HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN
PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI
PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Nama : Agustinus Bambang Satria Utama
NIM : 129114091
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN
PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI
PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Nama : Agustinus Bambang Satria Utama
NIM : 129114091
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTO
Marilah kepada-Ku semua yang letih dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepada mu (Matius 11 ; 28)
Suro Diro Jayaningrat
Lebur Dening Pangastuti
Detan Sirik Lamun Ketaman
Detan Susah Lamun Kelangan
Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
Ojo Keminter Mundak Keblinger
Ojo Cidra Mundak Ciloko
Memayu Hayuning Bawana
Ambrasta Dur Hangkara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teruntuk Ayah ku yang luar biasa, Ibu ku terhebat, serta
Kakak ku yang baik. Terimakasih sudah mendampingi dan
mendukung ku sampai ditahap ini. Terimakasih untuk setiap peluh
yang menetes untuk ku. Terimakasih sudah bersabar terhadap ku,
dan aku persembahkan ini untuk kalian. Sekali lagi terimakasih
keluarga ku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN
PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA
TAHUN PERTAMA
Agustinus Bambang Satria Utama
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dan
penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama. Hipotesis dalam penelitian ini
adalah ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dan penyesuaian diri di perguruan tinggi.
Responden dalam penelitian ini adalah 127 mahasiswa tahun pertama Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan skala kecerdasan emosi dan skala penyesuaian diri di perguruan tinggi yang dibuat
oleh peneliti. Validitas skala yang digunakan pada penelitian ini adalah metode validitas isi yang
dilakukan oleh professional judgement dan peer judgement dan kemudian dihitung skor IVI-I dan
IVI-S nya. Reliabilitas untuk skala kecerdasan emosi dengan 20 item adalah 0,894, sedangkan
untuk skala penyesuaian diri di perkuliahan dengan total item 36 adalah 0,889. Analisis data
dilakukan dengan teknik Pearson product moment dengan bantuan SPSS 23 for windows. Hasil
analisis data menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dan
penyesuaian diri di perguruan tinggi (r=0,630, p=0,000). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Kata Kunci: kecerdasan emosi, penyesuaian diri di perguruan tinggi, mahasiswa tahun pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELEGENCE AND
COLLAGE ADJUSTMENT AMONG UNIVERSITY FRESHMAN
Agustinus Bambang Satria Utama
ABSTRACT
This research aimed to examine the relation between emotional intelegence and college
adjustment among freshman. The hypothesis in this research was a positive relation between
emotional intelegence and college adjustment. Respondents in this research were 127 Sanata
Dharma University freshman that selected by using purposive sampling technique. Data collection
was done by using emotional intelegence scale and college adjustment scale which made by
researcher. The validity scale used in this study was the content validity by the professional and
peer judgment then calculated the IVI-I and IVI-S. Reliability of emotional intelegence scale with
20 item was 0,894, while college adjustment scale was 0,889 for 36 items. The data analyzed by
using correlation Pearson product moment with SPSS 23 for windows. The data analysis result
showed there was positive significant correlation between emotional intelegence and college
adjustment (r=0,630, p=0,000). In other words the research hypothesis was accepted.
Keyword: emotional intelegence, college adjustment, freshman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena
berkat dan penyertaan-Nya penulis boleh menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Meskipun dalam proses pengerjaannya, banyak kendala yang penulis alami, tetapi
penulis yakin ini adalah jalan terbaik yang Tuhan berikan kepada penulis.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M. Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi.
3. Ibu Dr. Y. Titik Kristiyani, M. Psi., selaku dosen pembimbing skripsi.
Terima kasih karena Ibu telah bersedia menerima penulis sebagai anak
bimbingan ibu. Terima kasih atas bimbingan, kesabaran, dan keramahan ibu
kepada penulis dan teman-teman sekelompok penulis.
4. Suster Lidwina Tri Ariastuti, FCJ S.Pd.,M.A. dan Ibu Ratri Sunar Astuti,
M.Si, selaku dosen pembimbing akademik.
5. Segenap dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan banyak ilmu,
wawasan, dan pengalamannya kepada penulis.
6. Segenap karyawan Fakulas Psikologi (Mas Muji, Ibu Nanik, dan Mas
Gandung), yang telah memberikan segenap bantuan kepada penulis selama
proses kuliah di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Terimakasih
atas keramahan dan kepeduliannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Alm. Ayah dan Ibu yang terkasih. Terimakasih sudah membimbing dan
mendukung dengan penuh kasih dan kesabaran. Terlebih untuk Ibu,
terimakasih sudah menjadi orang tua yang sangat kuat.
8. Terimakasih untuk Kak Vera yang sudah memberi banyak bantuan dalam
banyak hal.
9. Terimakasih untuk Seprina Megawati Ester Hutahaean S.Psi yang sudah
memberikan banyak bantuan dan pengalaman kepada penulis. Terimakasih
sudah banyak bersabar. Terlebih terimakasih sudah membantu penulis untuk
berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab.
10. Teman-teman kelompok payung skripsi “Kita Bersama”, Clara, Jeje, Nona,
dan Rere, yang telah banyak membantu dan bekerja sama dengan penulis.
Terima kasih atas dinamikanya selama ini, mulai dari awal dan selama proses
pembuatan skripsi.
11. Teman-teman bimbingan Bu Titik yang lain, Dira, Igan, Indri, Ken, Monic,
Devita, Anggi, Ivi, Oliv, Riski, Bela, Desi Dewangga. Terimakasih untuk
semua bantuan dan dukungannya.
12. Terimakasih banyak untuk mahasiswa angkatan 2016 Universitas Sanata
Dharma yang telah bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini.
13. Terimakasih untuk teman teman “Crocodile Drug” Aprek, Grego, Ojek, Efan,
Gede, Yosua, Anggung, Michael Haha Nugroho, Sakti, Beny. Terimakasih
untuk segala pengalaman selama masa studi di fakultas kita tercinta.
14. Terimakasi untuk teman-teman “Has left the clan” Guru dan Uak yang sudah
memberikan semangat dan hiburan selama proses penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMA JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTO .............................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 10
C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................ 10
D. MANFAAT PENELITIAN ........................................................................ 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. MANFAAT TEORITIS ......................................................................... 10
2. MANFAAT PRAKTIS ........................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 12
A. KECERDASAN EMOSI ........................................................................... 12
1. Pengertian Kecerdasan Emosi ................................................................ 12
2. Aspek Kecerdasan Emosi ....................................................................... 13
B. PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI ................................. 17
1. Pengertian Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ................................. 17
2. Aspek Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ........................................ 18
3. Faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ........ 21
C. MAHASISWA TAHUN PERTAMA ........................................................ 26
1. Pengertian Mahasiswa Tahun Pertama ................................................... 26
2. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa Tahun Pertama ...................... 27
D. DINAMIKA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI
DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA ...... 29
E. SKEMA PENELITIAN ............................................................................. 33
F. HIPOTESIS ................................................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 35
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 35
B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Definisi Operasional................................................................................... 35
1. Kecerdasan Emosi .................................................................................. 35
2. Penyesuaian diri mahasiswa di perguruan tinggi ................................... 36
D. Responden Penelitian ................................................................................. 37
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................................... 38
1. Penyusunan blue print ............................................................................ 38
2. Focus Grup Discussion (FGD) ............................................................... 41
3. Penulisan Item ........................................................................................ 43
4. Review dan Revisi Item ......................................................................... 44
5. Penghitungan Validitas Isi ...................................................................... 44
6. Tryout Skala Penelitian .......................................................................... 46
F. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 49
1. Uji Validitas ........................................................................................... 49
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 51
G. ANALISIS DATA ..................................................................................... 51
1. Uji Asumsi .............................................................................................. 51
2. Uji Hipotesis ........................................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 53
A. Pelaksanaan penelitian. .............................................................................. 53
B. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
C. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 54
D. Hasil Penelitian. ......................................................................................... 56
1. Uji Normalitas ....................................................................................... 56
2. Uji Linearitas .......................................................................................... 57
3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 58
E. Pembahasan ................................................................................................ 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 66
A. Kesimpulan ................................................................................................ 66
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 66
C. Saran ........................................................................................................... 66
1. Bagi Mahasiswa. .................................................................................... 66
2. Bagi Universitas/Fakultas/Program Studi .............................................. 66
3. Bagi Peneliti Selajutnya. ........................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67
LAMPIRAN .......................................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
1. TABEL 1. Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosi………………………..39
2. TABEL 2. Skor Favorable Skala Kecerdasan Emosi……………………….39
3. TABEL 3 Skor Unfavorable Skala Kecerdasan Emosi……………………..39
4. TABEL 4 Distribusi Item Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi……40
5. TABEL 5 Skor Favorable Skala Penyesuaian Diri…………………………41
6. TABEL 6 Skor Unfavorable Skala Penyesuaian Diri..………………….....41
7. TABEL 7 Distribusi item skala Kecerdasan Emosi (setelah uji coba).........47
8. TABEL 8 Distribusi item skala kecerdasan emosi yang sudah
Disamaratakan……………………………………………...…….47
9. TABEL 9 Distribusi item skala kecerdasan emosi dengan nomor baru...….48
10. TABEL 10. Distribusi Item Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
(setelah uji coba)…………………………………………….....48
11. TABEL 11. Distribusi Item Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
(Nomor Baru)………………………………………..…………49
12. TABEL 12. Deskripsi Subjek Penelitian…………………………..………..53
13. TABEL 13. Deskripsi Data Variabel Kecerdasan Emosi dan Penyesaian
Diri di Perkuliahan……………………………….……..……...55
14. TABEL 14. Uji Normalitas Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri di
Perkuliahan………………………………………………..……56
15. TABEL 15. Hasil Uji Linearitas Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri
di Perkuliahan……………………………………………..……58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
16. TABEL 16. Hasil Uji Hipotesis Variabel Kecerdasan Emosi dan
Penyesuaian Diri di Perkuliahan……………………………………………58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Daftar Pertanyaan FGD Variabel Kecerdasan Emosi………..74
LAMPIRAN 2. Daftar Pertanyaan FGD Variabel Penyesuaian Diri
di Perguruan Tinggi…… ………………………………….....76
LAMPIRAN 3. Form Penilaian dan Inform Consent Validitas Isi
Kecerdasan Emosi……………………………………………78
LAMPIRAN 4. Form Penilaian dan Inform Consent Validitas Isi
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi…………………….....90
LAMPIRAN 5. Perhitungan IVI-I dan IVI-S Variabel Kecerdasan Emosi…102
LAMPIRAN 6. Perhitungan IVI-I dan IVI-S Variabel Penyesuaian Diri
di Perguruan Tinggi…………………………………………104
LAMPIRAN 7. Surat Ijin Penelitian…………………………………………106
LAMPIRAN 8. Skala Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri
di Perguruan Tinggi Sebelum Uji Coba…………………....107
LAMPIRAN 9. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Kecerdasan Emosi……..126
LAMPIRAN 10. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala Penyesuaian Diri
di Perguruan Tinggi………………………………………...131
LAMPIRAN 11. Skala Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi di Perguruan Tinggi Ambil Data……….…………….139
LAMPIRAN 12. Uji Normalitas………………………………………………150
LAMPIRAN 13. Uji Linearitas………………………………………………..151
LAMPIRAN 14. Uji Hipotesis………………………………………………...152
LAMPIRAN 15. Uji One Sampel Test………………………………………..153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
LAMPIRAN 16. Reliabilitas Alat Ukur……………………………………154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. Skema Penelitian. …………………………………….……...33
GAMBAR 2. Scatter Plot Kecerdasan Emosi. …………………………….57
GAMBAR 3. Scatter Plot Penyesuaian Diri di Perkuliahan……………………57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jumlah pelajar yang berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
mengalami peningkatan setiap tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
adanya kenaikan jumlah mahasiswa dari tahun ajaran 2013-2014 ke tahun
ajaran 2014-2015. Yogyakarta yang terkenal sebagai kota pelajar tentunya
menjadi salah satu tempat tujuan pagi para calon mahasiswa untuk
melanjutkan studinya, dan salah satu perguruan tinggi yang mengalami
peningkatan jumlah peminat adalah Universitas Sanata Dharma. Hal ini
nampak pada data pendaftaran mahasiswa baru Universitas Sanata Dharma
yang terus meningkat tiap tahunnya
Mahasiswa baru tentunya menghadapi masa transisi dari sekolah
menengah atas menuju perguruan tinggi yang tidak mudah dan penuh
tantangan (Dayle, Francis, & McDaniel, 1987 dalam Stoever, 2001; Sharma,
2012). Masa transisi ini berkaitan dengan sistem pembelajaran dan
lingkungan sosial yang baru. Mahasiswa baru yang menjalani sistem baru
tentunya akan menemui beberapa masalah seperti, masalah institusional,
tuntutan akademis yang lebih besar, tuntutan dalam relasi sosial, serta
perubahan dalam hal peran dan tanggung jawab (Credé & Niehorster, 2012;
Fischer, 2007).
Sharma (2012) mendeskripsikan masa transisi sebagai sebuah “culture
shock” yang melibatkan pembelajaran kembali terhadap masalah sosial dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
psikologis dalam menghadapi hal baru. Hal baru yang memengaruhi culture
shock tersebut adalah pengajar atau fasilitator selama proses belajar-
mengajar, teman baru dengan beragam nilai dan berbagai keyakinan,
kebebasan dan peluang baru yang didapatkan, serta tuntutan akademik,
personal, dan sosial yang baru.
Tahun pertama perkuliahan merupakan masa dimana mahasiswa baru
dituntut untuk segera mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
perkuliahan, seperti gaya belajar, budaya, dan kebiasaan yang ada di dunia
perkuliahan. Hal ini dikarenakan proses penyesuaian diri di tahun pertama
menjadi dasar bagi kehidupan perkuliahan pada tahun-tahun berikutnya
(Baker & Siryk, 1986; dalam Salmain, Azar, & Salmani, 2004). Dyson dan
Renk (2006) mengatakan bahwa mahasiswa baru yang tidak mampu
menyesuaikan diri dalam sistem perkuliahan nantinya akan cenderung
mengalami stres dan perasaan tertekan. Tekanan tersebut bisa menjadi
penghalang bagi mahasiswa baru untuk mencapai hasil yang maksimal dalam
proses studinya (Baker & Siryk, 1986 dalam Aspelmeier, Love, McGill,
Elliott, & Pierce, 2012; Buote, Pancer, Pratt, Adams, et al., 2007).
Sistem perkuliahan membentuk mahasiswa baru untuk memiliki
kendali penuh atas keputusan yang akan diambil (Credé & Niehorster, 2012;
Fischer, 2007). Proses ini dianggap sebagai usaha pembuktian kualitas diri
sebagai orang dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab dalam membuat
keputusan (Santrock, 2005). Kesempatan mengambil keputusan membuat
mahasiswa baru memiliki kesempatan untuk mengembangkan pribadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menjadi lebih bertanggung jawab. Akan tetapi, mahasiswa baru juga akan
mengalami kesulitan dalam beberapa hal. Kesulitan tersebut antara lain,
perbedaan sifat pendidikan antara sekolah menengah atas dan perguruan
tinggi, kesulitan mengatur waktu, finansial, dan menjalin relasi dengan orang
lain di lingkungan perguruan tinggi maupun di lingkungan tempat tinggalnya
(Gunarsa & Gunarsa, 2001).
Santrock (2011) menyatakan bahwa American Collage Health
Assosiation pada tahun 2008 melakukan survey kepada 177 perguruan tinggi,
dan diketahui bahwa lebih dari 90.000 mahasiswa merasa putus asa,
kewalahan dengan beban tugas yang ditanggung, merasa lelah secara mental,
bahkan merasa depresi karena mengalami kesedihan yang berlarut-larut. The
Association for University and Collage Counseling Center Director Annual
Survey (2012) juga menyatakan bahwa 41,6% mahasiswa mengalami
masalah kecemasan, 36,4% mengalami masalah dengan depresi, dan 35,8%
mengalami permasalahan dalam menjalin relasi sosial (Collage students’
mental health is a growing concern, survey finds, 2013).
Permasalahan mengenai penyesuaian diri di perguruan tinggi juga
terjadi di Indonesia. Data Unit Bimbingan Konseling Mahasiswa (UBKM)
Universitas Negeri Makassar tahun 2001-2003 mengungkapkan bahwa
sebagian mahasiswa menceritakan kesulitan yang mereka alami dalam
menyesuaikan diri. Mahasiswa mengeluhkan mengenai kesulitan dalam
bergaul, sulit menyesuaikan diri dengan dosen, merasa rendah diri dengan
kemampuan yang dimiliki, serta tidak percaya diri ketika harus berduskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dan berbicara di depan kelas (Ahkam, 2004). Peneliti juga melakukan
wawancara pada beberapa mahasiswa angkatan 2015-2016 dari beberapa
perguruan tinggi di Yogyakarta, dari hasil wawancara diketahui jika sebagian
besar mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan
tuntutan akademiknya.
Hasil Focused Group Discussion (FGD) yang dilakukan pada
mahasiswa angkatan 2016 Universitas Sanata Dharma pada paruh semester
kedua menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa sulit menyesuaikan diri
dengan tuntutan akademik yang disebabkan oleh kurangnya motivasi. Hal
tersebut membuat para mahasiswa cenderung tidak memperhatikan ketika di
kelas, hanya belajar ketika ada kuis atau ujian, dan menunda pengerjaan tugas
yang diberikan dosen. Dalam bidang sosial, beberapa mahasiswa juga
mengalami kesulitan dalam menjalin relasi dengan lingkungan baru.
Mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam hal ini cenderung memilih untuk
bermain dengan teman lamanya saat di SMA dan sebagian juga cenderung
menarik diri ketika merasa tidak cocok dengan lingkungan dan teman-teman
di perguruan tinggi.
Permasalahan mengenai kesulitan mahasiswa dalam menyesuaikan
diri merupakan masalah serius dan harus segera diatasi. Mahasiswa baru yang
sulit menyesuaikan diri akan mengalami masalah selama proses studinya, dan
permasalahan yang menjadi perhatian dalam kasus ini adalah hasil akademik
yang kurang maksimal dan kesulitan untuk lulus tepat waktu (Baker & Siryk,
1986; Credé & Niehorster, 2012; Schnuck & Handal, 2011). Dampak lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dari gagalnya proses penyesuaian diri adalah banyaknya mahasiswa baru
yang akhirnya memilih untuk menarik diri dari proses perkuliahan. Baker dan
Siryk (1984 dalam Crede & Niehorster, 2012) mengungkapkan bahwa
penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi nantinya dapat memprediksi dua
hasil penting dalam konteks pendidikan, yaitu performa akademik seperti
indeks prestasi dan ketahanan mahasiswa dalam menghadapi tantangan, serta
tekanan selama proses studinya.
Penyesuaian diri di perguruan tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain karakteristik demografi (Friedlander, Reid, Shupak, & Cribbie,
2007; Hertel, 2002; Schneider & Ward, 2003), core self-evaluation (Judge,
Erez, Bono, & Locke, 2005), trait (Aspinwall & Taylor, 1992; Schnuck &
Handal, 2011), kecerdasan emosi (Parker, Hogan, Eastabrook, Oke, & Wood,
2006; Parker, Summerfeldt, Hogan, & Majeski, 2004), persepsi hubungan
dengan orangtua (Beyers & Goosens, 2003; Mattanah, Hancock, & Brand,
2004; Orrego & Rodriguez, 2001), dan persepsi dukungan sosial (Friedlander,
Reid, Shupak, & Cribbie, 2007; Schneider & Ward, 2003).
Transisi menjadi mahasiswa baru juga bisa dikatakan sebagai akhir
dari masa remaja dan awal dari tahap perkembangan dewasa awal atau
emerging adulthood (Arnett, 2000, 2004). Pada tahap ini, individu akan
dihadapkan pada berbagai perubahan. Banyaknya perubahan dan tekanan
pada masa dewasa awal cenderung direspon sebagai penyebab stres yang
pada akhirnya berdampak pada kecemasan dan ketidakstabilan emosi (Arnett,
2000). Hal ini diketahui dari hasil wawancara kepada beberapa mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
yang menunjukkan bahwa mahasiswa mulai dibebani pikiran mengenai
rencana untuk masa depan, seperti karir dan percintaan. Para mahasiswa juga
merasakan adanya perubahan pada pandangan hidup yang dikarenakan
adanya perubahan-perubahan pada tanggung jawab dan tuntutan yang didapat
ketika menyandang status mahasiswa (Mahasiswa USD angkatan 2016, 17
November 2016).
Tuntutan untuk segera menyesuaiakan diri perguruan tinggi, ditambah
banyaknya perubahan yang terjadi selama masa transisi ke dewasa awal
menyebabkan mahasiswa cenderung melihat hal tersebut sebagai penyebab
stres yang akan berdampak pada kecemasan dan ketidakstabilan emosi
(Dyson & Renk, 2006; Arnet, 2000). David Barlow (2000) mendefinisikan
kecemasan sebagai suatu keadaan suasana hati yang berorientasi pada
kejadian yang akan datang, dimana individu merasa tidak siap untuk
menghadapi hal tersebut. Kecemasan juga membuat individu cenderung
memiliki pikiran dan perasaan yang negatif akan apa yang akan terjadi
dimasa depan.
Mahasiswa dengan kecemasan tinggi cenderung tidak siap
menghadapi berbagai tantagan dalamm penyesuaian diri. Hal ini dikarenakan
kecemasan yang berlebihan akan membawa dampak yang negatif pada
pikiran dan kesejahteraan fisik (Cutler, 2004). Menurut Savitri Ramaiah
(2005), kecemasan akan membuat individu sulit untuk mengontrol diri,
sehingga tidak bisa mengambil keputusan dengan tepat dan sulit
menyesuaikan diri dengan situasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Goleman (1995) berpendapat bahwa individu senantiasa menghadapi
tantangan dalam hal emosi, sehingga kecerdasan emosi yang baik menjadi
sangat diperlukan. Mahasiswa baru yang memiliki kecerdasan emosi yang
baik akan mampu menghadapi tekanan dalam hal akademis, pertemanan,
organisasi, dan tekanan lain selama masa perkuliahan. Van Rooy dan
Viswesvaram (2004) memandang kecerdasan emosional sebagai sebuah
kemampuan alami yang membuat individu mampu untuk merasakan,
mengakui, menyatakan, mengerti, dan menilai emosi pribadi dan orang lain,
sehingga mampu mengambil tindakan dan mampu melakukan coping sesuai
dengan kebutuhan dan tekanan dari lingkungan.
Kecerdasan emosi merupakan faktor penting dalam penyesuaian diri,
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun performansi kerja (Goleman,
1995). Kecerdasan emosi berhubungan dengan persepsi, ekspresi, regulasi,
dan manejemen emosi, sehingga dipercaya memiliki dampak terhadap fungsi
sosial dan kognitif individu (Schutte, Marlouff, Hall, Cooper, Golden,
Dorheim, 1998). Individu dengan kecerdasan emosi yang baik cenderung
menunjukkan dirinya sebagai pribadi yang mudah menyesuaikan diri, hangat,
tekun, gigih, dan optimis (Salovey dan Mayer, 1990).
Kecerdasan emosi akan sangat membantu individu dalam menentukan
sikap ketika menjalin kontak dengan lingkungan maupun dengan orang lain.
Mayer, Salovey, dan Caruso (2004) mengatakan bahwa individu yang cerdas
secara emosional memiliki keterampilan dalam 4 area, yaitu: mengenali
emosi, menggunakan emosi, memahami emosi, dan meregulasi emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Pengembangan kemampuan emosional sangat membantu mahasiswa baru
dalam keberhasilan studinya. Mahasiswa baru dengan keterampilan
emosional yang baik cenderung lebih unggul dalam mengatur diri, baik dalam
proses belajar maupun sosial. Hal ini tentunya membuat mereka menjadi
lebih cepat dalam penyesuaian di bidang akademis, serta memiliki
keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Kemampuan mengelola emosi menjadi hal penting untuk membantu
individu dalam mencapai kepuasaan hidup dan kesejahteraan psikologis.
Gohm dan Clore (2002) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis dan
kebahagiaan individu sangat ditentukan oleh perubahan atau pengalaman
emosional yang dialaminya. Ketika individu lebih banyak mengalami dan
terjebak dalam emosi negatif seperti kecewa, sedih, marah, dan perasaan
negatif lainnya maka individu cenderung diliputi suasana psikologis yang
tidak nyaman dan tidak menyenangkan bagi individu tersebut. Hal ini
menyebabkan individu tersebut menjadi sulit merasakan kepuasaan hidup dan
kebahagiaan.
Setelah melihat pemaparan tentang pentingnya kecerdasan emosi
dalam penyesuaian diri, peneliti ingin melihat bagaimana hubungan antara
kecerdasan emosi dengan kemampuan penyesuaian diri mahasiswa tahun
pertama. Peneliti merasa penelitan ini sangat penting dilakukan karena
pendidikan perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang melibatkan
tuntutan akademik dan tuntutan sosial yang lebih besar, serta melibaautkan
berbagai proses yang tidak mudah dan penuh tantangan yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
memengaruhi kehidupan perkuliahan mahasiswa tersebut ditahun-tahun
berikutnya. Selain itu, fakta juga menunjukkan masih ada permasalahan pada
mahasiswa baru yang disebabkan oleh kesulitan dalam menyesuaikan diri,
sehingga perlu dilakukan pengkajian terhadap faktor yang dapat membantu
mahasiswa baru dalam melakukan penyesuaian diri. Selain itu, beberapa
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memiliki peran
yang penting dalam hal performansi dan ketahanan menghadapi tekanan.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai kecerdasan emosi
dan penyesuaian diri menunjukkan bahwa, level kecerdasan emosi individu
memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian diri (Adeyemo,
2004). Senada dengan hal tersebut, penelitian Shulman dan Hemenover
(2006) menunjukkan bahwa, individu yang mampu mengenali dan meregulasi
emosinya dengan tepat akan lebih memiliki kontrol terhadap tekanan dari
lingkungan. Extremera, Duran, dan Rey (2007) dalam penelitiannya juga
menyatakan bahwa orang yang cenderung bingung dan tidak nyaman dengan
kemampuannya dalam meregulasi emosi akan merasa tidak memiliki kontrol
terhadap situasi yang penuh tekanan, sehingga cenderung memiliki tingkat
kepuasan hidup yang rendah.
Kendati sudah banyak penelitian tentang kecerdasan emosi dan
penyesuaian diri yang dilakukan, peneliti melihat adanya perbedaan dari
beberapa penelitian sebelumnya. Peneliti melihat banyak penelitian
sebelumnya hanya melihat hubungan antara kecerdasan emosi dengan
penyesuaian diri dalam konteks pendidikan saja, sehingga kurang bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mengambarkan hubungan kedua variabel tersebut pada subjek mahasiswa
tahun pertama. Hal tersebut membuat peneliti ingin melakukan penelitian
untuk melihat hubungan kecerdasan emosi dengan kemampuan penyesuaian
diri pada mahasiswa tahun pertama di perguruan tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi
dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara
kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri pada mahasiswa baru tahun
pertama.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. MANFAAT TEORETIS
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber literatur dalam
kajian psikologi pendidikan terkait tema penyesuaian diri di perguruan
tinggi. Penulis juga berharap agar penelitian ini kelak bisa menjadi
tambahan informasi jika ada penelitian dengan tema yang serupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. MANFAAT PRAKTIS
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat untuk
beberapa pihak yang terkait, yaitu mahasiswa tahun pertama dan pihak
universitas, fakultas, atau program studi
Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan
reflektif untuk terus mengasah kecerdasan emosi yang dimiliki. Hal ini
bertujuan untuk membentuk individu menjadi pribadi yang mudah
menyesuaikan diri, hangat, tekun, gigih, dan optimis.
Bagi pihak universitas, fakultas, atau program studi, penelitian ini
diharapkan bisa memberi gambaran tentang petingnya masa penyesuaian
diri mahasiswa pada tahun pertama masa studinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KECERDASAN EMOSI
1. Pengertian Kecerdasan Emosi
Perintis penelitian tentang kecerdasan emosi, Salovey dan Mayer
(1990) menjelaskan kecerdasan emosi sebagai sebuah kemampuan untuk
mengenali perasaan pribadi dan orang lain. Hal ini bertujuan untuk
membantu individu dalam memahami perasaan dan maknanya,
mengendalikan perasaan sehingga membantu dalam perkembangan emosi
dan intelektual, serta membantu dalam menentukan respon atau perilaku.
Goleman (1999) memberikan definisi kecerdasan emosi sebagai sebuah
kemampuan individu untuk memotivasi diri sendiri, bertahan dalam
menghadapi tekanan, mengendalikan dorongan, menunda kesenangan
demi mencapai tujuan, serta mengatur suasana hati agar beban stres tidak
mengganggu proses dan kemampuan kognitif. Kecerdasan emosi juga
membantu individu dalam mengelola emosi pada diri sendiri dan juga saat
menjalin hubungan sosial dengan orang lain (Goleman, 1999).
Kecerdasan emosi juga didefinisikan sebagai kemampuan individu
dalam menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan,
membangun hubungan produktif, dan meraih keberhasilan di tempat kerja.
Kecerdasan emosional bukanlah faktor genetik yang tidak dapat berubah
melainkan dapat disempurnakan dengan kesungguhan, latihan,
pengetahuan, dan kemauan (Patton, 1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasarkan beberapa defisini yang telah dijelaskan, maka dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan individu
dalam memahami diri dan perasaan orang lain, memotivasi diri, mengelola
emosi dengan baik pada diri sendiri maupun saat berhubungan dengan
orang lain.
2. Aspek Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi memiliki beberapa aspek yang akhirnya
membentuk individu menjadi lebih terampil dalam mengenali dan
mengelola emosinya. Goleman (1997) mengungkapkan aspek dalam
kecerdasan emosi sebagai berikut:
2.1 Kesadaran diri
Kesadaran diri merupakan kemampuan individu untuk
mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kesadaran diri
juga membuat individu mampu menyadari dan membedakan emosi
yang terjadi dalam diri. Individu yang memiliki kesadaran diri
mampu mengenali kelebihan dan kekurangan dalam dirinya.
Kemampuan ini digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Hal ini dikarenakan kesadaran diri akan membuat individu menjadi
lebih reflektif, mau belajar dari pengalaman, serta terbuka pada
masukan dan perspektif baru. Individu yang memiliki kesadaran
diri juga memiliki rasa percaya diri yang besar, namun tetap
mengetahui batasan dirinya. Ketidakmampuan untuk mencermati
perasaan membuat individu berada dalam kekuasaan perasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Individu yang berada dalam kuasa perasaan cenderung tidak dapat
melakukan pertimbangan ketika hendak mengambil keputusan.
2.2 Pengaturan diri
Pengaturan diri merupakan kemampuan individu untuk
mengatasi dan mengungkapkan emosi sehingga memberikan
dampak positif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Pengaturan diri diperlukan untuk mencegah dan mengatasi suatu
masalah. Kemampuan ini membuat individu dapat
menyeimbangkan dengan baik emosi yang muncul dalam dirinya.
Pengaturan diri juga memungkinkan individu untuk mampu
bersikap positif dalam menghadapi situasi yang berat. Individu
dengan kemampuan pengaturan diri yang baik mampu mengatasi
tekanan emosi yang muncul dalam dirinya. Mereka mampu
berpikir jernih dan tetap fokus meskipun sedang dalam tekanan.
Individu dengan kemampuan pengaturan diri yang baik juga akan
membentuk mereka menjadi pribadi yang memiliki keteraturan dan
disiplin dalam melakukan pekerjaan.
2.3 Motivasi diri
Motivasi diri merupakan suatu bentuk keyakinan pada
kemampuan yang dimiliki individu, sehingga mampu
memunculkan dorongan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Individu yang baik dalam kemampuan ini mampu melakukan suatu
perilaku dengan lebih baik, serta mampu mengambil inisiatif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bertindak. Motivasi diri juga membuat individu mampu mengatasi
kecemasan, sikap frustrasi, dan kegagalan yang terjadi pada
dirinya. Selanjutnya, individu yang memiliki kemampuan
memotivasi diri akan memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai
target dan standar yang ditentukan. Mereka juga tertarik pada hal-
hal baru yang menantang, serta berani mengambil resiko. Individu
dengan motivasi yang tinggi cenderung berorientasi pada
kemungkinan akan keberhasilan dari pada rasa takut akan
kegagalan. Hal tersebut membuat mereka menjadi pribadi yang
mau terus belajar, optimis, dan gigih dalam berusaha meningkatkan
performa untuk mencapai tujuan.
2.4 Empati
Empati merupakan kemampuan untuk melihat suatu
peristiwa dengan perspektif orang lain, sehingga mampu
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Orang yang
memiliki kecakapan ini akan menunjukkan kepekaan dan
pemahaman terhadap perspektif orang lain. Kemampuan berempati
yang baik juga membuat individu menjadi lebih peduli dengan
tanda-tanda sosial dari orang lain dan mampu menjadi pendengar
yang baik. Tidak hanya itu, keterampilan ini juga membuat mereka
menjadi pribadi yang bisa membantu orang lain untuk
mengembangkan diri. Hal ini ditunjukkan dengan sikap
menghargai orang lain dan memberi reward pada orang lain atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pencapaiannya. Sikap empati ini bertujuan untuk menumbuhkan
rasa percaya ketika menjalin hubungan dengan orang lain.
2.5 Keterampilan sosial
Keterampilan sosial merupakan kemampuan untuk
mengendalikan emosi ketika berhubungan dengan orang lain.
Individu dengan keterampilan ini diharapkan mampu berinteraksi
dengan baik dan bersikap bijaksana ketika menjalin hubungan
intrapersonal. Keterampilan sosial juga mencakup kemampuan
untuk mengatur suatu relasi yang baik dan membentuk jaringan
sosial dengan lingkungan sekitar. Keterampilan sosial juga
ditunjukkan dengan kemampuan dalam melakukan persuasi,
memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, yaitu mampu
menyampaikan pesan dengan jelas, memiliki kemampuan
berorganisasi, dan memiliki kemampuan manajemen konflik yang
baik. Kecakapan dalam hal ini juga membuat individu memiliki
kemampuan untuk menjaga dan memelihara hubungan dengan
orang lain, mereka juga mampu bekerjasama atau bekerja dalam
kelompok.
Aspek kecerdasan emosi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah aspek-aspek yang dikemukakan oleh Goleman (1997), yaitu:
kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan
sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
B. PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI
1. Pengertian Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Eshun (2006) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai sebuah
respon yang membantu individu dalam mengatasi tantangan dalam
kehidupan sehari-hari yang disebabkan oleh adanya perubahan yang terjadi
di lingkungan sekitarnya. Gerungan (2004) mendefiniskan penyesuaian
diri sebagai suatu usaha dan kemampuan individu dalam mengikuti
tuntutan perubahan sosial di sekitarnya.
Baker dan Siryk (1984) mendefinisikan penyesuaian diri di
perguruan tinggi sebagai sebuah proses psikososial pada mahasiswa yang
dapat menjadi sumber stres dan memerlukan serangkaian keterampilan
coping, sehingga mampu menyesuaikan diri di perguruan tinggi dalam
bidang akademik, sosial, personal-emosional, dan kelekatan dengan
institusi (dalam Zubir, 2012). Hilgard dan Atkinson (1967) menjelaskan
bahwa individu bisa dikatakan memiliki kemampuan penyesuaian diri
yang baik bila individu tersebut mampu memecahkan konflik yang
dihadapi tanpa bergantung pada mekanisme pertahanan diri, sehingga
tidak menimbulkan masalah lain yang bisa memengaruhi hidupnya.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penyesuaian diri di perguruan tinggi merupakan kemampuan yang disertai
dengan usaha seorang mahasiswa untuk mengatasi stres dan masalah yang
ditimbulkan karena adanya perubahan di lingkungan sekitar, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tidak menjadi masalah yang bisa memengaruhi kehidupan sosial dan
akademis mahasiswa tersebut.
2. Dimensi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Baker dan Siryk (1986) membagi penyesuaian diri di perguruan
tinggi menjadi empat dimensi:
2.1 Penyesuaian Akademik (Academic Adjustment)
Penyesuaian diri akademik merupakan kemampuan mahasiswa
dalam mengatasi berbagai tuntutan akademis di perguruan tinggi yang
meliputi motivasi dan performansi akademis. Indikator penyesuaian
diri akademik adalah mampu mengaplikasikan motivasi akademik,
memiliki prestasi akademik yang baik, dan mampu mengatasi tuntutan
akademik.
1.2 Penyesuaian Sosial (Social Adjustment)
Penyesuaian diri sosial merupakan kemampuan mahasiswa
dalam mengatasi berbagai tuntutan interpesonal di perguruan tinggi,
seperti berinteraksi dan membina hubungan sosial dengan orang lain
di kampus, mengatasi rasa rindu dengan keluarga, serta bagaimana
perasaan mahasiswa akan pengalaman-pengalaman baru terkait
kehidupan sosialnya.
Penyesuaian sosial dapat diartikan sebagai suatu harapan di
mana mahasiswa memiliki kepuasan dalam menjalani aktivitas sosial,
menjalin hubungan dengan orang lain di kampus, serta mampu
mengatasi perubahan lingkungan tempat tinggal (Baker & Siryk,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1986). Indikator dari penyesuaian diri sosial yaitu terlibat dalam
kegiatan yang ada di perguruan tinggi, mampu menjalin hubungan
dengan orang lain di perguruan tinggi serta mampu mengatasi
perubahan lingkungan sosial.
2.3 Penyesuaian Personal-Emosional (Personal-Emotional Adjustment)
Penyesuaian diri personal-emosional berkaitan dengan
kesejahteraan fisik dan psikologis mahasiswa selama masa transisi ke
perguruan tinggi (Crede & Nichorster, 2012). Dimensi ini diandai
dengan mahasiswa mempunyai perasaan positif akan kesejahteraan
psikologis dan fisiologis, seperti ketenangan, perasaan aman, nafsu
makan dan pola tidur yang baik (Baker & Siryk, 1984).
2.4 Kelekatan dengan Institusi (Institutional Attachment)
Kelekatan dengan institusi menunjukkan sejauh mana
mahasiswa merasa sebagai bagian dari institusi atau universitas
dengan melihat kepuasan mahasiswa mengenai keberadaannya di
perguruan tinggi serta komitmen dan perasaan mahasiswa mengenai
perguruan tinggi tempatnya menimba ilmu. Indikator kelekatan pada
institusi meliputi kepuasan terhadap fakultas atau program studi,
kepuasan terhadap universitas, dan kepuasan terhadap status sebagai
mahasiswa.
Penelitian mengenai penyesuaian diri di perguruan tinggi selama
ini masih menjadi perdebatan. Meskipun penelitian yang dilakukan
semua menggunakan teori dari Baker dan Siryk (1986) sebagai dasar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
namun beberapa penelitian menganggap penyesuaian diri di perguruan
tinggi sebagai multidimensional dan beberapa penelitian lainnya
menganggap penyesuaian diri di perguruan tinggi sebagai
unidimensional.
Penelitian yang menilai penyesuaian diri di perguruan tinggi
sebagai multidimensional akan mengukur penyesuaian diri di perguruan
tinggi pada masing-masing dimensi secara terpisah (Aspelmeier, Love,
McGill, Elliott, & Pierce, 2012; Bernier, Larose, Boivin, & Soucy, 2004;
Salmain, Azar, & Salmani, 2014). Sementara peneliti yang menganggap
penyesuaian diri di perkuliahan sebagai unidimensional mengatakan
bahwa penyesuaian diri di perguruan tinggi terdiri dari empat aspek
sehingga menghitung keempat aspek tersebut sebagai satu kesatuan
(Beyers & Goossens, 2003; Choi, 2002; Marmarosh, 2007).
Pada penelitian ini, peneliti mengukur penyesuaian diri di
perguruan tinggi sebagai unidimensi karena peneliti berpendapat jika
keempat dimensi tersebut merupakan satu kesatuan dan tidak bisa
dipisahkan. Hal ini dikarenakan dalam kehidupan perkuliahan,
mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mampu menyesuaikan diri hanya
pada satu aspek saja. Mahasiswa harus bisa menyesuiakan diri dalam hal
akademik, juga harus mampu menjalin relasi dengan orang lain selama
proses belajar di perguran tinggi. Individu yang dinilai bisa
meyesuaiakan diri juga akan merasakan kesejahteraan fisik dan psiologis.
Hal tersebut dikarenakan individu tidak akan mengalami tekanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
berlebih selama masa penyesuaian diri. Pada akhirnya, mahasiswa yang
mampu menyesuaikan diri dengan tunntutan akademik, tuntutan sosial
dan memiliki kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik akan merasa
puas dengan status mahasiswa yang dimiliki. Rasa puas ini juga
membuat mahasiswa akan memiliki kelekatan dengan institusi di mana ia
menuntut ilmu, sehingga kemungkinan mahasiswa untuk keluar atau
pindah ke tempat lain akan semakin kecil.
3. Faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Berdasarkan hasil ulasan dari berbagai referensi mengenai
penyesuaian diri di perguruan tinggi, peneliti menyimpulkan beberapa
faktor yang memengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi, antara lain
(Aspelmeier, Love, McGill, Elliott, & Pierce, 2012; Beyers & Goossens,
2003; Credé & Niehorster, 2012; Friedlander, Reid, &Cribbie, 2007;
Hertel, 2002; Hickman, Bartholomae, & McKenry, 2000; Marmarosh &
Markin, 2007; Parker, Summerfeklt, Hogan, & Majeski, 2004; Ramos-
Sánchez & Nichols, 2007; Rice, Vergara, & Aldea, 2006; Schneider &
Ward; 2003):
a. Karakteristik Demografi
Karakteristik demografi merupakan karakteristik individu yang
meliputi sebaran geografi, jenis kelamin, usia, etnis, status disabilitas,
gender, dan status generasi. Individu yang mengidentifikasikan dirinya
sebagai bagian dari etnis minoritas cenderung merasa kurang mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dukungan, sehingga berdampak pada kemampuan penyesuaian diri di
perguruan tinggi yang kurang baik (Schnider & Ward, 2003).
Selain itu, status generasi individu (first or second generation)
juga apat memengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi (Hertel,
2002) Mahasiswa dikatakan sebagai generasi pertama jika ia
merupakan anggota dari sebuah keluarga di mana baru dirinya yang
menempuh jenjang pendidikan hingga perguruan tinggi, sedangkan
mahasiswa yang anggota keluarganya telah menempuh jenjang
pendidikan perguruan tinggi disebut generasi kedua. Mahasiswa
generasi kedua memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik
karena mereka lebih memiliki pengetahuan mengenai keidupan
perkuliahan dari pada mahasiswa generasi pertama. Mahasiswa
generasi pertama juga tidak terlalu terlibat dalam aktivitas sosial di
kampus, serta cenderung untuk mencari teman dan pengalaman sosial
di luar kampus. Mahasiwa generasi pertama akhirnya kurang mampu
menyesuaikan diri karena teman-teman dari luar kampus tidak mampu
memberikan dukungan sosial yang memadai (Hertel, 2002)
b. Core Self-Evaluation
Core self-evaluation merupakan penilaian mendasar mengenai
kompetensi dan kemampuan individu yang terdiri dari efikasi diri,
harga diri, locus of control, dan stabilitas emosi. Feist dan Feist (2010)
menjelaskan bahwa efikasi diri berdampak pada pemilihan tindakan,
pengerahan usaha, serta ketekunan dan ketahanan dalam menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
berbagai situasi sulit. Harga diri menjadi sumber daya psikologis dan
berfungsi sebagai mekanisme koping yang membantu individu dalam
menghadapi situasi baru yang tidak pasti, seperti masa penyesuaian
diri di perguruan tinggi (Hickman, Bartholomae, & McKenry, 2000).
Mahasiwa yang memiliki locus of control internal akan menyadari
bahwa dirinya memiliki kontrol terhadap lingkungan. Oleh karena itu,
ia akan berusaha mencari cara untuk dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya (Aspelmeier, Love, McGrill, Elliot, & Pierce. 2012).
c. Trait
Trait merupakan dimensi kepribadian yang memengaruhi
pikiran, perasaan, dan perilaku individu dengan cara tertentu. Faktor
ini meliputi ekstraversi, keramahan, keterbukaan, ketekunan,
neurotisme, optimisme, dan perfeksionisme.
Kepribadian ekstraversi, sikap terbuka, dan ramah akan
membuat individu memiliki keterampilan sosial yang baik, cenderung
lebih asertif dan kooperatif sehingga mampu mengatur relasi sosialnya
dengan baik. Individu dengan kepribadian ektraversi dicirikan dengan
perasaan optimis, memiliki gairah hidup, rasa humor yang tinggi,
kepekaan, dan sifat lain yang mengindikasikan penghargaan terhadap
hubungan interpersonal (Feist & Feist, 2010).
Individu dengan perfeksionisme maladaptif memiliki
kecenderungan stres yang lebih tinggi, memiliki pandangan yang kaku
atau tidak fleksibel terhadap diri sendiri, dan orang lain. Individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dengan perfeksionisme maladiptif juga kurang memiliki solusi yang
efektif dalam memahami dan mengatasi masalahnya sehingga
mengakibatkan individu ini sulit menyesuaikan diri dengan baik di
lingkungannya (Rice, Vergara, & Aldea, 2006).
d. Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi merupakan kemampuan individu untuk
mengolah emosi yang terjadi dalam diri dan menggunakannya dalam
penalaran dan aktivitas kognitif lainnya. Kecerdasan emosi
memfasilitasi transisi ke perguruan tinggi dengan membantu
mahasiswa dalam mengelola emosi personal yang membawa dampak
pada hubungan intrapersonal dan manajemen stres mahasiswa
tersebut. Kecerdasan emosi membuat individu mampu untuk
membedakan dan melabeli perasaan, serta mampu untuk
menggunakan informasi tentang perasaan untuk memahami dan
memandu perilaku. Dimensi penyesuaian diri melibatkan
keterampilan untuk mengelola perubahan. Mengelola perubahan
melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi potensi masalah serta
pemilihan strategi koping yang realistis dan fleksibel. Dimensi
pengelolan stres melibatkan kemampuan untuk mengelola situasi yang
penuh tekanan dengan cara yang lebih proaktif. Individu dengan
kemampuan pengelolaan stres yang baik juga memiliki kemampuan
untuk bekerja di bawah tekanan dengan baik (Parker, Summerfeklt,
Hogan, & Majeski. 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Persepsi Hubungan dengan Orangtua
Persepsi hubungan dengan orangtua merupakan penilaian
individu mengenai hubungan mereka dengan orangtua. Faktor ini
meliputi kelekatan, pola asuh, pola komunikasi, dan pemisahan
psikologis.
Kelekatan atau kebergantungan dengan orangtua membuat
mahasiswa kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri di perguruan
tinggi. Mahasiswa yang cenderung bergantung pada orangtua akan
mengalami hambatan dalam mengembangkan identitas otonom,
kurang terampil dalam menjalin hubungan sosial, dan takut akan
penolakan. Hal tersebut dikarenakan orangtua cenderung menanamkan
perasaan bersalah dan kekurangan diri. Selain itu, keterlibatan
orangtua yang berlebih juga menyebabkan individu kurang memiliki
pengalaman pribadi dalam menangani masalah-masalah akademik dan
sosial (Barnier, Larose, Boivin, & Soucy. 2004)
Pola asuh autoritatif akan memudahkan mahasiswa dalam
transisi ke lingkungan perguruan tinggi. Pola asuh autoritatif akan
membentuk seseorang menjadi pribadi emosional, peduli, serta
terampil menjalin komunikasi. Pola komunikasi yang terbuka dalam
keluarga membuat individu memiliki keyakinan diri. Individu yang
tumbuh dalam pola komunikasi terbuka juga tidak terjebak pada
perasaan bersalah, sehingga membantu individu dalam penyesuaian
diri (Orrego & Rodriguez, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
f. Persepsi dukungan sosial
Persepsi dukungan sosial merupakan keyakinan individu bahwa
ia diperhatikan, dicintai, dihargai, dan ditolong oleh jaringan sosial
yang meliputi keluarga, teman, fakultas, dan institusi dalam mengatasi
tekanan. Mahasiswa yang mendapat dukungan sosial lebih mampu
melakukan penyesuaian diri. Hal tersebut dikarenakan individu
merasa terlibat dan diterima dalam kehidupan di perguruan tinggi,
memiliki tingkat stres yang rendah, dan memiliki pengetahuan yang
lebih luas mengenai perguruan tinggi (Hertel, 2002). Persepsi tentang
dukungan kelompok, fakultas, dan institusi menjadi sumber yang kuat
dalam penyesuaian diri di perguruan tinggi jika dibandingkan dengan
persepsi dukungan dari keluarga (Schneiders & Ward, 2003).
C. MAHASISWA TAHUN PERTAMA
1. Pengertian Mahasiswa Tahun Pertama
Mahasiswa merupakan seorang pelajar yang sudah menuntaskan
jenjang pendidikan menengah atas (SMA/SMK) dan melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Lebih jelasnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
mahasiswa didefinisikan sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi.
Pengertian tentang mahasiswa juga dibahas di Undang-Undang Republik
Indonesia, nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan. Dalam Bab 1
ketentuan umum pasal 1, dijelaskan bahwa mahasiswa adalah peserta didik
pada jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Peraturan dari Universitas Sanata
Dharma juga menjabarkan mahasiswa sebagai peserta didik yang terdaftar
dan belajar pada Universitas.
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah disebutkan, maka
dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tahun pertama adalah mereka yang
sudah menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas kemudian
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sudah terdaftar, dan
mengikuti kegiatan belajar mengajar di universitas selama minimal satu
tahun.
2. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa Tahun Pertama
Menurut Arnet (2000), individu berada dalam tahap perkembangan
emerging adulthood pada rentan usia 18-25 tahun. Arnet (2000)
memberikan penjelasan mengenai lima ciri tahapan perkembangan
emerging adulthood, antara lain:
2.1 The age of identity exploration
Pada tahap perkembangan ini, individu melakukan eksplorasi di
berbagai aspek kehidupan yang akan membentuk identitasnya,
terutama aspek percintaan dan pekerjaan. Dalam tahap ini individu
akan melakukan eksporasi tentang siapa dirinya dan apa yang mereka
inginkan dalam hidupnya. Eksplorasi dalam tahap ini merupakan
kunci dalam setiap perubahan identitas bagi individu yang
bersangkutan.
2.2 The age of instability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tahap ini terjadi ketika individu mulai merasakan perubahan
yang terjadi secara cepat pada aspek percintaan, karir, dan pandangan
hidup. Pada tahap ini individu akan mulai menyusun rencana untuk
langkahnya ke depan, tapi tidak menutup kemungkinan rencana itu
akan terus berubah-ubah sesuai dengan situasi yang dialaminya.
Banyaknya perubahan dan tekanan pada masa ini cenderung menjadi
stresor bagi individu sehingga menimbulkan kecemasan tertentu.
2.3 The self-focused age
Pada masa emerging adulthood, individu mulai mengurangi
kebergantungannya terhadap orang lain. Hal ini terjadi karena
individu mulai memiliki otonomi atau kemandirian dalam mengambil
keputusan dan menjalankan tugas-tugas dalam hidupnya.
2.4 The age of feeling in between
Keadaan ini terjadi ketika individu tidak lagi merasa bahwa
dirinya adalah seorang remaja, namun di sisi lain ia merasa belum
cukup dewasa. Bimbingan dari figur orang dewasa akan membantu
individu dalam mengatasi rasa bimbang yang dialaminya.
2.5 The age of possibilities
Masa age of possibilities merupakan masa di mana individu
memiliki harapan yang besar karena beberapa mimpinya sudah ia coba
wujudkan dalam kehidupan yang sebenarnya. Pada masa ini individu
memiliki kesempatan yang luas untuk melakukan perubahan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
hidupnya. Individu dalam tahap ini akan berorientasi pada
kebahagiaan, kepuasan kerja, dan kehidupan percintaan.
D. DINAMIKA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI
DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA
Salovey dan Mayer (1990) menjelaskan kecerdasan emosi sebagai
sebuah kemampuan untuk mengenali perasaan pribadi dan orang lain untuk
membantu individu dalam memahami perasaan dan maknanya,
mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu dalam
perkembangan emosi, intelektual, serta menentukan respon atau perilaku.
Dengan kata lain, kecerdasan emosi merupakan sebuah kemampuan individu
untuk tidak hanya merasakan pengalaman emosional, tetapi juga mampu
untuk memaknai dan mengendalikan emosi yang terjadi pada dirinya sehingga
mampu untuk berpikir dan menentukan perilaku dengan tepat.
Goleman (1999) menyatakan bahwa kecerdasan emosi yang baik dapat
menentukan keberhasilan individu dalam prestasi belajar, mengembangkan
hubungan dengan orang lain, mengemangkan karir, serta mengurani
agresivitas, khususnya pada kalangan remaja - dewasa awal. Individu dengan
kecerdasan emosi tinggi akan mampu mengenali emosi pada dirinya.
Kemampuan mengenali emosi menunjukkan bahwa individu memiliki
kesadaran diri sehingga mampu mengetahui dan memahami apa yang sedang
dirasakannya. Hal ini menunjukkan bahwa individu memiliki kewaspadaan
akan pikiran dan perasaannya sehingga tidak mudah larut dan dikuasai oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
emosi. Kemampuan dalam mengenali emosi diri ini menjadi dasar yang kuat
bagi individu untuk dapat mengelola dan mengungkapkan emosi yang sedang
dirasakan secara wajar. Pengelolaan emosi ini meliputi kemampuan untuk
menghibur diri, menghindari kecemasan, dan bangkit dari perasaan yang
menekan. Dalam konteks penelitian ini, mahasiswa tahun pertama yang
mempunyai kemampuan baik dalam mengenali emosi diri dan mengelola
emosi tidak akan mengalami perasaan tertekan yang berkepanjangan karena
perubahan kondisi dan psikologis yang dialami selama masa transisi ke
perguruan tinggi. Mahasiswa tahun pertama yang memiliki kecerdasan emosi
yang tinggi juga bisa melakukan koping yang lebih konstruktif dan bangkit
dari keterpurukan.
Kemampuan dalam memotivasi diri dapat dilihat sebagai respon
dorongan dari dalam diri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi diri merupakan bentuk pengungkapan emosi secara positif.
Kemampuan dalam memotivasi diri akan mendorong individu untuk tetap
tekun dalam usaha mencapai apa yang sudah ditargetkan. Dalam konteks
penelitian ini, mahasiswa tahun pertama yang memiliki kemampuan untuk
memotivasi diri akan membuat mahasiwa memiliki semangat dan antusias
dalam belajar, sehingga tidak akan menghindari kegiatan dalam perkuliahan
atau bolos kuliah.
Goleman (1997) menyatakan bahwa individu yang mempunyai
kecerdasan emosional yang tinggi akan mampu mengenali emosi orang lain.
Individu yang mampu mengenali perasaan orang lain tentunya juga memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
rasa empati terhadap orang lain. Individu dengan kemampuan empati yang
baik biasanya merupakan orang yang berhasil dalam pergaulannya. Hal ini
dikarenakan individu yang memiliki rasa empati biasanya lebih mampu
menangkap sinyal-sinyal sosial yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan
orang lain.
Berbeda halnya dengan mahasiswa tahun pertama yang mempunyai
kecerdasan emosional rendah. Ketidakmampuan mengenali emosi membuat
individu mengalami kesulitan dalam mengetahui dan memahami perasaan apa
yang sedang dirasakan. Individu yang sulit dalam memahami perasaan
cenderung mudah larut dan dikuasai oleh emosi. Individu yang kurang
memahami emosinya juga akan kesulitan dalam mengelola emosinya,
sehingga berdampak pada pengungkapan emosi yang kurang tepat. Kesulitan
mengenali dan mengungkapan emosi akan membuat mahasiswa tahun pertama
cenderung susah untuk bangkit ketika mengalami kegagalan pada masa
transisinya.
Mahasiswa tahun pertama yang memiliki kecerdasan emosional yang
rendah cenderung kurang memiliki motivasi yang kuat sehingga tidak berani
memasang target dalam proses belajarnya. Mahasiswa yang kurang memiliki
motivasi kerap menampilkan perilaku tidak semangat dalam mengikuti
kegiatan di perkuliahan, sehingga berdampak pada menurunnya rasa antusias
mahasiswa tersebut dalam mengikuti berbagai kegiatan perkuliahan.
Mahasiswa yang kurang memiliki motivasi juga cenderung lebih sering absen
dari perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Mahasiswa tahun pertama yang memiliki kecerdasan emosi rendah
juga memiliki kemampuan yang rendah dalam memahami perasaan orang lain.
Hal ini dikarenakan mahasiswa tersebut akan kesulitan mengartikan tanda-
tanda dari orang lain disekitarnya. Ketidakmampuan mahasiswa tahun pertama
dalam berempati akan membuat mereka gagal dalam menjalin hubungan
dengan orang lain di lingkungan pergurunan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
MAHASISWA TAHUN
PERTAMA
KECERDASAN EMOSI TINGGI KECERDASAN EMOSI RENDAH
Kesadaran diri yang baik
Pengaturan diri yag baik
Memiliki motivasi tinggi
Kemampuan bermpati yang baik
Memiliki keterampilan dalam
menjalin hubungan sosial
Kesadaran diri yang buruk
Pengaturan diri yang buruk
Kurang memiliki motivasi
Kurang mampu berempati
Gagal dalam membina hubungan
sosial
Mampu mengenali perasaan saat
perasaan itu terjadi
Mampu bersikap positif dalam
keadaan tertekan
Memiliki semangat dalam belajar
Mampu memahami perasaan dan
tanda-tanda dari orang lain
Mampu berkomunikasi dan
bekerjasama dengan baik
Kesulitan dalam megenali perasaan
yang terjadi
Mudah larut dan tenggelam dalam
emosi
Kurang memiliki gairah belajar
Tidak peka dengan emosi dan
tanda-tanda dari orang lain
Kemampuan berkomunikasi dan
bekerja sama yang buruk
Mampu menyesuaikan diri di perguruan
tinggi dengan baik
Tidak mampu menyesuaikan diri di
perguruan tinggi dengan baik.
E. SKEMA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN
PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA
TAHUN PERTAMA
Gambar 1 Hubungan antara kecerdasan emosi dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai
berikut: “Ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian
diri di perkuliahan pada mahasiswa tingkat pertama”. Hubungan positif terjadi
ketika satu variabel mengalami kenaikan maka variabel yang lain juga
mengalami kenaikan, dengan kata lain semakin tinggi nilai kecerdasan emosi,
maka semakin tinggi juga nilai penyesuaian diri yang diperoleh mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional yang
bertujuan melihat hubungan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian
diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama. Pendekatan
kuantitatif menggunakan analisis data numerical yang diolah dengan
metode statistika (Azwar, 2012). Studi korelasional merupakan studi yang
mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih yang memiliki tujuan
melihat variasi antara satu variabel dengan variabel lainnya (Azwar, 2012).
B. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
Variabel bebas : kecerdasan emosi
Variabel tergantung : penyesuaian diri di perguruan tinggi
C. Definisi Operasional
Berikut ini definisi operasional dari kecerdasan emosional dan
penyesuaian diri pada mahasiswa di perguruan tinggi:
1. Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi adalah kemampuan yang dimiliki individu
dalam memproses informasi mengenai emosi yang terjadi dalam
dirinya. Kecerdasan emosi membuat individu memiliki kemampuan
untuk mengawasi dan mengatur emosi dalam diri, memiliki sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
empati, dan memiliki keterampilan dalam menjalin hubungan
interpersonal.
Kecerdasan emosi diukur dengan menggunakan skala kecerdasan
emosi yang dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari lima aspek
kecerdasan emosi menurut Goleman (1997), yaitu: kesadaran diri (self
awareness), pengaturan diri (self control), motivasi diri (self
motivation), empati (empathy), dan kemampuan menjalin hubungan
sosial (social skill). Gambaran tingkat kecerdasan emosional
ditunjukkan dari perolehaan skor skala kecerdasan emosi. Semakin
tinggi skornya berarti semakin tinggi juga kecerdasan emosionalnya,
sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah
juga kecerdasan emosional yang dimiliki.
2. Penyesuaian diri mahasiswa di perguruan tinggi
Penyesuaian diri mahasiswa di perguruan tinggi adalah
kemampuan yang disertai dengan usaha seorang mahasiswa untuk
mengatasi stres dan masalah yang ditimbulkan karena adanya
perubahan di lingkungan sekitar, sehingga tidak menjadi masalah yang
bisa memengaruhi kehidupan sosial dan akademis mahasiswa tersebut.
Penyesuaian di perguruan tinggi diukur dengan skala penyesuaian
diri yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori dari Baker &
Siryk (1986) yang terdiri dari empat dimensi penyesuaian diri di
perguruan tinggi, antara lain penyesuaian akademik (academic
adjustment), penyesuaian sosial (social adjustment), penyesuaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
personal-emosional (personal-emotional adjustment), dan kelekatan
dengan instistusi (insitusional attachment). Gambaran tingkat
keberhasilan penyesuaian diri di perguruan tinggi digambarkan dengan
perolehan penggabungan skor tiap dimensi pada skala penyesuaian
diri. Semakin tinggi skor yang didapat berarti semakin tinggi tingkat
keberhasilan dalam penyesuaian diri, sebaliknya semakin rendah skor
yang diperoleh berarti semakin rendah juga tingkat keberhasilan dalam
penyesuaian diri di perkuliahan.
D. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama
di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti hanya menggunakan
beberapa sampel dari keseluruhan jumlah mahasiswa di Univertitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan teknik non random
sampling jenis purposive sample. Teknik non random sampling dipilih
karena tidak semua elemen yang ada pada populasi mempunyai peluang
yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Purposive sample berarti
pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas pertimbangan khusus sesuai
dengan kriteria penelitian (Noor, 2011). Kriteria subjek yang dimaksud
adalah mahasiswa tahun pertama angkatan 2016 Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta dalam rentang usia 18-20 tahun. Peneliti memeroleh
subjek penelitian dengan cara mendatangi calon subjek secara langsung ke
masing-masing kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penyebaran skala. Skala adalah seperangkat pertanyaan atau
pernyataan yang disusun untuk mengungkap atribut-atribut tertentu
dengan cara memberikan respon terhadap pertanyaan atau pernyataan yang
diajukan (Azwar, 2012). Skala disusun sendiri oleh peneliti dengan tahap-
tahap:
1. Penyusunan blue print
1.1 Skala Kecerdasan Emosi
Skala kecerdasan emosi terdiri dari 5 aspek, yaitu aspek kesadaran
diri, aspek pengaturan diri, aspek motivasi diri, aspek empati, dan
aspek keterampilan sosial. Skala ini terdiri dari 60 item, dengan 12
item pada tiap-tiap aspeknya. Pada tiap aspek terdapat 2 bentuk
penyataan, yaitu pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable.
Distribusi item skala kecerdasan emosi bisa dilihat di tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 1.
Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosi
Nomor Item
No. Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Bobot
1. Aspek
Kesadaran diri
1, 21, 41
3, 23, 43
11, 31, 51
13, 33, 53
12 20%
2. Aspek
pengaturan diri
52, 32, 12
56, 36, 16
42, 22, 2
46, 26, 6
12 20%
3 Aspek Motivasi
diri
54, 34,14
60, 40, 20
44, 24, 4
50, 30, 10
12 20%
4 Aspek Empati 9, 29, 49
7, 27, 47 19, 39, 59
17, 37, 57 12 20%
5 Aspek
Keterampilan
Sosial
5, 25, 45
58, 38, 18 15, 35, 55
48, 28, 8 12 20%
Total 60 100%
Skala kecerdasan emosi diukur menggunakan skala Likert yang
terdiri dari 60 item dengan empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai
(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala
ini di susun berdasarkan teori kecerdasan emosi yang paparkan oleh
Goleman (1997). Untuk skor yang akan diberikan pada tiap item bisa
dilihat di tabel 2 dan tabel 3
Tabel 2.
Skor Favorable Skala Kecerdasan Emosi
Jawaban Skor
Sangat Sesuai 4
Sesuai 3
Tidak Sesuai 2
Sangat Tidak Sesuai 1
Tabel 3.
Skor Unfavorable Skala Kecerdasan Emosi
Jawaban Skor
Sangat Sesuai 1
Sesuai 2
Tidak Sesuai 3
Sangat Tidak Sesuai 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1.2 Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Skala penyesuaian diri di perguruan tinggi terdiri dari 4 dimensi,
yaitu dimensi penyesuaian diri akademik, dimensi penyesuaian diri sosial,
dimensi penyesuaian personal emosional, dan dimensi kelekatan pada
institusi. Skala ini terdiri dari 72 item, dengan 18 item pada tiap-tiap
dimensinya. Pada tiap aspek terdapat 2 bentuk penyataan, yaitu pernyataan
favorable dan pernyataan unfavorable.
Tabel 4.
Distribusi Item Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi.
Nomor Item
No. Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah Bobot
1. Penyesuaian
diri akademik
1, 16, 39
2, 26, 7
20, 38, 67
21, 29, 66
37, 55, 59
3, 13, 69
18 20%
2. Penyesuaian
diri sosial
28, 54, 60
5, 14, 46
22, 30, 47
4, 18, 44
23,33, 65
6, 42, 72
18 20%
3 Penyesuaian
personal-
emosional
31, 51, 57
8, 15, 63
19, 9, 43
7, 27, 41
24, 34, 49
52, 58, 70
18 20%
4 Kelekatan pada
institusi
25, 53, 40
11, 32, 64
36, 50, 68
10, 17, 61
45, 48, 56
12, 35, 62
18 20%
Total 72 100%
Skala penyesuaian diri diukur menggunakan skala Likert yang
terdiri dari 72 item dengan empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai
(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala
ini di susun berdasarkan dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi yang
disampaikan oleh Baker dan Siryk (1984, 1986). Untuk skor yang akan
diberikan pada tiap item bisa dilihat di tabel 5 dan tabel 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 5.
Skor Favorable Skala Penyesuaian Diri
Jawaban Skor
Sangat Sesuai 4
Sesuai 3
Tidak Sesuai 2
Sangat Tidak Sesuai 1
Tabel 6.
Skor Unfavorable Skala Penyesuaian Diri
Jawaban Skor
Sangat Sesuai 1
Sesuai 2
Tidak Sesuai 3
Sangat Tidak Sesuai 4
2. Focus Grup Discussion (FGD)
FGD dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran
awal mengenai variabel penelitian yang hendak diteliti, serta untuk
memahami konteks dan indikator tiap aspek variabel. FGD dilakukan
dengan menanyakan beberapa pertanyaan atau pernyataan yang
merupakan implikasi atau indikator dari variabel penelitian, baik yang
bersifat favorable maupun unfavorable.
Data yang diperoleh dari proses FGD digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan butir item yang akan digunakan guna mengukur
variabel kecerdasan emosi dan penyesuaian diri di perkuliahan. Adapun
daftar pertanyaan yang dibahas selama proses FGD dapat dilihat pada
bagian lampiran 1 dan lampiran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2.1 Hasil FGD variabel kecerdasan emosi
Kecerdasan emosi pada mahasiswa terlihat dari
kemampuan mereka untuk mengenali dan melabel emosi yang
muncul. Kecerdasan emosi juga ditunjukkan dengan kemampuan
untuk mencari tahu penyebab munculnya suatu emosi yang
dirasakan. Selain itu dalam konteks sosial, kecerdasan emosi dapat
terlihat dari kemampuan dalam berempati pada orang lain,
memahami sudut pandang orang lain, serta memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan baik. Komunikasi yang baik ditunjukkan
dengan kemampuan menyampaikan pendapat, kemampuan dalam
berdiskusi untuk menyelesaikan suatu masalah bersama, dan
kemampuan untuk memersuasi orang lain.
2.2 Hasil FGD variabel penyesuaian diri di perguruan tinggi
Berdasarkan hasil FGD yang sudah dilakukan, diketahui
bentuk penyesuaian diri akademik mahasiswa, antara lain ; rutin
mengikuti kegiatan perkuliahan, rutin mempelajari materi
perkuliahan, serta aktif dalam mencari informasi terkait mata
kuliah yang dipelajari. Dari aspek penyesuaian diri sosial
ditunjukkan dengan pengetahuan peserta FGD mengenai berbagai
kegiatan dilingkup Universitas dan Fakultas, mereka juga tidak
ragu untuk mencoba terlibat dalam setiap kegiatan kepanitian yang
ada. Peserta juga merasa mampu menjalin relasi dengan orang lain
yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Penyesuaian diri personal-emosional ditunjukkan dengan
kemampuan peserta untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
yang terjadi, dalam hal ini antara lain perubahan pola tidur, pola
makan, dan perubahan tentang kemandirian dan pengambilan
keputusan. Sementara untuk aspek kelekatan pada institusi, pada
peserta FGD merasa puas dengan fasilitas dan lingkungan yang ada
di Universitas. Peserta juga mengeluhkan mengenai letak kampus
yang cukup jauh. Mereka merasa terhambat dengan letak kampus
yang berjauhan. Namun secara keseluruhan para peserta
menyatakan kepuasannya dan tidak memiliki pikiran untuk
berhenti kuliah atau pindah ke tempat lain.
3. Penulisan Item
Penyusunan item untuk skala variabel kecerdasan emosi dilakukan
berdasarkan hasil FGD dan teori kecerdasan emosi dari Goleman (1997).
Skala kecerdasan emosi terdiri dari 60 item, dengan sebaran 12 item utuk
tiap-tiap aspeknya, yang terdiri dari 6 item favorable dan 6 item
unfavorable. Penyusunan skala penyesuaian diri disusun berdasarkan 4
dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi dari Baker dan Siryk (1986)
dan juga hasil FGD yang sudah dilakukan. Total item yang digunakan
sejumlah 72 item, dengan sebaran 18 item untuk tiap-tiap dimensinya dan
pada tiap dimensi terdiri dari 9 item yang bersifat favorable dan 9 item
yang bersifat unfavorable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4. Review dan Revisi Item
Review dan revisi item pada skala penelitian dilakukan bersama
dengan dosen pembimbing skripsi. Review dilakukan oleh dosen
pembimbing, sedangkan revisi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil
revisi dari dosen pembimbing. Review dan revisi dilakukan guna melihat
apakah item-item yang peneliti susun sudah sesuai dengan konteks yang
hendak diukur. Review dan revisi ini juga dilakukan untuk melihat apakah
tata bahasa dan istilah-istilah yang digunakan dalam item yang hendak
disajikan sudah komunikatif dan mudah dipahami oleh calon responden
penelitian. Peneliti melakukan revisi atau perbaikan pada item-item yang
dirasa kurang sesuai dengan konteks dan juga pada item yang kurang
komunikatif serta sulit untuk dipahami oleh calon responden.
5. Penghitungan Validitas Isi
Pengujian validitas ini skala dilakukan oleh dosen pembimbing
skripsi dan 4 rekan sesama peneliti yang sedang mengerjakan skripsi,
dengan melakukan penghitungan skor Indeks Validitas Isi Item (IVI-I) dan
Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S). Prosedur mengenai penilaian IVI-I dan
IVI-S adalah sebagai berikut:
a. Indeks Validitas Isi Item (IVI-I)
Indeks Validitas Isi Item (IVI-I) merupakan indeks validitas isi
pada taraf item yang disusun. IVI-I menunjukkan taraf relevansi item yang
disusun dengan atribut psikologis yang hendak diukur. Penilaian taraf
validitas item ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu relevan dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
relevan. Adapun skor yang diberikan dalam range 1 sampai 4. Skor 1
untuk item yang sangat tidak relevan, skor 2 untuk item yang cukup
relevan, skor 3 untuk item yang dinyatakan relevan, dan skor 4 untuk item
yang dinyatakan sangat relevan. Item dikatakan tidak relevan dan harus
direvisi atau digugurkan jika hanya memperoleh skor relevansi 1 atau 2.
Sebaliknya, suatu item dinyatakan relevan jika memiliki skor relevansi 3
atau 4.
Setelah keseluruhan item sudah diberi skor, maka tahap
selanjutnya adalah melakukan penghitungan untuk skor IVI-I untuk tiap
item yang sudah disusun. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
IVI − I = Jumlah penilai yang memberikan nilai atau jumlah penilai
Sebuah item dinyatakan relevan jika perolehan skor ≥ 0,78. Jika
sebuah item memiliki skor kurang dari angka tersebut, maka peneliti perlu
untuk melakukan revisi atau mengugurkan item tersebut. Setelah melihat
hasil penghitungan IVI-I, langkah selanjutnya adalah memberi tindakan
pada item-item yang sudah diberi skor. Tindakan tersebut adalah dipakai,
dipakai dengan perbaikan, digugurkan, dan diganti dengan item baru
(Supratiknya, 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S)
Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S) merupakan rata-rata proporsi
item-item yang sudah diperiksa dan mendapat skor 3 atau 4. Penghitungan
IVI-S dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
IVI − S = Jumlah IVI − IJumlah Item
6. Uji Coba Skala Penelitian
Uji coba skala dilakukan dari tanggal 3 Maret 2017 hingga 14 Maret
2017 dengan membagikan skala penelitian kepada 70 mahasiswa tahun
pertama Universitas Sanata Dharma. Setelah data uji coba terkumpul,
dilakukan analisis item dengan menghitung korelasi masing-masing skor
item dengan skor total. Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item
total, dengan batasan skor koefisien ≥0,30 (Azwar, 2015). Jumlah item
yang gugur pada variabel kecerdasan emosi sebanyak 22 item, sedangkan
untuk variabel penyesaian diri sebanyak 36 item dinyatakan gugur,
sehingga tersisa 36 item.
Distribusi item untuk variabel kecerdasan emosi dan variabel penyesuaian
diri dapat dilihat pada tabel 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 7.
Distribusi item skala Kecerdasan Emosi (setelah uji coba)
Item
Aspek Fav Unfav Jumlah
Kesadaran diri
1*, 21, 41
3, 23, 43*
11, 31, 51
13*,33,53
9
Pengaturan diri 52, 32, 12
56, 36, 16
42*, 22, 2
46, 26, 6
11
Motivasi diri 54*, 34,14
60*, 40, 20
44, 24, 4
50, 30, 10
10
Empati 9*, 29, 49*
7*, 27*, 47*
19, 39*, 59
17, 37*, 57*
4
Keterampilan Sosial 5*, 25*, 45
58*, 38*, 18 15*, 35*, 55*
48*, 28, 8
4
Total 38
Keterangan: * item yang dinyatakan gugur
Dikarenakan jumlah item yang gugur untuk tiap aspek tidak merata,
peneliti memutusan untuk menyamaratakan jumah item untuk tiap
aspeknya sesuai dengan konsep awal penyusunan skala ini, dan diambil
berdasarkan aspek dengan jumlah item lolos terkecil. Hal ini dilakukan
karena tidak ada literatur yang menyatakan bahwa salah satu aspek dalam
kecerdasan emosi memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari aspek lainnya.
Tabel 8.
Distribusi item skala kecerdasan emosi yang sudah disamaratakan
Item
Aspek Fav Unfav Jumlah
Kesadaran diri 1*, 21, 41*
3, 23*, 43*
11, 31*, 51*
13, 33*, 53*
4
Pengaturan diri 52*, 32*, 12
56, 36*, 16*
42*, 22, 2*
46*, 26, 6*
4
Motivasi diri 54*, 34,14*
60*, 40, 20*
44, 24*, 4*
50, 30*, 10*
4
Empati 9*, 29, 49*
7*, 27*, 47*
19, 39*, 59
17, 37*, 57*
4
Keterampilan Sosial 5*, 25*, 45
58*, 38*, 18
15*, 35*, 55*
48*, 28, 8
4
Total 20
Keterangan: * item yang dinyatakan gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Distribusi item skala kecerdasan emosi dengan nomor baru yang
digunakan untuk pengambilan data dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9.
Distribusi item skala kecerdasan emosi dengan nomor baru
Item
Aspek Fav Unfav Jumlah
Kesadaran diri 18
10
13
12
4
Pengaturan diri 11
2
19
14
4
Motivasi diri 5
17
7
4
4
Empati 3 16, 9
20 4
Keterampilan Sosial 6
1 15
8 4
Total 20
Tabel 10.
Distribusi Item Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi (setelah uji
coba)
Dimensi Item
Jumlah Fav Unfav
Penyesuaian Diri Akademik 1, 16, 39* 21*, 29, 66* 3
2*, 26*, 71 37, 55*, 59 3
20, 38, 67* 3*, 13, 69* 3
Penyesuaian Diri Sosial 28, 54, 60* 4*, 18*. 44 3
5*,14, 46* 23*, 33, 65 3
22*, 30, 47 6, 42*, 72* 3
Penyesuaian Diri Personal-
Emosional
31*, 51*, 57 7*, 27, 41 3
8, 15*, 63 24, 34*, 49* 3
19, 9*, 43* 52*, 58, 70 3
Kelekatan Pada Institusi 25*, 53, 40* 10*, 17, 61 3
11*, 32, 64 45*, 48*, 56 3
36*, 50, 68* 12*, 35, 62 3
Total 36
Keterangan: * item yang dinyatakan gugur
Distribusi item skala penyesuaian diri dengan nomor baru yang
digunakan untuk pengambilan data dapat dilihat pada tabel 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 11.
Distribusi Item Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi (Nomor Baru)
Dimensi Item
Jumlah Fav Unfav
Penyesuaian Diri Akademik 1, 6 13 3
36 18, 29 3
9, 19 4 3
Penyesuaian Diri Sosial 12, 25 21 3
5 16, 4 3
14, 22 2 3
Penyesuaian Diri Personal-
Emosional
27 11, 20 3
3, 32 10 3
8 28, 35 3
Kelekatan Pada Institusi 24 7, 30 3 15, 33 26 3
23 17, 31 3
Total 36
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
validitas isi. Peneliti menggunakan metode professional judgement,
dan peer judgement untuk melakukan penilaian validitas isi untuk
kemudian diseleksi kembali hingga mendapat item yang layak untuk
digunakan sebagai skala penelitian
Hasil uji validitas dapat dilihat dibawah ini
a. Skala Kecerdasan Emosi
Analisis validitas isi terhadap 60 item kecerdasan emosi
dilakukan dengan menggunakan teknik validitas isi yang
disampaikan oleh Supratiknya (2016). Berdasarkan analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
validitas isi yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat 52 item yang
memenuhi skor validitas baik, dan terdapat 8 item yang dinyatakan
tidak valid. Namun, demi memperoleh skala yang lebih baik dalam
memberikan gambaran tentang kecerdasan emosi, peneliti
memutuskan untuk mengganti 4 item yang dianggap tidak valid
dan memperbaiki 4 item agar lebih sesuai dengan variabel yang
hendak diukur. Setelah itu, peneliti melakukan kembali uji validitas
isi hingga diperoleh hasil bahwa semua item dinyatakan valid.
Indeks validitas isi skala setelah revisi sebesar 0,91
Selain itu, peneliti juga melakukan uji validitas tampang
terhadap skala penelitian yang akan digunakan. Peneliti
menggunakan professional judgement untuk
mempertanggungjawabkan validitas alat ukut dengan cara
memeriksa apakah penyajian skala sudah lengkap, mudah
dipahami, dan item-itemnya tersebar secara merata.
b. Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Analisis terhadap 72 item skala penyesuaian diri di
perguruan tinggi dilakukan dengan menggunakan teknik validitas
isi yang disampaikan oleh Supratiknya (2016). Berdasarkan
analisis yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa 69 item dinyatakan
memiliki validitas yang baik, dan 3 item lainnya dinyatakan tidak
valid. Peneliti kemudian juga melakukan perbaikan terhadap 3 item
yang dinyatakan tidak valid agar leih relefan dengan dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
penyesuaian diri di perguruan tinggi. Setelah itu, peneliti kembali
melakukan penilaian validitas ini dan diperoleh hasil bahwa semua
item memiliki skor validitas yang baik, dengan indeks validitas ini
sebesar 0,97
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas penelitian ini dilakukan dengan menghitung
koefisien korelasi antara skor subjek pada item yang bersangkutan
dengan skor total tes. Koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri
sebesar 0,876, sedangkan reliabilitas untuk skala kecerdasan emosi
sebesar 0,894.
G. ANALISIS DATA
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan sebagai syarat untuk melakukan uji hipotesis.
Uji asumsi dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas dan uji
linearitas
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sebaran data
dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data
dikatakan normal jika nilai signifikansi diatas 0,05 (p > 0,05). Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik one-sample
Kolmogorov Smirnov, program SPSS 23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah kedua
variabel tersebut memilihiki hubungan yang linear atau tidak. Dua
variabel dikatakan memenuhi fungsi linear ketika nilai signifikansi
yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Penghitungan
linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan bantuan program SPSS 23
dan menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Untuk
melakukan uji hipotesis, maka perlu dilakukan uji normalitas dan uji
linearitas terlebih dahulu. Uji korelasi dilakukan untuk melihat
hubungan antara kedua variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan penelitian.
Penelitian ini menggunakan subjek mahasiwa di Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta. Subjek yang menjadi responden penelitian harus
memenuhi kriteria yaitu, subjek penelitian merupakan mahasiswa tahun
pertama di Universitas Sanata Dharma, subjek harus berusia minimal 18
dan maksimal 20 tahun ketika pengambilan data dilakukan. Pelaksanaan
penelitian dimulai dari tanggal 23 Maret 2017 sampai dengan 4 April
2017. Total subjek yang digunakan dalam penelitian sebanyak 127 orang.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini merupakan mahasiswa tahun pertama
di Universitas Sanata Dharma dalam rentang usia minimal 18 dan
maksimal 20 tahun. Berdasarkan hasil penyebaran skala maka didapatkan
identitas subjek seperti pada tabel 12:
Tabel 12.
Deskripsi Subjek Penelitian
Kriteria Total
Jenis Kelamin
Laki-laki 38 Orang
127 Orang Perempuan 89 Orang
Rentang Usia 18 – 20 tahun 127 Orang 127 Orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
C. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan skala penelitian yang digunakan, maka didapatkan
hasil perhitungan mean teoritik variabel penyesuaian diri di perkuliahan:
Jumlah item : 36
Nilai minimum : 36 x 1 = 36
Nilai maksimum : 36 x 4 = 144
Rentang nilai : 36 - 144
Jarak : 144 – 36 = 108
Mean teoritik : (min+max)/2 = (36+144)/2 = 90
Penghitungan mean teoritik kecerdasan emosi adalah sebagai berikut:
Jumlah item : 20
Nilai minimum : 20 x 1 = 20
Nilai maximum : 20 x 4 = 80
Rentang nilai : 20 - 80
Jarak : 80 – 20 = 60
Mean teoritik : (min+max)/2 = (20+80)/2 = 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 13.
Deskripsi Data dan uji Beda Mean Variabel Kecerdasan Emosi dan Penyesaian Diri
di Perkuliahan.
Variabel N SD Teoritik Empiris Mean
Teoritik
Mean
Empiris
Sig.
(1 tailed) Min Max Min Max
Kecerdasan
Emosi 127 5,035 20 80 45 69 50 55,68 .000
Penyesuaian
diri di
perkuliahan 127 9,758 36 144 77 129 90 105,36 .000
Pada tabel 13 hasil uji data dari One Sample t test veriabel kecerdasan
emosi menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil data menunjukkan
bahwa mean teoritik untuk variabel kecerdasan emosi adalah 50, sedangkan mean
empiris dari variabel kecerdasan emosi sebesar 55,68 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Data tersebut menunjukkan bahwa mean empiris lebih besar
dibandingkan dengan mean teoritik, maka dapat disimpulkan bahwa subjek
penelitian memiliki kecerdasan emosi yang tergolong tinggi.
Pada tabel 13 hasil uji data dari One Sample t test variabel penyesuaian
diri di perkuliahan menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil data
tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean
teoritik dan mean empiris variabel penyesuaian diri di perkuliahan. Hasil data
menunjukkan bahwa mean teoritik dari variabel penyesuaian diri di perkuliahan
sebesar 90, sedangkan mean empiris dari variabel penyesuaian diri di perkuliahan
sebesar 105,36 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Data tersebut
menunjukkan bahwa mean empiris lebih besar dibandingkan dengan mean
teoritik, maka dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki penyesuaian
diri di perkuliahan yang tergolong tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
D. Hasil Penelitian.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Noor,
2011). Uji ini dilakukan karena perhitungan statistik memiliki asumsi
normalitas sebaran (Santoso,2010). Data dikatakan normal apabila
memiliki p > 0,05 (Sarwono, 2006). Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Test SPSS 23 for windows.
Tabel 14
Uji Normalitas Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri di Perkuliahan
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
PenyesuaianDiri .059 127 .200*
kecerdasanEmosi .069 127 .200*
Berdasarkan hasil analisis Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai p
untuk skala variabel kecerdasan emosi didapatkan nilai p sebesar 0,2 (p >
0,05). Kesimpulan yang diambil yaitu variabel kecerdasan emosi memiliki
sebaran data mengikuti distribusi normal. Pengukuran pada variabel
penyesuaian diri di perkuliahan sebesar 0,2 (P > 0,05). Kesimpulan yang
diambil yaitu variabel penyesuaian diri di perkuliahan memiliki sebaran
data yang normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 2. Scatter Plot Kecerdasan Emosi
Gambar 3. Scatter Plot Penyesuaian Diri di Perkuliahan
2. Uji Linearitas
Uji linearitas menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang
hendak dianalisis mengikuti garis lurus (Santoso, 2010). Uji asumsi
linearitas dilakukan menggunakan test for linearity SPSS 23. Kedua
variabel dinyatakan linear jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p <
0,05). Hasil uji yang dilakukan menunjukkan variabel kecerdasan emosi
dan variabel penyesuaian diri di perkuliahan memiliki nilai signifikansi
0,00 (p < 0,05). Maka dapat disimpulkan kedua variabel tersebut memiliki
hubungan yang linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 15.
Hasil Uji Linearitas Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri di Perkuliahan
F Sig.
Penyesuaian Diri *
Kecerdasan Emosi
Between Groups (Combined) 5.209 .000
Linearity 86.721 .000
Deviation from Linearity 1.327 .175
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi
Pearson Product Moment. Hal ini dilakukan karena data berdistribusi
normal dan mengikuti fungsi linear. Koefisien yang dihasilkan bernilai -1
hingga +1 yang menunjukkan apakah hubungan tersebut bersifat positif
atau negatif (Prasetyo, 2008). Jika nilai sig. (p) < 0,05 maka hipotesis nol
ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara dua variabel. Sebaliknya
jika nilai sig. (p) > 0,05 maka hipotesis nol gagal ditolak atau tidak ada
hubungan yang signifikan antara dua variabel (Trihendrardi, 2009).
Tabel 16.
Hasil Uji Hipotesis Variabel Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri di
Perkuliahan
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa variabel kecerdasan
emosi berkorelasi secara positif dan signifikan dengan variabel
penyesuaian diri di perkuliahan (n = 127, r = 0,630, p = 0,000). Hal ini
menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosi individu maka
penyesuaian diri di perkuliahan akan semakin tinggi. Demikian pula
Kecerdasan
Emosi Penyesuaian
Diri
kecerdasanEmosi Pearson Correlation 1 .630**
Sig. (1-tailed) .000
N 127 127 PenyesuaianDiri Pearson Correlation .630
** 1
Sig. (1-tailed) .000 N 127 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sebaliknya, semakin rendah kecerdasan yang dimiliki individu maka
penyesuaian diri di perkuliahan akan semakin rendah.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri mahasiswa tahun pertama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara kecerdasan
emosi dan penyesuaian diri mahasiswa tahun pertama. Hubungan antara
kedua variabel tersebut bersifat positif dan signifikan (r = 0,630, p =
0,000). Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan semakin tinggi
kecerdasan emosi yang dimiliki individu maka penyesuaian diri di
perkuliahan akan semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin
rendah kecerdasan emosi yang dimiliki individu maka penyesuaian diri di
perkuliahan juga akan semakin rendah.
Masa transisi memasuki jenjang perguruan tinggi juga bisa
diartikan sebagai masa di mana seorang individu mulai memasuki tahap
perkembangan dewasa awal (Arnet, 2000). Goleman (1995) berpendapat
bahwa pada masa transisi tahap perkembangan ini, individu akan
menghadapi banyak perubahan tantangan baru dalam hal emosi. Sebagai
individu yang sedang memiliki gejolak emosi yang tinggi, maka
kemampuan untuk mengelola emosi menjadi hal yang sangat penting.
Mayer dan Cobb (2000) menyatakan bahwa kecerdasan emosi memiliki
peran dalam mempersepsi, mengekspresikan, meregulasi, dan manajemen
emosi individu. Berdasarkan hal tersebut, maka diyakini bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kecerdasan emosi berdampak pada fungsi sosial dan kognitif individu.
Mayer dan Salovey (1990) juga menyatakan bahwa orang dengan
kecerdasan emosi yang tinggi adalah pribadi yang baik dalam
menyesuaikan diri, hangat, gigih, dan optimis.
Goleman (1995) menyatakan bahwa individu dengan kecerdasan
emosi yang tinggi akan mampu untuk mengenali emosi yang terjadi dalam
diri dan juga penyebab dari munculnya emosi tersebut. Kemampuan
mengenali dan memahami emosi diri ini merupakan dasar individu agar
mampu mengelola dan mengatasi tekanan emosi yang muncul.
Kemampuan ini juga membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan akan dijembatani oleh emosi sebelum
akhirnya di manifestasikan dalam bentuk tindakan. Goleman (2011)
menyatakan bahwa orang dengan kemampuan emosional yang
berkembang dengan baik akan merasa puas dengan kehidupan mereka, hal
ini dikarenakan mereka mampu memaksimalkan kemampuan intelektual
yang membuat mereka menjadi orang yang produktif dan kompeten.
Sebaliknya, orang yang tidak dapat mengendalikan kehidupan emosional
mereka akan terlibat dalam konflik internal. Hal ini menyebabkan mereka
sulit untuk fokus dan berpikir jernih, sehingga tidak mampu membuat
keputusan yang efektif.
Hemenover (2006) mengungkapkan bahwa individu yang mampu
mengenali dan kemudian mampu meregulasi emosinya dengan baik akan
lebih memiliki kontrol terhadap tekanan dari lingkungan. Kemampuan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
juga membantu para mahasiswa baru agar tidak larut dalam emosi yang
muncul selama proses penyesuaian diri, serta membantu para mahasiswa
dalam mengatasi perubahan dan tekanan emosi pribadi. Mahasiswa dengan
kemampuan mengenali diri yang baik juga mampu untuk menyadari kaitan
antara apa yang mereka rasakan dengan apa yang mereka pikirkan,
katakan, dan lakukan.
Individu dengan kecerdasan emosi yang baik juga mampu untuk
mengontrol dan mengendalikan emosi yang terjadi pada dirinya. Goleman
(1995) menyatakan bahwa individu dengan pengaturan diri akan memiliki
kemampuan mengatasi dan mengungkapkan emosi dengan baik. Hal ini
akan membantu mereka untuk menyeimbangkan emosi yang muncul, serta
membuat mereka mampu untuk tetap fokus dalam melakukan sesuatu.
Richardson (2002) menyatakan bahwa kemampuan individu dalam
mengatasi dan mengembangkan emosi akan membantu dalam mengatasi
tantangan sosial dalam masa transisi atau penyesuaian diri. Mahasiswa
dengan kemampan pengaturan diri yang baik akan membuat mereka
mampu menampilkan sikap positif walaupun sedang dalam keadaan yang
menekan. Kemampuan untuk tetap fokus dan menampilkan sikap positif
ini akan membantu mereka dalam mengatasi tuntutan akademik yang
mereka alami selama proses penyesuaian diri. Para mahasiswa dengan
pengaturan diri yang baik juga akan membuat mereka memiliki persepsi
yang positif terhadap berbagai tuntutan di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Individu dengan kecerdasan emosi yang tinggi juga merupakan
pribadi yang mampu memunculkan motivasi dalam dirinya. Goleman
(1995) menyatakan bahwa kecerdasan emosi akan membuat individu
mampu memunculkan keyakinan dalam dirinya, keyakinan ini nantinya
akan memunculkan suatu dorongan bagi individu tersebut. Mahasiwa
dengan tingkat keyakinan diri dan motivasi diri yang baik akan
menunjukkan inisiatif dalam bertindak. Mahasiswa dengan motivasi yang
tinggi juga akan menunjukkan perilaku yang mendukung, seperti tidak
menunda tugas akademik dan memiliki antusias dalam mengikuti kegiatan
akademik.
Heward (2010) mengatakan bahwa kecerdasan emosi yang dimiliki
individu akan membuat mereka mempunyai perhatian yang baik pada
emosi mereka, dengan kemampuan mengetauhi emosi dengan jelas akan
membantu individu dalam memperbaiki suasana hati atau emosi internal
yang dirasakan dan dengan demikian mereka tidak akan melakukan
penundaan dalam menyelesaikan tugas. Selanjutnya, mahasiswa dengan
tingkat motivasi yang tinggi dapat menjaga diri dari kecemasan dan sikap
frustrasi, serta mampu memunculkan dorongan untuk segera bangkit
ketika megalami kegagalan. Hal tersebut sangat diperlukan ketika para
mahasiswa baru harus berhadapan dengan banyaknya tuntutan akademik
yang mereka hadapi pada masa menyesuaian diri. Kemampuan
memotivasi diri ini akan mendorong para mahasiswa untuk tekun dalam
belajar guna mencapai apa yang sudah mereka targetkan. Mereka juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
akan memiliki antusias untuk mengikuti setiap kegiatan belajar mengajar
untuk membantu mereka memenuhi tuntutan akademis yang ada.
Memiliki kecerdasan emosi yang baik berati memiliki kemampuan
untuk mengenali emosi orang lain. Goleman (1995) menyatakan bahwa
kecerdasan emosional yang dimiliki individu akan membantu mereka
dalam melihat peristiwa dengan perspektif orang lain. Individu yang baik
dalam berempati akan menunjukkan kepedulian dan kepekaan pada tanda-
tanda sosial yang diberikan oleh orang lain. Mahasiswa yang mampu
berempati dengan baik akan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan
sosialnya, sehingga memiliki kemampuan yang baik pula dalam menjalin
hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan tinggi.
Memiliki kecerdasan emosi berarti memiliki keterampilan untuk
menjalin hubungan dengan orang lain. Goleman (1995) menyatakan
bahwa kecerdasan emosi yang dimiliki individu akan membantu mereka
dalam lingkungan sosial. Individu dengan keterampilan sosial yang baik
mampu untuk mengendalikan emosinya ketika menjalin hubungan sosial
dengan orang lain. Mahasiswa dengan keterampilan sosial yang baik akan
lebih mampu dalam bersosialisasi dengan orang lain di lingkungan
universitas maupun lingkungan tempat mereka tinggal. Mereka akan
menunjukkan ketertarikan dengan lingkungan sosial mereka, serta
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi. Hal ini akan
membuat para mahasiswa tidak akan menarik diri dari pergaulan.
Mahasiswa dengan keterampilan sosial yang baik juga memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kemampuan untuk bekerjasama dan melakukan persuasi, hal tersebut
merupakan kunci bagi mahasiwa untuk meraih keberhasilan dalam
berorganisasi dan mencapai target yang ditentukan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, kecerdasan
emosi dan penyesuaian diri mahasiswa baru di perkulihan memiliki
hubungan yang positif serta signifikan (r = 0,649, p = 0,000). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kecerdasan emosi mahasiswa
maka kemampuan penyesuaian diri di perkuliahan juga akan semakin
tinggi. Sebaliknya semakin rendah nilai kecerdasan emosi mahasiswa
maka kemampuan mahasiswa dalam menyesuaian diri di perkulihan akan
semakin rendah.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah peneliti hanya
memfokuskan penelitian pada salah satu ciri tahap perkembangan
emerging adulthood, yaitu the age of instability. Peneliti kurang
memperhatikan empat ciri lain, sehingga skala penelitian kurang mampu
memberikan gambaran keseluruhan mengenai karakteristik perkembangan
mahasiswa tahun pertama.
C. Saran
1. Bagi Mahasiswa.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
kecerdasan emosi dan penyesuaian diri mahasiswa baru di perkulihan.
Oleh karena itu mahasiswa sebagai seorang individu diharapkan terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
mengolah kecerdasan emosi yang dimiliki untukmembentuk pribadi
yang mudah menyesuaikan diri, hangat, tekun, gigih, dan optimis.
2. Bagi Universitas/Fakultas/Program Studi
Hasil penelitian menunjkkan bahwa kecerdasan emosi memiliki
hubungan yang positif dengan kemampuan penyesuaian diri di
perguruan tinggi. Oleh sebab itu, pihak Universitas/Fakultas/Program
Studi diharapkan mampu untuk memberikan intervensi pada
mahasiswa baru yang hendak memasuki dunia perkuliahan atau pada
mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri di
perguruan tinggi. Intervensi dapat dilakukan dengan cara memberikan
pelatihan atau seminar mengenai pengelolaan emosi yang disusun
berdasarkan sumber-sumber informasi mengenai kecerdasan emosi.
Selain itu, dosen juga diharapkan memberi feedback positif berupa
penguatan atau persuasi verbal pada mahasiswa yang mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan diri di perguruan tinggi.
3. Bagi Peneliti Selajutnya.
Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian terkait topik
serupa disarankan untuk mencari responden dengan jumlah yang lebih
besar dan dilakukan di beberapa perguruan tinggi dengan melibatkan
setiap program studi yang ada. Hal tersebut bertujuan agar data yang
didapatkan semakin beragam dan semakin dapat digeneralisasikan
pada populasi (mahasiswa baru).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Adeyemo, D. A. (2004). The buffering effect of emotional intelligence on the
adjustment of secondary school in transition. Electronic journal of
research in educational psychology, 3(2), 79-90.
Ahkam A, M. (2004). Hubungan antara efikasi diri dan religiusitas dengan
kemampuan penyesuaian diri mahasiswa. Thesis (tidak diterbitkan).
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Arnett, J. J. (2000). Emerging adulthood: A theory of development from the late
teens through the twenties. American Psychologist, 55(5), 469-480.
Arnett, J. J. (2004). Emerging Adulthood: The Winding Road from the Late Teens
through the Twenties. New York: Oxford University Press.
Aspelmeier, J. E., Love, M. M., McGill, L. A., Elliott, A. N., & Pierce, T. W.
(2012). Self-esteem, locus of control, college adjustment, and GPA among
first and continuing generation students: A moderator model of
generational status. Research in Higher Educational, 53(7), 755-781.
Aspinwall, L. G., & Taylor, S. E. (1992). Modelling cognitive adaptation: A
longitudinal investigation of the impact of individual differences and
coping on college adjustment and performance. Journal of Personality and
Social Psychology, 63, 989-1003.
Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S (2015). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Badan Pusat Statistik (2016). Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan Tenaga
Kerja Edukatif (Negeri dan Swasta) di Bawah Kementrian Agama
Menurut Provinsi 2013/2014 dan 2014/2015. Diakses dari
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1840 pada 9 Agustus 2017.
Baker, R. W., & Siryk, B. (1986). Exploratory intervention with a scale measuring
adjustment to college. Journal of Counseling Psychology, 33(1), 31-38.
Barlow, David H. (2000). Unraveling the mysteries of anxiety and its disorders
from the perspective of emotion theory. American Psychologist. 55(11):
1247–63.
Bernier, A., Larose, S., Boivin, M., & Soucy, N. (2004). Attachment state of
mind: implication for adjustment to college. Journal of Adolescent
Research, 19(6), 783-806.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Beyers, W., & Goossens, L. (2003). Psychological separation and adjustment to
university: Moderating effects of gender, age, and perceived parenting
style. Journal of Adolescent Research, 18(4), 363-382.
Buote, V. M., Pancer, S. M., Pratt, M. W., Adams, G., Birnie-Lefcovitch, S.,
Polivy, J.,Wintre. M. G. (2007). The importance of friends: Friendship and
adjustment among 1st-year university students. Journal of Adolescent
Research, 22(6), 665- 689.
Choi, K. H. (2002). Psychological separation-individuation and adjustment to
college among Korean American students: the roles of collectivism and
individualism. Journal of Counseling Psychology, 49(4), 468-475.
Credé, M., & Niehorster, S. (2012). Adjustment to college as measurement by the
student adaptation to college questionnaire: A quantitative review of its
structure and relationship with correlates and consequences. Educational
Psychology Review, 24, 133-165.
Cutler, Howard C. (2004). Seni Hidup Bahagia. (Alih Bahasa: Alex Tri Kantjono
Widodo). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dyson, R., & Renk, K. (2006). Freshmen adaptation to university life: Depressive
symptoms, stres, and coping. Journal of Clinical Psychology, 62(10),
1231-1244.
Eshun, S. (2006). Relationship between outlook to life and college adjustment: An
analysis of the role of optimism in stres appraisal and overall mental health
among college students. Nova Science Publisher, Inc., hal.187-201.
Diakses dari http://books.google.co.id pada tanggal 20 September 2016.
Extremera, N., Duran, A., Rey, L. (2007). Perceived emotional intelligence and
dispositional optimism-pessimism: Analysing their role in predicting
psychological adjustment among adolescents. Personality and Individual
Differences. 42 (2007) 1069-1079.
Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian (Theory of Personality). Jakarta:
Salemba Humanika.
Fischer, M. J. (2007). Settling into campus life: Differences by race/ethnicity in
college involvement and outcomes. The Journal of Higher Educational,
78(2), 125-156.
Friedlander, L. J., Reid, G. J., Shupak, N., & Cribbie, R. (2007). Social support,
self-esteem, and stres as predictor of adjustment to university among first-
year undergraduates. Journal of College Student Development, 48(3), 259-
274.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gerungan, WA. (2004). Psikologi sosial. Bandung: Refika Aditama.
Gohm, C. L., Clore, G. L. (2002). Four latens traits of emotional experience and
their involvement in well-being, coping, and attributional style. Cognition
and Emotion. 16 (4), 495-518.
Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ.
New York: Bantam Books.
Goleman, D (1997). Emotional Intelligence (Cet ke-3). Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Goleman, D (1999). Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. D. (2001). Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan
Keluarga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hertel, J. B. (2002). College student generational status: Similarities, differences,
and factor in college adjustment. The Psychological Report, 52, 3-18.
Hickman, G. P., Bartholomae, S., & McKenry, P. C. (2000). Influence of
parenting styles on adjustment and achievement of traditional college
freshmen. Journal of College Student Development, 41(1), 41-54.
Hilgard, E.R., Atkinson, R. C (1967). Introduction to Psychology. New York:
Brace and World Inc.
Judge, T. A., Erez, A., Bono, J. E., & Locke, E. A. (2005). Core self-evaluation
and job and life satisfaction: The role of self-concordance and goal
attainment. Journal of Applied Psychology, 90(2), 257-268.
Marmarosh, C. L., & Markin, R. D. (2007). Group and personal attachment: Two
is better than one when predicting college adjustment. Group Dynamics:
Theory, Research, and Practice, 11(3), 153-164.
Mattanah, J. F., Hancok, G. R., & Brand, B. L. (2004). Parental attachment,
separation-individuation, and college student adjustment: A structural
equation analysis of mediational effect. Journal of Counseling Psychology,
51(2), 213-225.
Mayer, J. D., Salovey. P., Caruso. D. R. (2004). Psychological Inquiry. 15 (3),
197-215.
Mistler. B. J., Reetz. D. R., Krylowicz. B., Barr. V. (2013). College student’s
mental health is a growing concern, surveys finds. Monitor on Psychology,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
44(6), diakses dari http://www.apa.org/monitor/2013/06/college-
students.aspx pada 23 Juni 2017.
Noor, J. (2011). Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah.
Jakarta. Prenada Media.
Orrego, V. O., & Rodriguez, J. (2001). Family communication patterns and
college adjustment: The effect of communication and conflictual
independence on college students. The Journal of Family Communication,
1(3), 175-189.
Parker, J. D. A., Hogan, M. J., Eastabrook, J. M., Oke, A., & Wood, L. M. (2006).
Emotional intelligence an student retention: Predicting the successful
transition from high school to university. Personality and Individual
Differences, 41, 1329-1336.
Parker, J. D. A., Summerfeldt, L. J., Hogan, M. J., & Majeski, S. A. (2004).
Emotional intelligence and academic success: Examining the transition
from high school to university. Personality and Individual Differences, 36,
163-172.
Patton, P.(1998). EQ (Kecerdasan Emosional) di Tempat Kerja. Alih bahasa:Zaini
Dahlan. Jakarta:Pustaka Delapratasa
Ramos-Sánchez, L., & Nichols, L. (2007). Self-efficacy of first-generation and
non-first-generation college students: The relationship with academic
performance and college adjustment. Journal of College Counseling, 10,
6-18.
Republik Indonesia. (2012). Undang-Undang tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta:
Sekretariat Negara.
Rice, K. G., Vergara, D. T., & Aldea, M. A. (2006). Cognitive-affective mediators
of perfectionism and college student adjustment. Personality and
Individual Differences, 40, 463-473.
Salmain, D., Azar, N. N., & Salmani, A. (2014). A study of first-year student
adjustment to college in relation to academic self-efficacy, academic
motivation, and satisfaction with college environment. International
Journal of Scientific Management and Development, 2(5), 87-93.
Salovey, P., & Mayer, J.D. (1990). Emotional intelligence, Imagination,
Cognition, and Personality, 9 (3), 185-211.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: Dari Blog menjadi Buku.
Yogyakarta: USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Santrock, J.W. (2005). Human Adjustment. Ohio: McGraw-Hill Humanities
Social.
Santrock, J.W. (2011). Educational Psychology (5th
edition). New York: McGraw-
Hill.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Savitri Ramaiah. (2003). Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya.
Jakarta: Pustaka Populer Obor
Schneiders, M. E., & Ward, D. J. (2003). The role of ethnic identification and
perceived social support in Latinos’ adjustment to college. Hispanic
Journal of Behavioral Science, 25, 539-554.
Schnuck, J., & Handal, P. J. (2011). Adjustment of college freshmen as predicted
by both perceived parenting style and five factor model of
personality.Psychology, 2, 275-282.
Schutte., Marlouff., Hall., Cooper., Golden., Dorheim. (1998). Development and
validation of a measure of emotional intelligence. Personality and
Individual Differences. 25 (1998), 167-177.
Sharma, B. (2012). Adjusment and Emotional Maturity Among First Year Collage
Students. Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, 10 (2). 32-
37.
Shulman, T. E., Hemenover, S. H. (2006). Is dispositional emotional intelligence
synonymous with personality. Self and Identity, 5, 147-171.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Universitas Sanata Dharma. (2011). Peraturan Akademik Universitas Sanata
Dharma. Diakses dari
https://www.usd.ac.id/fakultas/teologi/daftar.php?id=akademik pada 5
September 2016.
Universitas Sanata Dharma. (2016). Statistik Data Mahasiswa. Diakses dari
https://www.usd.ac.id/profile.php?id=1&id_sub=10pada 20 September
2016.
Van Rooy. D. L., Viswesvaran. C. (2002). Emotional intelligence: a meta-analytic
investigation of predictive valid and nomological net. Journal of
Vacational Behavior, 65(2004), 71-95.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Zubir, D. M. (2012). Hubungan antara Psychological Well-Being dan College
Adjustment pada Mahasiswa Tahun Pertama Universitas Indonesia.
Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN 1
Daftar Pertanyaan FGD Variabel Kecerdasan Emosi
Aspek Indikator Pertanyaan
Kesadaran
Diri
Mampu mengenali
perasaan saat perasaan
itu terjadi
1. Seberapa peka kalian terhadap
perubahan emosional yang kalian
rasakan ? coba ceritakan
pengalaman mu.
Menyadari kaitan antara
perasaan dengan pikiran,
perkataan, dan perbuatan
1. Coba ceritakan pengalaman yang
membangkitkan emosi kalian,
lalu coba lihat kaitannya dengan
apa yang kalian katakan, kalian
pikirkan, kan kalian lakukan saat
itu.
Pengaturan
Diri
Mampu mengelola
dengan baik emosi dan
perasaan
1. Menurut kalian, dari skor 1-10,
berapa nilai kalian dalam
mengelola emosi ? misal waktu
sedih, galau, kecewa, marah,
bahkan ketika kalian sangat
senang.
Mampu mengatasi
tekanan emosi yang
muncul
1. Apakah kalian termasuk orang
yang mudah tertekan ? coba
ceritakan pengalaman kalian
dalam mengatasi tekanan yang
kalian rasakan.
Motivasi Diri Mampu memunculkan
dorongan untuk
mencapai tujuan yang
diinginkan
1. Kalian tipe orang yang berjalan
dengan target atau yang yaa sabil
jalan aja ?
2. Jika ada kesulitan, apa yang
kalian lakukan ?
Mampu mengatasi
kecemasan sikap
frustrasi, dan kegagalan
1. Gagal, apa yang kalian rasakan
ketika menndengar kata gagal ?
2. Apa yang membuat kamu merasa
demikian ?
3. Lantas apa kalian akan mengubah
standar kalian ?
4. Jika tidak, apa yang kalian
lakukan ?
Empati Mampu melihat suatu
peristiwa dengan
perspektif orang lain
1. Dari skor 1-10, berapa nilai
kalian dalam hal memahami
orang lain ?
2. Kalian senang nggak ketika ada
teman yang curhat sama kalian ?
3. Ada kesulitan dalam memahami
cerita teman ? alasannya apa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Menunjukkan kepekaan
dan pemahaman terhadap
perspektif orang lain
1. Kalian ada ketertarikan untuk
menjadi volunteer gitu nggak ?
atau tertarik dengan kegiatan
sosial yang sifatnya membantu
orang lain dengan suka rela ?
2. Jika iya, motivasi kalian apa ?
Keterampilan
Sosial
Mampu berinteraksi
dengan baik ; bersikap
bijaksana ketika
menjalin hubungan
interpersonal
1. Bagaimana cara kalian menjalin
relasi dengan teman yang berasal
dari daerah yang berbeda dengan
kalian ? misal teman kalian yang
berbeda bahasa daerahnya,
berbeda budayanya, berbeda
agamanya.
Mampu berkomunikasi
dengan baik
1. Kalian pernah dapat pengalaman
jadi ketua satu kegiatan atau jadi
coordinator nggak ?
2. Jika iya, coba ceritakan gimana
pengalaman kalian dalam
berdiskusi dengan anggota, cara
mu menyelesaikan masalah yang
ada, cara mu meyakinkan orang
akan ide-ide mu.
3. Jika tidak. Misal nih, kalian
sedang naik kendaraan umum,
terus di samping kalian ada
orang yang nggak kamu kenal,
kamu berani nggak buat
membuka percakapan dengan
orang itu ?
4. Jika tidak, alasannya apa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN 2
Daftar Pertanyaan FGD Variabel Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Dimensi Indikator Pertanyaan
Penyesuaian
diri akademik
Mampu
mengaplikasikan
motivasi akademik
1. Menurut kalian, apakah kalian bisa
menyesuaikan diri di perguruan tinggi?
2. Apakah kalian pernah mendengar kata
motivasi belajar?
3. Jika diberi rentang 1-10, coba kalian nilai
motivasi belajar yang kalian miliki dan
apa alasannya?
Mampu mengatasi
tuntuan akademik
1. Berdasarkan pengalaman kalian, apa saja
tuntutan akademik yang ada di perguruan
tinggi?
2. Seberapa mampu kalian mengelola dan
mengatasi tuntutan akademik di
perguruan tinggi?
Memiliki prestasi
akademik yang
baik
1. Sejauh ini, seberapa baik prestasi
akademik yang kalian miliki?
Penyesuaian
diri sosial
Terlibat dalam
kegiatan yang ada
diperguruan tinggi
1. Menurut sepengetahuan kalian, kegiatan
apa saja yang ada di perguruan tinggi?
2. Seberapa telibat kalian dengan kegiatan
tersebut?
Mampu menjalin
hubungan dengan
orang lain di
lingkungan
perguruan tinggi
1. Menurut kalian, apakah perlu untuk
memiliki relasi yang luas?
2. Dengan siapa saja kalian
berhubungan/berinteraksi di perguruan
tinggi?
3. Bagaimana relasi kalian dengan orang-
orang yang telah kalian sebutkan tadi?
4. Bagaimana cara kalian menjaga relasi?
Mampu mengatasi
perubahan
lingkungan
1. Apa saja perubahan lingkungan sosial
yang terjadi dari SMA ke perguruan
tinggi?
2. Seberapa mampu kalian mengatasi
perubahan lingkungan tersebut?
Penyesuaian
diri personal-
emosi
Mampu
mengontrol emosi
dengan baik
1. Perasaan apa saja yang kalian rasakan
dari rentang waktu pertama masuk kuliah
sampai saat ini?
2. Emosi apa saa yang muncul ketika
menghadapi tuntutan, baik tuntutan
akademik dan sosial?
3. Apakah kalian merasa sudah bisa
mengontrol emosi atau tuntutan tersebut?
Memiliki persepsi
yang positif
1. Menurut kalian, apa saja tuntutan yang
ada di perguruan tinggi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
terhadap tuntutan
di perguruan tinggi
2. Apakah kalian menilai tuntutan tersebut
sebagai hal yang positif atau negatif?
Memiliki kondisi
fisik yang baik
1. Apakah tuntuan di perguruan tinggi
memengaruhi kondisi fisik kalian?
Kelekatan
pada institusi
Kepuasan terhadap
fakultas atau
program studi
1. Jika diberi rentang 1-10, seberapa puas
kalian denan prodi atau fakultas? Apa
alasannya?
Kepuasan terhadap
universitas
1. Jika diberi rentang 1-10, seberapa puas
kalian pada universitas? Apa alasannya?
Kepuasan terhadap
status mahasiswa
1. Seberapa puas kalian dengan status kalan
sebagai mahasiswa?
2. Apakah kalian masih berpikir untuk
pindah atau berhenti kuliah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 3
Form Penilian dan Inform Consent Validitas Isi Kecerdasan Emosi
PENILAIAN VALIDITAS ISI
KECERDASAN EMOSI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Yogyakarta, 20 Februari 2017
Yang terhormat
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Yang berparisipasi dalam penelitian ini
Dengan hormat,
Saya Agustinus Bambang Satria U. (129114091), mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Saat ini saya sedang melakukan penyusunan skala psikologi untuk mengukur atribut kecerdasan emosi. Berkaitan dengan hal
tersebut, saya ingin meminta bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item “kecerdasan
emosi”. Validitas isi item yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana isi item relevan dengan atribut psikologis yang
diukur (kecerdasan emosi).
Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kesediaan Bapak//Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item ini.
Hormat Saya,
Agustinus Bambang Satria U
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Penilaian Validitas Isi Item
Alat ukur atau skala ini bertujuan mengukur kecerdasan emosi yang memiliki 5 aspek. Definisi konseptual atribut psikologis besserta
komponen atau dimensi-dimensinya adalah sebagai berikut:
Atribut Psikologis Komponen / Dimensi
Kecerdasan emosi Kesadaran diri:
Kesadaran diri merupakan kemampuan individu untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi
Indikator:
1. Mampu mengenali perasaan saat perasaan itu terjadi
2. Menyadari kaitan antara perasaan dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan
Pengaturan diri:
Pengaturan diri merupakan kemampuan individu untuk mengatasi dan mengungkapkan emosi sehingga
memberikan dampak positif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Indikator:
1. Mampu mengelola dengan baik emosi dan perasaan
2. Mampu mengatasi tekanan emosi yang muncul
Motivasi diri:
Motivasi diri merupakan suatu bentuk keyakinan pada kemampuan yang dimiliki individu, sehingga
mampu memunculkan dorongan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Indikator:
1. Mampu memunculkan dorongan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
2. Mampu mengatasi kecemasan sikap frustrasi, dan kegagalan
Empati:
Empati merupakan kemampuan untuk melihat suatu peristiwa dengan perspektif orang lain, sehingga
mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Indikator:
1. Mampu melihat suatu peristiwa dengan perspektif orang lain
2. Menunjukkan kepekaan dan pemahaman terhadap perspektif orang lain
Keterampilan sosial:
Keterampilan sosial merupakan kemampuan untuk mengendalikan emosi ketika berhubungan dengan
orang lain.
Indikator:
1. Mampu berinteraksi dengan baik ; bersikap bijaksana ketika menjalin hubungan interpersonal
2. Mampu berkomunikasi dengan baik
Tugas Anda adalah sebagai berikut:
a. Terhadap setiap item berikut ini, berikanlah peilaian anda terkait taraf relevansinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. Taraf relevansi adalah taraf sejauh mana item yang bersangkutan mencerminkan atribut psikologis atau komponen atribut
psikologis yang hendak diukur. Relevansi tercermin dari kesesuaian isi item dengan definisi konseptual tentang atribut
psikologis atau komponen atribut psikologis yang diukur
c. Untuk memberikan penilaian terhadap taraf relevansi item, gunakanlah skala penilaian berikut
1. = tidak relevan 3 = relevan
2. = kurang relevan 4 = sangat relevan
d. Nyatakanlah pebilaian Anda dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai di kolom taraf relevansi
masing masing item
e. Tuliskan saran untuk perbaikan pada item yang dinilai memiliki taraf relevansi 1 dan 2
Komponen Indikator No. Item Taraf Relevansi
1 2 3 4
Kesadaran diri:
Kesadaran diri merupakan
kemampuan individu untuk
mengenali perasaan sewaktu
perasaan itu terjadi
1. Mampu mengenali perasaan
saat perasaan itu terjadi
1 Saya tahu persis hal-hal apa yang membuat
saya merasa senang (fav)
2 Saya sulit memahami hal-hal apa yang
membuat saya merasa kecewa atau sedih
(unfav)
3 Saya memahami hal-hal yang membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
munculnya perasaan positif yang saya
rasakan (fav)
4 Saya tidak memahami penyebab dari emosi
yang saya rasakan (unfav)
5 Saya sadar ketika rasa kecewa saya berubah
menjadi amarah (fav)
6 Saya sulit membedakan perasaan suka dan
kagum saya pada individu (unfav)
2. Menyadari kaitan antara
perasaan dengan pikiran,
perkataan, dan perbuatan
7 Saya menyadari bahwa apa yang saya
katakan sudah sesuai dengan apa yang saya
rasakan (fav)
8 Apa yang saya rasakan tidak sesuai dengan
perkataan saya (unfav)
9 Saya menyadari bahwa apa yang saya
lakukan dipengaruhi oleh apa yang saya
rasakan (fav)
10 Saya merasa malas tanpa mengetahui apa
penyebabnya (unfav)
11 Saya menyadari bahwa apa yang saya
pikiran berkaitan dengan apa yang saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
rasakan (fav)
12 Saya malas melakukan apapun tanpa tau
penyebabnya (unfav)
Pengaturan diri:
Pengaturan diri merupakan
kemampuan individu untuk
mengatasi dan mengungkapkan
emosi sehingga memberikan
dampak positif, baik bagi diri
sendiri maupun orang lain.
1. Mampu mengelola dengan baik
emosi dan perasaan
13 Saya mampu untuk mengungkapkan emosi
(positif & negatif) sesuai pada tempatnya
(fav)
14 Ketika sedang merasakan suatu emosi
(positif & negatif) saya
mengungkapkannya secara langsung tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya
(unfav)
15 Saya mampu menyiasati rasa jenuh yang
saya rasakan (fav)
16 Saya tersiksa dengan rasa jenuh yang saya
rasakan (unfav)
17 Saya mampu untuk tetap fokus pada apa
yang saya lakukan di setiap situasi (fav)
18 saya mudah terganggu oleh hal lain di luar
dari apa yang sedang saya kerjakan (unfav)
2. Mampu mengatasi tekanan 19 Saya mampu berpikir dengan jernih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
emosi yang muncul meskipun sedang dalam situasi tertekan
(fav)
20 Saya sulit megambil keputusan yang tepat
ketika merasa sangat emosional (positif &
negatif) (unfav)
21 Saya mampu mengontrol diri ketika
dihadapkan pada situasi yang berat (fav)
22 Banyaknya masalah yang saya hadapi
membuat saya sulit untuk menyelesaikan
tugas (unfav)
23 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
walau dalam situasi yang menekan (fav)
24 Saya merasa tidak sanggup menyelesaikan
pekerjaan dibawah tekanan (unfav)
Motivasi diri:
Motivasi diri merupakan suatu
bentuk keyakinan pada
kemampuan yang dimiliki
individu, sehingga mampu
memunculkan dorongan untuk
1. Mampu memunculkan
dorongan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
25 Saya akan berusaha untuk mencapai tujuan
yang saya harapkan (fav)
26 Saya akan menurunkan standar target
ketika menemui kesulitan (unfav)
27 Ketika memiliki pekerjaan, saya memiliki
inisiatif untuk menyelesaikan sesegera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mencapai tujuan yang
diinginkan
mungkin (fav)
28 Saya merasa jenuh dengan tugas yang
diberikan dosen (unfav)
29 Saya segera bangkit dan tidak terfokus
pada kegagalan yang saya alami (fav)
30 Saya merasa frustrasi dengan kegagalan
yang saya alami (unfav)
2. Mampu mengatasi kecemasan
sikap frustrasi, dan kegagalan
31 Ketika upaya yang saya lakukan gagal,
saya tidak merasa lelah untuk mencoba
kembali (fav)
32 Saya merasa lelah untuk mencoba ketika
saya gagal (unfav)
33 Saya mampu meredakan kecemasan yang
saya rasakan (fav)
34 Saya tidak mampu mengatasi kecemasan
yang saya rasakan (unfav)
35 Saya mampu untuk cepat bangkit ketika
merasa sedih (fav)
36 Saya kerap terjebak pada perasaan sedih
yang berlarut-larut (unfav)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Empati:
Empati merupakan kemampuan
untuk melihat suatu peristiwa
dengan perspektif orang lain,
sehingga mampu merasakan
apa yang dirasakan oleh orang
lain.
1. Mampu melihat suatu peristiwa
dengan perspektif orang lain
37 Saya mampu memahami apa yang
dikatakan orang lain walau saya tidak
mengalaminya (fav)
38 Saya sulit memahami apa yang dikatakan
orang lain karena saya tidak mengalaminya
(unfav)
39 Saya dapat memahami pola pikir orang lain
(fav)
40 Saya sulit memahami pola pikir orang lain
(unfav)
41 Saya memahami apabila dalam lingkungan
sosial terdapat beberapa perbedaan (fav)
42 Ketika melihat sesuatu, saya menilai hal
tersebut dengan pandangan pribadi (unfav)
2. Menunjukkan kepekaan dan
pemahaman terhadap perspektif
orang lain
43 Saya dapat memahami ketika teman saya
membutuhkan bantuan (fav)
44 Saya tidak mau tahu ketika teman saya
membutuhkan bantuan (unfav)
45 Saya merasa sedih ketika teman saya
merasa kesulitan (fav)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
46 Saya sangat sulit memahami perasaan
orang lain (unfav)
47 Saya dengan senang hati mendengarkan
keluh kesah teman saya tentang
permasalahannya (fav)
48 Saya sulit menangkap emosi orang lain
ketika ia sedang bercerita (unfav)
Keterampilan sosial:
Keterampilan sosial merupakan
kemampuan untuk
mengendalikan emosi ketika
berhubungan dengan orang lain.
1. Mampu berinteraksi dengan
baik ; bersikap bijaksana ketika
menjalin hubungan
interpersonal
49 Saya menunjukkan rasa hormat terhadap
teman yang memiliki budaya dan bahasa
berbeda dengan saya (fav)
50 Saya memlih berteman dengan orang yang
memiliki kesamaan dengan saya (suku &
bahasa) (unfav)
51 Saya menerima perbedaan karakter diantara
teman-teman saya (fav)
52 Saya kurang bisa menerima perbedaan
diantara teman-teman saya (unfav)
53 Saya mampu bekerjasama dengan orang
lain (fav)
54 Saya lebih suka bekerja secara individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
(unfav)
2. Mampu berkomunikasi dengan
baik
55 Rekan saya mampu memahami informasi
yang saya sampaikan (fav)
56 Saya kurang mampu menyampaikan
informasi kepada rekan saya (unfav)
57 Saya mampu menengahi permasalahan
diantara teman-teman (fav)
58 Saya menghindar untuk terlibat dalam
suatu kegiatan (unfav)
59 Saya mampu terbuka dengan teman untuk
menyelesaikan masalah kami bersama (fav)
60 Saya mengalami kesulitan dalam berunding
ketika ada masalah (unfav).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 4
Form Penilian dan Inform Consent Validitas Isi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
PENILAIAN VALIDITAS ISI
PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI
(COLLEGE ADJUSTMENT)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Yogyakarta, 20 Februari 2017
Yang terhormat
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Yang berparisipasi dalam penelitian ini
Dengan hormat,
Kami mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang beridentitas di bawah ini:
1. Clara Dewi Permatasari (129114026)
2. Jessica Dhoria Arywibowo (129114089)
3. Agustinus Bambang Satria U. (129114091)
4. Aurelia Judith Pratiwi (129114105)
5. Nona Chierelda Tutkey (129114169)
Memohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item “penyesuaian diri di
perguruan tinggi” dalam rangka tugas akhir kami. Validitas isi item yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana isi
item relevan dengan atribut psikologis yang diukur (penyesuaian diri di perguruan tinggi).
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kesediaan Bapak//Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item ini.
Hormat kami,
Kelompok penyesuaian diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIM/NIP :
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia megisi penilaian validitas isi item dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak
tertentu demi membantu terlaksananya penelitian.
Yogyakarta, … Februari 2017
(……………………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Penilaian Validitas Isi Item Alat ukur atau skala ini bertujuan mengukur penyesuaian diri mahasiswa yang memiliki 4 dimensi. Definisi konseptual atribut
psikologis beserta komponen-komponen atau dimensi-dimensinya adalah sebagai berikut:
Atribut Psikologis Komponen/Dimensi
Penyesuaian diri di perguruan tinggi
(college adjustment): Respon individu dalam mengatasi berbagai tuntutan yang menyertai
perubahan dari lingkungan sekolah menengah atas ke lingkungan
perguruan tinggi yang meliputi beberapa dimensi guna mencapai
keselarasan antara individu dan lingkungan perguruan tinggi.
Penyesuaian diri akademik:
Kemampuan mahasiswa dalam mengatur dan mengatasi
berbagai tuntutan akademik di perguruan tinggi.
Indikator:
Mampu mengaplikasikan motivasi akademik
Memiliki prestasi akademik yang baik
Mampu mengatasi tuntutan akademik
Penyesuaian diri sosial:
Kemampuan mahasiswa dalam mengatur dan mengatasi
berbagai tuntutan sosial/interpersonal diperguruan tinggi.
Indikator:
Terlibat dalam kegiatan yang ada di perguruan tinggi.
Mempu menjalin hubungan dengan orang lain di
lingkungan perguruan tinggi
Mampu mengatsi perubahan lingkungan sosial
Penyesuaian diri personal-emosial:
Berkaitan dengan respon fisik dan psikologis mahasiswa
terhadap tuntutan diperguruan tinggi.
Indikator:
Mampu mengontrol emosi dengan baik
Memiliki persepsi yang positif terhadap tuntutan
diperguruan tinggi
Memiliki kondisi fisik yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kelekatan pada institusi:
Berkaitan dengan perasaan mahasiswa mengenai
keberadaannya di institusi (perguruan tinggi), terutama
pada kualitas hubungan atau ikatan yang terbentuk antara
mahasiswa dan institusi.
Indikator:
Kepuasan terhadap fakultas atau program studi
Kepuasan terhadap Universitas
Kepuasan terhadap status mahasiswa
Tugas Anda adalah sebagai berikut:
a. Terhadap setiap item berikut ini, berikanlah penilaian anda terkait taraf relevansinya.
b. Taraf relevansi yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana item yang bersangkutan mencerminkan atribut
psikologis atau komponen atribut psikologis yang hendak diukur. Relevansi ini tercermin dari kesesuaian isi item dengan definisi
konseptual tentang atribut psikologis atau komponen atribut psikologis yang diukur.
c. Untuk memberikan penilaian terhadap taraf relevansi item, gunakanlah skala penilaian berikut:
1 = Tidak relevan
2 = Kurang relevan
3 = Relevan
4 = Sangat relevan
d. Nyatakanlah penilaian anda dengan cara memberikan tanda centang (√)
e. Berikanlah saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan apabila menurut Anda item-item yang tersedia tidak/kurang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Penilaian Item
Penyesuaian diri di perguruan tinggi (college adjustment): Respon individu dalam mengatasi berbagai tuntutan yang menyertai perubahan dari lingkungan sekolah menengah atas ke lingkungan
perguruan tinggi yang meliputi beberapa dimensi guna mencapai keselarasan antara individu dan lingkungan perguruan tinggi.
Komponen Indikator No Item
Taraf
Relevansi Saran Perbaikan Item
1 2 3 4
Penyesuaian diri
akademik: Kemampuan mahasiswa
dalam mengatur dan
mengatasi berbagai
tuntutan akademik di
perguruan tinggi.
Mampu
mengaplikasikan
motivasi
akademik
1 Saya mempelajari materi perkuliahan
secara rutin. (F)
2 Saya belajar hingga dapat memahami
materi yang saya pelajari. (F)
3 Saya berusaha untuk selalu hadir dalam
perkuliahan agar tidak ada materi yang
terlewatkan. (F)
4 Saya mengerjakan tugas ketika mendekati
batas pengumpulan. (U)
5 Saya belajar hanya ketika mendekati ujian.
(U)
6 Saya belajar ketika suasana hati saya
sedang baik. (U)
Memiliki
prestasi
akademik yang
baik
7 Saya mampu menyelesaikan tugas dengan
baik. (F)
8 Saya memperoleh nilai yang baik dalam
ujian/kuis. (F)
9 Saya mampu menyampaikan materi
presentasi dengan baik. (F)
10 Saya belum memfokuskan diri pada
bidang akademik. (U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
11 Target yang saya tetapkan dalam hal
akademik selama ini belum tercapai. (U)
12 Saya kurang mampu memahami mata
kuliah yang saya pelajari. (U)
Mampu
mengatasi
tuntutan
akademik
13 Saya mencari materi tambahan selain yang
diberikan oleh dosen. (F)
14 Saya mampu membuat prioritas antara
tugas dan kegiatan lain. (F)
15 Saya berusaha mencari bantuan apabila
mengalami kesulitan dalam memahami
materi kuliah. (F)
16 Saya merasa kewalahan dalam
mengerjakan tugas. (U)
17 Saya kesulitan mengikuti jam perkuliahan
yang tidak terstruktur. (U)
18 Saya belum mengetahui cara belajar yang
efektif di lingkungan perguruan tinggi. (U)
Penyesuaian diri sosial: Kemampuan individu
untuk mengelola dan
mengatasi tuntutan sosial-
interpersonal terkait
dengan pengalaman di
perguruan tinggi
Terlibat dalam
kegiatan yang
ada di perguruan
tinggi
19 Saya mengikuti kegiatan di
universitas/fakultas/prodi (misal:
kepanitiaan, organisasi, seminar, dll). (F)
20 Saya mencoba mendaftarkan diri pada
kegiatan di universitas/fakultas/prodi
(misal: kepanitiaan, organisasi, seminar,
dll). (F)
21 Saya aktif mencari tahu mengenai kegiatan
di universitas/fakultas/prodi (misal:
kepanitiaan, organisasi, seminar, dll). (F)
22 Saya hanya mengikuti kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
menarik bagi saya karena kegiatan yang
lain membuat saya tidak nyaman. (U)
23 Saya kurang terlibat secara aktif pada
kegiatan yang saya ikuti. (U)
24 Saya tidak tergabung dalam kegiatan
apapun di perguruan tinggi. (U)
Mampu menjalin
hubungan
dengan orang
lain
25 Saya mampu menerima teman saya
dengan berbagai karakter dan latar
belakangnya. (F)
26 Saya memiliki hubungan yang baik
dengan orang lain di lingkungan perguruan
tinggi. (F)
27 Saya mampu menjaga sikap dan ucapan
saya pada orang lain dilingkungan
perguruan tinggi. (F)
28 Saya lebih memilih untuk mempererat
hubungan dengan orang tertentu saja di
lingkungan perguruan tinggi. (U)
29 Saya cenderung menghindari orang yang
tidak saya kenal di lingkungan perguruan
tinggi. (U)
30 Saya menunggu orang lain untuk memulai
pembicaraan terlebih dahulu. (U)
Mampu
mengatasi
perubahan sosial
31 Saya bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan
lama saya bila kebiasaan itu tidak sesuai
dengan lingkungan perguruan tinggi. (F)
32 Saya dapat menyesuaikan keinginan
pribadi dengan tuntutan lingkungan sosial
di perguruan tinggi. (F)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
33 Saya menjadi lebih mandiri daripada saat
saya masih di sekolah menengah. (F)
34 Saya membutuhkan waktu yang lama
untuk berbaur dengan orang baru di
lingkungan perguruan tinggi. (U)
35 Saya lebih memilih menyendiri jika
merasa tidak cocok dengan lingkungan
baru di perguruan tinggi. (U)
36 Saya merasa lebih nyaman dengan teman-
teman lama saya daripada teman-teman di
lingkungan perguruan tinggi. (U)
Penyesuaian personal-
emosional: Berkaitan dengan respon
fisik dan psikologis
individu terhadap tuntutan
di perguruan tinggi
Mampu
mengontrol
emosi dengan
baik
37 Saya tetap dapat mengerjakan tugas
dengan tenang walaupun tugas
menumpuk. (F)
38 Saya dapat mengungkapkan perasaan saya
terhadap orang lain dengan cara yang
tepat. (F)
39 Saya berbesar hati saat mendapat nilai
yang jelek. (F)
40 Saya merasa kesal yang berlarut-larut
apabila teman kelompok saya tidak dapat
bekerja sama. (U)
41 Saya menjadi mudah marah ketika
memiliki banyak beban perkuliahan. (U)
42 Saya merasa cemas ketika berkumpul
dengan orang yang baru saya kenal di
lingkungan perguruan tinggi. (U)
Memiliki
persepsi positif
43 Tuntutan yang ada di perguruan tinggi
membuat saya menjadi pribadi yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
terhadap
tuntutan di
perguruan tinggi
baik. (F)
44 Saya menganggap bahwa memperoleh
nilai yang baik merupakan sesuatu yang
menantang. (F)
45 Keterlibatan dalam kegiatan di perguruan
tinggi memberikan kesempatan bagi saya
untuk mempelajari hal baru. (F)
46 Tugas yang diberikan oleh dosen menjadi
beban bagi saya. (U)
47 Menjalin hubungan dengan orang baru di
lingkungan perguruan tinggi menjadi
beban bagi saya. (U)
48 Kewajiban untuk mengumpulkan point
mengganggu perkuliahan saya. (U)
Memiliki kondisi
fisik yang baik
49 Saya memiliki waktu tidur yang cukup. (F)
50 Saya tidak mudah terserang penyakit
selama menjalani aktivitas di perguruan
tinggi. (F)
51 Saya memiliki berat badan yang stabil
meskipun memiliki masalah di perguruan
tinggi. (F)
52 Tubuh saya terasa lelah akibat rutinitas
perkuliahan yang saya jalani. (U)
53 Masalah yang saya hadapi di perguruan
tinggi memengaruhi nafsu makan saya.
(U)
54 Saya sering merasa sakit kepala karena
memikirkan masalah yang ada di
perguruan tinggi. (U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kelekatan pada institusi: Perasaan individu
mengenai keberadaanya di
institusi (perguruan tinggi),
terutama pada kualitas
hubungan atau ikatan yang
terbentuk antara individu
dengan institusi
Kepuasan
terhadap
Fakultas/Prodi
55 Saya merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh sekretariat prodi/fakultas.
(F)
56 Lingkungan fakultas/ prodi yang nyaman
membuat saya semangat kuliah. (F)
57 Saya merasa puas dengan kegiatan
fakultas/prodi saya (misal: inisiasi,
organisasi, UKF, kepanitiaan, dll). (F)
58 Metode pembelajaran yang diterapkan
kurang menyenangkan bagi saya. (U)
59 Saya merasa kurang puas dengan fasilitas
yang disediakan oleh fakultas/prodi. (U)
60 Saya merasa tidak senang dengan
perkuliahan pada prodi yang saya jalani.
(U)
Kepuasan
terhadap
Universitas
61 Saya bangga dengan prestasi yang telah
diraih universitas. (F)
62 Saya merasa puas dengan fasilitas yang
ada di universitas ini (misal: ruang kelas,
LCD, perpustakaan, dll). (F)
63 Saya merasa puas dengan kegiatan
universitas (misal: inisiasi, organisasi,
UKM, kepanitiaan, dll). (F)
64 Saya tidak puas dengan letak antar kampus
Universitas Sanata Dharma yang
berjauhan. (U)
65 Saya merasa kurang puas dengan biro
pelayanan universitas (misal: BAA, AUK,
sekretariat WR, dll). (U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
66 Saya merasa kurang puas dengan
kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh
universitas. (U)
Kepuasan
terhadap status
mahasiswa
67 Saya tidak berpikir untuk pindah ke
prodi/fakultas/universitas lain. (F)
68 Saya tidak menyesal masuk ke perguruan
tinggi. (F)
69 Saya puas dengan ilmu yang saya dapat
dari perkuliahan yang saya jalani. (F)
70 Kuliah tidak sesuai dengan harapan saya
sebelumnya. (U)
71 Saya berpikir untuk berhenti kuliah. (U)
72 Saya berpikir untuk mengambil cuti
kuliah. (U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN 5
Perhitungan IVI-I dan IVI-S Variabel Kecerdasan Emosi
Komponen Item No Taraf relevansi
Tindakan P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 IVI-I
Kesadaran Diri 1 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
2 1 1 1 1 1 1 Dipakai
3 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
4 1 1 1 1 1 1 Dipakai
5 1 1 1 1 1 1 Dipakai
6 1 1 1 1 1 1 Dipakai
7 1 1 1 1 1 1 Dipakai
8 1 1 1 1 1 1 Dipakai
9 1 1 1 1 1 1 Dipakai
10 1 1 1 1 1 1 Dipakai
11 1 1 1 1 1 1 Dipakai
12 1 1 1 1 1 1 Dipakai
Pengaturan Diri 13 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
14 1 1 1 1 1 1 Dipakai
15 1 1 1 1 1 1 Dipakai
16 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
17 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
18 1 1 1 1 1 1 Dipakai
19 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
20 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
21 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
22 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
23 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
24 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
Motivasi Diri 25 1 1 1 1 1 1 Dipakai
26 1 1 1 1 1 1 Dipakai
27 1 1 1 1 1 1 Dipakai
28 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
29 1 1 1 1 1 1 Dipakai
30 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
31 1 1 1 1 1 1 Dipakai
32 1 1 1 1 1 1 Dipakai
33 1 1 1 1 1 1 Dipakai
34 1 1 1 1 1 1 Dipakai
35 1 1 1 1 1 1 Dipakai
36 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
Empati 37 1 1 1 1 1 1 Dipakai
38 1 1 1 1 1 1 Dipakai
39 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
40 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
41 1 1 1 1 1 1 Dipakai
42 1 0 1 1 1 0,8 Dipakai
43 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
44 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
45 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
46 1 1 1 1 1 1 Dipakai
47 1 1 1 1 1 1 Dipakai
48 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
Keterampilan
Sosial
49 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
50 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai
51 1 1 1 1 1 1 Dipakai
52 1 1 1 1 1 1 Dipakai
53 1 1 1 1 1 1 Dipakai
54 1 1 1 1 1 1 Dipakai
55 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
56 1 1 1 1 1 1 Dipakai
57 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
58 0 1 1 1 1 0,8 Dipakai
59 1 1 1 1 1 1 Dipakai
60 1 1 1 1 1 1 Dipakai
IVI-S 0,917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN 6
Perhitungan IVI-I dan IVI-S Variabel Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Dimensi Indikator Item
No.
Taraf Relevansi
Tindakan P1 P2 P3 P4 P5 P6 IVI-
I
Penyesuaian
diri
akademik
Mampu
mengaplikasikan
motivasi
akademik
1 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
2 1 0 1 1 1 1 0.83 Dipakai
3 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
4 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
5 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
6 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
Memiliki
prestasi
akademik yang
baik
7 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
8 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
9 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
10 1 1 0 1 0 1 0.67
Dipakai
dengan
perbaikan
11 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
12 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
Mampu
mengatasi
tuntutan
akademik
13 1 1 1 1 0 1 0.83 Dipakai
14 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
15 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
16 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
17 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
18 1 1 1 1 1 0 0.83 Dipakai
Penyesuaian
diri sosial
Terlibat dalam
kegiatan yang
ada di perguruan
tinggi
19 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
20 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
21 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
22 1 1 1 1 0 1 0.83 Dipakai
23 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
24 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
Mampu
menjalin
hubungan
dengan orang
lain
25 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
26 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
27 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
28 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
29 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
30 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
Mampu
mengatasi
perubahan sosial
31 1 1 0 1 1 1 0.83 Dipakai
32 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
33 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
34 1 1 1 1 0 1 0.83 Dipakai
35 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
36 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
Penyesuaian
personal-
emosional
Mampu
mengontrol
emosi dengan
baik
37 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
38 1 1 1 1 0 1 0.83 Dipakai
39 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
40 1 0 0 1 1 1 0.67 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dengan
perbaikan
41 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
42 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
Memiliki
persepsi positif
terhadap
tuntutan di
perguruan tinggi
43 1 1 0 1 1 1 0.83 Dipakai
44 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
45 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
46 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
47 1 0 1 1 1 1 0.83 Dipakai
48 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
Memiliki
kondisi fisik
yang baik
49 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
50 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
51 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
52 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
53 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
54 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
Kelekatan
pada
institusi
Kepuasan
terhadap
Fakultas/Prodi
55 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
56 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
57 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
58 1 1 1 1 0 1 0.83 Dipakai
59 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
60 0 1 1 1 0 1 0.67
Dipakai
dengan
perbaikan
Kepuasan
terhadap
Universitas
61 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
62 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
63 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
64 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
65 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
66 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
Kepuasan
terhadap status
mahasiswa
67 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
68 1 1 0 1 1 1 0.83 Dipakai
69 1 1 1 1 0 1 0.83 Dipakai
70 1 1 0 1 1 1 0.83 Dipakai
71 0 1 1 1 1 1 0.83 Dipakai
72 1 1 1 1 1 1 1.00 Dipakai
IVI-S 0.97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 7
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 8
Skala Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi Sebelum
Uji Coba
SKALA PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh
Agustinus Bambang Satria Utama
129114091
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya yang beridentitas di bawah ini:
Nama : Agustinus Bambang Satria Utama
NIM : 129114091
Memohon kesediaan dan bantuan Saudara/i untuk mengisi skala penelitian
yang telah saya buat. Saudara/i diharapkan untuk membaca setiap
pernyataan dengan cermat dan memberikan tanda centang (√) pada salah
satu kolom jawaban yang tersedia. Pada skala ini, tidak ada jawaban
benar atau salah, oleh karena itu saya mengharapkan Saudara/i untuk
mengisi skala dengan jujur, spontan, dan sesuai dengan keadaan
Saudara/i sendiri. Pengisian skala ini bermanfaat untuk membantu
Saudara/i lebih menyadari dan mengenal diri Saudara/i sendiri. Selain itu,
jawaban Saudara/i dalam skala ini juga sangat membantu saya dalam
menyelesaikan tugas akhir ini. Saya menjamin data diri dan jawaban
Saudara/i dilindungi kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Agustinus Bambang Satria Utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala
penelitian ini untuk membantu terlaksananya penelitian dengan suka rela
dan tanpa paksaan dari pihak tertentu. Semua jawaban dan informasi yang
saya berikan dalam penelitian ini merupakan keadaan sesungguhnya yang
saya alami dan bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya.
Saya juga mengizinkan penggunaan jawaban dan informasi dalam skala
penelitian ini sebagai data untuk penelitian tugas akhir.
Yogyakarta, ………………………2017
Menyetujui,
(……………………………………)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
IDENTITAS RESPONDEN
Nama/Inisial :
Jenis Kelamin : L/P*
Usia : tahun
Program Studi :
Fakultas :
Angkatan :
Asal daerah :
Tempat tinggal saat ini : dengan orangtua / kos /
asrama /
lainnya
___________________*
Tinggal di Yogyakarta sejak tahun :
Jurusan sewaktu SMA/SMK :
Diterima di USD melalui jalur : tes / prestasi / UNAS.*
Prodi yang diambil merupakan pilihan ke : 1 / 2 / 3.*
Pemilihan prodi saat ini atas keinginan : diri sendiri / orangtua /
teman / guru /
lainnya ______________*
Indeks Prestasi (IP) semester 1 :
Menurut Anda, prestasi akademik selama ini : sangat baik / baik / cukup /
tidak baik / sangat tidak
baik.*
*lingkari yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PETUNJUK PENGISIAN
1. Skala penelitian ini terdiri dari 2 jenis skala yang berbeda, yaitu skala A
dan skala B.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan berikan tanda centang
(√) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan
Anda sendiri. Terdapat empat (4) pilihan jawaban untuk setiap
pernyataan, yaitu:
STS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Tidak
Sesuai dengan keadaan yang Anda alami.
TS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
S : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
SS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Sesuai
dengan keadaan yang Anda alami.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala
penelitian ini
√
3. Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan memberi tanda sama
dengan (=) pada jawaban sebelumnya, dan setelah itu memberikan tanda
centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala
penelitian ini.
√
√
4. Setelah selesai mengisi semua skala, silahkan memeriksa kembali
jawaban Anda, jangan ada yang terlewati.
**Terima kasih dan selamat mengerjakan**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya tahu persis hal-hal apa yang membuat
saya merasa senang
2 saya mudah terganggu oleh hal lain di luar
dari apa yang sedang saya kerjakan.
3
Saya menyadari bahwa apa yang saya
katakan sudah sesuai dengan apa yang saya
rasakan.
4 Saya merasa frustrasi dengan kegagalan
yang saya alami.
5
Saya menunjukkan rasa hormat terhadap
teman yang memiliki budaya dan bahasa
berbeda dengan saya.
6 Saya merasa tidak sanggup menyelesaikan
pekerjaan dibawah tekanan.
7 Saya dapat memahami ketika teman saya
membutuhkan bantuan.
8 Saya mengalami kesulitan dalam berunding
ketika ada masalah..
9
Saya mampu memahami apa yang
dikatakan orang lain walau saya tidak
mengalaminya.
10 Saya kerap terjebak pada perasaan sedih
yang berlarut-larut.
11 Saya sulit memahami hal-hal apa yang
membuat saya merasa kecewa atau sedih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No Pernyataan STS TS S SS
12 Saya mampu untuk tetap fokus pada apa
yang saya lakukan di setiap situasi.
13 Saya malas melakukan apapun tanpa tau
penyebabnya.
14 Saya segera bangkit dan tidak terfokus pada
kegagalan yang saya alami.
15
Saya memlih berteman dengan orang yang
memiliki kesamaan dengan saya (suku &
bahasa).
16 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
walau dalam situasi yang menekan.
17 Saya sulit menangkap perasaan orang lain
ketika ia sedang bercerita.
18 Saya mampu terbuka dengan teman untuk
menyelesaikan masalah kami bersama.
19 Saya sulit memahami apa yang dikatakan
orang lain karena saya tidak mengalaminya.
20 Saya mampu untuk cepat bangkit ketika
merasa sedih.
21
Saya memahami hal-hal yang membuat
munculnya perasaan positif yang saya
rasakan
22 Saya tersiksa dengan rasa jenuh yang saya
rasakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
No Pernyataan STS TS S SS
23
Saya menyadari bahwa apa yang saya
lakukan dipengaruhi oleh apa yang saya
rasakan
24 Saya merasa jenuh dengan tugas yang
diberikan dosen.
25 Saya menerima perbedaan karakter diantara
teman-teman saya.
26
Banyaknya masalah yang saya hadapi
membuat saya sulit untuk menyelesaikan
tugas.
27 Saya merasa sedih ketika teman saya
merasa kesulitan.
28 Saya menghindar untuk terlibat dalam suatu
kegiatan.
29 Saya dapat memahami pola pikir orang
lain.
30 Saya tidak mampu mengatasi kecemasan
yang saya rasakan.
31 Saya tidak memahami penyebab dari emosi
yang saya rasakan
32 Saya mampu menyiasati rasa jenuh yang
saya rasakan.
33 Saya merasa malas tanpa mengetahui apa
penyebabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No Pernyataan STS TS S SS
34 Ketika memiliki pekerjaan, saya berinisiatif
untuk menyelesaikan sesegera mungkin.
35 Saya kurang bisa menerima perbedaan
diantara teman-teman saya.
36 Saya mampu mengontrol diri ketika
dihadapkan pada situasi yang berat.
37 Saya sangat sulit memahami perasaan
orang lain.
38 Saya mampu menengahi permasalahan
diantara teman-teman.
39 Saya sulit memahami pola pikir orang lain.
40 Saya mampu meredakan kecemasan yang
saya rasakan.
41 Saya sadar ketika rasa kecewa saya berubah
menjadi amarah
42
Ketika sedang merasakan suatu emosi
(positif & negatif) saya mengungkapkannya
secara langsung tanpa mempertimbangkan
konsekuensinya
43
Saya menyadari bahwa apa yang saya
pikiran berkaitan dengan apa yang saya
rasakan.
44 Saya akan menurunkan standar target
ketika menemui kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No Pernyataan STS TS S SS
45 Saya mampu bekerjasama dengan orang
lain.
46 Saya sulit megambil keputusan yang tepat
ketika merasa marah.
47
Saya dengan senang hati mendengarkan
keluh kesah teman saya tentang
permasalahannya.
48 Saya kurang mampu menyampaikan
informasi kepada rekan saya.
49 Saya memahami apabila dalam lingkungan
sosial terdapat beberapa perbedaan.
50 Saya merasa lelah untuk mencoba ketika
saya gagal.
51 Saya sulit membedakan perasaan suka dan
kagum saya pada individu.
52 Saya mampu untuk mengungkapkan emosi
(positif & negatif) sesuai pada tempatnya.
53 Apa yang saya rasakan tidak sesuai dengan
perkataan saya
54 Saya akan berusaha untuk mencapai tujuan
yang saya harapkan.
55 Saya lebih suka bekerja secara individu.
56 Saya mampu berpikir dengan jernih
meskipun sedang dalam situasi tertekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No Pernyataan STS TS S SS
57 Saya tidak mau tahu ketika teman saya
membutuhkan bantuan.
58 Rekan saya mampu memahami informasi
yang saya sampaikan.
59 Ketika melihat sesuatu, saya menilai hal
tersebut dengan pandangan pribadi.
60 Ketika upaya yang saya lakukan gagal, saya
tidak merasa lelah untuk mencoba kembali.
Silahkan melanjutkan ke bagian selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No Pernyataan STS TS S SS
1. Saya mempelajari materi perkuliahan secara
rutin.
2. Saya mampu menyelesaikan tugas dengan
baik.
3. Saya merasa kewalahan dalam mengerjakan
tugas.
4. Saya hanya mengikuti kegiatan yang
menarik bagi saya karena kegiatan yang lain
membuat saya tidak nyaman.
5. Saya mampu menerima teman saya dengan
berbagai karakter dan latar belakangnya.
6. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk
berbaur dengan orang baru di lingkungan
perguruan tinggi.
7. Saya merasa kesal yang berlebihan apabila
teman kelompok saya tidak dapat bekerja
sama.
8. Tuntutan yang ada di perguruan tinggi
membuat saya menjadi pribadi yang lebih
baik.
9. Saya tidak mudah terserang penyakit selama
menjalani aktivitas di perguruan tinggi.
10
.
Metode pembelajaran yang diterapkan
kurang menyenangkan bagi saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
No Pernyataan STS TS S SS
11
.
Saya bangga dengan prestasi yang telah
diraih universitas.
12
.
Kuliah tidak sesuai dengan harapan saya
sebelumnya.
13
.
Saya kesulitan mengikuti jam perkuliahan
yang tidak terstruktur.
14
.
Saya memiliki hubungan yang baik dengan
orang lain di lingkungan perguruan tinggi.
15
.
Saya menganggap bahwa memperoleh nilai
yang baik merupakan sesuatu yang
menantang.
16
.
Saya belajar hingga dapat memahami materi
yang saya pelajari.
17
.
Saya merasa kurang puas dengan fasilitas
yang disediakan oleh prodi/fakultas.
18
.
Saya kurang terlibat secara aktif pada
kegiatan yang saya ikuti.
19
. Saya memiliki waktu tidur yang cukup.
20
.
Saya mencari materi tambahan selain yang
diberikan oleh dosen.
21
.
Saya mengerjakan tugas ketika mendekati
batas pengumpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
No Pernyataan STS TS S SS
22
.
Saya dapat mengubah kebiasaan-kebiasaan
lama saya bila kebiasaan itu tidak sesuai
dengan lingkungan perguruan tinggi.
23
.
Saya lebih memilih untuk mempererat
hubungan dengan orang tertentu saja di
lingkungan perguruan tinggi.
24
.
Tugas yang diberikan oleh dosen menjadi
beban bagi saya.
25
.
Saya merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh sekretariat prodi/fakultas.
26
.
Saya memperoleh nilai yang baik dalam
ujian/kuis.
27
.
Saya menjadi mudah marah ketika memiliki
banyak beban perkuliahan.
28
.
Saya mengikuti kegiatan di prodi/fakultas/
universitas (misal: kepanitiaan, organisasi,
seminar, dll).
29
. Saya belajar hanya ketika mendekati ujian.
30
.
Saya dapat menyesuaikan keinginan pribadi
dengan tuntutan lingkungan sosial di
perguruan tinggi.
31
.
Saya tetap dapat mengerjakan tugas dengan
tenang walaupun tugas menumpuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
No Pernyataan STS TS S SS
32
.
Saya merasa puas dengan fasilitas yang ada
di universitas ini (misal: ruang kelas, LCD,
perpustakaan, dll).
33
.
Saya cenderung menghindari orang yang
tidak saya kenal di lingkungan perguruan
tinggi.
34
.
Menjalin hubungan dengan orang baru di
lingkungan perguruan tinggi menjadi beban
bagi saya.
35
. Saya berpikir untuk berhenti kuliah.
36
.
Saya tidak berpikir untuk pindah ke
prodi/fakultas/universitas lain.
37
.
Saya belum mampu memenuhi standar
akademik yang ditentukan oleh
fakultas/universitas.
38
.
Saya mampu membuat prioritas antara tugas
dan kegiatan lain.
39
.
Saya berusaha untuk selalu hadir dalam
perkuliahan agar tidak ada materi yang
terlewatkan.
40
.
Saya merasa puas dengan kegiatan
fakultas/prodi saya (misal: inisiasi,
organisasi, UKF, kepanitiaan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No Pernyataan STS TS S SS
41
.
Saya merasa cemas ketika berkumpul
dengan orang yang baru saya kenal di
lingkungan perguruan tinggi.
42
.
Saya lebih memilih menyendiri jika merasa
tidak cocok dengan lingkungan baru di
perguruan tinggi.
43
.
Saya memiliki berat badan yang stabil
meskipun memiliki masalah di perguruan
tinggi.
44
.
Saya tidak tergabung dalam kegiatan
apapun di perguruan tinggi.
45
.
Saya tidak puas dengan letak antar kampus
Universitas Sanata Dharma yang berjauhan.
46
.
Saya mampu menjaga sikap dan ucapan
saya pada orang lain di lingkungan
perguruan tinggi.
47
.
Saya menjadi lebih mandiri daripada saat
saya masih di sekolah menengah.
48
.
Saya merasa kurang puas dengan biro
pelayanan universitas (misal: BAA, AUK,
sekretariat WR, dll).
49
.
Kewajiban untuk mengumpulkan point
mengganggu perkuliahan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
No Pernyataan STS TS S SS
50
.
Saya tidak menyesal masuk ke perguruan
tinggi.
51
.
Saya dapat mengungkapkan perasaan saya
terhadap orang lain dengan cara yang tepat.
52
.
Tubuh saya terasa lelah akibat rutinitas
perkuliahan yang saya jalani.
53
.
Lingkungan prodi/fakultas yang nyaman
membuat saya semangat kuliah.
54
.
Saya mencoba mendaftarkan diri pada
kegiatan di prodi/fakultas/universitas (misal:
kepanitiaan, organisasi, seminar, dll).
55
.
Target yang saya tetapkan dalam hal
akademik selama ini belum tercapai.
56
.
Saya merasa kurang puas dengan kebijakan-
kebijakan yang dibuat oleh universitas.
57
.
Saya berbesar hati saat mendapat nilai yang
jelek.
58
.
Masalah yang saya hadapi di perguruan
tinggi memengaruhi nafsu makan saya.
59
.
Saya kurang mampu memahami mata kuliah
yang saya pelajari.
60
.
Saya aktif mencari tahu mengenai kegiatan
di prodi/fakultas/universitas (misal:
kepanitiaan, organisasi, seminar, dll).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No Pernyataan STS TS S SS
61
.
Saya merasa tidak menikmati dengan
perkuliahan pada prodi yang saya jalani.
62
. Saya berpikir untuk mengambil cuti kuliah.
63
.
Keterlibatan dalam kegiatan di perguruan
tinggi memberikan kesempatan bagi saya
untuk mempelajari hal baru.
64
.
Saya merasa puas dengan kegiatan
universitas (misal: inisiasi, organisasi,
UKM, kepanitiaan, dll).
65
.
Saya menunggu orang lain untuk memulai
pembicaraan terlebih dahulu.
66
.
Saya belajar ketika suasana hati saya sedang
baik.
67
.
Saya berusaha mencari bantuan apabila
mengalami kesulitan dalam memahami
materi kuliah.
68
.
Saya puas dengan ilmu yang saya dapat dari
perkuliahan yang saya jalani.
69
.
Saya belum mengetahui cara belajar yang
efektif di lingkungan perguruan tinggi.
70
.
Saya sering merasa sakit kepala karena
memikirkan masalah yang ada di perguruan
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
No Pernyataan STS TS S SS
71
.
Saya mampu menyampaikan materi
presentasi dengan baik.
72
.
Saya merasa lebih nyaman dengan teman-
teman lama saya daripada teman-teman di
lingkungan perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN 9
Uji Reliabilitas dan Analisis Item Kecerdasan Emosi
1. Analisis 1:
Scale: ALL VARIABELS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 70 100.0
Excludeda 0 .0
Total 70 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.919 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
ITEM1 170.04 296.998 .284 .918
ITEM2 171.41 294.391 .390 .917
ITEM3 170.86 286.675 .598 .915
ITEM4 171.29 293.975 .306 .918
ITEM5 169.86 298.472 .246 .918
ITEM6 171.09 285.007 .560 .916
ITEM7 170.23 300.961 .109 .919
ITEM8 170.87 292.433 .385 .917
ITEM9 170.33 298.890 .230 .918
ITEM10 170.89 290.248 .336 .918
ITEM11 170.77 291.715 .442 .917
ITEM12 170.87 287.099 .649 .915
ITEM13 170.83 295.159 .291 .918
ITEM14 170.53 292.485 .518 .916
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
ITEM15 170.11 296.624 .269 .918
ITEM16 170.84 293.468 .347 .918
ITEM17 170.19 290.530 .507 .916
ITEM18 170.60 292.301 .479 .917
ITEM19 170.56 294.859 .363 .917
ITEM20 170.73 287.737 .605 .915
ITEM21 170.36 291.595 .587 .916
ITEM22 171.09 290.717 .386 .917
ITEM23 170.81 286.704 .575 .915
ITEM24 170.97 292.347 .416 .917
ITEM25 170.00 298.058 .256 .918
ITEM26 170.96 285.491 .617 .915
ITEM27 170.61 298.588 .191 .919
ITEM28 170.20 288.829 .493 .916
ITEM29 170.57 289.582 .545 .916
ITEM30 170.79 289.156 .529 .916
ITEM31 170.56 294.047 .372 .917
ITEM32 170.61 293.226 .487 .917
ITEM33 170.94 291.533 .425 .917
ITEM34 170.50 289.935 .519 .916
ITEM35 170.10 295.135 .336 .918
ITEM36 170.43 293.959 .386 .917
ITEM37 170.61 297.226 .219 .919
ITEM38 170.56 299.555 .203 .918
ITEM39 170.63 297.773 .187 .919
ITEM40 170.56 290.714 .611 .916
ITEM41 170.33 292.340 .530 .916
ITEM42 170.83 294.927 .244 .919
ITEM43 170.40 301.867 .059 .919
ITEM44 171.06 288.258 .434 .917
ITEM45 170.73 287.737 .605 .915
ITEM46 171.51 293.558 .351 .918
ITEM47 170.06 299.968 .122 .919
ITEM48 170.76 297.636 .187 .919
ITEM49 170.01 296.913 .319 .918
ITEM50 170.63 288.585 .559 .916
ITEM51 171.24 292.447 .325 .918
ITEM52 170.54 293.266 .430 .917
ITEM53 170.77 291.280 .411 .917
ITEM54 169.93 299.198 .209 .918
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
ITEM55 171.06 296.431 .188 .919
ITEM56 171.07 290.154 .493 .916
ITRM57 170.51 301.355 .069 .919
ITEM58 170.59 299.174 .200 .918
ITEM59 170.19 288.704 .521 .916
ITEM60 170.39 297.429 .260 .918
2. Analisis 2:
3. Case Processing Summary
N %
Cases Valid 70 100.0
Excludeda 0 .0
Total 70 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.924 38
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
ITEM2 102.54 199.440 .421 .923
ITEM3 101.99 193.927 .583 .921
ITEM4 102.41 199.232 .322 .924
ITEM6 102.21 192.055 .566 .921
ITEM8 102.00 198.261 .388 .923
ITEM10 102.01 195.464 .372 .924
ITEM11 101.90 197.019 .479 .922
ITEM12 102.00 194.029 .646 .920
ITEM14 101.66 198.808 .493 .922
ITEM16 101.97 199.680 .323 .924
ITEM17 101.31 196.537 .519 .922
ITEM18 101.73 198.664 .455 .922
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
ITEM19 101.69 200.045 .381 .923
ITEM20 101.86 194.733 .593 .921
ITEM21 101.49 198.224 .552 .922
ITEM22 102.21 195.736 .434 .923
ITEM23 101.94 193.475 .582 .921
ITEM24 102.10 198.758 .391 .923
ITEM26 102.09 191.790 .656 .920
ITEM28 101.33 195.296 .496 .922
ITEM29 101.70 195.952 .547 .921
ITEM30 101.91 195.355 .544 .921
ITEM31 101.69 200.074 .351 .923
ITEM32 101.74 199.498 .457 .923
ITEM33 102.07 196.995 .454 .922
ITEM34 101.63 196.208 .524 .922
ITEM36 101.56 200.018 .363 .923
ITEM40 101.69 196.653 .630 .921
ITEM41 101.46 199.034 .483 .922
ITEM44 102.19 193.719 .478 .922
ITEM45 101.86 194.733 .593 .921
ITEM46 102.64 197.943 .415 .923
ITEM50 101.76 194.969 .569 .921
ITEM51 102.37 198.324 .324 .924
ITEM52 101.67 200.456 .350 .923
ITEM53 101.90 196.149 .468 .922
ITEM56 102.20 196.017 .515 .922
ITEM59 101.31 195.262 .522 .922
Jika item disama ratakan untuk kelima aspek, (diambil angka terkecil, 4)
Maka item yang dihapus sebagai berikut ;
Aspek Kesadaran Diri
21, 11, 51, 3, 33
Aspek Pengaturan Diri
32, 12, 22, 56, 16, 26, 6
Aspek Motivasi Diri
14, 24, 4, 20, 50, 30
Aspek Empati
-
Aspek Keterampilan Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Analisis 3:
(setelah jumlah item diratakan per aspek, 4 item per satu aspek)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 70 100.0
Excludeda 0 .0
Total 70 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.894 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
ITEM21 53.74 67.382 .489 .890
ITEM11 54.16 66.105 .475 .890
ITEM3 54.24 64.621 .553 .887
ITEM53 54.16 65.236 .491 .889
ITEM12 54.26 64.831 .603 .886
ITEM22 54.47 64.890 .459 .891
ITEM56 54.46 66.049 .465 .890
ITEM26 54.34 63.040 .657 .884
ITEM34 53.89 65.958 .491 .889
ITEM44 54.44 63.729 .500 .890
ITEM40 53.94 66.055 .616 .887
ITEM50 54.01 65.608 .505 .889
ITEM29 53.96 65.926 .505 .889
ITEM59 53.57 63.756 .630 .885
ITEM17 53.57 64.625 .629 .886
ITEM45 54.11 65.900 .490 .889
ITEM18 53.99 67.898 .370 .892
ITEM28 53.59 63.695 .605 .886
ITEM19 53.94 67.127 .453 .890
ITEM8 54.26 67.150 .354 .893
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN 10
Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi
1. Analisis 1:
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 338 100.0
Excludeda 0 .0
Total 338 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.892 72
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach’s Alpha if
Item Deleted
item_1 199.20 322.483 .380 .890
item_2 198.76 325.922 .321 .891
item_3 199.38 323.684 .295 .891
item_4 199.57 324.477 .235 .892
item_5 198.36 327.637 .167 .892
item_6 199.18 319.636 .370 .890
item_7 199.67 326.443 .155 .893
item_8 198.48 323.218 .414 .890
item_9 198.96 326.239 .157 .893
item_10 199.43 322.787 .291 .891
item_11 198.66 325.739 .197 .892
item_12 198.94 319.946 .375 .890
item_13 198.94 322.165 .330 .891
item_14 198.56 324.253 .408 .891
item_15 198.49 327.776 .164 .892
item_16 198.66 324.563 .324 .891
item_17 198.96 320.972 .364 .890
item_18 199.14 326.914 .143 .893
item_19 199.02 321.353 .393 .890
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
item_20 199.07 323.042 .330 .891
item_21 199.37 322.033 .321 .891
item_22 198.92 324.359 .314 .891
item_23 199.06 324.640 .228 .892
item_24 198.95 317.375 .529 .889
item_25 198.80 323.633 .352 .891
item_26 199.03 325.791 .271 .891
item_27 199.04 320.236 .462 .890
item_28 198.84 321.286 .356 .891
item_29 199.29 320.677 .403 .890
item_30 198.80 324.875 .370 .891
item_31 199.09 323.381 .317 .891
item_32 198.69 322.961 .370 .891
item_33 198.99 321.415 .387 .890
item_34 198.67 324.285 .273 .891
item_35 198.12 321.515 .395 .890
item_36 198.83 324.572 .160 .893
item_37 198.98 318.575 .414 .890
item_38 198.87 322.040 .430 .890
item_39 198.34 324.434 .294 .891
item_40 198.99 326.047 .177 .892
item_41 199.00 321.490 .365 .890
item_42 199.08 323.480 .309 .891
item_43 199.01 327.804 .131 .893
item_44 198.72 320.636 .336 .891
item_45 199.05 321.997 .288 .891
item_46 198.64 322.991 .363 .891
item_47 198.42 323.948 .326 .891
item_48 198.57 319.718 .143 .898
item_49 199.02 319.344 .403 .890
item_50 198.47 321.110 .376 .890
item_51 198.93 325.414 .250 .892
item_52 199.52 325.983 .197 .892
item_53 198.71 322.704 .399 .890
item_54 198.70 323.758 .324 .891
item_55 199.60 326.941 .182 .892
item_56 198.92 323.786 .328 .891
item_57 198.79 320.861 .396 .890
item_58 199.00 321.825 .352 .891
item_59 198.97 322.797 .390 .890
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
item_60 199.17 324.987 .180 .893
item_61 198.70 320.167 .447 .890
item_62 198.37 321.213 .356 .891
item_63 198.46 322.772 .418 .890
item_64 198.76 322.674 .387 .890
item_65 199.09 320.675 .378 .890
item_66 199.56 322.538 .317 .891
item_67 198.47 326.997 .207 .892
item_68 198.80 324.434 .321 .891
item_69 199.39 323.539 .298 .891
item_70 199.18 319.151 .393 .890
item_71 198.71 323.993 .344 .891
item_72 199.12 320.977 .348 .891
Item yang gugur: (24 item)
3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 15, 18, 23, 26, 34, 36, 39, 40, 43, 45, 48, 51, 52, 55, 60, 67,
69
2. Analisis 2: Case Processing Summary
N %
Cases Valid 338 100.0
Excludeda 0 .0
Total 338 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.896 48
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item_1 134.26 183.966 .375 .894
item_2 133.81 186.704 .306 .895
item_6 134.23 182.006 .355 .894
item_8 133.53 184.089 .439 .893
item_12 134.00 182.228 .360 .894
item_13 133.99 183.872 .316 .894
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
item_14 133.62 185.098 .419 .893
item_16 133.71 185.149 .343 .894
item_17 134.01 182.273 .385 .894
item_19 134.08 182.030 .445 .893
item_20 134.13 184.058 .342 .894
item_21 134.43 183.723 .310 .895
item_22 133.97 185.646 .293 .895
item_24 134.01 180.754 .490 .892
item_25 133.85 184.637 .359 .894
item_27 134.09 182.145 .464 .893
item_28 133.89 182.119 .396 .893
item_29 134.35 182.292 .413 .893
item_30 133.85 185.642 .375 .894
item_31 134.14 184.923 .296 .895
item_32 133.75 184.143 .376 .894
item_33 134.04 183.010 .389 .893
item_35 133.17 183.333 .384 .894
item_37 134.03 181.376 .391 .893
item_38 133.93 183.736 .419 .893
item_41 134.05 183.291 .355 .894
item_42 134.13 184.935 .292 .895
item_44 133.77 181.476 .376 .894
item_46 133.69 184.303 .360 .894
item_47 133.47 184.713 .342 .894
item_49 134.07 181.202 .415 .893
item_50 133.52 182.909 .371 .894
item_53 133.77 183.681 .422 .893
item_54 133.76 183.953 .375 .894
item_56 133.98 184.777 .333 .894
item_57 133.84 182.061 .426 .893
item_58 134.06 182.807 .379 .894
item_59 134.02 184.471 .368 .894
item_61 133.76 182.380 .433 .893
item_62 133.42 182.690 .365 .894
item_63 133.52 183.669 .447 .893
item_64 133.82 183.753 .403 .893
item_65 134.14 182.858 .359 .894
item_66 134.62 184.427 .290 .895
item_68 133.85 185.669 .302 .895
item_70 134.23 182.791 .327 .895
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
item_71 133.76 184.620 .369 .894
item_72 134.17 182.878 .339 .894
Item yang gugur (4 item):
22, 31, 42, 66,
3. Analisi 3: Case Processing Summary
N %
Cases Valid 338 100.0
Excludeda 0 .0
Total 338 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.892 44
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item_1 124.03 161.171 .368 .890
item_2 123.59 163.988 .277 .891
item_6 124.01 159.383 .347 .890
item_8 123.31 161.009 .452 .889
item_12 123.77 159.589 .352 .890
item_13 123.77 161.123 .308 .891
item_14 123.39 162.173 .416 .889
item_16 123.49 162.251 .338 .890
item_17 123.79 159.201 .399 .889
item_19 123.85 159.034 .458 .888
item_20 123.90 161.329 .331 .890
item_21 124.20 161.182 .292 .891
item_24 123.78 158.445 .469 .888
item_25 123.63 161.481 .373 .890
item_27 123.87 159.467 .457 .888
item_28 123.67 159.249 .400 .889
item_29 124.12 159.763 .398 .889
item_30 123.62 162.686 .372 .890
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
item_32 123.52 160.891 .398 .889
item_33 123.81 160.277 .383 .889
item_35 122.94 160.261 .396 .889
item_37 123.80 158.656 .390 .889
item_38 123.70 161.255 .393 .889
item_41 123.83 160.439 .355 .890
item_44 123.55 158.688 .378 .890
item_46 123.47 161.389 .360 .890
item_47 123.25 161.659 .349 .890
item_49 123.85 158.342 .421 .889
item_50 123.30 159.783 .387 .889
item_53 123.54 160.641 .433 .889
item_54 123.53 160.956 .381 .889
item_56 123.75 161.790 .335 .890
item_57 123.62 159.038 .439 .889
item_58 123.83 159.998 .378 .890
item_59 123.80 161.860 .348 .890
item_61 123.53 159.496 .438 .889
item_62 123.20 159.655 .376 .890
item_63 123.29 160.647 .458 .889
item_64 123.59 160.569 .423 .889
item_65 123.92 159.999 .360 .890
item_68 123.63 162.798 .293 .891
item_70 124.01 160.323 .309 .891
item_71 123.54 161.662 .371 .890
item_72 123.95 160.205 .330 .890
Item yang gugur (3 item):
2, 21, 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
4. Analisis 4: Case Processing Summary
N %
Cases Valid 338 100.0
Excludeda 0 .0
Total 338 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.889 41
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item_1 115.81 146.844 .357 .887
item_6 115.78 144.985 .345 .887
item_8 115.08 146.527 .451 .886
item_12 115.55 145.145 .352 .887
item_13 115.54 146.635 .307 .888
item_14 115.17 147.676 .412 .886
item_16 115.26 147.868 .326 .887
item_17 115.56 144.627 .407 .886
item_19 115.63 144.638 .457 .885
item_20 115.68 146.943 .323 .887
item_24 115.56 144.117 .465 .885
item_25 115.40 146.781 .385 .886
item_27 115.64 145.055 .456 .885
item_28 115.44 144.716 .406 .886
item_29 115.90 145.624 .380 .886
item_30 115.40 148.193 .365 .887
item_32 115.30 146.256 .407 .886
item_33 115.59 145.768 .385 .886
item_35 114.72 145.597 .408 .886
item_37 115.58 144.333 .386 .886
item_38 115.48 146.992 .376 .886
item_41 115.60 145.884 .359 .887
item_44 115.32 144.219 .381 .886
item_46 115.24 146.950 .355 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
item_47 115.02 147.186 .345 .887
item_49 115.62 143.867 .426 .886
item_50 115.07 145.202 .394 .886
item_53 115.32 146.158 .434 .886
item_54 115.31 146.415 .384 .886
item_56 115.53 147.265 .334 .887
item_57 115.39 144.554 .443 .885
item_58 115.61 145.521 .379 .886
item_59 115.57 147.468 .338 .887
item_61 115.31 145.086 .437 .885
item_62 114.97 145.005 .387 .886
item_63 115.07 146.176 .457 .885
item_64 115.37 146.037 .426 .886
item_65 115.69 145.484 .363 .887
item_70 115.78 145.944 .304 .888
item_71 115.31 147.165 .369 .887
item_72 115.72 145.875 .323 .887
Item yang gugur: (0 item)
Item yang digugurkan untuk menyeimbangkan jumlah item per indikator: 12,
25, 46, 49. 72
5. Analisi 5
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.876 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN 11
Skala Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri Setelah di Perguruan Tinggi
Ambil Data
SKALA PENELITIAN
KEHIDUPAN PERKULIAHAN
Disusun Oleh:
Agustinus Bambang Satria Utama
129114091
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya yang beridentitas di bawah ini:
Nama : Agustinus Bambang Satria Utama
NIM : 129114091
Memohon kesediaan dan bantuan Saudara/i untuk mengisi skala penelitian
yang telah saya buat. Saudara/i diharapkan untuk membaca setiap
pernyataan dengan cermat dan memberikan tanda centang (√) pada salah
satu kolom jawaban yang tersedia. Pada skala ini, tidak ada jawaban
benar atau salah, oleh karena itu saya mengharapkan Saudara/i untuk
mengisi skala dengan jujur, spontan, dan sesuai dengan keadaan
Saudara/i sendiri. Pengisian skala ini bermanfaat untuk membantu
Saudara/i lebih menyadari dan mengenal diri Saudara/i sendiri. Selain itu,
jawaban Saudara/i dalam skala ini juga sangat membantu saya dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.Saya menjamin data diri dan jawaban
Saudara/i dilindungi kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Agustinus Bambang Satria Utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
IDENTITAS RESPONDEN
Nama/Inisial :
Jenis kelamin : L/P*
Usia : tahun
Fakultas/Prodi :
Angkatan :
Diterima di USD melalui jalur : Tes / UNAS /
Prestasi*
Prodi yang saat ini diambil merupakan pilihan ke : 1 / 2 / 3*
Pemilihan prodi saat ini atas keinginan : Diri sendiri / Orangtua /
Teman / Guru / Lainnya
______________________
Indeks Prestasi (IP) Semester 1 : ≤ 2,00 / 2,01-2,50 / 2,51-
3,00 / 3,01-3,50 / ≥ 3,51*
Menurut Anda, prestasi akademik Anda selama ini : Sangat baik / Baik / Cukup
/ Tidak baik / Sangat tidak
baik*
Tahun kelulusan SMA/SMK : 2016 / Sebelum tahun 2016*
Jika Anda lulus SMA/SMK sebelum 2016, : Kuliah di tempat lain /
kegiatan yang Anda lakukan Bekerja / Kursus / Lainnya
______________________*
Jurusan saat SMA/SMK : IPA / IPS / Bahasa /
Lainnya
______________________
Asal daerah :
Tinggal di Yogyakarta sejak tahun :
Tempat tinggal saat ini : Dengan kedua orangtua /
Kos / Asrama / Lainnya
______________________*
*lingkari salah satu pilihan yang paling sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PETUNJUK PENGISIAN
1. Skala penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian pertama (skala A
dan skala B) dan bagian kedua.
2. Pada bagian pertama, bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan
berikan tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang
tersedia sesuai dengan keadaan Anda sendiri. Terdapat empat (4)
pilihan jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu:
STS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Tidak
Sesuai dengan keadaan yang Anda alami.
TS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
S : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
SS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Sesuai
dengan keadaan yang Anda alami.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala
penelitian ini
√
3. Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan memberi tanda sama
dengan (=) pada jawaban sebelumnya, dan setelah itu memberikan
tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan
Anda.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala
penelitian ini.
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
4. Pada bagian kedua, jawablah pertanyaan sesuai dengan yang anda
ketahui.
5. Setelah selesai mengisi kedua bagian, silahkan memeriksa kembali
jawaban Anda, jangan ada yang terlewati.
**Terima kasih dan selamat mengerjakan**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
BAGIAN PERTAMA
SKALA A
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya mampu terbuka dengan teman untuk
menyelesaikan masalah kami bersama.
2. Saya mampu berpikir dengan jernih
meskipun sedang dalam situasi tertekan.
3. Saya dapat memahami pola pikir orang lain.
4. Saya merasa lelah untuk mencoba ketika
saya gagal.
5. Ketika memiliki pekerjaan, saya berinisiatif
untuk menyelesaikan sesegera mungkin.
6. Saya mampu bekerjasama dengan orang
lain.
7. Saya akan menurunkan standar target ketika
menemui kesulitan
8. Saya mengalami kesulitan dalam berunding
ketika ada masalah.
9. Ketika melihat sesuatu, saya menilai hal
tersebut dengan pandangan pribadi.
10. Saya menyadari bahwa apa yang saya
katakan sudah sesuai dengan apa yang saya
rasakan.
11. Saya mampu untuk tetap fokus pada apa
yang saya lakukan di setiap situasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
No. Pernyataan STS TS S SS
12. Apa yang saya rasakan tidak sesuai dengan
perkataan saya
13. Saya sulit memahami hal-hal apa yang
membuat saya merasa kecewa atau sedih
14. Banyaknya masalah yang saya hadapi
membuat saya sulit untuk menyelesaikan
tugas.
15. Saya menghindar untuk terlibat dalam suatu
kegiatan.
16. Saya sulit memahami apa yang dikatakan
orang lain karena saya tidak mengalaminya.
17. Saya mampu meredakan kecemasan yang
saya rasakan.
18. Saya memahami hal-hal yang membuat
munculnya perasaan positif yang saya
rasakan
19. Saya tersiksa dengan rasa jenuh yang saya
rasakan
20. Saya sulit menangkap perasaan orang lain
ketika ia sedang bercerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
SKALA B
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya mempelajari materi perkuliahan
secara rutin.
2. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk
berbaur dengan orang baru di lingkungan
perguruan tinggi.
3. Tuntutan yang ada di perguruan tinggi
membuat saya menjadi pribadi yang lebih
baik.
4. Saya kesulitan mengikuti jam perkuliahan
yang tidak terstruktur.
5. Saya memiliki hubungan yang baik dengan
orang lain di lingkungan perguruan tinggi.
6. Saya belajar hingga dapat memahami
materi yang saya pelajari.
7. Saya merasa tidak puas dengan fasilitas
yang disediakan oleh fakultas/prodi.
8. Saya memiliki waktu tidur yang cukup.
9. Saya mencari materi tambahan selain yang
diberikan oleh dosen.
10. Tugas yang diberikan oleh dosen menjadi
beban bagi saya.
11. Saya menjadi mudah marah ketika
memiliki banyak beban perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
No. Pernyataan STS TS S SS
12. Saya mengikuti kegiatan di
universitas/fakultas/prodi (misal:
kepanitiaan, organisasi, seminar, dll).
13. Saya belajar hanya ketika mendekati ujian.
14. Saya dapat menyesuaikan keinginan pribadi
dengan tuntutan lingkungan sosial di
perguruan tinggi.
15. Saya merasa puas dengan fasilitas yang ada
di universitas ini (misal: ruang kelas, LCD,
perpustakaan, dll).
16. Saya cenderung menghindari orang yang
tidak saya kenal di lingkungan perguruan
tinggi.
17. Saya berpikir untuk berhenti kuliah.
18. Saya belum mampu memenuhi standar
akademik yang ditentukan oleh
fakultas/universitas.
19. Saya mampu membuat prioritas antara
tugas dan kegiatan lain.
20. Saya merasa cemas ketika berkumpul
dengan orang yang baru saya kenal di
lingkungan perguruan tinggi.
21. Saya tidak tergabung dalam kegiatan
apapun di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
No. Pernyataan STS TS S SS
22. Saya menjadi lebih mandiri daripada saat
saya masih di sekolah menengah.
23. Saya tidak menyesal masuk ke perguruan
tinggi.
24. Lingkungan fakultas/ prodi yang nyaman
membuat saya semangat kuliah.
25. Saya mencoba mendaftarkan diri pada
kegiatan di universitas/fakultas/prodi
(misal: kepanitiaan, organisasi, seminar,
dll).
26. Saya merasa tidak puas dengan kebijakan-
kebijakan yang dibuat oleh universitas.
27. Saya berbesar hati saat mendapat nilai yang
jelek.
28. Tuntutan yang saya hadapi di perguruan
tinggi memengaruhi nafsu makan saya.
29. Saya tidak mampu memahami mata kuliah
yang saya pelajari.
30. Saya merasa tidak menikmati perkuliahan
pada prodi yang saya jalani.
31. Saya berpikir untuk mengambil cuti kuliah.
32. Keterlibatan dalam kegiatan di perguruan
tinggi memberikan kesempatan bagi saya
untuk mempelajari hal baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
No. Pernyataan STS TS S SS
33. Saya merasa puas dengan kegiatan
universitas (misal: inisiasi, organisasi,
UKM, kepanitiaan, dll).
34. Saya menunggu orang lain untuk memulai
pembicaraan terlebih dahulu.
35. Saya sering merasa sakit kepala karena
memikirkan tuntutan yang ada di perguruan
tinggi.
36. Saya mampu menyampaikan materi
presentasi dengan baik.
TerimaKasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 12
Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PenyesuaianDiri 127 100.0% 0 0.0% 127 100.0%
kecerdasanEmosi 127 100.0% 0 0.0% 127 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
PenyesuaianDiri .059 127 .200* .981 127 .072
kecerdasanEmosi .069 127 .200* .988 127 .342
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN 13
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
PenyesuaianDiri * kecerdasanEmosi
Between Groups (Combined) 6289.421
22 285.883 5.209 .000
Linearity 4759.599
1 4759.599
86.721 .000
Deviation from Linearity
1529.822
21 72.849 1.327 .175
Within Groups 5707.917
104
54.884
Total 11997.339
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN 14
Uji Hipotesis
Kecerdasan
Emosi
Penyesuaian
Diri
kecerdasanEmosi Pearson Correlation 1 .630**
Sig. (1-tailed) .000
N 127 127
PenyesuaianDiri Pearson Correlation .630** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 127 127
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN 15
Uji One Sampel Test
One-Sample Statistics Kecerdasan Emosi
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kecerdasan Emosi 127 55.68 5.035 .447
One-Sample Test Kecerdasan Emosi
Test Value = 50
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
kecerdasanEmosi 12.708 126 .000 5.677 4.79 6.56
One-Sample Statistics Penyesuaian Diri
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
PenyesuaianDiri 127 105.36 9.758 .866
One-Sample Test Penyesuaian Diri
Test Value = 90
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
PenyesuaianDiri 17.742 126 .000 15.362 13.65 17.08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN 16
Reliabilitas Alat Ukur
Reliability Statistics Kecerdasan Emosi
Cronbach's Alpha N of Items
.894 20
Reliability Statistics Penyesuaian Diri
Cronbach's Alpha N of Items
.876 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI