Transcript
PENGANTAR
Buku rancangan pengajaran (BRP) Modul Empati & Bioetik untuk Pengembangan Pribadi & Profesi Kedokteran dalam konteks Humaniora dengan pembelajaran Komunikasi dan bermuatan sosial budaya, disingkat EBPPPKH atau selanjutnya dipakai nama EBP3KH, merupakan modul dalam kurikulum pendidikan dokter FKUI yang diintegrasikan dengan modul-modul lainnya sejak semester pertama sampai semester terakhir, secara simultan, komprehensif dan bersinambung.Dalam perkembangan selanjutnya agar dapat bekerja sebagai dokter yang professional, mahasiswa program studi kedokteran tidak cukup hanya mempelajari ilmu biomedik serta ilmu aplikasi biomedik di klinik dan komunitas saja, namun mahasiswa juga harus belajar dan berlatih berperilaku sesuai dengan profesi kedokteran.Modul EBKP3KH merupakan modul yang secara terstruktur mengemban sebagian besar tugas institusi pendidikan dokter untuk memperkenalkan, mengajarkan, melatih dan menguji perilaku mahasiswa agar pada akhir pembelajarannya dapat berperilaku sesuai kepribadian dan profesi seorang dokter.Disadari bahwa upaya pengembangan pribadi dan profesi kedokteran bagi mahasiswa bukanlah sesuatu yang mudah. Hampir seluruh substansi pembelajaran merupakan ranah afektif. Oleh karena itu modul ini merupakan modul berkelanjutan yang dimulai sejak semester 1 hingga semester terakhir. Selain berada dalam Modul PDPT dan tampil sebagai modul yang berdiri sendiri pada semester 1 sebagai pengantar, Modul EBP3KH selalu memasukkan muatannya untuk dilatihkan terus-menerus pada tahap pembelajaran ilmu kedokteran (semester 2-6) dan tahap pembelajaran klinik (semester 7-10).Dengan bermuatan Empati, Bioetik, Komunikasi dalam lingkup sosial budaya dan humaniora, maka modul ini merupakan modul integrasi untuk berbagai kompetensi yang akan dijabarkan satu-persatu di dalam pembelajaran modul.Metoda pembelajaran yang digunakan dalam modul ini sangat beragam, mulai dari kuliah interaktif, diskusi kelompok, pleno, belajar mandiri, demontrasi, tutorial, simulasi, permainan peran, PBL, pelatihan keterampilan hingga kunjungan dan praktik lapangan. Penayangan film dan video simulasi serta kritik film juga merupakan metode andalan dari modul ini. Lapangan pendidikan selain di kampus juga di rumahsakit, pusat pelayanan kesehatan primer, beberapa institusi kesehatan serta rumah kediaman penduduk.Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan menilai proses pembelajaran serta hasil akhir kompetensi mahasiswa.Mudah-mudahan modul EBKP3KH ini dapat dilaksanakan dengan baik, dengan harapan terjadinya peningkatan kualitas dokter lulusan FKUI yang memenuhi persyaratan the five star doctor yang beriman dan bertakwa serta mampu bersaing dengan lulusan fakultas kedokteran di dalam maupun di luar negeri dalam era globalisasi.
Tim Penyusun Modul EBP3KH
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 1
PENDAHULUAN
Mengacu pada visi dan misi FKUI, rencana strategik (RENSTRA) FKUI 2009, Standar Kompetensi Dokter Indonesia Konsil Kedokteran Indonesia 2006, serta Kurikulum Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2005 (KURFAK FKUI 2005), diinginkan lulusan FKUI yang berkualitas serta memiliki kemampuan akademik dan profesi yang tinggi, senantiasa meningkatkan dan mengembangkan diri sebagai manusia penalar yang aktif mandiri sehingga memiliki wawasan yang luas, berperasaan, berpikiran, dan bertindak sesuai ciri manusia yang berbudaya dan bertanggungjawab secara ilmiah. Tujuan tersebut sesuai dengan harapan dunia internasional bahwa seorang dokter harus memiliki predikat keterampilan the five star doctor, salah satunya adalah dokter sebagai seorang komunikator dan menangani pasien secara holistik, sebagai manusia seutuhnya. Hal tersebut berarti bahwa seorang dokter, selain sebagai seorang ilmuwan kedokteran yang berpengetahuan luas di bidang ilmu kedokteran dan kesehatan, juga harus memiliki budi pekerti luhur, berkepribadian baik, memiliki empati yang tinggi, serta mampu berkomunikasi secara efektif dalam lingkungan yang penuh keberagaman.Modul Empati dan Bioetik untuk Pengembangan Pribadi dan Profesi Kedokteran dalam konteks Humaniora dengan pembelajaran komunikasi dan bermuatan sosial budaya (EBP3KH) dirancang sebagai salah satu modul agar lulusan FKUI dapat memenuhi hal tersebut. Ilmu yang diperoleh dari modul EBP3KH seyogyanya dapat menjadi landasan kokoh bagi seorang mahasiswa, untuk selanjutnya dikembangkan agar menjadi seorang dokter yang menjadi harapan masyarakat.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 2
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Prasyarat
Karakteristik mahasiswa peserta modul EBP3KH pada semester 1 adalah: peserta program studi dokter yang baru memasuki tahun pertama, lulus dari Sekolah Menengah Atas.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 3
TUJUAN MODUL
Modul EBP3KH secara kesatuan dan keseluruhan bertujuan agar mahasiswa yang telah memperoleh pembelajaran EBP3KH secara lengkap, akan mempunyai karakteristik:Profesionalitas Luhur1. Berke-Tuhanan (Yang Maha Kuasa/Yang Maha Esa)
Bersikap dan berperilaku yang berke-Tuhanan dalam praktik kedokteran Bersikap bahwa yang dilakukan dalam praktik kedokteran merupakan
upaya maksimal2. Berperilaku profesional
Menunjukkan karakter sebagai dokter yang profesional Mengutamakan keselamatan pasien Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka sistim
kesehatan nasional dan global 3. Bermoral, beretika dan disiplin
Bersikap dan perilaku sesuai dengan standar nilai moral yang luhur dalam praktik kedokteran
Bersikap yang sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan Kode Etik Kedokteran Indonesia
Mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi pada pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
4. Sadar dan taat hukum Mengidentifikasi masalah hukum dalam pelayanan kedokteran dan
memberikan saran cara pemecahannya Taat terhadap perundang-undangan dan aturan yang terkait pelayanan
kedokteran5. Berwawasan sosial budaya
Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama, usia, gender, etnis, difabilitas, vulnerable dan status sosial-budaya-ekonomi
Melindungi kelompok rentan (vulnerable) Mengenal masyarakat yang dilayani dengan menghormati status sosial-
budaya-ekonomi Menghargai upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang
berkembang di masyarakat multikulturMawas Diri dan Pengembangan Diri1. Menerapkan mawas diri
Mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis, sosial dan budaya diri sendiri
Tanggap terhadap tantangan profesinya Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang lebih
mampu Menerima dan merespon positif umpan balik dari pihak lain untuk
pengembangan diri2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan belajar untuk mengatasi kelemahannya
Berperan aktif dalam upaya pengembangan profesi3. Mengembangkan pengetahuan
Melakukan penelitian ilmiah sesuai dengan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 4
Menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat ilmiah dan awam.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 5
Komunikasi Efektif1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
Membangun hubungan melalui komunikasi verbal maupun non verbal Berempati secara verbal dan non-verbal Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat
dimengerti Mendengar aktif untuk menggali dan memecahkan masalah kesehatan
secara holistik dan komprehensif Menyampaikan informasi dengan jujur dan benar Menyampaikan informasi yang terkait kesehatan (mengabarkan berita
buruk, memperoleh informed consent) dan melakukan konseling, dengan cara yang baik dan benar
Menunjukkan kepekaan terhadap aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual pasien dan keluarga
2. Berkomunikasi dengan mitra kerja (sejawat dan profesi lain) Melakukan tatalaksana konsultasi dan rujukan yang baik dan benar Membangun komunikasi interprofesional dalam pelayanan kesehatan Memberikan informasi yang sebenarnya dan relevan kepada penegak
hukum, perusahaan asuransi kesehatan, media masa dan pihak lainnya jika diperlukan
Menyusun makalah ilmiah dan mempresentasikannya dengan efektif Menulis rekam medik, instruksi pengelolaan pasien dan resep yang dapat
dibaca dengan mudah 3. Berkomunikasi dengan masyarakat
Melakukan komunikasi dengan masyarakat dalam rangka mengidentifikasi masalah kesehatan dan memecahkannya bersama-sama
Melakukan advokasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran1. Menerapkan ilmu humaniora, kedokteran komunitas dan kedokteran keluarga
pada masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif Menerapkan prinsip-prinsip ilmu humaniora, kedokteran komunitas dan
kedokteran keluarga pada kegiatan promosi kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu humaniora, kedokteran komunitas dan kedokteran keluarga pada kegiatan pencegahan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu humaniora, kedokteran komunitas dan kedokteran keluarga bila timbul masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu humaniora, kedokteran komunitas dan kedokteran keluarga untuk menentukan prioritas masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
Mempertimbangkan faktor mediko-antropologi dalam mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga dan komunitas
Mengembangkan strategi untuk mengelola secara efektif masalah kesehatan individu, keluarga dan komunitas
Menggunakan landasan ilmiah dalam menentukan diagnosis dan penatalaksanaan masalah kesehatan, melalui proses perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
Mempertimbangkan kemampuan dan keinginan pasien (patient preference), bukti ilmiah kedokteran (medical evidence), dan keterbatasan sumber daya dalam pelayanan kesehatan (health care resources constraint) dalam pengambilan keputusan
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 6
Keterampilan Klinis1. Melakukan prosedur diagnosis
Melakukan auto- dan hetero-anamnesis Menyampaikan fakta dan gagasan
2. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang komprehensif dan holistik Menyampaikan kabar buruk Memberikan informasi sesuai kebutuhan dan situasi pasien dan
keluarganya Melakukan konseling Memperoleh informed consent Melakukan edukasi
Pengelolaan Masalah Kesehatan1. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai keragaman budaya
2. Memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan Mengenali faktor bio-psiko-sosio-kultural-spiritual dan faktor lingkungan
yang berpengaruh pada masalah kesehatan masyarakat. Memotivasi masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah
kesehatannya dan mencari pemecahannya.Berdasarkan tujuan pendidikan dokter FKUI, mahasiswa FKUI sejak semester awal diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, belajar mandiri, mawas diri dan belajar sepanjang hayat, serta memiliki kepedulian dan empati terhadap sesama manusia, baik individu sehat atau sakit, dan senantiasa mempertimbangkan individu sebagai bagian dari keluarga dan komunitasnya serta latar belakang sosial-budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemahaman mengenai humaniora, perilaku dan kepribadian, dan hubungan antar manusia akan dipelajari dan dipraktikkan dalam modul EBP3KH bersamaan dengan empati, kaidah dasar bioetik dan komunikasi efektif. Penerapan keilmuan tersebut di lapangan berbentuk pengalaman belajar lapangan untuk memberi mahasiswa kesempatan mengenal masyarakat dalam satu unit keluarga.
Mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2006, dan sehubungan dengan keterampilan klinis yang harus dicapai pada akhir modul ini, maka tingkat kemampuan klinis yang dicapai mahasiswa sesuai dengan tingkat kemampuan menurut piramida Miller sebagai berikut:Tingkat kemampuan 1 Mengetahui dan menjelaskanLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya.Tingkat kemampuan 2 Pernah melihat atau pernah didemonstrasikanLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya).Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah mendapat demonstrasiketerampilan ini.Tingkat kemampuan 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisiLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya).Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi.Tingkat kemampuan 4 Mampu melakukan secara mandiri
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 7
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya).Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini dalam konteks praktik dokter secara mandiri.
TUJUAN PEMBELAJARAN EBP3KH PADA MODUL PDPTPada akhir pembelajaran, mahasiswa memahami pengertian:1. Bioetika, dan dapat membedakan etika keseharian, etika sebagai mahasiswa
dan etika dalam dunia kedokteran2. Humaniora, dan melatih diri untuk mempertajam rasa humaniora melalui
beberapa pilihan kesenian3. Empati, dan dapat membedakannya dengan non empati dan simpati4. Profesionalism, dan melatih diri untuk menjadi mahasiswa yang profesional,
baik sebagai individu maupun bagian dari kelompok, dan sebagai pimpinan dalam kelompok
5. Komunikasi, dan melatih diri untuk memulai komunikasi dan membangun rapport dengan lawan bicara
6. Kompetensi budaya dalam pelayanan kesehatan, dan melatih diri agar sensitif terhadap perbedaan sosialbudaya
TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL EBP3KH (SEMESTER 1)Pada akhir pembelajaran 2 minggu, mahasiswa dapat menunjukkan kemampuannya dalam:1. mendemonstrasikan langkah-langkah komunikasi efektif dengan etika yang
benar pada saat berhadapan dengan teman, guru, dan profesi lain dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, baik secara lisan maupun tulisan
2. mendemonstrasikan langkah-langkah komunikasi efektif dengan berempati dan memperhatikan latarbelakang sosial budaya pasien pada saat berhadapan dengan pasien simulasi
3. mendemonstrasikan langkah-langkah komunikasi efektif dengan berempati pada saat berhadapan dengan individu dan keluarga untuk melakukan wawancara keadaan kesehatan keluarga
4. mendemonstrasikan langkah-langkah komunikasi efektif dan mengutamakan prinsip promosi kesehatan dalam melakukan penyuluhan kelompok pada keluarga
5. mendemonstrasikan 5 qualities of mind dalam memecahkan kasus-kasus yang berhubungan dengan kesehatan
6. menjelaskan pengaruh general system theory terhadap kesehatan bio-psiko-sosio-kultur-spiritual
7. menjelaskan kaidah dasar bioetik dalam hubungannya dengan kasus-kasus kesehatan yang dipelajari
8. mengenal diri sendiri dan kebutuhannya akan belajar serta metoda belajar yang terbaik bagi dirinya
TUJUAN PEMBELAJARAN KEGIATAN BUDAYA MENOLONG PADA SEMESTER 1Pada akhir semester 1, mahasiswa telah mampu:1. Berempati2. Memulai komunikasi, membina hubungan dan menutup sesi 3. Menerima dan merespon positif umpan balik dari pihak lain untuk
pengembangan diri 4. Menghargai semua individu dengan memperhatikan perbedaan gaya hidup,
karakter individu, sosial, ekonomi dan budaya5. Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh faktor sosial budaya
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 8
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 9
LINGKUP BAHASAN
1. Empati & hubungan antar manusia• Pengertian empati• Empati sebagai dasar hubungan interpersonal• Compassion (rasa belas kasih)
2. Humanity in medicine Konsep dasar humanities Humanity sebagai paradigma dasar dalam kedokteran Five qualities of mind
3. Aspek perilaku & kepribadian Konsep umum kepribadian Fleksibilitas & rigiditas kepribadian Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
4. Profesionalisme Pengertian profesional Bersikap profesional sebagai mahasiswa kedokteran Bersikap profesional sebagai dokter
5. Leadership Pengertian kepemimpinan Ciri-ciri pemimpin Pentingnya kepemimpinan bagi seorang dokter Mengembangkan kepemimpinan
6. Critical Thinking Berfikir kritis sebagai bagian dari masyarakat Berfikir kritis sebagai bagian dari sivitas akademika Berfikir kritis dalam menangani pasien
7. Kaidah dasar bioetik Beneficience Non-maleficence Autonomy Justice Prima Facie Aspek medikolegal dalam praktik kedokteran
8. Komunikasi Komunikasi efektif Komunikasi verbal dan non-verbal Komunikasi lisan baik langsung atau melalui telepon, dan tulisan Komunikasi massa Komunikasi dalam kelompok Komunikasi interpersonal
o Komunikasi dengan pasien dan atau keluarga Konsultasi masalah kesehatan Menyampaikan kabar buruk Konseling individu Konseling keluarga Memperolehinformed consent
o Komunikasi antar petugas kesehatan Komunikasi antar sejawat Komunikasi dengan mitra kerja
9. Advokasi
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 10
• Pengertian advokasi• Advokasi kesehatan• Peranan dokter dalam advokasi kesehatan• Langkah advokasi
10.Aspek keselamatan pasien Pengertian keselamatan pasien Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan pasien Peranan dokter dalam menjaga keselamatan pasien
11.Group interaction 12.Active participation13.Reasoning skills14.Independent study15.Mawas diri
Self awareness Strengths, skills and preferences Capabilities and applications Areas for development or weaknesses Development activities, new strategies
16.Kompetensi Budaya Pemahaman perspektif pasien mengenai penyakit yang dialaminya akibat
latarbelakang pasien Pengembangan sikap berdasarkan nilai-nilai sosial budaya Komunikasi lintas budaya Penatalaksanaan berdasarkan dinamika keberagaman hasil dari
mempelajari budaya di sekitarnya Adaptasi terhadap perbedaan dalam konteks budaya individu dan
komunitas yang dilayani
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 11
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN
1. Empati & hubungan antar manusia
Pengertian empati Human values Contoh-contoh
hubungan berdasarkan empati
General system theory
Dasar hubungan antar manusia yg adekuat
Arti dan perbedaan empati dan simpati
Pentingnya nilai-nilai manusia (human values), a.l.: nilai keagamaan
Perbedaan antara menjadi moralist danmoralizer
Perbedaan antara ”exclusive we” dan ”inclusive we”
Contoh-contoh hubungan antar manusia yg adekuat berdasarkan empati
Pengertian general system theory
Pentingnya general system theory serta pengaruhnya terhadap hubungan antar manusia
Empati sebagai dasar hubungan antar manusia yg adekuat
1. Mangindaan L. Empati, hubungan antar manusia dan kesehatan jiwa. Bahan kuliah Modul EBP3KH semester 1 FKUI, 2011
2. Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (Pegangan bagi kader kesehatan). Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2003; 5-24
3. Buber M. I and thou: a new translation by Walter Kaufman. New York: Charles Scribner’s Sons 1970; 53-68
2. Aspek perilaku & kepribadian dalam bidang kedokteran
Konsep umum kepribadian Fleksibilitas dan rigiditas kepribadian Faktor-faktor yg mempengaruhi
pembentukan kepribadian
Pengaruh sifat-sifat kepribadian dalam menumbuhkan empati
Pengaruh faktor-faktor bio-psiko-sosial dalam pembentukan kepribadian
Jenis kepribadian tertentu yang memadai untuk menjadi dokter
Pentingnya mengetahui kepribadian sendiri/sadar diri sebagai bagian dari 5 qualities of
1. Agus Purwodianto. Aspek perilaku & kepri-badian dalam bidang kedokteran. Bahan kuliah Modul EBP3KH semester 1 FKUI
2. Suseno FM. Etika dasar: masalah-masalah pokok filsafat moral. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1993
3. WHO Document. Doctors for health: the 5 star doctor. Geneve: WHO 1996; 1-23
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 12
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN
mind Pentingnya mengetahui
kepribadian sendiri dan orang lain utk membangun empati dan rapport agar terbentuk hubungan antar manusia yg adekuat sehingga mencapai tujuan akhir meningkatkan kualitas hidup sesuai definisi kesehatan jiwa (WHO)
·
3. Professionalism & Leadership
Pengertian Memiliki sikap profesional Bersikap profesional sebagai
mahasiswa kedokteran Bersikap profesional sebagai dokter Pengertian kepemimpinan Ciri-ciri pemimpin Pentingnya kepemimpinan bagi
seorang dokter Mengembangkan kepemimpinan
1. Akmal Taher. Profesionalisme & Kepemimpinan. Bahan kuliah Modul EBP3KH semester 1 FKUI
2. Medical Professionalism. In the milennium: A Physician Charter. European Federation of Internal Medicine.
4. Critical thinking Berfikir kritis sebagai bagian dari masyarakat
Berfikir kritis sebagai bagian dari sivitas akademika
Berfikir kritis dalam menangani pasien
5. Kaidah dasar bioetik dan prima facie
Kaidah dasar bioetik Prima facie Aspek medikolegal dalam praktik
kedokteran
Beneficence Nonmaleficence Autonomy Justice Prima Facie Aspek medikolegal dalam praktik
kedokteran Hak asasi manusia
1. Budiningsih Y, Purwadianto A. Kaidah dasar bioetik & prima facie. Bahan kuliah Modul EBP3KH semester 1 FKUI,
2. Beauchamp TL & Childress JF. Principle of Biomedical Ethics. NewYork: Oxford University Press. 1994
6. Komunikasi efektif Fungsi komunikasi interpersonal Definisi komunikasi 1. Basuki E. Komuni-kasi efektif. Bahan
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 13
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN
dalam pekerjaan dokter Hambatan komunikasi
Definisi komunikasi interpersonal Penerapan komunikasi inter-
personal dalam praktik kedokteran
Definisi komunikasi efektif Hambatan komunikasi
kuliah Modul EBP3KH semester 1 FKUI
2. Tate P. The doctor’s commu-nication hand-book. Radcliffe Medical Press, 1995.
3. Northhouse LL, Northouse PG. Health communi-cation: Strategies for health profes-sionals. Stamford (Co): Appleton & Lange; 1998. p.1-30.
4. Covey SR. Tujuh kebiasaan manu-sia yang sangat efektif. Binarupa Aksara, 1994. Bab V.
5. Gregg J,Saha S. Commnicative Competence: A framework understanding language barriers in health care. J Gen Intern Med 22(Suppl 2):368–70
6. Perloff RM et al. Doctor-Patient Communication, cultural competence and minority health: Theoritical and Empirical Prespective. The American Behavioral Scientist; Feb 2006;49;6;ABI/INFORM Global pg.835
Komunikasi verbal pengirim penerima media lingkungan
Komunikasi non-verbal Komunikasi verbal: membuat klien merasa nyaman, menga-jukan pertanyaan, mendengar aktif, memberikan informasi, mendorong klien bicara, menanggapi
Komunikasi non-verbal: ekspresi wajah, kontak mata, bahasa tubuh, suara
Mengamati komunikasi verbal dan non-verbal lawan bicara
Pengamatan gerak-gerik, bahasa tubuh, wajah, suara
Pengamatan kalimat yang diucapkan lawan bicara
Empati sebagai salah satu variabel dalam pelayanan kesehatan
Definisi empati Aplikasi empati dalam pelayanan
kesehatan empati dilihat dari sudut
pandang pasien
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 14
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN
Pembinaan/komunikasi dengan keluarga
empati dilihat dari sudut pandang provider
Penerapan langkah-langkah komunikasi efektif
Pengisian berkas keluarga Dinamika keluarga dan faktor-
faktor dalam kehidupan keluarga Masalah kesehatan yang ada
pada keluarga dan aspek dalam keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
Lingkungan biopsikososial keluarga yang dapat mempengaruhi kesehatan
Penyusunan rencana intervensi terhadap kesehatan keluarga
Media komunikasi untuk keluarga Perencanaan dan indikator
keberhasilan Penerapan komunikasi dalam
penyuluhan kesehatan pada keluarga
Evaluasi pada saat berlangsungnya komunikasi
Evaluasi hasil penyuluhan (hasil komunikasi dan interaksi) dengan keluarga
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 15
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN
7. Konsep sehat - sakit Konsep sehat & sakit Tingkat pencegahan & riwayat
alamiah penyakit Pengertian keluarga dan fungsinya Pengertian kedokteran komunitas &
kedokteran keluarga
Pengertian sehat menurut WHO, NKRI
Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan menurut teori epidemiologi
Peran komunikasi efektif dan empati dalam usaha menyembuhkan pasien, keluarga atau masyarakat
Kaitan pencegahan penyakit terhadap riwayat perjalanan penyakit
Fungsi keluarga Pengaruh penyakit terhadap
kesehatan keluarga Pengaruh keluarga terhadap
kesehatan anggota keluarga
1. Budiningsih S. Konsep sehat-sakit. Bahan kuliah Modul EBP3KH semester 1 FKUI
2. Mausnar JS, Kramers S. Epidemiology: An introduction text, WB Saunders, 2004. Chap. 1
3. Leavell & Clark. Preventive medi-cine for the doctor in his community. McGraw Hill, 1965. Chap. 2
4. Kark SL. Epide-miology and Community Medi-cine. Appleton Century Crofts. 1974. Chap. 8
5. Seely JC. Working with the family in Primary Care: A Systems Approach to Health and illness. Praeger Special Studies. 1983. Chap. 3 & 5
8. Advokasi Pengertian advokasi Advokasi kesehatan Peranan dokter dalam advokasi
kesehatan Langkah advokasi
9. Patient safety Pengertian keselamatan pasien Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap keselamatan pasien Peranan dokter dalam menjaga
keselamatan pasien
10. Group interaction11. Active participation12. Reasoning skills13. Independent study
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 16
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN
14. Mawas diri Self awarness Strengths, skills and preferences Capabilities and applications Areas for development or
weaknesses Development activities, new
strategies
Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri secara akurat
Proses seumur hidup, terjadi bertahap, membantu meningkatkan mawas diri
Mengerti kekuatan, ketrampilan diri dan kesenangan
Meliputi kemampuan, kesenangan dan motivasi:
Yang diketahui ttg diri Dapat mengerjakan dan
berpotensi hal yang menarik dan memotivasi Cara bekerja dan berhubungan
dengan orang lain Memikirkan cara mengaplikasikan Membuat pilihan karir Membuat nyata kemampuan yang
ada Identifikasi kemampuan yang
akan dikembangkan
1. Ni Retno Setyoningrum dr., Sp.M. Mawas Diri dan Pengembangan Diri.Bahan kuliah Modul EBP3KH semester 1 FKUI,
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 17
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN
15. Kompetensi Budaya Pemahaman budaya Perbedaan persepsi kesehatan Stereotiping Pemahaman keragaman kesehatan Komunikasi lintas budaya
mengembangkan kewaspadaan diri mengenai keberagaman dan toleransi perbedaan
mengembangkan kewaspadaan perbedaan yang datang dari individu, institusi maupun budaya barat
pemahaman tantangan yang timbul akibat perbedaan persepsi antar dokter dan pasien
menghargai perbedaan persepsi inter dan antar budaya
menghindari stereotyping dan generalisasi
mempelajari budaya dirisendiri dan oranglain
memanfaatkan budaya sebagai sumberdaya positif dalam meningkatkan kesehatan
pemahaman perspektif pasien mengenai penyakit yang dialaminya akibat latarbelakang pasien,
pengembangan sikap berdasarkan nilai-nilai sosial budaya
penatalaksanaan berdasarkan dinamika keberagaman hasil dari mempelajari budaya di sekitarnya
adaptasi terhadap perbedaan dan konteks budaya individu dan komunitas yang dilayani
1. Denberg T, Welch M, Feldman, MD. Cross-Cultural Communication. In: Feldman M, Chriesten JF, editors. Behavioral Medicine in Primary Care, A Practical Guide. 2nd ed. Lange Medical Book/Mc Graw Hill, 103-112. USA: 2003.
2. Association of American Medical Colleges, Cultural Competence Education, AAMC Tomorow’s Doctor Tomorrow’s Cures, 2005. [cited September 5, 2009]. www.aamc.org/meded/tacct/culturalcomped.pdf
3. The Joint Commission: Advancing Effective Communication, Cultural Competence, and Patient- and Family-Centered Care: A Roadmap for Hospitals. Oakbrook Terrace, IL: The Joint Commission, 2010.
4. Association of American Medical Colleges, Cultural Competence Education, AAMC Tomorow’s Doctor Tomorrow’s Cures, 2005 PDF document
5. Kelley, Michele A. "Cultural Competency." Encyclopedia of Health Services Research. 2009. SAGE Publications. 13 Apr. 2010
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 18
DAFTAR TILIK KAIDAH DASAR BIOETIK
Yang diharapkan dilakukan mahasiswa:
Beneficence
No
Kriteria beneficence (berbuat baik) Ada Tidak ada
1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain, amar ma’ruf)
2. Menjamin nilai utama harkat dan martabat manusia3. Memandang pasien/keluarga pasien /sesuatu tak hanya sejauh
menguntungkan dokter4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak darpada
keburukannya5. Paternalisme, namun bertanggung jawab/berkasih sayang6. Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia7. Pembatasan semata-mata ”asal tujuan tercapai” (goal based)8. Maksimalisasi normatif/secara umum pemuasan
kebahagiaan/kepuasan pasien9. Minimalisasi akibat buruk10.
Kewajiban normatif menolong pasien gawat-darurat
11.
Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12.
Tidak menarik honorarium di luar kepantasan
13.
Mengembangkan profesi secara terus-menerus
14.
Memberikan obat berkhasiat namun murah
15.
Menerapkan Golden Rule Principle
16.
Lain-lain: .................................................................................. ..................................................................................(spesifikasi, dikembangkan sendiri)
Non-maleficence
No Kriteria non-maleficence Ada Tidak ada
1. Menolong pasien gawat daruratKondisi untuk menggambarkan kriteria ini:a. Pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat)/berisiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat)b. Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebutc. Tindakan kedokteran tadi terbukti efektifd. Manfaat bagi pasien lebih besar daripada kerugian dokter (dokter hanya mengalami risiko minimum)
2. Tidak memanfaatkan pasien untuk keuntungan pribadi atau memperlakukan pasien sebagai obyek
3. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan eutanasia)4. Tidak menghina/mencaci maki pasien/keluarganya5. Menenggang/mempertimbangkan kerentanan khusus pasien6. Tidak melayani/mengobati pasien secara tidak proporsional7. Tidak mencegah pasien dari bahaya8. Menghindari pengelabuan terhadap pasien9. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian10. Kurang/tidak mendorong semangat hidup pasien11. Tidak melindungi pasien dari serangan phak luar
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 19
12. Tidak melakukan “kejahatan profesional” dalam bidang kesehatan/kerumah-sakitan yang merugikan pihak pasien/keluarganya
13. Lain-lain: ................................................................................ ................................................................................(spesifikasi, dikembangkan sendiri)
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 20
Autonomy
No Kriteria autonomy (menghargai otonomi) Ada Tidak ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi
elektif)3. Berterus terang4. Menghargai privacy5. Menjaga rahasia pasien6. Menghargai rasionalitas pasien7. Melaksanakan informed consent8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri9. Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan,
termasuk keluarga pasien sendiri11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non-
darurat12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien13. Menjaga hubungan (menghormati kontrak) dengan pasien
JUSTICE
No Kriteria Ada Tidak ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah dilakukan3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi
yang sama4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility,
availability, quality)5. Menghargai hak hukum pasien6. Menghargai hak orang lain7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)8. Tidak melakukan penyalahgunaan9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban,
sanksi) secar adil13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan
kepada yang kompeten14. Tidak memberikan beban berat secara tidak merata tanpa alasan
sah/tepat15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/
gangguan kesehatan16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status
sosial, dll
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), FK UI-FK UNTAN Modul EBP3KH 2013/2014 21
top related