RKS Pembangunan RKB Page 1
A. SPESIFIKASI UMUM
1. LINGKUP PEKERJAAN
Bangunan yang dilaksanakan adalah Pembangunan 3 RKB SD Negeri
3 Ranto Peureulak (Pertamina) Kecamatan Ranto Peureulak.
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada Gambar
Rencana dan BQ yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Rencana Kerja
dan Syarat-syarat ini.
2. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya
2.1 Keppres No. 18 tahun 2003 beserta lampiran dan juknisnya
2.2 Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di
Indonesia atau Algemene voor warden de uitvoering bij aaneming van
openbare werken (AV) 1941
2.3 Peraturan Beton Bertulang Indonesia , SK SNI T-15. 1919.03
2.4 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
2.5 Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987
(SKBI-1.2.53.1987)
2.6 Ubin semen polos SNI 03-0028-1987
2.7 Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PPKI) NI 5
2.8 Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984
2.9 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987
2.10 Tata Cara Perencanaan Tanki Septick SNI 03-2398-1991
2.11 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
2.12 Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972
2.13 Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan NI. 10
2.14 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991
2.15 Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-
1991
2.16 Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990
RKS Pembangunan RKB Page 2
2.17 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemda setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan
Apabila penjelasan dalam RKS ini tidak sempurna atau belum lengkap
sebagaimana ketentuan dan syarat-syarat dalam peraturan diatas, maka
kontraktor wajib mengikuti ketentuan perturan-peraturan tersebut diatas
3. PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan
3.1.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
3.1.2 Bangsal kerja dan direksi keet/sewa
3.1.3 Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan
3.1.4 Pembuatan papan nama proyek
3.1.5 Pemasangan bouwplank
3.1.6 Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
3.2 Persyaratan Bahan
3.2.1 Untuk gudang dan bangsal kerja; digunakan rangka kayu, dinding
papan dan atap seng
3.2.2 Untuk Direksi Keet; digunakan bahan rangka kayu, dinding papan,
atap seng BJLS 020.
3.2.3 Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung air, air
harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam SK SNI T-
15.1919.03
3.2.4 Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan
triplek dicat putih
RKS Pembangunan RKB Page 3
3.2.5 Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti 5/7 dan papan
meranti ukuran 2/20 cm
3.2.6 Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak
dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat
Pedoman Pelaksanaan
3.3.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
Meliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk
pembongkaran akar-akar pohon yang diseluruh luas site (lokasi
pekerjaan), termasuk peralatan tanah/pembuatan terasering jika
diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang keluar lokasi
pekerjaan.
3.3.2 Bangsal Kerja dan Direksi Keet
Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang
dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus
dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
Untuk Direksi Keet dibuat dengan luas = 21 M2, dilengkapi mobiler
sederhana 1 meja tulis, 2 buah kursi duduk, 1 stel kursi tamu dan 1
lembar triplek tempat menempel gambar
3.3.3 Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air
terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah
disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang
cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat
yang tercantum dalam PBI 1971 NI. 2
3.3.4 Pemasangan Bouwplank
Tiang bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan
lurus pada sisi atasnya dipasang waterpass (timbang air) dengan
sudut-sudutnya harus siku
RKS Pembangunan RKB Page 4
B. SPESIFIKASI TEKNIS
4. PEKERJAAN TANAH/URUGAN
4.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah
harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah
pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu :
4.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran keliling
bangunan)
4.1.2 Timbunan kembali galian tanah pondasi
4.1.3 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran
termasuk pemadatannya
4.1.4 Peralatan tanah sekeliling bangunan
4.1.5 Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang
disyaratkan
4.2 Persyaratan Bahan
4.2.1 Untuk timbuanan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas
galian pondasi. Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan
pasir pasang kualitas baik
4.2.2 Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-
kotoran dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya
RKS Pembangunan RKB Page 5
4.3 Pedoman Pelaksanaan
4.3.1 Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui direksi.
Bentuk galian dilaksanakan sasuai ukuran yang tertera dalam
gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan,
kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih berfungsi,maka
kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada
instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya.
Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan
yang terjadi diakibatkan pekerjaan galian tersebut.
Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala,
maka kontraktor wajib melaporkannya pada Pemda setempat
4.3.2 Galian diluar bangunan untuk mendapat tinggi lantai yang
disyaratkan dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan
untuk mendapatkan kontur tanah yang disyaratkan dalam site plan.
4.3.3 Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan
dalam gambar, maka kontraktor harus mengisi kelebihan galian
tersebut dengan pasir urug.
4.3.4 Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran
air hujan, saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi
lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan
dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat
tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat, ditimbun dengan
lapisan berikutnya dan dipadatkan kebali seperti diatas. Demikian
seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi
tertutup kembali.
4.3.5 Pengurugan dengan tanah tiimbunan dibawah lantai dilakukan lapis
demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga
padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal
RKS Pembangunan RKB Page 6
10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap
lapis tersebut.
4.3.6 Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan.
Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air
hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk
pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas
kesempurnaan pengurugan dan pemadatan
4.3.7 Dibawah pondasi, dan dibawah saluran air diurug dengan pasir
pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan
5. PEKERJAAN PONDASI
5.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
5.1.1 Pondasi plat tapak beton bertulang
5.1.2 Pondasi cyclopen beton
5.2. Persyaratan Bahan
5.2.1 Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang
memenuhi persyaratan bahan yang diuraikan dalam pasal beton
bertulang. Campuran yang digunakan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
5.2.2 Untuk pekerjaan cyclopen beton, dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
+ 30 % batu koral φ 15 cm.
5.3 Pedoman Pelaksanaan
5.3.1 Sebuah pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran -
pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi
dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian
RKS Pembangunan RKB Page 7
5.3.2 Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm
dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang
aanstamping, untuk pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen
beton dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan
pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus
dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan
mengisi rongga-rongga batu kali tersebut, tebal lapisan dibuat sesuai
gambar detail pondasi
5.3.3 Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja
dan gambar detail. Campuran yang digunakan : plat tapak beton
adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Pondasi beton cyclopen dibuat dengan
adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr yang diisi 30 % batu kali
5.3.4 Untuk pondasi plat tapak beton bertulang pedoman pelaksanaan,
adukan dan pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton
bertulang
6. PEKERJAAN BETON BERTULANG
6.1 Lingkup Pekerjaan
Beton bertulang Mutu K - 200 dibuat untuk :
6.1.1 Sloof
6.1.2 Kolom-kolom induk
6.1.3 Kolom-kolom praktis
6.1.4 Ring balok dan balok lantai
6.1.5 Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai
dengan gambar rencana
RKS Pembangunan RKB Page 8
6.2 Bahan
6.2.1 Semen
Digunakan portland cement menurut NI-8 tahun 1972 dan
menurut standart Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi
Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972)
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam
satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai
bahan campuran
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari
tempat lembab agar semen tidak cepat mengeras . tempat
penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan
paling tinggi 2 meter. Setiap semen baru yang masuk harus
dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen
dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
6.2.2 Pasir beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam yang keras, bebas dari
bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi
komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syrat-syarat yang
tercantum dalam SK SNI T-15.1919.03.
6.2.3 Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan
dalam SK. SNI T-15.1919.03
Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua
jenis material tersebut tidak tercampur untyuk menjamin mutu
adukan dengan komposisi material yang tepat
6.2.4 Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,
asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum
RKS Pembangunan RKB Page 9
6.2.5 Besi beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24
(tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2)
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepasa dan lainnya.
Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak
boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang
Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam
keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai gambar dan harus diminta persetujuan direksi terlebih
dahulu
Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, akan dapat dilakukan
penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan : harus
ada persetujuan dari direksi
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut
tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan
oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab pemborong
6.2.6 Cetakan dan acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu
baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran
dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar
rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus
memenuhi ketentuan-ketentuan didalam SK SNI T-15.1919.03
6.2.7 Mutu beton
Mutu beton yang digunakan adalah perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
RKS Pembangunan RKB Page 10
6.3 Pedoman Pelaksanaan
6.3.1 Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, maka sebagai pedoman tetap
dipakai SK SNI T-15.1919.03
6.3.2 Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada direksi apabila
ada perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar
arsitektur
6.3.3 Adukan beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengangkutan ketempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi,
yaitu:
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara
beton yang sudah dicor, dan yang akan dicor,dan nilai slump
untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi SK SNI T-
15.1919.03
6.3.4 Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang
berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai
ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan
berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus
sudah dicabut pada saat beton di cor
Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat
penghentiannya harus disetujui oleh Direksi untuk melanjutkan
bagian yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras
harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom,
adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari
1,5 m
RKS Pembangunan RKB Page 11
6.3.5 Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan
kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk
keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah
sebagai penutup beton
Hasil pekerjaan yang tidak baik seperti sarang kerikil,
permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya
pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak
memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau
seluruhnya menurut perintah direksi. Untuk selanjutnya diganti
atau diperbaiki segera atas resiko pemborong
7. PEKERJAAN DINDING
7.1 Lingkup Pekerjaan
Dinding Bata
Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh
pembatas ruangan,bagian saluran keliling emperan bangunan, septictank,
dan pagar, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar
detail.
7.2 Persyaratan bahan
7.2.1 Bata
Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut NI 10 dengan
bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang,
bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak
menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah
dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang
dibakar pada suhu yang cukup tiggi hingga tidak hancur bila
terendam air
RKS Pembangunan RKB Page 12
7.2.2 Pasir
Harus terdiri dari butir-butir tajam dan keras,butir-butir harus
bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca,
seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi
5 % berat
7.2.3 Semen dan air
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut mengikuti persyaratan
yang digariskan pada beton bertulang
7.3 Pedoman Pelaksanaan
7.3.1 Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan yaitu :
Pasangan kedap air (1Pc : 2 Ps)
semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm
diatas lantai
Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air
tersebut
7.3.2 Persyaratan adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak
kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus
dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat
campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak
habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan
adukan baru
7.3.3 Pengukuran (uit-zet) harus dilkukan oleh kontraktor secara teliti dan
sesuai gambar dengan syarat :
semua pasangan dinding harus rata (horizontal) dan pengukuran
harus dilakukan dengan benang
Pengukuran pasanganbenang atara satu kali menaikkan benang
tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah
selesai
RKS Pembangunan RKB Page 13
7.3.4 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus
berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan
digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan sudut
7.3.5 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tegak bergigi untuk menghindari retak
dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi
kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal
dinding
7.3.6 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam
dinding, harus dibuat pahatan secucupnya pada pasangan bata
(sebelum diplaster). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa alat.
Harus ditutup dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara
sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plasteran seluruh
bidang tembok
7.3.7 dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu
hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas
dari tembok dengan suatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding
yang telah terpasang harus diberi prawatan dengan cara
membasahinya secara terus-menerus paling sedikit 7 hari setelah
pemasangannya.
8. PEKERJAAN PLASTERAN
8.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plasteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton
bertulang, saluran keliling bangunan.
8.2 Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan
dalam pasal beton bertulang
RKS Pembangunan RKB Page 14
8.3. Pedoman Pelaksanaan
8.3.1 Sebelum plasteran dilakukan maka
Dinding dibersihkan dari semua kotoran
dinding dibasahi dengan air
Semua siar permukaan batu bata dikorek sedalam 0,5 cm
Permukaan beton yang akan diplaster dibuat kasar agar bahan
plasteran dapat merekat dengan baik
8.3.2 Adukan plasteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc :
2 Ps, sedangkan plasteran bata lainnya dipergunakan campuran 1
Pc : 4 Ps
8.3.3 Ketebalan plasteran pada semua bidang permukaan harus sama
tebalnya dan tidak diperbolehkan plasteran terlalu tipis dan
plasteran terlalu tebal. Ketebalan berkisar antara 1,00 cm sampai
1,50 cm. Untuk mencapai tebal plasteran yang rata sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar
kayu yang panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal
8.3.4 Bilamana terdapat bidang plasteran yang berombak harus
diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang
yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat
bongkaran berbentuk segi empat) dan plasteran baru harus rata
dengan sekitarnya
8.3.5 Semua bidang plasteran harus dipelihara kelembabannya selama
seminggu sejak permulaan plasteran
8.3.6 Pekerjaan plasteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan
penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik
terpasang
RKS Pembangunan RKB Page 15
9. PEKERJAAN LANTAI
9.1 Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, KM/WC.
Pekerjaan lantai terdiri dari
9.1.1 Lantai keramik 40 x 40 untuk semua ruangan
9.2 Bahan yang digunakan
Keramik yang berkualitas baik ( Merek Ikat )
9.3 Pedoman Pelaksanaan
9.3.1 Dasar lantai
Untuk semua lantai dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan
dipadatkan
9.3.2 Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, kontraktor harus memeriksa semua
pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang
harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai
dimulai
9.3.3 Adukan
Adukan untuk keramik 1 PC : 3 PS
Untuk lantai beton 1 PC : 3 PS : 5 KR
9.3.4 Pemasangan
Lantai beton dipasang dengan ketebalan 5 cm. Adukan perekat
lantai dipakai 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dan spesi beton tebal 3 cm 1 : 3
sebelum pemasangan keramik pada semua ruangan
Perekatan antara perekat dengan keramik setelah selesai
pemasangan harus dibersihkan dengan menggunakan kain lap
basah
RKS Pembangunan RKB Page 16
Adukan perekat untuk lantai harus betul betul padat/penuh
agar tidak terdapat rongga-rongga dibawah keramik yang dapat
melemahkan konstruksi. Sambungan antara keramik dengan
keramik harus sama lebarnya, lurus dan harus diisi dengan air
semen yang warnanya sesuai dengan warna keramik. Hasil
pasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan waterpass
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak,noda dan
cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat lantai, maka bagian
cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar
dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya
10. PEKERJAAN KAYU
10.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-
alat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai
dilaksanakan. Bagian pekerjaannya adalah
10.1.1 Pekerjaan kozen pintu dan jendela
10.1.2 Daun pintu/jendela dan ventilasi
10.1.3 Lesplank, papan talang dan riuter
10.2 Persyaratan Bahan
10.2.1 Untuk rangka kuda-kuda baja Zingkalum C 75
10.2.2 Untuk semua kozen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela,
lesplank papan dan talang dan papan ruiter digunakan klas II
kulitas terbaik
10.2.3 Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran
terpasang. Kayu harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus
dan tidak cacat/bermata
RKS Pembangunan RKB Page 17
10.3 Pedoman Pelaksanaan
10.3.1 Kuda-kuda Baja Ringan
Baja Ringan C 75 harus dibuat sesuai gambar detail, untuk
ukuran maupun cara penyambunggannya
Sambungan harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian
dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam
SK-SNI-5-10-1990-F
10.3.2 Kuda-kuda Kayu
Kuda-kuda kayu dibuat sesuai gambar ukuran maupun cara
penyambungannya
Setiap sambungan harus memakai kayu klas yang ukurannya
sama dengan kayu kuda-kuda, pada sambungan diperbuat
dengan baut
10.3.3 Kozen pintu dan jendela
Ukuran kayu untuk kozen pintu adalah 5/13 cm (ukuran
setelah jadi dibuat)
Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak langgar, ikatan
perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang
sebelumnya bidang sambungan ini harus dilumuri dengan
lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik
setiap kozen pintu harus dilengkapi angker minimal 3 buah
untuk kiri kanan kozen yang melekat ketembok. Untuk kozen
jendela 2 buah kiri kanan kozen yang melekat ketembok.
Khusus untuk kozen pintu dibawah kozen dilengkapi dengan
dork yang diangker kedalam neut beton
Semua bidang kozen yang bersinggungan dengan
dinding/beton dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang
tersebut diawetkan dengan cat meni 2 (dua) kali
RKS Pembangunan RKB Page 18
10.3.4 Daun pintu/jendela dan ventilasi
Daun pintu panil petak 8 (delapan) atau sesuai gambar dibuat
dengan kayu meranti batu kualitas baik, dan diisyaratkan
agar kontraktor membeli langsung pada toko dengan kualitas
rumah tinggal (bukan kualitas bangunan yang diborongkan).
Tidak dibenarkan kontraktor membuat sendiri dilapangan
pekerjaan
Apabila menurut penilaian pengawas pemasangan tidak rapi,
pengawas berhak menolak daun pintu tersebut
Ventilasi jalusi
10.3.5 Lesplank dibuat dari papan lebar sesuai gambar. Pemasangannya
dipakukan langsung gording. Pemasangan harus rapi dan lurus.
Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian
tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban
kontraktor
10.3.6 Untuk semua daun pintu dan daun jendela digunakan kayu klas
II kualitas terbaik
10.3.7 Untuk papan lesplank digunakan papan klas II kualitas terbaik
11. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
11.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup langit-langit pada seluruh
bangunan, dan emperan keliling bangunan. Termasuk dalam lingkup
pekerjaan ini adalah semua pekerjaan rangka langit-langit dan lis langit-
langit ukuran 1/3 cm penggantung tiang galang plafond asbes.
11.2 Persyaratan bahan
11.2.1 Rangka langit-langit induk dipakai kayu klas II ukuran 5/7 cm
kualitas baik. Rangka pembagi digunakankayu klas II ukuran 5/7
cm.
RKS Pembangunan RKB Page 19
11.2.2 Untuk langit-langit bagian dalam dan emperan keliling bangunan
digunakan plafond asbes Atrisco ukuran 1 m x 1 m produksi
dalam negeri kualitas terbaik
11.3 Pedoman Pelaksanaan
11.3.1 Rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang
dipakukan pada kuda-kuda. Rangka ini kemudian dipakai
penggantung dari papan kualitas terbaik ke gapit penggantung.
setelah rangka induk terpasang, dilanjutkan pemasangan rangka
pembagi dari kayu meranti ukuran 5/7
11.3.2 Pemasangan rangka ini harus rapi dan water pass. Pelaksana
bertanggung jawab atas kerapian pemasangan rangka ini
11.3.3 Asbes dipasang pada rangka ini, dengan memakukannya
menggunakan paku eternit. Hasil akhir harus waterpass.
11.3.4 Sambungan antar asbes dipasang lat kayu klas II dengan ukuran
1/3 cm, pada bagian pinggir yang berhubungan dengan dinding
dipasang profil
12. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
12.1 Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap
bangunan
12.2 Bahan Yang Digunakan
12.2.1 Untuk atap digunakan bahan seng genteng metal 0,30
12.2.2 Bubungan seng genteng metal 0,30
12.2.3 Dengan warna merah hati
RKS Pembangunan RKB Page 20
12.3 Penyimpanan
Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak berhubungan
dengan tanah, semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang beratap
(ruangan yang tertutup). Apabila diletakkan pada daerah yang
terbuka/tidak tertutup, maka konsekwensinya adalah atap tersebut akan
menjadi flat-flat water stain (cacat air)
12.4 Pembersihan
Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap,paku, rivet dan kotoran
lain harus dibersihkan dari atap, talang selama pekerjaan berlangsung
dan pada akhir pekerjaan setiap harinya. Korosi dan kemungkinan
kerusakan pada lapisan zinc dapat terjadi ketika besi atau bahan dasar
tembaga dibiarkan tinggal dan tetap berhubungan dengan galvalume
pada keadaan lembab
Korosi tidak hanya akan menimbulkan noda buruk tetapi juga akan
melemahkan daya tahan zinc karena daya pelindung normalnya rusak
12.5 Pedoman Pelaksanaan
12.5.1 Perletakan lembaran atap yang pertama harus dipasang
berlawanan arah angin. Maksud dari berlawanan arah angin
adalah tepi gelombang yang mempunyai kaki atap harus dipasang
berlawanan arah angin, kemudian baru ditimpa dengan atap yang
tepi gelombang yang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh
lembaran-lembaran yang berikutnya.
12.5.2 Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembar atau lebih
tata peletakan/penyusunan atap selalu harus dipasang mulai
dengan pemasangan pada lajur bawah sehingga selesai baru
dilanjutkan kelajur atas.
12.5.3 Pelubang atap untuk penguncian Hook Bolt, Pakun ulir, hexagon
head (skrup-skrup) yang baik harus dibor dengan mesin bor atau
bor tangan dan tidak diperkenankan mempergunakan drip,
pahat,paku dan sejenisnya.
RKS Pembangunan RKB Page 21
12.5.4 Pemasangan hook bolt (paku pancing) paku ulir maupun skrup-
skrup pada atap harus selalu pada puncak gelombang dan
dikunci hingga puncak gelombang tersebut tidak dapat bergerak.
12.5.5 Sewaktu pemasangan dianjurkan agar tukang yang sedang
bekerja harus beralaskan papan yang dibuat seperti anak tangga
diletakkan diatas gording untuk menghindari atap diinjak
langsung yang dapat mengakibatkan atap tersebut rusak.
12.5.6 Tindisan antara satu lembaran bubungan dengan lembaran
bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik
12.5.7 Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga
tidak mengakibatkan kebocoran, apabila terjadi kebocoran setelah
pemasangannya, maka bagian yang bocor tesebut harus
dibongkar dan dipasang baru
13. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
13.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan pengantung dipasang pada semua daun pintu
dan jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin
13.2 Persyaratan bahan
13.2.1 Engsel-engsel pintu dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon
ukuran 4 inchi atau yang setara
13.2.2 Engsel-engsel jendela dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon
ukuran 3 inchi atau yang setara
13.2.3 Kunci pintu dipasang sekualitas merek yalee 2 (dua) slaag (dua
kali putar)
13.2.4 Grendel (sloot) merek hero atau sekualitas
RKS Pembangunan RKB Page 22
13.2.5 tarikan jendela dan hak angin produksi dalam negeri berkualitas
terbaik
13.3 Pedoman Pelaksanaan
13.3.1 Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag balzano,
yang berkualitas baik (Setara)
13.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu.
Engsel jendela dipasang 2 (dua) buah setiap daun jendela.
Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak
dibenarkan melengketkan engsel kepintu dan kekosen dengan
menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan
memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan
menempel kuat kekayu yang dipasang
13.3.3 Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang kontraktor wajib
memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan
persetujuan Direksi atau Pemberi tugas
13.3.4 Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai
dengan yang disyaratkan, maka direksi berhak untuk menyuruh
bongkar kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan
atas biaya kontraktor
13.3.5 Grendel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun
jendela. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik.
Untuk melengketkan alat tersebut kedaun jendela harus
menggunakan mur seperti tersebut pada ayat 13.3.2 pasal ini
14. PEKERJAAN LISTRIK
14.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan intlasi listrik meliputi pemasangan seluruh instalasi didalam
bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari unit bangunan lainnya
RKS Pembangunan RKB Page 23
dilokasi tersebut penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC,
tiang listrik, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu
dan stop kontak yang harus dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera
dalam gambar. Titik lampu dan stop kontak mengandung maksud tempat
mata lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang
diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut
14.2 Bahan Yang Digunakan
14.2.1 Kabel NYWGBY
Kabel dengan 4 inti
Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti
Lapisan metal yang menyelubungi secara keseluruhan earting conductor
14.2.2 Kabel NYM
Kabel dengan 3 inti untuk 1 pass
inti coper dibungkus dengan isolasi PVS
Isolasi 2 Lapis menyelubungi inti
14.2.3 Kabel NYA
Isolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5
mm, kawat BC, kawat tembaga yang telanjang
14.2.4 Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik
14.2.5 Bola lampu pijar, SL dan armaturnya adalah produksi nasional
merk Philips, Toshiba, Tungsram atau yang sekualitas, dengan
syarat-syarat berikut
Fitting duduk merek brocco
14.2.6 Panel Box yang dilengkapi fuse,switch untuk pembagian group
pemasangan instalasi listrik, produksi dalam negeri (nasional)
atau sekualitas, dengan arde (penatahan) dari kabel B.C
Macam-macam switch/outlet yang digunakan untuk tegangan
220 volt adalah
Outlet/stop kontak merek brocco (general purpose Outlet)
Pole : phase + neutral + earth
RKS Pembangunan RKB Page 24
Tegangan : 220 VOLT, 3 Pass
Rating arus : 63 KVA
Type : Pemasangan sistem tanam
bahan : ebonit warna putih
Plug dan socket 3 phase untuk power
Pole : phase + neutral + earth
Tegangan : 220 VOLT, 3 Pass
Rating arus : 63 KVA
Proteksi : soket dengan tutup plug locking
Type : Pemasangan diluar diberi landasan kayu
bahan : ebonit warna putih
14.3 Penggunaan
14.3.1 Kabel NFGBY dipergunakan sebagai penghubung antara main
panel digardu induk kedistribution panel ditiap-tiap bangunan.
Diluar bangunan dipasang sebagai kabel tanah dengan
memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku
14.3.2 Kabel NYM dipergunakan sebgai kabel instalasi penerangan
didalam dinding
14.3.3 Kabel NYA dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan
14.3.4 Grounding
Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC =
bare Copper Conductore)
Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal
berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming
feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2
Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis
minimum berdiameter 1 ½ “ dijung pipa tersebut diberi/dipasang
RKS Pembangunan RKB Page 25
copper road sepanjang 0,5 m. elektroda pentanahan yang
dipantek dalam tanah minimal sedalam 12 m atau sampai
menyentuh permukaan air tanah
Nilai grounding sistem untuk panel-panel adalah maksimal 2
ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut-
turut.
14.4 Pedoman Pelaksanaan
14.4.1 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titk lampu/stop kontak
serta jenis lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan
gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa pipa
listrik pada dinding maupun beton harus ditanam dan penarikan
kabel diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak
1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut
dimasukkan dalam pipa PVC.
14.4.2 Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan atau
komponen-komponennya harus disesuaikan dengan sistem
tegangan lokal 220 volt. Daya yang digunakan ampere untuk
seluruh ruangan
14.4.3 Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi,
pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalatur) yang telah
memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur
yang masih berlaku dari PLN. Pemborong tetap bertanggung jawab
penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap
digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN
14.4.4 Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban
penuh selama 1 x 24 jam secara terus menerus. Semua biaya
yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor
RKS Pembangunan RKB Page 26
15. PENGECATAN
15.1 Lingkup Pekerjaan
15.1.1 Meni kayu untuk bidang kosen yang melekat ketembok dan
sambungan
15.1.2 Cat kayu untuk bidang kayu kosen yang nampak, daun pintu
panel dan ventilasi kayu, lesplank dan list profil keliling
15.1.3 Cat tembok untuk dinding yang diplaster, bidang beton dan
plafond
15.2 Bahan Yang Digunakan
15.2.1 Meni kayu dan besi sekualitas kuda terbang, platon atau ftalit
15.2.2 Cat kayu sekualitas kuda terbang,platon atau alvian
15.2.3 Cat tembok sekualitas kuda terbang, polymix, vinilex, platon
15.2.4 Plamur dinding sekualitas kuda terbang, polymix, vinilex, platon
15.3 Pedoman Pelaksanaan
15.3.1 Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond
15.3.2 Pekerjaan meni, harus betul-betul rata, berwarna sama,
pengecatan minimal 2 (dua) kali
15.3.3 Pengecatan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan
urutan pekerjaan sebagai berikut
2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar
1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu
Penghalusan dengan amplas
Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali
RKS Pembangunan RKB Page 27
15.3.4 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai
berikut
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan
halus kemudian dilap hingga bersih
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan
dilap dengan kain kering
Pengecatan dengan cat tembok harus menghasilkan warna
yang sama rata tidak belang-belang
15.3.5 Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut
Membersihkan bidang plafon yang akan dicat
mengecat plafon 2 kali merata dan tidak belang-belang
15.3.6 Warna yang digunakan sesuai petunjuk direksi
16. PEKERJAAN FINISHING
16.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor wajib membongkar
gudang, bangsal kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran
bekas yang ada dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima
dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih dan rapi
16.2 Pembayaran
Pembayaran dilakukan berdasarkan lumpsum yang ditawar kontraktor
untuk mengurus perizinan yang ditentukan pemerintah
Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat
yang timbul atas kesalahan kontraktor sehingga mengakibatkan
penambahan volume dan biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai
pembayaran tambahan.
RKS Pembangunan RKB Page 28
17. PEKERJAAN LAIN-LAIN
17.1 Lingkup pekerjaannya adalah pekerjaan ADM/Dokumentasi, biaya
keamanan jaga malam, P3K. penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan
ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan
ADM proyek berupa
(i) Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan
segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut
dalam kontrak
(ii) Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yangtelah
dilaksankan dan jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK
untuk keperluan sewaktu-waktu diserahkan
(iii) Dokumen foto
KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto sebelum
pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap
tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah
pengambilan dan tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun
secara rapi dan diketahui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK
Syarat-syarat foto dokumentasi
a) tiap unit bangunan diambil dari empat arah
b) gambar menyeluruh pandangan dari empat arah
c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada
sudut pengambilan tersebut pada butir (a)
Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK
melalui DIREKSI PEKERJAAN rangkap lima
Biaya dokumen merupakan tanggung jawab kontraktor, foto-foto
tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan
pembayaran angsuran.
17.2 KONTRAKTOR harus menyerahkan kepada PEMILIK as built drawing
As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan
dilapangan yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima
pekerjaan untuk pertama kali.
RKS Pembangunan RKB Page 29
17.3 Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran
penawaran kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua
kebutuhan kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik
dan sempurna
17.4 Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang
ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapat hasil akhir yang
sempurna maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh kontraktor
atas perintah tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran
17.5 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati
oleh kontraktor dan Kuasa Pengguna Anggaran dalam melaksanakan
pekerjaan ini
Menyetujui, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur
BUSTAMI, Spd. M,Si Nip.19790505 200312 1 007
Langsa, Februari 2013 Konsultan Perencana
CV. Mitra Karya Consultant
ISKANDAR, ST Kuasa Direktur
Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Aceh Timur
ABDUL MUNIR, SE. M.Ap Pembina Utama Muda /Nip. 19620301 198603 1 002