 35

                              Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                              4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                              murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                              (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                              bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                              khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                              hayem larutan turk dan reagen drabkins

                              Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                              Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                              memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                              penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                              dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                              kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                              d d

                              21

                              g c a

                              b

                              de f

                              A

                              CE

                              G

                              B

                              F

                              D

                              Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                              Keterangan gambar

                              a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                              pemaparan asap rokok

                              b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                              chamber

                              c Tempat pembakaran rokok

                              d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                              e air pump sebagai alat pemompa udara

                              f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                              g Tabung oksigen

                              Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                              pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                              menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                              dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                              Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                              agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                              chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                              saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                              melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                              atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                              kedua hingga semua rokok habis terbakar

                              Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                              spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                              22

                              hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                              inkubator dan hematokrit reader

                              Metode Penelitian

                              Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                              coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                              1 Tahap Persiapan

                              Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                              ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                              sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                              minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                              degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                              pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                              bersih

                              Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                              Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                              terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                              1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                              dan tidak diberi vitamin C

                              2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                              rokok

                              3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                              vitamin C

                              4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                              secara bersamaan

                              23

                              5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                              secara tidak bersamaan

                              Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                              diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                              a Proses pemaparan

                              Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                              kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                              dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                              pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                              pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                              asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                              rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                              setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                              pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                              kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                              perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                              (a) (b) (c)

                              Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                              b Proses pemberian vitamin C

                              Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                              menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                              Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                              diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                              24

                              jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                              setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                              pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                              Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                              Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                              dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                              Hari Penelitian Perlakuan

                              1 30 31 60 61

                              P0

                              P1

                              Ket

                              P2

                              P3

                              P4

                              Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                              Pemberian vitamin C

                              Hari pengambilan sampel

                              Pemaparan asap rokok

                              3 Tahap Pengambilan Sampel

                              Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                              pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                              1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                              a Kadar malondialdehida (MDA)

                              b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                              25

                              2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                              a Jumlah butir darah merah (BDM)

                              b Jumlah butir darah putih (BDP)

                              c Jumlah hemoglobin (Hb)

                              d Jumlah hematokrit (PCV)

                              Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                              kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                              pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                              untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                              dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                              bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                              aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                              digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                              berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                              kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                              kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                              suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                              4 Tahapan Analisis

                              a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                              (Conti dan Sutherland 1991)

                              1 Persiapan larutan standar

                              Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                              mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                              mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                              yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                              17)

                              2 Pengukuran Kadar MDA

                              Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                              berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                              ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                              sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                              26

                              menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                              ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                              klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                              ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                              disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                              jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                              025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                              trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                              hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                              dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                              air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                              sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                              532 nm

                              MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                              A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                              standar

                              b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                              (Chen et al 1996)

                              1 Persiapan Larutan Standar

                              Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                              sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                              250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                              kurva standar (Lampiran 18)

                              2 Pengukuran Aktivitas SOD

                              Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                              ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                              menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                              dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                              (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                              Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                              reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                              xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                              27

                              superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                              ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                              gelombang 550 nm

                              Reaksinya

                              Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                              O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                              2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                              Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                              Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                              oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                              sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                              pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                              dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                              ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                              secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                              divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                              terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                              sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                              Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                              dikonversi dengan rumus

                              SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                              A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                              standar

                              28

                              c Pengukuran Hematologi

                              a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                              burker dan neubauer

                              Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                              dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                              kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                              dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                              pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                              hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                              b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                              burker dan neubauer

                              Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                              mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                              menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                              angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                              c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                              Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                              drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                              2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                              menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                              dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                              sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                              540 nm

                              d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                              Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                              disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                              ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                              volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                              hematokrit reader

                              29

                              Analisis Data

                              Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                              malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                              butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                              hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                              dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                              perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                              Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                              Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                              I = Banyaknya perlakuan

                              J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                              μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                              Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                              sum ij= Random error dari percobaan

                              HASIL DAN PEMBAHASAN

                              Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                              Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                              mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                              keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                              lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                              juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                              telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                              asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                              Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                              perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                              kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                              (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                              ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                              rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                              (plt005) (Lampiran 3)

                              0

                              5000

                              10 0

                              15 0

                              20 00

                              25 00

                              30000

                              35 00

                              Kad

                              ar M

                              DA

                              (Ug

                              0

                              00

                              00

                              0

                              0)

                              P0 P1 P2 P3 P4

                              Perlakuan

                              Kadar MDA pada Hati

                              Kadar MDA pada Ginjal

                              ab

                              c

                              bc

                              a

                              a bc

                              c

                              ab a

                              Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                              mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                              tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                              31

                              kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                              meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                              percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                              kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                              berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                              terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                              yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                              pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                              lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                              vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                              MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                              pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                              rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                              kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                              Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                              vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                              berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                              menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                              radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                              Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                              dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                              bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                              yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                              Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                              dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                              seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                              berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                              metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                              elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                              32

                              yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                              demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                              dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                              tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                              disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                              dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                              tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                              sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                              metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                              menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                              antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                              Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                              salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                              dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                              Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                              yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                              sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                              oksidasi tersebut

                              Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                              Hati dan Ginjal

                              Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                              intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                              intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                              Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                              peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                              Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                              perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                              enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                              Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                              menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                              c

                              33

                              Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                              kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                              penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                              pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                              asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                              bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                              terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                              Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                              pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                              untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                              enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                              enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                              paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                              tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                              bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                              0

                              100

                              200

                              300

                              400

                              500

                              600

                              Akt

                              ivita

                              s en

                              zim

                              SO

                              D (U

                              g)

                              P0 P1 P2 P3 P4

                              Perlakuan

                              Aktivitas SOD pada Hati

                              Aktivitas SOD pada Ginjal

                              a

                              b

                              bc c

                              a

                              ab

                              bc

                              c

                              a

                              bc

                              Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                              pada semua perlakuan

                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                              percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                              terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                              tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                              lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                              34

                              SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                              terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                              waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                              vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                              lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                              yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                              elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                              enzim antioksidan seluler seperti SOD

                              Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                              melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                              sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                              elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                              relatif stabil

                              Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                              gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                              quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                              pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                              Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                              selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                              besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                              menurunkan aktivitas enzim tersebut

                              Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                              pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                              tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                              penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                              metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                              disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                              metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                              pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                              Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                              35

                              di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                              yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                              enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                              membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                              enzim antioksidan dalam hati

                              Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                              jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                              ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                              lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                              pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                              hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                              disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                              mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                              yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                              mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                              yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                              kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                              Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                              terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                              ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                              toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                              mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                              dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                              sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                              mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                              Pengukuran Hematologi

                              Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                              jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                              plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                              yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                              transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                              36

                              gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                              hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                              1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                              Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                              disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                              BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                              terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                              kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                              BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                              rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                              rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                              Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                              jumlah BDM seperti keadaan normal

                              632678

                              868

                              738 773

                              0

                              1

                              2

                              3

                              4

                              5

                              6

                              7

                              8

                              9

                              Jum

                              lah

                              (Jut

                              am

                              m3 )

                              P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                              a

                              bc

                              bcab

                              Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                              dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                              37

                              menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                              mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                              Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                              menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                              hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                              nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                              terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                              dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                              vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                              dan P1)

                              Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                              mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                              jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                              jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                              sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                              juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                              balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                              melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                              mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                              membentuk butir darah merah yang baru

                              2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                              Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                              gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                              yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                              Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                              jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                              Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                              mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                              terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                              asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                              dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                              38

                              saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                              untuk menghilangkan tar tersebut

                              1111

                              1470

                              1849

                              12511403

                              02468

                              101214161820

                              Jum

                              lah

                              (Rib

                              um

                              m3 )

                              P0 P1 P2 P3 P4

                              Perlakuan

                              c

                              ab

                              ab b

                              Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                              Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                              terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                              menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                              peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                              3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                              Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                              gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                              kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                              rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                              demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                              memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                              vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                              menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                              homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                              rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                              kontrol

                              39

                              18561657

                              13391485

                              1380

                              02

                              468

                              101214

                              161820

                              cbcg

                              )

                              ab aa

                              Jum

                              lah

                              (

                              P0 P1 P2 P3 P4

                              Perlakuan

                              Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                              4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                              Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                              gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                              kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                              40

                              kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                              asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                              kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                              391 3965

                              5113433 4452

                              0

                              10

                              30

                              40

                              50

                              60

                              20Jum

                              lah

                              ()

                              P0 P1 P2 P3 P4

                              Perlakuan

                              a a c

                              b b

                              Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                              Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                              besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                              makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                              yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                              hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                              lambat (Guyton 1996)

                              Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                              peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                              sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                              menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                              vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                              normal akibat pemaparan asap rokok

                              41

                              KESIMPULAN DAN SARAN

                              Kesimpulan

                              Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                              dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                              (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                              organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                              gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                              yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                              asap rokok

                              Saran

                              Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                              efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                              dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                              DAFTAR PUSTAKA

                              Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                              Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                              Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                              juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                              Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                              Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                              Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                              Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                              Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                              Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                              Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                              Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                              Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                              Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                              Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                              Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                              Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                              43

                              Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                              Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                              Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                              Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                              Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                              Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                              Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                              Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                              Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                              Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                              Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                              Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                              Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                              Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                              Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                              44

                              Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                              Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                              Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                              Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                              Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                              Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                              Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                              Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                              Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                              Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                              Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                              Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                              Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                              William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                              Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                              World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                              Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                              Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                              (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                              Rata-rata Ug bb

                              1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                              (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                              608 103 plusmn 104 103

                              1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                              (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                              783 103 plusmn 126 103

                              1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                              (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                              1404 103 plusmn 148 103

                              1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                              5 0063 116959 730994

                              832 103 plusmn 148 103

                              1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                              (P4) Papar rokok lalu VitC

                              5 0107 208855 1305347

                              1258 103 plusmn 156 103

                              46

                              Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                              Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                              1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                              (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                              2433 103 plusmn 157 103

                              1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                              (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                              2467 103 plusmn 303 103

                              1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                              (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                              3242 103 plusmn 262 103

                              1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                              2521 103 plusmn 225 103

                              1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                              2882 103 plusmn 433 103

                              47

                              Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                              Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                              Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                              48

                              Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                              Rata-rata Ug bb

                              1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                              (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                              056 103 plusmn 0059103

                              1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                              (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                              051 103 plusmn 0071 103

                              1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                              (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                              030 103 plusmn 0059 103

                              1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                              046 103 plusmn 0095 103

                              1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                              032 103 plusmn 0046103

                              49

                              Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                              Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                              Rata-rata Ug bb

                              1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                              (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                              049 103 plusmn 0037 103

                              1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                              (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                              048 103 plusmn 010 103

                              1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                              (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                              018 103 plusmn 011 103

                              1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                              037 103 plusmn 006 103

                              1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                              0276 103 plusmn 0089 103

                              50

                              Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                              Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                              P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                              P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                              P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                              P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                              P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                              51

                              Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                              Perlakuan UlanganSDM

                              (jutammsup3)SDP

                              (ribummsup3)HB (gr)

                              PVC ()

                              1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                              (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                              1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                              (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                              1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                              (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                              1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                              1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                              52

                              Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                              Perlakuan Butir darah

                              merah (BDM) Butir darah putih

                              (BDP) Hemoglobin

                              (Hb) Hemtokit

                              (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                              P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                              53

                              Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                              Descriptives

                              MDAHati

                              5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                              25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                              1510385 558093534 1396793746 1102456525

                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                              Fixed EffectsRandom Effects

                              Model

                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                              95 Confidence Interval forMean

                              Between-Component

                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                              Test of Homogeneity of Variances

                              MDAHati

                              356 4 20 837

                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                              ANOVA

                              MDAHati

                              23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                              MDAHati

                              Duncana

                              5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                              059 577 110

                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                              54

                              Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                              Descriptives

                              MDAGinjal

                              5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                              25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                              1555947 227737741 314137771 1040740136

                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                              Fixed EffectsRandom Effects

                              Model

                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                              95 Confidence Interval forMean

                              Minimum Maximum

                              Between-Component

                              Variance

                              Test of Homogeneity of Variances

                              MDAGinjal

                              693 4 20 605

                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                              ANOVA

                              MDAGinjal

                              24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                              MDAGinjal

                              Duncana

                              5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                              655 065 065

                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                              55

                              Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                              Descriptives

                              SODHati

                              5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                              25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                              50977092 29079210 57386230 1206030928

                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                              Fixed EffectsRandom Effects

                              Model

                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                              95 Confidence Interval forMean

                              Minimum Maximum

                              Between-Component

                              Variance

                              Test of Homogeneity of Variances

                              SODHati

                              825 4 20 525

                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                              ANOVA

                              SODHati

                              2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                              3531674 24

                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                              SODHati

                              Duncana

                              5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                              574 267 267

                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                              56

                              Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                              Descriptives

                              SODGinjal

                              5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                              25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                              59235411 19751293 52644067 1600187570

                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                              Fixed EffectsRandom Effects

                              Model

                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                              95 Confidence Interval forMean

                              Between-Component

                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                              Test of Homogeneity of Variances

                              SODGinjal

                              1408 4 20 267

                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                              ANOVA

                              SODGinjal

                              3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                              SODGinjal

                              Duncana

                              5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                              111 091 058

                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                              57

                              Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                              Descriptives

                              SDM

                              5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                              25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                              52176 60470 89442 123329

                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                              Fixed EffectsRandom Effects

                              Model

                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                              5 Confidence Interval foMean

                              Minimum Maximum

                              Between-Component

                              Variance

                              BDM

                              Test of Homogeneity of Variances

                              SDM

                              1838 4 20 161

                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                              BDM

                              ANOVA

                              SDM

                              27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                              BDM

                              SDM

                              Duncana

                              5 632405 637605 767805 802005 90800

                              919 507 1000

                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                              BDM

                              58

                              Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                              Descriptives

                              SDP

                              5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                              25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                              124650 107075 176293 690107

                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                              Fixed EffectsRandom Effects

                              Model

                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                              5 Confidence Interval foMean

                              Minimum Maximum

                              Between-Component

                              Variance

                              BDP

                              Test of Homogeneity of Variances

                              SDP

                              971 4 20 445

                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                              BDP

                              ANOVA

                              SDP

                              155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                              242157 24

                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                              BDP

                              SDP

                              Duncana

                              5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                              300 131 1000

                              KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                              BDP

                              59

                              Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                              Descriptives

                              HB

                              5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                              25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                              95458 127857 180863 399305

                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                              Fixed EffectsRandom Effects

                              Model

                              N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                              95 Confidence Interval forMean

                              Minimum Maximum

                              Between-Component

                              Variance

                              Test of Homogeneity of Variances

                              HB

                              413 4 20 797

                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                              ANOVA

                              HB

                              91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                              147428 24

                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                              HB

                              Duncana

                              5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                              211 120 075

                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                              Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                              60

                              Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                              Descriptives

                              PVC

                              ANOVA

                              PVC

                              466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                              PCV

                              Test of Homogeneity of Variances

                              PVC

                              1570 4 20 221

                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                              PCV

                              5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                              25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                              215926 375209 495111 2209140

                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                              Fixed EffectsRandom Effects

                              Model

                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                              95 Confidence Interval forMean

                              Minimum Maximum

                              Between-Component

                              Variance

                              PCV

                              PVC

                              Duncana

                              5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                              729 490 1000

                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                              PCV

                              61

                              Lampiran 17 Kurva standar MDA

                              Konsentrasi (pmol50microL)

                              Absorbansi 515 nm

                              500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                              500040003000200010000

                              025

                              020

                              015

                              010

                              005

                              000

                              X

                              Y

                              S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                              Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                              62

                              Lampiran 18 Kurva standar SOD

                              Konsentrasi Uml protein

                              Absorbansi 550 nm

                              0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                              5004003002001000

                              0025

                              0020

                              0015

                              0010

                              0005

                              0000

                              X

                              Y

                              S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                              Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                              • COVER
                              • PERNYATAAN
                              • ABSTRACT
                              • RINGKASAN
                              • Hak cipta
                              • halaman judul
                              • lembar pengesahan
                              • PRAKATA
                              • RIWAYAT HIDUP
                              • RIWAYAT HIDUP
                              • DAFTAR ISI
                              • DAFTAR TABEL
                              • DAFTAR GAMBAR
                              • DAFTAR LAMPIRAN
                              • PENDAHULUAN
                              • TINJAUAN PUSTAKA
                              • BAHAN DAN METODE
                              • HASIL DAN PEMBAHASAN
                              • KESIMPULAN DAN SARAN
                              • DAFTAR PUSTAKA
                              • LAMPIRAN13

                                DAFTAR LAMPIRAN

                                Halaman 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua

                                perlakuan 45

                                2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua

                                perlakuan 46

                                3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan

                                ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 47

                                4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan

                                pada semua perlakuan 48

                                5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan

                                pada semua perlakuan 49

                                6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase

                                (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan 50

                                7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP)

                                hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PCV) 51

                                8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah

                                putih hemoglobin dan hematokrit 52

                                9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan

                                pada semua perlakuan 53

                                10 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) ginjal tikus jantan

                                pada semua perlakuan 54

                                11 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus

                                jantan pada semua perlakuan 55

                                12 Uji statistik aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus

                                jantan pada semua perlakuan 56

                                13 Uji statistik jumlah butir darah merah 57

                                14 Uji statistik jumlah butir darah putih 58

                                15 Uji statistik jumlah hemoglobin 59

                                16 Uji statistik jumlah hematokrit 60

                                17 Kurva standar MDA 61

                                18 Kurva standar SOD 62

                                iv

                                PENDAHULUAN

                                Latar Belakang

                                Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                                yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                                merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                                penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                                60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                                Tobacco Survey 2000)

                                Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                                smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                                dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                                rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                                maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                                mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                                tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                                Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                                kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                                umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                                kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                                mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                                kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                                penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                                perokok (Susanna 2003)

                                Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                                mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                                (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                                proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                                yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                                kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                                bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                                mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                                2

                                nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                                bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                                quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                                tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                                interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                                Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                                antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                                dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                                proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                                Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                                perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                                dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                                yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                                peroksidase (GSH Px)

                                Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                                melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                                Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                                pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                                antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                                peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                                kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                                ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                                memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                                molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                                adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                                dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                                melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                                melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                                2000)

                                Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                                dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                                melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                                3

                                usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                                vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                                pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                                kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                                udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                                vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                                rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                                Rumusan Masalah

                                Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                                mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                                tikus jantan

                                Tujuan Penelitian

                                Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                                bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                                Hipotesis

                                Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                                kretek

                                Manfaat Penelitian

                                Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                                vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                                penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                                atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                                4

                                TINJAUAN PUSTAKA

                                Rokok

                                Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                                yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                                kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                                dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                                industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                                yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                                dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                                aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                                pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                                diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                                dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                                (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                                rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                                usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                                (Susanna et al 2003)

                                Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                                batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                                kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                                menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                                monoksida (CO)

                                Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                                fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                                terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                                sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                                nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                                menghambat aktivitas silia

                                Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                                merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                                paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                                5

                                karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                                paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                                pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                                bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                                peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                                selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                                Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                                sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                                dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                                yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                                sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                                oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                                akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                                berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                                mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                                zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                                pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                                semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                                Radikal Bebas

                                Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                                kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                                ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                                molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                                orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                                oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                                bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                                sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                                pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                                Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                                yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                                dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                                6

                                metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                                elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                                kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                                berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                                radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                                Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                                Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                                secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                                maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                                (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                                secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                                homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                                penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                                secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                                radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                                hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                                oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                                (hypochlorous acid)

                                Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                                perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                                lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                                sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                                reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                                7

                                dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                                mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                                kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                                proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                                komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                                Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                                menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                                lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                                (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                                langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                                keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                                Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                                berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                                dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                                yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                                radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                                bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                                merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                                proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                                Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                                lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                                2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                                jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                                produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                                terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                                dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                                Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                                normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                                kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                                menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                                mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                                8

                                satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                                arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                                diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                                beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                                mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                                Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                                karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                                mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                                terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                                Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                                diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                                menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                                dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                                abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                                akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                                menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                                tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                                dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                                (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                                bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                                berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                                1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                                senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                                dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                                sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                                degeneratif (Halliwell 1992)

                                Antioksidan

                                Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                                makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                                terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                                (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                                9

                                Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                10

                                senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                tiga janis yaitu

                                1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                berikut

                                ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                X˙ + RH R˙ + XH

                                Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                R˙ + O2 ROO˙

                                ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                11

                                ROO˙ + R˙ ROO

                                R˙ + R˙ RR

                                Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                Vitamin C

                                Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                12

                                mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                (a) (b) (c)

                                Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                Gugus ini terletak pada atom C

                                2 dan C

                                3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                akibat asap rokok

                                Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                13

                                Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                scavenger karena sifat kimianya

                                Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                14

                                (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                Usia Kebutuhan vitC mghari

                                0-6 bulan 40 (AI)

                                7-12 bulan 50 (AI)

                                1-3 tahun 15 mghari

                                4-8 tahun 25 mghari

                                9-13 tahun 45 mghari

                                14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                15

                                buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                lewat usus menjadi terbatas

                                Hematologi

                                Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                a Butir darah merah (BDM)

                                Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                16

                                b Butir darah putih (BDP)

                                Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                c Hemoglobin (Hb)

                                Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                17

                                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                d Hematokrit (PCV)

                                Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                BAHAN DAN METODE

                                Waktu dan Tempat Penelitian

                                Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                Bahan dan Alat

                                Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                1 Hewan coba

                                Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                2 Rokok

                                Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                Merah 276 1666 4577 1470

                                Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                19

                                kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                menithari

                                Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                0 1 2 3 4 5 6

                                Rokok

                                8 batang60 menithari

                                6 batang60 menithari

                                4 batang60 menithari

                                05 05 15 35 45 45 45

                                05 05 05 25 35 45 45

                                05 05 05 05 05 05 05

                                Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                3 Vitamin C

                                Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                (Hariyatmi 2004)

                                Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                Dosis Manusia Dosis Tikus

                                1500 mgkgbbhari

                                3000 mgkgbbhari

                                4500 mgkgbbhari

                                427 mgkgbbhari

                                857 mgkgbbhari

                                1285 mgkgbbhari

                                Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                20

                                yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                bbhari untuk tikus

                                Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                0 1 2 3 4 5 6

                                Kontrol

                                VitC 427 mgkgbbhari

                                857 mgkgbbhari

                                1285 mgkgbbhari

                                05 05 05 05 05 05 05

                                05 05 05 05 05 05 05

                                05 05 05 05 05 05 05

                                05 05 05 15 35 35 35

                                Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                d d

                                21

                                g c a

                                b

                                de f

                                A

                                CE

                                G

                                B

                                F

                                D

                                Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                Keterangan gambar

                                a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                pemaparan asap rokok

                                b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                chamber

                                c Tempat pembakaran rokok

                                d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                e air pump sebagai alat pemompa udara

                                f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                g Tabung oksigen

                                Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                22

                                hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                inkubator dan hematokrit reader

                                Metode Penelitian

                                Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                1 Tahap Persiapan

                                Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                bersih

                                Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                dan tidak diberi vitamin C

                                2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                rokok

                                3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                vitamin C

                                4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                secara bersamaan

                                23

                                5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                secara tidak bersamaan

                                Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                a Proses pemaparan

                                Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                (a) (b) (c)

                                Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                b Proses pemberian vitamin C

                                Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                24

                                jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                Hari Penelitian Perlakuan

                                1 30 31 60 61

                                P0

                                P1

                                Ket

                                P2

                                P3

                                P4

                                Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                Pemberian vitamin C

                                Hari pengambilan sampel

                                Pemaparan asap rokok

                                3 Tahap Pengambilan Sampel

                                Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                a Kadar malondialdehida (MDA)

                                b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                25

                                2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                d Jumlah hematokrit (PCV)

                                Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                4 Tahapan Analisis

                                a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                (Conti dan Sutherland 1991)

                                1 Persiapan larutan standar

                                Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                17)

                                2 Pengukuran Kadar MDA

                                Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                26

                                menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                532 nm

                                MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                standar

                                b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                (Chen et al 1996)

                                1 Persiapan Larutan Standar

                                Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                kurva standar (Lampiran 18)

                                2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                27

                                superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                gelombang 550 nm

                                Reaksinya

                                Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                dikonversi dengan rumus

                                SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                standar

                                28

                                c Pengukuran Hematologi

                                a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                burker dan neubauer

                                Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                burker dan neubauer

                                Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                540 nm

                                d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                hematokrit reader

                                29

                                Analisis Data

                                Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                I = Banyaknya perlakuan

                                J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                sum ij= Random error dari percobaan

                                HASIL DAN PEMBAHASAN

                                Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                (plt005) (Lampiran 3)

                                0

                                5000

                                10 0

                                15 0

                                20 00

                                25 00

                                30000

                                35 00

                                Kad

                                ar M

                                DA

                                (Ug

                                0

                                00

                                00

                                0

                                0)

                                P0 P1 P2 P3 P4

                                Perlakuan

                                Kadar MDA pada Hati

                                Kadar MDA pada Ginjal

                                ab

                                c

                                bc

                                a

                                a bc

                                c

                                ab a

                                Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                31

                                kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                32

                                yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                oksidasi tersebut

                                Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                Hati dan Ginjal

                                Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                c

                                33

                                Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                0

                                100

                                200

                                300

                                400

                                500

                                600

                                Akt

                                ivita

                                s en

                                zim

                                SO

                                D (U

                                g)

                                P0 P1 P2 P3 P4

                                Perlakuan

                                Aktivitas SOD pada Hati

                                Aktivitas SOD pada Ginjal

                                a

                                b

                                bc c

                                a

                                ab

                                bc

                                c

                                a

                                bc

                                Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                pada semua perlakuan

                                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                34

                                SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                relatif stabil

                                Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                35

                                di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                enzim antioksidan dalam hati

                                Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                Pengukuran Hematologi

                                Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                36

                                gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                jumlah BDM seperti keadaan normal

                                632678

                                868

                                738 773

                                0

                                1

                                2

                                3

                                4

                                5

                                6

                                7

                                8

                                9

                                Jum

                                lah

                                (Jut

                                am

                                m3 )

                                P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                a

                                bc

                                bcab

                                Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                37

                                menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                dan P1)

                                Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                membentuk butir darah merah yang baru

                                2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                38

                                saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                untuk menghilangkan tar tersebut

                                1111

                                1470

                                1849

                                12511403

                                02468

                                101214161820

                                Jum

                                lah

                                (Rib

                                um

                                m3 )

                                P0 P1 P2 P3 P4

                                Perlakuan

                                c

                                ab

                                ab b

                                Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                kontrol

                                39

                                18561657

                                13391485

                                1380

                                02

                                468

                                101214

                                161820

                                cbcg

                                )

                                ab aa

                                Jum

                                lah

                                (

                                P0 P1 P2 P3 P4

                                Perlakuan

                                Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                40

                                kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                391 3965

                                5113433 4452

                                0

                                10

                                30

                                40

                                50

                                60

                                20Jum

                                lah

                                ()

                                P0 P1 P2 P3 P4

                                Perlakuan

                                a a c

                                b b

                                Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                lambat (Guyton 1996)

                                Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                normal akibat pemaparan asap rokok

                                41

                                KESIMPULAN DAN SARAN

                                Kesimpulan

                                Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                asap rokok

                                Saran

                                Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                DAFTAR PUSTAKA

                                Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                43

                                Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                44

                                Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                Rata-rata Ug bb

                                1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                608 103 plusmn 104 103

                                1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                783 103 plusmn 126 103

                                1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                1404 103 plusmn 148 103

                                1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                5 0063 116959 730994

                                832 103 plusmn 148 103

                                1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                (P4) Papar rokok lalu VitC

                                5 0107 208855 1305347

                                1258 103 plusmn 156 103

                                46

                                Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                2433 103 plusmn 157 103

                                1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                2467 103 plusmn 303 103

                                1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                3242 103 plusmn 262 103

                                1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                2521 103 plusmn 225 103

                                1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                2882 103 plusmn 433 103

                                47

                                Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                48

                                Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                Rata-rata Ug bb

                                1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                056 103 plusmn 0059103

                                1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                051 103 plusmn 0071 103

                                1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                030 103 plusmn 0059 103

                                1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                046 103 plusmn 0095 103

                                1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                032 103 plusmn 0046103

                                49

                                Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                Rata-rata Ug bb

                                1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                049 103 plusmn 0037 103

                                1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                048 103 plusmn 010 103

                                1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                018 103 plusmn 011 103

                                1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                037 103 plusmn 006 103

                                1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                0276 103 plusmn 0089 103

                                50

                                Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                51

                                Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                Perlakuan UlanganSDM

                                (jutammsup3)SDP

                                (ribummsup3)HB (gr)

                                PVC ()

                                1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                52

                                Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                Perlakuan Butir darah

                                merah (BDM) Butir darah putih

                                (BDP) Hemoglobin

                                (Hb) Hemtokit

                                (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                53

                                Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                Descriptives

                                MDAHati

                                5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                Fixed EffectsRandom Effects

                                Model

                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                95 Confidence Interval forMean

                                Between-Component

                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                Test of Homogeneity of Variances

                                MDAHati

                                356 4 20 837

                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                ANOVA

                                MDAHati

                                23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                MDAHati

                                Duncana

                                5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                059 577 110

                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                54

                                Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                Descriptives

                                MDAGinjal

                                5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                1555947 227737741 314137771 1040740136

                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                Fixed EffectsRandom Effects

                                Model

                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                95 Confidence Interval forMean

                                Minimum Maximum

                                Between-Component

                                Variance

                                Test of Homogeneity of Variances

                                MDAGinjal

                                693 4 20 605

                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                ANOVA

                                MDAGinjal

                                24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                MDAGinjal

                                Duncana

                                5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                655 065 065

                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                55

                                Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                Descriptives

                                SODHati

                                5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                50977092 29079210 57386230 1206030928

                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                Fixed EffectsRandom Effects

                                Model

                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                95 Confidence Interval forMean

                                Minimum Maximum

                                Between-Component

                                Variance

                                Test of Homogeneity of Variances

                                SODHati

                                825 4 20 525

                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                ANOVA

                                SODHati

                                2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                3531674 24

                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                SODHati

                                Duncana

                                5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                574 267 267

                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                56

                                Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                Descriptives

                                SODGinjal

                                5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                59235411 19751293 52644067 1600187570

                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                Fixed EffectsRandom Effects

                                Model

                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                95 Confidence Interval forMean

                                Between-Component

                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                Test of Homogeneity of Variances

                                SODGinjal

                                1408 4 20 267

                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                ANOVA

                                SODGinjal

                                3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                SODGinjal

                                Duncana

                                5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                111 091 058

                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                57

                                Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                Descriptives

                                SDM

                                5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                52176 60470 89442 123329

                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                Fixed EffectsRandom Effects

                                Model

                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                5 Confidence Interval foMean

                                Minimum Maximum

                                Between-Component

                                Variance

                                BDM

                                Test of Homogeneity of Variances

                                SDM

                                1838 4 20 161

                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                BDM

                                ANOVA

                                SDM

                                27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                BDM

                                SDM

                                Duncana

                                5 632405 637605 767805 802005 90800

                                919 507 1000

                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                BDM

                                58

                                Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                Descriptives

                                SDP

                                5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                124650 107075 176293 690107

                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                Fixed EffectsRandom Effects

                                Model

                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                5 Confidence Interval foMean

                                Minimum Maximum

                                Between-Component

                                Variance

                                BDP

                                Test of Homogeneity of Variances

                                SDP

                                971 4 20 445

                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                BDP

                                ANOVA

                                SDP

                                155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                242157 24

                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                BDP

                                SDP

                                Duncana

                                5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                300 131 1000

                                KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                BDP

                                59

                                Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                Descriptives

                                HB

                                5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                95458 127857 180863 399305

                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                Fixed EffectsRandom Effects

                                Model

                                N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                95 Confidence Interval forMean

                                Minimum Maximum

                                Between-Component

                                Variance

                                Test of Homogeneity of Variances

                                HB

                                413 4 20 797

                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                ANOVA

                                HB

                                91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                147428 24

                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                HB

                                Duncana

                                5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                211 120 075

                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                60

                                Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                Descriptives

                                PVC

                                ANOVA

                                PVC

                                466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                PCV

                                Test of Homogeneity of Variances

                                PVC

                                1570 4 20 221

                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                PCV

                                5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                215926 375209 495111 2209140

                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                Fixed EffectsRandom Effects

                                Model

                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                95 Confidence Interval forMean

                                Minimum Maximum

                                Between-Component

                                Variance

                                PCV

                                PVC

                                Duncana

                                5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                729 490 1000

                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                PCV

                                61

                                Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                Konsentrasi (pmol50microL)

                                Absorbansi 515 nm

                                500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                500040003000200010000

                                025

                                020

                                015

                                010

                                005

                                000

                                X

                                Y

                                S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                62

                                Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                Konsentrasi Uml protein

                                Absorbansi 550 nm

                                0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                5004003002001000

                                0025

                                0020

                                0015

                                0010

                                0005

                                0000

                                X

                                Y

                                S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                • COVER
                                • PERNYATAAN
                                • ABSTRACT
                                • RINGKASAN
                                • Hak cipta
                                • halaman judul
                                • lembar pengesahan
                                • PRAKATA
                                • RIWAYAT HIDUP
                                • RIWAYAT HIDUP
                                • DAFTAR ISI
                                • DAFTAR TABEL
                                • DAFTAR GAMBAR
                                • DAFTAR LAMPIRAN
                                • PENDAHULUAN
                                • TINJAUAN PUSTAKA
                                • BAHAN DAN METODE
                                • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                • KESIMPULAN DAN SARAN
                                • DAFTAR PUSTAKA
                                • LAMPIRAN13

                                  PENDAHULUAN

                                  Latar Belakang

                                  Kebiasaan merokok merupakan kebudayaan manusia sejak ratusan tahun

                                  yang lalu dan penggemarnya pun semakin meningkat bahkan sekarang telah

                                  merambah dikalangan remaja dan anak sekolah Saat ini sekitar 30 persen

                                  penduduk Indonesia adalah perokok sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar

                                  60 persen laki-laki dan 5 persen wanita Indonesia perokok (WHO Global Youth

                                  Tobacco Survey 2000)

                                  Asap rokok dalam lingkungan terdiri dari asap arus utama (mainstream

                                  smoke) dan asap arus samping (sidestreaem smoke) Asap arus utama dihisap dan

                                  dikeluarkan oleh perokok sedangkan asap arus samping dihasilkan dari ujung

                                  rokok diantara kedua hisapan Dalam ruangan dimana terdapat orang merokok

                                  maka asap yang dihasilkan terbanyak dari asap arus samping Asap tersebut akan

                                  mengganggu lebih banyak pada orang bukan perokok yang berada pada ruangan

                                  tersebut (Kritz et al 1995 Widodo 2006)

                                  Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap

                                  kesehatan lingkungan dari asap rokok seperti larangan merokok di tempat-tempat

                                  umum tempat kerja dan instalasi khusus Bahkan peringatan pemerintah dalam

                                  kemasan rokok yang menyatakan ldquomerokok dapat merugikan kesehatanrdquo tidak

                                  mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Susanna 2003) Menurut organisasi

                                  kesehatan dunia (WHO) lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok adalah

                                  penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan

                                  perokok (Susanna 2003)

                                  Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok

                                  mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas Menurut Sauriasari

                                  (2006) bahwa radikal bebas adalah produk antara yang terbentuk dalam berbagai

                                  proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel pernapasan olah raga

                                  yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok asap

                                  kendaraan bahan pencemar dan juga radiasi Asap rokok mengandung berbagai

                                  bahan kimia antara lain nikotin karbon monoksida tar dan khusus rokok kretek

                                  mengandung eugenol Bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik terdiri dari

                                  2

                                  nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                                  bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                                  quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                                  tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                                  interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                                  Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                                  antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                                  dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                                  proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                                  Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                                  perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                                  dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                                  yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                                  peroksidase (GSH Px)

                                  Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                                  melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                                  Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                                  pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                                  antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                                  peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                                  kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                                  ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                                  memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                                  molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                                  adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                                  dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                                  melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                                  melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                                  2000)

                                  Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                                  dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                                  melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                                  3

                                  usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                                  vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                                  pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                                  kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                                  udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                                  vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                                  rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                                  Rumusan Masalah

                                  Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                                  mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                                  tikus jantan

                                  Tujuan Penelitian

                                  Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                                  bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                                  Hipotesis

                                  Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                                  kretek

                                  Manfaat Penelitian

                                  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                                  vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                                  penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                                  atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                                  4

                                  TINJAUAN PUSTAKA

                                  Rokok

                                  Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                                  yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                                  kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                                  dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                                  industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                                  yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                                  dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                                  aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                                  pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                                  diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                                  dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                                  (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                                  rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                                  usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                                  (Susanna et al 2003)

                                  Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                                  batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                                  kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                                  menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                                  monoksida (CO)

                                  Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                                  fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                                  terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                                  sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                                  nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                                  menghambat aktivitas silia

                                  Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                                  merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                                  paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                                  5

                                  karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                                  paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                                  pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                                  bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                                  peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                                  selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                                  Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                                  sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                                  dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                                  yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                                  sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                                  oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                                  akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                                  berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                                  mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                                  zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                                  pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                                  semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                                  Radikal Bebas

                                  Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                                  kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                                  ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                                  molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                                  orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                                  oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                                  bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                                  sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                                  pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                                  Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                                  yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                                  dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                                  6

                                  metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                                  elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                                  kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                                  berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                                  radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                                  Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                                  Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                                  secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                                  maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                                  (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                                  secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                                  homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                                  penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                                  secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                                  radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                                  hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                                  oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                                  (hypochlorous acid)

                                  Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                                  perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                                  lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                                  sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                                  reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                                  7

                                  dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                                  mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                                  kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                                  proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                                  komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                                  Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                                  menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                                  lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                                  (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                                  langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                                  keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                                  Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                                  berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                                  dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                                  yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                                  radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                                  bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                                  merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                                  proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                                  Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                                  lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                                  2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                                  jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                                  produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                                  terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                                  dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                                  Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                                  normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                                  kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                                  menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                                  mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                                  8

                                  satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                                  arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                                  diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                                  beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                                  mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                                  Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                                  karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                                  mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                                  terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                                  Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                                  diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                                  menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                                  dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                                  abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                                  akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                                  menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                                  tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                                  dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                                  (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                                  bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                                  berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                                  1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                                  senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                                  dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                                  sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                                  degeneratif (Halliwell 1992)

                                  Antioksidan

                                  Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                                  makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                                  terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                                  (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                                  9

                                  Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                  antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                  enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                  senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                  menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                  menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                  radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                  dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                  senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                  Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                  memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                  mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                  dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                  langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                  oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                  memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                  untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                  nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                  banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                  lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                  Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                  Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                  terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                  yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                  Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                  serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                  lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                  senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                  radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                  scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                  terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                  10

                                  senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                  asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                  Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                  tiga janis yaitu

                                  1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                  endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                  glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                  2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                  vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                  3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                  hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                  (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                  Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                  oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                  melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                  asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                  dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                  berikut

                                  ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                  X˙ + RH R˙ + XH

                                  Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                  oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                  R˙ + O2 ROO˙

                                  ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                  dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                  menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                  lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                  ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                  11

                                  ROO˙ + R˙ ROO

                                  R˙ + R˙ RR

                                  Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                  hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                  bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                  Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                  Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                  (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                  or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                  hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                  reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                  bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                  generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                  Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                  lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                  metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                  peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                  terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                  pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                  banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                  1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                  tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                  Vitamin C

                                  Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                  gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                  penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                  bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                  Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                  informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                  12

                                  mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                  yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                  Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                  menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                  plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                  (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                  air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                  askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                  Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                  radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                  elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                  (a) (b) (c)

                                  Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                  Gugus ini terletak pada atom C

                                  2 dan C

                                  3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                  vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                  pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                  akibat asap rokok

                                  Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                  berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                  berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                  glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                  (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                  terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                  mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                  13

                                  Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                  dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                  tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                  ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                  bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                  dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                  (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                  antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                  terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                  karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                  teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                  stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                  kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                  dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                  yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                  atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                  scavenger karena sifat kimianya

                                  Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                  Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                  bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                  dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                  Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                  sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                  oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                  logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                  Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                  yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                  dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                  natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                  penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                  respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                  molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                  14

                                  (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                  penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                  temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                  Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                  vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                  bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                  Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                  individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                  kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                  membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                  sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                  dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                  Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                  Usia Kebutuhan vitC mghari

                                  0-6 bulan 40 (AI)

                                  7-12 bulan 50 (AI)

                                  1-3 tahun 15 mghari

                                  4-8 tahun 25 mghari

                                  9-13 tahun 45 mghari

                                  14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                  Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                  dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                  mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                  adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                  penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                  vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                  Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                  sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                  dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                  15

                                  buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                  perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                  dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                  per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                  keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                  vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                  membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                  yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                  lewat usus menjadi terbatas

                                  Hematologi

                                  Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                  dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                  serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                  ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                  hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                  terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                  dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                  x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                  a Butir darah merah (BDM)

                                  Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                  Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                  hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                  lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                  kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                  menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                  meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                  butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                  terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                  16

                                  b Butir darah putih (BDP)

                                  Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                  dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                  yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                  eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                  dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                  (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                  apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                  sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                  dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                  elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                  mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                  tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                  sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                  peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                  terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                  c Hemoglobin (Hb)

                                  Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                  vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                  bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                  yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                  yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                  molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                  Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                  oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                  oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                  PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                  H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                  Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                  terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                  17

                                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                  d Hematokrit (PCV)

                                  Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                  hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                  Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                  yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                  arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                  dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                  dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                  (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                  hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                  dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                  mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                  BAHAN DAN METODE

                                  Waktu dan Tempat Penelitian

                                  Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                  Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                  bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                  Bahan dan Alat

                                  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                  1 Hewan coba

                                  Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                  (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                  berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                  2 Rokok

                                  Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                  kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                  Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                  Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                  Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                  Merah 276 1666 4577 1470

                                  Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                  ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                  delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                  puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                  pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                  setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                  tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                  kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                  terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                  rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                  19

                                  kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                  kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                  rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                  untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                  menithari

                                  Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                  Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                  0 1 2 3 4 5 6

                                  Rokok

                                  8 batang60 menithari

                                  6 batang60 menithari

                                  4 batang60 menithari

                                  05 05 15 35 45 45 45

                                  05 05 05 25 35 45 45

                                  05 05 05 05 05 05 05

                                  Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                  3 Vitamin C

                                  Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                  ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                  biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                  bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                  minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                  mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                  badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                  (Hariyatmi 2004)

                                  Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                  Dosis Manusia Dosis Tikus

                                  1500 mgkgbbhari

                                  3000 mgkgbbhari

                                  4500 mgkgbbhari

                                  427 mgkgbbhari

                                  857 mgkgbbhari

                                  1285 mgkgbbhari

                                  Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                  sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                  20

                                  yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                  bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                  tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                  cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                  penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                  bbhari untuk tikus

                                  Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                  Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                  0 1 2 3 4 5 6

                                  Kontrol

                                  VitC 427 mgkgbbhari

                                  857 mgkgbbhari

                                  1285 mgkgbbhari

                                  05 05 05 05 05 05 05

                                  05 05 05 05 05 05 05

                                  05 05 05 05 05 05 05

                                  05 05 05 15 35 35 35

                                  Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                  4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                  murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                  (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                  bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                  khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                  hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                  Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                  Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                  memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                  penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                  dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                  kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                  d d

                                  21

                                  g c a

                                  b

                                  de f

                                  A

                                  CE

                                  G

                                  B

                                  F

                                  D

                                  Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                  Keterangan gambar

                                  a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                  pemaparan asap rokok

                                  b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                  chamber

                                  c Tempat pembakaran rokok

                                  d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                  e air pump sebagai alat pemompa udara

                                  f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                  g Tabung oksigen

                                  Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                  pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                  menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                  dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                  Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                  agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                  chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                  saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                  melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                  atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                  kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                  Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                  spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                  22

                                  hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                  inkubator dan hematokrit reader

                                  Metode Penelitian

                                  Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                  coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                  1 Tahap Persiapan

                                  Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                  ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                  sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                  minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                  degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                  pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                  bersih

                                  Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                  Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                  terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                  1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                  dan tidak diberi vitamin C

                                  2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                  rokok

                                  3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                  vitamin C

                                  4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                  secara bersamaan

                                  23

                                  5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                  secara tidak bersamaan

                                  Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                  diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                  a Proses pemaparan

                                  Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                  kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                  dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                  pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                  pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                  asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                  rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                  setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                  pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                  kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                  perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                  (a) (b) (c)

                                  Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                  b Proses pemberian vitamin C

                                  Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                  menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                  Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                  diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                  24

                                  jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                  setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                  pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                  Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                  Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                  dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                  Hari Penelitian Perlakuan

                                  1 30 31 60 61

                                  P0

                                  P1

                                  Ket

                                  P2

                                  P3

                                  P4

                                  Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                  Pemberian vitamin C

                                  Hari pengambilan sampel

                                  Pemaparan asap rokok

                                  3 Tahap Pengambilan Sampel

                                  Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                  pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                  1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                  a Kadar malondialdehida (MDA)

                                  b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                  25

                                  2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                  a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                  b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                  c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                  d Jumlah hematokrit (PCV)

                                  Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                  kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                  pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                  untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                  dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                  bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                  aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                  digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                  berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                  kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                  kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                  suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                  4 Tahapan Analisis

                                  a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                  (Conti dan Sutherland 1991)

                                  1 Persiapan larutan standar

                                  Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                  mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                  mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                  yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                  17)

                                  2 Pengukuran Kadar MDA

                                  Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                  berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                  ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                  sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                  26

                                  menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                  ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                  klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                  ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                  disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                  jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                  025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                  trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                  hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                  dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                  air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                  sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                  532 nm

                                  MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                  A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                  standar

                                  b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                  (Chen et al 1996)

                                  1 Persiapan Larutan Standar

                                  Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                  sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                  250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                  kurva standar (Lampiran 18)

                                  2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                  Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                  ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                  menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                  dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                  (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                  Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                  reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                  xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                  27

                                  superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                  ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                  gelombang 550 nm

                                  Reaksinya

                                  Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                  O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                  2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                  Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                  Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                  oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                  sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                  pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                  dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                  ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                  secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                  divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                  terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                  sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                  Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                  dikonversi dengan rumus

                                  SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                  A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                  standar

                                  28

                                  c Pengukuran Hematologi

                                  a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                  burker dan neubauer

                                  Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                  dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                  kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                  dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                  pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                  hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                  b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                  burker dan neubauer

                                  Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                  mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                  menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                  angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                  c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                  Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                  drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                  2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                  menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                  dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                  sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                  540 nm

                                  d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                  Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                  disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                  ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                  volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                  hematokrit reader

                                  29

                                  Analisis Data

                                  Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                  malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                  butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                  hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                  dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                  perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                  Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                  Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                  I = Banyaknya perlakuan

                                  J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                  μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                  Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                  sum ij= Random error dari percobaan

                                  HASIL DAN PEMBAHASAN

                                  Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                  Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                  mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                  keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                  lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                  juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                  telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                  asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                  Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                  perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                  kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                  (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                  ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                  rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                  (plt005) (Lampiran 3)

                                  0

                                  5000

                                  10 0

                                  15 0

                                  20 00

                                  25 00

                                  30000

                                  35 00

                                  Kad

                                  ar M

                                  DA

                                  (Ug

                                  0

                                  00

                                  00

                                  0

                                  0)

                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                  Perlakuan

                                  Kadar MDA pada Hati

                                  Kadar MDA pada Ginjal

                                  ab

                                  c

                                  bc

                                  a

                                  a bc

                                  c

                                  ab a

                                  Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                  mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                  tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                  31

                                  kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                  meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                  percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                  kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                  berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                  terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                  yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                  pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                  lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                  vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                  MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                  pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                  rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                  kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                  Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                  vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                  berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                  menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                  radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                  Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                  dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                  bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                  yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                  Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                  dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                  seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                  berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                  metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                  elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                  32

                                  yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                  demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                  dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                  tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                  disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                  dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                  tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                  sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                  metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                  menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                  antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                  Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                  salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                  dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                  Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                  yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                  sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                  oksidasi tersebut

                                  Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                  Hati dan Ginjal

                                  Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                  intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                  intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                  Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                  peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                  Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                  perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                  enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                  Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                  menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                  c

                                  33

                                  Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                  kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                  penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                  pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                  asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                  bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                  terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                  Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                  pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                  untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                  enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                  enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                  paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                  tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                  bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                  0

                                  100

                                  200

                                  300

                                  400

                                  500

                                  600

                                  Akt

                                  ivita

                                  s en

                                  zim

                                  SO

                                  D (U

                                  g)

                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                  Perlakuan

                                  Aktivitas SOD pada Hati

                                  Aktivitas SOD pada Ginjal

                                  a

                                  b

                                  bc c

                                  a

                                  ab

                                  bc

                                  c

                                  a

                                  bc

                                  Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                  pada semua perlakuan

                                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                  percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                  terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                  tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                  lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                  34

                                  SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                  terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                  waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                  vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                  lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                  yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                  elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                  enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                  Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                  melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                  sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                  elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                  relatif stabil

                                  Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                  gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                  quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                  pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                  Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                  selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                  besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                  menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                  Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                  pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                  tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                  penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                  metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                  disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                  metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                  pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                  Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                  35

                                  di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                  yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                  enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                  membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                  enzim antioksidan dalam hati

                                  Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                  jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                  ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                  lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                  pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                  hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                  disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                  mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                  yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                  mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                  yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                  kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                  Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                  terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                  ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                  toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                  mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                  dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                  sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                  mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                  Pengukuran Hematologi

                                  Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                  jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                  plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                  yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                  transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                  36

                                  gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                  hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                  1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                  Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                  disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                  BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                  terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                  kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                  BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                  rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                  rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                  Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                  jumlah BDM seperti keadaan normal

                                  632678

                                  868

                                  738 773

                                  0

                                  1

                                  2

                                  3

                                  4

                                  5

                                  6

                                  7

                                  8

                                  9

                                  Jum

                                  lah

                                  (Jut

                                  am

                                  m3 )

                                  P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                  a

                                  bc

                                  bcab

                                  Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                  dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                  37

                                  menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                  mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                  Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                  menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                  hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                  nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                  terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                  dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                  vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                  dan P1)

                                  Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                  mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                  jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                  jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                  sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                  juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                  balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                  melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                  mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                  membentuk butir darah merah yang baru

                                  2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                  Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                  gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                  yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                  Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                  jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                  Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                  mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                  terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                  asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                  dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                  38

                                  saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                  untuk menghilangkan tar tersebut

                                  1111

                                  1470

                                  1849

                                  12511403

                                  02468

                                  101214161820

                                  Jum

                                  lah

                                  (Rib

                                  um

                                  m3 )

                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                  Perlakuan

                                  c

                                  ab

                                  ab b

                                  Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                  Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                  terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                  menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                  peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                  3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                  Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                  gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                  kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                  rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                  demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                  memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                  vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                  menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                  homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                  rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                  kontrol

                                  39

                                  18561657

                                  13391485

                                  1380

                                  02

                                  468

                                  101214

                                  161820

                                  cbcg

                                  )

                                  ab aa

                                  Jum

                                  lah

                                  (

                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                  Perlakuan

                                  Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                  Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                  oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                  oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                  PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                  H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                  Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                  terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                  4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                  Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                  gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                  kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                  40

                                  kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                  asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                  kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                  391 3965

                                  5113433 4452

                                  0

                                  10

                                  30

                                  40

                                  50

                                  60

                                  20Jum

                                  lah

                                  ()

                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                  Perlakuan

                                  a a c

                                  b b

                                  Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                  Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                  besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                  makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                  yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                  hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                  lambat (Guyton 1996)

                                  Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                  peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                  sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                  menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                  vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                  normal akibat pemaparan asap rokok

                                  41

                                  KESIMPULAN DAN SARAN

                                  Kesimpulan

                                  Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                  dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                  (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                  organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                  gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                  yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                  asap rokok

                                  Saran

                                  Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                  efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                  dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                  DAFTAR PUSTAKA

                                  Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                  Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                  Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                  juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                  Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                  Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                  Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                  Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                  Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                  Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                  Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                  Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                  Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                  Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                  Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                  Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                  Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                  43

                                  Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                  Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                  Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                  Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                  Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                  Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                  Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                  Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                  Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                  Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                  Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                  Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                  Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                  Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                  Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                  44

                                  Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                  Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                  Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                  Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                  Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                  Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                  Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                  Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                  Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                  Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                  Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                  Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                  Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                  William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                  Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                  World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                  Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                  Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                  (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                  Rata-rata Ug bb

                                  1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                  (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                  608 103 plusmn 104 103

                                  1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                  (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                  783 103 plusmn 126 103

                                  1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                  (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                  1404 103 plusmn 148 103

                                  1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                  5 0063 116959 730994

                                  832 103 plusmn 148 103

                                  1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                  (P4) Papar rokok lalu VitC

                                  5 0107 208855 1305347

                                  1258 103 plusmn 156 103

                                  46

                                  Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                  Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                  1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                  (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                  2433 103 plusmn 157 103

                                  1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                  (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                  2467 103 plusmn 303 103

                                  1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                  (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                  3242 103 plusmn 262 103

                                  1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                  2521 103 plusmn 225 103

                                  1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                  2882 103 plusmn 433 103

                                  47

                                  Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                  Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                  Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                  48

                                  Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                  Rata-rata Ug bb

                                  1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                  (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                  056 103 plusmn 0059103

                                  1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                  (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                  051 103 plusmn 0071 103

                                  1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                  (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                  030 103 plusmn 0059 103

                                  1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                  046 103 plusmn 0095 103

                                  1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                  032 103 plusmn 0046103

                                  49

                                  Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                  Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                  Rata-rata Ug bb

                                  1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                  (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                  049 103 plusmn 0037 103

                                  1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                  (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                  048 103 plusmn 010 103

                                  1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                  (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                  018 103 plusmn 011 103

                                  1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                  037 103 plusmn 006 103

                                  1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                  0276 103 plusmn 0089 103

                                  50

                                  Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                  Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                  P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                  P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                  P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                  P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                  P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                  51

                                  Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                  Perlakuan UlanganSDM

                                  (jutammsup3)SDP

                                  (ribummsup3)HB (gr)

                                  PVC ()

                                  1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                  (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                  1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                  (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                  1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                  (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                  1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                  1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                  52

                                  Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                  Perlakuan Butir darah

                                  merah (BDM) Butir darah putih

                                  (BDP) Hemoglobin

                                  (Hb) Hemtokit

                                  (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                  P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                  53

                                  Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                  Descriptives

                                  MDAHati

                                  5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                  25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                  1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                  Model

                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                  95 Confidence Interval forMean

                                  Between-Component

                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                  Test of Homogeneity of Variances

                                  MDAHati

                                  356 4 20 837

                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                  ANOVA

                                  MDAHati

                                  23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                  MDAHati

                                  Duncana

                                  5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                  059 577 110

                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                  54

                                  Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                  Descriptives

                                  MDAGinjal

                                  5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                  25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                  1555947 227737741 314137771 1040740136

                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                  Model

                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                  95 Confidence Interval forMean

                                  Minimum Maximum

                                  Between-Component

                                  Variance

                                  Test of Homogeneity of Variances

                                  MDAGinjal

                                  693 4 20 605

                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                  ANOVA

                                  MDAGinjal

                                  24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                  MDAGinjal

                                  Duncana

                                  5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                  655 065 065

                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                  55

                                  Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                  Descriptives

                                  SODHati

                                  5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                  25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                  50977092 29079210 57386230 1206030928

                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                  Model

                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                  95 Confidence Interval forMean

                                  Minimum Maximum

                                  Between-Component

                                  Variance

                                  Test of Homogeneity of Variances

                                  SODHati

                                  825 4 20 525

                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                  ANOVA

                                  SODHati

                                  2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                  3531674 24

                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                  SODHati

                                  Duncana

                                  5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                  574 267 267

                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                  56

                                  Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                  Descriptives

                                  SODGinjal

                                  5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                  25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                  59235411 19751293 52644067 1600187570

                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                  Model

                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                  95 Confidence Interval forMean

                                  Between-Component

                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                  Test of Homogeneity of Variances

                                  SODGinjal

                                  1408 4 20 267

                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                  ANOVA

                                  SODGinjal

                                  3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                  SODGinjal

                                  Duncana

                                  5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                  111 091 058

                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                  57

                                  Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                  Descriptives

                                  SDM

                                  5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                  25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                  52176 60470 89442 123329

                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                  Model

                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                  5 Confidence Interval foMean

                                  Minimum Maximum

                                  Between-Component

                                  Variance

                                  BDM

                                  Test of Homogeneity of Variances

                                  SDM

                                  1838 4 20 161

                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                  BDM

                                  ANOVA

                                  SDM

                                  27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                  BDM

                                  SDM

                                  Duncana

                                  5 632405 637605 767805 802005 90800

                                  919 507 1000

                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                  BDM

                                  58

                                  Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                  Descriptives

                                  SDP

                                  5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                  25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                  124650 107075 176293 690107

                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                  Model

                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                  5 Confidence Interval foMean

                                  Minimum Maximum

                                  Between-Component

                                  Variance

                                  BDP

                                  Test of Homogeneity of Variances

                                  SDP

                                  971 4 20 445

                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                  BDP

                                  ANOVA

                                  SDP

                                  155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                  242157 24

                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                  BDP

                                  SDP

                                  Duncana

                                  5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                  300 131 1000

                                  KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                  BDP

                                  59

                                  Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                  Descriptives

                                  HB

                                  5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                  25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                  95458 127857 180863 399305

                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                  Model

                                  N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                  95 Confidence Interval forMean

                                  Minimum Maximum

                                  Between-Component

                                  Variance

                                  Test of Homogeneity of Variances

                                  HB

                                  413 4 20 797

                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                  ANOVA

                                  HB

                                  91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                  147428 24

                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                  HB

                                  Duncana

                                  5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                  211 120 075

                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                  60

                                  Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                  Descriptives

                                  PVC

                                  ANOVA

                                  PVC

                                  466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                  PCV

                                  Test of Homogeneity of Variances

                                  PVC

                                  1570 4 20 221

                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                  PCV

                                  5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                  25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                  215926 375209 495111 2209140

                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                  Model

                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                  95 Confidence Interval forMean

                                  Minimum Maximum

                                  Between-Component

                                  Variance

                                  PCV

                                  PVC

                                  Duncana

                                  5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                  729 490 1000

                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                  PCV

                                  61

                                  Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                  Konsentrasi (pmol50microL)

                                  Absorbansi 515 nm

                                  500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                  500040003000200010000

                                  025

                                  020

                                  015

                                  010

                                  005

                                  000

                                  X

                                  Y

                                  S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                  Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                  62

                                  Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                  Konsentrasi Uml protein

                                  Absorbansi 550 nm

                                  0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                  5004003002001000

                                  0025

                                  0020

                                  0015

                                  0010

                                  0005

                                  0000

                                  X

                                  Y

                                  S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                  Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                  • COVER
                                  • PERNYATAAN
                                  • ABSTRACT
                                  • RINGKASAN
                                  • Hak cipta
                                  • halaman judul
                                  • lembar pengesahan
                                  • PRAKATA
                                  • RIWAYAT HIDUP
                                  • RIWAYAT HIDUP
                                  • DAFTAR ISI
                                  • DAFTAR TABEL
                                  • DAFTAR GAMBAR
                                  • DAFTAR LAMPIRAN
                                  • PENDAHULUAN
                                  • TINJAUAN PUSTAKA
                                  • BAHAN DAN METODE
                                  • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                  • KESIMPULAN DAN SARAN
                                  • DAFTAR PUSTAKA
                                  • LAMPIRAN13

                                    2

                                    nitrosamin dan oksigen reaktif yang apabila teroksidasi dapat membentuk radikal

                                    bebas seperti nitrit oksida dan nitrit peroksida (NO NO2) dalam fase gas serta

                                    quinon semiquinon dan hydroquinone (Q HQ dan HQ2) dalam fase tar Zat-zat

                                    tersebut dapat bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur ekstraselular dan

                                    interseluler seperti protein lipid karbohidrat dan DNA (Trabel et al 2000)

                                    Pembentukan senyawa radikal bebas yang tidak segera dinetralkan oleh sistem

                                    antioksidan dapat menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang banyak

                                    dihubungkan dengan penyakit degeneratif kanker gangguan sistem imun dan

                                    proses penuaan dini (Kartikawati 1999)

                                    Widodo (2006) menunjukkan bahwa paparan asap rokok delapan batang

                                    perhari selama enam minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi

                                    dan ultrastruktur pada organ sistem pernapasan Dari perubahan tersebut indikasi

                                    yang dapat diamati adalah terjadinya penurunan kadar serum glutation

                                    peroksidase (GSH Px)

                                    Secara fisiologis tubuh mempunyai dua sistem pertahanan utama untuk

                                    melawan radikal bebas yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim

                                    Antioksidan enzimatik ini bekerja secara intraseluler yang sebagian besar terdapat

                                    pada mitokondria dan sitoplasma Ada tiga macam enzim yang bekerja sebagai

                                    antioksidan yaitu superokside dismutase (SOD) katalase dan glutation

                                    peroksidase (GSH Px) Namun demikian ketiga enzim antioksidan tersebut

                                    kurang efektif sehingga membutuhkan suplai antioksidan nonenzimatik secara

                                    ekstraseluler Antioksidan nonenzimatis tersebut harus mempunyai kemampuan

                                    memberikan ion hidrogen sehingga radikal bebas yang ada akan dirubah menjadi

                                    molekul yang stabil berupa vitamin (Hanim 1996) Antioksidan berupa vitamin

                                    adalah vitamin A (β-karoten) vitamin E (larut dalam lemak) dan vitamin C (larut

                                    dalam air) Vitamin A dan vitamin E digunakan untuk mempertahankan atau

                                    melindungi lipid dalam tubuh sedangkan vitamin C (ascorbic acid) untuk

                                    melindungi bagian tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer amp Whitney

                                    2000)

                                    Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat berperan penting

                                    dalam tubuh diantaranya membantu kerja enzim tertentu atau prekursor

                                    melindungi zat makanan dari oksidan membantu penyerapan makanan dalam

                                    3

                                    usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                                    vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                                    pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                                    kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                                    udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                                    vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                                    rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                                    Rumusan Masalah

                                    Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                                    mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                                    tikus jantan

                                    Tujuan Penelitian

                                    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                                    bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                                    Hipotesis

                                    Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                                    kretek

                                    Manfaat Penelitian

                                    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                                    vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                                    penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                                    atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                                    4

                                    TINJAUAN PUSTAKA

                                    Rokok

                                    Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                                    yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                                    kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                                    dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                                    industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                                    yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                                    dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                                    aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                                    pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                                    diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                                    dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                                    (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                                    rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                                    usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                                    (Susanna et al 2003)

                                    Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                                    batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                                    kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                                    menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                                    monoksida (CO)

                                    Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                                    fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                                    terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                                    sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                                    nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                                    menghambat aktivitas silia

                                    Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                                    merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                                    paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                                    5

                                    karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                                    paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                                    pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                                    bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                                    peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                                    selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                                    Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                                    sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                                    dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                                    yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                                    sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                                    oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                                    akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                                    berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                                    mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                                    zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                                    pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                                    semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                                    Radikal Bebas

                                    Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                                    kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                                    ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                                    molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                                    orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                                    oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                                    bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                                    sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                                    pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                                    Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                                    yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                                    dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                                    6

                                    metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                                    elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                                    kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                                    berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                                    radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                                    Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                                    Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                                    secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                                    maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                                    (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                                    secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                                    homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                                    penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                                    secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                                    radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                                    hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                                    oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                                    (hypochlorous acid)

                                    Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                                    perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                                    lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                                    sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                                    reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                                    7

                                    dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                                    mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                                    kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                                    proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                                    komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                                    Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                                    menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                                    lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                                    (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                                    langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                                    keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                                    Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                                    berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                                    dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                                    yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                                    radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                                    bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                                    merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                                    proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                                    Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                                    lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                                    2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                                    jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                                    produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                                    terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                                    dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                                    Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                                    normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                                    kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                                    menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                                    mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                                    8

                                    satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                                    arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                                    diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                                    beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                                    mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                                    Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                                    karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                                    mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                                    terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                                    Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                                    diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                                    menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                                    dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                                    abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                                    akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                                    menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                                    tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                                    dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                                    (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                                    bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                                    berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                                    1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                                    senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                                    dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                                    sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                                    degeneratif (Halliwell 1992)

                                    Antioksidan

                                    Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                                    makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                                    terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                                    (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                                    9

                                    Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                    antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                    enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                    senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                    menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                    menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                    radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                    dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                    senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                    Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                    memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                    mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                    dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                    langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                    oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                    memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                    untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                    nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                    banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                    lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                    Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                    Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                    terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                    yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                    Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                    serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                    lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                    senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                    radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                    scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                    terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                    10

                                    senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                    asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                    Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                    tiga janis yaitu

                                    1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                    endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                    glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                    2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                    vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                    3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                    hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                    (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                    Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                    oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                    melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                    asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                    dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                    berikut

                                    ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                    X˙ + RH R˙ + XH

                                    Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                    oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                    R˙ + O2 ROO˙

                                    ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                    dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                    menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                    lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                    ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                    11

                                    ROO˙ + R˙ ROO

                                    R˙ + R˙ RR

                                    Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                    hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                    bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                    Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                    Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                    (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                    or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                    hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                    reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                    bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                    generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                    Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                    lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                    metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                    peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                    terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                    pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                    banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                    1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                    tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                    Vitamin C

                                    Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                    gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                    penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                    bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                    Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                    informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                    12

                                    mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                    yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                    Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                    menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                    plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                    (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                    air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                    askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                    Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                    radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                    elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                    (a) (b) (c)

                                    Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                    Gugus ini terletak pada atom C

                                    2 dan C

                                    3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                    vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                    pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                    akibat asap rokok

                                    Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                    berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                    berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                    glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                    (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                    terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                    mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                    13

                                    Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                    dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                    tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                    ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                    bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                    dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                    (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                    antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                    terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                    karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                    teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                    stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                    kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                    dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                    yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                    atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                    scavenger karena sifat kimianya

                                    Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                    Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                    bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                    dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                    Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                    sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                    oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                    logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                    Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                    yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                    dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                    natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                    penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                    respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                    molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                    14

                                    (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                    penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                    temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                    Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                    vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                    bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                    Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                    individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                    kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                    membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                    sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                    dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                    Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                    Usia Kebutuhan vitC mghari

                                    0-6 bulan 40 (AI)

                                    7-12 bulan 50 (AI)

                                    1-3 tahun 15 mghari

                                    4-8 tahun 25 mghari

                                    9-13 tahun 45 mghari

                                    14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                    Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                    dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                    mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                    adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                    penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                    vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                    Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                    sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                    dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                    15

                                    buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                    perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                    dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                    per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                    keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                    vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                    membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                    yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                    lewat usus menjadi terbatas

                                    Hematologi

                                    Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                    dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                    serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                    ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                    hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                    terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                    dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                    x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                    a Butir darah merah (BDM)

                                    Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                    Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                    hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                    lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                    kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                    menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                    meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                    butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                    terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                    16

                                    b Butir darah putih (BDP)

                                    Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                    dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                    yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                    eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                    dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                    (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                    apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                    sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                    dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                    elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                    mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                    tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                    sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                    peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                    terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                    c Hemoglobin (Hb)

                                    Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                    vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                    bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                    yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                    yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                    molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                    17

                                    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                    d Hematokrit (PCV)

                                    Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                    hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                    Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                    yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                    arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                    dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                    dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                    (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                    hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                    dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                    mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                    BAHAN DAN METODE

                                    Waktu dan Tempat Penelitian

                                    Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                    Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                    bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                    Bahan dan Alat

                                    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                    1 Hewan coba

                                    Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                    (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                    berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                    2 Rokok

                                    Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                    kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                    Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                    Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                    Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                    Merah 276 1666 4577 1470

                                    Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                    delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                    puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                    pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                    setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                    tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                    kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                    terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                    rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                    19

                                    kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                    kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                    rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                    untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                    menithari

                                    Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                    Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                    0 1 2 3 4 5 6

                                    Rokok

                                    8 batang60 menithari

                                    6 batang60 menithari

                                    4 batang60 menithari

                                    05 05 15 35 45 45 45

                                    05 05 05 25 35 45 45

                                    05 05 05 05 05 05 05

                                    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                    3 Vitamin C

                                    Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                    biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                    bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                    minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                    mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                    badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                    (Hariyatmi 2004)

                                    Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                    Dosis Manusia Dosis Tikus

                                    1500 mgkgbbhari

                                    3000 mgkgbbhari

                                    4500 mgkgbbhari

                                    427 mgkgbbhari

                                    857 mgkgbbhari

                                    1285 mgkgbbhari

                                    Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                    sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                    20

                                    yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                    bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                    tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                    cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                    penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                    bbhari untuk tikus

                                    Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                    Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                    0 1 2 3 4 5 6

                                    Kontrol

                                    VitC 427 mgkgbbhari

                                    857 mgkgbbhari

                                    1285 mgkgbbhari

                                    05 05 05 05 05 05 05

                                    05 05 05 05 05 05 05

                                    05 05 05 05 05 05 05

                                    05 05 05 15 35 35 35

                                    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                    4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                    murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                    (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                    bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                    khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                    hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                    Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                    Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                    memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                    penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                    dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                    kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                    d d

                                    21

                                    g c a

                                    b

                                    de f

                                    A

                                    CE

                                    G

                                    B

                                    F

                                    D

                                    Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                    Keterangan gambar

                                    a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                    pemaparan asap rokok

                                    b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                    chamber

                                    c Tempat pembakaran rokok

                                    d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                    e air pump sebagai alat pemompa udara

                                    f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                    g Tabung oksigen

                                    Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                    pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                    menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                    dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                    Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                    agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                    chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                    saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                    melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                    atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                    kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                    Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                    spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                    22

                                    hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                    inkubator dan hematokrit reader

                                    Metode Penelitian

                                    Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                    coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                    1 Tahap Persiapan

                                    Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                    ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                    sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                    minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                    degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                    pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                    bersih

                                    Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                    Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                    terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                    1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                    dan tidak diberi vitamin C

                                    2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                    rokok

                                    3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                    vitamin C

                                    4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                    secara bersamaan

                                    23

                                    5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                    secara tidak bersamaan

                                    Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                    diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                    a Proses pemaparan

                                    Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                    kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                    dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                    pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                    pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                    asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                    rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                    setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                    pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                    kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                    perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                    (a) (b) (c)

                                    Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                    b Proses pemberian vitamin C

                                    Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                    menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                    Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                    diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                    24

                                    jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                    setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                    pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                    Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                    Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                    dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                    Hari Penelitian Perlakuan

                                    1 30 31 60 61

                                    P0

                                    P1

                                    Ket

                                    P2

                                    P3

                                    P4

                                    Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                    Pemberian vitamin C

                                    Hari pengambilan sampel

                                    Pemaparan asap rokok

                                    3 Tahap Pengambilan Sampel

                                    Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                    pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                    1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                    a Kadar malondialdehida (MDA)

                                    b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                    25

                                    2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                    a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                    b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                    c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                    d Jumlah hematokrit (PCV)

                                    Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                    kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                    pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                    untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                    dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                    bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                    aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                    digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                    berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                    kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                    kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                    suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                    4 Tahapan Analisis

                                    a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                    (Conti dan Sutherland 1991)

                                    1 Persiapan larutan standar

                                    Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                    mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                    mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                    yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                    17)

                                    2 Pengukuran Kadar MDA

                                    Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                    berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                    ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                    sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                    26

                                    menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                    ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                    klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                    ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                    disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                    jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                    025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                    trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                    hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                    dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                    air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                    sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                    532 nm

                                    MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                    A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                    standar

                                    b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                    (Chen et al 1996)

                                    1 Persiapan Larutan Standar

                                    Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                    sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                    250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                    kurva standar (Lampiran 18)

                                    2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                    Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                    ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                    menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                    dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                    (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                    Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                    reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                    xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                    27

                                    superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                    ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                    gelombang 550 nm

                                    Reaksinya

                                    Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                    O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                    2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                    Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                    Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                    oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                    sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                    pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                    dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                    ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                    secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                    divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                    terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                    sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                    Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                    dikonversi dengan rumus

                                    SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                    A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                    standar

                                    28

                                    c Pengukuran Hematologi

                                    a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                    burker dan neubauer

                                    Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                    dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                    kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                    dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                    pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                    hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                    b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                    burker dan neubauer

                                    Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                    mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                    menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                    angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                    c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                    Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                    drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                    2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                    menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                    dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                    sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                    540 nm

                                    d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                    Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                    disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                    ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                    volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                    hematokrit reader

                                    29

                                    Analisis Data

                                    Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                    malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                    butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                    hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                    dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                    perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                    Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                    Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                    I = Banyaknya perlakuan

                                    J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                    μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                    Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                    sum ij= Random error dari percobaan

                                    HASIL DAN PEMBAHASAN

                                    Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                    Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                    mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                    keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                    lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                    juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                    telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                    asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                    Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                    perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                    kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                    (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                    ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                    rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                    (plt005) (Lampiran 3)

                                    0

                                    5000

                                    10 0

                                    15 0

                                    20 00

                                    25 00

                                    30000

                                    35 00

                                    Kad

                                    ar M

                                    DA

                                    (Ug

                                    0

                                    00

                                    00

                                    0

                                    0)

                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                    Perlakuan

                                    Kadar MDA pada Hati

                                    Kadar MDA pada Ginjal

                                    ab

                                    c

                                    bc

                                    a

                                    a bc

                                    c

                                    ab a

                                    Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                    mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                    tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                    31

                                    kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                    meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                    percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                    kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                    berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                    terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                    yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                    pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                    lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                    vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                    MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                    pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                    rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                    kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                    Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                    vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                    berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                    menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                    radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                    Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                    dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                    bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                    yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                    Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                    dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                    seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                    berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                    metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                    elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                    32

                                    yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                    demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                    dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                    tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                    disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                    dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                    tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                    sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                    metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                    menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                    antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                    Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                    salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                    dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                    Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                    yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                    sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                    oksidasi tersebut

                                    Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                    Hati dan Ginjal

                                    Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                    intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                    intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                    Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                    peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                    Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                    perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                    enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                    Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                    menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                    c

                                    33

                                    Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                    kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                    penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                    pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                    asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                    bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                    terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                    Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                    pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                    untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                    enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                    enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                    paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                    tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                    bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                    0

                                    100

                                    200

                                    300

                                    400

                                    500

                                    600

                                    Akt

                                    ivita

                                    s en

                                    zim

                                    SO

                                    D (U

                                    g)

                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                    Perlakuan

                                    Aktivitas SOD pada Hati

                                    Aktivitas SOD pada Ginjal

                                    a

                                    b

                                    bc c

                                    a

                                    ab

                                    bc

                                    c

                                    a

                                    bc

                                    Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                    pada semua perlakuan

                                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                    percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                    terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                    tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                    lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                    34

                                    SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                    terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                    waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                    vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                    lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                    yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                    elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                    enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                    Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                    melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                    sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                    elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                    relatif stabil

                                    Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                    gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                    quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                    pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                    Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                    selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                    besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                    menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                    Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                    pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                    tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                    penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                    metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                    disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                    metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                    pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                    Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                    35

                                    di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                    yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                    enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                    membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                    enzim antioksidan dalam hati

                                    Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                    jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                    ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                    lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                    pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                    hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                    disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                    mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                    yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                    mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                    yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                    kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                    Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                    terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                    ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                    toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                    mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                    dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                    sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                    mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                    Pengukuran Hematologi

                                    Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                    jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                    plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                    yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                    transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                    36

                                    gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                    hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                    1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                    Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                    disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                    BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                    terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                    kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                    BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                    rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                    rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                    Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                    jumlah BDM seperti keadaan normal

                                    632678

                                    868

                                    738 773

                                    0

                                    1

                                    2

                                    3

                                    4

                                    5

                                    6

                                    7

                                    8

                                    9

                                    Jum

                                    lah

                                    (Jut

                                    am

                                    m3 )

                                    P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                    a

                                    bc

                                    bcab

                                    Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                    dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                    37

                                    menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                    mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                    Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                    menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                    hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                    nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                    terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                    dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                    vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                    dan P1)

                                    Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                    mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                    jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                    jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                    sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                    juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                    balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                    melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                    mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                    membentuk butir darah merah yang baru

                                    2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                    Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                    gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                    yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                    Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                    jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                    Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                    mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                    terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                    asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                    dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                    38

                                    saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                    untuk menghilangkan tar tersebut

                                    1111

                                    1470

                                    1849

                                    12511403

                                    02468

                                    101214161820

                                    Jum

                                    lah

                                    (Rib

                                    um

                                    m3 )

                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                    Perlakuan

                                    c

                                    ab

                                    ab b

                                    Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                    Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                    terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                    menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                    peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                    3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                    Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                    gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                    kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                    rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                    demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                    memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                    vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                    menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                    homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                    rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                    kontrol

                                    39

                                    18561657

                                    13391485

                                    1380

                                    02

                                    468

                                    101214

                                    161820

                                    cbcg

                                    )

                                    ab aa

                                    Jum

                                    lah

                                    (

                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                    Perlakuan

                                    Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                    4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                    Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                    gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                    kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                    40

                                    kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                    asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                    kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                    391 3965

                                    5113433 4452

                                    0

                                    10

                                    30

                                    40

                                    50

                                    60

                                    20Jum

                                    lah

                                    ()

                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                    Perlakuan

                                    a a c

                                    b b

                                    Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                    Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                    besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                    makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                    yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                    hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                    lambat (Guyton 1996)

                                    Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                    peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                    sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                    menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                    vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                    normal akibat pemaparan asap rokok

                                    41

                                    KESIMPULAN DAN SARAN

                                    Kesimpulan

                                    Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                    dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                    (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                    organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                    gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                    yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                    asap rokok

                                    Saran

                                    Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                    efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                    dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                    DAFTAR PUSTAKA

                                    Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                    Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                    Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                    juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                    Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                    Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                    Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                    Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                    Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                    Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                    Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                    Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                    Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                    Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                    Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                    Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                    Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                    43

                                    Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                    Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                    Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                    Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                    Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                    Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                    Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                    Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                    Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                    Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                    Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                    Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                    Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                    Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                    Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                    44

                                    Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                    Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                    Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                    Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                    Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                    Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                    Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                    Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                    Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                    Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                    Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                    Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                    Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                    William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                    Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                    World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                    Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                    Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                    (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                    Rata-rata Ug bb

                                    1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                    (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                    608 103 plusmn 104 103

                                    1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                    (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                    783 103 plusmn 126 103

                                    1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                    (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                    1404 103 plusmn 148 103

                                    1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                    5 0063 116959 730994

                                    832 103 plusmn 148 103

                                    1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                    (P4) Papar rokok lalu VitC

                                    5 0107 208855 1305347

                                    1258 103 plusmn 156 103

                                    46

                                    Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                    Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                    1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                    (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                    2433 103 plusmn 157 103

                                    1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                    (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                    2467 103 plusmn 303 103

                                    1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                    (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                    3242 103 plusmn 262 103

                                    1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                    2521 103 plusmn 225 103

                                    1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                    2882 103 plusmn 433 103

                                    47

                                    Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                    Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                    Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                    48

                                    Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                    Rata-rata Ug bb

                                    1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                    (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                    056 103 plusmn 0059103

                                    1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                    (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                    051 103 plusmn 0071 103

                                    1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                    (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                    030 103 plusmn 0059 103

                                    1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                    046 103 plusmn 0095 103

                                    1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                    032 103 plusmn 0046103

                                    49

                                    Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                    Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                    Rata-rata Ug bb

                                    1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                    (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                    049 103 plusmn 0037 103

                                    1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                    (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                    048 103 plusmn 010 103

                                    1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                    (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                    018 103 plusmn 011 103

                                    1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                    037 103 plusmn 006 103

                                    1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                    0276 103 plusmn 0089 103

                                    50

                                    Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                    Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                    P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                    P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                    P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                    P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                    P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                    51

                                    Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                    Perlakuan UlanganSDM

                                    (jutammsup3)SDP

                                    (ribummsup3)HB (gr)

                                    PVC ()

                                    1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                    (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                    1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                    (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                    1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                    (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                    1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                    1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                    52

                                    Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                    Perlakuan Butir darah

                                    merah (BDM) Butir darah putih

                                    (BDP) Hemoglobin

                                    (Hb) Hemtokit

                                    (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                    P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                    53

                                    Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                    Descriptives

                                    MDAHati

                                    5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                    25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                    1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                    Model

                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                    95 Confidence Interval forMean

                                    Between-Component

                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                    Test of Homogeneity of Variances

                                    MDAHati

                                    356 4 20 837

                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                    ANOVA

                                    MDAHati

                                    23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                    MDAHati

                                    Duncana

                                    5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                    059 577 110

                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                    54

                                    Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                    Descriptives

                                    MDAGinjal

                                    5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                    25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                    1555947 227737741 314137771 1040740136

                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                    Model

                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                    95 Confidence Interval forMean

                                    Minimum Maximum

                                    Between-Component

                                    Variance

                                    Test of Homogeneity of Variances

                                    MDAGinjal

                                    693 4 20 605

                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                    ANOVA

                                    MDAGinjal

                                    24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                    MDAGinjal

                                    Duncana

                                    5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                    655 065 065

                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                    55

                                    Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                    Descriptives

                                    SODHati

                                    5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                    25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                    50977092 29079210 57386230 1206030928

                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                    Model

                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                    95 Confidence Interval forMean

                                    Minimum Maximum

                                    Between-Component

                                    Variance

                                    Test of Homogeneity of Variances

                                    SODHati

                                    825 4 20 525

                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                    ANOVA

                                    SODHati

                                    2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                    3531674 24

                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                    SODHati

                                    Duncana

                                    5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                    574 267 267

                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                    56

                                    Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                    Descriptives

                                    SODGinjal

                                    5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                    25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                    59235411 19751293 52644067 1600187570

                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                    Model

                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                    95 Confidence Interval forMean

                                    Between-Component

                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                    Test of Homogeneity of Variances

                                    SODGinjal

                                    1408 4 20 267

                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                    ANOVA

                                    SODGinjal

                                    3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                    SODGinjal

                                    Duncana

                                    5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                    111 091 058

                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                    57

                                    Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                    Descriptives

                                    SDM

                                    5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                    25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                    52176 60470 89442 123329

                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                    Model

                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                    5 Confidence Interval foMean

                                    Minimum Maximum

                                    Between-Component

                                    Variance

                                    BDM

                                    Test of Homogeneity of Variances

                                    SDM

                                    1838 4 20 161

                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                    BDM

                                    ANOVA

                                    SDM

                                    27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                    BDM

                                    SDM

                                    Duncana

                                    5 632405 637605 767805 802005 90800

                                    919 507 1000

                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                    BDM

                                    58

                                    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                    Descriptives

                                    SDP

                                    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                    124650 107075 176293 690107

                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                    Model

                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                    5 Confidence Interval foMean

                                    Minimum Maximum

                                    Between-Component

                                    Variance

                                    BDP

                                    Test of Homogeneity of Variances

                                    SDP

                                    971 4 20 445

                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                    BDP

                                    ANOVA

                                    SDP

                                    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                    242157 24

                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                    BDP

                                    SDP

                                    Duncana

                                    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                    300 131 1000

                                    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                    BDP

                                    59

                                    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                    Descriptives

                                    HB

                                    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                    95458 127857 180863 399305

                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                    Model

                                    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                    95 Confidence Interval forMean

                                    Minimum Maximum

                                    Between-Component

                                    Variance

                                    Test of Homogeneity of Variances

                                    HB

                                    413 4 20 797

                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                    ANOVA

                                    HB

                                    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                    147428 24

                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                    HB

                                    Duncana

                                    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                    211 120 075

                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                    60

                                    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                    Descriptives

                                    PVC

                                    ANOVA

                                    PVC

                                    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                    PCV

                                    Test of Homogeneity of Variances

                                    PVC

                                    1570 4 20 221

                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                    PCV

                                    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                    215926 375209 495111 2209140

                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                    Model

                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                    95 Confidence Interval forMean

                                    Minimum Maximum

                                    Between-Component

                                    Variance

                                    PCV

                                    PVC

                                    Duncana

                                    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                    729 490 1000

                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                    PCV

                                    61

                                    Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                    Konsentrasi (pmol50microL)

                                    Absorbansi 515 nm

                                    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                    500040003000200010000

                                    025

                                    020

                                    015

                                    010

                                    005

                                    000

                                    X

                                    Y

                                    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                    62

                                    Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                    Konsentrasi Uml protein

                                    Absorbansi 550 nm

                                    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                    5004003002001000

                                    0025

                                    0020

                                    0015

                                    0010

                                    0005

                                    0000

                                    X

                                    Y

                                    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                    • COVER
                                    • PERNYATAAN
                                    • ABSTRACT
                                    • RINGKASAN
                                    • Hak cipta
                                    • halaman judul
                                    • lembar pengesahan
                                    • PRAKATA
                                    • RIWAYAT HIDUP
                                    • RIWAYAT HIDUP
                                    • DAFTAR ISI
                                    • DAFTAR TABEL
                                    • DAFTAR GAMBAR
                                    • DAFTAR LAMPIRAN
                                    • PENDAHULUAN
                                    • TINJAUAN PUSTAKA
                                    • BAHAN DAN METODE
                                    • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                    • KESIMPULAN DAN SARAN
                                    • DAFTAR PUSTAKA
                                    • LAMPIRAN13

                                      3

                                      usus melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi

                                      vitamin E Vitamin C mudah diperoleh baik dalam buah sayuran bentuk pil atau

                                      pun dalam bentuk vitamin C murni selain itu juga vitamin C mempunyai

                                      kemampuan untuk menetralisir oksidan dari berbagai sumber termasuk dari polusi

                                      udara dan asap rokok ( Sizer amp Whitney 2000 ) Oleh karena itu penggunaan

                                      vitamin C sebagai antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat asap

                                      rokok perlu dieksplorasi lebih lanjut

                                      Rumusan Masalah

                                      Apakah antioksidan vitamin C dapat menetralisir (mencegah dan

                                      mengobati) akibat dari radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok kretek pada

                                      tikus jantan

                                      Tujuan Penelitian

                                      Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vitamin C terhadap radikal

                                      bebas akibat pemaparan asap rokok kretek dan menguji keefektifitas vitamin C

                                      Hipotesis

                                      Vitamin C dapat menurunkan pengaruh oksidan akibat paparan asap rokok

                                      kretek

                                      Manfaat Penelitian

                                      Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

                                      vitamin C sebagai antioksidan bagi perokok Data ini dapat digunakan untuk

                                      penerapan pengobatan dan perlakuan terhadap penderita penyakit akibat merokok

                                      atau pun sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit akibat merokok

                                      4

                                      TINJAUAN PUSTAKA

                                      Rokok

                                      Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                                      yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                                      kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                                      dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                                      industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                                      yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                                      dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                                      aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                                      pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                                      diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                                      dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                                      (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                                      rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                                      usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                                      (Susanna et al 2003)

                                      Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                                      batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                                      kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                                      menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                                      monoksida (CO)

                                      Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                                      fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                                      terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                                      sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                                      nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                                      menghambat aktivitas silia

                                      Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                                      merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                                      paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                                      5

                                      karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                                      paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                                      pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                                      bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                                      peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                                      selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                                      Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                                      sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                                      dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                                      yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                                      sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                                      oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                                      akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                                      berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                                      mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                                      zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                                      pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                                      semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                                      Radikal Bebas

                                      Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                                      kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                                      ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                                      molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                                      orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                                      oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                                      bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                                      sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                                      pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                                      Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                                      yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                                      dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                                      6

                                      metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                                      elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                                      kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                                      berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                                      radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                                      Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                                      Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                                      secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                                      maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                                      (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                                      secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                                      homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                                      penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                                      secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                                      radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                                      hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                                      oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                                      (hypochlorous acid)

                                      Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                                      perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                                      lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                                      sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                                      reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                                      7

                                      dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                                      mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                                      kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                                      proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                                      komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                                      Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                                      menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                                      lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                                      (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                                      langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                                      keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                                      Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                                      berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                                      dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                                      yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                                      radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                                      bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                                      merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                                      proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                                      Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                                      lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                                      2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                                      jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                                      produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                                      terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                                      dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                                      Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                                      normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                                      kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                                      menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                                      mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                                      8

                                      satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                                      arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                                      diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                                      beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                                      mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                                      Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                                      karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                                      mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                                      terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                                      Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                                      diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                                      menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                                      dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                                      abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                                      akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                                      menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                                      tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                                      dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                                      (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                                      bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                                      berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                                      1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                                      senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                                      dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                                      sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                                      degeneratif (Halliwell 1992)

                                      Antioksidan

                                      Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                                      makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                                      terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                                      (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                                      9

                                      Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                      antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                      enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                      senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                      menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                      menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                      radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                      dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                      senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                      Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                      memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                      mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                      dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                      langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                      oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                      memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                      untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                      nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                      banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                      lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                      Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                      Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                      terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                      yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                      Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                      serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                      lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                      senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                      radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                      scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                      terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                      10

                                      senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                      asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                      Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                      tiga janis yaitu

                                      1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                      endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                      glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                      2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                      vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                      3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                      hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                      (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                      Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                      oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                      melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                      asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                      dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                      berikut

                                      ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                      X˙ + RH R˙ + XH

                                      Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                      oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                      R˙ + O2 ROO˙

                                      ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                      dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                      menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                      lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                      ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                      11

                                      ROO˙ + R˙ ROO

                                      R˙ + R˙ RR

                                      Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                      hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                      bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                      Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                      Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                      (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                      or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                      hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                      reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                      bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                      generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                      Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                      lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                      metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                      peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                      terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                      pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                      banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                      1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                      tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                      Vitamin C

                                      Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                      gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                      penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                      bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                      Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                      informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                      12

                                      mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                      yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                      Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                      menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                      plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                      (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                      air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                      askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                      Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                      radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                      elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                      (a) (b) (c)

                                      Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                      Gugus ini terletak pada atom C

                                      2 dan C

                                      3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                      vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                      pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                      akibat asap rokok

                                      Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                      berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                      berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                      glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                      (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                      terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                      mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                      13

                                      Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                      dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                      tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                      ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                      bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                      dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                      (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                      antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                      terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                      karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                      teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                      stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                      kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                      dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                      yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                      atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                      scavenger karena sifat kimianya

                                      Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                      Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                      bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                      dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                      Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                      sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                      oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                      logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                      Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                      yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                      dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                      natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                      penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                      respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                      molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                      14

                                      (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                      penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                      temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                      Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                      vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                      bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                      Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                      individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                      kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                      membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                      sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                      dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                      Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                      Usia Kebutuhan vitC mghari

                                      0-6 bulan 40 (AI)

                                      7-12 bulan 50 (AI)

                                      1-3 tahun 15 mghari

                                      4-8 tahun 25 mghari

                                      9-13 tahun 45 mghari

                                      14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                      Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                      dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                      mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                      adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                      penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                      vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                      Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                      sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                      dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                      15

                                      buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                      perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                      dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                      per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                      keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                      vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                      membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                      yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                      lewat usus menjadi terbatas

                                      Hematologi

                                      Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                      dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                      serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                      ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                      hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                      terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                      dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                      x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                      a Butir darah merah (BDM)

                                      Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                      Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                      hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                      lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                      kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                      menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                      meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                      butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                      terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                      16

                                      b Butir darah putih (BDP)

                                      Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                      dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                      yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                      eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                      dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                      (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                      apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                      sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                      dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                      elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                      mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                      tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                      sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                      peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                      terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                      c Hemoglobin (Hb)

                                      Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                      vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                      bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                      yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                      yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                      molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                      17

                                      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                      d Hematokrit (PCV)

                                      Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                      hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                      Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                      yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                      arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                      dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                      dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                      (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                      hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                      dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                      mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                      BAHAN DAN METODE

                                      Waktu dan Tempat Penelitian

                                      Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                      Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                      bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                      Bahan dan Alat

                                      Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                      1 Hewan coba

                                      Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                      (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                      berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                      2 Rokok

                                      Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                      kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                      Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                      Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                      Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                      Merah 276 1666 4577 1470

                                      Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                      ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                      delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                      puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                      pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                      setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                      tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                      kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                      terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                      rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                      19

                                      kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                      kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                      rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                      untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                      menithari

                                      Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                      Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                      0 1 2 3 4 5 6

                                      Rokok

                                      8 batang60 menithari

                                      6 batang60 menithari

                                      4 batang60 menithari

                                      05 05 15 35 45 45 45

                                      05 05 05 25 35 45 45

                                      05 05 05 05 05 05 05

                                      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                      3 Vitamin C

                                      Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                      ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                      biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                      bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                      minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                      mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                      badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                      (Hariyatmi 2004)

                                      Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                      Dosis Manusia Dosis Tikus

                                      1500 mgkgbbhari

                                      3000 mgkgbbhari

                                      4500 mgkgbbhari

                                      427 mgkgbbhari

                                      857 mgkgbbhari

                                      1285 mgkgbbhari

                                      Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                      sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                      20

                                      yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                      bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                      tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                      cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                      penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                      bbhari untuk tikus

                                      Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                      Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                      0 1 2 3 4 5 6

                                      Kontrol

                                      VitC 427 mgkgbbhari

                                      857 mgkgbbhari

                                      1285 mgkgbbhari

                                      05 05 05 05 05 05 05

                                      05 05 05 05 05 05 05

                                      05 05 05 05 05 05 05

                                      05 05 05 15 35 35 35

                                      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                      4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                      murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                      (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                      bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                      khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                      hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                      Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                      Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                      memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                      penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                      dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                      kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                      d d

                                      21

                                      g c a

                                      b

                                      de f

                                      A

                                      CE

                                      G

                                      B

                                      F

                                      D

                                      Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                      Keterangan gambar

                                      a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                      pemaparan asap rokok

                                      b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                      chamber

                                      c Tempat pembakaran rokok

                                      d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                      e air pump sebagai alat pemompa udara

                                      f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                      g Tabung oksigen

                                      Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                      pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                      menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                      dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                      Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                      agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                      chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                      saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                      melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                      atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                      kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                      Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                      spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                      22

                                      hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                      inkubator dan hematokrit reader

                                      Metode Penelitian

                                      Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                      coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                      1 Tahap Persiapan

                                      Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                      ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                      sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                      minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                      degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                      pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                      bersih

                                      Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                      Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                      terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                      1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                      dan tidak diberi vitamin C

                                      2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                      rokok

                                      3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                      vitamin C

                                      4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                      secara bersamaan

                                      23

                                      5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                      secara tidak bersamaan

                                      Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                      diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                      a Proses pemaparan

                                      Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                      kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                      dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                      pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                      pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                      asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                      rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                      setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                      pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                      kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                      perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                      (a) (b) (c)

                                      Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                      b Proses pemberian vitamin C

                                      Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                      menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                      Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                      diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                      24

                                      jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                      setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                      pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                      Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                      Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                      dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                      Hari Penelitian Perlakuan

                                      1 30 31 60 61

                                      P0

                                      P1

                                      Ket

                                      P2

                                      P3

                                      P4

                                      Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                      Pemberian vitamin C

                                      Hari pengambilan sampel

                                      Pemaparan asap rokok

                                      3 Tahap Pengambilan Sampel

                                      Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                      pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                      1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                      a Kadar malondialdehida (MDA)

                                      b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                      25

                                      2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                      a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                      b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                      c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                      d Jumlah hematokrit (PCV)

                                      Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                      kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                      pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                      untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                      dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                      bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                      aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                      digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                      berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                      kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                      kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                      suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                      4 Tahapan Analisis

                                      a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                      (Conti dan Sutherland 1991)

                                      1 Persiapan larutan standar

                                      Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                      mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                      mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                      yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                      17)

                                      2 Pengukuran Kadar MDA

                                      Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                      berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                      ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                      sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                      26

                                      menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                      ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                      klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                      ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                      disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                      jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                      025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                      trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                      hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                      dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                      air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                      sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                      532 nm

                                      MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                      A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                      standar

                                      b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                      (Chen et al 1996)

                                      1 Persiapan Larutan Standar

                                      Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                      sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                      250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                      kurva standar (Lampiran 18)

                                      2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                      Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                      ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                      menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                      dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                      (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                      Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                      reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                      xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                      27

                                      superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                      ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                      gelombang 550 nm

                                      Reaksinya

                                      Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                      O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                      2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                      Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                      Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                      oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                      sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                      pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                      dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                      ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                      secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                      divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                      terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                      sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                      Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                      dikonversi dengan rumus

                                      SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                      A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                      standar

                                      28

                                      c Pengukuran Hematologi

                                      a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                      burker dan neubauer

                                      Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                      dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                      kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                      dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                      pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                      hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                      b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                      burker dan neubauer

                                      Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                      mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                      menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                      angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                      c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                      Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                      drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                      2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                      menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                      dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                      sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                      540 nm

                                      d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                      Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                      disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                      ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                      volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                      hematokrit reader

                                      29

                                      Analisis Data

                                      Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                      malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                      butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                      hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                      dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                      perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                      Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                      Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                      I = Banyaknya perlakuan

                                      J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                      μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                      Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                      sum ij= Random error dari percobaan

                                      HASIL DAN PEMBAHASAN

                                      Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                      Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                      mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                      keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                      lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                      juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                      telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                      asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                      Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                      perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                      kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                      (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                      ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                      rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                      (plt005) (Lampiran 3)

                                      0

                                      5000

                                      10 0

                                      15 0

                                      20 00

                                      25 00

                                      30000

                                      35 00

                                      Kad

                                      ar M

                                      DA

                                      (Ug

                                      0

                                      00

                                      00

                                      0

                                      0)

                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                      Perlakuan

                                      Kadar MDA pada Hati

                                      Kadar MDA pada Ginjal

                                      ab

                                      c

                                      bc

                                      a

                                      a bc

                                      c

                                      ab a

                                      Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                      mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                      tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                      31

                                      kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                      meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                      percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                      kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                      berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                      terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                      yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                      pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                      lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                      vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                      MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                      pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                      rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                      kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                      Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                      vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                      berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                      menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                      radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                      Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                      dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                      bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                      yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                      Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                      dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                      seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                      berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                      metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                      elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                      32

                                      yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                      demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                      dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                      tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                      disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                      dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                      tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                      sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                      metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                      menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                      antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                      Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                      salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                      dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                      Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                      yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                      sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                      oksidasi tersebut

                                      Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                      Hati dan Ginjal

                                      Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                      intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                      intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                      Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                      peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                      Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                      perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                      enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                      Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                      menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                      c

                                      33

                                      Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                      kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                      penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                      pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                      asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                      bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                      terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                      Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                      pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                      untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                      enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                      enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                      paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                      tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                      bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                      0

                                      100

                                      200

                                      300

                                      400

                                      500

                                      600

                                      Akt

                                      ivita

                                      s en

                                      zim

                                      SO

                                      D (U

                                      g)

                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                      Perlakuan

                                      Aktivitas SOD pada Hati

                                      Aktivitas SOD pada Ginjal

                                      a

                                      b

                                      bc c

                                      a

                                      ab

                                      bc

                                      c

                                      a

                                      bc

                                      Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                      pada semua perlakuan

                                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                      percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                      terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                      tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                      lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                      34

                                      SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                      terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                      waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                      vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                      lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                      yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                      elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                      enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                      Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                      melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                      sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                      elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                      relatif stabil

                                      Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                      gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                      quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                      pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                      Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                      selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                      besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                      menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                      Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                      pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                      tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                      penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                      metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                      disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                      metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                      pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                      Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                      35

                                      di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                      yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                      enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                      membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                      enzim antioksidan dalam hati

                                      Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                      jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                      ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                      lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                      pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                      hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                      disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                      mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                      yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                      mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                      yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                      kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                      Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                      terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                      ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                      toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                      mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                      dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                      sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                      mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                      Pengukuran Hematologi

                                      Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                      jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                      plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                      yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                      transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                      36

                                      gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                      hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                      1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                      Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                      disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                      BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                      terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                      kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                      BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                      rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                      rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                      Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                      jumlah BDM seperti keadaan normal

                                      632678

                                      868

                                      738 773

                                      0

                                      1

                                      2

                                      3

                                      4

                                      5

                                      6

                                      7

                                      8

                                      9

                                      Jum

                                      lah

                                      (Jut

                                      am

                                      m3 )

                                      P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                      a

                                      bc

                                      bcab

                                      Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                      dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                      37

                                      menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                      mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                      Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                      menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                      hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                      nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                      terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                      dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                      vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                      dan P1)

                                      Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                      mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                      jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                      jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                      sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                      juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                      balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                      melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                      mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                      membentuk butir darah merah yang baru

                                      2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                      Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                      gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                      yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                      Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                      jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                      Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                      mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                      terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                      asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                      dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                      38

                                      saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                      untuk menghilangkan tar tersebut

                                      1111

                                      1470

                                      1849

                                      12511403

                                      02468

                                      101214161820

                                      Jum

                                      lah

                                      (Rib

                                      um

                                      m3 )

                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                      Perlakuan

                                      c

                                      ab

                                      ab b

                                      Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                      Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                      terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                      menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                      peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                      3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                      Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                      gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                      kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                      rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                      demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                      memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                      vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                      menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                      homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                      rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                      kontrol

                                      39

                                      18561657

                                      13391485

                                      1380

                                      02

                                      468

                                      101214

                                      161820

                                      cbcg

                                      )

                                      ab aa

                                      Jum

                                      lah

                                      (

                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                      Perlakuan

                                      Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                      4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                      Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                      gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                      kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                      40

                                      kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                      asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                      kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                      391 3965

                                      5113433 4452

                                      0

                                      10

                                      30

                                      40

                                      50

                                      60

                                      20Jum

                                      lah

                                      ()

                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                      Perlakuan

                                      a a c

                                      b b

                                      Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                      Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                      besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                      makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                      yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                      hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                      lambat (Guyton 1996)

                                      Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                      peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                      sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                      menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                      vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                      normal akibat pemaparan asap rokok

                                      41

                                      KESIMPULAN DAN SARAN

                                      Kesimpulan

                                      Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                      dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                      (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                      organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                      gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                      yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                      asap rokok

                                      Saran

                                      Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                      efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                      dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                      DAFTAR PUSTAKA

                                      Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                      Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                      Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                      juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                      Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                      Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                      Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                      Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                      Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                      Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                      Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                      Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                      Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                      Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                      Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                      Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                      Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                      43

                                      Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                      Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                      Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                      Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                      Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                      Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                      Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                      Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                      Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                      Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                      Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                      Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                      Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                      Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                      Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                      44

                                      Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                      Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                      Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                      Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                      Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                      Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                      Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                      Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                      Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                      Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                      Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                      Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                      Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                      William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                      Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                      World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                      Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                      Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                      (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                      Rata-rata Ug bb

                                      1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                      (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                      608 103 plusmn 104 103

                                      1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                      (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                      783 103 plusmn 126 103

                                      1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                      (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                      1404 103 plusmn 148 103

                                      1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                      5 0063 116959 730994

                                      832 103 plusmn 148 103

                                      1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                      (P4) Papar rokok lalu VitC

                                      5 0107 208855 1305347

                                      1258 103 plusmn 156 103

                                      46

                                      Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                      Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                      1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                      (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                      2433 103 plusmn 157 103

                                      1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                      (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                      2467 103 plusmn 303 103

                                      1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                      (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                      3242 103 plusmn 262 103

                                      1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                      2521 103 plusmn 225 103

                                      1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                      2882 103 plusmn 433 103

                                      47

                                      Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                      Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                      Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                      48

                                      Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                      Rata-rata Ug bb

                                      1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                      (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                      056 103 plusmn 0059103

                                      1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                      (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                      051 103 plusmn 0071 103

                                      1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                      (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                      030 103 plusmn 0059 103

                                      1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                      046 103 plusmn 0095 103

                                      1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                      032 103 plusmn 0046103

                                      49

                                      Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                      Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                      Rata-rata Ug bb

                                      1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                      (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                      049 103 plusmn 0037 103

                                      1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                      (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                      048 103 plusmn 010 103

                                      1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                      (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                      018 103 plusmn 011 103

                                      1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                      037 103 plusmn 006 103

                                      1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                      0276 103 plusmn 0089 103

                                      50

                                      Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                      Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                      P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                      P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                      P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                      P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                      P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                      51

                                      Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                      Perlakuan UlanganSDM

                                      (jutammsup3)SDP

                                      (ribummsup3)HB (gr)

                                      PVC ()

                                      1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                      (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                      1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                      (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                      1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                      (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                      1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                      1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                      52

                                      Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                      Perlakuan Butir darah

                                      merah (BDM) Butir darah putih

                                      (BDP) Hemoglobin

                                      (Hb) Hemtokit

                                      (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                      P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                      53

                                      Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                      Descriptives

                                      MDAHati

                                      5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                      25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                      1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                      Model

                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                      95 Confidence Interval forMean

                                      Between-Component

                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                      Test of Homogeneity of Variances

                                      MDAHati

                                      356 4 20 837

                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                      ANOVA

                                      MDAHati

                                      23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                      MDAHati

                                      Duncana

                                      5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                      059 577 110

                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                      54

                                      Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                      Descriptives

                                      MDAGinjal

                                      5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                      25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                      1555947 227737741 314137771 1040740136

                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                      Model

                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                      95 Confidence Interval forMean

                                      Minimum Maximum

                                      Between-Component

                                      Variance

                                      Test of Homogeneity of Variances

                                      MDAGinjal

                                      693 4 20 605

                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                      ANOVA

                                      MDAGinjal

                                      24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                      MDAGinjal

                                      Duncana

                                      5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                      655 065 065

                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                      55

                                      Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                      Descriptives

                                      SODHati

                                      5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                      25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                      50977092 29079210 57386230 1206030928

                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                      Model

                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                      95 Confidence Interval forMean

                                      Minimum Maximum

                                      Between-Component

                                      Variance

                                      Test of Homogeneity of Variances

                                      SODHati

                                      825 4 20 525

                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                      ANOVA

                                      SODHati

                                      2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                      3531674 24

                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                      SODHati

                                      Duncana

                                      5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                      574 267 267

                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                      56

                                      Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                      Descriptives

                                      SODGinjal

                                      5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                      25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                      59235411 19751293 52644067 1600187570

                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                      Model

                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                      95 Confidence Interval forMean

                                      Between-Component

                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                      Test of Homogeneity of Variances

                                      SODGinjal

                                      1408 4 20 267

                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                      ANOVA

                                      SODGinjal

                                      3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                      SODGinjal

                                      Duncana

                                      5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                      111 091 058

                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                      57

                                      Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                      Descriptives

                                      SDM

                                      5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                      25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                      52176 60470 89442 123329

                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                      Model

                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                      5 Confidence Interval foMean

                                      Minimum Maximum

                                      Between-Component

                                      Variance

                                      BDM

                                      Test of Homogeneity of Variances

                                      SDM

                                      1838 4 20 161

                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                      BDM

                                      ANOVA

                                      SDM

                                      27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                      BDM

                                      SDM

                                      Duncana

                                      5 632405 637605 767805 802005 90800

                                      919 507 1000

                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                      BDM

                                      58

                                      Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                      Descriptives

                                      SDP

                                      5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                      25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                      124650 107075 176293 690107

                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                      Model

                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                      5 Confidence Interval foMean

                                      Minimum Maximum

                                      Between-Component

                                      Variance

                                      BDP

                                      Test of Homogeneity of Variances

                                      SDP

                                      971 4 20 445

                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                      BDP

                                      ANOVA

                                      SDP

                                      155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                      242157 24

                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                      BDP

                                      SDP

                                      Duncana

                                      5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                      300 131 1000

                                      KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                      BDP

                                      59

                                      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                      Descriptives

                                      HB

                                      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                      95458 127857 180863 399305

                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                      Model

                                      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                      95 Confidence Interval forMean

                                      Minimum Maximum

                                      Between-Component

                                      Variance

                                      Test of Homogeneity of Variances

                                      HB

                                      413 4 20 797

                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                      ANOVA

                                      HB

                                      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                      147428 24

                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                      HB

                                      Duncana

                                      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                      211 120 075

                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                      60

                                      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                      Descriptives

                                      PVC

                                      ANOVA

                                      PVC

                                      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                      PCV

                                      Test of Homogeneity of Variances

                                      PVC

                                      1570 4 20 221

                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                      PCV

                                      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                      215926 375209 495111 2209140

                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                      Model

                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                      95 Confidence Interval forMean

                                      Minimum Maximum

                                      Between-Component

                                      Variance

                                      PCV

                                      PVC

                                      Duncana

                                      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                      729 490 1000

                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                      PCV

                                      61

                                      Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                      Konsentrasi (pmol50microL)

                                      Absorbansi 515 nm

                                      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                      500040003000200010000

                                      025

                                      020

                                      015

                                      010

                                      005

                                      000

                                      X

                                      Y

                                      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                      62

                                      Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                      Konsentrasi Uml protein

                                      Absorbansi 550 nm

                                      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                      5004003002001000

                                      0025

                                      0020

                                      0015

                                      0010

                                      0005

                                      0000

                                      X

                                      Y

                                      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                      • COVER
                                      • PERNYATAAN
                                      • ABSTRACT
                                      • RINGKASAN
                                      • Hak cipta
                                      • halaman judul
                                      • lembar pengesahan
                                      • PRAKATA
                                      • RIWAYAT HIDUP
                                      • RIWAYAT HIDUP
                                      • DAFTAR ISI
                                      • DAFTAR TABEL
                                      • DAFTAR GAMBAR
                                      • DAFTAR LAMPIRAN
                                      • PENDAHULUAN
                                      • TINJAUAN PUSTAKA
                                      • BAHAN DAN METODE
                                      • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                      • KESIMPULAN DAN SARAN
                                      • DAFTAR PUSTAKA
                                      • LAMPIRAN13

                                        4

                                        TINJAUAN PUSTAKA

                                        Rokok

                                        Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi pembicaraan secara global

                                        yang dapat menyebabkan kecacatan penyakit produktivitas menurun dan juga

                                        kematian Namun kesadaran untuk berhenti mengkonsumsi rokok sangat sulit

                                        dilakukan karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya

                                        industri rokok untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan

                                        yang jelas tentang bahaya rokok dan juga banyaknya petani tembakau yang harus

                                        dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau Asap rokok merupakan

                                        aerosol heterogen dari pembakaran tembakau komponen dalam rokok dan

                                        pembungkusnya Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia

                                        diantaranya adalah nikotin karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik

                                        dan dapat membentuk radikal bebas seperti nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida

                                        (NO2) (Widodo 2006) Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh asap

                                        rokok berupa penyakit kardiovaskuler arteriosklerosis tukak lambung dan tukak

                                        usus kanker chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan lain-lain

                                        (Susanna et al 2003)

                                        Rokok kretek bisa disamakan dengan sebuah pabrik bahan kimia Setiap

                                        batang rokok kretek yang dibakar akan menghasilkan berbagai macam bahan

                                        kimia Secara umum bahan kimia yang dihasilkan tersebut dapat dibedakan

                                        menjadi tiga golongan bahan yang berbahaya yaitu nikotin tar dan karbon

                                        monoksida (CO)

                                        Nikotin adalah bahan dasar yang dapat menimbulkan sifat ketergantungan

                                        fisik dan psikis bagi perokok aktif atau disebut dengan kecanduan Nikotin yang

                                        terkandung dalam rokok adalah sebesar 05-3 nanogram dan semuanya diserap

                                        sehingga dalam cairan darah didalam cairan darah ada sekitar 40-50 nanogram

                                        nikotin setiap 1 ml Selain masuk dalam aliran darah pada paru-paru nikotin akan

                                        menghambat aktivitas silia

                                        Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang

                                        merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

                                        paru Kadar tar dalam rokok antara 05-35 mgbatang Tar merupakan suatu zat

                                        5

                                        karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                                        paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                                        pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                                        bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                                        peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                                        selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                                        Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                                        sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                                        dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                                        yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                                        sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                                        oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                                        akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                                        berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                                        mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                                        zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                                        pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                                        semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                                        Radikal Bebas

                                        Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                                        kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                                        ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                                        molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                                        orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                                        oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                                        bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                                        sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                                        pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                                        Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                                        yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                                        dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                                        6

                                        metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                                        elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                                        kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                                        berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                                        radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                                        Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                                        Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                                        secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                                        maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                                        (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                                        secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                                        homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                                        penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                                        secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                                        radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                                        hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                                        oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                                        (hypochlorous acid)

                                        Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                                        perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                                        lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                                        sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                                        reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                                        7

                                        dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                                        mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                                        kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                                        proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                                        komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                                        Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                                        menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                                        lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                                        (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                                        langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                                        keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                                        Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                                        berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                                        dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                                        yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                                        radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                                        bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                                        merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                                        proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                                        Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                                        lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                                        2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                                        jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                                        produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                                        terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                                        dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                                        Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                                        normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                                        kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                                        menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                                        mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                                        8

                                        satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                                        arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                                        diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                                        beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                                        mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                                        Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                                        karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                                        mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                                        terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                                        Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                                        diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                                        menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                                        dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                                        abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                                        akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                                        menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                                        tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                                        dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                                        (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                                        bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                                        berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                                        1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                                        senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                                        dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                                        sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                                        degeneratif (Halliwell 1992)

                                        Antioksidan

                                        Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                                        makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                                        terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                                        (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                                        9

                                        Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                        antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                        enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                        senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                        menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                        menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                        radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                        dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                        senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                        Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                        memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                        mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                        dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                        langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                        oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                        memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                        untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                        nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                        banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                        lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                        Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                        Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                        terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                        yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                        Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                        serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                        lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                        senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                        radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                        scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                        terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                        10

                                        senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                        asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                        Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                        tiga janis yaitu

                                        1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                        endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                        glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                        2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                        vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                        3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                        hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                        (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                        Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                        oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                        melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                        asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                        dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                        berikut

                                        ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                        X˙ + RH R˙ + XH

                                        Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                        oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                        R˙ + O2 ROO˙

                                        ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                        dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                        menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                        lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                        ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                        11

                                        ROO˙ + R˙ ROO

                                        R˙ + R˙ RR

                                        Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                        hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                        bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                        Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                        Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                        (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                        or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                        hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                        reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                        bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                        generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                        Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                        lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                        metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                        peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                        terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                        pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                        banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                        1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                        tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                        Vitamin C

                                        Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                        gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                        penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                        bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                        Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                        informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                        12

                                        mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                        yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                        Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                        menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                        plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                        (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                        air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                        askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                        Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                        radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                        elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                        (a) (b) (c)

                                        Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                        Gugus ini terletak pada atom C

                                        2 dan C

                                        3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                        vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                        pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                        akibat asap rokok

                                        Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                        berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                        berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                        glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                        (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                        terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                        mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                        13

                                        Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                        dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                        tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                        ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                        bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                        dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                        (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                        antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                        terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                        karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                        teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                        stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                        kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                        dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                        yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                        atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                        scavenger karena sifat kimianya

                                        Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                        Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                        bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                        dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                        Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                        sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                        oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                        logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                        Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                        yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                        dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                        natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                        penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                        respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                        molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                        14

                                        (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                        penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                        temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                        Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                        vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                        bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                        Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                        individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                        kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                        membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                        sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                        dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                        Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                        Usia Kebutuhan vitC mghari

                                        0-6 bulan 40 (AI)

                                        7-12 bulan 50 (AI)

                                        1-3 tahun 15 mghari

                                        4-8 tahun 25 mghari

                                        9-13 tahun 45 mghari

                                        14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                        Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                        dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                        mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                        adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                        penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                        vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                        Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                        sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                        dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                        15

                                        buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                        perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                        dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                        per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                        keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                        vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                        membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                        yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                        lewat usus menjadi terbatas

                                        Hematologi

                                        Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                        dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                        serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                        ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                        hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                        terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                        dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                        x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                        a Butir darah merah (BDM)

                                        Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                        Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                        hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                        lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                        kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                        menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                        meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                        butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                        terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                        16

                                        b Butir darah putih (BDP)

                                        Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                        dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                        yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                        eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                        dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                        (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                        apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                        sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                        dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                        elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                        mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                        tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                        sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                        peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                        terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                        c Hemoglobin (Hb)

                                        Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                        vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                        bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                        yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                        yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                        molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                        17

                                        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                        d Hematokrit (PCV)

                                        Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                        hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                        Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                        yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                        arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                        dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                        dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                        (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                        hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                        dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                        mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                        BAHAN DAN METODE

                                        Waktu dan Tempat Penelitian

                                        Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                        Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                        bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                        Bahan dan Alat

                                        Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                        1 Hewan coba

                                        Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                        (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                        berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                        2 Rokok

                                        Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                        kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                        Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                        Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                        Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                        Merah 276 1666 4577 1470

                                        Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                        ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                        delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                        puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                        pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                        setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                        tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                        kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                        terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                        rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                        19

                                        kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                        kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                        rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                        untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                        menithari

                                        Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                        Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                        0 1 2 3 4 5 6

                                        Rokok

                                        8 batang60 menithari

                                        6 batang60 menithari

                                        4 batang60 menithari

                                        05 05 15 35 45 45 45

                                        05 05 05 25 35 45 45

                                        05 05 05 05 05 05 05

                                        Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                        3 Vitamin C

                                        Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                        ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                        biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                        bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                        minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                        mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                        badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                        (Hariyatmi 2004)

                                        Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                        Dosis Manusia Dosis Tikus

                                        1500 mgkgbbhari

                                        3000 mgkgbbhari

                                        4500 mgkgbbhari

                                        427 mgkgbbhari

                                        857 mgkgbbhari

                                        1285 mgkgbbhari

                                        Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                        sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                        20

                                        yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                        bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                        tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                        cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                        penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                        bbhari untuk tikus

                                        Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                        Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                        0 1 2 3 4 5 6

                                        Kontrol

                                        VitC 427 mgkgbbhari

                                        857 mgkgbbhari

                                        1285 mgkgbbhari

                                        05 05 05 05 05 05 05

                                        05 05 05 05 05 05 05

                                        05 05 05 05 05 05 05

                                        05 05 05 15 35 35 35

                                        Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                        4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                        murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                        (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                        bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                        khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                        hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                        Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                        Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                        memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                        penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                        dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                        kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                        d d

                                        21

                                        g c a

                                        b

                                        de f

                                        A

                                        CE

                                        G

                                        B

                                        F

                                        D

                                        Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                        Keterangan gambar

                                        a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                        pemaparan asap rokok

                                        b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                        chamber

                                        c Tempat pembakaran rokok

                                        d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                        e air pump sebagai alat pemompa udara

                                        f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                        g Tabung oksigen

                                        Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                        pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                        menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                        dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                        Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                        agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                        chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                        saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                        melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                        atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                        kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                        Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                        spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                        22

                                        hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                        inkubator dan hematokrit reader

                                        Metode Penelitian

                                        Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                        coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                        1 Tahap Persiapan

                                        Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                        ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                        sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                        minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                        degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                        pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                        bersih

                                        Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                        Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                        terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                        1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                        dan tidak diberi vitamin C

                                        2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                        rokok

                                        3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                        vitamin C

                                        4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                        secara bersamaan

                                        23

                                        5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                        secara tidak bersamaan

                                        Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                        diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                        a Proses pemaparan

                                        Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                        kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                        dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                        pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                        pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                        asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                        rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                        setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                        pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                        kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                        perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                        (a) (b) (c)

                                        Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                        b Proses pemberian vitamin C

                                        Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                        menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                        Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                        diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                        24

                                        jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                        setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                        pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                        Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                        Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                        dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                        Hari Penelitian Perlakuan

                                        1 30 31 60 61

                                        P0

                                        P1

                                        Ket

                                        P2

                                        P3

                                        P4

                                        Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                        Pemberian vitamin C

                                        Hari pengambilan sampel

                                        Pemaparan asap rokok

                                        3 Tahap Pengambilan Sampel

                                        Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                        pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                        1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                        a Kadar malondialdehida (MDA)

                                        b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                        25

                                        2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                        a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                        b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                        c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                        d Jumlah hematokrit (PCV)

                                        Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                        kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                        pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                        untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                        dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                        bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                        aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                        digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                        berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                        kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                        kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                        suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                        4 Tahapan Analisis

                                        a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                        (Conti dan Sutherland 1991)

                                        1 Persiapan larutan standar

                                        Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                        mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                        mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                        yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                        17)

                                        2 Pengukuran Kadar MDA

                                        Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                        berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                        ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                        sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                        26

                                        menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                        ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                        klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                        ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                        disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                        jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                        025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                        trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                        hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                        dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                        air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                        sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                        532 nm

                                        MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                        A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                        standar

                                        b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                        (Chen et al 1996)

                                        1 Persiapan Larutan Standar

                                        Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                        sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                        250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                        kurva standar (Lampiran 18)

                                        2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                        Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                        ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                        menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                        dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                        (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                        Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                        reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                        xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                        27

                                        superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                        ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                        gelombang 550 nm

                                        Reaksinya

                                        Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                        O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                        2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                        Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                        Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                        oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                        sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                        pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                        dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                        ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                        secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                        divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                        terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                        sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                        Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                        dikonversi dengan rumus

                                        SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                        A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                        standar

                                        28

                                        c Pengukuran Hematologi

                                        a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                        burker dan neubauer

                                        Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                        dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                        kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                        dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                        pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                        hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                        b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                        burker dan neubauer

                                        Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                        mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                        menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                        angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                        c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                        Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                        drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                        2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                        menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                        dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                        sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                        540 nm

                                        d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                        Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                        disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                        ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                        volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                        hematokrit reader

                                        29

                                        Analisis Data

                                        Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                        malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                        butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                        hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                        dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                        perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                        Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                        Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                        I = Banyaknya perlakuan

                                        J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                        μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                        Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                        sum ij= Random error dari percobaan

                                        HASIL DAN PEMBAHASAN

                                        Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                        Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                        mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                        keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                        lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                        juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                        telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                        asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                        Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                        perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                        kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                        (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                        ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                        rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                        (plt005) (Lampiran 3)

                                        0

                                        5000

                                        10 0

                                        15 0

                                        20 00

                                        25 00

                                        30000

                                        35 00

                                        Kad

                                        ar M

                                        DA

                                        (Ug

                                        0

                                        00

                                        00

                                        0

                                        0)

                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                        Perlakuan

                                        Kadar MDA pada Hati

                                        Kadar MDA pada Ginjal

                                        ab

                                        c

                                        bc

                                        a

                                        a bc

                                        c

                                        ab a

                                        Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                        mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                        tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                        31

                                        kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                        meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                        percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                        kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                        berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                        terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                        yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                        pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                        lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                        vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                        MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                        pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                        rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                        kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                        Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                        vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                        berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                        menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                        radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                        Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                        dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                        bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                        yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                        Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                        dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                        seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                        berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                        metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                        elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                        32

                                        yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                        demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                        dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                        tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                        disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                        dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                        tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                        sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                        metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                        menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                        antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                        Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                        salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                        dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                        Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                        yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                        sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                        oksidasi tersebut

                                        Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                        Hati dan Ginjal

                                        Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                        intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                        intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                        Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                        peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                        Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                        perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                        enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                        Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                        menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                        c

                                        33

                                        Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                        kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                        penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                        pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                        asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                        bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                        terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                        Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                        pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                        untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                        enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                        enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                        paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                        tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                        bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                        0

                                        100

                                        200

                                        300

                                        400

                                        500

                                        600

                                        Akt

                                        ivita

                                        s en

                                        zim

                                        SO

                                        D (U

                                        g)

                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                        Perlakuan

                                        Aktivitas SOD pada Hati

                                        Aktivitas SOD pada Ginjal

                                        a

                                        b

                                        bc c

                                        a

                                        ab

                                        bc

                                        c

                                        a

                                        bc

                                        Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                        pada semua perlakuan

                                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                        percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                        terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                        tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                        lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                        34

                                        SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                        terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                        waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                        vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                        lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                        yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                        elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                        enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                        Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                        melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                        sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                        elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                        relatif stabil

                                        Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                        gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                        quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                        pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                        Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                        selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                        besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                        menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                        Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                        pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                        tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                        penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                        metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                        disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                        metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                        pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                        Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                        35

                                        di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                        yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                        enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                        membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                        enzim antioksidan dalam hati

                                        Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                        jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                        ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                        lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                        pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                        hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                        disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                        mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                        yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                        mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                        yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                        kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                        Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                        terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                        ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                        toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                        mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                        dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                        sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                        mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                        Pengukuran Hematologi

                                        Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                        jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                        plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                        yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                        transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                        36

                                        gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                        hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                        1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                        Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                        disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                        BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                        terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                        kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                        BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                        rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                        rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                        Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                        jumlah BDM seperti keadaan normal

                                        632678

                                        868

                                        738 773

                                        0

                                        1

                                        2

                                        3

                                        4

                                        5

                                        6

                                        7

                                        8

                                        9

                                        Jum

                                        lah

                                        (Jut

                                        am

                                        m3 )

                                        P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                        a

                                        bc

                                        bcab

                                        Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                        dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                        37

                                        menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                        mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                        Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                        menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                        hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                        nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                        terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                        dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                        vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                        dan P1)

                                        Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                        mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                        jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                        jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                        sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                        juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                        balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                        melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                        mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                        membentuk butir darah merah yang baru

                                        2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                        Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                        gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                        yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                        Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                        jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                        Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                        mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                        terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                        asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                        dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                        38

                                        saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                        untuk menghilangkan tar tersebut

                                        1111

                                        1470

                                        1849

                                        12511403

                                        02468

                                        101214161820

                                        Jum

                                        lah

                                        (Rib

                                        um

                                        m3 )

                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                        Perlakuan

                                        c

                                        ab

                                        ab b

                                        Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                        Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                        terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                        menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                        peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                        3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                        Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                        gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                        kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                        rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                        demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                        memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                        vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                        menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                        homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                        rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                        kontrol

                                        39

                                        18561657

                                        13391485

                                        1380

                                        02

                                        468

                                        101214

                                        161820

                                        cbcg

                                        )

                                        ab aa

                                        Jum

                                        lah

                                        (

                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                        Perlakuan

                                        Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                        4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                        Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                        gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                        kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                        40

                                        kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                        asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                        kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                        391 3965

                                        5113433 4452

                                        0

                                        10

                                        30

                                        40

                                        50

                                        60

                                        20Jum

                                        lah

                                        ()

                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                        Perlakuan

                                        a a c

                                        b b

                                        Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                        Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                        besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                        makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                        yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                        hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                        lambat (Guyton 1996)

                                        Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                        peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                        sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                        menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                        vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                        normal akibat pemaparan asap rokok

                                        41

                                        KESIMPULAN DAN SARAN

                                        Kesimpulan

                                        Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                        dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                        (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                        organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                        gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                        yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                        asap rokok

                                        Saran

                                        Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                        efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                        dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                        DAFTAR PUSTAKA

                                        Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                        Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                        Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                        juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                        Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                        Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                        Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                        Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                        Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                        Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                        Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                        Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                        Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                        Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                        Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                        Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                        Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                        43

                                        Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                        Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                        Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                        Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                        Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                        Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                        Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                        Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                        Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                        Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                        Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                        Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                        Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                        Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                        Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                        44

                                        Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                        Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                        Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                        Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                        Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                        Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                        Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                        Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                        Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                        Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                        Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                        Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                        Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                        William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                        Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                        World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                        Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                        Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                        (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                        Rata-rata Ug bb

                                        1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                        (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                        608 103 plusmn 104 103

                                        1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                        (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                        783 103 plusmn 126 103

                                        1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                        (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                        1404 103 plusmn 148 103

                                        1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                        5 0063 116959 730994

                                        832 103 plusmn 148 103

                                        1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                        (P4) Papar rokok lalu VitC

                                        5 0107 208855 1305347

                                        1258 103 plusmn 156 103

                                        46

                                        Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                        Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                        1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                        (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                        2433 103 plusmn 157 103

                                        1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                        (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                        2467 103 plusmn 303 103

                                        1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                        (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                        3242 103 plusmn 262 103

                                        1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                        2521 103 plusmn 225 103

                                        1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                        2882 103 plusmn 433 103

                                        47

                                        Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                        Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                        Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                        48

                                        Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                        Rata-rata Ug bb

                                        1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                        (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                        056 103 plusmn 0059103

                                        1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                        (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                        051 103 plusmn 0071 103

                                        1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                        (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                        030 103 plusmn 0059 103

                                        1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                        046 103 plusmn 0095 103

                                        1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                        032 103 plusmn 0046103

                                        49

                                        Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                        Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                        Rata-rata Ug bb

                                        1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                        (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                        049 103 plusmn 0037 103

                                        1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                        (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                        048 103 plusmn 010 103

                                        1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                        (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                        018 103 plusmn 011 103

                                        1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                        037 103 plusmn 006 103

                                        1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                        0276 103 plusmn 0089 103

                                        50

                                        Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                        Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                        P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                        P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                        P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                        P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                        P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                        51

                                        Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                        Perlakuan UlanganSDM

                                        (jutammsup3)SDP

                                        (ribummsup3)HB (gr)

                                        PVC ()

                                        1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                        (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                        1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                        (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                        1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                        (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                        1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                        1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                        52

                                        Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                        Perlakuan Butir darah

                                        merah (BDM) Butir darah putih

                                        (BDP) Hemoglobin

                                        (Hb) Hemtokit

                                        (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                        P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                        53

                                        Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                        Descriptives

                                        MDAHati

                                        5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                        25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                        1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                        Model

                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                        95 Confidence Interval forMean

                                        Between-Component

                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                        Test of Homogeneity of Variances

                                        MDAHati

                                        356 4 20 837

                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                        ANOVA

                                        MDAHati

                                        23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                        MDAHati

                                        Duncana

                                        5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                        059 577 110

                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                        54

                                        Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                        Descriptives

                                        MDAGinjal

                                        5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                        25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                        1555947 227737741 314137771 1040740136

                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                        Model

                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                        95 Confidence Interval forMean

                                        Minimum Maximum

                                        Between-Component

                                        Variance

                                        Test of Homogeneity of Variances

                                        MDAGinjal

                                        693 4 20 605

                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                        ANOVA

                                        MDAGinjal

                                        24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                        MDAGinjal

                                        Duncana

                                        5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                        655 065 065

                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                        55

                                        Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                        Descriptives

                                        SODHati

                                        5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                        25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                        50977092 29079210 57386230 1206030928

                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                        Model

                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                        95 Confidence Interval forMean

                                        Minimum Maximum

                                        Between-Component

                                        Variance

                                        Test of Homogeneity of Variances

                                        SODHati

                                        825 4 20 525

                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                        ANOVA

                                        SODHati

                                        2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                        3531674 24

                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                        SODHati

                                        Duncana

                                        5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                        574 267 267

                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                        56

                                        Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                        Descriptives

                                        SODGinjal

                                        5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                        25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                        59235411 19751293 52644067 1600187570

                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                        Model

                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                        95 Confidence Interval forMean

                                        Between-Component

                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                        Test of Homogeneity of Variances

                                        SODGinjal

                                        1408 4 20 267

                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                        ANOVA

                                        SODGinjal

                                        3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                        SODGinjal

                                        Duncana

                                        5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                        111 091 058

                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                        57

                                        Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                        Descriptives

                                        SDM

                                        5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                        25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                        52176 60470 89442 123329

                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                        Model

                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                        5 Confidence Interval foMean

                                        Minimum Maximum

                                        Between-Component

                                        Variance

                                        BDM

                                        Test of Homogeneity of Variances

                                        SDM

                                        1838 4 20 161

                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                        BDM

                                        ANOVA

                                        SDM

                                        27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                        BDM

                                        SDM

                                        Duncana

                                        5 632405 637605 767805 802005 90800

                                        919 507 1000

                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                        BDM

                                        58

                                        Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                        Descriptives

                                        SDP

                                        5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                        25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                        124650 107075 176293 690107

                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                        Model

                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                        5 Confidence Interval foMean

                                        Minimum Maximum

                                        Between-Component

                                        Variance

                                        BDP

                                        Test of Homogeneity of Variances

                                        SDP

                                        971 4 20 445

                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                        BDP

                                        ANOVA

                                        SDP

                                        155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                        242157 24

                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                        BDP

                                        SDP

                                        Duncana

                                        5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                        300 131 1000

                                        KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                        BDP

                                        59

                                        Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                        Descriptives

                                        HB

                                        5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                        25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                        95458 127857 180863 399305

                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                        Model

                                        N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                        95 Confidence Interval forMean

                                        Minimum Maximum

                                        Between-Component

                                        Variance

                                        Test of Homogeneity of Variances

                                        HB

                                        413 4 20 797

                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                        ANOVA

                                        HB

                                        91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                        147428 24

                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                        HB

                                        Duncana

                                        5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                        211 120 075

                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                        60

                                        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                        Descriptives

                                        PVC

                                        ANOVA

                                        PVC

                                        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                        PCV

                                        Test of Homogeneity of Variances

                                        PVC

                                        1570 4 20 221

                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                        PCV

                                        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                        215926 375209 495111 2209140

                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                        Model

                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                        95 Confidence Interval forMean

                                        Minimum Maximum

                                        Between-Component

                                        Variance

                                        PCV

                                        PVC

                                        Duncana

                                        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                        729 490 1000

                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                        PCV

                                        61

                                        Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                        Konsentrasi (pmol50microL)

                                        Absorbansi 515 nm

                                        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                        500040003000200010000

                                        025

                                        020

                                        015

                                        010

                                        005

                                        000

                                        X

                                        Y

                                        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                        62

                                        Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                        Konsentrasi Uml protein

                                        Absorbansi 550 nm

                                        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                        5004003002001000

                                        0025

                                        0020

                                        0015

                                        0010

                                        0005

                                        0000

                                        X

                                        Y

                                        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                        • COVER
                                        • PERNYATAAN
                                        • ABSTRACT
                                        • RINGKASAN
                                        • Hak cipta
                                        • halaman judul
                                        • lembar pengesahan
                                        • PRAKATA
                                        • RIWAYAT HIDUP
                                        • RIWAYAT HIDUP
                                        • DAFTAR ISI
                                        • DAFTAR TABEL
                                        • DAFTAR GAMBAR
                                        • DAFTAR LAMPIRAN
                                        • PENDAHULUAN
                                        • TINJAUAN PUSTAKA
                                        • BAHAN DAN METODE
                                        • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                        • KESIMPULAN DAN SARAN
                                        • DAFTAR PUSTAKA
                                        • LAMPIRAN13

                                          5

                                          karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada saluran pernapasan dan paru-

                                          paru yang terdiri dari dua fase yaitu fase tar dan fase gas Pada fase tar merupakan

                                          pembentuk radikal bebas seperti quinon semiquinon dan hydroquinon dalam

                                          bentuk matriks polimer Pada fase gas mengandung nitrit oxida dan nitrit

                                          peroksida yang dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan

                                          selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangat merusak

                                          Karbon monoksida merupakan produk pembakaran karbon yang tidak

                                          sempurna dari unsur arang atau karbon Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok

                                          dapat mencapai 3-6 Gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin

                                          yang terdapat dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan oksigen Sehingga

                                          sel tubuh akan kekurangan oksigen karena darah yang beredar miskin akan

                                          oksigen dan kaya akan karbon monoksida Sel tubuh yang kekurangan oksigen

                                          akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah Bila hal ini terus

                                          berlangsung terus-menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak Rokok juga

                                          mengandung sejumlah bahan reaktif molekuler kimia seperti reaktif oksigen dan

                                          zat radikal (Church amp Pryor 1985) Pada asap rokok terdapat beberapa jenis bahan

                                          pembentuk radikal bebas diantaranya adalah aldehida epoxida peroksida quinon

                                          semiquinon dan hydroquinon (Droge 2002)

                                          Radikal Bebas

                                          Pada abad ke 19 istilah radikal bebas diperuntukan bagi kelompok-

                                          kelompok atom yang membentuk suatu molekul dalam keadaan bebas Pada abad

                                          ke 20 Moses Gomberg (1866) menemukan istilah radikal bebas diartikan sebagai

                                          molekul tidak stabil dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di

                                          orbit luarnya Radikal bebas merupakan elektron yang terlepas karena proses

                                          oksidasi Dalam usaha untuk menggantikan elektron yang hilang itu maka radikal

                                          bebas mengikat dan menghancurkan sel-sel yang sehat Hal ini karena sel yang

                                          sehat merupakan tempat yang cocok bagi radikal bebas untuk melakukan

                                          pemanjangan rantai tubuhnya (Weber et al 1994)

                                          Menurut Droge (2002) bahwa radikal bebas dapat bersumber dari tiga hal

                                          yaitu 1) Dari lingkungan bersumber dari asap rokok asap kendaraan pestisida

                                          dan racun dari sisa pembuangan 2) Berasal dari dalam tubuh yaitu proses

                                          6

                                          metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                                          elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                                          kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                                          berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                                          radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                                          Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                                          Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                                          secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                                          maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                                          (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                                          secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                                          homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                                          penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                                          secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                                          radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                                          hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                                          oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                                          (hypochlorous acid)

                                          Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                                          perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                                          lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                                          sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                                          reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                                          7

                                          dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                                          mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                                          kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                                          proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                                          komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                                          Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                                          menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                                          lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                                          (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                                          langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                                          keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                                          Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                                          berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                                          dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                                          yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                                          radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                                          bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                                          merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                                          proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                                          Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                                          lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                                          2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                                          jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                                          produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                                          terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                                          dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                                          Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                                          normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                                          kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                                          menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                                          mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                                          8

                                          satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                                          arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                                          diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                                          beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                                          mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                                          Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                                          karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                                          mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                                          terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                                          Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                                          diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                                          menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                                          dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                                          abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                                          akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                                          menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                                          tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                                          dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                                          (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                                          bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                                          berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                                          1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                                          senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                                          dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                                          sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                                          degeneratif (Halliwell 1992)

                                          Antioksidan

                                          Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                                          makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                                          terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                                          (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                                          9

                                          Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                          antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                          enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                          senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                          menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                          menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                          radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                          dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                          senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                          Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                          memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                          mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                          dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                          langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                          oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                          memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                          untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                          nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                          banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                          lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                          Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                          Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                          terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                          yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                          Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                          serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                          lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                          senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                          radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                          scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                          terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                          10

                                          senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                          asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                          Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                          tiga janis yaitu

                                          1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                          endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                          glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                          2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                          vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                          3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                          hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                          (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                          Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                          oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                          melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                          asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                          dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                          berikut

                                          ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                          X˙ + RH R˙ + XH

                                          Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                          oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                          R˙ + O2 ROO˙

                                          ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                          dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                          menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                          lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                          ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                          11

                                          ROO˙ + R˙ ROO

                                          R˙ + R˙ RR

                                          Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                          hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                          bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                          Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                          Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                          (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                          or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                          hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                          reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                          bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                          generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                          Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                          lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                          metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                          peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                          terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                          pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                          banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                          1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                          tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                          Vitamin C

                                          Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                          gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                          penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                          bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                          Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                          informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                          12

                                          mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                          yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                          Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                          menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                          plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                          (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                          air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                          askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                          Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                          radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                          elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                          (a) (b) (c)

                                          Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                          Gugus ini terletak pada atom C

                                          2 dan C

                                          3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                          vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                          pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                          akibat asap rokok

                                          Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                          berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                          berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                          glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                          (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                          terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                          mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                          13

                                          Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                          dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                          tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                          ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                          bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                          dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                          (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                          antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                          terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                          karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                          teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                          stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                          kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                          dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                          yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                          atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                          scavenger karena sifat kimianya

                                          Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                          Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                          bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                          dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                          Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                          sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                          oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                          logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                          Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                          yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                          dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                          natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                          penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                          respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                          molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                          14

                                          (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                          penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                          temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                          Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                          vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                          bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                          Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                          individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                          kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                          membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                          sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                          dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                          Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                          Usia Kebutuhan vitC mghari

                                          0-6 bulan 40 (AI)

                                          7-12 bulan 50 (AI)

                                          1-3 tahun 15 mghari

                                          4-8 tahun 25 mghari

                                          9-13 tahun 45 mghari

                                          14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                          Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                          dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                          mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                          adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                          penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                          vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                          Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                          sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                          dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                          15

                                          buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                          perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                          dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                          per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                          keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                          vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                          membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                          yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                          lewat usus menjadi terbatas

                                          Hematologi

                                          Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                          dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                          serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                          ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                          hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                          terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                          dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                          x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                          a Butir darah merah (BDM)

                                          Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                          Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                          hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                          lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                          kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                          menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                          meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                          butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                          terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                          16

                                          b Butir darah putih (BDP)

                                          Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                          dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                          yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                          eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                          dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                          (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                          apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                          sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                          dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                          elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                          mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                          tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                          sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                          peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                          terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                          c Hemoglobin (Hb)

                                          Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                          vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                          bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                          yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                          yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                          molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                          17

                                          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                          d Hematokrit (PCV)

                                          Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                          hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                          Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                          yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                          arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                          dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                          dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                          (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                          hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                          dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                          mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                          BAHAN DAN METODE

                                          Waktu dan Tempat Penelitian

                                          Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                          Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                          bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                          Bahan dan Alat

                                          Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                          1 Hewan coba

                                          Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                          (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                          berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                          2 Rokok

                                          Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                          kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                          Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                          Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                          Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                          Merah 276 1666 4577 1470

                                          Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                          ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                          delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                          puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                          pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                          setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                          tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                          kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                          terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                          rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                          19

                                          kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                          kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                          rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                          untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                          menithari

                                          Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                          Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                          0 1 2 3 4 5 6

                                          Rokok

                                          8 batang60 menithari

                                          6 batang60 menithari

                                          4 batang60 menithari

                                          05 05 15 35 45 45 45

                                          05 05 05 25 35 45 45

                                          05 05 05 05 05 05 05

                                          Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                          3 Vitamin C

                                          Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                          ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                          biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                          bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                          minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                          mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                          badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                          (Hariyatmi 2004)

                                          Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                          Dosis Manusia Dosis Tikus

                                          1500 mgkgbbhari

                                          3000 mgkgbbhari

                                          4500 mgkgbbhari

                                          427 mgkgbbhari

                                          857 mgkgbbhari

                                          1285 mgkgbbhari

                                          Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                          sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                          20

                                          yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                          bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                          tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                          cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                          penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                          bbhari untuk tikus

                                          Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                          Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                          0 1 2 3 4 5 6

                                          Kontrol

                                          VitC 427 mgkgbbhari

                                          857 mgkgbbhari

                                          1285 mgkgbbhari

                                          05 05 05 05 05 05 05

                                          05 05 05 05 05 05 05

                                          05 05 05 05 05 05 05

                                          05 05 05 15 35 35 35

                                          Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                          4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                          murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                          (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                          bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                          khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                          hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                          Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                          Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                          memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                          penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                          dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                          kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                          d d

                                          21

                                          g c a

                                          b

                                          de f

                                          A

                                          CE

                                          G

                                          B

                                          F

                                          D

                                          Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                          Keterangan gambar

                                          a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                          pemaparan asap rokok

                                          b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                          chamber

                                          c Tempat pembakaran rokok

                                          d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                          e air pump sebagai alat pemompa udara

                                          f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                          g Tabung oksigen

                                          Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                          pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                          menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                          dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                          Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                          agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                          chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                          saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                          melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                          atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                          kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                          Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                          spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                          22

                                          hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                          inkubator dan hematokrit reader

                                          Metode Penelitian

                                          Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                          coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                          1 Tahap Persiapan

                                          Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                          ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                          sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                          minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                          degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                          pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                          bersih

                                          Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                          Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                          terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                          1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                          dan tidak diberi vitamin C

                                          2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                          rokok

                                          3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                          vitamin C

                                          4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                          secara bersamaan

                                          23

                                          5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                          secara tidak bersamaan

                                          Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                          diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                          a Proses pemaparan

                                          Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                          kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                          dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                          pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                          pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                          asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                          rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                          setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                          pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                          kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                          perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                          (a) (b) (c)

                                          Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                          b Proses pemberian vitamin C

                                          Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                          menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                          Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                          diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                          24

                                          jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                          setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                          pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                          Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                          Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                          dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                          Hari Penelitian Perlakuan

                                          1 30 31 60 61

                                          P0

                                          P1

                                          Ket

                                          P2

                                          P3

                                          P4

                                          Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                          Pemberian vitamin C

                                          Hari pengambilan sampel

                                          Pemaparan asap rokok

                                          3 Tahap Pengambilan Sampel

                                          Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                          pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                          1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                          a Kadar malondialdehida (MDA)

                                          b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                          25

                                          2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                          a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                          b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                          c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                          d Jumlah hematokrit (PCV)

                                          Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                          kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                          pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                          untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                          dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                          bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                          aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                          digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                          berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                          kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                          kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                          suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                          4 Tahapan Analisis

                                          a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                          (Conti dan Sutherland 1991)

                                          1 Persiapan larutan standar

                                          Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                          mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                          mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                          yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                          17)

                                          2 Pengukuran Kadar MDA

                                          Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                          berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                          ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                          sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                          26

                                          menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                          ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                          klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                          ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                          disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                          jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                          025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                          trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                          hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                          dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                          air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                          sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                          532 nm

                                          MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                          A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                          standar

                                          b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                          (Chen et al 1996)

                                          1 Persiapan Larutan Standar

                                          Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                          sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                          250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                          kurva standar (Lampiran 18)

                                          2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                          Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                          ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                          menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                          dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                          (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                          Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                          reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                          xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                          27

                                          superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                          ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                          gelombang 550 nm

                                          Reaksinya

                                          Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                          O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                          2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                          Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                          Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                          oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                          sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                          pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                          dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                          ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                          secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                          divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                          terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                          sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                          Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                          dikonversi dengan rumus

                                          SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                          A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                          standar

                                          28

                                          c Pengukuran Hematologi

                                          a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                          burker dan neubauer

                                          Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                          dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                          kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                          dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                          pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                          hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                          b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                          burker dan neubauer

                                          Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                          mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                          menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                          angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                          c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                          Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                          drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                          2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                          menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                          dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                          sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                          540 nm

                                          d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                          Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                          disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                          ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                          volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                          hematokrit reader

                                          29

                                          Analisis Data

                                          Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                          malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                          butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                          hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                          dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                          perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                          Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                          Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                          I = Banyaknya perlakuan

                                          J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                          μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                          Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                          sum ij= Random error dari percobaan

                                          HASIL DAN PEMBAHASAN

                                          Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                          Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                          mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                          keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                          lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                          juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                          telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                          asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                          Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                          perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                          kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                          (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                          ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                          rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                          (plt005) (Lampiran 3)

                                          0

                                          5000

                                          10 0

                                          15 0

                                          20 00

                                          25 00

                                          30000

                                          35 00

                                          Kad

                                          ar M

                                          DA

                                          (Ug

                                          0

                                          00

                                          00

                                          0

                                          0)

                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                          Perlakuan

                                          Kadar MDA pada Hati

                                          Kadar MDA pada Ginjal

                                          ab

                                          c

                                          bc

                                          a

                                          a bc

                                          c

                                          ab a

                                          Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                          mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                          tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                          31

                                          kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                          meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                          percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                          kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                          berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                          terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                          yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                          pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                          lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                          vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                          MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                          pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                          rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                          kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                          Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                          vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                          berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                          menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                          radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                          Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                          dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                          bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                          yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                          Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                          dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                          seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                          berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                          metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                          elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                          32

                                          yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                          demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                          dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                          tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                          disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                          dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                          tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                          sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                          metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                          menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                          antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                          Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                          salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                          dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                          Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                          yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                          sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                          oksidasi tersebut

                                          Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                          Hati dan Ginjal

                                          Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                          intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                          intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                          Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                          peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                          Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                          perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                          enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                          Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                          menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                          c

                                          33

                                          Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                          kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                          penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                          pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                          asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                          bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                          terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                          Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                          pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                          untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                          enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                          enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                          paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                          tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                          bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                          0

                                          100

                                          200

                                          300

                                          400

                                          500

                                          600

                                          Akt

                                          ivita

                                          s en

                                          zim

                                          SO

                                          D (U

                                          g)

                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                          Perlakuan

                                          Aktivitas SOD pada Hati

                                          Aktivitas SOD pada Ginjal

                                          a

                                          b

                                          bc c

                                          a

                                          ab

                                          bc

                                          c

                                          a

                                          bc

                                          Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                          pada semua perlakuan

                                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                          percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                          terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                          tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                          lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                          34

                                          SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                          terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                          waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                          vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                          lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                          yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                          elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                          enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                          Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                          melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                          sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                          elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                          relatif stabil

                                          Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                          gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                          quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                          pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                          Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                          selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                          besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                          menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                          Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                          pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                          tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                          penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                          metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                          disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                          metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                          pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                          Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                          35

                                          di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                          yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                          enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                          membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                          enzim antioksidan dalam hati

                                          Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                          jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                          ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                          lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                          pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                          hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                          disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                          mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                          yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                          mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                          yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                          kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                          Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                          terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                          ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                          toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                          mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                          dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                          sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                          mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                          Pengukuran Hematologi

                                          Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                          jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                          plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                          yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                          transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                          36

                                          gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                          hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                          1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                          Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                          disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                          BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                          terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                          kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                          BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                          rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                          rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                          Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                          jumlah BDM seperti keadaan normal

                                          632678

                                          868

                                          738 773

                                          0

                                          1

                                          2

                                          3

                                          4

                                          5

                                          6

                                          7

                                          8

                                          9

                                          Jum

                                          lah

                                          (Jut

                                          am

                                          m3 )

                                          P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                          a

                                          bc

                                          bcab

                                          Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                          dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                          37

                                          menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                          mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                          Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                          menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                          hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                          nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                          terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                          dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                          vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                          dan P1)

                                          Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                          mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                          jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                          jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                          sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                          juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                          balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                          melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                          mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                          membentuk butir darah merah yang baru

                                          2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                          Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                          gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                          yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                          Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                          jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                          Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                          mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                          terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                          asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                          dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                          38

                                          saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                          untuk menghilangkan tar tersebut

                                          1111

                                          1470

                                          1849

                                          12511403

                                          02468

                                          101214161820

                                          Jum

                                          lah

                                          (Rib

                                          um

                                          m3 )

                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                          Perlakuan

                                          c

                                          ab

                                          ab b

                                          Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                          Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                          terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                          menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                          peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                          3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                          Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                          gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                          kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                          rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                          demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                          memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                          vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                          menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                          homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                          rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                          kontrol

                                          39

                                          18561657

                                          13391485

                                          1380

                                          02

                                          468

                                          101214

                                          161820

                                          cbcg

                                          )

                                          ab aa

                                          Jum

                                          lah

                                          (

                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                          Perlakuan

                                          Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                          4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                          Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                          gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                          kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                          40

                                          kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                          asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                          kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                          391 3965

                                          5113433 4452

                                          0

                                          10

                                          30

                                          40

                                          50

                                          60

                                          20Jum

                                          lah

                                          ()

                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                          Perlakuan

                                          a a c

                                          b b

                                          Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                          Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                          besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                          makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                          yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                          hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                          lambat (Guyton 1996)

                                          Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                          peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                          sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                          menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                          vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                          normal akibat pemaparan asap rokok

                                          41

                                          KESIMPULAN DAN SARAN

                                          Kesimpulan

                                          Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                          dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                          (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                          organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                          gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                          yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                          asap rokok

                                          Saran

                                          Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                          efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                          dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                          DAFTAR PUSTAKA

                                          Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                          Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                          Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                          juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                          Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                          Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                          Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                          Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                          Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                          Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                          Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                          Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                          Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                          Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                          Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                          Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                          Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                          43

                                          Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                          Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                          Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                          Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                          Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                          Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                          Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                          Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                          Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                          Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                          Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                          Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                          Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                          Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                          Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                          44

                                          Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                          Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                          Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                          Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                          Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                          Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                          Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                          Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                          Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                          Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                          Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                          Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                          Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                          William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                          Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                          World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                          Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                          Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                          (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                          Rata-rata Ug bb

                                          1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                          (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                          608 103 plusmn 104 103

                                          1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                          (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                          783 103 plusmn 126 103

                                          1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                          (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                          1404 103 plusmn 148 103

                                          1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                          5 0063 116959 730994

                                          832 103 plusmn 148 103

                                          1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                          (P4) Papar rokok lalu VitC

                                          5 0107 208855 1305347

                                          1258 103 plusmn 156 103

                                          46

                                          Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                          Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                          1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                          (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                          2433 103 plusmn 157 103

                                          1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                          (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                          2467 103 plusmn 303 103

                                          1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                          (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                          3242 103 plusmn 262 103

                                          1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                          2521 103 plusmn 225 103

                                          1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                          2882 103 plusmn 433 103

                                          47

                                          Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                          Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                          Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                          48

                                          Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                          Rata-rata Ug bb

                                          1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                          (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                          056 103 plusmn 0059103

                                          1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                          (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                          051 103 plusmn 0071 103

                                          1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                          (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                          030 103 plusmn 0059 103

                                          1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                          046 103 plusmn 0095 103

                                          1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                          032 103 plusmn 0046103

                                          49

                                          Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                          Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                          Rata-rata Ug bb

                                          1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                          (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                          049 103 plusmn 0037 103

                                          1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                          (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                          048 103 plusmn 010 103

                                          1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                          (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                          018 103 plusmn 011 103

                                          1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                          037 103 plusmn 006 103

                                          1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                          0276 103 plusmn 0089 103

                                          50

                                          Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                          Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                          P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                          P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                          P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                          P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                          P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                          51

                                          Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                          Perlakuan UlanganSDM

                                          (jutammsup3)SDP

                                          (ribummsup3)HB (gr)

                                          PVC ()

                                          1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                          (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                          1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                          (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                          1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                          (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                          1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                          1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                          52

                                          Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                          Perlakuan Butir darah

                                          merah (BDM) Butir darah putih

                                          (BDP) Hemoglobin

                                          (Hb) Hemtokit

                                          (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                          P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                          53

                                          Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                          Descriptives

                                          MDAHati

                                          5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                          25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                          1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                          Model

                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                          95 Confidence Interval forMean

                                          Between-Component

                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                          Test of Homogeneity of Variances

                                          MDAHati

                                          356 4 20 837

                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                          ANOVA

                                          MDAHati

                                          23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                          MDAHati

                                          Duncana

                                          5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                          059 577 110

                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                          54

                                          Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                          Descriptives

                                          MDAGinjal

                                          5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                          25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                          1555947 227737741 314137771 1040740136

                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                          Model

                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                          95 Confidence Interval forMean

                                          Minimum Maximum

                                          Between-Component

                                          Variance

                                          Test of Homogeneity of Variances

                                          MDAGinjal

                                          693 4 20 605

                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                          ANOVA

                                          MDAGinjal

                                          24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                          MDAGinjal

                                          Duncana

                                          5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                          655 065 065

                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                          55

                                          Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                          Descriptives

                                          SODHati

                                          5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                          25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                          50977092 29079210 57386230 1206030928

                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                          Model

                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                          95 Confidence Interval forMean

                                          Minimum Maximum

                                          Between-Component

                                          Variance

                                          Test of Homogeneity of Variances

                                          SODHati

                                          825 4 20 525

                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                          ANOVA

                                          SODHati

                                          2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                          3531674 24

                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                          SODHati

                                          Duncana

                                          5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                          574 267 267

                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                          56

                                          Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                          Descriptives

                                          SODGinjal

                                          5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                          25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                          59235411 19751293 52644067 1600187570

                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                          Model

                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                          95 Confidence Interval forMean

                                          Between-Component

                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                          Test of Homogeneity of Variances

                                          SODGinjal

                                          1408 4 20 267

                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                          ANOVA

                                          SODGinjal

                                          3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                          SODGinjal

                                          Duncana

                                          5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                          111 091 058

                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                          57

                                          Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                          Descriptives

                                          SDM

                                          5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                          25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                          52176 60470 89442 123329

                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                          Model

                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                          5 Confidence Interval foMean

                                          Minimum Maximum

                                          Between-Component

                                          Variance

                                          BDM

                                          Test of Homogeneity of Variances

                                          SDM

                                          1838 4 20 161

                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                          BDM

                                          ANOVA

                                          SDM

                                          27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                          BDM

                                          SDM

                                          Duncana

                                          5 632405 637605 767805 802005 90800

                                          919 507 1000

                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                          BDM

                                          58

                                          Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                          Descriptives

                                          SDP

                                          5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                          25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                          124650 107075 176293 690107

                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                          Model

                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                          5 Confidence Interval foMean

                                          Minimum Maximum

                                          Between-Component

                                          Variance

                                          BDP

                                          Test of Homogeneity of Variances

                                          SDP

                                          971 4 20 445

                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                          BDP

                                          ANOVA

                                          SDP

                                          155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                          242157 24

                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                          BDP

                                          SDP

                                          Duncana

                                          5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                          300 131 1000

                                          KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                          BDP

                                          59

                                          Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                          Descriptives

                                          HB

                                          5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                          25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                          95458 127857 180863 399305

                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                          Model

                                          N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                          95 Confidence Interval forMean

                                          Minimum Maximum

                                          Between-Component

                                          Variance

                                          Test of Homogeneity of Variances

                                          HB

                                          413 4 20 797

                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                          ANOVA

                                          HB

                                          91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                          147428 24

                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                          HB

                                          Duncana

                                          5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                          211 120 075

                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                          60

                                          Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                          Descriptives

                                          PVC

                                          ANOVA

                                          PVC

                                          466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                          PCV

                                          Test of Homogeneity of Variances

                                          PVC

                                          1570 4 20 221

                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                          PCV

                                          5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                          25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                          215926 375209 495111 2209140

                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                          Model

                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                          95 Confidence Interval forMean

                                          Minimum Maximum

                                          Between-Component

                                          Variance

                                          PCV

                                          PVC

                                          Duncana

                                          5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                          729 490 1000

                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                          PCV

                                          61

                                          Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                          Konsentrasi (pmol50microL)

                                          Absorbansi 515 nm

                                          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                          500040003000200010000

                                          025

                                          020

                                          015

                                          010

                                          005

                                          000

                                          X

                                          Y

                                          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                          62

                                          Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                          Konsentrasi Uml protein

                                          Absorbansi 550 nm

                                          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                          5004003002001000

                                          0025

                                          0020

                                          0015

                                          0010

                                          0005

                                          0000

                                          X

                                          Y

                                          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                          • COVER
                                          • PERNYATAAN
                                          • ABSTRACT
                                          • RINGKASAN
                                          • Hak cipta
                                          • halaman judul
                                          • lembar pengesahan
                                          • PRAKATA
                                          • RIWAYAT HIDUP
                                          • RIWAYAT HIDUP
                                          • DAFTAR ISI
                                          • DAFTAR TABEL
                                          • DAFTAR GAMBAR
                                          • DAFTAR LAMPIRAN
                                          • PENDAHULUAN
                                          • TINJAUAN PUSTAKA
                                          • BAHAN DAN METODE
                                          • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                          • KESIMPULAN DAN SARAN
                                          • DAFTAR PUSTAKA
                                          • LAMPIRAN13

                                            6

                                            metabolisme energi 3) Dari radikal itu sendiri yaitu berusaha memperoleh

                                            elektron dari molekul lain sehingga terbentuklah radikal bebas baru yang

                                            kehilangan elektronnya Bila reaksi berlanjut terus maka terjadilah suatu reaksi

                                            berantai (chain reaction) sampai radikal bebas itu hilang oleh reaksi dengan

                                            radikal bebas lain atau sistem antioksidan tubuh (Gambar 1)

                                            Gambar 1 Reaksi berantai dari radikal bebas

                                            Radikal bebas dapat bersifat positif negatif dan netral Mereka terbentuk

                                            secara normal dalam reaksi biokimia tetapi bila berlebihan atau tidak terkontrol

                                            maka dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas dari makromolekul

                                            (Suyatna 1989) Menurut Araujo et al (1998) radikal bebas dapat terbentuk

                                            secara in-vivo dan in-vitro yaitu dengan pemecahan satu molekul normal secara

                                            homolitik menjadi dua kehilangan satu elektron dari molekul normal dan

                                            penambahan elektron pada molekul normal Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

                                            secara biologis radikal bebas dalam tubuh berupa radikal superoksida (superoxide

                                            radical) radikal hydroksil (hydroxyl radical) radikal peroksil (peroxyl radical)

                                            hydrogen peroksida (hydrogen peroxide) oksigen tunggal (single oxygen) nitrit

                                            oksida (nitric oxide) nitrit peroksida (peroxinitrite) dan asam hipoklor

                                            (hypochlorous acid)

                                            Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga dapat menimbulkan

                                            perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein

                                            lipid dan nukleutida Pada protein radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi

                                            sehingga mempercepat terjadinya proteolisis Pada lipid dapat menyebabkan

                                            reaksi peroksidasi yang akan mencetus proses otokatalik dan pada nukleutida

                                            7

                                            dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                                            mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                                            kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                                            proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                                            komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                                            Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                                            menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                                            lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                                            (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                                            langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                                            keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                                            Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                                            berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                                            dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                                            yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                                            radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                                            bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                                            merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                                            proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                                            Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                                            lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                                            2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                                            jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                                            produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                                            terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                                            dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                                            Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                                            normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                                            kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                                            menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                                            mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                                            8

                                            satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                                            arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                                            diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                                            beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                                            mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                                            Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                                            karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                                            mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                                            terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                                            Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                                            diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                                            menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                                            dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                                            abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                                            akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                                            menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                                            tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                                            dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                                            (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                                            bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                                            berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                                            1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                                            senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                                            dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                                            sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                                            degeneratif (Halliwell 1992)

                                            Antioksidan

                                            Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                                            makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                                            terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                                            (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                                            9

                                            Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                            antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                            enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                            senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                            menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                            menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                            radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                            dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                            senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                            Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                            memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                            mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                            dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                            langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                            oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                            memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                            untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                            nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                            banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                            lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                            Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                            Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                            terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                            yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                            Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                            serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                            lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                            senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                            radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                            scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                            terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                            10

                                            senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                            asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                            Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                            tiga janis yaitu

                                            1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                            endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                            glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                            2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                            vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                            3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                            hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                            (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                            Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                            oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                            melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                            asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                            dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                            berikut

                                            ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                            X˙ + RH R˙ + XH

                                            Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                            oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                            R˙ + O2 ROO˙

                                            ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                            dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                            menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                            lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                            ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                            11

                                            ROO˙ + R˙ ROO

                                            R˙ + R˙ RR

                                            Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                            hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                            bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                            Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                            Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                            (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                            or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                            hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                            reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                            bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                            generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                            Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                            lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                            metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                            peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                            terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                            pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                            banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                            1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                            tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                            Vitamin C

                                            Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                            gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                            penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                            bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                            Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                            informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                            12

                                            mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                            yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                            Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                            menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                            plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                            (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                            air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                            askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                            Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                            radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                            elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                            (a) (b) (c)

                                            Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                            Gugus ini terletak pada atom C

                                            2 dan C

                                            3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                            vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                            pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                            akibat asap rokok

                                            Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                            berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                            berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                            glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                            (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                            terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                            mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                            13

                                            Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                            dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                            tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                            ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                            bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                            dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                            (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                            antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                            terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                            karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                            teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                            stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                            kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                            dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                            yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                            atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                            scavenger karena sifat kimianya

                                            Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                            Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                            bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                            dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                            Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                            sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                            oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                            logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                            Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                            yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                            dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                            natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                            penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                            respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                            molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                            14

                                            (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                            penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                            temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                            Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                            vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                            bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                            Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                            individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                            kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                            membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                            sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                            dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                            Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                            Usia Kebutuhan vitC mghari

                                            0-6 bulan 40 (AI)

                                            7-12 bulan 50 (AI)

                                            1-3 tahun 15 mghari

                                            4-8 tahun 25 mghari

                                            9-13 tahun 45 mghari

                                            14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                            Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                            dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                            mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                            adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                            penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                            vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                            Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                            sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                            dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                            15

                                            buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                            perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                            dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                            per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                            keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                            vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                            membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                            yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                            lewat usus menjadi terbatas

                                            Hematologi

                                            Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                            dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                            serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                            ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                            hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                            terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                            dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                            x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                            a Butir darah merah (BDM)

                                            Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                            Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                            hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                            lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                            kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                            menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                            meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                            butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                            terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                            16

                                            b Butir darah putih (BDP)

                                            Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                            dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                            yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                            eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                            dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                            (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                            apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                            sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                            dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                            elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                            mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                            tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                            sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                            peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                            terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                            c Hemoglobin (Hb)

                                            Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                            vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                            bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                            yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                            yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                            molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                            17

                                            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                            d Hematokrit (PCV)

                                            Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                            hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                            Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                            yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                            arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                            dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                            dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                            (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                            hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                            dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                            mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                            BAHAN DAN METODE

                                            Waktu dan Tempat Penelitian

                                            Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                            Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                            bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                            Bahan dan Alat

                                            Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                            1 Hewan coba

                                            Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                            (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                            berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                            2 Rokok

                                            Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                            kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                            Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                            Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                            Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                            Merah 276 1666 4577 1470

                                            Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                            ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                            delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                            puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                            pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                            setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                            tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                            kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                            terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                            rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                            19

                                            kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                            kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                            rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                            untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                            menithari

                                            Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                            Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                            0 1 2 3 4 5 6

                                            Rokok

                                            8 batang60 menithari

                                            6 batang60 menithari

                                            4 batang60 menithari

                                            05 05 15 35 45 45 45

                                            05 05 05 25 35 45 45

                                            05 05 05 05 05 05 05

                                            Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                            3 Vitamin C

                                            Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                            ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                            biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                            bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                            minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                            mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                            badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                            (Hariyatmi 2004)

                                            Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                            Dosis Manusia Dosis Tikus

                                            1500 mgkgbbhari

                                            3000 mgkgbbhari

                                            4500 mgkgbbhari

                                            427 mgkgbbhari

                                            857 mgkgbbhari

                                            1285 mgkgbbhari

                                            Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                            sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                            20

                                            yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                            bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                            tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                            cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                            penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                            bbhari untuk tikus

                                            Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                            Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                            0 1 2 3 4 5 6

                                            Kontrol

                                            VitC 427 mgkgbbhari

                                            857 mgkgbbhari

                                            1285 mgkgbbhari

                                            05 05 05 05 05 05 05

                                            05 05 05 05 05 05 05

                                            05 05 05 05 05 05 05

                                            05 05 05 15 35 35 35

                                            Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                            4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                            murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                            (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                            bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                            khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                            hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                            Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                            Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                            memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                            penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                            dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                            kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                            d d

                                            21

                                            g c a

                                            b

                                            de f

                                            A

                                            CE

                                            G

                                            B

                                            F

                                            D

                                            Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                            Keterangan gambar

                                            a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                            pemaparan asap rokok

                                            b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                            chamber

                                            c Tempat pembakaran rokok

                                            d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                            e air pump sebagai alat pemompa udara

                                            f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                            g Tabung oksigen

                                            Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                            pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                            menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                            dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                            Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                            agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                            chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                            saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                            melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                            atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                            kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                            Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                            spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                            22

                                            hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                            inkubator dan hematokrit reader

                                            Metode Penelitian

                                            Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                            coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                            1 Tahap Persiapan

                                            Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                            ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                            sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                            minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                            degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                            pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                            bersih

                                            Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                            Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                            terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                            1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                            dan tidak diberi vitamin C

                                            2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                            rokok

                                            3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                            vitamin C

                                            4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                            secara bersamaan

                                            23

                                            5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                            secara tidak bersamaan

                                            Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                            diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                            a Proses pemaparan

                                            Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                            kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                            dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                            pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                            pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                            asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                            rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                            setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                            pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                            kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                            perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                            (a) (b) (c)

                                            Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                            b Proses pemberian vitamin C

                                            Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                            menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                            Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                            diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                            24

                                            jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                            setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                            pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                            Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                            Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                            dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                            Hari Penelitian Perlakuan

                                            1 30 31 60 61

                                            P0

                                            P1

                                            Ket

                                            P2

                                            P3

                                            P4

                                            Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                            Pemberian vitamin C

                                            Hari pengambilan sampel

                                            Pemaparan asap rokok

                                            3 Tahap Pengambilan Sampel

                                            Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                            pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                            1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                            a Kadar malondialdehida (MDA)

                                            b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                            25

                                            2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                            a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                            b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                            c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                            d Jumlah hematokrit (PCV)

                                            Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                            kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                            pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                            untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                            dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                            bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                            aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                            digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                            berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                            kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                            kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                            suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                            4 Tahapan Analisis

                                            a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                            (Conti dan Sutherland 1991)

                                            1 Persiapan larutan standar

                                            Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                            mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                            mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                            yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                            17)

                                            2 Pengukuran Kadar MDA

                                            Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                            berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                            ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                            sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                            26

                                            menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                            ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                            klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                            ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                            disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                            jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                            025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                            trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                            hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                            dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                            air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                            sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                            532 nm

                                            MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                            A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                            standar

                                            b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                            (Chen et al 1996)

                                            1 Persiapan Larutan Standar

                                            Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                            sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                            250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                            kurva standar (Lampiran 18)

                                            2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                            Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                            ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                            menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                            dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                            (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                            Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                            reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                            xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                            27

                                            superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                            ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                            gelombang 550 nm

                                            Reaksinya

                                            Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                            O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                            2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                            Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                            Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                            oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                            sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                            pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                            dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                            ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                            secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                            divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                            terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                            sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                            Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                            dikonversi dengan rumus

                                            SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                            A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                            standar

                                            28

                                            c Pengukuran Hematologi

                                            a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                            burker dan neubauer

                                            Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                            dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                            kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                            dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                            pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                            hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                            b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                            burker dan neubauer

                                            Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                            mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                            menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                            angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                            c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                            Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                            drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                            2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                            menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                            dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                            sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                            540 nm

                                            d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                            Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                            disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                            ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                            volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                            hematokrit reader

                                            29

                                            Analisis Data

                                            Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                            malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                            butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                            hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                            dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                            perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                            Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                            Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                            I = Banyaknya perlakuan

                                            J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                            μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                            Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                            sum ij= Random error dari percobaan

                                            HASIL DAN PEMBAHASAN

                                            Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                            Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                            mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                            keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                            lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                            juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                            telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                            asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                            Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                            perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                            kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                            (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                            ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                            rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                            (plt005) (Lampiran 3)

                                            0

                                            5000

                                            10 0

                                            15 0

                                            20 00

                                            25 00

                                            30000

                                            35 00

                                            Kad

                                            ar M

                                            DA

                                            (Ug

                                            0

                                            00

                                            00

                                            0

                                            0)

                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                            Perlakuan

                                            Kadar MDA pada Hati

                                            Kadar MDA pada Ginjal

                                            ab

                                            c

                                            bc

                                            a

                                            a bc

                                            c

                                            ab a

                                            Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                            mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                            tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                            31

                                            kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                            meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                            percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                            kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                            berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                            terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                            yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                            pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                            lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                            vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                            MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                            pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                            rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                            kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                            Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                            vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                            berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                            menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                            radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                            Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                            dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                            bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                            yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                            Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                            dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                            seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                            berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                            metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                            elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                            32

                                            yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                            demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                            dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                            tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                            disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                            dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                            tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                            sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                            metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                            menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                            antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                            Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                            salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                            dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                            Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                            yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                            sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                            oksidasi tersebut

                                            Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                            Hati dan Ginjal

                                            Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                            intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                            intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                            Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                            peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                            Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                            perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                            enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                            Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                            menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                            c

                                            33

                                            Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                            kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                            penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                            pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                            asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                            bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                            terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                            Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                            pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                            untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                            enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                            enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                            paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                            tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                            bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                            0

                                            100

                                            200

                                            300

                                            400

                                            500

                                            600

                                            Akt

                                            ivita

                                            s en

                                            zim

                                            SO

                                            D (U

                                            g)

                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                            Perlakuan

                                            Aktivitas SOD pada Hati

                                            Aktivitas SOD pada Ginjal

                                            a

                                            b

                                            bc c

                                            a

                                            ab

                                            bc

                                            c

                                            a

                                            bc

                                            Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                            pada semua perlakuan

                                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                            percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                            terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                            tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                            lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                            34

                                            SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                            terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                            waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                            vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                            lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                            yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                            elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                            enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                            Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                            melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                            sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                            elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                            relatif stabil

                                            Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                            gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                            quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                            pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                            Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                            selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                            besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                            menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                            Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                            pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                            tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                            penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                            metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                            disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                            metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                            pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                            Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                            35

                                            di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                            yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                            enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                            membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                            enzim antioksidan dalam hati

                                            Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                            jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                            ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                            lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                            pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                            hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                            disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                            mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                            yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                            mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                            yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                            kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                            Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                            terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                            ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                            toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                            mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                            dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                            sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                            mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                            Pengukuran Hematologi

                                            Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                            jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                            plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                            yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                            transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                            36

                                            gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                            hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                            1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                            Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                            disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                            BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                            terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                            kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                            BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                            rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                            rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                            Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                            jumlah BDM seperti keadaan normal

                                            632678

                                            868

                                            738 773

                                            0

                                            1

                                            2

                                            3

                                            4

                                            5

                                            6

                                            7

                                            8

                                            9

                                            Jum

                                            lah

                                            (Jut

                                            am

                                            m3 )

                                            P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                            a

                                            bc

                                            bcab

                                            Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                            dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                            37

                                            menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                            mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                            Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                            menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                            hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                            nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                            terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                            dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                            vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                            dan P1)

                                            Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                            mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                            jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                            jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                            sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                            juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                            balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                            melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                            mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                            membentuk butir darah merah yang baru

                                            2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                            Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                            gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                            yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                            Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                            jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                            Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                            mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                            terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                            asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                            dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                            38

                                            saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                            untuk menghilangkan tar tersebut

                                            1111

                                            1470

                                            1849

                                            12511403

                                            02468

                                            101214161820

                                            Jum

                                            lah

                                            (Rib

                                            um

                                            m3 )

                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                            Perlakuan

                                            c

                                            ab

                                            ab b

                                            Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                            Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                            terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                            menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                            peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                            3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                            Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                            gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                            kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                            rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                            demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                            memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                            vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                            menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                            homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                            rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                            kontrol

                                            39

                                            18561657

                                            13391485

                                            1380

                                            02

                                            468

                                            101214

                                            161820

                                            cbcg

                                            )

                                            ab aa

                                            Jum

                                            lah

                                            (

                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                            Perlakuan

                                            Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                            4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                            Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                            gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                            kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                            40

                                            kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                            asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                            kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                            391 3965

                                            5113433 4452

                                            0

                                            10

                                            30

                                            40

                                            50

                                            60

                                            20Jum

                                            lah

                                            ()

                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                            Perlakuan

                                            a a c

                                            b b

                                            Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                            Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                            besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                            makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                            yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                            hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                            lambat (Guyton 1996)

                                            Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                            peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                            sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                            menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                            vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                            normal akibat pemaparan asap rokok

                                            41

                                            KESIMPULAN DAN SARAN

                                            Kesimpulan

                                            Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                            dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                            (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                            organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                            gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                            yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                            asap rokok

                                            Saran

                                            Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                            efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                            dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                            DAFTAR PUSTAKA

                                            Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                            Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                            Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                            juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                            Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                            Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                            Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                            Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                            Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                            Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                            Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                            Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                            Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                            Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                            Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                            Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                            Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                            43

                                            Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                            Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                            Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                            Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                            Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                            Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                            Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                            Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                            Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                            Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                            Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                            Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                            Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                            Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                            Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                            44

                                            Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                            Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                            Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                            Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                            Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                            Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                            Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                            Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                            Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                            Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                            Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                            Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                            Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                            William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                            Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                            World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                            Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                            Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                            (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                            Rata-rata Ug bb

                                            1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                            (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                            608 103 plusmn 104 103

                                            1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                            (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                            783 103 plusmn 126 103

                                            1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                            (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                            1404 103 plusmn 148 103

                                            1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                            5 0063 116959 730994

                                            832 103 plusmn 148 103

                                            1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                            (P4) Papar rokok lalu VitC

                                            5 0107 208855 1305347

                                            1258 103 plusmn 156 103

                                            46

                                            Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                            Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                            1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                            (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                            2433 103 plusmn 157 103

                                            1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                            (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                            2467 103 plusmn 303 103

                                            1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                            (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                            3242 103 plusmn 262 103

                                            1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                            2521 103 plusmn 225 103

                                            1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                            2882 103 plusmn 433 103

                                            47

                                            Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                            Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                            Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                            48

                                            Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                            Rata-rata Ug bb

                                            1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                            (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                            056 103 plusmn 0059103

                                            1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                            (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                            051 103 plusmn 0071 103

                                            1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                            (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                            030 103 plusmn 0059 103

                                            1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                            046 103 plusmn 0095 103

                                            1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                            032 103 plusmn 0046103

                                            49

                                            Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                            Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                            Rata-rata Ug bb

                                            1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                            (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                            049 103 plusmn 0037 103

                                            1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                            (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                            048 103 plusmn 010 103

                                            1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                            (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                            018 103 plusmn 011 103

                                            1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                            037 103 plusmn 006 103

                                            1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                            0276 103 plusmn 0089 103

                                            50

                                            Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                            Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                            P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                            P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                            P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                            P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                            P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                            51

                                            Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                            Perlakuan UlanganSDM

                                            (jutammsup3)SDP

                                            (ribummsup3)HB (gr)

                                            PVC ()

                                            1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                            (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                            1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                            (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                            1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                            (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                            1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                            1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                            52

                                            Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                            Perlakuan Butir darah

                                            merah (BDM) Butir darah putih

                                            (BDP) Hemoglobin

                                            (Hb) Hemtokit

                                            (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                            P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                            53

                                            Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                            Descriptives

                                            MDAHati

                                            5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                            25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                            1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                            Model

                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                            95 Confidence Interval forMean

                                            Between-Component

                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                            Test of Homogeneity of Variances

                                            MDAHati

                                            356 4 20 837

                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                            ANOVA

                                            MDAHati

                                            23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                            MDAHati

                                            Duncana

                                            5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                            059 577 110

                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                            54

                                            Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                            Descriptives

                                            MDAGinjal

                                            5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                            25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                            1555947 227737741 314137771 1040740136

                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                            Model

                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                            95 Confidence Interval forMean

                                            Minimum Maximum

                                            Between-Component

                                            Variance

                                            Test of Homogeneity of Variances

                                            MDAGinjal

                                            693 4 20 605

                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                            ANOVA

                                            MDAGinjal

                                            24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                            MDAGinjal

                                            Duncana

                                            5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                            655 065 065

                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                            55

                                            Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                            Descriptives

                                            SODHati

                                            5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                            25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                            50977092 29079210 57386230 1206030928

                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                            Model

                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                            95 Confidence Interval forMean

                                            Minimum Maximum

                                            Between-Component

                                            Variance

                                            Test of Homogeneity of Variances

                                            SODHati

                                            825 4 20 525

                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                            ANOVA

                                            SODHati

                                            2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                            3531674 24

                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                            SODHati

                                            Duncana

                                            5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                            574 267 267

                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                            56

                                            Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                            Descriptives

                                            SODGinjal

                                            5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                            25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                            59235411 19751293 52644067 1600187570

                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                            Model

                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                            95 Confidence Interval forMean

                                            Between-Component

                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                            Test of Homogeneity of Variances

                                            SODGinjal

                                            1408 4 20 267

                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                            ANOVA

                                            SODGinjal

                                            3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                            SODGinjal

                                            Duncana

                                            5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                            111 091 058

                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                            57

                                            Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                            Descriptives

                                            SDM

                                            5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                            25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                            52176 60470 89442 123329

                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                            Model

                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                            5 Confidence Interval foMean

                                            Minimum Maximum

                                            Between-Component

                                            Variance

                                            BDM

                                            Test of Homogeneity of Variances

                                            SDM

                                            1838 4 20 161

                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                            BDM

                                            ANOVA

                                            SDM

                                            27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                            BDM

                                            SDM

                                            Duncana

                                            5 632405 637605 767805 802005 90800

                                            919 507 1000

                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                            BDM

                                            58

                                            Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                            Descriptives

                                            SDP

                                            5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                            25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                            124650 107075 176293 690107

                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                            Model

                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                            5 Confidence Interval foMean

                                            Minimum Maximum

                                            Between-Component

                                            Variance

                                            BDP

                                            Test of Homogeneity of Variances

                                            SDP

                                            971 4 20 445

                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                            BDP

                                            ANOVA

                                            SDP

                                            155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                            242157 24

                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                            BDP

                                            SDP

                                            Duncana

                                            5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                            300 131 1000

                                            KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                            BDP

                                            59

                                            Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                            Descriptives

                                            HB

                                            5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                            25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                            95458 127857 180863 399305

                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                            Model

                                            N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                            95 Confidence Interval forMean

                                            Minimum Maximum

                                            Between-Component

                                            Variance

                                            Test of Homogeneity of Variances

                                            HB

                                            413 4 20 797

                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                            ANOVA

                                            HB

                                            91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                            147428 24

                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                            HB

                                            Duncana

                                            5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                            211 120 075

                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                            60

                                            Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                            Descriptives

                                            PVC

                                            ANOVA

                                            PVC

                                            466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                            PCV

                                            Test of Homogeneity of Variances

                                            PVC

                                            1570 4 20 221

                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                            PCV

                                            5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                            25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                            215926 375209 495111 2209140

                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                            Model

                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                            95 Confidence Interval forMean

                                            Minimum Maximum

                                            Between-Component

                                            Variance

                                            PCV

                                            PVC

                                            Duncana

                                            5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                            729 490 1000

                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                            PCV

                                            61

                                            Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                            Konsentrasi (pmol50microL)

                                            Absorbansi 515 nm

                                            500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                            500040003000200010000

                                            025

                                            020

                                            015

                                            010

                                            005

                                            000

                                            X

                                            Y

                                            S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                            Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                            62

                                            Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                            Konsentrasi Uml protein

                                            Absorbansi 550 nm

                                            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                            5004003002001000

                                            0025

                                            0020

                                            0015

                                            0010

                                            0005

                                            0000

                                            X

                                            Y

                                            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                            • COVER
                                            • PERNYATAAN
                                            • ABSTRACT
                                            • RINGKASAN
                                            • Hak cipta
                                            • halaman judul
                                            • lembar pengesahan
                                            • PRAKATA
                                            • RIWAYAT HIDUP
                                            • RIWAYAT HIDUP
                                            • DAFTAR ISI
                                            • DAFTAR TABEL
                                            • DAFTAR GAMBAR
                                            • DAFTAR LAMPIRAN
                                            • PENDAHULUAN
                                            • TINJAUAN PUSTAKA
                                            • BAHAN DAN METODE
                                            • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                            • KESIMPULAN DAN SARAN
                                            • DAFTAR PUSTAKA
                                            • LAMPIRAN13

                                              7

                                              dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur DNA dan RNA sehingg terjadi

                                              mutasi atau sitotoksisitas (Gitawati 1995) Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

                                              kerusakan sel oleh radikal bebas didahului oleh kerusakan membran sel dengan

                                              proses sebagai berikut 1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan

                                              komponen membran sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi reseptor 2)

                                              Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

                                              menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu 3) Reaksi peroksidasi

                                              lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tidak jenuh majemuk

                                              (PUFA) Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berpengaruh

                                              langsung terhadap kerusakan membran sel antara lain struktur dan fungsi dalam

                                              keadaan yang lebih ekstrim yang akhirnya akan menyebabkan kematian sel

                                              Jumlah radikal bebas dalam batas tertentu akan bersifat positif karena

                                              berperan penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh dalam memerangi peradangan

                                              dan membunuh penyakit seperti bakteri Namun demikian apabila radikal bebas

                                              yang dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan selulernya maka

                                              radikal bebas tersebut akan berakibat negatif Hal ini disebabkan karena radikal

                                              bebas tersebut akan menyerang sel itu sendiri Struktur sel yang berubah akan

                                              merubah fungsi dari bagian tersebut dan hal tersebut akan berpengaruh pula pada

                                              proses munculnya penyakit (Sauriasari 2006)

                                              Masuknya radikal bebas ke dalam tubuh dapat melalui pernapasan

                                              lingkungan luar yang tidak sehat dan makanan yang berlemak (Kumalaningsih

                                              2007) Selain itu pada kondisi stres dapat meningkatkan jumlah peroksisom pada

                                              jaringan seperti pada ginjal kera Jepang yang mengakibatkan peningkatan

                                              produksi radikal bebas didalam tubuhnya Hal tersebut ditunjukkan dengan

                                              terjadinya penurunan kandungan antioksidan endogen seperti superoksida

                                              dismutase (Wresdiyati amp Makita 1995)

                                              Menurut Shahidi (1997) dan Hariyatmi (2004) pada kondisi stres imbangan

                                              normal antara produksi radikal bebas (senyawa oksigen reaktif) dengan

                                              kemampuan pertukaran antioksidan mengalami gangguan sehingga

                                              menggoyahkan sebuah rantai reduksi oksidasi normal Hal tersebut dapat

                                              mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan Keadaan ini diduga sebagai salah

                                              8

                                              satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                                              arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                                              diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                                              beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                                              mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                                              Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                                              karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                                              mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                                              terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                                              Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                                              diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                                              menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                                              dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                                              abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                                              akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                                              menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                                              tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                                              dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                                              (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                                              bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                                              berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                                              1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                                              senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                                              dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                                              sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                                              degeneratif (Halliwell 1992)

                                              Antioksidan

                                              Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                                              makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                                              terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                                              (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                                              9

                                              Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                              antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                              enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                              senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                              menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                              menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                              radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                              dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                              senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                              Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                              memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                              mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                              dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                              langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                              oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                              memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                              untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                              nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                              banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                              lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                              Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                              Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                              terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                              yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                              Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                              serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                              lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                              senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                              radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                              scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                              terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                              10

                                              senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                              asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                              Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                              tiga janis yaitu

                                              1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                              endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                              glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                              2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                              vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                              3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                              hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                              (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                              Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                              oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                              melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                              asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                              dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                              berikut

                                              ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                              X˙ + RH R˙ + XH

                                              Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                              oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                              R˙ + O2 ROO˙

                                              ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                              dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                              menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                              lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                              ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                              11

                                              ROO˙ + R˙ ROO

                                              R˙ + R˙ RR

                                              Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                              hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                              bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                              Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                              Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                              (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                              or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                              hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                              reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                              bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                              generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                              Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                              lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                              metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                              peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                              terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                              pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                              banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                              1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                              tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                              Vitamin C

                                              Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                              gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                              penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                              bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                              Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                              informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                              12

                                              mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                              yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                              Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                              menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                              plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                              (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                              air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                              askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                              Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                              radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                              elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                              (a) (b) (c)

                                              Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                              Gugus ini terletak pada atom C

                                              2 dan C

                                              3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                              vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                              pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                              akibat asap rokok

                                              Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                              berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                              berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                              glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                              (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                              terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                              mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                              13

                                              Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                              dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                              tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                              ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                              bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                              dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                              (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                              antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                              terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                              karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                              teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                              stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                              kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                              dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                              yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                              atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                              scavenger karena sifat kimianya

                                              Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                              Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                              bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                              dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                              Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                              sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                              oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                              logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                              Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                              yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                              dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                              natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                              penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                              respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                              molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                              14

                                              (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                              penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                              temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                              Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                              vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                              bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                              Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                              individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                              kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                              membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                              sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                              dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                              Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                              Usia Kebutuhan vitC mghari

                                              0-6 bulan 40 (AI)

                                              7-12 bulan 50 (AI)

                                              1-3 tahun 15 mghari

                                              4-8 tahun 25 mghari

                                              9-13 tahun 45 mghari

                                              14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                              Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                              dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                              mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                              adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                              penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                              vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                              Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                              sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                              dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                              15

                                              buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                              perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                              dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                              per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                              keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                              vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                              membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                              yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                              lewat usus menjadi terbatas

                                              Hematologi

                                              Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                              dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                              serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                              ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                              hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                              terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                              dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                              x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                              a Butir darah merah (BDM)

                                              Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                              Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                              hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                              lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                              kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                              menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                              meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                              butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                              terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                              16

                                              b Butir darah putih (BDP)

                                              Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                              dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                              yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                              eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                              dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                              (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                              apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                              sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                              dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                              elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                              mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                              tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                              sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                              peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                              terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                              c Hemoglobin (Hb)

                                              Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                              vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                              bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                              yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                              yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                              molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                              17

                                              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                              d Hematokrit (PCV)

                                              Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                              hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                              Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                              yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                              arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                              dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                              dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                              (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                              hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                              dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                              mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                              BAHAN DAN METODE

                                              Waktu dan Tempat Penelitian

                                              Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                              Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                              bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                              Bahan dan Alat

                                              Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                              1 Hewan coba

                                              Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                              (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                              berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                              2 Rokok

                                              Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                              kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                              Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                              Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                              Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                              Merah 276 1666 4577 1470

                                              Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                              ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                              delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                              puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                              pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                              setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                              tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                              kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                              terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                              rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                              19

                                              kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                              kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                              rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                              untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                              menithari

                                              Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                              Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                              0 1 2 3 4 5 6

                                              Rokok

                                              8 batang60 menithari

                                              6 batang60 menithari

                                              4 batang60 menithari

                                              05 05 15 35 45 45 45

                                              05 05 05 25 35 45 45

                                              05 05 05 05 05 05 05

                                              Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                              3 Vitamin C

                                              Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                              ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                              biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                              bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                              minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                              mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                              badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                              (Hariyatmi 2004)

                                              Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                              Dosis Manusia Dosis Tikus

                                              1500 mgkgbbhari

                                              3000 mgkgbbhari

                                              4500 mgkgbbhari

                                              427 mgkgbbhari

                                              857 mgkgbbhari

                                              1285 mgkgbbhari

                                              Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                              sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                              20

                                              yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                              bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                              tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                              cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                              penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                              bbhari untuk tikus

                                              Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                              Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                              0 1 2 3 4 5 6

                                              Kontrol

                                              VitC 427 mgkgbbhari

                                              857 mgkgbbhari

                                              1285 mgkgbbhari

                                              05 05 05 05 05 05 05

                                              05 05 05 05 05 05 05

                                              05 05 05 05 05 05 05

                                              05 05 05 15 35 35 35

                                              Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                              4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                              murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                              (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                              bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                              khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                              hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                              Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                              Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                              memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                              penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                              dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                              kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                              d d

                                              21

                                              g c a

                                              b

                                              de f

                                              A

                                              CE

                                              G

                                              B

                                              F

                                              D

                                              Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                              Keterangan gambar

                                              a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                              pemaparan asap rokok

                                              b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                              chamber

                                              c Tempat pembakaran rokok

                                              d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                              e air pump sebagai alat pemompa udara

                                              f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                              g Tabung oksigen

                                              Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                              pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                              menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                              dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                              Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                              agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                              chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                              saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                              melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                              atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                              kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                              Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                              spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                              22

                                              hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                              inkubator dan hematokrit reader

                                              Metode Penelitian

                                              Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                              coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                              1 Tahap Persiapan

                                              Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                              ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                              sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                              minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                              degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                              pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                              bersih

                                              Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                              Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                              terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                              1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                              dan tidak diberi vitamin C

                                              2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                              rokok

                                              3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                              vitamin C

                                              4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                              secara bersamaan

                                              23

                                              5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                              secara tidak bersamaan

                                              Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                              diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                              a Proses pemaparan

                                              Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                              kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                              dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                              pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                              pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                              asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                              rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                              setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                              pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                              kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                              perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                              (a) (b) (c)

                                              Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                              b Proses pemberian vitamin C

                                              Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                              menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                              Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                              diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                              24

                                              jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                              setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                              pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                              Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                              Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                              dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                              Hari Penelitian Perlakuan

                                              1 30 31 60 61

                                              P0

                                              P1

                                              Ket

                                              P2

                                              P3

                                              P4

                                              Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                              Pemberian vitamin C

                                              Hari pengambilan sampel

                                              Pemaparan asap rokok

                                              3 Tahap Pengambilan Sampel

                                              Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                              pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                              1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                              a Kadar malondialdehida (MDA)

                                              b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                              25

                                              2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                              a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                              b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                              c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                              d Jumlah hematokrit (PCV)

                                              Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                              kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                              pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                              untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                              dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                              bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                              aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                              digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                              berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                              kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                              kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                              suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                              4 Tahapan Analisis

                                              a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                              (Conti dan Sutherland 1991)

                                              1 Persiapan larutan standar

                                              Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                              mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                              mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                              yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                              17)

                                              2 Pengukuran Kadar MDA

                                              Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                              berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                              ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                              sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                              26

                                              menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                              ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                              klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                              ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                              disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                              jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                              025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                              trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                              hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                              dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                              air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                              sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                              532 nm

                                              MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                              A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                              standar

                                              b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                              (Chen et al 1996)

                                              1 Persiapan Larutan Standar

                                              Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                              sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                              250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                              kurva standar (Lampiran 18)

                                              2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                              Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                              ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                              menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                              dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                              (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                              Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                              reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                              xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                              27

                                              superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                              ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                              gelombang 550 nm

                                              Reaksinya

                                              Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                              O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                              2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                              Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                              Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                              oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                              sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                              pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                              dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                              ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                              secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                              divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                              terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                              sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                              Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                              dikonversi dengan rumus

                                              SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                              A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                              standar

                                              28

                                              c Pengukuran Hematologi

                                              a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                              burker dan neubauer

                                              Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                              dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                              kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                              dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                              pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                              hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                              b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                              burker dan neubauer

                                              Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                              mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                              menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                              angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                              c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                              Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                              drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                              2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                              menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                              dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                              sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                              540 nm

                                              d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                              Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                              disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                              ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                              volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                              hematokrit reader

                                              29

                                              Analisis Data

                                              Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                              malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                              butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                              hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                              dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                              perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                              Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                              Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                              I = Banyaknya perlakuan

                                              J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                              μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                              Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                              sum ij= Random error dari percobaan

                                              HASIL DAN PEMBAHASAN

                                              Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                              Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                              mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                              keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                              lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                              juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                              telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                              asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                              Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                              perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                              kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                              (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                              ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                              rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                              (plt005) (Lampiran 3)

                                              0

                                              5000

                                              10 0

                                              15 0

                                              20 00

                                              25 00

                                              30000

                                              35 00

                                              Kad

                                              ar M

                                              DA

                                              (Ug

                                              0

                                              00

                                              00

                                              0

                                              0)

                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                              Perlakuan

                                              Kadar MDA pada Hati

                                              Kadar MDA pada Ginjal

                                              ab

                                              c

                                              bc

                                              a

                                              a bc

                                              c

                                              ab a

                                              Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                              mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                              tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                              31

                                              kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                              meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                              percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                              kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                              berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                              terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                              yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                              pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                              lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                              vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                              MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                              pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                              rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                              kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                              Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                              vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                              berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                              menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                              radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                              Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                              dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                              bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                              yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                              Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                              dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                              seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                              berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                              metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                              elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                              32

                                              yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                              demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                              dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                              tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                              disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                              dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                              tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                              sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                              metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                              menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                              antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                              Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                              salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                              dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                              Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                              yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                              sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                              oksidasi tersebut

                                              Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                              Hati dan Ginjal

                                              Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                              intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                              intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                              Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                              peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                              Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                              perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                              enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                              Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                              menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                              c

                                              33

                                              Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                              kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                              penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                              pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                              asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                              bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                              terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                              Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                              pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                              untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                              enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                              enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                              paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                              tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                              bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                              0

                                              100

                                              200

                                              300

                                              400

                                              500

                                              600

                                              Akt

                                              ivita

                                              s en

                                              zim

                                              SO

                                              D (U

                                              g)

                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                              Perlakuan

                                              Aktivitas SOD pada Hati

                                              Aktivitas SOD pada Ginjal

                                              a

                                              b

                                              bc c

                                              a

                                              ab

                                              bc

                                              c

                                              a

                                              bc

                                              Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                              pada semua perlakuan

                                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                              percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                              terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                              tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                              lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                              34

                                              SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                              terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                              waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                              vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                              lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                              yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                              elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                              enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                              Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                              melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                              sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                              elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                              relatif stabil

                                              Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                              gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                              quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                              pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                              Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                              selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                              besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                              menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                              Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                              pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                              tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                              penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                              metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                              disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                              metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                              pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                              Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                              35

                                              di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                              yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                              enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                              membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                              enzim antioksidan dalam hati

                                              Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                              jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                              ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                              lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                              pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                              hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                              disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                              mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                              yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                              mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                              yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                              kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                              Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                              terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                              ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                              toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                              mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                              dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                              sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                              mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                              Pengukuran Hematologi

                                              Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                              jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                              plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                              yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                              transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                              36

                                              gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                              hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                              1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                              Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                              disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                              BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                              terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                              kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                              BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                              rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                              rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                              Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                              jumlah BDM seperti keadaan normal

                                              632678

                                              868

                                              738 773

                                              0

                                              1

                                              2

                                              3

                                              4

                                              5

                                              6

                                              7

                                              8

                                              9

                                              Jum

                                              lah

                                              (Jut

                                              am

                                              m3 )

                                              P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                              a

                                              bc

                                              bcab

                                              Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                              dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                              37

                                              menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                              mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                              Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                              menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                              hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                              nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                              terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                              dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                              vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                              dan P1)

                                              Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                              mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                              jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                              jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                              sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                              juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                              balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                              melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                              mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                              membentuk butir darah merah yang baru

                                              2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                              Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                              gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                              yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                              Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                              jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                              Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                              mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                              terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                              asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                              dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                              38

                                              saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                              untuk menghilangkan tar tersebut

                                              1111

                                              1470

                                              1849

                                              12511403

                                              02468

                                              101214161820

                                              Jum

                                              lah

                                              (Rib

                                              um

                                              m3 )

                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                              Perlakuan

                                              c

                                              ab

                                              ab b

                                              Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                              Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                              terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                              menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                              peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                              3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                              Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                              gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                              kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                              rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                              demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                              memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                              vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                              menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                              homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                              rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                              kontrol

                                              39

                                              18561657

                                              13391485

                                              1380

                                              02

                                              468

                                              101214

                                              161820

                                              cbcg

                                              )

                                              ab aa

                                              Jum

                                              lah

                                              (

                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                              Perlakuan

                                              Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                              4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                              Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                              gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                              kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                              40

                                              kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                              asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                              kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                              391 3965

                                              5113433 4452

                                              0

                                              10

                                              30

                                              40

                                              50

                                              60

                                              20Jum

                                              lah

                                              ()

                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                              Perlakuan

                                              a a c

                                              b b

                                              Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                              Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                              besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                              makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                              yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                              hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                              lambat (Guyton 1996)

                                              Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                              peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                              sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                              menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                              vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                              normal akibat pemaparan asap rokok

                                              41

                                              KESIMPULAN DAN SARAN

                                              Kesimpulan

                                              Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                              dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                              (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                              organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                              gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                              yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                              asap rokok

                                              Saran

                                              Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                              efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                              dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                              DAFTAR PUSTAKA

                                              Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                              Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                              Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                              juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                              Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                              Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                              Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                              Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                              Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                              Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                              Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                              Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                              Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                              Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                              Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                              Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                              Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                              43

                                              Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                              Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                              Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                              Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                              Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                              Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                              Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                              Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                              Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                              Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                              Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                              Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                              Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                              Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                              Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                              44

                                              Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                              Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                              Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                              Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                              Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                              Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                              Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                              Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                              Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                              Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                              Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                              Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                              Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                              William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                              Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                              World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                              Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                              Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                              (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                              Rata-rata Ug bb

                                              1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                              (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                              608 103 plusmn 104 103

                                              1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                              (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                              783 103 plusmn 126 103

                                              1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                              (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                              1404 103 plusmn 148 103

                                              1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                              5 0063 116959 730994

                                              832 103 plusmn 148 103

                                              1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                              (P4) Papar rokok lalu VitC

                                              5 0107 208855 1305347

                                              1258 103 plusmn 156 103

                                              46

                                              Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                              Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                              1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                              (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                              2433 103 plusmn 157 103

                                              1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                              (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                              2467 103 plusmn 303 103

                                              1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                              (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                              3242 103 plusmn 262 103

                                              1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                              2521 103 plusmn 225 103

                                              1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                              2882 103 plusmn 433 103

                                              47

                                              Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                              Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                              Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                              48

                                              Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                              Rata-rata Ug bb

                                              1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                              (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                              056 103 plusmn 0059103

                                              1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                              (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                              051 103 plusmn 0071 103

                                              1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                              (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                              030 103 plusmn 0059 103

                                              1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                              046 103 plusmn 0095 103

                                              1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                              032 103 plusmn 0046103

                                              49

                                              Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                              Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                              Rata-rata Ug bb

                                              1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                              (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                              049 103 plusmn 0037 103

                                              1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                              (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                              048 103 plusmn 010 103

                                              1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                              (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                              018 103 plusmn 011 103

                                              1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                              037 103 plusmn 006 103

                                              1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                              0276 103 plusmn 0089 103

                                              50

                                              Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                              Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                              P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                              P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                              P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                              P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                              P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                              51

                                              Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                              Perlakuan UlanganSDM

                                              (jutammsup3)SDP

                                              (ribummsup3)HB (gr)

                                              PVC ()

                                              1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                              (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                              1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                              (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                              1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                              (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                              1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                              1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                              52

                                              Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                              Perlakuan Butir darah

                                              merah (BDM) Butir darah putih

                                              (BDP) Hemoglobin

                                              (Hb) Hemtokit

                                              (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                              P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                              53

                                              Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                              Descriptives

                                              MDAHati

                                              5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                              25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                              1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                              Model

                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                              95 Confidence Interval forMean

                                              Between-Component

                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                              Test of Homogeneity of Variances

                                              MDAHati

                                              356 4 20 837

                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                              ANOVA

                                              MDAHati

                                              23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                              MDAHati

                                              Duncana

                                              5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                              059 577 110

                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                              54

                                              Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                              Descriptives

                                              MDAGinjal

                                              5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                              25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                              1555947 227737741 314137771 1040740136

                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                              Model

                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                              95 Confidence Interval forMean

                                              Minimum Maximum

                                              Between-Component

                                              Variance

                                              Test of Homogeneity of Variances

                                              MDAGinjal

                                              693 4 20 605

                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                              ANOVA

                                              MDAGinjal

                                              24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                              MDAGinjal

                                              Duncana

                                              5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                              655 065 065

                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                              55

                                              Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                              Descriptives

                                              SODHati

                                              5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                              25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                              50977092 29079210 57386230 1206030928

                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                              Model

                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                              95 Confidence Interval forMean

                                              Minimum Maximum

                                              Between-Component

                                              Variance

                                              Test of Homogeneity of Variances

                                              SODHati

                                              825 4 20 525

                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                              ANOVA

                                              SODHati

                                              2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                              3531674 24

                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                              SODHati

                                              Duncana

                                              5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                              574 267 267

                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                              56

                                              Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                              Descriptives

                                              SODGinjal

                                              5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                              25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                              59235411 19751293 52644067 1600187570

                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                              Model

                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                              95 Confidence Interval forMean

                                              Between-Component

                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                              Test of Homogeneity of Variances

                                              SODGinjal

                                              1408 4 20 267

                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                              ANOVA

                                              SODGinjal

                                              3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                              SODGinjal

                                              Duncana

                                              5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                              111 091 058

                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                              57

                                              Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                              Descriptives

                                              SDM

                                              5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                              25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                              52176 60470 89442 123329

                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                              Model

                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                              5 Confidence Interval foMean

                                              Minimum Maximum

                                              Between-Component

                                              Variance

                                              BDM

                                              Test of Homogeneity of Variances

                                              SDM

                                              1838 4 20 161

                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                              BDM

                                              ANOVA

                                              SDM

                                              27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                              BDM

                                              SDM

                                              Duncana

                                              5 632405 637605 767805 802005 90800

                                              919 507 1000

                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                              BDM

                                              58

                                              Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                              Descriptives

                                              SDP

                                              5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                              25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                              124650 107075 176293 690107

                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                              Model

                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                              5 Confidence Interval foMean

                                              Minimum Maximum

                                              Between-Component

                                              Variance

                                              BDP

                                              Test of Homogeneity of Variances

                                              SDP

                                              971 4 20 445

                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                              BDP

                                              ANOVA

                                              SDP

                                              155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                              242157 24

                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                              BDP

                                              SDP

                                              Duncana

                                              5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                              300 131 1000

                                              KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                              BDP

                                              59

                                              Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                              Descriptives

                                              HB

                                              5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                              25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                              95458 127857 180863 399305

                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                              Model

                                              N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                              95 Confidence Interval forMean

                                              Minimum Maximum

                                              Between-Component

                                              Variance

                                              Test of Homogeneity of Variances

                                              HB

                                              413 4 20 797

                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                              ANOVA

                                              HB

                                              91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                              147428 24

                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                              HB

                                              Duncana

                                              5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                              211 120 075

                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                              60

                                              Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                              Descriptives

                                              PVC

                                              ANOVA

                                              PVC

                                              466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                              PCV

                                              Test of Homogeneity of Variances

                                              PVC

                                              1570 4 20 221

                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                              PCV

                                              5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                              25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                              215926 375209 495111 2209140

                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                              Model

                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                              95 Confidence Interval forMean

                                              Minimum Maximum

                                              Between-Component

                                              Variance

                                              PCV

                                              PVC

                                              Duncana

                                              5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                              729 490 1000

                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                              PCV

                                              61

                                              Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                              Konsentrasi (pmol50microL)

                                              Absorbansi 515 nm

                                              500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                              500040003000200010000

                                              025

                                              020

                                              015

                                              010

                                              005

                                              000

                                              X

                                              Y

                                              S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                              Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                              62

                                              Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                              Konsentrasi Uml protein

                                              Absorbansi 550 nm

                                              0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                              5004003002001000

                                              0025

                                              0020

                                              0015

                                              0010

                                              0005

                                              0000

                                              X

                                              Y

                                              S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                              Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                              • COVER
                                              • PERNYATAAN
                                              • ABSTRACT
                                              • RINGKASAN
                                              • Hak cipta
                                              • halaman judul
                                              • lembar pengesahan
                                              • PRAKATA
                                              • RIWAYAT HIDUP
                                              • RIWAYAT HIDUP
                                              • DAFTAR ISI
                                              • DAFTAR TABEL
                                              • DAFTAR GAMBAR
                                              • DAFTAR LAMPIRAN
                                              • PENDAHULUAN
                                              • TINJAUAN PUSTAKA
                                              • BAHAN DAN METODE
                                              • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                              • KESIMPULAN DAN SARAN
                                              • DAFTAR PUSTAKA
                                              • LAMPIRAN13

                                                8

                                                satu faktor pendorong terjadinya beberapa penyakit sistemik seperti katarak

                                                arteriosklerosis atau yang dikenal dengan jantung koroner kerusakan hati

                                                diabetes kanker dan penuaan dini Kerusakan jaringan tubuh juga tergantung pada

                                                beberapa faktor antara lain target molekuler tingkat stres yang terjadi

                                                mekanisme yang terlibat serta waktu dan sifat alami dari sistem yang diserang

                                                Menurut Kumalaningsih (2007) bahwa penyakit jantung koroner disebabkan

                                                karena molekul besar lemak yang disebut LDL teroksidasi oleh radikal bebas

                                                mengendap di pembuluh darah jantung Hal ini akan menyebabkan aliran darah

                                                terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati

                                                Katarak disebabkan karena kerusakan protein pada lensa mata akibat elektronnya

                                                diambil oleh radikal bebas sehingga protein yang terdapat pada sel-sel jaringan

                                                menjadi rusak Kanker terjadi karena adanya serangan radikal bebas pada DNA

                                                dan RNA dalam sel sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang

                                                abnormal yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini Hal tersebut

                                                akan berakibat berkurangnya elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit

                                                menjadi keriput dan timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan Radikal bebas

                                                tersebut dapat merusak komponen membran sel yang berupa fosfolipid kolesterol

                                                dan protein Fosfolipid dan kolesterol mengandung asam lemak tak jenuh ganda

                                                (linoleat linolenat dan arakhidonat) yang sangat peka terhadap serangan radikal

                                                bebas terutama radikal hidroksil Radikal hidroksil ini dapat menimbulkan reaksi

                                                berantai yang dikenal dengan peroksidasi lemak (Suryohudoyo 1995 Kartikawati

                                                1999) Akibat akhir dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi

                                                senyawa yang bersifat toksik terhadap sel dan jaringan seperti aldehid Selain itu

                                                dapat pula terjadi ikatan silang antara dua rantai asam lemak dari rantai peptida

                                                sehingga mengakibatkan rusaknya membran sel dan muncul penyakit-penyakit

                                                degeneratif (Halliwell 1992)

                                                Antioksidan

                                                Radikal bebas merupakan produk normal dari proses metabolisme Selama

                                                makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi sejumlah radikal bebas juga

                                                terbentuk dan efeknya dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh

                                                (endogen) dalam jumlah yang berimbang (Hariyatmi 2004)

                                                9

                                                Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                                antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                                enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                                senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                                menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                                menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                                radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                                dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                                senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                                Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                                memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                                mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                                dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                                langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                                oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                                memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                                untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                                nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                                banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                                lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                                Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                                Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                                terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                                yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                                Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                                serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                                lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                                senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                                radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                                scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                                terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                                10

                                                senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                                asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                                Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                                tiga janis yaitu

                                                1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                                endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                                glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                                2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                                vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                                3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                                hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                                (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                                Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                                oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                                melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                                asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                                dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                                berikut

                                                ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                                X˙ + RH R˙ + XH

                                                Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                                oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                                R˙ + O2 ROO˙

                                                ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                                dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                                menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                                lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                                ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                                11

                                                ROO˙ + R˙ ROO

                                                R˙ + R˙ RR

                                                Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                                hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                                bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                                Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                                Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                                (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                                or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                                hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                                reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                                bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                                generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                                Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                                lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                                metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                                peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                                terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                                pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                                banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                                1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                                tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                                Vitamin C

                                                Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                                gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                                penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                                bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                                Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                                informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                                12

                                                mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                                yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                                Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                                menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                                plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                                (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                                air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                                askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                                Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                                radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                                elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                                (a) (b) (c)

                                                Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                                Gugus ini terletak pada atom C

                                                2 dan C

                                                3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                                vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                                pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                                akibat asap rokok

                                                Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                                berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                                berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                                glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                                (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                                terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                                mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                                13

                                                Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                                dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                                tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                                ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                                bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                                dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                                (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                                antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                                terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                                karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                                teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                                stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                                kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                                dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                                yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                                atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                                scavenger karena sifat kimianya

                                                Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                                Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                                bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                                dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                                Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                                sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                                oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                                logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                                Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                                yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                                dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                                natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                                penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                                respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                                molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                                14

                                                (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                                penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                                temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                                Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                                vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                                bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                                Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                                individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                                kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                                membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                                sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                                dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                                Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                                Usia Kebutuhan vitC mghari

                                                0-6 bulan 40 (AI)

                                                7-12 bulan 50 (AI)

                                                1-3 tahun 15 mghari

                                                4-8 tahun 25 mghari

                                                9-13 tahun 45 mghari

                                                14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                                Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                                dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                                mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                                adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                                penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                                vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                                Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                                sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                                dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                                15

                                                buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                                perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                                dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                                per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                                keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                                vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                                membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                                yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                                lewat usus menjadi terbatas

                                                Hematologi

                                                Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                                dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                                serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                                ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                                hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                                terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                                dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                                x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                                a Butir darah merah (BDM)

                                                Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                                Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                                hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                                lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                                kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                                menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                                meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                                butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                                terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                                16

                                                b Butir darah putih (BDP)

                                                Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                                dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                                yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                                eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                                dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                                (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                                apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                                sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                                dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                                elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                                mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                                tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                                sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                                peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                                terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                                c Hemoglobin (Hb)

                                                Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                                vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                                bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                                yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                                yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                                molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                17

                                                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                d Hematokrit (PCV)

                                                Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                BAHAN DAN METODE

                                                Waktu dan Tempat Penelitian

                                                Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                Bahan dan Alat

                                                Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                1 Hewan coba

                                                Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                2 Rokok

                                                Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                Merah 276 1666 4577 1470

                                                Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                19

                                                kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                menithari

                                                Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                0 1 2 3 4 5 6

                                                Rokok

                                                8 batang60 menithari

                                                6 batang60 menithari

                                                4 batang60 menithari

                                                05 05 15 35 45 45 45

                                                05 05 05 25 35 45 45

                                                05 05 05 05 05 05 05

                                                Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                3 Vitamin C

                                                Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                (Hariyatmi 2004)

                                                Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                1500 mgkgbbhari

                                                3000 mgkgbbhari

                                                4500 mgkgbbhari

                                                427 mgkgbbhari

                                                857 mgkgbbhari

                                                1285 mgkgbbhari

                                                Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                20

                                                yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                bbhari untuk tikus

                                                Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                0 1 2 3 4 5 6

                                                Kontrol

                                                VitC 427 mgkgbbhari

                                                857 mgkgbbhari

                                                1285 mgkgbbhari

                                                05 05 05 05 05 05 05

                                                05 05 05 05 05 05 05

                                                05 05 05 05 05 05 05

                                                05 05 05 15 35 35 35

                                                Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                d d

                                                21

                                                g c a

                                                b

                                                de f

                                                A

                                                CE

                                                G

                                                B

                                                F

                                                D

                                                Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                Keterangan gambar

                                                a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                pemaparan asap rokok

                                                b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                chamber

                                                c Tempat pembakaran rokok

                                                d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                g Tabung oksigen

                                                Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                22

                                                hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                inkubator dan hematokrit reader

                                                Metode Penelitian

                                                Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                1 Tahap Persiapan

                                                Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                bersih

                                                Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                dan tidak diberi vitamin C

                                                2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                rokok

                                                3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                vitamin C

                                                4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                secara bersamaan

                                                23

                                                5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                secara tidak bersamaan

                                                Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                a Proses pemaparan

                                                Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                (a) (b) (c)

                                                Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                b Proses pemberian vitamin C

                                                Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                24

                                                jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                Hari Penelitian Perlakuan

                                                1 30 31 60 61

                                                P0

                                                P1

                                                Ket

                                                P2

                                                P3

                                                P4

                                                Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                Pemberian vitamin C

                                                Hari pengambilan sampel

                                                Pemaparan asap rokok

                                                3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                25

                                                2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                4 Tahapan Analisis

                                                a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                (Conti dan Sutherland 1991)

                                                1 Persiapan larutan standar

                                                Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                17)

                                                2 Pengukuran Kadar MDA

                                                Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                26

                                                menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                532 nm

                                                MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                standar

                                                b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                (Chen et al 1996)

                                                1 Persiapan Larutan Standar

                                                Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                kurva standar (Lampiran 18)

                                                2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                27

                                                superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                gelombang 550 nm

                                                Reaksinya

                                                Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                dikonversi dengan rumus

                                                SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                standar

                                                28

                                                c Pengukuran Hematologi

                                                a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                burker dan neubauer

                                                Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                burker dan neubauer

                                                Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                540 nm

                                                d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                hematokrit reader

                                                29

                                                Analisis Data

                                                Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                I = Banyaknya perlakuan

                                                J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                sum ij= Random error dari percobaan

                                                HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                (plt005) (Lampiran 3)

                                                0

                                                5000

                                                10 0

                                                15 0

                                                20 00

                                                25 00

                                                30000

                                                35 00

                                                Kad

                                                ar M

                                                DA

                                                (Ug

                                                0

                                                00

                                                00

                                                0

                                                0)

                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                Perlakuan

                                                Kadar MDA pada Hati

                                                Kadar MDA pada Ginjal

                                                ab

                                                c

                                                bc

                                                a

                                                a bc

                                                c

                                                ab a

                                                Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                31

                                                kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                32

                                                yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                oksidasi tersebut

                                                Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                Hati dan Ginjal

                                                Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                c

                                                33

                                                Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                0

                                                100

                                                200

                                                300

                                                400

                                                500

                                                600

                                                Akt

                                                ivita

                                                s en

                                                zim

                                                SO

                                                D (U

                                                g)

                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                Perlakuan

                                                Aktivitas SOD pada Hati

                                                Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                a

                                                b

                                                bc c

                                                a

                                                ab

                                                bc

                                                c

                                                a

                                                bc

                                                Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                pada semua perlakuan

                                                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                34

                                                SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                relatif stabil

                                                Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                35

                                                di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                enzim antioksidan dalam hati

                                                Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                Pengukuran Hematologi

                                                Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                36

                                                gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                632678

                                                868

                                                738 773

                                                0

                                                1

                                                2

                                                3

                                                4

                                                5

                                                6

                                                7

                                                8

                                                9

                                                Jum

                                                lah

                                                (Jut

                                                am

                                                m3 )

                                                P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                a

                                                bc

                                                bcab

                                                Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                37

                                                menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                dan P1)

                                                Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                membentuk butir darah merah yang baru

                                                2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                38

                                                saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                untuk menghilangkan tar tersebut

                                                1111

                                                1470

                                                1849

                                                12511403

                                                02468

                                                101214161820

                                                Jum

                                                lah

                                                (Rib

                                                um

                                                m3 )

                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                Perlakuan

                                                c

                                                ab

                                                ab b

                                                Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                kontrol

                                                39

                                                18561657

                                                13391485

                                                1380

                                                02

                                                468

                                                101214

                                                161820

                                                cbcg

                                                )

                                                ab aa

                                                Jum

                                                lah

                                                (

                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                Perlakuan

                                                Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                40

                                                kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                391 3965

                                                5113433 4452

                                                0

                                                10

                                                30

                                                40

                                                50

                                                60

                                                20Jum

                                                lah

                                                ()

                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                Perlakuan

                                                a a c

                                                b b

                                                Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                lambat (Guyton 1996)

                                                Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                normal akibat pemaparan asap rokok

                                                41

                                                KESIMPULAN DAN SARAN

                                                Kesimpulan

                                                Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                asap rokok

                                                Saran

                                                Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                43

                                                Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                44

                                                Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                Rata-rata Ug bb

                                                1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                608 103 plusmn 104 103

                                                1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                783 103 plusmn 126 103

                                                1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                1404 103 plusmn 148 103

                                                1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                5 0063 116959 730994

                                                832 103 plusmn 148 103

                                                1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                5 0107 208855 1305347

                                                1258 103 plusmn 156 103

                                                46

                                                Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                2433 103 plusmn 157 103

                                                1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                2467 103 plusmn 303 103

                                                1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                3242 103 plusmn 262 103

                                                1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                2521 103 plusmn 225 103

                                                1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                2882 103 plusmn 433 103

                                                47

                                                Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                48

                                                Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                Rata-rata Ug bb

                                                1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                056 103 plusmn 0059103

                                                1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                051 103 plusmn 0071 103

                                                1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                030 103 plusmn 0059 103

                                                1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                046 103 plusmn 0095 103

                                                1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                032 103 plusmn 0046103

                                                49

                                                Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                Rata-rata Ug bb

                                                1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                049 103 plusmn 0037 103

                                                1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                048 103 plusmn 010 103

                                                1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                018 103 plusmn 011 103

                                                1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                037 103 plusmn 006 103

                                                1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                0276 103 plusmn 0089 103

                                                50

                                                Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                51

                                                Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                Perlakuan UlanganSDM

                                                (jutammsup3)SDP

                                                (ribummsup3)HB (gr)

                                                PVC ()

                                                1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                52

                                                Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                Perlakuan Butir darah

                                                merah (BDM) Butir darah putih

                                                (BDP) Hemoglobin

                                                (Hb) Hemtokit

                                                (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                53

                                                Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                Descriptives

                                                MDAHati

                                                5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                Model

                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                95 Confidence Interval forMean

                                                Between-Component

                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                MDAHati

                                                356 4 20 837

                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                ANOVA

                                                MDAHati

                                                23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                MDAHati

                                                Duncana

                                                5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                059 577 110

                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                54

                                                Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                Descriptives

                                                MDAGinjal

                                                5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                Model

                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                95 Confidence Interval forMean

                                                Minimum Maximum

                                                Between-Component

                                                Variance

                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                MDAGinjal

                                                693 4 20 605

                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                ANOVA

                                                MDAGinjal

                                                24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                MDAGinjal

                                                Duncana

                                                5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                655 065 065

                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                55

                                                Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                Descriptives

                                                SODHati

                                                5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                Model

                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                95 Confidence Interval forMean

                                                Minimum Maximum

                                                Between-Component

                                                Variance

                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                SODHati

                                                825 4 20 525

                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                ANOVA

                                                SODHati

                                                2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                3531674 24

                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                SODHati

                                                Duncana

                                                5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                574 267 267

                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                56

                                                Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                Descriptives

                                                SODGinjal

                                                5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                Model

                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                95 Confidence Interval forMean

                                                Between-Component

                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                SODGinjal

                                                1408 4 20 267

                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                ANOVA

                                                SODGinjal

                                                3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                SODGinjal

                                                Duncana

                                                5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                111 091 058

                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                57

                                                Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                Descriptives

                                                SDM

                                                5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                52176 60470 89442 123329

                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                Model

                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                5 Confidence Interval foMean

                                                Minimum Maximum

                                                Between-Component

                                                Variance

                                                BDM

                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                SDM

                                                1838 4 20 161

                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                BDM

                                                ANOVA

                                                SDM

                                                27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                BDM

                                                SDM

                                                Duncana

                                                5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                919 507 1000

                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                BDM

                                                58

                                                Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                Descriptives

                                                SDP

                                                5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                124650 107075 176293 690107

                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                Model

                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                5 Confidence Interval foMean

                                                Minimum Maximum

                                                Between-Component

                                                Variance

                                                BDP

                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                SDP

                                                971 4 20 445

                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                BDP

                                                ANOVA

                                                SDP

                                                155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                242157 24

                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                BDP

                                                SDP

                                                Duncana

                                                5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                300 131 1000

                                                KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                BDP

                                                59

                                                Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                Descriptives

                                                HB

                                                5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                95458 127857 180863 399305

                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                Model

                                                N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                95 Confidence Interval forMean

                                                Minimum Maximum

                                                Between-Component

                                                Variance

                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                HB

                                                413 4 20 797

                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                ANOVA

                                                HB

                                                91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                147428 24

                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                HB

                                                Duncana

                                                5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                211 120 075

                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                60

                                                Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                Descriptives

                                                PVC

                                                ANOVA

                                                PVC

                                                466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                PCV

                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                PVC

                                                1570 4 20 221

                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                PCV

                                                5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                215926 375209 495111 2209140

                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                Model

                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                95 Confidence Interval forMean

                                                Minimum Maximum

                                                Between-Component

                                                Variance

                                                PCV

                                                PVC

                                                Duncana

                                                5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                729 490 1000

                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                PCV

                                                61

                                                Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                Konsentrasi (pmol50microL)

                                                Absorbansi 515 nm

                                                500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                500040003000200010000

                                                025

                                                020

                                                015

                                                010

                                                005

                                                000

                                                X

                                                Y

                                                S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                62

                                                Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                Konsentrasi Uml protein

                                                Absorbansi 550 nm

                                                0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                5004003002001000

                                                0025

                                                0020

                                                0015

                                                0010

                                                0005

                                                0000

                                                X

                                                Y

                                                S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                • COVER
                                                • PERNYATAAN
                                                • ABSTRACT
                                                • RINGKASAN
                                                • Hak cipta
                                                • halaman judul
                                                • lembar pengesahan
                                                • PRAKATA
                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                • DAFTAR ISI
                                                • DAFTAR TABEL
                                                • DAFTAR GAMBAR
                                                • DAFTAR LAMPIRAN
                                                • PENDAHULUAN
                                                • TINJAUAN PUSTAKA
                                                • BAHAN DAN METODE
                                                • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                • DAFTAR PUSTAKA
                                                • LAMPIRAN13

                                                  9

                                                  Tubuh manusia atau pun hewan dalam keadaan normal mempunyai sistem

                                                  antioksidan yang dapat menangkal aksi radikal bebas yaitu sistem proses

                                                  enzimatis dan nonenzimatis Dalam pengertian kimia antioksidan adalah

                                                  senyawa-senyawa pemberi elektron Dalam pengertian klasik istilah antioksidan

                                                  menunjukkan senyawa yang memiliki berat molekul rendah yang dapat

                                                  menginaktivasi reaksi rantai dari peroksidasi lipid dengan mencegah terbentuknya

                                                  radikal peroksida Dalam arti biologi dan kedokteran istilah tersebut digunakan

                                                  dalam pengertian yang luas meliputi enzim yang dapat mendetoksifikasi

                                                  senyawa-senyawa oksigen reaktif (Kartikawati 1999)

                                                  Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat

                                                  memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa

                                                  mengganggu dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas Antioksidan

                                                  dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas dengan cara berinteraksi

                                                  langsung dengan oksidan atau radikal bebas mencegah pembentukan jenis

                                                  oksigen reaktif mengubah oksigen reaktif menjadi kurang toksik dan

                                                  memperbaiki kerusakan yang timbul Antioksidan bekerja sebagai sebuah sistem

                                                  untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas Oleh karena itu para ahli

                                                  nutrisi menyarankan agar kita sering mengkonsumsi produk yang mengandung

                                                  banyak variasi antioksidan kombinasi vitamin mineral dan zat berkhasiat

                                                  lainnya (Sizer amp Whitney 2000)

                                                  Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 1)

                                                  Antioksidan primer yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah

                                                  terbentuknya radikal bebas baru dengan merubah radikal bebas menjadi molekul

                                                  yang stabil sebelum bereaksi misalnya enzim superoksida dismutase 2)

                                                  Antioksidan sekunder yaitu senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas

                                                  serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang

                                                  lebih besar misalnya vitamin E C dan β-karoten 3) Antioksidan tersier yaitu

                                                  senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan

                                                  radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan reduktase 4) oxygen

                                                  scavanger yaitu senyawa yang mengikat oksigen sehingga tidak menyebabkan

                                                  terjadinya reaksi oksidasi misalnya vitamin C dan 5) chelatorssequestranst yaitu

                                                  10

                                                  senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                                  asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                                  Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                                  tiga janis yaitu

                                                  1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                                  endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                                  glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                                  2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                                  vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                                  3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                                  hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                                  (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                                  Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                                  oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                                  melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                                  asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                                  dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                                  berikut

                                                  ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                                  X˙ + RH R˙ + XH

                                                  Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                                  oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                                  R˙ + O2 ROO˙

                                                  ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                                  dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                                  menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                                  lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                                  ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                                  11

                                                  ROO˙ + R˙ ROO

                                                  R˙ + R˙ RR

                                                  Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                                  hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                                  bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                                  Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                                  Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                                  (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                                  or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                                  hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                                  reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                                  bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                                  generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                                  Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                                  lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                                  metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                                  peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                                  terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                                  pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                                  banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                                  1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                                  tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                                  Vitamin C

                                                  Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                                  gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                                  penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                                  bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                                  Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                                  informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                                  12

                                                  mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                                  yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                                  Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                                  menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                                  plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                                  (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                                  air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                                  askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                                  Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                                  radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                                  elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                                  (a) (b) (c)

                                                  Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                                  Gugus ini terletak pada atom C

                                                  2 dan C

                                                  3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                                  vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                                  pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                                  akibat asap rokok

                                                  Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                                  berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                                  berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                                  glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                                  (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                                  terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                                  mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                                  13

                                                  Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                                  dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                                  tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                                  ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                                  bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                                  dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                                  (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                                  antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                                  terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                                  karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                                  teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                                  stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                                  kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                                  dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                                  yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                                  atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                                  scavenger karena sifat kimianya

                                                  Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                                  Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                                  bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                                  dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                                  Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                                  sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                                  oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                                  logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                                  Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                                  yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                                  dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                                  natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                                  penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                                  respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                                  molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                                  14

                                                  (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                                  penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                                  temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                                  Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                                  vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                                  bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                                  Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                                  individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                                  kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                                  membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                                  sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                                  dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                                  Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                                  Usia Kebutuhan vitC mghari

                                                  0-6 bulan 40 (AI)

                                                  7-12 bulan 50 (AI)

                                                  1-3 tahun 15 mghari

                                                  4-8 tahun 25 mghari

                                                  9-13 tahun 45 mghari

                                                  14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                                  Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                                  dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                                  mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                                  adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                                  penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                                  vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                                  Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                                  sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                                  dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                                  15

                                                  buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                                  perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                                  dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                                  per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                                  keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                                  vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                                  membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                                  yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                                  lewat usus menjadi terbatas

                                                  Hematologi

                                                  Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                                  dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                                  serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                                  ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                                  hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                                  terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                                  dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                                  x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                                  a Butir darah merah (BDM)

                                                  Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                                  Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                                  hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                                  lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                                  kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                                  menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                                  meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                                  butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                                  terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                                  16

                                                  b Butir darah putih (BDP)

                                                  Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                                  dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                                  yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                                  eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                                  dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                                  (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                                  apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                                  sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                                  dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                                  elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                                  mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                                  tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                                  sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                                  peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                                  terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                                  c Hemoglobin (Hb)

                                                  Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                                  vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                                  bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                                  yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                                  yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                                  molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                                  Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                  oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                  oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                  PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                  H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                  Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                  terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                  17

                                                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                  d Hematokrit (PCV)

                                                  Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                  hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                  Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                  yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                  arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                  dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                  dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                  (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                  hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                  dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                  mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                  BAHAN DAN METODE

                                                  Waktu dan Tempat Penelitian

                                                  Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                  Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                  bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                  Bahan dan Alat

                                                  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                  1 Hewan coba

                                                  Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                  (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                  berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                  2 Rokok

                                                  Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                  kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                  Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                  Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                  Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                  Merah 276 1666 4577 1470

                                                  Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                  ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                  delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                  puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                  pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                  setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                  tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                  kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                  terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                  rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                  19

                                                  kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                  kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                  rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                  untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                  menithari

                                                  Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                  Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                  0 1 2 3 4 5 6

                                                  Rokok

                                                  8 batang60 menithari

                                                  6 batang60 menithari

                                                  4 batang60 menithari

                                                  05 05 15 35 45 45 45

                                                  05 05 05 25 35 45 45

                                                  05 05 05 05 05 05 05

                                                  Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                  3 Vitamin C

                                                  Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                  ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                  biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                  bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                  minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                  mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                  badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                  (Hariyatmi 2004)

                                                  Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                  Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                  1500 mgkgbbhari

                                                  3000 mgkgbbhari

                                                  4500 mgkgbbhari

                                                  427 mgkgbbhari

                                                  857 mgkgbbhari

                                                  1285 mgkgbbhari

                                                  Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                  sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                  20

                                                  yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                  bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                  tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                  cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                  penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                  bbhari untuk tikus

                                                  Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                  Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                  0 1 2 3 4 5 6

                                                  Kontrol

                                                  VitC 427 mgkgbbhari

                                                  857 mgkgbbhari

                                                  1285 mgkgbbhari

                                                  05 05 05 05 05 05 05

                                                  05 05 05 05 05 05 05

                                                  05 05 05 05 05 05 05

                                                  05 05 05 15 35 35 35

                                                  Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                  4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                  murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                  (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                  bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                  khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                  hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                  Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                  Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                  memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                  penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                  dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                  kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                  d d

                                                  21

                                                  g c a

                                                  b

                                                  de f

                                                  A

                                                  CE

                                                  G

                                                  B

                                                  F

                                                  D

                                                  Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                  Keterangan gambar

                                                  a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                  pemaparan asap rokok

                                                  b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                  chamber

                                                  c Tempat pembakaran rokok

                                                  d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                  e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                  f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                  g Tabung oksigen

                                                  Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                  pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                  menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                  dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                  Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                  agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                  chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                  saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                  melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                  atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                  kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                  Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                  spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                  22

                                                  hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                  inkubator dan hematokrit reader

                                                  Metode Penelitian

                                                  Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                  coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                  1 Tahap Persiapan

                                                  Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                  ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                  sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                  minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                  degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                  pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                  bersih

                                                  Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                  Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                  terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                  1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                  dan tidak diberi vitamin C

                                                  2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                  rokok

                                                  3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                  vitamin C

                                                  4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                  secara bersamaan

                                                  23

                                                  5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                  secara tidak bersamaan

                                                  Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                  diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                  a Proses pemaparan

                                                  Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                  kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                  dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                  pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                  pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                  asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                  rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                  setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                  pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                  kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                  perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                  (a) (b) (c)

                                                  Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                  b Proses pemberian vitamin C

                                                  Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                  menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                  Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                  diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                  24

                                                  jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                  setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                  pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                  Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                  Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                  dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                  Hari Penelitian Perlakuan

                                                  1 30 31 60 61

                                                  P0

                                                  P1

                                                  Ket

                                                  P2

                                                  P3

                                                  P4

                                                  Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                  Pemberian vitamin C

                                                  Hari pengambilan sampel

                                                  Pemaparan asap rokok

                                                  3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                  Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                  pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                  1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                  a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                  b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                  25

                                                  2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                  a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                  b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                  c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                  d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                  Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                  kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                  pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                  untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                  dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                  bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                  aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                  digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                  berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                  kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                  kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                  suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                  4 Tahapan Analisis

                                                  a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                  (Conti dan Sutherland 1991)

                                                  1 Persiapan larutan standar

                                                  Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                  mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                  mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                  yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                  17)

                                                  2 Pengukuran Kadar MDA

                                                  Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                  berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                  ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                  sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                  26

                                                  menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                  ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                  klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                  ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                  disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                  jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                  025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                  trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                  hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                  dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                  air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                  sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                  532 nm

                                                  MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                  A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                  standar

                                                  b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                  (Chen et al 1996)

                                                  1 Persiapan Larutan Standar

                                                  Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                  sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                  250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                  kurva standar (Lampiran 18)

                                                  2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                  Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                  ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                  menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                  dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                  (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                  Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                  reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                  xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                  27

                                                  superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                  ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                  gelombang 550 nm

                                                  Reaksinya

                                                  Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                  O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                  2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                  Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                  Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                  oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                  sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                  pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                  dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                  ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                  secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                  divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                  terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                  sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                  Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                  dikonversi dengan rumus

                                                  SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                  A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                  standar

                                                  28

                                                  c Pengukuran Hematologi

                                                  a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                  burker dan neubauer

                                                  Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                  dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                  kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                  dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                  pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                  hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                  b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                  burker dan neubauer

                                                  Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                  mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                  menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                  angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                  c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                  Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                  drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                  2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                  menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                  dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                  sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                  540 nm

                                                  d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                  Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                  disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                  ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                  volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                  hematokrit reader

                                                  29

                                                  Analisis Data

                                                  Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                  malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                  butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                  hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                  dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                  perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                  Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                  Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                  I = Banyaknya perlakuan

                                                  J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                  μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                  Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                  sum ij= Random error dari percobaan

                                                  HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                  Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                  Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                  mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                  keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                  lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                  juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                  telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                  asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                  Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                  perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                  kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                  (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                  ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                  rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                  (plt005) (Lampiran 3)

                                                  0

                                                  5000

                                                  10 0

                                                  15 0

                                                  20 00

                                                  25 00

                                                  30000

                                                  35 00

                                                  Kad

                                                  ar M

                                                  DA

                                                  (Ug

                                                  0

                                                  00

                                                  00

                                                  0

                                                  0)

                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                  Perlakuan

                                                  Kadar MDA pada Hati

                                                  Kadar MDA pada Ginjal

                                                  ab

                                                  c

                                                  bc

                                                  a

                                                  a bc

                                                  c

                                                  ab a

                                                  Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                  mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                  tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                  31

                                                  kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                  meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                  percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                  kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                  berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                  terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                  yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                  pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                  lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                  vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                  MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                  pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                  rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                  kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                  Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                  vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                  berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                  menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                  radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                  Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                  dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                  bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                  yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                  Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                  dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                  seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                  berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                  metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                  elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                  32

                                                  yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                  demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                  dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                  tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                  disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                  dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                  tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                  sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                  metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                  menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                  antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                  Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                  salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                  dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                  Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                  yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                  sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                  oksidasi tersebut

                                                  Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                  Hati dan Ginjal

                                                  Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                  intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                  intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                  Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                  peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                  Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                  perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                  enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                  Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                  menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                  c

                                                  33

                                                  Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                  kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                  penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                  pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                  asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                  bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                  terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                  Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                  pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                  untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                  enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                  enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                  paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                  tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                  bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                  0

                                                  100

                                                  200

                                                  300

                                                  400

                                                  500

                                                  600

                                                  Akt

                                                  ivita

                                                  s en

                                                  zim

                                                  SO

                                                  D (U

                                                  g)

                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                  Perlakuan

                                                  Aktivitas SOD pada Hati

                                                  Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                  a

                                                  b

                                                  bc c

                                                  a

                                                  ab

                                                  bc

                                                  c

                                                  a

                                                  bc

                                                  Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                  pada semua perlakuan

                                                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                  percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                  terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                  tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                  lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                  34

                                                  SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                  terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                  waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                  vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                  lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                  yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                  elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                  enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                  Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                  melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                  sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                  elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                  relatif stabil

                                                  Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                  gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                  quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                  pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                  Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                  selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                  besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                  menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                  Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                  pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                  tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                  penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                  metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                  disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                  metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                  pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                  Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                  35

                                                  di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                  yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                  enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                  membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                  enzim antioksidan dalam hati

                                                  Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                  jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                  ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                  lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                  pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                  hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                  disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                  mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                  yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                  mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                  yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                  kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                  Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                  terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                  ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                  toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                  mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                  dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                  sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                  mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                  Pengukuran Hematologi

                                                  Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                  jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                  plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                  yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                  transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                  36

                                                  gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                  hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                  1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                  Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                  disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                  BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                  terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                  kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                  BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                  rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                  rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                  Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                  jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                  632678

                                                  868

                                                  738 773

                                                  0

                                                  1

                                                  2

                                                  3

                                                  4

                                                  5

                                                  6

                                                  7

                                                  8

                                                  9

                                                  Jum

                                                  lah

                                                  (Jut

                                                  am

                                                  m3 )

                                                  P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                  a

                                                  bc

                                                  bcab

                                                  Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                  dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                  37

                                                  menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                  mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                  Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                  menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                  hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                  nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                  terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                  dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                  vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                  dan P1)

                                                  Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                  mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                  jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                  jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                  sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                  juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                  balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                  melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                  mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                  membentuk butir darah merah yang baru

                                                  2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                  Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                  gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                  yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                  Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                  jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                  Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                  mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                  terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                  asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                  dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                  38

                                                  saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                  untuk menghilangkan tar tersebut

                                                  1111

                                                  1470

                                                  1849

                                                  12511403

                                                  02468

                                                  101214161820

                                                  Jum

                                                  lah

                                                  (Rib

                                                  um

                                                  m3 )

                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                  Perlakuan

                                                  c

                                                  ab

                                                  ab b

                                                  Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                  Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                  terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                  menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                  peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                  3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                  Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                  gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                  kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                  rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                  demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                  memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                  vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                  menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                  homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                  rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                  kontrol

                                                  39

                                                  18561657

                                                  13391485

                                                  1380

                                                  02

                                                  468

                                                  101214

                                                  161820

                                                  cbcg

                                                  )

                                                  ab aa

                                                  Jum

                                                  lah

                                                  (

                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                  Perlakuan

                                                  Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                  Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                  oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                  oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                  PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                  H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                  Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                  terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                  4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                  Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                  gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                  kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                  40

                                                  kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                  asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                  kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                  391 3965

                                                  5113433 4452

                                                  0

                                                  10

                                                  30

                                                  40

                                                  50

                                                  60

                                                  20Jum

                                                  lah

                                                  ()

                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                  Perlakuan

                                                  a a c

                                                  b b

                                                  Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                  Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                  besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                  makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                  yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                  hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                  lambat (Guyton 1996)

                                                  Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                  peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                  sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                  menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                  vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                  normal akibat pemaparan asap rokok

                                                  41

                                                  KESIMPULAN DAN SARAN

                                                  Kesimpulan

                                                  Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                  dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                  (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                  organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                  gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                  yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                  asap rokok

                                                  Saran

                                                  Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                  efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                  dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                  Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                  Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                  Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                  juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                  Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                  Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                  Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                  Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                  Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                  Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                  Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                  Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                  Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                  Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                  Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                  Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                  Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                  43

                                                  Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                  Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                  Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                  Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                  Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                  Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                  Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                  Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                  Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                  Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                  Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                  Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                  Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                  Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                  Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                  44

                                                  Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                  Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                  Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                  Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                  Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                  Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                  Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                  Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                  Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                  Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                  Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                  Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                  Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                  William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                  Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                  World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                  Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                  Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                  (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                  Rata-rata Ug bb

                                                  1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                  (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                  608 103 plusmn 104 103

                                                  1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                  (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                  783 103 plusmn 126 103

                                                  1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                  (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                  1404 103 plusmn 148 103

                                                  1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                  5 0063 116959 730994

                                                  832 103 plusmn 148 103

                                                  1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                  5 0107 208855 1305347

                                                  1258 103 plusmn 156 103

                                                  46

                                                  Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                  Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                  1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                  (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                  2433 103 plusmn 157 103

                                                  1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                  (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                  2467 103 plusmn 303 103

                                                  1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                  (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                  3242 103 plusmn 262 103

                                                  1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                  2521 103 plusmn 225 103

                                                  1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                  2882 103 plusmn 433 103

                                                  47

                                                  Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                  Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                  Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                  48

                                                  Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                  Rata-rata Ug bb

                                                  1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                  (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                  056 103 plusmn 0059103

                                                  1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                  (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                  051 103 plusmn 0071 103

                                                  1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                  (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                  030 103 plusmn 0059 103

                                                  1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                  046 103 plusmn 0095 103

                                                  1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                  032 103 plusmn 0046103

                                                  49

                                                  Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                  Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                  Rata-rata Ug bb

                                                  1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                  (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                  049 103 plusmn 0037 103

                                                  1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                  (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                  048 103 plusmn 010 103

                                                  1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                  (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                  018 103 plusmn 011 103

                                                  1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                  037 103 plusmn 006 103

                                                  1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                  0276 103 plusmn 0089 103

                                                  50

                                                  Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                  Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                  P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                  P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                  P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                  P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                  P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                  51

                                                  Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                  Perlakuan UlanganSDM

                                                  (jutammsup3)SDP

                                                  (ribummsup3)HB (gr)

                                                  PVC ()

                                                  1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                  (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                  1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                  (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                  1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                  (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                  1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                  1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                  52

                                                  Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                  Perlakuan Butir darah

                                                  merah (BDM) Butir darah putih

                                                  (BDP) Hemoglobin

                                                  (Hb) Hemtokit

                                                  (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                  P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                  53

                                                  Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                  Descriptives

                                                  MDAHati

                                                  5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                  25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                  1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                  Model

                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                  Between-Component

                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                  MDAHati

                                                  356 4 20 837

                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                  ANOVA

                                                  MDAHati

                                                  23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                  MDAHati

                                                  Duncana

                                                  5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                  059 577 110

                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                  54

                                                  Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                  Descriptives

                                                  MDAGinjal

                                                  5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                  25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                  1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                  Model

                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                  Minimum Maximum

                                                  Between-Component

                                                  Variance

                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                  MDAGinjal

                                                  693 4 20 605

                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                  ANOVA

                                                  MDAGinjal

                                                  24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                  MDAGinjal

                                                  Duncana

                                                  5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                  655 065 065

                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                  55

                                                  Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                  Descriptives

                                                  SODHati

                                                  5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                  25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                  50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                  Model

                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                  Minimum Maximum

                                                  Between-Component

                                                  Variance

                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                  SODHati

                                                  825 4 20 525

                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                  ANOVA

                                                  SODHati

                                                  2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                  3531674 24

                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                  SODHati

                                                  Duncana

                                                  5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                  574 267 267

                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                  56

                                                  Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                  Descriptives

                                                  SODGinjal

                                                  5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                  25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                  59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                  Model

                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                  Between-Component

                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                  SODGinjal

                                                  1408 4 20 267

                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                  ANOVA

                                                  SODGinjal

                                                  3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                  SODGinjal

                                                  Duncana

                                                  5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                  111 091 058

                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                  57

                                                  Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                  Descriptives

                                                  SDM

                                                  5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                  25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                  52176 60470 89442 123329

                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                  Model

                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                  Minimum Maximum

                                                  Between-Component

                                                  Variance

                                                  BDM

                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                  SDM

                                                  1838 4 20 161

                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                  BDM

                                                  ANOVA

                                                  SDM

                                                  27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                  BDM

                                                  SDM

                                                  Duncana

                                                  5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                  919 507 1000

                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                  BDM

                                                  58

                                                  Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                  Descriptives

                                                  SDP

                                                  5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                  25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                  124650 107075 176293 690107

                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                  Model

                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                  Minimum Maximum

                                                  Between-Component

                                                  Variance

                                                  BDP

                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                  SDP

                                                  971 4 20 445

                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                  BDP

                                                  ANOVA

                                                  SDP

                                                  155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                  242157 24

                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                  BDP

                                                  SDP

                                                  Duncana

                                                  5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                  300 131 1000

                                                  KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                  BDP

                                                  59

                                                  Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                  Descriptives

                                                  HB

                                                  5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                  25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                  95458 127857 180863 399305

                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                  Model

                                                  N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                  Minimum Maximum

                                                  Between-Component

                                                  Variance

                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                  HB

                                                  413 4 20 797

                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                  ANOVA

                                                  HB

                                                  91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                  147428 24

                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                  HB

                                                  Duncana

                                                  5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                  211 120 075

                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                  60

                                                  Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                  Descriptives

                                                  PVC

                                                  ANOVA

                                                  PVC

                                                  466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                  PCV

                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                  PVC

                                                  1570 4 20 221

                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                  PCV

                                                  5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                  25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                  215926 375209 495111 2209140

                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                  Model

                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                  Minimum Maximum

                                                  Between-Component

                                                  Variance

                                                  PCV

                                                  PVC

                                                  Duncana

                                                  5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                  729 490 1000

                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                  PCV

                                                  61

                                                  Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                  Konsentrasi (pmol50microL)

                                                  Absorbansi 515 nm

                                                  500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                  500040003000200010000

                                                  025

                                                  020

                                                  015

                                                  010

                                                  005

                                                  000

                                                  X

                                                  Y

                                                  S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                  Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                  62

                                                  Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                  Konsentrasi Uml protein

                                                  Absorbansi 550 nm

                                                  0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                  5004003002001000

                                                  0025

                                                  0020

                                                  0015

                                                  0010

                                                  0005

                                                  0000

                                                  X

                                                  Y

                                                  S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                  Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                  • COVER
                                                  • PERNYATAAN
                                                  • ABSTRACT
                                                  • RINGKASAN
                                                  • Hak cipta
                                                  • halaman judul
                                                  • lembar pengesahan
                                                  • PRAKATA
                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                  • DAFTAR ISI
                                                  • DAFTAR TABEL
                                                  • DAFTAR GAMBAR
                                                  • DAFTAR LAMPIRAN
                                                  • PENDAHULUAN
                                                  • TINJAUAN PUSTAKA
                                                  • BAHAN DAN METODE
                                                  • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                  • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                  • DAFTAR PUSTAKA
                                                  • LAMPIRAN13

                                                    10

                                                    senyawa pengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

                                                    asam sitrat dan asam amino (Kumalaningsih 2007)

                                                    Berdasarkan penghasilpenyedianya maka antioksidan dapat dibagi menjadi

                                                    tiga janis yaitu

                                                    1 Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang disebut juga antioksidan

                                                    endogen yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase (SOD)

                                                    glutathione peroxidase (GSH Px ) dan katalase

                                                    2 Antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan seperti tokoferol

                                                    vitamin C betakaroten flavonoid dan senyawa fenolik dan

                                                    3 Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti butylated

                                                    hroayanisole (BHA) butil hidroksi toluen (BHT) tert butil hidroksi quinon

                                                    (TBHQ) dan propil galat (PG) (Kumalaningsih 2007)

                                                    Secara umum mekanisme kerja dari antioksidan adalah menghambat

                                                    oksidasi lemak Menurut (Kumalaningsih 2007) bahwa oksidasi lemak terjadi

                                                    melalui beberapa tahap yaitu tahap inisiasi dimulai dengan pembentukan radikal

                                                    asam lemak yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil

                                                    dan sangat reaktif akibat hilangnya satu atom hydrogen dengan reaksi sebagai

                                                    berikut

                                                    ROOH + logam (n)+ ROO˙ + logam (n)+ + H+

                                                    X˙ + RH R˙ + XH

                                                    Selanjutnya tahap propagasi yaitu radikal asam lemak akan bereaksi dengan

                                                    oksigen membentuk radikal peroksil dengan reaksi sebagai berikut

                                                    R˙ + O2 ROO˙

                                                    ROO˙ + RH ROOH + R˙

                                                    dan tahap terminasi yaitu radikal peroksil yang telah terbentuk kemudian

                                                    menyerang asam lemak sehingga menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam

                                                    lemak baru dengan reaksi sebagai berikut

                                                    ROO˙ + ROO˙ ROOR + O2

                                                    11

                                                    ROO˙ + R˙ ROO

                                                    R˙ + R˙ RR

                                                    Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                                    hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                                    bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                                    Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                                    Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                                    (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                                    or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                                    hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                                    reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                                    bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                                    generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                                    Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                                    lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                                    metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                                    peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                                    terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                                    pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                                    banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                                    1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                                    tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                                    Vitamin C

                                                    Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                                    gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                                    penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                                    bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                                    Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                                    informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                                    12

                                                    mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                                    yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                                    Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                                    menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                                    plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                                    (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                                    air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                                    askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                                    Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                                    radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                                    elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                                    (a) (b) (c)

                                                    Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                                    Gugus ini terletak pada atom C

                                                    2 dan C

                                                    3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                                    vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                                    pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                                    akibat asap rokok

                                                    Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                                    berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                                    berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                                    glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                                    (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                                    terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                                    mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                                    13

                                                    Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                                    dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                                    tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                                    ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                                    bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                                    dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                                    (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                                    antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                                    terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                                    karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                                    teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                                    stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                                    kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                                    dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                                    yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                                    atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                                    scavenger karena sifat kimianya

                                                    Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                                    Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                                    bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                                    dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                                    Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                                    sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                                    oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                                    logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                                    Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                                    yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                                    dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                                    natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                                    penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                                    respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                                    molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                                    14

                                                    (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                                    penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                                    temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                                    Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                                    vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                                    bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                                    Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                                    individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                                    kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                                    membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                                    sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                                    dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                                    Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                                    Usia Kebutuhan vitC mghari

                                                    0-6 bulan 40 (AI)

                                                    7-12 bulan 50 (AI)

                                                    1-3 tahun 15 mghari

                                                    4-8 tahun 25 mghari

                                                    9-13 tahun 45 mghari

                                                    14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                                    Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                                    dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                                    mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                                    adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                                    penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                                    vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                                    Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                                    sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                                    dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                                    15

                                                    buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                                    perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                                    dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                                    per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                                    keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                                    vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                                    membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                                    yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                                    lewat usus menjadi terbatas

                                                    Hematologi

                                                    Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                                    dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                                    serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                                    ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                                    hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                                    terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                                    dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                                    x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                                    a Butir darah merah (BDM)

                                                    Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                                    Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                                    hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                                    lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                                    kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                                    menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                                    meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                                    butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                                    terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                                    16

                                                    b Butir darah putih (BDP)

                                                    Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                                    dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                                    yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                                    eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                                    dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                                    (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                                    apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                                    sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                                    dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                                    elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                                    mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                                    tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                                    sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                                    peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                                    terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                                    c Hemoglobin (Hb)

                                                    Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                                    vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                                    bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                                    yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                                    yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                                    molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                                    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                    17

                                                    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                    d Hematokrit (PCV)

                                                    Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                    hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                    Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                    yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                    arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                    dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                    dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                    (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                    hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                    dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                    mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                    BAHAN DAN METODE

                                                    Waktu dan Tempat Penelitian

                                                    Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                    Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                    bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                    Bahan dan Alat

                                                    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                    1 Hewan coba

                                                    Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                    (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                    berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                    2 Rokok

                                                    Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                    kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                    Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                    Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                    Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                    Merah 276 1666 4577 1470

                                                    Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                    delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                    puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                    pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                    setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                    tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                    kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                    terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                    rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                    19

                                                    kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                    kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                    rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                    untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                    menithari

                                                    Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                    Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                    0 1 2 3 4 5 6

                                                    Rokok

                                                    8 batang60 menithari

                                                    6 batang60 menithari

                                                    4 batang60 menithari

                                                    05 05 15 35 45 45 45

                                                    05 05 05 25 35 45 45

                                                    05 05 05 05 05 05 05

                                                    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                    3 Vitamin C

                                                    Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                    biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                    bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                    minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                    mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                    badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                    (Hariyatmi 2004)

                                                    Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                    Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                    1500 mgkgbbhari

                                                    3000 mgkgbbhari

                                                    4500 mgkgbbhari

                                                    427 mgkgbbhari

                                                    857 mgkgbbhari

                                                    1285 mgkgbbhari

                                                    Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                    sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                    20

                                                    yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                    bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                    tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                    cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                    penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                    bbhari untuk tikus

                                                    Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                    Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                    0 1 2 3 4 5 6

                                                    Kontrol

                                                    VitC 427 mgkgbbhari

                                                    857 mgkgbbhari

                                                    1285 mgkgbbhari

                                                    05 05 05 05 05 05 05

                                                    05 05 05 05 05 05 05

                                                    05 05 05 05 05 05 05

                                                    05 05 05 15 35 35 35

                                                    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                    4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                    murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                    (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                    bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                    khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                    hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                    Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                    Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                    memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                    penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                    dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                    kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                    d d

                                                    21

                                                    g c a

                                                    b

                                                    de f

                                                    A

                                                    CE

                                                    G

                                                    B

                                                    F

                                                    D

                                                    Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                    Keterangan gambar

                                                    a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                    pemaparan asap rokok

                                                    b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                    chamber

                                                    c Tempat pembakaran rokok

                                                    d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                    e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                    f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                    g Tabung oksigen

                                                    Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                    pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                    menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                    dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                    Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                    agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                    chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                    saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                    melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                    atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                    kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                    Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                    spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                    22

                                                    hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                    inkubator dan hematokrit reader

                                                    Metode Penelitian

                                                    Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                    coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                    1 Tahap Persiapan

                                                    Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                    ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                    sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                    minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                    degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                    pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                    bersih

                                                    Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                    Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                    terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                    1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                    dan tidak diberi vitamin C

                                                    2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                    rokok

                                                    3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                    vitamin C

                                                    4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                    secara bersamaan

                                                    23

                                                    5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                    secara tidak bersamaan

                                                    Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                    diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                    a Proses pemaparan

                                                    Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                    kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                    dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                    pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                    pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                    asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                    rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                    setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                    pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                    kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                    perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                    (a) (b) (c)

                                                    Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                    b Proses pemberian vitamin C

                                                    Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                    menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                    Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                    diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                    24

                                                    jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                    setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                    pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                    Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                    Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                    dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                    Hari Penelitian Perlakuan

                                                    1 30 31 60 61

                                                    P0

                                                    P1

                                                    Ket

                                                    P2

                                                    P3

                                                    P4

                                                    Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                    Pemberian vitamin C

                                                    Hari pengambilan sampel

                                                    Pemaparan asap rokok

                                                    3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                    Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                    pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                    1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                    a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                    b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                    25

                                                    2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                    a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                    b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                    c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                    d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                    Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                    kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                    pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                    untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                    dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                    bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                    aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                    digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                    berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                    kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                    kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                    suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                    4 Tahapan Analisis

                                                    a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                    (Conti dan Sutherland 1991)

                                                    1 Persiapan larutan standar

                                                    Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                    mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                    mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                    yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                    17)

                                                    2 Pengukuran Kadar MDA

                                                    Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                    berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                    ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                    sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                    26

                                                    menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                    ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                    klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                    ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                    disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                    jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                    025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                    trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                    hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                    dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                    air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                    sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                    532 nm

                                                    MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                    A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                    standar

                                                    b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                    (Chen et al 1996)

                                                    1 Persiapan Larutan Standar

                                                    Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                    sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                    250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                    kurva standar (Lampiran 18)

                                                    2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                    Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                    ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                    menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                    dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                    (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                    Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                    reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                    xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                    27

                                                    superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                    ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                    gelombang 550 nm

                                                    Reaksinya

                                                    Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                    O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                    2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                    Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                    Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                    oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                    sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                    pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                    dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                    ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                    secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                    divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                    terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                    sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                    Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                    dikonversi dengan rumus

                                                    SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                    A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                    standar

                                                    28

                                                    c Pengukuran Hematologi

                                                    a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                    burker dan neubauer

                                                    Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                    dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                    kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                    dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                    pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                    hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                    b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                    burker dan neubauer

                                                    Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                    mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                    menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                    angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                    c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                    Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                    drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                    2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                    menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                    dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                    sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                    540 nm

                                                    d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                    Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                    disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                    ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                    volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                    hematokrit reader

                                                    29

                                                    Analisis Data

                                                    Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                    malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                    butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                    hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                    dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                    perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                    Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                    Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                    I = Banyaknya perlakuan

                                                    J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                    μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                    Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                    sum ij= Random error dari percobaan

                                                    HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                    Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                    Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                    mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                    keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                    lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                    juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                    telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                    asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                    Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                    perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                    kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                    (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                    ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                    rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                    (plt005) (Lampiran 3)

                                                    0

                                                    5000

                                                    10 0

                                                    15 0

                                                    20 00

                                                    25 00

                                                    30000

                                                    35 00

                                                    Kad

                                                    ar M

                                                    DA

                                                    (Ug

                                                    0

                                                    00

                                                    00

                                                    0

                                                    0)

                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                    Perlakuan

                                                    Kadar MDA pada Hati

                                                    Kadar MDA pada Ginjal

                                                    ab

                                                    c

                                                    bc

                                                    a

                                                    a bc

                                                    c

                                                    ab a

                                                    Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                    mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                    tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                    31

                                                    kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                    meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                    percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                    kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                    berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                    terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                    yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                    pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                    lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                    vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                    MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                    pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                    rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                    kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                    Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                    vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                    berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                    menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                    radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                    Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                    dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                    bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                    yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                    Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                    dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                    seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                    berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                    metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                    elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                    32

                                                    yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                    demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                    dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                    tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                    disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                    dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                    tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                    sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                    metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                    menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                    antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                    Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                    salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                    dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                    Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                    yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                    sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                    oksidasi tersebut

                                                    Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                    Hati dan Ginjal

                                                    Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                    intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                    intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                    Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                    peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                    Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                    perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                    enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                    Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                    menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                    c

                                                    33

                                                    Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                    kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                    penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                    pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                    asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                    bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                    terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                    Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                    pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                    untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                    enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                    enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                    paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                    tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                    bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                    0

                                                    100

                                                    200

                                                    300

                                                    400

                                                    500

                                                    600

                                                    Akt

                                                    ivita

                                                    s en

                                                    zim

                                                    SO

                                                    D (U

                                                    g)

                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                    Perlakuan

                                                    Aktivitas SOD pada Hati

                                                    Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                    a

                                                    b

                                                    bc c

                                                    a

                                                    ab

                                                    bc

                                                    c

                                                    a

                                                    bc

                                                    Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                    pada semua perlakuan

                                                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                    percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                    terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                    tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                    lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                    34

                                                    SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                    terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                    waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                    vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                    lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                    yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                    elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                    enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                    Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                    melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                    sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                    elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                    relatif stabil

                                                    Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                    gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                    quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                    pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                    Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                    selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                    besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                    menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                    Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                    pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                    tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                    penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                    metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                    disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                    metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                    pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                    Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                    35

                                                    di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                    yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                    enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                    membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                    enzim antioksidan dalam hati

                                                    Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                    jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                    ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                    lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                    pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                    hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                    disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                    mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                    yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                    mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                    yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                    kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                    Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                    terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                    ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                    toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                    mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                    dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                    sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                    mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                    Pengukuran Hematologi

                                                    Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                    jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                    plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                    yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                    transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                    36

                                                    gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                    hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                    1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                    Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                    disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                    BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                    terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                    kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                    BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                    rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                    rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                    Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                    jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                    632678

                                                    868

                                                    738 773

                                                    0

                                                    1

                                                    2

                                                    3

                                                    4

                                                    5

                                                    6

                                                    7

                                                    8

                                                    9

                                                    Jum

                                                    lah

                                                    (Jut

                                                    am

                                                    m3 )

                                                    P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                    a

                                                    bc

                                                    bcab

                                                    Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                    dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                    37

                                                    menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                    mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                    Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                    menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                    hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                    nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                    terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                    dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                    vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                    dan P1)

                                                    Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                    mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                    jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                    jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                    sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                    juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                    balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                    melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                    mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                    membentuk butir darah merah yang baru

                                                    2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                    Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                    gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                    yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                    Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                    jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                    Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                    mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                    terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                    asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                    dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                    38

                                                    saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                    untuk menghilangkan tar tersebut

                                                    1111

                                                    1470

                                                    1849

                                                    12511403

                                                    02468

                                                    101214161820

                                                    Jum

                                                    lah

                                                    (Rib

                                                    um

                                                    m3 )

                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                    Perlakuan

                                                    c

                                                    ab

                                                    ab b

                                                    Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                    Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                    terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                    menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                    peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                    3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                    Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                    gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                    kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                    rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                    demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                    memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                    vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                    menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                    homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                    rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                    kontrol

                                                    39

                                                    18561657

                                                    13391485

                                                    1380

                                                    02

                                                    468

                                                    101214

                                                    161820

                                                    cbcg

                                                    )

                                                    ab aa

                                                    Jum

                                                    lah

                                                    (

                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                    Perlakuan

                                                    Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                    4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                    Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                    gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                    kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                    40

                                                    kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                    asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                    kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                    391 3965

                                                    5113433 4452

                                                    0

                                                    10

                                                    30

                                                    40

                                                    50

                                                    60

                                                    20Jum

                                                    lah

                                                    ()

                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                    Perlakuan

                                                    a a c

                                                    b b

                                                    Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                    Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                    besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                    makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                    yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                    hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                    lambat (Guyton 1996)

                                                    Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                    peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                    sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                    menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                    vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                    normal akibat pemaparan asap rokok

                                                    41

                                                    KESIMPULAN DAN SARAN

                                                    Kesimpulan

                                                    Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                    dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                    (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                    organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                    gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                    yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                    asap rokok

                                                    Saran

                                                    Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                    efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                    dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                    Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                    Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                    Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                    juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                    Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                    Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                    Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                    Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                    Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                    Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                    Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                    Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                    Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                    Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                    Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                    Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                    Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                    43

                                                    Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                    Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                    Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                    Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                    Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                    Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                    Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                    Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                    Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                    Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                    Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                    Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                    Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                    Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                    Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                    44

                                                    Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                    Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                    Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                    Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                    Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                    Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                    Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                    Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                    Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                    Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                    Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                    Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                    Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                    William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                    Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                    World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                    Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                    Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                    (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                    Rata-rata Ug bb

                                                    1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                    (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                    608 103 plusmn 104 103

                                                    1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                    (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                    783 103 plusmn 126 103

                                                    1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                    (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                    1404 103 plusmn 148 103

                                                    1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                    5 0063 116959 730994

                                                    832 103 plusmn 148 103

                                                    1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                    5 0107 208855 1305347

                                                    1258 103 plusmn 156 103

                                                    46

                                                    Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                    Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                    1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                    (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                    2433 103 plusmn 157 103

                                                    1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                    (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                    2467 103 plusmn 303 103

                                                    1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                    (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                    3242 103 plusmn 262 103

                                                    1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                    2521 103 plusmn 225 103

                                                    1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                    2882 103 plusmn 433 103

                                                    47

                                                    Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                    Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                    Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                    48

                                                    Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                    Rata-rata Ug bb

                                                    1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                    (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                    056 103 plusmn 0059103

                                                    1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                    (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                    051 103 plusmn 0071 103

                                                    1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                    (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                    030 103 plusmn 0059 103

                                                    1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                    046 103 plusmn 0095 103

                                                    1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                    032 103 plusmn 0046103

                                                    49

                                                    Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                    Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                    Rata-rata Ug bb

                                                    1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                    (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                    049 103 plusmn 0037 103

                                                    1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                    (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                    048 103 plusmn 010 103

                                                    1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                    (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                    018 103 plusmn 011 103

                                                    1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                    037 103 plusmn 006 103

                                                    1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                    0276 103 plusmn 0089 103

                                                    50

                                                    Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                    Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                    P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                    P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                    P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                    P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                    P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                    51

                                                    Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                    Perlakuan UlanganSDM

                                                    (jutammsup3)SDP

                                                    (ribummsup3)HB (gr)

                                                    PVC ()

                                                    1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                    (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                    1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                    (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                    1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                    (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                    1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                    1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                    52

                                                    Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                    Perlakuan Butir darah

                                                    merah (BDM) Butir darah putih

                                                    (BDP) Hemoglobin

                                                    (Hb) Hemtokit

                                                    (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                    P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                    53

                                                    Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                    Descriptives

                                                    MDAHati

                                                    5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                    25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                    1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                    Model

                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                    Between-Component

                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                    MDAHati

                                                    356 4 20 837

                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                    ANOVA

                                                    MDAHati

                                                    23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                    MDAHati

                                                    Duncana

                                                    5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                    059 577 110

                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                    54

                                                    Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                    Descriptives

                                                    MDAGinjal

                                                    5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                    25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                    1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                    Model

                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                    Minimum Maximum

                                                    Between-Component

                                                    Variance

                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                    MDAGinjal

                                                    693 4 20 605

                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                    ANOVA

                                                    MDAGinjal

                                                    24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                    MDAGinjal

                                                    Duncana

                                                    5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                    655 065 065

                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                    55

                                                    Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                    Descriptives

                                                    SODHati

                                                    5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                    25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                    50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                    Model

                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                    Minimum Maximum

                                                    Between-Component

                                                    Variance

                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                    SODHati

                                                    825 4 20 525

                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                    ANOVA

                                                    SODHati

                                                    2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                    3531674 24

                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                    SODHati

                                                    Duncana

                                                    5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                    574 267 267

                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                    56

                                                    Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                    Descriptives

                                                    SODGinjal

                                                    5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                    25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                    59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                    Model

                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                    Between-Component

                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                    SODGinjal

                                                    1408 4 20 267

                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                    ANOVA

                                                    SODGinjal

                                                    3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                    SODGinjal

                                                    Duncana

                                                    5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                    111 091 058

                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                    57

                                                    Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                    Descriptives

                                                    SDM

                                                    5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                    25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                    52176 60470 89442 123329

                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                    Model

                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                    Minimum Maximum

                                                    Between-Component

                                                    Variance

                                                    BDM

                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                    SDM

                                                    1838 4 20 161

                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                    BDM

                                                    ANOVA

                                                    SDM

                                                    27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                    BDM

                                                    SDM

                                                    Duncana

                                                    5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                    919 507 1000

                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                    BDM

                                                    58

                                                    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                    Descriptives

                                                    SDP

                                                    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                    124650 107075 176293 690107

                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                    Model

                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                    Minimum Maximum

                                                    Between-Component

                                                    Variance

                                                    BDP

                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                    SDP

                                                    971 4 20 445

                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                    BDP

                                                    ANOVA

                                                    SDP

                                                    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                    242157 24

                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                    BDP

                                                    SDP

                                                    Duncana

                                                    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                    300 131 1000

                                                    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                    BDP

                                                    59

                                                    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                    Descriptives

                                                    HB

                                                    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                    95458 127857 180863 399305

                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                    Model

                                                    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                    Minimum Maximum

                                                    Between-Component

                                                    Variance

                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                    HB

                                                    413 4 20 797

                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                    ANOVA

                                                    HB

                                                    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                    147428 24

                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                    HB

                                                    Duncana

                                                    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                    211 120 075

                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                    60

                                                    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                    Descriptives

                                                    PVC

                                                    ANOVA

                                                    PVC

                                                    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                    PCV

                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                    PVC

                                                    1570 4 20 221

                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                    PCV

                                                    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                    215926 375209 495111 2209140

                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                    Model

                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                    Minimum Maximum

                                                    Between-Component

                                                    Variance

                                                    PCV

                                                    PVC

                                                    Duncana

                                                    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                    729 490 1000

                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                    PCV

                                                    61

                                                    Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                    Konsentrasi (pmol50microL)

                                                    Absorbansi 515 nm

                                                    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                    500040003000200010000

                                                    025

                                                    020

                                                    015

                                                    010

                                                    005

                                                    000

                                                    X

                                                    Y

                                                    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                    62

                                                    Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                    Konsentrasi Uml protein

                                                    Absorbansi 550 nm

                                                    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                    5004003002001000

                                                    0025

                                                    0020

                                                    0015

                                                    0010

                                                    0005

                                                    0000

                                                    X

                                                    Y

                                                    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                    • COVER
                                                    • PERNYATAAN
                                                    • ABSTRACT
                                                    • RINGKASAN
                                                    • Hak cipta
                                                    • halaman judul
                                                    • lembar pengesahan
                                                    • PRAKATA
                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                    • DAFTAR ISI
                                                    • DAFTAR TABEL
                                                    • DAFTAR GAMBAR
                                                    • DAFTAR LAMPIRAN
                                                    • PENDAHULUAN
                                                    • TINJAUAN PUSTAKA
                                                    • BAHAN DAN METODE
                                                    • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                    • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                    • DAFTAR PUSTAKA
                                                    • LAMPIRAN13

                                                      11

                                                      ROO˙ + R˙ ROO

                                                      R˙ + R˙ RR

                                                      Prekursor molekul untuk memulai proses ini umumnya berupa produk

                                                      hidroperoksida (ROOH) maka oksidasi lemak merupakan rangkaian reaksi

                                                      bercabang dengan berbagai efek yang memiliki potensi untuk merusak

                                                      Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas melalui berbagai cara yaitu 1)

                                                      Pembersihan senyawa oksigen reaktif atau penurunan konsentrasinya secara lokal

                                                      (eliminating oxygen) 2) Pembersihan ion logam katalitik (immobilizing catalysts

                                                      or metal ions) 3) Pembersih radikal bebas yang berfungsi sebagai inisiator seperti

                                                      hidroksil (OH˙) 4) Peroksil (ROO˙) dan alkoksil (RO˙) (terminating chain

                                                      reaction) 4) Pemutus rantai dari rangkaian reaksi yang diinisiasi oleh radikal

                                                      bebas dan peredam reaksi serta pembersih single oksigen (inhibiting radical-

                                                      generating enzymes) (Gutteridge 1995 Kartikawati 1999)

                                                      Pencegahan pembentukan radikal bebas yang reaktif dapat dilakukan antara

                                                      lain dengan pemunahan zat awalnya yang berupa peroksida ataupun hasil

                                                      metabolisme oksigen oleh enzim superoksida dismutasenkatalase dan glutation

                                                      peroksidase Enzim ini dalam mengendalikan tahap awal radikal bebas yang

                                                      terbentuk memerlukan bantuan meniral Mn Cu Zn dan Se Pemunahan dapat

                                                      pula melalui zat gizi yang berperan sebagai antioksidan Zat gizi tersebut telah

                                                      banyak diteliti diantaranya adalah vitamin E A (β-karoten) dan vitamin C (Berry

                                                      1992) Pemunahan radikal bebas hanya dapat dilakukan bila tepat waktu tepat

                                                      tempat dan tepat dosis (Kartikawati 1999)

                                                      Vitamin C

                                                      Istilah vitamin C pertama kali ditemukan ketika orang mulai meneliti ilmu

                                                      gizi pada 250 tahun yang lalu disaat para dokter berusaha untuk menyembuhkan

                                                      penyakit scurvy pada beberapa kelompok pelaut Inggris mereka diberi beberapa

                                                      bahanzat yang berbeda-beda yaitu cuka air laut belerang dan jeruk atau lemon

                                                      Mereka yang diberi jeruk dapat sembuh dalam waktu yang singkat Kemudian

                                                      informasi ini digunakan oleh angkatan laut Inggris dan menganjurkan prajuritnya

                                                      12

                                                      mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                                      yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                                      Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                                      menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                                      plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                                      (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                                      air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                                      askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                                      Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                                      radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                                      elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                                      (a) (b) (c)

                                                      Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                                      Gugus ini terletak pada atom C

                                                      2 dan C

                                                      3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                                      vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                                      pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                                      akibat asap rokok

                                                      Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                                      berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                                      berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                                      glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                                      (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                                      terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                                      mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                                      13

                                                      Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                                      dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                                      tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                                      ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                                      bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                                      dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                                      (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                                      antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                                      terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                                      karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                                      teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                                      stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                                      kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                                      dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                                      yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                                      atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                                      scavenger karena sifat kimianya

                                                      Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                                      Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                                      bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                                      dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                                      Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                                      sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                                      oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                                      logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                                      Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                                      yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                                      dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                                      natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                                      penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                                      respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                                      molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                                      14

                                                      (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                                      penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                                      temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                                      Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                                      vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                                      bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                                      Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                                      individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                                      kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                                      membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                                      sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                                      dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                                      Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                                      Usia Kebutuhan vitC mghari

                                                      0-6 bulan 40 (AI)

                                                      7-12 bulan 50 (AI)

                                                      1-3 tahun 15 mghari

                                                      4-8 tahun 25 mghari

                                                      9-13 tahun 45 mghari

                                                      14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                                      Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                                      dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                                      mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                                      adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                                      penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                                      vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                                      Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                                      sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                                      dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                                      15

                                                      buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                                      perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                                      dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                                      per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                                      keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                                      vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                                      membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                                      yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                                      lewat usus menjadi terbatas

                                                      Hematologi

                                                      Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                                      dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                                      serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                                      ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                                      hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                                      terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                                      dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                                      x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                                      a Butir darah merah (BDM)

                                                      Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                                      Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                                      hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                                      lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                                      kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                                      menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                                      meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                                      butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                                      terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                                      16

                                                      b Butir darah putih (BDP)

                                                      Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                                      dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                                      yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                                      eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                                      dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                                      (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                                      apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                                      sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                                      dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                                      elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                                      mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                                      tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                                      sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                                      peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                                      terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                                      c Hemoglobin (Hb)

                                                      Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                                      vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                                      bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                                      yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                                      yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                                      molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                                      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                      17

                                                      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                      d Hematokrit (PCV)

                                                      Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                      hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                      Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                      yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                      arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                      dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                      dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                      (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                      hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                      dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                      mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                      BAHAN DAN METODE

                                                      Waktu dan Tempat Penelitian

                                                      Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                      Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                      bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                      Bahan dan Alat

                                                      Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                      1 Hewan coba

                                                      Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                      (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                      berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                      2 Rokok

                                                      Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                      kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                      Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                      Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                      Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                      Merah 276 1666 4577 1470

                                                      Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                      ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                      delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                      puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                      pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                      setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                      tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                      kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                      terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                      rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                      19

                                                      kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                      kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                      rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                      untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                      menithari

                                                      Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                      Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                      0 1 2 3 4 5 6

                                                      Rokok

                                                      8 batang60 menithari

                                                      6 batang60 menithari

                                                      4 batang60 menithari

                                                      05 05 15 35 45 45 45

                                                      05 05 05 25 35 45 45

                                                      05 05 05 05 05 05 05

                                                      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                      3 Vitamin C

                                                      Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                      ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                      biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                      bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                      minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                      mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                      badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                      (Hariyatmi 2004)

                                                      Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                      Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                      1500 mgkgbbhari

                                                      3000 mgkgbbhari

                                                      4500 mgkgbbhari

                                                      427 mgkgbbhari

                                                      857 mgkgbbhari

                                                      1285 mgkgbbhari

                                                      Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                      sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                      20

                                                      yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                      bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                      tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                      cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                      penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                      bbhari untuk tikus

                                                      Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                      Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                      0 1 2 3 4 5 6

                                                      Kontrol

                                                      VitC 427 mgkgbbhari

                                                      857 mgkgbbhari

                                                      1285 mgkgbbhari

                                                      05 05 05 05 05 05 05

                                                      05 05 05 05 05 05 05

                                                      05 05 05 05 05 05 05

                                                      05 05 05 15 35 35 35

                                                      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                      4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                      murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                      (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                      bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                      khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                      hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                      Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                      Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                      memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                      penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                      dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                      kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                      d d

                                                      21

                                                      g c a

                                                      b

                                                      de f

                                                      A

                                                      CE

                                                      G

                                                      B

                                                      F

                                                      D

                                                      Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                      Keterangan gambar

                                                      a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                      pemaparan asap rokok

                                                      b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                      chamber

                                                      c Tempat pembakaran rokok

                                                      d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                      e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                      f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                      g Tabung oksigen

                                                      Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                      pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                      menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                      dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                      Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                      agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                      chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                      saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                      melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                      atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                      kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                      Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                      spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                      22

                                                      hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                      inkubator dan hematokrit reader

                                                      Metode Penelitian

                                                      Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                      coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                      1 Tahap Persiapan

                                                      Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                      ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                      sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                      minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                      degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                      pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                      bersih

                                                      Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                      Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                      terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                      1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                      dan tidak diberi vitamin C

                                                      2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                      rokok

                                                      3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                      vitamin C

                                                      4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                      secara bersamaan

                                                      23

                                                      5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                      secara tidak bersamaan

                                                      Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                      diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                      a Proses pemaparan

                                                      Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                      kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                      dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                      pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                      pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                      asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                      rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                      setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                      pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                      kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                      perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                      (a) (b) (c)

                                                      Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                      b Proses pemberian vitamin C

                                                      Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                      menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                      Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                      diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                      24

                                                      jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                      setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                      pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                      Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                      Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                      dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                      Hari Penelitian Perlakuan

                                                      1 30 31 60 61

                                                      P0

                                                      P1

                                                      Ket

                                                      P2

                                                      P3

                                                      P4

                                                      Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                      Pemberian vitamin C

                                                      Hari pengambilan sampel

                                                      Pemaparan asap rokok

                                                      3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                      Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                      pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                      1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                      a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                      b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                      25

                                                      2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                      a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                      b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                      c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                      d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                      Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                      kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                      pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                      untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                      dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                      bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                      aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                      digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                      berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                      kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                      kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                      suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                      4 Tahapan Analisis

                                                      a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                      (Conti dan Sutherland 1991)

                                                      1 Persiapan larutan standar

                                                      Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                      mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                      mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                      yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                      17)

                                                      2 Pengukuran Kadar MDA

                                                      Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                      berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                      ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                      sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                      26

                                                      menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                      ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                      klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                      ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                      disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                      jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                      025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                      trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                      hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                      dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                      air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                      sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                      532 nm

                                                      MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                      A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                      standar

                                                      b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                      (Chen et al 1996)

                                                      1 Persiapan Larutan Standar

                                                      Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                      sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                      250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                      kurva standar (Lampiran 18)

                                                      2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                      Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                      ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                      menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                      dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                      (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                      Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                      reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                      xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                      27

                                                      superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                      ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                      gelombang 550 nm

                                                      Reaksinya

                                                      Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                      O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                      2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                      Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                      Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                      oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                      sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                      pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                      dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                      ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                      secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                      divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                      terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                      sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                      Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                      dikonversi dengan rumus

                                                      SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                      A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                      standar

                                                      28

                                                      c Pengukuran Hematologi

                                                      a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                      burker dan neubauer

                                                      Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                      dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                      kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                      dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                      pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                      hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                      b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                      burker dan neubauer

                                                      Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                      mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                      menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                      angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                      c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                      Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                      drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                      2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                      menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                      dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                      sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                      540 nm

                                                      d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                      Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                      disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                      ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                      volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                      hematokrit reader

                                                      29

                                                      Analisis Data

                                                      Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                      malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                      butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                      hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                      dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                      perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                      Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                      Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                      I = Banyaknya perlakuan

                                                      J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                      μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                      Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                      sum ij= Random error dari percobaan

                                                      HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                      Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                      Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                      mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                      keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                      lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                      juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                      telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                      asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                      Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                      perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                      kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                      (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                      ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                      rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                      (plt005) (Lampiran 3)

                                                      0

                                                      5000

                                                      10 0

                                                      15 0

                                                      20 00

                                                      25 00

                                                      30000

                                                      35 00

                                                      Kad

                                                      ar M

                                                      DA

                                                      (Ug

                                                      0

                                                      00

                                                      00

                                                      0

                                                      0)

                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                      Perlakuan

                                                      Kadar MDA pada Hati

                                                      Kadar MDA pada Ginjal

                                                      ab

                                                      c

                                                      bc

                                                      a

                                                      a bc

                                                      c

                                                      ab a

                                                      Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                      mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                      tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                      31

                                                      kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                      meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                      percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                      kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                      berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                      terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                      yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                      pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                      lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                      vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                      MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                      pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                      rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                      kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                      Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                      vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                      berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                      menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                      radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                      Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                      dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                      bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                      yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                      Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                      dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                      seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                      berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                      metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                      elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                      32

                                                      yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                      demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                      dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                      tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                      disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                      dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                      tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                      sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                      metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                      menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                      antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                      Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                      salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                      dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                      Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                      yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                      sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                      oksidasi tersebut

                                                      Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                      Hati dan Ginjal

                                                      Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                      intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                      intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                      Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                      peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                      Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                      perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                      enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                      Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                      menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                      c

                                                      33

                                                      Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                      kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                      penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                      pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                      asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                      bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                      terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                      Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                      pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                      untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                      enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                      enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                      paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                      tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                      bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                      0

                                                      100

                                                      200

                                                      300

                                                      400

                                                      500

                                                      600

                                                      Akt

                                                      ivita

                                                      s en

                                                      zim

                                                      SO

                                                      D (U

                                                      g)

                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                      Perlakuan

                                                      Aktivitas SOD pada Hati

                                                      Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                      a

                                                      b

                                                      bc c

                                                      a

                                                      ab

                                                      bc

                                                      c

                                                      a

                                                      bc

                                                      Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                      pada semua perlakuan

                                                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                      percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                      terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                      tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                      lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                      34

                                                      SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                      terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                      waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                      vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                      lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                      yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                      elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                      enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                      Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                      melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                      sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                      elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                      relatif stabil

                                                      Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                      gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                      quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                      pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                      Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                      selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                      besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                      menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                      Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                      pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                      tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                      penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                      metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                      disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                      metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                      pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                      Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                      35

                                                      di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                      yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                      enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                      membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                      enzim antioksidan dalam hati

                                                      Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                      jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                      ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                      lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                      pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                      hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                      disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                      mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                      yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                      mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                      yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                      kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                      Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                      terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                      ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                      toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                      mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                      dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                      sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                      mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                      Pengukuran Hematologi

                                                      Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                      jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                      plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                      yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                      transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                      36

                                                      gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                      hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                      1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                      Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                      disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                      BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                      terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                      kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                      BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                      rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                      rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                      Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                      jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                      632678

                                                      868

                                                      738 773

                                                      0

                                                      1

                                                      2

                                                      3

                                                      4

                                                      5

                                                      6

                                                      7

                                                      8

                                                      9

                                                      Jum

                                                      lah

                                                      (Jut

                                                      am

                                                      m3 )

                                                      P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                      a

                                                      bc

                                                      bcab

                                                      Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                      dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                      37

                                                      menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                      mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                      Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                      menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                      hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                      nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                      terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                      dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                      vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                      dan P1)

                                                      Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                      mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                      jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                      jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                      sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                      juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                      balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                      melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                      mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                      membentuk butir darah merah yang baru

                                                      2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                      Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                      gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                      yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                      Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                      jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                      Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                      mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                      terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                      asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                      dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                      38

                                                      saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                      untuk menghilangkan tar tersebut

                                                      1111

                                                      1470

                                                      1849

                                                      12511403

                                                      02468

                                                      101214161820

                                                      Jum

                                                      lah

                                                      (Rib

                                                      um

                                                      m3 )

                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                      Perlakuan

                                                      c

                                                      ab

                                                      ab b

                                                      Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                      Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                      terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                      menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                      peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                      3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                      Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                      gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                      kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                      rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                      demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                      memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                      vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                      menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                      homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                      rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                      kontrol

                                                      39

                                                      18561657

                                                      13391485

                                                      1380

                                                      02

                                                      468

                                                      101214

                                                      161820

                                                      cbcg

                                                      )

                                                      ab aa

                                                      Jum

                                                      lah

                                                      (

                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                      Perlakuan

                                                      Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                      4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                      Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                      gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                      kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                      40

                                                      kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                      asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                      kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                      391 3965

                                                      5113433 4452

                                                      0

                                                      10

                                                      30

                                                      40

                                                      50

                                                      60

                                                      20Jum

                                                      lah

                                                      ()

                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                      Perlakuan

                                                      a a c

                                                      b b

                                                      Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                      Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                      besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                      makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                      yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                      hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                      lambat (Guyton 1996)

                                                      Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                      peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                      sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                      menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                      vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                      normal akibat pemaparan asap rokok

                                                      41

                                                      KESIMPULAN DAN SARAN

                                                      Kesimpulan

                                                      Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                      dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                      (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                      organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                      gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                      yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                      asap rokok

                                                      Saran

                                                      Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                      efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                      dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                      Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                      Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                      Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                      juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                      Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                      Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                      Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                      Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                      Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                      Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                      Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                      Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                      Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                      Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                      Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                      Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                      Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                      43

                                                      Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                      Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                      Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                      Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                      Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                      Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                      Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                      Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                      Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                      Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                      Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                      Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                      Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                      Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                      Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                      44

                                                      Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                      Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                      Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                      Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                      Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                      Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                      Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                      Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                      Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                      Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                      Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                      Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                      Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                      William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                      Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                      World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                      Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                      Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                      (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                      Rata-rata Ug bb

                                                      1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                      (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                      608 103 plusmn 104 103

                                                      1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                      (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                      783 103 plusmn 126 103

                                                      1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                      (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                      1404 103 plusmn 148 103

                                                      1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                      5 0063 116959 730994

                                                      832 103 plusmn 148 103

                                                      1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                      5 0107 208855 1305347

                                                      1258 103 plusmn 156 103

                                                      46

                                                      Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                      Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                      1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                      (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                      2433 103 plusmn 157 103

                                                      1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                      (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                      2467 103 plusmn 303 103

                                                      1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                      (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                      3242 103 plusmn 262 103

                                                      1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                      2521 103 plusmn 225 103

                                                      1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                      2882 103 plusmn 433 103

                                                      47

                                                      Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                      Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                      Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                      48

                                                      Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                      Rata-rata Ug bb

                                                      1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                      (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                      056 103 plusmn 0059103

                                                      1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                      (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                      051 103 plusmn 0071 103

                                                      1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                      (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                      030 103 plusmn 0059 103

                                                      1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                      046 103 plusmn 0095 103

                                                      1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                      032 103 plusmn 0046103

                                                      49

                                                      Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                      Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                      Rata-rata Ug bb

                                                      1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                      (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                      049 103 plusmn 0037 103

                                                      1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                      (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                      048 103 plusmn 010 103

                                                      1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                      (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                      018 103 plusmn 011 103

                                                      1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                      037 103 plusmn 006 103

                                                      1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                      0276 103 plusmn 0089 103

                                                      50

                                                      Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                      Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                      P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                      P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                      P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                      P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                      P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                      51

                                                      Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                      Perlakuan UlanganSDM

                                                      (jutammsup3)SDP

                                                      (ribummsup3)HB (gr)

                                                      PVC ()

                                                      1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                      (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                      1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                      (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                      1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                      (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                      1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                      1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                      52

                                                      Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                      Perlakuan Butir darah

                                                      merah (BDM) Butir darah putih

                                                      (BDP) Hemoglobin

                                                      (Hb) Hemtokit

                                                      (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                      P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                      53

                                                      Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                      Descriptives

                                                      MDAHati

                                                      5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                      25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                      1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                      Model

                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                      Between-Component

                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                      MDAHati

                                                      356 4 20 837

                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                      ANOVA

                                                      MDAHati

                                                      23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                      MDAHati

                                                      Duncana

                                                      5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                      059 577 110

                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                      54

                                                      Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                      Descriptives

                                                      MDAGinjal

                                                      5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                      25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                      1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                      Model

                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                      Minimum Maximum

                                                      Between-Component

                                                      Variance

                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                      MDAGinjal

                                                      693 4 20 605

                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                      ANOVA

                                                      MDAGinjal

                                                      24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                      MDAGinjal

                                                      Duncana

                                                      5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                      655 065 065

                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                      55

                                                      Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                      Descriptives

                                                      SODHati

                                                      5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                      25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                      50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                      Model

                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                      Minimum Maximum

                                                      Between-Component

                                                      Variance

                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                      SODHati

                                                      825 4 20 525

                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                      ANOVA

                                                      SODHati

                                                      2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                      3531674 24

                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                      SODHati

                                                      Duncana

                                                      5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                      574 267 267

                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                      56

                                                      Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                      Descriptives

                                                      SODGinjal

                                                      5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                      25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                      59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                      Model

                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                      Between-Component

                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                      SODGinjal

                                                      1408 4 20 267

                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                      ANOVA

                                                      SODGinjal

                                                      3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                      SODGinjal

                                                      Duncana

                                                      5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                      111 091 058

                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                      57

                                                      Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                      Descriptives

                                                      SDM

                                                      5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                      25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                      52176 60470 89442 123329

                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                      Model

                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                      Minimum Maximum

                                                      Between-Component

                                                      Variance

                                                      BDM

                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                      SDM

                                                      1838 4 20 161

                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                      BDM

                                                      ANOVA

                                                      SDM

                                                      27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                      BDM

                                                      SDM

                                                      Duncana

                                                      5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                      919 507 1000

                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                      BDM

                                                      58

                                                      Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                      Descriptives

                                                      SDP

                                                      5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                      25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                      124650 107075 176293 690107

                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                      Model

                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                      Minimum Maximum

                                                      Between-Component

                                                      Variance

                                                      BDP

                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                      SDP

                                                      971 4 20 445

                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                      BDP

                                                      ANOVA

                                                      SDP

                                                      155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                      242157 24

                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                      BDP

                                                      SDP

                                                      Duncana

                                                      5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                      300 131 1000

                                                      KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                      BDP

                                                      59

                                                      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                      Descriptives

                                                      HB

                                                      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                      95458 127857 180863 399305

                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                      Model

                                                      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                      Minimum Maximum

                                                      Between-Component

                                                      Variance

                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                      HB

                                                      413 4 20 797

                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                      ANOVA

                                                      HB

                                                      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                      147428 24

                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                      HB

                                                      Duncana

                                                      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                      211 120 075

                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                      60

                                                      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                      Descriptives

                                                      PVC

                                                      ANOVA

                                                      PVC

                                                      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                      PCV

                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                      PVC

                                                      1570 4 20 221

                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                      PCV

                                                      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                      215926 375209 495111 2209140

                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                      Model

                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                      Minimum Maximum

                                                      Between-Component

                                                      Variance

                                                      PCV

                                                      PVC

                                                      Duncana

                                                      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                      729 490 1000

                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                      PCV

                                                      61

                                                      Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                      Konsentrasi (pmol50microL)

                                                      Absorbansi 515 nm

                                                      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                      500040003000200010000

                                                      025

                                                      020

                                                      015

                                                      010

                                                      005

                                                      000

                                                      X

                                                      Y

                                                      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                      62

                                                      Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                      Konsentrasi Uml protein

                                                      Absorbansi 550 nm

                                                      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                      5004003002001000

                                                      0025

                                                      0020

                                                      0015

                                                      0010

                                                      0005

                                                      0000

                                                      X

                                                      Y

                                                      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                      • COVER
                                                      • PERNYATAAN
                                                      • ABSTRACT
                                                      • RINGKASAN
                                                      • Hak cipta
                                                      • halaman judul
                                                      • lembar pengesahan
                                                      • PRAKATA
                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                      • DAFTAR ISI
                                                      • DAFTAR TABEL
                                                      • DAFTAR GAMBAR
                                                      • DAFTAR LAMPIRAN
                                                      • PENDAHULUAN
                                                      • TINJAUAN PUSTAKA
                                                      • BAHAN DAN METODE
                                                      • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                      • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                      • DAFTAR PUSTAKA
                                                      • LAMPIRAN13

                                                        12

                                                        mengkonsumsi jeruk setiap hari Kemudian diberi nama vitamin asam askorbut

                                                        yang artinya tanpa sariawan (Sizer amp Whitney 2000)

                                                        Vitamin C atau L-asam ascorbut merupakan antioksidan larut air dan

                                                        menjadi bagian dari pertahanan tubuh pertama terhadap oksigan reaktif dalam

                                                        plasma dan sel Vitamin C ini memiliki formula (C6 H 8O6 ) dengan berat molekul

                                                        (BM) sebesar 17613 Dalam keadaan murni berbentuk kristal putih mudah larut

                                                        air mudah teroksidasi dan secara reversibel membentuk asam dehidro-L-asam

                                                        askorbut yang kehilangan dua atom hidrogen (Zakaria et al 1996)

                                                        Purwantaka et al (2005) menyatakan bahwa vitamin C mampu menangkap

                                                        radikal bebas hydroksil Hal ini dikarenakan vitamin C memiliki gugus pendonor

                                                        elektron berupa gugus enadiol seperti yang tertuang pada (Gambar 1)

                                                        (a) (b) (c)

                                                        Gambar 2 Struktur molekul Vitamin C dengan gugus enadiol (a Model) (b Gugus vitamin C (ascorbic acid) sebelum teroksidasi) dan (c Gugus kimia vitamin C (dehydroascorbic acid) teroksidasi (UK Food Standart Agency 2007)

                                                        Gugus ini terletak pada atom C

                                                        2 dan C

                                                        3 Adanya gugus ini memungkinkan

                                                        vitamin C mampu menangkap radikal hidroksil Oleh karena itu perlu dicoba

                                                        pengaruh vitamin C ini terhadap kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas

                                                        akibat asap rokok

                                                        Meskipun diketahui antioksidan ini bersifat baik apabila jumlahnya

                                                        berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh Vitamin C yang berlebihan akan

                                                        berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas sehingga

                                                        glutation tidak cukup untuk menetralkannya Selain itu kelebihan vitamin C

                                                        (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras dan mengakibatkan

                                                        terbentuknya batu ginjal serta mampu mengubah keseimbangan basa dan

                                                        mempengaruhi kerja vitamin E (Sizer amp Whitney 2000)

                                                        13

                                                        Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                                        dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                                        tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                                        ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                                        bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                                        dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                                        (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                                        antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                                        terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                                        karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                                        teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                                        stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                                        kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                                        dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                                        yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                                        atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                                        scavenger karena sifat kimianya

                                                        Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                                        Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                                        bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                                        dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                                        Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                                        sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                                        oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                                        logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                                        Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                                        yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                                        dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                                        natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                                        penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                                        respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                                        molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                                        14

                                                        (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                                        penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                                        temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                                        Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                                        vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                                        bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                                        Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                                        individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                                        kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                                        membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                                        sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                                        dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                                        Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                                        Usia Kebutuhan vitC mghari

                                                        0-6 bulan 40 (AI)

                                                        7-12 bulan 50 (AI)

                                                        1-3 tahun 15 mghari

                                                        4-8 tahun 25 mghari

                                                        9-13 tahun 45 mghari

                                                        14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                                        Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                                        dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                                        mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                                        adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                                        penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                                        vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                                        Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                                        sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                                        dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                                        15

                                                        buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                                        perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                                        dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                                        per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                                        keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                                        vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                                        membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                                        yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                                        lewat usus menjadi terbatas

                                                        Hematologi

                                                        Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                                        dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                                        serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                                        ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                                        hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                                        terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                                        dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                                        x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                                        a Butir darah merah (BDM)

                                                        Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                                        Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                                        hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                                        lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                                        kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                                        menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                                        meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                                        butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                                        terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                                        16

                                                        b Butir darah putih (BDP)

                                                        Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                                        dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                                        yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                                        eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                                        dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                                        (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                                        apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                                        sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                                        dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                                        elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                                        mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                                        tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                                        sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                                        peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                                        terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                                        c Hemoglobin (Hb)

                                                        Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                                        vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                                        bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                                        yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                                        yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                                        molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                                        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                        17

                                                        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                        d Hematokrit (PCV)

                                                        Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                        hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                        Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                        yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                        arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                        dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                        dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                        (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                        hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                        dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                        mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                        BAHAN DAN METODE

                                                        Waktu dan Tempat Penelitian

                                                        Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                        Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                        bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                        Bahan dan Alat

                                                        Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                        1 Hewan coba

                                                        Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                        (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                        berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                        2 Rokok

                                                        Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                        kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                        Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                        Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                        Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                        Merah 276 1666 4577 1470

                                                        Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                        ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                        delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                        puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                        pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                        setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                        tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                        kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                        terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                        rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                        19

                                                        kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                        kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                        rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                        untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                        menithari

                                                        Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                        Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                        0 1 2 3 4 5 6

                                                        Rokok

                                                        8 batang60 menithari

                                                        6 batang60 menithari

                                                        4 batang60 menithari

                                                        05 05 15 35 45 45 45

                                                        05 05 05 25 35 45 45

                                                        05 05 05 05 05 05 05

                                                        Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                        3 Vitamin C

                                                        Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                        ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                        biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                        bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                        minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                        mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                        badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                        (Hariyatmi 2004)

                                                        Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                        Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                        1500 mgkgbbhari

                                                        3000 mgkgbbhari

                                                        4500 mgkgbbhari

                                                        427 mgkgbbhari

                                                        857 mgkgbbhari

                                                        1285 mgkgbbhari

                                                        Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                        sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                        20

                                                        yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                        bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                        tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                        cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                        penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                        bbhari untuk tikus

                                                        Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                        Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                        0 1 2 3 4 5 6

                                                        Kontrol

                                                        VitC 427 mgkgbbhari

                                                        857 mgkgbbhari

                                                        1285 mgkgbbhari

                                                        05 05 05 05 05 05 05

                                                        05 05 05 05 05 05 05

                                                        05 05 05 05 05 05 05

                                                        05 05 05 15 35 35 35

                                                        Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                        4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                        murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                        (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                        bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                        khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                        hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                        Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                        Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                        memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                        penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                        dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                        kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                        d d

                                                        21

                                                        g c a

                                                        b

                                                        de f

                                                        A

                                                        CE

                                                        G

                                                        B

                                                        F

                                                        D

                                                        Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                        Keterangan gambar

                                                        a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                        pemaparan asap rokok

                                                        b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                        chamber

                                                        c Tempat pembakaran rokok

                                                        d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                        e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                        f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                        g Tabung oksigen

                                                        Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                        pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                        menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                        dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                        Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                        agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                        chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                        saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                        melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                        atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                        kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                        Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                        spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                        22

                                                        hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                        inkubator dan hematokrit reader

                                                        Metode Penelitian

                                                        Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                        coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                        1 Tahap Persiapan

                                                        Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                        ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                        sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                        minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                        degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                        pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                        bersih

                                                        Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                        Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                        terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                        1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                        dan tidak diberi vitamin C

                                                        2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                        rokok

                                                        3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                        vitamin C

                                                        4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                        secara bersamaan

                                                        23

                                                        5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                        secara tidak bersamaan

                                                        Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                        diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                        a Proses pemaparan

                                                        Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                        kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                        dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                        pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                        pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                        asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                        rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                        setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                        pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                        kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                        perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                        (a) (b) (c)

                                                        Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                        b Proses pemberian vitamin C

                                                        Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                        menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                        Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                        diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                        24

                                                        jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                        setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                        pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                        Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                        Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                        dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                        Hari Penelitian Perlakuan

                                                        1 30 31 60 61

                                                        P0

                                                        P1

                                                        Ket

                                                        P2

                                                        P3

                                                        P4

                                                        Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                        Pemberian vitamin C

                                                        Hari pengambilan sampel

                                                        Pemaparan asap rokok

                                                        3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                        Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                        pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                        1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                        a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                        b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                        25

                                                        2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                        a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                        b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                        c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                        d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                        Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                        kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                        pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                        untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                        dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                        bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                        aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                        digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                        berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                        kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                        kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                        suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                        4 Tahapan Analisis

                                                        a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                        (Conti dan Sutherland 1991)

                                                        1 Persiapan larutan standar

                                                        Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                        mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                        mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                        yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                        17)

                                                        2 Pengukuran Kadar MDA

                                                        Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                        berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                        ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                        sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                        26

                                                        menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                        ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                        klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                        ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                        disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                        jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                        025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                        trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                        hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                        dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                        air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                        sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                        532 nm

                                                        MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                        A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                        standar

                                                        b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                        (Chen et al 1996)

                                                        1 Persiapan Larutan Standar

                                                        Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                        sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                        250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                        kurva standar (Lampiran 18)

                                                        2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                        Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                        ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                        menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                        dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                        (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                        Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                        reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                        xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                        27

                                                        superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                        ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                        gelombang 550 nm

                                                        Reaksinya

                                                        Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                        O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                        2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                        Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                        Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                        oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                        sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                        pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                        dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                        ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                        secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                        divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                        terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                        sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                        Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                        dikonversi dengan rumus

                                                        SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                        A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                        standar

                                                        28

                                                        c Pengukuran Hematologi

                                                        a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                        burker dan neubauer

                                                        Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                        dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                        kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                        dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                        pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                        hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                        b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                        burker dan neubauer

                                                        Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                        mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                        menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                        angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                        c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                        Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                        drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                        2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                        menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                        dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                        sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                        540 nm

                                                        d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                        Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                        disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                        ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                        volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                        hematokrit reader

                                                        29

                                                        Analisis Data

                                                        Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                        malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                        butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                        hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                        dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                        perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                        Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                        Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                        I = Banyaknya perlakuan

                                                        J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                        μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                        Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                        sum ij= Random error dari percobaan

                                                        HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                        Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                        Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                        mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                        keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                        lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                        juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                        telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                        asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                        Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                        perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                        kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                        (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                        ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                        rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                        (plt005) (Lampiran 3)

                                                        0

                                                        5000

                                                        10 0

                                                        15 0

                                                        20 00

                                                        25 00

                                                        30000

                                                        35 00

                                                        Kad

                                                        ar M

                                                        DA

                                                        (Ug

                                                        0

                                                        00

                                                        00

                                                        0

                                                        0)

                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                        Perlakuan

                                                        Kadar MDA pada Hati

                                                        Kadar MDA pada Ginjal

                                                        ab

                                                        c

                                                        bc

                                                        a

                                                        a bc

                                                        c

                                                        ab a

                                                        Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                        mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                        tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                        31

                                                        kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                        meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                        percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                        kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                        berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                        terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                        yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                        pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                        lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                        vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                        MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                        pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                        rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                        kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                        Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                        vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                        berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                        menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                        radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                        Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                        dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                        bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                        yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                        Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                        dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                        seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                        berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                        metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                        elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                        32

                                                        yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                        demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                        dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                        tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                        disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                        dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                        tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                        sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                        metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                        menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                        antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                        Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                        salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                        dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                        Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                        yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                        sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                        oksidasi tersebut

                                                        Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                        Hati dan Ginjal

                                                        Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                        intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                        intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                        Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                        peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                        Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                        perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                        enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                        Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                        menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                        c

                                                        33

                                                        Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                        kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                        penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                        pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                        asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                        bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                        terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                        Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                        pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                        untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                        enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                        enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                        paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                        tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                        bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                        0

                                                        100

                                                        200

                                                        300

                                                        400

                                                        500

                                                        600

                                                        Akt

                                                        ivita

                                                        s en

                                                        zim

                                                        SO

                                                        D (U

                                                        g)

                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                        Perlakuan

                                                        Aktivitas SOD pada Hati

                                                        Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                        a

                                                        b

                                                        bc c

                                                        a

                                                        ab

                                                        bc

                                                        c

                                                        a

                                                        bc

                                                        Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                        pada semua perlakuan

                                                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                        percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                        terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                        tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                        lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                        34

                                                        SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                        terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                        waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                        vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                        lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                        yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                        elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                        enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                        Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                        melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                        sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                        elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                        relatif stabil

                                                        Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                        gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                        quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                        pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                        Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                        selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                        besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                        menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                        Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                        pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                        tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                        penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                        metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                        disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                        metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                        pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                        Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                        35

                                                        di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                        yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                        enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                        membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                        enzim antioksidan dalam hati

                                                        Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                        jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                        ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                        lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                        pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                        hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                        disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                        mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                        yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                        mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                        yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                        kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                        Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                        terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                        ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                        toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                        mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                        dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                        sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                        mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                        Pengukuran Hematologi

                                                        Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                        jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                        plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                        yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                        transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                        36

                                                        gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                        hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                        1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                        Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                        disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                        BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                        terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                        kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                        BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                        rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                        rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                        Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                        jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                        632678

                                                        868

                                                        738 773

                                                        0

                                                        1

                                                        2

                                                        3

                                                        4

                                                        5

                                                        6

                                                        7

                                                        8

                                                        9

                                                        Jum

                                                        lah

                                                        (Jut

                                                        am

                                                        m3 )

                                                        P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                        a

                                                        bc

                                                        bcab

                                                        Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                        dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                        37

                                                        menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                        mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                        Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                        menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                        hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                        nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                        terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                        dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                        vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                        dan P1)

                                                        Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                        mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                        jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                        jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                        sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                        juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                        balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                        melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                        mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                        membentuk butir darah merah yang baru

                                                        2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                        Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                        gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                        yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                        Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                        jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                        Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                        mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                        terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                        asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                        dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                        38

                                                        saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                        untuk menghilangkan tar tersebut

                                                        1111

                                                        1470

                                                        1849

                                                        12511403

                                                        02468

                                                        101214161820

                                                        Jum

                                                        lah

                                                        (Rib

                                                        um

                                                        m3 )

                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                        Perlakuan

                                                        c

                                                        ab

                                                        ab b

                                                        Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                        Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                        terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                        menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                        peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                        3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                        Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                        gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                        kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                        rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                        demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                        memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                        vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                        menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                        homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                        rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                        kontrol

                                                        39

                                                        18561657

                                                        13391485

                                                        1380

                                                        02

                                                        468

                                                        101214

                                                        161820

                                                        cbcg

                                                        )

                                                        ab aa

                                                        Jum

                                                        lah

                                                        (

                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                        Perlakuan

                                                        Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                        4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                        Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                        gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                        kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                        40

                                                        kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                        asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                        kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                        391 3965

                                                        5113433 4452

                                                        0

                                                        10

                                                        30

                                                        40

                                                        50

                                                        60

                                                        20Jum

                                                        lah

                                                        ()

                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                        Perlakuan

                                                        a a c

                                                        b b

                                                        Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                        Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                        besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                        makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                        yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                        hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                        lambat (Guyton 1996)

                                                        Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                        peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                        sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                        menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                        vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                        normal akibat pemaparan asap rokok

                                                        41

                                                        KESIMPULAN DAN SARAN

                                                        Kesimpulan

                                                        Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                        dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                        (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                        organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                        gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                        yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                        asap rokok

                                                        Saran

                                                        Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                        efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                        dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                        Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                        Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                        Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                        juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                        Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                        Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                        Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                        Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                        Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                        Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                        Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                        Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                        Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                        Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                        Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                        Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                        Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                        43

                                                        Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                        Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                        Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                        Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                        Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                        Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                        Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                        Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                        Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                        Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                        Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                        Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                        Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                        Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                        Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                        44

                                                        Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                        Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                        Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                        Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                        Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                        Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                        Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                        Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                        Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                        Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                        Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                        Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                        Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                        William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                        Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                        World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                        Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                        Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                        (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                        Rata-rata Ug bb

                                                        1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                        (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                        608 103 plusmn 104 103

                                                        1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                        (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                        783 103 plusmn 126 103

                                                        1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                        (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                        1404 103 plusmn 148 103

                                                        1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                        5 0063 116959 730994

                                                        832 103 plusmn 148 103

                                                        1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                        5 0107 208855 1305347

                                                        1258 103 plusmn 156 103

                                                        46

                                                        Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                        Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                        1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                        (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                        2433 103 plusmn 157 103

                                                        1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                        (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                        2467 103 plusmn 303 103

                                                        1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                        (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                        3242 103 plusmn 262 103

                                                        1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                        2521 103 plusmn 225 103

                                                        1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                        2882 103 plusmn 433 103

                                                        47

                                                        Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                        Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                        Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                        48

                                                        Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                        Rata-rata Ug bb

                                                        1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                        (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                        056 103 plusmn 0059103

                                                        1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                        (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                        051 103 plusmn 0071 103

                                                        1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                        (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                        030 103 plusmn 0059 103

                                                        1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                        046 103 plusmn 0095 103

                                                        1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                        032 103 plusmn 0046103

                                                        49

                                                        Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                        Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                        Rata-rata Ug bb

                                                        1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                        (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                        049 103 plusmn 0037 103

                                                        1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                        (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                        048 103 plusmn 010 103

                                                        1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                        (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                        018 103 plusmn 011 103

                                                        1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                        037 103 plusmn 006 103

                                                        1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                        0276 103 plusmn 0089 103

                                                        50

                                                        Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                        Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                        P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                        P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                        P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                        P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                        P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                        51

                                                        Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                        Perlakuan UlanganSDM

                                                        (jutammsup3)SDP

                                                        (ribummsup3)HB (gr)

                                                        PVC ()

                                                        1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                        (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                        1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                        (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                        1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                        (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                        1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                        1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                        52

                                                        Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                        Perlakuan Butir darah

                                                        merah (BDM) Butir darah putih

                                                        (BDP) Hemoglobin

                                                        (Hb) Hemtokit

                                                        (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                        P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                        53

                                                        Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                        Descriptives

                                                        MDAHati

                                                        5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                        25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                        1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                        Model

                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                        Between-Component

                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                        MDAHati

                                                        356 4 20 837

                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                        ANOVA

                                                        MDAHati

                                                        23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                        MDAHati

                                                        Duncana

                                                        5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                        059 577 110

                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                        54

                                                        Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                        Descriptives

                                                        MDAGinjal

                                                        5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                        25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                        1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                        Model

                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                        Minimum Maximum

                                                        Between-Component

                                                        Variance

                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                        MDAGinjal

                                                        693 4 20 605

                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                        ANOVA

                                                        MDAGinjal

                                                        24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                        MDAGinjal

                                                        Duncana

                                                        5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                        655 065 065

                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                        55

                                                        Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                        Descriptives

                                                        SODHati

                                                        5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                        25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                        50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                        Model

                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                        Minimum Maximum

                                                        Between-Component

                                                        Variance

                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                        SODHati

                                                        825 4 20 525

                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                        ANOVA

                                                        SODHati

                                                        2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                        3531674 24

                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                        SODHati

                                                        Duncana

                                                        5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                        574 267 267

                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                        56

                                                        Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                        Descriptives

                                                        SODGinjal

                                                        5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                        25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                        59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                        Model

                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                        Between-Component

                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                        SODGinjal

                                                        1408 4 20 267

                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                        ANOVA

                                                        SODGinjal

                                                        3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                        SODGinjal

                                                        Duncana

                                                        5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                        111 091 058

                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                        57

                                                        Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                        Descriptives

                                                        SDM

                                                        5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                        25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                        52176 60470 89442 123329

                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                        Model

                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                        Minimum Maximum

                                                        Between-Component

                                                        Variance

                                                        BDM

                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                        SDM

                                                        1838 4 20 161

                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                        BDM

                                                        ANOVA

                                                        SDM

                                                        27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                        BDM

                                                        SDM

                                                        Duncana

                                                        5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                        919 507 1000

                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                        BDM

                                                        58

                                                        Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                        Descriptives

                                                        SDP

                                                        5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                        25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                        124650 107075 176293 690107

                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                        Model

                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                        Minimum Maximum

                                                        Between-Component

                                                        Variance

                                                        BDP

                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                        SDP

                                                        971 4 20 445

                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                        BDP

                                                        ANOVA

                                                        SDP

                                                        155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                        242157 24

                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                        BDP

                                                        SDP

                                                        Duncana

                                                        5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                        300 131 1000

                                                        KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                        BDP

                                                        59

                                                        Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                        Descriptives

                                                        HB

                                                        5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                        25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                        95458 127857 180863 399305

                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                        Model

                                                        N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                        Minimum Maximum

                                                        Between-Component

                                                        Variance

                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                        HB

                                                        413 4 20 797

                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                        ANOVA

                                                        HB

                                                        91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                        147428 24

                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                        HB

                                                        Duncana

                                                        5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                        211 120 075

                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                        60

                                                        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                        Descriptives

                                                        PVC

                                                        ANOVA

                                                        PVC

                                                        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                        PCV

                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                        PVC

                                                        1570 4 20 221

                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                        PCV

                                                        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                        215926 375209 495111 2209140

                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                        Model

                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                        Minimum Maximum

                                                        Between-Component

                                                        Variance

                                                        PCV

                                                        PVC

                                                        Duncana

                                                        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                        729 490 1000

                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                        PCV

                                                        61

                                                        Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                        Konsentrasi (pmol50microL)

                                                        Absorbansi 515 nm

                                                        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                        500040003000200010000

                                                        025

                                                        020

                                                        015

                                                        010

                                                        005

                                                        000

                                                        X

                                                        Y

                                                        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                        62

                                                        Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                        Konsentrasi Uml protein

                                                        Absorbansi 550 nm

                                                        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                        5004003002001000

                                                        0025

                                                        0020

                                                        0015

                                                        0010

                                                        0005

                                                        0000

                                                        X

                                                        Y

                                                        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                        • COVER
                                                        • PERNYATAAN
                                                        • ABSTRACT
                                                        • RINGKASAN
                                                        • Hak cipta
                                                        • halaman judul
                                                        • lembar pengesahan
                                                        • PRAKATA
                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                        • DAFTAR ISI
                                                        • DAFTAR TABEL
                                                        • DAFTAR GAMBAR
                                                        • DAFTAR LAMPIRAN
                                                        • PENDAHULUAN
                                                        • TINJAUAN PUSTAKA
                                                        • BAHAN DAN METODE
                                                        • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                        • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                        • DAFTAR PUSTAKA
                                                        • LAMPIRAN13

                                                          13

                                                          Vitamin C merupakan laktosa dengan enam rantai karbon yang disintesis

                                                          dari glukosa di dalam hati oleh sebagian mamalia selain manusia karena manusia

                                                          tidak memiliki enzym gulonolactone oxidase yang penting untuk sintesis asam

                                                          ascorbut Vitamin C mampu memberikan elektron dan mereduksi agen karena

                                                          bentuk fisiologi dan biokimianya Vitamin C menyumbangkan dua elektronnya

                                                          dari rantai ganda antara dua dan tiga molekul karbon dari enam molekul karbon

                                                          (Padayatty et al 2003) Dijelaskan pula bahwa vitamin C disebut sebagai

                                                          antioksidan karena dengan elektron yang didonorkan itu dapat mencegah

                                                          terbentuknya senyawa lain dari proses oksidasi dengan melepaskan satu rantai

                                                          karbon Namun Setelah memberikan elektron pada radikal bebas vitamin C akan

                                                          teroksidasi menjadi semidehydroascorbut acid atau radikal ascorbyl yang relatif

                                                          stabil Sifat inilah yang mungkin menjadikannya sebagai antioksidan atau dengan

                                                          kata lain bahwa ascorbic acid dapat bereaksi dengan radikal bebas reaksi tersebut

                                                          dapat mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal bebas

                                                          yang mengalami reduksi dari yang reaktif menjadi tidak reaktif disebut scavenger

                                                          atau squencsing Oleh karena itu ascorbic acid baik untuk radikal bebas

                                                          scavenger karena sifat kimianya

                                                          Radikal ascorbyl tidak dapat bertahan lama dengan elektron tunggalnya

                                                          Dengan kehilangan dua elektronnya radikal ascorbyl akan berubah menjadi

                                                          bentuk dehydroascorbut acid yang berbeda secara struktural tapi bentuk yang

                                                          dominan secara in-vivo belum diketahui seperti yang terlihat pada (Gambar 2c)

                                                          Vitamin C dalam bentuk radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid bertindak

                                                          sebagai penetral dari berbagai jenis oksidan dalam sistem biologis termasuk

                                                          oksigen superoksida radikal hydroksil hypochlorous reaktif nitrogen species

                                                          logam besi dan tembaga (Tolbert 1982 Padayatty et al 2003)

                                                          Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki fungsi lain

                                                          yaitu menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler kesehatan gigi

                                                          dan gusi membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi

                                                          natrosamin satu zat pemicu kanker Vitamin C mampu pula membuat jaringan

                                                          penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka serta meningkatkan

                                                          respon imun (William 2004) Vitamin C juga diperlukan untuk melindungi

                                                          molekul-molekul dalam tubuh seperti protein lipid karbohidrat dan asam nukleat

                                                          14

                                                          (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                                          penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                                          temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                                          Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                                          vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                                          bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                                          Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                                          individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                                          kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                                          membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                                          sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                                          dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                                          Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                                          Usia Kebutuhan vitC mghari

                                                          0-6 bulan 40 (AI)

                                                          7-12 bulan 50 (AI)

                                                          1-3 tahun 15 mghari

                                                          4-8 tahun 25 mghari

                                                          9-13 tahun 45 mghari

                                                          14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                                          Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                                          dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                                          mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                                          adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                                          penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                                          vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                                          Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                                          sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                                          dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                                          15

                                                          buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                                          perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                                          dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                                          per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                                          keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                                          vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                                          membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                                          yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                                          lewat usus menjadi terbatas

                                                          Hematologi

                                                          Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                                          dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                                          serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                                          ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                                          hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                                          terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                                          dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                                          x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                                          a Butir darah merah (BDM)

                                                          Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                                          Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                                          hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                                          lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                                          kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                                          menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                                          meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                                          butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                                          terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                                          16

                                                          b Butir darah putih (BDP)

                                                          Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                                          dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                                          yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                                          eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                                          dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                                          (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                                          apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                                          sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                                          dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                                          elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                                          mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                                          tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                                          sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                                          peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                                          terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                                          c Hemoglobin (Hb)

                                                          Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                                          vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                                          bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                                          yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                                          yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                                          molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                                          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                          17

                                                          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                          d Hematokrit (PCV)

                                                          Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                          hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                          Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                          yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                          arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                          dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                          dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                          (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                          hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                          dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                          mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                          BAHAN DAN METODE

                                                          Waktu dan Tempat Penelitian

                                                          Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                          Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                          bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                          Bahan dan Alat

                                                          Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                          1 Hewan coba

                                                          Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                          (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                          berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                          2 Rokok

                                                          Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                          kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                          Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                          Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                          Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                          Merah 276 1666 4577 1470

                                                          Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                          ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                          delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                          puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                          pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                          setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                          tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                          kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                          terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                          rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                          19

                                                          kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                          kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                          rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                          untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                          menithari

                                                          Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                          Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                          0 1 2 3 4 5 6

                                                          Rokok

                                                          8 batang60 menithari

                                                          6 batang60 menithari

                                                          4 batang60 menithari

                                                          05 05 15 35 45 45 45

                                                          05 05 05 25 35 45 45

                                                          05 05 05 05 05 05 05

                                                          Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                          3 Vitamin C

                                                          Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                          ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                          biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                          bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                          minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                          mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                          badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                          (Hariyatmi 2004)

                                                          Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                          Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                          1500 mgkgbbhari

                                                          3000 mgkgbbhari

                                                          4500 mgkgbbhari

                                                          427 mgkgbbhari

                                                          857 mgkgbbhari

                                                          1285 mgkgbbhari

                                                          Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                          sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                          20

                                                          yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                          bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                          tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                          cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                          penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                          bbhari untuk tikus

                                                          Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                          Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                          0 1 2 3 4 5 6

                                                          Kontrol

                                                          VitC 427 mgkgbbhari

                                                          857 mgkgbbhari

                                                          1285 mgkgbbhari

                                                          05 05 05 05 05 05 05

                                                          05 05 05 05 05 05 05

                                                          05 05 05 05 05 05 05

                                                          05 05 05 15 35 35 35

                                                          Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                          4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                          murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                          (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                          bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                          khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                          hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                          Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                          Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                          memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                          penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                          dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                          kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                          d d

                                                          21

                                                          g c a

                                                          b

                                                          de f

                                                          A

                                                          CE

                                                          G

                                                          B

                                                          F

                                                          D

                                                          Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                          Keterangan gambar

                                                          a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                          pemaparan asap rokok

                                                          b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                          chamber

                                                          c Tempat pembakaran rokok

                                                          d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                          e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                          f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                          g Tabung oksigen

                                                          Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                          pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                          menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                          dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                          Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                          agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                          chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                          saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                          melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                          atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                          kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                          Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                          spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                          22

                                                          hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                          inkubator dan hematokrit reader

                                                          Metode Penelitian

                                                          Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                          coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                          1 Tahap Persiapan

                                                          Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                          ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                          sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                          minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                          degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                          pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                          bersih

                                                          Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                          Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                          terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                          1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                          dan tidak diberi vitamin C

                                                          2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                          rokok

                                                          3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                          vitamin C

                                                          4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                          secara bersamaan

                                                          23

                                                          5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                          secara tidak bersamaan

                                                          Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                          diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                          a Proses pemaparan

                                                          Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                          kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                          dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                          pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                          pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                          asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                          rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                          setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                          pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                          kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                          perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                          (a) (b) (c)

                                                          Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                          b Proses pemberian vitamin C

                                                          Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                          menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                          Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                          diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                          24

                                                          jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                          setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                          pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                          Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                          Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                          dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                          Hari Penelitian Perlakuan

                                                          1 30 31 60 61

                                                          P0

                                                          P1

                                                          Ket

                                                          P2

                                                          P3

                                                          P4

                                                          Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                          Pemberian vitamin C

                                                          Hari pengambilan sampel

                                                          Pemaparan asap rokok

                                                          3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                          Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                          pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                          1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                          a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                          b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                          25

                                                          2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                          a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                          b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                          c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                          d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                          Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                          kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                          pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                          untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                          dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                          bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                          aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                          digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                          berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                          kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                          kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                          suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                          4 Tahapan Analisis

                                                          a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                          (Conti dan Sutherland 1991)

                                                          1 Persiapan larutan standar

                                                          Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                          mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                          mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                          yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                          17)

                                                          2 Pengukuran Kadar MDA

                                                          Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                          berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                          ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                          sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                          26

                                                          menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                          ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                          klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                          ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                          disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                          jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                          025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                          trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                          hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                          dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                          air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                          sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                          532 nm

                                                          MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                          A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                          standar

                                                          b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                          (Chen et al 1996)

                                                          1 Persiapan Larutan Standar

                                                          Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                          sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                          250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                          kurva standar (Lampiran 18)

                                                          2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                          Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                          ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                          menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                          dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                          (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                          Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                          reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                          xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                          27

                                                          superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                          ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                          gelombang 550 nm

                                                          Reaksinya

                                                          Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                          O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                          2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                          Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                          Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                          oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                          sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                          pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                          dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                          ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                          secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                          divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                          terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                          sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                          Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                          dikonversi dengan rumus

                                                          SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                          A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                          standar

                                                          28

                                                          c Pengukuran Hematologi

                                                          a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                          burker dan neubauer

                                                          Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                          dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                          kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                          dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                          pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                          hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                          b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                          burker dan neubauer

                                                          Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                          mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                          menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                          angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                          c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                          Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                          drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                          2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                          menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                          dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                          sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                          540 nm

                                                          d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                          Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                          disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                          ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                          volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                          hematokrit reader

                                                          29

                                                          Analisis Data

                                                          Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                          malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                          butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                          hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                          dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                          perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                          Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                          Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                          I = Banyaknya perlakuan

                                                          J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                          μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                          Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                          sum ij= Random error dari percobaan

                                                          HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                          Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                          Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                          mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                          keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                          lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                          juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                          telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                          asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                          Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                          perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                          kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                          (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                          ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                          rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                          (plt005) (Lampiran 3)

                                                          0

                                                          5000

                                                          10 0

                                                          15 0

                                                          20 00

                                                          25 00

                                                          30000

                                                          35 00

                                                          Kad

                                                          ar M

                                                          DA

                                                          (Ug

                                                          0

                                                          00

                                                          00

                                                          0

                                                          0)

                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                          Perlakuan

                                                          Kadar MDA pada Hati

                                                          Kadar MDA pada Ginjal

                                                          ab

                                                          c

                                                          bc

                                                          a

                                                          a bc

                                                          c

                                                          ab a

                                                          Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                          mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                          tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                          31

                                                          kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                          meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                          percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                          kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                          berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                          terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                          yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                          pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                          lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                          vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                          MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                          pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                          rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                          kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                          Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                          vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                          berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                          menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                          radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                          Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                          dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                          bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                          yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                          Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                          dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                          seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                          berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                          metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                          elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                          32

                                                          yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                          demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                          dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                          tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                          disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                          dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                          tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                          sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                          metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                          menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                          antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                          Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                          salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                          dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                          Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                          yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                          sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                          oksidasi tersebut

                                                          Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                          Hati dan Ginjal

                                                          Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                          intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                          intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                          Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                          peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                          Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                          perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                          enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                          Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                          menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                          c

                                                          33

                                                          Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                          kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                          penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                          pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                          asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                          bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                          terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                          Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                          pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                          untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                          enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                          enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                          paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                          tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                          bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                          0

                                                          100

                                                          200

                                                          300

                                                          400

                                                          500

                                                          600

                                                          Akt

                                                          ivita

                                                          s en

                                                          zim

                                                          SO

                                                          D (U

                                                          g)

                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                          Perlakuan

                                                          Aktivitas SOD pada Hati

                                                          Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                          a

                                                          b

                                                          bc c

                                                          a

                                                          ab

                                                          bc

                                                          c

                                                          a

                                                          bc

                                                          Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                          pada semua perlakuan

                                                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                          percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                          terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                          tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                          lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                          34

                                                          SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                          terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                          waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                          vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                          lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                          yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                          elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                          enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                          Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                          melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                          sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                          elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                          relatif stabil

                                                          Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                          gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                          quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                          pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                          Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                          selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                          besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                          menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                          Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                          pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                          tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                          penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                          metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                          disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                          metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                          pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                          Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                          35

                                                          di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                          yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                          enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                          membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                          enzim antioksidan dalam hati

                                                          Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                          jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                          ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                          lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                          pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                          hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                          disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                          mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                          yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                          mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                          yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                          kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                          Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                          terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                          ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                          toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                          mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                          dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                          sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                          mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                          Pengukuran Hematologi

                                                          Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                          jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                          plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                          yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                          transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                          36

                                                          gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                          hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                          1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                          Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                          disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                          BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                          terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                          kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                          BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                          rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                          rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                          Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                          jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                          632678

                                                          868

                                                          738 773

                                                          0

                                                          1

                                                          2

                                                          3

                                                          4

                                                          5

                                                          6

                                                          7

                                                          8

                                                          9

                                                          Jum

                                                          lah

                                                          (Jut

                                                          am

                                                          m3 )

                                                          P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                          a

                                                          bc

                                                          bcab

                                                          Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                          dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                          37

                                                          menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                          mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                          Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                          menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                          hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                          nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                          terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                          dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                          vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                          dan P1)

                                                          Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                          mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                          jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                          jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                          sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                          juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                          balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                          melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                          mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                          membentuk butir darah merah yang baru

                                                          2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                          Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                          gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                          yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                          Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                          jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                          Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                          mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                          terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                          asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                          dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                          38

                                                          saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                          untuk menghilangkan tar tersebut

                                                          1111

                                                          1470

                                                          1849

                                                          12511403

                                                          02468

                                                          101214161820

                                                          Jum

                                                          lah

                                                          (Rib

                                                          um

                                                          m3 )

                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                          Perlakuan

                                                          c

                                                          ab

                                                          ab b

                                                          Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                          Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                          terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                          menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                          peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                          3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                          Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                          gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                          kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                          rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                          demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                          memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                          vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                          menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                          homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                          rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                          kontrol

                                                          39

                                                          18561657

                                                          13391485

                                                          1380

                                                          02

                                                          468

                                                          101214

                                                          161820

                                                          cbcg

                                                          )

                                                          ab aa

                                                          Jum

                                                          lah

                                                          (

                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                          Perlakuan

                                                          Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                          4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                          Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                          gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                          kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                          40

                                                          kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                          asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                          kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                          391 3965

                                                          5113433 4452

                                                          0

                                                          10

                                                          30

                                                          40

                                                          50

                                                          60

                                                          20Jum

                                                          lah

                                                          ()

                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                          Perlakuan

                                                          a a c

                                                          b b

                                                          Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                          Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                          besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                          makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                          yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                          hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                          lambat (Guyton 1996)

                                                          Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                          peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                          sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                          menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                          vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                          normal akibat pemaparan asap rokok

                                                          41

                                                          KESIMPULAN DAN SARAN

                                                          Kesimpulan

                                                          Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                          dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                          (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                          organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                          gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                          yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                          asap rokok

                                                          Saran

                                                          Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                          efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                          dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                          Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                          Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                          Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                          juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                          Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                          Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                          Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                          Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                          Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                          Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                          Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                          Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                          Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                          Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                          Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                          Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                          Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                          43

                                                          Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                          Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                          Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                          Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                          Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                          Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                          Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                          Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                          Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                          Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                          Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                          Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                          Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                          Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                          Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                          44

                                                          Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                          Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                          Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                          Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                          Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                          Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                          Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                          Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                          Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                          Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                          Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                          Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                          Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                          William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                          Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                          World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                          Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                          Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                          (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                          Rata-rata Ug bb

                                                          1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                          (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                          608 103 plusmn 104 103

                                                          1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                          (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                          783 103 plusmn 126 103

                                                          1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                          (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                          1404 103 plusmn 148 103

                                                          1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                          5 0063 116959 730994

                                                          832 103 plusmn 148 103

                                                          1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                          5 0107 208855 1305347

                                                          1258 103 plusmn 156 103

                                                          46

                                                          Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                          Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                          1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                          (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                          2433 103 plusmn 157 103

                                                          1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                          (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                          2467 103 plusmn 303 103

                                                          1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                          (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                          3242 103 plusmn 262 103

                                                          1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                          2521 103 plusmn 225 103

                                                          1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                          2882 103 plusmn 433 103

                                                          47

                                                          Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                          Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                          Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                          48

                                                          Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                          Rata-rata Ug bb

                                                          1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                          (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                          056 103 plusmn 0059103

                                                          1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                          (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                          051 103 plusmn 0071 103

                                                          1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                          (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                          030 103 plusmn 0059 103

                                                          1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                          046 103 plusmn 0095 103

                                                          1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                          032 103 plusmn 0046103

                                                          49

                                                          Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                          Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                          Rata-rata Ug bb

                                                          1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                          (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                          049 103 plusmn 0037 103

                                                          1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                          (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                          048 103 plusmn 010 103

                                                          1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                          (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                          018 103 plusmn 011 103

                                                          1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                          037 103 plusmn 006 103

                                                          1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                          0276 103 plusmn 0089 103

                                                          50

                                                          Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                          Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                          P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                          P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                          P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                          P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                          P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                          51

                                                          Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                          Perlakuan UlanganSDM

                                                          (jutammsup3)SDP

                                                          (ribummsup3)HB (gr)

                                                          PVC ()

                                                          1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                          (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                          1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                          (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                          1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                          (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                          1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                          1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                          52

                                                          Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                          Perlakuan Butir darah

                                                          merah (BDM) Butir darah putih

                                                          (BDP) Hemoglobin

                                                          (Hb) Hemtokit

                                                          (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                          P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                          53

                                                          Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                          Descriptives

                                                          MDAHati

                                                          5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                          25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                          1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                          Model

                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                          Between-Component

                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                          MDAHati

                                                          356 4 20 837

                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                          ANOVA

                                                          MDAHati

                                                          23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                          MDAHati

                                                          Duncana

                                                          5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                          059 577 110

                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                          54

                                                          Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                          Descriptives

                                                          MDAGinjal

                                                          5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                          25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                          1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                          Model

                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                          Minimum Maximum

                                                          Between-Component

                                                          Variance

                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                          MDAGinjal

                                                          693 4 20 605

                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                          ANOVA

                                                          MDAGinjal

                                                          24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                          MDAGinjal

                                                          Duncana

                                                          5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                          655 065 065

                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                          55

                                                          Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                          Descriptives

                                                          SODHati

                                                          5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                          25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                          50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                          Model

                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                          Minimum Maximum

                                                          Between-Component

                                                          Variance

                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                          SODHati

                                                          825 4 20 525

                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                          ANOVA

                                                          SODHati

                                                          2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                          3531674 24

                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                          SODHati

                                                          Duncana

                                                          5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                          574 267 267

                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                          56

                                                          Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                          Descriptives

                                                          SODGinjal

                                                          5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                          25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                          59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                          Model

                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                          Between-Component

                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                          SODGinjal

                                                          1408 4 20 267

                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                          ANOVA

                                                          SODGinjal

                                                          3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                          SODGinjal

                                                          Duncana

                                                          5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                          111 091 058

                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                          57

                                                          Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                          Descriptives

                                                          SDM

                                                          5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                          25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                          52176 60470 89442 123329

                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                          Model

                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                          Minimum Maximum

                                                          Between-Component

                                                          Variance

                                                          BDM

                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                          SDM

                                                          1838 4 20 161

                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                          BDM

                                                          ANOVA

                                                          SDM

                                                          27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                          BDM

                                                          SDM

                                                          Duncana

                                                          5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                          919 507 1000

                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                          BDM

                                                          58

                                                          Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                          Descriptives

                                                          SDP

                                                          5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                          25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                          124650 107075 176293 690107

                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                          Model

                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                          Minimum Maximum

                                                          Between-Component

                                                          Variance

                                                          BDP

                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                          SDP

                                                          971 4 20 445

                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                          BDP

                                                          ANOVA

                                                          SDP

                                                          155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                          242157 24

                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                          BDP

                                                          SDP

                                                          Duncana

                                                          5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                          300 131 1000

                                                          KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                          BDP

                                                          59

                                                          Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                          Descriptives

                                                          HB

                                                          5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                          25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                          95458 127857 180863 399305

                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                          Model

                                                          N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                          Minimum Maximum

                                                          Between-Component

                                                          Variance

                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                          HB

                                                          413 4 20 797

                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                          ANOVA

                                                          HB

                                                          91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                          147428 24

                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                          HB

                                                          Duncana

                                                          5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                          211 120 075

                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                          60

                                                          Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                          Descriptives

                                                          PVC

                                                          ANOVA

                                                          PVC

                                                          466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                          PCV

                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                          PVC

                                                          1570 4 20 221

                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                          PCV

                                                          5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                          25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                          215926 375209 495111 2209140

                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                          Model

                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                          Minimum Maximum

                                                          Between-Component

                                                          Variance

                                                          PCV

                                                          PVC

                                                          Duncana

                                                          5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                          729 490 1000

                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                          PCV

                                                          61

                                                          Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                          Konsentrasi (pmol50microL)

                                                          Absorbansi 515 nm

                                                          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                          500040003000200010000

                                                          025

                                                          020

                                                          015

                                                          010

                                                          005

                                                          000

                                                          X

                                                          Y

                                                          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                          62

                                                          Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                          Konsentrasi Uml protein

                                                          Absorbansi 550 nm

                                                          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                          5004003002001000

                                                          0025

                                                          0020

                                                          0015

                                                          0010

                                                          0005

                                                          0000

                                                          X

                                                          Y

                                                          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                          • COVER
                                                          • PERNYATAAN
                                                          • ABSTRACT
                                                          • RINGKASAN
                                                          • Hak cipta
                                                          • halaman judul
                                                          • lembar pengesahan
                                                          • PRAKATA
                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                          • DAFTAR ISI
                                                          • DAFTAR TABEL
                                                          • DAFTAR GAMBAR
                                                          • DAFTAR LAMPIRAN
                                                          • PENDAHULUAN
                                                          • TINJAUAN PUSTAKA
                                                          • BAHAN DAN METODE
                                                          • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                          • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                          • DAFTAR PUSTAKA
                                                          • LAMPIRAN13

                                                            14

                                                            (DNA dan RNA) (Carr amp Frei 1999) Selain itu juga vitamin C dapat berperan

                                                            penting dalam produksi tiroksin yang merangsang laju metabolisme basal dan

                                                            temperatur tubuh (Sizer amp Whitney 2000)

                                                            Menurut hasil penelitian Simon et al (2003) individu dengan rendah

                                                            vitamin C dalam darah akan mudah terinfeksi bakteri Heliobacter pylori yaitu

                                                            bakteri yang menyebabkan tukak lambung dan meningkatkan resiko kanker usus

                                                            Kebutuhan individu akan vitamin C sangat bervariasi tergantung pada usia dari

                                                            individu tersebut (Tabel 1) Tetapi kebutuhan akan vitamin C akan berubah bila

                                                            kondisi individu berubah akibat penyakit misalnya penderita scurvy

                                                            membutuhkan 10 mghari common cold (selesma) membutuhkan 250 mghari

                                                            sedangkan penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok terutama yang berhubungan

                                                            dengan cairan darah membutuhkan lebih dari 400 mghari (Gokce et al 1999)

                                                            Tabel 1 Kebutuhan vitamin C menurut usia berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance ) (Food and Nutrition Board 2000)

                                                            Usia Kebutuhan vitC mghari

                                                            0-6 bulan 40 (AI)

                                                            7-12 bulan 50 (AI)

                                                            1-3 tahun 15 mghari

                                                            4-8 tahun 25 mghari

                                                            9-13 tahun 45 mghari

                                                            14-18 dan orang dewasa 75-90 mghari

                                                            Vitamin C dapat diperoleh dalam bentuk pil dan juga diperoleh secara alami

                                                            dari makanan berupa buah dan sayuran Vitamin C dalam bentuk pil sudah

                                                            mengalami tiga generasi yaitu generasi pertama asam ascorbat generasi kedua

                                                            adalah vitamin C penyangga dan generasi ketiga adalah ester C generasi

                                                            penyempurnaan dari generasi sebelumnya (Kumalaningsih 2007) Selain itu

                                                            vitamin C juga banyak terdapat pada buah-buahan salah satunya adalah mangga

                                                            Setiap 100 gr bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C

                                                            sebanyak 41 mg Mangga muda bahkan mengandung hingga 65 mg Berarti

                                                            dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gr (12

                                                            15

                                                            buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                                            perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                                            dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                                            per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                                            keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                                            vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                                            membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                                            yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                                            lewat usus menjadi terbatas

                                                            Hematologi

                                                            Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                                            dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                                            serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                                            ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                                            hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                                            terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                                            dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                                            x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                                            a Butir darah merah (BDM)

                                                            Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                                            Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                                            hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                                            lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                                            kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                                            menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                                            meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                                            butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                                            terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                                            16

                                                            b Butir darah putih (BDP)

                                                            Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                                            dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                                            yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                                            eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                                            dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                                            (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                                            apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                                            sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                                            dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                                            elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                                            mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                                            tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                                            sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                                            peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                                            terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                                            c Hemoglobin (Hb)

                                                            Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                                            vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                                            bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                                            yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                                            yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                                            molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                                            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                            17

                                                            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                            d Hematokrit (PCV)

                                                            Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                            hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                            Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                            yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                            arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                            dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                            dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                            (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                            hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                            dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                            mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                            BAHAN DAN METODE

                                                            Waktu dan Tempat Penelitian

                                                            Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                            Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                            bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                            Bahan dan Alat

                                                            Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                            1 Hewan coba

                                                            Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                            (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                            berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                            2 Rokok

                                                            Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                            kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                            Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                            Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                            Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                            Merah 276 1666 4577 1470

                                                            Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                            ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                            delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                            puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                            pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                            setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                            tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                            kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                            terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                            rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                            19

                                                            kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                            kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                            rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                            untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                            menithari

                                                            Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                            Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                            0 1 2 3 4 5 6

                                                            Rokok

                                                            8 batang60 menithari

                                                            6 batang60 menithari

                                                            4 batang60 menithari

                                                            05 05 15 35 45 45 45

                                                            05 05 05 25 35 45 45

                                                            05 05 05 05 05 05 05

                                                            Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                            3 Vitamin C

                                                            Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                            ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                            biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                            bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                            minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                            mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                            badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                            (Hariyatmi 2004)

                                                            Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                            Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                            1500 mgkgbbhari

                                                            3000 mgkgbbhari

                                                            4500 mgkgbbhari

                                                            427 mgkgbbhari

                                                            857 mgkgbbhari

                                                            1285 mgkgbbhari

                                                            Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                            sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                            20

                                                            yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                            bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                            tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                            cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                            penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                            bbhari untuk tikus

                                                            Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                            Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                            0 1 2 3 4 5 6

                                                            Kontrol

                                                            VitC 427 mgkgbbhari

                                                            857 mgkgbbhari

                                                            1285 mgkgbbhari

                                                            05 05 05 05 05 05 05

                                                            05 05 05 05 05 05 05

                                                            05 05 05 05 05 05 05

                                                            05 05 05 15 35 35 35

                                                            Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                            4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                            murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                            (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                            bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                            khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                            hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                            Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                            Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                            memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                            penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                            dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                            kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                            d d

                                                            21

                                                            g c a

                                                            b

                                                            de f

                                                            A

                                                            CE

                                                            G

                                                            B

                                                            F

                                                            D

                                                            Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                            Keterangan gambar

                                                            a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                            pemaparan asap rokok

                                                            b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                            chamber

                                                            c Tempat pembakaran rokok

                                                            d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                            e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                            f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                            g Tabung oksigen

                                                            Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                            pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                            menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                            dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                            Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                            agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                            chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                            saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                            melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                            atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                            kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                            Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                            spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                            22

                                                            hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                            inkubator dan hematokrit reader

                                                            Metode Penelitian

                                                            Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                            coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                            1 Tahap Persiapan

                                                            Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                            ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                            sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                            minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                            degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                            pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                            bersih

                                                            Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                            Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                            terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                            1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                            dan tidak diberi vitamin C

                                                            2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                            rokok

                                                            3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                            vitamin C

                                                            4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                            secara bersamaan

                                                            23

                                                            5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                            secara tidak bersamaan

                                                            Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                            diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                            a Proses pemaparan

                                                            Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                            kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                            dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                            pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                            pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                            asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                            rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                            setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                            pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                            kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                            perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                            (a) (b) (c)

                                                            Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                            b Proses pemberian vitamin C

                                                            Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                            menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                            Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                            diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                            24

                                                            jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                            setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                            pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                            Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                            Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                            dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                            Hari Penelitian Perlakuan

                                                            1 30 31 60 61

                                                            P0

                                                            P1

                                                            Ket

                                                            P2

                                                            P3

                                                            P4

                                                            Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                            Pemberian vitamin C

                                                            Hari pengambilan sampel

                                                            Pemaparan asap rokok

                                                            3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                            Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                            pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                            1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                            a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                            b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                            25

                                                            2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                            a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                            b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                            c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                            d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                            Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                            kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                            pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                            untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                            dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                            bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                            aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                            digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                            berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                            kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                            kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                            suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                            4 Tahapan Analisis

                                                            a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                            (Conti dan Sutherland 1991)

                                                            1 Persiapan larutan standar

                                                            Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                            mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                            mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                            yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                            17)

                                                            2 Pengukuran Kadar MDA

                                                            Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                            berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                            ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                            sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                            26

                                                            menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                            ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                            klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                            ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                            disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                            jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                            025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                            trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                            hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                            dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                            air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                            sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                            532 nm

                                                            MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                            A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                            standar

                                                            b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                            (Chen et al 1996)

                                                            1 Persiapan Larutan Standar

                                                            Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                            sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                            250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                            kurva standar (Lampiran 18)

                                                            2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                            Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                            ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                            menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                            dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                            (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                            Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                            reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                            xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                            27

                                                            superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                            ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                            gelombang 550 nm

                                                            Reaksinya

                                                            Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                            O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                            2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                            Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                            Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                            oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                            sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                            pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                            dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                            ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                            secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                            divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                            terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                            sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                            Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                            dikonversi dengan rumus

                                                            SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                            A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                            standar

                                                            28

                                                            c Pengukuran Hematologi

                                                            a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                            burker dan neubauer

                                                            Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                            dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                            kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                            dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                            pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                            hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                            b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                            burker dan neubauer

                                                            Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                            mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                            menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                            angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                            c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                            Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                            drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                            2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                            menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                            dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                            sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                            540 nm

                                                            d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                            Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                            disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                            ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                            volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                            hematokrit reader

                                                            29

                                                            Analisis Data

                                                            Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                            malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                            butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                            hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                            dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                            perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                            Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                            Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                            I = Banyaknya perlakuan

                                                            J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                            μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                            Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                            sum ij= Random error dari percobaan

                                                            HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                            Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                            Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                            mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                            keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                            lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                            juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                            telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                            asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                            Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                            perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                            kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                            (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                            ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                            rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                            (plt005) (Lampiran 3)

                                                            0

                                                            5000

                                                            10 0

                                                            15 0

                                                            20 00

                                                            25 00

                                                            30000

                                                            35 00

                                                            Kad

                                                            ar M

                                                            DA

                                                            (Ug

                                                            0

                                                            00

                                                            00

                                                            0

                                                            0)

                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                            Perlakuan

                                                            Kadar MDA pada Hati

                                                            Kadar MDA pada Ginjal

                                                            ab

                                                            c

                                                            bc

                                                            a

                                                            a bc

                                                            c

                                                            ab a

                                                            Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                            mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                            tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                            31

                                                            kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                            meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                            percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                            kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                            berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                            terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                            yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                            pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                            lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                            vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                            MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                            pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                            rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                            kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                            Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                            vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                            berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                            menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                            radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                            Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                            dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                            bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                            yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                            Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                            dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                            seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                            berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                            metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                            elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                            32

                                                            yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                            demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                            dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                            tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                            disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                            dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                            tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                            sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                            metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                            menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                            antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                            Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                            salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                            dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                            Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                            yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                            sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                            oksidasi tersebut

                                                            Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                            Hati dan Ginjal

                                                            Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                            intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                            intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                            Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                            peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                            Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                            perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                            enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                            Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                            menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                            c

                                                            33

                                                            Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                            kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                            penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                            pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                            asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                            bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                            terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                            Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                            pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                            untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                            enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                            enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                            paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                            tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                            bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                            0

                                                            100

                                                            200

                                                            300

                                                            400

                                                            500

                                                            600

                                                            Akt

                                                            ivita

                                                            s en

                                                            zim

                                                            SO

                                                            D (U

                                                            g)

                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                            Perlakuan

                                                            Aktivitas SOD pada Hati

                                                            Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                            a

                                                            b

                                                            bc c

                                                            a

                                                            ab

                                                            bc

                                                            c

                                                            a

                                                            bc

                                                            Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                            pada semua perlakuan

                                                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                            percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                            terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                            tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                            lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                            34

                                                            SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                            terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                            waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                            vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                            lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                            yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                            elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                            enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                            Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                            melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                            sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                            elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                            relatif stabil

                                                            Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                            gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                            quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                            pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                            Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                            selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                            besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                            menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                            Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                            pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                            tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                            penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                            metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                            disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                            metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                            pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                            Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                            35

                                                            di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                            yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                            enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                            membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                            enzim antioksidan dalam hati

                                                            Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                            jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                            ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                            lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                            pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                            hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                            disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                            mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                            yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                            mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                            yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                            kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                            Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                            terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                            ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                            toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                            mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                            dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                            sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                            mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                            Pengukuran Hematologi

                                                            Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                            jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                            plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                            yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                            transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                            36

                                                            gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                            hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                            1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                            Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                            disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                            BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                            terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                            kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                            BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                            rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                            rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                            Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                            jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                            632678

                                                            868

                                                            738 773

                                                            0

                                                            1

                                                            2

                                                            3

                                                            4

                                                            5

                                                            6

                                                            7

                                                            8

                                                            9

                                                            Jum

                                                            lah

                                                            (Jut

                                                            am

                                                            m3 )

                                                            P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                            a

                                                            bc

                                                            bcab

                                                            Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                            dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                            37

                                                            menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                            mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                            Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                            menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                            hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                            nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                            terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                            dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                            vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                            dan P1)

                                                            Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                            mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                            jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                            jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                            sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                            juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                            balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                            melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                            mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                            membentuk butir darah merah yang baru

                                                            2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                            Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                            gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                            yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                            Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                            jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                            Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                            mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                            terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                            asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                            dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                            38

                                                            saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                            untuk menghilangkan tar tersebut

                                                            1111

                                                            1470

                                                            1849

                                                            12511403

                                                            02468

                                                            101214161820

                                                            Jum

                                                            lah

                                                            (Rib

                                                            um

                                                            m3 )

                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                            Perlakuan

                                                            c

                                                            ab

                                                            ab b

                                                            Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                            Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                            terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                            menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                            peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                            3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                            Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                            gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                            kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                            rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                            demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                            memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                            vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                            menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                            homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                            rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                            kontrol

                                                            39

                                                            18561657

                                                            13391485

                                                            1380

                                                            02

                                                            468

                                                            101214

                                                            161820

                                                            cbcg

                                                            )

                                                            ab aa

                                                            Jum

                                                            lah

                                                            (

                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                            Perlakuan

                                                            Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                            4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                            Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                            gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                            kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                            40

                                                            kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                            asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                            kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                            391 3965

                                                            5113433 4452

                                                            0

                                                            10

                                                            30

                                                            40

                                                            50

                                                            60

                                                            20Jum

                                                            lah

                                                            ()

                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                            Perlakuan

                                                            a a c

                                                            b b

                                                            Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                            Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                            besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                            makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                            yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                            hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                            lambat (Guyton 1996)

                                                            Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                            peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                            sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                            menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                            vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                            normal akibat pemaparan asap rokok

                                                            41

                                                            KESIMPULAN DAN SARAN

                                                            Kesimpulan

                                                            Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                            dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                            (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                            organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                            gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                            yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                            asap rokok

                                                            Saran

                                                            Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                            efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                            dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                            Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                            Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                            Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                            juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                            Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                            Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                            Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                            Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                            Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                            Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                            Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                            Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                            Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                            Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                            Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                            Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                            Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                            43

                                                            Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                            Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                            Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                            Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                            Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                            Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                            Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                            Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                            Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                            Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                            Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                            Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                            Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                            Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                            Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                            44

                                                            Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                            Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                            Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                            Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                            Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                            Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                            Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                            Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                            Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                            Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                            Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                            Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                            Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                            William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                            Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                            World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                            Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                            Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                            (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                            Rata-rata Ug bb

                                                            1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                            (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                            608 103 plusmn 104 103

                                                            1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                            (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                            783 103 plusmn 126 103

                                                            1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                            (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                            1404 103 plusmn 148 103

                                                            1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                            5 0063 116959 730994

                                                            832 103 plusmn 148 103

                                                            1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                            5 0107 208855 1305347

                                                            1258 103 plusmn 156 103

                                                            46

                                                            Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                            Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                            1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                            (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                            2433 103 plusmn 157 103

                                                            1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                            (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                            2467 103 plusmn 303 103

                                                            1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                            (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                            3242 103 plusmn 262 103

                                                            1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                            2521 103 plusmn 225 103

                                                            1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                            2882 103 plusmn 433 103

                                                            47

                                                            Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                            Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                            Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                            48

                                                            Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                            Rata-rata Ug bb

                                                            1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                            (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                            056 103 plusmn 0059103

                                                            1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                            (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                            051 103 plusmn 0071 103

                                                            1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                            (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                            030 103 plusmn 0059 103

                                                            1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                            046 103 plusmn 0095 103

                                                            1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                            032 103 plusmn 0046103

                                                            49

                                                            Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                            Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                            Rata-rata Ug bb

                                                            1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                            (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                            049 103 plusmn 0037 103

                                                            1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                            (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                            048 103 plusmn 010 103

                                                            1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                            (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                            018 103 plusmn 011 103

                                                            1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                            037 103 plusmn 006 103

                                                            1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                            0276 103 plusmn 0089 103

                                                            50

                                                            Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                            Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                            P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                            P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                            P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                            P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                            P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                            51

                                                            Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                            Perlakuan UlanganSDM

                                                            (jutammsup3)SDP

                                                            (ribummsup3)HB (gr)

                                                            PVC ()

                                                            1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                            (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                            1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                            (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                            1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                            (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                            1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                            1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                            52

                                                            Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                            Perlakuan Butir darah

                                                            merah (BDM) Butir darah putih

                                                            (BDP) Hemoglobin

                                                            (Hb) Hemtokit

                                                            (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                            P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                            53

                                                            Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                            Descriptives

                                                            MDAHati

                                                            5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                            25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                            1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                            Model

                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                            Between-Component

                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                            MDAHati

                                                            356 4 20 837

                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                            ANOVA

                                                            MDAHati

                                                            23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                            MDAHati

                                                            Duncana

                                                            5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                            059 577 110

                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                            54

                                                            Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                            Descriptives

                                                            MDAGinjal

                                                            5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                            25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                            1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                            Model

                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                            Minimum Maximum

                                                            Between-Component

                                                            Variance

                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                            MDAGinjal

                                                            693 4 20 605

                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                            ANOVA

                                                            MDAGinjal

                                                            24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                            MDAGinjal

                                                            Duncana

                                                            5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                            655 065 065

                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                            55

                                                            Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                            Descriptives

                                                            SODHati

                                                            5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                            25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                            50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                            Model

                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                            Minimum Maximum

                                                            Between-Component

                                                            Variance

                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                            SODHati

                                                            825 4 20 525

                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                            ANOVA

                                                            SODHati

                                                            2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                            3531674 24

                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                            SODHati

                                                            Duncana

                                                            5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                            574 267 267

                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                            56

                                                            Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                            Descriptives

                                                            SODGinjal

                                                            5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                            25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                            59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                            Model

                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                            Between-Component

                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                            SODGinjal

                                                            1408 4 20 267

                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                            ANOVA

                                                            SODGinjal

                                                            3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                            SODGinjal

                                                            Duncana

                                                            5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                            111 091 058

                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                            57

                                                            Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                            Descriptives

                                                            SDM

                                                            5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                            25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                            52176 60470 89442 123329

                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                            Model

                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                            Minimum Maximum

                                                            Between-Component

                                                            Variance

                                                            BDM

                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                            SDM

                                                            1838 4 20 161

                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                            BDM

                                                            ANOVA

                                                            SDM

                                                            27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                            BDM

                                                            SDM

                                                            Duncana

                                                            5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                            919 507 1000

                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                            BDM

                                                            58

                                                            Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                            Descriptives

                                                            SDP

                                                            5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                            25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                            124650 107075 176293 690107

                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                            Model

                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                            Minimum Maximum

                                                            Between-Component

                                                            Variance

                                                            BDP

                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                            SDP

                                                            971 4 20 445

                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                            BDP

                                                            ANOVA

                                                            SDP

                                                            155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                            242157 24

                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                            BDP

                                                            SDP

                                                            Duncana

                                                            5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                            300 131 1000

                                                            KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                            BDP

                                                            59

                                                            Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                            Descriptives

                                                            HB

                                                            5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                            25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                            95458 127857 180863 399305

                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                            Model

                                                            N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                            Minimum Maximum

                                                            Between-Component

                                                            Variance

                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                            HB

                                                            413 4 20 797

                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                            ANOVA

                                                            HB

                                                            91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                            147428 24

                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                            HB

                                                            Duncana

                                                            5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                            211 120 075

                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                            60

                                                            Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                            Descriptives

                                                            PVC

                                                            ANOVA

                                                            PVC

                                                            466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                            PCV

                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                            PVC

                                                            1570 4 20 221

                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                            PCV

                                                            5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                            25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                            215926 375209 495111 2209140

                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                            Model

                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                            Minimum Maximum

                                                            Between-Component

                                                            Variance

                                                            PCV

                                                            PVC

                                                            Duncana

                                                            5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                            729 490 1000

                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                            PCV

                                                            61

                                                            Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                            Konsentrasi (pmol50microL)

                                                            Absorbansi 515 nm

                                                            500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                            500040003000200010000

                                                            025

                                                            020

                                                            015

                                                            010

                                                            005

                                                            000

                                                            X

                                                            Y

                                                            S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                            Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                            62

                                                            Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                            Konsentrasi Uml protein

                                                            Absorbansi 550 nm

                                                            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                            5004003002001000

                                                            0025

                                                            0020

                                                            0015

                                                            0010

                                                            0005

                                                            0000

                                                            X

                                                            Y

                                                            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                            • COVER
                                                            • PERNYATAAN
                                                            • ABSTRACT
                                                            • RINGKASAN
                                                            • Hak cipta
                                                            • halaman judul
                                                            • lembar pengesahan
                                                            • PRAKATA
                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                            • DAFTAR ISI
                                                            • DAFTAR TABEL
                                                            • DAFTAR GAMBAR
                                                            • DAFTAR LAMPIRAN
                                                            • PENDAHULUAN
                                                            • TINJAUAN PUSTAKA
                                                            • BAHAN DAN METODE
                                                            • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                            • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                            • DAFTAR PUSTAKA
                                                            • LAMPIRAN13

                                                              15

                                                              buah ukuran kecil) kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan

                                                              perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi Secara teori

                                                              dikatakan bahwa vitamin C berpengaruh negatif bila pemakaian lebih dari 100 mg

                                                              per hari (2-3 gr per hari) dapat mengakibatkan batu ginjal mengubah

                                                              keseimbangan basa dan mengurangi kerja vitamin E Mekanisme penyerapan

                                                              vitamin C yang diteliti pada hewan percobaan seperti mencit hamster dan tikus

                                                              membutuhkan suatu sistem transport aktif Vitamin C siap diabsorbsi jika jumlah

                                                              yang masuk kecil namun jika jumlah yang masuk berlebihan maka penyerapan

                                                              lewat usus menjadi terbatas

                                                              Hematologi

                                                              Sistem sirkulasi merupakan sistem transport yang mengantarkan oksigen

                                                              dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

                                                              serta mengembalikan karbon dioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju

                                                              ginjal Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi

                                                              hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel Unsur seluler dari darah

                                                              terdiri dari butir darah merah butir darah putih dan trombosit yang tersuspensi di

                                                              dalam plasma Pada tikus mengandung 72-96 x 106mm3 butir darah merah 5-13

                                                              x 103mm3 butir darah putih dan 15-18 g hemoglobin (Purwanti 2005)

                                                              a Butir darah merah (BDM)

                                                              Butir darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

                                                              Butir darah merah mempunyai fungsi utama adalah untuk mentranspor

                                                              hemoglobin selanjutnya membawa oksigen ke dalam sirkulasi Sel ini berbentuk

                                                              lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang Pada mamalia sel ini

                                                              kehilangan intinya sebelum memasuki peredaran darah Pada keadaan yang

                                                              menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan berkurang biasanya

                                                              meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah (Guyton 1996) Produksi

                                                              butir darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatifyang sensitif

                                                              terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan melalui darah

                                                              16

                                                              b Butir darah putih (BDP)

                                                              Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                                              dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                                              yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                                              eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                                              dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                                              (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                                              apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                                              sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                                              dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                                              elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                                              mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                                              tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                                              sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                                              peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                                              terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                                              c Hemoglobin (Hb)

                                                              Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                                              vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                                              bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                                              yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                                              yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                                              molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                                              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                              17

                                                              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                              d Hematokrit (PCV)

                                                              Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                              hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                              Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                              yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                              arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                              dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                              dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                              (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                              hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                              dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                              mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                              BAHAN DAN METODE

                                                              Waktu dan Tempat Penelitian

                                                              Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                              Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                              bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                              Bahan dan Alat

                                                              Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                              1 Hewan coba

                                                              Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                              (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                              berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                              2 Rokok

                                                              Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                              kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                              Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                              Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                              Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                              Merah 276 1666 4577 1470

                                                              Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                              ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                              delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                              puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                              pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                              setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                              tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                              kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                              terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                              rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                              19

                                                              kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                              kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                              rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                              untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                              menithari

                                                              Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                              Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                              0 1 2 3 4 5 6

                                                              Rokok

                                                              8 batang60 menithari

                                                              6 batang60 menithari

                                                              4 batang60 menithari

                                                              05 05 15 35 45 45 45

                                                              05 05 05 25 35 45 45

                                                              05 05 05 05 05 05 05

                                                              Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                              3 Vitamin C

                                                              Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                              ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                              biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                              bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                              minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                              mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                              badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                              (Hariyatmi 2004)

                                                              Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                              Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                              1500 mgkgbbhari

                                                              3000 mgkgbbhari

                                                              4500 mgkgbbhari

                                                              427 mgkgbbhari

                                                              857 mgkgbbhari

                                                              1285 mgkgbbhari

                                                              Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                              sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                              20

                                                              yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                              bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                              tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                              cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                              penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                              bbhari untuk tikus

                                                              Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                              Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                              0 1 2 3 4 5 6

                                                              Kontrol

                                                              VitC 427 mgkgbbhari

                                                              857 mgkgbbhari

                                                              1285 mgkgbbhari

                                                              05 05 05 05 05 05 05

                                                              05 05 05 05 05 05 05

                                                              05 05 05 05 05 05 05

                                                              05 05 05 15 35 35 35

                                                              Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                              4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                              murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                              (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                              bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                              khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                              hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                              Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                              Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                              memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                              penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                              dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                              kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                              d d

                                                              21

                                                              g c a

                                                              b

                                                              de f

                                                              A

                                                              CE

                                                              G

                                                              B

                                                              F

                                                              D

                                                              Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                              Keterangan gambar

                                                              a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                              pemaparan asap rokok

                                                              b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                              chamber

                                                              c Tempat pembakaran rokok

                                                              d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                              e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                              f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                              g Tabung oksigen

                                                              Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                              pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                              menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                              dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                              Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                              agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                              chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                              saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                              melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                              atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                              kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                              Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                              spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                              22

                                                              hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                              inkubator dan hematokrit reader

                                                              Metode Penelitian

                                                              Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                              coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                              1 Tahap Persiapan

                                                              Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                              ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                              sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                              minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                              degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                              pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                              bersih

                                                              Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                              Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                              terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                              1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                              dan tidak diberi vitamin C

                                                              2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                              rokok

                                                              3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                              vitamin C

                                                              4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                              secara bersamaan

                                                              23

                                                              5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                              secara tidak bersamaan

                                                              Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                              diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                              a Proses pemaparan

                                                              Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                              kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                              dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                              pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                              pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                              asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                              rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                              setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                              pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                              kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                              perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                              (a) (b) (c)

                                                              Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                              b Proses pemberian vitamin C

                                                              Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                              menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                              Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                              diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                              24

                                                              jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                              setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                              pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                              Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                              Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                              dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                              Hari Penelitian Perlakuan

                                                              1 30 31 60 61

                                                              P0

                                                              P1

                                                              Ket

                                                              P2

                                                              P3

                                                              P4

                                                              Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                              Pemberian vitamin C

                                                              Hari pengambilan sampel

                                                              Pemaparan asap rokok

                                                              3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                              Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                              pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                              1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                              a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                              b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                              25

                                                              2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                              a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                              b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                              c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                              d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                              Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                              kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                              pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                              untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                              dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                              bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                              aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                              digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                              berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                              kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                              kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                              suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                              4 Tahapan Analisis

                                                              a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                              (Conti dan Sutherland 1991)

                                                              1 Persiapan larutan standar

                                                              Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                              mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                              mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                              yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                              17)

                                                              2 Pengukuran Kadar MDA

                                                              Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                              berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                              ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                              sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                              26

                                                              menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                              ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                              klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                              ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                              disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                              jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                              025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                              trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                              hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                              dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                              air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                              sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                              532 nm

                                                              MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                              A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                              standar

                                                              b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                              (Chen et al 1996)

                                                              1 Persiapan Larutan Standar

                                                              Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                              sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                              250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                              kurva standar (Lampiran 18)

                                                              2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                              Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                              ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                              menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                              dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                              (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                              Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                              reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                              xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                              27

                                                              superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                              ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                              gelombang 550 nm

                                                              Reaksinya

                                                              Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                              O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                              2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                              Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                              Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                              oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                              sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                              pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                              dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                              ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                              secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                              divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                              terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                              sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                              Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                              dikonversi dengan rumus

                                                              SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                              A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                              standar

                                                              28

                                                              c Pengukuran Hematologi

                                                              a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                              burker dan neubauer

                                                              Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                              dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                              kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                              dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                              pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                              hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                              b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                              burker dan neubauer

                                                              Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                              mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                              menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                              angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                              c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                              Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                              drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                              2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                              menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                              dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                              sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                              540 nm

                                                              d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                              Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                              disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                              ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                              volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                              hematokrit reader

                                                              29

                                                              Analisis Data

                                                              Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                              malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                              butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                              hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                              dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                              perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                              Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                              Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                              I = Banyaknya perlakuan

                                                              J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                              μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                              Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                              sum ij= Random error dari percobaan

                                                              HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                              Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                              Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                              mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                              keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                              lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                              juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                              telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                              asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                              Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                              perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                              kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                              (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                              ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                              rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                              (plt005) (Lampiran 3)

                                                              0

                                                              5000

                                                              10 0

                                                              15 0

                                                              20 00

                                                              25 00

                                                              30000

                                                              35 00

                                                              Kad

                                                              ar M

                                                              DA

                                                              (Ug

                                                              0

                                                              00

                                                              00

                                                              0

                                                              0)

                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                              Perlakuan

                                                              Kadar MDA pada Hati

                                                              Kadar MDA pada Ginjal

                                                              ab

                                                              c

                                                              bc

                                                              a

                                                              a bc

                                                              c

                                                              ab a

                                                              Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                              mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                              tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                              31

                                                              kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                              meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                              percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                              kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                              berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                              terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                              yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                              pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                              lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                              vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                              MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                              pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                              rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                              kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                              Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                              vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                              berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                              menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                              radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                              Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                              dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                              bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                              yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                              Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                              dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                              seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                              berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                              metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                              elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                              32

                                                              yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                              demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                              dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                              tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                              disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                              dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                              tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                              sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                              metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                              menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                              antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                              Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                              salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                              dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                              Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                              yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                              sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                              oksidasi tersebut

                                                              Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                              Hati dan Ginjal

                                                              Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                              intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                              intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                              Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                              peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                              Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                              perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                              enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                              Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                              menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                              c

                                                              33

                                                              Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                              kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                              penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                              pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                              asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                              bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                              terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                              Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                              pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                              untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                              enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                              enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                              paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                              tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                              bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                              0

                                                              100

                                                              200

                                                              300

                                                              400

                                                              500

                                                              600

                                                              Akt

                                                              ivita

                                                              s en

                                                              zim

                                                              SO

                                                              D (U

                                                              g)

                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                              Perlakuan

                                                              Aktivitas SOD pada Hati

                                                              Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                              a

                                                              b

                                                              bc c

                                                              a

                                                              ab

                                                              bc

                                                              c

                                                              a

                                                              bc

                                                              Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                              pada semua perlakuan

                                                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                              percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                              terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                              tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                              lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                              34

                                                              SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                              terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                              waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                              vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                              lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                              yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                              elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                              enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                              Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                              melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                              sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                              elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                              relatif stabil

                                                              Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                              gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                              quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                              pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                              Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                              selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                              besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                              menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                              Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                              pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                              tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                              penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                              metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                              disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                              metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                              pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                              Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                              35

                                                              di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                              yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                              enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                              membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                              enzim antioksidan dalam hati

                                                              Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                              jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                              ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                              lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                              pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                              hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                              disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                              mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                              yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                              mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                              yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                              kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                              Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                              terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                              ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                              toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                              mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                              dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                              sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                              mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                              Pengukuran Hematologi

                                                              Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                              jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                              plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                              yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                              transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                              36

                                                              gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                              hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                              1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                              Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                              disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                              BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                              terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                              kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                              BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                              rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                              rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                              Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                              jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                              632678

                                                              868

                                                              738 773

                                                              0

                                                              1

                                                              2

                                                              3

                                                              4

                                                              5

                                                              6

                                                              7

                                                              8

                                                              9

                                                              Jum

                                                              lah

                                                              (Jut

                                                              am

                                                              m3 )

                                                              P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                              a

                                                              bc

                                                              bcab

                                                              Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                              dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                              37

                                                              menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                              mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                              Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                              menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                              hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                              nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                              terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                              dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                              vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                              dan P1)

                                                              Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                              mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                              jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                              jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                              sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                              juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                              balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                              melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                              mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                              membentuk butir darah merah yang baru

                                                              2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                              Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                              gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                              yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                              Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                              jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                              Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                              mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                              terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                              asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                              dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                              38

                                                              saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                              untuk menghilangkan tar tersebut

                                                              1111

                                                              1470

                                                              1849

                                                              12511403

                                                              02468

                                                              101214161820

                                                              Jum

                                                              lah

                                                              (Rib

                                                              um

                                                              m3 )

                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                              Perlakuan

                                                              c

                                                              ab

                                                              ab b

                                                              Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                              Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                              terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                              menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                              peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                              3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                              Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                              gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                              kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                              rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                              demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                              memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                              vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                              menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                              homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                              rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                              kontrol

                                                              39

                                                              18561657

                                                              13391485

                                                              1380

                                                              02

                                                              468

                                                              101214

                                                              161820

                                                              cbcg

                                                              )

                                                              ab aa

                                                              Jum

                                                              lah

                                                              (

                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                              Perlakuan

                                                              Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                              4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                              Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                              gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                              kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                              40

                                                              kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                              asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                              kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                              391 3965

                                                              5113433 4452

                                                              0

                                                              10

                                                              30

                                                              40

                                                              50

                                                              60

                                                              20Jum

                                                              lah

                                                              ()

                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                              Perlakuan

                                                              a a c

                                                              b b

                                                              Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                              Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                              besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                              makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                              yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                              hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                              lambat (Guyton 1996)

                                                              Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                              peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                              sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                              menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                              vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                              normal akibat pemaparan asap rokok

                                                              41

                                                              KESIMPULAN DAN SARAN

                                                              Kesimpulan

                                                              Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                              dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                              (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                              organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                              gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                              yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                              asap rokok

                                                              Saran

                                                              Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                              efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                              dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                              Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                              Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                              Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                              juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                              Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                              Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                              Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                              Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                              Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                              Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                              Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                              Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                              Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                              Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                              Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                              Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                              Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                              43

                                                              Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                              Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                              Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                              Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                              Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                              Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                              Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                              Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                              Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                              Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                              Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                              Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                              Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                              Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                              Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                              44

                                                              Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                              Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                              Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                              Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                              Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                              Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                              Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                              Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                              Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                              Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                              Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                              Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                              Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                              William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                              Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                              World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                              Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                              Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                              (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                              Rata-rata Ug bb

                                                              1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                              (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                              608 103 plusmn 104 103

                                                              1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                              (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                              783 103 plusmn 126 103

                                                              1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                              (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                              1404 103 plusmn 148 103

                                                              1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                              5 0063 116959 730994

                                                              832 103 plusmn 148 103

                                                              1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                              5 0107 208855 1305347

                                                              1258 103 plusmn 156 103

                                                              46

                                                              Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                              Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                              1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                              (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                              2433 103 plusmn 157 103

                                                              1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                              (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                              2467 103 plusmn 303 103

                                                              1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                              (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                              3242 103 plusmn 262 103

                                                              1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                              2521 103 plusmn 225 103

                                                              1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                              2882 103 plusmn 433 103

                                                              47

                                                              Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                              Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                              Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                              48

                                                              Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                              Rata-rata Ug bb

                                                              1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                              (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                              056 103 plusmn 0059103

                                                              1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                              (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                              051 103 plusmn 0071 103

                                                              1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                              (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                              030 103 plusmn 0059 103

                                                              1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                              046 103 plusmn 0095 103

                                                              1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                              032 103 plusmn 0046103

                                                              49

                                                              Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                              Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                              Rata-rata Ug bb

                                                              1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                              (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                              049 103 plusmn 0037 103

                                                              1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                              (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                              048 103 plusmn 010 103

                                                              1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                              (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                              018 103 plusmn 011 103

                                                              1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                              037 103 plusmn 006 103

                                                              1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                              0276 103 plusmn 0089 103

                                                              50

                                                              Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                              Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                              P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                              P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                              P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                              P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                              P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                              51

                                                              Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                              Perlakuan UlanganSDM

                                                              (jutammsup3)SDP

                                                              (ribummsup3)HB (gr)

                                                              PVC ()

                                                              1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                              (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                              1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                              (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                              1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                              (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                              1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                              1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                              52

                                                              Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                              Perlakuan Butir darah

                                                              merah (BDM) Butir darah putih

                                                              (BDP) Hemoglobin

                                                              (Hb) Hemtokit

                                                              (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                              P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                              53

                                                              Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                              Descriptives

                                                              MDAHati

                                                              5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                              25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                              1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                              Model

                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                              Between-Component

                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                              MDAHati

                                                              356 4 20 837

                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                              ANOVA

                                                              MDAHati

                                                              23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                              MDAHati

                                                              Duncana

                                                              5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                              059 577 110

                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                              54

                                                              Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                              Descriptives

                                                              MDAGinjal

                                                              5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                              25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                              1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                              Model

                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                              Minimum Maximum

                                                              Between-Component

                                                              Variance

                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                              MDAGinjal

                                                              693 4 20 605

                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                              ANOVA

                                                              MDAGinjal

                                                              24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                              MDAGinjal

                                                              Duncana

                                                              5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                              655 065 065

                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                              55

                                                              Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                              Descriptives

                                                              SODHati

                                                              5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                              25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                              50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                              Model

                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                              Minimum Maximum

                                                              Between-Component

                                                              Variance

                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                              SODHati

                                                              825 4 20 525

                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                              ANOVA

                                                              SODHati

                                                              2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                              3531674 24

                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                              SODHati

                                                              Duncana

                                                              5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                              574 267 267

                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                              56

                                                              Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                              Descriptives

                                                              SODGinjal

                                                              5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                              25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                              59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                              Model

                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                              Between-Component

                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                              SODGinjal

                                                              1408 4 20 267

                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                              ANOVA

                                                              SODGinjal

                                                              3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                              SODGinjal

                                                              Duncana

                                                              5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                              111 091 058

                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                              57

                                                              Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                              Descriptives

                                                              SDM

                                                              5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                              25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                              52176 60470 89442 123329

                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                              Model

                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                              Minimum Maximum

                                                              Between-Component

                                                              Variance

                                                              BDM

                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                              SDM

                                                              1838 4 20 161

                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                              BDM

                                                              ANOVA

                                                              SDM

                                                              27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                              BDM

                                                              SDM

                                                              Duncana

                                                              5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                              919 507 1000

                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                              BDM

                                                              58

                                                              Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                              Descriptives

                                                              SDP

                                                              5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                              25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                              124650 107075 176293 690107

                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                              Model

                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                              Minimum Maximum

                                                              Between-Component

                                                              Variance

                                                              BDP

                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                              SDP

                                                              971 4 20 445

                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                              BDP

                                                              ANOVA

                                                              SDP

                                                              155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                              242157 24

                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                              BDP

                                                              SDP

                                                              Duncana

                                                              5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                              300 131 1000

                                                              KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                              BDP

                                                              59

                                                              Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                              Descriptives

                                                              HB

                                                              5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                              25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                              95458 127857 180863 399305

                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                              Model

                                                              N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                              Minimum Maximum

                                                              Between-Component

                                                              Variance

                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                              HB

                                                              413 4 20 797

                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                              ANOVA

                                                              HB

                                                              91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                              147428 24

                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                              HB

                                                              Duncana

                                                              5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                              211 120 075

                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                              60

                                                              Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                              Descriptives

                                                              PVC

                                                              ANOVA

                                                              PVC

                                                              466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                              PCV

                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                              PVC

                                                              1570 4 20 221

                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                              PCV

                                                              5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                              25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                              215926 375209 495111 2209140

                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                              Model

                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                              Minimum Maximum

                                                              Between-Component

                                                              Variance

                                                              PCV

                                                              PVC

                                                              Duncana

                                                              5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                              729 490 1000

                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                              PCV

                                                              61

                                                              Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                              Konsentrasi (pmol50microL)

                                                              Absorbansi 515 nm

                                                              500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                              500040003000200010000

                                                              025

                                                              020

                                                              015

                                                              010

                                                              005

                                                              000

                                                              X

                                                              Y

                                                              S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                              Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                              62

                                                              Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                              Konsentrasi Uml protein

                                                              Absorbansi 550 nm

                                                              0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                              5004003002001000

                                                              0025

                                                              0020

                                                              0015

                                                              0010

                                                              0005

                                                              0000

                                                              X

                                                              Y

                                                              S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                              Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                              • COVER
                                                              • PERNYATAAN
                                                              • ABSTRACT
                                                              • RINGKASAN
                                                              • Hak cipta
                                                              • halaman judul
                                                              • lembar pengesahan
                                                              • PRAKATA
                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                              • DAFTAR ISI
                                                              • DAFTAR TABEL
                                                              • DAFTAR GAMBAR
                                                              • DAFTAR LAMPIRAN
                                                              • PENDAHULUAN
                                                              • TINJAUAN PUSTAKA
                                                              • BAHAN DAN METODE
                                                              • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                              • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                              • DAFTAR PUSTAKA
                                                              • LAMPIRAN13

                                                                16

                                                                b Butir darah putih (BDP)

                                                                Tubuh mempunyai sistem pertahanan untuk melawan berbagai agen toksik

                                                                dan infeksi yang dikenal dengan butir darah putih (leukosit) Butir darah putih

                                                                yang terdapat dalam darah meliputi neutrofil limfosit (dalam jumlah besar)

                                                                eosinofil basofil dan monosit (dalam jumlah kecil) Proses pertahanan tersebut

                                                                dilakukan dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis

                                                                (neutrofil) dan membentuk antibodi (limfosit) Proses fagositosis dapat terjadi

                                                                apabila a) permukaan partikel kasar memungkinkan peningkatan fagositosis b)

                                                                sebagian besar zat alamiah tubuh mempunyai muatan permukaan elektronegatif

                                                                dan oleh karena itu menolak fagosit yang juga mempunyai muatan permukaan

                                                                elektronegatif Sebaliknya jaringan yang mati dan partikel-partikel asing

                                                                mempunyai muatan elektropositif sehingga merupakan bahan untuk fagosit c)

                                                                tubuh mempunyai cara khusus untuk mengenali benda asing tertentu (fungsi

                                                                sistem imun) Dalam keadaan terpapar rokok jumlah butir darah putih mengalami

                                                                peningkatan untuk mengfagosit benda asing namun bila jumlahnya tidak

                                                                terkontrol maka akan mengfagosit sel-sel yang sehat

                                                                c Hemoglobin (Hb)

                                                                Pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah hewan

                                                                vertebrata adalah hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk

                                                                bulat yang terdiri empat sub unit Setiap sub unit mengandung satu bagian heme

                                                                yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida Heme adalah suatu derivat porfirin

                                                                yang mengancung besi Polipeptida itu secara kolektif sebagai bagian globin dari

                                                                molekul hemoglobin (Guyton 1996)

                                                                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                17

                                                                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                d Hematokrit (PCV)

                                                                Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                                hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                                Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                                yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                                arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                                dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                                dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                                (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                                hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                                dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                                mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                                BAHAN DAN METODE

                                                                Waktu dan Tempat Penelitian

                                                                Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                                Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                                bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                                Bahan dan Alat

                                                                Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                                1 Hewan coba

                                                                Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                                (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                                berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                                2 Rokok

                                                                Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                                kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                                Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                                Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                                Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                                Merah 276 1666 4577 1470

                                                                Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                                ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                                delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                                puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                                pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                                setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                                tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                                kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                                terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                                rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                                19

                                                                kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                                kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                                rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                                untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                                menithari

                                                                Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                                Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                                0 1 2 3 4 5 6

                                                                Rokok

                                                                8 batang60 menithari

                                                                6 batang60 menithari

                                                                4 batang60 menithari

                                                                05 05 15 35 45 45 45

                                                                05 05 05 25 35 45 45

                                                                05 05 05 05 05 05 05

                                                                Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                                3 Vitamin C

                                                                Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                                ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                                biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                                bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                                minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                                mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                                badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                                (Hariyatmi 2004)

                                                                Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                                Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                                1500 mgkgbbhari

                                                                3000 mgkgbbhari

                                                                4500 mgkgbbhari

                                                                427 mgkgbbhari

                                                                857 mgkgbbhari

                                                                1285 mgkgbbhari

                                                                Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                                sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                                20

                                                                yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                                bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                                tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                                cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                                penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                                bbhari untuk tikus

                                                                Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                                Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                                0 1 2 3 4 5 6

                                                                Kontrol

                                                                VitC 427 mgkgbbhari

                                                                857 mgkgbbhari

                                                                1285 mgkgbbhari

                                                                05 05 05 05 05 05 05

                                                                05 05 05 05 05 05 05

                                                                05 05 05 05 05 05 05

                                                                05 05 05 15 35 35 35

                                                                Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                                4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                                murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                                (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                                bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                                khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                                hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                                Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                                Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                                memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                                penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                                dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                                kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                                d d

                                                                21

                                                                g c a

                                                                b

                                                                de f

                                                                A

                                                                CE

                                                                G

                                                                B

                                                                F

                                                                D

                                                                Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                                Keterangan gambar

                                                                a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                                pemaparan asap rokok

                                                                b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                                chamber

                                                                c Tempat pembakaran rokok

                                                                d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                                e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                                f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                                g Tabung oksigen

                                                                Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                                pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                                menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                                dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                                Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                                agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                                chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                                saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                                melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                                atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                                kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                                Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                                spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                                22

                                                                hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                                inkubator dan hematokrit reader

                                                                Metode Penelitian

                                                                Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                                coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                                1 Tahap Persiapan

                                                                Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                                ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                                sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                                minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                                degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                                pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                                bersih

                                                                Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                                Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                                terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                                1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                                dan tidak diberi vitamin C

                                                                2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                                rokok

                                                                3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                                vitamin C

                                                                4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                secara bersamaan

                                                                23

                                                                5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                secara tidak bersamaan

                                                                Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                                diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                                a Proses pemaparan

                                                                Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                                kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                                dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                                pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                                pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                                asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                                rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                                setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                                pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                                kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                                perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                                (a) (b) (c)

                                                                Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                                b Proses pemberian vitamin C

                                                                Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                                menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                                Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                                diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                                24

                                                                jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                                setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                                pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                                Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                                Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                                dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                                Hari Penelitian Perlakuan

                                                                1 30 31 60 61

                                                                P0

                                                                P1

                                                                Ket

                                                                P2

                                                                P3

                                                                P4

                                                                Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                                Pemberian vitamin C

                                                                Hari pengambilan sampel

                                                                Pemaparan asap rokok

                                                                3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                                Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                                pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                                1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                                a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                                b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                                25

                                                                2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                4 Tahapan Analisis

                                                                a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                1 Persiapan larutan standar

                                                                Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                17)

                                                                2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                26

                                                                menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                532 nm

                                                                MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                standar

                                                                b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                (Chen et al 1996)

                                                                1 Persiapan Larutan Standar

                                                                Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                kurva standar (Lampiran 18)

                                                                2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                27

                                                                superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                gelombang 550 nm

                                                                Reaksinya

                                                                Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                dikonversi dengan rumus

                                                                SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                standar

                                                                28

                                                                c Pengukuran Hematologi

                                                                a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                burker dan neubauer

                                                                Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                burker dan neubauer

                                                                Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                540 nm

                                                                d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                hematokrit reader

                                                                29

                                                                Analisis Data

                                                                Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                I = Banyaknya perlakuan

                                                                J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                sum ij= Random error dari percobaan

                                                                HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                (plt005) (Lampiran 3)

                                                                0

                                                                5000

                                                                10 0

                                                                15 0

                                                                20 00

                                                                25 00

                                                                30000

                                                                35 00

                                                                Kad

                                                                ar M

                                                                DA

                                                                (Ug

                                                                0

                                                                00

                                                                00

                                                                0

                                                                0)

                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                Perlakuan

                                                                Kadar MDA pada Hati

                                                                Kadar MDA pada Ginjal

                                                                ab

                                                                c

                                                                bc

                                                                a

                                                                a bc

                                                                c

                                                                ab a

                                                                Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                31

                                                                kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                32

                                                                yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                oksidasi tersebut

                                                                Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                Hati dan Ginjal

                                                                Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                c

                                                                33

                                                                Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                0

                                                                100

                                                                200

                                                                300

                                                                400

                                                                500

                                                                600

                                                                Akt

                                                                ivita

                                                                s en

                                                                zim

                                                                SO

                                                                D (U

                                                                g)

                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                Perlakuan

                                                                Aktivitas SOD pada Hati

                                                                Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                a

                                                                b

                                                                bc c

                                                                a

                                                                ab

                                                                bc

                                                                c

                                                                a

                                                                bc

                                                                Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                pada semua perlakuan

                                                                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                34

                                                                SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                relatif stabil

                                                                Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                35

                                                                di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                enzim antioksidan dalam hati

                                                                Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                Pengukuran Hematologi

                                                                Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                36

                                                                gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                632678

                                                                868

                                                                738 773

                                                                0

                                                                1

                                                                2

                                                                3

                                                                4

                                                                5

                                                                6

                                                                7

                                                                8

                                                                9

                                                                Jum

                                                                lah

                                                                (Jut

                                                                am

                                                                m3 )

                                                                P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                a

                                                                bc

                                                                bcab

                                                                Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                37

                                                                menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                dan P1)

                                                                Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                membentuk butir darah merah yang baru

                                                                2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                38

                                                                saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                1111

                                                                1470

                                                                1849

                                                                12511403

                                                                02468

                                                                101214161820

                                                                Jum

                                                                lah

                                                                (Rib

                                                                um

                                                                m3 )

                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                Perlakuan

                                                                c

                                                                ab

                                                                ab b

                                                                Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                kontrol

                                                                39

                                                                18561657

                                                                13391485

                                                                1380

                                                                02

                                                                468

                                                                101214

                                                                161820

                                                                cbcg

                                                                )

                                                                ab aa

                                                                Jum

                                                                lah

                                                                (

                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                Perlakuan

                                                                Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                40

                                                                kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                391 3965

                                                                5113433 4452

                                                                0

                                                                10

                                                                30

                                                                40

                                                                50

                                                                60

                                                                20Jum

                                                                lah

                                                                ()

                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                Perlakuan

                                                                a a c

                                                                b b

                                                                Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                lambat (Guyton 1996)

                                                                Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                41

                                                                KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                Kesimpulan

                                                                Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                asap rokok

                                                                Saran

                                                                Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                43

                                                                Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                44

                                                                Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                608 103 plusmn 104 103

                                                                1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                783 103 plusmn 126 103

                                                                1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                1404 103 plusmn 148 103

                                                                1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                5 0063 116959 730994

                                                                832 103 plusmn 148 103

                                                                1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                5 0107 208855 1305347

                                                                1258 103 plusmn 156 103

                                                                46

                                                                Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                2433 103 plusmn 157 103

                                                                1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                2467 103 plusmn 303 103

                                                                1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                3242 103 plusmn 262 103

                                                                1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                2521 103 plusmn 225 103

                                                                1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                2882 103 plusmn 433 103

                                                                47

                                                                Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                48

                                                                Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                056 103 plusmn 0059103

                                                                1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                051 103 plusmn 0071 103

                                                                1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                030 103 plusmn 0059 103

                                                                1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                046 103 plusmn 0095 103

                                                                1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                032 103 plusmn 0046103

                                                                49

                                                                Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                049 103 plusmn 0037 103

                                                                1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                048 103 plusmn 010 103

                                                                1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                018 103 plusmn 011 103

                                                                1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                037 103 plusmn 006 103

                                                                1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                0276 103 plusmn 0089 103

                                                                50

                                                                Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                51

                                                                Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                Perlakuan UlanganSDM

                                                                (jutammsup3)SDP

                                                                (ribummsup3)HB (gr)

                                                                PVC ()

                                                                1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                52

                                                                Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                Perlakuan Butir darah

                                                                merah (BDM) Butir darah putih

                                                                (BDP) Hemoglobin

                                                                (Hb) Hemtokit

                                                                (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                53

                                                                Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                Descriptives

                                                                MDAHati

                                                                5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                Model

                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                Between-Component

                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                MDAHati

                                                                356 4 20 837

                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                ANOVA

                                                                MDAHati

                                                                23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                MDAHati

                                                                Duncana

                                                                5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                059 577 110

                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                54

                                                                Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                Descriptives

                                                                MDAGinjal

                                                                5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                Model

                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                Minimum Maximum

                                                                Between-Component

                                                                Variance

                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                MDAGinjal

                                                                693 4 20 605

                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                ANOVA

                                                                MDAGinjal

                                                                24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                MDAGinjal

                                                                Duncana

                                                                5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                655 065 065

                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                55

                                                                Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                Descriptives

                                                                SODHati

                                                                5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                Model

                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                Minimum Maximum

                                                                Between-Component

                                                                Variance

                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                SODHati

                                                                825 4 20 525

                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                ANOVA

                                                                SODHati

                                                                2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                3531674 24

                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                SODHati

                                                                Duncana

                                                                5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                574 267 267

                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                56

                                                                Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                Descriptives

                                                                SODGinjal

                                                                5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                Model

                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                Between-Component

                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                SODGinjal

                                                                1408 4 20 267

                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                ANOVA

                                                                SODGinjal

                                                                3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                SODGinjal

                                                                Duncana

                                                                5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                111 091 058

                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                57

                                                                Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                Descriptives

                                                                SDM

                                                                5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                52176 60470 89442 123329

                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                Model

                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                Minimum Maximum

                                                                Between-Component

                                                                Variance

                                                                BDM

                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                SDM

                                                                1838 4 20 161

                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                BDM

                                                                ANOVA

                                                                SDM

                                                                27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                BDM

                                                                SDM

                                                                Duncana

                                                                5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                919 507 1000

                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                BDM

                                                                58

                                                                Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                Descriptives

                                                                SDP

                                                                5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                124650 107075 176293 690107

                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                Model

                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                Minimum Maximum

                                                                Between-Component

                                                                Variance

                                                                BDP

                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                SDP

                                                                971 4 20 445

                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                BDP

                                                                ANOVA

                                                                SDP

                                                                155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                242157 24

                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                BDP

                                                                SDP

                                                                Duncana

                                                                5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                300 131 1000

                                                                KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                BDP

                                                                59

                                                                Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                Descriptives

                                                                HB

                                                                5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                95458 127857 180863 399305

                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                Model

                                                                N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                Minimum Maximum

                                                                Between-Component

                                                                Variance

                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                HB

                                                                413 4 20 797

                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                ANOVA

                                                                HB

                                                                91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                147428 24

                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                HB

                                                                Duncana

                                                                5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                211 120 075

                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                60

                                                                Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                Descriptives

                                                                PVC

                                                                ANOVA

                                                                PVC

                                                                466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                PCV

                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                PVC

                                                                1570 4 20 221

                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                PCV

                                                                5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                215926 375209 495111 2209140

                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                Model

                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                Minimum Maximum

                                                                Between-Component

                                                                Variance

                                                                PCV

                                                                PVC

                                                                Duncana

                                                                5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                729 490 1000

                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                PCV

                                                                61

                                                                Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                Absorbansi 515 nm

                                                                500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                500040003000200010000

                                                                025

                                                                020

                                                                015

                                                                010

                                                                005

                                                                000

                                                                X

                                                                Y

                                                                S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                62

                                                                Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                Konsentrasi Uml protein

                                                                Absorbansi 550 nm

                                                                0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                5004003002001000

                                                                0025

                                                                0020

                                                                0015

                                                                0010

                                                                0005

                                                                0000

                                                                X

                                                                Y

                                                                S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                • COVER
                                                                • PERNYATAAN
                                                                • ABSTRACT
                                                                • RINGKASAN
                                                                • Hak cipta
                                                                • halaman judul
                                                                • lembar pengesahan
                                                                • PRAKATA
                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                • DAFTAR ISI
                                                                • DAFTAR TABEL
                                                                • DAFTAR GAMBAR
                                                                • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                • PENDAHULUAN
                                                                • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                • BAHAN DAN METODE
                                                                • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                • DAFTAR PUSTAKA
                                                                • LAMPIRAN13

                                                                  17

                                                                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                  d Hematokrit (PCV)

                                                                  Hematokrit adalah persentase darah berupa sel Tahanan aliran darah tidak

                                                                  hanya ditentukan oleh radius pembuluh darah tapi juga oleh viskositas darah

                                                                  Pada pembuluh darah besar peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

                                                                  yang cukup besar dari viskositas Akan tetapi pembuluh darah yang kecil seperti

                                                                  arteriol kapiler dan venula viskositas berubah lebih sedikit per unit perubahan

                                                                  dalam hematokrit dibandingkan dengan pembuluh darah besar Viskositas juga

                                                                  dipengaruhi oleh komposisi plasma dan daya tahan sel terhadap deformasi

                                                                  (Ganong 2001) Makin besar persentase sel dalam darah maka makin besar

                                                                  hematokritnya sehingga makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah

                                                                  dan pergeseran inilah yang menentukan viskositas Peningkatan viskositas dapat

                                                                  mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat lambat

                                                                  BAHAN DAN METODE

                                                                  Waktu dan Tempat Penelitian

                                                                  Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                                  Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                                  bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                                  Bahan dan Alat

                                                                  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                                  1 Hewan coba

                                                                  Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                                  (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                                  berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                                  2 Rokok

                                                                  Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                                  kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                                  Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                                  Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                                  Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                                  Merah 276 1666 4577 1470

                                                                  Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                                  ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                                  delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                                  puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                                  pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                                  setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                                  tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                                  kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                                  terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                                  rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                                  19

                                                                  kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                                  kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                                  rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                                  untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                                  menithari

                                                                  Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                                  Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                                  0 1 2 3 4 5 6

                                                                  Rokok

                                                                  8 batang60 menithari

                                                                  6 batang60 menithari

                                                                  4 batang60 menithari

                                                                  05 05 15 35 45 45 45

                                                                  05 05 05 25 35 45 45

                                                                  05 05 05 05 05 05 05

                                                                  Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                                  3 Vitamin C

                                                                  Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                                  ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                                  biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                                  bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                                  minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                                  mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                                  badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                                  (Hariyatmi 2004)

                                                                  Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                                  Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                                  1500 mgkgbbhari

                                                                  3000 mgkgbbhari

                                                                  4500 mgkgbbhari

                                                                  427 mgkgbbhari

                                                                  857 mgkgbbhari

                                                                  1285 mgkgbbhari

                                                                  Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                                  sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                                  20

                                                                  yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                                  bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                                  tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                                  cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                                  penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                                  bbhari untuk tikus

                                                                  Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                                  Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                                  0 1 2 3 4 5 6

                                                                  Kontrol

                                                                  VitC 427 mgkgbbhari

                                                                  857 mgkgbbhari

                                                                  1285 mgkgbbhari

                                                                  05 05 05 05 05 05 05

                                                                  05 05 05 05 05 05 05

                                                                  05 05 05 05 05 05 05

                                                                  05 05 05 15 35 35 35

                                                                  Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                                  4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                                  murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                                  (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                                  bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                                  khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                                  hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                                  Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                                  Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                                  memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                                  penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                                  dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                                  kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                                  d d

                                                                  21

                                                                  g c a

                                                                  b

                                                                  de f

                                                                  A

                                                                  CE

                                                                  G

                                                                  B

                                                                  F

                                                                  D

                                                                  Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                                  Keterangan gambar

                                                                  a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                                  pemaparan asap rokok

                                                                  b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                                  chamber

                                                                  c Tempat pembakaran rokok

                                                                  d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                                  e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                                  f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                                  g Tabung oksigen

                                                                  Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                                  pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                                  menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                                  dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                                  Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                                  agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                                  chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                                  saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                                  melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                                  atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                                  kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                                  Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                                  spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                                  22

                                                                  hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                                  inkubator dan hematokrit reader

                                                                  Metode Penelitian

                                                                  Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                                  coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                                  1 Tahap Persiapan

                                                                  Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                                  ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                                  sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                                  minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                                  degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                                  pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                                  bersih

                                                                  Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                                  Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                                  terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                                  1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                                  dan tidak diberi vitamin C

                                                                  2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                                  rokok

                                                                  3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                                  vitamin C

                                                                  4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                  secara bersamaan

                                                                  23

                                                                  5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                  secara tidak bersamaan

                                                                  Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                                  diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                                  a Proses pemaparan

                                                                  Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                                  kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                                  dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                                  pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                                  pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                                  asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                                  rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                                  setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                                  pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                                  kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                                  perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                                  (a) (b) (c)

                                                                  Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                                  b Proses pemberian vitamin C

                                                                  Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                                  menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                                  Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                                  diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                                  24

                                                                  jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                                  setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                                  pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                                  Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                                  Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                                  dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                                  Hari Penelitian Perlakuan

                                                                  1 30 31 60 61

                                                                  P0

                                                                  P1

                                                                  Ket

                                                                  P2

                                                                  P3

                                                                  P4

                                                                  Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                                  Pemberian vitamin C

                                                                  Hari pengambilan sampel

                                                                  Pemaparan asap rokok

                                                                  3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                                  Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                                  pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                                  1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                                  a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                                  b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                                  25

                                                                  2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                  a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                  b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                  c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                  d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                  Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                  kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                  pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                  untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                  dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                  bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                  aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                  digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                  berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                  kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                  kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                  suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                  4 Tahapan Analisis

                                                                  a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                  (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                  1 Persiapan larutan standar

                                                                  Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                  mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                  mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                  yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                  17)

                                                                  2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                  Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                  berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                  ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                  sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                  26

                                                                  menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                  ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                  klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                  ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                  disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                  jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                  025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                  trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                  hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                  dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                  air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                  sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                  532 nm

                                                                  MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                  A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                  standar

                                                                  b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                  (Chen et al 1996)

                                                                  1 Persiapan Larutan Standar

                                                                  Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                  sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                  250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                  kurva standar (Lampiran 18)

                                                                  2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                  Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                  ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                  menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                  dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                  (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                  Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                  reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                  xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                  27

                                                                  superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                  ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                  gelombang 550 nm

                                                                  Reaksinya

                                                                  Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                  O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                  2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                  Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                  Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                  oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                  sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                  pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                  dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                  ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                  secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                  divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                  terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                  sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                  Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                  dikonversi dengan rumus

                                                                  SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                  A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                  standar

                                                                  28

                                                                  c Pengukuran Hematologi

                                                                  a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                  burker dan neubauer

                                                                  Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                  dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                  kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                  dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                  pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                  hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                  b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                  burker dan neubauer

                                                                  Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                  mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                  menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                  angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                  c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                  Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                  drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                  2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                  menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                  dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                  sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                  540 nm

                                                                  d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                  Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                  disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                  ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                  volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                  hematokrit reader

                                                                  29

                                                                  Analisis Data

                                                                  Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                  malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                  butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                  hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                  dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                  perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                  Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                  Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                  I = Banyaknya perlakuan

                                                                  J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                  μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                  Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                  sum ij= Random error dari percobaan

                                                                  HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                  Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                  Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                  mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                  keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                  lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                  juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                  telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                  asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                  Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                  perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                  kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                  (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                  ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                  rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                  (plt005) (Lampiran 3)

                                                                  0

                                                                  5000

                                                                  10 0

                                                                  15 0

                                                                  20 00

                                                                  25 00

                                                                  30000

                                                                  35 00

                                                                  Kad

                                                                  ar M

                                                                  DA

                                                                  (Ug

                                                                  0

                                                                  00

                                                                  00

                                                                  0

                                                                  0)

                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                  Perlakuan

                                                                  Kadar MDA pada Hati

                                                                  Kadar MDA pada Ginjal

                                                                  ab

                                                                  c

                                                                  bc

                                                                  a

                                                                  a bc

                                                                  c

                                                                  ab a

                                                                  Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                  mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                  tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                  31

                                                                  kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                  meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                  percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                  kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                  berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                  terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                  yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                  pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                  lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                  vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                  MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                  pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                  rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                  kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                  Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                  vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                  berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                  menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                  radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                  Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                  dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                  bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                  yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                  Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                  dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                  seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                  berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                  metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                  elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                  32

                                                                  yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                  demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                  dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                  tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                  disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                  dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                  tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                  sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                  metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                  menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                  antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                  Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                  salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                  dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                  Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                  yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                  sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                  oksidasi tersebut

                                                                  Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                  Hati dan Ginjal

                                                                  Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                  intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                  intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                  Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                  peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                  Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                  perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                  enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                  Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                  menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                  c

                                                                  33

                                                                  Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                  kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                  penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                  pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                  asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                  bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                  terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                  Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                  pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                  untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                  enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                  enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                  paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                  tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                  bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                  0

                                                                  100

                                                                  200

                                                                  300

                                                                  400

                                                                  500

                                                                  600

                                                                  Akt

                                                                  ivita

                                                                  s en

                                                                  zim

                                                                  SO

                                                                  D (U

                                                                  g)

                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                  Perlakuan

                                                                  Aktivitas SOD pada Hati

                                                                  Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                  a

                                                                  b

                                                                  bc c

                                                                  a

                                                                  ab

                                                                  bc

                                                                  c

                                                                  a

                                                                  bc

                                                                  Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                  pada semua perlakuan

                                                                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                  percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                  terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                  tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                  lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                  34

                                                                  SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                  terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                  waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                  vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                  lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                  yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                  elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                  enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                  Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                  melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                  sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                  elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                  relatif stabil

                                                                  Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                  gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                  quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                  pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                  Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                  selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                  besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                  menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                  Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                  pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                  tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                  penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                  metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                  disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                  metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                  pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                  Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                  35

                                                                  di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                  yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                  enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                  membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                  enzim antioksidan dalam hati

                                                                  Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                  jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                  ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                  lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                  pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                  hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                  disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                  mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                  yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                  mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                  yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                  kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                  Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                  terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                  ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                  toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                  mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                  dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                  sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                  mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                  Pengukuran Hematologi

                                                                  Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                  jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                  plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                  yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                  transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                  36

                                                                  gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                  hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                  1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                  Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                  disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                  BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                  terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                  kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                  BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                  rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                  rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                  Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                  jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                  632678

                                                                  868

                                                                  738 773

                                                                  0

                                                                  1

                                                                  2

                                                                  3

                                                                  4

                                                                  5

                                                                  6

                                                                  7

                                                                  8

                                                                  9

                                                                  Jum

                                                                  lah

                                                                  (Jut

                                                                  am

                                                                  m3 )

                                                                  P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                  a

                                                                  bc

                                                                  bcab

                                                                  Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                  dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                  37

                                                                  menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                  mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                  Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                  menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                  hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                  nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                  terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                  dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                  vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                  dan P1)

                                                                  Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                  mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                  jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                  jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                  sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                  juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                  balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                  melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                  mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                  membentuk butir darah merah yang baru

                                                                  2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                  Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                  gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                  yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                  Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                  jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                  Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                  mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                  terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                  asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                  dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                  38

                                                                  saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                  untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                  1111

                                                                  1470

                                                                  1849

                                                                  12511403

                                                                  02468

                                                                  101214161820

                                                                  Jum

                                                                  lah

                                                                  (Rib

                                                                  um

                                                                  m3 )

                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                  Perlakuan

                                                                  c

                                                                  ab

                                                                  ab b

                                                                  Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                  Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                  terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                  menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                  peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                  3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                  Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                  gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                  kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                  rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                  demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                  memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                  vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                  menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                  homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                  rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                  kontrol

                                                                  39

                                                                  18561657

                                                                  13391485

                                                                  1380

                                                                  02

                                                                  468

                                                                  101214

                                                                  161820

                                                                  cbcg

                                                                  )

                                                                  ab aa

                                                                  Jum

                                                                  lah

                                                                  (

                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                  Perlakuan

                                                                  Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                  Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                  oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                  oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                  PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                  H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                  Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                  terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                  4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                  Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                  gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                  kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                  40

                                                                  kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                  asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                  kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                  391 3965

                                                                  5113433 4452

                                                                  0

                                                                  10

                                                                  30

                                                                  40

                                                                  50

                                                                  60

                                                                  20Jum

                                                                  lah

                                                                  ()

                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                  Perlakuan

                                                                  a a c

                                                                  b b

                                                                  Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                  Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                  besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                  makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                  yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                  hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                  lambat (Guyton 1996)

                                                                  Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                  peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                  sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                  menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                  vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                  normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                  41

                                                                  KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                  Kesimpulan

                                                                  Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                  dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                  (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                  organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                  gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                  yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                  asap rokok

                                                                  Saran

                                                                  Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                  efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                  dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                  Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                  Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                  Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                  juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                  Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                  Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                  Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                  Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                  Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                  Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                  Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                  Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                  Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                  Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                  Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                  Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                  Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                  43

                                                                  Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                  Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                  Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                  Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                  Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                  Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                  Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                  Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                  Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                  Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                  Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                  Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                  Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                  Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                  Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                  44

                                                                  Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                  Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                  Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                  Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                  Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                  Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                  Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                  Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                  Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                  Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                  Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                  Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                  Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                  William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                  Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                  World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                  Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                  Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                  (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                  1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                  (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                  608 103 plusmn 104 103

                                                                  1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                  (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                  783 103 plusmn 126 103

                                                                  1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                  (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                  1404 103 plusmn 148 103

                                                                  1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                  5 0063 116959 730994

                                                                  832 103 plusmn 148 103

                                                                  1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                  5 0107 208855 1305347

                                                                  1258 103 plusmn 156 103

                                                                  46

                                                                  Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                  Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                  1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                  (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                  2433 103 plusmn 157 103

                                                                  1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                  (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                  2467 103 plusmn 303 103

                                                                  1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                  (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                  3242 103 plusmn 262 103

                                                                  1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                  2521 103 plusmn 225 103

                                                                  1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                  2882 103 plusmn 433 103

                                                                  47

                                                                  Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                  Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                  Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                  48

                                                                  Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                  1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                  (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                  056 103 plusmn 0059103

                                                                  1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                  (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                  051 103 plusmn 0071 103

                                                                  1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                  (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                  030 103 plusmn 0059 103

                                                                  1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                  046 103 plusmn 0095 103

                                                                  1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                  032 103 plusmn 0046103

                                                                  49

                                                                  Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                  Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                  1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                  (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                  049 103 plusmn 0037 103

                                                                  1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                  (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                  048 103 plusmn 010 103

                                                                  1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                  (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                  018 103 plusmn 011 103

                                                                  1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                  037 103 plusmn 006 103

                                                                  1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                  0276 103 plusmn 0089 103

                                                                  50

                                                                  Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                  Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                  P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                  P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                  P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                  P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                  P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                  51

                                                                  Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                  Perlakuan UlanganSDM

                                                                  (jutammsup3)SDP

                                                                  (ribummsup3)HB (gr)

                                                                  PVC ()

                                                                  1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                  (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                  1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                  (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                  1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                  (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                  1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                  1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                  52

                                                                  Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                  Perlakuan Butir darah

                                                                  merah (BDM) Butir darah putih

                                                                  (BDP) Hemoglobin

                                                                  (Hb) Hemtokit

                                                                  (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                  P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                  53

                                                                  Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                  Descriptives

                                                                  MDAHati

                                                                  5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                  25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                  1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                  Model

                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                  Between-Component

                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                  MDAHati

                                                                  356 4 20 837

                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                  ANOVA

                                                                  MDAHati

                                                                  23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                  MDAHati

                                                                  Duncana

                                                                  5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                  059 577 110

                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                  54

                                                                  Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                  Descriptives

                                                                  MDAGinjal

                                                                  5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                  25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                  1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                  Model

                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                  Minimum Maximum

                                                                  Between-Component

                                                                  Variance

                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                  MDAGinjal

                                                                  693 4 20 605

                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                  ANOVA

                                                                  MDAGinjal

                                                                  24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                  MDAGinjal

                                                                  Duncana

                                                                  5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                  655 065 065

                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                  55

                                                                  Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                  Descriptives

                                                                  SODHati

                                                                  5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                  25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                  50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                  Model

                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                  Minimum Maximum

                                                                  Between-Component

                                                                  Variance

                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                  SODHati

                                                                  825 4 20 525

                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                  ANOVA

                                                                  SODHati

                                                                  2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                  3531674 24

                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                  SODHati

                                                                  Duncana

                                                                  5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                  574 267 267

                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                  56

                                                                  Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                  Descriptives

                                                                  SODGinjal

                                                                  5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                  25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                  59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                  Model

                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                  Between-Component

                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                  SODGinjal

                                                                  1408 4 20 267

                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                  ANOVA

                                                                  SODGinjal

                                                                  3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                  SODGinjal

                                                                  Duncana

                                                                  5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                  111 091 058

                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                  57

                                                                  Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                  Descriptives

                                                                  SDM

                                                                  5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                  25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                  52176 60470 89442 123329

                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                  Model

                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                  Minimum Maximum

                                                                  Between-Component

                                                                  Variance

                                                                  BDM

                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                  SDM

                                                                  1838 4 20 161

                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                  BDM

                                                                  ANOVA

                                                                  SDM

                                                                  27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                  BDM

                                                                  SDM

                                                                  Duncana

                                                                  5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                  919 507 1000

                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                  BDM

                                                                  58

                                                                  Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                  Descriptives

                                                                  SDP

                                                                  5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                  25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                  124650 107075 176293 690107

                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                  Model

                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                  Minimum Maximum

                                                                  Between-Component

                                                                  Variance

                                                                  BDP

                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                  SDP

                                                                  971 4 20 445

                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                  BDP

                                                                  ANOVA

                                                                  SDP

                                                                  155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                  242157 24

                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                  BDP

                                                                  SDP

                                                                  Duncana

                                                                  5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                  300 131 1000

                                                                  KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                  BDP

                                                                  59

                                                                  Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                  Descriptives

                                                                  HB

                                                                  5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                  25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                  95458 127857 180863 399305

                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                  Model

                                                                  N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                  Minimum Maximum

                                                                  Between-Component

                                                                  Variance

                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                  HB

                                                                  413 4 20 797

                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                  ANOVA

                                                                  HB

                                                                  91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                  147428 24

                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                  HB

                                                                  Duncana

                                                                  5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                  211 120 075

                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                  60

                                                                  Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                  Descriptives

                                                                  PVC

                                                                  ANOVA

                                                                  PVC

                                                                  466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                  PCV

                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                  PVC

                                                                  1570 4 20 221

                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                  PCV

                                                                  5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                  25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                  215926 375209 495111 2209140

                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                  Model

                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                  Minimum Maximum

                                                                  Between-Component

                                                                  Variance

                                                                  PCV

                                                                  PVC

                                                                  Duncana

                                                                  5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                  729 490 1000

                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                  PCV

                                                                  61

                                                                  Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                  Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                  Absorbansi 515 nm

                                                                  500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                  500040003000200010000

                                                                  025

                                                                  020

                                                                  015

                                                                  010

                                                                  005

                                                                  000

                                                                  X

                                                                  Y

                                                                  S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                  Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                  62

                                                                  Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                  Konsentrasi Uml protein

                                                                  Absorbansi 550 nm

                                                                  0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                  5004003002001000

                                                                  0025

                                                                  0020

                                                                  0015

                                                                  0010

                                                                  0005

                                                                  0000

                                                                  X

                                                                  Y

                                                                  S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                  Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                  • COVER
                                                                  • PERNYATAAN
                                                                  • ABSTRACT
                                                                  • RINGKASAN
                                                                  • Hak cipta
                                                                  • halaman judul
                                                                  • lembar pengesahan
                                                                  • PRAKATA
                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                  • DAFTAR ISI
                                                                  • DAFTAR TABEL
                                                                  • DAFTAR GAMBAR
                                                                  • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                  • PENDAHULUAN
                                                                  • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                  • BAHAN DAN METODE
                                                                  • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                  • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                  • DAFTAR PUSTAKA
                                                                  • LAMPIRAN13

                                                                    BAHAN DAN METODE

                                                                    Waktu dan Tempat Penelitian

                                                                    Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi

                                                                    Fakultas Kedokteran Hewan Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor selama 6

                                                                    bulan mulai dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009

                                                                    Bahan dan Alat

                                                                    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                                    1 Hewan coba

                                                                    Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

                                                                    (Rattus norvegicus L) strain Sprague-Dawley berumur delapan minggu dengan

                                                                    berat badan plusmn 200 gr berasal dari bagian hewan percobaan FKH-IPB

                                                                    2 Rokok

                                                                    Rokok yang digunakan adalah rokok kretek (Gudang garam) dengan

                                                                    kandungan seperti yang terlihat dalam tabel 2

                                                                    Tabel 2 Kandungan asap rokok kretek gudang garam menurut Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Jakarta

                                                                    Jenis Rokok Kandungan (mgbatang)

                                                                    Nikotin CO Tar Eugenol Gudang Garam

                                                                    Merah 276 1666 4577 1470

                                                                    Penetapan dosis ini ditentukan dengan melakukan percobaan pada 15

                                                                    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yaitu

                                                                    delapan batang rokok per enam puluh menithari enam batang rokok per enam

                                                                    puluh menithari dan empat batang rokok per enam puluh menithari

                                                                    pemberian dilakukan selama enam minggu (tiga puluh hari) Hewan yang mati

                                                                    setiap hari dicatat sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 Hasil percobaan

                                                                    tersaji pada (Tabel 3) Pada percobaan ini kematian tikus terjadi pada

                                                                    kelompok perlakuan pemaparan delapan dan enam batang rokok Kematian

                                                                    terjadi pada minggu kedua ketiga dan keempat pada dosis delapan batang

                                                                    rokok dan dosis enam batang rokok terjadi pada minggu ketiga keempat dan

                                                                    19

                                                                    kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                                    kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                                    rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                                    untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                                    menithari

                                                                    Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                                    Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                                    0 1 2 3 4 5 6

                                                                    Rokok

                                                                    8 batang60 menithari

                                                                    6 batang60 menithari

                                                                    4 batang60 menithari

                                                                    05 05 15 35 45 45 45

                                                                    05 05 05 25 35 45 45

                                                                    05 05 05 05 05 05 05

                                                                    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                                    3 Vitamin C

                                                                    Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                                    ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                                    biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                                    bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                                    minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                                    mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                                    badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                                    (Hariyatmi 2004)

                                                                    Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                                    Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                                    1500 mgkgbbhari

                                                                    3000 mgkgbbhari

                                                                    4500 mgkgbbhari

                                                                    427 mgkgbbhari

                                                                    857 mgkgbbhari

                                                                    1285 mgkgbbhari

                                                                    Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                                    sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                                    20

                                                                    yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                                    bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                                    tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                                    cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                                    penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                                    bbhari untuk tikus

                                                                    Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                                    Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                                    0 1 2 3 4 5 6

                                                                    Kontrol

                                                                    VitC 427 mgkgbbhari

                                                                    857 mgkgbbhari

                                                                    1285 mgkgbbhari

                                                                    05 05 05 05 05 05 05

                                                                    05 05 05 05 05 05 05

                                                                    05 05 05 05 05 05 05

                                                                    05 05 05 15 35 35 35

                                                                    Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                                    4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                                    murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                                    (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                                    bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                                    khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                                    hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                                    Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                                    Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                                    memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                                    penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                                    dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                                    kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                                    d d

                                                                    21

                                                                    g c a

                                                                    b

                                                                    de f

                                                                    A

                                                                    CE

                                                                    G

                                                                    B

                                                                    F

                                                                    D

                                                                    Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                                    Keterangan gambar

                                                                    a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                                    pemaparan asap rokok

                                                                    b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                                    chamber

                                                                    c Tempat pembakaran rokok

                                                                    d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                                    e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                                    f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                                    g Tabung oksigen

                                                                    Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                                    pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                                    menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                                    dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                                    Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                                    agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                                    chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                                    saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                                    melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                                    atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                                    kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                                    Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                                    spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                                    22

                                                                    hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                                    inkubator dan hematokrit reader

                                                                    Metode Penelitian

                                                                    Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                                    coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                                    1 Tahap Persiapan

                                                                    Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                                    ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                                    sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                                    minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                                    degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                                    pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                                    bersih

                                                                    Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                                    Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                                    terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                                    1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                                    dan tidak diberi vitamin C

                                                                    2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                                    rokok

                                                                    3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                                    vitamin C

                                                                    4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                    secara bersamaan

                                                                    23

                                                                    5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                    secara tidak bersamaan

                                                                    Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                                    diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                                    a Proses pemaparan

                                                                    Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                                    kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                                    dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                                    pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                                    pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                                    asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                                    rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                                    setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                                    pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                                    kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                                    perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                                    (a) (b) (c)

                                                                    Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                                    b Proses pemberian vitamin C

                                                                    Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                                    menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                                    Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                                    diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                                    24

                                                                    jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                                    setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                                    pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                                    Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                                    Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                                    dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                                    Hari Penelitian Perlakuan

                                                                    1 30 31 60 61

                                                                    P0

                                                                    P1

                                                                    Ket

                                                                    P2

                                                                    P3

                                                                    P4

                                                                    Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                                    Pemberian vitamin C

                                                                    Hari pengambilan sampel

                                                                    Pemaparan asap rokok

                                                                    3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                                    Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                                    pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                                    1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                                    a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                                    b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                                    25

                                                                    2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                    a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                    b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                    c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                    d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                    Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                    kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                    pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                    untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                    dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                    bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                    aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                    digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                    berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                    kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                    kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                    suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                    4 Tahapan Analisis

                                                                    a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                    (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                    1 Persiapan larutan standar

                                                                    Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                    mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                    mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                    yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                    17)

                                                                    2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                    Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                    berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                    ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                    sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                    26

                                                                    menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                    ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                    klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                    ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                    disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                    jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                    025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                    trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                    hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                    dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                    air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                    sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                    532 nm

                                                                    MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                    A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                    standar

                                                                    b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                    (Chen et al 1996)

                                                                    1 Persiapan Larutan Standar

                                                                    Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                    sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                    250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                    kurva standar (Lampiran 18)

                                                                    2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                    Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                    ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                    menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                    dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                    (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                    Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                    reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                    xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                    27

                                                                    superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                    ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                    gelombang 550 nm

                                                                    Reaksinya

                                                                    Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                    O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                    2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                    Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                    Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                    oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                    sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                    pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                    dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                    ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                    secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                    divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                    terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                    sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                    Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                    dikonversi dengan rumus

                                                                    SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                    A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                    standar

                                                                    28

                                                                    c Pengukuran Hematologi

                                                                    a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                    burker dan neubauer

                                                                    Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                    dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                    kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                    dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                    pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                    hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                    b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                    burker dan neubauer

                                                                    Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                    mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                    menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                    angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                    c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                    Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                    drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                    2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                    menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                    dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                    sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                    540 nm

                                                                    d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                    Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                    disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                    ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                    volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                    hematokrit reader

                                                                    29

                                                                    Analisis Data

                                                                    Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                    malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                    butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                    hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                    dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                    perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                    Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                    Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                    I = Banyaknya perlakuan

                                                                    J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                    μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                    Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                    sum ij= Random error dari percobaan

                                                                    HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                    Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                    Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                    mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                    keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                    lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                    juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                    telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                    asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                    Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                    perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                    kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                    (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                    ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                    rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                    (plt005) (Lampiran 3)

                                                                    0

                                                                    5000

                                                                    10 0

                                                                    15 0

                                                                    20 00

                                                                    25 00

                                                                    30000

                                                                    35 00

                                                                    Kad

                                                                    ar M

                                                                    DA

                                                                    (Ug

                                                                    0

                                                                    00

                                                                    00

                                                                    0

                                                                    0)

                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                    Perlakuan

                                                                    Kadar MDA pada Hati

                                                                    Kadar MDA pada Ginjal

                                                                    ab

                                                                    c

                                                                    bc

                                                                    a

                                                                    a bc

                                                                    c

                                                                    ab a

                                                                    Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                    mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                    tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                    31

                                                                    kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                    meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                    percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                    kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                    berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                    terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                    yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                    pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                    lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                    vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                    MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                    pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                    rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                    kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                    Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                    vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                    berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                    menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                    radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                    Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                    dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                    bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                    yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                    Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                    dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                    seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                    berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                    metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                    elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                    32

                                                                    yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                    demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                    dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                    tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                    disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                    dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                    tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                    sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                    metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                    menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                    antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                    Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                    salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                    dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                    Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                    yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                    sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                    oksidasi tersebut

                                                                    Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                    Hati dan Ginjal

                                                                    Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                    intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                    intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                    Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                    peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                    Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                    perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                    enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                    Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                    menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                    c

                                                                    33

                                                                    Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                    kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                    penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                    pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                    asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                    bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                    terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                    Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                    pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                    untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                    enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                    enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                    paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                    tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                    bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                    0

                                                                    100

                                                                    200

                                                                    300

                                                                    400

                                                                    500

                                                                    600

                                                                    Akt

                                                                    ivita

                                                                    s en

                                                                    zim

                                                                    SO

                                                                    D (U

                                                                    g)

                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                    Perlakuan

                                                                    Aktivitas SOD pada Hati

                                                                    Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                    a

                                                                    b

                                                                    bc c

                                                                    a

                                                                    ab

                                                                    bc

                                                                    c

                                                                    a

                                                                    bc

                                                                    Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                    pada semua perlakuan

                                                                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                    percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                    terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                    tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                    lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                    34

                                                                    SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                    terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                    waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                    vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                    lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                    yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                    elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                    enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                    Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                    melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                    sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                    elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                    relatif stabil

                                                                    Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                    gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                    quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                    pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                    Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                    selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                    besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                    menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                    Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                    pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                    tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                    penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                    metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                    disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                    metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                    pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                    Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                    35

                                                                    di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                    yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                    enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                    membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                    enzim antioksidan dalam hati

                                                                    Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                    jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                    ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                    lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                    pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                    hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                    disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                    mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                    yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                    mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                    yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                    kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                    Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                    terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                    ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                    toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                    mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                    dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                    sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                    mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                    Pengukuran Hematologi

                                                                    Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                    jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                    plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                    yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                    transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                    36

                                                                    gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                    hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                    1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                    Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                    disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                    BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                    terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                    kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                    BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                    rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                    rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                    Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                    jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                    632678

                                                                    868

                                                                    738 773

                                                                    0

                                                                    1

                                                                    2

                                                                    3

                                                                    4

                                                                    5

                                                                    6

                                                                    7

                                                                    8

                                                                    9

                                                                    Jum

                                                                    lah

                                                                    (Jut

                                                                    am

                                                                    m3 )

                                                                    P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                    a

                                                                    bc

                                                                    bcab

                                                                    Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                    dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                    37

                                                                    menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                    mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                    Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                    menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                    hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                    nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                    terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                    dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                    vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                    dan P1)

                                                                    Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                    mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                    jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                    jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                    sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                    juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                    balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                    melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                    mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                    membentuk butir darah merah yang baru

                                                                    2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                    Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                    gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                    yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                    Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                    jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                    Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                    mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                    terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                    asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                    dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                    38

                                                                    saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                    untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                    1111

                                                                    1470

                                                                    1849

                                                                    12511403

                                                                    02468

                                                                    101214161820

                                                                    Jum

                                                                    lah

                                                                    (Rib

                                                                    um

                                                                    m3 )

                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                    Perlakuan

                                                                    c

                                                                    ab

                                                                    ab b

                                                                    Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                    Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                    terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                    menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                    peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                    3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                    Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                    gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                    kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                    rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                    demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                    memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                    vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                    menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                    homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                    rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                    kontrol

                                                                    39

                                                                    18561657

                                                                    13391485

                                                                    1380

                                                                    02

                                                                    468

                                                                    101214

                                                                    161820

                                                                    cbcg

                                                                    )

                                                                    ab aa

                                                                    Jum

                                                                    lah

                                                                    (

                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                    Perlakuan

                                                                    Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                    4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                    Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                    gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                    kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                    40

                                                                    kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                    asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                    kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                    391 3965

                                                                    5113433 4452

                                                                    0

                                                                    10

                                                                    30

                                                                    40

                                                                    50

                                                                    60

                                                                    20Jum

                                                                    lah

                                                                    ()

                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                    Perlakuan

                                                                    a a c

                                                                    b b

                                                                    Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                    Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                    besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                    makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                    yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                    hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                    lambat (Guyton 1996)

                                                                    Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                    peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                    sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                    menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                    vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                    normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                    41

                                                                    KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                    Kesimpulan

                                                                    Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                    dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                    (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                    organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                    gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                    yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                    asap rokok

                                                                    Saran

                                                                    Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                    efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                    dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                    Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                    Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                    Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                    juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                    Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                    Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                    Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                    Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                    Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                    Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                    Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                    Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                    Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                    Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                    Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                    Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                    Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                    43

                                                                    Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                    Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                    Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                    Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                    Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                    Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                    Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                    Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                    Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                    Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                    Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                    Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                    Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                    Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                    Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                    44

                                                                    Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                    Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                    Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                    Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                    Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                    Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                    Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                    Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                    Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                    Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                    Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                    Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                    Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                    William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                    Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                    World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                    Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                    Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                    (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                    1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                    (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                    608 103 plusmn 104 103

                                                                    1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                    (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                    783 103 plusmn 126 103

                                                                    1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                    (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                    1404 103 plusmn 148 103

                                                                    1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                    5 0063 116959 730994

                                                                    832 103 plusmn 148 103

                                                                    1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                    5 0107 208855 1305347

                                                                    1258 103 plusmn 156 103

                                                                    46

                                                                    Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                    Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                    1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                    (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                    2433 103 plusmn 157 103

                                                                    1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                    (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                    2467 103 plusmn 303 103

                                                                    1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                    (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                    3242 103 plusmn 262 103

                                                                    1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                    2521 103 plusmn 225 103

                                                                    1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                    2882 103 plusmn 433 103

                                                                    47

                                                                    Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                    Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                    Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                    48

                                                                    Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                    1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                    (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                    056 103 plusmn 0059103

                                                                    1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                    (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                    051 103 plusmn 0071 103

                                                                    1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                    (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                    030 103 plusmn 0059 103

                                                                    1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                    046 103 plusmn 0095 103

                                                                    1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                    032 103 plusmn 0046103

                                                                    49

                                                                    Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                    Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                    1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                    (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                    049 103 plusmn 0037 103

                                                                    1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                    (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                    048 103 plusmn 010 103

                                                                    1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                    (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                    018 103 plusmn 011 103

                                                                    1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                    037 103 plusmn 006 103

                                                                    1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                    0276 103 plusmn 0089 103

                                                                    50

                                                                    Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                    Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                    P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                    P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                    P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                    P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                    P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                    51

                                                                    Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                    Perlakuan UlanganSDM

                                                                    (jutammsup3)SDP

                                                                    (ribummsup3)HB (gr)

                                                                    PVC ()

                                                                    1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                    (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                    1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                    (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                    1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                    (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                    1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                    1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                    52

                                                                    Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                    Perlakuan Butir darah

                                                                    merah (BDM) Butir darah putih

                                                                    (BDP) Hemoglobin

                                                                    (Hb) Hemtokit

                                                                    (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                    P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                    53

                                                                    Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                    Descriptives

                                                                    MDAHati

                                                                    5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                    25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                    1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                    Model

                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                    Between-Component

                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                    MDAHati

                                                                    356 4 20 837

                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                    ANOVA

                                                                    MDAHati

                                                                    23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                    MDAHati

                                                                    Duncana

                                                                    5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                    059 577 110

                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                    54

                                                                    Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                    Descriptives

                                                                    MDAGinjal

                                                                    5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                    25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                    1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                    Model

                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                    Minimum Maximum

                                                                    Between-Component

                                                                    Variance

                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                    MDAGinjal

                                                                    693 4 20 605

                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                    ANOVA

                                                                    MDAGinjal

                                                                    24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                    MDAGinjal

                                                                    Duncana

                                                                    5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                    655 065 065

                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                    55

                                                                    Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                    Descriptives

                                                                    SODHati

                                                                    5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                    25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                    50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                    Model

                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                    Minimum Maximum

                                                                    Between-Component

                                                                    Variance

                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                    SODHati

                                                                    825 4 20 525

                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                    ANOVA

                                                                    SODHati

                                                                    2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                    3531674 24

                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                    SODHati

                                                                    Duncana

                                                                    5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                    574 267 267

                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                    56

                                                                    Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                    Descriptives

                                                                    SODGinjal

                                                                    5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                    25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                    59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                    Model

                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                    Between-Component

                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                    SODGinjal

                                                                    1408 4 20 267

                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                    ANOVA

                                                                    SODGinjal

                                                                    3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                    SODGinjal

                                                                    Duncana

                                                                    5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                    111 091 058

                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                    57

                                                                    Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                    Descriptives

                                                                    SDM

                                                                    5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                    25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                    52176 60470 89442 123329

                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                    Model

                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                    Minimum Maximum

                                                                    Between-Component

                                                                    Variance

                                                                    BDM

                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                    SDM

                                                                    1838 4 20 161

                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                    BDM

                                                                    ANOVA

                                                                    SDM

                                                                    27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                    BDM

                                                                    SDM

                                                                    Duncana

                                                                    5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                    919 507 1000

                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                    BDM

                                                                    58

                                                                    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                    Descriptives

                                                                    SDP

                                                                    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                    124650 107075 176293 690107

                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                    Model

                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                    Minimum Maximum

                                                                    Between-Component

                                                                    Variance

                                                                    BDP

                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                    SDP

                                                                    971 4 20 445

                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                    BDP

                                                                    ANOVA

                                                                    SDP

                                                                    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                    242157 24

                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                    BDP

                                                                    SDP

                                                                    Duncana

                                                                    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                    300 131 1000

                                                                    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                    BDP

                                                                    59

                                                                    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                    Descriptives

                                                                    HB

                                                                    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                    95458 127857 180863 399305

                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                    Model

                                                                    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                    Minimum Maximum

                                                                    Between-Component

                                                                    Variance

                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                    HB

                                                                    413 4 20 797

                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                    ANOVA

                                                                    HB

                                                                    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                    147428 24

                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                    HB

                                                                    Duncana

                                                                    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                    211 120 075

                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                    60

                                                                    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                    Descriptives

                                                                    PVC

                                                                    ANOVA

                                                                    PVC

                                                                    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                    PCV

                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                    PVC

                                                                    1570 4 20 221

                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                    PCV

                                                                    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                    215926 375209 495111 2209140

                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                    Model

                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                    Minimum Maximum

                                                                    Between-Component

                                                                    Variance

                                                                    PCV

                                                                    PVC

                                                                    Duncana

                                                                    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                    729 490 1000

                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                    PCV

                                                                    61

                                                                    Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                    Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                    Absorbansi 515 nm

                                                                    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                    500040003000200010000

                                                                    025

                                                                    020

                                                                    015

                                                                    010

                                                                    005

                                                                    000

                                                                    X

                                                                    Y

                                                                    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                    62

                                                                    Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                    Konsentrasi Uml protein

                                                                    Absorbansi 550 nm

                                                                    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                    5004003002001000

                                                                    0025

                                                                    0020

                                                                    0015

                                                                    0010

                                                                    0005

                                                                    0000

                                                                    X

                                                                    Y

                                                                    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                    • COVER
                                                                    • PERNYATAAN
                                                                    • ABSTRACT
                                                                    • RINGKASAN
                                                                    • Hak cipta
                                                                    • halaman judul
                                                                    • lembar pengesahan
                                                                    • PRAKATA
                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                    • DAFTAR ISI
                                                                    • DAFTAR TABEL
                                                                    • DAFTAR GAMBAR
                                                                    • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                    • PENDAHULUAN
                                                                    • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                    • BAHAN DAN METODE
                                                                    • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                    • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                    • DAFTAR PUSTAKA
                                                                    • LAMPIRAN13

                                                                      19

                                                                      kelima Untuk dosis empat batang rokok per enam puluh menit tidak terjadi

                                                                      kematian Dari hasil tersebut diatas ditetapkan bahwa pemberian empat batang

                                                                      rokok per enam puluh menit aman Sehingga dosis pemaparan yang dipakai

                                                                      untuk penelitian selanjutnya adalah empat batang rokok per enam puluh

                                                                      menithari

                                                                      Tabel 3 Jumlah tikus yang mati pada percobaan pendahuluan penentuan dosis pemaparan asap rokok

                                                                      Kelompok Pemaparan Letalitas minggu ke-

                                                                      0 1 2 3 4 5 6

                                                                      Rokok

                                                                      8 batang60 menithari

                                                                      6 batang60 menithari

                                                                      4 batang60 menithari

                                                                      05 05 15 35 45 45 45

                                                                      05 05 05 25 35 45 45

                                                                      05 05 05 05 05 05 05

                                                                      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                                      3 Vitamin C

                                                                      Penetapan dosis ditentukan dengan melakukan percobaan pada lima belas

                                                                      ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok pemberian dosis yang

                                                                      biasa digunakan oleh manusia Adapun dosis tersebut adalah 1500 mgkg

                                                                      bbhari 3000 mgkg bbhari dan 4500 mgkg bbhari pemberian selama enam

                                                                      minggu Sehingga konversi dosis vitamin C yang diberikan untuk tikus

                                                                      mengikuti tabel 3 diatas Nilai konversi dosis diperoleh dengan rumus Berat

                                                                      badan tikus (gr) berat badan manusia (gr) x dosis vitamin C yang diberikan

                                                                      (Hariyatmi 2004)

                                                                      Tabel 4 Nilai konversi berat badan manusia ke berat badan tikus

                                                                      Dosis Manusia Dosis Tikus

                                                                      1500 mgkgbbhari

                                                                      3000 mgkgbbhari

                                                                      4500 mgkgbbhari

                                                                      427 mgkgbbhari

                                                                      857 mgkgbbhari

                                                                      1285 mgkgbbhari

                                                                      Hasil yang didapatkan adalah jumlah hewan yang mati setiap hari dicatat

                                                                      sebagai tolak ukur untuk menentukan LD50 (Tabel 4) Pada percobaan ini tikus

                                                                      20

                                                                      yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                                      bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                                      tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                                      cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                                      penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                                      bbhari untuk tikus

                                                                      Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                                      Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                                      0 1 2 3 4 5 6

                                                                      Kontrol

                                                                      VitC 427 mgkgbbhari

                                                                      857 mgkgbbhari

                                                                      1285 mgkgbbhari

                                                                      05 05 05 05 05 05 05

                                                                      05 05 05 05 05 05 05

                                                                      05 05 05 05 05 05 05

                                                                      05 05 05 15 35 35 35

                                                                      Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                                      4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                                      murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                                      (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                                      bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                                      khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                                      hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                                      Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                                      Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                                      memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                                      penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                                      dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                                      kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                                      d d

                                                                      21

                                                                      g c a

                                                                      b

                                                                      de f

                                                                      A

                                                                      CE

                                                                      G

                                                                      B

                                                                      F

                                                                      D

                                                                      Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                                      Keterangan gambar

                                                                      a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                                      pemaparan asap rokok

                                                                      b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                                      chamber

                                                                      c Tempat pembakaran rokok

                                                                      d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                                      e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                                      f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                                      g Tabung oksigen

                                                                      Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                                      pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                                      menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                                      dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                                      Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                                      agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                                      chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                                      saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                                      melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                                      atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                                      kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                                      Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                                      spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                                      22

                                                                      hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                                      inkubator dan hematokrit reader

                                                                      Metode Penelitian

                                                                      Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                                      coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                                      1 Tahap Persiapan

                                                                      Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                                      ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                                      sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                                      minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                                      degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                                      pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                                      bersih

                                                                      Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                                      Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                                      terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                                      1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                                      dan tidak diberi vitamin C

                                                                      2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                                      rokok

                                                                      3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                                      vitamin C

                                                                      4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                      secara bersamaan

                                                                      23

                                                                      5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                      secara tidak bersamaan

                                                                      Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                                      diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                                      a Proses pemaparan

                                                                      Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                                      kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                                      dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                                      pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                                      pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                                      asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                                      rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                                      setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                                      pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                                      kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                                      perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                                      (a) (b) (c)

                                                                      Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                                      b Proses pemberian vitamin C

                                                                      Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                                      menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                                      Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                                      diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                                      24

                                                                      jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                                      setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                                      pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                                      Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                                      Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                                      dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                                      Hari Penelitian Perlakuan

                                                                      1 30 31 60 61

                                                                      P0

                                                                      P1

                                                                      Ket

                                                                      P2

                                                                      P3

                                                                      P4

                                                                      Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                                      Pemberian vitamin C

                                                                      Hari pengambilan sampel

                                                                      Pemaparan asap rokok

                                                                      3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                                      Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                                      pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                                      1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                                      a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                                      b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                                      25

                                                                      2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                      a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                      b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                      c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                      d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                      Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                      kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                      pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                      untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                      dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                      bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                      aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                      digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                      berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                      kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                      kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                      suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                      4 Tahapan Analisis

                                                                      a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                      (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                      1 Persiapan larutan standar

                                                                      Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                      mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                      mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                      yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                      17)

                                                                      2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                      Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                      berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                      ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                      sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                      26

                                                                      menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                      ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                      klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                      ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                      disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                      jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                      025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                      trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                      hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                      dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                      air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                      sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                      532 nm

                                                                      MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                      A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                      standar

                                                                      b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                      (Chen et al 1996)

                                                                      1 Persiapan Larutan Standar

                                                                      Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                      sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                      250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                      kurva standar (Lampiran 18)

                                                                      2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                      Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                      ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                      menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                      dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                      (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                      Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                      reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                      xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                      27

                                                                      superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                      ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                      gelombang 550 nm

                                                                      Reaksinya

                                                                      Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                      O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                      2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                      Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                      Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                      oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                      sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                      pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                      dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                      ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                      secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                      divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                      terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                      sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                      Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                      dikonversi dengan rumus

                                                                      SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                      A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                      standar

                                                                      28

                                                                      c Pengukuran Hematologi

                                                                      a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                      burker dan neubauer

                                                                      Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                      dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                      kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                      dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                      pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                      hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                      b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                      burker dan neubauer

                                                                      Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                      mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                      menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                      angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                      c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                      Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                      drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                      2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                      menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                      dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                      sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                      540 nm

                                                                      d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                      Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                      disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                      ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                      volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                      hematokrit reader

                                                                      29

                                                                      Analisis Data

                                                                      Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                      malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                      butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                      hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                      dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                      perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                      Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                      Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                      I = Banyaknya perlakuan

                                                                      J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                      μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                      Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                      sum ij= Random error dari percobaan

                                                                      HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                      Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                      Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                      mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                      keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                      lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                      juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                      telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                      asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                      Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                      perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                      kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                      (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                      ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                      rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                      (plt005) (Lampiran 3)

                                                                      0

                                                                      5000

                                                                      10 0

                                                                      15 0

                                                                      20 00

                                                                      25 00

                                                                      30000

                                                                      35 00

                                                                      Kad

                                                                      ar M

                                                                      DA

                                                                      (Ug

                                                                      0

                                                                      00

                                                                      00

                                                                      0

                                                                      0)

                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                      Perlakuan

                                                                      Kadar MDA pada Hati

                                                                      Kadar MDA pada Ginjal

                                                                      ab

                                                                      c

                                                                      bc

                                                                      a

                                                                      a bc

                                                                      c

                                                                      ab a

                                                                      Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                      mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                      tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                      31

                                                                      kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                      meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                      percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                      kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                      berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                      terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                      yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                      pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                      lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                      vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                      MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                      pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                      rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                      kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                      Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                      vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                      berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                      menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                      radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                      Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                      dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                      bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                      yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                      Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                      dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                      seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                      berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                      metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                      elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                      32

                                                                      yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                      demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                      dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                      tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                      disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                      dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                      tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                      sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                      metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                      menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                      antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                      Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                      salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                      dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                      Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                      yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                      sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                      oksidasi tersebut

                                                                      Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                      Hati dan Ginjal

                                                                      Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                      intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                      intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                      Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                      peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                      Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                      perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                      enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                      Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                      menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                      c

                                                                      33

                                                                      Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                      kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                      penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                      pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                      asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                      bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                      terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                      Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                      pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                      untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                      enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                      enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                      paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                      tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                      bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                      0

                                                                      100

                                                                      200

                                                                      300

                                                                      400

                                                                      500

                                                                      600

                                                                      Akt

                                                                      ivita

                                                                      s en

                                                                      zim

                                                                      SO

                                                                      D (U

                                                                      g)

                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                      Perlakuan

                                                                      Aktivitas SOD pada Hati

                                                                      Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                      a

                                                                      b

                                                                      bc c

                                                                      a

                                                                      ab

                                                                      bc

                                                                      c

                                                                      a

                                                                      bc

                                                                      Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                      pada semua perlakuan

                                                                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                      percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                      terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                      tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                      lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                      34

                                                                      SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                      terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                      waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                      vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                      lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                      yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                      elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                      enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                      Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                      melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                      sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                      elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                      relatif stabil

                                                                      Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                      gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                      quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                      pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                      Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                      selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                      besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                      menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                      Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                      pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                      tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                      penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                      metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                      disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                      metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                      pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                      Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                      35

                                                                      di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                      yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                      enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                      membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                      enzim antioksidan dalam hati

                                                                      Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                      jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                      ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                      lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                      pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                      hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                      disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                      mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                      yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                      mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                      yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                      kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                      Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                      terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                      ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                      toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                      mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                      dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                      sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                      mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                      Pengukuran Hematologi

                                                                      Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                      jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                      plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                      yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                      transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                      36

                                                                      gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                      hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                      1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                      Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                      disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                      BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                      terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                      kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                      BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                      rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                      rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                      Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                      jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                      632678

                                                                      868

                                                                      738 773

                                                                      0

                                                                      1

                                                                      2

                                                                      3

                                                                      4

                                                                      5

                                                                      6

                                                                      7

                                                                      8

                                                                      9

                                                                      Jum

                                                                      lah

                                                                      (Jut

                                                                      am

                                                                      m3 )

                                                                      P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                      a

                                                                      bc

                                                                      bcab

                                                                      Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                      dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                      37

                                                                      menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                      mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                      Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                      menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                      hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                      nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                      terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                      dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                      vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                      dan P1)

                                                                      Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                      mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                      jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                      jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                      sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                      juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                      balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                      melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                      mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                      membentuk butir darah merah yang baru

                                                                      2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                      Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                      gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                      yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                      Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                      jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                      Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                      mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                      terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                      asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                      dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                      38

                                                                      saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                      untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                      1111

                                                                      1470

                                                                      1849

                                                                      12511403

                                                                      02468

                                                                      101214161820

                                                                      Jum

                                                                      lah

                                                                      (Rib

                                                                      um

                                                                      m3 )

                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                      Perlakuan

                                                                      c

                                                                      ab

                                                                      ab b

                                                                      Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                      Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                      terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                      menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                      peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                      3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                      Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                      gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                      kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                      rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                      demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                      memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                      vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                      menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                      homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                      rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                      kontrol

                                                                      39

                                                                      18561657

                                                                      13391485

                                                                      1380

                                                                      02

                                                                      468

                                                                      101214

                                                                      161820

                                                                      cbcg

                                                                      )

                                                                      ab aa

                                                                      Jum

                                                                      lah

                                                                      (

                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                      Perlakuan

                                                                      Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                      4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                      Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                      gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                      kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                      40

                                                                      kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                      asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                      kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                      391 3965

                                                                      5113433 4452

                                                                      0

                                                                      10

                                                                      30

                                                                      40

                                                                      50

                                                                      60

                                                                      20Jum

                                                                      lah

                                                                      ()

                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                      Perlakuan

                                                                      a a c

                                                                      b b

                                                                      Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                      Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                      besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                      makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                      yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                      hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                      lambat (Guyton 1996)

                                                                      Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                      peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                      sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                      menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                      vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                      normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                      41

                                                                      KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                      Kesimpulan

                                                                      Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                      dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                      (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                      organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                      gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                      yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                      asap rokok

                                                                      Saran

                                                                      Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                      efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                      dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                                      Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                      Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                      Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                      juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                      Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                      Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                      Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                      Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                      Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                      Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                      Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                      Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                      Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                      Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                      Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                      Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                      Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                      43

                                                                      Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                      Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                      Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                      Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                      Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                      Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                      Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                      Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                      Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                      Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                      Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                      Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                      Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                      Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                      Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                      44

                                                                      Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                      Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                      Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                      Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                      Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                      Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                      Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                      Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                      Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                      Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                      Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                      Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                      Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                      William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                      Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                      World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                      Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                      Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                      (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                      1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                      (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                      608 103 plusmn 104 103

                                                                      1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                      (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                      783 103 plusmn 126 103

                                                                      1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                      (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                      1404 103 plusmn 148 103

                                                                      1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                      5 0063 116959 730994

                                                                      832 103 plusmn 148 103

                                                                      1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                      5 0107 208855 1305347

                                                                      1258 103 plusmn 156 103

                                                                      46

                                                                      Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                      Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                      1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                      (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                      2433 103 plusmn 157 103

                                                                      1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                      (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                      2467 103 plusmn 303 103

                                                                      1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                      (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                      3242 103 plusmn 262 103

                                                                      1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                      2521 103 plusmn 225 103

                                                                      1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                      2882 103 plusmn 433 103

                                                                      47

                                                                      Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                      Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                      Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                      48

                                                                      Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                      1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                      (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                      056 103 plusmn 0059103

                                                                      1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                      (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                      051 103 plusmn 0071 103

                                                                      1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                      (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                      030 103 plusmn 0059 103

                                                                      1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                      046 103 plusmn 0095 103

                                                                      1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                      032 103 plusmn 0046103

                                                                      49

                                                                      Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                      Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                      1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                      (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                      049 103 plusmn 0037 103

                                                                      1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                      (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                      048 103 plusmn 010 103

                                                                      1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                      (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                      018 103 plusmn 011 103

                                                                      1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                      037 103 plusmn 006 103

                                                                      1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                      0276 103 plusmn 0089 103

                                                                      50

                                                                      Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                      Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                      P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                      P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                      P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                      P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                      P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                      51

                                                                      Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                      Perlakuan UlanganSDM

                                                                      (jutammsup3)SDP

                                                                      (ribummsup3)HB (gr)

                                                                      PVC ()

                                                                      1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                      (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                      1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                      (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                      1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                      (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                      1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                      1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                      52

                                                                      Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                      Perlakuan Butir darah

                                                                      merah (BDM) Butir darah putih

                                                                      (BDP) Hemoglobin

                                                                      (Hb) Hemtokit

                                                                      (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                      P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                      53

                                                                      Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                      Descriptives

                                                                      MDAHati

                                                                      5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                      25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                      1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                      Model

                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                      Between-Component

                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                      MDAHati

                                                                      356 4 20 837

                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                      ANOVA

                                                                      MDAHati

                                                                      23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                      MDAHati

                                                                      Duncana

                                                                      5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                      059 577 110

                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                      54

                                                                      Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                      Descriptives

                                                                      MDAGinjal

                                                                      5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                      25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                      1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                      Model

                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                      Minimum Maximum

                                                                      Between-Component

                                                                      Variance

                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                      MDAGinjal

                                                                      693 4 20 605

                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                      ANOVA

                                                                      MDAGinjal

                                                                      24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                      MDAGinjal

                                                                      Duncana

                                                                      5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                      655 065 065

                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                      55

                                                                      Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                      Descriptives

                                                                      SODHati

                                                                      5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                      25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                      50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                      Model

                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                      Minimum Maximum

                                                                      Between-Component

                                                                      Variance

                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                      SODHati

                                                                      825 4 20 525

                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                      ANOVA

                                                                      SODHati

                                                                      2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                      3531674 24

                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                      SODHati

                                                                      Duncana

                                                                      5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                      574 267 267

                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                      56

                                                                      Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                      Descriptives

                                                                      SODGinjal

                                                                      5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                      25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                      59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                      Model

                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                      Between-Component

                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                      SODGinjal

                                                                      1408 4 20 267

                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                      ANOVA

                                                                      SODGinjal

                                                                      3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                      SODGinjal

                                                                      Duncana

                                                                      5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                      111 091 058

                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                      57

                                                                      Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                      Descriptives

                                                                      SDM

                                                                      5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                      25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                      52176 60470 89442 123329

                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                      Model

                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                      Minimum Maximum

                                                                      Between-Component

                                                                      Variance

                                                                      BDM

                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                      SDM

                                                                      1838 4 20 161

                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                      BDM

                                                                      ANOVA

                                                                      SDM

                                                                      27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                      BDM

                                                                      SDM

                                                                      Duncana

                                                                      5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                      919 507 1000

                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                      BDM

                                                                      58

                                                                      Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                      Descriptives

                                                                      SDP

                                                                      5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                      25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                      124650 107075 176293 690107

                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                      Model

                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                      Minimum Maximum

                                                                      Between-Component

                                                                      Variance

                                                                      BDP

                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                      SDP

                                                                      971 4 20 445

                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                      BDP

                                                                      ANOVA

                                                                      SDP

                                                                      155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                      242157 24

                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                      BDP

                                                                      SDP

                                                                      Duncana

                                                                      5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                      300 131 1000

                                                                      KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                      BDP

                                                                      59

                                                                      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                      Descriptives

                                                                      HB

                                                                      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                      95458 127857 180863 399305

                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                      Model

                                                                      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                      Minimum Maximum

                                                                      Between-Component

                                                                      Variance

                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                      HB

                                                                      413 4 20 797

                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                      ANOVA

                                                                      HB

                                                                      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                      147428 24

                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                      HB

                                                                      Duncana

                                                                      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                      211 120 075

                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                      60

                                                                      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                      Descriptives

                                                                      PVC

                                                                      ANOVA

                                                                      PVC

                                                                      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                      PCV

                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                      PVC

                                                                      1570 4 20 221

                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                      PCV

                                                                      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                      215926 375209 495111 2209140

                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                      Model

                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                      Minimum Maximum

                                                                      Between-Component

                                                                      Variance

                                                                      PCV

                                                                      PVC

                                                                      Duncana

                                                                      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                      729 490 1000

                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                      PCV

                                                                      61

                                                                      Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                      Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                      Absorbansi 515 nm

                                                                      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                      500040003000200010000

                                                                      025

                                                                      020

                                                                      015

                                                                      010

                                                                      005

                                                                      000

                                                                      X

                                                                      Y

                                                                      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                      62

                                                                      Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                      Konsentrasi Uml protein

                                                                      Absorbansi 550 nm

                                                                      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                      5004003002001000

                                                                      0025

                                                                      0020

                                                                      0015

                                                                      0010

                                                                      0005

                                                                      0000

                                                                      X

                                                                      Y

                                                                      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                      • COVER
                                                                      • PERNYATAAN
                                                                      • ABSTRACT
                                                                      • RINGKASAN
                                                                      • Hak cipta
                                                                      • halaman judul
                                                                      • lembar pengesahan
                                                                      • PRAKATA
                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                      • DAFTAR ISI
                                                                      • DAFTAR TABEL
                                                                      • DAFTAR GAMBAR
                                                                      • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                      • PENDAHULUAN
                                                                      • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                      • BAHAN DAN METODE
                                                                      • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                      • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                      • DAFTAR PUSTAKA
                                                                      • LAMPIRAN13

                                                                        20

                                                                        yang mati adalah tikus yang diberi vitamin C dengan dosis 4500 mgkg

                                                                        bbhari untuk manusia atau 1285 mgkg bbhari untuk tikus Kematian tikus

                                                                        tersebut terjadi pada minggu ketiga dan keempat dengan feases berbentuk

                                                                        cairan Dengan demikian dosis yang dianggap aman untuk digunakan pada

                                                                        penelitian ini adalah dosis 3000 mgkg bbhari untuk manusia atau 857 mgkg

                                                                        bbhari untuk tikus

                                                                        Tabel 5 Jumlah tikus yang mati pada percobaan penentuan dosis vitamin C

                                                                        Kelompok tikus Letalitas minggu ke-

                                                                        0 1 2 3 4 5 6

                                                                        Kontrol

                                                                        VitC 427 mgkgbbhari

                                                                        857 mgkgbbhari

                                                                        1285 mgkgbbhari

                                                                        05 05 05 05 05 05 05

                                                                        05 05 05 05 05 05 05

                                                                        05 05 05 05 05 05 05

                                                                        05 05 05 15 35 35 35

                                                                        Letalitas Jumlah hewan yang matijumlah hewan uji

                                                                        4 Bahan yang digunakan untuk analisis enzim SOD dan MDA adalah SOD

                                                                        murni (Sigma USA) larutan cytochrom c (Sigma USA) larutan xantin

                                                                        (Sigma USA) larutan xantin oksidase (Sigma USA) TBA BHT dan bahan-

                                                                        bahan kimia lainnya seperti buffer potasium fosfat aquades dan

                                                                        khloroformetanol serta bahan untuk mengukur hematologi seperti larutan

                                                                        hayem larutan turk dan reagen drabkins

                                                                        Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

                                                                        Smoking chamber (Gambar 3) Smoking chamber merupakan alat untuk

                                                                        memaparkan asap rokok pada hewan coba Alat ini dirancang khusus dalam

                                                                        penelitian ini yang terbuat dari plastik dengan ukuran 385x285x225 cm yang

                                                                        dilengkapi dengan ventilasi dua buah air pump dua buah pipa plastik tabung

                                                                        kecil berbentuk gelas tabung oksigen dan tempat pembakaran rokok

                                                                        d d

                                                                        21

                                                                        g c a

                                                                        b

                                                                        de f

                                                                        A

                                                                        CE

                                                                        G

                                                                        B

                                                                        F

                                                                        D

                                                                        Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                                        Keterangan gambar

                                                                        a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                                        pemaparan asap rokok

                                                                        b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                                        chamber

                                                                        c Tempat pembakaran rokok

                                                                        d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                                        e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                                        f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                                        g Tabung oksigen

                                                                        Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                                        pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                                        menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                                        dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                                        Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                                        agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                                        chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                                        saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                                        melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                                        atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                                        kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                                        Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                                        spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                                        22

                                                                        hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                                        inkubator dan hematokrit reader

                                                                        Metode Penelitian

                                                                        Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                                        coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                                        1 Tahap Persiapan

                                                                        Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                                        ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                                        sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                                        minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                                        degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                                        pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                                        bersih

                                                                        Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                                        Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                                        terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                                        1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                                        dan tidak diberi vitamin C

                                                                        2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                                        rokok

                                                                        3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                                        vitamin C

                                                                        4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                        secara bersamaan

                                                                        23

                                                                        5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                        secara tidak bersamaan

                                                                        Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                                        diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                                        a Proses pemaparan

                                                                        Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                                        kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                                        dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                                        pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                                        pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                                        asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                                        rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                                        setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                                        pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                                        kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                                        perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                                        (a) (b) (c)

                                                                        Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                                        b Proses pemberian vitamin C

                                                                        Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                                        menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                                        Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                                        diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                                        24

                                                                        jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                                        setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                                        pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                                        Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                                        Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                                        dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                                        Hari Penelitian Perlakuan

                                                                        1 30 31 60 61

                                                                        P0

                                                                        P1

                                                                        Ket

                                                                        P2

                                                                        P3

                                                                        P4

                                                                        Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                                        Pemberian vitamin C

                                                                        Hari pengambilan sampel

                                                                        Pemaparan asap rokok

                                                                        3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                                        Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                                        pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                                        1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                                        a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                                        b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                                        25

                                                                        2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                        a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                        b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                        c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                        d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                        Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                        kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                        pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                        untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                        dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                        bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                        aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                        digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                        berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                        kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                        kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                        suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                        4 Tahapan Analisis

                                                                        a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                        (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                        1 Persiapan larutan standar

                                                                        Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                        mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                        mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                        yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                        17)

                                                                        2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                        Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                        berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                        ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                        sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                        26

                                                                        menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                        ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                        klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                        ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                        disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                        jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                        025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                        trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                        hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                        dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                        air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                        sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                        532 nm

                                                                        MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                        A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                        standar

                                                                        b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                        (Chen et al 1996)

                                                                        1 Persiapan Larutan Standar

                                                                        Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                        sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                        250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                        kurva standar (Lampiran 18)

                                                                        2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                        Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                        ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                        menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                        dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                        (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                        Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                        reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                        xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                        27

                                                                        superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                        ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                        gelombang 550 nm

                                                                        Reaksinya

                                                                        Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                        O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                        2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                        Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                        Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                        oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                        sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                        pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                        dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                        ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                        secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                        divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                        terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                        sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                        Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                        dikonversi dengan rumus

                                                                        SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                        A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                        standar

                                                                        28

                                                                        c Pengukuran Hematologi

                                                                        a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                        burker dan neubauer

                                                                        Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                        dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                        kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                        dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                        pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                        hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                        b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                        burker dan neubauer

                                                                        Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                        mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                        menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                        angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                        c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                        Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                        drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                        2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                        menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                        dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                        sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                        540 nm

                                                                        d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                        Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                        disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                        ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                        volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                        hematokrit reader

                                                                        29

                                                                        Analisis Data

                                                                        Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                        malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                        butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                        hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                        dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                        perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                        Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                        Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                        I = Banyaknya perlakuan

                                                                        J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                        μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                        Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                        sum ij= Random error dari percobaan

                                                                        HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                        Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                        Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                        mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                        keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                        lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                        juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                        telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                        asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                        Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                        perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                        kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                        (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                        ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                        rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                        (plt005) (Lampiran 3)

                                                                        0

                                                                        5000

                                                                        10 0

                                                                        15 0

                                                                        20 00

                                                                        25 00

                                                                        30000

                                                                        35 00

                                                                        Kad

                                                                        ar M

                                                                        DA

                                                                        (Ug

                                                                        0

                                                                        00

                                                                        00

                                                                        0

                                                                        0)

                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                        Perlakuan

                                                                        Kadar MDA pada Hati

                                                                        Kadar MDA pada Ginjal

                                                                        ab

                                                                        c

                                                                        bc

                                                                        a

                                                                        a bc

                                                                        c

                                                                        ab a

                                                                        Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                        mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                        tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                        31

                                                                        kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                        meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                        percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                        kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                        berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                        terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                        yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                        pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                        lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                        vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                        MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                        pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                        rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                        kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                        Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                        vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                        berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                        menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                        radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                        Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                        dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                        bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                        yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                        Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                        dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                        seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                        berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                        metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                        elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                        32

                                                                        yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                        demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                        dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                        tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                        disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                        dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                        tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                        sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                        metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                        menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                        antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                        Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                        salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                        dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                        Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                        yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                        sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                        oksidasi tersebut

                                                                        Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                        Hati dan Ginjal

                                                                        Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                        intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                        intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                        Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                        peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                        Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                        perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                        enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                        Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                        menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                        c

                                                                        33

                                                                        Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                        kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                        penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                        pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                        asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                        bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                        terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                        Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                        pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                        untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                        enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                        enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                        paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                        tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                        bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                        0

                                                                        100

                                                                        200

                                                                        300

                                                                        400

                                                                        500

                                                                        600

                                                                        Akt

                                                                        ivita

                                                                        s en

                                                                        zim

                                                                        SO

                                                                        D (U

                                                                        g)

                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                        Perlakuan

                                                                        Aktivitas SOD pada Hati

                                                                        Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                        a

                                                                        b

                                                                        bc c

                                                                        a

                                                                        ab

                                                                        bc

                                                                        c

                                                                        a

                                                                        bc

                                                                        Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                        pada semua perlakuan

                                                                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                        percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                        terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                        tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                        lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                        34

                                                                        SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                        terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                        waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                        vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                        lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                        yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                        elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                        enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                        Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                        melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                        sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                        elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                        relatif stabil

                                                                        Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                        gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                        quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                        pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                        Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                        selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                        besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                        menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                        Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                        pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                        tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                        penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                        metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                        disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                        metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                        pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                        Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                        35

                                                                        di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                        yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                        enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                        membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                        enzim antioksidan dalam hati

                                                                        Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                        jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                        ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                        lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                        pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                        hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                        disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                        mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                        yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                        mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                        yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                        kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                        Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                        terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                        ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                        toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                        mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                        dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                        sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                        mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                        Pengukuran Hematologi

                                                                        Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                        jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                        plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                        yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                        transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                        36

                                                                        gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                        hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                        1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                        Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                        disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                        BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                        terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                        kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                        BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                        rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                        rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                        Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                        jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                        632678

                                                                        868

                                                                        738 773

                                                                        0

                                                                        1

                                                                        2

                                                                        3

                                                                        4

                                                                        5

                                                                        6

                                                                        7

                                                                        8

                                                                        9

                                                                        Jum

                                                                        lah

                                                                        (Jut

                                                                        am

                                                                        m3 )

                                                                        P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                        a

                                                                        bc

                                                                        bcab

                                                                        Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                        dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                        37

                                                                        menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                        mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                        Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                        menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                        hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                        nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                        terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                        dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                        vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                        dan P1)

                                                                        Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                        mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                        jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                        jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                        sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                        juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                        balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                        melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                        mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                        membentuk butir darah merah yang baru

                                                                        2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                        Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                        gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                        yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                        Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                        jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                        Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                        mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                        terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                        asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                        dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                        38

                                                                        saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                        untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                        1111

                                                                        1470

                                                                        1849

                                                                        12511403

                                                                        02468

                                                                        101214161820

                                                                        Jum

                                                                        lah

                                                                        (Rib

                                                                        um

                                                                        m3 )

                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                        Perlakuan

                                                                        c

                                                                        ab

                                                                        ab b

                                                                        Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                        Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                        terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                        menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                        peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                        3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                        Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                        gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                        kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                        rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                        demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                        memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                        vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                        menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                        homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                        rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                        kontrol

                                                                        39

                                                                        18561657

                                                                        13391485

                                                                        1380

                                                                        02

                                                                        468

                                                                        101214

                                                                        161820

                                                                        cbcg

                                                                        )

                                                                        ab aa

                                                                        Jum

                                                                        lah

                                                                        (

                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                        Perlakuan

                                                                        Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                        4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                        Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                        gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                        kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                        40

                                                                        kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                        asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                        kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                        391 3965

                                                                        5113433 4452

                                                                        0

                                                                        10

                                                                        30

                                                                        40

                                                                        50

                                                                        60

                                                                        20Jum

                                                                        lah

                                                                        ()

                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                        Perlakuan

                                                                        a a c

                                                                        b b

                                                                        Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                        Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                        besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                        makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                        yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                        hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                        lambat (Guyton 1996)

                                                                        Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                        peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                        sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                        menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                        vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                        normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                        41

                                                                        KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                        Kesimpulan

                                                                        Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                        dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                        (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                        organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                        gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                        yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                        asap rokok

                                                                        Saran

                                                                        Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                        efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                        dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                                        Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                        Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                        Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                        juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                        Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                        Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                        Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                        Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                        Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                        Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                        Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                        Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                        Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                        Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                        Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                        Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                        Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                        43

                                                                        Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                        Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                        Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                        Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                        Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                        Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                        Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                        Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                        Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                        Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                        Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                        Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                        Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                        Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                        Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                        44

                                                                        Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                        Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                        Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                        Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                        Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                        Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                        Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                        Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                        Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                        Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                        Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                        Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                        Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                        William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                        Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                        World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                        Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                        Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                        (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                        1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                        (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                        608 103 plusmn 104 103

                                                                        1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                        (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                        783 103 plusmn 126 103

                                                                        1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                        (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                        1404 103 plusmn 148 103

                                                                        1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                        5 0063 116959 730994

                                                                        832 103 plusmn 148 103

                                                                        1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                        5 0107 208855 1305347

                                                                        1258 103 plusmn 156 103

                                                                        46

                                                                        Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                        Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                        1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                        (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                        2433 103 plusmn 157 103

                                                                        1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                        (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                        2467 103 plusmn 303 103

                                                                        1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                        (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                        3242 103 plusmn 262 103

                                                                        1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                        2521 103 plusmn 225 103

                                                                        1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                        2882 103 plusmn 433 103

                                                                        47

                                                                        Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                        Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                        Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                        48

                                                                        Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                        1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                        (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                        056 103 plusmn 0059103

                                                                        1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                        (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                        051 103 plusmn 0071 103

                                                                        1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                        (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                        030 103 plusmn 0059 103

                                                                        1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                        046 103 plusmn 0095 103

                                                                        1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                        032 103 plusmn 0046103

                                                                        49

                                                                        Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                        Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                        1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                        (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                        049 103 plusmn 0037 103

                                                                        1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                        (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                        048 103 plusmn 010 103

                                                                        1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                        (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                        018 103 plusmn 011 103

                                                                        1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                        037 103 plusmn 006 103

                                                                        1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                        0276 103 plusmn 0089 103

                                                                        50

                                                                        Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                        Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                        P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                        P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                        P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                        P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                        P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                        51

                                                                        Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                        Perlakuan UlanganSDM

                                                                        (jutammsup3)SDP

                                                                        (ribummsup3)HB (gr)

                                                                        PVC ()

                                                                        1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                        (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                        1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                        (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                        1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                        (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                        1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                        1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                        52

                                                                        Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                        Perlakuan Butir darah

                                                                        merah (BDM) Butir darah putih

                                                                        (BDP) Hemoglobin

                                                                        (Hb) Hemtokit

                                                                        (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                        P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                        53

                                                                        Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                        Descriptives

                                                                        MDAHati

                                                                        5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                        25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                        1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                        Model

                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                        Between-Component

                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                        MDAHati

                                                                        356 4 20 837

                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                        ANOVA

                                                                        MDAHati

                                                                        23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                        MDAHati

                                                                        Duncana

                                                                        5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                        059 577 110

                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                        54

                                                                        Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                        Descriptives

                                                                        MDAGinjal

                                                                        5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                        25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                        1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                        Model

                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                        Minimum Maximum

                                                                        Between-Component

                                                                        Variance

                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                        MDAGinjal

                                                                        693 4 20 605

                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                        ANOVA

                                                                        MDAGinjal

                                                                        24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                        MDAGinjal

                                                                        Duncana

                                                                        5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                        655 065 065

                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                        55

                                                                        Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                        Descriptives

                                                                        SODHati

                                                                        5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                        25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                        50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                        Model

                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                        Minimum Maximum

                                                                        Between-Component

                                                                        Variance

                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                        SODHati

                                                                        825 4 20 525

                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                        ANOVA

                                                                        SODHati

                                                                        2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                        3531674 24

                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                        SODHati

                                                                        Duncana

                                                                        5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                        574 267 267

                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                        56

                                                                        Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                        Descriptives

                                                                        SODGinjal

                                                                        5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                        25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                        59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                        Model

                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                        Between-Component

                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                        SODGinjal

                                                                        1408 4 20 267

                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                        ANOVA

                                                                        SODGinjal

                                                                        3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                        SODGinjal

                                                                        Duncana

                                                                        5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                        111 091 058

                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                        57

                                                                        Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                        Descriptives

                                                                        SDM

                                                                        5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                        25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                        52176 60470 89442 123329

                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                        Model

                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                        Minimum Maximum

                                                                        Between-Component

                                                                        Variance

                                                                        BDM

                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                        SDM

                                                                        1838 4 20 161

                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                        BDM

                                                                        ANOVA

                                                                        SDM

                                                                        27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                        BDM

                                                                        SDM

                                                                        Duncana

                                                                        5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                        919 507 1000

                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                        BDM

                                                                        58

                                                                        Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                        Descriptives

                                                                        SDP

                                                                        5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                        25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                        124650 107075 176293 690107

                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                        Model

                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                        Minimum Maximum

                                                                        Between-Component

                                                                        Variance

                                                                        BDP

                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                        SDP

                                                                        971 4 20 445

                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                        BDP

                                                                        ANOVA

                                                                        SDP

                                                                        155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                        242157 24

                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                        BDP

                                                                        SDP

                                                                        Duncana

                                                                        5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                        300 131 1000

                                                                        KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                        BDP

                                                                        59

                                                                        Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                        Descriptives

                                                                        HB

                                                                        5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                        25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                        95458 127857 180863 399305

                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                        Model

                                                                        N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                        Minimum Maximum

                                                                        Between-Component

                                                                        Variance

                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                        HB

                                                                        413 4 20 797

                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                        ANOVA

                                                                        HB

                                                                        91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                        147428 24

                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                        HB

                                                                        Duncana

                                                                        5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                        211 120 075

                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                        60

                                                                        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                        Descriptives

                                                                        PVC

                                                                        ANOVA

                                                                        PVC

                                                                        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                        PCV

                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                        PVC

                                                                        1570 4 20 221

                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                        PCV

                                                                        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                        215926 375209 495111 2209140

                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                        Model

                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                        Minimum Maximum

                                                                        Between-Component

                                                                        Variance

                                                                        PCV

                                                                        PVC

                                                                        Duncana

                                                                        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                        729 490 1000

                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                        PCV

                                                                        61

                                                                        Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                        Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                        Absorbansi 515 nm

                                                                        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                        500040003000200010000

                                                                        025

                                                                        020

                                                                        015

                                                                        010

                                                                        005

                                                                        000

                                                                        X

                                                                        Y

                                                                        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                        62

                                                                        Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                        Konsentrasi Uml protein

                                                                        Absorbansi 550 nm

                                                                        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                        5004003002001000

                                                                        0025

                                                                        0020

                                                                        0015

                                                                        0010

                                                                        0005

                                                                        0000

                                                                        X

                                                                        Y

                                                                        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                        • COVER
                                                                        • PERNYATAAN
                                                                        • ABSTRACT
                                                                        • RINGKASAN
                                                                        • Hak cipta
                                                                        • halaman judul
                                                                        • lembar pengesahan
                                                                        • PRAKATA
                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                        • DAFTAR ISI
                                                                        • DAFTAR TABEL
                                                                        • DAFTAR GAMBAR
                                                                        • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                        • PENDAHULUAN
                                                                        • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                        • BAHAN DAN METODE
                                                                        • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                        • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                        • DAFTAR PUSTAKA
                                                                        • LAMPIRAN13

                                                                          21

                                                                          g c a

                                                                          b

                                                                          de f

                                                                          A

                                                                          CE

                                                                          G

                                                                          B

                                                                          F

                                                                          D

                                                                          Gambar 3 Skema dan seperangkat Smoking chamber

                                                                          Keterangan gambar

                                                                          a Kotak plastik dengan ukuran 385x285x225 tempat tikus selama proses

                                                                          pemaparan asap rokok

                                                                          b Pipa plastik untuk mengalirkan asap rokok dari pembakaran rokok ke

                                                                          chamber

                                                                          c Tempat pembakaran rokok

                                                                          d Pipa plastik untuk mengalirkan udara ke tempat pembakaran rokok

                                                                          e air pump sebagai alat pemompa udara

                                                                          f Pipa plastik untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke chamber

                                                                          g Tabung oksigen

                                                                          Mekanisme kerja dari alat ini adalah rokok dibakar setelah itu ditempatkan

                                                                          pada tempat pembakaran (c) secara terbalik dimana batang rokok yang dibakar

                                                                          menghadap ke bawah dan batang rokok yang tidak terbakar menghadap ke atas

                                                                          dan ditempatkan tepat pada pipa plastik (b) yang terhubung langsung dengan

                                                                          Chamber kemudian dengan menggunakan air pump (e) untuk mengalirkan udara

                                                                          agar terjadi pembakaran rokok dan mendorong asap rokok masuk ke dalam

                                                                          chamber (a) melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (b) Pada

                                                                          saat asap rokok masuk ke dalam chamber oksigen dialirkan dari tabung oksigen

                                                                          melalui pipa plastik yang dihubungkan dengan chamber (g) dengan tekanan 05

                                                                          atmosfer Bila satu batang rokok telah habis terbakar dilanjutkan dengan rokok

                                                                          kedua hingga semua rokok habis terbakar

                                                                          Peralatan lain yang juga digunakan dalm penelitian ini adalah sonde

                                                                          spektrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001) jarum suntik

                                                                          22

                                                                          hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                                          inkubator dan hematokrit reader

                                                                          Metode Penelitian

                                                                          Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                                          coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                                          1 Tahap Persiapan

                                                                          Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                                          ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                                          sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                                          minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                                          degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                                          pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                                          bersih

                                                                          Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                                          Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                                          terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                                          1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                                          dan tidak diberi vitamin C

                                                                          2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                                          rokok

                                                                          3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                                          vitamin C

                                                                          4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                          secara bersamaan

                                                                          23

                                                                          5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                          secara tidak bersamaan

                                                                          Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                                          diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                                          a Proses pemaparan

                                                                          Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                                          kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                                          dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                                          pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                                          pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                                          asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                                          rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                                          setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                                          pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                                          kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                                          perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                                          (a) (b) (c)

                                                                          Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                                          b Proses pemberian vitamin C

                                                                          Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                                          menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                                          Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                                          diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                                          24

                                                                          jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                                          setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                                          pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                                          Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                                          Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                                          dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                                          Hari Penelitian Perlakuan

                                                                          1 30 31 60 61

                                                                          P0

                                                                          P1

                                                                          Ket

                                                                          P2

                                                                          P3

                                                                          P4

                                                                          Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                                          Pemberian vitamin C

                                                                          Hari pengambilan sampel

                                                                          Pemaparan asap rokok

                                                                          3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                                          Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                                          pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                                          1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                                          a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                                          b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                                          25

                                                                          2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                          a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                          b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                          c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                          d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                          Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                          kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                          pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                          untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                          dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                          bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                          aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                          digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                          berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                          kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                          kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                          suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                          4 Tahapan Analisis

                                                                          a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                          (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                          1 Persiapan larutan standar

                                                                          Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                          mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                          mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                          yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                          17)

                                                                          2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                          Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                          berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                          ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                          sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                          26

                                                                          menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                          ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                          klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                          ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                          disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                          jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                          025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                          trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                          hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                          dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                          air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                          sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                          532 nm

                                                                          MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                          A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                          standar

                                                                          b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                          (Chen et al 1996)

                                                                          1 Persiapan Larutan Standar

                                                                          Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                          sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                          250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                          kurva standar (Lampiran 18)

                                                                          2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                          Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                          ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                          menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                          dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                          (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                          Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                          reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                          xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                          27

                                                                          superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                          ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                          gelombang 550 nm

                                                                          Reaksinya

                                                                          Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                          O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                          2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                          Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                          Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                          oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                          sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                          pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                          dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                          ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                          secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                          divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                          terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                          sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                          Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                          dikonversi dengan rumus

                                                                          SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                          A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                          standar

                                                                          28

                                                                          c Pengukuran Hematologi

                                                                          a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                          burker dan neubauer

                                                                          Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                          dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                          kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                          dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                          pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                          hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                          b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                          burker dan neubauer

                                                                          Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                          mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                          menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                          angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                          c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                          Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                          drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                          2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                          menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                          dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                          sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                          540 nm

                                                                          d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                          Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                          disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                          ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                          volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                          hematokrit reader

                                                                          29

                                                                          Analisis Data

                                                                          Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                          malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                          butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                          hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                          dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                          perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                          Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                          Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                          I = Banyaknya perlakuan

                                                                          J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                          μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                          Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                          sum ij= Random error dari percobaan

                                                                          HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                          Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                          Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                          mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                          keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                          lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                          juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                          telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                          asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                          Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                          perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                          kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                          (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                          ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                          rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                          (plt005) (Lampiran 3)

                                                                          0

                                                                          5000

                                                                          10 0

                                                                          15 0

                                                                          20 00

                                                                          25 00

                                                                          30000

                                                                          35 00

                                                                          Kad

                                                                          ar M

                                                                          DA

                                                                          (Ug

                                                                          0

                                                                          00

                                                                          00

                                                                          0

                                                                          0)

                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                          Perlakuan

                                                                          Kadar MDA pada Hati

                                                                          Kadar MDA pada Ginjal

                                                                          ab

                                                                          c

                                                                          bc

                                                                          a

                                                                          a bc

                                                                          c

                                                                          ab a

                                                                          Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                          mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                          tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                          31

                                                                          kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                          meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                          percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                          kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                          berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                          terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                          yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                          pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                          lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                          vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                          MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                          pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                          rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                          kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                          Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                          vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                          berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                          menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                          radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                          Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                          dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                          bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                          yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                          Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                          dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                          seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                          berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                          metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                          elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                          32

                                                                          yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                          demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                          dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                          tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                          disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                          dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                          tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                          sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                          metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                          menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                          antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                          Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                          salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                          dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                          Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                          yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                          sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                          oksidasi tersebut

                                                                          Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                          Hati dan Ginjal

                                                                          Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                          intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                          intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                          Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                          peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                          Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                          perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                          enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                          Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                          menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                          c

                                                                          33

                                                                          Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                          kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                          penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                          pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                          asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                          bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                          terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                          Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                          pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                          untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                          enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                          enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                          paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                          tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                          bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                          0

                                                                          100

                                                                          200

                                                                          300

                                                                          400

                                                                          500

                                                                          600

                                                                          Akt

                                                                          ivita

                                                                          s en

                                                                          zim

                                                                          SO

                                                                          D (U

                                                                          g)

                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                          Perlakuan

                                                                          Aktivitas SOD pada Hati

                                                                          Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                          a

                                                                          b

                                                                          bc c

                                                                          a

                                                                          ab

                                                                          bc

                                                                          c

                                                                          a

                                                                          bc

                                                                          Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                          pada semua perlakuan

                                                                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                          percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                          terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                          tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                          lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                          34

                                                                          SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                          terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                          waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                          vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                          lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                          yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                          elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                          enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                          Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                          melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                          sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                          elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                          relatif stabil

                                                                          Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                          gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                          quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                          pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                          Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                          selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                          besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                          menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                          Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                          pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                          tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                          penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                          metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                          disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                          metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                          pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                          Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                          35

                                                                          di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                          yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                          enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                          membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                          enzim antioksidan dalam hati

                                                                          Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                          jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                          ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                          lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                          pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                          hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                          disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                          mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                          yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                          mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                          yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                          kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                          Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                          terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                          ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                          toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                          mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                          dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                          sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                          mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                          Pengukuran Hematologi

                                                                          Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                          jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                          plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                          yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                          transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                          36

                                                                          gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                          hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                          1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                          Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                          disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                          BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                          terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                          kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                          BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                          rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                          rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                          Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                          jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                          632678

                                                                          868

                                                                          738 773

                                                                          0

                                                                          1

                                                                          2

                                                                          3

                                                                          4

                                                                          5

                                                                          6

                                                                          7

                                                                          8

                                                                          9

                                                                          Jum

                                                                          lah

                                                                          (Jut

                                                                          am

                                                                          m3 )

                                                                          P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                          a

                                                                          bc

                                                                          bcab

                                                                          Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                          dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                          37

                                                                          menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                          mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                          Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                          menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                          hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                          nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                          terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                          dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                          vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                          dan P1)

                                                                          Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                          mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                          jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                          jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                          sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                          juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                          balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                          melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                          mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                          membentuk butir darah merah yang baru

                                                                          2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                          Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                          gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                          yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                          Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                          jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                          Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                          mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                          terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                          asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                          dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                          38

                                                                          saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                          untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                          1111

                                                                          1470

                                                                          1849

                                                                          12511403

                                                                          02468

                                                                          101214161820

                                                                          Jum

                                                                          lah

                                                                          (Rib

                                                                          um

                                                                          m3 )

                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                          Perlakuan

                                                                          c

                                                                          ab

                                                                          ab b

                                                                          Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                          Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                          terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                          menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                          peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                          3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                          Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                          gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                          kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                          rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                          demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                          memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                          vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                          menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                          homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                          rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                          kontrol

                                                                          39

                                                                          18561657

                                                                          13391485

                                                                          1380

                                                                          02

                                                                          468

                                                                          101214

                                                                          161820

                                                                          cbcg

                                                                          )

                                                                          ab aa

                                                                          Jum

                                                                          lah

                                                                          (

                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                          Perlakuan

                                                                          Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                          4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                          Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                          gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                          kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                          40

                                                                          kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                          asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                          kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                          391 3965

                                                                          5113433 4452

                                                                          0

                                                                          10

                                                                          30

                                                                          40

                                                                          50

                                                                          60

                                                                          20Jum

                                                                          lah

                                                                          ()

                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                          Perlakuan

                                                                          a a c

                                                                          b b

                                                                          Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                          Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                          besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                          makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                          yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                          hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                          lambat (Guyton 1996)

                                                                          Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                          peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                          sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                          menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                          vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                          normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                          41

                                                                          KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                          Kesimpulan

                                                                          Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                          dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                          (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                          organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                          gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                          yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                          asap rokok

                                                                          Saran

                                                                          Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                          efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                          dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                                          Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                          Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                          Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                          juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                          Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                          Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                          Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                          Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                          Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                          Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                          Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                          Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                          Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                          Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                          Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                          Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                          Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                          43

                                                                          Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                          Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                          Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                          Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                          Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                          Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                          Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                          Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                          Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                          Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                          Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                          Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                          Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                          Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                          Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                          44

                                                                          Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                          Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                          Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                          Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                          Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                          Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                          Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                          Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                          Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                          Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                          Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                          Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                          Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                          William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                          Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                          World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                          Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                          Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                          (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                          1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                          (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                          608 103 plusmn 104 103

                                                                          1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                          (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                          783 103 plusmn 126 103

                                                                          1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                          (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                          1404 103 plusmn 148 103

                                                                          1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                          5 0063 116959 730994

                                                                          832 103 plusmn 148 103

                                                                          1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                          5 0107 208855 1305347

                                                                          1258 103 plusmn 156 103

                                                                          46

                                                                          Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                          Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                          1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                          (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                          2433 103 plusmn 157 103

                                                                          1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                          (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                          2467 103 plusmn 303 103

                                                                          1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                          (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                          3242 103 plusmn 262 103

                                                                          1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                          2521 103 plusmn 225 103

                                                                          1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                          2882 103 plusmn 433 103

                                                                          47

                                                                          Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                          Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                          Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                          48

                                                                          Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                          1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                          (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                          056 103 plusmn 0059103

                                                                          1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                          (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                          051 103 plusmn 0071 103

                                                                          1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                          (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                          030 103 plusmn 0059 103

                                                                          1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                          046 103 plusmn 0095 103

                                                                          1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                          032 103 plusmn 0046103

                                                                          49

                                                                          Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                          Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                          1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                          (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                          049 103 plusmn 0037 103

                                                                          1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                          (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                          048 103 plusmn 010 103

                                                                          1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                          (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                          018 103 plusmn 011 103

                                                                          1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                          037 103 plusmn 006 103

                                                                          1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                          0276 103 plusmn 0089 103

                                                                          50

                                                                          Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                          Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                          P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                          P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                          P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                          P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                          P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                          51

                                                                          Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                          Perlakuan UlanganSDM

                                                                          (jutammsup3)SDP

                                                                          (ribummsup3)HB (gr)

                                                                          PVC ()

                                                                          1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                          (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                          1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                          (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                          1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                          (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                          1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                          1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                          52

                                                                          Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                          Perlakuan Butir darah

                                                                          merah (BDM) Butir darah putih

                                                                          (BDP) Hemoglobin

                                                                          (Hb) Hemtokit

                                                                          (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                          P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                          53

                                                                          Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                          Descriptives

                                                                          MDAHati

                                                                          5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                          25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                          1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                          Model

                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                          Between-Component

                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                          MDAHati

                                                                          356 4 20 837

                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                          ANOVA

                                                                          MDAHati

                                                                          23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                          MDAHati

                                                                          Duncana

                                                                          5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                          059 577 110

                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                          54

                                                                          Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                          Descriptives

                                                                          MDAGinjal

                                                                          5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                          25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                          1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                          Model

                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                          Minimum Maximum

                                                                          Between-Component

                                                                          Variance

                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                          MDAGinjal

                                                                          693 4 20 605

                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                          ANOVA

                                                                          MDAGinjal

                                                                          24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                          MDAGinjal

                                                                          Duncana

                                                                          5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                          655 065 065

                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                          55

                                                                          Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                          Descriptives

                                                                          SODHati

                                                                          5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                          25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                          50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                          Model

                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                          Minimum Maximum

                                                                          Between-Component

                                                                          Variance

                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                          SODHati

                                                                          825 4 20 525

                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                          ANOVA

                                                                          SODHati

                                                                          2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                          3531674 24

                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                          SODHati

                                                                          Duncana

                                                                          5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                          574 267 267

                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                          56

                                                                          Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                          Descriptives

                                                                          SODGinjal

                                                                          5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                          25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                          59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                          Model

                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                          Between-Component

                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                          SODGinjal

                                                                          1408 4 20 267

                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                          ANOVA

                                                                          SODGinjal

                                                                          3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                          SODGinjal

                                                                          Duncana

                                                                          5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                          111 091 058

                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                          57

                                                                          Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                          Descriptives

                                                                          SDM

                                                                          5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                          25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                          52176 60470 89442 123329

                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                          Model

                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                          Minimum Maximum

                                                                          Between-Component

                                                                          Variance

                                                                          BDM

                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                          SDM

                                                                          1838 4 20 161

                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                          BDM

                                                                          ANOVA

                                                                          SDM

                                                                          27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                          BDM

                                                                          SDM

                                                                          Duncana

                                                                          5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                          919 507 1000

                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                          BDM

                                                                          58

                                                                          Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                          Descriptives

                                                                          SDP

                                                                          5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                          25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                          124650 107075 176293 690107

                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                          Model

                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                          Minimum Maximum

                                                                          Between-Component

                                                                          Variance

                                                                          BDP

                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                          SDP

                                                                          971 4 20 445

                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                          BDP

                                                                          ANOVA

                                                                          SDP

                                                                          155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                          242157 24

                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                          BDP

                                                                          SDP

                                                                          Duncana

                                                                          5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                          300 131 1000

                                                                          KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                          BDP

                                                                          59

                                                                          Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                          Descriptives

                                                                          HB

                                                                          5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                          25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                          95458 127857 180863 399305

                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                          Model

                                                                          N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                          Minimum Maximum

                                                                          Between-Component

                                                                          Variance

                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                          HB

                                                                          413 4 20 797

                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                          ANOVA

                                                                          HB

                                                                          91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                          147428 24

                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                          HB

                                                                          Duncana

                                                                          5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                          211 120 075

                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                          60

                                                                          Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                          Descriptives

                                                                          PVC

                                                                          ANOVA

                                                                          PVC

                                                                          466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                          PCV

                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                          PVC

                                                                          1570 4 20 221

                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                          PCV

                                                                          5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                          25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                          215926 375209 495111 2209140

                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                          Model

                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                          Minimum Maximum

                                                                          Between-Component

                                                                          Variance

                                                                          PCV

                                                                          PVC

                                                                          Duncana

                                                                          5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                          729 490 1000

                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                          PCV

                                                                          61

                                                                          Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                          Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                          Absorbansi 515 nm

                                                                          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                          500040003000200010000

                                                                          025

                                                                          020

                                                                          015

                                                                          010

                                                                          005

                                                                          000

                                                                          X

                                                                          Y

                                                                          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                          62

                                                                          Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                          Konsentrasi Uml protein

                                                                          Absorbansi 550 nm

                                                                          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                          5004003002001000

                                                                          0025

                                                                          0020

                                                                          0015

                                                                          0010

                                                                          0005

                                                                          0000

                                                                          X

                                                                          Y

                                                                          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                          • COVER
                                                                          • PERNYATAAN
                                                                          • ABSTRACT
                                                                          • RINGKASAN
                                                                          • Hak cipta
                                                                          • halaman judul
                                                                          • lembar pengesahan
                                                                          • PRAKATA
                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                          • DAFTAR ISI
                                                                          • DAFTAR TABEL
                                                                          • DAFTAR GAMBAR
                                                                          • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                          • PENDAHULUAN
                                                                          • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                          • BAHAN DAN METODE
                                                                          • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                          • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                          • DAFTAR PUSTAKA
                                                                          • LAMPIRAN13

                                                                            22

                                                                            hemasitometer mikroskop seperangkat alat bedah lumpang kecil sentrifuse

                                                                            inkubator dan hematokrit reader

                                                                            Metode Penelitian

                                                                            Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan hewan

                                                                            coba tahap perlakuan dan tahap analisis

                                                                            1 Tahap Persiapan

                                                                            Dua puluh lima ekor tikus yang telah diadaptasikan selama satu minggu

                                                                            ditempatkan pada kandang individual berukuran 34 x 25 x 12 cm yang beralas

                                                                            sekam padi dengan penutup kawat ram (Gambar 3) Tikus diberi makan dan

                                                                            minum ad libitum yang ditempatkan pada ruangan khusus dengan suhu 20-25

                                                                            degC Penggantian sekam dan pencucian kandang dilakukan dua hari sekali setiap

                                                                            pagi untuk setiap kandang Hal ini dilakukan agar tikus selalu dalam kondisi

                                                                            bersih

                                                                            Gambar 4 Lingkungan kandang tikus 2 Tahap perlakuan

                                                                            Setelah masa adaptasi tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok yang

                                                                            terdiri dari lima ekor Adapun kelompok tersebut adalah

                                                                            1 P0 merupakan kelompok kontrol kelompok yang tidak dipapar rokok

                                                                            dan tidak diberi vitamin C

                                                                            2 P1 merupakan kelompok yang diberi vitamin C dan tidak dipapar asap

                                                                            rokok

                                                                            3 P2 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan tidak diberi

                                                                            vitamin C

                                                                            4 P3 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                            secara bersamaan

                                                                            23

                                                                            5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                            secara tidak bersamaan

                                                                            Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                                            diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                                            a Proses pemaparan

                                                                            Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                                            kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                                            dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                                            pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                                            pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                                            asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                                            rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                                            setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                                            pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                                            kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                                            perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                                            (a) (b) (c)

                                                                            Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                                            b Proses pemberian vitamin C

                                                                            Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                                            menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                                            Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                                            diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                                            24

                                                                            jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                                            setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                                            pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                                            Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                                            Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                                            dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                                            Hari Penelitian Perlakuan

                                                                            1 30 31 60 61

                                                                            P0

                                                                            P1

                                                                            Ket

                                                                            P2

                                                                            P3

                                                                            P4

                                                                            Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                                            Pemberian vitamin C

                                                                            Hari pengambilan sampel

                                                                            Pemaparan asap rokok

                                                                            3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                                            Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                                            pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                                            1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                                            a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                                            b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                                            25

                                                                            2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                            a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                            b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                            c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                            d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                            Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                            kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                            pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                            untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                            dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                            bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                            aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                            digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                            berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                            kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                            kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                            suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                            4 Tahapan Analisis

                                                                            a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                            (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                            1 Persiapan larutan standar

                                                                            Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                            mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                            mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                            yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                            17)

                                                                            2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                            Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                            berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                            ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                            sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                            26

                                                                            menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                            ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                            klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                            ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                            disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                            jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                            025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                            trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                            hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                            dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                            air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                            sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                            532 nm

                                                                            MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                            A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                            standar

                                                                            b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                            (Chen et al 1996)

                                                                            1 Persiapan Larutan Standar

                                                                            Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                            sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                            250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                            kurva standar (Lampiran 18)

                                                                            2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                            Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                            ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                            menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                            dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                            (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                            Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                            reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                            xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                            27

                                                                            superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                            ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                            gelombang 550 nm

                                                                            Reaksinya

                                                                            Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                            O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                            2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                            Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                            Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                            oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                            sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                            pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                            dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                            ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                            secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                            divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                            terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                            sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                            Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                            dikonversi dengan rumus

                                                                            SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                            A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                            standar

                                                                            28

                                                                            c Pengukuran Hematologi

                                                                            a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                            burker dan neubauer

                                                                            Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                            dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                            kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                            dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                            pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                            hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                            b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                            burker dan neubauer

                                                                            Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                            mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                            menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                            angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                            c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                            Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                            drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                            2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                            menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                            dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                            sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                            540 nm

                                                                            d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                            Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                            disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                            ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                            volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                            hematokrit reader

                                                                            29

                                                                            Analisis Data

                                                                            Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                            malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                            butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                            hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                            dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                            perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                            Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                            Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                            I = Banyaknya perlakuan

                                                                            J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                            μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                            Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                            sum ij= Random error dari percobaan

                                                                            HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                            Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                            Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                            mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                            keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                            lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                            juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                            telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                            asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                            Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                            perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                            kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                            (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                            ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                            rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                            (plt005) (Lampiran 3)

                                                                            0

                                                                            5000

                                                                            10 0

                                                                            15 0

                                                                            20 00

                                                                            25 00

                                                                            30000

                                                                            35 00

                                                                            Kad

                                                                            ar M

                                                                            DA

                                                                            (Ug

                                                                            0

                                                                            00

                                                                            00

                                                                            0

                                                                            0)

                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                            Perlakuan

                                                                            Kadar MDA pada Hati

                                                                            Kadar MDA pada Ginjal

                                                                            ab

                                                                            c

                                                                            bc

                                                                            a

                                                                            a bc

                                                                            c

                                                                            ab a

                                                                            Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                            mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                            tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                            31

                                                                            kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                            meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                            percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                            kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                            berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                            terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                            yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                            pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                            lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                            vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                            MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                            pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                            rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                            kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                            Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                            vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                            berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                            menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                            radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                            Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                            dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                            bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                            yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                            Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                            dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                            seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                            berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                            metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                            elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                            32

                                                                            yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                            demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                            dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                            tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                            disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                            dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                            tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                            sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                            metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                            menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                            antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                            Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                            salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                            dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                            Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                            yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                            sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                            oksidasi tersebut

                                                                            Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                            Hati dan Ginjal

                                                                            Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                            intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                            intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                            Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                            peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                            Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                            perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                            enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                            Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                            menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                            c

                                                                            33

                                                                            Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                            kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                            penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                            pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                            asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                            bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                            terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                            Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                            pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                            untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                            enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                            enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                            paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                            tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                            bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                            0

                                                                            100

                                                                            200

                                                                            300

                                                                            400

                                                                            500

                                                                            600

                                                                            Akt

                                                                            ivita

                                                                            s en

                                                                            zim

                                                                            SO

                                                                            D (U

                                                                            g)

                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                            Perlakuan

                                                                            Aktivitas SOD pada Hati

                                                                            Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                            a

                                                                            b

                                                                            bc c

                                                                            a

                                                                            ab

                                                                            bc

                                                                            c

                                                                            a

                                                                            bc

                                                                            Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                            pada semua perlakuan

                                                                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                            percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                            terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                            tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                            lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                            34

                                                                            SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                            terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                            waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                            vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                            lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                            yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                            elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                            enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                            Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                            melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                            sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                            elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                            relatif stabil

                                                                            Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                            gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                            quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                            pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                            Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                            selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                            besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                            menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                            Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                            pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                            tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                            penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                            metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                            disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                            metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                            pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                            Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                            35

                                                                            di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                            yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                            enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                            membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                            enzim antioksidan dalam hati

                                                                            Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                            jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                            ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                            lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                            pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                            hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                            disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                            mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                            yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                            mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                            yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                            kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                            Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                            terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                            ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                            toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                            mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                            dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                            sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                            mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                            Pengukuran Hematologi

                                                                            Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                            jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                            plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                            yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                            transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                            36

                                                                            gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                            hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                            1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                            Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                            disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                            BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                            terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                            kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                            BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                            rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                            rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                            Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                            jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                            632678

                                                                            868

                                                                            738 773

                                                                            0

                                                                            1

                                                                            2

                                                                            3

                                                                            4

                                                                            5

                                                                            6

                                                                            7

                                                                            8

                                                                            9

                                                                            Jum

                                                                            lah

                                                                            (Jut

                                                                            am

                                                                            m3 )

                                                                            P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                            a

                                                                            bc

                                                                            bcab

                                                                            Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                            dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                            37

                                                                            menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                            mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                            Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                            menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                            hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                            nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                            terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                            dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                            vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                            dan P1)

                                                                            Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                            mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                            jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                            jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                            sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                            juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                            balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                            melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                            mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                            membentuk butir darah merah yang baru

                                                                            2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                            Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                            gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                            yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                            Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                            jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                            Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                            mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                            terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                            asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                            dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                            38

                                                                            saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                            untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                            1111

                                                                            1470

                                                                            1849

                                                                            12511403

                                                                            02468

                                                                            101214161820

                                                                            Jum

                                                                            lah

                                                                            (Rib

                                                                            um

                                                                            m3 )

                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                            Perlakuan

                                                                            c

                                                                            ab

                                                                            ab b

                                                                            Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                            Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                            terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                            menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                            peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                            3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                            Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                            gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                            kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                            rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                            demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                            memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                            vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                            menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                            homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                            rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                            kontrol

                                                                            39

                                                                            18561657

                                                                            13391485

                                                                            1380

                                                                            02

                                                                            468

                                                                            101214

                                                                            161820

                                                                            cbcg

                                                                            )

                                                                            ab aa

                                                                            Jum

                                                                            lah

                                                                            (

                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                            Perlakuan

                                                                            Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                            4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                            Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                            gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                            kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                            40

                                                                            kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                            asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                            kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                            391 3965

                                                                            5113433 4452

                                                                            0

                                                                            10

                                                                            30

                                                                            40

                                                                            50

                                                                            60

                                                                            20Jum

                                                                            lah

                                                                            ()

                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                            Perlakuan

                                                                            a a c

                                                                            b b

                                                                            Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                            Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                            besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                            makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                            yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                            hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                            lambat (Guyton 1996)

                                                                            Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                            peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                            sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                            menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                            vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                            normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                            41

                                                                            KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                            Kesimpulan

                                                                            Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                            dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                            (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                            organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                            gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                            yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                            asap rokok

                                                                            Saran

                                                                            Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                            efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                            dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                                            Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                            Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                            Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                            juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                            Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                            Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                            Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                            Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                            Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                            Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                            Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                            Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                            Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                            Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                            Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                            Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                            Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                            43

                                                                            Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                            Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                            Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                            Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                            Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                            Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                            Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                            Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                            Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                            Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                            Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                            Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                            Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                            Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                            Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                            44

                                                                            Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                            Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                            Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                            Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                            Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                            Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                            Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                            Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                            Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                            Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                            Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                            Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                            Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                            William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                            Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                            World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                            Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                            Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                            (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                            1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                            (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                            608 103 plusmn 104 103

                                                                            1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                            (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                            783 103 plusmn 126 103

                                                                            1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                            (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                            1404 103 plusmn 148 103

                                                                            1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                            5 0063 116959 730994

                                                                            832 103 plusmn 148 103

                                                                            1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                            5 0107 208855 1305347

                                                                            1258 103 plusmn 156 103

                                                                            46

                                                                            Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                            Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                            1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                            (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                            2433 103 plusmn 157 103

                                                                            1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                            (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                            2467 103 plusmn 303 103

                                                                            1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                            (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                            3242 103 plusmn 262 103

                                                                            1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                            2521 103 plusmn 225 103

                                                                            1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                            2882 103 plusmn 433 103

                                                                            47

                                                                            Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                            Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                            Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                            48

                                                                            Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                            1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                            (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                            056 103 plusmn 0059103

                                                                            1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                            (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                            051 103 plusmn 0071 103

                                                                            1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                            (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                            030 103 plusmn 0059 103

                                                                            1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                            046 103 plusmn 0095 103

                                                                            1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                            032 103 plusmn 0046103

                                                                            49

                                                                            Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                            Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                            1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                            (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                            049 103 plusmn 0037 103

                                                                            1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                            (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                            048 103 plusmn 010 103

                                                                            1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                            (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                            018 103 plusmn 011 103

                                                                            1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                            037 103 plusmn 006 103

                                                                            1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                            0276 103 plusmn 0089 103

                                                                            50

                                                                            Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                            Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                            P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                            P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                            P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                            P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                            P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                            51

                                                                            Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                            Perlakuan UlanganSDM

                                                                            (jutammsup3)SDP

                                                                            (ribummsup3)HB (gr)

                                                                            PVC ()

                                                                            1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                            (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                            1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                            (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                            1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                            (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                            1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                            1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                            52

                                                                            Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                            Perlakuan Butir darah

                                                                            merah (BDM) Butir darah putih

                                                                            (BDP) Hemoglobin

                                                                            (Hb) Hemtokit

                                                                            (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                            P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                            53

                                                                            Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                            Descriptives

                                                                            MDAHati

                                                                            5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                            25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                            1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                            Model

                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                            Between-Component

                                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                            MDAHati

                                                                            356 4 20 837

                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                            ANOVA

                                                                            MDAHati

                                                                            23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                            MDAHati

                                                                            Duncana

                                                                            5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                            059 577 110

                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                            54

                                                                            Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                            Descriptives

                                                                            MDAGinjal

                                                                            5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                            25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                            1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                            Model

                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                            Minimum Maximum

                                                                            Between-Component

                                                                            Variance

                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                            MDAGinjal

                                                                            693 4 20 605

                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                            ANOVA

                                                                            MDAGinjal

                                                                            24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                            MDAGinjal

                                                                            Duncana

                                                                            5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                            655 065 065

                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                            55

                                                                            Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                            Descriptives

                                                                            SODHati

                                                                            5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                            25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                            50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                            Model

                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                            Minimum Maximum

                                                                            Between-Component

                                                                            Variance

                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                            SODHati

                                                                            825 4 20 525

                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                            ANOVA

                                                                            SODHati

                                                                            2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                            3531674 24

                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                            SODHati

                                                                            Duncana

                                                                            5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                            574 267 267

                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                            56

                                                                            Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                            Descriptives

                                                                            SODGinjal

                                                                            5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                            25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                            59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                            Model

                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                            Between-Component

                                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                            SODGinjal

                                                                            1408 4 20 267

                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                            ANOVA

                                                                            SODGinjal

                                                                            3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                            SODGinjal

                                                                            Duncana

                                                                            5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                            111 091 058

                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                            57

                                                                            Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                            Descriptives

                                                                            SDM

                                                                            5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                            25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                            52176 60470 89442 123329

                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                            Model

                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                            Minimum Maximum

                                                                            Between-Component

                                                                            Variance

                                                                            BDM

                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                            SDM

                                                                            1838 4 20 161

                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                            BDM

                                                                            ANOVA

                                                                            SDM

                                                                            27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                            BDM

                                                                            SDM

                                                                            Duncana

                                                                            5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                            919 507 1000

                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                            BDM

                                                                            58

                                                                            Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                            Descriptives

                                                                            SDP

                                                                            5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                            25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                            124650 107075 176293 690107

                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                            Model

                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                            Minimum Maximum

                                                                            Between-Component

                                                                            Variance

                                                                            BDP

                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                            SDP

                                                                            971 4 20 445

                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                            BDP

                                                                            ANOVA

                                                                            SDP

                                                                            155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                            242157 24

                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                            BDP

                                                                            SDP

                                                                            Duncana

                                                                            5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                            300 131 1000

                                                                            KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                            BDP

                                                                            59

                                                                            Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                            Descriptives

                                                                            HB

                                                                            5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                            25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                            95458 127857 180863 399305

                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                            Model

                                                                            N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                            Minimum Maximum

                                                                            Between-Component

                                                                            Variance

                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                            HB

                                                                            413 4 20 797

                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                            ANOVA

                                                                            HB

                                                                            91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                            147428 24

                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                            HB

                                                                            Duncana

                                                                            5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                            211 120 075

                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                            60

                                                                            Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                            Descriptives

                                                                            PVC

                                                                            ANOVA

                                                                            PVC

                                                                            466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                            PCV

                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                            PVC

                                                                            1570 4 20 221

                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                            PCV

                                                                            5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                            25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                            215926 375209 495111 2209140

                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                            Model

                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                            Minimum Maximum

                                                                            Between-Component

                                                                            Variance

                                                                            PCV

                                                                            PVC

                                                                            Duncana

                                                                            5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                            729 490 1000

                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                            PCV

                                                                            61

                                                                            Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                            Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                            Absorbansi 515 nm

                                                                            500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                            500040003000200010000

                                                                            025

                                                                            020

                                                                            015

                                                                            010

                                                                            005

                                                                            000

                                                                            X

                                                                            Y

                                                                            S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                            Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                            62

                                                                            Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                            Konsentrasi Uml protein

                                                                            Absorbansi 550 nm

                                                                            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                            5004003002001000

                                                                            0025

                                                                            0020

                                                                            0015

                                                                            0010

                                                                            0005

                                                                            0000

                                                                            X

                                                                            Y

                                                                            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                            • COVER
                                                                            • PERNYATAAN
                                                                            • ABSTRACT
                                                                            • RINGKASAN
                                                                            • Hak cipta
                                                                            • halaman judul
                                                                            • lembar pengesahan
                                                                            • PRAKATA
                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                            • DAFTAR ISI
                                                                            • DAFTAR TABEL
                                                                            • DAFTAR GAMBAR
                                                                            • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                            • PENDAHULUAN
                                                                            • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                            • BAHAN DAN METODE
                                                                            • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                            • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                            • DAFTAR PUSTAKA
                                                                            • LAMPIRAN13

                                                                              23

                                                                              5 P4 merupakan kelompok yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                              secara tidak bersamaan

                                                                              Setelah dibagi dalam lima kelompok perlakuan tikus-tikus tersebut

                                                                              diberi perlakuan sesuai dengan rancangan yaitu

                                                                              a Proses pemaparan

                                                                              Proses pemaparan dilakukan dalam smoking chamber Tikus dalam

                                                                              kandang individu dipindahkan ke dalam smoking chamber katup oksigen

                                                                              dibuka dengan tekanan 05 atmosfer kemudian rokok dipasangkan pada

                                                                              pipa yang dihubungkan dengan pompa selanjutnya rokok dibakar dan

                                                                              pompa dinyalakan Biarkan asap rokok masuk kedalam chamber hingga

                                                                              asap tersebut habis terhirup Pemberian dosis asap rokok adalah satu batang

                                                                              rokok per lima belas menit selama enam puluh menit Pemaparan dilakukan

                                                                              setiap pagi mulai dari pukul 0700 sampai 0800 untuk satu kelompok

                                                                              pemaparan selama tiga puluh hari Perlakuan ini diberikan pada semua

                                                                              kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol (P0) dan kelompok

                                                                              perlakuan vitamin C (P1) Proses pemaparan terlihat pada (Gambar 4)

                                                                              (a) (b) (c)

                                                                              Gambar 5 Proses pemaparan dari awal hingga akhir (a Awal pemaparan) (b Selama pemaparan) (c Akhir pemaparan)

                                                                              b Proses pemberian vitamin C

                                                                              Proses pemberian vitamin C dengan cara pencekokan dengan

                                                                              menggunakan sonde Vitamin C tersebut dilarutkan dalam 1 ml aquades

                                                                              Dosis pemberian vitamin C adalah sebanyak 857 mgkg bbhari dan

                                                                              diberikan setiap pagi pada jam sembilan untuk kelompok perlakuan P1 satu

                                                                              24

                                                                              jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                                              setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                                              pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                                              Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                                              Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                                              dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                                              Hari Penelitian Perlakuan

                                                                              1 30 31 60 61

                                                                              P0

                                                                              P1

                                                                              Ket

                                                                              P2

                                                                              P3

                                                                              P4

                                                                              Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                                              Pemberian vitamin C

                                                                              Hari pengambilan sampel

                                                                              Pemaparan asap rokok

                                                                              3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                                              Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                                              pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                                              1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                                              a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                                              b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                                              25

                                                                              2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                              a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                              b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                              c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                              d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                              Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                              kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                              pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                              untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                              dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                              bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                              aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                              digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                              berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                              kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                              kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                              suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                              4 Tahapan Analisis

                                                                              a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                              (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                              1 Persiapan larutan standar

                                                                              Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                              mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                              mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                              yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                              17)

                                                                              2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                              Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                              berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                              ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                              sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                              26

                                                                              menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                              ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                              klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                              ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                              disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                              jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                              025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                              trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                              hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                              dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                              air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                              sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                              532 nm

                                                                              MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                              A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                              standar

                                                                              b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                              (Chen et al 1996)

                                                                              1 Persiapan Larutan Standar

                                                                              Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                              sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                              250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                              kurva standar (Lampiran 18)

                                                                              2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                              Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                              ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                              menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                              dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                              (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                              Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                              reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                              xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                              27

                                                                              superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                              ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                              gelombang 550 nm

                                                                              Reaksinya

                                                                              Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                              O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                              2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                              Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                              Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                              oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                              sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                              pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                              dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                              ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                              secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                              divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                              terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                              sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                              Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                              dikonversi dengan rumus

                                                                              SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                              A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                              standar

                                                                              28

                                                                              c Pengukuran Hematologi

                                                                              a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                              burker dan neubauer

                                                                              Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                              dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                              kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                              dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                              pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                              hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                              b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                              burker dan neubauer

                                                                              Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                              mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                              menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                              angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                              c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                              Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                              drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                              2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                              menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                              dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                              sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                              540 nm

                                                                              d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                              Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                              disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                              ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                              volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                              hematokrit reader

                                                                              29

                                                                              Analisis Data

                                                                              Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                              malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                              butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                              hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                              dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                              perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                              Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                              Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                              I = Banyaknya perlakuan

                                                                              J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                              μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                              Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                              sum ij= Random error dari percobaan

                                                                              HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                              Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                              Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                              mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                              keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                              lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                              juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                              telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                              asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                              Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                              perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                              kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                              (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                              ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                              rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                              (plt005) (Lampiran 3)

                                                                              0

                                                                              5000

                                                                              10 0

                                                                              15 0

                                                                              20 00

                                                                              25 00

                                                                              30000

                                                                              35 00

                                                                              Kad

                                                                              ar M

                                                                              DA

                                                                              (Ug

                                                                              0

                                                                              00

                                                                              00

                                                                              0

                                                                              0)

                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                              Perlakuan

                                                                              Kadar MDA pada Hati

                                                                              Kadar MDA pada Ginjal

                                                                              ab

                                                                              c

                                                                              bc

                                                                              a

                                                                              a bc

                                                                              c

                                                                              ab a

                                                                              Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                              mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                              tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                              31

                                                                              kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                              meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                              percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                              kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                              berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                              terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                              yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                              pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                              lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                              vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                              MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                              pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                              rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                              kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                              Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                              vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                              berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                              menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                              radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                              Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                              dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                              bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                              yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                              Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                              dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                              seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                              berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                              metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                              elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                              32

                                                                              yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                              demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                              dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                              tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                              disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                              dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                              tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                              sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                              metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                              menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                              antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                              Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                              salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                              dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                              Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                              yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                              sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                              oksidasi tersebut

                                                                              Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                              Hati dan Ginjal

                                                                              Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                              intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                              intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                              Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                              peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                              Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                              perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                              enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                              Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                              menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                              c

                                                                              33

                                                                              Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                              kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                              penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                              pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                              asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                              bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                              terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                              Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                              pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                              untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                              enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                              enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                              paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                              tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                              bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                              0

                                                                              100

                                                                              200

                                                                              300

                                                                              400

                                                                              500

                                                                              600

                                                                              Akt

                                                                              ivita

                                                                              s en

                                                                              zim

                                                                              SO

                                                                              D (U

                                                                              g)

                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                              Perlakuan

                                                                              Aktivitas SOD pada Hati

                                                                              Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                              a

                                                                              b

                                                                              bc c

                                                                              a

                                                                              ab

                                                                              bc

                                                                              c

                                                                              a

                                                                              bc

                                                                              Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                              pada semua perlakuan

                                                                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                              percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                              terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                              tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                              lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                              34

                                                                              SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                              terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                              waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                              vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                              lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                              yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                              elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                              enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                              Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                              melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                              sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                              elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                              relatif stabil

                                                                              Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                              gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                              quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                              pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                              Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                              selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                              besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                              menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                              Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                              pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                              tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                              penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                              metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                              disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                              metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                              pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                              Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                              35

                                                                              di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                              yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                              enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                              membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                              enzim antioksidan dalam hati

                                                                              Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                              jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                              ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                              lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                              pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                              hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                              disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                              mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                              yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                              mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                              yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                              kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                              Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                              terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                              ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                              toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                              mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                              dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                              sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                              mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                              Pengukuran Hematologi

                                                                              Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                              jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                              plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                              yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                              transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                              36

                                                                              gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                              hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                              1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                              Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                              disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                              BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                              terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                              kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                              BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                              rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                              rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                              Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                              jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                              632678

                                                                              868

                                                                              738 773

                                                                              0

                                                                              1

                                                                              2

                                                                              3

                                                                              4

                                                                              5

                                                                              6

                                                                              7

                                                                              8

                                                                              9

                                                                              Jum

                                                                              lah

                                                                              (Jut

                                                                              am

                                                                              m3 )

                                                                              P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                              a

                                                                              bc

                                                                              bcab

                                                                              Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                              dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                              37

                                                                              menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                              mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                              Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                              menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                              hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                              nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                              terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                              dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                              vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                              dan P1)

                                                                              Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                              mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                              jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                              jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                              sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                              juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                              balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                              melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                              mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                              membentuk butir darah merah yang baru

                                                                              2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                              Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                              gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                              yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                              Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                              jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                              Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                              mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                              terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                              asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                              dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                              38

                                                                              saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                              untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                              1111

                                                                              1470

                                                                              1849

                                                                              12511403

                                                                              02468

                                                                              101214161820

                                                                              Jum

                                                                              lah

                                                                              (Rib

                                                                              um

                                                                              m3 )

                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                              Perlakuan

                                                                              c

                                                                              ab

                                                                              ab b

                                                                              Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                              Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                              terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                              menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                              peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                              3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                              Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                              gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                              kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                              rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                              demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                              memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                              vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                              menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                              homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                              rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                              kontrol

                                                                              39

                                                                              18561657

                                                                              13391485

                                                                              1380

                                                                              02

                                                                              468

                                                                              101214

                                                                              161820

                                                                              cbcg

                                                                              )

                                                                              ab aa

                                                                              Jum

                                                                              lah

                                                                              (

                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                              Perlakuan

                                                                              Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                              4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                              Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                              gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                              kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                              40

                                                                              kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                              asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                              kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                              391 3965

                                                                              5113433 4452

                                                                              0

                                                                              10

                                                                              30

                                                                              40

                                                                              50

                                                                              60

                                                                              20Jum

                                                                              lah

                                                                              ()

                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                              Perlakuan

                                                                              a a c

                                                                              b b

                                                                              Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                              Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                              besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                              makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                              yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                              hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                              lambat (Guyton 1996)

                                                                              Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                              peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                              sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                              menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                              vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                              normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                              41

                                                                              KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                              Kesimpulan

                                                                              Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                              dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                              (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                              organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                              gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                              yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                              asap rokok

                                                                              Saran

                                                                              Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                              efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                              dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                                              Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                              Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                              Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                              juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                              Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                              Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                              Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                              Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                              Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                              Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                              Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                              Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                              Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                              Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                              Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                              Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                              Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                              43

                                                                              Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                              Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                              Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                              Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                              Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                              Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                              Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                              Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                              Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                              Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                              Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                              Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                              Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                              Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                              Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                              44

                                                                              Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                              Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                              Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                              Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                              Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                              Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                              Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                              Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                              Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                              Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                              Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                              Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                              Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                              William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                              Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                              World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                              Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                              Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                              (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                              1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                              (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                              608 103 plusmn 104 103

                                                                              1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                              (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                              783 103 plusmn 126 103

                                                                              1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                              (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                              1404 103 plusmn 148 103

                                                                              1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                              5 0063 116959 730994

                                                                              832 103 plusmn 148 103

                                                                              1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                              5 0107 208855 1305347

                                                                              1258 103 plusmn 156 103

                                                                              46

                                                                              Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                              Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                              1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                              (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                              2433 103 plusmn 157 103

                                                                              1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                              (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                              2467 103 plusmn 303 103

                                                                              1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                              (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                              3242 103 plusmn 262 103

                                                                              1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                              2521 103 plusmn 225 103

                                                                              1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                              2882 103 plusmn 433 103

                                                                              47

                                                                              Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                              Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                              Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                              48

                                                                              Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                              1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                              (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                              056 103 plusmn 0059103

                                                                              1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                              (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                              051 103 plusmn 0071 103

                                                                              1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                              (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                              030 103 plusmn 0059 103

                                                                              1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                              046 103 plusmn 0095 103

                                                                              1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                              032 103 plusmn 0046103

                                                                              49

                                                                              Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                              Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                              1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                              (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                              049 103 plusmn 0037 103

                                                                              1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                              (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                              048 103 plusmn 010 103

                                                                              1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                              (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                              018 103 plusmn 011 103

                                                                              1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                              037 103 plusmn 006 103

                                                                              1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                              0276 103 plusmn 0089 103

                                                                              50

                                                                              Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                              Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                              P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                              P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                              P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                              P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                              P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                              51

                                                                              Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                              Perlakuan UlanganSDM

                                                                              (jutammsup3)SDP

                                                                              (ribummsup3)HB (gr)

                                                                              PVC ()

                                                                              1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                              (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                              1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                              (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                              1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                              (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                              1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                              1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                              52

                                                                              Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                              Perlakuan Butir darah

                                                                              merah (BDM) Butir darah putih

                                                                              (BDP) Hemoglobin

                                                                              (Hb) Hemtokit

                                                                              (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                              P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                              53

                                                                              Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                              Descriptives

                                                                              MDAHati

                                                                              5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                              25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                              1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                              Model

                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                              Between-Component

                                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                              MDAHati

                                                                              356 4 20 837

                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                              ANOVA

                                                                              MDAHati

                                                                              23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                              MDAHati

                                                                              Duncana

                                                                              5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                              059 577 110

                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                              54

                                                                              Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                              Descriptives

                                                                              MDAGinjal

                                                                              5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                              25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                              1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                              Model

                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                              Minimum Maximum

                                                                              Between-Component

                                                                              Variance

                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                              MDAGinjal

                                                                              693 4 20 605

                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                              ANOVA

                                                                              MDAGinjal

                                                                              24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                              MDAGinjal

                                                                              Duncana

                                                                              5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                              655 065 065

                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                              55

                                                                              Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                              Descriptives

                                                                              SODHati

                                                                              5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                              25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                              50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                              Model

                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                              Minimum Maximum

                                                                              Between-Component

                                                                              Variance

                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                              SODHati

                                                                              825 4 20 525

                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                              ANOVA

                                                                              SODHati

                                                                              2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                              3531674 24

                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                              SODHati

                                                                              Duncana

                                                                              5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                              574 267 267

                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                              56

                                                                              Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                              Descriptives

                                                                              SODGinjal

                                                                              5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                              25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                              59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                              Model

                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                              Between-Component

                                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                              SODGinjal

                                                                              1408 4 20 267

                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                              ANOVA

                                                                              SODGinjal

                                                                              3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                              SODGinjal

                                                                              Duncana

                                                                              5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                              111 091 058

                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                              57

                                                                              Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                              Descriptives

                                                                              SDM

                                                                              5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                              25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                              52176 60470 89442 123329

                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                              Model

                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                              Minimum Maximum

                                                                              Between-Component

                                                                              Variance

                                                                              BDM

                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                              SDM

                                                                              1838 4 20 161

                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                              BDM

                                                                              ANOVA

                                                                              SDM

                                                                              27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                              BDM

                                                                              SDM

                                                                              Duncana

                                                                              5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                              919 507 1000

                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                              BDM

                                                                              58

                                                                              Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                              Descriptives

                                                                              SDP

                                                                              5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                              25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                              124650 107075 176293 690107

                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                              Model

                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                              Minimum Maximum

                                                                              Between-Component

                                                                              Variance

                                                                              BDP

                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                              SDP

                                                                              971 4 20 445

                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                              BDP

                                                                              ANOVA

                                                                              SDP

                                                                              155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                              242157 24

                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                              BDP

                                                                              SDP

                                                                              Duncana

                                                                              5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                              300 131 1000

                                                                              KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                              BDP

                                                                              59

                                                                              Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                              Descriptives

                                                                              HB

                                                                              5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                              25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                              95458 127857 180863 399305

                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                              Model

                                                                              N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                              Minimum Maximum

                                                                              Between-Component

                                                                              Variance

                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                              HB

                                                                              413 4 20 797

                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                              ANOVA

                                                                              HB

                                                                              91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                              147428 24

                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                              HB

                                                                              Duncana

                                                                              5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                              211 120 075

                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                              60

                                                                              Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                              Descriptives

                                                                              PVC

                                                                              ANOVA

                                                                              PVC

                                                                              466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                              PCV

                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                              PVC

                                                                              1570 4 20 221

                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                              PCV

                                                                              5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                              25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                              215926 375209 495111 2209140

                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                              Model

                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                              Minimum Maximum

                                                                              Between-Component

                                                                              Variance

                                                                              PCV

                                                                              PVC

                                                                              Duncana

                                                                              5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                              729 490 1000

                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                              PCV

                                                                              61

                                                                              Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                              Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                              Absorbansi 515 nm

                                                                              500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                              500040003000200010000

                                                                              025

                                                                              020

                                                                              015

                                                                              010

                                                                              005

                                                                              000

                                                                              X

                                                                              Y

                                                                              S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                              Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                              62

                                                                              Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                              Konsentrasi Uml protein

                                                                              Absorbansi 550 nm

                                                                              0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                              5004003002001000

                                                                              0025

                                                                              0020

                                                                              0015

                                                                              0010

                                                                              0005

                                                                              0000

                                                                              X

                                                                              Y

                                                                              S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                              Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                              • COVER
                                                                              • PERNYATAAN
                                                                              • ABSTRACT
                                                                              • RINGKASAN
                                                                              • Hak cipta
                                                                              • halaman judul
                                                                              • lembar pengesahan
                                                                              • PRAKATA
                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                              • DAFTAR ISI
                                                                              • DAFTAR TABEL
                                                                              • DAFTAR GAMBAR
                                                                              • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                              • PENDAHULUAN
                                                                              • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                              • BAHAN DAN METODE
                                                                              • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                              • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                              • DAFTAR PUSTAKA
                                                                              • LAMPIRAN13

                                                                                24

                                                                                jam setelah pemaparan untuk kelompok perlakuan P3 dan tiga puluh hari

                                                                                setelah pemaparan asap rokok untuk kelompok perlakuan P4 Proses

                                                                                pemberian vitamin C terlihat pada (Gambar 5)

                                                                                Gambar 6 Pemberian vitamin C secara oral

                                                                                Diagram perlakuan proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C

                                                                                dan waktu pengambilan sampel tertuang pada (Gambar 6)

                                                                                Hari Penelitian Perlakuan

                                                                                1 30 31 60 61

                                                                                P0

                                                                                P1

                                                                                Ket

                                                                                P2

                                                                                P3

                                                                                P4

                                                                                Gambar 7 Proses pemaparan asap rokok pemberian vitamin C dan waktu pengambilan sampel

                                                                                Pemberian vitamin C

                                                                                Hari pengambilan sampel

                                                                                Pemaparan asap rokok

                                                                                3 Tahap Pengambilan Sampel

                                                                                Pengambilan sampel dilakukan pada hari sesuai yang telah ditetapkan

                                                                                pada gambar Ada pun parameter yang diukur adalah

                                                                                1 Kinerja atau aktivitas antioksidan dari vitamin C yang meliputi

                                                                                a Kadar malondialdehida (MDA)

                                                                                b Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD)

                                                                                25

                                                                                2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                                a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                                kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                                pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                                untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                                dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                                bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                                aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                                digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                                berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                                kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                                kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                                suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                                4 Tahapan Analisis

                                                                                a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                                (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                                1 Persiapan larutan standar

                                                                                Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                                mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                                mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                                yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                                17)

                                                                                2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                                Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                                berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                                ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                                sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                                26

                                                                                menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                                ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                                klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                                ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                                disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                                jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                                025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                                trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                                hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                                dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                                air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                                sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                                532 nm

                                                                                MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                                A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                                standar

                                                                                b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                                (Chen et al 1996)

                                                                                1 Persiapan Larutan Standar

                                                                                Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                                sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                                250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                                kurva standar (Lampiran 18)

                                                                                2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                                Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                                ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                                menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                                dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                                (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                                Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                                reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                                xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                                27

                                                                                superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                                ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                                gelombang 550 nm

                                                                                Reaksinya

                                                                                Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                                O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                                2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                                Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                                Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                                oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                                sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                                pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                                dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                                ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                                secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                                divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                                terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                                sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                                Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                                dikonversi dengan rumus

                                                                                SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                                A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                                standar

                                                                                28

                                                                                c Pengukuran Hematologi

                                                                                a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                burker dan neubauer

                                                                                Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                                dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                                kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                                dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                                pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                                hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                                b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                burker dan neubauer

                                                                                Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                                mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                                menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                                angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                                c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                                Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                                drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                                2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                                menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                                dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                                sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                                540 nm

                                                                                d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                                Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                                disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                                ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                                volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                                hematokrit reader

                                                                                29

                                                                                Analisis Data

                                                                                Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                                malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                                butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                                hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                                dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                                perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                                Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                                Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                                I = Banyaknya perlakuan

                                                                                J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                                μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                                Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                                sum ij= Random error dari percobaan

                                                                                HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                                Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                                Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                                mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                                keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                                lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                                juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                                telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                                asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                                Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                                perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                                kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                                (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                                ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                                rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                                (plt005) (Lampiran 3)

                                                                                0

                                                                                5000

                                                                                10 0

                                                                                15 0

                                                                                20 00

                                                                                25 00

                                                                                30000

                                                                                35 00

                                                                                Kad

                                                                                ar M

                                                                                DA

                                                                                (Ug

                                                                                0

                                                                                00

                                                                                00

                                                                                0

                                                                                0)

                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                Perlakuan

                                                                                Kadar MDA pada Hati

                                                                                Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                ab

                                                                                c

                                                                                bc

                                                                                a

                                                                                a bc

                                                                                c

                                                                                ab a

                                                                                Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                                mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                                tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                                31

                                                                                kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                                meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                                kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                                berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                                terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                                yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                                pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                                lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                                vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                                MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                                pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                                rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                                kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                                Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                                vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                                berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                                menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                                radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                                Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                                dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                                bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                                yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                                Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                                dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                                seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                                berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                                metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                                elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                                32

                                                                                yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                                demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                                dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                                tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                                disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                                dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                                tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                                sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                                metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                                menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                                antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                                Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                                salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                                dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                                Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                                yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                                sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                                oksidasi tersebut

                                                                                Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                                Hati dan Ginjal

                                                                                Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                                intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                                intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                                Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                                peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                                Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                                perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                                enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                                Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                                menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                                c

                                                                                33

                                                                                Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                0

                                                                                100

                                                                                200

                                                                                300

                                                                                400

                                                                                500

                                                                                600

                                                                                Akt

                                                                                ivita

                                                                                s en

                                                                                zim

                                                                                SO

                                                                                D (U

                                                                                g)

                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                Perlakuan

                                                                                Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                a

                                                                                b

                                                                                bc c

                                                                                a

                                                                                ab

                                                                                bc

                                                                                c

                                                                                a

                                                                                bc

                                                                                Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                pada semua perlakuan

                                                                                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                34

                                                                                SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                relatif stabil

                                                                                Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                35

                                                                                di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                enzim antioksidan dalam hati

                                                                                Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                Pengukuran Hematologi

                                                                                Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                36

                                                                                gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                632678

                                                                                868

                                                                                738 773

                                                                                0

                                                                                1

                                                                                2

                                                                                3

                                                                                4

                                                                                5

                                                                                6

                                                                                7

                                                                                8

                                                                                9

                                                                                Jum

                                                                                lah

                                                                                (Jut

                                                                                am

                                                                                m3 )

                                                                                P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                a

                                                                                bc

                                                                                bcab

                                                                                Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                37

                                                                                menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                dan P1)

                                                                                Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                38

                                                                                saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                1111

                                                                                1470

                                                                                1849

                                                                                12511403

                                                                                02468

                                                                                101214161820

                                                                                Jum

                                                                                lah

                                                                                (Rib

                                                                                um

                                                                                m3 )

                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                Perlakuan

                                                                                c

                                                                                ab

                                                                                ab b

                                                                                Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                kontrol

                                                                                39

                                                                                18561657

                                                                                13391485

                                                                                1380

                                                                                02

                                                                                468

                                                                                101214

                                                                                161820

                                                                                cbcg

                                                                                )

                                                                                ab aa

                                                                                Jum

                                                                                lah

                                                                                (

                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                Perlakuan

                                                                                Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                40

                                                                                kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                391 3965

                                                                                5113433 4452

                                                                                0

                                                                                10

                                                                                30

                                                                                40

                                                                                50

                                                                                60

                                                                                20Jum

                                                                                lah

                                                                                ()

                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                Perlakuan

                                                                                a a c

                                                                                b b

                                                                                Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                lambat (Guyton 1996)

                                                                                Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                41

                                                                                KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                Kesimpulan

                                                                                Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                asap rokok

                                                                                Saran

                                                                                Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                                Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                43

                                                                                Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                44

                                                                                Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                608 103 plusmn 104 103

                                                                                1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                783 103 plusmn 126 103

                                                                                1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                1404 103 plusmn 148 103

                                                                                1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                5 0063 116959 730994

                                                                                832 103 plusmn 148 103

                                                                                1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                5 0107 208855 1305347

                                                                                1258 103 plusmn 156 103

                                                                                46

                                                                                Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                2433 103 plusmn 157 103

                                                                                1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                2467 103 plusmn 303 103

                                                                                1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                3242 103 plusmn 262 103

                                                                                1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                2521 103 plusmn 225 103

                                                                                1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                2882 103 plusmn 433 103

                                                                                47

                                                                                Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                48

                                                                                Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                056 103 plusmn 0059103

                                                                                1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                051 103 plusmn 0071 103

                                                                                1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                030 103 plusmn 0059 103

                                                                                1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                046 103 plusmn 0095 103

                                                                                1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                032 103 plusmn 0046103

                                                                                49

                                                                                Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                049 103 plusmn 0037 103

                                                                                1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                048 103 plusmn 010 103

                                                                                1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                018 103 plusmn 011 103

                                                                                1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                037 103 plusmn 006 103

                                                                                1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                50

                                                                                Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                51

                                                                                Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                Perlakuan UlanganSDM

                                                                                (jutammsup3)SDP

                                                                                (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                PVC ()

                                                                                1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                52

                                                                                Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                Perlakuan Butir darah

                                                                                merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                (BDP) Hemoglobin

                                                                                (Hb) Hemtokit

                                                                                (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                53

                                                                                Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                Descriptives

                                                                                MDAHati

                                                                                5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                Model

                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                Between-Component

                                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                MDAHati

                                                                                356 4 20 837

                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                ANOVA

                                                                                MDAHati

                                                                                23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                MDAHati

                                                                                Duncana

                                                                                5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                059 577 110

                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                54

                                                                                Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                Descriptives

                                                                                MDAGinjal

                                                                                5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                Model

                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                Minimum Maximum

                                                                                Between-Component

                                                                                Variance

                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                MDAGinjal

                                                                                693 4 20 605

                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                ANOVA

                                                                                MDAGinjal

                                                                                24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                MDAGinjal

                                                                                Duncana

                                                                                5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                655 065 065

                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                55

                                                                                Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                Descriptives

                                                                                SODHati

                                                                                5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                Model

                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                Minimum Maximum

                                                                                Between-Component

                                                                                Variance

                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                SODHati

                                                                                825 4 20 525

                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                ANOVA

                                                                                SODHati

                                                                                2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                3531674 24

                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                SODHati

                                                                                Duncana

                                                                                5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                574 267 267

                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                56

                                                                                Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                Descriptives

                                                                                SODGinjal

                                                                                5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                Model

                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                Between-Component

                                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                SODGinjal

                                                                                1408 4 20 267

                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                ANOVA

                                                                                SODGinjal

                                                                                3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                SODGinjal

                                                                                Duncana

                                                                                5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                111 091 058

                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                57

                                                                                Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                Descriptives

                                                                                SDM

                                                                                5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                52176 60470 89442 123329

                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                Model

                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                Minimum Maximum

                                                                                Between-Component

                                                                                Variance

                                                                                BDM

                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                SDM

                                                                                1838 4 20 161

                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                BDM

                                                                                ANOVA

                                                                                SDM

                                                                                27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                BDM

                                                                                SDM

                                                                                Duncana

                                                                                5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                919 507 1000

                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                BDM

                                                                                58

                                                                                Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                Descriptives

                                                                                SDP

                                                                                5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                124650 107075 176293 690107

                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                Model

                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                Minimum Maximum

                                                                                Between-Component

                                                                                Variance

                                                                                BDP

                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                SDP

                                                                                971 4 20 445

                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                BDP

                                                                                ANOVA

                                                                                SDP

                                                                                155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                242157 24

                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                BDP

                                                                                SDP

                                                                                Duncana

                                                                                5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                300 131 1000

                                                                                KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                BDP

                                                                                59

                                                                                Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                Descriptives

                                                                                HB

                                                                                5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                95458 127857 180863 399305

                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                Model

                                                                                N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                Minimum Maximum

                                                                                Between-Component

                                                                                Variance

                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                HB

                                                                                413 4 20 797

                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                ANOVA

                                                                                HB

                                                                                91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                147428 24

                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                HB

                                                                                Duncana

                                                                                5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                211 120 075

                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                60

                                                                                Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                Descriptives

                                                                                PVC

                                                                                ANOVA

                                                                                PVC

                                                                                466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                PCV

                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                PVC

                                                                                1570 4 20 221

                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                PCV

                                                                                5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                215926 375209 495111 2209140

                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                Model

                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                Minimum Maximum

                                                                                Between-Component

                                                                                Variance

                                                                                PCV

                                                                                PVC

                                                                                Duncana

                                                                                5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                729 490 1000

                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                PCV

                                                                                61

                                                                                Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                Absorbansi 515 nm

                                                                                500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                500040003000200010000

                                                                                025

                                                                                020

                                                                                015

                                                                                010

                                                                                005

                                                                                000

                                                                                X

                                                                                Y

                                                                                S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                62

                                                                                Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                Konsentrasi Uml protein

                                                                                Absorbansi 550 nm

                                                                                0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                5004003002001000

                                                                                0025

                                                                                0020

                                                                                0015

                                                                                0010

                                                                                0005

                                                                                0000

                                                                                X

                                                                                Y

                                                                                S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                • COVER
                                                                                • PERNYATAAN
                                                                                • ABSTRACT
                                                                                • RINGKASAN
                                                                                • Hak cipta
                                                                                • halaman judul
                                                                                • lembar pengesahan
                                                                                • PRAKATA
                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                • DAFTAR ISI
                                                                                • DAFTAR TABEL
                                                                                • DAFTAR GAMBAR
                                                                                • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                • PENDAHULUAN
                                                                                • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                • BAHAN DAN METODE
                                                                                • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                • LAMPIRAN13

                                                                                  25

                                                                                  2 Hematologi (gambaran darah) yang meliputi

                                                                                  a Jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                  b Jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                  c Jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                  d Jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                  Pada akhir percobaan tikus dikorbankan dengan menggunakan eter

                                                                                  kemudian darahnya diambil secara intrakardial sebanyak 2 ml untuk

                                                                                  pemeriksaan gambaran darah (hematologi) Pembedahan segera dilakukan

                                                                                  untuk mengambil organ hati dan ginjal selanjutnya hati dan ginjal dicuci

                                                                                  dengan garam fisiologis 01 kemudian dibagi menjadi dua bagian Satu

                                                                                  bagian ditimbang dengan berat organ 06 gr lalu dibungkus dengan

                                                                                  aluminium foil dan disimpan difreezer pada suhu -20 degC yang nantinya

                                                                                  digunakan untuk analisis MDA Dan satu bagiannya lagi ditimbang dengan

                                                                                  berat organ 05 gr lalu digerus dengan menggunakan tumbukan dan lumpang

                                                                                  kemudian ditambahkan larutan buffer fosfat 1 ml lalu disentrifuse dengan

                                                                                  kecepatan 10000 rpm selama 20 menit diambil lisatnya lalu disimpan pada

                                                                                  suhu -20deg C dan siap dianalisi enzim SODnya

                                                                                  4 Tahapan Analisis

                                                                                  a Pengukuran kadar MDA (Malondialdehida) Hati dan Ginjal Tikus

                                                                                  (Conti dan Sutherland 1991)

                                                                                  1 Persiapan larutan standar

                                                                                  Larutan kerja 10 μM dibuat dengan mengencerkan stok standar 25

                                                                                  mM 1133 tetraetoksipropana (TEP) Kurva standar dibuat dengan

                                                                                  mengencerkan larutan standar hingga menghasilkan beberapa konsentrasi

                                                                                  yaitu 500 1000 2000 2500 3000 4000 dan 5000 pmol50microL (Lampiran

                                                                                  17)

                                                                                  2 Pengukuran Kadar MDA

                                                                                  Prinsip ini berdasarkan pada kemampuan pembentukan kompleks

                                                                                  berwarna merah muda antara MDA dan asam tiobarbiurat (TBA) Hati dan

                                                                                  ginjal yang telah disimpan dalam freezer -20ordmC dicairkan terlebih dahulu

                                                                                  sebelum dianalisis pada suhu ruang Hati dan ginjal digerus dengan

                                                                                  26

                                                                                  menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                                  ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                                  klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                                  ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                                  disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                                  jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                                  025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                                  trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                                  hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                                  dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                                  air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                                  sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                                  532 nm

                                                                                  MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                                  A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                                  standar

                                                                                  b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                                  (Chen et al 1996)

                                                                                  1 Persiapan Larutan Standar

                                                                                  Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                                  sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                                  250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                                  kurva standar (Lampiran 18)

                                                                                  2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                                  Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                                  ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                                  menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                                  dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                                  (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                                  Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                                  reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                                  xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                                  27

                                                                                  superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                                  ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                                  gelombang 550 nm

                                                                                  Reaksinya

                                                                                  Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                                  O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                                  2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                                  Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                                  Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                                  oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                                  sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                                  pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                                  dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                                  ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                                  secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                                  divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                                  terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                                  sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                                  Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                                  dikonversi dengan rumus

                                                                                  SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                                  A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                                  standar

                                                                                  28

                                                                                  c Pengukuran Hematologi

                                                                                  a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                  burker dan neubauer

                                                                                  Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                                  dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                                  kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                                  dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                                  pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                                  hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                                  b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                  burker dan neubauer

                                                                                  Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                                  mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                                  menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                                  angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                                  c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                                  Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                                  drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                                  2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                                  menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                                  dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                                  sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                                  540 nm

                                                                                  d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                                  Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                                  disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                                  ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                                  volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                                  hematokrit reader

                                                                                  29

                                                                                  Analisis Data

                                                                                  Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                                  malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                                  butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                                  hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                                  dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                                  perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                                  Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                                  Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                                  I = Banyaknya perlakuan

                                                                                  J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                                  μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                                  Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                                  sum ij= Random error dari percobaan

                                                                                  HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                                  Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                                  Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                                  mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                                  keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                                  lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                                  juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                                  telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                                  asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                                  Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                                  perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                                  kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                                  (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                                  ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                                  rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                                  (plt005) (Lampiran 3)

                                                                                  0

                                                                                  5000

                                                                                  10 0

                                                                                  15 0

                                                                                  20 00

                                                                                  25 00

                                                                                  30000

                                                                                  35 00

                                                                                  Kad

                                                                                  ar M

                                                                                  DA

                                                                                  (Ug

                                                                                  0

                                                                                  00

                                                                                  00

                                                                                  0

                                                                                  0)

                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                  Perlakuan

                                                                                  Kadar MDA pada Hati

                                                                                  Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                  ab

                                                                                  c

                                                                                  bc

                                                                                  a

                                                                                  a bc

                                                                                  c

                                                                                  ab a

                                                                                  Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                                  mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                                  tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                                  31

                                                                                  kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                                  meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                  percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                                  kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                                  berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                                  terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                                  yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                                  pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                                  lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                                  vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                                  MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                                  pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                                  rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                                  kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                                  Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                                  vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                                  berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                                  menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                                  radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                                  Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                                  dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                                  bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                                  yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                                  Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                                  dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                                  seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                                  berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                                  metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                                  elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                                  32

                                                                                  yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                                  demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                                  dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                                  tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                                  disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                                  dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                                  tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                                  sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                                  metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                                  menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                                  antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                                  Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                                  salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                                  dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                                  Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                                  yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                                  sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                                  oksidasi tersebut

                                                                                  Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                                  Hati dan Ginjal

                                                                                  Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                                  intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                                  intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                                  Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                                  peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                                  Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                                  perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                                  enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                                  Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                                  menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                                  c

                                                                                  33

                                                                                  Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                  kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                  penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                  pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                  asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                  bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                  terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                  Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                  pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                  untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                  enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                  enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                  paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                  tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                  bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                  0

                                                                                  100

                                                                                  200

                                                                                  300

                                                                                  400

                                                                                  500

                                                                                  600

                                                                                  Akt

                                                                                  ivita

                                                                                  s en

                                                                                  zim

                                                                                  SO

                                                                                  D (U

                                                                                  g)

                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                  Perlakuan

                                                                                  Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                  Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                  a

                                                                                  b

                                                                                  bc c

                                                                                  a

                                                                                  ab

                                                                                  bc

                                                                                  c

                                                                                  a

                                                                                  bc

                                                                                  Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                  pada semua perlakuan

                                                                                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                  percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                  terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                  tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                  lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                  34

                                                                                  SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                  terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                  waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                  vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                  lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                  yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                  elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                  enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                  Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                  melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                  sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                  elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                  relatif stabil

                                                                                  Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                  gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                  quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                  pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                  Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                  selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                  besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                  menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                  Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                  pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                  tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                  penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                  metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                  disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                  metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                  pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                  Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                  35

                                                                                  di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                  yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                  enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                  membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                  enzim antioksidan dalam hati

                                                                                  Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                  jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                  ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                  lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                  pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                  hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                  disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                  mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                  yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                  mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                  yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                  kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                  Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                  terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                  ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                  toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                  mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                  dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                  sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                  mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                  Pengukuran Hematologi

                                                                                  Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                  jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                  plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                  yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                  transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                  36

                                                                                  gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                  hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                  1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                  Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                  disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                  BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                  terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                  kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                  BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                  rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                  rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                  Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                  jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                  632678

                                                                                  868

                                                                                  738 773

                                                                                  0

                                                                                  1

                                                                                  2

                                                                                  3

                                                                                  4

                                                                                  5

                                                                                  6

                                                                                  7

                                                                                  8

                                                                                  9

                                                                                  Jum

                                                                                  lah

                                                                                  (Jut

                                                                                  am

                                                                                  m3 )

                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                  a

                                                                                  bc

                                                                                  bcab

                                                                                  Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                  dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                  37

                                                                                  menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                  mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                  Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                  menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                  hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                  nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                  terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                  dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                  vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                  dan P1)

                                                                                  Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                  mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                  jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                  jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                  sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                  juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                  balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                  melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                  mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                  membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                  2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                  Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                  gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                  yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                  Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                  jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                  Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                  mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                  terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                  asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                  dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                  38

                                                                                  saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                  untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                  1111

                                                                                  1470

                                                                                  1849

                                                                                  12511403

                                                                                  02468

                                                                                  101214161820

                                                                                  Jum

                                                                                  lah

                                                                                  (Rib

                                                                                  um

                                                                                  m3 )

                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                  Perlakuan

                                                                                  c

                                                                                  ab

                                                                                  ab b

                                                                                  Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                  Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                  terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                  menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                  peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                  3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                  Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                  gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                  kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                  rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                  demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                  memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                  vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                  menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                  homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                  rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                  kontrol

                                                                                  39

                                                                                  18561657

                                                                                  13391485

                                                                                  1380

                                                                                  02

                                                                                  468

                                                                                  101214

                                                                                  161820

                                                                                  cbcg

                                                                                  )

                                                                                  ab aa

                                                                                  Jum

                                                                                  lah

                                                                                  (

                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                  Perlakuan

                                                                                  Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                  Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                  oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                  oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                  PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                  H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                  Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                  terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                  4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                  Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                  gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                  kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                  40

                                                                                  kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                  asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                  kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                  391 3965

                                                                                  5113433 4452

                                                                                  0

                                                                                  10

                                                                                  30

                                                                                  40

                                                                                  50

                                                                                  60

                                                                                  20Jum

                                                                                  lah

                                                                                  ()

                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                  Perlakuan

                                                                                  a a c

                                                                                  b b

                                                                                  Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                  Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                  besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                  makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                  yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                  hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                  lambat (Guyton 1996)

                                                                                  Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                  peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                  sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                  menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                  vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                  normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                  41

                                                                                  KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                  Kesimpulan

                                                                                  Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                  dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                  (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                  organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                  gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                  yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                  asap rokok

                                                                                  Saran

                                                                                  Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                  efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                  dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                                  Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                  Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                  Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                  juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                  Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                  Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                  Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                  Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                  Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                  Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                  Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                  Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                  Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                  Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                  Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                  Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                  Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                  43

                                                                                  Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                  Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                  Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                  Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                  Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                  Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                  Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                  Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                  Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                  Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                  Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                  Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                  Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                  Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                  Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                  44

                                                                                  Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                  Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                  Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                  Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                  Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                  Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                  Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                  Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                  Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                  Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                  Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                  Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                  Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                  William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                  Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                  World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                  Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                  Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                  (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                  1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                  (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                  608 103 plusmn 104 103

                                                                                  1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                  (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                  783 103 plusmn 126 103

                                                                                  1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                  1404 103 plusmn 148 103

                                                                                  1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                  5 0063 116959 730994

                                                                                  832 103 plusmn 148 103

                                                                                  1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                  5 0107 208855 1305347

                                                                                  1258 103 plusmn 156 103

                                                                                  46

                                                                                  Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                  Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                  1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                  (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                  2433 103 plusmn 157 103

                                                                                  1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                  (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                  2467 103 plusmn 303 103

                                                                                  1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                  3242 103 plusmn 262 103

                                                                                  1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                  2521 103 plusmn 225 103

                                                                                  1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                  2882 103 plusmn 433 103

                                                                                  47

                                                                                  Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                  Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                  Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                  48

                                                                                  Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                  1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                  (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                  056 103 plusmn 0059103

                                                                                  1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                  (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                  051 103 plusmn 0071 103

                                                                                  1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                  030 103 plusmn 0059 103

                                                                                  1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                  046 103 plusmn 0095 103

                                                                                  1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                  032 103 plusmn 0046103

                                                                                  49

                                                                                  Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                  Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                  1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                  (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                  049 103 plusmn 0037 103

                                                                                  1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                  (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                  048 103 plusmn 010 103

                                                                                  1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                  018 103 plusmn 011 103

                                                                                  1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                  037 103 plusmn 006 103

                                                                                  1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                  0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                  50

                                                                                  Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                  Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                  P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                  P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                  P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                  P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                  P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                  51

                                                                                  Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                  Perlakuan UlanganSDM

                                                                                  (jutammsup3)SDP

                                                                                  (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                  PVC ()

                                                                                  1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                  (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                  1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                  (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                  1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                  (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                  1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                  1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                  52

                                                                                  Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                  Perlakuan Butir darah

                                                                                  merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                  (BDP) Hemoglobin

                                                                                  (Hb) Hemtokit

                                                                                  (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                  P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                  53

                                                                                  Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                  Descriptives

                                                                                  MDAHati

                                                                                  5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                  25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                  1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                  Model

                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                  Between-Component

                                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                  MDAHati

                                                                                  356 4 20 837

                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                  ANOVA

                                                                                  MDAHati

                                                                                  23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                  MDAHati

                                                                                  Duncana

                                                                                  5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                  059 577 110

                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                  54

                                                                                  Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                  Descriptives

                                                                                  MDAGinjal

                                                                                  5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                  25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                  1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                  Model

                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                  Between-Component

                                                                                  Variance

                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                  MDAGinjal

                                                                                  693 4 20 605

                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                  ANOVA

                                                                                  MDAGinjal

                                                                                  24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                  MDAGinjal

                                                                                  Duncana

                                                                                  5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                  655 065 065

                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                  55

                                                                                  Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                  Descriptives

                                                                                  SODHati

                                                                                  5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                  25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                  50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                  Model

                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                  Between-Component

                                                                                  Variance

                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                  SODHati

                                                                                  825 4 20 525

                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                  ANOVA

                                                                                  SODHati

                                                                                  2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                  3531674 24

                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                  SODHati

                                                                                  Duncana

                                                                                  5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                  574 267 267

                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                  56

                                                                                  Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                  Descriptives

                                                                                  SODGinjal

                                                                                  5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                  25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                  59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                  Model

                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                  Between-Component

                                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                  SODGinjal

                                                                                  1408 4 20 267

                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                  ANOVA

                                                                                  SODGinjal

                                                                                  3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                  SODGinjal

                                                                                  Duncana

                                                                                  5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                  111 091 058

                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                  57

                                                                                  Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                  Descriptives

                                                                                  SDM

                                                                                  5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                  25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                  52176 60470 89442 123329

                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                  Model

                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                  Between-Component

                                                                                  Variance

                                                                                  BDM

                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                  SDM

                                                                                  1838 4 20 161

                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                  BDM

                                                                                  ANOVA

                                                                                  SDM

                                                                                  27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                  BDM

                                                                                  SDM

                                                                                  Duncana

                                                                                  5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                  919 507 1000

                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                  BDM

                                                                                  58

                                                                                  Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                  Descriptives

                                                                                  SDP

                                                                                  5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                  25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                  124650 107075 176293 690107

                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                  Model

                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                  Between-Component

                                                                                  Variance

                                                                                  BDP

                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                  SDP

                                                                                  971 4 20 445

                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                  BDP

                                                                                  ANOVA

                                                                                  SDP

                                                                                  155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                  242157 24

                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                  BDP

                                                                                  SDP

                                                                                  Duncana

                                                                                  5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                  300 131 1000

                                                                                  KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                  BDP

                                                                                  59

                                                                                  Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                  Descriptives

                                                                                  HB

                                                                                  5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                  25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                  95458 127857 180863 399305

                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                  Model

                                                                                  N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                  Between-Component

                                                                                  Variance

                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                  HB

                                                                                  413 4 20 797

                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                  ANOVA

                                                                                  HB

                                                                                  91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                  147428 24

                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                  HB

                                                                                  Duncana

                                                                                  5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                  211 120 075

                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                  60

                                                                                  Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                  Descriptives

                                                                                  PVC

                                                                                  ANOVA

                                                                                  PVC

                                                                                  466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                  PCV

                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                  PVC

                                                                                  1570 4 20 221

                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                  PCV

                                                                                  5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                  25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                  215926 375209 495111 2209140

                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                  Model

                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                  Between-Component

                                                                                  Variance

                                                                                  PCV

                                                                                  PVC

                                                                                  Duncana

                                                                                  5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                  729 490 1000

                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                  PCV

                                                                                  61

                                                                                  Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                  Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                  Absorbansi 515 nm

                                                                                  500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                  500040003000200010000

                                                                                  025

                                                                                  020

                                                                                  015

                                                                                  010

                                                                                  005

                                                                                  000

                                                                                  X

                                                                                  Y

                                                                                  S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                  Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                  62

                                                                                  Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                  Konsentrasi Uml protein

                                                                                  Absorbansi 550 nm

                                                                                  0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                  5004003002001000

                                                                                  0025

                                                                                  0020

                                                                                  0015

                                                                                  0010

                                                                                  0005

                                                                                  0000

                                                                                  X

                                                                                  Y

                                                                                  S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                  Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                  • COVER
                                                                                  • PERNYATAAN
                                                                                  • ABSTRACT
                                                                                  • RINGKASAN
                                                                                  • Hak cipta
                                                                                  • halaman judul
                                                                                  • lembar pengesahan
                                                                                  • PRAKATA
                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                  • DAFTAR ISI
                                                                                  • DAFTAR TABEL
                                                                                  • DAFTAR GAMBAR
                                                                                  • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                  • PENDAHULUAN
                                                                                  • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                  • BAHAN DAN METODE
                                                                                  • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                  • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                  • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                  • LAMPIRAN13

                                                                                    26

                                                                                    menggunakan lumpang (digerus dalam keadaan dingin) dengan

                                                                                    ditambahkan 125 ml buffer fosfat yang mengandung 115 gL kalium

                                                                                    klorida dalam kondisi dingin pH 74 (disimpan pada suhu 5ordmC) Campuran

                                                                                    ini disentrifuse 4000 rpm selama 10 menit diambil supernatan keruh dan

                                                                                    disentrifuse lagi 4000 rpm selama 10 menit sebanyak 1 ml supernatan

                                                                                    jernih diambil dan ditambahkan 1 ml campuran larutan asam klorida dingin

                                                                                    025 N (223 ml asam klorida pekat100 ml) yang mengandung 15 asam

                                                                                    trikloroasetat (wv)038 asam tiobarbiurat dan 05 butilat

                                                                                    hidroksitoluen) Campuran larutan asam klorida dan supernatan tersebut

                                                                                    dipanaskan 80ordmC (inkubator) selama 1 jam selanjutnya didinginkan dengan

                                                                                    air mengalir dan disentrifuse 3500 rpm selama 10 menit Supernatan hasil

                                                                                    sentifuse tersebut kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

                                                                                    532 nm

                                                                                    MDA (μmolg protein)= A(μmolg) x 375 ml06 g (bb)

                                                                                    A= Kadar MDA yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                                    standar

                                                                                    b Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase) Hati tikus

                                                                                    (Chen et al 1996)

                                                                                    1 Persiapan Larutan Standar

                                                                                    Larutan standar dibuat dengan melarutkan SOD (Sigma USA) murni

                                                                                    sehingga menghasilkan beberapa konsentrasi larutan yaitu 0 50 100 200

                                                                                    250 300 dan 500 unitml H2O dan larutan ini digunakan untuk membuat

                                                                                    kurva standar (Lampiran 18)

                                                                                    2 Pengukuran Aktivitas SOD

                                                                                    Pengukuran aktivitas enzim SOD (Superoksida dismutase)

                                                                                    ditentukan berdasarkan pengukuran enzim secara tidak langsung dengan

                                                                                    menggunakan spektrofotometer (Gambar 7) Untuk mengukur enzim ini

                                                                                    dipakai sistem xantinxantin (XO) yang menghasilkan anion superoksida

                                                                                    (O2) yang mereduksi ferrisitokrom c

                                                                                    Aktivitas enzim SOD diukur berdasarkan laju penghambatan

                                                                                    reduksi ferrisitokrom c oleh anion superoksida yang dihasilkan oleh

                                                                                    xantinxantin oksidase Oksidasi xantin menghasilkan asam urat dan anion

                                                                                    27

                                                                                    superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                                    ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                                    gelombang 550 nm

                                                                                    Reaksinya

                                                                                    Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                                    O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                                    2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                                    Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                                    Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                                    oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                                    sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                                    pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                                    dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                                    ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                                    secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                                    divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                                    terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                                    sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                                    Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                                    dikonversi dengan rumus

                                                                                    SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                                    A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                                    standar

                                                                                    28

                                                                                    c Pengukuran Hematologi

                                                                                    a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                    burker dan neubauer

                                                                                    Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                                    dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                                    kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                                    dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                                    pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                                    hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                                    b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                    burker dan neubauer

                                                                                    Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                                    mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                                    menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                                    angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                                    c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                                    Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                                    drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                                    2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                                    menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                                    dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                                    sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                                    540 nm

                                                                                    d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                                    Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                                    disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                                    ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                                    volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                                    hematokrit reader

                                                                                    29

                                                                                    Analisis Data

                                                                                    Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                                    malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                                    butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                                    hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                                    dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                                    perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                                    Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                                    Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                                    I = Banyaknya perlakuan

                                                                                    J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                                    μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                                    Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                                    sum ij= Random error dari percobaan

                                                                                    HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                                    Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                                    Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                                    mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                                    keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                                    lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                                    juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                                    telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                                    asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                                    Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                                    perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                                    kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                                    (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                                    ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                                    rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                                    (plt005) (Lampiran 3)

                                                                                    0

                                                                                    5000

                                                                                    10 0

                                                                                    15 0

                                                                                    20 00

                                                                                    25 00

                                                                                    30000

                                                                                    35 00

                                                                                    Kad

                                                                                    ar M

                                                                                    DA

                                                                                    (Ug

                                                                                    0

                                                                                    00

                                                                                    00

                                                                                    0

                                                                                    0)

                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                    Perlakuan

                                                                                    Kadar MDA pada Hati

                                                                                    Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                    ab

                                                                                    c

                                                                                    bc

                                                                                    a

                                                                                    a bc

                                                                                    c

                                                                                    ab a

                                                                                    Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                                    mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                                    tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                                    31

                                                                                    kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                                    meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                    percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                                    kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                                    berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                                    terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                                    yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                                    pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                                    lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                                    vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                                    MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                                    pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                                    rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                                    kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                                    Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                                    vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                                    berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                                    menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                                    radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                                    Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                                    dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                                    bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                                    yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                                    Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                                    dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                                    seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                                    berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                                    metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                                    elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                                    32

                                                                                    yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                                    demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                                    dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                                    tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                                    disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                                    dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                                    tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                                    sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                                    metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                                    menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                                    antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                                    Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                                    salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                                    dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                                    Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                                    yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                                    sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                                    oksidasi tersebut

                                                                                    Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                                    Hati dan Ginjal

                                                                                    Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                                    intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                                    intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                                    Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                                    peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                                    Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                                    perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                                    enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                                    Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                                    menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                                    c

                                                                                    33

                                                                                    Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                    kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                    penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                    pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                    asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                    bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                    terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                    Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                    pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                    untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                    enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                    enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                    paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                    tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                    bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                    0

                                                                                    100

                                                                                    200

                                                                                    300

                                                                                    400

                                                                                    500

                                                                                    600

                                                                                    Akt

                                                                                    ivita

                                                                                    s en

                                                                                    zim

                                                                                    SO

                                                                                    D (U

                                                                                    g)

                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                    Perlakuan

                                                                                    Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                    Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                    a

                                                                                    b

                                                                                    bc c

                                                                                    a

                                                                                    ab

                                                                                    bc

                                                                                    c

                                                                                    a

                                                                                    bc

                                                                                    Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                    pada semua perlakuan

                                                                                    Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                    percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                    terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                    tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                    lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                    34

                                                                                    SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                    terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                    waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                    vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                    lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                    yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                    elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                    enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                    Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                    melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                    sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                    elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                    relatif stabil

                                                                                    Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                    gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                    quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                    pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                    Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                    selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                    besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                    menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                    Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                    pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                    tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                    penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                    metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                    disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                    metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                    pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                    Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                    35

                                                                                    di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                    yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                    enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                    membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                    enzim antioksidan dalam hati

                                                                                    Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                    jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                    ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                    lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                    pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                    hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                    disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                    mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                    yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                    mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                    yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                    kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                    Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                    terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                    ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                    toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                    mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                    dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                    sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                    mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                    Pengukuran Hematologi

                                                                                    Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                    jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                    plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                    yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                    transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                    36

                                                                                    gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                    hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                    1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                    Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                    disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                    BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                    terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                    kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                    BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                    rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                    rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                    Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                    jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                    632678

                                                                                    868

                                                                                    738 773

                                                                                    0

                                                                                    1

                                                                                    2

                                                                                    3

                                                                                    4

                                                                                    5

                                                                                    6

                                                                                    7

                                                                                    8

                                                                                    9

                                                                                    Jum

                                                                                    lah

                                                                                    (Jut

                                                                                    am

                                                                                    m3 )

                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                    a

                                                                                    bc

                                                                                    bcab

                                                                                    Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                    dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                    37

                                                                                    menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                    mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                    Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                    menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                    hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                    nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                    terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                    dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                    vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                    dan P1)

                                                                                    Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                    mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                    jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                    jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                    sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                    juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                    balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                    melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                    mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                    membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                    2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                    Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                    gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                    yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                    Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                    jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                    Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                    mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                    terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                    asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                    dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                    38

                                                                                    saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                    untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                    1111

                                                                                    1470

                                                                                    1849

                                                                                    12511403

                                                                                    02468

                                                                                    101214161820

                                                                                    Jum

                                                                                    lah

                                                                                    (Rib

                                                                                    um

                                                                                    m3 )

                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                    Perlakuan

                                                                                    c

                                                                                    ab

                                                                                    ab b

                                                                                    Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                    Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                    terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                    menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                    peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                    3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                    Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                    gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                    kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                    rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                    demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                    memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                    vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                    menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                    homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                    rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                    kontrol

                                                                                    39

                                                                                    18561657

                                                                                    13391485

                                                                                    1380

                                                                                    02

                                                                                    468

                                                                                    101214

                                                                                    161820

                                                                                    cbcg

                                                                                    )

                                                                                    ab aa

                                                                                    Jum

                                                                                    lah

                                                                                    (

                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                    Perlakuan

                                                                                    Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                    4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                    Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                    gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                    kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                    40

                                                                                    kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                    asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                    kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                    391 3965

                                                                                    5113433 4452

                                                                                    0

                                                                                    10

                                                                                    30

                                                                                    40

                                                                                    50

                                                                                    60

                                                                                    20Jum

                                                                                    lah

                                                                                    ()

                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                    Perlakuan

                                                                                    a a c

                                                                                    b b

                                                                                    Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                    Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                    besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                    makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                    yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                    hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                    lambat (Guyton 1996)

                                                                                    Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                    peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                    sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                    menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                    vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                    normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                    41

                                                                                    KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                    Kesimpulan

                                                                                    Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                    dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                    (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                    organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                    gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                    yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                    asap rokok

                                                                                    Saran

                                                                                    Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                    efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                    dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                                    Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                    Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                    Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                    juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                    Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                    Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                    Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                    Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                    Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                    Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                    Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                    Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                    Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                    Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                    Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                    Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                    Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                    43

                                                                                    Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                    Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                    Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                    Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                    Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                    Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                    Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                    Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                    Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                    Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                    Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                    Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                    Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                    Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                    Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                    44

                                                                                    Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                    Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                    Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                    Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                    Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                    Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                    Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                    Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                    Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                    Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                    Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                    Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                    Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                    William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                    Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                    World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                    Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                    Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                    (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                                    1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                    (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                    608 103 plusmn 104 103

                                                                                    1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                    (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                    783 103 plusmn 126 103

                                                                                    1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                    1404 103 plusmn 148 103

                                                                                    1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                    5 0063 116959 730994

                                                                                    832 103 plusmn 148 103

                                                                                    1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                    5 0107 208855 1305347

                                                                                    1258 103 plusmn 156 103

                                                                                    46

                                                                                    Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                    Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                    1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                    (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                    2433 103 plusmn 157 103

                                                                                    1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                    (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                    2467 103 plusmn 303 103

                                                                                    1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                    3242 103 plusmn 262 103

                                                                                    1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                    2521 103 plusmn 225 103

                                                                                    1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                    2882 103 plusmn 433 103

                                                                                    47

                                                                                    Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                    Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                    Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                    48

                                                                                    Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                                    1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                    (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                    056 103 plusmn 0059103

                                                                                    1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                    (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                    051 103 plusmn 0071 103

                                                                                    1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                    030 103 plusmn 0059 103

                                                                                    1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                    046 103 plusmn 0095 103

                                                                                    1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                    032 103 plusmn 0046103

                                                                                    49

                                                                                    Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                    Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                                    1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                    (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                    049 103 plusmn 0037 103

                                                                                    1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                    (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                    048 103 plusmn 010 103

                                                                                    1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                    018 103 plusmn 011 103

                                                                                    1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                    037 103 plusmn 006 103

                                                                                    1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                    0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                    50

                                                                                    Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                    Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                    P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                    P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                    P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                    P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                    P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                    51

                                                                                    Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                    Perlakuan UlanganSDM

                                                                                    (jutammsup3)SDP

                                                                                    (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                    PVC ()

                                                                                    1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                    (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                    1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                    (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                    1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                    (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                    1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                    1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                    52

                                                                                    Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                    Perlakuan Butir darah

                                                                                    merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                    (BDP) Hemoglobin

                                                                                    (Hb) Hemtokit

                                                                                    (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                    P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                    53

                                                                                    Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                    Descriptives

                                                                                    MDAHati

                                                                                    5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                    25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                    1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                    Model

                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                    Between-Component

                                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                    MDAHati

                                                                                    356 4 20 837

                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                    ANOVA

                                                                                    MDAHati

                                                                                    23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                    MDAHati

                                                                                    Duncana

                                                                                    5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                    059 577 110

                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                    54

                                                                                    Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                    Descriptives

                                                                                    MDAGinjal

                                                                                    5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                    25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                    1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                    Model

                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                    Between-Component

                                                                                    Variance

                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                    MDAGinjal

                                                                                    693 4 20 605

                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                    ANOVA

                                                                                    MDAGinjal

                                                                                    24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                    MDAGinjal

                                                                                    Duncana

                                                                                    5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                    655 065 065

                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                    55

                                                                                    Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                    Descriptives

                                                                                    SODHati

                                                                                    5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                    25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                    50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                    Model

                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                    Between-Component

                                                                                    Variance

                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                    SODHati

                                                                                    825 4 20 525

                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                    ANOVA

                                                                                    SODHati

                                                                                    2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                    3531674 24

                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                    SODHati

                                                                                    Duncana

                                                                                    5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                    574 267 267

                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                    56

                                                                                    Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                    Descriptives

                                                                                    SODGinjal

                                                                                    5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                    25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                    59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                    Model

                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                    Between-Component

                                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                    SODGinjal

                                                                                    1408 4 20 267

                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                    ANOVA

                                                                                    SODGinjal

                                                                                    3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                    SODGinjal

                                                                                    Duncana

                                                                                    5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                    111 091 058

                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                    57

                                                                                    Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                    Descriptives

                                                                                    SDM

                                                                                    5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                    25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                    52176 60470 89442 123329

                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                    Model

                                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                    Between-Component

                                                                                    Variance

                                                                                    BDM

                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                    SDM

                                                                                    1838 4 20 161

                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                    BDM

                                                                                    ANOVA

                                                                                    SDM

                                                                                    27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                    BDM

                                                                                    SDM

                                                                                    Duncana

                                                                                    5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                    919 507 1000

                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                    BDM

                                                                                    58

                                                                                    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                    Descriptives

                                                                                    SDP

                                                                                    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                    124650 107075 176293 690107

                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                    Model

                                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                    Between-Component

                                                                                    Variance

                                                                                    BDP

                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                    SDP

                                                                                    971 4 20 445

                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                    BDP

                                                                                    ANOVA

                                                                                    SDP

                                                                                    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                    242157 24

                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                    BDP

                                                                                    SDP

                                                                                    Duncana

                                                                                    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                    300 131 1000

                                                                                    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                    BDP

                                                                                    59

                                                                                    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                    Descriptives

                                                                                    HB

                                                                                    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                    95458 127857 180863 399305

                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                    Model

                                                                                    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                    Between-Component

                                                                                    Variance

                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                    HB

                                                                                    413 4 20 797

                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                    ANOVA

                                                                                    HB

                                                                                    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                    147428 24

                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                    HB

                                                                                    Duncana

                                                                                    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                    211 120 075

                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                    60

                                                                                    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                    Descriptives

                                                                                    PVC

                                                                                    ANOVA

                                                                                    PVC

                                                                                    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                    PCV

                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                    PVC

                                                                                    1570 4 20 221

                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                    PCV

                                                                                    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                    215926 375209 495111 2209140

                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                    Model

                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                    Between-Component

                                                                                    Variance

                                                                                    PCV

                                                                                    PVC

                                                                                    Duncana

                                                                                    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                    729 490 1000

                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                    PCV

                                                                                    61

                                                                                    Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                    Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                    Absorbansi 515 nm

                                                                                    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                    500040003000200010000

                                                                                    025

                                                                                    020

                                                                                    015

                                                                                    010

                                                                                    005

                                                                                    000

                                                                                    X

                                                                                    Y

                                                                                    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                    62

                                                                                    Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                    Konsentrasi Uml protein

                                                                                    Absorbansi 550 nm

                                                                                    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                    5004003002001000

                                                                                    0025

                                                                                    0020

                                                                                    0015

                                                                                    0010

                                                                                    0005

                                                                                    0000

                                                                                    X

                                                                                    Y

                                                                                    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                    • COVER
                                                                                    • PERNYATAAN
                                                                                    • ABSTRACT
                                                                                    • RINGKASAN
                                                                                    • Hak cipta
                                                                                    • halaman judul
                                                                                    • lembar pengesahan
                                                                                    • PRAKATA
                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                    • DAFTAR ISI
                                                                                    • DAFTAR TABEL
                                                                                    • DAFTAR GAMBAR
                                                                                    • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                    • PENDAHULUAN
                                                                                    • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                    • BAHAN DAN METODE
                                                                                    • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                    • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                    • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                    • LAMPIRAN13

                                                                                      27

                                                                                      superoksida yang selanjutnya mereduksi ferrisitokrom c Reduksi

                                                                                      ferrisitokrom c diamati berdasarkan kenaikan absorbansi pada panjang

                                                                                      gelombang 550 nm

                                                                                      Reaksinya

                                                                                      Xantin + O2 XO O2˙ + asam urat

                                                                                      O2 + sitokrom c (Fe3+) O2 + sitokrom c

                                                                                      2O2 + 2H+ SOD H2O2 + O2

                                                                                      Gambar 8 Spectrofotometer digital double beam (Hitachi U-2001)

                                                                                      Pengukuran aktivitas enzim ini berlangsung pada suhu 25 ordmC larutan

                                                                                      oksidase harus tetap dalam keadaan dingin (didinginkan selama 15 menit)

                                                                                      sebelum digunakan Medium reaksi segera dipersiapkan sebelum

                                                                                      pengukuran dengan memasukan 29 ml larutan A (campuran larutan xantin

                                                                                      dan larutan sitokrom c) ke dalam tabung reaksi 3 ml Selanjutnya

                                                                                      ditambahkan 50 μl larutan baku (kontrol) atau sampellisat lalu divorteks

                                                                                      secara perlahan Reaksi dimulai dengan larutan B (xantin oksidase) dan

                                                                                      divorteks secara perlahan Kemudian diamati perubahan absorbansi yang

                                                                                      terjadi pada spektrofotometer Untuk blanko digunakan buffer fosfat

                                                                                      sebagai pengganti sampel dan sebagai kontrol digunakan air destilasi

                                                                                      Untuk mengambalikan ke konsentrasi awal yaitu dalam (gr) maka

                                                                                      dikonversi dengan rumus

                                                                                      SOD (Ug) = A (microml) x 06705 g (bb)

                                                                                      A= Aktivitas SOD yang diperoleh dari persamaan regresi kurva

                                                                                      standar

                                                                                      28

                                                                                      c Pengukuran Hematologi

                                                                                      a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                      burker dan neubauer

                                                                                      Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                                      dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                                      kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                                      dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                                      pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                                      hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                                      b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                      burker dan neubauer

                                                                                      Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                                      mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                                      menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                                      angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                                      c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                                      Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                                      drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                                      2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                                      menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                                      dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                                      sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                                      540 nm

                                                                                      d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                                      Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                                      disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                                      ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                                      volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                                      hematokrit reader

                                                                                      29

                                                                                      Analisis Data

                                                                                      Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                                      malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                                      butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                                      hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                                      dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                                      perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                                      Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                                      Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                                      I = Banyaknya perlakuan

                                                                                      J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                                      μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                                      Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                                      sum ij= Random error dari percobaan

                                                                                      HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                                      Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                                      Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                                      mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                                      keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                                      lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                                      juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                                      telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                                      asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                                      Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                                      perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                                      kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                                      (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                                      ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                                      rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                                      (plt005) (Lampiran 3)

                                                                                      0

                                                                                      5000

                                                                                      10 0

                                                                                      15 0

                                                                                      20 00

                                                                                      25 00

                                                                                      30000

                                                                                      35 00

                                                                                      Kad

                                                                                      ar M

                                                                                      DA

                                                                                      (Ug

                                                                                      0

                                                                                      00

                                                                                      00

                                                                                      0

                                                                                      0)

                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                      Perlakuan

                                                                                      Kadar MDA pada Hati

                                                                                      Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                      ab

                                                                                      c

                                                                                      bc

                                                                                      a

                                                                                      a bc

                                                                                      c

                                                                                      ab a

                                                                                      Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                                      mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                                      tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                                      31

                                                                                      kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                                      meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                      percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                                      kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                                      berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                                      terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                                      yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                                      pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                                      lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                                      vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                                      MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                                      pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                                      rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                                      kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                                      Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                                      vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                                      berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                                      menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                                      radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                                      Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                                      dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                                      bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                                      yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                                      Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                                      dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                                      seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                                      berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                                      metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                                      elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                                      32

                                                                                      yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                                      demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                                      dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                                      tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                                      disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                                      dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                                      tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                                      sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                                      metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                                      menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                                      antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                                      Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                                      salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                                      dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                                      Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                                      yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                                      sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                                      oksidasi tersebut

                                                                                      Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                                      Hati dan Ginjal

                                                                                      Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                                      intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                                      intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                                      Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                                      peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                                      Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                                      perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                                      enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                                      Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                                      menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                                      c

                                                                                      33

                                                                                      Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                      kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                      penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                      pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                      asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                      bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                      terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                      Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                      pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                      untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                      enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                      enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                      paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                      tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                      bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                      0

                                                                                      100

                                                                                      200

                                                                                      300

                                                                                      400

                                                                                      500

                                                                                      600

                                                                                      Akt

                                                                                      ivita

                                                                                      s en

                                                                                      zim

                                                                                      SO

                                                                                      D (U

                                                                                      g)

                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                      Perlakuan

                                                                                      Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                      Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                      a

                                                                                      b

                                                                                      bc c

                                                                                      a

                                                                                      ab

                                                                                      bc

                                                                                      c

                                                                                      a

                                                                                      bc

                                                                                      Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                      pada semua perlakuan

                                                                                      Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                      percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                      terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                      tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                      lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                      34

                                                                                      SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                      terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                      efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                      waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                      tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                      vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                      lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                      yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                      elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                      enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                      Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                      melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                      sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                      elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                      relatif stabil

                                                                                      Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                      gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                      quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                      pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                      Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                      selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                      besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                      menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                      Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                      pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                      tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                      penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                      metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                      disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                      metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                      pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                      Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                      35

                                                                                      di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                      yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                      enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                      membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                      enzim antioksidan dalam hati

                                                                                      Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                      jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                      ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                      lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                      pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                      hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                      disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                      mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                      yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                      mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                      yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                      kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                      Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                      terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                      ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                      toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                      mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                      dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                      sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                      mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                      Pengukuran Hematologi

                                                                                      Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                      jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                      plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                      yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                      transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                      36

                                                                                      gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                      hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                      1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                      Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                      disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                      BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                      terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                      kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                      BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                      rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                      rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                      Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                      jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                      632678

                                                                                      868

                                                                                      738 773

                                                                                      0

                                                                                      1

                                                                                      2

                                                                                      3

                                                                                      4

                                                                                      5

                                                                                      6

                                                                                      7

                                                                                      8

                                                                                      9

                                                                                      Jum

                                                                                      lah

                                                                                      (Jut

                                                                                      am

                                                                                      m3 )

                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                      a

                                                                                      bc

                                                                                      bcab

                                                                                      Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                      dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                      37

                                                                                      menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                      mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                      Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                      menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                      hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                      nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                      terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                      dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                      vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                      dan P1)

                                                                                      Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                      mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                      jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                      jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                      sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                      juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                      balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                      melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                      mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                      membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                      2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                      Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                      gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                      yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                      Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                      jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                      Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                      mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                      terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                      asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                      dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                      38

                                                                                      saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                      untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                      1111

                                                                                      1470

                                                                                      1849

                                                                                      12511403

                                                                                      02468

                                                                                      101214161820

                                                                                      Jum

                                                                                      lah

                                                                                      (Rib

                                                                                      um

                                                                                      m3 )

                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                      Perlakuan

                                                                                      c

                                                                                      ab

                                                                                      ab b

                                                                                      Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                      Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                      terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                      menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                      peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                      3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                      Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                      gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                      kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                      rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                      demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                      memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                      vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                      menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                      homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                      rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                      kontrol

                                                                                      39

                                                                                      18561657

                                                                                      13391485

                                                                                      1380

                                                                                      02

                                                                                      468

                                                                                      101214

                                                                                      161820

                                                                                      cbcg

                                                                                      )

                                                                                      ab aa

                                                                                      Jum

                                                                                      lah

                                                                                      (

                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                      Perlakuan

                                                                                      Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                      4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                      Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                      gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                      kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                      40

                                                                                      kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                      asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                      kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                      391 3965

                                                                                      5113433 4452

                                                                                      0

                                                                                      10

                                                                                      30

                                                                                      40

                                                                                      50

                                                                                      60

                                                                                      20Jum

                                                                                      lah

                                                                                      ()

                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                      Perlakuan

                                                                                      a a c

                                                                                      b b

                                                                                      Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                      Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                      besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                      makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                      yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                      hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                      lambat (Guyton 1996)

                                                                                      Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                      peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                      sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                      menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                      vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                      normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                      41

                                                                                      KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                      Kesimpulan

                                                                                      Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                      dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                      (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                      organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                      gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                      yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                      asap rokok

                                                                                      Saran

                                                                                      Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                      efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                      dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                                                      Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                      Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                      Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                      juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                      Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                      Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                      Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                      Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                      Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                      Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                      Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                      Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                      Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                      Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                      Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                      Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                      Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                      43

                                                                                      Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                      Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                      Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                      Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                      Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                      Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                      Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                      Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                      Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                      Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                      Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                      Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                      Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                      Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                      Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                      44

                                                                                      Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                      Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                      Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                      Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                      Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                      Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                      Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                      Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                      Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                      Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                      Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                      Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                      Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                      William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                      Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                      World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                      Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                      Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                      (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                                      1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                      (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                      608 103 plusmn 104 103

                                                                                      1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                      (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                      783 103 plusmn 126 103

                                                                                      1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                      1404 103 plusmn 148 103

                                                                                      1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                      5 0063 116959 730994

                                                                                      832 103 plusmn 148 103

                                                                                      1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                      5 0107 208855 1305347

                                                                                      1258 103 plusmn 156 103

                                                                                      46

                                                                                      Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                      Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                      1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                      (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                      2433 103 plusmn 157 103

                                                                                      1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                      (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                      2467 103 plusmn 303 103

                                                                                      1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                      3242 103 plusmn 262 103

                                                                                      1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                      2521 103 plusmn 225 103

                                                                                      1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                      2882 103 plusmn 433 103

                                                                                      47

                                                                                      Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                      Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                      Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                      48

                                                                                      Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                                      1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                      (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                      056 103 plusmn 0059103

                                                                                      1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                      (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                      051 103 plusmn 0071 103

                                                                                      1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                      030 103 plusmn 0059 103

                                                                                      1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                      046 103 plusmn 0095 103

                                                                                      1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                      032 103 plusmn 0046103

                                                                                      49

                                                                                      Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                      Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                                      1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                      (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                      049 103 plusmn 0037 103

                                                                                      1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                      (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                      048 103 plusmn 010 103

                                                                                      1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                      018 103 plusmn 011 103

                                                                                      1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                      037 103 plusmn 006 103

                                                                                      1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                      0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                      50

                                                                                      Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                      Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                      P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                      P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                      P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                      P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                      P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                      51

                                                                                      Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                      Perlakuan UlanganSDM

                                                                                      (jutammsup3)SDP

                                                                                      (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                      PVC ()

                                                                                      1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                      (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                      1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                      (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                      1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                      (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                      1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                      1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                      52

                                                                                      Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                      Perlakuan Butir darah

                                                                                      merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                      (BDP) Hemoglobin

                                                                                      (Hb) Hemtokit

                                                                                      (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                      P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                      53

                                                                                      Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                      Descriptives

                                                                                      MDAHati

                                                                                      5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                      25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                      1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                      Model

                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                      Between-Component

                                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                      MDAHati

                                                                                      356 4 20 837

                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                      ANOVA

                                                                                      MDAHati

                                                                                      23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                      MDAHati

                                                                                      Duncana

                                                                                      5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                      059 577 110

                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                      54

                                                                                      Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                      Descriptives

                                                                                      MDAGinjal

                                                                                      5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                      25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                      1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                      Model

                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                      Between-Component

                                                                                      Variance

                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                      MDAGinjal

                                                                                      693 4 20 605

                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                      ANOVA

                                                                                      MDAGinjal

                                                                                      24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                      MDAGinjal

                                                                                      Duncana

                                                                                      5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                      655 065 065

                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                      55

                                                                                      Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                      Descriptives

                                                                                      SODHati

                                                                                      5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                      25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                      50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                      Model

                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                      Between-Component

                                                                                      Variance

                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                      SODHati

                                                                                      825 4 20 525

                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                      ANOVA

                                                                                      SODHati

                                                                                      2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                      3531674 24

                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                      SODHati

                                                                                      Duncana

                                                                                      5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                      574 267 267

                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                      56

                                                                                      Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                      Descriptives

                                                                                      SODGinjal

                                                                                      5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                      25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                      59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                      Model

                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                      Between-Component

                                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                      SODGinjal

                                                                                      1408 4 20 267

                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                      ANOVA

                                                                                      SODGinjal

                                                                                      3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                      SODGinjal

                                                                                      Duncana

                                                                                      5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                      111 091 058

                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                      57

                                                                                      Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                      Descriptives

                                                                                      SDM

                                                                                      5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                      25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                      52176 60470 89442 123329

                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                      Model

                                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                      Between-Component

                                                                                      Variance

                                                                                      BDM

                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                      SDM

                                                                                      1838 4 20 161

                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                      BDM

                                                                                      ANOVA

                                                                                      SDM

                                                                                      27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                      BDM

                                                                                      SDM

                                                                                      Duncana

                                                                                      5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                      919 507 1000

                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                      BDM

                                                                                      58

                                                                                      Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                      Descriptives

                                                                                      SDP

                                                                                      5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                      25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                      124650 107075 176293 690107

                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                      Model

                                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                      Between-Component

                                                                                      Variance

                                                                                      BDP

                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                      SDP

                                                                                      971 4 20 445

                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                      BDP

                                                                                      ANOVA

                                                                                      SDP

                                                                                      155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                      242157 24

                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                      BDP

                                                                                      SDP

                                                                                      Duncana

                                                                                      5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                      300 131 1000

                                                                                      KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                      BDP

                                                                                      59

                                                                                      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                      Descriptives

                                                                                      HB

                                                                                      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                      95458 127857 180863 399305

                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                      Model

                                                                                      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                      Between-Component

                                                                                      Variance

                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                      HB

                                                                                      413 4 20 797

                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                      ANOVA

                                                                                      HB

                                                                                      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                      147428 24

                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                      HB

                                                                                      Duncana

                                                                                      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                      211 120 075

                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                      60

                                                                                      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                      Descriptives

                                                                                      PVC

                                                                                      ANOVA

                                                                                      PVC

                                                                                      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                      PCV

                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                      PVC

                                                                                      1570 4 20 221

                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                      PCV

                                                                                      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                      215926 375209 495111 2209140

                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                      Model

                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                      Between-Component

                                                                                      Variance

                                                                                      PCV

                                                                                      PVC

                                                                                      Duncana

                                                                                      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                      729 490 1000

                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                      PCV

                                                                                      61

                                                                                      Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                      Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                      Absorbansi 515 nm

                                                                                      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                      500040003000200010000

                                                                                      025

                                                                                      020

                                                                                      015

                                                                                      010

                                                                                      005

                                                                                      000

                                                                                      X

                                                                                      Y

                                                                                      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                      62

                                                                                      Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                      Konsentrasi Uml protein

                                                                                      Absorbansi 550 nm

                                                                                      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                      5004003002001000

                                                                                      0025

                                                                                      0020

                                                                                      0015

                                                                                      0010

                                                                                      0005

                                                                                      0000

                                                                                      X

                                                                                      Y

                                                                                      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                      • COVER
                                                                                      • PERNYATAAN
                                                                                      • ABSTRACT
                                                                                      • RINGKASAN
                                                                                      • Hak cipta
                                                                                      • halaman judul
                                                                                      • lembar pengesahan
                                                                                      • PRAKATA
                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                      • DAFTAR ISI
                                                                                      • DAFTAR TABEL
                                                                                      • DAFTAR GAMBAR
                                                                                      • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                      • PENDAHULUAN
                                                                                      • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                      • BAHAN DAN METODE
                                                                                      • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                      • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                      • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                      • LAMPIRAN13

                                                                                        28

                                                                                        c Pengukuran Hematologi

                                                                                        a Pengukuran jumlah butir darah merah dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                        burker dan neubauer

                                                                                        Darah diambil dengan menggunakan pipet eritrosit yang telah

                                                                                        dihubungkan dengan aspirometer sampai menunjukkan angka 05

                                                                                        kemudian ditambahkan larutan Hayem sampai menunjukkan angka 101 lalu

                                                                                        dikocok dengan gerakan seperti angka delapan setelah itu sebagian cairan

                                                                                        pada ujung pipet dibuang dan sebagian larutan diteteskan ke dalam kamar

                                                                                        hitung kemudian hitung butir darah merah pada kotak R

                                                                                        b Pengukuran jumlah butir darah putih dengan metode Cuonting chamber-

                                                                                        burker dan neubauer

                                                                                        Untuk mengukur butir darah putih prosedur kerjanya sama dengan

                                                                                        mengukur butir darah merah yang berbeda hanyalah pada larutan yaitu

                                                                                        menggunakan larutan turk sebagai pengencer dan aspirometer menunjukkan

                                                                                        angka 11 serta menghitungnya pada kotak W

                                                                                        c Pengukuran jumlah Hb dengan metode Cyan-methemoglobin

                                                                                        Untuk mengukur hemoglobin digunakan reagen drabkins Reagen

                                                                                        drabkins dipipet sebanyak 50 ml dan masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan

                                                                                        2 kemudian ditambahkan 002 ml darah ke tabung reaksi ke 2 dengan

                                                                                        menggunakan pipet sahli atau pipet lain yang bervolume 002 ml lalu

                                                                                        dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar agar terbentuk

                                                                                        sianmethemoglobin lalu dibaca transmittannya dengan spektrofotometer λ

                                                                                        540 nm

                                                                                        d Pengukuran jumlah hematokrit dengan metode Microhematokrit

                                                                                        Darah diambil dengan menggunakan mikrokapiler yang ujung

                                                                                        disumbat dengan crestaseal kemudian disentrifuse dengan kecepatan 11500

                                                                                        ndash 15000 rpm selama 5 menit Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur

                                                                                        volume eritrosit (lapisan yang berwarna merah) dan dibaca dengan

                                                                                        hematokrit reader

                                                                                        29

                                                                                        Analisis Data

                                                                                        Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                                        malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                                        butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                                        hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                                        dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                                        perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                                        Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                                        Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                                        I = Banyaknya perlakuan

                                                                                        J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                                        μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                                        Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                                        sum ij= Random error dari percobaan

                                                                                        HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                                        Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                                        Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                                        mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                                        keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                                        lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                                        juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                                        telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                                        asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                                        Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                                        perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                                        kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                                        (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                                        ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                                        rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                                        (plt005) (Lampiran 3)

                                                                                        0

                                                                                        5000

                                                                                        10 0

                                                                                        15 0

                                                                                        20 00

                                                                                        25 00

                                                                                        30000

                                                                                        35 00

                                                                                        Kad

                                                                                        ar M

                                                                                        DA

                                                                                        (Ug

                                                                                        0

                                                                                        00

                                                                                        00

                                                                                        0

                                                                                        0)

                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                        Perlakuan

                                                                                        Kadar MDA pada Hati

                                                                                        Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                        ab

                                                                                        c

                                                                                        bc

                                                                                        a

                                                                                        a bc

                                                                                        c

                                                                                        ab a

                                                                                        Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                                        mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                                        tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                                        31

                                                                                        kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                                        meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                        percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                                        kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                                        berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                                        terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                                        yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                                        pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                                        lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                                        vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                                        MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                                        pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                                        rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                                        kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                                        Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                                        vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                                        berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                                        menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                                        radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                                        Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                                        dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                                        bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                                        yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                                        Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                                        dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                                        seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                                        berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                                        metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                                        elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                                        32

                                                                                        yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                                        demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                                        dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                                        tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                                        disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                                        dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                                        tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                                        sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                                        metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                                        menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                                        antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                                        Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                                        salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                                        dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                                        Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                                        yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                                        sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                                        oksidasi tersebut

                                                                                        Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                                        Hati dan Ginjal

                                                                                        Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                                        intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                                        intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                                        Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                                        peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                                        Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                                        perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                                        enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                                        Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                                        menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                                        c

                                                                                        33

                                                                                        Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                        kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                        penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                        pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                        asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                        bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                        terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                        Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                        pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                        untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                        enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                        enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                        paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                        tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                        bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                        0

                                                                                        100

                                                                                        200

                                                                                        300

                                                                                        400

                                                                                        500

                                                                                        600

                                                                                        Akt

                                                                                        ivita

                                                                                        s en

                                                                                        zim

                                                                                        SO

                                                                                        D (U

                                                                                        g)

                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                        Perlakuan

                                                                                        Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                        Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                        a

                                                                                        b

                                                                                        bc c

                                                                                        a

                                                                                        ab

                                                                                        bc

                                                                                        c

                                                                                        a

                                                                                        bc

                                                                                        Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                        pada semua perlakuan

                                                                                        Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                        percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                        terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                        tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                        lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                        34

                                                                                        SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                        terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                        efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                        waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                        tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                        vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                        lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                        yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                        elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                        enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                        Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                        melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                        sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                        elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                        relatif stabil

                                                                                        Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                        gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                        quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                        pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                        Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                        selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                        besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                        menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                        Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                        pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                        tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                        penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                        metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                        disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                        metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                        pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                        Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                        35

                                                                                        di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                        yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                        enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                        membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                        enzim antioksidan dalam hati

                                                                                        Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                        jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                        ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                        lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                        pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                        hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                        disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                        mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                        yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                        mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                        yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                        kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                        Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                        terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                        ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                        toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                        mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                        dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                        sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                        mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                        Pengukuran Hematologi

                                                                                        Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                        jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                        plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                        yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                        transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                        36

                                                                                        gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                        hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                        1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                        Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                        disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                        BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                        terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                        kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                        BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                        rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                        rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                        Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                        jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                        632678

                                                                                        868

                                                                                        738 773

                                                                                        0

                                                                                        1

                                                                                        2

                                                                                        3

                                                                                        4

                                                                                        5

                                                                                        6

                                                                                        7

                                                                                        8

                                                                                        9

                                                                                        Jum

                                                                                        lah

                                                                                        (Jut

                                                                                        am

                                                                                        m3 )

                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                        a

                                                                                        bc

                                                                                        bcab

                                                                                        Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                        dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                        37

                                                                                        menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                        mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                        Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                        menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                        hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                        nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                        terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                        dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                        vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                        dan P1)

                                                                                        Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                        mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                        jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                        jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                        sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                        juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                        balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                        melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                        mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                        membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                        2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                        Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                        gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                        yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                        Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                        jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                        Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                        mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                        terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                        asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                        dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                        38

                                                                                        saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                        untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                        1111

                                                                                        1470

                                                                                        1849

                                                                                        12511403

                                                                                        02468

                                                                                        101214161820

                                                                                        Jum

                                                                                        lah

                                                                                        (Rib

                                                                                        um

                                                                                        m3 )

                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                        Perlakuan

                                                                                        c

                                                                                        ab

                                                                                        ab b

                                                                                        Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                        Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                        terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                        menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                        peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                        3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                        Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                        gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                        kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                        rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                        demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                        memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                        vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                        menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                        homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                        rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                        kontrol

                                                                                        39

                                                                                        18561657

                                                                                        13391485

                                                                                        1380

                                                                                        02

                                                                                        468

                                                                                        101214

                                                                                        161820

                                                                                        cbcg

                                                                                        )

                                                                                        ab aa

                                                                                        Jum

                                                                                        lah

                                                                                        (

                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                        Perlakuan

                                                                                        Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                        4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                        Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                        gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                        kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                        40

                                                                                        kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                        asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                        kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                        391 3965

                                                                                        5113433 4452

                                                                                        0

                                                                                        10

                                                                                        30

                                                                                        40

                                                                                        50

                                                                                        60

                                                                                        20Jum

                                                                                        lah

                                                                                        ()

                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                        Perlakuan

                                                                                        a a c

                                                                                        b b

                                                                                        Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                        Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                        besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                        makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                        yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                        hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                        lambat (Guyton 1996)

                                                                                        Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                        peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                        sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                        menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                        vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                        normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                        41

                                                                                        KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                        Kesimpulan

                                                                                        Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                        dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                        (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                        organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                        gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                        yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                        asap rokok

                                                                                        Saran

                                                                                        Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                        efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                        dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                                                        Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                        Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                        Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                        juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                        Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                        Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                        Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                        Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                        Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                        Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                        Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                        Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                        Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                        Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                        Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                        Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                        Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                        43

                                                                                        Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                        Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                        Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                        Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                        Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                        Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                        Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                        Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                        Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                        Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                        Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                        Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                        Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                        Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                        Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                        44

                                                                                        Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                        Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                        Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                        Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                        Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                        Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                        Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                        Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                        Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                        Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                        Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                        Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                        Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                        William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                        Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                        World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                        Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                        Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                        (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                                        1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                        (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                        608 103 plusmn 104 103

                                                                                        1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                        (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                        783 103 plusmn 126 103

                                                                                        1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                        1404 103 plusmn 148 103

                                                                                        1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                        5 0063 116959 730994

                                                                                        832 103 plusmn 148 103

                                                                                        1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                        5 0107 208855 1305347

                                                                                        1258 103 plusmn 156 103

                                                                                        46

                                                                                        Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                        Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                        1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                        (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                        2433 103 plusmn 157 103

                                                                                        1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                        (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                        2467 103 plusmn 303 103

                                                                                        1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                        3242 103 plusmn 262 103

                                                                                        1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                        2521 103 plusmn 225 103

                                                                                        1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                        2882 103 plusmn 433 103

                                                                                        47

                                                                                        Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                        Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                        Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                        48

                                                                                        Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                                        1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                        (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                        056 103 plusmn 0059103

                                                                                        1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                        (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                        051 103 plusmn 0071 103

                                                                                        1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                        030 103 plusmn 0059 103

                                                                                        1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                        046 103 plusmn 0095 103

                                                                                        1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                        032 103 plusmn 0046103

                                                                                        49

                                                                                        Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                        Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                                        1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                        (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                        049 103 plusmn 0037 103

                                                                                        1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                        (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                        048 103 plusmn 010 103

                                                                                        1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                        018 103 plusmn 011 103

                                                                                        1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                        037 103 plusmn 006 103

                                                                                        1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                        0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                        50

                                                                                        Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                        Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                        P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                        P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                        P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                        P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                        P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                        51

                                                                                        Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                        Perlakuan UlanganSDM

                                                                                        (jutammsup3)SDP

                                                                                        (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                        PVC ()

                                                                                        1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                        (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                        1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                        (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                        1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                        (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                        1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                        1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                        52

                                                                                        Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                        Perlakuan Butir darah

                                                                                        merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                        (BDP) Hemoglobin

                                                                                        (Hb) Hemtokit

                                                                                        (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                        P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                        53

                                                                                        Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                        Descriptives

                                                                                        MDAHati

                                                                                        5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                        25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                        1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                        Model

                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                        Between-Component

                                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                        MDAHati

                                                                                        356 4 20 837

                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                        ANOVA

                                                                                        MDAHati

                                                                                        23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                        MDAHati

                                                                                        Duncana

                                                                                        5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                        059 577 110

                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                        54

                                                                                        Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                        Descriptives

                                                                                        MDAGinjal

                                                                                        5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                        25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                        1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                        Model

                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                        Between-Component

                                                                                        Variance

                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                        MDAGinjal

                                                                                        693 4 20 605

                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                        ANOVA

                                                                                        MDAGinjal

                                                                                        24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                        MDAGinjal

                                                                                        Duncana

                                                                                        5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                        655 065 065

                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                        55

                                                                                        Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                        Descriptives

                                                                                        SODHati

                                                                                        5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                        25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                        50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                        Model

                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                        Between-Component

                                                                                        Variance

                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                        SODHati

                                                                                        825 4 20 525

                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                        ANOVA

                                                                                        SODHati

                                                                                        2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                        3531674 24

                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                        SODHati

                                                                                        Duncana

                                                                                        5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                        574 267 267

                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                        56

                                                                                        Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                        Descriptives

                                                                                        SODGinjal

                                                                                        5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                        25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                        59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                        Model

                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                        Between-Component

                                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                        SODGinjal

                                                                                        1408 4 20 267

                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                        ANOVA

                                                                                        SODGinjal

                                                                                        3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                        SODGinjal

                                                                                        Duncana

                                                                                        5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                        111 091 058

                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                        57

                                                                                        Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                        Descriptives

                                                                                        SDM

                                                                                        5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                        25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                        52176 60470 89442 123329

                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                        Model

                                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                        Between-Component

                                                                                        Variance

                                                                                        BDM

                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                        SDM

                                                                                        1838 4 20 161

                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                        BDM

                                                                                        ANOVA

                                                                                        SDM

                                                                                        27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                        BDM

                                                                                        SDM

                                                                                        Duncana

                                                                                        5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                        919 507 1000

                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                        BDM

                                                                                        58

                                                                                        Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                        Descriptives

                                                                                        SDP

                                                                                        5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                        25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                        124650 107075 176293 690107

                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                        Model

                                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                        Between-Component

                                                                                        Variance

                                                                                        BDP

                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                        SDP

                                                                                        971 4 20 445

                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                        BDP

                                                                                        ANOVA

                                                                                        SDP

                                                                                        155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                        242157 24

                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                        BDP

                                                                                        SDP

                                                                                        Duncana

                                                                                        5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                        300 131 1000

                                                                                        KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                        BDP

                                                                                        59

                                                                                        Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                        Descriptives

                                                                                        HB

                                                                                        5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                        25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                        95458 127857 180863 399305

                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                        Model

                                                                                        N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                        Between-Component

                                                                                        Variance

                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                        HB

                                                                                        413 4 20 797

                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                        ANOVA

                                                                                        HB

                                                                                        91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                        147428 24

                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                        HB

                                                                                        Duncana

                                                                                        5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                        211 120 075

                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                        60

                                                                                        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                        Descriptives

                                                                                        PVC

                                                                                        ANOVA

                                                                                        PVC

                                                                                        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                        PCV

                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                        PVC

                                                                                        1570 4 20 221

                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                        PCV

                                                                                        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                        215926 375209 495111 2209140

                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                        Model

                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                        Between-Component

                                                                                        Variance

                                                                                        PCV

                                                                                        PVC

                                                                                        Duncana

                                                                                        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                        729 490 1000

                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                        PCV

                                                                                        61

                                                                                        Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                        Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                        Absorbansi 515 nm

                                                                                        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                        500040003000200010000

                                                                                        025

                                                                                        020

                                                                                        015

                                                                                        010

                                                                                        005

                                                                                        000

                                                                                        X

                                                                                        Y

                                                                                        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                        62

                                                                                        Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                        Konsentrasi Uml protein

                                                                                        Absorbansi 550 nm

                                                                                        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                        5004003002001000

                                                                                        0025

                                                                                        0020

                                                                                        0015

                                                                                        0010

                                                                                        0005

                                                                                        0000

                                                                                        X

                                                                                        Y

                                                                                        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                        • COVER
                                                                                        • PERNYATAAN
                                                                                        • ABSTRACT
                                                                                        • RINGKASAN
                                                                                        • Hak cipta
                                                                                        • halaman judul
                                                                                        • lembar pengesahan
                                                                                        • PRAKATA
                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                        • DAFTAR ISI
                                                                                        • DAFTAR TABEL
                                                                                        • DAFTAR GAMBAR
                                                                                        • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                        • PENDAHULUAN
                                                                                        • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                        • BAHAN DAN METODE
                                                                                        • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                        • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                        • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                        • LAMPIRAN13

                                                                                          29

                                                                                          Analisis Data

                                                                                          Rancangan percobaan yang digunakan dalam penentuan kadar

                                                                                          malondialdehida (MDA) aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) jumlah

                                                                                          butir darah merah jumlah butir darah putih jumlah hemoglobin dan jumlah

                                                                                          hematokrit adalah rancangan acak lengkap Hasil yang diperoleh akan dianalisis

                                                                                          dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antara

                                                                                          perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan

                                                                                          Model persamaan matematik dari percobaan ini adalah sebagai berikut

                                                                                          Yij =μ + Ti +sumij (Mattjik amp Sumertajaya 2006) dimana

                                                                                          I = Banyaknya perlakuan

                                                                                          J = Banyaknya ulangan dari setiap perlakuan

                                                                                          μ = Pengaruh rata-rata pengamatan

                                                                                          Ti = Pengaruh adanya perlakuan ke-I

                                                                                          sum ij= Random error dari percobaan

                                                                                          HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                                          Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                                          Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                                          mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                                          keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                                          lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                                          juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                                          telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                                          asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                                          Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                                          perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                                          kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                                          (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                                          ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                                          rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                                          (plt005) (Lampiran 3)

                                                                                          0

                                                                                          5000

                                                                                          10 0

                                                                                          15 0

                                                                                          20 00

                                                                                          25 00

                                                                                          30000

                                                                                          35 00

                                                                                          Kad

                                                                                          ar M

                                                                                          DA

                                                                                          (Ug

                                                                                          0

                                                                                          00

                                                                                          00

                                                                                          0

                                                                                          0)

                                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                          Perlakuan

                                                                                          Kadar MDA pada Hati

                                                                                          Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                          ab

                                                                                          c

                                                                                          bc

                                                                                          a

                                                                                          a bc

                                                                                          c

                                                                                          ab a

                                                                                          Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                                          mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                                          tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                                          31

                                                                                          kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                                          meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                          percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                                          kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                                          berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                                          terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                                          yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                                          pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                                          lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                                          vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                                          MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                                          pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                                          rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                                          kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                                          Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                                          vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                                          berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                                          menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                                          radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                                          Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                                          dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                                          bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                                          yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                                          Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                                          dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                                          seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                                          berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                                          metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                                          elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                                          32

                                                                                          yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                                          demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                                          dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                                          tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                                          disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                                          dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                                          tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                                          sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                                          metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                                          menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                                          antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                                          Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                                          salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                                          dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                                          Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                                          yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                                          sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                                          oksidasi tersebut

                                                                                          Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                                          Hati dan Ginjal

                                                                                          Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                                          intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                                          intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                                          Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                                          peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                                          Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                                          perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                                          enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                                          Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                                          menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                                          c

                                                                                          33

                                                                                          Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                          kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                          penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                          pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                          asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                          bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                          terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                          Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                          pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                          untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                          enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                          enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                          paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                          tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                          bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                          0

                                                                                          100

                                                                                          200

                                                                                          300

                                                                                          400

                                                                                          500

                                                                                          600

                                                                                          Akt

                                                                                          ivita

                                                                                          s en

                                                                                          zim

                                                                                          SO

                                                                                          D (U

                                                                                          g)

                                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                          Perlakuan

                                                                                          Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                          Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                          a

                                                                                          b

                                                                                          bc c

                                                                                          a

                                                                                          ab

                                                                                          bc

                                                                                          c

                                                                                          a

                                                                                          bc

                                                                                          Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                          pada semua perlakuan

                                                                                          Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                          percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                          terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                          tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                          lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                          34

                                                                                          SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                          terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                          efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                          waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                          tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                          vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                          lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                          yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                          elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                          enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                          Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                          melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                          sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                          elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                          relatif stabil

                                                                                          Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                          gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                          quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                          pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                          Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                          selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                          besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                          menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                          Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                          pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                          tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                          penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                          metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                          disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                          metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                          pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                          Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                          35

                                                                                          di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                          yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                          enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                          membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                          enzim antioksidan dalam hati

                                                                                          Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                          jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                          ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                          lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                          pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                          hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                          disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                          mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                          yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                          mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                          yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                          kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                          Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                          terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                          ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                          toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                          mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                          dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                          sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                          mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                          Pengukuran Hematologi

                                                                                          Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                          jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                          plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                          yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                          transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                          36

                                                                                          gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                          hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                          1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                          Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                          disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                          BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                          terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                          kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                          BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                          rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                          rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                          Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                          jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                          632678

                                                                                          868

                                                                                          738 773

                                                                                          0

                                                                                          1

                                                                                          2

                                                                                          3

                                                                                          4

                                                                                          5

                                                                                          6

                                                                                          7

                                                                                          8

                                                                                          9

                                                                                          Jum

                                                                                          lah

                                                                                          (Jut

                                                                                          am

                                                                                          m3 )

                                                                                          P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                          a

                                                                                          bc

                                                                                          bcab

                                                                                          Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                          dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                          37

                                                                                          menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                          mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                          Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                          menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                          hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                          nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                          terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                          dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                          vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                          dan P1)

                                                                                          Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                          mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                          jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                          jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                          sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                          juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                          balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                          melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                          mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                          membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                          2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                          Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                          gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                          yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                          Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                          jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                          Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                          mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                          terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                          asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                          dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                          38

                                                                                          saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                          untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                          1111

                                                                                          1470

                                                                                          1849

                                                                                          12511403

                                                                                          02468

                                                                                          101214161820

                                                                                          Jum

                                                                                          lah

                                                                                          (Rib

                                                                                          um

                                                                                          m3 )

                                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                          Perlakuan

                                                                                          c

                                                                                          ab

                                                                                          ab b

                                                                                          Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                          Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                          terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                          menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                          peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                          3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                          Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                          gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                          kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                          rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                          demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                          memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                          vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                          menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                          homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                          rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                          kontrol

                                                                                          39

                                                                                          18561657

                                                                                          13391485

                                                                                          1380

                                                                                          02

                                                                                          468

                                                                                          101214

                                                                                          161820

                                                                                          cbcg

                                                                                          )

                                                                                          ab aa

                                                                                          Jum

                                                                                          lah

                                                                                          (

                                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                          Perlakuan

                                                                                          Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                          4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                          Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                          gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                          kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                          40

                                                                                          kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                          asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                          kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                          391 3965

                                                                                          5113433 4452

                                                                                          0

                                                                                          10

                                                                                          30

                                                                                          40

                                                                                          50

                                                                                          60

                                                                                          20Jum

                                                                                          lah

                                                                                          ()

                                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                          Perlakuan

                                                                                          a a c

                                                                                          b b

                                                                                          Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                          Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                          besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                          makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                          yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                          hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                          lambat (Guyton 1996)

                                                                                          Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                          peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                          sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                          menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                          vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                          normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                          41

                                                                                          KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                          Kesimpulan

                                                                                          Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                          dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                          (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                          organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                          gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                          yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                          asap rokok

                                                                                          Saran

                                                                                          Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                          efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                          dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                                                          Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                          Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                          Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                          juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                          Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                          Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                          Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                          Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                          Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                          Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                          Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                          Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                          Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                          Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                          Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                          Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                          Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                          43

                                                                                          Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                          Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                          Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                          Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                          Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                          Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                          Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                          Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                          Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                          Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                          Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                          Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                          Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                          Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                          Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                          44

                                                                                          Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                          Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                          Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                          Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                          Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                          Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                          Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                          Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                          Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                          Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                          Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                          Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                          Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                          William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                          Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                          World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                          Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                          Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                          (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                                          1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                          (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                          608 103 plusmn 104 103

                                                                                          1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                          (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                          783 103 plusmn 126 103

                                                                                          1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                          1404 103 plusmn 148 103

                                                                                          1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                          5 0063 116959 730994

                                                                                          832 103 plusmn 148 103

                                                                                          1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                          5 0107 208855 1305347

                                                                                          1258 103 plusmn 156 103

                                                                                          46

                                                                                          Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                          Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                          1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                          (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                          2433 103 plusmn 157 103

                                                                                          1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                          (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                          2467 103 plusmn 303 103

                                                                                          1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                          3242 103 plusmn 262 103

                                                                                          1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                          2521 103 plusmn 225 103

                                                                                          1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                          2882 103 plusmn 433 103

                                                                                          47

                                                                                          Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                          Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                          Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                          48

                                                                                          Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                                          1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                          (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                          056 103 plusmn 0059103

                                                                                          1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                          (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                          051 103 plusmn 0071 103

                                                                                          1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                          030 103 plusmn 0059 103

                                                                                          1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                          046 103 plusmn 0095 103

                                                                                          1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                          032 103 plusmn 0046103

                                                                                          49

                                                                                          Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                          Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                                          1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                          (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                          049 103 plusmn 0037 103

                                                                                          1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                          (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                          048 103 plusmn 010 103

                                                                                          1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                          018 103 plusmn 011 103

                                                                                          1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                          037 103 plusmn 006 103

                                                                                          1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                          0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                          50

                                                                                          Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                          Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                          P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                          P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                          P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                          P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                          P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                          51

                                                                                          Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                          Perlakuan UlanganSDM

                                                                                          (jutammsup3)SDP

                                                                                          (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                          PVC ()

                                                                                          1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                          (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                          1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                          (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                          1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                          (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                          1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                          1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                          52

                                                                                          Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                          Perlakuan Butir darah

                                                                                          merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                          (BDP) Hemoglobin

                                                                                          (Hb) Hemtokit

                                                                                          (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                          P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                          53

                                                                                          Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                          Descriptives

                                                                                          MDAHati

                                                                                          5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                          25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                          1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                          Model

                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                          Between-Component

                                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                          MDAHati

                                                                                          356 4 20 837

                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                          ANOVA

                                                                                          MDAHati

                                                                                          23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                          MDAHati

                                                                                          Duncana

                                                                                          5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                          059 577 110

                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                          54

                                                                                          Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                          Descriptives

                                                                                          MDAGinjal

                                                                                          5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                          25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                          1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                          Model

                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                          Between-Component

                                                                                          Variance

                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                          MDAGinjal

                                                                                          693 4 20 605

                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                          ANOVA

                                                                                          MDAGinjal

                                                                                          24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                          MDAGinjal

                                                                                          Duncana

                                                                                          5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                          655 065 065

                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                          55

                                                                                          Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                          Descriptives

                                                                                          SODHati

                                                                                          5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                          25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                          50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                          Model

                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                          Between-Component

                                                                                          Variance

                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                          SODHati

                                                                                          825 4 20 525

                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                          ANOVA

                                                                                          SODHati

                                                                                          2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                          3531674 24

                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                          SODHati

                                                                                          Duncana

                                                                                          5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                          574 267 267

                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                          56

                                                                                          Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                          Descriptives

                                                                                          SODGinjal

                                                                                          5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                          25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                          59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                          Model

                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                          Between-Component

                                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                          SODGinjal

                                                                                          1408 4 20 267

                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                          ANOVA

                                                                                          SODGinjal

                                                                                          3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                          SODGinjal

                                                                                          Duncana

                                                                                          5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                          111 091 058

                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                          57

                                                                                          Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                          Descriptives

                                                                                          SDM

                                                                                          5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                          25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                          52176 60470 89442 123329

                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                          Model

                                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                          Between-Component

                                                                                          Variance

                                                                                          BDM

                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                          SDM

                                                                                          1838 4 20 161

                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                          BDM

                                                                                          ANOVA

                                                                                          SDM

                                                                                          27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                          BDM

                                                                                          SDM

                                                                                          Duncana

                                                                                          5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                          919 507 1000

                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                          BDM

                                                                                          58

                                                                                          Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                          Descriptives

                                                                                          SDP

                                                                                          5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                          25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                          124650 107075 176293 690107

                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                          Model

                                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                          Between-Component

                                                                                          Variance

                                                                                          BDP

                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                          SDP

                                                                                          971 4 20 445

                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                          BDP

                                                                                          ANOVA

                                                                                          SDP

                                                                                          155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                          242157 24

                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                          BDP

                                                                                          SDP

                                                                                          Duncana

                                                                                          5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                          300 131 1000

                                                                                          KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                          BDP

                                                                                          59

                                                                                          Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                          Descriptives

                                                                                          HB

                                                                                          5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                          25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                          95458 127857 180863 399305

                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                          Model

                                                                                          N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                          Between-Component

                                                                                          Variance

                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                          HB

                                                                                          413 4 20 797

                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                          ANOVA

                                                                                          HB

                                                                                          91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                          147428 24

                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                          HB

                                                                                          Duncana

                                                                                          5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                          211 120 075

                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                          60

                                                                                          Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                          Descriptives

                                                                                          PVC

                                                                                          ANOVA

                                                                                          PVC

                                                                                          466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                          PCV

                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                          PVC

                                                                                          1570 4 20 221

                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                          PCV

                                                                                          5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                          25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                          215926 375209 495111 2209140

                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                          Model

                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                          Between-Component

                                                                                          Variance

                                                                                          PCV

                                                                                          PVC

                                                                                          Duncana

                                                                                          5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                          729 490 1000

                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                          PCV

                                                                                          61

                                                                                          Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                          Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                          Absorbansi 515 nm

                                                                                          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                          500040003000200010000

                                                                                          025

                                                                                          020

                                                                                          015

                                                                                          010

                                                                                          005

                                                                                          000

                                                                                          X

                                                                                          Y

                                                                                          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                          62

                                                                                          Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                          Konsentrasi Uml protein

                                                                                          Absorbansi 550 nm

                                                                                          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                          5004003002001000

                                                                                          0025

                                                                                          0020

                                                                                          0015

                                                                                          0010

                                                                                          0005

                                                                                          0000

                                                                                          X

                                                                                          Y

                                                                                          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                          • COVER
                                                                                          • PERNYATAAN
                                                                                          • ABSTRACT
                                                                                          • RINGKASAN
                                                                                          • Hak cipta
                                                                                          • halaman judul
                                                                                          • lembar pengesahan
                                                                                          • PRAKATA
                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                          • DAFTAR ISI
                                                                                          • DAFTAR TABEL
                                                                                          • DAFTAR GAMBAR
                                                                                          • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                          • PENDAHULUAN
                                                                                          • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                          • BAHAN DAN METODE
                                                                                          • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                          • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                          • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                          • LAMPIRAN13

                                                                                            HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                                                            Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) pada Hati dan Ginjal

                                                                                            Analisis kadar radikal bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

                                                                                            mengukur kadar MDA hati dan ginjal tikus karena MDA merupakan indikator

                                                                                            keberadaan radikal bebas dalam tubuh MDA merupakan produk oksidasi asam

                                                                                            lemak tak jenuh yang dapat dihasilkan melalui oksidasi oleh senyawa radikal dan

                                                                                            juga sebagai perantara dari biosintesis prostaglandin MDA dalam materi biologi

                                                                                            telah digunakan secara luas sebagai indikator kerusakan oksidatif terutama dari

                                                                                            asam lemak tak jenuh (Nabet 1996 Prasetyawati 2003)

                                                                                            Hasil analisis MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelima kelompok

                                                                                            perlakuan disajikan pada gambar 8 dan lampiran 1 serta 2 menunjukkan rata-rata

                                                                                            kadar MDA hati dan ginjal tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok

                                                                                            (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0) baik pada hati maupun

                                                                                            ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar asap

                                                                                            rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kadar MDA pada hati dan ginjal tikus

                                                                                            (plt005) (Lampiran 3)

                                                                                            0

                                                                                            5000

                                                                                            10 0

                                                                                            15 0

                                                                                            20 00

                                                                                            25 00

                                                                                            30000

                                                                                            35 00

                                                                                            Kad

                                                                                            ar M

                                                                                            DA

                                                                                            (Ug

                                                                                            0

                                                                                            00

                                                                                            00

                                                                                            0

                                                                                            0)

                                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                            Perlakuan

                                                                                            Kadar MDA pada Hati

                                                                                            Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                            ab

                                                                                            c

                                                                                            bc

                                                                                            a

                                                                                            a bc

                                                                                            c

                                                                                            ab a

                                                                                            Gambar 9 Kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus pada semua perlakuan

                                                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang hanya

                                                                                            mendapat perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki nilai MDA yang paling

                                                                                            tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan nilai MDA pada

                                                                                            31

                                                                                            kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                                            meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                            percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                                            kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                                            berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                                            terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                                            yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                                            pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                                            lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                                            vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                                            MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                                            pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                                            rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                                            kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                                            Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                                            vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                                            berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                                            menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                                            radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                                            Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                                            dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                                            bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                                            yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                                            Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                                            dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                                            seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                                            berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                                            metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                                            elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                                            32

                                                                                            yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                                            demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                                            dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                                            tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                                            disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                                            dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                                            tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                                            sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                                            metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                                            menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                                            antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                                            Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                                            salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                                            dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                                            Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                                            yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                                            sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                                            oksidasi tersebut

                                                                                            Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                                            Hati dan Ginjal

                                                                                            Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                                            intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                                            intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                                            Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                                            peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                                            Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                                            perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                                            enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                                            Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                                            menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                                            c

                                                                                            33

                                                                                            Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                            kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                            penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                            pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                            asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                            bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                            terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                            Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                            pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                            untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                            enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                            enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                            paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                            tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                            bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                            0

                                                                                            100

                                                                                            200

                                                                                            300

                                                                                            400

                                                                                            500

                                                                                            600

                                                                                            Akt

                                                                                            ivita

                                                                                            s en

                                                                                            zim

                                                                                            SO

                                                                                            D (U

                                                                                            g)

                                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                            Perlakuan

                                                                                            Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                            Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                            a

                                                                                            b

                                                                                            bc c

                                                                                            a

                                                                                            ab

                                                                                            bc

                                                                                            c

                                                                                            a

                                                                                            bc

                                                                                            Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                            pada semua perlakuan

                                                                                            Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                            percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                            terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                            tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                            lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                            34

                                                                                            SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                            terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                            efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                            waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                            tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                            vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                            lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                            yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                            elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                            enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                            Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                            melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                            sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                            elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                            relatif stabil

                                                                                            Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                            gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                            quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                            pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                            Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                            selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                            besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                            menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                            Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                            pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                            tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                            penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                            metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                            disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                            metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                            pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                            Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                            35

                                                                                            di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                            yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                            enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                            membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                            enzim antioksidan dalam hati

                                                                                            Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                            jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                            ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                            lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                            pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                            hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                            disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                            mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                            yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                            mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                            yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                            kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                            Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                            terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                            ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                            toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                            mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                            dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                            sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                            mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                            Pengukuran Hematologi

                                                                                            Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                            jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                            plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                            yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                            transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                            36

                                                                                            gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                            hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                            1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                            Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                            disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                            BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                            terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                            kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                            BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                            rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                            rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                            Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                            jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                            632678

                                                                                            868

                                                                                            738 773

                                                                                            0

                                                                                            1

                                                                                            2

                                                                                            3

                                                                                            4

                                                                                            5

                                                                                            6

                                                                                            7

                                                                                            8

                                                                                            9

                                                                                            Jum

                                                                                            lah

                                                                                            (Jut

                                                                                            am

                                                                                            m3 )

                                                                                            P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                            a

                                                                                            bc

                                                                                            bcab

                                                                                            Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                            dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                            37

                                                                                            menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                            mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                            Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                            menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                            hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                            nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                            terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                            dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                            vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                            dan P1)

                                                                                            Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                            mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                            jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                            jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                            sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                            juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                            balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                            melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                            mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                            membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                            2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                            Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                            gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                            yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                            Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                            jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                            Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                            mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                            terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                            asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                            dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                            38

                                                                                            saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                            untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                            1111

                                                                                            1470

                                                                                            1849

                                                                                            12511403

                                                                                            02468

                                                                                            101214161820

                                                                                            Jum

                                                                                            lah

                                                                                            (Rib

                                                                                            um

                                                                                            m3 )

                                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                            Perlakuan

                                                                                            c

                                                                                            ab

                                                                                            ab b

                                                                                            Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                            Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                            terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                            menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                            peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                            3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                            Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                            gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                            kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                            rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                            demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                            memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                            vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                            menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                            homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                            rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                            kontrol

                                                                                            39

                                                                                            18561657

                                                                                            13391485

                                                                                            1380

                                                                                            02

                                                                                            468

                                                                                            101214

                                                                                            161820

                                                                                            cbcg

                                                                                            )

                                                                                            ab aa

                                                                                            Jum

                                                                                            lah

                                                                                            (

                                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                            Perlakuan

                                                                                            Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                            4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                            Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                            gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                            kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                            40

                                                                                            kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                            asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                            kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                            391 3965

                                                                                            5113433 4452

                                                                                            0

                                                                                            10

                                                                                            30

                                                                                            40

                                                                                            50

                                                                                            60

                                                                                            20Jum

                                                                                            lah

                                                                                            ()

                                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                            Perlakuan

                                                                                            a a c

                                                                                            b b

                                                                                            Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                            Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                            besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                            makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                            yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                            hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                            lambat (Guyton 1996)

                                                                                            Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                            peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                            sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                            menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                            vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                            normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                            41

                                                                                            KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                            Kesimpulan

                                                                                            Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                            dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                            (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                            organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                            gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                            yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                            asap rokok

                                                                                            Saran

                                                                                            Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                            efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                            dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                                                            Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                            Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                            Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                            juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                            Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                            Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                            Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                            Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                            Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                            Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                            Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                            Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                            Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                            Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                            Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                            Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                            Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                            43

                                                                                            Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                            Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                            Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                            Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                            Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                            Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                            Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                            Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                            Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                            Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                            Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                            Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                            Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                            Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                            Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                            44

                                                                                            Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                            Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                            Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                            Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                            Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                            Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                            Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                            Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                            Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                            Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                            Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                            Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                            Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                            William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                            Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                            World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                            Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                            Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                            (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                                            1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                            (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                            608 103 plusmn 104 103

                                                                                            1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                            (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                            783 103 plusmn 126 103

                                                                                            1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                            1404 103 plusmn 148 103

                                                                                            1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                            5 0063 116959 730994

                                                                                            832 103 plusmn 148 103

                                                                                            1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                            5 0107 208855 1305347

                                                                                            1258 103 plusmn 156 103

                                                                                            46

                                                                                            Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                            Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                            1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                            (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                            2433 103 plusmn 157 103

                                                                                            1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                            (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                            2467 103 plusmn 303 103

                                                                                            1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                            3242 103 plusmn 262 103

                                                                                            1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                            2521 103 plusmn 225 103

                                                                                            1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                            2882 103 plusmn 433 103

                                                                                            47

                                                                                            Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                            Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                            Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                            48

                                                                                            Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                                            1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                            (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                            056 103 plusmn 0059103

                                                                                            1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                            (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                            051 103 plusmn 0071 103

                                                                                            1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                            030 103 plusmn 0059 103

                                                                                            1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                            046 103 plusmn 0095 103

                                                                                            1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                            032 103 plusmn 0046103

                                                                                            49

                                                                                            Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                            Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                                            1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                            (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                            049 103 plusmn 0037 103

                                                                                            1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                            (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                            048 103 plusmn 010 103

                                                                                            1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                            018 103 plusmn 011 103

                                                                                            1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                            037 103 plusmn 006 103

                                                                                            1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                            0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                            50

                                                                                            Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                            Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                            P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                            P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                            P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                            P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                            P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                            51

                                                                                            Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                            Perlakuan UlanganSDM

                                                                                            (jutammsup3)SDP

                                                                                            (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                            PVC ()

                                                                                            1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                            (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                            1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                            (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                            1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                            (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                            1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                            1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                            52

                                                                                            Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                            Perlakuan Butir darah

                                                                                            merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                            (BDP) Hemoglobin

                                                                                            (Hb) Hemtokit

                                                                                            (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                            P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                            53

                                                                                            Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                            Descriptives

                                                                                            MDAHati

                                                                                            5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                            25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                            1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                            Model

                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                            Between-Component

                                                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                            MDAHati

                                                                                            356 4 20 837

                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                            ANOVA

                                                                                            MDAHati

                                                                                            23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                            MDAHati

                                                                                            Duncana

                                                                                            5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                            059 577 110

                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                            54

                                                                                            Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                            Descriptives

                                                                                            MDAGinjal

                                                                                            5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                            25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                            1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                            Model

                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                            Between-Component

                                                                                            Variance

                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                            MDAGinjal

                                                                                            693 4 20 605

                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                            ANOVA

                                                                                            MDAGinjal

                                                                                            24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                            MDAGinjal

                                                                                            Duncana

                                                                                            5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                            655 065 065

                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                            55

                                                                                            Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                            Descriptives

                                                                                            SODHati

                                                                                            5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                            25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                            50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                            Model

                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                            Between-Component

                                                                                            Variance

                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                            SODHati

                                                                                            825 4 20 525

                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                            ANOVA

                                                                                            SODHati

                                                                                            2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                            3531674 24

                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                            SODHati

                                                                                            Duncana

                                                                                            5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                            574 267 267

                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                            56

                                                                                            Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                            Descriptives

                                                                                            SODGinjal

                                                                                            5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                            25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                            59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                            Model

                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                            Between-Component

                                                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                            SODGinjal

                                                                                            1408 4 20 267

                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                            ANOVA

                                                                                            SODGinjal

                                                                                            3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                            SODGinjal

                                                                                            Duncana

                                                                                            5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                            111 091 058

                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                            57

                                                                                            Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                            Descriptives

                                                                                            SDM

                                                                                            5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                            25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                            52176 60470 89442 123329

                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                            Model

                                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                            Between-Component

                                                                                            Variance

                                                                                            BDM

                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                            SDM

                                                                                            1838 4 20 161

                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                            BDM

                                                                                            ANOVA

                                                                                            SDM

                                                                                            27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                            BDM

                                                                                            SDM

                                                                                            Duncana

                                                                                            5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                            919 507 1000

                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                            BDM

                                                                                            58

                                                                                            Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                            Descriptives

                                                                                            SDP

                                                                                            5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                            25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                            124650 107075 176293 690107

                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                            Model

                                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                            Between-Component

                                                                                            Variance

                                                                                            BDP

                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                            SDP

                                                                                            971 4 20 445

                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                            BDP

                                                                                            ANOVA

                                                                                            SDP

                                                                                            155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                            242157 24

                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                            BDP

                                                                                            SDP

                                                                                            Duncana

                                                                                            5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                            300 131 1000

                                                                                            KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                            BDP

                                                                                            59

                                                                                            Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                            Descriptives

                                                                                            HB

                                                                                            5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                            25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                            95458 127857 180863 399305

                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                            Model

                                                                                            N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                            Between-Component

                                                                                            Variance

                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                            HB

                                                                                            413 4 20 797

                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                            ANOVA

                                                                                            HB

                                                                                            91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                            147428 24

                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                            HB

                                                                                            Duncana

                                                                                            5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                            211 120 075

                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                            60

                                                                                            Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                            Descriptives

                                                                                            PVC

                                                                                            ANOVA

                                                                                            PVC

                                                                                            466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                            PCV

                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                            PVC

                                                                                            1570 4 20 221

                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                            PCV

                                                                                            5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                            25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                            215926 375209 495111 2209140

                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                            Model

                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                            Between-Component

                                                                                            Variance

                                                                                            PCV

                                                                                            PVC

                                                                                            Duncana

                                                                                            5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                            729 490 1000

                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                            PCV

                                                                                            61

                                                                                            Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                            Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                            Absorbansi 515 nm

                                                                                            500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                            500040003000200010000

                                                                                            025

                                                                                            020

                                                                                            015

                                                                                            010

                                                                                            005

                                                                                            000

                                                                                            X

                                                                                            Y

                                                                                            S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                            Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                            62

                                                                                            Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                            Konsentrasi Uml protein

                                                                                            Absorbansi 550 nm

                                                                                            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                            5004003002001000

                                                                                            0025

                                                                                            0020

                                                                                            0015

                                                                                            0010

                                                                                            0005

                                                                                            0000

                                                                                            X

                                                                                            Y

                                                                                            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                            • COVER
                                                                                            • PERNYATAAN
                                                                                            • ABSTRACT
                                                                                            • RINGKASAN
                                                                                            • Hak cipta
                                                                                            • halaman judul
                                                                                            • lembar pengesahan
                                                                                            • PRAKATA
                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                            • DAFTAR ISI
                                                                                            • DAFTAR TABEL
                                                                                            • DAFTAR GAMBAR
                                                                                            • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                            • PENDAHULUAN
                                                                                            • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                            • BAHAN DAN METODE
                                                                                            • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                            • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                            • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                            • LAMPIRAN13

                                                                                              31

                                                                                              kelompok (P2) ini menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat

                                                                                              meningkatkan radikal bebas dan ini mengindikasikan terjadinya stres lingkungan

                                                                                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                              percobaan (P1) tidak menunjukkan kondisi stres Hal ini terlihat dari kadar MDA

                                                                                              kelompok tersebut baik pada hati maupun ginjal tidak memberikan nilai yang

                                                                                              berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0) Lebih lanjut

                                                                                              terlihat bahwa pemberian vitamin C dapat mempengaruhi jumlah radikal bebas

                                                                                              yang ada dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan bersamaan dengan waktu

                                                                                              pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana konsentrasi MDA pada kelompok ini

                                                                                              lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 Sedangkan pemberian

                                                                                              vitamin C setelah selesai dilakukan pemaparan (P4) menunjukkan konsentrasi

                                                                                              MDA yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok P2 tetapi lebih

                                                                                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P3 Hal tersebut menunjukkan bahwa

                                                                                              pemberian vitamin C saat terjadi stres asap rokok dan setelah terjadi stres asap

                                                                                              rokok selama tiga puluh hari belum mampu menurunkan kadar MDA mendekati

                                                                                              kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi vitamin C (P0 dan P1)

                                                                                              Penurunan kadar MDA pada hati dan ginjal tikus dari kelompok pemberian

                                                                                              vitamin C terjadi karena pada vitamin C memiliki gugus pendonor elektron

                                                                                              berupa gugus enadiol yang terletak pada atom C2 dan C3 Gugus enadiol ini dapat

                                                                                              menghambat proses terjadinya peroksidasi lemak pada tahap inisiasi sehingga

                                                                                              radikal bebas tidak dapat berkembang membentuk radikal bebas yang baru

                                                                                              Vitamin C juga dapat bersifat scavenger yang bereaksi dengan radikal bebas

                                                                                              dengan cara mereduksi radikal bebas yang reaktif menjadi tidak reaktif Radikal

                                                                                              bebas yang tidak segera dinetralkan maka akan terbentuk rantai radikal bebas

                                                                                              yang panjang sehingga sulit dinetralkan

                                                                                              Kadar MDA pada hati menunjukkan nilai yang rendah bila dibandingkan

                                                                                              dengan yang ada pada ginjal karena hati mempunyai kandungan antioksidan

                                                                                              seluler lebih banyak dibandingkan ginjal dan merupakan tempat metabolisme

                                                                                              berbagai zat makanan dan bukan sebagai tempat pembuangan zat sisa

                                                                                              metabolisme Vitamin C selain mempunyai kemampuan untuk mendonorkan

                                                                                              elektron pada radikal bebas juga dapat menstimulir pengambilan Cu (tembaga)

                                                                                              32

                                                                                              yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                                              demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                                              dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                                              tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                                              disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                                              dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                                              tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                                              sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                                              metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                                              menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                                              antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                                              Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                                              salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                                              dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                                              Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                                              yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                                              sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                                              oksidasi tersebut

                                                                                              Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                                              Hati dan Ginjal

                                                                                              Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                                              intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                                              intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                                              Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                                              peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                                              Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                                              perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                                              enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                                              Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                                              menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                                              c

                                                                                              33

                                                                                              Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                              kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                              penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                              pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                              asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                              bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                              terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                              Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                              pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                              untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                              enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                              enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                              paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                              tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                              bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                              0

                                                                                              100

                                                                                              200

                                                                                              300

                                                                                              400

                                                                                              500

                                                                                              600

                                                                                              Akt

                                                                                              ivita

                                                                                              s en

                                                                                              zim

                                                                                              SO

                                                                                              D (U

                                                                                              g)

                                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                              Perlakuan

                                                                                              Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                              Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                              a

                                                                                              b

                                                                                              bc c

                                                                                              a

                                                                                              ab

                                                                                              bc

                                                                                              c

                                                                                              a

                                                                                              bc

                                                                                              Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                              pada semua perlakuan

                                                                                              Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                              percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                              terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                              tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                              lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                              34

                                                                                              SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                              terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                              efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                              waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                              tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                              vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                              lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                              yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                              elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                              enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                              Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                              melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                              sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                              elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                              relatif stabil

                                                                                              Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                              gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                              quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                              pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                              Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                              selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                              besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                              menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                              Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                              pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                              tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                              penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                              metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                              disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                              metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                              pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                              Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                              35

                                                                                              di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                              yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                              enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                              membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                              enzim antioksidan dalam hati

                                                                                              Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                              jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                              ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                              lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                              pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                              hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                              disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                              mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                              yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                              mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                              yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                              kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                              Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                              terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                              ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                              toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                              mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                              dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                              sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                              mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                              Pengukuran Hematologi

                                                                                              Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                              jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                              plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                              yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                              transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                              36

                                                                                              gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                              hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                              1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                              Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                              disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                              BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                              terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                              kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                              BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                              rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                              rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                              Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                              jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                              632678

                                                                                              868

                                                                                              738 773

                                                                                              0

                                                                                              1

                                                                                              2

                                                                                              3

                                                                                              4

                                                                                              5

                                                                                              6

                                                                                              7

                                                                                              8

                                                                                              9

                                                                                              Jum

                                                                                              lah

                                                                                              (Jut

                                                                                              am

                                                                                              m3 )

                                                                                              P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                              a

                                                                                              bc

                                                                                              bcab

                                                                                              Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                              dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                              37

                                                                                              menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                              mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                              Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                              menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                              hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                              nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                              terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                              dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                              vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                              dan P1)

                                                                                              Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                              mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                              jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                              jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                              sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                              juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                              balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                              melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                              mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                              membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                              2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                              Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                              gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                              yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                              Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                              jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                              Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                              mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                              terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                              asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                              dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                              38

                                                                                              saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                              untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                              1111

                                                                                              1470

                                                                                              1849

                                                                                              12511403

                                                                                              02468

                                                                                              101214161820

                                                                                              Jum

                                                                                              lah

                                                                                              (Rib

                                                                                              um

                                                                                              m3 )

                                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                              Perlakuan

                                                                                              c

                                                                                              ab

                                                                                              ab b

                                                                                              Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                              Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                              terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                              menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                              peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                              3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                              Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                              gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                              kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                              Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                              perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                              rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                              demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                              memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                              vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                              menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                              homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                              rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                              kontrol

                                                                                              39

                                                                                              18561657

                                                                                              13391485

                                                                                              1380

                                                                                              02

                                                                                              468

                                                                                              101214

                                                                                              161820

                                                                                              cbcg

                                                                                              )

                                                                                              ab aa

                                                                                              Jum

                                                                                              lah

                                                                                              (

                                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                              Perlakuan

                                                                                              Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                              4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                              Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                              gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                              kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                              40

                                                                                              kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                              asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                              kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                              391 3965

                                                                                              5113433 4452

                                                                                              0

                                                                                              10

                                                                                              30

                                                                                              40

                                                                                              50

                                                                                              60

                                                                                              20Jum

                                                                                              lah

                                                                                              ()

                                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                              Perlakuan

                                                                                              a a c

                                                                                              b b

                                                                                              Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                              Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                              besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                              makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                              yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                              hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                              lambat (Guyton 1996)

                                                                                              Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                              peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                              sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                              menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                              vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                              normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                              41

                                                                                              KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                              Kesimpulan

                                                                                              Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                              dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                              (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                              organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                              gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                              yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                              asap rokok

                                                                                              Saran

                                                                                              Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                              efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                              dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                                                              Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                              Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                              Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                              juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                              Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                              Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                              Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                              Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                              Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                              Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                              Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                              Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                              Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                              Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                              Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                              Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                              Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                              43

                                                                                              Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                              Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                              Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                              Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                              Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                              Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                              Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                              Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                              Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                              Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                              Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                              Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                              Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                              Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                              Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                              44

                                                                                              Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                              Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                              Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                              Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                              Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                              Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                              Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                              Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                              Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                              Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                              Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                              Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                              Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                              William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                              Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                              World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                              Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                              Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                              (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                                              1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                              (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                              608 103 plusmn 104 103

                                                                                              1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                              (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                              783 103 plusmn 126 103

                                                                                              1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                              1404 103 plusmn 148 103

                                                                                              1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                              5 0063 116959 730994

                                                                                              832 103 plusmn 148 103

                                                                                              1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                              5 0107 208855 1305347

                                                                                              1258 103 plusmn 156 103

                                                                                              46

                                                                                              Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                              Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                              1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                              (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                              2433 103 plusmn 157 103

                                                                                              1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                              (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                              2467 103 plusmn 303 103

                                                                                              1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                              3242 103 plusmn 262 103

                                                                                              1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                              2521 103 plusmn 225 103

                                                                                              1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                              2882 103 plusmn 433 103

                                                                                              47

                                                                                              Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                              Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                              Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                              48

                                                                                              Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                                              1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                              (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                              056 103 plusmn 0059103

                                                                                              1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                              (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                              051 103 plusmn 0071 103

                                                                                              1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                              030 103 plusmn 0059 103

                                                                                              1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                              046 103 plusmn 0095 103

                                                                                              1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                              032 103 plusmn 0046103

                                                                                              49

                                                                                              Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                              Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                                              1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                              (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                              049 103 plusmn 0037 103

                                                                                              1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                              (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                              048 103 plusmn 010 103

                                                                                              1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                              018 103 plusmn 011 103

                                                                                              1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                              037 103 plusmn 006 103

                                                                                              1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                              0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                              50

                                                                                              Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                              Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                              P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                              P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                              P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                              P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                              P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                              51

                                                                                              Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                              Perlakuan UlanganSDM

                                                                                              (jutammsup3)SDP

                                                                                              (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                              PVC ()

                                                                                              1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                              (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                              1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                              (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                              1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                              (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                              1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                              1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                              52

                                                                                              Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                              Perlakuan Butir darah

                                                                                              merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                              (BDP) Hemoglobin

                                                                                              (Hb) Hemtokit

                                                                                              (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                              P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                              53

                                                                                              Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                              Descriptives

                                                                                              MDAHati

                                                                                              5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                              25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                              1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                              Model

                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                              Between-Component

                                                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                              MDAHati

                                                                                              356 4 20 837

                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                              ANOVA

                                                                                              MDAHati

                                                                                              23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                              MDAHati

                                                                                              Duncana

                                                                                              5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                              059 577 110

                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                              54

                                                                                              Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                              Descriptives

                                                                                              MDAGinjal

                                                                                              5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                              25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                              1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                              Model

                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                              Between-Component

                                                                                              Variance

                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                              MDAGinjal

                                                                                              693 4 20 605

                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                              ANOVA

                                                                                              MDAGinjal

                                                                                              24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                              MDAGinjal

                                                                                              Duncana

                                                                                              5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                              655 065 065

                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                              55

                                                                                              Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                              Descriptives

                                                                                              SODHati

                                                                                              5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                              25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                              50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                              Model

                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                              Between-Component

                                                                                              Variance

                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                              SODHati

                                                                                              825 4 20 525

                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                              ANOVA

                                                                                              SODHati

                                                                                              2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                              3531674 24

                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                              SODHati

                                                                                              Duncana

                                                                                              5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                              574 267 267

                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                              56

                                                                                              Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                              Descriptives

                                                                                              SODGinjal

                                                                                              5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                              25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                              59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                              Model

                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                              Between-Component

                                                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                              SODGinjal

                                                                                              1408 4 20 267

                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                              ANOVA

                                                                                              SODGinjal

                                                                                              3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                              SODGinjal

                                                                                              Duncana

                                                                                              5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                              111 091 058

                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                              57

                                                                                              Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                              Descriptives

                                                                                              SDM

                                                                                              5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                              25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                              52176 60470 89442 123329

                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                              Model

                                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                              Between-Component

                                                                                              Variance

                                                                                              BDM

                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                              SDM

                                                                                              1838 4 20 161

                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                              BDM

                                                                                              ANOVA

                                                                                              SDM

                                                                                              27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                              BDM

                                                                                              SDM

                                                                                              Duncana

                                                                                              5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                              919 507 1000

                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                              BDM

                                                                                              58

                                                                                              Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                              Descriptives

                                                                                              SDP

                                                                                              5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                              25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                              124650 107075 176293 690107

                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                              Model

                                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                              Between-Component

                                                                                              Variance

                                                                                              BDP

                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                              SDP

                                                                                              971 4 20 445

                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                              BDP

                                                                                              ANOVA

                                                                                              SDP

                                                                                              155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                              242157 24

                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                              BDP

                                                                                              SDP

                                                                                              Duncana

                                                                                              5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                              300 131 1000

                                                                                              KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                              BDP

                                                                                              59

                                                                                              Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                              Descriptives

                                                                                              HB

                                                                                              5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                              25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                              95458 127857 180863 399305

                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                              Model

                                                                                              N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                              Between-Component

                                                                                              Variance

                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                              HB

                                                                                              413 4 20 797

                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                              ANOVA

                                                                                              HB

                                                                                              91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                              147428 24

                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                              HB

                                                                                              Duncana

                                                                                              5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                              211 120 075

                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                              60

                                                                                              Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                              Descriptives

                                                                                              PVC

                                                                                              ANOVA

                                                                                              PVC

                                                                                              466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                              PCV

                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                              PVC

                                                                                              1570 4 20 221

                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                              PCV

                                                                                              5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                              25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                              215926 375209 495111 2209140

                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                              Model

                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                              Between-Component

                                                                                              Variance

                                                                                              PCV

                                                                                              PVC

                                                                                              Duncana

                                                                                              5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                              729 490 1000

                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                              PCV

                                                                                              61

                                                                                              Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                              Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                              Absorbansi 515 nm

                                                                                              500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                              500040003000200010000

                                                                                              025

                                                                                              020

                                                                                              015

                                                                                              010

                                                                                              005

                                                                                              000

                                                                                              X

                                                                                              Y

                                                                                              S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                              Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                              62

                                                                                              Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                              Konsentrasi Uml protein

                                                                                              Absorbansi 550 nm

                                                                                              0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                              5004003002001000

                                                                                              0025

                                                                                              0020

                                                                                              0015

                                                                                              0010

                                                                                              0005

                                                                                              0000

                                                                                              X

                                                                                              Y

                                                                                              S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                              Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                              • COVER
                                                                                              • PERNYATAAN
                                                                                              • ABSTRACT
                                                                                              • RINGKASAN
                                                                                              • Hak cipta
                                                                                              • halaman judul
                                                                                              • lembar pengesahan
                                                                                              • PRAKATA
                                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                                              • DAFTAR ISI
                                                                                              • DAFTAR TABEL
                                                                                              • DAFTAR GAMBAR
                                                                                              • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                              • PENDAHULUAN
                                                                                              • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                              • BAHAN DAN METODE
                                                                                              • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                              • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                              • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                              • LAMPIRAN13

                                                                                                32

                                                                                                yang terikat pada seruloplasmin sehingga Cu-ZnSOD juga meningkat Dengan

                                                                                                demikian maka enzim antioksidan pada hati lebih banyak yang ditunjukkan

                                                                                                dengan rendahnya kadar MDA Sebaliknya pada ginjal menunjukkan nilai MDA

                                                                                                tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang ada pada hati Hal ini

                                                                                                disebabkan karena ginjal mempunyai kadar enzim antioksidan seluler lebih sedikit

                                                                                                dibandingkan dengan kadar antioksidan seluler pada hati Ginjal merupakan organ

                                                                                                tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh zat toksik yang menerima 25-30

                                                                                                sirkulasi darah untuk dibersihkan sehingga sebagai organ ekskresi zat-zat sisa

                                                                                                metabolisme maka pemakaian antioksidan seluler pun semakin banyak yang

                                                                                                menyebabkan tidak adanya keseimbangan antara radikal bebas dengan

                                                                                                antioksidan ditunjukkan dengan tingginya kadar MDA

                                                                                                Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa terpapar asap rokok merupakan

                                                                                                salah satu kondisi yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang ditunjukkan

                                                                                                dengan peningkatan kadar MDA yang berarti pula meningkatnya radikal bebas

                                                                                                Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Wresdiyati amp Makita (1995)

                                                                                                yang menyatakan bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan jumlah peroksisom

                                                                                                sebagai akibatnya produksi radikal bebas juga meningkat sebagai hasil samping

                                                                                                oksidasi tersebut

                                                                                                Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

                                                                                                Hati dan Ginjal

                                                                                                Superoksida dismutase merupakan enzim yang berada pada cairan

                                                                                                intraseluler yang berpartisipasi pada proses degradasi senyawa radikal bebas

                                                                                                intraseluler seperti anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen

                                                                                                Enzim ini menghambat kehadiran simultan dari anion superoksida dan hirdogen

                                                                                                peroksida yang berasal dari pembentukan radikal hidroksil

                                                                                                Analisis aktivitas enzim SOD hati dan ginjal tikus yang mengalami

                                                                                                perlakuan stres dengan dipapar asap rokok ditentukan berdasarkan pengukuran

                                                                                                enzim secara tidak langsung dengan menggunakan metode spektrofotometri

                                                                                                Untuk menganalisis enzim ini digunakan xantixantin oksidase (XO) yang

                                                                                                menghasilkan anion superoksida (O2˙) Superoksida akan mereduksi ferrisitokrom

                                                                                                c

                                                                                                33

                                                                                                Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                                kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                                penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                                pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                                asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                                bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                                terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                                Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                                pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                                untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                                enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                                enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                                paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                                tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                                bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                                0

                                                                                                100

                                                                                                200

                                                                                                300

                                                                                                400

                                                                                                500

                                                                                                600

                                                                                                Akt

                                                                                                ivita

                                                                                                s en

                                                                                                zim

                                                                                                SO

                                                                                                D (U

                                                                                                g)

                                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                Perlakuan

                                                                                                Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                                Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                                a

                                                                                                b

                                                                                                bc c

                                                                                                a

                                                                                                ab

                                                                                                bc

                                                                                                c

                                                                                                a

                                                                                                bc

                                                                                                Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                                pada semua perlakuan

                                                                                                Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                                percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                                terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                                tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                                lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                                34

                                                                                                SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                                terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                                efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                                waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                                tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                                vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                                lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                                yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                                elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                                enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                                Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                                melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                                sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                                elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                                relatif stabil

                                                                                                Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                                gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                                quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                                pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                                Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                                selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                                besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                                menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                                Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                                pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                                tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                                penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                                metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                                disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                                metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                                pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                                Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                                35

                                                                                                di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                                yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                                enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                                membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                                enzim antioksidan dalam hati

                                                                                                Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                                jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                                ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                                lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                                pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                                hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                                disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                                mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                                yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                                mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                                yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                                kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                                Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                                terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                                ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                                toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                                mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                                dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                                sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                                mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                                Pengukuran Hematologi

                                                                                                Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                                jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                                plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                                yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                                transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                                36

                                                                                                gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                                hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                                1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                                Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                                disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                                BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                                terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                                kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                                BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                                rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                                rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                                Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                                jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                                632678

                                                                                                868

                                                                                                738 773

                                                                                                0

                                                                                                1

                                                                                                2

                                                                                                3

                                                                                                4

                                                                                                5

                                                                                                6

                                                                                                7

                                                                                                8

                                                                                                9

                                                                                                Jum

                                                                                                lah

                                                                                                (Jut

                                                                                                am

                                                                                                m3 )

                                                                                                P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                                a

                                                                                                bc

                                                                                                bcab

                                                                                                Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                                dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                                37

                                                                                                menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                                mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                                Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                                menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                                hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                                nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                                terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                                dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                                vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                                dan P1)

                                                                                                Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                                mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                                jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                                jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                                sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                                juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                                balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                                melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                                mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                                membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                                2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                                Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                                yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                                Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                                jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                                mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                                terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                                asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                                dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                                38

                                                                                                saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                                untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                                1111

                                                                                                1470

                                                                                                1849

                                                                                                12511403

                                                                                                02468

                                                                                                101214161820

                                                                                                Jum

                                                                                                lah

                                                                                                (Rib

                                                                                                um

                                                                                                m3 )

                                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                Perlakuan

                                                                                                c

                                                                                                ab

                                                                                                ab b

                                                                                                Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                                terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                                menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                                peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                                3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                                Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                                kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                                rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                                demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                                memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                                vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                                menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                                homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                                rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                                kontrol

                                                                                                39

                                                                                                18561657

                                                                                                13391485

                                                                                                1380

                                                                                                02

                                                                                                468

                                                                                                101214

                                                                                                161820

                                                                                                cbcg

                                                                                                )

                                                                                                ab aa

                                                                                                Jum

                                                                                                lah

                                                                                                (

                                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                Perlakuan

                                                                                                Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                                oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                                oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                                PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                                H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                                Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                                terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                                pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                                vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                                (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                                jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                                kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                                membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                                rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                                darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                                pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                                4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                                Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                                kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                                40

                                                                                                kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                                asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                                kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                391 3965

                                                                                                5113433 4452

                                                                                                0

                                                                                                10

                                                                                                30

                                                                                                40

                                                                                                50

                                                                                                60

                                                                                                20Jum

                                                                                                lah

                                                                                                ()

                                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                Perlakuan

                                                                                                a a c

                                                                                                b b

                                                                                                Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                                besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                                makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                                yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                                hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                                lambat (Guyton 1996)

                                                                                                Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                                peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                                sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                                menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                                vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                                normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                                41

                                                                                                KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                Kesimpulan

                                                                                                Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                asap rokok

                                                                                                Saran

                                                                                                Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                43

                                                                                                Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                44

                                                                                                Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                                1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                608 103 plusmn 104 103

                                                                                                1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                783 103 plusmn 126 103

                                                                                                1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                5 0063 116959 730994

                                                                                                832 103 plusmn 148 103

                                                                                                1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                5 0107 208855 1305347

                                                                                                1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                46

                                                                                                Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                47

                                                                                                Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                48

                                                                                                Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                                1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                056 103 plusmn 0059103

                                                                                                1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                032 103 plusmn 0046103

                                                                                                49

                                                                                                Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                                1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                048 103 plusmn 010 103

                                                                                                1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                018 103 plusmn 011 103

                                                                                                1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                037 103 plusmn 006 103

                                                                                                1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                50

                                                                                                Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                51

                                                                                                Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                (jutammsup3)SDP

                                                                                                (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                PVC ()

                                                                                                1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                52

                                                                                                Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                Perlakuan Butir darah

                                                                                                merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                (BDP) Hemoglobin

                                                                                                (Hb) Hemtokit

                                                                                                (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                53

                                                                                                Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                Descriptives

                                                                                                MDAHati

                                                                                                5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                Model

                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                Between-Component

                                                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                MDAHati

                                                                                                356 4 20 837

                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                ANOVA

                                                                                                MDAHati

                                                                                                23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                MDAHati

                                                                                                Duncana

                                                                                                5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                059 577 110

                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                54

                                                                                                Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                Descriptives

                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                Model

                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                Between-Component

                                                                                                Variance

                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                693 4 20 605

                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                ANOVA

                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                Duncana

                                                                                                5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                655 065 065

                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                55

                                                                                                Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                Descriptives

                                                                                                SODHati

                                                                                                5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                Model

                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                Between-Component

                                                                                                Variance

                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                SODHati

                                                                                                825 4 20 525

                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                ANOVA

                                                                                                SODHati

                                                                                                2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                3531674 24

                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                SODHati

                                                                                                Duncana

                                                                                                5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                574 267 267

                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                56

                                                                                                Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                Descriptives

                                                                                                SODGinjal

                                                                                                5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                Model

                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                Between-Component

                                                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                SODGinjal

                                                                                                1408 4 20 267

                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                ANOVA

                                                                                                SODGinjal

                                                                                                3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                SODGinjal

                                                                                                Duncana

                                                                                                5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                111 091 058

                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                57

                                                                                                Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                Descriptives

                                                                                                SDM

                                                                                                5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                52176 60470 89442 123329

                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                Model

                                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                Between-Component

                                                                                                Variance

                                                                                                BDM

                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                SDM

                                                                                                1838 4 20 161

                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                BDM

                                                                                                ANOVA

                                                                                                SDM

                                                                                                27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                BDM

                                                                                                SDM

                                                                                                Duncana

                                                                                                5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                919 507 1000

                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                BDM

                                                                                                58

                                                                                                Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                Descriptives

                                                                                                SDP

                                                                                                5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                124650 107075 176293 690107

                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                Model

                                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                Between-Component

                                                                                                Variance

                                                                                                BDP

                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                SDP

                                                                                                971 4 20 445

                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                BDP

                                                                                                ANOVA

                                                                                                SDP

                                                                                                155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                242157 24

                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                BDP

                                                                                                SDP

                                                                                                Duncana

                                                                                                5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                300 131 1000

                                                                                                KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                BDP

                                                                                                59

                                                                                                Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                Descriptives

                                                                                                HB

                                                                                                5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                95458 127857 180863 399305

                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                Model

                                                                                                N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                Between-Component

                                                                                                Variance

                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                HB

                                                                                                413 4 20 797

                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                ANOVA

                                                                                                HB

                                                                                                91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                147428 24

                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                HB

                                                                                                Duncana

                                                                                                5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                211 120 075

                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                60

                                                                                                Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                Descriptives

                                                                                                PVC

                                                                                                ANOVA

                                                                                                PVC

                                                                                                466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                PCV

                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                PVC

                                                                                                1570 4 20 221

                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                PCV

                                                                                                5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                215926 375209 495111 2209140

                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                Model

                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                Between-Component

                                                                                                Variance

                                                                                                PCV

                                                                                                PVC

                                                                                                Duncana

                                                                                                5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                729 490 1000

                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                PCV

                                                                                                61

                                                                                                Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                Absorbansi 515 nm

                                                                                                500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                500040003000200010000

                                                                                                025

                                                                                                020

                                                                                                015

                                                                                                010

                                                                                                005

                                                                                                000

                                                                                                X

                                                                                                Y

                                                                                                S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                62

                                                                                                Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                Konsentrasi Uml protein

                                                                                                Absorbansi 550 nm

                                                                                                0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                5004003002001000

                                                                                                0025

                                                                                                0020

                                                                                                0015

                                                                                                0010

                                                                                                0005

                                                                                                0000

                                                                                                X

                                                                                                Y

                                                                                                S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                • COVER
                                                                                                • PERNYATAAN
                                                                                                • ABSTRACT
                                                                                                • RINGKASAN
                                                                                                • Hak cipta
                                                                                                • halaman judul
                                                                                                • lembar pengesahan
                                                                                                • PRAKATA
                                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                • DAFTAR ISI
                                                                                                • DAFTAR TABEL
                                                                                                • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                • PENDAHULUAN
                                                                                                • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                • BAHAN DAN METODE
                                                                                                • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                • LAMPIRAN13

                                                                                                  33

                                                                                                  Hasil analisis aktivitas enzim SOD pada hati dan ginjal tikus dari kelima

                                                                                                  kelompok perlakuan disajikan pada gambar 9 dan lampiran 4 serta 5 Hasil

                                                                                                  penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas enzim SOD tertinggi terlihat

                                                                                                  pada kelompok kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar

                                                                                                  asap rokok (P2) baik pada hati maupun ginjal Hasil uji Duncan menunjukkan

                                                                                                  bahwa kelompok perlakuan yang dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata

                                                                                                  terhadap aktivitas SOD pada hati dan ginjal tikus (plt005) (Lampiran 6)

                                                                                                  Penurunan aktivitas enzim SOD pada kelompok P2 ini menunjukkan bahwa

                                                                                                  pemaparan asap rokok mengakibatkan peningkatan pemakaian enzim tersebut

                                                                                                  untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk akibat pemaparan rokok sehingga

                                                                                                  enzim SOD yang tersedia menjadi rendah Inilah yang dibaca sebagai aktivitas

                                                                                                  enzim SOD Pada kelompok kontrol (P0) mempunyai aktivitas enzim SOD yang

                                                                                                  paling tinggi dari semua kelompok Hal ini disebabkan karena pada kelompok

                                                                                                  tersebut tidak mengalami perlakuan stres yang dapat memicu produksi radikal

                                                                                                  bebas sehingga pamakaian enzim tersebut juga rendah

                                                                                                  0

                                                                                                  100

                                                                                                  200

                                                                                                  300

                                                                                                  400

                                                                                                  500

                                                                                                  600

                                                                                                  Akt

                                                                                                  ivita

                                                                                                  s en

                                                                                                  zim

                                                                                                  SO

                                                                                                  D (U

                                                                                                  g)

                                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                  Perlakuan

                                                                                                  Aktivitas SOD pada Hati

                                                                                                  Aktivitas SOD pada Ginjal

                                                                                                  a

                                                                                                  b

                                                                                                  bc c

                                                                                                  a

                                                                                                  ab

                                                                                                  bc

                                                                                                  c

                                                                                                  a

                                                                                                  bc

                                                                                                  Gambar 10 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus

                                                                                                  pada semua perlakuan

                                                                                                  Pemberian vitamin C dengan dosis 857 mgkg bbhari pada hewan

                                                                                                  percobaan P1 tidak menunjukkan pemakaian enzim SOD yang tinggi Hal ini

                                                                                                  terlihat dari tingginya aktivitas enzim tersebut baik pada hati maupun ginjal dan

                                                                                                  tidak memberikan nilai yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol (P0) Lebih

                                                                                                  lanjut terlihat bahwa pemberian vitamin C ternyata dapat membantu kinerja enzim

                                                                                                  34

                                                                                                  SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                                  terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                                  efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                                  waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                                  tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                                  vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                                  lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                                  yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                                  elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                                  enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                                  Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                                  melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                                  sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                                  elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                                  relatif stabil

                                                                                                  Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                                  gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                                  quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                                  pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                                  Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                                  selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                                  besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                                  menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                                  Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                                  pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                                  tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                                  penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                                  metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                                  disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                                  metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                                  pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                                  Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                                  35

                                                                                                  di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                                  yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                                  enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                                  membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                                  enzim antioksidan dalam hati

                                                                                                  Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                                  jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                                  ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                                  lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                                  pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                                  hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                                  disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                                  mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                                  yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                                  mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                                  yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                                  kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                                  Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                                  terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                                  ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                                  toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                                  mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                                  dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                                  sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                                  mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                                  Pengukuran Hematologi

                                                                                                  Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                                  jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                                  plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                                  yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                                  transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                                  36

                                                                                                  gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                                  hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                                  1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                                  Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                                  disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                                  BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                                  terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                                  kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                                  BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                                  rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                                  rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                                  Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                                  jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                                  632678

                                                                                                  868

                                                                                                  738 773

                                                                                                  0

                                                                                                  1

                                                                                                  2

                                                                                                  3

                                                                                                  4

                                                                                                  5

                                                                                                  6

                                                                                                  7

                                                                                                  8

                                                                                                  9

                                                                                                  Jum

                                                                                                  lah

                                                                                                  (Jut

                                                                                                  am

                                                                                                  m3 )

                                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                                  a

                                                                                                  bc

                                                                                                  bcab

                                                                                                  Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                                  dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                                  37

                                                                                                  menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                                  mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                                  Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                                  menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                                  hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                                  nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                                  terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                                  dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                                  vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                                  dan P1)

                                                                                                  Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                                  mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                                  jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                                  jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                                  sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                                  juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                                  balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                                  melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                                  mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                                  membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                                  2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                                  Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                  gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                                  yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                                  Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                                  jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                  Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                                  mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                                  terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                                  asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                                  dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                                  38

                                                                                                  saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                                  untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                                  1111

                                                                                                  1470

                                                                                                  1849

                                                                                                  12511403

                                                                                                  02468

                                                                                                  101214161820

                                                                                                  Jum

                                                                                                  lah

                                                                                                  (Rib

                                                                                                  um

                                                                                                  m3 )

                                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                  Perlakuan

                                                                                                  c

                                                                                                  ab

                                                                                                  ab b

                                                                                                  Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                  Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                                  terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                                  menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                                  peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                                  3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                                  Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                  gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                                  kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                                  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                  perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                                  rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                                  demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                                  memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                                  vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                                  menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                                  homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                                  rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                                  kontrol

                                                                                                  39

                                                                                                  18561657

                                                                                                  13391485

                                                                                                  1380

                                                                                                  02

                                                                                                  468

                                                                                                  101214

                                                                                                  161820

                                                                                                  cbcg

                                                                                                  )

                                                                                                  ab aa

                                                                                                  Jum

                                                                                                  lah

                                                                                                  (

                                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                  Perlakuan

                                                                                                  Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                  Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                                  oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                                  oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                                  PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                                  H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                                  Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                                  terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                                  pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                                  vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                                  (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                                  jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                                  kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                                  membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                                  rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                                  darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                                  pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                                  4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                                  Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                  gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                                  kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                                  40

                                                                                                  kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                                  asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                                  kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                  391 3965

                                                                                                  5113433 4452

                                                                                                  0

                                                                                                  10

                                                                                                  30

                                                                                                  40

                                                                                                  50

                                                                                                  60

                                                                                                  20Jum

                                                                                                  lah

                                                                                                  ()

                                                                                                  P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                  Perlakuan

                                                                                                  a a c

                                                                                                  b b

                                                                                                  Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                  Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                                  besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                                  makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                                  yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                                  hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                                  lambat (Guyton 1996)

                                                                                                  Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                                  peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                                  sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                                  menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                                  vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                                  normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                                  41

                                                                                                  KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                  Kesimpulan

                                                                                                  Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                  dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                  (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                  organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                  gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                  yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                  asap rokok

                                                                                                  Saran

                                                                                                  Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                  efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                  dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                  Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                  Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                  Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                  juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                  Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                  Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                  Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                  Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                  Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                  Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                  Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                  Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                  Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                  Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                  Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                  Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                  Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                  43

                                                                                                  Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                  Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                  Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                  Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                  Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                  Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                  Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                  Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                  Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                  Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                  Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                  Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                  Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                  Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                  Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                  44

                                                                                                  Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                  Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                  Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                  Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                  Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                  Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                  Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                  Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                  Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                  Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                  Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                  Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                  Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                  William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                  Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                  World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                  Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                  Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                  (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                                  1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                  (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                  608 103 plusmn 104 103

                                                                                                  1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                  783 103 plusmn 126 103

                                                                                                  1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                  1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                  1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                  5 0063 116959 730994

                                                                                                  832 103 plusmn 148 103

                                                                                                  1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                  5 0107 208855 1305347

                                                                                                  1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                  46

                                                                                                  Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                  Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                  1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                  (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                  2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                  1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                  2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                  1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                  3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                  1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                  2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                  1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                  2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                  47

                                                                                                  Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                  Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                  Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                  48

                                                                                                  Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                                  1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                  (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                  056 103 plusmn 0059103

                                                                                                  1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                  051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                  1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                  030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                  1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                  046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                  1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                  032 103 plusmn 0046103

                                                                                                  49

                                                                                                  Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                  Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                                  1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                  (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                  049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                  1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                  048 103 plusmn 010 103

                                                                                                  1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                  018 103 plusmn 011 103

                                                                                                  1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                  037 103 plusmn 006 103

                                                                                                  1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                  0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                  50

                                                                                                  Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                  Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                  P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                  P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                  P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                  P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                  P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                  51

                                                                                                  Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                  Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                  (jutammsup3)SDP

                                                                                                  (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                  PVC ()

                                                                                                  1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                  (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                  1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                  1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                  1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                  1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                  52

                                                                                                  Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                  Perlakuan Butir darah

                                                                                                  merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                  (BDP) Hemoglobin

                                                                                                  (Hb) Hemtokit

                                                                                                  (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                  P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                  53

                                                                                                  Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                  Descriptives

                                                                                                  MDAHati

                                                                                                  5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                  25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                  1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                  Model

                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                  Between-Component

                                                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                  MDAHati

                                                                                                  356 4 20 837

                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                  ANOVA

                                                                                                  MDAHati

                                                                                                  23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                  MDAHati

                                                                                                  Duncana

                                                                                                  5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                  059 577 110

                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                  54

                                                                                                  Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                  Descriptives

                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                  5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                  25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                  1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                  Model

                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                  Between-Component

                                                                                                  Variance

                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                  693 4 20 605

                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                  ANOVA

                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                  24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                  Duncana

                                                                                                  5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                  655 065 065

                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                  55

                                                                                                  Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                  Descriptives

                                                                                                  SODHati

                                                                                                  5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                  25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                  50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                  Model

                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                  Between-Component

                                                                                                  Variance

                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                  SODHati

                                                                                                  825 4 20 525

                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                  ANOVA

                                                                                                  SODHati

                                                                                                  2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                  3531674 24

                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                  SODHati

                                                                                                  Duncana

                                                                                                  5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                  574 267 267

                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                  56

                                                                                                  Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                  Descriptives

                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                  5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                  25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                  59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                  Model

                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                  Between-Component

                                                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                  1408 4 20 267

                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                  ANOVA

                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                  3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                  Duncana

                                                                                                  5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                  111 091 058

                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                  57

                                                                                                  Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                  Descriptives

                                                                                                  SDM

                                                                                                  5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                  25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                  52176 60470 89442 123329

                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                  Model

                                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                  Between-Component

                                                                                                  Variance

                                                                                                  BDM

                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                  SDM

                                                                                                  1838 4 20 161

                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                  BDM

                                                                                                  ANOVA

                                                                                                  SDM

                                                                                                  27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                  BDM

                                                                                                  SDM

                                                                                                  Duncana

                                                                                                  5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                  919 507 1000

                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                  BDM

                                                                                                  58

                                                                                                  Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                  Descriptives

                                                                                                  SDP

                                                                                                  5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                  25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                  124650 107075 176293 690107

                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                  Model

                                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                  Between-Component

                                                                                                  Variance

                                                                                                  BDP

                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                  SDP

                                                                                                  971 4 20 445

                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                  BDP

                                                                                                  ANOVA

                                                                                                  SDP

                                                                                                  155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                  242157 24

                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                  BDP

                                                                                                  SDP

                                                                                                  Duncana

                                                                                                  5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                  300 131 1000

                                                                                                  KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                  BDP

                                                                                                  59

                                                                                                  Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                  Descriptives

                                                                                                  HB

                                                                                                  5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                  25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                  95458 127857 180863 399305

                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                  Model

                                                                                                  N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                  Between-Component

                                                                                                  Variance

                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                  HB

                                                                                                  413 4 20 797

                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                  ANOVA

                                                                                                  HB

                                                                                                  91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                  147428 24

                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                  HB

                                                                                                  Duncana

                                                                                                  5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                  211 120 075

                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                  60

                                                                                                  Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                  Descriptives

                                                                                                  PVC

                                                                                                  ANOVA

                                                                                                  PVC

                                                                                                  466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                  PCV

                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                  PVC

                                                                                                  1570 4 20 221

                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                  PCV

                                                                                                  5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                  25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                  215926 375209 495111 2209140

                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                  Model

                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                  Between-Component

                                                                                                  Variance

                                                                                                  PCV

                                                                                                  PVC

                                                                                                  Duncana

                                                                                                  5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                  729 490 1000

                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                  PCV

                                                                                                  61

                                                                                                  Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                  Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                  Absorbansi 515 nm

                                                                                                  500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                  500040003000200010000

                                                                                                  025

                                                                                                  020

                                                                                                  015

                                                                                                  010

                                                                                                  005

                                                                                                  000

                                                                                                  X

                                                                                                  Y

                                                                                                  S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                  Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                  62

                                                                                                  Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                  Konsentrasi Uml protein

                                                                                                  Absorbansi 550 nm

                                                                                                  0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                  5004003002001000

                                                                                                  0025

                                                                                                  0020

                                                                                                  0015

                                                                                                  0010

                                                                                                  0005

                                                                                                  0000

                                                                                                  X

                                                                                                  Y

                                                                                                  S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                  Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                  • COVER
                                                                                                  • PERNYATAAN
                                                                                                  • ABSTRACT
                                                                                                  • RINGKASAN
                                                                                                  • Hak cipta
                                                                                                  • halaman judul
                                                                                                  • lembar pengesahan
                                                                                                  • PRAKATA
                                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                  • DAFTAR ISI
                                                                                                  • DAFTAR TABEL
                                                                                                  • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                  • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                  • PENDAHULUAN
                                                                                                  • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                  • BAHAN DAN METODE
                                                                                                  • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                  • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                  • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                  • LAMPIRAN13

                                                                                                    34

                                                                                                    SOD untuk menetralisir radikal bebas sehingga pemakian enzim tersebut tidak

                                                                                                    terlalu tinggi seperti yang terlihat pada kelompok P3 dan P4 Namun demikian

                                                                                                    efektivitas pemberian vitamin C lebih baik diberikan secara bersamaan dengan

                                                                                                    waktu pemaparan yaitu pada kelompok P3 dimana aktivitas enzim SOD lebih

                                                                                                    tinggi bila dibandingkan dengan kelompok P2 dan P4 Sedangkan pemberian

                                                                                                    vitamin C setelah selesai pemaparan (P4) menunjukkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                                    lebih tinggi bila dibandingkan dengan P2 Hal ini disebabkan karena vitamin C

                                                                                                    yang memiliki gugus enadiol pada atom C2 dan C3 berfungsi sebagai pendonor

                                                                                                    elektron sehingga radikal bebas tidak dapat terbentuk dan mengurangi pemakian

                                                                                                    enzim antioksidan seluler seperti SOD

                                                                                                    Radikal bebas yang terbentuk dari reaksi fenton yaitu reaksi yang

                                                                                                    melibatkan logam fe2+ (ferro) dan fe3+ (ferri) dapat ditangkap oleh vitamin C

                                                                                                    sebelum sempat bereaksi (Purwantaka et al 2005) Dengan memberikan

                                                                                                    elektronnya maka vitamin C akan tereduksi menjadi dehydroascorbic acid yang

                                                                                                    relatif stabil

                                                                                                    Pembentuk radikal bebas dari asap rokok terdapat dalam dua fase yaitu fase

                                                                                                    gas yang berupa nitrit oksida (NO) dan nitrit peroksida (NO2 ) dan fase tar berupa

                                                                                                    quinone semiquinone dan hydroquinone (Trabel et al 2000) Kedua fase

                                                                                                    pembentuk radikal bebas ini apabila bereaksi dengan logam transisi seperti Fe dan

                                                                                                    Cu maka akan menghasilkan radikal bebas superoksida hydrogen peroksida yang

                                                                                                    selanjutnya membentuk radikal hydroksil Pemakaian enzim SOD yang terlalu

                                                                                                    besar untuk menetralisir radikal bebas yang terbentuk secara terus-menerus akan

                                                                                                    menurunkan aktivitas enzim tersebut

                                                                                                    Pemakaian enzim SOD pada hati lebih rendah bila dibandingkan dengan

                                                                                                    pemakaian pada ginjal yang ditunjukkan dengan tingginya aktivitas enzim

                                                                                                    tersebut Hal ini disebabkan karena hati merupakan organ terbesar yang sangat

                                                                                                    penting untuk pertahanan hidup dan berperan hampir dalam setiap fungsi

                                                                                                    metabolik tubuh Fungsi hati antara lain untuk pembentukan dan ekskresi empedu

                                                                                                    disamping menghasilkan energi dan tenaga hati memiliki peranan penting pada

                                                                                                    metabolisme karbohidrat protein dan lemak selain itu juga berperan dalam

                                                                                                    pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan

                                                                                                    Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim

                                                                                                    35

                                                                                                    di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                                    yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                                    enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                                    membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                                    enzim antioksidan dalam hati

                                                                                                    Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                                    jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                                    ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                                    lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                                    pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                                    hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                                    disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                                    mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                                    yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                                    mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                                    yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                                    kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                                    Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                                    terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                                    ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                                    toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                                    mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                                    dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                                    sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                                    mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                                    Pengukuran Hematologi

                                                                                                    Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                                    jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                                    plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                                    yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                                    transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                                    36

                                                                                                    gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                                    hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                                    1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                                    Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                                    disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                                    BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                                    terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                                    kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                                    BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                                    rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                                    rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                                    Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                                    jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                                    632678

                                                                                                    868

                                                                                                    738 773

                                                                                                    0

                                                                                                    1

                                                                                                    2

                                                                                                    3

                                                                                                    4

                                                                                                    5

                                                                                                    6

                                                                                                    7

                                                                                                    8

                                                                                                    9

                                                                                                    Jum

                                                                                                    lah

                                                                                                    (Jut

                                                                                                    am

                                                                                                    m3 )

                                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                                    a

                                                                                                    bc

                                                                                                    bcab

                                                                                                    Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                                    dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                                    37

                                                                                                    menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                                    mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                                    Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                                    menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                                    hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                                    nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                                    terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                                    dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                                    vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                                    dan P1)

                                                                                                    Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                                    mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                                    jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                                    jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                                    sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                                    juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                                    balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                                    melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                                    mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                                    membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                                    2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                                    Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                    gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                                    yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                                    Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                                    jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                    Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                                    mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                                    terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                                    asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                                    dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                                    38

                                                                                                    saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                                    untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                                    1111

                                                                                                    1470

                                                                                                    1849

                                                                                                    12511403

                                                                                                    02468

                                                                                                    101214161820

                                                                                                    Jum

                                                                                                    lah

                                                                                                    (Rib

                                                                                                    um

                                                                                                    m3 )

                                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                    Perlakuan

                                                                                                    c

                                                                                                    ab

                                                                                                    ab b

                                                                                                    Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                    Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                                    terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                                    menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                                    peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                                    3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                                    Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                    gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                                    kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                    perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                                    rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                                    demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                                    memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                                    vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                                    menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                                    homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                                    rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                                    kontrol

                                                                                                    39

                                                                                                    18561657

                                                                                                    13391485

                                                                                                    1380

                                                                                                    02

                                                                                                    468

                                                                                                    101214

                                                                                                    161820

                                                                                                    cbcg

                                                                                                    )

                                                                                                    ab aa

                                                                                                    Jum

                                                                                                    lah

                                                                                                    (

                                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                    Perlakuan

                                                                                                    Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                    Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                                    oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                                    oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                                    PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                                    H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                                    Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                                    terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                                    pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                                    vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                                    (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                                    jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                                    kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                                    membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                                    rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                                    darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                                    pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                                    4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                                    Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                    gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                                    kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                                    40

                                                                                                    kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                                    asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                                    kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                    391 3965

                                                                                                    5113433 4452

                                                                                                    0

                                                                                                    10

                                                                                                    30

                                                                                                    40

                                                                                                    50

                                                                                                    60

                                                                                                    20Jum

                                                                                                    lah

                                                                                                    ()

                                                                                                    P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                    Perlakuan

                                                                                                    a a c

                                                                                                    b b

                                                                                                    Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                    Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                                    besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                                    makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                                    yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                                    hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                                    lambat (Guyton 1996)

                                                                                                    Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                                    peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                                    sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                                    menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                                    vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                                    normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                                    41

                                                                                                    KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                    Kesimpulan

                                                                                                    Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                    dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                    (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                    organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                    gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                    yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                    asap rokok

                                                                                                    Saran

                                                                                                    Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                    efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                    dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                    Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                    Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                    Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                    juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                    Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                    Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                    Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                    Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                    Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                    Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                    Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                    Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                    Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                    Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                    Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                    Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                    Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                    43

                                                                                                    Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                    Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                    Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                    Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                    Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                    Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                    Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                    Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                    Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                    Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                    Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                    Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                    Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                    Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                    Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                    44

                                                                                                    Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                    Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                    Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                    Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                    Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                    Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                    Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                    Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                    Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                    Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                    Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                    Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                    Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                    William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                    Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                    World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                    Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                    Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                    (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                                                    1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                    (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                    608 103 plusmn 104 103

                                                                                                    1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                    783 103 plusmn 126 103

                                                                                                    1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                    1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                    1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                    5 0063 116959 730994

                                                                                                    832 103 plusmn 148 103

                                                                                                    1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                    5 0107 208855 1305347

                                                                                                    1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                    46

                                                                                                    Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                    Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                    1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                    (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                    2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                    1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                    2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                    1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                    3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                    1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                    2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                    1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                    2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                    47

                                                                                                    Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                    Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                    Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                    48

                                                                                                    Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                                                    1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                    (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                    056 103 plusmn 0059103

                                                                                                    1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                    051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                    1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                    030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                    1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                    046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                    1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                    032 103 plusmn 0046103

                                                                                                    49

                                                                                                    Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                    Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                                                    1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                    (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                    049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                    1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                    048 103 plusmn 010 103

                                                                                                    1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                    018 103 plusmn 011 103

                                                                                                    1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                    037 103 plusmn 006 103

                                                                                                    1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                    0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                    50

                                                                                                    Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                    Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                    P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                    P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                    P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                    P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                    P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                    51

                                                                                                    Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                    Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                    (jutammsup3)SDP

                                                                                                    (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                    PVC ()

                                                                                                    1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                    (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                    1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                    1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                    1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                    1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                    52

                                                                                                    Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                    Perlakuan Butir darah

                                                                                                    merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                    (BDP) Hemoglobin

                                                                                                    (Hb) Hemtokit

                                                                                                    (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                    P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                    53

                                                                                                    Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                    Descriptives

                                                                                                    MDAHati

                                                                                                    5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                    25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                    1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                    Model

                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                    Between-Component

                                                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                    MDAHati

                                                                                                    356 4 20 837

                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                    ANOVA

                                                                                                    MDAHati

                                                                                                    23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                    MDAHati

                                                                                                    Duncana

                                                                                                    5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                    059 577 110

                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                    54

                                                                                                    Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                    Descriptives

                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                    5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                    25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                    1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                    Model

                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                    Between-Component

                                                                                                    Variance

                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                    693 4 20 605

                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                    ANOVA

                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                    24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                    Duncana

                                                                                                    5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                    655 065 065

                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                    55

                                                                                                    Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                    Descriptives

                                                                                                    SODHati

                                                                                                    5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                    25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                    50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                    Model

                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                    Between-Component

                                                                                                    Variance

                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                    SODHati

                                                                                                    825 4 20 525

                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                    ANOVA

                                                                                                    SODHati

                                                                                                    2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                    3531674 24

                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                    SODHati

                                                                                                    Duncana

                                                                                                    5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                    574 267 267

                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                    56

                                                                                                    Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                    Descriptives

                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                    5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                    25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                    59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                    Model

                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                    Between-Component

                                                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                    1408 4 20 267

                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                    ANOVA

                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                    3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                    Duncana

                                                                                                    5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                    111 091 058

                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                    57

                                                                                                    Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                    Descriptives

                                                                                                    SDM

                                                                                                    5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                    25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                    52176 60470 89442 123329

                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                    Model

                                                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                    Between-Component

                                                                                                    Variance

                                                                                                    BDM

                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                    SDM

                                                                                                    1838 4 20 161

                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                    BDM

                                                                                                    ANOVA

                                                                                                    SDM

                                                                                                    27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                    BDM

                                                                                                    SDM

                                                                                                    Duncana

                                                                                                    5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                    919 507 1000

                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                    BDM

                                                                                                    58

                                                                                                    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                    Descriptives

                                                                                                    SDP

                                                                                                    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                    124650 107075 176293 690107

                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                    Model

                                                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                    Between-Component

                                                                                                    Variance

                                                                                                    BDP

                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                    SDP

                                                                                                    971 4 20 445

                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                    BDP

                                                                                                    ANOVA

                                                                                                    SDP

                                                                                                    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                    242157 24

                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                    BDP

                                                                                                    SDP

                                                                                                    Duncana

                                                                                                    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                    300 131 1000

                                                                                                    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                    BDP

                                                                                                    59

                                                                                                    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                    Descriptives

                                                                                                    HB

                                                                                                    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                    95458 127857 180863 399305

                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                    Model

                                                                                                    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                    Between-Component

                                                                                                    Variance

                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                    HB

                                                                                                    413 4 20 797

                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                    ANOVA

                                                                                                    HB

                                                                                                    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                    147428 24

                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                    HB

                                                                                                    Duncana

                                                                                                    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                    211 120 075

                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                    60

                                                                                                    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                    Descriptives

                                                                                                    PVC

                                                                                                    ANOVA

                                                                                                    PVC

                                                                                                    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                    PCV

                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                    PVC

                                                                                                    1570 4 20 221

                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                    PCV

                                                                                                    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                    215926 375209 495111 2209140

                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                    Model

                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                    Between-Component

                                                                                                    Variance

                                                                                                    PCV

                                                                                                    PVC

                                                                                                    Duncana

                                                                                                    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                    729 490 1000

                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                    PCV

                                                                                                    61

                                                                                                    Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                    Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                    Absorbansi 515 nm

                                                                                                    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                    500040003000200010000

                                                                                                    025

                                                                                                    020

                                                                                                    015

                                                                                                    010

                                                                                                    005

                                                                                                    000

                                                                                                    X

                                                                                                    Y

                                                                                                    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                    62

                                                                                                    Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                    Konsentrasi Uml protein

                                                                                                    Absorbansi 550 nm

                                                                                                    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                    5004003002001000

                                                                                                    0025

                                                                                                    0020

                                                                                                    0015

                                                                                                    0010

                                                                                                    0005

                                                                                                    0000

                                                                                                    X

                                                                                                    Y

                                                                                                    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                    • COVER
                                                                                                    • PERNYATAAN
                                                                                                    • ABSTRACT
                                                                                                    • RINGKASAN
                                                                                                    • Hak cipta
                                                                                                    • halaman judul
                                                                                                    • lembar pengesahan
                                                                                                    • PRAKATA
                                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                    • DAFTAR ISI
                                                                                                    • DAFTAR TABEL
                                                                                                    • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                    • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                    • PENDAHULUAN
                                                                                                    • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                    • BAHAN DAN METODE
                                                                                                    • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                    • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                    • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                    • LAMPIRAN13

                                                                                                      35

                                                                                                      di hati terhadap zat-zat beracun Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer

                                                                                                      yang berada dalam dinding sinusoid (Price amp Wilson 2006) Dengan adanya

                                                                                                      enzim-enzim antioksidan dan sel kupffer serta antioksidan dari luar tubuh

                                                                                                      membuat hati mampu menurunkan kadar malondialdehida dan mempertahankan

                                                                                                      enzim antioksidan dalam hati

                                                                                                      Aktivitas SOD (Ug) bervariasi pada beberapa organ tikus terdapat dalam

                                                                                                      jumlah tertinggi dalam hati kemudian berturut-turut dalam kelenjar adrenalin

                                                                                                      ginjal darah limpa pankreas otak paru-paru lambung usus ovarium timus dan

                                                                                                      lemak (Chow 1988 Kartikawati 1999) Sebaliknya pada ginjal menunjukkan

                                                                                                      pemakaian enzim SOD yang tinggi bila dibandingkan dengan pemakaian pada

                                                                                                      hati yang ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas enzim tersebut Hal ini

                                                                                                      disebabkan karena ginjal merupakan suatu sistem filtrasi alami tubuh yang

                                                                                                      mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyaring produk hasil metabolisme

                                                                                                      yang tidak berguna bagi tubuh menjaga keseimbangan cairan tubuh dan

                                                                                                      mempertahankan pH cairan tubuh Dalam menjalankan fungsinya banyak kondisi

                                                                                                      yang dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal baik secara akut maupun secara

                                                                                                      kronis (Wahyuningsih amp Bijanti 2006)

                                                                                                      Ginjal merupakan organ yang kompak terikat pada dinding dorsal dan

                                                                                                      terletak retroperitoneal Ginjal menghasilkan urine yang merupakan jalur utama

                                                                                                      ekskresi toksikan mempunyai volume aliran darah yang tinggi mengkonsentrasi

                                                                                                      toksikan pada filtrat dan membawa toksikan melalui sel tubulus serta

                                                                                                      mengaktifkan toksikan tertentu Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran utama

                                                                                                      dari efek toksik (Lu 1995 Santoso 2006) Karena fungsinya yang begitu berat

                                                                                                      sehingga penggunaan enzim antioksidan intraseluler pun semakin banyak yang

                                                                                                      mengakibatkan aktivitas enzim tersebut makin berkurang

                                                                                                      Pengukuran Hematologi

                                                                                                      Darah vertebrata merupakan suatu jaringan ikat yang terdiri atas beberapa

                                                                                                      jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma Dalam

                                                                                                      plasma terdapat sel darah merah yang mengangkut oksigen dan sel darah putih

                                                                                                      yang berfungsi dalam pertahanan tubuh Sistem sirkulasi merupakan sistem

                                                                                                      transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus

                                                                                                      36

                                                                                                      gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                                      hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                                      1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                                      Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                                      disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                                      BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                                      terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                                      kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                                      BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                                      rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                                      rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                                      Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                                      jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                                      632678

                                                                                                      868

                                                                                                      738 773

                                                                                                      0

                                                                                                      1

                                                                                                      2

                                                                                                      3

                                                                                                      4

                                                                                                      5

                                                                                                      6

                                                                                                      7

                                                                                                      8

                                                                                                      9

                                                                                                      Jum

                                                                                                      lah

                                                                                                      (Jut

                                                                                                      am

                                                                                                      m3 )

                                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                                      a

                                                                                                      bc

                                                                                                      bcab

                                                                                                      Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                                      dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                                      37

                                                                                                      menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                                      mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                                      Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                                      menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                                      hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                                      nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                                      terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                                      dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                                      vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                                      dan P1)

                                                                                                      Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                                      mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                                      jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                                      jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                                      sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                                      juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                                      balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                                      melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                                      mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                                      membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                                      2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                                      Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                      gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                                      yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                                      Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                                      jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                      Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                                      mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                                      terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                                      asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                                      dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                                      38

                                                                                                      saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                                      untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                                      1111

                                                                                                      1470

                                                                                                      1849

                                                                                                      12511403

                                                                                                      02468

                                                                                                      101214161820

                                                                                                      Jum

                                                                                                      lah

                                                                                                      (Rib

                                                                                                      um

                                                                                                      m3 )

                                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                      Perlakuan

                                                                                                      c

                                                                                                      ab

                                                                                                      ab b

                                                                                                      Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                      Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                                      terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                                      menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                                      peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                                      3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                                      Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                      gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                                      kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                                      Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                      perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                                      rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                                      demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                                      memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                                      vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                                      menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                                      homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                                      rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                                      kontrol

                                                                                                      39

                                                                                                      18561657

                                                                                                      13391485

                                                                                                      1380

                                                                                                      02

                                                                                                      468

                                                                                                      101214

                                                                                                      161820

                                                                                                      cbcg

                                                                                                      )

                                                                                                      ab aa

                                                                                                      Jum

                                                                                                      lah

                                                                                                      (

                                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                      Perlakuan

                                                                                                      Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                      Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                                      oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                                      oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                                      PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                                      H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                                      Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                                      terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                                      pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                                      vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                                      (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                                      jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                                      kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                                      membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                                      rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                                      darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                                      pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                                      4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                                      Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                      gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                                      kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                                      40

                                                                                                      kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                                      asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                                      kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                      391 3965

                                                                                                      5113433 4452

                                                                                                      0

                                                                                                      10

                                                                                                      30

                                                                                                      40

                                                                                                      50

                                                                                                      60

                                                                                                      20Jum

                                                                                                      lah

                                                                                                      ()

                                                                                                      P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                      Perlakuan

                                                                                                      a a c

                                                                                                      b b

                                                                                                      Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                      Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                                      besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                                      makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                                      yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                                      hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                                      lambat (Guyton 1996)

                                                                                                      Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                                      peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                                      sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                                      menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                                      vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                                      normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                                      41

                                                                                                      KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                      Kesimpulan

                                                                                                      Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                      dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                      (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                      organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                      gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                      yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                      asap rokok

                                                                                                      Saran

                                                                                                      Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                      efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                      dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                      Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                      Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                      Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                      juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                      Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                      Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                      Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                      Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                      Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                      Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                      Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                      Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                      Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                      Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                      Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                      Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                      Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                      43

                                                                                                      Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                      Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                      Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                      Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                      Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                      Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                      Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                      Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                      Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                      Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                      Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                      Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                      Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                      Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                      Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                      44

                                                                                                      Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                      Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                      Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                      Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                      Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                      Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                      Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                      Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                      Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                      Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                      Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                      Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                      Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                      William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                      Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                      World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                      Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                      Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                      (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                                                      1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                      (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                      608 103 plusmn 104 103

                                                                                                      1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                      783 103 plusmn 126 103

                                                                                                      1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                      1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                      1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                      5 0063 116959 730994

                                                                                                      832 103 plusmn 148 103

                                                                                                      1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                      5 0107 208855 1305347

                                                                                                      1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                      46

                                                                                                      Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                      Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                      1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                      (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                      2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                      1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                      2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                      1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                      3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                      1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                      2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                      1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                      2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                      47

                                                                                                      Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                      Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                      Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                      48

                                                                                                      Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                                                      1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                      (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                      056 103 plusmn 0059103

                                                                                                      1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                      051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                      1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                      030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                      1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                      046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                      1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                      032 103 plusmn 0046103

                                                                                                      49

                                                                                                      Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                      Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                                                      1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                      (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                      049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                      1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                      048 103 plusmn 010 103

                                                                                                      1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                      018 103 plusmn 011 103

                                                                                                      1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                      037 103 plusmn 006 103

                                                                                                      1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                      0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                      50

                                                                                                      Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                      Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                      P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                      P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                      P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                      P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                      P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                      51

                                                                                                      Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                      Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                      (jutammsup3)SDP

                                                                                                      (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                      PVC ()

                                                                                                      1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                      (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                      1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                      1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                      1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                      1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                      52

                                                                                                      Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                      Perlakuan Butir darah

                                                                                                      merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                      (BDP) Hemoglobin

                                                                                                      (Hb) Hemtokit

                                                                                                      (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                      P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                      53

                                                                                                      Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                      Descriptives

                                                                                                      MDAHati

                                                                                                      5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                      25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                      1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                      Model

                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                      Between-Component

                                                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                      MDAHati

                                                                                                      356 4 20 837

                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                      ANOVA

                                                                                                      MDAHati

                                                                                                      23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                      MDAHati

                                                                                                      Duncana

                                                                                                      5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                      059 577 110

                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                      54

                                                                                                      Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                      Descriptives

                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                      5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                      25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                      1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                      Model

                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                      Between-Component

                                                                                                      Variance

                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                      693 4 20 605

                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                      ANOVA

                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                      24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                      Duncana

                                                                                                      5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                      655 065 065

                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                      55

                                                                                                      Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                      Descriptives

                                                                                                      SODHati

                                                                                                      5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                      25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                      50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                      Model

                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                      Between-Component

                                                                                                      Variance

                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                      SODHati

                                                                                                      825 4 20 525

                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                      ANOVA

                                                                                                      SODHati

                                                                                                      2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                      3531674 24

                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                      SODHati

                                                                                                      Duncana

                                                                                                      5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                      574 267 267

                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                      56

                                                                                                      Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                      Descriptives

                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                      5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                      25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                      59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                      Model

                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                      Between-Component

                                                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                      1408 4 20 267

                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                      ANOVA

                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                      3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                      Duncana

                                                                                                      5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                      111 091 058

                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                      57

                                                                                                      Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                      Descriptives

                                                                                                      SDM

                                                                                                      5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                      25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                      52176 60470 89442 123329

                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                      Model

                                                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                      Between-Component

                                                                                                      Variance

                                                                                                      BDM

                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                      SDM

                                                                                                      1838 4 20 161

                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                      BDM

                                                                                                      ANOVA

                                                                                                      SDM

                                                                                                      27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                      BDM

                                                                                                      SDM

                                                                                                      Duncana

                                                                                                      5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                      919 507 1000

                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                      BDM

                                                                                                      58

                                                                                                      Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                      Descriptives

                                                                                                      SDP

                                                                                                      5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                      25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                      124650 107075 176293 690107

                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                      Model

                                                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                      Between-Component

                                                                                                      Variance

                                                                                                      BDP

                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                      SDP

                                                                                                      971 4 20 445

                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                      BDP

                                                                                                      ANOVA

                                                                                                      SDP

                                                                                                      155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                      242157 24

                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                      BDP

                                                                                                      SDP

                                                                                                      Duncana

                                                                                                      5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                      300 131 1000

                                                                                                      KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                      BDP

                                                                                                      59

                                                                                                      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                      Descriptives

                                                                                                      HB

                                                                                                      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                      95458 127857 180863 399305

                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                      Model

                                                                                                      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                      Between-Component

                                                                                                      Variance

                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                      HB

                                                                                                      413 4 20 797

                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                      ANOVA

                                                                                                      HB

                                                                                                      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                      147428 24

                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                      HB

                                                                                                      Duncana

                                                                                                      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                      211 120 075

                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                      60

                                                                                                      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                      Descriptives

                                                                                                      PVC

                                                                                                      ANOVA

                                                                                                      PVC

                                                                                                      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                      PCV

                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                      PVC

                                                                                                      1570 4 20 221

                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                      PCV

                                                                                                      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                      215926 375209 495111 2209140

                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                      Model

                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                      Between-Component

                                                                                                      Variance

                                                                                                      PCV

                                                                                                      PVC

                                                                                                      Duncana

                                                                                                      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                      729 490 1000

                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                      PCV

                                                                                                      61

                                                                                                      Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                      Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                      Absorbansi 515 nm

                                                                                                      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                      500040003000200010000

                                                                                                      025

                                                                                                      020

                                                                                                      015

                                                                                                      010

                                                                                                      005

                                                                                                      000

                                                                                                      X

                                                                                                      Y

                                                                                                      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                      62

                                                                                                      Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                      Konsentrasi Uml protein

                                                                                                      Absorbansi 550 nm

                                                                                                      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                      5004003002001000

                                                                                                      0025

                                                                                                      0020

                                                                                                      0015

                                                                                                      0010

                                                                                                      0005

                                                                                                      0000

                                                                                                      X

                                                                                                      Y

                                                                                                      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                      • COVER
                                                                                                      • PERNYATAAN
                                                                                                      • ABSTRACT
                                                                                                      • RINGKASAN
                                                                                                      • Hak cipta
                                                                                                      • halaman judul
                                                                                                      • lembar pengesahan
                                                                                                      • PRAKATA
                                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                      • DAFTAR ISI
                                                                                                      • DAFTAR TABEL
                                                                                                      • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                      • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                      • PENDAHULUAN
                                                                                                      • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                      • BAHAN DAN METODE
                                                                                                      • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                      • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                      • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                      • LAMPIRAN13

                                                                                                        36

                                                                                                        gastrointestinal menuju ke jaringan serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

                                                                                                        hasil metabolisme lain menuju ke ginjal

                                                                                                        1 Pengukuran Butir Darah Merah (BDM)

                                                                                                        Hasil pengukuran butir darah merah dari kelima kelompok perlakuan

                                                                                                        disajikan pada gambar 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

                                                                                                        BDM tertinggi adalah kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah

                                                                                                        terlihat pada kelompok kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa

                                                                                                        kelompok perlakuan dipapar asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap jumlah

                                                                                                        BDM tikus (plt005) (Lampiran 8) Lebih lanjut terlihat bahwa pemaparan asap

                                                                                                        rokok mempengaruhi jumlah BDM pada semua kelompok yang terpapar asap

                                                                                                        rokok (P2 P3 dan P4) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1)

                                                                                                        Hal ini menunjukkan bahwa pemberian vitamin C belum mampu menurunkan

                                                                                                        jumlah BDM seperti keadaan normal

                                                                                                        632678

                                                                                                        868

                                                                                                        738 773

                                                                                                        0

                                                                                                        1

                                                                                                        2

                                                                                                        3

                                                                                                        4

                                                                                                        5

                                                                                                        6

                                                                                                        7

                                                                                                        8

                                                                                                        9

                                                                                                        Jum

                                                                                                        lah

                                                                                                        (Jut

                                                                                                        am

                                                                                                        m3 )

                                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4Perlakuan

                                                                                                        a

                                                                                                        bc

                                                                                                        bcab

                                                                                                        Gambar 11 Jumlah butir darah merah pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2) memiliki jumlah BDM yang paling tinggi

                                                                                                        dibandingkan dengan kelompok lainnya Peningkatan BDM pada kelompok P2 ini

                                                                                                        37

                                                                                                        menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                                        mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                                        Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                                        menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                                        hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                                        nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                                        terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                                        dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                                        vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                                        dan P1)

                                                                                                        Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                                        mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                                        jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                                        jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                                        sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                                        juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                                        balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                                        melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                                        mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                                        membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                                        2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                                        Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                        gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                                        yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                                        Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                                        jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                        Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                                        mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                                        terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                                        asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                                        dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                                        38

                                                                                                        saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                                        untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                                        1111

                                                                                                        1470

                                                                                                        1849

                                                                                                        12511403

                                                                                                        02468

                                                                                                        101214161820

                                                                                                        Jum

                                                                                                        lah

                                                                                                        (Rib

                                                                                                        um

                                                                                                        m3 )

                                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                        Perlakuan

                                                                                                        c

                                                                                                        ab

                                                                                                        ab b

                                                                                                        Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                        Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                                        terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                                        menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                                        peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                                        3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                                        Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                        gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                                        kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                                        Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                        perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                                        rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                                        demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                                        memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                                        vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                                        menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                                        homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                                        rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                                        kontrol

                                                                                                        39

                                                                                                        18561657

                                                                                                        13391485

                                                                                                        1380

                                                                                                        02

                                                                                                        468

                                                                                                        101214

                                                                                                        161820

                                                                                                        cbcg

                                                                                                        )

                                                                                                        ab aa

                                                                                                        Jum

                                                                                                        lah

                                                                                                        (

                                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                        Perlakuan

                                                                                                        Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                        Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                                        oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                                        oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                                        PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                                        H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                                        Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                                        terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                                        pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                                        vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                                        (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                                        jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                                        kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                                        membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                                        rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                                        darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                                        pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                                        4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                                        Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                        gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                                        kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                                        40

                                                                                                        kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                                        asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                                        kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                        391 3965

                                                                                                        5113433 4452

                                                                                                        0

                                                                                                        10

                                                                                                        30

                                                                                                        40

                                                                                                        50

                                                                                                        60

                                                                                                        20Jum

                                                                                                        lah

                                                                                                        ()

                                                                                                        P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                        Perlakuan

                                                                                                        a a c

                                                                                                        b b

                                                                                                        Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                        Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                                        besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                                        makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                                        yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                                        hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                                        lambat (Guyton 1996)

                                                                                                        Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                                        peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                                        sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                                        menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                                        vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                                        normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                                        41

                                                                                                        KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                        Kesimpulan

                                                                                                        Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                        dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                        (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                        organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                        gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                        yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                        asap rokok

                                                                                                        Saran

                                                                                                        Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                        efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                        dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                        Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                        Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                        Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                        juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                        Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                        Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                        Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                        Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                        Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                        Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                        Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                        Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                        Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                        Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                        Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                        Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                        Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                        43

                                                                                                        Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                        Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                        Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                        Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                        Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                        Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                        Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                        Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                        Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                        Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                        Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                        Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                        Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                        Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                        Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                        44

                                                                                                        Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                        Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                        Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                        Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                        Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                        Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                        Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                        Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                        Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                        Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                        Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                        Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                        Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                        William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                        Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                        World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                        Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                        Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                        (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                                                        1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                        (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                        608 103 plusmn 104 103

                                                                                                        1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                        783 103 plusmn 126 103

                                                                                                        1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                        1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                        1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                        5 0063 116959 730994

                                                                                                        832 103 plusmn 148 103

                                                                                                        1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                        5 0107 208855 1305347

                                                                                                        1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                        46

                                                                                                        Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                        Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                        1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                        (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                        2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                        1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                        2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                        1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                        3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                        1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                        2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                        1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                        2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                        47

                                                                                                        Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                        Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                        Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                        48

                                                                                                        Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                                                        1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                        (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                        056 103 plusmn 0059103

                                                                                                        1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                        051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                        1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                        030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                        1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                        046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                        1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                        032 103 plusmn 0046103

                                                                                                        49

                                                                                                        Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                        Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                                                        1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                        (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                        049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                        1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                        048 103 plusmn 010 103

                                                                                                        1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                        018 103 plusmn 011 103

                                                                                                        1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                        037 103 plusmn 006 103

                                                                                                        1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                        0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                        50

                                                                                                        Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                        Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                        P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                        P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                        P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                        P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                        P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                        51

                                                                                                        Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                        Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                        (jutammsup3)SDP

                                                                                                        (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                        PVC ()

                                                                                                        1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                        (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                        1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                        1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                        1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                        1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                        52

                                                                                                        Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                        Perlakuan Butir darah

                                                                                                        merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                        (BDP) Hemoglobin

                                                                                                        (Hb) Hemtokit

                                                                                                        (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                        P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                        53

                                                                                                        Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                        Descriptives

                                                                                                        MDAHati

                                                                                                        5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                        25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                        1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                        Model

                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                        Between-Component

                                                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                        MDAHati

                                                                                                        356 4 20 837

                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                        ANOVA

                                                                                                        MDAHati

                                                                                                        23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                        MDAHati

                                                                                                        Duncana

                                                                                                        5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                        059 577 110

                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                        54

                                                                                                        Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                        Descriptives

                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                        5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                        25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                        1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                        Model

                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                        Between-Component

                                                                                                        Variance

                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                        693 4 20 605

                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                        ANOVA

                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                        24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                        Duncana

                                                                                                        5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                        655 065 065

                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                        55

                                                                                                        Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                        Descriptives

                                                                                                        SODHati

                                                                                                        5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                        25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                        50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                        Model

                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                        Between-Component

                                                                                                        Variance

                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                        SODHati

                                                                                                        825 4 20 525

                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                        ANOVA

                                                                                                        SODHati

                                                                                                        2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                        3531674 24

                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                        SODHati

                                                                                                        Duncana

                                                                                                        5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                        574 267 267

                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                        56

                                                                                                        Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                        Descriptives

                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                        5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                        25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                        59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                        Model

                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                        Between-Component

                                                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                        1408 4 20 267

                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                        ANOVA

                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                        3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                        Duncana

                                                                                                        5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                        111 091 058

                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                        57

                                                                                                        Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                        Descriptives

                                                                                                        SDM

                                                                                                        5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                        25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                        52176 60470 89442 123329

                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                        Model

                                                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                        Between-Component

                                                                                                        Variance

                                                                                                        BDM

                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                        SDM

                                                                                                        1838 4 20 161

                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                        BDM

                                                                                                        ANOVA

                                                                                                        SDM

                                                                                                        27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                        BDM

                                                                                                        SDM

                                                                                                        Duncana

                                                                                                        5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                        919 507 1000

                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                        BDM

                                                                                                        58

                                                                                                        Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                        Descriptives

                                                                                                        SDP

                                                                                                        5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                        25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                        124650 107075 176293 690107

                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                        Model

                                                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                        Between-Component

                                                                                                        Variance

                                                                                                        BDP

                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                        SDP

                                                                                                        971 4 20 445

                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                        BDP

                                                                                                        ANOVA

                                                                                                        SDP

                                                                                                        155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                        242157 24

                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                        BDP

                                                                                                        SDP

                                                                                                        Duncana

                                                                                                        5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                        300 131 1000

                                                                                                        KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                        BDP

                                                                                                        59

                                                                                                        Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                        Descriptives

                                                                                                        HB

                                                                                                        5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                        25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                        95458 127857 180863 399305

                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                        Model

                                                                                                        N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                        Between-Component

                                                                                                        Variance

                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                        HB

                                                                                                        413 4 20 797

                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                        ANOVA

                                                                                                        HB

                                                                                                        91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                        147428 24

                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                        HB

                                                                                                        Duncana

                                                                                                        5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                        211 120 075

                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                        60

                                                                                                        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                        Descriptives

                                                                                                        PVC

                                                                                                        ANOVA

                                                                                                        PVC

                                                                                                        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                        PCV

                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                        PVC

                                                                                                        1570 4 20 221

                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                        PCV

                                                                                                        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                        215926 375209 495111 2209140

                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                        Model

                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                        Between-Component

                                                                                                        Variance

                                                                                                        PCV

                                                                                                        PVC

                                                                                                        Duncana

                                                                                                        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                        729 490 1000

                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                        PCV

                                                                                                        61

                                                                                                        Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                        Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                        Absorbansi 515 nm

                                                                                                        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                        500040003000200010000

                                                                                                        025

                                                                                                        020

                                                                                                        015

                                                                                                        010

                                                                                                        005

                                                                                                        000

                                                                                                        X

                                                                                                        Y

                                                                                                        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                        62

                                                                                                        Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                        Konsentrasi Uml protein

                                                                                                        Absorbansi 550 nm

                                                                                                        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                        5004003002001000

                                                                                                        0025

                                                                                                        0020

                                                                                                        0015

                                                                                                        0010

                                                                                                        0005

                                                                                                        0000

                                                                                                        X

                                                                                                        Y

                                                                                                        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                        • COVER
                                                                                                        • PERNYATAAN
                                                                                                        • ABSTRACT
                                                                                                        • RINGKASAN
                                                                                                        • Hak cipta
                                                                                                        • halaman judul
                                                                                                        • lembar pengesahan
                                                                                                        • PRAKATA
                                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                        • DAFTAR ISI
                                                                                                        • DAFTAR TABEL
                                                                                                        • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                        • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                        • PENDAHULUAN
                                                                                                        • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                        • BAHAN DAN METODE
                                                                                                        • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                        • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                        • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                        • LAMPIRAN13

                                                                                                          37

                                                                                                          menunjukkan bahwa pemaparan asap rokok dapat meningkatkan BDM dan ini

                                                                                                          mengindikasikan bahwa terjadinya stres lingkungan

                                                                                                          Pemaparan asap rokok dengan dosis empat batang rokok per enam puluh

                                                                                                          menit per hari pada hewan percobaan kelompok (P2) menunjukkan kondisi stres

                                                                                                          hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah BDM kelompok tersebut memberikan

                                                                                                          nilai yang berbeda nyata bila dibandingkan dengan kelompok (P0) Lebih lanjut

                                                                                                          terlihat bahwa pemaparan asap rokok dapat mempengaruhi jumlah BDM yang ada

                                                                                                          dalam tubuh hal ini terlihat pada kelompok (P4) Namun demikian pemberian

                                                                                                          vitamin C ini belum mampu menurunkan jumlah BDM mendekati kelompok (P0

                                                                                                          dan P1)

                                                                                                          Sel darah merah (eritrosit) mempunyai fungsi utama adalah untuk

                                                                                                          mentranspor hemoglobin selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke

                                                                                                          jaringan Pada keadaan yang menyebabkan jumlah oksigen yang ditranspor ke

                                                                                                          jaringan berkurang misalnya dengan pemberian asap rokok maka pembentukan

                                                                                                          sel darah merah juga semakin meningkat sehingga proses pengambilan oksigen

                                                                                                          juga semakin banyak Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan

                                                                                                          balik negatif yang sensitif terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringan

                                                                                                          melalui darah Retikulosit merupakan indikator dari sel darah merah yang

                                                                                                          mengalami lisis terbentuknya retikulosit mengindikasikan bahwa tubuh harus

                                                                                                          membentuk butir darah merah yang baru

                                                                                                          2 Jumlah Butir Darah Putih (BDP)

                                                                                                          Hasil pengukuran BDP dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                          gambar 11 dan menunjukkan rata-rata jumlah BDP tertinggi adalah kelompok

                                                                                                          yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok kontrol (P0)

                                                                                                          Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok (P2) berpengaruh nyata terhadap

                                                                                                          jumlah BDP dibandingkan dengan kelompok lain (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                          Meningkatnya BDP pada kelompok P2 dapat dimengerti karena kelompok ini

                                                                                                          mengalami pemaparan asap rokok selama tiga puluh hari Asap rokok yang

                                                                                                          terhirup oleh hewan coba akan masuk saluran pencernaan bersama mengalirnya

                                                                                                          asap rokok tar yang merupakan hasil dari pembakaran rokok akan terbawa masuk

                                                                                                          dan akan melapisi dinding alveoli di dalam paru-paru Peningkatan tar di dalam

                                                                                                          38

                                                                                                          saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                                          untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                                          1111

                                                                                                          1470

                                                                                                          1849

                                                                                                          12511403

                                                                                                          02468

                                                                                                          101214161820

                                                                                                          Jum

                                                                                                          lah

                                                                                                          (Rib

                                                                                                          um

                                                                                                          m3 )

                                                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                          Perlakuan

                                                                                                          c

                                                                                                          ab

                                                                                                          ab b

                                                                                                          Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                          Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                                          terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                                          menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                                          peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                                          3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                                          Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                          gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                                          kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                                          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                          perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                                          rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                                          demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                                          memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                                          vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                                          menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                                          homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                                          rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                                          kontrol

                                                                                                          39

                                                                                                          18561657

                                                                                                          13391485

                                                                                                          1380

                                                                                                          02

                                                                                                          468

                                                                                                          101214

                                                                                                          161820

                                                                                                          cbcg

                                                                                                          )

                                                                                                          ab aa

                                                                                                          Jum

                                                                                                          lah

                                                                                                          (

                                                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                          Perlakuan

                                                                                                          Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                          Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                                          oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                                          oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                                          PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                                          H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                                          Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                                          terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                                          pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                                          vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                                          (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                                          jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                                          kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                                          membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                                          rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                                          darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                                          pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                                          4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                                          Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                          gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                                          kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                                          40

                                                                                                          kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                                          asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                                          kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                          391 3965

                                                                                                          5113433 4452

                                                                                                          0

                                                                                                          10

                                                                                                          30

                                                                                                          40

                                                                                                          50

                                                                                                          60

                                                                                                          20Jum

                                                                                                          lah

                                                                                                          ()

                                                                                                          P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                          Perlakuan

                                                                                                          a a c

                                                                                                          b b

                                                                                                          Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                          Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                                          besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                                          makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                                          yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                                          hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                                          lambat (Guyton 1996)

                                                                                                          Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                                          peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                                          sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                                          menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                                          vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                                          normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                                          41

                                                                                                          KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                          Kesimpulan

                                                                                                          Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                          dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                          (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                          organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                          gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                          yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                          asap rokok

                                                                                                          Saran

                                                                                                          Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                          efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                          dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                          Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                          Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                          Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                          juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                          Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                          Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                          Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                          Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                          Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                          Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                          Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                          Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                          Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                          Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                          Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                          Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                          Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                          43

                                                                                                          Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                          Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                          Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                          Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                          Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                          Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                          Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                          Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                          Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                          Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                          Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                          Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                          Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                          Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                          Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                          44

                                                                                                          Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                          Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                          Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                          Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                          Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                          Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                          Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                          Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                          Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                          Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                          Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                          Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                          Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                          William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                          Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                          World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                          Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                          Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                          (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                                                          1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                          (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                          608 103 plusmn 104 103

                                                                                                          1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                          783 103 plusmn 126 103

                                                                                                          1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                          1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                          1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                          5 0063 116959 730994

                                                                                                          832 103 plusmn 148 103

                                                                                                          1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                          5 0107 208855 1305347

                                                                                                          1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                          46

                                                                                                          Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                          Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                          1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                          (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                          2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                          1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                          2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                          1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                          3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                          1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                          2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                          1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                          2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                          47

                                                                                                          Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                          Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                          Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                          48

                                                                                                          Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                                                          1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                          (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                          056 103 plusmn 0059103

                                                                                                          1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                          051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                          1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                          030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                          1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                          046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                          1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                          032 103 plusmn 0046103

                                                                                                          49

                                                                                                          Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                          Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                                                          1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                          (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                          049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                          1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                          048 103 plusmn 010 103

                                                                                                          1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                          018 103 plusmn 011 103

                                                                                                          1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                          037 103 plusmn 006 103

                                                                                                          1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                          0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                          50

                                                                                                          Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                          Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                          P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                          P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                          P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                          P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                          P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                          51

                                                                                                          Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                          Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                          (jutammsup3)SDP

                                                                                                          (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                          PVC ()

                                                                                                          1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                          (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                          1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                          1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                          1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                          1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                          52

                                                                                                          Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                          Perlakuan Butir darah

                                                                                                          merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                          (BDP) Hemoglobin

                                                                                                          (Hb) Hemtokit

                                                                                                          (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                          P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                          53

                                                                                                          Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                          Descriptives

                                                                                                          MDAHati

                                                                                                          5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                          25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                          1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                          Model

                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                          Between-Component

                                                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                          MDAHati

                                                                                                          356 4 20 837

                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                          ANOVA

                                                                                                          MDAHati

                                                                                                          23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                          MDAHati

                                                                                                          Duncana

                                                                                                          5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                          059 577 110

                                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                          54

                                                                                                          Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                          Descriptives

                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                          5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                          25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                          1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                          Model

                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                          Between-Component

                                                                                                          Variance

                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                          693 4 20 605

                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                          ANOVA

                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                          24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                          Duncana

                                                                                                          5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                          655 065 065

                                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                          55

                                                                                                          Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                          Descriptives

                                                                                                          SODHati

                                                                                                          5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                          25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                          50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                          Model

                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                          Between-Component

                                                                                                          Variance

                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                          SODHati

                                                                                                          825 4 20 525

                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                          ANOVA

                                                                                                          SODHati

                                                                                                          2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                          3531674 24

                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                          SODHati

                                                                                                          Duncana

                                                                                                          5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                          574 267 267

                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                          56

                                                                                                          Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                          Descriptives

                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                          5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                          25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                          59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                          Model

                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                          Between-Component

                                                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                          1408 4 20 267

                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                          ANOVA

                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                          3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                          Duncana

                                                                                                          5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                          111 091 058

                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                          57

                                                                                                          Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                          Descriptives

                                                                                                          SDM

                                                                                                          5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                          25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                          52176 60470 89442 123329

                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                          Model

                                                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                          Between-Component

                                                                                                          Variance

                                                                                                          BDM

                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                          SDM

                                                                                                          1838 4 20 161

                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                          BDM

                                                                                                          ANOVA

                                                                                                          SDM

                                                                                                          27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                          BDM

                                                                                                          SDM

                                                                                                          Duncana

                                                                                                          5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                          919 507 1000

                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                          BDM

                                                                                                          58

                                                                                                          Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                          Descriptives

                                                                                                          SDP

                                                                                                          5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                          25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                          124650 107075 176293 690107

                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                          Model

                                                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                          Between-Component

                                                                                                          Variance

                                                                                                          BDP

                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                          SDP

                                                                                                          971 4 20 445

                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                          BDP

                                                                                                          ANOVA

                                                                                                          SDP

                                                                                                          155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                          242157 24

                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                          BDP

                                                                                                          SDP

                                                                                                          Duncana

                                                                                                          5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                          300 131 1000

                                                                                                          KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                          BDP

                                                                                                          59

                                                                                                          Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                          Descriptives

                                                                                                          HB

                                                                                                          5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                          25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                          95458 127857 180863 399305

                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                          Model

                                                                                                          N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                          Between-Component

                                                                                                          Variance

                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                          HB

                                                                                                          413 4 20 797

                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                          ANOVA

                                                                                                          HB

                                                                                                          91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                          147428 24

                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                          HB

                                                                                                          Duncana

                                                                                                          5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                          211 120 075

                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                          60

                                                                                                          Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                          Descriptives

                                                                                                          PVC

                                                                                                          ANOVA

                                                                                                          PVC

                                                                                                          466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                          PCV

                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                          PVC

                                                                                                          1570 4 20 221

                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                          PCV

                                                                                                          5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                          25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                          215926 375209 495111 2209140

                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                          Model

                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                          Between-Component

                                                                                                          Variance

                                                                                                          PCV

                                                                                                          PVC

                                                                                                          Duncana

                                                                                                          5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                          729 490 1000

                                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                          PCV

                                                                                                          61

                                                                                                          Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                          Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                          Absorbansi 515 nm

                                                                                                          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                          500040003000200010000

                                                                                                          025

                                                                                                          020

                                                                                                          015

                                                                                                          010

                                                                                                          005

                                                                                                          000

                                                                                                          X

                                                                                                          Y

                                                                                                          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                          62

                                                                                                          Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                          Konsentrasi Uml protein

                                                                                                          Absorbansi 550 nm

                                                                                                          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                          5004003002001000

                                                                                                          0025

                                                                                                          0020

                                                                                                          0015

                                                                                                          0010

                                                                                                          0005

                                                                                                          0000

                                                                                                          X

                                                                                                          Y

                                                                                                          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                          • COVER
                                                                                                          • PERNYATAAN
                                                                                                          • ABSTRACT
                                                                                                          • RINGKASAN
                                                                                                          • Hak cipta
                                                                                                          • halaman judul
                                                                                                          • lembar pengesahan
                                                                                                          • PRAKATA
                                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                          • DAFTAR ISI
                                                                                                          • DAFTAR TABEL
                                                                                                          • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                          • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                          • PENDAHULUAN
                                                                                                          • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                          • BAHAN DAN METODE
                                                                                                          • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                          • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                          • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                          • LAMPIRAN13

                                                                                                            38

                                                                                                            saluran pernapasan ini diduga memicu pembentukan BDP yang akan berfungsi

                                                                                                            untuk menghilangkan tar tersebut

                                                                                                            1111

                                                                                                            1470

                                                                                                            1849

                                                                                                            12511403

                                                                                                            02468

                                                                                                            101214161820

                                                                                                            Jum

                                                                                                            lah

                                                                                                            (Rib

                                                                                                            um

                                                                                                            m3 )

                                                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                            Perlakuan

                                                                                                            c

                                                                                                            ab

                                                                                                            ab b

                                                                                                            Gambar 12 Jumlah butir darah putih pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                            Pada kelompok hewan yang dipapar asap rokok dan diberi vitamin C

                                                                                                            terlihat bahwa jumlah BDP lebih rendah bila dibandingkan kelompok P2 Hal ini

                                                                                                            menunjukkan bahwa vitamin C dapat berfungsi juga dalam meniadakan pemicu

                                                                                                            peningkatan BDP sebagai akibat pemaparan rokok

                                                                                                            3 Jumlah Hemoglobin (Hb)

                                                                                                            Hasil pengukuran Hb dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                            gambar 12 dan menunjukkan rata-rata jumlah Hb tertinggi terlihat pada kelompok

                                                                                                            kontrol (P0) dan terendah terlihat pada kelompok yang dipapar asap rokok (P2)

                                                                                                            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok hewan yang mendapat

                                                                                                            perlakuan pemaparan asap rokok (P2 P3 dan P4) memiliki jumlah Hb yang

                                                                                                            rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P0 dan P1) Namun

                                                                                                            demikian pada kelompok terpapar asap rokok dan diberi vitamin C terlihat

                                                                                                            memiliki nilai Hb yang lebih besar dari kelompok terpapar tanpa pemberian

                                                                                                            vitamin C Walaupun tidak memberikan beda nyata secara statistik Hal ini

                                                                                                            menunjukkan bahwa vitamin C memiliki kecendrungan dapat mempertahankan

                                                                                                            homeostatis tubuh dalam mengatasi ketidaknyamanan akibat pemaparan asap

                                                                                                            rokok Namun demikian upaya tersebut belum maksimal seperti pada kelompok

                                                                                                            kontrol

                                                                                                            39

                                                                                                            18561657

                                                                                                            13391485

                                                                                                            1380

                                                                                                            02

                                                                                                            468

                                                                                                            101214

                                                                                                            161820

                                                                                                            cbcg

                                                                                                            )

                                                                                                            ab aa

                                                                                                            Jum

                                                                                                            lah

                                                                                                            (

                                                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                            Perlakuan

                                                                                                            Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                            Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                                            oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                                            oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                                            PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                                            H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                                            Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                                            terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                                            pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                                            vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                                            (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                                            jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                                            kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                                            membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                                            rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                                            darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                                            pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                                            4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                                            Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                            gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                                            kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                                            40

                                                                                                            kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                                            asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                                            kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                            391 3965

                                                                                                            5113433 4452

                                                                                                            0

                                                                                                            10

                                                                                                            30

                                                                                                            40

                                                                                                            50

                                                                                                            60

                                                                                                            20Jum

                                                                                                            lah

                                                                                                            ()

                                                                                                            P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                            Perlakuan

                                                                                                            a a c

                                                                                                            b b

                                                                                                            Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                            Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                                            besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                                            makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                                            yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                                            hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                                            lambat (Guyton 1996)

                                                                                                            Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                                            peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                                            sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                                            menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                                            vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                                            normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                                            41

                                                                                                            KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                            Kesimpulan

                                                                                                            Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                            dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                            (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                            organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                            gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                            yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                            asap rokok

                                                                                                            Saran

                                                                                                            Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                            efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                            dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                            Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                            Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                            Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                            juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                            Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                            Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                            Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                            Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                            Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                            Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                            Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                            Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                            Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                            Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                            Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                            Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                            Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                            43

                                                                                                            Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                            Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                            Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                            Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                            Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                            Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                            Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                            Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                            Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                            Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                            Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                            Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                            Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                            Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                            Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                            44

                                                                                                            Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                            Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                            Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                            Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                            Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                            Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                            Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                            Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                            Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                            Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                            Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                            Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                            Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                            William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                            Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                            World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                            Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                            Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                            (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                                                            1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                            (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                            608 103 plusmn 104 103

                                                                                                            1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                            (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                            783 103 plusmn 126 103

                                                                                                            1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                            1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                            1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                            5 0063 116959 730994

                                                                                                            832 103 plusmn 148 103

                                                                                                            1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                            5 0107 208855 1305347

                                                                                                            1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                            46

                                                                                                            Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                            Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                            1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                            (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                            2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                            1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                            (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                            2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                            1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                            3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                            1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                            2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                            1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                            2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                            47

                                                                                                            Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                            Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                            Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                            48

                                                                                                            Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                                                            1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                            (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                            056 103 plusmn 0059103

                                                                                                            1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                            (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                            051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                            1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                            030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                            1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                            046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                            1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                            032 103 plusmn 0046103

                                                                                                            49

                                                                                                            Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                            Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                                                            1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                            (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                            049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                            1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                            (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                            048 103 plusmn 010 103

                                                                                                            1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                            018 103 plusmn 011 103

                                                                                                            1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                            037 103 plusmn 006 103

                                                                                                            1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                            0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                            50

                                                                                                            Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                            Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                            P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                            P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                            P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                            P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                            P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                            51

                                                                                                            Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                            Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                            (jutammsup3)SDP

                                                                                                            (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                            PVC ()

                                                                                                            1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                            (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                            1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                            (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                            1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                            (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                            1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                            1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                            52

                                                                                                            Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                            Perlakuan Butir darah

                                                                                                            merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                            (BDP) Hemoglobin

                                                                                                            (Hb) Hemtokit

                                                                                                            (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                            P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                            53

                                                                                                            Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                            Descriptives

                                                                                                            MDAHati

                                                                                                            5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                            25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                            1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                            Model

                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                            Between-Component

                                                                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                            MDAHati

                                                                                                            356 4 20 837

                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                            ANOVA

                                                                                                            MDAHati

                                                                                                            23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                            MDAHati

                                                                                                            Duncana

                                                                                                            5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                            059 577 110

                                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                            54

                                                                                                            Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                            Descriptives

                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                            5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                            25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                            1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                            Model

                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                            Between-Component

                                                                                                            Variance

                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                            693 4 20 605

                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                            ANOVA

                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                            24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                            Duncana

                                                                                                            5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                            655 065 065

                                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                            55

                                                                                                            Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                            Descriptives

                                                                                                            SODHati

                                                                                                            5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                            25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                            50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                            Model

                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                            Between-Component

                                                                                                            Variance

                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                            SODHati

                                                                                                            825 4 20 525

                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                            ANOVA

                                                                                                            SODHati

                                                                                                            2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                            3531674 24

                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                            SODHati

                                                                                                            Duncana

                                                                                                            5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                            574 267 267

                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                            56

                                                                                                            Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                            Descriptives

                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                            5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                            25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                            59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                            Model

                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                            Between-Component

                                                                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                            1408 4 20 267

                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                            ANOVA

                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                            3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                            Duncana

                                                                                                            5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                            111 091 058

                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                            57

                                                                                                            Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                            Descriptives

                                                                                                            SDM

                                                                                                            5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                            25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                            52176 60470 89442 123329

                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                            Model

                                                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                            Between-Component

                                                                                                            Variance

                                                                                                            BDM

                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                            SDM

                                                                                                            1838 4 20 161

                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                            BDM

                                                                                                            ANOVA

                                                                                                            SDM

                                                                                                            27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                            BDM

                                                                                                            SDM

                                                                                                            Duncana

                                                                                                            5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                            919 507 1000

                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                            BDM

                                                                                                            58

                                                                                                            Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                            Descriptives

                                                                                                            SDP

                                                                                                            5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                            25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                            124650 107075 176293 690107

                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                            Model

                                                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                            Between-Component

                                                                                                            Variance

                                                                                                            BDP

                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                            SDP

                                                                                                            971 4 20 445

                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                            BDP

                                                                                                            ANOVA

                                                                                                            SDP

                                                                                                            155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                            242157 24

                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                            BDP

                                                                                                            SDP

                                                                                                            Duncana

                                                                                                            5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                            300 131 1000

                                                                                                            KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                            BDP

                                                                                                            59

                                                                                                            Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                            Descriptives

                                                                                                            HB

                                                                                                            5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                            25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                            95458 127857 180863 399305

                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                            Model

                                                                                                            N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                            Between-Component

                                                                                                            Variance

                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                            HB

                                                                                                            413 4 20 797

                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                            ANOVA

                                                                                                            HB

                                                                                                            91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                            147428 24

                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                            HB

                                                                                                            Duncana

                                                                                                            5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                            211 120 075

                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                            60

                                                                                                            Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                            Descriptives

                                                                                                            PVC

                                                                                                            ANOVA

                                                                                                            PVC

                                                                                                            466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                            PCV

                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                            PVC

                                                                                                            1570 4 20 221

                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                            PCV

                                                                                                            5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                            25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                            215926 375209 495111 2209140

                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                            Model

                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                            Between-Component

                                                                                                            Variance

                                                                                                            PCV

                                                                                                            PVC

                                                                                                            Duncana

                                                                                                            5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                            729 490 1000

                                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                            PCV

                                                                                                            61

                                                                                                            Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                            Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                            Absorbansi 515 nm

                                                                                                            500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                            500040003000200010000

                                                                                                            025

                                                                                                            020

                                                                                                            015

                                                                                                            010

                                                                                                            005

                                                                                                            000

                                                                                                            X

                                                                                                            Y

                                                                                                            S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                            Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                            62

                                                                                                            Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                            Konsentrasi Uml protein

                                                                                                            Absorbansi 550 nm

                                                                                                            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                            5004003002001000

                                                                                                            0025

                                                                                                            0020

                                                                                                            0015

                                                                                                            0010

                                                                                                            0005

                                                                                                            0000

                                                                                                            X

                                                                                                            Y

                                                                                                            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                            • COVER
                                                                                                            • PERNYATAAN
                                                                                                            • ABSTRACT
                                                                                                            • RINGKASAN
                                                                                                            • Hak cipta
                                                                                                            • halaman judul
                                                                                                            • lembar pengesahan
                                                                                                            • PRAKATA
                                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                            • DAFTAR ISI
                                                                                                            • DAFTAR TABEL
                                                                                                            • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                            • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                            • PENDAHULUAN
                                                                                                            • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                            • BAHAN DAN METODE
                                                                                                            • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                            • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                            • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                            • LAMPIRAN13

                                                                                                              39

                                                                                                              18561657

                                                                                                              13391485

                                                                                                              1380

                                                                                                              02

                                                                                                              468

                                                                                                              101214

                                                                                                              161820

                                                                                                              cbcg

                                                                                                              )

                                                                                                              ab aa

                                                                                                              Jum

                                                                                                              lah

                                                                                                              (

                                                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                              Perlakuan

                                                                                                              Gambar 13 Jumlah hemoglobin pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                              Hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk membentuk

                                                                                                              oksihemoglobin yang kemudian beredar dalam tubuh untuk mencukupi keperluan

                                                                                                              oksigen tubuh Pengikatan hemoglobin terhadap oksigen dapat dipengaruhi oleh

                                                                                                              PH suhu konsentrasi fosfogliserat dalam sel darah merah dan H+ Dalam hal ini

                                                                                                              H+ akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin tanpa

                                                                                                              Oksigen (hemoglobin terdeoksi) sehingga menurunkan afinitas hemoglobin

                                                                                                              terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida Apabila darah terpajan

                                                                                                              pada aneka macam obat dan agen-agen pengoksidasi lain baik in vitro atau in

                                                                                                              vivo maka besi ferro (Fe2+) dalam molekul tersebut dikonversi menjadi besi ferri

                                                                                                              (Fe3+) membentuk methemoglobin Methemoglobin berwarna tua dan kalau

                                                                                                              jumlahnya besar dalam sirkulasi methemoglobin menyebabkan perubahan warna

                                                                                                              kehitaman pada kulit Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin

                                                                                                              membentuk karbon monoksihemoglobin Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh lebih

                                                                                                              rendah dari pada afinitasnya dengan CO2 sehingga dapat menurunkan kapasitas

                                                                                                              darah sebagai pengangkut O2 Dengan pemberian vitamin C dapat membantu

                                                                                                              pelepasan Fe2+ dari ferritin (Fe3+) (Ganong 2001)

                                                                                                              4 Jumlah Hematokrit (PCV)

                                                                                                              Hasil pengukuran PCV dari kelima kelompok perlakuan disajikan pada

                                                                                                              gambar 13 dan menunjukkan rata-rata jumlah PCV tertinggi terlihat pada

                                                                                                              kelompok yang dipapar asap rokok (P2) dan terendah terlihat pada kelompok

                                                                                                              40

                                                                                                              kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                                              asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                                              kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                              391 3965

                                                                                                              5113433 4452

                                                                                                              0

                                                                                                              10

                                                                                                              30

                                                                                                              40

                                                                                                              50

                                                                                                              60

                                                                                                              20Jum

                                                                                                              lah

                                                                                                              ()

                                                                                                              P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                              Perlakuan

                                                                                                              a a c

                                                                                                              b b

                                                                                                              Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                              Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                                              besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                                              makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                                              yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                                              hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                                              lambat (Guyton 1996)

                                                                                                              Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                                              peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                                              sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                                              menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                                              vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                                              normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                                              41

                                                                                                              KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                              Kesimpulan

                                                                                                              Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                              dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                              (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                              organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                              gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                              yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                              asap rokok

                                                                                                              Saran

                                                                                                              Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                              efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                              dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                              Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                              Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                              Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                              juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                              Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                              Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                              Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                              Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                              Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                              Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                              Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                              Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                              Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                              Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                              Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                              Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                              Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                              43

                                                                                                              Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                              Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                              Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                              Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                              Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                              Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                              Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                              Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                              Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                              Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                              Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                              Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                              Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                              Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                              Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                              44

                                                                                                              Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                              Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                              Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                              Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                              Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                              Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                              Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                              Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                              Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                              Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                              Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                              Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                              Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                              William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                              Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                              World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                              Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                              Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                              (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                                                              1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                              (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                              608 103 plusmn 104 103

                                                                                                              1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                              (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                              783 103 plusmn 126 103

                                                                                                              1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                              1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                              1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                              5 0063 116959 730994

                                                                                                              832 103 plusmn 148 103

                                                                                                              1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                              5 0107 208855 1305347

                                                                                                              1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                              46

                                                                                                              Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                              Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                              1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                              (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                              2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                              1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                              (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                              2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                              1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                              3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                              1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                              2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                              1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                              2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                              47

                                                                                                              Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                              Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                              Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                              48

                                                                                                              Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                                                              1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                              (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                              056 103 plusmn 0059103

                                                                                                              1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                              (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                              051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                              1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                              030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                              1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                              046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                              1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                              032 103 plusmn 0046103

                                                                                                              49

                                                                                                              Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                              Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                                                              1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                              (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                              049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                              1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                              (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                              048 103 plusmn 010 103

                                                                                                              1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                              018 103 plusmn 011 103

                                                                                                              1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                              037 103 plusmn 006 103

                                                                                                              1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                              0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                              50

                                                                                                              Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                              Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                              P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                              P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                              P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                              P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                              P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                              51

                                                                                                              Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                              Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                              (jutammsup3)SDP

                                                                                                              (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                              PVC ()

                                                                                                              1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                              (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                              1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                              (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                              1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                              (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                              1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                              1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                              52

                                                                                                              Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                              Perlakuan Butir darah

                                                                                                              merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                              (BDP) Hemoglobin

                                                                                                              (Hb) Hemtokit

                                                                                                              (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                              P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                              53

                                                                                                              Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                              Descriptives

                                                                                                              MDAHati

                                                                                                              5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                              25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                              1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                              Model

                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                              Between-Component

                                                                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                              MDAHati

                                                                                                              356 4 20 837

                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                              ANOVA

                                                                                                              MDAHati

                                                                                                              23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                              MDAHati

                                                                                                              Duncana

                                                                                                              5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                              059 577 110

                                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                              54

                                                                                                              Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                              Descriptives

                                                                                                              MDAGinjal

                                                                                                              5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                              25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                              1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                              Model

                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                              Between-Component

                                                                                                              Variance

                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                              MDAGinjal

                                                                                                              693 4 20 605

                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                              ANOVA

                                                                                                              MDAGinjal

                                                                                                              24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                              MDAGinjal

                                                                                                              Duncana

                                                                                                              5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                              655 065 065

                                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                              55

                                                                                                              Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                              Descriptives

                                                                                                              SODHati

                                                                                                              5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                              25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                              50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                              Model

                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                              Between-Component

                                                                                                              Variance

                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                              SODHati

                                                                                                              825 4 20 525

                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                              ANOVA

                                                                                                              SODHati

                                                                                                              2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                              3531674 24

                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                              SODHati

                                                                                                              Duncana

                                                                                                              5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                              574 267 267

                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                              56

                                                                                                              Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                              Descriptives

                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                              5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                              25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                              59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                              Model

                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                              Between-Component

                                                                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                              1408 4 20 267

                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                              ANOVA

                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                              3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                              Duncana

                                                                                                              5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                              111 091 058

                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                              57

                                                                                                              Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                              Descriptives

                                                                                                              SDM

                                                                                                              5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                              25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                              52176 60470 89442 123329

                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                              Model

                                                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                              Between-Component

                                                                                                              Variance

                                                                                                              BDM

                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                              SDM

                                                                                                              1838 4 20 161

                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                              BDM

                                                                                                              ANOVA

                                                                                                              SDM

                                                                                                              27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                              BDM

                                                                                                              SDM

                                                                                                              Duncana

                                                                                                              5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                              919 507 1000

                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                              BDM

                                                                                                              58

                                                                                                              Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                              Descriptives

                                                                                                              SDP

                                                                                                              5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                              25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                              124650 107075 176293 690107

                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                              Model

                                                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                              Between-Component

                                                                                                              Variance

                                                                                                              BDP

                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                              SDP

                                                                                                              971 4 20 445

                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                              BDP

                                                                                                              ANOVA

                                                                                                              SDP

                                                                                                              155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                              242157 24

                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                              BDP

                                                                                                              SDP

                                                                                                              Duncana

                                                                                                              5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                              300 131 1000

                                                                                                              KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                              BDP

                                                                                                              59

                                                                                                              Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                              Descriptives

                                                                                                              HB

                                                                                                              5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                              25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                              95458 127857 180863 399305

                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                              Model

                                                                                                              N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                              Between-Component

                                                                                                              Variance

                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                              HB

                                                                                                              413 4 20 797

                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                              ANOVA

                                                                                                              HB

                                                                                                              91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                              147428 24

                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                              HB

                                                                                                              Duncana

                                                                                                              5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                              211 120 075

                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                              60

                                                                                                              Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                              Descriptives

                                                                                                              PVC

                                                                                                              ANOVA

                                                                                                              PVC

                                                                                                              466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                              PCV

                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                              PVC

                                                                                                              1570 4 20 221

                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                              PCV

                                                                                                              5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                              25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                              215926 375209 495111 2209140

                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                              Model

                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                              Between-Component

                                                                                                              Variance

                                                                                                              PCV

                                                                                                              PVC

                                                                                                              Duncana

                                                                                                              5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                              729 490 1000

                                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                              PCV

                                                                                                              61

                                                                                                              Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                              Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                              Absorbansi 515 nm

                                                                                                              500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                              500040003000200010000

                                                                                                              025

                                                                                                              020

                                                                                                              015

                                                                                                              010

                                                                                                              005

                                                                                                              000

                                                                                                              X

                                                                                                              Y

                                                                                                              S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                              Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                              62

                                                                                                              Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                              Konsentrasi Uml protein

                                                                                                              Absorbansi 550 nm

                                                                                                              0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                              5004003002001000

                                                                                                              0025

                                                                                                              0020

                                                                                                              0015

                                                                                                              0010

                                                                                                              0005

                                                                                                              0000

                                                                                                              X

                                                                                                              Y

                                                                                                              S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                              Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                              • COVER
                                                                                                              • PERNYATAAN
                                                                                                              • ABSTRACT
                                                                                                              • RINGKASAN
                                                                                                              • Hak cipta
                                                                                                              • halaman judul
                                                                                                              • lembar pengesahan
                                                                                                              • PRAKATA
                                                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                              • DAFTAR ISI
                                                                                                              • DAFTAR TABEL
                                                                                                              • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                              • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                              • PENDAHULUAN
                                                                                                              • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                              • BAHAN DAN METODE
                                                                                                              • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                              • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                              • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                              • LAMPIRAN13

                                                                                                                40

                                                                                                                kontrol (P0) Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dipapar

                                                                                                                asap rokok (P2) berpengaruh nyata terhadap kelompok kontrol (P0 dan P1) serta

                                                                                                                kelompok terpapar asap rokok yang diberi vitamin C (plt005) (Lampiran 8)

                                                                                                                391 3965

                                                                                                                5113433 4452

                                                                                                                0

                                                                                                                10

                                                                                                                30

                                                                                                                40

                                                                                                                50

                                                                                                                60

                                                                                                                20Jum

                                                                                                                lah

                                                                                                                ()

                                                                                                                P0 P1 P2 P3 P4

                                                                                                                Perlakuan

                                                                                                                a a c

                                                                                                                b b

                                                                                                                Gambar 14 Jumlah hematokrit pada semua kelompok perlakuan

                                                                                                                Hematokrit darah merupakan persentase darah yang berupa sel Makin

                                                                                                                besar persentase sel dalam darah maka makin besar hamatokritnya sehingga

                                                                                                                makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah dan pergeseran inilah

                                                                                                                yang menentukan viskositas Viskositas dalam darah akan meningkat ketika

                                                                                                                hemotokrit meningkat yang mengakibatkan aliran darah melalui pembuluh sangat

                                                                                                                lambat (Guyton 1996)

                                                                                                                Pola dan nilai yang didapat dari penelitian ini terlihat sejalan dengan

                                                                                                                peningkatan BDM Pemaparan asap rokok akan meningkatkan jumlah BDM

                                                                                                                sehingga nilai PCV juga meningkat Hadirnya vitamin C ternyata tidak

                                                                                                                menimbulkan perangsangan pembentukan BDM sebesar kelompok P2 sehingga

                                                                                                                vitamin C diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam keadaan

                                                                                                                normal akibat pemaparan asap rokok

                                                                                                                41

                                                                                                                KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                                Kesimpulan

                                                                                                                Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                                dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                                (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                                organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                                gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                                yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                                asap rokok

                                                                                                                Saran

                                                                                                                Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                                efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                                dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                                Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                                Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                                Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                                juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                                Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                                Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                                Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                                Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                                Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                                Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                                Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                                Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                                Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                                Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                                Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                                43

                                                                                                                Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                                Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                                Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                                Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                                Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                                Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                                Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                                Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                                Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                                Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                                Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                                Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                                44

                                                                                                                Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                                Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                                Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                                Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                                Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                                Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                                Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                                Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                                Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                                Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                                Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                                Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                                Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                                Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                                World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                                Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                                Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                                (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                                                1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                                (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                                608 103 plusmn 104 103

                                                                                                                1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                                (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                                783 103 plusmn 126 103

                                                                                                                1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                                1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                                1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                                5 0063 116959 730994

                                                                                                                832 103 plusmn 148 103

                                                                                                                1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                                5 0107 208855 1305347

                                                                                                                1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                                46

                                                                                                                Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                                Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                                1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                                (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                                2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                                1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                                (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                                2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                                1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                                3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                                1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                                2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                                1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                                2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                                47

                                                                                                                Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                                Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                48

                                                                                                                Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                                                1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                                (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                                056 103 plusmn 0059103

                                                                                                                1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                                (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                                051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                                1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                                030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                                1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                                046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                                1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                                032 103 plusmn 0046103

                                                                                                                49

                                                                                                                Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                                                1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                50

                                                                                                                Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                51

                                                                                                                Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                (jutammsup3)SDP

                                                                                                                (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                PVC ()

                                                                                                                1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                52

                                                                                                                Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                Perlakuan Butir darah

                                                                                                                merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                (Hb) Hemtokit

                                                                                                                (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                53

                                                                                                                Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                MDAHati

                                                                                                                5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                Model

                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                MDAHati

                                                                                                                356 4 20 837

                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                MDAHati

                                                                                                                23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                MDAHati

                                                                                                                Duncana

                                                                                                                5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                059 577 110

                                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                54

                                                                                                                Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                                5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                Model

                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                Variance

                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                                693 4 20 605

                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                                24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                                Duncana

                                                                                                                5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                655 065 065

                                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                55

                                                                                                                Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                SODHati

                                                                                                                5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                Model

                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                Variance

                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                SODHati

                                                                                                                825 4 20 525

                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                SODHati

                                                                                                                2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                3531674 24

                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                SODHati

                                                                                                                Duncana

                                                                                                                5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                574 267 267

                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                56

                                                                                                                Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                Model

                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                1408 4 20 267

                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                Duncana

                                                                                                                5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                111 091 058

                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                57

                                                                                                                Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                SDM

                                                                                                                5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                52176 60470 89442 123329

                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                Model

                                                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                Variance

                                                                                                                BDM

                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                SDM

                                                                                                                1838 4 20 161

                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                BDM

                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                SDM

                                                                                                                27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                BDM

                                                                                                                SDM

                                                                                                                Duncana

                                                                                                                5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                919 507 1000

                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                BDM

                                                                                                                58

                                                                                                                Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                SDP

                                                                                                                5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                124650 107075 176293 690107

                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                Model

                                                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                Variance

                                                                                                                BDP

                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                SDP

                                                                                                                971 4 20 445

                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                BDP

                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                SDP

                                                                                                                155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                242157 24

                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                BDP

                                                                                                                SDP

                                                                                                                Duncana

                                                                                                                5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                300 131 1000

                                                                                                                KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                BDP

                                                                                                                59

                                                                                                                Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                HB

                                                                                                                5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                95458 127857 180863 399305

                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                Model

                                                                                                                N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                Variance

                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                HB

                                                                                                                413 4 20 797

                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                HB

                                                                                                                91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                147428 24

                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                HB

                                                                                                                Duncana

                                                                                                                5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                211 120 075

                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                60

                                                                                                                Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                PVC

                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                PVC

                                                                                                                466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                PCV

                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                PVC

                                                                                                                1570 4 20 221

                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                PCV

                                                                                                                5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                Model

                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                Variance

                                                                                                                PCV

                                                                                                                PVC

                                                                                                                Duncana

                                                                                                                5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                729 490 1000

                                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                PCV

                                                                                                                61

                                                                                                                Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                Absorbansi 515 nm

                                                                                                                500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                500040003000200010000

                                                                                                                025

                                                                                                                020

                                                                                                                015

                                                                                                                010

                                                                                                                005

                                                                                                                000

                                                                                                                X

                                                                                                                Y

                                                                                                                S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                62

                                                                                                                Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                Absorbansi 550 nm

                                                                                                                0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                5004003002001000

                                                                                                                0025

                                                                                                                0020

                                                                                                                0015

                                                                                                                0010

                                                                                                                0005

                                                                                                                0000

                                                                                                                X

                                                                                                                Y

                                                                                                                S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                • COVER
                                                                                                                • PERNYATAAN
                                                                                                                • ABSTRACT
                                                                                                                • RINGKASAN
                                                                                                                • Hak cipta
                                                                                                                • halaman judul
                                                                                                                • lembar pengesahan
                                                                                                                • PRAKATA
                                                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                • DAFTAR ISI
                                                                                                                • DAFTAR TABEL
                                                                                                                • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                • PENDAHULUAN
                                                                                                                • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                • LAMPIRAN13

                                                                                                                  41

                                                                                                                  KESIMPULAN DAN SARAN

                                                                                                                  Kesimpulan

                                                                                                                  Pemberian vitamin C dapat mengeliminaasi radikal bebas pada tikus yang

                                                                                                                  dipapar asap rokok yang ditunjukkan dengan menurunnya kadar malondialdehida

                                                                                                                  (MDA) dan meningkatkan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) baik pada

                                                                                                                  organ hati maupun organ ginjal Selain itu vitamin C juga dapat mempertahankan

                                                                                                                  gambaran darah (BDM BDP Hb dan PCV) mendekati normal Efek vitamin C

                                                                                                                  yang paling baik terlihat pada pemberian secara bersamaan dengan pemaparan

                                                                                                                  asap rokok

                                                                                                                  Saran

                                                                                                                  Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang

                                                                                                                  efek antioksidan vitamin C pada anak tikus yang induknya dipapar asap rokok

                                                                                                                  dengan dosis vitamin C yang lebih tinggi namun masih berada pada batas aman

                                                                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                                  Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                                  Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                                  Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                                  juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                                  Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                                  Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                                  Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                                  Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                                  Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                                  Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                                  Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                                  Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                  Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                                  Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                                  Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                                  Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                  Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                                  43

                                                                                                                  Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                  Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                                  Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                                  Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                                  Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                                  Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                                  Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                                  Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                                  Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                                  Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                                  Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                                  Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                  Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                  Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                                  Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                                  44

                                                                                                                  Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                                  Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                                  Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                                  Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                                  Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                                  Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                                  Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                                  Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                                  Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                                  Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                                  Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                                  Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                                  Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                  William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                                  Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                                  World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                                  Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                                  Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                                  (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                                                  1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                                  (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                                  608 103 plusmn 104 103

                                                                                                                  1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                                  783 103 plusmn 126 103

                                                                                                                  1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                                  1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                                  1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                                  5 0063 116959 730994

                                                                                                                  832 103 plusmn 148 103

                                                                                                                  1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                                  5 0107 208855 1305347

                                                                                                                  1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                                  46

                                                                                                                  Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                                  Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                                  1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                                  (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                                  2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                                  1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                                  2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                                  1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                                  3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                                  1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                                  2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                                  1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                                  2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                                  47

                                                                                                                  Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                  Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                                  Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                  48

                                                                                                                  Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                  Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                                                  1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                                  (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                                  056 103 plusmn 0059103

                                                                                                                  1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                                  051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                                  1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                                  030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                                  1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                                  046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                                  1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                                  032 103 plusmn 0046103

                                                                                                                  49

                                                                                                                  Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                  Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                                                  1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                  (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                  049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                  1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                  048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                  1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                  018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                  1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                  037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                  1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                  0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                  50

                                                                                                                  Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                  Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                  P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                  P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                  P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                  P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                  P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                  51

                                                                                                                  Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                  Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                  (jutammsup3)SDP

                                                                                                                  (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                  PVC ()

                                                                                                                  1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                  (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                  1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                  1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                  1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                  1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                  52

                                                                                                                  Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                  Perlakuan Butir darah

                                                                                                                  merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                  (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                  (Hb) Hemtokit

                                                                                                                  (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                  P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                  53

                                                                                                                  Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                  MDAHati

                                                                                                                  5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                  25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                  1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                  Model

                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                  MDAHati

                                                                                                                  356 4 20 837

                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                  MDAHati

                                                                                                                  23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                  MDAHati

                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                  5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                  059 577 110

                                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                  54

                                                                                                                  Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                                  5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                  25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                  1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                  Model

                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                  Variance

                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                                  693 4 20 605

                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                                  24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                  5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                  655 065 065

                                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                  55

                                                                                                                  Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                  SODHati

                                                                                                                  5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                  25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                  50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                  Model

                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                  Variance

                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                  SODHati

                                                                                                                  825 4 20 525

                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                  SODHati

                                                                                                                  2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                  3531674 24

                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                  SODHati

                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                  5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                  574 267 267

                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                  56

                                                                                                                  Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                                  5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                  25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                  59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                  Model

                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                                  1408 4 20 267

                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                                  3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                  5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                  111 091 058

                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                  57

                                                                                                                  Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                  SDM

                                                                                                                  5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                  25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                  52176 60470 89442 123329

                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                  Model

                                                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                  Variance

                                                                                                                  BDM

                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                  SDM

                                                                                                                  1838 4 20 161

                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                  BDM

                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                  SDM

                                                                                                                  27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                  BDM

                                                                                                                  SDM

                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                  5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                  919 507 1000

                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                  BDM

                                                                                                                  58

                                                                                                                  Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                  SDP

                                                                                                                  5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                  25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                  124650 107075 176293 690107

                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                  Model

                                                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                  Variance

                                                                                                                  BDP

                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                  SDP

                                                                                                                  971 4 20 445

                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                  BDP

                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                  SDP

                                                                                                                  155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                  242157 24

                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                  BDP

                                                                                                                  SDP

                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                  5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                  300 131 1000

                                                                                                                  KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                  BDP

                                                                                                                  59

                                                                                                                  Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                  HB

                                                                                                                  5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                  25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                  95458 127857 180863 399305

                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                  Model

                                                                                                                  N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                  Variance

                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                  HB

                                                                                                                  413 4 20 797

                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                  HB

                                                                                                                  91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                  147428 24

                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                  HB

                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                  5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                  211 120 075

                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                  60

                                                                                                                  Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                  PVC

                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                  PVC

                                                                                                                  466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                  PCV

                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                  PVC

                                                                                                                  1570 4 20 221

                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                  PCV

                                                                                                                  5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                  25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                  215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                  Model

                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                  Variance

                                                                                                                  PCV

                                                                                                                  PVC

                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                  5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                  729 490 1000

                                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                  PCV

                                                                                                                  61

                                                                                                                  Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                  Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                  Absorbansi 515 nm

                                                                                                                  500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                  500040003000200010000

                                                                                                                  025

                                                                                                                  020

                                                                                                                  015

                                                                                                                  010

                                                                                                                  005

                                                                                                                  000

                                                                                                                  X

                                                                                                                  Y

                                                                                                                  S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                  Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                  62

                                                                                                                  Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                  Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                  Absorbansi 550 nm

                                                                                                                  0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                  5004003002001000

                                                                                                                  0025

                                                                                                                  0020

                                                                                                                  0015

                                                                                                                  0010

                                                                                                                  0005

                                                                                                                  0000

                                                                                                                  X

                                                                                                                  Y

                                                                                                                  S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                  Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                  • COVER
                                                                                                                  • PERNYATAAN
                                                                                                                  • ABSTRACT
                                                                                                                  • RINGKASAN
                                                                                                                  • Hak cipta
                                                                                                                  • halaman judul
                                                                                                                  • lembar pengesahan
                                                                                                                  • PRAKATA
                                                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                  • DAFTAR ISI
                                                                                                                  • DAFTAR TABEL
                                                                                                                  • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                  • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                  • PENDAHULUAN
                                                                                                                  • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                  • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                  • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                  • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                  • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                  • LAMPIRAN13

                                                                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                                    Anonim 2007 Vitamin C Risk Assessment UK Food Standards Agency

                                                                                                                    Anonim 2000 Food and Nutrition Board Institute of Medicine Vitamin C Dietary Reference Intakes for Vitamin C Vitamin E Selenium and Carotenoids Washington DC National Academy Press 95-185

                                                                                                                    Araujo V et al 1998 Oxidant-antioxidant imbalance in blood of children with

                                                                                                                    juvenile rheumatoid arthritis Bio Factor 8155-159

                                                                                                                    Berry Elliot M 1992 The Effects of nutrients on lipoprotein susceptibility to oxidation Current Opinion in Lipidology 3 5-11

                                                                                                                    Carr AC Frei B 1999 Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans J Clin Nutr 691086-1107

                                                                                                                    Chen HM Muratomo K Yamauchi F 1996 Structural analysis of antioxidative peptides from sotbean β-Conglicinin J Agria Food Chem 43574-578

                                                                                                                    Chow CK 1988 Cellular antioxidant defense mechanisme Vol 3 CRC Press Inc Boca Raton Florida

                                                                                                                    Conti M MD Sutherland 1991 Improve flurometric determination of malonaldehyde J Clin Chem 371273-1275

                                                                                                                    Church DF Pryor W 1985 Free radical of cigerette smoke and its toxicolocal implications J Environm Health Perspect 64 111-126

                                                                                                                    Droge W 2002 Free radical in the physiological control of cell function Physiol Rev 8247-95

                                                                                                                    Ganong F2001 Buku Teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                    Gitawati R1995 Radikal bebas sifat dan peran dalam menimbulkan kerusakankematian sel Cermin Dunia Kedokteran Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 10233-36

                                                                                                                    Gokce N Keaney JF Jr Frei B et al 1999 Long-term ascorbic acid administration reverses endothelial vasomotor dysfunction in patients with coronary artery disease PudMed Circulation 993234-3240

                                                                                                                    Gutteridge JMC 1995 Lipid peroxidation and antioxidants as a biomarker of tissue damage Clin Chem 411819-1827

                                                                                                                    Guyton AC 1996 Buku teks Fisiologi Kedokteran EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                    Halliwel B Gutteridge JMC EC Cross 1992 Free radicals antoxidants and human deseases where are we now J Lab Clin Med 119598-613

                                                                                                                    43

                                                                                                                    Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                    Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                                    Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                                    Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                                    Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                                    Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                                    Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                                    Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                                    Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                                    Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                                    Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                                    Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                    Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                    Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                                    Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                                    44

                                                                                                                    Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                                    Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                                    Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                                    Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                                    Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                                    Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                                    Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                                    Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                                    Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                                    Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                                    Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                                    Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                                    Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                    William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                                    Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                                    World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                                    Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                                    Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                                    (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                                                                    1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                                    (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                                    608 103 plusmn 104 103

                                                                                                                    1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                                    783 103 plusmn 126 103

                                                                                                                    1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                                    1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                                    1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                                    5 0063 116959 730994

                                                                                                                    832 103 plusmn 148 103

                                                                                                                    1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                                    5 0107 208855 1305347

                                                                                                                    1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                                    46

                                                                                                                    Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                                    Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                                    1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                                    (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                                    2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                                    1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                                    2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                                    1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                                    3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                                    1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                                    2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                                    1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                                    2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                                    47

                                                                                                                    Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                    Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                                    Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                    48

                                                                                                                    Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                    Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                                                                    1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                                    (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                                    056 103 plusmn 0059103

                                                                                                                    1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                                    051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                                    1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                                    030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                                    1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                                    046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                                    1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                                    032 103 plusmn 0046103

                                                                                                                    49

                                                                                                                    Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                    Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                    Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                    Rata-rata Ug bb

                                                                                                                    1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                    (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                    049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                    1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                    048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                    1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                    018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                    1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                    037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                    1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                    0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                    50

                                                                                                                    Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                    Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                    P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                    P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                    P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                    P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                    P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                    51

                                                                                                                    Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                    Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                    (jutammsup3)SDP

                                                                                                                    (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                    PVC ()

                                                                                                                    1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                    (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                    1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                    1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                    1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                    1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                    52

                                                                                                                    Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                    Perlakuan Butir darah

                                                                                                                    merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                    (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                    (Hb) Hemtokit

                                                                                                                    (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                    P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                    53

                                                                                                                    Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                    MDAHati

                                                                                                                    5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                    25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                    1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                    Model

                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                    MDAHati

                                                                                                                    356 4 20 837

                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                    MDAHati

                                                                                                                    23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                    MDAHati

                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                    5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                    059 577 110

                                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                    54

                                                                                                                    Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                                    5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                    25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                    1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                    Model

                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                    Variance

                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                                    693 4 20 605

                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                                    24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                    5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                    655 065 065

                                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                    55

                                                                                                                    Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                    SODHati

                                                                                                                    5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                    25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                    50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                    Model

                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                    Variance

                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                    SODHati

                                                                                                                    825 4 20 525

                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                    SODHati

                                                                                                                    2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                    3531674 24

                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                    SODHati

                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                    5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                    574 267 267

                                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                    56

                                                                                                                    Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                                    5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                    25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                    59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                    Model

                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                                    1408 4 20 267

                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                                    3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                    5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                    111 091 058

                                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                    57

                                                                                                                    Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                    SDM

                                                                                                                    5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                    25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                    52176 60470 89442 123329

                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                    Model

                                                                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                    Variance

                                                                                                                    BDM

                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                    SDM

                                                                                                                    1838 4 20 161

                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                    BDM

                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                    SDM

                                                                                                                    27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                    BDM

                                                                                                                    SDM

                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                    5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                    919 507 1000

                                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                    BDM

                                                                                                                    58

                                                                                                                    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                    SDP

                                                                                                                    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                    124650 107075 176293 690107

                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                    Model

                                                                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                    Variance

                                                                                                                    BDP

                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                    SDP

                                                                                                                    971 4 20 445

                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                    BDP

                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                    SDP

                                                                                                                    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                    242157 24

                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                    BDP

                                                                                                                    SDP

                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                    300 131 1000

                                                                                                                    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                    BDP

                                                                                                                    59

                                                                                                                    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                    HB

                                                                                                                    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                    95458 127857 180863 399305

                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                    Model

                                                                                                                    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                    Variance

                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                    HB

                                                                                                                    413 4 20 797

                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                    HB

                                                                                                                    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                    147428 24

                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                    HB

                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                    211 120 075

                                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                    60

                                                                                                                    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                    PVC

                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                    PVC

                                                                                                                    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                    PCV

                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                    PVC

                                                                                                                    1570 4 20 221

                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                    PCV

                                                                                                                    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                    215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                    Model

                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                    Variance

                                                                                                                    PCV

                                                                                                                    PVC

                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                    729 490 1000

                                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                    PCV

                                                                                                                    61

                                                                                                                    Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                    Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                    Absorbansi 515 nm

                                                                                                                    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                    500040003000200010000

                                                                                                                    025

                                                                                                                    020

                                                                                                                    015

                                                                                                                    010

                                                                                                                    005

                                                                                                                    000

                                                                                                                    X

                                                                                                                    Y

                                                                                                                    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                    62

                                                                                                                    Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                    Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                    Absorbansi 550 nm

                                                                                                                    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                    5004003002001000

                                                                                                                    0025

                                                                                                                    0020

                                                                                                                    0015

                                                                                                                    0010

                                                                                                                    0005

                                                                                                                    0000

                                                                                                                    X

                                                                                                                    Y

                                                                                                                    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                    • COVER
                                                                                                                    • PERNYATAAN
                                                                                                                    • ABSTRACT
                                                                                                                    • RINGKASAN
                                                                                                                    • Hak cipta
                                                                                                                    • halaman judul
                                                                                                                    • lembar pengesahan
                                                                                                                    • PRAKATA
                                                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                    • DAFTAR ISI
                                                                                                                    • DAFTAR TABEL
                                                                                                                    • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                    • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                    • PENDAHULUAN
                                                                                                                    • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                    • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                    • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                    • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                    • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                    • LAMPIRAN13

                                                                                                                      43

                                                                                                                      Hanim D 1996 Pengaruh vitamin E terhadap organ hati dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi perlakuan natrium sakarin dan natrium Siklamat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                      Hariyatmi 2004 Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usiaJ MIPA 1452-60

                                                                                                                      Higdon J 2006 Vitamin C Linus Pauling Institute Oregon State University

                                                                                                                      Kartikawati D 1999 Studi efek protektif vitamin C dan E terhadap respon imun dan enzim antioksidan pada mencit yang dipapar paraquat (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

                                                                                                                      Kritz H Schmid P Sinzinger H 1995 Passive smoking and cardiovascular risk Arch Intern Med Rev 1551942-1948

                                                                                                                      Kumalaningsih S 2007 Antioksidan sumber dan manfaat Artikel Antioksidan Center

                                                                                                                      Kusumawati D IKW Sardjana 2006 Perbandingan pemberian cat food dan pindang terhadap pH urin albuminuria dan bilirubin kucing MKH 22 131-135

                                                                                                                      Lu F C 1995 Toksikologi Dasar Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi 2 UI Press Jakarta

                                                                                                                      Nabet FB 1996 Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis Didalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan Reaksi Biomolokuler Dampak Terhadap Kesehatan dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan Kedutaan Perancis Jakarta

                                                                                                                      Mattjik AA Sumertajaya IM 2006 Perancangan Percobaan Dengan Aplikasi SAS dan MINITAB Ed ke-3 Bogor IPB Press

                                                                                                                      Padayatty SJ et al 2003 Vitamin C as an antioxidant evaluation of its role in disease prevention Journal of the America College of Nutrition 2218-35

                                                                                                                      Prasetyawati RC 2003 Evaluasi daya antioksidatif oleoresin jahe (Zingiber offisinale) terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati tikus yang mengalami perlakuan stres (Tesis) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                      Price Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed Ke-6 EGC Penerbit Buku Kedokteran Jakarta

                                                                                                                      Purwantaka et al 2005 Validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal bebas hydroksil oleh vitamin C secara in-vitro Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

                                                                                                                      Purwanti E 2005 Pengaruh pemberian boraks secara oral terhadap darah dan struktur mikroanatomi ginjal pada Rattus sp J Kes Kep 1 10-12

                                                                                                                      44

                                                                                                                      Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                                      Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                                      Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                                      Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                                      Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                                      Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                                      Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                                      Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                                      Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                                      Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                                      Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                                      Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                                      Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                      William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                                      Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                                      World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                                      Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                                      Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                                      (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                                                                      1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                                      (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                                      608 103 plusmn 104 103

                                                                                                                      1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                                      783 103 plusmn 126 103

                                                                                                                      1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                                      1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                                      1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                                      5 0063 116959 730994

                                                                                                                      832 103 plusmn 148 103

                                                                                                                      1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                                      5 0107 208855 1305347

                                                                                                                      1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                                      46

                                                                                                                      Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                                      Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                                      1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                                      (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                                      2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                                      1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                                      2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                                      1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                                      3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                                      1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                                      2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                                      1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                                      2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                                      47

                                                                                                                      Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                      Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                                      Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                      48

                                                                                                                      Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                      Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                                                                      1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                                      (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                                      056 103 plusmn 0059103

                                                                                                                      1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                                      051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                                      1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                                      030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                                      1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                                      046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                                      1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                                      032 103 plusmn 0046103

                                                                                                                      49

                                                                                                                      Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                      Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                      Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                      Rata-rata Ug bb

                                                                                                                      1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                      (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                      049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                      1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                      048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                      1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                      018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                      1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                      037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                      1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                      0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                      50

                                                                                                                      Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                      Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                      P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                      P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                      P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                      P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                      P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                      51

                                                                                                                      Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                      Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                      (jutammsup3)SDP

                                                                                                                      (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                      PVC ()

                                                                                                                      1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                      (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                      1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                      1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                      1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                      1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                      52

                                                                                                                      Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                      Perlakuan Butir darah

                                                                                                                      merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                      (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                      (Hb) Hemtokit

                                                                                                                      (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                      P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                      53

                                                                                                                      Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                      MDAHati

                                                                                                                      5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                      25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                      1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                      Model

                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                      MDAHati

                                                                                                                      356 4 20 837

                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                      MDAHati

                                                                                                                      23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                      MDAHati

                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                      5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                      059 577 110

                                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                      54

                                                                                                                      Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                                      5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                      25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                      1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                      Model

                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                      Variance

                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                                      693 4 20 605

                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                                      24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                      5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                      655 065 065

                                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                      55

                                                                                                                      Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                      SODHati

                                                                                                                      5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                      25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                      50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                      Model

                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                      Variance

                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                      SODHati

                                                                                                                      825 4 20 525

                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                      SODHati

                                                                                                                      2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                      3531674 24

                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                      SODHati

                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                      5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                      574 267 267

                                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                      56

                                                                                                                      Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                                      5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                      25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                      59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                      Model

                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                                      1408 4 20 267

                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                                      3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                      5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                      111 091 058

                                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                      57

                                                                                                                      Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                      SDM

                                                                                                                      5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                      25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                      52176 60470 89442 123329

                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                      Model

                                                                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                      Variance

                                                                                                                      BDM

                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                      SDM

                                                                                                                      1838 4 20 161

                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                      BDM

                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                      SDM

                                                                                                                      27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                      BDM

                                                                                                                      SDM

                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                      5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                      919 507 1000

                                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                      BDM

                                                                                                                      58

                                                                                                                      Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                      SDP

                                                                                                                      5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                      25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                      124650 107075 176293 690107

                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                      Model

                                                                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                      Variance

                                                                                                                      BDP

                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                      SDP

                                                                                                                      971 4 20 445

                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                      BDP

                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                      SDP

                                                                                                                      155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                      242157 24

                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                      BDP

                                                                                                                      SDP

                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                      5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                      300 131 1000

                                                                                                                      KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                      BDP

                                                                                                                      59

                                                                                                                      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                      HB

                                                                                                                      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                      95458 127857 180863 399305

                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                      Model

                                                                                                                      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                      Variance

                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                      HB

                                                                                                                      413 4 20 797

                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                      HB

                                                                                                                      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                      147428 24

                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                      HB

                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                      211 120 075

                                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                      60

                                                                                                                      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                      PVC

                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                      PVC

                                                                                                                      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                      PCV

                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                      PVC

                                                                                                                      1570 4 20 221

                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                      PCV

                                                                                                                      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                      215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                      Model

                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                      Variance

                                                                                                                      PCV

                                                                                                                      PVC

                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                      729 490 1000

                                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                      PCV

                                                                                                                      61

                                                                                                                      Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                      Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                      Absorbansi 515 nm

                                                                                                                      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                      500040003000200010000

                                                                                                                      025

                                                                                                                      020

                                                                                                                      015

                                                                                                                      010

                                                                                                                      005

                                                                                                                      000

                                                                                                                      X

                                                                                                                      Y

                                                                                                                      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                      62

                                                                                                                      Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                      Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                      Absorbansi 550 nm

                                                                                                                      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                      5004003002001000

                                                                                                                      0025

                                                                                                                      0020

                                                                                                                      0015

                                                                                                                      0010

                                                                                                                      0005

                                                                                                                      0000

                                                                                                                      X

                                                                                                                      Y

                                                                                                                      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                      • COVER
                                                                                                                      • PERNYATAAN
                                                                                                                      • ABSTRACT
                                                                                                                      • RINGKASAN
                                                                                                                      • Hak cipta
                                                                                                                      • halaman judul
                                                                                                                      • lembar pengesahan
                                                                                                                      • PRAKATA
                                                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                      • DAFTAR ISI
                                                                                                                      • DAFTAR TABEL
                                                                                                                      • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                      • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                      • PENDAHULUAN
                                                                                                                      • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                      • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                      • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                      • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                      • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                      • LAMPIRAN13

                                                                                                                        44

                                                                                                                        Santoso HB 2006 Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit J Boiscientiae 315-27 Universitas Lampung Mangkurat

                                                                                                                        Sauriasari R 2006 Mengenal dan menangkal radikal bebas Artikel Iptek ndash Bidang Biologi Pangan dan Kesehatan

                                                                                                                        Shahidi F 1997 Natural antioxidant chemistry health effect and application AOCS Press Champaign Illinois pp 1 ndash 23

                                                                                                                        Sizer F Whitney E 2000 Nutrition Concept and Controversies Thomson Learning Library of Congres Cataloging

                                                                                                                        Simon JA et al 2003 Relation of serum ascorbic acid to helicobacter pylori serology in US adults the Third National Health and Nutrition Examination Survey J Am Coll Nutr 22283-289

                                                                                                                        Suryohudoyo P 1995 Oksidan antioksidan dan radikal bebas Dalam Kongres Nasional IV Himpunan Kimia Klinik Indonesia Surabaya

                                                                                                                        Susanna et al 2003 Penentuan kadar nikotin dalam asap rokok Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 272-274 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

                                                                                                                        Suyatna DF 1989 Radiakal bebas dan iskemia Cermin Dunia Kedokteran Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI Jakarta 57 25-28

                                                                                                                        Tolbert BM Ward JB 1982 Dehydroascorbic acid in seib PA Tolbert BM (eds) ldquoAscorbic acid chemistry metabolism and usesrdquo Washington DC American Chemical Society pp 101ndash123

                                                                                                                        Traber MG et al 2000 Tobacco related disease is a role for antioxidant micronutrient Suplementation J Science-Direct 21173-187

                                                                                                                        Wahyuningsih RS Bijanti R 2006 Uji efek formula pakan komplit terhadap fungsi hati dan ginjal pedet sapi Friesian Holstein (Media kedokteran Hewan) 22174-179

                                                                                                                        Weber C Jakobsen TS Mortensen SA et al 1994 Antioxidative effect of dietary coenzyme Q10 in human blood plasma Int J Vitam Nutr Res 64311-315

                                                                                                                        Widodo E 2006 Pajanan asap rokok kretek pada tikus putih sebagai model untuk manusia (Disertasi) Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

                                                                                                                        William RJ 2004 The cure of heart disease J Gale Group 2132-34

                                                                                                                        Wresdiyati T Makita T 1995 Remarkable increase of peroxisomes in the renal tubule cells of Japanese monkeys under fasting stress Pathophysiol 2177-182

                                                                                                                        World Health Organisation 2000 Global youth tobacco survey Bulletin78868-876

                                                                                                                        Zakaria FR et al 1996 Peranan zat gizi dalam sistem kekebalan tubuh (The role of nitrienst in immune system) Bul Tekn Industri Pangan 7 75-81

                                                                                                                        Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                                        (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                                                                        1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                                        (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                                        608 103 plusmn 104 103

                                                                                                                        1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                                        783 103 plusmn 126 103

                                                                                                                        1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                                        1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                                        1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                                        5 0063 116959 730994

                                                                                                                        832 103 plusmn 148 103

                                                                                                                        1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                                        5 0107 208855 1305347

                                                                                                                        1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                                        46

                                                                                                                        Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                                        Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                                        1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                                        (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                                        2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                                        1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                                        2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                                        1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                                        3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                                        1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                                        2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                                        1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                                        2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                                        47

                                                                                                                        Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                        Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                                        Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                        48

                                                                                                                        Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                        Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                                                                        1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                                        (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                                        056 103 plusmn 0059103

                                                                                                                        1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                                        051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                                        1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                                        030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                                        1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                                        046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                                        1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                                        032 103 plusmn 0046103

                                                                                                                        49

                                                                                                                        Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                        Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                        Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                        Rata-rata Ug bb

                                                                                                                        1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                        (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                        049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                        1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                        048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                        1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                        018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                        1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                        037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                        1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                        0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                        50

                                                                                                                        Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                        Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                        P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                        P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                        P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                        P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                        P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                        51

                                                                                                                        Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                        Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                        (jutammsup3)SDP

                                                                                                                        (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                        PVC ()

                                                                                                                        1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                        (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                        1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                        (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                        1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                        (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                        1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                        (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                        1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                        (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                        52

                                                                                                                        Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                        Perlakuan Butir darah

                                                                                                                        merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                        (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                        (Hb) Hemtokit

                                                                                                                        (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                        P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                        53

                                                                                                                        Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                        MDAHati

                                                                                                                        5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                        25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                        1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                        Model

                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                        MDAHati

                                                                                                                        356 4 20 837

                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                        MDAHati

                                                                                                                        23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                        MDAHati

                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                        5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                        059 577 110

                                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                        54

                                                                                                                        Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                                        5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                        25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                        1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                        Model

                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                        Variance

                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                                        693 4 20 605

                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                                        24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                        5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                        655 065 065

                                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                        55

                                                                                                                        Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                        SODHati

                                                                                                                        5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                        25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                        50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                        Model

                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                        Variance

                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                        SODHati

                                                                                                                        825 4 20 525

                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                        SODHati

                                                                                                                        2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                        3531674 24

                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                        SODHati

                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                        5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                        574 267 267

                                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                        56

                                                                                                                        Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                                        5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                        25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                        59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                        Model

                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                                        1408 4 20 267

                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                                        3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                        5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                        111 091 058

                                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                        57

                                                                                                                        Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                        SDM

                                                                                                                        5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                        25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                        52176 60470 89442 123329

                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                        Model

                                                                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                        Variance

                                                                                                                        BDM

                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                        SDM

                                                                                                                        1838 4 20 161

                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                        BDM

                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                        SDM

                                                                                                                        27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                        BDM

                                                                                                                        SDM

                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                        5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                        919 507 1000

                                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                        BDM

                                                                                                                        58

                                                                                                                        Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                        SDP

                                                                                                                        5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                        25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                        124650 107075 176293 690107

                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                        Model

                                                                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                        Variance

                                                                                                                        BDP

                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                        SDP

                                                                                                                        971 4 20 445

                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                        BDP

                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                        SDP

                                                                                                                        155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                        242157 24

                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                        BDP

                                                                                                                        SDP

                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                        5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                        300 131 1000

                                                                                                                        KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                        BDP

                                                                                                                        59

                                                                                                                        Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                        HB

                                                                                                                        5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                        25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                        95458 127857 180863 399305

                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                        Model

                                                                                                                        N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                        Variance

                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                        HB

                                                                                                                        413 4 20 797

                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                        HB

                                                                                                                        91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                        147428 24

                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                        HB

                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                        5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                        211 120 075

                                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                        60

                                                                                                                        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                        PVC

                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                        PVC

                                                                                                                        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                        PCV

                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                        PVC

                                                                                                                        1570 4 20 221

                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                        PCV

                                                                                                                        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                        215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                        Model

                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                        Variance

                                                                                                                        PCV

                                                                                                                        PVC

                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                        729 490 1000

                                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                        PCV

                                                                                                                        61

                                                                                                                        Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                        Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                        Absorbansi 515 nm

                                                                                                                        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                        500040003000200010000

                                                                                                                        025

                                                                                                                        020

                                                                                                                        015

                                                                                                                        010

                                                                                                                        005

                                                                                                                        000

                                                                                                                        X

                                                                                                                        Y

                                                                                                                        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                        62

                                                                                                                        Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                        Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                        Absorbansi 550 nm

                                                                                                                        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                        5004003002001000

                                                                                                                        0025

                                                                                                                        0020

                                                                                                                        0015

                                                                                                                        0010

                                                                                                                        0005

                                                                                                                        0000

                                                                                                                        X

                                                                                                                        Y

                                                                                                                        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                        • COVER
                                                                                                                        • PERNYATAAN
                                                                                                                        • ABSTRACT
                                                                                                                        • RINGKASAN
                                                                                                                        • Hak cipta
                                                                                                                        • halaman judul
                                                                                                                        • lembar pengesahan
                                                                                                                        • PRAKATA
                                                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                        • DAFTAR ISI
                                                                                                                        • DAFTAR TABEL
                                                                                                                        • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                        • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                        • PENDAHULUAN
                                                                                                                        • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                        • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                        • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                        • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                        • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                        • LAMPIRAN13

                                                                                                                          Lampiran 1 Kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA

                                                                                                                          (Uml) Kadar MDA (Ug bb)

                                                                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                                                                          1 0059 108605 678780 2 0047 83542 522139 3 0053 96072 600459 4 0045 79365 496032

                                                                                                                          (P0) Kontrol 5 0064 119048 744048

                                                                                                                          608 103 plusmn 104 103

                                                                                                                          1 0082 156642 979010 2 0059 108605 678780 3 0067 125313 783208 4 0058 106516 665727

                                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 0069 129490 809315

                                                                                                                          783 103 plusmn 126 103

                                                                                                                          1 0099 192147 1200919 2 0113 221387 1383668 3 0128 252715 1579470 4 0123 242272 1514202

                                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0110 215121 1344507

                                                                                                                          1404 103 plusmn 148 103

                                                                                                                          1 0055 100215 626566 2 0082 156642 979010 3 0075 142022 887636 4 0079 150376 939850

                                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan

                                                                                                                          5 0063 116959 730994

                                                                                                                          832 103 plusmn 148 103

                                                                                                                          1 0099 192147 1200919 2 0116 227652 1422828 3 0110 215121 1344507 4 0085 162907 1018170

                                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC

                                                                                                                          5 0107 208855 1305347

                                                                                                                          1258 103 plusmn 156 103

                                                                                                                          46

                                                                                                                          Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                                          Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                                          1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                                          (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                                          2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                                          1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                                          2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                                          1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                                          3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                                          1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                                          2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                                          1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                                          2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                                          47

                                                                                                                          Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                          Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                                          Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                          48

                                                                                                                          Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                          Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                                                                          1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                                          (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                                          056 103 plusmn 0059103

                                                                                                                          1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                                          051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                                          1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                                          030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                                          1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                                          046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                                          1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                                          032 103 plusmn 0046103

                                                                                                                          49

                                                                                                                          Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                          Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                          Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                          Rata-rata Ug bb

                                                                                                                          1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                          (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                          049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                          1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                          048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                          1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                          018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                          1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                          037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                          1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                          0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                          50

                                                                                                                          Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                          Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                          P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                          P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                          P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                          P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                          P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                          51

                                                                                                                          Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                          Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                          (jutammsup3)SDP

                                                                                                                          (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                          PVC ()

                                                                                                                          1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                          (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                          1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                          (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                          1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                          (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                          1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                          (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                          1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                          (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                          52

                                                                                                                          Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                          Perlakuan Butir darah

                                                                                                                          merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                          (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                          (Hb) Hemtokit

                                                                                                                          (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                          P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                          Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                          53

                                                                                                                          Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                          MDAHati

                                                                                                                          5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                          25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                          1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                          Model

                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                          MDAHati

                                                                                                                          356 4 20 837

                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                          MDAHati

                                                                                                                          23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                          MDAHati

                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                          5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                          059 577 110

                                                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                          54

                                                                                                                          Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                                          5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                          25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                          1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                          Model

                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                          Variance

                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                                          693 4 20 605

                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                                          24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                          5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                          655 065 065

                                                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                          55

                                                                                                                          Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                          SODHati

                                                                                                                          5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                          25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                          50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                          Model

                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                          Variance

                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                          SODHati

                                                                                                                          825 4 20 525

                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                          SODHati

                                                                                                                          2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                          3531674 24

                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                          SODHati

                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                          5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                          574 267 267

                                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                          56

                                                                                                                          Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                                          5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                          25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                          59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                          Model

                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                                          1408 4 20 267

                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                                          3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                          5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                          111 091 058

                                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                          57

                                                                                                                          Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                          SDM

                                                                                                                          5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                          25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                          52176 60470 89442 123329

                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                          Model

                                                                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                          Variance

                                                                                                                          BDM

                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                          SDM

                                                                                                                          1838 4 20 161

                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                          BDM

                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                          SDM

                                                                                                                          27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                          BDM

                                                                                                                          SDM

                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                          5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                          919 507 1000

                                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                          BDM

                                                                                                                          58

                                                                                                                          Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                          SDP

                                                                                                                          5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                          25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                          124650 107075 176293 690107

                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                          Model

                                                                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                          Variance

                                                                                                                          BDP

                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                          SDP

                                                                                                                          971 4 20 445

                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                          BDP

                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                          SDP

                                                                                                                          155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                          242157 24

                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                          BDP

                                                                                                                          SDP

                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                          5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                          300 131 1000

                                                                                                                          KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                          BDP

                                                                                                                          59

                                                                                                                          Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                          HB

                                                                                                                          5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                          25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                          95458 127857 180863 399305

                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                          Model

                                                                                                                          N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                          Variance

                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                          HB

                                                                                                                          413 4 20 797

                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                          HB

                                                                                                                          91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                          147428 24

                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                          HB

                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                          5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                          211 120 075

                                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                          60

                                                                                                                          Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                          PVC

                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                          PVC

                                                                                                                          466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                          PCV

                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                          PVC

                                                                                                                          1570 4 20 221

                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                          PCV

                                                                                                                          5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                          25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                          215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                          Model

                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                          Variance

                                                                                                                          PCV

                                                                                                                          PVC

                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                          5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                          729 490 1000

                                                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                          PCV

                                                                                                                          61

                                                                                                                          Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                          Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                          Absorbansi 515 nm

                                                                                                                          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                          500040003000200010000

                                                                                                                          025

                                                                                                                          020

                                                                                                                          015

                                                                                                                          010

                                                                                                                          005

                                                                                                                          000

                                                                                                                          X

                                                                                                                          Y

                                                                                                                          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                          62

                                                                                                                          Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                          Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                          Absorbansi 550 nm

                                                                                                                          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                          5004003002001000

                                                                                                                          0025

                                                                                                                          0020

                                                                                                                          0015

                                                                                                                          0010

                                                                                                                          0005

                                                                                                                          0000

                                                                                                                          X

                                                                                                                          Y

                                                                                                                          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                          • COVER
                                                                                                                          • PERNYATAAN
                                                                                                                          • ABSTRACT
                                                                                                                          • RINGKASAN
                                                                                                                          • Hak cipta
                                                                                                                          • halaman judul
                                                                                                                          • lembar pengesahan
                                                                                                                          • PRAKATA
                                                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                          • DAFTAR ISI
                                                                                                                          • DAFTAR TABEL
                                                                                                                          • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                          • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                          • PENDAHULUAN
                                                                                                                          • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                          • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                          • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                          • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                          • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                          • LAMPIRAN13

                                                                                                                            46

                                                                                                                            Lampiran 2 Kadar malonaldehida (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Kadar MDA (Uml)

                                                                                                                            Kadar MDA (Ug bb) Rata-rata Ug bb

                                                                                                                            1 0181 363409 2271303 2 0212 428154 2675961 3 0187 375940 2349624 4 0198 398914 2493212

                                                                                                                            (P0) Kontrol 5 0189 380117 2375731

                                                                                                                            2433 103 plusmn 157 103

                                                                                                                            1 0185 371763 2323517 2 0165 329992 2062448 3 0221 446951 2793442 4 0192 386383 2414891

                                                                                                                            (P1) Vitamin C 5 0217 438596 2741228

                                                                                                                            2467 103 plusmn 303 103

                                                                                                                            1 0246 499165 3119779 2 0272 553467 3459169 3 0265 524227 3276420 4 0226 457393 2858709

                                                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0275 559733 3498309

                                                                                                                            3242 103 plusmn 262 103

                                                                                                                            1 0209 421888 2636800 2 0195 392648 2454052 3 0203 409357 2558480 4 022 444862 2780388

                                                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0174 348789 2179929

                                                                                                                            2521 103 plusmn 225 103

                                                                                                                            1 0029 465748 2910923 2 0176 352866 2206036 3 0267 543024 3393901 4 0225 455305 2845656

                                                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0241 488722 3054511

                                                                                                                            2882 103 plusmn 433 103

                                                                                                                            47

                                                                                                                            Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                            Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                                            Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                            48

                                                                                                                            Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                            Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                                                                            1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                                            (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                                            056 103 plusmn 0059103

                                                                                                                            1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                                            (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                                            051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                                            1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                                            030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                                            1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                                            046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                                            1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                                            032 103 plusmn 0046103

                                                                                                                            49

                                                                                                                            Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                            Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                            Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                            Rata-rata Ug bb

                                                                                                                            1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                            (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                            049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                            1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                            (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                            048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                            1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                            (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                            018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                            1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                            037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                            1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                            0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                            50

                                                                                                                            Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                            Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                            P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                            P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                            P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                            P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                            P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                            51

                                                                                                                            Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                            Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                            (jutammsup3)SDP

                                                                                                                            (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                            PVC ()

                                                                                                                            1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                            (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                            1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                            (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                            1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                            (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                            1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                            (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                            1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                            (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                            52

                                                                                                                            Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                            Perlakuan Butir darah

                                                                                                                            merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                            (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                            (Hb) Hemtokit

                                                                                                                            (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                            P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                            Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                            53

                                                                                                                            Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                            MDAHati

                                                                                                                            5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                            25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                            1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                            Model

                                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                            MDAHati

                                                                                                                            356 4 20 837

                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                            MDAHati

                                                                                                                            23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                            MDAHati

                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                            5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                            059 577 110

                                                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                            54

                                                                                                                            Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                                            5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                            25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                            1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                            Model

                                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                            Variance

                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                                            693 4 20 605

                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                                            24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                            5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                            655 065 065

                                                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                            55

                                                                                                                            Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                            SODHati

                                                                                                                            5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                            25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                            50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                            Model

                                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                            Variance

                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                            SODHati

                                                                                                                            825 4 20 525

                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                            SODHati

                                                                                                                            2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                            3531674 24

                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                            SODHati

                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                            5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                            574 267 267

                                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                            56

                                                                                                                            Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                                            5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                            25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                            59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                            Model

                                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                                            1408 4 20 267

                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                                            3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                            5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                            111 091 058

                                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                            57

                                                                                                                            Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                            SDM

                                                                                                                            5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                            25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                            52176 60470 89442 123329

                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                            Model

                                                                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                            Variance

                                                                                                                            BDM

                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                            SDM

                                                                                                                            1838 4 20 161

                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                            BDM

                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                            SDM

                                                                                                                            27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                            BDM

                                                                                                                            SDM

                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                            5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                            919 507 1000

                                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                            BDM

                                                                                                                            58

                                                                                                                            Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                            SDP

                                                                                                                            5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                            25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                            124650 107075 176293 690107

                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                            Model

                                                                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                            Variance

                                                                                                                            BDP

                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                            SDP

                                                                                                                            971 4 20 445

                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                            BDP

                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                            SDP

                                                                                                                            155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                            242157 24

                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                            BDP

                                                                                                                            SDP

                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                            5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                            300 131 1000

                                                                                                                            KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                            BDP

                                                                                                                            59

                                                                                                                            Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                            HB

                                                                                                                            5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                            25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                            95458 127857 180863 399305

                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                            Model

                                                                                                                            N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                            Variance

                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                            HB

                                                                                                                            413 4 20 797

                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                            HB

                                                                                                                            91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                            147428 24

                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                            HB

                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                            5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                            211 120 075

                                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                            60

                                                                                                                            Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                            PVC

                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                            PVC

                                                                                                                            466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                            PCV

                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                            PVC

                                                                                                                            1570 4 20 221

                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                            PCV

                                                                                                                            5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                            25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                            215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                            Model

                                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                            Variance

                                                                                                                            PCV

                                                                                                                            PVC

                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                            5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                            729 490 1000

                                                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                            PCV

                                                                                                                            61

                                                                                                                            Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                            Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                            Absorbansi 515 nm

                                                                                                                            500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                            500040003000200010000

                                                                                                                            025

                                                                                                                            020

                                                                                                                            015

                                                                                                                            010

                                                                                                                            005

                                                                                                                            000

                                                                                                                            X

                                                                                                                            Y

                                                                                                                            S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                            Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                            62

                                                                                                                            Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                            Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                            Absorbansi 550 nm

                                                                                                                            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                            5004003002001000

                                                                                                                            0025

                                                                                                                            0020

                                                                                                                            0015

                                                                                                                            0010

                                                                                                                            0005

                                                                                                                            0000

                                                                                                                            X

                                                                                                                            Y

                                                                                                                            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                            • COVER
                                                                                                                            • PERNYATAAN
                                                                                                                            • ABSTRACT
                                                                                                                            • RINGKASAN
                                                                                                                            • Hak cipta
                                                                                                                            • halaman judul
                                                                                                                            • lembar pengesahan
                                                                                                                            • PRAKATA
                                                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                            • DAFTAR ISI
                                                                                                                            • DAFTAR TABEL
                                                                                                                            • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                            • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                            • PENDAHULUAN
                                                                                                                            • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                            • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                            • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                            • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                            • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                            • LAMPIRAN13

                                                                                                                              47

                                                                                                                              Lampiran 3 Rerata dan standar deviasi kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                              Perlakuan Kadar MDA pada Hati Kadar MDA pada Ginjal

                                                                                                                              Mean plusmn SD Mean plusmn SD P0 608 103 a plusmn 104 103 2433 103 a plusmn 157 103 P1 783 103 ab plusmn 126 103 2467 103 a plusmn 303 103 P2 1404 103 c plusmn 148 103 3242103 c plusmn 262 103 P3 832 103 b plusmn 148 103 2521 103 ab plusmn 225 103 P4 1258 103 c plusmn 156 103 2882 103 bc plusmn 433 103

                                                                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                              48

                                                                                                                              Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                              Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                                                                              1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                                              (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                                              056 103 plusmn 0059103

                                                                                                                              1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                                              (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                                              051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                                              1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                                              030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                                              1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                                              046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                                              1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                                              032 103 plusmn 0046103

                                                                                                                              49

                                                                                                                              Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                              Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                              Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                              Rata-rata Ug bb

                                                                                                                              1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                              (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                              049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                              1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                              (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                              048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                              1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                              (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                              018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                              1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                              037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                              1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                              0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                              50

                                                                                                                              Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                              Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                              P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                              P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                              P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                              P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                              P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                              51

                                                                                                                              Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                              Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                              (jutammsup3)SDP

                                                                                                                              (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                              PVC ()

                                                                                                                              1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                              (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                              1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                              (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                              1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                              (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                              1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                              (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                              1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                              (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                              52

                                                                                                                              Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                              Perlakuan Butir darah

                                                                                                                              merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                              (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                              (Hb) Hemtokit

                                                                                                                              (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                              P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                              Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                              53

                                                                                                                              Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                              MDAHati

                                                                                                                              5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                              25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                              1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                              Model

                                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                              MDAHati

                                                                                                                              356 4 20 837

                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                              MDAHati

                                                                                                                              23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                              MDAHati

                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                              5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                              059 577 110

                                                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                              54

                                                                                                                              Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                              MDAGinjal

                                                                                                                              5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                              25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                              1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                              Model

                                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                              Variance

                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                              MDAGinjal

                                                                                                                              693 4 20 605

                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                              MDAGinjal

                                                                                                                              24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                              MDAGinjal

                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                              5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                              655 065 065

                                                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                              55

                                                                                                                              Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                              SODHati

                                                                                                                              5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                              25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                              50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                              Model

                                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                              Variance

                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                              SODHati

                                                                                                                              825 4 20 525

                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                              SODHati

                                                                                                                              2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                              3531674 24

                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                              SODHati

                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                              5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                              574 267 267

                                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                              56

                                                                                                                              Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                                              5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                              25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                              59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                              Model

                                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                                              1408 4 20 267

                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                                              3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                              5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                              111 091 058

                                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                              57

                                                                                                                              Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                              SDM

                                                                                                                              5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                              25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                              52176 60470 89442 123329

                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                              Model

                                                                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                              Variance

                                                                                                                              BDM

                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                              SDM

                                                                                                                              1838 4 20 161

                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                              BDM

                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                              SDM

                                                                                                                              27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                              BDM

                                                                                                                              SDM

                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                              5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                              919 507 1000

                                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                              BDM

                                                                                                                              58

                                                                                                                              Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                              SDP

                                                                                                                              5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                              25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                              124650 107075 176293 690107

                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                              Model

                                                                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                              Variance

                                                                                                                              BDP

                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                              SDP

                                                                                                                              971 4 20 445

                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                              BDP

                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                              SDP

                                                                                                                              155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                              242157 24

                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                              BDP

                                                                                                                              SDP

                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                              5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                              300 131 1000

                                                                                                                              KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                              BDP

                                                                                                                              59

                                                                                                                              Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                              HB

                                                                                                                              5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                              25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                              95458 127857 180863 399305

                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                              Model

                                                                                                                              N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                              Variance

                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                              HB

                                                                                                                              413 4 20 797

                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                              HB

                                                                                                                              91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                              147428 24

                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                              HB

                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                              5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                              211 120 075

                                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                              60

                                                                                                                              Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                              PVC

                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                              PVC

                                                                                                                              466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                              PCV

                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                              PVC

                                                                                                                              1570 4 20 221

                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                              PCV

                                                                                                                              5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                              25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                              215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                              Model

                                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                              Variance

                                                                                                                              PCV

                                                                                                                              PVC

                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                              5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                              729 490 1000

                                                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                              PCV

                                                                                                                              61

                                                                                                                              Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                              Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                              Absorbansi 515 nm

                                                                                                                              500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                              500040003000200010000

                                                                                                                              025

                                                                                                                              020

                                                                                                                              015

                                                                                                                              010

                                                                                                                              005

                                                                                                                              000

                                                                                                                              X

                                                                                                                              Y

                                                                                                                              S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                              Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                              62

                                                                                                                              Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                              Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                              Absorbansi 550 nm

                                                                                                                              0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                              5004003002001000

                                                                                                                              0025

                                                                                                                              0020

                                                                                                                              0015

                                                                                                                              0010

                                                                                                                              0005

                                                                                                                              0000

                                                                                                                              X

                                                                                                                              Y

                                                                                                                              S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                              Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                              • COVER
                                                                                                                              • PERNYATAAN
                                                                                                                              • ABSTRACT
                                                                                                                              • RINGKASAN
                                                                                                                              • Hak cipta
                                                                                                                              • halaman judul
                                                                                                                              • lembar pengesahan
                                                                                                                              • PRAKATA
                                                                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                              • DAFTAR ISI
                                                                                                                              • DAFTAR TABEL
                                                                                                                              • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                              • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                              • PENDAHULUAN
                                                                                                                              • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                              • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                              • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                              • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                              • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                              • LAMPIRAN13

                                                                                                                                48

                                                                                                                                Lampiran 4 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                Perlakuan Ulangan Absorbansi Aktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                                                                1 0003 43684 58337 2 0001 48289 64708 3 0006 36776 49280 4 0005 39079 52366

                                                                                                                                (P0) Kontrol 5 0004 41382 55451

                                                                                                                                056 103 plusmn 0059103

                                                                                                                                1 0004 41382 55451 2 0006 36776 49280 3 0005 39079 52366 4 0009 29868 40024

                                                                                                                                (P1) Vitamin C 5 0003 43684 58537

                                                                                                                                051 103 plusmn 0071 103

                                                                                                                                1 0011 25263 33853 2 001 27566 36938 3 0012 22961 30767 4 0013 20658 27682

                                                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0015 16053 21511

                                                                                                                                030 103 plusmn 0059 103

                                                                                                                                1 0005 39079 52366 2 0005 39079 52366 3 0008 32171 43109 4 0012 22961 30767

                                                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0005 39079 52366

                                                                                                                                046 103 plusmn 0095 103

                                                                                                                                1 0013 20658 27682 2 0011 25263 33853 3 0009 29868 40024 4 0012 22961 30767

                                                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0012 22961 30767

                                                                                                                                032 103 plusmn 0046103

                                                                                                                                49

                                                                                                                                Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                                Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                                Rata-rata Ug bb

                                                                                                                                1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                                (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                                049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                                1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                                (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                                048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                                1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                                (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                                018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                                1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                                037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                                1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                                0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                                50

                                                                                                                                Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                                Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                                P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                                P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                                P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                                P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                                P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                                51

                                                                                                                                Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                                Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                                (jutammsup3)SDP

                                                                                                                                (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                                PVC ()

                                                                                                                                1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                                (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                                1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                                (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                                1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                                (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                                1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                                (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                                1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                                (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                                52

                                                                                                                                Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                                Perlakuan Butir darah

                                                                                                                                merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                                (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                                (Hb) Hemtokit

                                                                                                                                (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                                P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                                Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                                53

                                                                                                                                Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                MDAHati

                                                                                                                                5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                                25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                                1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                Model

                                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                MDAHati

                                                                                                                                356 4 20 837

                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                MDAHati

                                                                                                                                23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                MDAHati

                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                                059 577 110

                                                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                54

                                                                                                                                Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                                                5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                                25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                                1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                Model

                                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                                                693 4 20 605

                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                                                24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                MDAGinjal

                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                                655 065 065

                                                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                55

                                                                                                                                Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                SODHati

                                                                                                                                5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                                25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                                50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                Model

                                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                SODHati

                                                                                                                                825 4 20 525

                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                SODHati

                                                                                                                                2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                                3531674 24

                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                SODHati

                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                                574 267 267

                                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                56

                                                                                                                                Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                                5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                                25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                                59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                Model

                                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                                1408 4 20 267

                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                                3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                                111 091 058

                                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                57

                                                                                                                                Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                SDM

                                                                                                                                5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                Model

                                                                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                BDM

                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                SDM

                                                                                                                                1838 4 20 161

                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                BDM

                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                SDM

                                                                                                                                27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                BDM

                                                                                                                                SDM

                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                919 507 1000

                                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                BDM

                                                                                                                                58

                                                                                                                                Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                SDP

                                                                                                                                5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                Model

                                                                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                BDP

                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                SDP

                                                                                                                                971 4 20 445

                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                BDP

                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                SDP

                                                                                                                                155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                242157 24

                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                BDP

                                                                                                                                SDP

                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                300 131 1000

                                                                                                                                KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                BDP

                                                                                                                                59

                                                                                                                                Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                HB

                                                                                                                                5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                Model

                                                                                                                                N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                HB

                                                                                                                                413 4 20 797

                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                HB

                                                                                                                                91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                147428 24

                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                HB

                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                211 120 075

                                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                60

                                                                                                                                Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                PVC

                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                PVC

                                                                                                                                466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                PCV

                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                PVC

                                                                                                                                1570 4 20 221

                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                PCV

                                                                                                                                5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                Model

                                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                PCV

                                                                                                                                PVC

                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                729 490 1000

                                                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                PCV

                                                                                                                                61

                                                                                                                                Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                500040003000200010000

                                                                                                                                025

                                                                                                                                020

                                                                                                                                015

                                                                                                                                010

                                                                                                                                005

                                                                                                                                000

                                                                                                                                X

                                                                                                                                Y

                                                                                                                                S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                62

                                                                                                                                Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                5004003002001000

                                                                                                                                0025

                                                                                                                                0020

                                                                                                                                0015

                                                                                                                                0010

                                                                                                                                0005

                                                                                                                                0000

                                                                                                                                X

                                                                                                                                Y

                                                                                                                                S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                • COVER
                                                                                                                                • PERNYATAAN
                                                                                                                                • ABSTRACT
                                                                                                                                • RINGKASAN
                                                                                                                                • Hak cipta
                                                                                                                                • halaman judul
                                                                                                                                • lembar pengesahan
                                                                                                                                • PRAKATA
                                                                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                • DAFTAR ISI
                                                                                                                                • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                • PENDAHULUAN
                                                                                                                                • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                • LAMPIRAN13

                                                                                                                                  49

                                                                                                                                  Lampiran 5 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                  Perlakuan Ulangan AbsorbansiAktivitas SOD (Uml)

                                                                                                                                  Aktivitas SOD (Ug bb)

                                                                                                                                  Rata-rata Ug bb

                                                                                                                                  1 0005 39079 52366 2 0008 32171 43109 3 0006 36776 49280 4 0006 36776 49280

                                                                                                                                  (P0) Kontrol 5 0005 39079 52366

                                                                                                                                  049 103 plusmn 0037 103

                                                                                                                                  1 0002 45987 61622 2 0004 41382 55451 3 0007 34474 46195 4 0009 29868 40024

                                                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 001 27566 36938

                                                                                                                                  048 103 plusmn 010 103

                                                                                                                                  1 0014 18355 24596 2 0018 9145 12254 3 0021 2237 2997 4 0016 13750 18425

                                                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 0011 25263 33853

                                                                                                                                  018 103 plusmn 011 103

                                                                                                                                  1 0008 32171 43109 2 0013 20658 27682 3 0009 29868 40024 4 0008 32171 43109

                                                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 0011 25263 33853

                                                                                                                                  037 103 plusmn 006 103

                                                                                                                                  1 0015 16053 21511 2 0014 18355 24596 3 0013 20658 27682 4 0015 16053 21511

                                                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 0008 32171 43109

                                                                                                                                  0276 103 plusmn 0089 103

                                                                                                                                  50

                                                                                                                                  Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                                  Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                                  P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                                  P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                                  P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                                  P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                                  P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                                  51

                                                                                                                                  Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                                  Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                                  (jutammsup3)SDP

                                                                                                                                  (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                                  PVC ()

                                                                                                                                  1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                                  (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                                  1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                                  (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                                  1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                                  (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                                  1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                                  (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                                  1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                                  (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                                  52

                                                                                                                                  Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                                  Perlakuan Butir darah

                                                                                                                                  merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                                  (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                                  (Hb) Hemtokit

                                                                                                                                  (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                                  P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                                  Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                                  53

                                                                                                                                  Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                  MDAHati

                                                                                                                                  5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                                  25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                                  1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                  MDAHati

                                                                                                                                  356 4 20 837

                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                  MDAHati

                                                                                                                                  23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                  MDAHati

                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                  5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                                  059 577 110

                                                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                  54

                                                                                                                                  Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                                                  5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                                  25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                                  1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                                                  693 4 20 605

                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                                                  24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                  MDAGinjal

                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                  5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                                  655 065 065

                                                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                  55

                                                                                                                                  Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                  SODHati

                                                                                                                                  5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                                  25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                                  50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                  SODHati

                                                                                                                                  825 4 20 525

                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                  SODHati

                                                                                                                                  2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                                  3531674 24

                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                  SODHati

                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                  5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                                  574 267 267

                                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                  56

                                                                                                                                  Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                                                  5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                                  25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                                  59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                  VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                                                  1408 4 20 267

                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                                                  3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                  SODGinjal

                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                  5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                                  111 091 058

                                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                  57

                                                                                                                                  Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                  SDM

                                                                                                                                  5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                  25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                  52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                  BDM

                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                  SDM

                                                                                                                                  1838 4 20 161

                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                  BDM

                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                  SDM

                                                                                                                                  27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                  BDM

                                                                                                                                  SDM

                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                  5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                  919 507 1000

                                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                  BDM

                                                                                                                                  58

                                                                                                                                  Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                  SDP

                                                                                                                                  5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                  25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                  124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                  BDP

                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                  SDP

                                                                                                                                  971 4 20 445

                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                  BDP

                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                  SDP

                                                                                                                                  155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                  242157 24

                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                  BDP

                                                                                                                                  SDP

                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                  5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                  300 131 1000

                                                                                                                                  KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                  BDP

                                                                                                                                  59

                                                                                                                                  Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                  HB

                                                                                                                                  5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                  25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                  95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                  N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                  HB

                                                                                                                                  413 4 20 797

                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                  HB

                                                                                                                                  91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                  147428 24

                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                  HB

                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                  5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                  211 120 075

                                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                  60

                                                                                                                                  Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                  PVC

                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                  PVC

                                                                                                                                  466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                  PCV

                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                  PVC

                                                                                                                                  1570 4 20 221

                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                  PCV

                                                                                                                                  5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                  25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                  215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                  PCV

                                                                                                                                  PVC

                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                  5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                  729 490 1000

                                                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                  PCV

                                                                                                                                  61

                                                                                                                                  Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                  Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                  Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                  500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                  500040003000200010000

                                                                                                                                  025

                                                                                                                                  020

                                                                                                                                  015

                                                                                                                                  010

                                                                                                                                  005

                                                                                                                                  000

                                                                                                                                  X

                                                                                                                                  Y

                                                                                                                                  S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                  Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                  62

                                                                                                                                  Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                  Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                  Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                  0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                  5004003002001000

                                                                                                                                  0025

                                                                                                                                  0020

                                                                                                                                  0015

                                                                                                                                  0010

                                                                                                                                  0005

                                                                                                                                  0000

                                                                                                                                  X

                                                                                                                                  Y

                                                                                                                                  S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                  Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                  • COVER
                                                                                                                                  • PERNYATAAN
                                                                                                                                  • ABSTRACT
                                                                                                                                  • RINGKASAN
                                                                                                                                  • Hak cipta
                                                                                                                                  • halaman judul
                                                                                                                                  • lembar pengesahan
                                                                                                                                  • PRAKATA
                                                                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                  • DAFTAR ISI
                                                                                                                                  • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                  • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                  • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                  • PENDAHULUAN
                                                                                                                                  • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                  • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                  • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                  • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                  • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                  • LAMPIRAN13

                                                                                                                                    50

                                                                                                                                    Lampiran 6 Rerata dan standar deviasi aktivitas enzim superosidase dismutase (SOD) hati dan ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                                    Perlakuan Aktivitas SOD pada Hati Aktivitas SOD pada Ginjal Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                                    P0 056 103 c plusmn 0059 103 0492 103 c plusmn 0037 103

                                                                                                                                    P1 051 103 bc plusmn 0071 103 0480 103 bc plusmn 0103 103

                                                                                                                                    P2 030 103 a plusmn 0059 103 0184 103 a plusmn 0117 103

                                                                                                                                    P3 046 103 b plusmn 0095 103 0375 103 bc plusmn 0066 103

                                                                                                                                    P4 0326 103 a plusmn 0046 103 0276 103 ab plusmn 0089 103

                                                                                                                                    51

                                                                                                                                    Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                                    Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                                    (jutammsup3)SDP

                                                                                                                                    (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                                    PVC ()

                                                                                                                                    1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                                    (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                                    1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                                    (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                                    1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                                    (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                                    1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                                    (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                                    1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                                    (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                                    52

                                                                                                                                    Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                                    Perlakuan Butir darah

                                                                                                                                    merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                                    (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                                    (Hb) Hemtokit

                                                                                                                                    (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                                    P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                                    Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                                    53

                                                                                                                                    Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                    MDAHati

                                                                                                                                    5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                                    25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                                    1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                    MDAHati

                                                                                                                                    356 4 20 837

                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                    MDAHati

                                                                                                                                    23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                    MDAHati

                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                    5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                                    059 577 110

                                                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                    54

                                                                                                                                    Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                                                    5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                                    25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                                    1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                    Variance

                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                                                    693 4 20 605

                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                                                    24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                    MDAGinjal

                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                    5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                                    655 065 065

                                                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                    55

                                                                                                                                    Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                    SODHati

                                                                                                                                    5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                                    25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                                    50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                    Variance

                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                    SODHati

                                                                                                                                    825 4 20 525

                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                    SODHati

                                                                                                                                    2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                                    3531674 24

                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                    SODHati

                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                    5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                                    574 267 267

                                                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                    56

                                                                                                                                    Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                                                    5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                                    25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                                    59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                    VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                                                    1408 4 20 267

                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                                                    3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                    SODGinjal

                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                    5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                                    111 091 058

                                                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                    57

                                                                                                                                    Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                    SDM

                                                                                                                                    5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                    25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                    52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                    Variance

                                                                                                                                    BDM

                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                    SDM

                                                                                                                                    1838 4 20 161

                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                    BDM

                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                    SDM

                                                                                                                                    27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                    BDM

                                                                                                                                    SDM

                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                    5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                    919 507 1000

                                                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                    BDM

                                                                                                                                    58

                                                                                                                                    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                    SDP

                                                                                                                                    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                    124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                    Variance

                                                                                                                                    BDP

                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                    SDP

                                                                                                                                    971 4 20 445

                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                    BDP

                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                    SDP

                                                                                                                                    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                    242157 24

                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                    BDP

                                                                                                                                    SDP

                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                    300 131 1000

                                                                                                                                    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                    BDP

                                                                                                                                    59

                                                                                                                                    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                    HB

                                                                                                                                    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                    95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                    Variance

                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                    HB

                                                                                                                                    413 4 20 797

                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                    HB

                                                                                                                                    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                    147428 24

                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                    HB

                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                    211 120 075

                                                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                    60

                                                                                                                                    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                    PVC

                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                    PVC

                                                                                                                                    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                    PCV

                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                    PVC

                                                                                                                                    1570 4 20 221

                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                    PCV

                                                                                                                                    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                    215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                    Variance

                                                                                                                                    PCV

                                                                                                                                    PVC

                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                    729 490 1000

                                                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                    PCV

                                                                                                                                    61

                                                                                                                                    Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                    Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                    Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                    500040003000200010000

                                                                                                                                    025

                                                                                                                                    020

                                                                                                                                    015

                                                                                                                                    010

                                                                                                                                    005

                                                                                                                                    000

                                                                                                                                    X

                                                                                                                                    Y

                                                                                                                                    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                    62

                                                                                                                                    Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                    Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                    Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                    5004003002001000

                                                                                                                                    0025

                                                                                                                                    0020

                                                                                                                                    0015

                                                                                                                                    0010

                                                                                                                                    0005

                                                                                                                                    0000

                                                                                                                                    X

                                                                                                                                    Y

                                                                                                                                    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                    • COVER
                                                                                                                                    • PERNYATAAN
                                                                                                                                    • ABSTRACT
                                                                                                                                    • RINGKASAN
                                                                                                                                    • Hak cipta
                                                                                                                                    • halaman judul
                                                                                                                                    • lembar pengesahan
                                                                                                                                    • PRAKATA
                                                                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                    • DAFTAR ISI
                                                                                                                                    • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                    • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                    • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                    • PENDAHULUAN
                                                                                                                                    • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                    • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                    • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                    • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                    • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                    • LAMPIRAN13

                                                                                                                                      51

                                                                                                                                      Lampiran 7 Jumlah butir darah merah (BDM) butir darah putih (BDP) hemoglobin (Hb) dan hematokrit (PVC)

                                                                                                                                      Perlakuan UlanganSDM

                                                                                                                                      (jutammsup3)SDP

                                                                                                                                      (ribummsup3)HB (gr)

                                                                                                                                      PVC ()

                                                                                                                                      1 602 128 1505 405 2 558 87 1571 4375 3 510 101 1509 415 4 739 1155 1409 3675

                                                                                                                                      (P0) Kontrol 5 753 124 1487 41

                                                                                                                                      1 936 147 1387 4125 2 855 1575 1509 405 3 842 131 1248 3975 4 941 1645 1343 4525

                                                                                                                                      (P1) Vitamin C 5 765 135 1398 415

                                                                                                                                      1 745 1955 1645 48 2 756 177 1354 395 3 629 1645 1432 44 4 777 1825 1156 415

                                                                                                                                      (P2) Papar rokok 5 821 205 1111 35

                                                                                                                                      1 726 1606 1469 405 2 664 111 1446 415 3 624 122 1479 3925 4 739 134 1369 38

                                                                                                                                      (P3) Papar rokok dan VitC Secara bersamaan 5 635 98 146 3825

                                                                                                                                      1 752 1023 1604 46 2 736 158 152 415 3 698 179 1535 43 4 778 1312 1584 435

                                                                                                                                      (P4) Papar rokok lalu VitC 5 725 131 156 44

                                                                                                                                      52

                                                                                                                                      Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                                      Perlakuan Butir darah

                                                                                                                                      merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                                      (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                                      (Hb) Hemtokit

                                                                                                                                      (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                                      P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                                      Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                                      53

                                                                                                                                      Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                      MDAHati

                                                                                                                                      5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                                      25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                                      1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                      MDAHati

                                                                                                                                      356 4 20 837

                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                      MDAHati

                                                                                                                                      23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                      MDAHati

                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                      5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                                      059 577 110

                                                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                      54

                                                                                                                                      Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                                                      5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                                      25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                                      1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                      Variance

                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                                                      693 4 20 605

                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                                                      24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                      MDAGinjal

                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                      5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                                      655 065 065

                                                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                      55

                                                                                                                                      Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                      SODHati

                                                                                                                                      5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                                      25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                                      50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                      Variance

                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                      SODHati

                                                                                                                                      825 4 20 525

                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                      SODHati

                                                                                                                                      2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                                      3531674 24

                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                      SODHati

                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                      5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                                      574 267 267

                                                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                      56

                                                                                                                                      Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                                                      5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                                      25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                                      59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                      VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                                                      1408 4 20 267

                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                                                      3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                      SODGinjal

                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                      5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                                      111 091 058

                                                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                      57

                                                                                                                                      Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                      SDM

                                                                                                                                      5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                      25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                      52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                      Variance

                                                                                                                                      BDM

                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                      SDM

                                                                                                                                      1838 4 20 161

                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                      BDM

                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                      SDM

                                                                                                                                      27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                      BDM

                                                                                                                                      SDM

                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                      5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                      919 507 1000

                                                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                      BDM

                                                                                                                                      58

                                                                                                                                      Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                      SDP

                                                                                                                                      5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                      25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                      124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                      N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                      5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                      Variance

                                                                                                                                      BDP

                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                      SDP

                                                                                                                                      971 4 20 445

                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                      BDP

                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                      SDP

                                                                                                                                      155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                      242157 24

                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                      BDP

                                                                                                                                      SDP

                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                      5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                      300 131 1000

                                                                                                                                      KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                      BDP

                                                                                                                                      59

                                                                                                                                      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                      HB

                                                                                                                                      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                      95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                      Variance

                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                      HB

                                                                                                                                      413 4 20 797

                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                      HB

                                                                                                                                      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                      147428 24

                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                      HB

                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                      211 120 075

                                                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                      60

                                                                                                                                      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                      PVC

                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                      PVC

                                                                                                                                      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                      PCV

                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                      PVC

                                                                                                                                      1570 4 20 221

                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                      PCV

                                                                                                                                      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                      215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                      Variance

                                                                                                                                      PCV

                                                                                                                                      PVC

                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                      729 490 1000

                                                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                      PCV

                                                                                                                                      61

                                                                                                                                      Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                      Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                      Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                      500040003000200010000

                                                                                                                                      025

                                                                                                                                      020

                                                                                                                                      015

                                                                                                                                      010

                                                                                                                                      005

                                                                                                                                      000

                                                                                                                                      X

                                                                                                                                      Y

                                                                                                                                      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                      62

                                                                                                                                      Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                      Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                      Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                      5004003002001000

                                                                                                                                      0025

                                                                                                                                      0020

                                                                                                                                      0015

                                                                                                                                      0010

                                                                                                                                      0005

                                                                                                                                      0000

                                                                                                                                      X

                                                                                                                                      Y

                                                                                                                                      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                      • COVER
                                                                                                                                      • PERNYATAAN
                                                                                                                                      • ABSTRACT
                                                                                                                                      • RINGKASAN
                                                                                                                                      • Hak cipta
                                                                                                                                      • halaman judul
                                                                                                                                      • lembar pengesahan
                                                                                                                                      • PRAKATA
                                                                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                      • DAFTAR ISI
                                                                                                                                      • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                      • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                      • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                      • PENDAHULUAN
                                                                                                                                      • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                      • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                      • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                      • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                      • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                      • LAMPIRAN13

                                                                                                                                        52

                                                                                                                                        Lampiran 8 Rerata dan standar deviasi jumlah butir darah merah butir darah putih hemoglobin dan hematokrit

                                                                                                                                        Perlakuan Butir darah

                                                                                                                                        merah (BDM) Butir darah putih

                                                                                                                                        (BDP) Hemoglobin

                                                                                                                                        (Hb) Hemtokit

                                                                                                                                        (PCV) Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD Mean plusmn SD

                                                                                                                                        P0 632 a plusmn 109 1111 a plusmn 170 1856 c plusmn 160 3910 a plusmn 155 P1 678 ab plusmn 052 1470 b plusmn 143 1657 bc plusmn 174 3965 a plusmn 147 P2 868 b plusmn 073 1849 c plusmn 158 1339 a plusmn 217 5113 c plusmn 343 P3 738 bcplusmn 029 1251ab plusmn 238 1485 ab plusmn 157 4330 b plusmn 292 P4 773 c plusmn 074 1403 b plusmn 293 1380 a plusmn 115 4452 bplusmn 238

                                                                                                                                        Angka pada kolom yang sama dan diikuti huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata plt005

                                                                                                                                        53

                                                                                                                                        Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                                        MDAHati

                                                                                                                                        5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                                        25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                                        1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                        Model

                                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                        MDAHati

                                                                                                                                        356 4 20 837

                                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                                        MDAHati

                                                                                                                                        23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                        MDAHati

                                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                                        5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                                        059 577 110

                                                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                        54

                                                                                                                                        Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                                                        5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                                        25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                                        1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                        Model

                                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                                        Variance

                                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                                                        693 4 20 605

                                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                                                        24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                        MDAGinjal

                                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                                        5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                                        655 065 065

                                                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                        55

                                                                                                                                        Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                                        SODHati

                                                                                                                                        5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                                        25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                                        50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                        Model

                                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                                        Variance

                                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                        SODHati

                                                                                                                                        825 4 20 525

                                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                                        SODHati

                                                                                                                                        2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                                        3531674 24

                                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                        SODHati

                                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                                        5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                                        574 267 267

                                                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                        56

                                                                                                                                        Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                                                        5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                                        25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                                        59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                        Model

                                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                                        VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                                                        1408 4 20 267

                                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                                                        3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                        SODGinjal

                                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                                        5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                                        111 091 058

                                                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                        57

                                                                                                                                        Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                                        SDM

                                                                                                                                        5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                        25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                        52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                        Model

                                                                                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                                        Variance

                                                                                                                                        BDM

                                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                        SDM

                                                                                                                                        1838 4 20 161

                                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                        BDM

                                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                                        SDM

                                                                                                                                        27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                        BDM

                                                                                                                                        SDM

                                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                                        5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                        919 507 1000

                                                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                        BDM

                                                                                                                                        58

                                                                                                                                        Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                                        SDP

                                                                                                                                        5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                        25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                        124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                        Model

                                                                                                                                        N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                        5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                                        Variance

                                                                                                                                        BDP

                                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                        SDP

                                                                                                                                        971 4 20 445

                                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                        BDP

                                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                                        SDP

                                                                                                                                        155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                        242157 24

                                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                        BDP

                                                                                                                                        SDP

                                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                                        5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                        300 131 1000

                                                                                                                                        KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                        BDP

                                                                                                                                        59

                                                                                                                                        Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                                        HB

                                                                                                                                        5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                        25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                        95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                        Model

                                                                                                                                        N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                                        Variance

                                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                        HB

                                                                                                                                        413 4 20 797

                                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                                        HB

                                                                                                                                        91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                        147428 24

                                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                        HB

                                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                                        5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                        211 120 075

                                                                                                                                        KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                        60

                                                                                                                                        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                                        PVC

                                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                                        PVC

                                                                                                                                        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                        PCV

                                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                        PVC

                                                                                                                                        1570 4 20 221

                                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                        PCV

                                                                                                                                        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                        215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                        Model

                                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                                        Variance

                                                                                                                                        PCV

                                                                                                                                        PVC

                                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                                        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                        729 490 1000

                                                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                        PCV

                                                                                                                                        61

                                                                                                                                        Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                        Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                        Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                        500040003000200010000

                                                                                                                                        025

                                                                                                                                        020

                                                                                                                                        015

                                                                                                                                        010

                                                                                                                                        005

                                                                                                                                        000

                                                                                                                                        X

                                                                                                                                        Y

                                                                                                                                        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                        62

                                                                                                                                        Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                        Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                        Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                        5004003002001000

                                                                                                                                        0025

                                                                                                                                        0020

                                                                                                                                        0015

                                                                                                                                        0010

                                                                                                                                        0005

                                                                                                                                        0000

                                                                                                                                        X

                                                                                                                                        Y

                                                                                                                                        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                        • COVER
                                                                                                                                        • PERNYATAAN
                                                                                                                                        • ABSTRACT
                                                                                                                                        • RINGKASAN
                                                                                                                                        • Hak cipta
                                                                                                                                        • halaman judul
                                                                                                                                        • lembar pengesahan
                                                                                                                                        • PRAKATA
                                                                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                        • DAFTAR ISI
                                                                                                                                        • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                        • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                        • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                        • PENDAHULUAN
                                                                                                                                        • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                        • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                        • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                        • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                        • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                        • LAMPIRAN13

                                                                                                                                          53

                                                                                                                                          Lampiran 9 Uji statistik kadar malondialdehida (MDA) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                                          MDAHati

                                                                                                                                          5 6082916 1042643906 4662845 478830260 737752940 4960320 74404805 7832080 1262210276 5644776 626483894 939932106 6657270 97901005 1404553 1484312731 6638048 1220251432 1588854968 1200919 15794705 8328112 1489471192 6661118 647868924 1017753476 6265660 97901005 1258354 1562606086 6988187 1064331028 1452377372 1018170 1422828

                                                                                                                                          25 9774436 3331048367 6662097 839944721 1114942559 4960320 15794701381573566 2763147 919805401 1035081879

                                                                                                                                          1510385 558093534 1396793746 1102456525

                                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                          Model

                                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                          MDAHati

                                                                                                                                          356 4 20 837

                                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                                          MDAHati

                                                                                                                                          23E+008 4 5703157177 29879 00038174910 20 190874551827E+008 24

                                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                          MDAHati

                                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                                          5 60829165 7832080 78320805 83281125 12583545 1404553

                                                                                                                                          059 577 110

                                                                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                          54

                                                                                                                                          Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                                                          5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                                          25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                                          1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                          Model

                                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                                          Variance

                                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                                                          693 4 20 605

                                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                                                          24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                          MDAGinjal

                                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                                          5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                                          655 065 065

                                                                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                          55

                                                                                                                                          Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                                          SODHati

                                                                                                                                          5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                                          25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                                          50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                          Model

                                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                                          Variance

                                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                          SODHati

                                                                                                                                          825 4 20 525

                                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                                          SODHati

                                                                                                                                          2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                                          3531674 24

                                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                          SODHati

                                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                                          5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                                          574 267 267

                                                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                          56

                                                                                                                                          Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                                                          5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                                          25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                                          59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                          Model

                                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                                          VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                                                          1408 4 20 267

                                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                                                          3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                          SODGinjal

                                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                                          5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                                          111 091 058

                                                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                          57

                                                                                                                                          Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                                          SDM

                                                                                                                                          5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                          25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                          52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                          Model

                                                                                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                                          Variance

                                                                                                                                          BDM

                                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                          SDM

                                                                                                                                          1838 4 20 161

                                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                          BDM

                                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                                          SDM

                                                                                                                                          27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                          BDM

                                                                                                                                          SDM

                                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                                          5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                          919 507 1000

                                                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                          BDM

                                                                                                                                          58

                                                                                                                                          Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                                          SDP

                                                                                                                                          5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                          25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                          124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                          Model

                                                                                                                                          N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                          5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                                          Variance

                                                                                                                                          BDP

                                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                          SDP

                                                                                                                                          971 4 20 445

                                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                          BDP

                                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                                          SDP

                                                                                                                                          155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                          242157 24

                                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                          BDP

                                                                                                                                          SDP

                                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                                          5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                          300 131 1000

                                                                                                                                          KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                          BDP

                                                                                                                                          59

                                                                                                                                          Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                                          HB

                                                                                                                                          5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                          25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                          95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                          Model

                                                                                                                                          N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                                          Variance

                                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                          HB

                                                                                                                                          413 4 20 797

                                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                                          HB

                                                                                                                                          91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                          147428 24

                                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                          HB

                                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                                          5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                          211 120 075

                                                                                                                                          KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                          60

                                                                                                                                          Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                          Descriptives

                                                                                                                                          PVC

                                                                                                                                          ANOVA

                                                                                                                                          PVC

                                                                                                                                          466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                          Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                          PCV

                                                                                                                                          Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                          PVC

                                                                                                                                          1570 4 20 221

                                                                                                                                          LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                          PCV

                                                                                                                                          5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                          25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                          215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                          KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                          Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                          Model

                                                                                                                                          N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                          95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                          Minimum Maximum

                                                                                                                                          Between-Component

                                                                                                                                          Variance

                                                                                                                                          PCV

                                                                                                                                          PVC

                                                                                                                                          Duncana

                                                                                                                                          5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                          729 490 1000

                                                                                                                                          KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                          N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                          Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                          PCV

                                                                                                                                          61

                                                                                                                                          Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                          Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                          Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                          500040003000200010000

                                                                                                                                          025

                                                                                                                                          020

                                                                                                                                          015

                                                                                                                                          010

                                                                                                                                          005

                                                                                                                                          000

                                                                                                                                          X

                                                                                                                                          Y

                                                                                                                                          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                          62

                                                                                                                                          Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                          Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                          Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                          5004003002001000

                                                                                                                                          0025

                                                                                                                                          0020

                                                                                                                                          0015

                                                                                                                                          0010

                                                                                                                                          0005

                                                                                                                                          0000

                                                                                                                                          X

                                                                                                                                          Y

                                                                                                                                          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                          • COVER
                                                                                                                                          • PERNYATAAN
                                                                                                                                          • ABSTRACT
                                                                                                                                          • RINGKASAN
                                                                                                                                          • Hak cipta
                                                                                                                                          • halaman judul
                                                                                                                                          • lembar pengesahan
                                                                                                                                          • PRAKATA
                                                                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                          • DAFTAR ISI
                                                                                                                                          • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                          • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                          • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                          • PENDAHULUAN
                                                                                                                                          • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                          • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                          • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                          • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                          • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                          • LAMPIRAN13

                                                                                                                                            54

                                                                                                                                            Lampiran 10 Uji statistik kadar malondialdehid (MDA) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                                                            5 2433166 157347235 0367823 223779380 262853860 2271303 26759615 2467105 303615859 1357811 209011632 284409408 2062448 27934425 3242481 262631145 1174522 291638156 356858084 2858709 34983295 2521930 225224146 1007233 224227709 280158251 2179929 27803885 2882205 433268746 1937637 234423120 342017960 2206036 3393901

                                                                                                                                            25 2709378 414247584 2849517 253838456 288037056 2062448 3498329291329224 8265845 258783714 283091798

                                                                                                                                            1555947 227737741 314137771 1040740136

                                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                            Model

                                                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                                            Variance

                                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                                                            693 4 20 605

                                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                                                            24E+008 4 6052427848 7131 00117E+008 20 848727165241E+008 24

                                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                            MDAGinjal

                                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                                            5 24331665 24671055 2521930 25219305 2882205 28822055 3242481

                                                                                                                                            655 065 065

                                                                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCPapar RokokSig

                                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                            55

                                                                                                                                            Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                                            SODHati

                                                                                                                                            5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                                            25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                                            50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                            Model

                                                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                                            Variance

                                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                            SODHati

                                                                                                                                            825 4 20 525

                                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                                            SODHati

                                                                                                                                            2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                                            3531674 24

                                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                            SODHati

                                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                                            5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                                            574 267 267

                                                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                            56

                                                                                                                                            Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                                                            5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                                            25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                                            59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                            Model

                                                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                                            VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                                                            1408 4 20 267

                                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                                                            3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                            SODGinjal

                                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                                            5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                                            111 091 058

                                                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                            57

                                                                                                                                            Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                                            SDM

                                                                                                                                            5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                            25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                            52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                            Model

                                                                                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                                            Variance

                                                                                                                                            BDM

                                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                            SDM

                                                                                                                                            1838 4 20 161

                                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                            BDM

                                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                                            SDM

                                                                                                                                            27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                            BDM

                                                                                                                                            SDM

                                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                                            5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                            919 507 1000

                                                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                            BDM

                                                                                                                                            58

                                                                                                                                            Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                                            SDP

                                                                                                                                            5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                            25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                            124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                            Model

                                                                                                                                            N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                            5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                                            Variance

                                                                                                                                            BDP

                                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                            SDP

                                                                                                                                            971 4 20 445

                                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                            BDP

                                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                                            SDP

                                                                                                                                            155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                            242157 24

                                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                            BDP

                                                                                                                                            SDP

                                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                                            5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                            300 131 1000

                                                                                                                                            KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                            BDP

                                                                                                                                            59

                                                                                                                                            Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                                            HB

                                                                                                                                            5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                            25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                            95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                            Model

                                                                                                                                            N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                                            Variance

                                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                            HB

                                                                                                                                            413 4 20 797

                                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                                            HB

                                                                                                                                            91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                            147428 24

                                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                            HB

                                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                                            5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                            211 120 075

                                                                                                                                            KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                            60

                                                                                                                                            Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                            Descriptives

                                                                                                                                            PVC

                                                                                                                                            ANOVA

                                                                                                                                            PVC

                                                                                                                                            466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                            Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                            PCV

                                                                                                                                            Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                            PVC

                                                                                                                                            1570 4 20 221

                                                                                                                                            LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                            PCV

                                                                                                                                            5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                            25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                            215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                            KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                            Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                            Model

                                                                                                                                            N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                            95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                            Minimum Maximum

                                                                                                                                            Between-Component

                                                                                                                                            Variance

                                                                                                                                            PCV

                                                                                                                                            PVC

                                                                                                                                            Duncana

                                                                                                                                            5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                            729 490 1000

                                                                                                                                            KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                            N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                            Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                            PCV

                                                                                                                                            61

                                                                                                                                            Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                            Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                            Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                            500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                            500040003000200010000

                                                                                                                                            025

                                                                                                                                            020

                                                                                                                                            015

                                                                                                                                            010

                                                                                                                                            005

                                                                                                                                            000

                                                                                                                                            X

                                                                                                                                            Y

                                                                                                                                            S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                            Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                            62

                                                                                                                                            Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                            Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                            Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                            5004003002001000

                                                                                                                                            0025

                                                                                                                                            0020

                                                                                                                                            0015

                                                                                                                                            0010

                                                                                                                                            0005

                                                                                                                                            0000

                                                                                                                                            X

                                                                                                                                            Y

                                                                                                                                            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                            • COVER
                                                                                                                                            • PERNYATAAN
                                                                                                                                            • ABSTRACT
                                                                                                                                            • RINGKASAN
                                                                                                                                            • Hak cipta
                                                                                                                                            • halaman judul
                                                                                                                                            • lembar pengesahan
                                                                                                                                            • PRAKATA
                                                                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                            • DAFTAR ISI
                                                                                                                                            • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                            • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                            • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                            • PENDAHULUAN
                                                                                                                                            • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                            • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                            • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                            • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                            • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                            • LAMPIRAN13

                                                                                                                                              55

                                                                                                                                              Lampiran 11 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) hati tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                                              SODHati

                                                                                                                                              5 56068400 59352337 26543172 48698834 63437966 492800 6470805 51131600 71033110 31766973 42311674 59951526 400240 5853705 30150200 59349218 26541777 22781021 37519379 215110 3693805 46194800 95103930 42531771 34386087 58003513 307670 5236605 32618600 46794914 20927322 26808244 38428956 276820 400240

                                                                                                                                              25 43232720 121306671 24261334 38225427 48240013 215110 64708068301177 13660235 40383245 46082195

                                                                                                                                              50977092 29079210 57386230 1206030928

                                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                              Model

                                                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                                              Variance

                                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                              SODHati

                                                                                                                                              825 4 20 525

                                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                                              SODHati

                                                                                                                                              2598664 4 64966597 13926 00093301015 20 4665051

                                                                                                                                              3531674 24

                                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                              SODHati

                                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                                              5 301502005 326186005 461948005 51131600 511316005 56068400

                                                                                                                                              574 267 267

                                                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                              56

                                                                                                                                              Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                                                              5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                                              25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                                              59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                              Model

                                                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                                              VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                                                              1408 4 20 267

                                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                                                              3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                              SODGinjal

                                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                                              5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                                              111 091 058

                                                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                              57

                                                                                                                                              Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                                              SDM

                                                                                                                                              5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                              25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                              52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                              Model

                                                                                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                                              Variance

                                                                                                                                              BDM

                                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                              SDM

                                                                                                                                              1838 4 20 161

                                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                              BDM

                                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                                              SDM

                                                                                                                                              27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                              BDM

                                                                                                                                              SDM

                                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                                              5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                              919 507 1000

                                                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                              BDM

                                                                                                                                              58

                                                                                                                                              Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                                              SDP

                                                                                                                                              5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                              25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                              124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                              Model

                                                                                                                                              N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                              5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                                              Variance

                                                                                                                                              BDP

                                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                              SDP

                                                                                                                                              971 4 20 445

                                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                              BDP

                                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                                              SDP

                                                                                                                                              155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                              242157 24

                                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                              BDP

                                                                                                                                              SDP

                                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                                              5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                              300 131 1000

                                                                                                                                              KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                              BDP

                                                                                                                                              59

                                                                                                                                              Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                                              HB

                                                                                                                                              5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                              25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                              95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                              Model

                                                                                                                                              N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                                              Variance

                                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                              HB

                                                                                                                                              413 4 20 797

                                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                                              HB

                                                                                                                                              91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                              147428 24

                                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                              HB

                                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                                              5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                              211 120 075

                                                                                                                                              KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                              60

                                                                                                                                              Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                              Descriptives

                                                                                                                                              PVC

                                                                                                                                              ANOVA

                                                                                                                                              PVC

                                                                                                                                              466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                              Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                              PCV

                                                                                                                                              Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                              PVC

                                                                                                                                              1570 4 20 221

                                                                                                                                              LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                              PCV

                                                                                                                                              5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                              25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                              215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                              KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                              Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                              Model

                                                                                                                                              N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                              95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                              Minimum Maximum

                                                                                                                                              Between-Component

                                                                                                                                              Variance

                                                                                                                                              PCV

                                                                                                                                              PVC

                                                                                                                                              Duncana

                                                                                                                                              5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                              729 490 1000

                                                                                                                                              KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                              N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                              Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                              PCV

                                                                                                                                              61

                                                                                                                                              Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                              Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                              Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                              500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                              500040003000200010000

                                                                                                                                              025

                                                                                                                                              020

                                                                                                                                              015

                                                                                                                                              010

                                                                                                                                              005

                                                                                                                                              000

                                                                                                                                              X

                                                                                                                                              Y

                                                                                                                                              S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                              Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                              62

                                                                                                                                              Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                              Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                              Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                              0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                              5004003002001000

                                                                                                                                              0025

                                                                                                                                              0020

                                                                                                                                              0015

                                                                                                                                              0010

                                                                                                                                              0005

                                                                                                                                              0000

                                                                                                                                              X

                                                                                                                                              Y

                                                                                                                                              S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                              Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                              • COVER
                                                                                                                                              • PERNYATAAN
                                                                                                                                              • ABSTRACT
                                                                                                                                              • RINGKASAN
                                                                                                                                              • Hak cipta
                                                                                                                                              • halaman judul
                                                                                                                                              • lembar pengesahan
                                                                                                                                              • PRAKATA
                                                                                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                              • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                              • DAFTAR ISI
                                                                                                                                              • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                              • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                              • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                              • PENDAHULUAN
                                                                                                                                              • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                              • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                              • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                              • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                              • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                              • LAMPIRAN13

                                                                                                                                                56

                                                                                                                                                Lampiran 12 Uji statistik kadar enzim superoksida dismutase (SOD) ginjal tikus jantan pada semua perlakuan

                                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                                                5 49280200 37791544 16900892 44587760 53972640 431090 5236605 48046000 103719351 46384704 35167542 60924458 369380 6162205 18425000 117495622 52545640 3835992 33014008 29970 3385305 37555400 66889970 29914104 29249913 45860887 276820 4310905 27681800 89955295 40229231 16512375 38851225 215110 431090

                                                                                                                                                25 36197680 145073658 29014732 30209334 42186026 29970 61622087814975 17562995 32534103 39861257

                                                                                                                                                59235411 19751293 52644067 1600187570

                                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan VitCPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                Model

                                                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound

                                                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                                VarianceUpper Bound Minimum Maximum

                                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                                                1408 4 20 267

                                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                                                3508834 4 87720848 11375 0001542294 20 77114705051128 24

                                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                SODGinjal

                                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                                5 184250005 27681800 276818005 37555400 375554005 480460005 49280200

                                                                                                                                                111 091 058

                                                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan VitCVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                57

                                                                                                                                                Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                                SDM

                                                                                                                                                5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                                25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                                52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                Model

                                                                                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                                BDM

                                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                SDM

                                                                                                                                                1838 4 20 161

                                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                BDM

                                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                                SDM

                                                                                                                                                27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                BDM

                                                                                                                                                SDM

                                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                                5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                                919 507 1000

                                                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                BDM

                                                                                                                                                58

                                                                                                                                                Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                                SDP

                                                                                                                                                5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                                25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                                124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                Model

                                                                                                                                                N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                                5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                                BDP

                                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                SDP

                                                                                                                                                971 4 20 445

                                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                BDP

                                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                                SDP

                                                                                                                                                155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                                242157 24

                                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                BDP

                                                                                                                                                SDP

                                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                                5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                                300 131 1000

                                                                                                                                                KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                BDP

                                                                                                                                                59

                                                                                                                                                Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                                HB

                                                                                                                                                5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                                25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                                95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                Model

                                                                                                                                                N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                HB

                                                                                                                                                413 4 20 797

                                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                                HB

                                                                                                                                                91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                                147428 24

                                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                HB

                                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                                5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                                211 120 075

                                                                                                                                                KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                60

                                                                                                                                                Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                                Descriptives

                                                                                                                                                PVC

                                                                                                                                                ANOVA

                                                                                                                                                PVC

                                                                                                                                                466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                                Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                PCV

                                                                                                                                                Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                PVC

                                                                                                                                                1570 4 20 221

                                                                                                                                                LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                PCV

                                                                                                                                                5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                                25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                                215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                                KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                Model

                                                                                                                                                N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                                95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                Minimum Maximum

                                                                                                                                                Between-Component

                                                                                                                                                Variance

                                                                                                                                                PCV

                                                                                                                                                PVC

                                                                                                                                                Duncana

                                                                                                                                                5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                                729 490 1000

                                                                                                                                                KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                                N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                PCV

                                                                                                                                                61

                                                                                                                                                Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                                Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                                Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                                500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                                500040003000200010000

                                                                                                                                                025

                                                                                                                                                020

                                                                                                                                                015

                                                                                                                                                010

                                                                                                                                                005

                                                                                                                                                000

                                                                                                                                                X

                                                                                                                                                Y

                                                                                                                                                S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                                Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                                62

                                                                                                                                                Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                                Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                                Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                                0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                                5004003002001000

                                                                                                                                                0025

                                                                                                                                                0020

                                                                                                                                                0015

                                                                                                                                                0010

                                                                                                                                                0005

                                                                                                                                                0000

                                                                                                                                                X

                                                                                                                                                Y

                                                                                                                                                S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                                Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                                • COVER
                                                                                                                                                • PERNYATAAN
                                                                                                                                                • ABSTRACT
                                                                                                                                                • RINGKASAN
                                                                                                                                                • Hak cipta
                                                                                                                                                • halaman judul
                                                                                                                                                • lembar pengesahan
                                                                                                                                                • PRAKATA
                                                                                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                • DAFTAR ISI
                                                                                                                                                • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                                • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                                • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                                • PENDAHULUAN
                                                                                                                                                • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                                • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                                • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                                • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                                • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                                • LAMPIRAN13

                                                                                                                                                  57

                                                                                                                                                  Lampiran 13 Uji statistik jumlah butir darah merah (BDM)

                                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                                  SDM

                                                                                                                                                  5 80200 44452 19880 74681 85719 745 8565 90800 48949 21891 84722 96878 845 9475 63240 108799 48657 49731 76749 510 7535 76780 60475 27045 69271 84289 698 8365 63760 110029 49206 50098 77422 464 739

                                                                                                                                                  25 74956 129120 25824 69626 80286 464 94779966 15993 71620 78292

                                                                                                                                                  52176 60470 89442 123329

                                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                                  BDM

                                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                  SDM

                                                                                                                                                  1838 4 20 161

                                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                  BDM

                                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                                  SDM

                                                                                                                                                  27224 4 6806 10643 00012789 20 63940013 24

                                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                  BDM

                                                                                                                                                  SDM

                                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                                  5 632405 637605 767805 802005 90800

                                                                                                                                                  919 507 1000

                                                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu Vit CPapar Rokok dan Vit CKontrolVitamin CSig

                                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                  BDM

                                                                                                                                                  58

                                                                                                                                                  Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                                  SDP

                                                                                                                                                  5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                                  25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                                  124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                                  N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                                  5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                                  BDP

                                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                  SDP

                                                                                                                                                  971 4 20 445

                                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                  BDP

                                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                                  SDP

                                                                                                                                                  155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                                  242157 24

                                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                  BDP

                                                                                                                                                  SDP

                                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                                  5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                                  300 131 1000

                                                                                                                                                  KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                  BDP

                                                                                                                                                  59

                                                                                                                                                  Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                                  HB

                                                                                                                                                  5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                                  25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                                  95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                                  N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                  HB

                                                                                                                                                  413 4 20 797

                                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                                  HB

                                                                                                                                                  91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                                  147428 24

                                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                  HB

                                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                                  5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                                  211 120 075

                                                                                                                                                  KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                  60

                                                                                                                                                  Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                                  Descriptives

                                                                                                                                                  PVC

                                                                                                                                                  ANOVA

                                                                                                                                                  PVC

                                                                                                                                                  466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                                  Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                  PCV

                                                                                                                                                  Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                  PVC

                                                                                                                                                  1570 4 20 221

                                                                                                                                                  LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                  PCV

                                                                                                                                                  5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                                  25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                                  215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                                  KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                  Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                  Model

                                                                                                                                                  N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                                  95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                  Minimum Maximum

                                                                                                                                                  Between-Component

                                                                                                                                                  Variance

                                                                                                                                                  PCV

                                                                                                                                                  PVC

                                                                                                                                                  Duncana

                                                                                                                                                  5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                                  729 490 1000

                                                                                                                                                  KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                                  N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                  Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                  PCV

                                                                                                                                                  61

                                                                                                                                                  Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                                  Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                                  Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                                  500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                                  500040003000200010000

                                                                                                                                                  025

                                                                                                                                                  020

                                                                                                                                                  015

                                                                                                                                                  010

                                                                                                                                                  005

                                                                                                                                                  000

                                                                                                                                                  X

                                                                                                                                                  Y

                                                                                                                                                  S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                                  Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                                  62

                                                                                                                                                  Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                                  Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                                  Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                                  0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                                  5004003002001000

                                                                                                                                                  0025

                                                                                                                                                  0020

                                                                                                                                                  0015

                                                                                                                                                  0010

                                                                                                                                                  0005

                                                                                                                                                  0000

                                                                                                                                                  X

                                                                                                                                                  Y

                                                                                                                                                  S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                                  Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                                  • COVER
                                                                                                                                                  • PERNYATAAN
                                                                                                                                                  • ABSTRACT
                                                                                                                                                  • RINGKASAN
                                                                                                                                                  • Hak cipta
                                                                                                                                                  • halaman judul
                                                                                                                                                  • lembar pengesahan
                                                                                                                                                  • PRAKATA
                                                                                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                  • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                  • DAFTAR ISI
                                                                                                                                                  • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                                  • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                                  • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                                  • PENDAHULUAN
                                                                                                                                                  • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                                  • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                                  • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                                  • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                                  • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                                  • LAMPIRAN13

                                                                                                                                                    58

                                                                                                                                                    Lampiran 14 Uji statistik jumlah butir darah putih (BDP)

                                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                                    SDP

                                                                                                                                                    5 111100 169868 75967 90008 132192 870 12805 147000 142872 63894 129260 164740 1310 16455 184900 158169 70735 165261 204539 1645 20505 125120 238866 106824 95461 154779 980 16065 140300 292587 130849 103971 176629 1023 1790

                                                                                                                                                    25 141684 317646 63529 128572 154796 870 2050208302 41660 132994 150374

                                                                                                                                                    124650 107075 176293 690107

                                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                                    N Mean Std DeviationStd ErrorLower BoundUpper Bound

                                                                                                                                                    5 Confidence Interval foMean

                                                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                                    Variance

                                                                                                                                                    BDP

                                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                    SDP

                                                                                                                                                    971 4 20 445

                                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                    BDP

                                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                                    SDP

                                                                                                                                                    155377 4 38844 8952 00086780 20 4339

                                                                                                                                                    242157 24

                                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                    BDP

                                                                                                                                                    SDP

                                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                                    5 1111005 125120 1251205 1403005 1470005 184900

                                                                                                                                                    300 131 1000

                                                                                                                                                    KelompokKontrolPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CVitamin CPapar RokokSig

                                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                    BDP

                                                                                                                                                    59

                                                                                                                                                    Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                                    HB

                                                                                                                                                    5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                                    25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                                    95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                                    N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                                    Variance

                                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                    HB

                                                                                                                                                    413 4 20 797

                                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                                    HB

                                                                                                                                                    91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                                    147428 24

                                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                    HB

                                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                                    5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                                    211 120 075

                                                                                                                                                    KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                    60

                                                                                                                                                    Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                                    Descriptives

                                                                                                                                                    PVC

                                                                                                                                                    ANOVA

                                                                                                                                                    PVC

                                                                                                                                                    466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                                    Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                    PCV

                                                                                                                                                    Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                    PVC

                                                                                                                                                    1570 4 20 221

                                                                                                                                                    LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                    PCV

                                                                                                                                                    5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                                    25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                                    215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                                    KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                    Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                    Model

                                                                                                                                                    N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                                    95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                    Minimum Maximum

                                                                                                                                                    Between-Component

                                                                                                                                                    Variance

                                                                                                                                                    PCV

                                                                                                                                                    PVC

                                                                                                                                                    Duncana

                                                                                                                                                    5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                                    729 490 1000

                                                                                                                                                    KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                                    N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                    Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                    PCV

                                                                                                                                                    61

                                                                                                                                                    Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                                    Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                                    Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                                    500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                                    500040003000200010000

                                                                                                                                                    025

                                                                                                                                                    020

                                                                                                                                                    015

                                                                                                                                                    010

                                                                                                                                                    005

                                                                                                                                                    000

                                                                                                                                                    X

                                                                                                                                                    Y

                                                                                                                                                    S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                                    Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                                    62

                                                                                                                                                    Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                                    Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                                    Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                                    0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                                    5004003002001000

                                                                                                                                                    0025

                                                                                                                                                    0020

                                                                                                                                                    0015

                                                                                                                                                    0010

                                                                                                                                                    0005

                                                                                                                                                    0000

                                                                                                                                                    X

                                                                                                                                                    Y

                                                                                                                                                    S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                                    Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                                    • COVER
                                                                                                                                                    • PERNYATAAN
                                                                                                                                                    • ABSTRACT
                                                                                                                                                    • RINGKASAN
                                                                                                                                                    • Hak cipta
                                                                                                                                                    • halaman judul
                                                                                                                                                    • lembar pengesahan
                                                                                                                                                    • PRAKATA
                                                                                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                    • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                    • DAFTAR ISI
                                                                                                                                                    • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                                    • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                                    • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                                    • PENDAHULUAN
                                                                                                                                                    • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                                    • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                                    • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                                    • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                                    • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                                    • LAMPIRAN13

                                                                                                                                                      59

                                                                                                                                                      Lampiran 15 Uji statistik jumlah hemoglobin (Hb)

                                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                                      HB

                                                                                                                                                      5 185620 160316 71695 165714 205526 1605 20095 165700 173898 77770 144108 187292 1409 18435 133960 216784 96949 107043 160877 1111 16455 148460 157077 70247 128956 167964 1246 16695 138060 114690 51291 123819 152301 1260 1520

                                                                                                                                                      25 154360 247847 49569 144129 164591 1111 2009167788 33558 147360 161360

                                                                                                                                                      95458 127857 180863 399305

                                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu VitCTotal

                                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                                      N Mean Std DeviationStd Error Lower BoundUpper Bound

                                                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                                      Variance

                                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                      HB

                                                                                                                                                      413 4 20 797

                                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                                      HB

                                                                                                                                                      91122 4 22781 8092 00056306 20 2815

                                                                                                                                                      147428 24

                                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                      HB

                                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                                      5 1339605 1380605 148460 1484605 165700 1657005 185620

                                                                                                                                                      211 120 075

                                                                                                                                                      KelompokPapar RokokPapar Rokok lalu VitCPapar Rokok dan Vit CVitamin CKontrolSig

                                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayed Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                      60

                                                                                                                                                      Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                                      Descriptives

                                                                                                                                                      PVC

                                                                                                                                                      ANOVA

                                                                                                                                                      PVC

                                                                                                                                                      466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                                      Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                      PCV

                                                                                                                                                      Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                      PVC

                                                                                                                                                      1570 4 20 221

                                                                                                                                                      LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                      PCV

                                                                                                                                                      5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                                      25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                                      215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                                      KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                      Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                      Model

                                                                                                                                                      N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                                      95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                      Minimum Maximum

                                                                                                                                                      Between-Component

                                                                                                                                                      Variance

                                                                                                                                                      PCV

                                                                                                                                                      PVC

                                                                                                                                                      Duncana

                                                                                                                                                      5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                                      729 490 1000

                                                                                                                                                      KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                                      N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                      Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                      PCV

                                                                                                                                                      61

                                                                                                                                                      Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                                      Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                                      Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                                      500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                                      500040003000200010000

                                                                                                                                                      025

                                                                                                                                                      020

                                                                                                                                                      015

                                                                                                                                                      010

                                                                                                                                                      005

                                                                                                                                                      000

                                                                                                                                                      X

                                                                                                                                                      Y

                                                                                                                                                      S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                                      Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                                      62

                                                                                                                                                      Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                                      Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                                      Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                                      0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                                      5004003002001000

                                                                                                                                                      0025

                                                                                                                                                      0020

                                                                                                                                                      0015

                                                                                                                                                      0010

                                                                                                                                                      0005

                                                                                                                                                      0000

                                                                                                                                                      X

                                                                                                                                                      Y

                                                                                                                                                      S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                                      Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                                      • COVER
                                                                                                                                                      • PERNYATAAN
                                                                                                                                                      • ABSTRACT
                                                                                                                                                      • RINGKASAN
                                                                                                                                                      • Hak cipta
                                                                                                                                                      • halaman judul
                                                                                                                                                      • lembar pengesahan
                                                                                                                                                      • PRAKATA
                                                                                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                      • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                      • DAFTAR ISI
                                                                                                                                                      • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                                      • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                                      • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                                      • PENDAHULUAN
                                                                                                                                                      • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                                      • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                                      • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                                      • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                                      • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                                      • LAMPIRAN13

                                                                                                                                                        60

                                                                                                                                                        Lampiran 16 Uji statistik jumlah hematokrit (PCV)

                                                                                                                                                        Descriptives

                                                                                                                                                        PVC

                                                                                                                                                        ANOVA

                                                                                                                                                        PVC

                                                                                                                                                        466241 4 116560 19098 000122063 20 6103588304 24

                                                                                                                                                        Between GroupsWithin GroupsTotal

                                                                                                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                                                                                                        PCV

                                                                                                                                                        Test of Homogeneity of Variances

                                                                                                                                                        PVC

                                                                                                                                                        1570 4 20 221

                                                                                                                                                        LeveneStatistic df1 df2 Sig

                                                                                                                                                        PCV

                                                                                                                                                        5 391000 154717 69192 371789 410211 3675 40505 396500 146416 65479 378320 414680 3775 41255 511300 342921 153359 468721 553879 4700 55655 433000 292297 130719 396707 469293 4000 47505 444000 238223 106536 414421 473579 4150 4750

                                                                                                                                                        25 435160 495103 99021 414723 455597 3675 5565247046 49409 424853 445467

                                                                                                                                                        215926 375209 495111 2209140

                                                                                                                                                        KontrolVitamin CPapar RokokPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CTotal

                                                                                                                                                        Fixed EffectsRandom Effects

                                                                                                                                                        Model

                                                                                                                                                        N Mean Std Deviation Std Error Lower Bound Upper Bound

                                                                                                                                                        95 Confidence Interval forMean

                                                                                                                                                        Minimum Maximum

                                                                                                                                                        Between-Component

                                                                                                                                                        Variance

                                                                                                                                                        PCV

                                                                                                                                                        PVC

                                                                                                                                                        Duncana

                                                                                                                                                        5 3910005 3965005 4330005 4440005 511300

                                                                                                                                                        729 490 1000

                                                                                                                                                        KelompokKontrolVitamin CPapar Rokok dan Vit CPapar Rokok lalu Vit CPapar RokokSig

                                                                                                                                                        N 1 2 3Subset for alpha = 05

                                                                                                                                                        Means for groups in homogeneous subsets are displayedUses Harmonic Mean Sample Size = 5000a

                                                                                                                                                        PCV

                                                                                                                                                        61

                                                                                                                                                        Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                                        Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                                        Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                                        500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                                        500040003000200010000

                                                                                                                                                        025

                                                                                                                                                        020

                                                                                                                                                        015

                                                                                                                                                        010

                                                                                                                                                        005

                                                                                                                                                        000

                                                                                                                                                        X

                                                                                                                                                        Y

                                                                                                                                                        S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                                        Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                                        62

                                                                                                                                                        Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                                        Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                                        Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                                        0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                                        5004003002001000

                                                                                                                                                        0025

                                                                                                                                                        0020

                                                                                                                                                        0015

                                                                                                                                                        0010

                                                                                                                                                        0005

                                                                                                                                                        0000

                                                                                                                                                        X

                                                                                                                                                        Y

                                                                                                                                                        S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                                        Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                                        • COVER
                                                                                                                                                        • PERNYATAAN
                                                                                                                                                        • ABSTRACT
                                                                                                                                                        • RINGKASAN
                                                                                                                                                        • Hak cipta
                                                                                                                                                        • halaman judul
                                                                                                                                                        • lembar pengesahan
                                                                                                                                                        • PRAKATA
                                                                                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                        • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                        • DAFTAR ISI
                                                                                                                                                        • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                                        • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                                        • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                                        • PENDAHULUAN
                                                                                                                                                        • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                                        • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                                        • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                                        • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                                        • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                                        • LAMPIRAN13

                                                                                                                                                          61

                                                                                                                                                          Lampiran 17 Kurva standar MDA

                                                                                                                                                          Konsentrasi (pmol50microL)

                                                                                                                                                          Absorbansi 515 nm

                                                                                                                                                          500 0037 1000 0053 2000 0101 2500 0133 3000 0138 4000 0194 5000 0255

                                                                                                                                                          500040003000200010000

                                                                                                                                                          025

                                                                                                                                                          020

                                                                                                                                                          015

                                                                                                                                                          010

                                                                                                                                                          005

                                                                                                                                                          000

                                                                                                                                                          X

                                                                                                                                                          Y

                                                                                                                                                          S 00082122R-Sq 990R-Sq(adj) 989

                                                                                                                                                          Fitted Line PlotY = 0007028 + 0000048 X

                                                                                                                                                          62

                                                                                                                                                          Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                                          Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                                          Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                                          0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                                          5004003002001000

                                                                                                                                                          0025

                                                                                                                                                          0020

                                                                                                                                                          0015

                                                                                                                                                          0010

                                                                                                                                                          0005

                                                                                                                                                          0000

                                                                                                                                                          X

                                                                                                                                                          Y

                                                                                                                                                          S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                                          Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                                          • COVER
                                                                                                                                                          • PERNYATAAN
                                                                                                                                                          • ABSTRACT
                                                                                                                                                          • RINGKASAN
                                                                                                                                                          • Hak cipta
                                                                                                                                                          • halaman judul
                                                                                                                                                          • lembar pengesahan
                                                                                                                                                          • PRAKATA
                                                                                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                          • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                          • DAFTAR ISI
                                                                                                                                                          • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                                          • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                                          • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                                          • PENDAHULUAN
                                                                                                                                                          • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                                          • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                                          • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                                          • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                                          • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                                          • LAMPIRAN13

                                                                                                                                                            62

                                                                                                                                                            Lampiran 18 Kurva standar SOD

                                                                                                                                                            Konsentrasi Uml protein

                                                                                                                                                            Absorbansi 550 nm

                                                                                                                                                            0 0025 50 0021 100 0017 200 0011 250 0009 300 0006 500 0004

                                                                                                                                                            5004003002001000

                                                                                                                                                            0025

                                                                                                                                                            0020

                                                                                                                                                            0015

                                                                                                                                                            0010

                                                                                                                                                            0005

                                                                                                                                                            0000

                                                                                                                                                            X

                                                                                                                                                            Y

                                                                                                                                                            S 00029452R-Sq 884R-Sq(adj) 861

                                                                                                                                                            Fitted Line PlotY = 002197 - 0000043 X

                                                                                                                                                            • COVER
                                                                                                                                                            • PERNYATAAN
                                                                                                                                                            • ABSTRACT
                                                                                                                                                            • RINGKASAN
                                                                                                                                                            • Hak cipta
                                                                                                                                                            • halaman judul
                                                                                                                                                            • lembar pengesahan
                                                                                                                                                            • PRAKATA
                                                                                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                            • RIWAYAT HIDUP
                                                                                                                                                            • DAFTAR ISI
                                                                                                                                                            • DAFTAR TABEL
                                                                                                                                                            • DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                                                            • DAFTAR LAMPIRAN
                                                                                                                                                            • PENDAHULUAN
                                                                                                                                                            • TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                                            • BAHAN DAN METODE
                                                                                                                                                            • HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                                                                                            • KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                                                                                            • DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                                            • LAMPIRAN13

                                                                                                                                                              top related