Tetanggaku Badannya Bengkak-Bengkak
KELOMPOK 11
Kelompok 11
IVAN JANUARTTEN 03012134 KERIS NANDA 03012141
IVAN MARDI 03012135 KINANTY SINDIANA
03012142
JESIKA MERLIN 03012136 KING PANJI ISLAMI 03012143
KAMIA SARDI 03012137 KRISTIAN 03012144
KARINA FITRAH 03012138 KRISTINE INDRIA 03012145
KARINA PUSPA03012139 LIFTIZIAH EFIF
03012146
KEISHA NABILA 03012140 LIMASTANI 03012147
Skenario KasusTetanggaku, perempuan 30 tahun datang ke poliklinik karena bengkak
pada kedua tungkai terutama sore hari dan sesak napas memberat sejak
2 hari terakhir. Bila tidur harus dengan 2 bantal, dan sering terbangun
karena sesak napas. Sejak 1 bulan yang lalu kedua tungkai bengkak
terutama sore hari yang menghilang sejak pagi hari. Sejak 1 minggu ini
bengkak kaki tidak menghilang. Selain bengkak kaki, dia juga mengeluh
berdebar-debar. Kadang sesak bila jalan cepat yang memberat sejak 2
hari terakhir sehingga tidak kuat untuk mengajar.
Dia pernah berobat ke dokter di rumah sakit. Kemudian tidak
melanjutkan pengobatan karena merasa lebih baik, meskipun sudah
diterangkan dokter, harus berobat selamanya dan dilakukan peniupan
pada jantungnya. Bila minum obat pengencer darah, dianjurkan untuk
jangan terlalu banyak makan sayuran hijau
Terminologi Oedem/edema : adanya cairan dalam jumlah besar yang abnormal di
ruang jaringan interseluler tubuh, biasa menunjukkan jumlah yang
nyata pada jaringan subkutis yang bisa disebabkan karena obstruksi
limfatik, obstruksi vena, peningkatan permeabilitas vaskular, bersifat
sistemik seperti dekompensasi kordis/penyakit ginjal
Palpasi : menyadari atau merasakan denyut jantung kuat/cepat/tidak
teratur(aritmia)
Digoksin : meningkatkan aktivitas vagus sentral dan memfasilitasi
transmisi muskarinik pada jantung yang dapat memperlambat
frekuensi jantung, memperlambat konduktansi atrioventrikular, dan
memperpanjang periode refrakter nodus atrioventrikuler
Dypsnea : suatu pernafasan yang abnormal dengan ciri nafas
sukar dan tidak nyaman
Peniupan/balonisasi/angioplasti : prosedur angiografi untuk
mengurangi daerah yang menyempit pembuluh darah dengan
cara menggunakan kateter berujung bagian balon yang
dikembangkan dalam arteri, meregangkan tunika intima, lalu
setelah balon dikempiskan kembali akan memacu
penghancuran plak
Masalah Bengkak dan sesak napas pada kedua tungkai yang
makin memberat sejak 2 hari terakhir
Sejak 1 bulan yang lalu kedua tungkai bengkak
terutama sore hari yang menghilang pada pagi hari
Sejak 1 minggu terakhir bengkak kaki tidak menghilang
Tidak bisa tidur terlentang dan sering terbangun karena
sesak napas
Sensasi berdebar-debar
Hipotesis
Oedem tungkai
Perempuan 30 tahun
Heart Failure
Kelainan Katup
Jantung Kiri
Tekanan Vena Pulmonalis Oedem
Paru Sesak Napas
Hipertensi Pulmonal
Dilatasi + Hipertropi Ventrikel
Kanan
Infeksi Sreptococcus Beta
Hemolyticus (SBH) Grup A
Reaksi imunologi yang abnormal
terhadap antigen Streptococcus karena suatu
kemiripan
2. Terdapat persamaan molekular:
Streptococcal M. protein dengan sarcolema sel
miokard
1. Adanya persamaan KH dari
SBH dengan glikoprotein dari katup jantung
Perjalanan Demam Rematik terdapat fase infeksi, fase
laten, fase rematik akut, fase akhir
Pada fase rematik akut manifestasi
paling serius adalah karditis
dari ringan – berat – ringan / berat
Pada karditis ringan / berat pada
auskultasi teradapat mitral
valvulitis
Terjadi autoimunitas yang
merupakan mekanisme
kerusakan jaringan pada Demam
Rematik
Termsuk etiologi utama pdaa
STENOSIS MITRAL, yang akan timbul
pada beberapa kali kekambuhan MV
Patogenesis
Sequelae dari karditis D. R
yang rekuren
Peradangan (valvulitis) & pembentukan
nodul tipis disepanjang garis penutupan katup
Terjadi penebalan daun katup,
kalsifikasi, fusi komisura, corda t.
mengalami kontraktur
Corda t. melekat satu sm lain akibatnya jar.
parut ditambah pemendekan
corda t.
Menyebabkan daun katup
tertarik ke bawah sehingga berbentuk
CORONG yang sempit
Penyempitan katup mitral /
Stenosis mitral
>> tahanan aliran darah dari
atrium kiri ke ventrikel kiri
sehingga timbul gangguan pengisian
ventrikel kiri saat fase diastolik
ventrikel
Hipertrofi atrium kiri & dilatasi
karena volume atrium >> &
ketidakmampuan atrium
mengosongkan diri
Patogenesis GejalaPosisi
horizontal(tidur)
Cairan ekstravaskul
erIntravaskuler
Volume Darah >
Venous Return >
Mitral Stenosis
Oedema Paru
Orthopnea
Tekanan Kapiler Paru
>
Depresi Pusat Nafas saat Tidur
PND
Mitral Stenosis
Bendungan Vena
Sistemik
Transudasi cairan ke
ruang intersitial
Gravitasi
Volume dan tekanan
atrium kanan >
> Tekanan LA, dan Vena Pulmonalis
Hipertensi Pulmonal
Gagal Jantung Kanan
Oedema Tungkai
Definisi :
Penyakit yang disebabkan karena terjadi
kerusakan seluruh jantung dan
selaputnya & merupakan komplikasi dari
demam rematik dan biasanya terjadi
setelah serangan demam rematik
Penyakit Jantung Rematik
Gejala klinis :
Sesak nafas
Nyeri sendi yang berpindah-pindah
Bercak kemerahan di kulit (eritema)
Chorea
Nodul subkutan
Nyeri perut
Fatigue
Demam
Pemeriksaan laboratorium
- Kenaikan titer ASTO dan anti DNA-se
- Peningkatan LED
- Leukositosis
Pemeriksaan elektrokardiografi
- Ditemukan adanya pemanjangan interval PR
Definisi
Suatu keadaan dimana terjadi gangguan
aliran darah dari atrium kiri melalui katup
mitral oleh karena obstruksi pada level
katup mitral
Mitral Stenosis (MS)
Gejala Klinis
Sesak nafas (PND, orthopnea, edema paru)
Fatigue
Batuk
Edema tungkai
Jantung berdebar
Sianosis
Penurunan berat badan
Pertumbuhan yang buruk
Rasa sakit didada
Anamnesis
- Riwayat penyakit sekarang
Nyeri dada yang timbul? SOCRATES
Site (lokasi)
Onset (cepat dan lambat)
Character (tajam, diremas, atau ditekan)
Radiation (menjalar ke leher ,lengan, atau rahang)
Association (terkait dengan rasa mual dan pusing)
Timing (apakah bervariasi waktunya dalam satu hari)
Exacerbating and relieving factor (faktor pencetus dan pereda)
Severity (keparahan)
- Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat sesak nafas sejak kecil disangkal
Riwayat muncul benjolan di kulit yang tidak nyeri disangkal
Riwayat gerakan ekstremitas tubuh yang tidak disadari disangkal
Riwayat kemerahan di kulit disangkal
Riwayat demam berulang dan disertai batuk pilek kadang-kadang didapatkan,
pasien berobat ke Puskesmas
Riwayat nyeri sendi berpindah-pindah disangkal
- Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat sakit serupa pada keluarga tidak didapatkan
Tidak ada keluarga dengan sakit jantung bawaan.
- Riwayat Tumbuh Kembang :
Pasien lahir di bidan, lahir normal tidak ada kelainan apapun
Pasien tumbuh normal dan aktif seperti anak usia sebayanya
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Thorax asimetris (cardiac bulging = voussure cardiaque)
Tampak pulsasi – pulsasi di epigastrium karena hipertrofi ventrikel kanan
2. Palpasi prekordium tersendiri fremissement presistol
Impuls apikal sangat singkat dan kualitas mengetuk
Kadang opening snap dan gemuruh diastolik dapat di palpasi
Saat tekanan a. Pulmonalis ↑, ketokan akhir sistol tinggi pada batas sternum kiri dan heave parasternal sepanjang batas sternum bawah
3. Perkusi
Batas jantung kanan besar
4. Auskultasi (sebagai metode utama)
Gemuruh diastolik pada apex
Presistolik ↑, bunyi I keras, opening snap terdeteksi
Bising ↑intensitasnya selama beberapa siklus jantung I, setelah
pasien berguling ke sisi kiri/gerak badan ringan
Gambaran auskultasi bisa tidak khas dan sulit didengar
Saat katup mitral yang sakit sangat menebal, kaku dan sebagian
mengalami kalsifikasi menyebabkan bunyi I berkurang dan bisa
lembut, opening snap berkurang/tidak ada, bising berkurang dan
sangat sulit didengar
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Foto Toraks
Pembesaran atrium kiri serta
pembesaran arteri pulmonalis
2. Ekokardiografi Doppler
3. Katerisasi
Penatalaksanaan1. Tatalaksana infeksi streptococcus :
< 6 thn Benzatine penicilline 600.000 U 1 M
> 6 thn Benzatine penicilline 1,2 juta U 1 M
Dewasa Penicilline 500.000 U 2 kali sehari selama 10 hari per oral
Sensitif terhadap penicilline :
< 6 thn Erythromycine 4 x 125 mg oral, 10 hari
> 6 thn Erythromycine 4 x 250 mg oral, 10 hari
2. General treatment
Anti inflamasi: salisilat obat terpilih, Steroid adalah obat pilihan kedua
Klinis Obat Dosis
- Tanpa karditis Kardiomegali (-)
Aspirin 100 mg/kg/hari,, 2 minggu, oral
- Karditis, kardiomegali dengan gagal jantung
Prednison 2 mg/kg/hari
Terapi korea -> konservatif: valproic acid, imunnoglobulin, steroid
3. Cardiac management
Bed rest -> pada pasien karditis
- Tanpa karditis: istirahat ditentukan 2 minggu
- Karditis kardio megali (-): istirahat ditentukan 4 minggu
- Karditis kardioMegali: istirahat ditentukan 6 minggu
- Karditis + gagal Jantung: istirahat ditentukan selama ada gagal jantung
4. Profilaksis golongan penisilin
Diberikan menyusul eradikasi:
- Benzatin penisilin G 1,2 juta U i.m/ 4 atau 3 minggu resiko tinggi
rekuren
- Penisilin V 2x500 mg oral
- Sulfadiazin 1 g/ hr oral
Profilaksis sekunder tidak dihentikan pada penderita PJR dengan riwayat
sering rekuren dalam waktu 10 tahun setelah mendapatkan serangan
demam rematik
Komplikasi
1. Fibrilasi atrium
2. Emboli sistemik
3. Hipertensi pulmonal
4. Dekompensasi jantung
Prognosis
Apabila timbul atrium fibrilasi prognosis
kurang baik (25% angka harapan hidup 10
tahun) dibanding kelompok irama sinus
(46% angka harapan hidup 10 tahun) hal
ini dikarenakan terjadinya arterial emboli
lebih meningkat pada atrium fibrilasi
Daftar Pustaka Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29.
Jakarta: EGC
Sudoyo . Aru w, dkk. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid 3. Ed 4th. Jakarta. Pusat Pexnerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam. FKUI. 2007
Rilantono, Lily. Penyakit Kardiovaskuler. Ed.1. Badan Penerbit FK UI. Jakarta. 2013
Chung, Edward K. 1995. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskular Edisi 3. Jakarta: EGC.
Haroen, T. Renaldi dan Sutomo Kasiman. 1992. Pengantar Kardiologi. Jakarta: FKUI.
Sudoyo, Aru W. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 4. Jakarta: FKUI.
Ismudiati Lily, Baraas Faisal, Karo Santoso, Surwianti Poppy. Buku Ajar Kardiologi, Balai penerbit Fakultas Kesokteran UI, Jakarta, 1996
Corwin, Elizabeth J. 2009.Buku Saku PATOFISIOLOGI.Jakarta : EGC