LKP ADI TIARA
TATA RIAS PENGANTIN
YOGYA PAES AGENG
MERIAS WAJAH
a. Membersihkan wajah dgn cream pembersih disesuaikan dgn jenis kulit dan
diberi penyegar
b. Membuat jahitan mata dgn pensil alis warna coklat muda
1. Cara membuatnya dari sudut mata bagian dalam dan bawah ditarik kesudut mata
bagian luar dengan bentuk melengkung sesuai bentuk mata ±½ cm terus ditarik
serong menuju kesudut antara penitis dan godeg
2. Bagian atas dari sudut mata garis pertama menuju sudut mata bagian luar, dan ditarik
serong menuju kesudut antara penitis dan godeg sejajar dengan garis pertama
3. Garis atas lurus ketengah alis menuju keujung penitis dan cabangnya menuju kesudut
pangkal penitis dan pangkal godeg sehingga terdapat 3 garis jahitan
c. Memberi pelembab, alas bedak dan bedak pada wajah, leher dada, punggung,
tangan dan kaki yang terbuka
1. Warna alas bedak dan bedak kuning kehijauan
2. Memberi alas bedak dan bedak ditekan-tekan dengan tepukan atau dengan spon
bedak
d. Membuat alis dan riasan mata
1. Alis berbentuk menjangan ranggah
2. Memakaikan celak mata warna hitam
3. Memakai bulu mata palsu dan maskara
e. Membuat citak
Citak terbuat dari daun sirih yang bertemu ruasnya dibentuk belah ketupat diletakkan
antara kedua alis agak keatas
f. Memberi pemerah bibir
1. Warna pemerah bibir merah sirih
2. Cara mengoleskan pemerah bibir
3. Membuat garis bibir dengan pensil bibir
4. Mengoleskan dan meratakan dgn kwas bibir
5. Mengoleskan lipgloss
PAES
a. Mengukur, membagi dagi dan membentuk paes terdiri dari :
Penunggul, pengapit, penitis, godeg, dengan perbandingan 3:3:2,5
b. Membuat penunggul berbentuk daun sirih (mucuk sedah)
c. Membuat pengapit yang berbentuk ngudup kantil
d. Membuat penitis berbentuk pucuk daun sirih
e. Membuat godeg yang berbentuk mangot dg ukuran 1,5- 2 jari
f. Menghitamkan paes dengan pidih yang tebal
g. Memasang prodo pada garis paes, kinjengan dan payet
1. Pinggiran penunggul dan godeg diberi garis dgn prodo dan diatas prodo dipasang ketep berjarak 1 jari
2. Ditengan penunggul dipasang kinjengan bersayap
3. Pengapit dan godek diisi kinjengan tanpa sayap
4. Penitis diisi kinjengan bersayap
SANGGUL BOKOR
a. Menyisir rambut
1. Rambut tidak boleh disasak
2. Rambut disisir rapi dan licin diikat menjadi satu pada tinggi 1telapak tangan
3. Membuat lungsen
b. Membuat sanggul:
1. Rajut panjang sisi irisan pandan sehingga bulat panjang dilingkari pada ikatan
rambut, dikencangkan dengan harnal
2. Rambut diratakan kesegala arah untuk menutupi lingkaran pandan
3. Lungsen ditarik kebawah shg membelah sanggul letak lungsen didlm rajut melati
c. Memasang bunga dan perhiasan sanggul:
1. ceplok berwarna merah dipasang ditengah sanggul
2. Jebehan sritaman 3 warna (merah, hijau, kuning) dipasang dikanan kiri sanggul,
memasangnya antara kepala dan sanggul ujung jebehan menjntai kebawah
kelihatan dari depan bawah daun telinga
3. Ditengah ceplok dipasang bros
4. Pada pangkal pengapit dipasang centhung khas Yogya Paes Ageng , ujung centhung bagian
dalam terletak pada sogokan penunggul
5. Cunduk mentul berlapis dan berbentuk besar sebanyak 5 buah dipasang antara kepala dan
sanggul menghadap kebelakang
6. Sanggul ditutup lebih dahulu dengan rajut tradisional terus ditutup dengan rajut melati yang
disebut teplok (Tali teplok ditarik keatas sanggul bagian tengah dimatikan dengan harnal,
sisa tali ditarik kebawah, sehingga membelah sanggul menjadi dua menyerupai saajar)
7. Dibawah sanggul agak kekanan dipasang roncean melati salangan berisi irisan pandan
berbentuk bulat panjang ±30 cm disebut gajah ngoling
8. Sisir (pethat) gunungan dipasang menghadap kebelakang terletak diantara sanggul dan
kepala
9. Diatas telinga dikenakan sumping terbuat dari daun papaya warna hijau muda yang dibentuk
segitiga kemudian sumping ditempel prodo
Memakaikan Kain Cinde Dan Kampuh
a. Memakaikan kain cinde pakai siarak dan pradan, diwiru sebesar ±2,5 cm . Jumlah wiru
secukupnya dibelitkan dipinggang sampai mata kaki dari arah kiri kekanan akhirnya
cinde ditengah agak kekanan sedikit sered kelihatan
b. Memakaikan odot putih, warna biru boleh corak kampuh cuiri semen:
1. Kampuh diwiru selebar ±3 jari 3 lipatan dikembangkan dimulai dari dada sebelah
kiri , dibelitkan kearah kanan satu kali lingkaran dgn tinggi bagian atas sampai
menutup payudara
2. Sisa kampuh pada pinggang sebelah kanan pada bawah kampuh sedikit diinjak
dgn ibu jari kaki kanan diteruskan membuat wolo (Diikat dgn tali dan udet ditinding
dgn pending setelah jengil pada udet dibuat)
3. Kelebihan kampuh digulung rapi dililitkan melalui belakang pinggul dibawah
pending membentuk songgo poncong dgn kemada menghadap kebawah
4. Sisa sanggo pocong ujungnya meruncing menjntai dibagian kiri agak kedepan
disebut telate (belalai)
5. Memakai selop/ cenelo
c. Memasang perhiasan:
1. Memasang subang ronyok
2. Memasang bros dijengil
3. Memasang kalung (sang-sangan) susun
4. Memasang kelat bahu kepala naga menghadap kebelakang
5. Memasang gelang kana
6. Memasang buntal dari tengah belakang, ujung kanan dan kiri jatuh didepan
d. Penampilan :
1. Pengantin digandeng (dikanthil) saling berkaitan dgn jari kelngking
2. Jalan pengantin dengan melangkah perlahan-lahan mengikuti irama gamelan.
Wajah dan pandangan menghadap kedepan
MERONCE MELATI (TEPLOK)
a. Meronce bunga melati yang telah dipersiapkan sebelumnya :
(rajut melati sebanyak 4 kotak persegi)
1. Melati dalam keadaan segar dan masih kuncup
2. Cara menusuknya tepat ditengah bunga tidak rusak serta hasil roncean rapi dan
ketat
Membuat Sritaman
a. Membuat sritaman yang terdiri dari :
– 1 kuntum bunga kanthil
– Bunga potro menggolo secukupnya
– 4 daun bunga kenanga
– ± 10 biji bunga mawar
– 1 kuntum bunga melati
TERIMA KASIHTERIMA KASIH