KONTRAK KULIAHTata Tertib Perkuliahan:• Kehadiran minimal 80 % • Jika berhalangan hadir harus ada surat keterangan yang dapat dipertanggung- jawabkan kebenarannya. • Toleransi keterlambatan 15 menit, boleh masuk dengan argumen yang logis. • Mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal atau waktu yang telah ditentukan• Selama perkuliahan berlangsung, HP dinonaktifkan atau di-silent. • Berpakaian sopan dan rapi.
Penilaian:• Tugas : 30%• UTS : 20%• UAS : 40%• Aktivitas dan Pastisipasi : 10%
Rentang Nilai Huruf Angka Kategori
80 – 100 A 4 Sangat Baik
72 – 79 AB 3,5 Baik
64 – 71 B 3 Lebih dari Cukup
56 – 63 BC 2,5 Cukup
48 – 55 C 2 Kurang
40 – 47 D 1 Sangat Kurang
≤ 39 E 0 Gagal
TUJUAN MATA KULIAH
• Memahami masalah teknik lalulintas, merencanakan sinyal lalu lintas di simpang, menentukan kapasitas dan tingkat pelayanan, mengevaluasi kinerja jalan, dan mengetahui dampak lalulintas terhadap lingkungan
LALU LINTAS
Di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan
Lalu lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas (teknik lalu lintas).
Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.
• Teknik lalu lintas adalah cabang ilmu teknik sipil yang memanfaatkan ilmu teknik untuk keamanan dan efisiensi pergerakan dan transportasi barang dan benda di jalan raya. (wikipedia)
• Defenisi menurut The Institute of Traffic Engineers : “Teknik Lalu lintas adalah fase teknik transportasi (phase of transportation engineering) yang erat kaitannya dengan perencanaan, perancangan geometri serta pengoperasian lalu lintas jalan, jaringan jalan, terminal, daerah yang berdampingan dengannya, dalam hubungannya dengan moda transportasi, untuk menghasilkan keselamatan, kenyamanan serta efisiensi dalam pergerakan orang atau barang”.
Perkembangan Teknik Lalu Lintas
Fakta menunjukkan, bahwa lalu lintas kendaraan meningkat tajam karena pesatnya pertambahan kendaraan bermotor tiap tahunnya, seiring dengan kemajuan industri di bidang otomotif. Sedangkan panjang jalan relatif hampir tetap.
Perbandingan pertambahan yang tidak seimbang ini menimbulkan kemacetan, kecelakaan, yang mengakibatkan transportasi menjadi tidak aman, nyaman dan tidak efisien.
Kecelakaan, problem parkir dan pencemaran udara akibat kemacetan, telah serius mempengaruhi kehidupan lingkungan. Untuk itu perlu perhatian yang lebih tinggi dalam pengoperasian karakteristik angkutan jalan dan studi mengenai kebutuhan untuk perencanaan geometri yang lebih baik, kapasitas simpang jalan, sinyal lalu lintas, rambu dan marka jalan, fasilitas parkir, terminal bis serta penerangan jalan.
• Di Amerika Serikat, tahun 1904 telah dilakukan survei lalu lintas di beberapa tempat, melalui sumbangan dari END Foundation SAUGATUCK, melalui riset lalu lintas yang bermanfaat. Hasil warisan yang sampai sekarang masih dipakai adalah ditetapkannya 3 warha lampu sinyal lalu lintas, yang dimunculkan tahun 1918.
• Di Indonesia, teknik lalu lintas mulai diperkenalkan pada permulaan tahun 1970-an, dengan perkembangan yang cukup menggembirakan.
KARAKTERISTIK LALU LINTAS
• Secara umum tujuan dari rekayasa lalu lintas adalah untuk mengatur lalu lintas dijalan raya yang ditimbulkan oleh adanya pergerakan dari alat-alat angkutan, dengan menggunakan prinsip-prisip ilmiah, alat-alat, cara-cara, teknik-teknik dan penemuan-penemuan, sehingga dapat dijamin pergerakan manusia dan barang dengan aman, cepat, leluasa dan nyaman, sehingga apabila ditinjau dari sudut ekonomi akan diperoleh suatu biaya angkutan yang minimum.
SOLUSI?
Diperlukan analisa dan studi lalu lintas yang diperlukan untuk perencanaan dan pemeliharaan jalan guna sebagai dasar pendekatan konstruktif dan pendekatan pembatasan, sehingga jalan-jalan yang ada dan jalan - jalan yang baru dapat digunakan secara efisien.