PENDAHULUAN
• WHO memperkirakan adanya 140.000 kasus baru dari kelumpuhan yang diakibatkan oleh poliomyelitis sejak tahun 1992 dengan jumlah keseluruhan penderita anak yang menderita lumpuh akibat polio diperkirakan 10-20 juta orang
LATAR BELAKANG
• Terjadi pada 10% anak berusia dibawah 2 tahun dan 70% dibawah 10 tahun
• Puncak kejadian ditemukan pada usia 5-14 tahun
• Sering ditemukan pada anak laki-laki dari pada perempuan (2:1)
EPIDEMIOLOGI
• Poliomielitis adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus polioDEFINISI
PATOGENESIS
Virus masuk melalui mulut atau hidung berkembang biak dalam traktus digestivus,
kelenjar getah bening regional dan RES
Masa inkubasi 4 – 35 hari
Timbulnya gejala tergantung imunitas dan virulensi virus
PATOGENESIS cont.
Daerah yang biasa terkena adalah :
Medula Spinalis terutama kornu anterior
Batang Otak pada nucleus vestibularis dan inti saraf cranial serta formasio retikularis yang
mengandung pusat vital
Serebelum terutama inti-inti virmis
Midbrain terutama substansia nigra dan kadang nucleus rubra
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA MINOR
Ringan sering asimptomatik
Nyeri tenggorokan dan perasaan nyeri perut, gangguan gastrointestinal,
demam yang ringan, malaise, nyeri kepala ringan
JENIS POLIO
Polio abortif • Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai bbrp hari• Gejala : malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi,nyeri abdomen
Polio Non-paralitik
• Gejala hampir sama dengan polio abortif , timbul 1-2 hari yaitu : demam, muntah, saki perut, lesu dan sensitif.
• Terjadi kram otot pada leher dan punggung, otot terasa lembek jika disentuh
Polio Paralitik Spinal
• Kelumpuhan pada kaki menyebabkan tungkai menjadi lemas kondisi ini disebut acute flaccid paralysis (AFP)
• Infeksi parah pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan kelumpuhan pada batang tubuh dan otot pada toraks (dada) dan abdomen (perut), disebut quadriplegia
Polio Bulbar
• Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut terserang
• dapat mengenai otot pernapasan dan menyebabkan kematian
CSS : protein meningkat
pleositosis (10-150 sel)
Virus dapat diisolasi dari tinja dan orofaring
Uji serologi ditegakkan berdasarkan peningkatan titer antibodi 4x atau lebih antara fase akut dam konvalesen
Pemeriksaan penunjang
PENCEGAHAN ERAPO
Cakupan Imunisasi Tertinggi
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) ->
Februari & Agustus
Survelains AFP
Mopping-up
Vaksin PolioOPV ( Oral Polio Vaccine)•Virus hidup dilemahkan•Virus poliomyelitis tipe 1, 2, 3 strain Sabin•Selama 100 hari kekebalan diusus tinggi•Menghambat transmisisi virus polio liar (VPL)
IPV (Innactivated Polio Vaccine•Virus polio mati•Kekebalan dimukosa usus rendah•Tidak boleh diberikan bila belum yakin bebas VPL
PENILAIAN DERAJAT KELUMPUHAN
Bayi lumpuh layuh
Posisi seperti katak
Gerakan sedikit
Lutut menyentuh
tempat tidur
NORMAL
Menguji Gerakan Pada Bayi
Pegang pergelangan kaki
Dorong dan tarik kedua kaki
Gelitik dan gores telapak kaki
Angkat badan bayi, jika ada yang lumpuh maka gerak tidak aktif pada salah satu kaki yang lumpuh
Menguji lumpuh layuh pada anakBerjalan pincang atau tidak dapat berjalan
Tidak dapat meloncat satu kaki
Tidak dapat berjongkok lalu berdiri lagi
Tidak dapat berjalan pada ujung jari atau tumit
Tidak dapat mengangkat kakinya saat di tempat tidur
Terasa lemas, tidak ada tahanan
Kaki mengecil
PROGNOSISPrognosis pada non paralitik pada umumnya baik, biasanya dapat sembuh sempurna
Angka kematian pada poliomyelitis paralitik 5-10% lebih tinggi pada dewasa dan juga meninggi pada bayi
Pada kasus dengan gangguan pernapasan tergantung pentalaksanaannya dengan bantuan ventilasi mekanik