Oleh :
Lutfi Aditya
Danar Ilham
Yugi Sugandi
Rudyanto Pratama P
Indri Astuti
M.Haykal Ghifarel
ZAMAN MESOLITHIKUM
PENGERTIAN
Manusia Pendukung pada zaman ini adalah Homo Sapiens ,yaitu :
Ras Austromelannosoide (Mayoritas) :
Melanesoid(Papua)
Aborigin(Australia)
Ras Mongoloide (Minoritas) :
Semang (Malaysia)
Atca (Filipina)
Bukti :
Fosil – Fosil Manusia Ras Papua Melanosoid , pada kebudayaantulang sampang maupun di bukit – bukit kerang Sumatera
MANUSIA PENDUKUNG PADA ZAMAN
MESOLITHIKUM
Sebagian manusia pada kebudayaan ini masih tetap berburu dan
mengumpulkan makanan , tetapi sebagian dari mereka sudah mulai
ber tempat tinggal menetap di gua - gua dan bercocok tanam secara
sederhana . Dan manusia yang hidup di pesisir , mereka hidup dengan cara
menagkap Ikan , siput dan kerang
Ciri utama peradaban zaman ini adalah sebagian manusia telah bertempat
tinggal .
Tempat tinggal yang mereka pil ih umumnya berlokasi di tepi pantai
(Kjokkenmoddinger ) dan goa - goa (Abris Sous Roche)
POLA HIDUP
Masyarakat mesolithikum sudah mengenal kepercayaan dan penguburan
mayat
Lukisan pada dinding yang dianggap magis . contoh : Gambar tangan untuk
penolakan bala , gambar kadal sebagai penjelmaan roh nenek moyang ,
gambar perahu sebagai alat tranportasi roh nenek moyang ke alam baka
Totenmisme yaitu penyembahan terhadap binatang - binatang disekitar
yang dipercayai memil iki kekuatan gaib
KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA
ZAMAN MESOLITHIKUM
Pebble-Culture
Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
PENINGGALAN PENTING KEBUDAYAAN
MESOLITHIKUM
Kjokkenmoddinger (Sampah Dapur)
Suatu corak istimewa darimesolitikum adalah adanyapeninggalan-peninggalan yangdisebut dengan perkataan DenmarkKjokkenmoddinger (kjokken= dapur,modding= sampah, jadi artisebenarnya: sampah- sampahdapur).
Pebble (kapak genggam mesolitikum Sumatera = Sumateralith)
Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfelsmelakukan penelitian di bukit kerang danhasilnya menemukan kapak genggam. Kapakgenggam tersebut dinamakan denganpebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith)sesuai dengan lokasi penemuannya yaitudipulau Sumatra. Bahan-bahan untukmembuat kapak tersebut berasal batu kaliyang dipecah-pecah.
PEBBLE-CULTURE
PEBBLE-CULTURE
Hachecourt (kapak pendek)
Bentuknya pendek (setengah lingkaran)yang disebut dengan hachecourt/kapakpendek. Melihat dari bentuknya,kemungkinan besar kapak pendek inidibentuk dengan cara dipukul dandipecahkan.Hal ini dikarenakan sebagianbesar alatnya berbentuk lonjong dandikerjakan pada satu sisi saja(monofacialhands-axe) , Kapak Pendekini ditemukan di bukit Karang
Pipisan
Di bukit karang juga ditemukan berbagaipipisan (batu-batu penggiling besertalandasannya) Pipisan ini rupanya tidakhanya untuk menggiling makanan,tetapi juga dipergunakan untukmenghaluskan cat merah . Tridisi sepertiitu masih dilakukan sampai sekarangoleh oran-orang yang masih bertahandan percaya pada ajaran mistis,terutama sihir.
BONE-CULTURE (ALAT KEBUDAYAAN DARI
TULANG)
• Berdasarkan alat-alat kehidupan yang ditemukan di goa lawa di Sampung (daerah Ponorogo - Madiun Jawa Timur) tahun 1928 -1931, ditemukan alat-alat dari batu seperti ujung panah dan flakes, kapak yang sudah diasah, alat dari tulang, tanduk rusa, dan juga alat-alat dari perunggu dan besi
Kebudayaan Tulang dari Sampung
(Sampung Bone Culture)