2015
BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KHUSUS TRIWULANAN
NERACA PRODUKSI
LAPANGAN USAHA BARANG
i
KATA PENGANTAR
Pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya perubahan kondisi ekonomi yang
lebih baik dan adanya keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam menyatakan pertumbuhan
ekonomi, Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS-RI) menggunakan Produk
Domestik Bruto (PDB) untuk nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk
provinsi/kabupaten/kota. Penyusunan PDB/PDRB memerlukan data dasar dan pendukung
dari tiap kegiatan ekonomi. Data-data yang diperlukan antara lain data produksi (indikator
produksi) dan data harga (indikator harga). Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi
Lapangan Usaha Barang dirancang untuk memenuhi kebutuhan data tersebut.
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang (SKTNP
Barang) tahun 2015 merupakan kelanjutan dari SKTNB tahun 2014. Keberlangsungan
SKTNP Barang dibutuhkan mengingat kebutuhan akan data triwulanan mendesak dan
diperlukan. SKTNP Barang dilakukan pada perusahaan/usaha di sektor barang dengan
cakupan usaha peternakan, pertambangan dan penggalian serta produksi dan pendistribusian
air. Data yang didapatkan dari survei ini dapat memenuhi kebutuhan data yang memuat
informasi jangka pendek dan dapat menjadi bahan pendukung untuk jangka panjang.
Diharapkan kegiatan SKTNP Barang 2015 dapat berjalan sesuai dengan jadwal
sehingga hasilnya dapat digunakan secara maksimal dalam penyusunan PDB Indonesia dan
PDRB provinsi/kabupaten/kota.
Jakarta, Januari 2015
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
1. Pendahuluan ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................................ 2
1.3 Cakupan Sampel ................................................................................................ 3
1.4 Referensi Waktu................................................................................................. 4
2. Pelaksanaan .................................................................................................................... 5
2.1 Metodologi ......................................................................................................... 5
2.2 Organisasi .......................................................................................................... 7
2.3 Jadwal Pelaksanaan Lapangan ........................................................................... 7
3. Kuesioner ..................................................................................................................... 11
3.1 Keterangan yang Dikumpulkan ....................................................................... 11
3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner ........................................................................ 11
4. Penjelasan .................................................................................................................... 15
4.1 Konsep dan Definisi ......................................................................................... 15
4.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan ..................................................................... 16
Lampiran ............................................................................................................................. 17
iii
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi yang menjadi dasar
pertimbangan pengambilan keputusan. Dalam konteks pemerintahan, keputusan merujuk erat
pada kebijakan. Kebijakan yang tidak salah arah atau sasaran akan menjadi pendongkrak
pertumbuhan ekonomi. Adanya pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya perubahan
kondisi ekonomi yang lebih baik dan adanya keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam
menyatakan pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS-RI)
menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk nasional atau Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) untuk provinsi/kabupaten/kota. PDB/PDRB juga banyak digunakan dalam
analisis jangka panjang maupun jangka pendek oleh institusi-institusi untuk memantau
berhasil atau tidaknya, tepat atau tidaknya dan layak atau tidaknya suatu program atau
kebijakan. Penyusunan PDB/PDRB dilakukan oleh BPS-RI tiap triwulanan dan atau tahunan.
Penyusunan PDB/PDRB memerlukan data dasar dan pendukung dari tiap kegiatan
ekonomi. Data-data yang diperlukan antara lain data produksi (indikator produksi) dan data
harga (indikator harga). Direktorat Neraca Produksi sebagai penanggung jawab penyusunan
PDB menurut lapangan usaha masih menemui kesulitan dalam memperoleh data-data
tersebut, khususnya untuk periode triwulanan. Oleh sebab itu, perlu adanya survei yang
bertujuan meminimalisir kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan data sektoral. Survei Khusus
Triwulanan Neraca Produksi Lapangan Usaha Barang (SKTNP Barang) dirancang untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. SKTNP Barang adalah survei yang dilakukan setiap tiga bulan
untuk dapat memantau perkembangan perusahaan/usaha melalui indikator produksi dan
indikator harga.
SKTNP Barang tahun 2015 merupakan kelanjutan dari SKTNB tahun 2014.
Keberlangsungan SKTNP Barang dibutuhkan mengingat kebutuhan akan data triwulanan
mendesak dan diperlukan dalam pemahaman dan penyusunan PDB/PDRB. SKTNP Barang
dilakukan pada perusahaan/usaha di lapangan usaha barang dengan cakupan usaha
peternakan, pertambangan dan penggalian serta produksi dan pendistribusian air. Data yang
didapatkan dari survei ini dapat memenuhi kebutuhan data yang memuat informasi jangka
pendek dan dapat menjadi bahan pendukung untuk jangka panjang. Selang waktu yang lebih
pendek (triwulanan) memungkinkan informasi kegiatan usaha di lapangan usaha barang akan
1
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 2
tersedia secara lebih rinci dan gejolak yang terjadi di dalam usaha tersebut akan tercatat
secara lebih cepat.
1.2 Maksud dan Tujuan
Kegiatan yang menjadi fokus utama SKTNP Barang tahun 2015 adalah kegiatan-
kegiatan di sektor barang yang ketersediaan datanya belum lengkap di BPS maupun di
luar BPS. SKTNP Barang tahun 2015 sebagai kelanjutan dari SKTNB tahun 2014
dilaksanakan dengan maksud :
1. Ketersediaan indikator produksi barang sebagai data dasar yang mendukung
penghitungan Nilai tambah lapangan usaha barang triwulanan.
2. Ketersediaan pola musiman (pola kegiatan) yang representatif bagi penyusunan
dan penghitungan nilai tambah lapangan usaha barang triwulanan.
3. Penyiapan infomasi kualitatif berkaitan dengan kecenderungan perubahan
ekonomi sektoral.
4. Memperoleh informasi pendukung lainnya dalam rangka penyusunan PDB
triwulanan.
SKTNP Barang tahun 2015 akan menghasilkan data dan informasi mengenai pola
produksi dan pendapatan triwulanan perusahaan/usaha yang melakukan aktivitas di bidang
peternakan ayam ras pedaging, peternakan unggas (ayam dan itik) untuk diambil telurnya,
penggalian, produksi es dan pengadaan air untuk mendukung penyusunan Produk Domestik
Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulanan. Tujuan dari
SKTNP Barang 2015 adalah sebagai berikut :
1. Menghitung/menghasilkan data Nilai Tambah menurut lapangan usaha khususnya
barang triwulanan untuk skala nasional.
2. Melakukan rekonsiliasi data PDB baik antar lapangan usaha maupun subject
matter.
Indikator utama yang didapat dari survei ini adalah indikator produksi dan indikator
harga untuk tiap lapangan usaha. Sebagai contoh, indikator produksi sebagai hasil dari survei
ini akan diperoleh dengan cara melihat perkembangan perusahaan/usaha di lapangan usaha
barang dalam periode triwulanan.
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 3
1.3 Cakupan Sampel
Dasar klasifikasi produk atau usaha yang menjadi cakupan SKTNP Barang 2015
mengikuti konsep standar BPS. Klasifikasi yang digunakan adalah Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). KBLI yang terakhir diterbitkan adalah KBLI 2009 sesuai
dengan Keputusan Kepala BPS No.57 Tahun 2009.
Tabel 1.1
Cakupan dan Deskripsi Kegiatan Usaha SKTNP Barang 2015
KBLI
2009 Kegiatan Deskripsi
01461 Ayam ras pedaging
Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang
menyelenggarakan pembibitan ayam ras
pedaging untuk menghasilkan ayam bibit dan
telur tetas dan peternakan yang
menyelenggarakan budidaya ayam ras untuk
menghasilkan ayam pedaging dan lainnya.
01462 Telur ayam ras
Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang
menyelenggarakan pembibitan ayam ras petelur
untuk menghasilkan ayam bibit dan telur tetas
dan peternakan yang menyelenggarakan
budidaya ayam ras untuk menghasilkan telur
konsumsi dan lainnya.
01464 Telur itik
Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang
menyelenggarakan pembibitan itik, untuk
menghasilkan ternak bibit itik dan atau telur
tetas dan peternakan yang menyelenggarakan
budidaya itik untuk menghasilkan itik potong,
telur konsumsi dan lainnya.
08 Pertambangan &
penggalianlainnya
Golongan pokok ini mencakup pengambilan
mineral dari tambang dan galian, juga
pengerukan tanah endapan, penghancuran batu
dan pengambilan garam. Sebagian besar hasil
pertambangan dan penggalian mineral ini
digunakan pada bidang konstruksi (pasir, batu
dan lain-lain), industri bahan galian (tanah liat,
gips, kapur dan lain-lain), industri bahan-bahan
kimia dan lain-lain. Golongan pokok ini juga
mencakup kegiatan penghancuran, pengasahan,
pemotongan, pembersihan, pengeringan, sortasi
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 4
KBLI
2009 Kegiatan Deskripsi
dan pencampuran bahan-bahan mineral
tersebut.
35302
Produksi es
Kelompok ini mencakup kegiatan produksi dan
distribusi air yang didinginkan untuk kebutuhan
pendinginan dan produksi es, termasuk es untuk
kebutuhan makanan atau minuman dan
kegunaan lain (misal pendinginan).
36 Pengadaan air
Golongan pokok ini mencakup kegiatan
pengumpulan, pengolahan danpendistribusian
air untuk kebutuhan rumah tangga dan industri.
Pengumpulan air berasal dari berbagai sumber,
seperti halnya pendistribusian melalui berbagai
saluran pipa, tercakup di sini.
1.4 Referensi Waktu
Pelaksanaan lapangan SKTNP Barang 2015 dilakukan sebanyak 4 (empat) tahap.
Empat tahap tersebut masing-masing mencakup periode 2 (dua) triwulan. Waktu pelaksanaan
diberikan selama 1 (satu) bulan. Akhir dari tiap tahapan adalah minggu terakhir dari waktu
pelaksanaan lapangan yang dimaksud.
Tabel 1.2
Pelaksanaan Lapangan SKTNP Barang 2015 Menurut Tahap dan Periode
Tahap Waktu pelaksanaan lapangan Periode data yang dicakup
1 Januari 2015 Triwulan III-2014 dan Triwulan IV-2014
2 April 2015 Triwulan IV-2014 dan Triwulan I-2015
3 Juli 2015 Triwulan I-2015 dan Triwulan II-2015
4 Oktober 2015 Triwulan II-2015 dan Triwulan III-2015
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 5
PELAKSANAAN
2.1 Metodologi
Unit statistik dalam SKTNP Barang 2015 adalah establishment dengan sasaran
variabel yang diteliti yaitu perkembangan produksi, pendapatan dan tenaga kerja. Agar
keterwakilan dari berbagai karakteristik perkembangan produksi, pendapatan dan tenaga
kerja untuk setiap jenis kegiatan dapat teridentifikasi maka pengalokasian sampel dilakukan
dengan memperhatikan basis wilayah jenis usaha dan profil provinsi yang terpilih.
Pengalokasian sampel SKTNP Barang 2015 dilakukan pada 17 provinsi berdasarkan
purposive sampling atau non-probability sampling. Penentuan responden (perusahaan/usaha)
yang akan disurvei melihat pada :
1. Potensi perusahaan/usaha yang berpengaruh terhadap perekonomian wilayah;
2. Memiliki skala usaha yang besar;
3. Perusahaan/usaha yang dimiliki oleh daerah sendiri, bukan perusahaan cabang
yang dimiliki oleh daerah lain.
Jumlah sampel SKTNP Barang 2015 adalah 100 sampel tiap triwulan di tiap-tiap
provinsi terpilih. Pengalokasian sampel awal dilakukan di BPS-RI. Tabel 2.1 memberikan
gambaran rinci tentang alokasi sampel SKTNP Barang 2015 menurut provinsi dan kegiatan
usahanya.
Selain jumlah sampel dan alokasi per provinsi, metode penelitian di lapangan juga
menjadi tahapan yang penting dalam mencapai tujuan dilaksanakannya SKTNP Barang
2015. Metode tersebut adalah sebagai berikut :
a. Merancang kuesioner sebagai bahan perolehan informasi kuantitatif dari sumber
data.
b. Pengumpulan data di lapangan dengan rancangan kuesioner yang disusun
sebagai panduan perolehan data aktual.
c. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan cara mengisi
kuesioner.
d. Penggantian sampel dilakukan jika responden yang dituju pindah atau tidak
dapat ditemui hingga batas akhir waktu pencacahan.
2
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 6
Tabel 2.1
Tabel Sebaran Sampel SKTNP Barang Menurut Provinsi Tahun 2015
No Provinsi
1461 1462 1464 8 35302 36
Jumlah
Sampel Ayam
Ras
Pedaging
Telur
Ayam
Ras
Telur
Itik
Pertambangan &
penggalianlainnya
Produksi
Es
Pengadaan
Air
1 Sumatera Utara 15 10 10 25 20 20 100
2 Riau 15 10 10 25 20 20 100
3 Sumatera Selatan 25 30 30 5 5 5 100
4 Lampung 25 30 30 5 5 5 100
5 Kep. Riau 30 30 30 - 5 5 100
6 Jawa Barat 15 10 10 25 20 20 100
7 DI Yogjakarta 20 20 15 35 5 5 100
8 Banten 20 20 15 35 5 5 100
9 NTB 25 25 20 10 10 10 100
10 Kalimantan Barat 25 20 20 5 15 15 100
11 Kalimantan Selatan 30 30 25 5 5 5 100
12 Kalimantan Utara 30 30 25 5 5 5 100
13 Sulawesi Tengah 20 20 20 20 10 10 100
14 Sulawesi Tenggara 20 20 20 20 10 10 100
15 Sulawesi Barat 30 30 25 5 5 5 100
16 Maluku Utara 30 30 25 5 5 5 100
17 Papua 30 30 25 5 5 5 100
Jumlah 405 395 355 235 155 155 1700
Dalam hal penggantian sampel, hal-hal yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
a. Sampel pengganti memiliki skala usaha yang relatif sama dengan sampel utama
b. Sampel pengganti memiliki kategori yang sama dengan sampel utama
c. Sampel pengganti memiliki kategori terdekat dalam satu kelompok barang
dengan sampel utama
d. Penggantian sampel dilakukan atas persetujuan Kepala Bidang Neraca dan
Analisis Statistik
e. Setiap penggantian sampel harus dicatat di dalam form Penggantian Sampel
SKTNP Barang 2015 (tersedia di Lampiran)
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 7
2.2 Organisasi
2.2.1 Organisasi Teknis
1. Direktur Neraca Produksi sebagai penanggung jawab
2. Kepala Subdirektorat Neraca Barang sebagai penanggung jawab teknis
2.2.2 Organisasi Lapangan
1. Kepala BPS Provinsi sebagai penanggung jawab
2. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS Provinsi sebagai
penanggung jawab lapangan
3. Kasi Neraca Produksi di BPS Provinsi sebagai penanggung jawab harian teknis
pelaksanaan, pengawasan, dan entri data serta pengiriman data ke BPS Pusat.
4. Staf teknis BPS Provinsi /Kabupaten/Kota atau Koordinator Statistik Kecamatan
(KSK)/ Mitra Statistik sebagai tenaga pencacah.
2.2.3 Petugas Lapangan
Koordinator : Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS
Provinsi
Pengawas : Kasi Neraca Produksi
Petugas Pencacah : Staf BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau KSK/Mitra Statistik
Petugas Entri Data : Staf BPS Provinsi
2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan SKTNP Barang 2015 dimulai dengan persiapan oleh Direktorat Neraca
Produksi. Tahapan persiapan meliputi perumusan kuesioner dan pedoman, penyusunan
kuesioner dan pedoman, penentuan dan alokasi sampel, persiapan paket entri data, pelatihan
instruktur dan pengolahan (tabulasi).
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 8
Gambar 2.1
Alur Tahapan Pelaksanaan Kegiatan SKTNP Barang 2015
Setelah tahap Persiapan, tahap berikutnya dilakukan oleh BPS Provinsi sebagai inti
dari pelaksanaan SKTNP barang 2015 yaitu tahapan Pelaksanaan. Tahapan Pelaksanaan
meliputi pelatihan petugas lapangan, pelaksanaan lapangan, entri data dan pengiriman hasil
entri data ke pusat. Tahap akhir yaitu tahap Penyelesaian yang dilakukan oleh Direktorat
Neraca Produksi. Tahapan Penyelesaian meliputi Pengolahan (tabulasi) dan penyusunan
laporan akhir. Laporan akhir antara lain berisi rekapitulasi pemasukan dokumen, tabulasi
data dan analisis hasil tabulasi data.
Tabel 2.2
Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan SKTNP Barang 2015
Tahap Waktu
Persiapan Desember 2014 – Januari 2015
Pelaksanaan
Tahap I : Desember 2014 - Januari 2015
Tahap II : Maret – April 2015
Tahap III : Juni – Juli 2015
Tahap IV : September - Oktober 2015
Persiapan
•Perumusan Kuesioner dan Pedoman
•Penyusunan Kuesioner dan Pedoman
•Penentuan dan Alokasi Sampel
•Persiapan Paket Entri Data
•Pelatihan Instruktur
•Pelatihan Pengolahan
Pelaksanaan
•Pelatihan Petugas
•Pelaksanaan di Lapangan
•Entri Data
•Pengiriman Hasil Entri Data
Penyelesaian •Pengolahan (tabulasi)
•Penyusunan Laporan Akhir
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 9
Tahap Waktu
Penyelesaian
Tahap I : Januari – Februari 2015
Tahap II : April – Mei 2015
Tahap III : Juli – Agustus 2015
Tahap IV : Oktober – November 2015
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 10
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 11
KUESIONER
3.1 Keterangan yang dikumpulkan
Keterangan yang dikumpulkan dirinci atas delapan blok, yaitu:
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
BLOK III. INFORMASI UMUM
BLOK IV. KETENAGAKERJAAN
BLOK V. PRODUKSI DAN PENDAPATAN
BLOK VI. CATATAN
3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner
a. Blok I. Pengenalan Tempat
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha.
Rincian 1. Tuliskan nama provinsi beserta kode dengan jelas dan benar.
Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota beserta kode dengan jelas dan benar.
Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan beserta kode dengan jelas dan benar.
Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa beserta kode dengan jelas dan benar.
b. Blok II. Keterangan Petugas
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas pencacah dan pemeriksa.
Rincian 5. Tuliskan nama petugas pencacah dan pemeriksa dengan jelas dan lengkap.
Rincian 6. Tuliskan tanggal pelaksanaan kegiatan pencacahan dan pemeriksaan dengan
format yang sesuai yaitu tanggal-bulan-tahun, contoh : 12-01-2015.
Rincian 7. Bubuhkan tandatangan pencacah dan pemeriksa dengan benar.
c. Blok III. Informasi Umum
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi umum mengenai periode data yang
dicakup dan keterangan perusahaan/pengusaha yang lengkap dan jelas seperti nama, alamat
dan nomor telepon/faksimili usaha. Kegiatan utama yang dilakukan perusahaan/pengusaha
juga terdapat di blok ini sehingga secara unik dapat diberi kode KBLI 2009 5 digit.
Rincian 8. Beri tanda centang (√) pada kotak sebelah kanan yang menyatakan periode data
3
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 12
yang dicakup.
Rincian 9. Tuliskan nama perusahaan/pengusaha dengan lengkap dan jelas. Jika tidak
memiliki nama perusahaan maka tuliskan nama pengusahanya. Contoh:
“Peternak ayam ras pedaging H. Usman”.
Rincian 10. Tuliskan alamat perusahaan/usaha dengan lengkap dan jelas.
Rincian 11. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan/usaha dengan benar.
Rincian 12. Tuliskan aktivitas perusahaan/usaha dari pendapatan utama perusahaan/usaha
tersebut dengan jelas dan lengkap. Selanjutnya pemeriksa akan mengisikan
kode KBLI 2009 5 digit. Contoh: Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging, maka
akan dikoding KBLI 2009 5 digitnya yaitu 01461.
d. Blok IV. Ketenagakerjaan
Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah tenaga kerja.
Rincian 13. Tuliskan jumlah orang yang bekerja diperusahaan/usaha selama periode data
yang dicakup. Jumlah tenaga kerja yang dicatat harus termasuk pemilik usaha.
Termasuk didalamnya tenaga kerja dibayar maupun tidak dibayar.
e. Blok V. Produksi dan Pendapatan
Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan nilai produksi/pendapatan yang
dihasilkan dalam satuan yang sudah ditentukan. Dalam laporan keuangan perusahaan,
pendapatan utama biasanya disebut dengan pendapatan usaha atau pendapatan
operasional.
Rincian 14a. Tuliskan produksi dengan jelas dan lengkap, satuan dari hasil produksi (satuan
produksi untuk barang galian dan air bersih dalam m3, ayam pedaging dalam
ekor, telur unggas dalam kg,es batu dalam batang/balok) dan hasil konversi
produk ke kode KBKI 2010. Untuk produksi, disediakan 4 (empat) baris
produk untuk mencatat jika perusahaan/usaha menghasilkan produksi lebih
dari 1 (satu) jenis output.
Pengisian KBKI 2010 berdasarkan aktivitas perusahaan/usaha dari pendapatan
utamanya yang sudah di konversi ke KBLI 2009 5 digit adalah sebagai beikut :
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 13
Tabel 3.1
Contoh Pasangan KBLI 2009 dan KBKI 2010 yang Sesuai
KBLI
2009
KBKI
2010 Keterangan KBKI 2012
01461 02151 Ayam
02330 Telur untuk ditetaskan
01462
02151 Ayam
02310 Telur ayam berkulit, segar
02330 Telur untuk ditetaskan
01464
02320 Telur dari burung lain berkulit, segar, Ytdl
02330 Telur untuk ditetaskan
02154 Bebek
36001 18000 Air alam
35302 17400 Es dan salju
08920 11050 Tanah gemuk
08101
15110 Batu sabak
15120 Marmer dan batu berkapur lainnya untuk monumen atau bangunan
15130 Granit dan batu lainnya untuk membuat monumen atau bangunan
08102 15200 Gips; anhidrit; fluks batu kapur; batu kapur dan batu yang mengandung kapur
lainnya, dari jenis yang digunakan untuk pembuatan kapur atau semen
08106 15200 Gips; anhidrit; fluks batu kapur; batu kapur dan batu yang mengandung kapur
lainnya, dari jenis yang digunakan untuk pembuatan kapur atau semen
08104 15310 Pasir alam
08103 15320 Batu kecil, gravel, batu pecah atau batu tumbuk, makadam; butir, keping dan
bubuk dari batuan
08993 15330 Bitumen dan aspal, alam; asphaltite dan batu karang mengandung aspal
08105 15400 Tanah liat
08912 16110 Kalsium fosfat alam, aluminium kalsium fosfat alam dan kapur fosfat
08919 16120 Pirit besi tak digongseng
08911 16190 Mineral kimia lainnya
08913 16190 Mineral kimia lainnya
08914 16190 Mineral kimia lainnya
08919 16190 Mineral kimia lainnya
08930 16200 Garam dan natrium klorida murni; air laut
08991 16310
Batu permata (termasuk intan, tetapi bukan intan industri) dan batu semi
permata, tidak dikerjakan atau dipotong secara sederhana atau dibentuk
secara kasar
08992 16320
Intan industri, tidak dikerjakan atau dipotong secara sederhana, dibelah atau
dipecah; batu apung; batu asah; korundum alam, garnet alam dan abrasive
alam lainnya
08102 16330 Kapur dan dolomite
08994 16390 Mineral lainnya ytdl
08999 16390 Mineral lainnya ytdl
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 14
Rincian 14b. Tuliskan penjualan/pendapatan dalam rupiah dari produk-produk yang
dihasilkan oleh perusahaan/usaha dan hasil konversi produk tersebut ke
KBKI 2010.
Rincian 14c. Tuliskan jumlah penjualan/pendapatan dalam rupiah dari perusahaan/usaha
selama periode data yang dicakup dari semua kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan/usaha.
f. Blok VI. Catatan
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu
disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan
permasalahan yang timbul selama melakukan tugas pencacahan dilapangan,seperti adanya
kejadian yang ekstrim yang dijumpai dilapangan dan sebagainya; serta tuliskan fenomena
atau alasan kenaikan/penurunan produksi, penjualan dan/atau tenaga kerja.
g. Lainnya
Di akhir kuesioner, dituliskan nama responden disertai dengan tanda tangan dan cap
perusahaan/usaha (jika tersedia). Sertakan pula keterangan mengenai BPS
Provinsi/Kabupaten/Kota (nama dan alamat yang dapat dihubungi oleh responden) jika
responden ingin bertanya seputar survei yang dilakukan.
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 15
PENJELASAN
4.1 Konsep dan Definisi
Konsep dan definisi adalah hal penting dalam memahami variabel yang ingin
ditangkap dan dipahami dalam suatu kegiatan. Beberapa konsep dan definisi penting dalam
SKTNP Barang 2015 adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan atau Usaha Industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan
kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa terletak pada suatu
bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri
mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
bertangggungjawab atas usaha tersebut.
b. Kegiatan utama adalah salah satu kegiatan dari perusahaan yang menghasilkan output
paling besar.
c. Kegiatan terbanyak yang dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu
terbanyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya
d. Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya pekerja/karyawan rata-rata perhari kerja baik
pekerja yang dibayar maupun pekerja yang tidak dibayar. Tenaga kerja terdiri dari
pekerja produksi dan pekerja lainnya. Pekerja Produksi adalah pekerja yang langsung
bekerja dalam proses produksi atau berhubungan dengan itu, termasuk pekerja yang
langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku
yang digunakan dan barang yang dihasilkan. Pekerja lainnya adalah pekerja yang
tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, pekerja ini biasanya sebagai
pekerja pendukung perusahaan, seperti manager (bukan produksi), kepala personalia,
sekretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dan lainnya.
e. Pendapatan meliputi upah dan gaji atas jam kerja atau pekerjaan yang telah
diselesaikan, upah lembur, semua bonus dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu
tidak bekerja, bonus yang dibayarkan tidak teratur, penghargaan; dan nilai
pembayaran sejenisnya. Terdapat dua komponen, yaitu:
1. untuk jam kerja biasa atau untuk pekerjaan yang telah diselesaikan.
2. untuk lembur, semua komponen pendapatan lainnya dikumpulkan secara agregat.
4
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 16
4.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Pengisian kuesioner SKTNP Barang 2015 haruslah sesuai dengan tata cara yang telah
dijelaskan di bab sebelumnya. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan
yaitu:
1. Perhatikan Pengisian KBLI 2009. Pemeriksa harus memastikan KBLI 2009 yang
dicantumkan adalah 5 digit misal untuk Ayam Ras Pedaging harus 01461, Telur
Ayam Ras adalah 01462, dan seterusnya. Untuk jenis kegiatan pertambangan dan
penggalian serta kegiatan produksi air bersih, KBLI 2009 yang dituliskan dalam
kuesioner diperkenankan 2 digit yaitu 08 dan 36.
2. Perhatikan Pengisian KBKI 2010. Pengisian KBKI 2010 adalah 5 digit sesuai
dengan contoh di bab sebelumnya di tabel contoh pasangan KBLI 2009 dan KBKI
2010 yang sesuai.
3. Perhatikan satuan produksi. Satuan produksi untuk barang galian dan air bersih
dalam m3, ayam pedaging dalam ekor, telur unggas dalam kg, dan es batu dalam
batang/balok.
4. Penggantian sampel harus atas persetujuan koordinator survei. Sampel yang akan
diganti harus memerhatikan ketentuan penggantian sampel. Sampel pengganti
tidak diperkenankan diluar KBLI 2009 yang telah ditentukan dalam alokasi sampel
kecuali sudah ada konfirmasi sebelumnya dengan BPS-RI.
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 17
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner SKTNP Barang 2015
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi – Lapangan Usaha Barang 18
Lanjutan
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 19
Lampiran 2. Form Penggantian Sampel
FORM PENGGANTIAN SAMPEL
SKTNP Barang 2015
Provinsi :
Kode Kabupaten/Kota KBLI 2009 Lama
Keterangan KBLI 2009 KBLI 2009 Baru
Keterangan KBLI 2009 Penjelasan
..........................,........2015
Kabid Nerwilis
Provinsi .........
.................................