7/23/2019 Standar Minimal Layanan ARV Puskesmas Jatim
http://slidepdf.com/reader/full/standar-minimal-layanan-arv-puskesmas-jatim 1/7
STANDAR
MINIMAL
LAYANAN
ARV
DI
PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN PROVINSI
JAWA
TIMUR
Jl.
A. Yani No.
118 Surabaya
Standar
Minimal Layanan
ARV
di Puskesmas
7/23/2019 Standar Minimal Layanan ARV Puskesmas Jatim
http://slidepdf.com/reader/full/standar-minimal-layanan-arv-puskesmas-jatim 2/7
KATA PENGANTAR
Kasus HIV-AIDS
yang
tercatat
di
Jawa
Timur
sampai dengan
bulan
Desember
2012, ditemukan kasus HIV
sebanyak 15.681
sedangkan
yang
AIDS sebanyak
6.900
orang.
Dengan demikian
Jawa
Timur
merupakan
salah satu
provinsi
dengan kasus AIDS terbanyak
kedua setelah
DKl.Dari
Jumlah AIDS
yang
ada, sebanyak 1.896
sudah
meninggal
(27Yo).
Kematian
ODHA
ni
pada
umumnya
disebabkan
mereka
terlambat
ditemukan
dan
sudah
masuk
pada
stadium lll
-
lV dengan
berbagai
lO
yang
menyertai,
disamping
adherence
yang
rendah
juga
stigma
social
yang
masih tinggi,
yang
menyebabkan mereka
kesulitan dalam mengakses
ARV.
Berdasarkan
laporan
yang
masuk
dari
29
Klinik CST
yang
aktif,
terdapat
14.441
yang
masuk
perawatan
HlV,
66
diantaranya memenuhi
sarat
medis untuk
mendapat
ART
(9.516).Dari
jumlah
ini
6.731
(71Yo)
pernah
mendapat
ART.
Penyusunan
Standar Minimal Layanan
ARV
di
Puskesmas ini
dimaksudkan antara
lain
untuk
memudahkan
ODHA
mendapatkan ART
yang pada
akhirnya diharapkan kualitas hidup
ODHA dapat
lebih
baik.
Dalam
pelaksanaannya,
layanan
ARV
di
Puskesmas
tentunya
disesuaikan
dengan kondisi
dan
perkembangan
yang
ada dan tetap berkoordinasi
dengan
RS Pengampu.
Akhirnya
kami
ucapkan
terimakasih
dan
penghargaan
bagi
semua
pihak
yang
terlibat
aktif dalam
penyusunan
Protap
Layanan
ARV
di
Puskesmas.
Saran
dan
kritik
membangun
sangat
kami harapkan,
demi
kesempurnaan
protap
ini.
Surabaya,
1
Mei 201
Kepala Dinas
DT.
HARSONO
tP. 19560703
198
Standar Minimal Layanan ARV
di
Puskesmas
7/23/2019 Standar Minimal Layanan ARV Puskesmas Jatim
http://slidepdf.com/reader/full/standar-minimal-layanan-arv-puskesmas-jatim 3/7
STANDAR MINIMAL
LAYANAN SATELIT ARV
DI
PUSKESMAS
I.
SDM :
1. Tenaga
yang
tersedia :
Dokter
umum,
PerawaUBidan, Petugas RR, Laboratorium,
dan
Farmasi
(Apoteker
/
Asisten).
2. Tenaga
pernah
dilatih:
a.
CST
(lMAl)
b.
HCT
(lfiS
dan
atau
PITC)
c, Lab
HIV
d. Rekam
medis
(lktisar
keperawatan, register
pra
ART
+
ART)
e,
Pengelolaan obat
ARV
II.
SARANA
1.
Tersedia form
pencatatan
dan
pelaporan (lkhtisar
keperawatan,
Kartu Pasien,
Register Pra ART
+
ART,Rujukan,
Register
Stok Obat, Skrining TB, Laporan
Bulanan,
Laporan Obat, Laporan Kohort)
2.
Ruang
penyimpanan
logistik
(ARV
dan Reagen) mengikuti ruang
penyimpanan
pada
umumnya
III.
TATALAKSANA
MEMULAI ARV
Pada prinsipnya
1
Puskesmas
satelit hanya
punya
1
RS
Pengampu
tetapi
RS
Pengampu
bisa
mempunyai lebih
dari 1
satelit.
Tahapan
untuk memulaiART :
1.
Tentukan
status
HlV.
a.
Tanyakan ke
pasien
apakah
mau meneruskan
perawatan
HIV
di
Puskesmas
atau mendapatkan
layanan
HIV
di
RS Pengampu lain.
b. Jika
pasien
mau melakukan
perawatan
HIV
di
puskesmas
lihat no.
2.
2. Tentukan
stadium
klinis
HIV
pasien,
dan
pasien
dirujuk ke
RS Pengampu
untuk
mendapatkan
Nomor
Resister
Nasional.
3.
Jika
pasien
tidak
mau dirujuk
ke RS
Pengampu,
Puskesmas
bisa
mendapatkan
Nomor
Register
Nasional dari RS
Pengampu
dan
petugas
Puskesmas
datang
ke
RS
Pengampu
dengan
membawa
formulir
terkait
per
bulan
(sebelum
tanggal
25).
Standar Minimal Layanan
ARV
di
Puskesmas
7/23/2019 Standar Minimal Layanan ARV Puskesmas Jatim
http://slidepdf.com/reader/full/standar-minimal-layanan-arv-puskesmas-jatim 4/7
4. Melakukan
pengkajian
kondisi
pasien.
a. Skrining
TB rutin,
b.
Bila ada
lO ringan, diatasidahulu
lO
nya.
5.
Pemeriksaan
penunjang
pra
ART
yang
diperlukan:
a.
Lab
penunjang
standar
(Darah
lengkap, Fungsi
Liver, Fungsi Ginjal)
b.
Jika
ditemukan
tersangka
TB, maka dilakukan
pemeriksaan
sputum
BTA
SPS
dan
thorax
foto
jika
hasil BTA
negatif
c. CD4
(kalau
tersedia)
6.
lnisiasiARV
dilakukan
di
RS,
setelah
memenuhi
syarat:
a.
Setelah
pasien
dinilai stabil oleh
RS Pengampu,
pasien
dirujuk balik
untuk
mengambil
ARV
di
Puskesmas satelit.
b.
Apabila
ada
masalah
dengan
pasien
ARV, pasien dirujuk kembali
ke
RS
Pengampu.
c.
Puskesmas
hanya
melayani obat
ARV
lini
pertama
(zidovudin,
stavudin,
tenofovir,
lamivudin,
nevirapin dan
efavirenz).
7. Kriteria Pasien
ODHA
yang
ditanganioleh
PKM.
Pasien
pria
dan
wanita dewasa
(di
atas
14
tahun). Jika
ada wanita
hamil, harus
dikonsultasikan
terlebih dahulu
ke
RS Pengampu.
8.
Puskesmas membuat
lkhtisar
Perawatan, mengisi register
pra
ART
dan ART,
membuat
laporan bulanan
sesuai SIHA, dan
laporan
obat
(register
pemberian
obat, stok obat,
regimen obat).
9.
Puskesmas mengirimkan
laporan bulanan, dan
laporan
bulanan
obat
(regimen
obat)
ke RS
Pengampu
setiap
bulan
maksimaltanggal25
tiap bulannya.
10.Jika
pasien yang
belum atau telah
mendapatkan
ARV
ingin
pindah
dari RS
lain
ke
Puskesmas
(proses
pelimpahan)
maka
prosedurnya
ada
proses pelimpahan
rujuk
keluar
dari
RS asal
ke
RS Pengampu dan setelah dinilai oleh
RS
Pengampu
stabil baru
pasien
dilimpahkan
ke Puskesmas satelit. Begitu
pula
sebaliknya
jika
ada
pasien
mau
pindah
dari Puskesmas
ke RS lain
berarti
RS
Pengampu membuatkan
surat
rujuk
keluar ke RS lain.
Standar
Minimal Layanan
ARV
di
Puskesmas
7/23/2019 Standar Minimal Layanan ARV Puskesmas Jatim
http://slidepdf.com/reader/full/standar-minimal-layanan-arv-puskesmas-jatim 5/7
lv.
11. Pasien
yang
datang
ke
Puskesmas tanpa membawa
surat rujuk
keluar
atau
surat
pindah
tapi
membawa kartu
pasien
atau
yang
tidak
mempunyai Nomor
Register Nasional
(disebut
pasien
transit), bisa dilayani
untuk kebutuhan obat
selama
maksimal
2 minggu sambil
diberitahu
proses perpindahan.
Jika
setelah
2
minggu,
puskesmas
tidak mendapatkan surat
pindah/surat
rujuk
keluar, maka
pasien
tidak
boleh mendapatkan
obat lagi
dari Puskesmas. Petugas
puskesmas
bisa secara
proaktif
menanyakan
RS lain
untuk memberikan surat
rujuk keluar.
PENGUATAN
JEJARING
Puskesmas bekerjasama
dengan LSMlkaderlkeluagal
dan
pihak
lain
akan
mengusahakan hal-hal sbb
:
a.
Pasien
yang
tinggal
di
wilayah tersebut
dan
mempunyai
KTP bisa
dibantu
untuk
pengurusan
Surat
Keterangan Miskin
(SKMy
Jamkesda/
Jamkesmasl
Dinsos
(T4-Tempat
Tinggal Tidak
Tetap)/ dan bentuk-bentuk
lainnya..
b.
Jika
pasien
tidak
mempunyai
KTP,
dan
tidak
berdomisili
di daerah tersebut,
maka Puskesmas
bisa
memulai inisiasi
ART dan
memberikan
terapi lnfeksi
Oportunistik
sederhana.
Untuk
tindakan
tersebut
Puskesmas
tetap
berkonsultasi dengan RS Pengampu, dan dirujuk
jika
ada lO
yang
berat.
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
Sistem
Pencatatan dan
Pelaporan Layanan
ARV di Puskesmas
tetap
mengacu
pada
Buku
Pedoman
Nasional
Monitoring
dan
Evaluasi Program
Pengendalian
HIV
dan AIDS
dan
Buku Pedoman
Nasional Manajemen
Program
HIV dan
AIDS
yang
diterbitkan
oleh
Kemenkes
tahun
2010. Untuk selanjutnya
sistem
pencatatan
dan
pelaporan
secara elektronik
menggunakan software
SIHA
(Sistem
lnformasi
HIV dan AIDS)
Petugas
RR,
adalah
petugas
Puskesmas
yang
telah
dilatih Pencatatan
dan
Pelaporan
yang
meliputi :
1. lhtisar Perawatan
2. Follow
Up
3.
Register
Pra ART
4. Register
ART
V.
Standar Minimal
Layanan
ARV
di
Puskesmas
7/23/2019 Standar Minimal Layanan ARV Puskesmas Jatim
http://slidepdf.com/reader/full/standar-minimal-layanan-arv-puskesmas-jatim 6/7
5. Register Pemberian
Obat
6.
Register
Stock Obat
Selanjutnya semua
pencatatan
tersebut diatas dilaporkan
ke RS
Pengampu
untuk
direkap sebagai laporan bulanan
utuh dari RS Pengampu
dan RS Pengampu
melaporkan ke Dinkes Provinsi
Jawa Timur
sebelum
tanggal 30 setiap
bulannya.
Standar
Minimal
Layanan ARV
di
Puskesmas
7/23/2019 Standar Minimal Layanan ARV Puskesmas Jatim
http://slidepdf.com/reader/full/standar-minimal-layanan-arv-puskesmas-jatim 7/7
Tim Penyusun
Layanan
Satelit
ARV
di
Puskesmas
Standar Minimal
Layanan ARV di Puskesmas