PROPOSAL
PENELITIAN PASCA SARJANA
UNIVERSITAS LAMPUNG
PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING
PADA GEDUNG REKTORAT
UNIVERSITAS LAMPUNG
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Penelitian : Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Rektorat
Universitas Lampung
Manfaat Sosial Ekonomi : Krisis energi membawa kesadaran bahwa semua kegiatan
harus memenuhi persyaratan keberlanjutan, yang terdiri
dari aspek people, planet dan profit. Demikian pula
kampus harus berbenah menjadi eco-campus dan semua
fasilitas berupa gedung harus tersertifikasi sebagai green
building.
Ketua Pengusul
a. Nama Lengkap : Ika Kustiani, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D.
b. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala / IVa
c. Program Studi : Program Profesi Insinyur
d. SINTA ID : 6098639
e. Nomor HP : 0812 8134 3223
f. Alamat surel : [email protected]
Anggota (1)
a. Nama Lengkap : Masdar Helmi
b. Program Studi : Teknik Sipil
c. SINTA ID : 6041417
Jumlah mahasiswa yang terlibat : 1 (satu) orang
Jumlah staf/teknisi yang terlibat : 2 (dua) orang
Lokasi : Gedung Rektorat, Universitas Lampung
Lama Kegiatan : 6 (enam) Bulan
Biaya Kegiatan : Rp. 40.000.000,00 (empat puluh juta Rupiah)
Bandar Lampung, 28 Februari 2021
Mengetahui,
Dekan,
(Prof. Drs. Suharno, M.Sc. Ph.D.)
NIP. 196207171987031002
Ketua Pengusul,
(Ika Kustiani, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D.)
NIP. 19691005 199703 2001
Menyetujui,
Ketua LPPM Universitas Lampung,
(Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A.)
NIP. 196505101993032008
iii
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Salam sejahtera bagi kita,
Dengan mengucap syukur ke Hadirat Allah SWT karena dengan rahmat, nikmat dan
petunjuk-Nya usulan kegiatan Penelitian Pascasarjana dengan judul Penilaian Kriteria Green
Building pada Gedung Rektorat Universitas Lampung dapat diselesaikan.
Penelitian ini diusulkan sebagai bentuk kepedulian akademisi terhadap persoalan
krisis energi global dimana peran serta sektor konstruksi dan infrastruktur berfokus pada green
infrastruktur/green building. Kami berharap, semoga usulan penelitian ini dapat dikabulkan
sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dan dapat memberi sumbangan pengetahuan dan
inspirasi bagi masyarakat konstruksi dan masyarakat perkeretaapian Indonesia yang dapat
membawa pada kerlanjutan baik secara ekonomi, lingkungan maupun sosial.
Wassalamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh
Bandar Lampung, 28 Februari 2021
Ketua Peneliti
Ir. Ika Kustiani, ST., MEngSc., PhD.
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel v
Daftar Gambar v
Abstrak vi
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 1
1.3. State of the Art dan Kebaruan 2
1.4. Tujuan dan Urgensi Penelitian 2
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Rating Greenship dan Kelayakan Gedung 3
2.2. Pengukuran Kriteria Green Building 5
2.3. Matriks Sistem Rating Greenship dan Kelayakan Gedung 11
2.4. Peta Jalan Penelitian 12
3. METODE PENELITIAN
3.1. Konsep Penelitian 13
3.2. Analisis Kriteria yang Paling Menentukan 13
3.3. Obyek Penelitian dan Tahapan 15
3.2. Target Luaran
4. ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Anggaran Biaya 16
4.2. Jadwal Pelaksanaan 17
Daftar Pustaka vii
Lampiran viii
1. Curriculum Vitae (CV) Ketua dan anggota pelaksana kegiatan
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria dan Tolok Ukur Greenship 4
Tabel 2. Kriteria Green Building 4
Tabel 3. Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia 5
Tabel 4. Kapasitas AC berdasarkan PK 8
Tabel 5. Tingkat Pencahayaan pada Lembaga Pendidikan 8
Tabel 6. Kebutuhan Air berdasarkan jenis Gedung 10
Tabel 7. Deskripsi Kriteria Green Building 11
Tabel 8. Tabel Scoring untuk Variabel yang Dianalis 14
Tabel 9. Rencana Target Capaian Luaran 15
Tabel 10. Rencana Anggaran Biaya Penelitian 16
Tabel 10. Tahapan Penelitian 17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ilustrasi Lokasi TUU, TUS dan d 9
Gambar 2. Alat Pengukur Thermal dan Visual Comfort 9
Gambar 3. Peta Jalan Penelitian 12
Gambar 4. Diagram Mean – Standar Deviasi 14
Gambar 5. Tahapan Penelitian 15
vi
RINGKASAN
Green building merupakan suatu konsep bangunan ramah lingkungan yang sudah
menjadi perhatian khusus di berbagai negara dan mulai diterapkan di Indonesia. Konsep Green
Building merupakan salah satu upaya penghematan energi yang dapat diterapkan pada suatu
gedung. Namun, penerapan konsep eco-campus dan Green Building ini belum menjadi
perhatian bagi Universitas Lampung. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengukur
rating/sertifikasi Gedung Rektorat sebagai tolak ukur sudah sejauh mana tingkat green building
diaplikasikan pada gedung-gedung di Universitas Lampung.
Pengukuran dilaksanakan secara langsung oleh peneliti berdasarkan kriteria standar
nasional Greenship-GBCI. Lingkup penelitian ini hanya mencakup beberapa kriteria kriteria
utama dari green building. Hasil dari penelitian ini berupa pengukuran kriteria green building
sesuai standar Greenship dan penilaian rating sertifikasi green building pada Gedung Rektorat
Universitas Lampung. Hasil ini kemudian dapat menjadi tolak ukur bagi gedung-gedung
lainnya di lingkungan Universitas Lampung di masa yang akan datang, termasuk perencanaan
gedung baru dan peningkatan kualitas green building dari gedung-gedung yang ada.
Kata Kunci: Green Building, Greenship, Rating/Sertifikasi
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini krisis energi menjadi ancaman global karena pemakaian yang terus meningkat
sementara terdapat keterbatasan ketersediaan yang ada di alam. Beberapa upaya telah
dilakukan oleh negara-negara di dunia, salah satunya adalah Aksi Earth Hour yang melibatkan
132 negara di dunia. Aksi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran cinta
lingkungan serta hemat energi kepada warga dunia. Pemerintah Indonesia saat ini pun telah
memulai gerakan nasional penghematan energi, dalam bentuk penghematan penggunaan dan
pemilihan bahan bangunan, penghematan listrik dan air di kantor-kantor pemerintah, BUMN,
UMD, serta penghematan energi penerangan jalan. Aksi nyata Pemerintah adalah menerapkan
konsep Green Building.
Konsep Bangunan Hijau (Green Building) merupakan upaya penghematan energi
yang dapat diterapkan pada suatu gedung. Dengan menerapkan konsep Green Building,
bangunan akan lebih hemat energi karena dirancang, dibangun dan dioperasikan dengan tujuan
meminimalkan dampak lingkungan total (Indonesia Green Building Council, 2008). Konsep
ini dapat diterapkan pada bangunan komersial, perkantoran dan pendidikan. Kampus-kampus
dunia telah lama menerapkan konsep eco-campus-nya. Kini sudah saatnya bagi Universitas
Lampung untuk mulai menerapkan konsep ini. Terkait bangunan yang sudah ada, hampir
semuanya tidak dirancang dengan konsep gedung ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu
adanya penelitian tentang penerapan penilaian kriteria green building pada gedung-gedung di
Unila agar dapat diketahui rating/sertifikasinya. Sebagai langkah awal, penelitian ini akan
menilai sejauh mana tingkat penerapan kriteria green building Gedung Rektorat. Kriteria
kinerja green building Gedung Rektorat ini diharapkan dapat dijadikan pembanding dalam
mengkaji gedung-gedung lain di kampus Unila. Selain itu, hasil penilaian ini nantinya juga
dapat digunakan sebagai tolak ukur atau acuan dalam mengembangkan program Eco-campus
Universitas Lampung. Adapun acuan yang dipergunakan dalam Penelitian sertifikasi green
building Gedung Rektorat ini adalah standard nasional (Greenship-GBCI).
1.2 Identifikasi Masalah
Gedung Rektorat Universitas Lampung (Unila) dipilih sebagai obyek penelitian
karena gedung ini kondisinya masih baik walaupun sudah berusia 30 tahun, sehingga menarik
untuk dilakukan kajian. Pokok permasalahan, secara lebih rinci dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut:
2
1. Bagaimana kondisi eksisting Gedung Rektorat Unila?
2. Bagaimana hasil penilaian Gedung Rektorat Unila dengan menggunakan greenship untuk
bangunan baru v1.2 milik GBCI?
3. Bagaimana kelayakan Gedung Rektorat Universitas Lampung untuk dapat dinilai sebagai
bangunan hijau menurut perangkat penilaian greenship untuk bangunan lama v1.2 milik
GBCI?
1.3 State of the Art dan Kebaruan
Konsep pembangunan berkelanjutan mensyaratkan keseimbangan antara faktor
lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pembangunan berkelanjutan memerlukan tiga sektor yang
sama kuat, saling menunjang dan saling mendukung, yaitu: pertumbuhan ekonomi,
perlindungan lingkungan akibat buruk pembangunan dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Hal ini juga berlaku untuk konsep bangunan hijau dan berkelanjutan (Green and
Sustainable Building) dimana suatu gedung harus memiliki keseimbangan antara manusia,
lingkungan dan manfaatnya (people, planet and profit).
Penilaian greenship umumnya dilakukan untuk bangunan baru (v1.2 GBCI) ataupun
belum lama berdiri. Adapun pada penelitian ini, hal yang baru yang akan diteliti adalah
penilaian greenship untuk gedung yang sudah lama berdiri, yaitu Gedung Rektorat yang sudah
berusia 30 tahun (mendekati akhir pemanfaatan bangunan, 40 tahun). Dalam penelitian ini
penilaian greenship hanya mengidentifikasi rating/sertifikat khusus untuk penilaian akhir (final
assessment - FA).
1.4 Tujuan dan Urgensi Penelitian
Konsep bangunan hijau (Green Building) merupakan salah satu upaya penghematan
energi yang dapat diterapkan pada suatu gedung. Konsep bangunan hijau bukan hanya
diterapkan untuk bangunan-bangunan besar layaknya gedung perkantoran ataupun sejenisnya,
tetapi juga sudah mulai diterapkan dari bangunan rumah tinggal dan fasilitas umum lainnya,
dan salah satunya yaitu fasilitas pendidikan. Oleh sebab itu, penting bagi Universitas Lampung
untuk mulai menerapkan pronsip keberlanjutan dalam infrastruktur kampusnya.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Rating Greenship dan Kelayakan Gedung
Pengertian menurut GBCI (2012), bahwa bangunan hijau adalah bangunan baru yang
direncanakan dan dilaksanakan atau bangunan sudah terbangun yang dioperasian dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan/ekosistem dan memenuhi kinerja; bijak guna lahan,
hemat air, hemat energi, hemat bahan kurangi limbah, kualitas udara dalam ruangan.
Suatu bangunan dapat disebut sudah menerapkan konsep bangunan hijau apabila
berhasil melalui suatu proses evaluasi untuk mendapatkan sertifikasi bangunan hijau. Didalam
evaluasi tersebut tolok ukur penilaian yang dipakai adalah sistem rating (rating system). Salah
satu program GBCI adalah menyelenggarakan kegiatan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia
berdasarkan perangkat penilaian khas Indonesia yang disebut Greenship.
Menurut Green Building Council Indonesia (GBCI, 2012), sistem rating adalah suatu
alat berisi butir-butir dari aspek penilaian yang disebut rating dan setiap butir rating mempunyai
nilai (poin nilai). Apabila suatu bangunan berhasil melaksanakan butir rating, maka bangunan
itu akan mendapatkan poin nilai dari butir tersebut. Bila jumlah semua poin nilai yang berhasil
dikumpulkan mencapai suatu jumlah yang ditentukan, maka bangunan tersebut dapat
disertifikasi untuk tingkat sertifikasi tententu. Namun sebelum mencapai tahap penilaian rating
terlebih dahulu dilakukan pengkajian bangunan untuk pemenuhan persyaratan awal penilaian
(eligibilitas). Adapun kriteria kelayakan yang ditetapkan oleh GBCI antara lain:
1. Minimum luas gedung adalah 2500 m2.
2. Kesediaan data gedung untuk diakses GBCI terkait proses sertifikasi.
3. Fungsi gedung sesuai dengan peruntukan lahan berdasarkan RTRW setempat.
4. Kepemilikan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan/atau rencana upaya
pengelolaan lingkungan (UKL) / upaya pemantauan lingkungan (UPL).
5. Kesesuaian gedung terhadap standar keselamatan untuk kebakaran.
6. Kesesuaian gedung terhadap standar ketahanan gempa.
7. Kesesuaian gedung terhadap standar aksesibilitas difabel.
Sistem Penilaian dalam Greenship dibagi berdasarkan enam kategori, yaitu:
1. Tepat guna lahan (appropriate site development/ASD)
2. Konservasi dan efisiensi energi (energy efficiency and conservation/EEC)
3. Konservasi air (water conservation/WAC)
4. Siklus dan sumber material (material resources and cycle/MRC)
4
5. Kesehatan dan kenyamanan dalam ruang (indoor health and comfort/IHC)
6. Manajemen lingkungan bangunan (building and environment management/BEM)
Penilaian dan kriteria dalam Greenship menggunakan penilaian akhir (final
assessment – FA), dengan maksimum nilai 101 poin. Penjabaran nilai pada setiap kategori
sesuai tahapan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Kriteria dan Tolok Ukur Greenship
Setiap kategori terdapat beberapa kriteria yang memiliki jenis berbeda, yaitu :
1. Kriteria prasyarat (P), merepresentasikan standar minimum gedung ramah lingkungan.
Apabila salah satu prasyarat tidak dipenuhi, maka kriteria kredit dan kriteria bonus dalam
semua kategori tidak dapat dinilai.
2. Kriteria kredit adalah kriteria yang ada di setiap kategori dan tidak harus dipenuhi.
Pemenuhan kriteria ini tentunya disesuaikan dengan kemampuan gedung tersebut. Bila
kriteria ini dipenuhi, gedung yang bersangkutan mendapat nilai dan apabila tidak dipenuhi,
gedung yang bersangkutan tidak akan mendapat nilai.
3. Kriteria bonus adalah kriteria yang memungkinkan pemberian nilai tambah, gedung yang
dapat memenuhi kriteria bonus dinilai memiliki prestasi tersendiri.
Kriteria green building yang dianggap paling utama seperti terlihat di bawah ini:
Tabel 2. Kriteria Green Building
Prasyarat Kredit Bonus
ASD 17
EEC 26 5
WAC 21
MRC 14
IHC 10
BEM 13
Jumlah Kriteria dan Tolok 101 5
KategoriJumlah Kriteria FA
Site Selection Regional Material On Site Renewable Energy
Water Fixtures Advance Waste Management Certified Wood
Thermal Comfort Water Use Reduction Water Recycling
Rainwater Harvesting Micro Climate Pollution of construction
Site Landscaping Non ODS Usage Building and Material
CO2 Monitoring Alternative Water Resource Public Transportation
Storm Water Management Energy Efficiency Measure Visual Comfort
Environmentally Friendly Water Efficiency landscaping Climate Change Impact
Natural Lighting Community Accessibility Acoustic Level
Ventilation Chemical Pollutants Bicycle
Environmental Tobacco Smoke
Control
Kriteria Green Building
5
Dari sekian banyak kriteria, aspek yang dianggap paling utama antara lain:
1. Alternatife Water Resource
2. Energy Efficiency Measure
3. Thermal Comfort
4. Visual Comfort
5. Natural Lightning
6. Water Use Reduction
Berikut ini penjelasan tentang pengukuran aspek paling utama yang disebutkan di atas.
2.2 Pengukuran Kriteria Green Building
1. Energy Efficiency Measure
Pengukuran efisiensi energy dapat dilakukan dengan Intensitas Konsumsi Energi
(IKE) dan nilai transfer panas keseluruhan (overall thermal transfer value, OTTV).
Intensitas konsumsi energi (IKE) listrik merupakan istilah yang digunakan untuk
menyatakan besarnya pemakaian energi tiap meter persegi luas gross bangunan
dalam suatu kurun waktu tertentu. IKE dinyatakan dalam satuan kWh/m2 per tahun
(Hadiputra, 2007). IKE telah diterapkan di berbagai negara (ASEAN APEC).
Besaran IKE listrik untuk Indonesia ditetapkan berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh ASEAN-USAID pada tahun 1987 (namun laporannya baru
dikeluarkan pada tahun 1992) dengan rincian sebagai berikut:
a. IKE untuk perkantoran (komersial) = 240 kWh/m2 per tahun
b. IKE untuk pusat belanja = 330 kWh/m2 per tahun
c. IKE untuk hotel/apartemen = 230 kWh/m2 per tahun
d. IKE untuk rumah sakit = 380 kWh/m2 per tahun
Selain itu, pada tahun 2004, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
menetapkan pedoman nilai standar IKE untuk bangunan di Indonesia sebagai
berikut:
Tabel 3. Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
(sumber: Dewi, 2012)
Ruangan Non-AC
(kWh/m2/bulan)
Sangat efisien 4,17 - 7,92 0,84 - 1,67
Efisien 7,92 - 12,08 1,67 - 2,5
Cukup efisien 12,08 - 14,58
Agak boros 14,58 - 19,17
Boros 19,17 - 23,75 2,5 - 3,34
Sangat boros 23,75 - 37,75 3,34 - 4,17
KriteriaRuangan AC
(kWh/m2/bulan)
6
Perhitungan intensitas konsumsi energi dapat dihitung sebagai berikut:
IKE = Total kWh
Luas gross
Selain IKE, pengukuran juga dapat dilakukan dengan menghitung nilai OTTV pada
suatu gedung dengan rumus yang sudah ditetapkan pada SNI 03-6389-2000 (badan
Standardisasi Nasional, 2000).
a. Rumus untuk menghitung OTTV dinding dengan orientasi tertentu adalah
sebagai berikut:
OTTV = α [(Uw x ( 1 - WWR)] x TDek + ( SC x WWR x SF) + ( Uf
x WWR x ΔT)
dimana:
OTTV = harga perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar yang memiliki
arah atau orientasi tertentu (W/m2).
b. Rumus untuk menghitung OTTV seluruh dinding luar:
OTTV = Ao1 x OTTV1 + ⋯ + Aoi x OTTVi
Ao1 + ⋯+ Aoi
dimana :
Aoi = luas dinding pada bagian dinding luar i (m2).Luas total ini termasuk semua
permukaan dinding tak tembus cahaya dan luas permukaan jendela yang
terdapat
pada bagian dinding tersebut.
OTTVi = nilai perpindahan termal menyeluruh pada bagian dinding i.
2. Kenyamanan dalam Ruang
Kenyamanan dalam ruang (thermal comfort) dapat dinilai dari temperature humidity
index (THI) dan kelembaban relatif udara (relative humidity, RH).
a. Temperature humidity index (THI)
Hasil penelitian Mulyana et.al. (2003, dalam Kurnia et.al.), menyatakan bahwa
indeks kenyamanan dalam kondisi nyaman berada pada kisaran THI 20-26.
Penentuan THI atau indeks kenyamanan dapat ditentukan dari nilai suhu udara
(°C) dan kelembaban (RH) dengan persamaan sebagai berikut:
THI = 0,8Ta + 𝑅𝐻 𝑥 𝑇𝑎
500
7
Dimana:
THI = Temperature humidity index
Ta = Suhu udara (°C)
RH = Kelembaban udara (%)
b. Thermal Comfort
Kelembaban relatif udara (relative humidity, RH) dan suhu udara dapat diukur
langsung dengan bantuan alat, yaitu thermo-hygrometer (Gambar 2a). Pada
setiap ruangan, pengukuran dilakukan kurang lebih selama 5 menit pada setiap
ruangan, yang dilakukan pada waktu pagi, siang dan sore hari.
Selain itu, kenyamanan dalam ruang dapat dicapai secara buatan dengan
pemasangan air conditioner (AC). Kompresor menurut Najamudin (2014) adalah
sebuah alat yang berfungsi untuk menyalurkan gas refrigeran ke seluruh sistem.
Ukuran dari kapasitas AC adalah PK (paardekracth) yang artinya tenaga kuda (horse
power, HP). Satu PK sama artinya dengan 735.5 watt/jam yang setara dengan 0,986
HP. Berikut adalah rumus perhitungan kebutuhan daya dan kapasitas AC dalam
ruangan:
Kebutuhan AC (BTU⁄h) = (LxWxHxIxE⁄60)
Dimana:
BTU/h = british thermal unit per hour
L = panjang ruangan (feet)
W = lebar ruangan (feet)
H = tinggi ruangan (feet)
I = nilai 10 jika ruang berinsuli (berada di lantai bawah, atau berhimpit
dengan ruang lain); nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di atas lantai).
E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai17 jika
menghadap timur; nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika
menghadap barat.
1 meter = 3,28 feet
8
Tabel 4. Kapasitas AC berdasarkan PK
3. Visual Comfort
Pengukuran tingkat pencahayaan atau iluminasi dilakukan dengan alat lux meter
(Gambar 2b). Pengukuran dilakukan di beberapa titik pada setiap ruangan, sehingga
dihasilkan pola pencahayaan dan rata-rata pencahayaan pada setiap ruangan dapat
diukur. Pengukuran ini akan dianalisis sesuai dengan SNI 03-6197-2000 seperti yang
terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5. Tingkat Pencahayaan pada Lembaga Pendidikan
Sumber: SNI 03-6197-2000
4. Pencahayaan dalam Ruangan
a. Pencahayaan Alami (Natural Lighting)
Pencahayaan alami menurut Snyder dan Catanese (1997) yang dikutip Aziz
(2013) adalah pencahayaan yang menggunakan sinar matahari waktu pagi dan
siang hari atau yang dikenal pula dengan sistem matahari plat. Dimana desain
bangunan itu sendiri harus memudahkan pengumpulan dan penyimpanan energi
matahari dengan biaya tambahan yang kecil.
Faktor pencahayaan alami siang hari (FPASH) pada suatu titik dalam ruangan
adalah perbandingan antara iluminasi horisontal dibidang kerja dalam ruangan (E i
[lux]) terhadap iluminasi horisontal di lapangan terbuka di luar ruangan (Eo [lux])
pada saat yang sama.
Kapasitas AC Kebutuhan AC
AC ½ PK ± 5000 BTU/h
AC ¾ PK ± 7000 BTU/h
AC 1 PK ± 9000 BTU/h
AC 1 ½ PK ± 12000 BTU/h
AC 2 PK ± 18000 BTU/h
AC 2 ½ PK ± 24000 BTU/h
No. Fungsi RuanganTingkat
Pencahayaan (Lux)
A
1. Ruang kelas 250
2. Perpustakaan 300
3. Laboratorium 500
4. Kantin 200
Lembada pendidikan :
9
FPASH = Ei
Eo x 100%
Pengukuran FPASH minimal dilakukan pada 1 titik ukur utama (TUU) dan 2 titik
ukur samping (TUS) pada ketinggian 75 cm dari lantai serta pada jarak d/3 (d =
kedalaman ruangan) dari bidang dimana terdapat lubang cahaya. TUU berada
pada tengah-tengah dari kedua dinding samping, sedangkan TUS berada pada
jarak 0,5 m dari dinding samping yang terdekat. Berikut ini gambar ilustrasi TUU
dan TUS:
Gambar 1. Ilustrasi Lokasi TUU, TUS dan d
Pengukuran pencahayaan alami dapat dilakukan dengan alat lux meter (Gambar
2a) untuk mendapatkan tingkat pencahayaan alami pada suatu ruangan, dalam
kondisi lampu dalam keadaan mati seluruhnya dan seluruh tirai dalam keadaan
terbuka, dan membandingkan tingkat pencahyaan yang masuk dengan luas
ruangan yang diukur, untuk mengetahui pemanfaatan cahaya alami pada ruangan.
a. Thermo-Hygro Meter
b. Digital Lux Meter
Gambar 2. Alat Pengukur Thermal dan Visual Comfort
b. Pencahayaan Buatan
Cahaya buatan menurut UU Republik Indonesia tentang Bangunan Gedung No.
28 tahun 2002 adalah penyediaan penerangan buatan melalui instalasi listrik atau
sistem energi dalam bangunan gedung agar orang didalamnya dapat melakukan
kegiatan sesuai bangunan gedung. Untuk menghitung jumlah lampu yang
diperlukan untuk sebuah ruangan menggunakan rumus:
10
N = 𝐸 𝑥 𝐴
∅ lampu x LLF x CU
Dimana:
E = kuat penerangan (lux)
A = luas bidang kerja
CU = koefisien penggunaaan (coefisien of utilization, 50% - 60%)
LLF = faktor kehilangan cahaya (light lost factor)
Nilai LLF kantor ber AC = 0,8
Nilai LLF Industri bersih = 0,7
Ø lampu = lumen lampu
5. Alternatife Water Resource and Water Use Reduction
Pengukuran kriteria ini dilakukan dengan cara menghitung konsumsi air bersih dari
setiap sumber air yang digunakan setiap bulan lalu dibandingkan dengan kebutuhan
pemakain air pada suatu bangunan berdasarkan SNI 03-7065-2005. Selanjutnya,
dapat dihitung penurunan presentase konsumsi air bersih dari sumber primer.
Penentuan jumlah kebutuhan air dihitung berdasarkan jumlah populasi yang terdapat
pada gedung. Dengan mengetahui pemakaian rata-rata perorang perhari maka akan
diketahui jumlah kebutuhan air bersih dalam sehari. Perhitungan kebutuhan air bersih
menurut (Noerbambang, 2000) adalah sebagai berikut:
Q = ∑Populasi x Kebutuhan air (L⁄o⁄hari)
Perhitungan kebutuhan air penghuni gedung kondisi awal menggunakan asumsi
sebagai berikut :
Tabel 6. Kebutuhan Air Berdasarkan Jenis Gedung
(sumber : Noerbambang, 2000)
Penggunaan Gedung Pemakaian Air Satuan
Apartemen 200-250 L/penghuni/hari
Hotel/Penginapan 250-300 L/tamu/hari
Restoran 15 L/kursi
Kantor 50 L/karyawan
Siram Taman 5 L/m2
11
2.3 Matriks Sistem Rating Greenship dan Kelayakan Gedung
Tabel 7. Deskripsi Kriteria Green Building
NO.
NILAI
KRITERIA
MAKSIMUM
KETERANGAN
PER KATEGORI
HASIL
PENELITIANKETERANGAN
Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development - ASD )
ASD P Area Dasar Hijau (Basic Grey Area ) P
ASD 1 Pemilihan Tapak (Site Selection ) 2
ASD 2Aksesibilitas Komunitas (Community
Accessibility )2
ASD 3 Transportasi Umum (Public Transportation ) 2
ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda (Bicycle Facility ) 2
ASD 5 Lansekap pada Lahan (Site Landscape ) 3
ASD 6 Iklim Mikro (Micro Climate ) 3
ASD 7Manajemen Air Limpasan Hujan
(Stormwater Management )3
Total Nilai Kategori ASD 17
Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation - EEC)
EEC P1Pemasangan Sub-Meter (Electrical Sub-
Metering )P
EEC P2 Perhitungan OTTV (OTTV Calculation ) P
EEC 1Langkah Penghematan Energi (Energy
Efficiency Measures )15
EEC 2 Pencahayaan Alami (Natural Lighting ) 4
EEC 3 Ventilasi (Ventilation ) 1
EEC 4Pengaruh Perubahan Iklim (Climate Change
Impact )1
EEC 5Energi Terbarukan dalam Tapak (On-site
Renewable Energy ) (Bonus)5
Total Nilai Kategori EEC 26
Konservasi Air (Water Conservation - WAC )
WAC P1 Meteran Air (Water Metering ) P
WAC P2Perhitungan Bangunan Air (Water
Calculation )P
WAC 1Pengurangan Penggunaan Air (Water Use
Reduction )8
WAC 2 Perlengkapan Air (Water Fixtures ) 3
WAC 3 Daur Ulang Air (Water Recycling ) 3
WAC 4Sumber Air Alternative (Alternative Water
Resources )2
WAC 5Penampungan Air Hujan (Rainwater
Harvesting ) 3
WAC 6Efisiensi Penggunaan Air Lansekap (Water
Efficiency Landscaping )2
Total Nilai Kategori WAC 21
Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle - MRC )
MRC PRefrigerant Fundamental (Fundamental
Refrigerant )P
MRC 1Penggunaan Gedung dan Material Bekas
(Building and Material Reuse )2
MRC 2Material Ramah Lingkungan
(Environmentally Friendly Material )3
MRC 3Penggunaan Refrigeran tanpa ODP (Ozone
Depleting Potential ) (Non ODS Usage )2
MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood ) 2
MRC 5Material Prafabrikasi (Pre-fabricated
Material )3
MRC 6 Material Regional (Regional Material ) 2
Total Nilai Kategori MRC 14
Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort - IHC )
IHC PIntroduksi Udara Luar (Outdoor Air
Introduction )P
IHC 1 Pemantauan Kadar CO2 (CO2 Monitoring ) 1
IHC 2Kendali Asap Rokok di Lingkungan
(Environmental Tobacco Smoke Control )2
IHC 3 Polutan Kimia (Chemical Pollutant ) 3
IHC 4Pemandangan ke Luar Gedung (Outside
View )1
IHC 5 Kenyamanan Visual (Visual Comfort ) 1
IHC 6 Kenyamanan Thermal (Thermal Comfort ) 1
IHC 7 Tingkat Kebisingan (Acoustic Level ) 1
Total Nilai Kategori IHC 10
Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management - BEM )
BEM PDasar Pengelolaan Sampah (Basic Waste
Management )P
BEM 1GP sebagai Anggota Tim Proyek (GP as a
Member of Project Team )1
BEM 2Polusi dan Aktivitas Konstruksi (Pollution of
Construction Activity )2
BEM 3Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut
(Advanced Waste Management )2
BEM 4Sistem Komisioning yang Baik dan Benar
(Proper Commissioning )3
BEM 5Penyerahan Data Green Building (Green
Building Submission Data )2
BEM 6Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit-
Out (Fit-Out Agreement )1
BEM 7Survei Penggunaan Gedung (Occupancy
Survey )2
Total Nilai Kategori BEM 13
101TOTAL NILAI KESELURUHAN
5.
1 kriteria prasyarat;
6 kriteria kredit
2 kriteria prasyarat;
7 kriteria kredit
1 kriteria prasyarat;
7 kriteria kredit6.
2 kriteria prasyarat;
6 kriteria kredit
2.
3.
4.
KATEGORI KRITERIA
1 kriteria prasyarat;
7 kriteria kredit
1 kriteria prasyarat;
4 kriteria kredit; 1
kriteria bonus
1.
12
2.4 Peta Jalan Penelitian
Dunia konstruksi semakin berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan
global trend, oleh sebab itu arah pengembangan penelitian (road map) Kelompok Bidang Ilmu
Manajemen Konstruksi FT Unila secara dinamik mengimplementasikan agenda penelitian
dengan judul “Konstruksi Berkelanjutan” sesuai kaidah Triple Bottom Line: People, Planet and
Profit Aspects. Berbagai topik yang diakomodasi antara lain pengembangan industri
konstruksi yang berwawasan lingkungan, peningkatan kualitas bisnis konstruksi (kinerja
konstruksi Indonesia yang kompetitif), operasi konstruksi di lapangan (manajemen proyek,
manajemen operasi dan pemeliharaan) serta Ekonomi Teknik dan K3.
Penelitian ini sejalan dengan peta jalan penelitian untuk bidang ilmu Manajemen
Konstruksi seperti digambarkan dalam skema berikut ini:
Gambar 3. Peta Jalan Penelitian
Traditional Constructability Design & Build
Construction Analysis Integration Lean Process Resource & Energy
Planning Lean Assembly Efficiency Sustainable
Prefabrication Waste Reduction Consumption &
Product Design Concurrent Engineering Batch Design & Elimination Practices
Activity Centered Constructability Buffer Management
Variation Control
Productivity Work Sampling Operation Simulation
Quality Assurance Total Quality Management
Project Management Framework: Sustainability:
10 Knowledge Areas Logistics & Supply Chain Lean Supply
Risk Mangement
Decision Making Techniques
Policy & Regulatory National Construction Strategic
Framework & Mechanism Development Program
Project Delivery:
Traditional Design & Build Taylor Made:
BOO, BOOT, BOT, DBFM, dll.Green Building &
Green Infrastructure Risk Disaster Management
Construction Management Infrastructure Management
Asset Management
2005 - 2010 2010 - 2015 2015 - 2020
ENG
INEE
RIN
G M
AN
AG
EMEN
TP
RO
JEC
T M
AN
AG
EMEN
TC
ON
STR
UC
TIO
N IN
DU
STR
I &
CO
NST
RU
CTI
ON
MA
NA
GEM
ENT
2020 - 2025
Earned Value Performance
Measurements
Risk, HR, Communication
&Procurement
People, Planet, Profit
Early Contractor
Involvement (ECI):
Lean Project Delivery
System
DEVELOPMENT IMPROVEMENT LEAN CONSTRUCTION SUSTAINABLE CONSTRUCTION & DEVELOPMENT
13
BAB 3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif
dilakukan melalui wawancara berpedoman, studi kepustakaan, observasi/pengamatan, dan
dokumentasi. Sedangkan metode kuantitatif bertujuan untuk mencari hubungan atau
menjelaskan sebab-sebab perubahan yang berdasarkan fakta-fakta yang terukur berdasarkan
data yang bersifat angka, dapat diamatai dan diukur.
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data as built drawing dari Gedung Rektorat Universitas Lampung, data perangkat
penilaian greenship dari GBC Indonesia, dan data dari penelitian langsung yang didapat
peneliti melalui survei, wawancara, dan pengukuran. Data sekunder adalah data yang
dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan sehingga dapat digunakan oleh pihak
lain (peneliti).
3.1 Konsep Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengukuran penilaian terhadap beberapa
kriteria green building yang mengacu pada standar nasional (Greenship-GBCI) dengan cara
pengukuran langsung dan wawancara verifikasi yang difokuskan pada Gedung Rektorat
Universitas Lampung. Penelitian dibatasi pada kriteria yang paling utama dimana metode yang
digunakan untuk mencari kriteria utama adalah dengan menyebarkan survey kuesioner kepada
para responden. Hasil survey tersebut akan di analisa dengan metode statistik yaitu mean dan
standar deviasi. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah variabel-variabel umum
mengacu pada lembaga sertifikasi nasional (GreenshipGBCI), yaitu:
1. Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ASD)L
2. Efisiensi Energi & Refrigeran (Energy Efficiency & Refrigerant/EER)
3. Konservasi Air (Water Conservation/WAC)L
4. Sumber & Siklus Material (Material Resources & Cycle/MRC)L 5. Kualitas Udara &
Kenyamanan Udara (Indoor Air Health & Comfort/IHC)
5. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building & Enviroment Management)
3,2 Analisis Kriteria yang Paling Menentukan
Setelah penyebaran kuesioner telah selesai dilakukan tahap selanjutnya menganalisis
data. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kriteria apa saja yang menentukan di dalam
14
pelaksanaan green building dengan menggunakan mean dan standar deviasi, dengan rumus
sebagai berikut:
Mean, X = ∑𝑋
𝑛
Standar Deviasi, S = √∑(𝑋−𝑋)2
𝑛−1
Setelah melakukan perhitungan nilai mean dan standar deviasi dari masing-masing
poin yang diberikan pada setiap kriteria oleh para koresponden, maka langkah selanjutnya ialah
memasukkan data kedalam diagram mean dan standar deviasi, seprti terlihat pada gambar
berikut ini:
Keterangan Gambar:
S= Standart Deviasi
X = Mean
Gambar 4. Diagram Mean-Standart Deviasi
Selanjutnya dilakukan analisa deskriptif dengan melakukan scoring untuk setiap
variabel agar dapat diketahui variabel mana yang paling dominan dan mana yang paling kurang
berpengaruh untuk diteliti. Scoring yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Tabel Scoring untuk Variabel yang Dianalisis
Penjelasan
I Nilai mean besar, nilai standar deviasi kecil
Mean besar: responden memberikan skor
yang tinggi terhadap factor
Standar deviasi kecil: responden sepakat
terhadap jawaban tersebut
II Nilai mean besar, nilai standar deviasi besar
Mean besar: responden memberikan skor
yang tinggi terhadap factor
Standar deviasi besar: responden kurang
sepakat terhadap jawaban tersebut
III Nilai mean kecil, nilai standar deviasi besar
Mean kecil: responden memberikan skor yang
rendah terhadap factor
Standar deviasi besar: responden kurang
sepakat terhadap jawaban tersebut
IV Nilai mean kecil, nilai standar deviasi kecil
Mean kecil: responden memberikan skor yang
rendah terhadap factor
Standar deviasi kecil: responden sepakat
terhadap jawaban tersebut
Nilai Mean dan Standar Deviasi
15
3.3 Obyek Penelitian dan Tahapan Penelitian
Sebagai obyek penelitian kriteria green building ini adalah Gedung Rektorat
Universitas Lampung. Adapun proses tahapan penelitian ini dapat dilihat pada bagan alir
berikut ini:
Gambar 5. Tahapan Penelitian
3.4 Luaran dan Target Capain
Seperti telah dijelaskan pada Bab Pendahuluan, tujuan dari penelitian ini untuk
mengkaji pola operasi perjalanan kereta api akibat pengembangan jalur kereta menjadi jalur
ganda agar pelayanan kereta api di masa yang akan dating dapat ditingkatkan. Adapun target
capaian luaran dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Rencana Target Capaian Luaran
Mulai
Data Primer: Wawancara dan Pengukuran
Langsung
Data Sekunder: Gambar Kerja, Ringkasan Kriteria dan Tolok Ukur
Bangunan Gedung V1.2 GBCI
Menganalisis Kelayakan 3 P (People, Planet & Profit Gedung Rektorat
menggunakan Perangkat Penilaian Greenship V1.2 GBCI
Mengidentifikasikan dan Membuat Penilaian Tolok Ukur/Parameter
Greensghip V1.2 GBCI untuk Gedung Rektorat Universitas Lampung
Praktik ekowisata yang aman dan berkelanjutan
Mulai
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1 Publikasi di Jurnal Internasional1) Accepted
2 Publikasi pada media cetak/online/repository PT2) Sudah Terbit
3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, Penerapan
4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat Penerapan
5
Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial,
politik, keamanan, ketentraman, pendidikan,
kesehatan)4)
Tidak Ada
1Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem,
produk/barang1)
Metode
2 Inovasi baru/TTG5) Penerapan
Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana,
HakCipta, Merek Dagang, Desain Produk Industri,
Perlindungan varietas tanaman, Perlindungan desain
topografi sirkuit terpadu)1)
4 Buku ber ISBN1) Tidak Ada
Luaran Wajib
Luaran Tambahan
3 Tidak Ada
16
BAB 4. ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Untuk melaksanakan penelitian ini, dibutuhkan dana sebesar Rp. 40.000.000,00
(empat puluh juta Rupiah). Prosentase biaya pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 10. Rencana Anggaran Biaya Penelitian
No. Nama Barang Volume Harga @ Harga TOTAL
I.
1.
Dekko FT-7965 5 in 1 sound Lux
anemometer hummidity Temp Meter
FT7965
1 3.500.000,00 3.500.000,00
2.
Bahan habis pakai untuk pengukuran
kebisingan, temperatur, kelembaban,
cahaya dan karbondioksida
1 4.000.000,00 4.000.000,00
3.Pengadaan data sekunder (blue print
gedung, dll)ls 2.500.000,00 2.500.000,00
10.000.000,00
25,00
II.
1. Koordinasi penelitian ls 300.000,00 300.000,00
2. Perizinan dari instansi & lembaga terkait ls 300.000,00 300.000,00
3. Persiapan kuisioner opini ls 500.000,00 500.000,00
4. Pilot survei opini & uji coba analisis 1 700.000,00 700.000,00
5.Analisis Tahap I: Penetapan kriteria
utamals 1.000.000,00 1.000.000,00
6. Greenship survei 6 700.000,00 4.200.000,00
7. Analisis Tahap II: Pemetaan rating ls 2.000.000,00 2.000.000,00
8. Mengembangkan rekomendasi ls 500.000,00 500.000,00
9.
Mengembangkan model Sustainable
Green Building untuk Universitas
Lampung
ls 500.000,00 500.000,00
10.000.000,00
25,00
III.
1. Foto kopi kuisioner 100 5.000,00 500.000,00
2. Dokumentasi ls 500.000,00 500.000,00
3. Komunikasi, 4 orang - 6 bulan 6 500.000,00 3.000.000,00
4. ATK (kertas, alat tulis & flash disk) ls 1.000.000,00 1.000.000,00
5.000.000,00
12,50
IV.
1. Penukisan Laporan & Draft Publikasi ls 5.000.000,00 5.000.000,00
2. Publikasi ls 5.000.000,00 5.000.000,00
3.Travel publikasi (travel, akomodasi,
konsumsi)1 5.000.000,00 5.000.000,00
15.000.000,00
37,50
40.000.000,00
BIAYA ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
TOTAL BIAYA ALAT & BAHAN
PROSENTASE BIAYA ALAT & BAHAN
BIAYA TRAVEL & OPERASIONAL
TOTAL BIAYA TRAVEL & OPERASIONAL
PROSENTASE BIAYA TRAVEL & OPERASIONAL
BIAYA ATK & BHP
TOTAL BIAYA ATK & BHP
PROSENTASE BIAYA ATK & BHP
BIAYA LAPORAN, DISEMINASI & PUBLIKASI
TOTAL BIAYA ATK & BHP
PROSENTASE BIAYA ATK & BHP
TOTAL BIAYA
17
4.2 Jadwal Pelaksanaan
Adapun total kegiatan dari fase konsolidasi hingga pelaporan akhir direncanakan
untuk dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan / 120 hari kalender sejak ditandatanganinya
kontrak, dengan rincian tahapan sebagai berikut:
Tabel 11. Rencana Jadwal Kegiatan
1. Tahap pertama adalah konsolidasi tim peneliti untuk membicarakan hal-hal teknis terkait
pelaksanaan kegiatan serta membagi beban dan tanggung jawab pelaksanaan kepada
anggota tim.
2. Tahap kedua adalah pendekatan kepada stakeholders proyek yang akan menjadi sasaran
kegiatan penelitian. Apabila diperlukan, maka segala hal terkait perizinan dan permintaan
resmi terkait pelaksanaan kegiatan harus diselesaikan. Dilanjutkan dengan belanja
material dan alat yang diperlukan untuk kegiatan penelitian.
3. Tahap ketiga adalah mendesain, merekayasa dan mengembangkan kuisioner yang akan
dilakukan di Laboratorium Analisis Strukstur Fakultas Teknik Universitas lampung.
4. Tahap keempat dan kelima adalah menguji kuisioner apakah sudah cukup memadai untuk
menjaring persepsi responden terkait studi yang dilakukan (menjaring variabel utama
untuk matriks Greenship) dilanjutkan dengan menganalis hasil survei.
5. Tahap keenaam dan ketujuh adalah survei Greenship dan analisisnya.
6. Tahap kedelapan dan kesembilan adalah mengembang rekomendasi dan model untuk
kebijakan Sustainable Green Building Universitas Lampung.
7. Tahap selanjutnya adalah penulisan laporan dan publikasi ilmiah.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Koordinasi penelitian
2 Perizinan dari instansi & lembaga terkait
3 Persiapan kuisioner opini
4 Pilot survei opini & uji coba analisis
5Analisis Tahap I: Penetapan kriteria
utama
6 Greenship survei
7 Analisis Tahap II: Pemetaan rating
8 Mengembangkan rekomendasi
9
Mengembangkan model Sustainable
Green Building untuk Universitas
Lampung
10 Penulisan draft artikel ilmiah
11 Registrasi publikasi/seminar
12 Penuisan laporan
BULAN KE-4 BULAN KE-5 BULAN KE-6KEGIATANNO
BULAN KE-1 BULAN KE-2 BULAN KE-3
vii
DAFTAR PUSTAKA
Aristia Andana, “Penilaian Kriteria Green Building Pada Gedung Teknik Sipil ITS,” Tugas
Akhir Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepul;uh Nopember, Surabaya(2012).
Aziz, Ashari. 2013. Kajian Terhadap Kenyamanan Ruang Teori Di Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta Ditinjau Dari Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan
Campuran, Jurnal Teknik Sipil, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Dewi, P. R. 2012. Audit dan Konservasi Energi Pada Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Ramelan
Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
Green Building Council Indonesia. 2012. Greenship Rating Tools Untuk Bangunan Baru Versi
1.2. Green Building Council Indonesia, Jakarta.
Hadiputra, H. R. 2007. Audit Energi Pada Bangunan Gedung Rumah Sakit Dr. Kariyadi
Semarang, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
http://penataanruang.pu.go.id/bulletin/index.asp?mod=fullart&idart=123. Tanggal akses 10
Oktober 2015.
Indonesia Green Building Council (2008). Greenship Existing Buildings [Online]. Available:
http://www.gbcindonesia.org.
Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan (SNI 03-6197-2000), Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta (2000).
Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung (SNI 03-6389-2000). Badan
Standarisasi Nasional, Jakarta (2000).
Kurnia, R., Effendy, S., Tursilowati, L. 2010. Identification of Building Thermal Comfort
(Case Study: Classrooms in IPB Banangsiang and Darmaga Campuses), Journal of Agromet
24 (1), pp. 14-22, 2010, ISSN: 0126-3633, Bogor.
Mistiani (2011). Kriteria Penilaian dalam Pengambilan Keputusan [Online]. Available:
http://www.balitbang.kemhan.go.id/?q=content/ kriteria-penilaian-dalam-pengambilan-
keputusan.
Najamudin. 2014. Cara Menghitung Kebutuhan Daya dan Kapasitas AC (Air Conditioning)
Berdasarkan Volume Ruang yang akan digunakan, Artikel, Universitas Bandar
Lampung, Lampung.
Noerbambang, S., dan Morimura, T. 2000. Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing,
PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 14 Tahun 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2031, Sukoharjo.
viii
Tim Redaksi Penataan Ruang PU. 2009. “Indikator Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”.
Bulletin Online Edisi Januari-Februari 2009, Jakarta.
LAMPIRAN Lampiran 1: Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Tim pengusul
Lampiran 1.1. Biodata Ketua Peneliti
Ir. IKA KUSTIANI, ST., MEngSc., PhD., IPM.
A. Identitas Diri
1. Nama lengkap Ir. Ika Kustiani, ST., MEngSc., PhD., IPM.
2. Jenis kelamin Perempuan
3. Jabatan fungsional Lektor Kepala
4. Pangkat/golongan Pembina / IVa
5. NIP/NIK/identitas lainnya 132 170 489 / 19691005 199703 2001
6. NIDN 0005106902
7. Tempat dan tanggal lahir Tanjungkarang, 5 Oktober 1969
8. E-mail [email protected]
9. Nomor telepon/HP 081281343223
10. Alamat kantor Fakultas Teknik – Universitas Lampung
Jl. S. Brojonegoro No. 1 Gedong Meneng
11. Nomor telepon 0721-704947
12. Bidang keilmuan Manajemen Rekayasa
13. Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 50 orang; S-2 = 10 orang; S-3 = 1 orang
14. Mata kuliah yg diampu
1. Manajemen Mutu (S1)
2. Analisis Investasi Proyek (S1)
3. Manajemen Biaya dan Waktu (S1)
4. Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran
Konstruksi (S1)
5. Kontrak Proyek Konstruksi (S1)
6. Manajemen Proyek (S1)
7. Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur (S2)
ix
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
ITS Surabaya Curtin University Curtin University of
Technology
Bidang ilmu Teknik Sipil Engineering
Management
Asset Management
Tahun masuk-lulus 1992 - 1996 1999 - 2000 2009 - 2014
Judul
skripsi/tesis/disertasi
Perencanaan Struktur
Jembatan Way Ngaras
Lampung Barat
Project
Management Plan
for the
Development of
Way Seputih – Way
Sekampung River
Basin and the
Development and
Conservation of
Way Seputih – Way
Sekampung Water
Resources
Cost-effective
Asset Management
Planning
for the Sustainable
Future of Rural
Irrigation Systems
Nama
pembimbing/promotor
Ir. Harwijono
Dirdjasoekarta
Dr. Martin Press Prof. David Scott
Prof. Hamid Nikraz
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2020
Teknologi Ferosemen untuk Prototipe
Stupa Terumbu Karang Buatan
(Ferrocement Artificial Reef Stupa
Prototype)
Hibah PNBP
Universitas 75.000.000,00
2. 2020
Analisis Pengelolaan Limbah Konstruksi
dengan Skema Stepwise Incentive System
dalam Rangka Penerapan Lean
Construction
Hibah PNBP
FT Unila 10.000.000,00
3. 2020
Analisis Pola Perjalanan Kereta Api –
Studi Kasus Pengembangan Jalur Ganda
Gedebage - Cicalengka
Hibah PNBP
FT Unila 10.000.000,00
4. 2019
Persepsi Peserta Program PS PPI Unila
Mengenai Aplikasi Pembelajaran Daring.
Buletin Profesi Insinyur
PS PPI 5.000.000,00
5. 2019
Analisis Risiko Reaktivasi Jalur Kereta
Api Menuju Pelabuhan Panjang dengan
Soft System Methodology (SSM)
Hibah PNBP
FT Unila 10.000.000,00
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
x
6. 2018
Improvement of Campus Environment
Quality: The Feasibility Study of the
University of Lampung Integrated Waste
Management
PS PPI 5.000.000,00
7. 2018
Assessing the Opinions of Campus
Communities on Waste Management
Project: Case Study of the University of
Lampung Integrated Waste Management
Planning
UNDP 60.000.000,00
8. 2017 The University of Lampung Waste
Recycling Center – a Prototype UNDP 1 paket sda
9. 2017
Pemodelan Manajemen Aset irigasi
Partisipatif Bagi Himpunan Petani
Pengguna Air dalam Implementasi
Program Transfer Manajemen Irigasi
Hibah PNPB
FT Unila 10.000.000,00
10. 2017
Persepsi mengenai Manfaat Manajemen
Limbah Konstruksi – Studi Kasus Proyek
Konstruksi di Bandar Lampung
Hibah PNPB
FT Unila 10.000.000,00
11. 2017
An Assessment on Sustainability of the
Railway – Airport Link as an
Alalternative Mode of Transportation to
Radin Inten II Airport
Mandiri 10.000.000,00
12. 2016
Menilai Kinerja dan Keberlanjutan
Daerah Irigasi Perkotaan – Studi Kasus
DI Way Kandis Kota Bandar Lampung
Hibah PNPB
FT Unila 10.000.000,00
13. 2016
Developing Framework for Assessing
City Sustainability - Case Study: the City
of Bandar Lampung and the City of
Metro, the Province of Lampung
Mandiri 10.000.000,00
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2020
Pemberdayaan Pemuda Pesantren Dusun
Pati Kecamatan Sidomulyo melalui
Pelatihan Sistem Hidroponik untuk
Optimalisasi Lahan Pekarangan
Hibah PNBP
Universitas 35.000.000,00
2. 2020 Safety Riding Campaign di SMA Yadika
Bandar Lampung
Hibah PNBP
FT 7.000.000,00
3. 2020
Pemberdayaan Kelompok Tani Kampung
Agro Widya Wisata Sinar Harapan
Melalui Pelatihan Teknologi
Vertiminaponik Pendukung Pertanian
Perkotaan
Hibah PNBP
Universitas 35.000.000,00
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
4. 2019
Sebesi – Krakatoa Island Ecotourism and
Tsunami Mitigation and Preparedness
Project, Lampung
Hibah
Australia
Grant Scheme
149.710.000,0
0
xi
5. 2019
Pemberdayaan Kelompok Tani Harapan
Jaya Melalui Pelatihan Produksi
Herbal/Jahe Instan
Hibah PNBP
Universitas 20.000.000
6. 2019
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani
Harapan Jaya Melalui Pelatihan Instalasi
Hidroponik dan Green House Urban
Farming Pekarangan
Hibah PNBP
Universitas
20.000.000,00
7. 2018
Pemberdayaan Kelompok Tani Kelurahan
Rajabasa Jaya dalam Pelatihan Pembuatan
Komposter Mini Bernilai Ekonomi
Hibah PNBP
FT 7.000.000,00
8. 2017
Pemberdayaan Kelompok Tani Kelurahan
Rajabasa Jaya dalam Mengolah Limbah
Pertanian Menjadi Briket Bernilai
Ekonomi
Hibah PNBP
FT 7.000.000,00
9. 2017
KKN - PPM: Pemberdayaan Masyarakat
dalam Pengembangan Kawasan Ekowisata
Pesisir Pulau Sebesi
Hibah Dikti 75.000.000,00
10. 2016
Pelatihan Pengolahan Limbah Pertanian
Menjadi Briket di Kelurahan Rajabasa
Jaya Kota Bandar Lampung
Hibah PNBP
FT 5.000.000,00
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1. Developing a Framework for Assessing
City Sustainability (Case Study: Bandar
Lampung and Metro City, Lampung
Province, Indonesia)
Earth and
Environmental
Science
556 (-) / 2020
2. Evaluasi Kinerja Sistem Elektrokoagulasi
Batch Recycle Dengan Susunan Eleltroda
Monopolar Dalam Mengolah Limbah Cair
Tapioka.
Jurnal Profesi
Insinyur Universitas
Lampung
1 / 1 /2020
3.
Improvement of Campus Environment
Quality The Feasibility Study of the
University of Lampung Integrated Waste
Management
Earth and
Environmental
Science
245 / (-) / 2019
4.
Contractors’ Perception on Construction
Waste Management Case Study in the City
of Bandar Lampung
Earth and
Environmental
Science
245 / (-) / 2019
5. Persepsi Peserta Program PS PPI Unila
Mengenai Aplikasi Pembelajaran Daring
Buletin Profesi
Insinyur 2 / 3/ 2019
6.
A Study on the Influences of Exclusive
Stopping Space on Saturation Flow (Case
Study: Bandar Lampung)
Social Science
Research Network 1 / 10 / 2019
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Temu ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
xii
1. Seminar Hasil PKM
2019
Pemberdayaan Kelompok Tani
Harapan Jaya Melalui Pelatihan
Produksi Herbal/Jahe Instan
Bandar
Lampung, 14
November 2019
2. Seminar Hasil PKM
2019
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani
Harapan Jaya Melalui Pelatihan
Instalasi Hidroponik dan Green House
Urban Farming Pekarangan
Bandar
Lampung, 14
November 2019
3. Semnas dan Raker PS
PPI Se-Indonesia
Persepsi Peserta Program PS PPI Unila
Mengenai Aplikasi Pembelajaran
Daring
Banjarmasin, 30-
31 Agustus 2019
4.
Seminar Nasional Hasil
Penelitian Sains, Teknik
dan Aplikasi Industri
(SINTA 2019)
Analisis Risiko Reaktivasi Jalur Kereta
Api Menuju Pelabuhan Panjang dengan
Soft System Methodology (SSM)
Bandar
Lampung, 23-25
September 2019
5.
International
Conference on
Engineering,
Technologies, and
Applied Sciences
(ICETsAS 2019)
Assessing the Opinions of Campus
Communities on Waste Management
Project: Case Study of the University of
Lampung Integrated Waste
Management
Bandar
Lampung, 18-20
Oktober 2018
6.
The International
Conference Research
Collaboration
Improvement of Campus Environment
Quality The Feasibility Study of the
University of Lampung Integrated
Waste Management
Surabaya, 12
Maret 2018
7.
The International
Conference Research
Collaboration
Contractors’ Perception on
Construction Waste Management Case
Study in the City of Bandar Lampung
Surabaya, 12
Maret 2018
8.
Seminar Hasil Program
PKM Mono Tahun
Tahun pelaksanaan 2017
KKN - PPM: Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pengembangan
Kawasan Ekowisata Pesisir Pulau
Sebesi
Tangerang, 2018
9.
Seminar Nasional
AVoER IX - Penguatan
Inovasi dalam Sains dan
Teknologi
KKN - PPM: Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pengembangan
Kawasan Ekowisata Pesisir Pulau
Sebesi
Palembang, 29
November 2017
10.
15th International
Conference on Quality
in Research (QiR 2017)
An Assessment on Sustainability of the
Railway – Airport Link as an
Alalternative Mode of Transportation
to Radin Inten II Airport
Bali, 24-27 Juli
2017
11. ICoSITER 2016
Developing Framework for Assessing
City Sustainability - Case Study: the
City of Bandar Lampung and the City
of Metro, the Province of Lampung
Bandar
Lampung, 28-29
September 2016
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1. Modul Pelatihan Microsoft Prject LPJK 2016 40 -
xiii
H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
-
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya
yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1. Penyusunan Perdes Wisata Pulau Sebesi 2019 Pulau
Sebesi
Merasa terbantu
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Penghargaan Satyalancana Karya Satya 20 tahun. Presiden RI 2019
2. Penghargaan menyelesaikan program S3 dengan
baik. Rektor Unila 2016
K. Riwayat Pekerjaan
No. Jabatan Instansi Tahun
1. Kordinator Bidang BMN SPI Unila Unila 2018 -
sekarang
2. Kordinator Bidang Perencanaan, Pelaksanaan &
Pengawasan UPPBJ Unila
2020 -
sekarang
3. Sekretaris PS D3 Teknik Sipil FT Unila 2000 - 2009
8. Koordinator Divisi civil DUE Project Unila 1997-1998
9. Dosen FT Unila 1996 -
sekarang
Semua yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyatannya, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini Saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Desa Binaan
DIPA BLU Universitas Lampung tahun 2021.
Bandar Lampung, 20 Februari 2021
(Ir. Ika Kustiani, ST., MEngSc., PhD., IPM.)
xiv
Lampiran 1.2. Biodata Anggota Pengusul 1
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Masdar Helmi, ST. DEA. Ph.D
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Jabatan fungsional Lektor Kepala
4 Pangkat/golongan Pembina Tk. 1 / IVb
5 NIP/NIK/identitas lainnya 197004301997031003
6 NIDN 0030047006
7 Tempat dan tanggal lahir Bumiayu, Jateng / 30 April 1970
8 E-mail [email protected]
9 Nomor telepon/HP 081377771465
10 Alamat kantor FT Unila, Jl. S. Brojonegoro No. 1 Gedong
Meneng
11 Nomor telepon 0721-704947
12 Bidang keilmuan Material beton dan ferosemen
13 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 25 orang; S-2 = 0 orang; S-3 = 0 orang
13. Mata kuliah yg diampu
1. Statika (S1)
2. Analisis Statis tertentu (S1)
3. Analisis Statis tak tentu (S1)
4. Struktur Baja (S1)
5. Evaluasi Konstruksi (S2)
6. Perkuatan Struktur (S2)
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas
Lampung
INSA Lyon,
France
University of
Nottingham, UK
Bidang ilmu Teknik Sipil Genie Civil Civil Engineering
Tahun masuk-lulus 1991 - 1996 1998 - 1999 2011 - 2016
Judul skripsi/tesis/disertasi Sifat mekanika
balok beton fiber
baja akibat beban
lentur.
Etude du
comportement a
la fatigue du
beton fiber.
Thermo-physical
Properties and
High-temperature
Durability.
of Reactive
Powder Concrete
(RPC)
Nama pembimbing/promotor Ir. Susetyo
Hartanto, MT.
Dr. Gerard
Debicky
Prof. Matthew R
Hall
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
xv
1. 2020 Daya Dukung Cerucuk Pancang
Ferosemen terhadap Beban Aksial di
Atas Tanah Lunak.
DIPA FT
Unila
(Ketua)
10.000.000
2. 2020 Kajian Perkuatan dan Validasi Secara
Eksperimental Pelat Beton Gedung
Fakultas Teknik Dengan Sensor Akuisisi
Data Getaran.
BLU
Unila
(Anggota
)
35.000.000
3. 2019 Mitigasi Pengurangan Resiko Bencana Melalui Kajian Kapasitas Bangunan
Gedung Fakultas Teknik Melalui Sensor
Akuisisi Data Getaran
BLU Unila
(Ketua)
35.000.000
4. 2019 Evaluasi tingkat kerentanan bangunan
berdasarkan nilai natural frequency
mikrogempa di wilayah Bandar
Lampung
BLU
Unila
(Anggota
)
35.000.000
5. 2018 Analisis Gedung tingkat rendah
menggunakan metode statik ekuivalen.
BLU
Unila (Anggota
)
10.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2018 Bantuan Tenaga Teknis Perbaikan Kubah
Masjid Al-Abbas Gedong Meneng
Dengan Teknologi Ferosemen
DIPA FT
Unila
7.000.000
2 2017 Pelatihan pembuatan paving block dengan
memanfaatkan abu sekam padi sebagai
bahan pengganti sebagian semen di
kelurahan Rajabasa Jaya Kota Bandar
Lampung
DIPA FT
Unila
7.000.000
3 2016 Bantuan teknis dan konsultan pada
renovasi pembangunan masjid Ad-Du’a
Way Halim Bandar Lampung
- -
4 2016 Konsep rancangan pengembangan
mushola Fakultas Teknik Universitas
Lampung
DIPA FT
Unila
7.500.000
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1 Microstructural and Physical Alteration of
Reactive Powder Concrete After High
Temperature Exposure
International Journal
of Civil Engineering
and Technology
(IJCIET)
Vol. 10 (12),
479-488. 2019
2 Effects of high-pressure / temperature
curing on reactive powder concrete
microstructure formation
Construction and
Building Materials
105 (2016)
554-562.
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Temu ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
xvi
1 Seminar Nasional
Inovasi, Teknologi dan
Aplikasi (SeNITiA)
2019,
Sifat Mekanik Beton Reaktif yang
Menggunakan Abu Sekam sebagai
Pengganti Sebagian Semen dengan
Metode Perawatan Panas (Heat
Curing)
Universitas
Bengkulu 17
Oktober 2019
2 Seminar nasional pengab-dian kepada
masyarakat. ISSN:
2685-0427
Bantuan teknis desain dan
pembuatan kubah masjid
menggunakan teknologi ferosemen
FT Unila, 29
Juni 2019.
3 3rd International
Conference on
Sustainable
Infrastructure and Built
Environment
Effect of Pressure and
HeatTreatments on the
Compressive Strength of Reactive
Powder Concrete
26-27 September
2017, Bandung
Indonesia
4 33rd Cement and
Concrete Science
Conference
Treantment effect on the
compressive strength of reactive
powder concrete (RP) at 7 days
2nd-3rd
September 2013,
University of
Portsmouth, UK
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halama
n
Penerbit
1 - - - -
H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Konstruksi jalan di atas tanah lunak
menggunakan matras-dinding ferosemen.
1
Maret
2017
Paten
biasa
P :
P00201100525
IDP: 44830 2 Konstruksi rumah dengan dinding panel
ferosemen pracetak dan atap baja ringan.
2015 Paten
Sederh
ana
P:
S00201000084
IDS: 01374 3 Konstruksi matras ferosemen cerucuk
bambu (matferumbu) untuk peningkatan
daya dukung tanah lunak
09
Maret
2020
Paten
sederha
na
P:
S00201000202
IDS : 02949
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapa
n
Respon
Masyarakat
1 Penyusunan Peraturan Daerah Pembinaan
Jasa Konstruksi Propinsi Lampung
2016 Lampung Sudah
disahkan
DPRD
Lampung 2 Penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Lampung Utara tahun 2005-
2025
2007
Lampung
Utara
Diterima
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Penghargaan Satyalancana Karya Satya 20
tahun.
Presiden RI 2018
2 Penghargaan menyelesaikan program S3 dengan
baik.
Rektor Unila 2016
3 Penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 tahun Presiden RI 2012
xvii
4 Nominator Karya Konstruksi Indonesia Menteri PU 2010
5 Penghargaan dosen berprestasi II Rektor Unila 2006
K. Riwayat Pekerjaan
No. Jabatan Instansi
Tahun
1 WD. Bid.
Kemahasiswaan
dan Alumni
FT Unila 2018-
sekarang
2 Tim ahli Penyusunan Raperda Pembinaan Jasa
Konstruksi Propinsi Lampung di DPRD
Propinsi Lampung
2016
3 Sekretaris Unit Pelayanan Jasa Konstruksi (UPJK) FT
Unila 2007-2011
4 Ketua Tim Teknis TPSDP Unila 2006-2007
5 Ketua Tim Teknis TPSDP Unila 2003-2004
6 Kepala
laboratorium Laboratorium Bahan dan Konstruksi FT Unila. 2002-2011
7 Koordinator Divisi civil works DUE Project Unila 1999-2002
8 Koordinator Divisi civil DUE Project Unila 1997-1998
9 Dosen FT Universitas Lampung 1997-
sekarang
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Bandar Lampung, 23 Februari 2021
(Masdar Helmi, ST., DEA., Ph.D)