Drs. Hadi Sutjipto, MT - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6066/9/T2_942011007... · evaluasi, pemantauan, dan tindak lanjut disitulah seorang pimpinan ...
Post on 18-Feb-2018
219 Views
Preview:
Transcript
135
Lampiran 2 TRANSKRIP WAWANCARA
(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)
Dimensi : Penelitian
Hari/Tanggal : 9 September 2013 Informan : Drs. Hadi Sutjipto, MT
Kepala Sekolah/Wakil
Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/
Siswa-siswi *)
Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga Alamat Sekolah : Jl. Parikesit, Salatiga
NO
PERTANYAAN
JAWABAN/ PERNYATAAN
1 a.Bagaimanakah Perenca-naan
penyiapan program/ prose-dur SMK Negeri 2 Salatiga
sam-pai memperoleh serti-
fikat SMM ISO 9001 : 2000
dan 9001 : 2008?
Ceritanya panjang, pertama
diawali dengan perencanaan oleh kepala Sekolah memben-
tuk Tim ISO pada tahun
2006, kemudian menghubu-
ngi SMKN 1 Magelang seba-gai konsultan (Bp. Sriyono)
dan berproses menyiapkan
dokumen-dokumen PM, POS dan IK, selanjutnya melalui
ta-hap sosialisasi ke Unit-
unit kerja dan seluruh warga sekolah, hingga dilakukan
Internal audit. setelah Inter-
nal audit clossing, hasil temu-an ditindaklanjuti Per-
baikan dan Tinjauan doku-
men menyiapkan diri menuju External Audit oleh PT TUV
Rhe-inland hingga diperoleh-
nya sertifikat ISO 9001:2000
pada bulan juli 2006
2 a. Bagaimanakah peran Kepe-mimpinan (Leadership)
dalam pelaksanaan pening-
katan program Sistem ma-
najemen mutu ISO 9001-:2008?
Top Manajemen selaku pim-pinan unit kerja turut terlibat
dalam perintisan SMM ISO
9001:2008, hingga perolehan
Serti-fikat SMM ISO 9001-:2008, sehingga dapat menja-
lankan klausul-klausul sistem
136
manajemen sebagaimana mes-
tinya, sekalipun juga masih
terdapat kekurangan, utama-nya pada controling program
yang dilaksanakan.
3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja
dan pelibatan personil (Invo-
lving People) demi terwujud-nya warga sekolah yang
sadar mutu?
Mekanisme dijelaskan pada,
Pedoman Mutu, POS Sistem
Organisasi dan di uraikan lebih dalam pada IK (Instruksi
Kerja), hanya saja masih tidak
dapat dihindari tugas pokok fungsi yang rangkap jabatan,
walau-pun sudah dimini-
malisir
4 Bagaimana Pendekatan Sis-
tem Pengelolaan (System Approach) ?
Pendekatan pengelolaan Sis-
tem manajemen dilakukan secara Top Down pada jalur
organisasi komando dan Bot-tom Up pada jalur organisasi
yang memerlukan masukan banyak pihak. Juga melak-
sanakan pendekatan situasi-
onal
5 Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Con-
tinous Improvement) di-
laksanakan?
Pada penyusunan pro-gram terdapat beberapa kegiatan
yang berkesinambungan, se-
perti budaya industri yang
diterapkan secara terus me-nerus dan berkelanjutan dari
kelasa X, XI sampai XII,
karena merupakan penanam-an sikap budaya industri di
Sekolah
6 Bagaimana pembuatan
Keputusan dilakukan? apakah
berdasarkan fakta (Factual decision making)?
Pengambilan keputusan pada
prinsipnya tetap selalu dila-
kukan berdasarkan fakta, wa-laupun terbuka terhadap ma-
sukan unit-unit kerja demi
tercapainya costumer satis-faction
7 Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan
pelanggan (costumer satis-
faction)?
Pelaksanaan program harus bermuara pada kepuasan
pelanggan, hal ini dibuktikan
setiap tahun animo pada PSB (Penerimaan Siswa Baru) terus
meningkat, dan serapan Mitra
SMKN 2 Salatiga terhadap
137
lulusan juga terus bertambah,
sedangkan yang melanjutkan
ke Perguruan Tinggi juga bertambah sejak lulusan
angkatan I, tahun 2002
8 Sejauhmana hubungan saling
menguntungkan dengan mitra
kerja/ pemasok ( Mutually beneficial supplier relation-
ships ) berjalan?
Hubungan saling mengun-
tungkan bagi SMK Negeri 2
salatiga telah dilaksanakan dengan kerjasama dengan PT
Astra Daihatsu Jakarta, mulai
dari rekruitmen tenaga kerja hingga proses pelaksanaan
Pendidikan Sistem Ganda di
Astra Daihatsu Motor, sampai sekarang, juga dengan bebe-
rapa Industri seperti PT Sapta
Indra Sejati, sebuah perusa-
haan di bidang pertambangan batu bara, dari rekruitmen
sampai pelaksanaan PSG.
9 faktor-faktor pendukung pelak-
sanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2
Salatiga?
Sumberdaya manusia meru-
pakan pendukung utama, se-lain sarana prasana, Sistem
manajemen, kerjasama de-
ngan dunia usaha dan indus-
tri, serta stake holder yang lainnya.
10 Faktor-faktor penghambat pe-
laksanaan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001-:2008?
Kekurang pahaman ter-hadap
klausul-klausul SMM ISO
9001:2008, lemahnya penga-wasan, lambatnya tindak
lanjut, dan ketiadaan evaluasi
masih menjadi faktor peng-
hambat pelaksanaan Sistem Manajemen ISO 9001:2008
11 Sejauh manakah Sistem mana-
jemen ISO sudah menjangkau
seluruh aspek di semua lini
SMK Negeri 2 Salatiga?
Sistem manajemen telah men-
jangkau seluruh lini, seka-
lipun dalam pelaksanannya
masih terdapat kekurangan di beberapa sektor, tetapi tetap
op-timis karena dilakukan
perbaikan secara berkelan-jutan
12 Sejauhmana manfaat Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001-
:2008, terhadap Lembaga SMK
Negeri 2 Salatiga?
Tentu saja Sistem manajemen
Mutu ISO sangat bermanfaat
bagi lembaga SMK Negeri 2
Salatiga, mekanisme organi-
138
a. Manfaat bagi lembaga?
b. Manfaat bagi Guru/
karyawan? c. Mafaat bagi siswa?
d. Manfaat bagi pemakai
lulusan?
sasi menjadi lebih mapan,
seluruh program terencana,
terlaksana dengan sesuai pro-tap.
Bagi Guru dan karyawan,
mereka bekerja lebih mapan karena jelas tupoksinya.
Bagi siswa menjadi lebih
terlindungi dalam belajar dan hasil belajarnya serta kua-
litas lulusan tetap terper-
tahankan bahkan meningkat,
dari tahun-ke tahun. Bagi pemakai tamatan, lebih
diuntungkan kare-na mereka
dapat berhemat biaya rekruit-men perusahaan, orang tua
menjadi lebih yakin masa
depan putra-putrinya ter-jamin bahkan tidak sedikit
yang langsung bekerja atau
melanjutkan studi kejenjang Pendidikan Tinggi.
139
Lampiran 2 INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA
(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)
Dimensi : Penelitian
Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : WMM (Wakil Manajemen
Mutu), Haris Wahyudi, MPd
Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/
Guru/ Karyawan/
Siswa-siswi *) Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga
Alamat Sekolah : Jl. Parikesit, Salatiga
NO
PERTANYAAN
JAWABAN/ PERNYATAAN
1 a.Bagaimanakah Perencana-
an penyiapan program/ prosedur SMK Negeri 2
Salatiga sampai memper-
oleh sertifikat SMM ISO 9001:2008 ?
Setahu kami, waktu itu kita ISO
9001:2000, tahun 2006, ketika itu saya belum sebagai Tim ISO, tetapi
masih staf Kurikulum, bukan
selaku perencana waktu itu, tetapi sebagai pelaksana dan saya lihat
bagus sekali disana ISO 9001-
:2000 menjadi target sekolah, kemudian dilaksanakan sosiali-
sasi, pembimbingan, pendamping-
an sampai mendatangkan konsul-tan dan sebagainya, sampai
diadakan acara workshop, sampai
kita memiliki suatu komitmen melaksanakan sistem manajemen
mutu, waktu itu saya lihat suatu
prioritas yang direncanakan
2 a. Bagaimanakah peran Ke-
pemimpinan (Leader-ship) dalam pelaksanaan pening-
katan program Sistem ma-
najemen mutu ISO 9001-
:2008?
Memang di sini sangat penting,
dan utama karena segala sesuatu-nya akan diukur dari kepemimpin-
an, menurut hemat saya sangat
berperan, pak? kepemimpinan
kepala sekolah sebagai leader, administrator, dalam SMM ISO
yang akan menggerakkan semua
unit kerja pengambil keputusan dengan cepat pada muaranya
untuk manajemen mutu untuk
mencapai kepuasan pelanggan? kalau disisi unit kerja kan
140
sebenarnya ada semacam prose-
dur, baik berupa instruksi, atau
itu berupa masukan atau arahan semua datangnya pada Top mana-
jemen, atau pimpinan tidak
mungkinlah suatu manajemen ISO 9001:2008 berjalan tanpa suatu
kepemimpinan yang bagus. Justru
disini kami melihat keunggulan penerapan SMM ISO 9001:2008
pengambilan instruksi tidak ber-
dasarkan otoriter, atau kehendak
pimpinan semata, karena ada evaluasi, pemantauan, dan tindak
lanjut disitulah seorang pimpinan
melaksanakan suatu pekerjaan-nya, mengontrol, sebagai super-
visor, dan sekaligus sebagai ekse-
kutor dalam pemberian instruksi, ada kemajuan di dalam demo-
kratisasi kepemimpinan?
3 a. Bagaimana Mekanisme Ker-
ja dan pelibatan personil
(Involving People) demi terwujudnya warga sekolah
yang sadar mutu?
Kalau ini selalu kita dengungkan,
bukan hanya sosialisasi lagi, se-
perti awal dulu, sekarang saatnya “action” untuk mewujudkan sadar
mutu, ini juga merupakan suatu
hal rutinitas, di dalam rapat dinas, meeting staf, dalam pertemuan
dengan wali kelas, itu kan hal
yang sudah rutinitas,sebagaimana sebuah iklan hal ini tak henti-
hentinya disampaikan terus-me-
nerus, walaupun mereka sudah
tahu.Ada evaluasi dan peman-tauannya kalau personil, tentang
SDM di sekolah ini ada job
diskripsinya baik guru, karyawan, guru yang mempunyai tugas
tambahan ada tupoksinya, dari
situlah kita bisa memantau apakah? manajemen bisa berjalan
atau belum? malah ada suatu
pekerjaan belum ada penang-gungjawabnya, ada penam-bahan
tenaga pendidik maupun tenaga
kependidikan walaupun di satu
sisi itu pekerjaan yang sulit?
141
mengingat jumlah guru karyawan
sekitar 150-an personil tidak se-
muanya terpantau, itu sistemnya semacam itu.
4 Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Appro-
ach ) ?
Dari Top manajemen memakai pola semacam pendelegasian de-
ngan kepercayaan penuh? pada
suatu unit kerja, artinya tidak terlalu banyak instruksi, karena
mereka sudah memiliki instruksi
kerja sudah punya sistem pada unit kerja masing-masing, sistem
lebih banyak memantau saja apa
yang mereka lakukan seolah-olah Pengembangan seutuhnya pada
unit-unit kerja itu, ternyata me-
reka menjadi lebih kreatif dari sisi
pengelolaan mereka tidak memer-lukan banyak instruksi atau
mendikte dan sebagainya kita
sudah punya instruksi kerja, sistem tinggal amati saja apakah
berjalan sesuai ril atau tidak, itu
tugas Top Manajemen dan Wakil-wakilnya? (ring satu).
5 Bagaimana Peningkatan ber-kesinambungan (Continous
Improvement) dilaksanakan?
Dalam pekerjaan tahun yang lalu, pekerjaan tidak signifikan yang
kurang baik diperbaiki dan yang
telah baik dilanjutkan dan diting-katkan, perlunya terus dilakukan
pantauan persepsi agar kegiatan
organisasi siswa tetap berjalan sesuai koridor, sistem pengelo-
laaanya digunakan sebagai kontrol
Untuk pekerjaan sekarang saya melihat dahulu pekerjaan ter-
dahulu bahwasanya harus ber-
ubah semua, yang bagus kita
lakukan dan yang kurang bagus kita perbaiki, konsep continous
improvement sekarang diajarkan
kepada siswa untuk mekanisme pelaporan kegiatan sudah tidak
lagi diterima secara lesan, akan
tetapi sudah tertulis, dan dila-kukan evaluasi pada kegiatan yang
dilaksanakan, walaupun belum
142
maksimal tetapi sudah mampu
dilakukan siswa, mereka kita
ajarkan mandiri, dari membuat proposal kegiatan sampai dengan
mengevaluasinya.Pendampingan
langsung dilakukan di tempat kegiatan. Tahun lalu saja sudah
banyak merubah sistem (IK) dise-
suaikan dengan kualitas peker-jaan. Seperti nilai Ektrakurikuler
akhirnya masuk di raport, pan-
tauan persepsi dengan orang tua
wali tetap dilakukan. Sebagai bentuk reward dalam kegiatan
tersebut.Tatib SMKN 2 salatiga
juga berubah dari tatib lama ke tatib baru dg sistem point.
6 Bagaimana pembuatan Kepu-tusan dilakukan? apakah ber-
dasarkan fakta (Factual deci-
sion making)?
Contohnya misalnya mengeluar-kan siswa/ mengembalikan pada
ortu, melibatkan Top manajemen
karena yang bisa mengeluarkan siswa kembali ke ortu adalah Top
Manajemen, dengan sebelumnya
melalui tahapan-tahapan pembi-naan, konseling, home visit, per-
ingatan pertama dst, untuk peng-
ambilan keputusan apakah siswa mau di skorsing, kompensasi,
point dst alurnya dalam satu
tahun ini sudah jelas.Dengan tidak ditolaknya usulan kepada
Top manajemen tentang rekomen-
dasi pengambilan keputusan ten-
tang kasus siswa semacam ini.Jadi pengambilan keputusan bisa
bottom up.dan juga diikuti duku-
ngan administrasi sebagai barang bukti kepada ortu siswa ber-
masalah.
7 Apakah pelaksanaan program
bermuara pada kepuasanpe-
langgan (costumer satisfac-tion)?
Awalnya berdasarkan masukan
dari stake holders, ditengah jalan
untuk analisis ke depan bahwa, merencanakan dan melaksanakan
program itu harus sesuai dengan
kebutuhan pemakai (lulusan) se-bagai tolok ukur kepuasan pe-
langgan.Dengan masukan dari
143
stake holder, industri, komite se-
kolah, orang tua, dijadikan aspek
kepuasan pelanggan.Contoh yang belum memuaskan pelanggan ba-
nyak, dengan industri misalnya,
belum semua industri puas de-ngan kualitas lulusan kita, dan
sebaliknya.
8 Sejauhmana hubungan saling
menguntungkan dengan mitra
kerja/ pemasok (Mutually be-neficial supplier relationships
) berjalan?
Hubungan saling menguntungkan
dengan pelanggan, kalau dengan
orang tua jelas karena mereka belajar dengan waktu yang tidak
banyak di sekolah, dengan adanya
aturan yg ada disekolah mereka kita minta mendukung, sebaliknya
sekolahpun juga sering menga-
dakan home visit, kalau mitra
kerja industri yang kita kembang-kan sekarang termasuk meng-
untungkan kebutuhan, sebenar-
nya yang untung itu siapa, in-dustri? atau sekolah? jangan
sampai sepihak? walau sebenar-
nya yang paling diuntungkan dalam hal ini adalah industri,
kalau kita punya sdm lulusan,
siapa yang memakai? dari segi finansial, mereka yang paling
diuntungkan, kalau pekerjaannya
bagus, ada penyadaran orang tua, kalau mereka menitipkan lulusan
kita baik, mereka harus berperan
serta, tidak hanya panen saja?
program-programnya apa itu kelas industri, siswa yang magang
terpantau, bila perlu sampai
pemberian bea siswa, peran serta aktif mereka (Industri) buka hanya
kita (SMKN 2 Salatiga)saja.Tidak
optimalnya siswa dalam melak-sanakan PSG, karena hanya
memanfaatkan tenaganya saja?
Tidak sesuai dengan yang diha-rapkan. dan bertentangan dengan
prinsip hubungan saling meng-
untungkan dengan mitra kerja.
9 faktor-faktor pendukung Kepemimpinan, mau mengikuti
144
pelaksanaan Sistem Mana-
jemen Mutu ISO di SMK
Negeri 2 Salatiga?
sistem, selain itu sumber daya,
seperti kemampuan anggaran
sekolah, fasilitas, dsb mendukung, karena kita bukan sekolah yang
kecil, kita dalam taraf jalan dan
semuanya itu bisa ditepatkan pada perencanaan sampai pelaksanaan-
nya.Faktor (SBI), lingkungan de-
ngan luas lahan yang terluas di kota salatiga, merupakan pendu-
kung.
10 Faktor-faktor penghambat pe-
laksanaan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008?
Kesadaran SDM merupakan faktor
penghambat, karena infrastruktur,
siswa, Belum sepenuhnya kesa-daran semua warga sekolah untuk
melaksanakan sistem manajemen
ini, kalau SDM memiliki kesadaran
dan mau actionnya maka semua-nya akan lancar-lancar saja?
Faktor pendanaan juga meru-
pakan faktor penghambat? dengan dihapusnya status sekolah RSBI,
juga ada pengaruhnya? tetapi
tidak jadi masalah yang besar, karena goal dari dari diperolehnya
sertifikat ISO, seperti yang dikata-
kan top manajemen dan peme-rintah bukan sertifikat, tetapi
terlaksananya SMM yang efektif
dan efisien di sekolah.
11 Sejauh manakah Sistem ma-
najemen ISO sudah men-jangkau seluruh aspek di
semua lini SMK Negeri 2
Salatiga?
Pengelolaan dampaknya tidak da-
pat terlihat langsung, kadang-kadang orang melihat SMM ISO
“tidak ada pengaruhnya” ditambah
biaya yang mahal, tetapi dengan penerapan SMM ada pengaruhnya
demokratisasi sekolah ini berjalan
dengan baik adanya, meeting staf,
audit internal, adanya pantauan-pantauan, instruksi kerja yang
ditaati, SMM ISO bisa dijadikan
“kambing hitamnya sistem penge-lolaan sekolah” untuk maju, power
yang besar dari top manajemen
kembali pada rilnya yaitu SMM ISO untuk mengelola sekolah.SMM
ISO 9001:2008 untuk meluruskan
145
segalanya yang ada disekolah.
12 Sejauhmana manfaat Sistem
Manajemen Mutu ISO
9001:2008, terhadap Lembaga
SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga?
b. Manfaat bagi Guru/
karyawan? c. Mafaat bagi siswa?
d. Manfaat bagi pemakai
lulusan?
Manfaatnnya besar, walaupun
yang harusnya merasakan man-
faatnya tidak menyadarinya? bagi
lembaga pengelolaan sekolah men-jadi standar, walaupun bukan
satu-satunya standar, karena
masih ada komponen-komponen lain yang disyaratka pemerintah
sebagai standar, ada UU SPN,
Peraturan Menteri tentang standar pengelolaan, dimana SMM ISO
tidak bertentangan dengan stan-
dar yang lainnya yang di atasnya, harus satu ril dengan peraturan
lainnya.Sekolah terstandar penge-
lolannya.Bagi guru dan karyawan,
SMM ISO m9001:2008 langsung atau tidak langsung aspirasi
mereka akan tertampung? dalam
pengelolaan sekolah? Pengem-bangan kompetensi guru dan
karyawan terperhatikan, unit kerja
yang menangani mereka akan lebih terlayani dan terpuaskan?
karena berperan serta dalam
pengelolaan sekolah? manfaat bagi siswa jelas, contoh riilnya adanya
aturan kredit point seluruh unit
kerja dilibatkan dan diputuskan bersama, atas nama manajemen,
dan bukan atas nama top mana-
jemen? atas nama staf kesiswaan
produk manajemen dapat dilaksa-nakan.manfaat bagi pemakai lu-
lusan, jelas, karena mereka
pelanggan kita? masukan meraka kita dengarkan dan perhatikan?
dengan produknya sekolah berbu-
daya industri salah satu produk manajemen yang berdasarkan
masukan dari eksternal dalam hal
ini pemakai lulusan.
Lampiran 2 Transkrip Wawancara Evaluasi SMMISO 9001 2008 Informan Middle Manajemen WKS1Ghozal FILE Pdf ERROR dan FILE Doc Kosong
150
Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA
(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)
Dimensi : Penelitian
Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil
Kepala Sekolah/
Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Kesiswaan
(WKS2) Sodiq, SPd
Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
URAIAN
JAWABAN SIMPULAN
JAWABAN
1 Bagaimanakah Kepala Seko-
lah Merencanakan penyiapan
program prosedur SMK Ne-
geri 2 Salatiga sampai men-dapatkan sertifikat SMM ISO
9001:2000 dan 9001:2008?
Pada waktu itu sekolah ini
berstatus goes to RSBI, sehing-
ga penyiapannya untuk menu-
ju Sekolah RSBI. Menurut pendapat saya sistem tidak
memerlukan semata-mata ser-
tifikat SMM ISO-nya, tetapi lebih penting sistemnya itu
sendiri, jika itu memang harus
demikian silahkan disertifikat-kan? Karena pada awalnya
alasan mensertifikatkan SMM
ISO adalah karena Menuju Status (RSBI) dan alasan admi-
nistratif saja. Akan tetapi
akhirnya disadari bahwa ko-mitmen sangat penting dalam
sistem manajemen untuk
keselarasan organisasi.
2 a.Bagaimanakah peran Kepe-
mimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan pe-
ningkatan program Sis-
tem manajemen mutu
ISO 9001:2008?
Peran kepemimpinan harus
bisa sebagai nahkoda, walau-pun leadership dibantu oleh
unit-unit terkecil dibawahnya,
tidak hanya Top Manajemen
saja, Ka unit-unit juga diakui kepemimpinannya, di masing-
masing unitnya. Program sis-
tem manajemen mutu jika ke-pemimpinannya bagus, ma-ka
akan membawa sistem mana-
jemen ke arah yang bagus pula, hanya memang jika di
151
masing-masing unit kerja bila
bisa menjaga komitmenya ma-
salah akan terasa lebih ringan mengatasinya.Dikatakan sela-
ras, kadang-kadang pemimpin
itu dimanapun tempatnya pu-nya style masing-masing, dari
sudut pandang mereka dan
dari sudut pandang kita ter-hadap sistem namajemen itu
seperti apa? Hal itulah yang
harus diselaraskan menjadi
satu pemahaman mengenai apakah itu sistem namajemen?
Leadership seperti apa yang
dibutuhkan? Sederhana saja, karena saya itu orang lapang-
an, apa yang kita tulis dilak-
sanakan, dan apa yang kita laksanakan dicatat/ditulis sa-
ja, dan sudah ditetapkan, ya
dilaksanakan saja.Apa yang di-laksanakan harus ada pene-
tapannya, walaupun beberapa
aturan main terkadang harus
ditabrak/ (Non confirmity) ma-najemen tetapi sebisa mungkin
diminimalkan,
3 a. Bagaimana Mekanisme
Kerja dan pelibatan per-sonil (Involving People)
demi terwujudnya war-
ga sekolah yang sadar
mutu?
Secara administratif sudah je-
las, dapat dilihat adanya Surat Keputusan Kepala sekolah (SK)
pada pembentukan struktur
organisasi, dari tingkat yang
paling atas (Top dan Midle Management )dan setiap unit-
unit kerja (Low Management),
dibuat job diskripsinya seka-ligus, sehingga setiap pelak-
sanan tugas tahu kedudukan-
nya dalam organisasi dan uraian tugasnya, merupakan
keterwujudan akan kesadaran
mutu pelaksana manajemen. Mengetahui akan tugasnya,
harus berkoordinasi dengan
unit mana? Dan akan bertugas
melayani siapa? Merupakan
152
kesadaran mutu yang terwujud
pada sistem manajemen. Bila-
mana pelibatan personil tidak sesuai dengan mekanisme or-
ganisasi yang diharapkan
bagaimana? Semua ada atu-rannya sesuai instruksi kerja
(IK), salah satu tugas leader-ship adalah menerapkan re-
ward dan punishment, mene-rapkan supervisi, bila memang
harus didikte, ya harus
dijalankan, walaupun terdapat permasalah kekurangan man power pun harus tetap di-
kerjakan, hanya penerapan
control leadership harus tetap dijalankan.
4 Bagaimana Pendekatan Sis-
tem Pengelolaan (System Approach ) ?
Sistem yang dijalankan memer-
lukan control dan menjalan-
kan mekanisme organisasinya belum maksimal dan saran
masukannya dilakukan dengan
memberikan stimulus pada
unit yang terkait. Tetapi diban-dingkan beberapa tahun yang
lalu, sudah meningkat lebih
signifikan.Bentuk kepuasan-nya relatif unit kerja WKS 2
dengan melibatkan siswa pe-
ngurus OSIS untuk menyebar-kan quisener pantauan kinerja
unit kerja sebagai control
pengelolaan sistem untuk bahan masukan dan kajian
kedepannya harus bagaimana?
5 Bagaimana Peningkatan ber-
kesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
Dengan memperhatikan yang
telah dikerjakan tahun sebe-
lumnya, apabila sudah bagus dilanjutkan bahkan ditingkat-
kan, yang belum bagus diper-
baiki prinsipnya continous Im-provement tetap dijalankan, se-bagai contohnya siswa diajar-
kan merencanakan kegiatan
dengan mengajukan proposal, melaksanakan kegiatan dan
153
melaporkan hasil kegiatan ti-
dak lagi secara lesan, tetapi
berbentuk tulisan (laporan hasil kerja) disertai evaluasi
kegiatannya, siswa yang me-
laksanakan kegiatan dididik mandiri, mulai dari peren-
canaan proposal sampai de-
ngan pembuatan pelaporan dan evaluasi kegiatannya.
6 Bagaimana pembuatan Ke-putusan dilakukan? apakah
berdasarkan fakta (Factual decision making)?
Contohnya mengeluarkan pe-serta didik? Ini merupakan
keputusan yang tidak mudah,
aturan SMK N 2 Salatiga sudah standar SMM bila siswa
dinyatakan memenuhi prasya-
rat untuk dikeluarkan, maka
Wakil Kesiswaan merekomen-dasikan kepada kepala sekolah
untuk bahan pertimbangan ke-
putusan, yang didasari dengan pola pembinaan, pola kon-
seling, rekomendasi dan per-
timbangan terhadap peserta didik mau di skorsing atau
keputusan yang lain sampai
dikeluarkan, sampai dengan tahun 2013 sudah sekitar 6 s.d
7 siswa yang dikeluarkan ka-
rena kasus pelanggaran berat Tata tertib sekolah, jadi pe-
ngambilan keputusannya ber-
dasarkan prosedur yang se-
harusnya secara terstruktur dengan bukti administrasi
yang mendukung keputusan
tersebut barulah kepala se-kolah melalui rapat dewan
guru mengambil keputusan
yang seharusnya mengembali-kan siswa kepada orang tua
siswa.
7 Apakah pelaksanaan pro-
gram bermuara pada ke-
puasan pelanggan (cos-tumer satisfaction)?
Awalnya perencanaan berda-
sarkan masukan dari stake
holder dengan berjalannya waktu juga harus dilihat dari
kebutuhan pelanggan bahwa
154
sekolah dalam penyusunan
programnya juga memper-
timbangkan masukan dan permintaan pelanggan sebagai
tolok ukur awal untuk
mencapai kepuasan pelang-gan.Walaupun orang tua dan
stake holder bukan merupakan
satu-satunya pertimbangan pencapaian kepuasan pelang-
gan, industri pasangan juga
menjadi bahan pertimbangan
kebutuhan penyusunan pro-gram.Yang belum berhasil
memuaskan pelanggan kita,
banyak dengan industri, mi-salnya, belum semua industri
puas dengan kualitas peserta
didik kita atau sebaliknya karena belum optimalnya pe-
laksanaan PSG di Industri
karena dual system belum sinkron antara kebutuhan
Industri dan harapan Sekolah.
8 Sejauhmana hubungan sa-
ling menguntungkan dengan
mitra kerja/ pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan?
Telah lama berjalan hubungan
antara pemasok dengan mitra
kerja, sekalipun belum semua pemasok dalam pelaksanaan
program memberikan benefit
kepada lembaga?
9 Faktor-faktor pendukung pe-
laksanaan Sistem Manaje-men Mutu ISO di SMK Negeri
2 Salatiga?
Faktor-faktor pendukung ada-
nya SDM, Sistem Manajemen Mutu ISO, Komitmen,
10 Faktor-faktor penghambat
pelaksanaan Sistem Mana-
jemen Mutu ISO 9001:2008?
SDM juga masih merupakan
faktor yang menghambat ki-
nerja sistem manajemen, juga pelaksanaan komitmen SDM
terhadap sistem yang ada,
leadership yang terbatas pada manajemen partisipatif juga
merupakan penghambat laju-
nya kemajuan sistem mana-jemen.Power leadership semes-
tinya juga memberikan penga-
ruh terhadap pelaku sistem
manajemen, mengajak, me-
155
rangkul, walaupun awalnya
kurang komitmen, lama ke-
lamaan akan komitmen dengan ketekunan pendekatan per-sonal aproach dari leader-nya.Ini sangat penting karena
SDM yang komit akan ber-dampak pada yang belum
komit dengan metode pen-
dekatan leader yang te-pat.Jangan sampai SDM yang
kurang komit yang tidak segera
mendapatkan perhatian dan perbaikan akan mempengaruhi
SDM yang telah komit dalam
sistem manajemen.Dan akan menurunkan motivasi kerja.
11 Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah
menjangkau seluruh aspek
di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?
Bila diprosentase telah men-capai 70% (pengamatan), bila
Top Manajemen dan midlle manajemen bisa merangkul se-
mua pihak, maka sistem ma-najemen akan mudah men-
jangkau sampai lini terbawah,
tetapi bila ada yang kurang tersentuh maka sistem mana-
jemen belum akan menyentuh
seluruh lini. Reward and Pu-nishment perlu mendapatkan
porsinya yang semestinya agar
sistem manajemen mudah
teraspirasi sampai lini terde-pan.Angket yang pernah dibuat
belum dapat mengukur sepe-
nuhnya sistem manajemen kelini yang terbawah.
12 Sejauhmana manfaat Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001-
:2008, terhadap Lembaga
SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga?
b. Manfaat bagi Guru/
karyawan? c. Mafaat bagi siswa?
d. Manfaat bagi pemakai
lulusan?
Manfaat sistem manajemen
bagi lembaga arahnya sudah
jelas, kita mau mencapai mutu
seperti apa? Semua tertuang di dalam sasaran mutu lembaga,
sebagai patokan pencapaian
mutu yang diharapkan. Manfaat bagi guru karyawan
banyak, kinerja harus me-
ningkat terus, Performa kinerja guru sangat dipertaruhkan
156
dimata peserta didik dan stake
holder.
Bila dalam sistem lembaga bagus, gurunya bagus, se-
mestinya hasil lulusan peserta
didik (produk) juga bagus. Bila Produknya bagus tentu
pemakai produk juga akan
puas dan akan terus memakai produk lembaga pendidikan
tersebut bila sistemnya bagus,
SDM nya bagus.Apabila ada
yang belum bagus (reject kalau itu barang) perlu dilakukan
tindakan perbaikan. Supaya
menjadi layak untuk kualitas sebuah sistem manajemen ISO,
terlebih bagi pemakai lulusan
peserta didik SMK negeri 2 Salatiga.
top related