PUSAT PENELITIAN SUMBER DAYA REGIONAL
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
LAPORAN KINERJA
PUSAT PENELITIAN SUMBER DAYA REGIONAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2018
LAPORAN KINERJA
PUSAT PENELITIAN SUMBER DAYA REGIONAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2018
Penanggungjawab : Dr. Ganewati Wuryandari, M.A
Penulis : 1. Gusnelly, S.H., M.Si
2. Suribidari, S.S. MA
3. Lamijo, M.Phil
4. Wabilia Husna. S.S
Foto Kegiatan
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------- 1 RINGKASAN EKSEKUTIF ------------------------------------------------------------------ 3 BAB I PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------------- 7
1.1. Pengantar ------------------------------------------------------------------------- 7 1.2. Kondisi Umum Organisasi ----------------------------------------------------- 8
1.2.1. Struktur Organisasi dan Sumber Daya ------------------------- 10 1.3. Permasalahan Utama (Strategic Issues) ----------------------------------- 14 1.3.1. Sumber Daya Manusia dan Permasalahannya ---------------- 14 1.3.2. Pengelolaan Keuangan dan Persoalannya --------------------- 27 1.3.2.1 Anggaran DIPA ------------------------------------------- 27 1.4. Sarana dan Prasarana --------------------------------------------------------- 31 1.5. Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan --------------------------------- 31 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ------------------------------- 33 2.1. Kondisi Umum ------------------------------------------------------------------ 33 2.2. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 -------------------------------------- 35 2.2.1. Visi dan Misi Kedeputian IPSK-LIPI ----------------------------- 35 2.2.2. Visi, Misi, serta Tugas dan Fungsi P2SDR-LIPI --------------- 37 2.2.3. Tujuan dan Sasaran ------------------------------------------------ 39 2.2.3.1 Tujuan ------------------------------------------------------ 39 2.2.3.2. Sasaran ---------------------------------------------------- 39 2.3. Arah Kebijakan P2SDR-LIPI ------------------------------------------------- 41 2.3.1. Kebijakan Bidang Penelitian ------------------------------------- 41 2.3.2. Kebijakan Kegiatan Pengembangan Kelembagaan ---------- 42 2.4. Strategi --------------------------------------------------------------------------- 45 2.4.1. Strategi Pengelolaan Lembaga ----------------------------------- 46 2.4.2. Strategi Peningkatan Kinerja ------------------------------------- 51 2.4.3.Strategi Kegiatan Penelitian -------------------------------------- 51 2.5. Program dan Kegiatan -------------------------------------------------------- 55 2.5.1. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek --------------- 56 2.6. Penempatan Kinerja Tahun 2018 ------------------------------------------ 62 2.6.1. Rencana Kerja dan Target Capaian Tahun 2018 ------------- 89 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ---------------------------------------------------- 95 3.1. Capaian Kinerja Organisasi -------------------------------------------------- 95 3.1.1. Akuntabilitas Kinerja ---------------------------------------------- 96 3.1.2. Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2018 ------------------ 100 3.1.3. Evaluasi Capaian Renstra 2015-2019 ------------------------ 124 3.1.4. Analisis Penunjang Keberhasilan Program ------------------ 127 3.2. Realisasi Anggaran ----------------------------------------------------------- 129 BAB IV PENUTUP ------------------------------------------------------------------------ 138
ii
LAMPIRAN 1 ------------------------------------------------------------------------------ 143
iii
DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Peneliti P2SDR Berdasarkan Kelompok Umur dan Golongan
Tahun 2017 dan 2018 ----------------------------------------------------- 20 Tabel 1.2. Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional Tahun 2017 dan 2018 ----------------------------------------------------- 21 Tabel 1.3. Jumlah Pegawai yang Sedang Tugas Belajar/Ijin Belajar
di Dalam dan di Luar Negeri --------------------------------------------- 24 Tabel 1.4. Nama Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN)
di P2SDR Tahun 2018------------------------------------------------------ 26 Tabel 1.5. Anggaran Kegiatan Penelitian Sumber Daya Regional
P2SDR-LIPI (dua sub output) Tahun 2018 ---------------------------- 28 Tabel 1.6. Anggaran Pengembangan Kelembagaan
P2SDR LIPI 2018 ----------------------------------------------------------- 29 Tabel 1.7. Struktur Anggaran DIPA P2SDR - LIPI Tahun 2018 ----------------- 30 Tabel 2.1. Kegiatan In-House Training (IHT) P2SDR-LIPI
Tahun 2018 ------------------------------------------------------------------ 49 Tabel 2.2. Matriks Rencana Strategis P2SDR-LIPI 2015-2019 ----------------- 63 Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ------------------------------------------ 90 Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Kinerja Pusat Penelitian Sumber Daya
Regional Tahun 2018 ------------------------------------------------------ 96 Tabel 3.2. Capaian pada Meningkatnya Kontribusi LIPI Terhadap
Daya Saing Bangsa Berbasis Hasil Penelitian ----------------------- 101 Tabel 3.3. Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada
Sasaran Strategis 2 ------------------------------------------------------- 103 Tabel 3.4. Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada
Sasaran Strategis 3 ------------------------------------------------------- 104 Tabel 3.5. Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada
Sasaran Strategis 4 ------------------------------------------------------- 105 Tabel 3.6. Jenis Kerjasama Tanpa MoU yang Dihasilkan
di Tahun 2018 ------------------------------------------------------------- 107 Tabel 3.7. Jenis Kerjasama dengan MoU yang Dihasilkan
di Tahun 2018 ------------------------------------------------------------- 109 Tabel 3.8. Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada
Sasaran Strategis 5 ------------------------------------------------------- 113 Tabel 3.9. Peneliti yang Menulis Artikel Ilmiah dalam
Beberapa Terbitan ------------------------------------------------------- 114 Tabel 3.10. Peneliti yang Menulis Artikel Ilmiah Internasional ---------------- 120 Tabel 3.11. Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada
Sasaran Strategis 6 ------------------------------------------------------- 121 Tabel 3.12. Nama Peneliti yang Memiliki Sitasi ----------------------------------- 123 Tabel 3.13. Evaluasi Capaian Kinerja P2SDR Tahun 2015-2019 -------------- 125 Tabel 3.14. Perincian Anggaran Kegiatan P2SDR 2018 ------------------------- 130 Tabel 3.15. Kegiatan Non DIPA Tahun Anggaran 2018 -------------------------- 132 Tabel 3.16. Struktur Anggaran DIPA P2SDR - LIPI Tahun 2018 --------------- 133 Tabel 3.17. Realisasi Anggaran DIPA Tahun Anggaran 2018 ------------------- 134 Tabel 3.18. Anggaran Kegiatan Penelitian Sumber Daya Regional
iv
P2SDR – LIPI (2 sub output) 2018 ------------------------------------ 135 Tabel 3.19. Rincian Realisasi Anggaran Sub Output Penelitian
Perkembangan Sirkulasi Global - P2SDR 2018 --------------------- 136 Tabel 3.20. Anggaran Pengembangan Kelembagaan
P2SDR LIPI 2018 ---------------------------------------------------------- 137 Tabel 3.21. Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran --------------------------- 137
v
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Struktur Organisasi P2SDR-LIPI ---------------------------------------- 12
Gambar 1.2. Perbandingan Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Peneliti
dan Non Peneliti Sejak Tahun 2016-2018 ---------------------------- 15
Gambar 1.3. Persentase Komposisi Peneliti dan Non Peneliti -------------------- 16
Gambar 1.4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Kategori Jabatan
Tahun 2018 ------------------------------------------------------------------ 16
Gambar 1.5. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2017 dan 2018 ----------------------------------------------------- 16
Gambar 1.6. Komposisi Non Peneliti Pendidikan Peneliti dan
Berdasarkan Jenis Kelamin ----------------------------------------------- 16
Gambar 1.7. Perbandingan Usia Peneliti dan Non Peneliti di P2SDR
Tahun 2018 ------------------------------------------------------------------ 19
Gambar 1.8. Komposisi Fungsional Peneliti 2018 ----------------------------------- 21
Gambar 1.9. Komposisi Jenjang Peneliti di Tahun 2017-2018--------------------- 22
Gambar 1.10. Persentase Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang Jabatan
Fungsional Tahun 2017-2018 ------------------------------------------- 22
Gambar 1.11. Jumlah Pegawai Tahun 2017 dan 2018 Berdasarkan Jabatan ---- 23
Gambar 3.1. Grafik Capaian Kinerja Organisasi Berdasarkan Indikator
Kinerja ------------------------------------------------------------------------ 99
Gambar 3.2. Perbandingan Realisasi Meningkatnya Kontribusi LIPI
Terhadap Daya Saing Bangsa Berbasis Hasil Penelitian
dari 2016-2018 ----------------------------------------------------------- 101
Gambar 3.3. Jumlah Jejaring dan Kerja Sama Ilmiah Nasional
dan Internasional --------------------------------------------------------- 106
Gambar 3.4. Jenis Kerja Sama yang Sudah Berjalan Sejak
Tahun 2016-2018 -------------------------------------------------------- 111
Gambar 3.5. Persentase Capaian Publikasi Nasional dan Internasional
2017-2018 ----------------------------------------------------------------- 113
Gambar 3.6. Akreditasi Jurnal Kajian Wilayah -------------------------------------- 129
Gambar 3.7. Perincian Anggaran Kegiatan P2SDR 2018 ------------------------- 130
Gambar 3.8. Anggaran DIPA P2SDR Sejak Tahun 2015-2018 ------------------- 131
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 1
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-Kedeputian Bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2SDR-
IPSK LIPI) tahun 2018 disusun sebagai bentuk pertanggung-jawaban atas berbagai
program kegiatan yang direncanakan dan telah dijalankan selama satu tahun anggaran
dari lima satker yang ada di bawah koordinasi Kedeputian IPSK. Tersusunnya LKj ini
menjadi media penyampaian pertanggungjawaban dan evaluasi atas pencapaian kinerja
satuan kerja selama satu tahun anggaran. Laporan Kinerja (LKj) secara umum
menjelaskan berbagai aktivitas penelitian dan kelembagaan berdasar perencanaan yang
disusun pada awal tahun anggaran 2018. Berdasarkan LKj 2018 kami berharap para
pihak dapat lebih memahami kondisi, aktivitas dan capaian serta kontribusi akademis
maupun rekomendasi dari civitas IPSK terhadap isu-isu sosial, ekonomi, politik dan
kependudukan yang terjadi.
Laporan Kinerja P2SDR 2018 terdiri dari empat bagian. Pertama, berisi tentang
kondisi umum, kedudukan, tugas, fungsi dan struktur organisasi P2SDR. Kedua,
penjelasan atas Rencana Strategis (Renstra) organisasi sebagai rujukan dan arah
kebijakan kegiatan penelitian dan non-penelitian, serta perencanaan dan Perjanjian
Kerja (PK) tahun 2018. Ketiga, menjelaskan capaian dari kegiatan penelitian dan non
penelitian serta analisis keberhasilan dan hambatan yang dihadapi. Keempat,
merupakan bagian penutup yang terdiri atas kesimpulan dan rekomendasi untuk
perbaikan kinerja lembaga kedepan.
Berdasarkan hasil refokusing P2SDR-LIPI, maka pada tahun 2017 terjadi
perubahan dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) organisasi. Oleh karena itu
dimulai pada tahun 2017 kemudian dilanjutkan di tahun 2018, telah ditetapkan 7
(tujuh) kegiatan Tolok Ukur Penelitian. Kegiatan penelitian tersebut dilakukan oleh 2
(dua) kelompok penelitian (Keltian) kewilayahan yang terdapat di P2SDR yaitu; 1).
Kelompok Penelitian Asia dan Pasifik yang terdiri atas 4 (empat) tolok ukur penelitian;
dan 2). Kelompok Penelitian Eropa dan Afrika yang terdiri atas 3 (tiga) tolok ukur
penelitian. Selain itu juga terdapat kegiatan lain di bidang penguatan kelembagaan.
Kami berharap Laporan Kinerja (LKj) ini dapat di gunakan sebagai bahan
monitoring dan evaluasi dari program yang direncanakan dan dijalankan oleh
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 2
organisasi (P2SDR). Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim PME, Pejabat
Struktural (Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Bidang Diseminasi dan Pengelolaan
Hasil Penelitian), dan tim Keuangan P2SDR yang telah berkoordinasi dengan sangat
baik hingga Laporan Kinerja ini dapat tersusun dan terselesaikan. Akhir kata, kami
ucapkan terima kasih kepada para peneliti dan seluruh staf P2SDR yang telah
membantu memberikan bahan dan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.
Harapan kami tersusunLaporan Kinerja (LKj) dapat bermanfaat bagi semua pihak baik
di lingkungan LIPI maupun di luar LIPI. Kritik dan saran terhadap Laporan Kinerja ini
senantiasa kami harapkan untuk menjadi masukan yang berharga bagi perbaikan
penyusunan laporan di tahun-tahun berikutnya.
Jakarta, 25 Februari 2019
Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-LIPI
Dr. Ganewati Wuryandari, MA
NIP. 196411301989032002
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
usat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR) sebagai satuan kerja di
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki tugas dan fungsi sesuai
dengan Surat Keputusan Kepala LIPI No.1151/M/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja LIPI, Pasal 274. Selain itu, P2SDR LIPI sebagai lembaga penelitian yang
menjadi bagian dari struktur keorganisasian di LIPI, yang dibentuk pada tanggal 5 Juni
2001 juga memiliki tanggungjawab terhadap terhadap rencana program yang telah
ditetapkan. Terkait dengan itu, salah satu bentuk tugas, fungsi, dan tanggung jawab
kelembagaan adalah menyusun Laporan Kinerja Tahun 2018.
Laporan Kinerja tahun 2018 yang disusun berdasarkan format Laporan Kinerja
LIPI menuangkan beragam informasi tentang perjanjian kinerja yang telah ditetapkan
serta capaian yang telah diperoleh, khususnya selama kurun waktu tahun 2018. Tahun
2018 merupakan tahun ke empat dari Renstra P2SDR periode 2015-2019. Kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh P2SDR pada dasarnya disesuaikan dengan visi dan
misi lembaga yang diarahkan selaras dengan program-program yang telah dicanangkan
dalam Renstra Implementatif P2SDR periode 2015-2019.
Secara praktis, Renstra Implementatif P2SDR ini memberikan ruang fleksibilitas,
khususnya dalam bidang penelitian. Fleksibilitas ini dimaksudkan untuk merespon
perkembangan atau tren yang muncul dan memerlukan pendekatan studi jangka
pendeknamun berorientasi ke masa depan, menfokuskan pada rekomendasi strategis
kepada pemerintah, bermanfaat untuk merencanakan perubahan di lingkungan yang
makin kompleks, dan mampu untuk selalu beradaptasi. Dengan adanya cakupan pada
Renstra Implementatif tersebut, penelitian tahunan P2SDR LIPI semakin memantapkan
diri menjadi lembaga yang strategis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mampu menjawab kepentingan para pemangku kepentingan
(stakeholders).
Mengacu pada Renstra implementatif lembaga, hasil kegiatan penelitian pada
tahun 2018 mengarah pada kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi
masyarakat (science for stakeholders), komunitas (science for community) dan juga
akademisi (science for science). Untuk itu upaya yang dilakukan adalah melalui
diseminasi hasil pengetahuan. Hal ini merupakan upaya menyebarluaskan hasil
P
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 4
penelitian, membangun konsep ataupun analisis mendalam atas sebuah teori ataupun
kajian ilmu sosial.
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, tahun 2018 Pusat
Penelitian Sumberdaya Regional LIPI menargetkan 9 sasaran strategis, dimana 6 dari
sasaran strategis merupakan uraian dari tugas lembaga sebagai pusat penelitian dan 3
target lainnya adalah merupakan rencana dari akuntabilitas keuangan. Dari 6 sasaran
strategis sebegai lembaga peneliian tersebut, hanya pada indikator publikasi buku ber
ISBN tercapai 80 %, berikutnya prosiding nasional tercapai 92 % dan publikasi buku
Internasional yang ditarget 1 buku belum tercapai. Untuk lebih jelas maka uraian
capaian kinerja masing-masing sasaran adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
belum tercapai semua, yaitu buku Ber ISBN.
b. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian tercapai dengan
baik, terutama untuk policy paper yang melebih target 350% atau 7 Policy Paper.
c. Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya
dan perlindungan lingkungan tahun 2018 tercapai 100%.
d. Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang
berkualitas dan saling menguntungkan telah tercapai melampaui target yaitu 271,4
% di tahun 2018
e. Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat belum
semua terpenuhi khususnya untuk publikasi Internasional.
f. Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia sudah
mendapatkan hasil capaian yang baik di tahun 2018.
Merujuk pada pengukuran sasaran kinerja tersebut, dari hasil analisis dan
evaluasi kinerja P2SDR tahun 2018, secara garis besar menunjukkan kinerja sebagai
berikut:
a. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh P2SDR tahun 2018 sebanyak 7 (tujuh)
Tolok Ukur (TU) dilakukan di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara (Vietnam),
Asia Timur (Jepang dan Tiongkok), Eropa (Prancis dan Belanda) dan Afrika
(Ethiopia) dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan jadwal. Kendala yang
dihadapi pada umumnya adalah terbatasnya anggaran penelitian yang diberikan
pemerintah. Akibatnya penelitian ilmu sosial yang semestinya dapat dilakukan lebih
lama, hanya dapat dijalankan selama kurang 12 hari. Bagi penelitian yang
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 5
perjalannya jauh (Eropa dan Afrika) sangat disayangkan waktu terbuang untuk
perjalanan saja sehingga masa untuk tinggal lebih lama di lokasi penelitian sangat
tidak mungkin. Biaya transportasi dan biaya akomodasi sangat mahal sehingga
harus memaksa peneliti pulang dengan ketidakpuasan dengan data yang diperoleh.
Setiap tahun persoalan ini selalu menjadi kendala karena mekanisme pembiayaan
perjalanan disamakan dengan pola perjalanan dinas pejabat negara, padahal
kegiatan penelitian yang dilakukan berbeda sama sekali dengan bentuk kegiatan
perjalanan dinas. Persoalan terkait soal anggaran penelitian ini menyebabkan: (1)
pengumpulan data lapangan tidak sesuai dengan informasi yang diharapkan karena
ruang gerak yang sangat terbatas; (2) tidak dapat membangun kerjasama penelitian
dengan pihak di luar negeri secara berkesinambungan karena singkatnya waktu
penelitian, sehingga komunikasi dilakukan dengan jarak jauh yang tidak cukup
efektif.
b. Selain kegiatan terkait penelitian, terdapat pula kegiatan kelembagaan yang
membantu berjalannya peran dan fungsi pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek). Peneliti maupun staf P2SDR aktif dalam melakukan kegiatan
pemasyarakatan Iptek dalam upaya mendorong perilaku sadar Iptek. Hal ini terlihat
dari semua kegiatan pemasyarakatan Iptek mampu melebihi target yang ditentukan
dengan capaian lebih dari 120 %.
c. Peneliti P2SDR juga berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) melalui berbagai kegiatan, seperti mengikuti
pertemuan yang diselenggarakan instansi di luar LIPI baik nasional maupun
internasional. Para peneliti cukup aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
pertemuan ilmiah, terlihat dari capaian keikutsertaan pada pertemuan ilmiah yang
melampaui target. Selain itu, P2SDR juga mengikuti pelaksanaan pertemuan ilmiah
nasional dan internasional, yang antara lain berupa lokakarya, seminar, dan
konferensi. Ada pula beberapa peneliti yang menempati posisi sebagai anggota
organisasi dan focal point bidang pengetahuan pada berbagai organisasi di luar
maupun di dalam negeri.
Meskipun banyak capaian yang telah diraih pada tahun 2018, P2SDR-LIPI masih
menghadapi tiga tantangan utama, yaitu sebagai berikut: (1) penguatkan dan
peningkatan penerbitan publikasi ilmiah terutama buku; (2) Peningkatan kemampuan
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 6
SDM dalam penulisan ilmiah internasional, (3) pengembangan dan penguatan kerja
sama dengan stakeholder terkait. Beberapa perbaikan lain yang juga perlu dilakukan
adalah meningkatkan jumlah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
jumlah staf lembaga yang mempunyai jabatan fungsional. Tantangan-tantangan
tersebut perlu dicarikan jalan keluarnya dan diselesaikan demi terwujudnya perbaikan
kinerja lembaga yang lebih baik.
Dengan anggaran yang relatif sangat terbatas, P2SDR LIPI berusaha melakukan
fungsi penelitian sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan yang sangat
dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat secara umum. Hampir seluruh kegiatan
telah mampu dicapai bahkan melampaui target yang ditetapkan. Kinerja organisasi di
masa akan datang akan akan terus diperbaiki untuk mendapatkan peningkatan
kapasitas perorangan dan lembaga (capacity building) melalui media promosi dan
sosialiasi hasil-hasil kajian penelitian lembaga.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 7
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan penjelasan umum organisasi yang mencakup tugas dan fungsi serta
kewenangan P2SDR-LIPI, struktur organisasi, sumber daya, dan permasalahan utama
yang dihadapi dalam menjalankan organisasi.
1.1 Pengantar
embaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan lembaga pemerintah
non kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden melalui Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Oleh karena
itu rangkaian kegiatan penelitian LIPI bertujuan untuk menciptakan terobosan,
penemuan dan pembaruan dalam bidang sosial dan kemanusiaan, ilmu pengetahuan
alam, kebumian, keteknikan dan pengukuran melalui serangkaian kegiatan penelitian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Eksistensi LIPI
saat ini diatur berdasarkan UU No. 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, yang
dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2013 tentang Perubahan
Ketujuh atas Keputusan Presiden No. 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian.
Sebagai lembaga pemerintah yang memiliki lingkup kegiatan pengembangan
ilmu pengetahuan, Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR) yang berada di
bawah Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan - Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (IPSK-LIPI) memiliki tugas dan tanggung jawab tidak saja
terkait dengan upaya memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada masyarakat
dan masukan kebijakan kepada institusi pemerintah, namun juga menjalankan
kewajiban memberikan laporan akuntabilitas kinerja P2SDR tahun 2018. Selama tahun
2018 P2SDR telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan sebagaimana tertuang
dalam peta rencana strategis P2SDR yang diterjemahkan dalam Penetapan Kinerja (PK
P2SDR) tahun 2018 yang terdiri dari 20 Indikator Kinerja Utama (IKU). Sehubungan
L
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 8
dengan itu dalam melihat manajemen organisasi yang ada dalam lingkup Kedeputian
Bidang IPSK-LIPI, maka diperlukan penjelasan atas berbagai hal yang telah dilakukan
baik terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi-monitoring kegiatan
satuan kerja P2SDR.
Akuntabilitas kinerja P2SDR sebagai instansi pemerintah dibawah Kedeputian
IPSK-LIPI merupakan bentuk luaran dari kegiatan tahun berjalan yang ikut berperan
dalam pencapaian visi Kedeputian Bidang IPSK - LIPI, yaitu “menjadi lembaga
penelitian berkelas dunia dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan
untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa dan masyarakat global”. Laporan kinerja
kegiatan P2SDR ini berorentasi pada hasil dan sekaligus menjadi suatu instrumen untuk
mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel, yang dapat beroperasi secara efisien,
efektif, transparan, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan tantangan
lingkungan. Dengan demikian, diharapkan tanggungjawab untuk memberikan manfaat
kepada publik dapat lebih terukur dan meningkat.
1.2. Kondisi Umum Organisasi
Berdasarkan Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja LIPI serta Keputusan Kepala LIPI Nomor 648a/M/2014 tentang
Nomenklatur Satuan Kerja di Lingkungan LIPI, maka Pusat Penelitian Sumber Daya
Regional – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2SDR-LIPI) ikut melaksanakan
tugas dan fungsinya melaksanakan kegiatan penelitian LIPI di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (IPSK-LIPI). P2SDR-LIPI terbentuk pada tanggal 5 Juni 2001
melalui Surat Keputusan Kepala LIPI No.1151/M/2001 Pasal 274. P2SDR didirikan
dengan maksud untuk melaksanakan dan memberi perhatian terhadap kajian bangsa-
bangsa lain yang bersifat interdisipliner, terpadu, dan komprehensif atas kajian-kajian
yang bersifat kewilayahan atau area studies.
Dalam perkembangannya, sejak terjadinya Refokusing tahun 2017, P2SDR ikut
melakukan perubahan dalam menjalankan berbagai program kegiatan penelitian yang
disesuaikan dengan Rencana Strategis tahun 2018 yaitu “Bergerak dalam Sirkulasi
Global: Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial di Asia, Eropa dan Afrika. Pusat
Penelitian Sumber Daya Regional menyadari bahwa sebagai lembaga penelitian
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 9
nasional yang mengkhususkan kajian mengenai negara lain dalam konteks situasi global
di Indonesia perlu kiranya penelitian dan memberi perhatian lebih besar pada proses-
proses transnasional yang terjadi dan bagaimana posisi Indonesia dalam situasi
tersebut. Oleh karenanya, pada tahun 2018 kegiatan-kegiatan penelitian senantiasa
berupaya untuk memperkuat kompetensi inti, mengarahkan, dan mengkoordinasikan
seluruh kegiatan penelitiannya hingga bisa dipergunakan sebagai acuan perumusan
kebijakan pemerintah serta bisa dimanfaatkan oleh stakeholders. Selain itu hasil
penelitian P2SDR juga diharapkan dapat menjadi pelajaran (lesson learned) bagi
Pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam mencari jalan untuk menemukan solusi-
solusi terhadap beragam persoalan yang muncul karena dampak globalisasi, terutama
yang berkaitan dengan masalah ketahanan sosial dan melemahnya identitas
kebudayaan nasional dan lokal. Pada tingkatan akademik, kajian-kajian P2SDR memiliki
fungsi untuk memberikan perspektif global bagi Indonesia dalam merespon persoalan
identitas dan ketahanan, serta memberikan perspektif ke-Indonesia-an dalam
merespon isu-isu identitas dan ketahanan sosial di kawasan yang diteliti.
Indikator pengukuran kinerja dari sasaran pertama ini adalah kegiatan jumlah
hasil penelitian yang dihasilkan dan jumlah pengguna jasa LIPI terhadap hasil penelitian
berupa publikasi ilmiah pada tingkat nasional dan internasional (buku, artikel buku,
artikel jurnal, prosiding), database tentang isu-isu identitas dan ketahanan sosial
masyarakat global, yang merupakan lesson learned dari bangsa lain sebagai dampak dari
globalisasi di kawasan. Selanjutnya, P2SDR juga berkontribusi pada sasaran strategis
LIPI yang ketiga, yaitu meningkatnya jejaring dan kerja sama ilmiah nasional dan
internasional yang berkualitas dan menguntungkan yang tercermin dalam indikator
kinerja kegiatan (IKK), yaitu: jumlah kerjasama nasional dan internasional. Oleh karena
itu, untuk mencapai hasil yang diharapkan maka pelaksanaan kegiatan P2SDR-LIPI
sangat bergantung pada ketersediaan sarana prasarana penelitian, seperti anggaran dan
peralatan pendukung termasuk komputer. Pada tahun 2018, P2SDR-LIPI mendapat
pagu awal DIPA sebesar Rp. 8.473.149.000 kemudian mendapat dana hibah sehingga
pagu akhir menjadi Rp 8.508.746.000. Selain kegiatan penelitian dari dana DIPA P2SDR,
peneliti juga mendapatkan dana kerjasama IPSK-LIPI dengan Bappenas dalam bentuk
swakelola yaitu Kegiatan Global Village, Kegiatan Prioritas Nasional (PN) yang dikelola
oleh beberapa satuan kerja di IPSK-LIPI.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 10
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 11
1.2.1. Struktur Organisasi dan Sumber Daya
Berbeda dengan pusat penelitian lainnya yang berada di bawah Kedeputian
IPSK-LIPI, fokus kajian di P2SDR-LIPI adalah tentang dinamika sosial, budaya, dan
ekonomi yang komprehensif dan komparatif, yang dilakukan melalui pendekatan lintas
disiplin keilmuan tentang kawasan Asia dan Pasifik, Eropa, dan Afrika. Tugas dan fungsi
dari P2SDR-LIPI secara formal mengacu pada ketentuan Pasal 321 dari Peraturan
Kepala (Perka) LIPI Nomor 1 Tahun 2014, yakni:
a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian di bidang sumber
daya regional.
b. Penelitian di bidang sumber daya regional.
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian di bidang sumber
daya regional.
d. Pelaksanaan urusan tata usaha.
Struktur organisasi Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-LIPI terdiri dari
Kepala Pusat Penelitian (Eselon II), dibantu oleh Kepala Bagian Tata Usaha (Eselon III)
dan Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian (Eselon III) serta
Kelompok Jabatan Fungsional. Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas
melaksanakan urusan tata usaha dengan menyelenggarakan fungsi pelaksanaan urusan
keuangan, pelaksanaan urusan kepegawaian, dan pelaksanaan urusan umum. Untuk
membantu tugas tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha dibantu oleh Kepala Subbag
Keuangan (Eselon IV) dan Kepala Subbag Kepegawaian dan Umum (Eselon IV).
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. Subbagian
Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
pemeliharaan sarana penelitian, persuratan, kearsipan, pengelolaan perlengkapan,
inventarisasi barang milik negara, dan rumah tangga.
Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan
intelektual dan sistem informasi, serta penyiapan penyusunan rencana strategis
diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi hasil penelitian di
bidang kajian wilayah (regional). Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bidang
Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian menyelenggarakan fungsi: (a) pengelolaan
dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual dan sistem
informasi; dan (b) penyiapan penyusunan bahan rencana strategis diseminasi,
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 12
pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi hasil penelitian. Kepala
Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian dibantu oleh Kepala Subbid
Pengelolaan Hasil Penelitian (Eselon IV) dan Kepala Subbid Diseminasi dan Kerja Sama
(Eselon IV). Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan
pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual dan
sistem informasi penelitian di bidang kajian wilayah (regional). Subbidang Diseminasi
dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi hasil
penelitian di bidang kajian wilayah.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
jabatan fungsional peneliti dan jabatan fungsional lainnya (Pranata Humas,
Perpustakaan). Selain itu juga dibentuk Tim Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi
(PME) yang ditunjuk oleh Kepala Pusat Penelitian dengan tugas membantu tugas-tugas
Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-LIPI. Kelompok Jabatan Fungsional di
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-LIPI terbagi dalam 2 Kelompok Penelitian
(Kelti) berdasarkan bidang keahlian dan tugasnya, serta masing-masing dikoordinasi
oleh seorang fungsional peneliti dengan jabatan minimal Peneliti Madya sebagai Ketua
Kelti (Kelompok Peneliti), yaitu:
a. Kelompok Penelitian Asia dan Pasifik
b. Kelompok Penelitian Eropa dan Afrika
Dengan Tugas dan Fungsi dari masing-masing posisi di atas, P2SDR-LIPI berkomitmen
untuk mengoptimalkan seluruh potensi organisasi melalui dukungan sumber daya
manusia (SDM), dana, sarana, dan prasarana yang ada, serta terus menerus
melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi seluruh kegiatan untuk meningkatkan
koordinasi dan sinergi, baik secara internal maupun kerja sama institusional dengan
pihak lain. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, P2SDR-LIPI didukung oleh Sumber
Daya Manusia sebanyak 43 orang per tanggal 31 Desember 2018.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 13
Gambar 1.1. Struktur Organisasi P2SDR-
LIPI
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 14
Dalam perkembangannya, selama 17 tahun menjadi bagian dari satuan kerja dalam tata
organisasi LIPI, P2SDR-LIPI secara terus-menerus memberikan kontribusi atas
perkembangan kegiatan penelitian dan dunia ilmu pengetahuan. Sesuai dengan fokus
kajian penelitiannya di bidang sumber daya regional, maka P2SDR-LIPI mencanangkan
visinya sebagai pusat penelitian yang menjadi rujukan utama dalam studi kewilayahan
pada tingkat nasional dan internasional. Dengan memperhatikan visi-misi LIPI dan
Kedeputian IPSK, P2SDR-LIPI kemudian mengeluarkan beberapa strategi, yaitu:
a. Menghasilkan penelitian tentang kawasan Asia dan Pasifik, Eropa dan Afrika yang
kreatif, terdepan dan berkualitas tinggi.
b. Menjadi leading institute dalam pengembangan dan kerja sama kajian kewilayahan.
c. Memberikan sumbangan pemikiran dalam memecahkan masalah-masalah sosial
dan kemanusiaan.
Penyusunan kegiatan dan strategi kerja P2SDR mengacu pada sasaran program
prioritas nasional yang sekaligus mewujudkan VISI LIPI Tahun 2015-2019 yaitu
“Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian, pengembangan
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan daya saing bangsa”.
Terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia yang mampu
meningkatkan daya saing sebagai bentuk nyata pencapaian visi LIPI, dapat diukur dari
peringkat LIPI di antara lembaga riset dunia. Untuk mewujudkan visi tersebut maka
dibuatlah beberapa sasaran strategis antara lain adalah peningkatan temuan, terobosan,
dan pembaharuan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya dalam mewujudkan daya
saing bangsa dan peningkatan budaya ilmiah masyarakat Indonesia. Sasaran strategis
tersebut sekaligus menjadi acuan bagi semua Kedeputian yang berada di bawah
lingkungan kerja LIPI, termasuk Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
(IPSK-LIPI). Kedeputian IPSK-LIPI hadir sebagai bagian dari lembaga penelitian
nasional terbesar untuk melakukan kegiatan penelitian tidak hanya pada
pengembangan ilmu-ilmu dasar akan tetapi juga berperan dalam mengatasi persoalan
dinamika sosial yang ada. Oleh karena itu, kedeputian IPSK-LIPI meyusun rencana kerja
selaras dengan tujuan dan tugas LIPI yang selanjutnya akan menjadi panduan bagi
beberapa satuan kerja yang berada di bawahnya.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 15
1.3. Permasalahan Utama (Strategic Issues)
1.3.1. Sumber Daya Manusia dan Permasalahannya
Sejak berdiri 17 tahun yang silam, telah terjadi penambahan jumlah pegawai,
baik untuk peneliti maupun staf administrasi. Jika pada awal pembentukan P2SDR,
jumlah pegawai hanya sekitar 15 orang. Dalam waktu 17 tahun, terjadi penambahan
pegawai sebanyak 30 orang. Pada awal tahun 2018, jumlah pegawai di P2SDR
mencapai 45 orang, terdiri dari 36 orang peneliti dan 9 orang tenaga administrasi.
Tetapi per 1 Juni 2018 salah seorang Peneliti Ahli Muda berhenti atas permintaan
sendiri dan 1 staf admintrasi memasuki usia pensiun. Dengan demikian pada akhir
tahun 2018, jumlah pegawai 46 orang, dengan komposisi 35 orang peneliti dan 8 orang
staf administrasi dan 3 orang pegawai PPNPN. Masalah tidak idealnya komposisi
peneliti dan nonpeneliti patut jadi perhatian LIPI karena jika tidak dibantu oleh tenaga
administrasi, para peneliti sulit bekerja tepat waktu dan maksimal. Komposisi yang
ideal antara jumlah peneliti dan nonpeneliti yang ada masih sangat jauh dari ideal.
Untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi kepegawaian (SDM) di P2SDR, berikut
dibawah ini akan ditampilkan beberapa gambar (grafik dan tabel) yang
memperlihatkan berbagai komposisi peneliti dan non-peneliti.
Sumber: Data kepegawaian P2SDR
0
10
20
30
40
Peneliti Non Peneliti
32
8
35
8
36
9
2016 2017 2018
Gambar 1.2. Perbandingan Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Peneliti dan Non Peneliti Sejak Tahun 2016-2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 16
Sumber: Data kepegawaian P2SDR
Kebijakan pemerintah yang hanya menerima formasi CPNS untuk peneliti
menjadi kendala utama dalam masalah tenaga administrasi di P2SDR, sementara pada
tahun 2018 dan 2019 akan ada 2 (dua) orang tenaga administrasi yang memasuki masa
pensiun. Dengan demikian sudah harus dipikirkan akan kekurangan tenaga
administrasi ke depannya. Kekurangan tenaga administrasi untuk sekretaris
sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2011. Solusi pada saat itu adalah menempatkan
salah satu pegawai dari bagian kepegawaian sebagai sekretaris (2011 – 2014). Namun
pada tahun 2015 - 2017, pegawai tersebut dipindahkan ke bagian keuangan, dan
selanjutnya pada tahun 2018 pegawai tersebut mendapat beasiswa Ristek S2 ke luar
negeri sehingga terjadi kekurangan tenaga dalam mengelola keuangan yang semakin
kompleks. Pada tahun 2018 ini data kepegawaian P2SDR, seperti pada gambar di bawah
ini, menunjukan bahwa berdasarkan jenjang pendidikan mayoritas pegawai P2SDR
sudah berpendidikan S2.
Gambar 1.3. Persentase Komposisi Peneliti dan Non
Peneliti tahun 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 17
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Sumber : Data kepegawaian P2SDR
Pada gambar 1.4. terlihat persentase pegawai (peneliti dan non peneliti) di P2SDR.
Peneliti 72% sedangkan tenaga administrasi sebesar 28%. Artinya terjadi
ketidakseimbangan jumlah peneliti dengan administrasi. Oleh karena itu, melalui
pertimbangan dan kesepakatan dengan BOSDM-LIPI, pada tahun 2017 P2SDR
merekrut 3 Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan posisi sebagai
sekretaris, staf keuangan dan juru mudi. Perekrutan dilakukan karena P2SDR tidak
diperbolehkan melakukan pengajuan formasi CPNS untuk tenaga nonpeneliti sejak
tahun 2014. 1 Pada tahun 2017 juga, P2SDR telah mendapat 1 orang tenaga
administrasi, mutasi pegawai dari Pemerintah Daerah Kota Gunungsitoli Sumatera
Utara.
Diagram 1.5. di bawah memperlihatkan pegawai dengan tingkat berpendidikan
S1 tahun 2017 dan 2018 tidak mengalami perubahan sebanyak 16 orang,
berpendidikan S2 tahun 2017 sebanyak 18 orang, tahun 2018 menjadi 17 orang (1
orang administrasi berpendidikan S2 memasuki BUP), sedangkan berpendidikan S3
tahun 2017 sebanyak 8 orang, di tahun 2018 berkurang 1 orang menjadi 7 orang (1
orang peneliti berpendidikan S3 berhenti atas permintaan sendiri). Sebenarnya 1 Kebijakan moratorium dari pemerintah tahun 2015 sampai dengan 2016 juga menyebabkan P2SDR tidak bisa menerima CPNS. Kondisi ini memberikan implikasi tidak terpenuhinya kembali formasi CPNS tenaga administrasi. Pemerintah sesungguhnya telah membuka formasi CPNS pada tahun 2017 dan 2018 namun hanya untuk formasi peneliti.
Gambar 1.4 Komposisi Pegawai Berdasarkan Kategori Jabatan Tahun
2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 18
terdapat 2 orang peneliti yang sudah menyelesaikan pendidikan S2 dan 1 orang yang
sudah menyelesaikan S3 nya di luar negeri, tetapi belum dapat dicantumkan gelarnya
karena masih menunggu proses administrasi. Pada tahun 2018, sebanyak 3 orang
peneliti sedang menempuh S3 di luar negeri (Amerika Serikat, Jepang dan Australia), 1
orang peneliti sedang menempuh S2 di Australia dan 2 orang analis hasil penelitian
(kandidat peneliti) serta tenaga admnistrasi mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri
(Jerman, AS dan Australia), serta terdapat 1 orang peneliti dan 1 orang tenaga
administrasi yang sedang mengambil ijin belajar S2 dan S3 di dalam negeri.
Sumber : Data kepegawaian P2SDR
Gambar 1.5. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2017 dan 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 19
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Di bidang pendidikan, ada kecenderungan terjadinya proses pergeseran adaptasi
pendidikan yang cepat dari S1 ke S2 dan S3 di P2SDR. Hal ini karena para pegawai S1
terpacu untuk segera melanjutkan studi ke jenjang S2, sedangkan pegawai yang
berpendidikan S2 terpacu untuk melanjutkan S3. Kendala utama yang dihadapi untuk
menempuh pendidikan lanjutan tersebut adalah mahalnya biaya kuliah jika harus
ditanggung sendiri oleh pegawai (peneliti dan nonpeneliti). Sementara itu, peluang
untuk mendapatkan beasiswa dari LIPI atau Ristek juga sulit sebagai akibat ketatnya
persaingan. Jika membiayai pendidikan sendiri, hal itu hanya mungkin terlaksana
dengan bantuan pendanaan dari orang tua dan atau meminjam uang dari bank.
Gambar 1.6. Komposisi Pegawai P2SDR berdasarkan pendidikan dan Jenis Kelamin
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 20
Dari komposisi jenis kelamin, jumlah wanita lebih banyak dari laki laki (lihat
gambar 1.6). Sebagian besar peneliti sudah S2, dan peneliti S1 yang tersisa adalah
mereka yang baru masuk sebagai PNS di tahun 2016-2018. Pada awal november 2018
sudah terdaftar 2 orang peneliti menjadi mahasiswa Universitas Indonesia. Dari sisi
usia, rata rata peneliti masih tergolong muda, sekitar 30 – 44 tahun, begitu pula
administrasi. Hanya ada 2 orang staf administrasi yang sudah memasuki usia pensiun di
tahun 2018 dan 2019.
Sumber: Data kepegawaian P2SDR
Gambar 1.7. Perbandingan Usia Peneliti dan Non Peneliti di P2SDR Tahun
2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 21
Tabel 1.1. Peneliti P2SDR Berdasarkan Kelompok Umur dan Golongan
Tahun 2017 dan 2018
Sumber: Data kepegawaian P2SDR yang diolah
Tabel 1.2. Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional Tahun 2017 dan 2018
*) Satu orang peneliti P2SDR dengan jenjang jabatan fungsional Peneliti Ahli Utama adalah peneliti dari P2P-LIPI yang diperbantukan di P2SDR-LIPI
Komposisi peneliti ahli utama yang memang masih belum mencapai hasil yang
diharapkan. Hal ini karena kenaikan jenjang peneliti ahli madya ke peneliti ahli utama
mengalami perlambatan, disebabkan oleh tuntutan kualitas peneliti yang lebih tinggi
Selain itu, P2SDR adalah pusat penelitian baru yang saat ini jumlah peneliti ahli muda
No.
Kelompok Umur
2017 2018
Golongan
III IV III IV
1. < 29 Tahun 6 - 3
2. Usia 30 – 34 Tahun 6 - 8
3. Usia 35 – 39 Tahun 4 3 5 4
5. Usia 40 – 44 Tahun 4 4 2 6
6. Usia 45 – 49 Tahun 1 1 1
7. Usia 50 – 54 Tahun - 1 1 2
8. Usia 55 – 59 Tahun - 3 2
9. > 60 Tahun 1 1
JUMLAH 21 13 19 16
No Jenjang Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2017 2018
1. Profesor Riset 2 2 2. Peneliti Ahli Utama 2 2
3. Peneliti Ahli Madya 12 12 4. Peneliti Ahli Muda 11 10
5. Peneliti Ahli Pertama 4 5
6. Analis Hasil Penelitian (Kandidat Peneliti)
3 4
Jumlah 34 35
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 22
dan peneliti ahli madya hampir seimbang. Namun dalam lima tahun ke depan, jumlah
fungsional peneliti ahli muda ke ahli madya akan bertambah, demikian juga dari peneliti
ahli madya ke peneliti ahli utama .
Sumber: data kepegawaian P2SDR
Sumber: data kepegawaian P2SDR
Gambar 1.8. Komposisi Fungsional Peneliti 2018
Gambar 1.9. Komposisi Jenjang Peneliti di Tahun 2017-2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 23
Sumber: data kepegawaian P2SDR
*) Catatan: 1 (satu) orang peneliti P2SDR Jabatan Peneliti Utama adalah
peneliti dari P2P - LIPI yang diperbantukan di P2SDR-LIPI
Jumlah Fungsional Peneliti Madya lebih banyak daripada peneliti utama (Gambar 1.10.).
Hal ini disebabkan belum terpenuhinya jumlah peneliti dengan jenjang S3 sebagai salah
satu persyaratan untuk menuju jenjang fungsional Ahli Peneliti Utama. Dengan
komposisi peneliti yang ada saat ini, P2SDR masih dapat menjalankan kegiatan
penelitian berkelas internasional. Beberapa riset kerja sama telah dilakukan oleh
peneliti dengan funding Internasional dari beberapa negara seperti Jepang, Cina, Jerman
dan Korea. Selain fungsional peneliti, terdapat pula fungsional lainnya yang dijabat oleh
pegawai nonpeneliti seperti pranata humas dan pustakawan.
Gambar 1.10. Persentase Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional Tahun 2017-2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 24
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Dengan melihat dan memahami gambar dan komposisi SDM yang tersedia di P2SDR,
maka LIPI kiranya perlu memberikan solusi untuk meningkatkan kuantitas serta
kualitas pegawai pada satuan kerja ini. Penambahan tenaga administrasi khususnya
dari jurusan sekretaris, akuntansi, administrasi, IT, serta perpustakaan sangat
diperlukan. Hal ini diperlukan sebagai modal sosial bagi lembaga untuk menjawab
tantangan di masa mendatang, dengan tujuan membawa P2SDR menjadi lembaga yang
semakin lebih baik dalam hal pemberkasan dan pendokumentasian kinerja.
Pada tahun 2018, 1 orang peneliti menjalankan tugas belajar pada jenjang S3 di
luar negeri, dan 1 orang tugas belajar S3 di dalam negeri (Tabel 1.4). Tahun 2018
sebanyak 2 orang peneliti baru bergabung dengan status kandidat peneliti atau analis
hasil penelitian (Tabel 1.5). Diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang, jumlah
pegawai/peneliti yang melaksanakan tugas belajar akan lebih banyak lagi., karena
peluang untuk melanjutkan pendidikan terbuka luas bagi para peneliti dan staf
administrasi P2SDR dengan adanya berbagai tawaran beasiswa pendidikan yang
semakin banyak.
31
9
3
30
8
4
0
5
10
15
20
25
30
35
Peneliti Administrasi Analis Hasil Penelitian
2017
2018
Gambar 1.11. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Tahun 2017 dan 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 25
Tabel 1.3. Jumlah Pegawai yang Sedang Tugas Belajar/Ijin Belajar di Dalam
dan Luar Negeri
NO NAMA
UNIVERSITAS PROGRAM KETERANGAN
1. Amin Mudzakkir,
SS., M.Hum.
STIF Driyarkara, atas
biaya sendiri
S3 bidang
Filsafat mulai
tahun 2016
Mulai tahun 2016
2. Ayu Nova
Lissandhi, S.Sos.
Universitas Indonesia
atas biaya sendiri
S2 bidang
Anthropologi
mulai September
2013
Tahun 2018 telah
selesai
3. Ambari Zabar Lembaga Administrasi
Negara, Bandung atas
biaya sendiri
S2 bidang
Administrasi
Negara mulai
September 2016
Mulai tahun 2016
4. Ulil Amri,
M.App.Anth.
Washington
University, Amerika
Serikat, beasiswa dari
Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan
(LPDP)Kementrian
Keuangan RI
S3 bidang
Sociocultural
Anthropology,
mulai 11 Sept.
2013 s.d 31 Agts.
2016
Diperpanjang
sampai 31
Agustus 2018
Diperpanjang
sampai 30
September 2019
Mulai tahun 2013
s.d. 2019
(perpanjangan 2
kali)
5. Bondan
Widyatmoko, SE.,
MA
Kyoto University,
Jepang, beasiswa dari
Lembaga Pengelolaan
Dana Pendidikan
(LPDP), Kementrian
Keuangan RI
S3 bidang Asian
and African
Studies, mulai
April 2016 s.d.
Maret 2019.
Mulai tahun 2016
6. Abdul Fikri Angga
Reksa, S.Sos
Institute for
Environment and
Human Security of the
United Nation
University (UNU-EHS).
S2 Bidang
Geography, mulai
1 Agustus 2017
s.d. 30
September 2019
Mulai tahun 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 26
Bea siswa dari
Deutscher
Akademischer
Austausch Dienst
(DAAD)
7. Angga Bagus
Bismoko, SE
Western Michigan
University, Amerika
Serikat. Bea siswa dari
RIST-Pro World Bank
Loan No. 8245-ID
S2 Bidang
Applied
Economics, mulai
28 Agustus 2017
s.d. 31 Agustus
2019
Mulai tahun 2017
8. Christina Effendy, G
, S.IAN
Central Queensland
University, Australia.
Beasiswa dari RISET-
Pro
S2 Bidang
Humas
Resources
Management,
mulai 01
Februari 2018
s.d. 30
November 2019
Mulai tahun 2018
9. Firman Budianto,
S.Hum
Waseda University,
Jepang. Beasiswa dari
RISET-Pro
S2 Bidang
International
Relations, mulai
01 April 2018
s.d. 31 Maret
2020
Mulai tahun 2018
10
.
Kurnia Novianti,
M.Si.
La Trobe University,
Australia. Beasiswa
dari Australia Awards
Scholarship
S3 Bidang
Humanities and
Social Sciences,
mulai 18 Juni
2018 s.d. 17 Juni
2021
Mulai tahun 2018
11
.
Devi
Riskianingrum, MA
Universitas Indonesia.
Beasiswa dari Ristek-
Dikti
S3 Bidang
Sejarah, mulai 01
September 2018
s.d. 31 Agustus
2022
Mulai tahun 2018
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 27
Tabel 1.4. Nama Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN)
di P2SDR Tahun 2018
No. Nama Penempatan
1. Ratna Indah Pertiwi, S.Kes Sekretaris Kapus
2. Sinta Wardani, S.Pd. Bagian Keuangan
3. Abdul Azis Pengemudi
4. Ahik Tenaga Kebersihan (OB)
5. Nurlaela Tenaga Kebersihan (OB)
Untuk memaksimalkan jalannya organisasi sebagai pusat penelitian, maka
semangat Reformasi Birokrasi mulai diimplementasikan. Reformasi Birokrasi
merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap
sistem penyelenggaraan kelembagaan menyangkut aspek-aspek organisasi,
ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia. Implementasi Reformasi Birokrasi di PPF-
LIPI dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja individu dan kelompok sesuai dengan
tuntutan keadaan, membangun kompetensi dan sinergi antarkegiatan penelitian dan
pelayanan internal dan eksternal.
Oleh sebab itu, terkait dengan kinerja kepegawaian dan disiplin kerja, P2SDR
menerapkan peraturan sesuai dengan ketentuan PP No. 53 Tahun 2010. Meskipun pada
awal pelaksanaannya terjadi banyak persoalan dan kendala, akan tetapi dapat diatasi
secara bersama oleh pegawai-pegawai P2SDR. Jam kerja yang telah ditentukan oleh
pemerintah yaitu jam 07.30 s.d 16.00 WIB untuk Senin-Kamis dan 07.30 s.d. 16.30 WIB
untuk hari Jumat berusaha untuk dijalani oleh semua pegawai. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya penerapan sanksi yang merugikan pegawai.
Pendisiplinan pegawai ini juga memiliki keterkaitan dengan terjadinya reformasi
birokrasi di lingkungan kerja pemerintahan dengn memberikan insentif tambahan
kepada pegawai berupa Tunjangan Kinerja (Tukin). Tunjangan kinerja sekaligus juga
menjadi ukuran kinerja pegawai dengan perhitungan 60% dari kinerja dan 40% dari
perilaku khususnya unsur kehadiran. Diharapkan tahun 2018 ini perhitungan kinerja
pegawai naik dari 60% menjadi 80%, sehingga lambat laun unsur kehadiran dengan
finger print mulai dikurangi, melalui pengisian e-skp para pegawai, mulai dihitung
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 28
secara cermat, apabila tidak tercapai target yang diisi pegawai, tunjangan kinerja akan
dipotong selama 1 tahun.
1.3.2 Pengelolaan Keuangan dan Persoalannya
1.3.2.1 Anggaran DIPA
Anggaran DIPA 2018 Penelitian Sumber Daya Regional digunakan untuk membiayai
kegiatan: 1) Hasil Penelitian Sumber Daya Regional; 2) Layanan Perkantoran. Rincian
anggaran tersebut adalah sebagai berikut:
Anggaran Hasil Penelitian Sumber Daya Regional
Pada tahun 2018 kegiatan penelitian pada Pusat Penelitian Sumber Daya Regional
terdiri dari tiga sub output (komponen 051 sampai dengan komponen 057). Ketiga sub
output tersebut ialah 1) sub output hasil penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di
Asia dan Pasifik; 2) sub output hasil penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di Eropa
dan Afrika; 3) sub output hasil pengembangan kelembagaan dalam mendukung hasil
penelitian ilmu sosial bidang sumber daya regional.
Jumlah anggaran awal untuk kegiatan penelitian sumber daya regional sebesar
Rp. 1,322,000,000.- Setelah dilakukan revisi, terdapat penambahan anggaran sebesar
Rp. 36,301,000.- Dengan demikian, jumlah total anggaran untuk kegiatan penelitian
adalah Rp. 1,358,301,000.- Rincian anggaran dapat dilihat pada tabel 1.5. di bawah ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 29
Tabel 1.5. Anggaran Kegiatan Penelitian Sumber Daya Regional P2SDR-LIPI (2 sub output) Tahun 2018
Kode Output Anggaran
Semula
Anggaran Setelah Revisi
Pemotongan/
Penambahan Anggaran
%
3421.0
01.001
Laporan Penelitian
Perkembangan Sirkulasi Global di
Asia dan Pasifik 747,079,000 783,380,000 36,301,000
57.6
7%
051 Studi Kepustakaan 24,710,000
052 Penyusunan Riset Desain 34,290,000
053 Penyusunan Instrumen Penelitian 6,640,000
054 Pengumpulan Data 511,494,000
055 Pengolahan Data 40,390,000
056
Analisis data dan Penyusunan
Laporan 32,335,000
057 Editing dan Pencetakan Laporan 97,220,000
3421.0
01.003
Laporan Penelitian
Perkembangan Sirkulasi Global di
Eropa dan Afrika 574,921,000 574,921,000 -
42.3
3%
051 Studi Kepustakaan 18,615,000
052 Penyusunan Riset Desain 4,620,000
053 Penyusunan Instrumen Penelitian 25,175,000
054 Pengumpulan Data 393,666,000
055 Pengolahan Data 32,180,000
056
Analisis data dan Penyusunan
Laporan 42,770,000
057 Editing dan Pencetakan Laporan 57,895,000
Total 1,322,000,000
1,358,301,000 36,301,000
100
%
Sumber: Diolah dari RKAKL P2SDR - LIPI 2018
Sub output terakhir ialah sub output pengembangan dan penguatan
kelembagaan guna mendukung hasil penelitian P2SDR. Kegiatan sub output penguatan
kelembagaan di P2SDR terdiri dari delapan komponen, yakni (1) Pengembangan SDM;
(2) Pengembangan Website; (3) Kegiatan Kerjasama; (4) Penerbitan Jurnal Kajian
Wilayah; (5) Kegiatan In-House Training; (6) Kegiatan PME (Perencanaan Monitoring
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 30
dan Evaluasi); (7) Diseminasi; dan (8) Pengembangan pangkalan data. Rincian anggaran
kegiatan penguatan kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 1.6 di bawah ini.
Tabel 1.6 Anggaran Pengembangan Kelembagaan P2SDR LIPI 2018
No Kegiatan Anggaran
Semula
Anggaran Setelah Revisi
Pemotongan/ Penambahan
Anggaran %
1 Pengembangan SDM 69,075,000 25.22%
2 Pengembangan Website 28,440,000 10.38%
3 Kerjasama 26,695,000 9.75%
4 Jurnal Kajian Wilayah 56,160,000 20.51%
5 In House Training 20,180,000 7.37%
6
Perencanaan, Monitoring, dan
Evaluasi 13,250,000 4.84%
7 PDHP 21,925,000 8.01%
8 Pangkalan Data 38,150,000 13.93%
Total 273,875,000 100%
Sumber: Data Realisasi Aplikasi SAS bulan Desember 2018
b. Anggaran Layanan Perkantoran
Anggaran semula layanan perkantoran pada tahun 2018 P2SDR-LIPI adalah sebesar Rp
862,015,000,- yang terdiri dari anggaran pembayaran gaji dan tunjangan sebesar
Rp.6,423,577,000.- dan penyelenggaraan operasional perkantoran sebesar Rp.
438,438,000.- Pada akhir tahun terdapat kekurangan anggaran pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai sehingga anggaran tersebut mendapat tambahan sebesar Rp.
127,272,000.-. Dengan demikian jumlah total anggaran layanan perkantoran adalah Rp.
6,989,287,000.-. Rincian anggaran layanan perkantoran dapat dilihat pada Tabel 1.7 di
bawah ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 31
Tabel 1.7. Struktur Anggaran DIPA P2SDR - LIPI Tahun 2018
Kode Output Anggaran
Semula Anggaran
Revisi ke-1 Anggaran
Revisi ke-2 Anggaran
Revisi ke-3
Pemotongan/Penamba
han Anggaran
%
3421
Penelitian Sumber Daya Regional 8,184,015,000 8,220,316,000
8,220,316,000 8,347,588,000 163,573,000
100%
3421.0
01
Kertas Kebijakan Perkembangan Sirkulasi Global di Asia dan pasifik 1,322,000,000 1,358,301,000
1,358,301,000 1,358,301,000 36,301,000
16.27%
3421.0
01.001
Laporan Penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di Asia dan Pasifik 747,079,000 783,380,000 783,380,000 783,380,000 36,301,000
3421.0
01.003
Laporan Penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di Eropa dan Afrika 574,921,000 574,921,000 574,921,000 574,921,000 -
3421.9
94 Layanan Perkantoran 6,862,015,000 6,862,015,000
6,862,015,000 6,989,287,000 127,272,000
83.73%
3421.9
94.001 Gaji dan Tunjangan 6,423,577,000 6,423,577,000
6,423,577,000 6,550,849,000 127,272,000
3421.9
94.002
Operasional dan Pemeliharaan Kantor 438,438,000 438,438,000 438,438,000 438,438,000 -
Sumber: https://satudja.kemenkeu.go.id/
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 32
1.4. Saranan dan Prasarana
Pada tahun 2018 P2SDR LIPI tidak melakukan pembelian belanja modal. Selama tahun
2018 fasilitas yang digunakan oleh peneliti dan staf lainnya masih menggunakan sarana
dan prasarana tahun 2017. Meskipun terdapat beberapa komputer yang dalam kondisi
rusak ringan sampai sedang masih tetap digunakan sementara ada pembelian komputer
baru. Kondisi komputer ringan telah diperbaiki akan tetapi masih tidak banyak
membantu karena rata-rata komputer sudah dipakai lama dari 2014 sampai sekarang.
Bahkan ada beberapa pegawai baru atau yang telah kembali dari sekolah tidak memiliki
komputer di ruangannya.
Tabel 1.8. Sarana dan Prasarana Pusat Penelitian Kewilayahan
No Uraian Jumlah
1 Ruang Kerja Lantai 8 Gedung B
2 Ruang Rapat 2 ruangan
3 Ruang Laboratorium Komputer 0 ruangan
4 Kendaraan Roda 4 2 unit
5 Troli 1 buah
6 Peralatan Kantor 22 buah
7 Alat Rumah Tangga 2 buah
8 Alat Studio 1 buah
9 Alat Komunikasi 10 buah
10 Komputer Unit 45 buah
11 Peralatan Komputer & Jaringan 3 buah
12 Buku-buku perpustakaan 2000 Buah
13 Bahan Perpustakaan terekam
(CD/DVD)
0 buah
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 33
1.5. Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) P2SDR LIPI tahun 2018
disusun dengan sistematika sebagai berikut:
KATA PENGANTAR : Bagian ini memuat dasar hukum kewajiban pembuatan
Laporan Kinerja, menguraikan tentang apa yang sedang
dikerjakan oleh organisasi (Eselon II) LIPI dan pengantar
terhadap keseluruhan isi laporan.
RINGKASAN EKSEKUTIF : Pada bagian ini merupakan ringkasan mengenai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja,
serta sejauhmana usaha-usaha yang telah dilakukan oleh
Organisasi P2SDR dalam mencapai tujuan dan sasaran
kinerja. Terdapat juga penjelasan tentang beberapa capaian
kinerja penting dari indikator kinerja utama yang dapat
menggambarkan kinerja organisasi yang diuraikan secara
ringkas. Terdapat beberapa persoalan yang menjadi kendala
dalam pencapaian target kinerja dan langkah-langkah yang
telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan dan
diharapkan akan membantu mengantisipasi persoalan yang
sama yang mungkin terjadi di tahun yang akan datang.
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan secara umum tentang organisasi, dimulai dari
sejarah singkat terbentuknya, kedudukan, tugas dan fungsi,
serta aspek strategis organisasi termasuk di dalamnya
tentang ketersediaan sumber daya yang dimiliki dan
berbagai kegiatan yang dijalankan serta beberapa persoalan
mendasar yang dihadapi oleh P2SDR LIPI di tahun 2018.
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
Bagian II ini menjelaskan tentang Kegiatan serta Rencana
Kinerja dan Penetapan Kinerja Tahun 2018.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 34
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Menjelaskan analisis pencapaian kinerja P2SDR LIPI dikaitkan
denganpertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran
strategis untuk tahun 2018. Oleh karena bagian ini terkait dengan
persoalan akuntabilitas kinerja, analisisnya didasarkan pada target dan
capaian kinerja pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bertujuan agar
publik mengetahui perbandingan capaian target dan kinerja organisasi
pada tahun 2018 dengan tahun sebelumnya.
BAB IV : PENUTUP
Menyimpulkan isi Laporan Akuntabilitas Kinerja P2SDR tahun 2018
serta rekomendasi dan perbaikan kinerja di masa datang.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 35
BAB II
PERENCANAAN
DAN PERJANJIAN KINERJA
ab ini menjelaskan arah masa depan yang hendak dituju (visi, visi, tujuan, dan
sasaran) seperti termuat dalam Rencana Strategis/Rencana
Koordinatif/Rencana Implementatif 2015-2019 yang selaras dengan Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan oleh LIPI. Oleh karena itu, bab ini perlu juga
menjabarkan terlebih dahulu mengenai Penetapan Kinerja P2SDR-LIPI tahun 2018 dan
Rencana Strategis tahun 2015-2019. Guna melengkapi bagian ini akan ditambahkan
juga uraian tentang visi, misi, kebijakan, tujuan dan sasaran, strategis, program, dan
kegiatan P2SDR-LIPI.
2.1. Kondisi Umum
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian yang dibentuk berdasarkan Keputusan MPRS No.18/B/1967, yang
menampung seluruh tugas Majlis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dan Lembaga
Riset Nasional (LEMRENAS) yang telah dibubarkan pada bulan Agustus 1967 melalui SK
Presiden RI No. 128 Tahun 1967. Dalam perkembangannya, berdasarkan Keppres No.
103 Tahun 2001, LIPI memiliki tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
penelitian ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas P3Iptek) merupakan landasan
hukum bagi pengaturan pola hubungan yang saling memperkuat antar unsur
penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan iptek dalam satu keseluruhan yang utuh
untuk mencapai tujuan. Ketiga tiga unsur tersebut adalah: (1) kelembagaan; (2) sumber
daya; dan (3) jaringan iptek.
Terkait dengan itu, pengembangan Ilmu Pengetahuan (iptek) menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari tugas dan peran serta LIPI dalam pembangunan nasional.
Oleh karena itu, tugas untuk melakukan pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional
di bidang penelitian ilmu pengetahuan, melakukan riset keilmuan yang bersifat dasar,
B
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 36
melakukan kegiatan fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di
bidang penelitian ilmu pengetahuan, serta pemantauan, evaluasi kemajuan, dan
penelaahan kecenderungan iptek menjadi tugas yang tidak dapat dipisahkan dari
keberadaan LIPI sebagai lembaga riset negara.
LIPI juga bertugas melakukan pengembangan iptek yang diarahkan pada
peningkatan kualitas dan kemanfaatan iptek dalam rangka mendukung daya saing
nasional secara global. Pembangunan Iptek diarahkan untuk menciptakan dan
menguasai ilmu pengetahuan untuk menghasilkan teknologi dan memanfaatkan
teknologi hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan bagi kesejahteraan
masyarakat, kemandirian, dan daya saing bangsa melalui peningkatan kemampuan dan
kapasitas Iptek yang senantiasa berpedoman pada nilai agama, nilai budaya, nilai etika,
kearifan lokal, serta memperhatikan sumber daya dan kelestarian fungsi lingkungan
hidup. Lebih lanjut, penelitian LIPI juga memberikan perhatian yang cukup besar di
bidang sosial, yaitu persoalan-persoalan yang disebabkan oleh arus globalisasi.
Globalisasi telah menyatukan berbagai kawasan di dunia menjadi satu komunitas
seperti munculnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai memasuki era
kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia di akhir tahun 2015. Peran ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan menjadi sangat penting, terutama untuk mencarikan
pemecahan atas berbagai isu sosial yang timbul akibat hilangnya batas-batas negara
dan masyarakat. Oleh karena itu, P2SDR memiliki peluang besar untuk berperan dalam
menghadapi isu-isu global kawasan tersebut, tidak hanya di Asia Tenggara akan tetapi
juga Kawasan Pasifik, Eropa, dan Afrika.
Untuk mewujudkan tujuan yang disebutkan di atas dan mengacu pada sasaran
program prioritas nasional, LIPI selanjutnya menetapkan VISI LIPI Tahun 2015-2019
yaitu “Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan daya saing
bangsa”.
Terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia yang mampu
meningkatkan daya saing sebagai bentuk nyata pencapaian visi LIPI, dapat diukur dari
peringkat LIPI di antara lembaga riset dunia. Untuk mewujudkan visi tersebut maka
dibuatlah beberapa sasaran strategis antara lain adalah peningkatan temuan, terobosan,
dan pembaharuan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya dalam mewujudkan daya
saing bangsa dan peningkatan budaya ilmiah masyarakat Indonesia. Sasaran strategis
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 37
tersebut sekaligus menjadi acuan bagi semua Kedeputian yang berada dibawah
lingkungan kerja LIPI, termasuk Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
(IPSK-LIPI).
Kedeputian IPSK-LIPI hadir sebagai bagian dari lembaga penelitian nasional
terbesar untuk melakukan kegiatan penelitian, tidak hanya pada pengembangan ilmu-
ilmu dasar, akan tetapi juga berperan dalam mengatasi persoalan dari dinamika sosial
yang ada. Oleh karena itu, kedeputian IPSK-LIPI meyusun rencana kerja selaras dengan
tujuan dan tugas LIPI yang selanjutnya akan menjadi panduan bagi beberapa satuan
kerja yang berada dibawahnya. Rencana Strategis (Renstra) IPSK juga digunakan untuk
mengarahkan pengembangan ilmu pengetahuan sosial yang memiliki kontribusi untuk
mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugas dan
fungsi tersebut, Kedeputian IPSK dibantu oleh 5 unit satuan kerja, salah satunya adalah
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR-LIPI).
P2SDR-LIPI mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan, perumusan
kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rancangan
program, pelaksanaan penelitian bidang sumber daya regional, evaluasi, dan
penyusunan laporan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, P2SDR- LIPI menyusun
Rencana Strategis (Renstra) Implementatif Rencana Aksi 2015-2019, yang berisi
rencana program dan kegiatan pemanfaatan dan diseminasi hasil penelitian yang
disusun dengan mengacu pada Renstra Koordinatif Kedeputian Ilmu Pengetahuan
Sosial Kemanusiaan (IPSK-LIPI) 2015-2019 dan berpedoman pada Renstra LIPI 2015-
2019 serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019.
2.2. Rencana Strategis Tahun 2015-2019
2.2.1. Visi dan Misi Kedeputian IPSK-LIPI
Dalam mendukung tugas dan fungsi LIPI untuk membangun Iptek yang menghasilkan
ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk pembangunan nasional, maka arah kebijakan
dan strategi penyusunan Renstra 2015-2019 dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa aspek:
a. Mengacu pada arah kebijakan nasional tentang pembangunan yang berkelanjutan
yang tertuang dalam RPJPN 2005-2025.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 38
b. Menekankan pentingnya pembangunan berbasis keunggulan kompetitif
perekonomian dengan ketersediaan SDA, SDM yang berkualitas serta kemampuan
iptek.
c. Menjaga kesinambungan dengan capaian-capaian kegiatan yang telah dilakukan
pada Renstra terdahulu tahun 2009-2014.
Berangkat dari ketiga aspek di atas, maka Renstra Kedeputian IPSK-LIPI 2015-
2019 disusun sebagai dokumen yang memiliki kesinambungan dengan Renstra 2010-
2014 yang lalu. Oleh karena itu, kedeputian IPSK-LIPI meyusun rencana kerja selaras
dengan tujuan dan tugas LIPI yang selanjutnya akan menjadi panduan bagi beberapa
satuan kerja yang berada dibawahnya. Rencana Strategis (Renstra) IPSK-LIPI juga
digunakan untuk mengarahkan pengembangan ilmu pengetahuan sosial yang memiliki
kontribusi untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan utama
dari penyusunan renstra adalah untuk menjadikan LIPI sebagai lembaga riset terdepan
di lingkup nasional dengan cita-cita berkelas dunia sehingga perlu didukung oleh IPSK-
LIPI dengan mengusung visi “menjadi lembaga penelitian berkelas dunia dalam bidang
ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa
dan masyarakat global”.
Rencana Strategis kegiatan bermanfaat sebagai strategi dari suatu organisasi
untuk membentuk suatu perencanaan yang komprehensif, yang menyatakan bagaimana
organisasi akan mencapai misi dan tujuannya. Rencana Kegiatan dan implementasinya
yang efektif adalah penting untuk kelangsungan hidup suatu organisasi. Rencana
Kegiatan ini diharapkan dapat memenuhi tujuan, yaitu: (1) untuk memberikan
komitmen pada aktivitas dan kegiatan P2SDR di masa mendatang; (2) Implementasi
Rencana Kegiatan akan dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi,
mengakomodasi perbedaan kepentingan dan nilai, dan mendorong proses pengambilan
keputusan yang teratur serta keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut, LIPI menetapkan visi
(target capaian) tahun 2018 yang diperkuat dengan misi IPSK-LIPI yakni:
a. Menghasilkan temuan-temuan penelitian yang menjadi rujukan pengembangan ilmu
pengetahuan sosial kemanusiaan;
b. Menghasilkan pemikiran dalam bidang sosial dan kemanusiaan yang berkontribusi
dalam proses perumusan kebijakan dan pemberdayaan masyarakat;
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 39
c. Memperkuat peran IPSK-LIPI sebagai rujukan dan jembatan aktivitas ilmiah dalam
bidang sosial dan kemanusiaan pada level nasional dan internasional.
Adapun yang menjadi tujuan kedeputian IPSK-LIPI adalah:
a. Menghasilkan penelitian yang berkualitas dan terdepan dalam bidang ilmu
pengetahuan sosial kemanusiaan.
b. Berkontribusi terhadap pemecahan persoalan dalam lingkup nasional, regional dan
global.
c. Membangun kapasitas untuk menjadi lembaga yang memiliki otoritas keilmuwan
dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan serta membangun
komunitas ilmiah pada tingkat nasional, regional, dan global dalam bidang ilmu
pengetahuan sosial dan kemanusiaan.
Berdasarkan perencanaan strategis dan visi yang dibuat oleh Kedeputian IPSK-
LIPI, P2SDR berusaha untuk menyesuaikan visi dan misi serta rencana kegiatan
strategis 5 tahun (Renstra tahun 2015–2019) dengan visi dan misi Kedeputian Bidang
IPSK-LIPI dengan merujuk ke jenjang lebih atas yaitu visi dan misi LIPI. Penyusunan
Renstra Kegiatan 2015-2019 P2SDR-LIPI bertujuan untuk mampu menjadi lembaga
rujukan nasional dan internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan, terutama
dalam kajian wilayah (Asia dan Pasifik, Eropa, dan Afrika), serta mampu menjawab
kepentingan pengguna/stake holders.
2.2.2. Visi, Misi, serta Tugas dan Fungsi P2SDR-LIPI
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, P2SDR-LIPI mencanangkan visi organisasi
sebagai berikut: “Menjadi pusat penelitian yang menjadi rujukan utama dalam studi
kewilayahan pada tingkat nasional dan internasional”. Untuk mencapai visi tersebut dan
dengan memperhatikan visi-misi LIPI dan Kedeputian IPSK, P2SDR memiliki misi:
a. Menghasilkan penelitian tentang kawasan Asia dan Pasifik, Eropa, dan Afrika yang
kreatif, terdepan dan berkualitas tinggi.
b. Menjadi leading institute dalam pengembangan dan kerjasama kajian kewilayahan.
c. Memberikan sumbangan pemikiran dalam memecahkan masalah-masalah sosial
dan kemanusiaan.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 40
Tugas dan Fungsi
Mengacu pada SK Kepala LIPI No.1151/M/2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI
pasal 274, Pusat Penelitian Sumberdaya Regional mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan, perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan
teknis, penyusunan rancangan program, pelaksanaan penelitian bidang sumber daya
regional, evaluasi, dan penyusunan laporan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,
sesuai Pasal 275, P2SDR mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang sumber daya regional.
b. Penyusunan pedoman pembinaan dan pemberian bimbingan teknis penelitian
bidang sumber daya regional.
c. Penyusunan rencana program dan pelaksanaan penelitian bidang sumber daya
regional.
d. Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang sumber daya regional.
e. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang sumber daya regional.
f. Pelaksanaan kegiatan tata usaha
Berdasarkan visi dan misi, serta tugas dan fungsi yang telah ditetapkan, P2SDR-
LIPI senantiasa berupaya untuk memperkuat kompetensi inti, mengarahkan, dan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan penelitiannya hingga bisa dipergunakan sebagai
acuan perumusan kebijakan pemerintah serta bisa dimanfaatkan oleh stakeholders.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu adanya satu kesamaan sikap antara peneliti dan
tenaga penunjang dalam melaksanakan tugasnya. Kesamaan sikap yang harus
disepakati oleh seluruh pegawai P2SDR dalam berinteraksi di lingkungan mereka
sendiri maupun dengan masyarakat luas tersebut diwujudkan dalam nilai-nilai yang
tersirat dalam Visi dan Misi P2SDR yakni: (1) Integritas; (2) Kerjasama; dan (3)
Tanggungjawab. Nilai-nilai tersebut merupakan pengejawantahan dari nilai LIPI yang
dikenal dengan PASTI (Profesional, Adaptive, Scientific Integrity, Teamwork, Innovative).
Nilai-nilai ini diperlukan oleh P2SDR- LIPI untuk menjadi pendorong yang
menumbuhkan motivasi dan inovasi dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 41
2.2.3. Tujuan dan Sasaran
2.2.3.1. Tujuan
Sebagai penjabaran dari misi yang telah disusun, dengan mempertimbangkan
kemampuan sumber daya yang ada serta memperhatikan pemahaman secara
komprehensif permasalahan sosial, ekonomi, politik, hukum, dan budaya masyarakat di
kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa dan Afrika, maka P2SDR-LIPI
mempunyai tujuan yang telah dirumuskan sesuai dengan penetapan dalam Rencana
Kegiatan 2015–2019 adalah sebagai berikut:
Merencanakan dan melaksanakan kajian penelitian kewilayahan yang bersifat
multidisiplin di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa dan Afrika;
Membangun dan mengembangkan kerjasama penelitian dengan lembaga/instansi
dalam dan luar negeri;
Meningkatkan kemampuan dan kompetensi penelitian area studies di kawasan Asia
Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa dan Afrika;
4. Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mencari persamaan dan perbedaan tentang berbagai
permasalahan kehidupan berbagai bangsa serta mencari solusi pemecahan masalah
bangsa Indonesia;
5. Memberikan dan menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan.
2.2.3.2. Sasaran
Sasaran organisasi merupakan penggambaran hal-hal yang ingin diwujudkan melalui
indikator-indikator sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan. Sasaran ini
menyatakan alokasi sumber-sumber daya yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan
dalam jangka pendek untuk mendukung suatu tujuan. Sasaran yang ingin dicapai
P2SDR-LIPI sesuai dengan tujuan yang tertuang dalam Rencana Kegiatan 2015-2019
adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya kegiatan penelitian kewilayahan (area studies) yang berkelanjutan dan
memberikan kontribusi untuk pengembangan ilmu-ilmu sosial ekonomi dan budaya
yang handal di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa dan Afrika;
b. Terwujudnya pemetaan dan analisis mendalam tentang kajian kewilayahan yang
bersifat multidisiplin dalam konteks lokal dan global;
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 42
c. Terlaksananya kerjasama penelitian dengan berbagai lembaga/institusi dan
kelompok penelitian di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa dan Afrika
maupun dengan lembaga penelitian di dalam negeri;
d. Tercapainya peningkatan kemampuan dan kualitas SDM peneliti dan non-peneliti
yang handal dalam menjalankan kegiatan penelitian dan meningkatkan kinerja
lembaga;
e. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan penelitian di bidang
perkembangan Asia Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa dan Afrika;
f. Terwujudnya kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan ilmu-ilmu sosial untuk
mencari solusi pemacahan masalah bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam Rencana Strategis
P2SDR Tahun 2015-2019 maka program dan kegiatan yang akan dijalankan harus
sesuai dengan visi, misi, tujuan, serta sasaran lembaga. Jenis program yang
dilaksanakan P2SDR sesuai Penetapan Kinerja LIPI adalah: “Program Penelitian,
Penguasaan, dan Pemanfaatan IPTEK” dengan dua output kegiatan yaitu:
a. Hasil Penelitian Sumber Daya Regional, yaitu melalui penyelenggaraan kegiatan
penelitian serta kegiatan peningkatan kualitas kelembagaan.
b. Tata Kelola Pendukung Penelitian Sumber Daya Regional, yaitu melalui
penyelenggaraan kegiatan rutin/keuangan rutin, pengembangan sumber daya
manusia/kepegawaian, inventarisasi, pemeliharaan dan pelayanan, serta sistem
manajemen.
Hasil kegiatan P2SDR di atas, baik berupa pengembangan teori, konsep ataupun
paradigma, diharapkan bisa bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang sumberdaya regional bagi akademisi, seperti perguruan tinggi, lembaga
penelitian, dan organisasi profesi. Untuk dapat memberikan output yang maksimal,
P2SDR menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk melakukan beberapa kegiatan
bersama, seperti penelitian, seminar/workshop, dan pelatihan. Selain itu, pelaksanaan
kerjasama dan seminar diharapkan juga untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia, baik di lingkungan P2SDR maupun masyarakat secara umum yang
menghasilkan produk penelitian yang bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 43
2.3. Arah Kebijakan P2SDR-LIPI
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka dirumuskan lima
kebijakan P2SDR sebagai berikut:
a. Merencanakan dan menetapkan prioritas penelitian sesuai dengan kompetensi yang
bersifat multidisiplin dan tematik untuk kajian yang bersifat area studies;
b. Melaksanakan program pelatihan bahasa asing untuk mendukung keberhasilan
kegiatan penelitian kewilayahan;
c. Melaksanakan fungsi-fungsi kegiatan kelembagaan yang ada di P2SDR, yaitu
penerbitan jurnal, pembuatan dan pemeliharaan pangkalan data dan website, In
House Training, dan pendidikan serta pelatihan teknis pengolahan dan dokumentasi
data;
d. Menyelenggarakan kerjasama penelitian dan seminar nasional dan internasional;
e. Menyediakan informasi yang didasarkan atas kompetensi kepakaran.
2.3.1. Kebijakan Bidang Penelitian
Berdasarkan SK Kepala LIPI No.1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001, kebijakan kegiatan
penelitian P2SDR menekankan fokus penelitian pada kajian kewilayahan atau area
studies dengan memilih lokasi penelitian pada kawasan yaitu Asia Tenggara, Asia
Pasifik, dan Eropa. Namun, pada tahun 2016 terjadi penambahan area kawasan
penelitian, yaitu kawasan Afrika. Sejak tahun 2017, kawasan Asia Tenggara dan Asia
Pasifik berada di bawah Kelompok Peneliti (Kelti) Asia dan Pasifik. Sedangkan Eropa
dan Afrika berada di bawah Kelti Eropa-Afrika. Kelti digawangi oleh seorang Ketua Kelti
yang bertugas mengkoordinasikan tema-tema penelitian, supervisi terhadap riset disain
dan laporan riset, serta pembinaan terhadap anggota-anggota peneliti di kelompoknya.
Pelaksanaan fokus kajian multidisiplin P2SDR berpedoman pada Payung
Sirkulasi Global yang ditujukan untuk membantu memberikan solusi dan sumbangan
pemikiran bagi implementasi kebijakan nasional. Hal ini terutama yang berkaitan
dengan program Prioritas Nasional (PN). Selanjutnya sejak tahun 2017, P2SDR
mencoba mengembangkan kajian wilayah dengan empat karakteristik sebagai berikut;
(1) fokus pada mobilitas atau pergerakan orang, barang, ide, modal dan teknologi, (2)
interaksi global-lokal, (3) multisitus, (4) multidisiplin/interdisiplin/transdisiplin.
Terdapat tiga kluster yang dibentuk untuk menjalankan kegiatan penelitian yaitu (1)
Diaspora dan Identitas, (2) Sains dan Teknologi, dan (3) Ketahanan Sosial. Melalui
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 44
ketiga kluster tersebut, diharapkan P2SDR akan memahami sirkulasi global secara lebih
baik sehingga mampu memberikan solusi atas tantangan globalisasi.
Adapun Tema penelitian untuk lima tahun ke depan (2015–2019) mengacu pada
delapan prioritas tematik penelitian IPSK 2015-2019, dan pada tahun 2018 telah
ditetapkan 7 Tolok Ukur Kegiatan yaitu:
1. Pembangunan Pertanian untuk Ketahanan Pangan di Thailand.
2. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota Perbatasan di Asia Tenggara: Studi
Kasus Perbatasan Vietnam-Tiongkok.
3. Budaya Visual (Animasi) dan Ekonomi Kreatif di Jepang
4. Impian Tiongkok dan Prakarsa Sabuk Jalan: Peran dan Dampak Sosial Budaya.
5. Pertumbuhan dan Pembangunan di Sub-Sahara Afrika : Pengalaman Ethiopia
6. Masalah Kerudung dan Dinamika Kewarganegaraan di Perancis
7. Kota Berkelanjutan di Belanda: Studi Kasus Peran Serta Masyarakat dalam
Kebijakan Low Emission Zone di Rotterdam
Sejak tahun 2017 ada penyesuaian tema penelitian dengan program Prioritas
Nasional (PN) 2018-2019 dengan menekankan aspek “hilirisasi” yang akan
menghasilkan rekomendasi kebijakan, dapat dimanfaatkan oleh stakeholder, memiliki
lesson learned, dan bisa membangun kerjasama tanpa mengesampingkan aspek
pengembangan teori dan konsep-konsep ilmu pengetahuan.
2.3.2. Kebijakan Kegiatan Pengembangan Kelembagaan
Kebijakan penguatan kelembagaan untuk kegiatan non-penelitian berada di
bawah dua bidang pengelolaan yaitu, pertama pengelolaan Sumber Daya Manusia
(SDM) melalui kegiatan pengembangan dan peningkatan kemampuan SDM dan kegiatan
In House Training. Kedua, pengelolaan Bidang Diseminasi dan Pengelolaan Hasil
Penelitian melalui pemeliharaan pangkalan data perpustakaan, pengembangan website,
serta penerbitan jurnal kajian wilayah.
1. Pengembangan SDM P2SDR: Upaya Peningkatan Kompetensi Pegawai
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan keahlian,
pengetahuan, wawasan, dan kompetensi SDM P2SDR-LIPI. Dengan sasaran untuk
meningkatkan kualitas pegawai di lingkungan P2SDR-LIPI, kegiatan yang dilakukan
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 45
adalah mengikutsertakan pegawai P2SDR dalam pelatihan bahasa Inggris, seperti
TOEFL/EILTS dan Academic Writing; mengikutsertakan pegawai P2SDR dalam
diklat teknis, seperti pengelolaan keuangan, perpustakaan, atau diklat website; dan
mengikutsertakan peneliti atau non-peneliti dalam diklat atau pelatihan yang
diselenggarakan oleh LIPI guna menunjang kompetensi pegawai. Untuk diklat yang
terakhir ini, diberlakukan kepada seluruh pegawai P2SDR dengan mekanisme
bergiliran sesuai dengan prioritas yang ada.
2. Pengembangan Pangkalan data perpustakaan P2SDR LIPI
Perpustakaan P2SDR melakukan pengembangan pangkalan data perpustakaan
yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan informasi bagi
pengguna perpustakaan. Untuk itu, P2SDR berusaha membangun sebuah
perpustakaan yang memiliki kemampuan akses yang tinggi melalui penerapan
teknologi yang efisien, akurat, dan cepat sehingga pemakai atau pengguna
pangkalan data perpustakaan akan merasa nyaman dan puas. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi yang cepat mendorong P2SDR untuk terus
melakukan pengembangan perpustakaan dengan cara mendokumentasikan hasil
penelitian berupa foto/video, membuat file PDF hasil penelitian, meng-update data
perpustakaan, melakukan studi banding ke perpustakaan yang lebih maju, dan ikut
serta dalam berbagai diklat dan pelatihan perpustakaan. Selain itu, dengan merujuk
pada Renstra Kedeputian IPSK-LIPI pada tahun 2015, P2SDR juga berupaya untuk
menyisipkan database kepegawaian ke dalam pangkalan data.
3. In House Training (IHT) Kajian Wilayah: Upaya Peningkatan Kualitas Peneliti
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR) mempunyai fokus penelitian dan
pendekatan area studies dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial. Perspektif
area studies ini berbeda dengan model penelitian di pusat penelitian sosial yang lain
karena tidak hanya melibatkan pandangan satu disiplin ilmu saja dalam melihat
sebuah permasalahan sosial akan tetapi juga mengonsentrasikan studinya secara
spesifik untuk kawasan Asia Pasifik dan Eropa-Afrika. Pendekatan interdisiplin ini
terkait dengan realitas permasalahan sosial kontemporer yang mempunyai
konektivitas jaringan fisik dan metafisik yang luas dan agak sulit untuk dilihat
dalam satu lensa ilmu pengetahuan saja. Bentuk-bentuk pemahaman akan ide,
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 46
gagasan, sumber daya serta pengetahuan dilihat sebagai sebuah hubungan systemic
yang digunakan sebagai metode untuk menjelaskan proses sosial dalam kajian area
studies ini.
Gambar 2.1 Poster Kegiatan IHT
4. Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah P2SDR
Jurnal Kajian Wilayah (JKW) yang diterbitkan oleh P2SDR-LIPI telah memasuki
tahun ke-delapan (2010-2018). Sejauh ini respon terhadap JKW sangat besar
karena JKW adalah satu-satunya jurnal akademis dengan fokus kajian wilayah
yang masih eksis di Indonesia saat ini. Pada tahun 2018 JKW kembali berusaha
meningkatkan statusnya menuju akreditasi. Selain itu, mengingat
mendigitalisasi naskah-naskah yang dimiliki agar bisa diakses lebih cepat oleh
publik (E-Journal). Dengan demikian, tujuan JKW untuk menyebarluaskan
gagasan tentang pentingnya kajian wilayah sebagai bagian inheren dalam studi
ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan di Indonesia bisa tercapai.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 47
Gambar 2.2 Jurnal Kajian Wilayah
5. Pemeliharaan dan Pengembangan Website P2SDR
P2SDR sesuai dengan visi dan misinya untuk menjadi salah satu pusat kajian
wilayah yang dapat menjadi rujukan bagi lembaga penelitian skala nasional dan
internasional, menyadari bahwa penyampaian informasi dalam bentuk website
sangat penting karena website merupakan jendela dunia yang dapat menyampaikan
informasi dengan cepat dan mudah. Oleh karena itu, P2SDR berupaya untuk
memperbaiki sistem infomasi dan teknologi website secara bertahap dengan
menggunakan tahap-tahap dalam konsep MSI yang membuat informasi berjalan
cepat dan akurat. Hal ini juga sebagai bukti bahwa Teknologi dan Informasi
merupakan wadah informasi yang paling mudah dan cepat dalam membantu
mengakses informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Selain dapat
membantu penyebaran informasi secara luas dan transparan, website juga tersaji
dalam tampilan yang menarik serta informasinya dapat diperbaharui setiap saat.
Pada tahun 2018, website P2SDR terus berusaha melakukan pengembangan yang
menjadi tanggung jawab tim website P2SDR.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 48
Gambar2.3 Tampilan website dan digital library P2SDR-LIPI
2.4. Strategi
Diperlukan strategi tertentu untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Strategi yang diambil oleh P2SDR meliputi penentuan jenis kebijakan,
program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Terdapat empat strategi yang
ditetapkan oleh P2SDR:
1. Mempersiapkan dan melaksanakan kajian penelitian multidisiplin yang bersifat area
studies dalam perspektif lokal dan global di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik dan
Eropa-Afrika.
2. Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan.
3. Menyusun rencana membangun jaringan kerjasama nasional dan internasional di
bidang penelitian, seminar, pertukaran peneliti, dan penerbitan.
4. Mengembangkan sistem pelayanan publik kepada masyarakat dalam pemanfaatan
kepakaran yang dimiliki oleh P2SDR, baik pada level nasional maupun internasional.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 49
Guna mencapai tujuan dari strategi kinerja ini maka dibuat langkah-langkah
strategis dengan merumuskan program dan kegiatan yang akan dilakukan. Langkah-
langkah strategis tersebut adalah:
1. Peningkatan efektifitas penelitian sesuai dengan kompetensi yang bersifat
interdisipliner, tematik, dan berbasiskan penguasaan bahasa asing.
2. Pengembangan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan.
3. Peningkatan jaringan kerjasama nasional dan internasional di bidang
penelitian, seminar, pertukaran peneliti, penerbitan bersama.
4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam pemanfaatan kepakaran
yang dimiliki oleh P2SDR, baik pada level nasional maupun internasional.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat bidang kajian sesuai core competency yang ada di P2SDR, yaitu Kajian
Kawasan Asia Pasifik dan Eropa-Afrika yang diharapkan mampu menjawab
tantangan yang kompleks dan berubah sangat cepat.
2. Mengaktualisasikan Rencana Kegiatan 2015-2019 P2SDR yang sudah disusun
kembali melalui penyusunan program penelitian yang mengedepankan pendekatan
interdisplin dan multidisiplin dengan memusatkan perhatian pada isu-isu sentral,
baik yang berskala nasional maupun internasional.
3. Meningkatkan kualitas peneliti dan staf adminsitrasi melalui pendidikan formal,
kursus, atau diklat melalui pemanfaatan berbagai sumber daya dari dalam dan luar
negeri untuk mencari terobosan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
P2SDR.
4. Memanfaatkan seoptimal mungkin sumberdaya yang ada melalui pelaksanaan
aktivitas secara multidisipliner dengan pendekatan lintas unit serta pengarahan dan
koordinasi yang kuat.
5. Mengembangkan jaringan cerdas dengan berbagai pihak di dalam dan di luar negeri.
6. Memanfaatkan berbagai sumber daya keuangan yang mungkin diperoleh dalam
rangka meningkatkan anggaran penelitian dan pengembangan.
7. Menyempurnakan mekanisme dan sistem yang ada untuk memperkuat sistem
administrasi.
2.4.1. Strategi Pengelolaan Lembaga
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 50
Strategi pengelolaan kelembagaan dilakukan melalui beberapa kegiatan yang bersifat
penguatan kelembagaan dengan tujuan untuk mendukung terlaksananya kegiatan
penelitian dan meningkatkan kinerja satuan kerja. Beberapa strategi pengelolaan
lembaga yang ditetapkan oleh P2SDR di tahun 2018, yaitu:
1. Memetakan permasalahan yang menjadi kendala dalam pencapaian kinerja lembaga
dengan memanfatkan kegiatan yang bersifat kelembagaan.
2. Melakukan kegiatan pembinaan sumberdaya peneliti dan non-peneliti dalam upaya
meningkatkan kompetensi inti pegawai.
3. Mengadopsi dan menerapkan sistem manajemen kendali mutu yang berbasiskan
transparansi dalam rangka mewujudkan mewujudkan good governance.
4. Mengelola manajemen lembaga secara akuntabel, efektif, dan efisien.
Saat ini kegiatan yang bersifat kelembagaan pengawasannya dilakukan secara
langsung oleh Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian (PDHP)
P2SDR. Mekanismenya adalah setiap koodinator kegiatan memberikan
pertanggungjawaban langsung kepada Kabid PDHP. Dalam menjalankan beberapa
kegiatan Diseminasi di P2SDR, strategi yang dibangun di tahun 2018 adalah melakukan
penguatan bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian (PDHP) dengan
membenahi sistem kerja di dalam satker dan di luar satker. Sistem yang sudah dibenahi
sejak tahun 2017 dan dilanjutkan pada tahun 2018 ini adalah:
1. Melakukan kegiatan pengelolaan dan diseminasi hasil kegiatan/penelitian melalui
Website (http://www.psdr. lipi.go.id) serta menjalankan kegiatan perpustakaan
online dengan membangun Pangkalan Data (Repositori) berupa pembuatan katalog
Buku P2SDR dari buku terbitan tahun 2002 sampai dengan tahun 2015. Katalog ini
dapat diakses di http://data.psdr.lipi.go.id/portal/ dan untuk Online Public Acces
Catalogue (OPAC) di http://data.psdr.lipi.go.id/slims/
2. Berupaya untuk membangun jaringan kerjasama dengan intensif dan selalu
berupaya untuk menambah informasi tentang penguatan jejaring kegiatan dan
diseminasi alih ilmu pengetahuan dan teknologi LIPI.
3. Mengembangkan sistem berdasarkan modal budaya dan modal sosial yang dimiliki
oleh satuan kerja dan seluruh pegawai, misalnya membangun secara bersama
jejaring dalam bentuk kegiatan non-penelitian maupun penelitian.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 51
4. Pembenahan sistem informasi teknologi (website dan data base terintegrasi) untuk
memperkenalkan lembaga guna menjaring stakeholder untuk bekerja sama,
mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh satker, dan menjadikan
kegiatan diseminasi sebagai garda terdepan penyampai informasi serta diseminasi
dari produk yang dihasilkan oleh satker.
Sementara itu, Sub-Bidang Kerja Sama secara intensif selalu berupaya untuk
menambah informasi tentang penguatan jejaring kegiatan dan diseminasi alih ilmu
pengetahuan dan teknologi LIPI. Beberapa kegiatan kerja sama yang sudah dilakukan
oleh tim kerja sama P2SDR selama tahun 2018 dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu: (1) kegiatan yang berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU), dan (2)
kegiatan yang tidak berdasarkan MoU.
Pada tahun 2018, P2SDR-LIPI menandatangani 4 (empat) MoU baru, yaitu
dengan Jurusan Ekonomi Universitas Pertahanan, Podomoro University, Jurusan
Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia (UKI), dan dengan Beijing
Foreign Studies University (BFSU). Dengan demikian, hingga tahun 2018, P2SDR
memiliki 6 (enam) MoU yang masih aktif. Selain dengan kedua institusi di atas, P2SDR
juga memiliki MoU dengan Institute of South East Studies Busan University of Foreign
Studies (ISEAS BUFS), Korea dan Institute of Global South Studies (IGSS) - Cologne
University, Jerman, Art Research Center (ARC) – Ritsumeiken University, dan dengan
Institute for East Asian Studies (SIEAS)-Sogang University
Meskipun ada delapan MOU aktif, realitasnya belum semua MoU dapat
diimplementasikan dalam program kegiatan kerja sama, kecuali MOU UKI, Podomoro
University, dan ARC-Ritsumeikan University dan BUFS-Korea. Kegiatan yang dilakukan
dengan ARC-Ritsumeikan University berupa research and archival project on Borobudur
and Prambanan Temples and the use of digital technology for cultural heritage
management. Sementara dengan BUFS-Korea, kerja sama dalam bentuk partisipasi
dalam seminar, member of editorial board dan penerbitan dalam jurnal. Prof. Yekti
Maunati merupakan Editorial Board dalam Jurnal Suvannabhumi: Multi-disciplinary
Journal of Southeast Asian Studies BUFS. Untuk kerja sama Jurusan Ekonomi Universitas
Pertahanan, belum ada kegiatan bersama walaupun sudah ada kesepakatan untuk
memberikan asistensi penulisan ilmiah dan tawaran mengajar di Jurusan Ekonomi
Universitas Pertahanan.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 52
Sementara itu, agenda kegiatan yang tidak berdasarkan MoU berupa seminar on
area studies dan diplomat series lecture yang diselenggarakan oleh tim In House Training
(IHT). Seminar on area studies pertama berupa public lecture menghadirkan Dr. Yuan Xu
dari Department of Geography and Resource Management The Chinese University of Hong
Kong. Public Lecture kedua menghadirkan Prof. Ananta Giri dari Madras Institute and
Development Studies-India. Kegiatan lainnya berupa seminar “Enhancing Indonesia-
China connectivity”, menghadirkan pembicara Mr. Jin Xin dari China Center for
Contemporary World Studies (CCCWS) dan dari P2SDR sendiri. Selain itu juga ada
internship dari Representative Taipei Economic and Trade Office (TETO), yaitu Wang,
Shih-jen.
Sub-Bidang Kerja Sama dan Diseminasi juga melakukan kegiatan yang sifatnya
memberikan fasilitas kepada peneliti, baik peneliti P2SDR maupun peneliti asing yang
pelaksanaan kegiatan dijalankan oleh program In House Training (IHT). Setiap tahun
kegiatan IHT yang berkoordinasi dengan Sub-Bidang Kerja Sama selalu melakukan
kegiatan peningkatan kemampuan sumber daya manusia (peneliti dan non peneliti)
dengan mengundang beberapa narasumber. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk diskusi
internal, workshop, public lecture dan ambassador lecture. Untuk lebih jelasnya,
kegiatan IHT P2SDR selama tahun 2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1. Kegiatan In-House Training (IHT) P2SDR-LIPI Tahun 2018
NO TANGGAL KEGIATAN PENYAJI INSTANSI
Pelatihan
20 Februari Pengambilan Data Visual Dr. Fadjar Ibnu
Thufail
P2SDR
24 September Penulisan Ilmiah Populer CPROCOM
26 September Penyusunan Infografis CPROCOM
20 Desember Rekomendasi Kebijakan Dini O. Pusinov LIPI
Diskusi
30 Januari Following Rubber Now and
Then/ Here and There:
Combining Comparative
Historical Research
Method and Global
Ethnography to Study the
Rahardhika
Ariesta
Northwestern
University,
USA
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 53
Global from Below*
5 April Introduction of Higher
Eduction as a Field of Study
Gilang Maulana
Madjid
Goethe
Universiteit,
Jerman
25 Mei Perlindungan Hukum Hak
Kekayaan Intelektual terkait
Industri Film Animasi
di Jepang
Rifki Indra
Maulana, SH.
P2SDR
25 Mei Democratic Unfair The
Problems of Nationhood,
Citizenship, and
Political Sultanate’s Status
in Indonesia and Malaysia
Fachri Aidulsyah,
S.Sos.
P2SDR
31 Mei Ethnography of SMART CITY
IN INDONESIA: Case Studies
of Jakarta and Surabaya
Kurnia Novianti,
MSi.
P2SDR
No Tanggal Kegiatan Penyaji Instansi
Diskusi
6 Juni Research Findings of Rubber
in Global Circulation
Rahardhika
Ariesta
Northwestern
University,
USA
31 Juli Tenaga Kerja Maritim
Indonesia di Korea
Dr. Paulus Rudolf P2SDR
8 Agustus Situs Memori: Peran Tionghoa
dan Jaringan di Asia Tenggara
Chontida Auikool International
Studies
(ASEAN-China)
Program,
Faculty of
Liberal Arts
Thammasat
University,
Bangkok,
Thailand
Terkait dengan kerja sama dengan pihak luar, selama tahun 2018 ada 7 (tujuh)
Tolok Ukur penelitian P2SDR yang membangun jejaring (networking) dengan beberapa
instansi/lembaga di luar negeri dan bertindak sebagai counterpart penelitian, seperti
KITLV Leiden, the Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS) Rotterdam
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 54
di Belanda, University of Social Sciences and Humanities, Vietnam National University
Hanoi, Chinese Academy of Social Sciences (CASS), Institute of Research on Economic
Development (IRED) Africa, Vietnam National University Ho Chi Minh, Department of
Politics and International Studies SOAS University of London, dan University of Tokyo.
Sementara itu lembaga lain di dalam negeri yang diajak berkoordinasi meliputi
Kementerian Luar Negeri, Badan Arsip Nasional, Universitas Indonesia, dan sebagainya.
Di samping itu, P2SDR juga bertindak sebagai tuan rumah bagi 5 (lima) peneliti asing
yang berkunjung ke Indonesia, khususnya LIPI maupun untuk melakukan penelitian di
Indonesia. Kegiatan lain yang dilakukan oleh Sub-bidang Kerjasama dan Diseminasi
adalah menerima mahasiswa magang. Pada tahun 2018 secara keseluruhan terdapat 4
(empat) orang yang magang di P2SDR yang berasal dari 4 (empat) institusi. Program ini
selain dapat memberikan transfer pengetahuan dari peneliti LIPI kepada peserta
magang maupun sebaliknya, juga sebagai bentuk dari pelayanan jasa P2SDR kepada
masyarakat.
2.4.2. Strategi Peningkatan Kinerja
Guna mencapai tujuan dari peningkatan kinerja lembaga, P2SDR juga membuat strategi
peningkatan kinerja, yaitu:
1) Meningkatkan kualitas substansi topik penelitian melalui proses seleksi sesuai
dengan skala prioritas.
2) Melakukan evaluasi, monitoring, dan seleksi substansial secara berkala atas hasil
kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas capaian yang dihasilkan.
3) Menyusun dan melaksanakan pembinaan pegawai, baik peneliti maupun non-
peneliti dalam rangka meningkatkan kompetensi inti pegawai untuk menghasilkan
kualitas dan kinerja yang baik dari satuan kerja.
4) Menjalin hubungan kerja sama penelitian dan non-penelitian dalam skala nasional
maupun internasional.
5) Mendorong peneliti untuk aktif dalam kegiatan ilmiah, pertemuan ilmiah, dan
menjadi anggota dalam organisasi keilmuan di skala nasional dan internasional.
6) Meningkatkan kegiatan promosi dan diseminasi hasil-hasil penelitian. Kegiatan
ini ditujukan untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam
pemanfaatan kepakaran yang dimiliki oleh P2SDR LIPI, baik pada level nasional
maupun internasional
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 55
2.4.3. Strategi Kegiatan Penelitian
Penelitian Tematik (DIPA) yang dilakukan sivitas peneliti di Pusat Penelitian Sumber
Daya Regional adalah penelitian yang berfokus pada kajian multidisiplin yang bersifat
area studies. Topik-topik penelitian tematik ini merujuk pada payung topik penelitian
IPSK yang terkait dengan isu tentang “Transnasionalisme dan Globalisasi”. Studi-studi
yang dilakukan di P2SDR merupakan studi yang saling bersinergi, tidak hanya dalam hal
membangun ide dan tema penelitian, tetapi juga membangun sinergi dengan peneliti
pada satuan kerja lain di lingkungan kerja IPSK, terutama yang memiliki kompetensi
yang dibutuhkan oleh kelompok peneliti. Hal ini penting dilakukan karena banyak
keahlian dari para senior dari luar satker P2SDR yang dapat membantu dalam
peningkatan kualitas hasil penelitian terutama dalam membangun konsep dan teori
ilmu sosial yang digunakan dalam penelitian.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa pada Renstra, kajian kewilayahan P2SDR
memusatkan perhatiannya pada topik-topik globalisme, regionalisme, dan isu-isu
strategis di Asia Pasifik, Asia Timur, dan Eropa-Afrika. Namun demikian, dalam rangka
merespon perubahan yang terjadi secara cepat pada dunia global, perubahan fokus
pada kajian wilayah, dan untuk menjawab persoalan bangsa saat ini, maka dirasakan
perlu untuk melakukan refokusing atas tema-tema penelitian yang dilakukan oleh
P2SDR.
Dalam perkembangannya, P2SDR melihat pentingnya memberi arah baru untuk
pengembangan area studies guna memahami dinamika sosial dan kemanusiaan yang
semakin kompleks di era globalisasi. Sebagai jantung dari globalisasi, area studies harus
mampu memahami (super) kompleksitas yang muncul dari proses tersebut. Merespon
dinamika yang ada, P2SDR mencoba mengembangkan area studies dengan beberapa
karakteristik sebagai berikut, yaitu: (1) fokus pada mobilitas atau pergerakan orang,
barang, ide, modal dan teknologi, (2) interaksi global-lokal, (3) multisitus, (4)
multidisiplin/interdisiplin, dan transdisiplin.
Mobilitas. Area studies yang dikembangkan oleh P2SDR berusaha memahami
pergerakan orang, barang, ide, modal dan teknologi yang begitu cepat melewati batas-
batas wilayah yang ada. Pergerakan berbagai hal tersebut, menyebabkan pentingnya
pemahaman tentang konektivitas antar wilayah maupun negara. Persoalan yang terjadi
di suatu wilayah dapat dengan mudah dan cepat mempengaruhi wilayah yang lain,
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 56
bahkan yang berjarak ribuan kilometer. Melihat mobilitas bukan berarti hanya melihat
pada proses pergerakan tersebut, namun juga dapat melihat pada komoditas (orang,
barang, modal, ide, dan teknologi), konteks, struktur yang melingkupi, agensi yang
terlibat, serta sebab dan akibat yang ditimbulkannya.
Mengikuti pergerakan komoditas, misalnya, akan membantu dalam memahami
kompleksitas dan diversitas masyarakat. Menurut Saptari (2016), diskusi tentang rantai
komoditas akan membantu pemahaman tentang sistem rantai komoditas, networks dari
komoditas, serta sirkulasi komoditas yang kini berjalan tidak hanya satu arah. Pada
lokasi yang berbeda, komoditas dapat memiliki makna budaya yang berbeda, sehingga
menghasilkan identitas yang dapat diasosiasikan dengan tempat atau ciri kelompok
tertentu. Dengan mengikuti pergerakan komoditas barang, dapat dipahami lokasi-
lokasi, titik-titik produksi, distribusi dan konsumsi, serta bagaimana setiap lokasi
menciptakan nilai tambah, struktur dan aksi-reaksi yang unik tergantung konteks dan
momen sejarahnya. Dengan mengikuti pergerakan orang, dapat dipahami tentang sense
of belonging, governance structure, agensi, labelling dan embeddednes atau posisi (aktif
dan pasif) suatu komunitas dalam suatu struktur sosial. Dengan mengikuti komoditas
modal akan dipahami bagaimana proses dan akibat yang dihasilkan oleh krisis
keuangan global, serta bagaimana mengatasinya.
Interaksi global-lokal. Dalam memahami berbagai berbagai pergerakan
transnasional tersebut, diperlukan pendekatan yang melihat interaksi global-lokal.
Fokus terhadap interaksi global-lokal ini penting untuk memahami: (1) bagaimana
konektivitas/keterhubungan yang diakibatkan oleh pergerakan transnasional, dan (2)
partikularitas lokal yang penting untuk menganalisis kedaulatan dan aspirasi politik,
etnis, budaya dan agama masyarakat di berbagai lokasi. Pendekatan global-lokal untuk
melihat pergerakan transnasional komoditas tertentu bisa memusatkan perhatian pada
dua dimensi umum. Pertama, pengintegrasian pengaruh global ke lokal, dengan
memfokuskan analisis pada tempat atau lokasi tertentu (place), sehingga bisa
memperoleh gambaran lebih jelas dari interaksi global-lokal tersebut. Kedua, fokus
pada mobilitas dan berbagai ruang yang dilewati, serta perubahan nilai yang terjadi
ketika suatu komoditas bergerak dan menembus batas wilayah atau negara.
Multisitus. Pemahaman tentang pergerakan transnational dan interaksi global-
lokal memerlukan pendekatan yang bersifat multisitus. Pendekatan multisitus didesain
untuk memperoleh pengetahuan mendalam tentang fenomena yang ada di berbagai
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 57
lokasi, untuk menghasilkan pemahaman-pemahaman baru. Penelitian yang dilakukan di
beberapa lokasi ini bukan sekedar penelitian yang bersifat perbandingan, namun juga
keterhubungan fenomena yang ada di lokasi-lokasi tersebut. Multisitus penting tidak
hanya untuk menunjukkan keunikan atau diversitas yang muncul dari interaksi global-
lokal dalam konteks lokasi dan waktu tertentu, namun sekaligus menunjukkan
bagaimana keunikan tersebut saling terhubung dan mempengaruhi. Pendekatan yang
bersifat multisitus ini memungkinkan untuk melihat sebuah fenomena yang selalu
terhubung dengan fenomena yang lain, dimaknai secara berbeda dalam ruang dan
waktu yang berbeda, dan menghasilkan pola-pola baru sebagai dasar atau titik tolak
eksplorasi frontier baru pengetahuan.
Dengan batas territorial yang semakin dipertanyakan, pendekatan multisitus
bukan berarti harus dilakukan di beberapa negara yang berbeda, namun dapat
dilakukan di beberapa lokasi dalam sebuah negara yang sama. Hal yang penting dalam
penentuan lokasi dalam pendekatan multisitus ini bagaimana lokasi-lokasi tersebut
memiliki obyek atau subyek penelitian saling terhubung, dan memiliki keunikan dalam
pemaknaan fenomena yang diteliti. Berbeda dengan penelitian perbandingan yang
mensyaratkan adanya struktur atau faktor-faktor sosial, ekonomi, politik, budaya yang
mirip sebagai variabel-variabel kontrol, dalam penelitian multisitus keragaman dari
berbagai hal tersebut justru menjadi ruang eksplorasi untuk pencarian frontier baru
pengetahuan.
Multidisiplin/Interdisiplin/Transdisiplin. Area studies bukan merupakan
sebuah disiplin ilmu tersendiri, namun lebih merupakan ruang pertemuan antar
berbagai disiplin ilmu yang ada, baik ilmu sosial kemanusiaan seperti sejarah, sosiologi,
antropologi, ekonomi, politik, dan bahasa, maupun dari disiplin ilmu teknik dan ilmu
pengetahuan alam, seperti IT, geologi, biologi dan sebagainya. Selama ini terdapat
narasi-narasi yang berbeda tentang perkembangan sosial, perubahan lingkungan dan
kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh masing-masing kelompok disiplin ilmu.
Narasi tentang perubahan bumi dan lingkungan seolah tidak berkaitan dengan
perkembangan sosial dan pilihan kebijakan atau tindakan manusia, padahal mereka
berada dalam ruang dan waktu yang sama. Perkembangan teknologi, prioritas
anggaran, kesepakatan sosial, perubahan iklim dan penanggulangan bencana
merupakan hal yang sejatinya berkaitan satu dengan yang lain. Karenanya, untuk
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 58
menghasilkan pemahaman yang komprehensif, diperlukan pemahaman yang tidak
hanya bersifat multidisiplin, juga interdisiplin dan bahkan transdisiplin.
Keempat karakteristik penelitian area studies yang diusung P2SDR dalam Naskah
Refocusing inilah yang menjadi pedoman bagi seluruh sivitas peneliti di lingkungan
P2SDR dalam melaksanakan penelitian sejak tahun 2016-2017. Langkah lanjutannya
adalam mensinergikan dalam empat topik kegiatan, yaitu: (1) Digital Culture and
Economy; (2) Infrastructure Diplomacy and Social Change; (3) Capital Flow and the Role
of MNCs; dan (4) Minority Politics/Rights/Economy.
Di samping itu, penelitian P2SDR juga dikaitkan dengan tiga program PN yaitu
Pembangunan Wilayah, Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), dan Daya Saing.
Dengan demikian diharapkan hasil penelitian tematik/DIPA P2SDR tidak hanya
berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan sosial (signifikansi
akademis/teoritis), tetapi juga mampu memberikan kontribusi terhadap upaya
penyelesaian permasalahan bangsa (signifikasi praktis).
Gambar 2.4 Perubahan Flagship P2SDR sejak 2017-sekarang
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 59
2.5. Program dan Kegiatan
Seperti halnya pusat penelitian lain di lingkungan kerja LIPI maka program–program
utama yang dijalankan P2SDR juga mengacu pada Program yang ditetapkan BAPPENAS,
yang meliputi :
a. Program Penerapan Kepemerintahan yang baik.
b. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK.
c. Program Penguatan/Pengembangan Kelembagaan IPTEK.
d. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara.
Dalam pelaksanaannya, program-program tersebut dapat diselaraskan dengan
program lain yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ingin dicapai. Selain itu,
terdapat juga program yang bersifat teknis, yaitu Program Penelitian, Penguasaan, dan
Pemanfaatan Iptek. Program dan kegiatan yang dijalankan harus sesuai dengan visi,
misi, tujuan serta sasaran lembaga. Program-program tersebut telah dituangkan dalam
bentuk rencana kegiatan yang tersusun dalam Rencana Strategis P2SDR Tahun 2015-
2019. Pada tahun 2018, P2SDR telah melaksanakan 3 (tiga) Program Utama Bappenas
yaitu:
a. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek;
b. Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik;
c. Program Penguatan/Pengembangan Kelembagaan IPTEK.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 60
2.5.1. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek
Program penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
merupakan kegiatan utama dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang
pelaksanaannya diserahkan kepada berbagai satuan kerja yang berada di lingkungan
kerja LIPI. Sebagai bagian dari LIPI, amanat untuk melakukan kegiatan penelitian juga
diserahkan pelaksanaannya kepada Pusat Penelitian Sumber daya Regional (P2SDR)
dengan kajian-kajian penelitian yang bersifat area studies (lintas kawasan). Kajian area
studies ini berfokus pada tema-tema sosial kemanusiaan dalam bentuk kajian
multidisipliner (lintas disiplin keilmuan) dengan lokasi penelitian di beberapa negara di
dalam kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa dan Afrika. Pemilihan tema-
tema penelitian pada renstra lima tahun (2015–2019) mengacu kepada prioritas
tematik penelitian IPSK 2015-2019.
Adapun program dan kegiatan yang telah dituangkan dalam bentuk rencana
kegiatan (DIPA Tematik) tersusun dalam Tujuh Tolok Ukur (TU) yaitu:
I. Kelompok Kajian Penelitian Kawasan Asia dan Pasifik
1. Pembangunan Pertanian untuk Ketahanan Pangan di Thailand
Penelitian multiyears (2015-2019) ini dilakukan di dua negara yang dikenal sebagai
produsen produk pertanian Asia Tenggara, yaitu Thailand dan Vietnam. Fokus tulisan
tahun ini mengacu pada karakteristik yang menjadi arah pengembangan kajian wilayah
P2SDR, diantaranya yaitu multisitus dan interkonektivitas, dimana tulisan ini berusaha
memahami konsep ketahanan pangan dan prakteknya di Thailand yang mengalami arah
perkembangan yang berbeda dengan Vietnam. Isu dan konsep ketahanan pangan yang
muncul sejak krisis pangan dunia sekitar tahun 1970an, telah bergulir dan berkembang
pada tahun 1990an hingga sekarang. Pada milenium kedua ini, secara universal konsep
ketahanan pangan telah diterima dan didesain serta diimplementasikan secara luas oleh
berbagai negara yang tergabung dalam FAO. Dari hasil pengumpulan data melalui studi
pustaka dan wawancara, diketahui bahwa hingga sekarang, Thailand telah bergerak
dari konsep “ketahanan pangan” menuju “keamanan pangan” (food safety). Dengan
tetap mempertahankan produksi beras sebagai pangan utama, namun terdapat
perbedaan implementasi “Ketahanan Pangan” dibandingkan dengan negara-negara Asia
Tenggara lainnya. Program Ketahanan Pangan di Thailand telah beranjak kepada
pemerataan kesejahteraan petani, keamanan pangan serta perbaikan nutrisi, dimana
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 61
program ini ditempatkan di bawah Kementrian Kesehatan Masyarakat yang
berkoordinasi dengan Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan dan Industri.
Berbeda dengan negara Asia Tenggara lainnya (salah satunya Indonesia), masih
menempatkan program ketahanan pangan dalam Kementrian Pertanian semata. Kajian
mengenai ketahanan pangan ini menggunakan pendekatan berbagai elemen (lahan
pertanian, tenaga kerja, perdagangan dan industri) serta aktor dan jaringan yang
terlibat di dalamnya, sehingga diharapkan dapat berguna untuk memahami bagaimana
cara yang paling sesuai dan optimal, dan sesuai dengan konteks budaya masing-masing
kawasan Asia Tenggara (terutama untuk Indonesia), dalam meningkatkan produksi
pertanian yang berkelanjutan dan terlaksananya pemerataan kesejahteran.
Kata kunci: ketahanan pangan, pembangunan pertanian, industri beras, Thailand,
multisitus, interkonektivitas.
2. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota Perbatasan di Asia
Tenggara: Studi Kasus Perbatasan Vietnam-Tiongkok
Kota perbatasan merupakan lokasi strategis bagi pergerakan transnasional baik
manusia, barang, modal, informasi, dan ide-ide, sekaligus sebagai wilayah yang
menghubungkan antara dua atau lebih negara yang berbeda di Asia Tenggara. Kota
perbatasan tidak hanya berperan sebagai kota transit, tetapi ada juga yang berkembang
menjadi kota perdagangan dan pusat industri sehingga menjadi tujuan para pendatang
untuk mencari pekerjaan. Ekspansi ekonomi Tiongkok dan pergerakan manusia dari
negara-negara tetangga, yaitu Thailand, Laos, dan Tiongkok akibat proses globalisasi
mempengaruhi dinamika ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat di perbatasan. Fokus
penelitian tahun 2018 ini adalah menggali proses migrasi transnasional, identitas
kelompok diaspora, aktivitas ekonomi dan perdagangan lintas batas di perbatasan
Vietnam-Tiongkok. Pengumpulan data lapangan dilakukan di Hanoi dan Mong Cai, kota
perbatasan Vietnam-Tiongkok yang menjadi salah satu jalur masuknya pergerakan
barang dan manusia dari Tiongkok ke Vietnam dan sebaliknya. Saat ini, Mong Cai juga
merupakan kota perbatasan terbesar dan pusat perdagangan, serta pariwisata di
Vietnam.
Kata kunci: migrasi transnasional, identitas, diaspora, perdagangan lintas batas, Mong
Cai, Vietnam.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 62
3. Budaya Visual (Animasi) dan Ekonomi Kreatif di Jepang
Penelitian tentang globalisasi sering terjebak pada pandangan yang mencitrakan
globalisasi sebagai proses yang homogen, datar (flat), dan transenden dari proses sosial,
politik dan kultural. Kerangka besar penelitian di Jepang ini mempersoalkan konsep
yang generik semacam itu dengan melihat kerja kreatif sebagai ruang tempat aktor
“menerjemahkan” proses globalisasi dalam industri kreatif, khususnya industri animasi.
Dalam teori globalisasi klasik, proses globalisasi dilihat melalui persebaran kapital.
Tetapi, pada kenyataannya, persebaran kapital itu hanya mungkin terjadi melalui
konteks praktik sosial tertentu, dan salah satunya adalah kerja kreatif. Penelitian ini
menganalisis “penerjemahan” kekuatan kapital global yang dilakukan oleh kelompok
sosial yang bergerak di ranah industri atau ekonomi kreatif di bidang produksi animasi
di Jepang. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi “gap” teoritis dan konseptual untuk
memahami kerangka pendekatan yang dapat dipakai untuk menganalisis keterkaitan
antara proses kapitalisme global, industri atau ekonomi kreatif, dan jaringan sosial dan
teknologi yang menjadi inti kerja kreatif (creative labor). Ada dua kerja kreatif yang
dianalisis, yaitu desain karakter (penelitian tahun 2017) dan persebaran dan
pemasaran karakter animasi (merchandise) (penelitian tahun 2018). Pengetahuan ini
penting dipahami sebagai lesson learned yang dapat dimanfaatkan untuk memahami
posisi Indonesia di sektor industri kreatif di tingkat regional maupun global.
Kata kunci: Globalisasi, Jepang, Industri Kreatif, Kerja Kreatif, Animasi, Anime
4. Impian Tiongkok dan Prakarsa Sabuk Jalan: Peran dan Dampak Sosial Budaya.
Diplomasi ekonomi Pemerintah Tiongkok saat ini memberikan perhatian besar pada
sektor perdagangan dan pembangunan infrastruktur. Tujuannya adalah mengamankan
kondisi ekonomi, devisa, pasokan produksi negara, dan juga tenaga kerja. Kebijakan
yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok adalah menghimpun program kerjasama dan
investasi dalam Prakarsa Sabuk Jalan (belt road initiative). Prakarsa ini dilatarbelakangi
ide/gagasan tentang ‘China Dream’, yaitu kebangkitan bangsa Tionghoa menjadi bangsa
yang sejahtera (modern) dan negara yang maju (industrialis). Praktik kebijakan sabuk
jalan saat ini masih di fokuskan dalam pembagunan infrastruktur fisik, namun
sebenarnya tidak menutup kemungkinan kerjasama bidang sosial dan budaya.
Pembagunan infrastruktur mendorong terjadinya mobilitas barang, jasa, dan manusia
dari Tiongkok ke negara-negara yang disinggahi program sabuk jalan. Seiiring dengan
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 63
pembangunan infrastruktur didalamnya terbangun pula hubungan dan kerjasama
bidang sosial budaya, semisal, pariwisata, pendidikan, dan pertukaran pelajar. Sejauh
mana peran dan dimplikasi sosial dan budaya dalam prakarsa ini adalah pertanyaan
kunci penelitian. Selain itu sejauh mana perbedaan budaya/tradisi Tiongkok dengan
negara lain berpotensi membangun kerjasama, memberikan keuntungan atau bahkan
bisa menimbulkan konflik dalam implementasi prakarsa sabuk jalan ini.
Kata kunci: Tiongkok, BRI, kerja sama, pembangunan infrastruktur.
II. Kelompok Penelitian Kawasan Eropa dan Afrika
1. Kota Berkelanjutan di Belanda: Studi Kasus Peran Serta Masyarakat dalam
Kebijakan Low Emission Zone di Rotterdam
Peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan merupakan kunci
utama dari konsep pembangunan berkelanjutan. Berbeda dengan kebijakan lingkungan
pada penelitian sebelumnya, kebijakan pembatasan emisi karbon di Rotterdam melalui
Low Emission Zone (LEZ) justru muncul secara top-down langsung dari Uni Eropa.
Rotterdam yang berperan sebagai wilayah penghubung (hub) antarkota maupun
antarnegara di Uni Eropa, turut serta dalam penerapan kebijakan ini di kotanya.
Tentunya kebijakan ini memiliki implikasi yang cukup signifikan bagi masyarakat kota
Rotterdam yang terbiasa melalui bottom-up processes. Tujuan dari penelitian ini untuk
memahami konteks keberlanjutan yang dilihat dari proses partisipasi masyarakat kota
Rotterdam dalam penerapan LEZ. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui
wawancara, observasi lapangan dan studi pustaka, serta pendekatan interdisipliner,
penelitian ini diharapkan dapat melihat konteks keberlanjutan yang dipahami oleh
masyarakat kota Rotterdam dan kaitannya dalam kebijakan regional Uni Eropa. Selain
itu, fase keberlanjutan akan dilihat dari perkembangan kota Rotterdam sebelum
Belanda bergabung dengan Uni Eropa hingga saat ini, dan masa yang akan datang.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi tentang peran serta
masyarakat dalam mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan.
Kata kunci: low emission zone, transportasi berkelanjutan, kota berkelanjutan,
sustainable urban transportation
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 64
2. Masalah Kerudung dan Dinamika Kewarganegaraan di Perancis
Kerudung memang bukan sekadar kain penutup kepala, melainkan sebuah pintu
masuk bagi kita untuk memahami lebih lanjut dinamika kewarganegaraan Perancis
yang sekular. Dalam hal ini, berbeda dengan konsepsi dan praktik sekularisme di
tempat lain, sekularisme Perancis terkenal sangat keras dalam membersihkan ruang
publik mereka dari unsur-unsur agama. Terutama sejak 1905 pemisahan antara negara
dan gereja diatur sedemikian rupa sehingga tidak memberikan celah saling campur
sama sekali. Sekularisme Perancis dikenal dengan nama laicite. Menurut John Bowen
(2007), laicite ini sangat khas, sehingga tidak bisa diterjemahkan hanya sekadar
pemisahan antara agama atau gereja dan negara seperti di tempat lain. Sekularisme
Perancis bersifat anti-agama, atau tepatnya anti-klerikalisme yang inheren dalam
agama-agama yang terorganisasi. Kekhasan sekularisme Perancis ini lahir dari
pergulatan politik keagamaan yang sangat panjang. Republikanisme Perancis juga
sangat khas, bukan sekadar tradisi kenegaraan yang menekankan kebajikan (virtue)
seperti di tempat lainnya. Benar bahwa republikanisme secara umum terobsesi dengan
homogenitas, sehingga asimilasi menjadi pilihan dalam kebijakan integrasi. Akan tetapi,
kenyataan bahwa republikanisme Perancis mempunyai perhatian yang sangat besar,
sehingga yang tampak lebih seperti ketakutan, terhadap kerudung adalah sebuah tanda
tanya besar. Pada kasus ini kita memasuki sebuah relasi pelik antara kewarganegaran
dan gender di sebuah negara demokrasi liberal. Scott (2016) mempertanyakan hal ini
dengan memperlihatkan adanya suatu “histeria politik” dalam imajinasi republikanisme
Perancis terhadap perempuan, tidak hanya terhadap Islam. Jika pun masalahnya adalah
terorisme yang dilakukan oleh kalangan Muslim radikal, bukankah mereka adalah laki-
laki? Mengapa perempuan Muslim yang berkerudung di sekolah negeri dianggap
ancaman? Lagi pula, apakah laicite—Hukum 1905—mengatur secara khusus
keberadaan perempuan?
Masalah jilbab mengandung dimensi komparatif yang sangat kuat. Sementara
Perancis memberlakukan sebuah peraturan yang membatasi dan bahkan melarang
penggunaannya di sekolah negeri, Indonesia mengalami hal yang sebaliknya. Di sini, di
beberapa tempat yang memberlakukan “peraturan daerah syariah”, murid sekolah
negeri dan para perempuan PNS justru dihimbau untuk memakai jilbab. Meski
diperlakukan dalam posisi yang kontras, di kedua negara ini perempuan sama-sama
dijadikan objek pertarungan nilai-nilai yang melandasi perumusan prinsip-prinsip
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 65
kewarganegaraan. Sementara itu, kalau Perancis prinsip-prinisp tersebut disebut
sebagai laicite, maka di Indonesia namanya adalah Pancasila. Keduanya sekarang
sedang mengalami interpretasi ulang. Berangkat dari latar belakang tersebut, penelitian
dinamika kewarganegaraan di Perancis ini akan berfokus pada masalah kerudung.
Seperti telah disinggung, lebih dari sekadar penutup kepala, kerudung adalah simbol
bagi pertarungan nilai-nilai yang lebih luas. Bagi para pemakainya, kerudung adalah
bagian dari iman dan juga ekspresi kebudayaan. Sedangkan bagi pihak yang ingin
melarang penggunaannya di ruang publik, kerudung adalah tanda bagi penundukan
perempuan yang bertentangan dengan prinsip kewarganegaraan.
Pertanyaannya, mengapa kerudung menjadi sedemikian krusial dalam dinamika
kewarganegaran di Perancis? Apa yang menyebabkan perempuan Muslim berkerudung
dianggap mengancam tradisi republikanisme Perancis yang sekuler? Bagaimana
respons, baik yang pro maupun kontra, terhadap masalah ini? Adalah suatu jalan keluar,
baik secara teoretis maupun politis, untuk mengatasi masalah ini? Lalu, terakhir, apa
yang bisa diambil sebagai lesson learned bagi Indonesia dalam masalah ini?
P2SDR-LIPI sejak awal ingin membangun suatu tradisi kajian wilayah yang melihat
konektivitas global sebagai suatu yang urgen dalam memahami realitas sosial dan
kemanusiaan, khususnya di Indonesia. Penelitian ini diarahkan untuk menjawab
keinginan itu.
Kata kunci: agama, kewarganegaraan, sekularisme, pasca-sekularisme, Eropa Barat,
Perancis
3. Pertumbuhan dan Pembangunan di Sub-Sahara Afrika : Pengalaman Ethiopia
Penelitian ini merupakan lanjutan dari studi tentang krisis dan perubahan kebijakan
sosial di zona Euro (2015). Namun, terjadi perubahan lokasi penelitian, dari Eropa
(Spanyol di tahun 2015) lalu beralih ke negara-negara kawasan Afrika Timur (Tanzania,
Kenya, Ethiopia dan Rwanda) untuk tahun 2016-2019. Hal ini dilakukan untuk dapat
mempelajari secara lebih mendalam ide-ide dan bentuk-bentuk perubahan kebijakan
pembangunan yang berkembang saat ini serta responsnya dalam menghadapi dampak
yang ditimbulkan akibat krisis keuangan global tahun 2008-2009. Seperti halnya saat di
Kenya tahun 2017, penelitian pada tahun 2018 ini berusaha untuk menguraikan
perkembangan sektor pertanian kopi dan bunga potong yang merupakan komoditas
ekspor utama negara, perkembangan teknologi finansial yang merupakan inovasi baru
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 66
dalam masa krisis keuangan global, pemahaman lebih mendalam mengenai peran dan
perkembangan sektor infrastruktur yang berkembang pesat dalam masa krisis serta
menjelaskan peningkatan peran China dalam perekonomian Ethiopia. Ethiopia dipilih
sebagai lokasi penelitian pada tahun 2018 ini antara lain dikarenakan beberapa faktor
utama, seperti: lima besar perekonomian di Sub-Sahara Afrika, pertumbuhan ekonomi
tertinggi ketiga di dunia (tahun 2013-2014), negara produsen kopi terbesar di benua
Afrika, peringkat keenam tujuan investasi China di Afrika dan penerima pinjaman China
Eximbank terbesar di Afrika (bersama dengan Angola).
Kata kunci: Kopi, Bunga Potong, Infrastruktur, Pertumbuhan Ekonomi, China, Ethiopia
2.6. Penetapan Kinerja Tahun 2018
Rencana Strategis P2SDR periode 2015-2019 disusun berdasarkan Rencana Strategis
Kedeputian Bidang IPSK LIPI dalam kurun waktu yang sama. Sementara itu,
penyusunan Rencana Strategis Kedeputian Bidang IPSK LIPI mengacu pada Rencana
Strategis LIPI 2015-2019, yang bersumber pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Menengah Nasional (RPJMN) tahap ketiga (ke-3) yang dikeluarkan oleh Bappenas pada
tahun 2015. Uraian rencana strategis implementatif P2SDR tahun 2015-2019 dapat
dilihat pada Tabel 2.1 mengenai Matriks Rencana Strategis PSDR 2015-2019 (RS)
yang menunjukkan keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran, serta kebijakan dan
program.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 67
Tabel 2.2. Matriks Rencana Strategis P2SDR-LIPI 2015-2019
Tujuan
Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Uraian Indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5
1. Memperkuat kompetensi dan kemampuan SDM untuk menunjang peningkatan kompetensi inti.
Meningkatnya kualitas
pengetahuan
para peneliti yang
diukur dari pening
katan pendidikan dan
jenjang pada
jabatan fungsional
Peta Pendidikan dan jenjang Fungsional
Jumlah peneliti yang meningkat pendidikan-nya 15 orang
Jumlah pegawai yang meningkat jabatan fungsionalnya 30 orang
1. Kebijakan
pembinaan dan
pengembangan
kelembagaan
2. Kebijakan SDM
3. Kebijakan Anggaran
4. Kebijakan Kerja
sama
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program Penguatan Kelembagaan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apara tur Negara
Program Penerapan ke Pe- merintahan Yang Baik
Program Penyelenggaran Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan
1. Memperkuat kompetensi inti melalui penelitian kewilayahan dan pengembangan hasil penelitian untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru yang berdampak luas bagi perkembangan ilmu sosial.
Tema penelitian 2015 -
2019
1. Daya Saing Sektor Pertanian di Asia Tenggara
2. Migrasi Transnasional
dan Persoalan
Indentitas di Kota-
Kota Perbatasan di
Asia Tenggara.
3. Etos Kerja, Modal
Sosial, dan Kebijakan
Kewirausahaan di
Asia Tenggara.
4. Budaya Visual di
Jepang
5. Dinamika Masyarakat
Menua (ageing
society) di Tiongkok.
6. Gerakan Agama
Dunia, Modernitas,
dan Agama Lokal di
Korea Selatan.
7. Krisis dan Perubahan
Sosial di Sub-Sahara
Afrika.
8. Menuju Masyarakat
Pascasekuler: Agama
dan
Kewarganegaraan di
Eropa.
9. Menuju Kota
Berkelanjutan di
Eropa: Persepsi dan
Implementasi
Jumlah makalah Ilmiah Nasional yang dihasilkan 80
Jumlah makalah ilmiah internasional yang 10 artikel.
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN 20 buku
Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan 25 buah
Jumlah publikasi Internasional yang dihasilkan 5 buku
Jumlah policy paper yang dihasilkan 40
Jumlah yang memanfaatkan jasa kepakaran 50
Jumlah sitasi atas publikasi 430 sitasi
1. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan kebijakan nasional di bidang Iptek
2. Kebijakan pelayanan public dalam rangka penyebaran informasi iptek
3. Kebijakan kerja sama bidang penelitian
4. Kebijakan pembinaan SDM penelitian dan non penelitian.
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program peningkatan kemampuan dalam memahami metodologi penelitian
Program peningkatan kemampuan bahasa local yang mendukung kegiatan penelitian
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 68
Pembangunan Kota
Berkelanjutan di
Rotterdam.
2. Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance
1. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional yang diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI
2. Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
Jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah
Jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
3. Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan
1. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan international
2. Jumlah masyarakat yang menggunakan hasil penelitian sebagai rujukan
Frekuansi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan inter nasional
Frekuensi interaksi (seminar yang terselenggara) 33 kali
Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas
1. Kebijakan peningkatan jasa Iptek.
2. Kebijakan pembinaan dan pengembangan kemampuan dan kompetensi.
4. Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posiisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatan kontribusi dan keterlibatan
Ilmiah
Indonesia pada
aras
Internasional
1. Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/ internasional
2. Jumlah kerja sama yg memiliki MOU terlaksana dengan lembaga nasional dan internasional
Keikutsertaan dalam seminar nasional dan internasional 600
Meningkatnya jumlah focal ponit organisasi internasional 10 buah
Jumlah Peneliti P2SDR terindeks global 15 orang
Jumlah workshop/seminar kerja sama 6 kali
1. Kebijakan Kerja sama
2. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan kebijakan nasional di bidang Iptek
3. Kebijakan peningkatan jasa Iptek
5. Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/ prasarana penelitian, infrastruktur dan standar
1. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi Yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan,
Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 69
ilmiah, dokumentasi dan peman faatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian
2. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dar jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
Jumlah dokumen perencanaan yang dilaksanakan 5 dokumen
Jumlah laporan kinerja yang berkualitas dan akuntabel 5 buah laporan tahunan satker
Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas
Tujuan
Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Uraian Indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5
2. Memperkuat kompetensi dan kemampuan SDM untuk menunjang peningkatan kompetensi inti.
Meningkatnya
kualitas
pengetahuan
para peneliti yang
diukur dari pening
katan pendidikan
dan jenjang pada
jabatan fungsional
Peta Pendidikan dan jenjang Fungsioonal
Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya 15 orang
Jumlah pegawai yang meningkat jabatan fungsionalnya 30 orang
1. Kebijakan
pembinaan dan
pengembangan
kelembagaan
2. Kebijakan SDM
3. Kebijakan
Anggaran
4. Kebijakan Kerja
sama
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program Penguatan Kelembagaan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apara tur Negara
Program Penerapan Kepe merintahan Yang Baik
Program Penyelenggaran Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan
6. Memperkuat kompetensi inti melalui penelitian kewilayahan dan pengembangan hasil penelitian untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru yang berdampak luas bagi perkembangan ilmu social.
Tema penelitian
2015 -2019
10. Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan: Kebijakan tata guna lahan pertanian di Vietnam
11. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota Perbatasan di Asia Tenggara
12. Etos Kerja
Jumlah makalah Ilmiah Nasional yang dihasilkan 80
Jumlah makalah ilmiah internasional yang 10 artikel.
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN 20 buku
Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan 25 buah
Jumlah publikasi Internasional yang dihasilkan 5 buku
Jumlah policy paper yang dihasilkan 40
Jumlah yang
5. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan kebijakan nasional di bidang Iptek
6. Kebijakan pelayanan public dalam rangka penyebaran informasi iptek
7. Kebijakan kerja sama bidang penelitian
8. Kebijakan pembinaan SDM
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program peningkatan kemampuan dalam memahami metodologi penelitian
Program peningkatan kemampuan bahasa local yang mendukung kegiatan penelitian
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 70
dan Kewirausahaan: Keunggulan Kompetitif UMKM di Asia Tenggara
13. Industrialisasi, Modernitas, dan Resiko di Jepang
14. Dinamika Perubahan Sosial dan Ageing society di China
15. Gerakan Agama Dunia, Modernitas, dan Agama Lokal di Korea Selatan
16. Krisis dan Perubahan Kebijakan Sosial di Eropa dan Africa
17. Menuju masyarakat Pasca Sekuler Agama dan Kewarganegaraan di Belanda
18. Studi kebijakan lingkungan dalam upaya adaptasi perubahan iklim sebagai bagian dari pembangunan kota berkelanjutan di kota Belanda
memanfaatkan jasa kepakaran 50
Jumlah sitasi atas publikasi 430 sitasi
penelitian dan non penelitian.
7. Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance
3. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional yang diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI
4. Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
Jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah
Jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 71
8. Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan
3. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan international
4. Jumlah masyarakat yang menggunakan hasil penelitian sebagai rujukan
Frekuansi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan inter nasional
Frekuensi interaksi (seminar yang terselenggara) 33 kali
Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas
3. Kebijakan peningkatan jasa Iptek.
4. Kebijakan pembinaan dan pengembangan kemampuan dan kompetensi.
9. Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posiisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatan kontribusi dan keterlibatan
Ilmiah
Indonesia pada
aras
Internasional
3. Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/ internasional
4. Jumlah kerja sama yg memiliki MOU terlaksana dengan lembaga nasional dan internasional
Keikutsertaan dalam seminar nasional dan internasional 600
Meningkatnya jumlah focal ponit organisasi internasional 10 buah
Jumlah Peneliti P2SDR terindeks global 15 orang
Jumlah workshop/seminar kerja sama 6 kali
4. Kebijakan Kerja sama
5. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan kebijakan nasional di bidang Iptek
6. Kebijakan peningkatan jasa Iptek
10. Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/ prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan peman faatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan
3. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi Yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa
Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel
Jumlah dokumen perencanaan yang dilaksanakan 5 dokumen
Jumlah laporan kinerja yang berkualitas dan akuntabel 5 buah laporan tahunan satker
Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 72
Pengecualian
4. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dar jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 73
2.6.1. Rencana Kerja dan Target Capaian Tahun 2018
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) P2SDR pada tahun 2018 berpedoman
pada program dan kegiatan yang sudah dirumuskan dalam dokumen Renstra tahun
2015-2019 yang difokuskan kepada target-target capaian substansi kegiatan penelitian
dalam rangka merealisasikan visi LIPI untuk menjadi lembaga penelitian berkelas
dunia.
Proses selanjutnya dari penyusunan RKT yang menjadi dasar Penetapan Kinerja
(PK). Dalam PK P2SDR 2018 terdapat enam sasaran strategis yang harus dicapai.
Keenam sasaran tersebut diarahkan untuk mencapai misi LIPI, dan disesuaikan dengan
tugas serta fungsi LIPI dalam menangkap dinamika perubahan nasional dan global yang
dinamis. Tugas dan fungsi LIPI sebagai salah satu lembaga ilmu pengetahuan yang telah
dikenal secara baik dalam aras nasional dan internasional juga menjadi pedoman bagi
semua satuan kerja di bawahnya dalam menyusun rencana kerja dan target capaiannya.
Dengan demikian, sasaran-sasaran strategis LIPI untuk pengembangan iptek diarahkan
dalam satu koordinasi kerja yang bersifat top down. Penetapan kinerja P2SDR 2018
dapat dilihat pada Tabel 2.3. di bawah ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 74
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja (PK) Pusat Penelitian Sumber Daya Regional Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial Kemanusiaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK)
TARGET
SATUAN
1 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku yang ber ISBN 5 buku
Jumlah mahasiswa S2/S3 yang dibimbing/diuji
5 orang
Pengunjung Perpustakaan Satker 50 orang
2 Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah policy paper/ rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
2 dokumen
3 Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah sumber daya dan perlindungan lingkungan
Jumlah konsep/model yang bernilai tambah
1 Konsep /model
4 Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan
Jumlah perjanjian kesepakatan kerjasama (PKK)
7 Dokumen
- Jumlah perjanjian kerja sama tanpa MOU
4 Dokumen
- Jumlah perjanjian kerja sama berdasarkan MOU
3 Dokumen
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional
2 Posisi/Jabatan
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/ pertemuan untuk internasional
2 Posisi/Jabatan
5 Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses
Jumlah peserta pemasyarakatan IPTEK
100 Orang/institusi
Jumlah publikasi ilmiah 61 Buku/artikel
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 75
masyarakat 1 Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan
57 Buku/artikel
a. Jumlah buku (laporan akhir)
7 Buku
b. Jumlah artikel di jurnal nasional (akreditasi/tdk akreditasi)
25 Artikel
c. Jumlah artikel sebagai bagian dari buku/ proceeding nasional yang diterbitkan (artikel bagian dari buku atau artikel prosiding seminar)
25 Artikel/Prosiding
2 Jumlah publikasi internasional yang dihasilkan
4 Buku/Artikel
a. Jumlah buku internasional yang diterbitkan
1 buku
b. Jumlah artikel di jurnal internasional
1 artikel
c. Jumlah artikel sebagai bagian dari buku/proceeding internasional yang diterbitkan
2 Artikel/prosiding
6 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia
Jumlah Peneliti PSDR terindeks global
10 Orang
Jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber
30 Institusi
Jumlah peneliti yang mendapatkan fellowship atau postdoctoral di luar negeri
1 orang
Jumlah peneliti yang menjadi editorial board dalam jurnal
10 orang
7 Nilai Implementasi Reformasi Birokrasi
60 nominal
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 76
8 Nilai implementasi Zona Integritas
60 nominal
Nilai Akuntabilitas Kinerja
80 nominal
9 Serapan anggaran 99 persentase
Sumber: PME P2SDR 2018
Dokumen akuntabilitas ini bersifat sebagai living document yang harus
selalu ditelaah, dievaluasi, dan diperbaiki sesuai dengan tuntutan lingkungan
strategis yang terus berubah. Evaluasi dan penelaahan terhadap laporan kinerja
ini disesuaikan dengan tuntutan internal maupun eksternal lembaga yang harus
dilakukan sekali dalam setahun. Adapun capaian target kinerja di tahun 2018
dapat dilihat pada Bab III dari buku LKj ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 77
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ab ini memberikan informasi mengenai akuntabilitas kinerja lembaga yang
meliputi capaian kinerja, analisis capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR) tahun anggaran 2018. Hasil
pengukuran yang telah dilaksanakan berdasarkan capaian kinerja dan akuntabilitas
keuangan dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada satuan kerja melalui
Penetapan Kinerja (PK) P2SDR tahun 2018. Dalam analisisnya, capaian kegiatan di
tahun 2018 dapat dilihat dari pemenuhan target dengan capaian pada PK Satker.
Analisis capaian juga diperkuat dengan melakukan perbandingan dengan capaian tahun
2016 dan 2017. Sementara itu, akuntabilitas keuangan dilihat dari data keuangan yang
memuat seluruh anggaran yang diterima untuk mendukung pencapaian kinerja Pusat
Penelitian Sumber Daya Regional..
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Laporan kinerja merupakan penjabaran dari pencapaian Perjanjian Kinerja satuan kerja
P2SDR tahun 2018 yang disusun sesuai dengan dengan kedudukan, tugas dan fungsi
yang ada, sekaligus sebagai tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun
berjalan. Penetapan target juga berpedoman pada Rencana Kinerja Tahun 2015 - 2019
yang telah ditetapkan di awal rencana kerja lima tahunan (2015-2019). Hal terpenting
yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran dan evaluasi
serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran
kinerja (lihat gambar dibawah ini).
B
Capaian Hasi Pengukuran Presentase Capaian Kinerja = --------------------------------- X 100%
Target Kinerja
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 78
Pengukuran kinerja merupakan pengukuran pencapaian target kinerja yang
telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) dengan realisasi yang
tercapai. Melalui pengukuran akan terlihat perbandingan yang menjadi celah kinerja,
berupa selisih antara realisasi hasil program utama dengan targetnya indikator yang
diwakili oleh masing-masing sasaran di dalamnya. Celah kinerja tersebut kemudian
dianalisis untuk dicari penyebab ketidakberhasilan yang dijadikan dasar penetapan
strategi peningkatan kinerja di masa datang. Capaian kinerja tidak hanya berdampak
pada kontribusi kerja organisasi akan tetapi juga akan memberikan dampak kepada
masyarakat yang akan menjadi konsumen (stakeholders) dari output kegiatan yang
dihasilkan.
3.1.1. Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas Kinerja P2SDR merupakan tolok ukur keberhasilannya dalam
menjalankan tugas sebagaimana telah dirumuskan dalam Renstra Implemetatif P2SDR
Tahun 2015-2019. Pengukuran kinerja dilakukan sebagai sebuah proses penilaian
pencapaian kerja secara sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan
misi organisasi. Pengukuran kinerja juga merupakan suatu metode untuk menilai
kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan. Sementara itu Indikator Kinerja merupakan tujuan dari sasaran yang
hendak dicapai atau yang mencerminkan benefit/impact. Sementara itu, sasaran
merupakan hasil dari output yang pada umumnya dikaitkan dengan capaian kegiatan
yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat atau mempunyai kontribusi terbesar
untuk pencapaian program. Bagian ini akan menyampaikan capaian kerja, kegiatan, dan
sasaran strategis tahun 2018. Selama 3 tahun pertama dalam periode Rencana Strategis
(Renstra) 2015 – 2019, capaian kinerja P2SDR secara keseluruhan dikategorikan sangat
baik karena hampir sebagian besar target dapat dicapai. Rincian Tingkat Capaian
Kinerja P2SDR LIPI Tahun 2018, ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 79
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kinerja Pusat Penelitian Sumber Daya Regional Tahun 2018
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK)
Target
Realisasi
Persentase
1 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku yang ber ISBN 5 4 80
Jumlah mahasiswa S2/S3 yang dibimbing/diuji
5 6 120
Pengunjung Perpustakaan Satker 50 110 220
2 Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah policy paper/ rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
2 7 350
3 Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah sumber daya dan perlindungan lingkungan
Jumlah konsep/model yang bernilai tambah
1 1 100
4 Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan
Jumlah perjanjian kesepakatan kerjasama (PKK)
7 19 271,4
- Jumlah perjanjian kerja sama tanpa MOU
4 14 350
- Jumlah perjanjian kerja sama berdasarkan MOU
3 5 166
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional
2 4 200
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/ pertemuan untuk internasional
2 2 100
5 Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat
Jumlah peserta pemasyarakatan IPTEK
100 120 120
Jumlah publikasi ilmiah 61 64 104,9
1 Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan
57 57 100
a. Jumlah buku (laporan akhir)
7 7 100
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 80
b. Jumlah artikel di jurnal nasional (akreditasi/tdk akreditasi)
25 27 108
c. Jumlah artikel sebagai bagian dari buku/ proceeding nasional yang diterbitkan (artikel bagian dari buku atau artikel prosiding seminar)
25 23 92
2 Jumlah publikasi internasional yang dihasilkan
4 7 175
a. Jumlah buku internasional yang diterbitkan
1 0 0
b. Jumlah artikel di jurnal internasional
1 4 400
c. Jumlah artikel sebagai bagian dari buku/proceeding internasional yang diterbitkan
2 3 150
6 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia
Jumlah Peneliti PSDR terindeks global
10 10 100
Jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber
30 30 100
Jumlah peneliti yang mendapatkan fellowship atau postdoctoral di luar negeri
1 1 100
Jumlah peneliti yang menjadi editorial board dalam jurnal
10 10 100
7 Nilai Implementasi
Reformasi Birokrasi
60 60 100
8 Nilai implementasi
Zona Integritas
60 60 100
Nilai Akuntabilitas
Kinerja
80 80 100
9 Serapan anggaran 99 92, 39 92.39
Sumber PME P2SDR 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 81
Sumber: PME 2018
Sasaran strategis tersebut di atas memberikan kontribusi langsung kepada
pemerintah dalam rangka perwujudan tanggung jawab organisasi kepada Presiden dan
stakeholder lainnya serta kepada masyarakat dan komunitas akademisi. Hasil
penelitian yang menjadi output utama serta pencapaian pemberian kebijakan menjadi
indikator utama yang mengantarkan organisasi pada pencapaian optimal. Guna
mendapatkan hasil yang optimal maka Pengukuran Kinerja P2SDR dilakukan dengan
metode pembandingan antara realisasi dengan target pada setiap indikator kinerja.
Evaluasi dan penelaahan terhadap laporan kinerja ini disesuaikan dengan
tuntutan internal maupun eksternal lembaga yang harus dilakukan paling sedikit sekali
dalam setahun dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam PK P2SDR pada
tabel 3.1 diatas. Berdasarkan gambaran pada tabel diatas dapat diketahui bahwab
capaian kinerja P2SDR di tahun 2018 sangat baik dibandingkan dengan capaian tahun
2017. Meskipun masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai seperti
buku Internasional dan penyerapan anggaran yang belum mencapai target.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 82
3.1.2 Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2018
Bagian ini membahas capaian indikator kinerja P2SDR-LIPI pada tahun 2018 untuk
setiap sasaran strategis yang telah di tetapkan dalam RKT. Capaian kinerja ini
merupakan hasil akumulasi dan sintesis dari capaian kinerja organisasi yang
menggambarkan dampak dan outcome dari capaian kegiatan satuan kerja di bawahnya
yang terhubung dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) P2SDR-LIPI. Evaluasi capaian
kinerja ini digunakan sebagai basis untuk menentukan target kinerja dan acuan dalam
perbaikan perencanaan tahun berikutnya.
1. Sasaran Strategis 1
Sebagai salah satu satuan kerja dalam lingkungan Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial
dan Kemanusiaan (IPSK-LIPI), P2SDR bertugas melaksanakan kegiatan penelitian
terkait dengan ilmu pengetahuan sosial kemanusian dalam bidang kajian kewilayahan
(area studies) dengan lokasi penelitian tidak hanya di Indonesia tetapi di berbagai
negara di kawasan Asia dan Pasifik, Eropa dan Afrika. Tugas ini diharapkan dapat
mewujudkan visi LIPI untuk “menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam
penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan
daya saing bangsa”. Pada tahun 2018, dari Sasaran Strategis 1 tentang “meningkatnya
kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian” dengan 3
indikator termasuk salah satunya publikasi ilmiah yang dihasilkan dalam bentuk buku
yang ber ISBN.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 83
Tabel 3.2 Capaian Atas Kontribusi LIPI Terhadap Daya Saing Bangsa Berbasis Hasil Penelitian
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Target Realisasi
%
1.
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN oleh peneliti
5 4 80
Jumlah mahasiswa S2/S3 bimbingan/uji
5 6 110
Pengunjung/ penelusur perpustakaan/dok info satker
50 110 220
Sumber: PME P2SDR 2018
Gambar 3.2 Perbandingan Realisasi Meningkatnya Kontribusi LIPI Terhadap Daya Saing Bangsa Berbasis Hasil Penelitian dari 2016-2018
Sumber PME P2SDR 2018
Pada tabel 3.2, terlihat Sasaran Strategis 1 P2SDR tidak tercapai sempurna (80%)
karena dari target 5 buku yang dihasilkan hanya tercapai 4 buku saja. Capaian ini
menunjukkan sedikit penurunan dari capaian tahun sebelumnya (2017) yang mampu
menghasilkan buku dengan ISBN sesuai target sebanyak 4 buku (target tercapai 100 %).
Pada tahun 2017, capaian target penerbitan buku terlaksana dengan baik, dan dipilih
oleh PME P2SDR berdasarkan hasil tim reviewer, telah dengan meloloskan 3 (tiga) hasil
penelitian untuk diterbitkan oleh penerbit Ombak, sementara 1 buku berasal dari
kegiatan penelitian peneliti P2SDR yang bekerjasama dengan satker lain.
Buku ber ISBN BimbinganMahasiswa
KunjunganPenelusuran Dok
Info
0
200%
0
100% 110%
425%
80% 120%
220%
2016 2017 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 84
Penerbitan buku ini sangat terkait dengan komitmen para peneliti. Tidak
dipungkiri ada peneliti yang memiliki komitmen rendah untuk menghasilkan sebuah
publikasi karena alasan kesibukan individu, perjalanan mencari data di lapangan yang
terlalu singkat, serta beban kerja peneliti yang tidak merata. Terkait dengan studi
pustaka, kemudahan aksesibilitas terhadap jurnal ilmiah yang berkualitas seperti
JSTOR, Sage Publication, dan Pro-Quest diharapkan dapat membantu peneliti untuk
menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas. Pada gilirannya, karya tulis
berkualitas akan memperkuat kompetensi peneliti dalam memahami isu globalisme,
regionalisme, dan isu-isu strategis di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, dan
Afrika.
Menghasilkan publikasi ilmiah dalam tahun berjalan memang sangat sulit
karena proses penulisan serta penyuntingan substansi dari tim reviewer satuan kerja
yang memakan waktu cukup lama. Publikasi yang diharapkan sebenarnya berasal dari
hasil penelitian pada tahun sebelumnya. Ini pun menghadapi kendala karena ternyata
proses penyuntingan dari penerbit juga memakan waktu lama dan seringkali
koordinasi dengan penulis juga berjalan dengan lambat. Oleh karena itu untuk
menghasilkan publikasi dan meningkatkan pemanfaatan hasil litbang maka perlu
diminta komitmen peneliti sebagai produsen ilmu pengetahuan untuk selalu menulis
dan memberikan karya ilmiah sebagai hasil penelitiannya.
Pada tahun 2018 publikasi buku yang ada juga berasal dari hasil penelitian
tahun 2016 yang dihasilkan oleh para peneliti P2SDR. Namun demikian, tidak semua
Tolok Ukur memilih untuk menerbitkan hasil penelitian dalam bentuk buku karena
sudah berkomitmen menulis untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Hasil penelitian
yang diterbitkan dalam bentuk buku yang terbit ber ISBN pada tahun 2018
diantaranya:
1). Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas Di Desa Ligarmukti
2). Competitivenes of Rice Production in Thailand
3). Pengelolaan Ageing Society di Tiongkok. Sistem Dukungan Layanan untuk Lansia
4). Belajar dari Jepang: Transformasi Pengetahuan Alumni Magang Pertanian
Grafik/gambar 3.2. Menunjukkan persentase perbandingan pada Sasaran Strategis
(SS)1. Indikator kunjungan perpustakaan/dok-info yang memang tidak ada pada tahun
2016, pada tahun 2017-2018 telah tercantum sebagai SS dan menjadi bagian dari
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 85
kinerja satker. Capaian untuk indikator bimbingan mahasiswa S2/S3 oleh para peneliti
P2SDR sejak dua tahun belakanngan tidak jauh berbeda. Tiga peneliti senior, yaitu Prof.
Dr. Erwiza, Prof. Dr. Yekti Maunati dan Dr. Fadjar Ibnu Thufail telah menjadi
pembimbing mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
2. Sasaran Strategis 2
Capaian lain yang sangat baik terdapat pada Sasaran Strategis 2 (SS2) terkait output
yaitu “Meningkatnya Rekomendasi Kebijakan Berbasis Penelitian, dengan indikator
jumlah naskah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dan dimanfaatkan oleh
stakeholder”. Pada tahun 2018, P2SDR menetapkan dua target untuk Policy Paper dan
berhasil dicapai 7 naskah Policy Paper. Capaian ini tidak lepas dari komitmen pimpinan
yang mewajibkan semua tolok ukur kegiatan menghasilkan output berupa naskah
rekomendasi kebijakan.
Tabel 3.3. Pengukuran Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 2
No RKT
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
2
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
2 7 350
Sumber: PME P2SDR 2018
3. Sasaran Strategis 3
Dalam rangka “meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah
sumber daya dan perlindungan lingkungan” telah ditetapkan sebagai Sasaran Strategis 3
(SS3). Indikator kinerja kegiatan untuk SS3 adalah jumlah konsep/model yang bernilai
tambah (lihat tabel 3.4). Pada indikator ini target yang dihitung adalah capaian dari
model dan konsep kegiatan penelitian Laboratorium Sosial (Labsos) yang merupakan
kegiatan titipan kedeputian dimana pengelolaannya berada pada DIPA P2SDR di tahun
2016-2017. Konsep yang dihasilkan tahun ini ada 1 dari target yang juga ditetapkan
sebanyak 1 oleh P2SDR. Konsep model berasal dari salah satu tolok ukur penelitian
labsos. KOnsep/model ini pada tahun 2017 belum selesai dikerjakan oleh tim peneliti
LabSos, dan berhasil tercapai pada tahun 2018. Pengujian konsep/model ini diakui di
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 86
kalangan akademisi maupun para pemangku kepentingan, yang kemudian dapat
diadopsi atau diimplementasikan di lokasi yang berbeda.
Tabel 3.4. Pengukuran Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 3
No RKT
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
3
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Jumlah konsep/model yang bernilai tambah
2 3 150
Sumber: PME P2SDR 2018
4. Sasaran Strategis 4
Pada Renstra 2015-2019, LIPI memperhitungkan pengaruh isu global dan nasional
sebagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Isu demikian menjadi fokus kajian
dalam hampir semua kedeputian yang berada dibawahnya. Langkah strategis ini
didukung dengan fokus pada peningkatan pengembangan iptek yang diarahkan pada
peningkatan kualitas dan kemanfaatan iptek nasional dalam rangka mendukung daya
saing secara global. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan salah satunya adalah
“meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang
berkualitas dan saling menguntungkan”. Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan
pengakuan internasional dalam bidang ilmu pengetahuan, serta mewujudkan
kontribusi LIPI dalam membangun wibawa politik luar negeri Indonesia dan mereposisi
peran Indonesia melalui peningkatan, penguasaan, dan penerapan iptek secara luas.
Oleh karena itu untuk mewujudkan visi LIPI menjadi pemegang otoritas keilmuan di
dunia Internasional maka strategi membangun berbagai kerjasama dengan berbagai
Institusi penelitian dan non penelitian pada level nasional dan internasional penting
dilakukan. Adapun rincian capaian kinerja pada Sasaran Strategis 4 (SS4) yaitu
"meningkatnya jejaring dan kerja sama ilmiah nasional dan internasional" dapat dilihat
pada table 3.5 di bawah.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 87
Tabel 3.5. Pengukuran Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 4
Sejak dua tahun belakangan, P2SDR sudah menjalin kerja sama dengan beberapa
institusi nasional maupun internasional, baik dengan universitas dan lembaga profesi
ataupun organisasi lainnya. Tabel 3.6 dan 3.7 di bawah mengenai Matriks Kegiatan
Kerja Sama memperlihatkan bahwa kegiatan kerjasama di tahun 2018 tercapai dengan
sangat baik karena telah berlangsung kegiatan kerjasama yang dijalankan antara Art
Study Center, Ritsumeikan University, Jepang, mengenai digital humanities, dengan
fokus penelitian pada Candi Borobudur di Jawa Tengah dan dilanjutkan dengan
penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
No RKT
Sasaran Strategis Target Realisasi
%
4
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
c. Jumlah perjanjian kerjasama tanpa MoU
4 9 450
d. Jumlah perjanjian kerjasama dengan MoU (PKK)
3 5 250
e. Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional
2 4 200
f. Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan Internasional
2 2 100
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 88
Gambar 3.3. Jumlah Jejaring dan Kerja Sama Ilmiah Nasional dan Internasional
Sumber PME 2018
Gambar sebelah kiri atas merupakan gambaran dari capaian kerja sama yang diperoleh
selama tahun 2018. Institusi yang merupakan mitra masih berasal dari beberapa negara
di kawasan Asia, Pasifik dan Eropa. Sementara ini kerjasama dengan Afrika belum
terjalin, akan tetapi kerjasama dengan institusi dalam negeri yang memberikan
perhatian pada Afrika sudah mulai dijalankan, salah satunya dengan Kementrian Luar
negeri RI. Tabel dibawah memperlihatkan pemetaan jenis kerjasama Nasional dan
Internasional yang dilakukan oleh peneliti P2SDR di tahun 2018, diantaranya
merupakan kerjasama yang baru dibuat kesepakatannnya, dan juga kerjasama lanjutan
dar tahun-tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 89
Tabel 3.6 Jenis Kerjasama Tanpa MoU yang Dihasilkan di Tahun 2018
NO INSTITUSI MITRA KEGIATAN KETERANGAN
1 Department of Geography and Resource Management The Chinese University of Hong Kong
Public Lecture: Climate Change, Renewables and Industries in China: Strategies and Policies
Presenter: Dr. Yuan Xu
2 Madras Institute and Development Studies-India
Public Lecture: “Social Theorizing in Contemporary East Asia”
Presenter: Prof. Ananta Giri (22 Mei 2018)
3 China Center for Contemporary World Studies (CCCWS)
Seminar “Enhancing Indonesia-China connectivity”
Host Institute untuk riset P2SDR di China 2018
Seminar tentang OBOR
Presenter: 1. Wabilia Husnah 2. Jin Xin
4 POSCO TJ Park Foundation– Korea
Fellowship Grant
1. Reintegrasi sosial dan ekonomi migran Indonesia dari Korea Selatan di desa asal” (Paulus Rudolf Yuniarto)
2. Halal Tourism Industry in Taiwan: Policy and Practice (Rita Pawestri Setyaningsih)
5 Xiamen University
Language Training and Cultural Activities
Prima Nurahmi Mulyasari
6 TETO Internship program Wang, Shih-jen
7 Northwestern University, Department of Sociology
Internship di P2SDR untuk penulisan disertasi
Rahardhika Arista Utama
8 Universitas Prasetya Mulya, GAPKI
Joint Seminar mengenai 'kelapa sawit'
PIC: Prof. Dr Erwiza
9 ASEAN-China) Program Faculty of Liberal Arts, Thammasat University, Bangkok
Internship di P2SDR untuk penulisan “Chinese Community in Southeast Asia: The Roles and Network of Chinese in Developing the Sister’s Cities, Medan and Penang”
Chontida Auikool
Sumber: Data PDHP 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 90
Tabel 3.7 Jenis Kerjasama dengan MoU yang Dihasilkan di Tahun 2018
NO INSTITUSI MITRA KEGIATAN KETERANGAN
1 Institute of South East Asian Studies, Busan University of Foreign Studies (ISEAS BUFS), Korea
• International conference
• Publikasi artikel di Jurnal Suvannabhumi
• Anggota editorial board
• Joint Seminar • GTE
Kerjasama dengan institusi Korea ini sudah berlangsung sejak 13 Des 2014 - 13 Des 2018
2 Institute for East Asian Studies (SIEAS), Sogang University
• Belum ada kesepakatan
PIC: Ganewati Ditandatangani 26 Mei 2017 di Korea
3 Institute of Global South Studies (IGSS) - Cologne University, Jerman
Public lecture Riset bersama Visiting scholars Join publication Access to education
Kerjasama dengan institusi Jerman ini sudah berlangsung sejak tahun 2016
4 Art Research Center, Ritsumeikan University-Japan
Joint Research Joint Seminar
Seminar dan workshop tentang digital perspective dalam heritage management, kerjasama dengan Dirjenbud RI, ARC Ritsumeikan Univ dan Museum Nasional. PIC: Dr. Fadjar Ibnu Thufail Ditandatangani 12 Mei 2017 di Kyoto, Jepang
National Institute of International Studies, China Academy of Social Sciences (CASS-China)
- Public Lecture - Counterpart
Public lecture of Prof. Li Ping PIC: Rita Pawestri Setyanngsih
5 Podomoro University Guest lecture tentang Perkotaan
Kerjasama dengan universitas swasta ini dimulai sejak tahun 2017
6 Fakultas Asia dan Afrika, Beijing Foreign Studies University (BFSU)
• Join Seminar • Public lecture • Joint Research • Visiting scholars • Join publication
Kerjasama dengan institusi Korea ini sudah berlangsung sejak tahun 2018
7 Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Kristen Indonesia
Pembimbingan Mahasiswa Riset bersama Kerjasama jurnal
Pada tahun awal 2019 akan dlakukan kegiatan seminar bersama
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 91
8 Jurusan Ekonomi Pertahanan, Universitas Pertahanan
• Pembimbingan Mahasiswa
• Riset bersama • Kerjasama jurnal
Sumber: data PDHP 2018
Kegiatan lainnya yang dilakukan selama tahun 2018 sebagai tindak lanjut kegiatan
tahun 2017 adalah tetap berlangsungnya kerjasama antara P2SDR dengan Ritsumeiken
University, dan ini sudah meningkat dengan melakukan kerjasama pada tingkat
Kedeputian IPSK-LIPI. Peran para peneliti melalui keterlibatannya dalam membangun
kerjasama dengan berbagai institusi patut diperhitungkan. Berjalannya kegiatan
kerjasama tidak lepas dari peran serta peneliti dalam aktifitas mereka di luar negeri
baik dalam bentuk seminar/conference, fellowship dan penelitian bersama seperti
gambar di bawah ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 92
Gambar 3.4 Jenis Kerja Sama yang Sudah Berjalan Sejak Tahun 2016-2018
KERJA SAMA 2016-2018
• 2 orgJoint International Publication
• 2 orgJoint International Research
•Sumitomo: 2 org
•POSCO: 2 org
•JSPS: 2 org
•Antam: 1 org
Fellowship
•Huaqiao China: 2 org
•ICDF Taiwan: 1 org•CASS: 3 org
•GTE, BUFS: 9 org
Training
•The Summer Academy of Urban Transformation, Heritage, Health & Sustainability: 2 org
•MoFA Taiwan: Moslem Youth Exchange Camp
•ICSC 2018 Summer Course on International Migration
Summer Course
• 12 Peneliti asing (Keio Univ., Tokyo Metropolitan Univ., Univ. of Tokyo, Kyoto Univ., Ritsumeikan Univ., Tokai Univ., Cologne Univ)Counterpart
• Universitas: Al Azhar, Unair (S-1); Goethe Univ. (S-2); Northwestern Univ. (S-3).
• SMKMagang
• Nareswan Univ.; Tokyo Univ.; Ristumeikan Univ.; IDE JETRO; Addis Ababa Univ.
Public Lecture di LN
International Conference
MoU
Institute of South East Studies Busan
University of Foreign Studies (ISEAS BUFS), Korea
Institute of Global South Studies (IGSS) - Cologne University,
Jerman
Art Research Center, Ritsumeikan
University-Japan
Institute for East Asian Studies
(SIEAS), SogangUniversity
TanpaMoU
Leiden University
KedutaanBesar
Jepang di Indonesia
KBRI di China,
Ethiopia
TETO
Madras Institute of
Development Studies, India
National Institute of Int. Studies (NIIS), China
Academy of Social Sciences (CASS)
Academy of Chinese
Culture
CCCCWS
CUHK
PodomoroUniversity
Sumber: Data PDHP 2018
P2SDR menyadari bahwa untuk memperkenalkan lembaga ke kancah internasional
maka membangun kerjasama dengan lembaga lain dalam kegiatan penelitian dan non-
penelitian menjadi sangat penting. Kerja sama dengan beberapa institusi nasional dan
internasional menempatkan beberapa peneliti pada posisi strategis dalam organisasi.
Posisi strategis di organisasi tingkat nasional maupun internasional, yaitu:
1. Prof. Dr. Yekti Maunati:
a. Sebagai board member dari International Federation of Social Sciences
Organization (IFSSO) untuk wilayah ASIA. Salah satu kegiatannya berupa
seminar internasional yang dilaksanakan di Bali.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 93
b. Sebagai anggota JST (Joint Selectian Team) Australian Awards Scholarship
Indonesia, sejak tahun 2014-sekarang
c. Sebagai editorial board member dari Jurnal Suvannabhumi dari Institute of
South East Asian Studies-Busan University of Foreign Studies (ISEAS-BUFS) -
Korea.
2. Dr. Ganewati Wuryandari, MA:
a. Sebagai focal point dari International Federation of Social Sciences Organization
(IFSSO) untuk wilayah ASIA, mewakili kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Kemanusiaan (IPSK)-LIPI.
b. Board Member of IFSSO
c. Mitra Bestari Jurnal Global Strategis (Reviewer) ASEAN – China Security
Relations: Tradisional and Non – Traditional Aspects
d. Mitra Bestari Jurnal Politica
e. Menjadi Pengurus Pusat dari Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).
f. Reviewer TKPIPA Ristek
5. Sasaran Strategis 5
Pada SS5 kontribusi kinerja P2SDR- LIPI terhadap sasaran utama LIPI berupa jumlah
publikasi yang dihasilkan, yaitu melalui beberapa artikel di dalam buku, jurnal nasional
dan internasional serta prosiding kegiatan seminar. Capaian indikator kinerja terkait
dengan pengembangan iptek yang dapat dilihat dari Sasaran Strategis 5 secara rinci
ditunjukkan pada Tabel 3.8 dibawah. Indikator kinerja untuk pengembangan iptek
diarahkan untuk menciptakan dan menguasai ilmu pengetahuan sehingga hasilnya
dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat, kemandirian, dan daya saing
bangsa.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 94
Tabel 3.8. Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 5
Sumber: Data PME 2018
Gambar 3.5. Persentase Capaian Publikasi Nasional dan Internasional 2017-2018
Sumber: Data PME 2018
Capaian target publikasi nasional dari para peneliti di tahun 2018 sangat baik jika
dibandingkan pada tahun 2017 yang lalu. Hampir semua peneliti diwajibkan menulis di
No RKT
Indikator Kinerja Target Realisasi
%
5
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat
Jumlah peserta pemasyarakatan IPTEK 100 120 120
Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan; Jumlah buku (laporan akhir) Jumlah artikel di jurnal nasional Jumlah artikel sebagai bagian dari
buku/proceeding nasional yang diterbitkan
57
7 25 25
67
7 27 23
112
100 108 92
Jumlah publikasi internasional yang dihasilkan: g. Jumlah buku internasional yang
diterbitkan h. Jumlah artikel di jurnal internasional i. Jumlah artikel sebagai bagian dari
buku/proceeding. internasional yang diterbitkan
4
1
1 2
7
0
4 3
175
0
400 150
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 95
jurnal nasional akreditasi ataupun tidak akreditasi. Ketegasan dari pimpinan, baik
kepala satker dan juga ketua kelompok penelitian sangat membantu meminta peneliti
berkomitmen menulis.
Tabel 3.9 Peneliti yang Menulis Artikel Ilmiah dalam Beberapa Terbitan
NO NAMA JUDUL ARTIKEL JENIS PUBLIKASI
1 Ganewati Wuryandari Menelaah Problematika Pengelolaan Perbatasan Indonesia
2 Ganewati Wuryandari Arah dan Strategi Kebijakan Pengelolaan Perbatasan di Indonesia
3 Choerunisa Noor Syahid); Partisipasi dan Peran Stakeholder dalam usaha peningkatan ketahanan sosial masyarakat kota tangguh bencana
Bagian dari buku yang belum diterbitkan
4 Lamijo Border Development in Thailand: Its History and Policy
Artikel bagian dari buku Penerbit Ombak
5 Amorisa Wiratri The Dynamics of Cross Border Trade in Vietnam and China Border Areas Case Study: Lang Son Province
Artikel bagian dari buku Penerbit Ombak
6 Betti Rosita Sari Contesting Religious Beliefs: The Experience of the Cham in Vietnam
Artikel bagian dari buku Penerbit Ombak
7 Betti Rosita Sari Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota Lang Son-Pingxiang, Perbatasan Vietnam-Tiongkok
Artikel bagian dari buku Penerbit Ombak
8 Yekti Maunati TRANSNATIONAL MIGRATION AND DIASPORA IN THAILAND BORDER AREAS OF MAE SAI AND CHIANG KHONG: AN INTRODUCTION
Artikel bagian dari buku Penerbit Ombak
9 Betti Rosita Sari Trade Activities in Thailand’s Border Areas with Myanmar and Laos Case study: Mae Sai and Chiang Khong
Artikel bagian dari buku Penerbit Obor
10 Yekti Maunati Diaspora and Ethnic Identities in The Border Areas of Thailand-Myanmar and Thailand-Laos
Artikel bagian dari buku Penerbit Obor
11 Betti Rosita Sari Transnational Migration and Diaspora in Thailand Border Areas of Mae Sai and Chiang Khong: An Introduction
Artikel bagian dari buku Penerbit Obor
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 96
12 Erni Budiwanti Sekulerisasi dan kebebasan Beragama di Inggris: kasus Ahmadiyah Pakistani
Artikel bagian dari buku Penerbit Ombak
13 Erni Budiwanti Pengungsi ahmadiyah di Lombok: Kendala Rekonsiliasi Sosial
Artikel bagian dari buku Penerbit Obor
14 Erni Budiwanti Ahmadiyah Movement and Post Secularism: Lesson Learned from Britain and Indonesia
15 Erni Budiwanti Ijtihad, Resisitensi, dan Persekusi: Kasus Ahmadiyah Lombok
Artikel bagian dari buku Penerbit Obor
16 Betti Rosita Sari Transnasional Migration and Ethnic Entrepreneurship Among the Cham Diaspora in Malaysia
Jurnal Kajian Wilayah
17 Prima Nurahmi Mulyasari BRITISH CHAMBER OF COMMERCE AND THE COMPETITION AGAINST GERMAN BUSINESS ACTIVITIES IN THE NETHERLANDS INDIES.
Jurnal Paramita
19 Prima Nurahmi Mulyasari Agama dan Negara di Inggris Artikel bagian dari buku terbit di Ombak
20 Ayu Nova Lissandhi SAFE SPACE FOR URBAN SOCIETY: THE CASE OF MUSLIM HOUSING COMPLEX IN JAKARTA.
21 Amin Mudzakkir Mobilisasi mahasiswa Indonesia di Belanda
JKW
22 Amin Mudzakkir Neoliberalisme dan Neopopulisme: Ekonomi Politik Program Bumi Sejuta Sapi di Nusa Tenggara Barat
23 Amin Mudzakkir Diantara Dua Ekstrem: radikalisme dan Islamofobia
Artikel bagian dari buku, penerbit Ombak
25 Upik Sarjiati RISIKO NUKLIR DAN RESPON PUBLIK TERHADAP BENCANA NUKLIR FUKUSHIMA DI JEPANG
26 Amin Mudzakkir Pengendalian Massa dalam Pemikiran Gustave Le Bon
27 Gusnelly,Devi Riskianingrum
Pemagangan Pertanian Asal Indonesia Ke Jepang dalam Perspektif Sejarah
Jurnal Patrawidya
28 Devi Riskianingrum, Gusnelly
THE APPLICATION OF TRANSFER KNOWLEDGE OF EXJAPAN TRAINEES FROM INDONESIA
Jurnal JISH LIPI
29 Rita Pawestri Setyaningsih Pariwisata Halal di China 30 Rita Pawestri Setyaningsih Entrepreneurship of the
Indonesian Migrant
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 97
31 Paulus Rudolf Yuniarto TENAGA KERJA ASING (TKA) ILEGAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN
32 Cahyo Pamungkas BUILDING SOCIAL RESILIENCE ON ASMAT PEOPLE: SOCIAL AND CULTURAL PERSPECTIVE
Jurnal KAPATA
33 Cahyo Pamungkas Pengelolaan Perbatasan dan Hubungan Antaretnis di Bengkayang
Jurnal Hubungan Internasional
34 Cahyo pamungkas Peran studi kawasan dalam pengembangan ilmu sosial dan pemecahan masalah kemasyarakatan
35 Cahyo Pamungkas); AGAMA KHONGHUCU DAN BUDDHA DALAM LINTASAN SEJARAH KOREA
Jurnal Kajian Wilayah
36 Cahyo pamungkas Rekonsiliasi berbasis komunal: Catatan refleksi
Artikel bagian dari buku Penerbit Obor
37 Cahyo pamungkas Kapan Mereka Kambeali: Ketahanan sosial dan kemungkinan rekonsiliasi bagi pengungsi JAI di Lombok dan Pengungsi Syiah di Sidoarjo
Artikel bagian dari buku Penerbit Obor
38 Cahyo Pamungkas Gone but Not Forgotten: The Transformation of the Idea of Islamic State through Traditional Religious Authorities
Masyarakat: Jurnal Sosiologi, Univ Indonesia (UI)
39 Wabilia Husnah Sampang dan Lombok Timur: Perbandingan Wilayah Konflik
Artikel bagian dari buku Penerbit Obor
40 Rifki Indra Maulana Anime, Pornografi dan Pelanggaran hak Cipta: Aspek Hukum Dalam Implementasi Kebijakan Cool Japan
Jurnal Kajian Wilayah
41 Fachri Aidulsyah TINJAUAN BUKU: Politics of Citizenship in Indonesia
Jurnal Kajian Wilayah
42 Muzzar Kresna Sinergi Pengembangan Wirausaha Muda Tani Melalui Transformasi Pengetahuan Petani Alumni Magang Jepang
Artikel Bagian dari buku terbit di LIPI-Press
43 Gusnelly , Devi Riskianingrum
STUDI PERANAN DAN FUNGSI PETANI MUDA ALUMNI MAGANG JEPANG: Sebuah Kajian Tentang Transformasi Pengetahuan di Sektor Pertanian
Artikel Bagian dari buku terbit di LIPI-Press
44 Gusnelly Strategi Membangun Ketahanan Sosial: Upaya Mantan ‘SANG
Artikel Bagian dari buku terbit
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 98
KENSHUSEI’ Mengatasi Hambatan Dalam Proses Transformasi Pengetahuan
di LIPI-Press
45 Gusnelly Diaspora Eksil Asal Indonesia di Belanda
Jurnal Kajian Wilayah
46 Gusnelly Kebebasan Beragama versus Pelarangan Penggunaan Niqab di Prancis
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan
47 Gusnelly Kebebasan Beragama dan Hukum Penodaan Agama di Inggris
Artikel bagian dari buku terbit di Ombak
48 Devi Riskianingrum Kisah-Kisah Transformasi Pengetahuan Alumni Magang Jepang dalam Perspektif Sejarah
Artikel Bagian dari buku terbit di LIPI-Press
49 Mayasuri Presilla Farmer's Access to Agricultural Input in Thailand
Artikel Bagian dari buku, Penerbit Kanisius
50 Rucianawati Research Development as Thailand's Strategy for Improving Competitiveness of Rice Production
Artikel Bagian dari buku, Penerbit Kanisius
51 Angga Bagus Bismoko Post-Harvest System and Distribution of Thai Rice Commodity
Artikel Bagian dari buku, Penerbit Kanisius
52 Suribidari Food Security Policy in Thailand from Time to Time
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
53 Rucianawati The Role of Government in Agricultiral Development for Food Security in Thailand
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
54 Mayasuri Presilla Questioning Rice as Commodity for Food Security in Thailand
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
55 Dina Srirahayu Thai Government Program for Food Security and Food Safety
Artikel bagian dari buku yang belum
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 99
diterbitkan (monograf hasil penelitian)
56 Erwiza Cut Flower: Global Commodity and Its development in Ethiopia
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
57 Ahmad Helmy Fuady Awakening of "Infrastructure-Led Development"
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
58 Saiful Hakam China's Role in Ethiopian Development
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
59 Muzzar Kresna Ethiopian Characteristics and Economic Growth Strategy
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
60 Gusnelly Freedom of Religion versus Niqab Prohibition in France
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
61 Prima Nurahmi Mulyasari Prohibition of Hijab in the French Colonialism Context in Algeria
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
62 Amin Mudzakkir Hijab Controversion and Niqab in French as a Crisis of Secularism
Artikel bagian dari buku yang belum diterbitkan (monograf hasil penelitian)
63 Erni Budiwanti Headscarves, Laicite and Minority Muslims in French: A Closing Remarks
Artikel bagian dari buku yang belum
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 100
diterbitkan (monograf hasil penelitian)
Tabel 3.10. Peneliti yang Menulis Artikel Ilmiah Internasional
No Nama Peneliti Judul Artikel JenisTerbitan
1 Cahyo Pamungkas Political Transition, Non-Violence and Communication in Conflict Transformation
Proceeding internasional - PNC2017-International Conference
2 Ganewati Wuryandari) Six Decades of Indonesia-China Relations
3 Paulus Rudolf Yuniarto Bridging People Seizing the Future: Indonesian Migrant Entrepreneurs in Taiwan and Return Mirant Entrepreneurship in Malang, East Java
4 Paulus Rudolf Yuniarto The Role of Indonesian Migrant Entrepreneurs in Taiwan and Socio- Economic Functions of Return-Migrant Entrepreneurship in Malang, East Java
Proceeding internasional
Dari tabel di atas target capaian untuk indikator kinerja publikasi nasional, baik
yang terbit di jurnal nasional akreditasi atau belum akreditasi menunjukkan perubahan
positif dibandingkan dengan tahun 2017. Terdapat beberapa artikel yang belum
diterbitkan, dan umumnya artikel-rtikel tersebut diminta untuk dipublikasikan pada
tahun berikutnya. Komitmen ini sudah disepakati oleh peneliti bersama pimpinan
dengan tujuan membantu peneliti ketika melakukan pengajuan jenjang fungsional.
Dalam hal ini, PME P2SDR pun terus berusaha mendorong para sivitas peneliti agar
terus mengembangkan pengetahuan dan melakukan diseminasi hasil penelitiannya.
Dengan demikian, tidak hanya peneliti yang merasakan manfaat dari penelitian yang
dilakukan, tetapi juga masyarakat akademisi maupun masyarakat luas. Para penelliti
muda P2SDR didorong untuk menghasilkan publikasi bersifat internasional dengan cara
meningkatkan keikutsertaan berpartisipasi dalam kegiatan seminar internasional.
Harapan ini didukung Kedeputian IPSK dengan menyediakan dana bantuan bagi peneliti
muda yang mengikuti seminar internasional. Dalam hal ini, PME P2SDR
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 101
merekomendasikan kepada PME IPSK agar mempertahankan bahkan menambah
alokasi anggaran bagi peneliti yang berpartisipasi dalam seminar internasional dengan
tujuan agar semakin terbuka peluang terutama bagi para peneliti muda untuk ikut serta
dalam kegiatan bertaraf internasional.
6. Sasaran Strategi 6
Sasaran Strategis berikutnya adalah meningkatnya pengembangan kompetensi SDM
penelitian Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari 4 indikator kinerja kegiatan (IKK)
sebagai berikut: IKK 1, Jumlah peneliti P2SDR terindeks global; IKK 2, jumlah institusi
yang menggunakan jasa narasumber; IKK 3, jumlah peneliti yang menjadi editorial
board dalam jurnal; IKK 4, jumlah peneliti yang mendapat fellowship atau postdoctoral
di luar negeri (lihat tabel 3.10).
Tabel 3.11 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 6
No RKT
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi
%
6 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Jumlah Peneliti PSDR terindeks global
10 10 100
Jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber
30 30 100
Jumlah peneliti yang menjadi editorial board dalam jurnal
10 10 100
Jumlah peneliti yang mendapat fellowship atau postdoctoral di Luar Negeri
1 1 100
Sumber: PME P2SDR 2018
Indikator pertama dari sasaran strategis 6, mengenai jumlah peneliti terindeks
global, berjumlah 10 orang. Peneliti tersebut memperoleh predikat terindeks global
dengan merujuk pada google scholar dengan h-indeks minimal 3 atau melalui indeks
scopus. Peneliti yang terindeks global ini masih didominasi oleh peneliti-peneliti senior.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun berikutnya peneliti-
peneliti muda akan menyusul jejak para seniornya. Hal itu ditandai dengan banyaknya
peneliti muda atau peneliti madya yang mempublikasikan karyanya dalam bentuk jurnal
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 102
nasional maupun internasional. Berikut nama-nama peneliti dengan kriteria terindeks
global:
1. Dr. Erwiza Erman (h-indeks 7)
2. Prof. Dr. Yekti Maunati (h-indeks 5)
3. Dr. Erni Budiwanti (h-indeks 5)
4. Dr. Ganewati Wuryandari, MA (h-indeks 5)
5. Dr. Ahmad Helmy Fuady (h-indeks 4)
6. Dr. Cahyo Pamungkas (h-indeks 4)
7. Dr. Fadjar I Thufail (h-indeks 4)
8. Amin Mudzakkir, MA (h-indeks 3)
9. Dr. Paulus Rudolf Yuniarto (h-indeks 3)
10. Kurnia Novianti, Msi. (h-indeks 3)
Indikator kedua dalam Sasaran Strategis ke-6 adalah jumlah institusi yang
menggunakan jasa narasumber LIPI. Ditargetkan sebanyak 30 institusi dan telah
tercapai sebanyak 30 institusi dan bahkan jika digabungkan dengan capaian tahun
sebelumnya (2017) jumlahnya lebih dari 30 institusi. Hal ini karena di tahun 2018,
masih ada kerjasama yang menggunakan jasa narasumber atau kepakaran peneliti
P2SDR. Gambaran dari beberapa institusi yang bekerjasama termasuk salah satu wujud
dari peran peneliti sebagai ahli atau narasumber yang terus dibutuhkan. Oleh karena
berdasarkan data yang diperoleh PME P2SDR, adanya permintaan yang terus
berkelanjutan menggunakan jasa kepakaran para peneliti (terutama peneliti senior
atau doktor) tersebut, maka perlu diupayakan kesinambungan kerjasama terkait
pemanfaatan kepakaran para sivitas peneliti P2SDR. Kesinambungan ini penting
mengingat sebagian besar peneliti P2SDR berusia muda sehingga peluang membangun
jejaring/kerjasama sangat terbuka luas. Dengan dimanfaatkannya jasa kepakaran
sivitas peneliti muda P2SDR, diharapkan diseminasi hasil penelitian menjadi semakin
luas dan kualitas kinerja sivitas peneliti meningkat. Sisi positif atas peran peneliti
sebagai narasumber berasal dari aktifitas menulis dan konsisten mempublikasikan hasil
penelitian secara luas ke publik. Tidak heran, capaian sitasi cukup tinggi atas publikasi
ilmiah beberapa peneliti senior yang produktif menulis (lihat table dibawah ini).
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 103
Tabel 3.12. Nama Peneliti yang Memiliki Sitasi
N
o
Nama Jumlah Tulisan Jumlah Kutipan
1 Prof. Erwiza Erman 52 190
2 Prof. Yekti Maunati 48 213
3 Dr. Fadjar I. Thufail 23 54
4 Dr. Cahyo Pamungkas 72 184
5 Dr. Paulus Rudolf Yuniarto 56 68
6 Dr. Erni Budiwanti 31 266
7 Dr. Ahmad Helmy Fuady 23 74
8 Amin Mudzakkir 32 94
Total 337 1143
Secara keseluruhan, Sasaran Strategis ke-6 yang dicapai P2SDR sebagian
melebihi target yang telah ditentukan diawal 2017 bahkan realisasi untuk jumlah
peneliti yang menjadi editorial board meningkat hingga 100%. Hal tersebut tercapai
karena semakin banyaknya peneliti-peneliti muda yang turut terlibat dalam redaksi
jurnal ilmiah baik di dalam satuan kerja maupun di luar satuan kerja atau bahkan di luar
LIPI. Selain itu, adanya konversi jurnal cetak menuju jurnal daring juga ikut andil dalam
dibutuhkannya tenaga peneliti muda yang dinilai lebih memahami sistem online. Berikut
nama-nama peneliti yang menjadi editorial board dalam jurnal nasional maupun
internasional:
1. Prof. Dr. Yekti Maunati, MA (Jurnal Suvannabhumi dan Jurnal Kajian Bali)
2. Dr. Ganewati Wuryandari, MA (Jurnal Global Strategis, Jurnal Politica, Jurnal
Penelitian Politik)
3. Eni Budiwanti (Jurnal Harmoni Kementerian Agama)
4. Dr. Cahyo Pamungkas (Masyarakat Indonesia, Jurnal Kajian Wilayah).
5. Dr. Ahmad Helmy Fuady (Jurnal Kajian Wilayah)
6. Amin Mudzakkir, MA (Jurnal Kajian Wilayah)
7. Amorisa Wiratri, MA (Jurnal Kajian Wilayah)
8. Erlita Tantri, MA (Jurnal Kajian Wilayah)
9. Suryani Made Subaliati (Jurnal masyarakat Indonesia)
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 104
3.1.3. Evaluasi Capaian Renstra 2015-2019
Secara keseluruhan target kinerja perencanaan kegiatan lima tahun, pada tahun
keempat dari Renstra 2015 – 2019, berjalan baik, walaupun masih diperlukan beberapa
perbaikan dan peningkatan. Evaluasi dan perbandingan pencapaian Penetapan Kinerja
P2SDR Tahun 2017 yang dihubungkan dengan Sasaran Strategis pada Renstra P2SDR-
LIPI Tahun 2015-2019 dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 105
Tabel. 3.13. Evaluasi Capaian Kinerja P2SDR Tahun 2015-2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015-2019
Realisasi s/d
2018
%
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku diterbitkan dengan ISBN
20
13
65
Jumlah mahasiswa S2/S3 bimbingan/uji
25
21
84
Pengunjung perpustakaan satker
150 260
173
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
5 12 240
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan
Jumlah konsep/model yang bernilai tambah
5 4 80
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan
Jumlah perjanjian kerjasama tanpa MOU
5 17 340
Jumlah perjanjian kerjasama berdasarkan MOU
3 8 266
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/ pertemuan nasional/ internasional
10 15 150
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat
Jumlah Peserta Pemasyarakatan Iptek
75 325 433
Jumlah Publikasi Ilmiah nasional : Jumlah buku laporan akhir
(monograf)/nasional
25
27
108
Jumlah Artikel di Jurnal Nasional
35
51
145.7
Jumlah artikel bagian buku/prosiding
52 46 88,46
Publikasi Internasional Jumlah buku Internasional
1
1
100
Jumlah Artikel di Jurnal Internasional
6
9
150
Jumlah artikel bagian 10 15 150
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 106
buku/prosiding Internasional
Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia
Jumlah Peneliti P2SDR terindeks global
15 15 100
Jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber
50
140
280
Jumlah peneliti yang mendapat fellowship atau postdoctoral di luar negeri
3
14
466
Editorial board 7 10 142.8 Sumber: PME P2SDR
Target untuk Renstra 2015-2019 ini dibuat dengan berpedoman pada target
yang sudah ditetapkan ditahun 2015 kemudian ditingkatkan jumlahnya dari tahun ke
tahun dengan mempertimbangkan capaian yang sudah ada pada tahun yang sama.
Tidak tertutup kemungkinan akan ada perubahan target seiring dengan terjadinya
refocusing di P2SDR. Secara personal, para peneliti P2SDR menyadari peran dan
tanggung jawab atas kinerja lembaga berada pada kegiatan dan aktivitas yang
dilakukannya. Oleh karena itu, dukungan dari lembaga untuk meningkatkan motivasi
dan melakukan pembinaan yang intensif juga sangat penting bagi peningkatan kinerja
peneliti untuk mengukur kinerja lembaga.
Rencana capaian kinerja P2SDR yang sudah direncanakan selama 5 tahun (2015-
2019) menunjukan hasil yang sangat baik. Sebagian besar rencana kerja sudah tercapai
melampaui target dengan ada sebagian kecil target belum tercapai, seperti penyusunan
konsep model dari hasil penelitian. Hal ini memang agak sulit bagi peneliti P2SDR
karena lokasi penelitian berada di luar negeri. Konsep model yang diharapkan berasal
dari penelitian kerjasama dengan lokasi di dalam negeri. Selama ini peneliti selalu
didukung untuk melakukan kegiatan kerjasama baik dalam bidang penelitian maupun
non-penelitian dengan membuat kebijakan yang dapat mengakomodasi kreatifitas dan
inisiatif peneliti dalam mengembangkan potensi keilmuan dan kerjasama.
Capaian kegiatan untuk beberapa indikator kinerja seperti jumlah peneliti
terindeks global belum memenuhi target disebabkan banyak peneliti yang belum
mengunggah tulisannya secara daring. Melalui iklim kerja yang kondusif serta semakin
terbukanya informasi untuk peneliti dalam menjalankan aktivitas penelitiannya dan
pengembangan kemampuan perorangan, para peneliti muda didorong terus untuk
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 107
mengunggah hasil penelitian mereka secara daring. Transparansi dan saling
berkoordinasi menjadi pola kerja yang selalu dibangun sehingga suasana kerja yang
sehat dan nyaman dapat terwujud. Dengan demikian kinerja lembaga diharapkan selalu
meningkat setiap tahunnya.
3.1.4. Analisis Penunjang Keberhasilan Program
Pencapaian target kinerja P2SDR yang memuaskan dari tahun ke tahun tidak terlepas
dari harapan seluruh staf pegawai, baik peneliti dan non peneliti, yang menyadari
bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk membangun dan menciptakan
organisasi kerja sebagai wadah aktualisasi dari kemampuan perorangan dan kelompok.
Hal ini didukung oleh kondisi sebagian besar pegawai memiliki kompetensi dan
terbiasa berkiprah dalam berbagai kegiatan di tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, tingkat pendidikan mayoritas pegawai adalah S2. Oleh karena itu, SDM P2SDR
memiliki potensi besar untuk mengembangkan lembaganya.
Sebagai lembaga ilmu pengetahuan dan penelitian yang memiliki tanggung jawab
memberikan informasi ilmiah secara nasional maupun internasional, P2SDR
memutuskan untuk berusaha mencetak ataupun menerbitkan publikasi penelitian ke
dalam 2 versi bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Oleh karena itu,
laporan hasil penelitian P2SDR dapat dibaca baik oleh masyarakat ilmiah dalam dan
luar negeri, maupun masyarakat umum Indonesia. Hal ini terus dipertahankan supaya
sivitas peneliti termotivasi untuk meningkatkan kemampuan menulisnya, baik dalam
bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Target publikasi ilmiah untuk setiap Tolok Ukur (TU) kegiatan menjadi wajib
sejak tahun 2002 hingga 2014 namun dengan adanya pemotongan anggaran maka
penerbitan buku tahun 2014 tidak dapat direalisasikan. Sebagai penggantinya, setiap
tim peneliti berkewajiban mencetak monograf atau laporan teknis hasil penelitian
sebanyak 30 eksemplar. Kebijakan P2SDR untuk menghasilkan monograf atau laporan
teknis hasil penelitian sambil menunggu proses penerbitan buku ber-ISBN berlanjut
pada tahun 2015. Ketika itu disepakati bahwa setiap TU berkewajiban mencetak dummy
(sebelum menjadi monograf) hasil laporan penelitian sejumlah yang disebutkan dalam
rencana keuangan. Apabila monograf telah siap untuk dicetak, maka dokumen tersebut
menjadi bentuk diseminasi hasil penelitian.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 108
Kendati menghasilkan monograf, hasil penelitian juga didorong untuk
dipublikasikan dalam bentuk buku pada tahun selanjutnya. Sayangnya penerbitan buku
ber-ISBN yang ditargetkan di dalam RKT 2016 tidak terealisasi. Akan tetapi pada tahun
2017, terbit 3 buku hasil penelitian dengan penerbit Ombak. Pada tahun 2018 terbit 4
buku dari beragam penerbit, yang merupakan hasil penelitian yang belum terbit di
tahun-tahun sebelumnya. Kendati penerbitan buku mengalami keterlambatan, namun
tim PME P2SDR selalu mendorong para peneliti untuk dapat menghasilkan karya tulis
ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk artikel jurnal (baik nasional maupun
internasional), artikel sebagai bagian dari buku (baik nasional maupun internasional),
artikel prosiding (baik nasional maupun internasional), artikel di media massa maupun
online, dan bentuk diseminasi lainnya.
Selain publikasi ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan oleh P2SDR, peneliti
juga dapat memanfaatkan peluang untuk mengajukan tulisan mereka ke Jurnal Kajian
Wilayah (JKW) yang dikelola oleh P2SDR. Jurnal ini terbit 2 kali dalam 1 tahun dan pada
tahun 2018 ini telah berupaya untuk memperoleh akreditasi. JKW mengusung tema
area studies dan sangat mendorong partisipasi penulisan dari para peneliti P2SDR
dengan fokus penelitian mengenai masyarakat di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik,
Eropa, dan Afrika. Pada akhir tahun 2018, JKW telah berhasil memperoleh akreditasi
(lihat gambar di bawah ini).
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 109
Gambar 3.6. Akreditasi Jurnal Kajian Wilayah
Satu-satunya
Jurnal Kajian Wilayah
di Indonesia
Jkw.psdr.lipi.go.id
Terakreditasi per Desember 2018.
Peringkat 3
Menunggu SK
Sumber: PDHP 2018
Data yang diperoleh dari penelitian lapangan diharapkan tidak hanya berguna
untuk membuat laporan hasil penelitian (bentuk buku), tetapi juga didorong untuk
dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah di dalam jurnal JKW. Guna mempermudah
peneliti dalam proses melakukan koreksi atas tulisannya sebelum dimasukkan ke JKW,
P2SDR dengan program In House Training (IHT) telah meminta kepada para peneliti
yang bersangkutan untuk mempresentasikan artikel atau makalah yang diajukannya
itu. Dengan demikian diharapkan peneliti/penulis memperoleh masukan dari hasil
diskusi tersebut. Strategi seperti ini sangat membantu para peneliti untuk membuat
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang baik.
Program IHT sendiri adalah kegiatan penunjang penelitian yang sudah
dijalankan oleh P2SDR sejak tahun 2007. Program ini merupakan sarana untuk
membantu peneliti dalam meningkatkan kompetensi ilmiahnya melalui diskusi-diskusi.
Kegiatan yang difasilitasi IHT antara lain yaitu seminar atau diskusi internal tentang
isu-isu yang terkait dengan tema penelitian di P2SDR. Selain itu, IHT juga membuka
peluang kepada para peneliti untuk mengikuti kursus bahasa asing sesuai dengan lokasi
penelitian mereka. Upaya ini bertujuan untuk memudahkan para peneliti dalam
berkomunikasi dengan bahasa ibu para informan yang ditemui di lokasi penelitian.
3.2. Realisasi Anggaran
Pada tahun 2018 anggaran Satuan Kerja P2SDR-LIPI berasal dari dana DIPA pemerintah
dan dana hibah penelitian dari Posco Tj Park Foundation, Korea Selatan. Anggaran
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 110
semula Satker P2SDR-LIPI adalah sebesar Rp. 8,220,316,000, secara terinci dapat dilihat
pada table 3.14. di bawah ini.
Tabel 3.14. Perincian Anggaran Kegiatan P2SDR 2018
Kegiatan PAGU
Persentase
Penelitian 1,005,646,000 12.23%
Kelembagaan 352,655,000 4.29%
Belanja Pegawai 6,423,577,000 78.14%
Operasional Perkantoran 438,438,000 5.33%
TOTAL 8,220,316,000 Sumber Subbagian Keuangan P2SDR
Gambar 3.7. Perincian Anggaran Kegiatan P2SDR 2018
Sumber: Subbagian Keuangan P2SDR 2018
Perubahan struktur anggaran P2SDR-LIPI tahun 2018 terjadi disebabkan
beberapa hal, salah satunya karena sudah berakhirnya kegiatan program Laboratorium
Sosial yang sejak 2016-2017 berada dalam pengelolaan P2SDR. Pada gambaran grafik
dibawah, sejak tahun 2017 – 2018 anggaran kegiatan DIPA sudah mengalami kenaikan,
namun anggaran penelitian mengalami penurunan sekitar Tigaratus juta rupiah (lihat
gambar dibawah ini).
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 111
Gambar 3.8. Anggaran DIPA P2SDR Sejak Tahun 2015-2018
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
2015 2016 2017 2018
1,102
2,834
1,739
991
208
363 438 406
3,054 3,297
5,920
6,512
383 502 411 438
Penelitian
Kelembagaan
Belanja Pegawai
Operasional Perkantoran
Total anggaran: Rp. 4.748.022.000Penyerapan: 98%
Total anggaran: Rp. 6.996.874.000Penyerapan: 97.5%
Total anggaran: Rp. 8.508.746.000Penyerapan: 98.9%
Total anggaran: Rp. 8,220,316,000Penyerapan: 96.3%(per 15 Dec 2018)
Sumber: Subbagian Keuangan P2SDR, 2018
Ketiga ialah penambahan Pembayaran gaji dan Tunjangan pegawai pada output layanan
perkantoran berjumlah 6,423,577,000. Anggaran layanan perkantoran P2SDR naik
sekitar 25 jutaan yaitu dari Rp. 411.400.000 ditahun 2017 menjadi Rp. 438,438,000, di
tahun 2018. Pada akhir tahun terdapat kekurangan anggaran pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai sehingga anggaran tersebut mendapat tambahan di November 2018.
Untuk dana tambahan kegiatan penelitian, tahun 2018 terdapat 3 dana Hibah
yang diperoleh oleh peneliti P2SDR. Sama dengan tahun 2017, Penelitian Hibah dari
Posco Tj Park Foundation Korea Selatan juga masih ada di P2SDR. Dua orang penelti di
bawah Kelti Asia-Pasifik, Paulus Rudolf Yuniarto mendapatkan dana sebesar Rp. 122.
490.000 dan Rita Pawestri mendapatkan grant sebesar Rp. 120.372.000 (lihat pada
table 3.9 di bawah).
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 112
Tabel 3.15. Kegiatan Non DIPA Tahun Anggaran 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 113
Tabel 3.16. Struktur Anggaran DIPA P2SDR - LIPI Tahun 2018
Kode Output Anggaran
Semula Anggaran
Revisi ke-1 Anggaran
Revisi ke-2 Anggaran
Revisi ke-3
Pemotongan/Penamb
ahan Anggaran
%
3421
Penelitian Sumber Daya Regional
8,184,015,000
8,220,316,000
8,220,316,000
8,347,588,000
163,573,000 100
3421.001
Kertas Kebijakan Perkembangan Sirkulasi Global di Asia dan pasifik
1,322,000,000
1,358,301,000
1,358,301,000
1,358,301,000
36,301,000 16.27
3421.001.001
Laporan Penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di Asia dan Pasifik 747,079,000 783,380,000 783,380,000 783,380,000 36,301,000
3421.001.003
Laporan Penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di Eropa dan Afrika 574,921,000 574,921,000 574,921,000 574,921,000 -
3421.994
Layanan Perkantoran
6,862,015,000
6,862,015,000
6,862,015,000
6,989,287,000
127,272,000 83.73
3421.994.001
Gaji dan Tunjangan 6,423,577,000 6,423,577,000 6,423,577,000 6,550,849,000
127,272,000
3421.994.002
Operasional dan Pemeliharaan Kantor 438,438,000 438,438,000 438,438,000 438,438,000 -
Sumber: Diolah dari RKAKL P2SDR - LIPI 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 114
Tabel 3.17. Realisasi Anggaran DIPA Tahun Anggaran 2018
Kode Output Anggaran
Semula
Anggaran
Setelah Revisi
Realisasi
Anggaran %
3421
Penelitian Sumber Daya
Regional 8,184,015,000 8,347,588,000
8,295,504,930 99.38%
3421
.001
Kertas Kebijakan
Perkembangan Sirkulasi
Global di Asia dan pasifik 1,322,000,000 1,358,301,000
1,320,326,516 97.20%
3421
.994 Layanan Perkantoran 6,862,015,000 6,989,287,000
6,975,178,414 99.80%
Sumber: Data Realisasi Aplikasi SAS bulan Desember 2018
Tabel 3.18. Anggaran Kegiatan Penelitian P2SDR – LIPI (2 sub output) 2018
Kode Output Anggaran
Semula Anggaran
Setelah Revisi
Pemotongan/Penambahan
Anggaran %
3421.001.001
Laporan Penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di Asia dan Pasifik 747,079,000 783,380,000 36,301,000 57.67
051 Studi Kepustakaan 24,710,000
052 Penyusunan Riset Desain 34,290,000
053 Penyusunan Instrumen Penelitian 6,640,000
054 Pengumpulan Data 511,494,000
055 Pengolahan Data 40,390,000
056 Analisis data dan Penyusunan Laporan 32,335,000
057 Editing dan Pencetakan Laporan 97,220,000
3421.001.003
Laporan Penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di Eropa dan Afrika 574,921,000 574,921,000 - 42.33
051 Studi Kepustakaan 18,615,000
052 Penyusunan Riset Desain 4,620,000
053 Penyusunan Instrumen Penelitian 25,175,000
054 Pengumpulan Data 393,666,000
055 Pengolahan Data 32,180,000
056 Analisis data dan Penyusunan Laporan 42,770,000
057 Editing dan Pencetakan Laporan 57,895,000
Total 1,322,000,000 1,358,301,000 36,301,000 100
Sumber: Diolah dari RKAKL P2SDR - LIPI 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 115
Tabel 3.19 Rincian Realisasi Anggaran Sub Output Penelitian Perkembangan Sirkulasi Global - P2SDR 2018
Kode Output Anggaran
Semula Anggaran
Setelah Revisi Realisasi Anggaran
%
3421.001.001
Laporan Penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di Asia dan Pasifik 747,079,000 783,380,000 752,690,516 96.08
3421.001.003
Laporan Penelitian Perkembangan Sirkulasi Global di Eropa dan Afrika 574,921,000 574,921,000 567,636,000 98.73
Total 1,322,000,000 1,358,301,000 1,320,326,516 97.20
Sumber: Data Realisasi Aplikasi SAS bulan Desember 2018
Tabel 3.20. Anggaran Pengembangan Kelembagaan P2SDR LIPI 2018
No. Kegiatan Anggaran
Semula
Anggaran Setelah Revisi
Realisasi Anggaran
%
1 Pengembangan SDM 69,075,000 50,765,000 73.49
2 Pengembangan Website 28,440,000 27,990,000 98.42
3 Kerjasama 26,695,000 26,675,000 99.93
4 Jurnal Kajian Wilayah 56,160,000 56,160,000 100
5 In House Training 20,180,000 20,180,000 100
6 Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi 13,250,000 13,250,000 100
7 PDHP 21,925,000 20,310,000 92.63
8 Pangkalan Data 38,150,000 37,700,000 98.82
Total 273,875,000 253,030,000 92.39
Sumber: Data Realisasi Aplikasi SAS bulan Desember 2018
Tabel 3.21. Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran
Kode Output Anggaran Semula
Anggaran Setelah Revisi
Realisasi Anggaran
%
3421.994.001 Gaji dan Tunjangan 6,423,577,000 6,550,849,000
6,536,757,205 99.78
3421.994.002
Operasional dan Pemeliharaan Kantor 438,438,000 438,438,000 438,421,209 100.00
Total
6,862,015,000
6,989,287,000
6,975,178,414 99.80
Sumber: Data Realisasi Aplikasi SAS bulan Desember 2018
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 116
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 117
BAB IV
PENUTUP
elaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang
dilakukan melalui manajemen lembaga secara efektif dan efisien menjadi
prioritas perwujudan visi dan misi P2SDR-LIPI. Buku laporan akuntabilitas
kinerja P2SDR tahun 2018 merupakan suatu bentuk laporan pelaksanaan tata kelola
pemerintah yang baik sekaligus bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
DIPA tahun 2018. Laporan ini juga merupakan bentuk pemenuhan kewajiban lembaga
ini untuk memenuhi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan Kinerja ini dibuat sesuai dengan kondisi atau target yang berhasil
tercapai pada tahun 2018. Target yang rata-rata berhasil dicapai ini diharapkan dapat
memberi masukan bagi lembaga dalam meningkatkan kinerjanya. Laporan ini juga
diharapkan menjadi bagian dari evaluasi ke dalam (internal evaluation) dan menjadi
titik tolak perbaikan kinerjanya di tahun yang akan datang. Dengan demikian,
perencanaan kinerja tahun mendatang dapat dilakukan dengan lebih tepat untuk
mengakselerasikan peningkatan kinerja P2SDR. Dokumen ini juga diharapkan dapat
menjadi masukan dan memberikan sumbangan bagi LIPI untuk menentukan
kebijakannya di masa yang akan datang dengan memperhatikan hal-hal yang menjadi
kendala saat ini.
Kinerja lembaga P2SDR selama satu tahun ini merupakan kerja bersama yang
dilakukan oleh seluruh staf administrasi dan peneliti. Keseluruhan keberhasilan
maupun kegagalan dalam melaksanakan kegiatannya menjadi masukan dan tolok ukur
untuk melihat seberapa jauh kesesuaian antara visi dan misi yang dicanangkan oleh
LIPI maupun rencana strategis yang dilaksanakan oleh P2SDR bisa saling terpenuhi
ataupun tidak terpenuhi. Oleh karena itu, ukuran keberhasilan (indikator kinerja) yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja P2SDR tahun 2018 hendaknya dipahami dalam
kerangka perencanaan yang telah disiapkan selama satu tahun dan renstra 5 tahunan.
P
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 118
Secara praktik, seluruh pelaksanaan kegiatan P2SDR tahun 2018 ini menjelaskan
dua capaian atau output kegiatan yaitu, Hasil Penelitian Ilmu Sosial Kemanusiaan
Bidang Sumber Daya Regional yang menjadi core competency lembaga dan Tata Kelola
Pendukung Penelitian bidang Sumber Daya Regional yang merupakan pelaksanaan
kegiatan rutin, seperti gaji, honor, tunjangan-tunjangan, operasional perkantoran dan
pimpinan, serta dokumentasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi
masyarakat pengguna.
Hasil capaian kinerja P2SDR tahun 2018, secara singkat, dapat disimpulkan
bahwa kegiatan dan program telah terlaksana dengan baik sesuai dengan renstra
implementatif yang mengacu pada visi dan misi yang telah ditentukan. Akuntabilitas
lembaga dalam praktiknya menunjukan peningkatan di tahun 2018, yang mana hal ini
menunjukkan perbaikan prestasi dari tahun sebelumnya. Kegiatan yang telah dilakukan
pada berbagai program telah memberikan output yang sesuai dengan visi dan misi
P2SDR. Pelaksanaan fokus kajian multidisiplin P2SDR berpedoman pada flagship
lembaga yaitu “dinamika sirkulasi global” di kawasan Asia dan Pasifik serta Afrika dan
Eropa. Berdasarkan flagship lembaga ini, seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan
telah berkontribusi memberikan solusi dan sumbangan pemikiran dalam tema-tema
regionalisme dan globalisasi di kawasan.
Tema kajian P2SDR sebagian besar fokus pada studi tentang Pembangunan
Berkelanjutan, Migrasi Transnasional, Industri Kreatif, dan masalah-masalah
globalisasi, yang telah menghasilkan kajian atau konsep yang dapat memberikan
kontribusi kepada bangsa Indonesia khususnya bagi kalangan akademisi dan pemangku
kepentingan dari pemerintah. Namun belum memberikan kontribusi nyata bagi
kelompok masyarakat secara langsung. Dengan anggaran yang relatif terbatas, P2SDR
berusaha melakukan fungsi penelitian sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan
yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat secara umum. P2SDR juga
berusaha untuk menghasilkan output maupun outcome yang memiliki manfaat sebagai
area studies dan pembelajaran dalam penyelesaian masalah yang dihadapi bangsa saat
ini.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja P2SDR pada tahun 2018 adalah
baik karena beberapa target yang tertulis dapat tercapai, namun masih terdapat
kelemahan di tahun 2018 ini, yaitu belum diperolehnya hasil yang optimal untuk
publikasi buku, jurnal artikel, khususnya jurnal internasional dan naskah rekomendasi
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 119
kebijakan. Oleh karena itu, pencapaian target publikasi di tahun 2019 nanti akan
diupayakan jauh lebih optimal.
Kendala yang sangat menganggu dalam penerbitan artikel jurnal nasional
maupun internasional dan publikasi buku dengan ISBN adalah proses menghasilkan
sebuah artikel dan publikasi buku yang memerlukan proses waktu penulisan yang
sangat panjang karena membutuhkan berulang-kali koreksi dari tim peneliti dan juga
tim reviewer satker, sedangkan untuk artikel jurnal menunggu reviewer jurnal dan
penolakan dari pihak jurnal sehingga harus mencari jurnal lainnya. Tidak hanya itu,
diperlukan juga waktu yang cukup lama dengan adanya editor substansi dan editor
bahasa Inggris dalam setiap tebitan buku P2SDR maupun dalam penulisan artikel jurnal
internasional. Sebagai contoh, untuk pemerbitan sebuah buku, setelah selesai proses
penyuntingan dan dikoreksi, perlu waktu 5 bulan bahkan lebih untuk mendapatkan
ISBN dari LIPI Press sebagai penerbit yang ditunjuk untuk buku yang dihasilkan dari
kegiatan penelitian LIPI. Demikian juga dalam penerbitan artikel jurnal internasional
juga mengalami proses yang sama memakan waktu cukup lama. Dengan demikian,
mengejar target publikasi buku dan artikel adalah yang paling sulit dalam upaya
mencapai target lembaga. Persoalan ini selalu diupayakan untuk diikuti prosesnya dan
terus mencari solusi perbaikan-perbaikan ke arah yang lebih baik dengan cara
mempersiapkan publikasi buku maupun artikel jurnal jauh hari sebelum tenggat waktu
yang telah di tentukan.
Beberapa kinerja lembaga, pada tahun 2018 ini belum sepenuhnya
menggambarkan pencapaian yang utuh, yang mencakup penilaian indikator input,
output, outcome, benefits dan impact. Pengukuran kinerja baru didasarkan pada
indikator input dan output. Hal ini disebabkan kesulitan dalam melihat outcome, benefit
dan impact dari penelitian sosial yang hanya berlangsung satu tahun (bahkan kurang
dari satu tahun sejak pelaksanaan kegiatan penelitian) dengan masa penelitian
lapangan kurang dari dua minggu. Oleh karena itu, beberapa hasil penelitian
sebenarnya dapat dilihat hasilnya bukan dalam satu tahun periode kegiatan, namun
bisa pada tahun berikutnya.
Pembacaan terhadap hasil kinerja penelitian berlaku juga untuk bidang
peningkatan kompetensi inti. Pada tahun 2018 walaupun telah dilakukan beberapa
kegiatan, namun masih ada perencanaan kegiatan yang baru dapat dilaksanakan pada
tahun berikutnya. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan rencana matang. Persiapan ini
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 120
dilakukan dengan cara menata ulang program personal capacity building, baik bagi
peneliti maupun pegawai administrasi P2SDR. Salah satu upaya dalam menghadapi
permasalahan tersebut adalah dengan menjadikan personal capacity building sebagai
bentuk kegiatan tetap dan menjadi bagian tak terpisahkan dari DIPA P2SDR. Dengan
demikian, peningkatan kapasitas SDM melalui penambahan anggaran kegiatan dan
sarana prasarana menjadikan kajian-kajian dan penelitian-penelitian yang dilakukan
oleh P2SDR dapat dimanfaatkan sebagai masukan ilmiah dalam membuat kebijakan,
dan memberi landasan inovatif pada usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat,
serta berperan dalam usaha menciptakan kondisi yang baik bagi pengembangan daya
saing bangsa di tingkat internasional.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 121
Lampiran 1
Daftar nama pegawai P2SDR berdasarkan jabatan fungsional, pangkat dan golongan
NO.
NAMA
PEN-
DIDIKAN
PANGKAT/GOL.
JABATAN FUNGSIONAL
I KELOMPOK STUDI ASIA DAN PASIFIK
1. Yekti Maunati S3 Pembina Utama - IV/e Peneliti Ahli Utama – IV/e
2. Ganewati
Wuryandari*
S3 Pemb. Utm. Madya – IV/d Peneliti Ahli Utama – IV/e
3. Rucianawati S2 Pembina – IV/a Peneliti Ahli Madya – IV/a
4. Mayasuri
Presilla
S2 Penata Tk. I – III/d Peneliti Ahli Madya – IV/a
5. Suribidari S2 Penata – III/c
Peneliti Ahli Muda – III/c
6. Lamijo S2 Penata Muda Tk. I III/d Peneliti Ahli Muda – III/d
7. Betti Rosita
Sari
S2 Pembina – IV/a Peneliti Ahli Madya – IV/a
8. Amorisa
Wiratri
S2 Penata – III/c
Peneliti Ahli Muda – III/d
9. Dina
Srirahayu
S1 Penata Muda – III/a Peneliti Ahli Pertama – III/a
10. Angga Bagus
Bismoko.**
S1 Penata Muda – III/a Analis Hasil Penelitian
11. Fadjar Ibnu
Thufail
S2 Pembina – IV/a Peneliti Ahli Madya – IV/a
12. Erlita Tantri S2 Penata Tk. I – III/d Peneliti Ahli Madya – IV/a
13. Paulus Rudolf
Yuniarto
S3 Pembina – IV/a Peneliti Ahli Madya – IV/b
14. Cahyo
Pamungkas
S3 Pembina – III/a Peneliti Ahli Madya – IV/c
15. Rita Pawestri S2 Penata Tk. I – III/d Peneliti Ahli Muda – III/d
16. Devi Riskia-
ningrum***
S2 Pembina – IV/a Peneliti Ahli Madya – IV/a
17. Upik Sarjiati S2 Penata Tk. I – III/d Peneliti Ahli Muda – III/d
18. Ulil Amri*** S2 Penata – III/c Peneliti Ahli Muda – III/c
19. Wabilia S1 Penata Muda – III/a Peneliti Ahli Pertama – III/a
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 122
Husnah
20. Firman
Budianto**
S1 Penata Muda – III/a Peneliti Ahli Pertama – III/a
21. Rifki Indra
Maulana
S1 Penata Muda – III/a Analis Hasil Penelitian
II KELOMPOK STUDI EROPA DAN AFRIKA
1. Erwiza S3 Pembina Utama – IV/e Peneliti Ahli Utama – IV/e
2. Erni
Budiawanti
S3 Pemb. Utm. Madya – IV/d Peneliti Ahli Utama – IV/d
3. Gusnelly S2 Pembina Tk. I – IV/b Peneliti Madya – IV/b
4. Ahmad Helmy
Fuady
S3 Pembina – IV/a Peneliti Ahli Madya – IV/a
5. Amin
Mudzakkir***
S2 Penata Tk. I – III/d Peneliti Ahli Madya – IV/b
6. Kurnia
Novianti***
S2 Penata Tk. I – III/d Peneliti Ahli Madya – IV/a
7. Bondan
Widyatmoko**
*
S2 Penata Tk. I – III/d Peneliti Ahli Muda – III/d
8. Saiful Hakam S2 Penata – III/c Peneliti Ahli Muda – III/c
9. Prima
Nurahmi
Mulyasari
S2 Penata – III/c Peneliti Ahli Muda – III/c
10. Ayu Nova
Lissandhi
S2 Penata Muda Tk. I – III/b Peneliti Ahli Muda – III/c
11. Choerunisa
Noor Syahid
S2 Penata Muda Tk. I – III/b Peneliti Ahli Pertama – III/b
12. Muzzar Kresna S1 Penata Muda – III/a Peneliti Ahli Pertama – III/a
13. Abdul Fikri
Angga Reksa**
S1 Penata Muda – III/a Analis Hasil Penelitian
14. Fachri
Aidulsyah
S1 Penata Muda – III/a Analis Hasil Penelitian
III STAF ADMINISTRASI
1. Dini Saptari S1 Pembina Tk. I – IV/b Prahum Ahli Madya – IV/b
2. Yudho Utomo S1 Penata Tk. I – III/d Programer
3. Ambari
Zabar**
S1 Penata – III/c Penata Usaha Pengem. Peg.
4. Teguh
Pribadiputra
S2 Penata Muda Tk. I – III/b Bendahara
5. Christina S1 Penata Muda Tk. I – III/b Penata Usaha Pengem. Peg.
Laporan Kinerja – P2SDR 2018 123
Effendy G.**
6. Arvy
Herdianto
Firmansyah
S1 Penata Muda Tk. I – III/b Pustkw. Ahli Pertama- III/b
7. Dedi
Kurniawan
S1 Penata Muda – III/a Penata Usaha Pengem. Peg.
8. Caroline T S1 Penata Muda Tk. I – III/b Penata Usaha Pengem. Peg.
TOTAL JUMLAH PEGAWAI 43 orang
Sumber: Data kepegawaian P2SDR yang diolah
* Pegawai tersebut diperbantukan dari P2P - LIPI
** Pegawai tersebut sedang ikut program S2
*** Pegawai tersebut sedang ikut program S3