Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
Dalam kehidupan sehari–hari
kebutuhan akan keamanan terhadap
tindak pencurian sangatlah penting,
karena siapapun mendambakan
keamanan dalam arti yang sebenar–
benarnya. Salah satu cara mengatasi
permasalahan di atas yaitu dengan
pembuatan rangkaian sistem alarm
yang harganya jauh lebih murah
dibandingkan dengan alarm yang
dijual pada umumnya, dengan begitu
akan didapatkan beberapa manfaat
yaitu selain sistem alarm dapat
dipasang dan berfungsi dengan baik,
juga harganya sangat terjangkau,
dalam pengoperasian dan aplikasinya
juga tidak sulit, solusi ini
menggunakan piranti keras
(hardware) dan piranti lunak
(software).
Aplikasi yang digunakan yaitu
menggunakan mikrokontroler AVR
ATmega8535, karena selain murah
juga mudah didapatkan di Indonesia,
keuntungan menggunakan
mikrokontroler selain disebutkan di
atas ada keuntungan lain yaitu mudah
dalam pemrograman dan sistem ini
juga mudah melakukan antarmuka
(interface), Interface ini penting
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 1
Sistem Alarm Anti pencuri pada rumah mengunakan sensor inframerah berbasis mikrokontroler ATmega 8535
Vebry Prasetyo Utomo
(5215087477) Non-Reguler
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Penelitian itu bertujuan untuk membuat aplikasi yang dapat mendeteksi seorang pencuri dengan sistem alarm pada rumah. Penelitian ini menggunakan sensor inframerah berbasis mikrokontroler Atmega 8535 dengan bahasa asembler. Aplikasi ini menggunakan tombol berupa keypad yang di pergunakan untuk memasukan pasword sebagai perintah manual yang di lengkapi dengan LCD pemantau.
Kata kunci: Alarm Anti pencuri, Alarm Sensor inframerah Atmega 8535, skripsi mahasiswa UNJ
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
karena dipakai untuk pengontrolan
masukan (input) dan hasil
pengeluaran (output) dari
mikrokontroler yang dihubungkan
dengan perangkat lain, pada blok
input ini dihubungkan dengan sensor
yang dipasang pada setiap celah akses
masuk atau keluar rumah dan juga
bagian–bagian yang ada
kemungkinan dibobol oleh orang
yang tidak bertanggung jawab seperti
pada pintu dan jendela, sedangkan
output dari mikrokontroler
dihubungkan dengan interface yang
sudah dipasang dengan Buzzer dan
Lampu indikator.
Cara kerja dari sistem alarm
pengaman rumah ini yaitu pada setiap
celah akses masuk atau keluar rumah
dan juga bagian–bagian yang ada
kemungkinan untuk dibobol oleh
orang yang tidak bertanggung jawab
seperti pada pintu dan jendela yang
sudah terpasang sensor, sehingga
apabila ada seseorang yang membuka
salah satu dari celah masuk tersebut
tanpa mempunyai akses masuk atau
memindahkan switch ke posisi
silence, maka sensor yang terpasang
tersebut akan memberikan sinyal ke
mikrokontroler yang kemudian dari
mikrokontroler mengeluarkan output
yang sudah terhubung dengan buzzer
dan lampu indikator, sehingga Buzzer
berbunyi dan lampu indikator
pencurian akan menyala. Dan
bagaimana apabila yang punya rumah
atau yang punya akses masuk tanpa
buzzer berbunyi, yaitu dengan cara
memasukan kode (password) melalui
keypad yang sudah terpasang lengkap
dengan LCD yang digunakan sebagai
monitor input dan output password,
apabila password yang dimasukan
benar maka sistem alarm tidak
berbunyi untuk waktu beberapa
menit, sehingga pemilik rumah bisa
membuka pintu dan masuk rumah
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 2
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
tanpa alarm berbunyi, setelah itu
penghuni harus memindahkan posisi
selector switch yang semula pada
posisi auto dipindah menjadi posisi
silence pada saat posisi silence ini
maka alarm dianggap di silent sampai
dengan dipindahnya kembali posisi
selector dari posisi silence menjadi
posisi auto.
Dalam solusi penggunaan
mikrokontroler ini sebagai sistem
alarm anti pencurian pada rumah
sangatlah banyak pertimbangan–
pertimbangan sebelum memilih
sistem ini, karena selain
pertimbangan cost juga pertimbangan
mudahnya sistem tersebut
dioperasikan atau digunakan dan
mudahnya persediaan spare parts
yang ada di pasaran.
Berikut ini adalah obyektifitas
penggunaan AVR untuk sistem alarm
anti pencurian pada rumah: dapat dan
mudah dalam proses pemasangannya
untuk menyelesaikan masalah alarm
anti pencurian pada rumah, mudah
dirawat dan diperbaiki, handal pada
kondisi lapangan, mempunyai
dimensi yang sangat kecil, sehingga
tidak memerlukan space yang besar
untuk tempat pemasangannya, biaya
alat relatif murah.
Dari pertimbangan atau
objektifitas tersebut di atas maka
dicoba menggunakan AVR sebagai
solusi untuk pembuatan alarm anti
pencurian pada rumah.
1. Alarm
Sering kita mendengar kata–
kata alarm yang biasa dipakai sebagai
fungsi peringatan, baik sebagai tanda
peringatan waktu sampai dengan
peringatan tanda bahaya seperti:
peringatan kebakaran, peringatan
gempa dan peringatan yang lainnya.
Tetapi arti khusus alarm tersebut
dalam arti yang sebenarnya yaitu,
kata alarm diambil dari bahasa asing
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 3
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
yang berarti adanya sinyal atau
peringatan yang bisa berupa bunyi
atau lampu sebagai tanda adanya
suatu kondisi tertentu1.
2. Rumah
Rumah adalah bangunan yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Rumah sebagai tempat
membina keluarga, tempat berlindung
dari iklim dan tempat menjaga
kesehatan keluarga2.
“Apakah definisi rumah yang baik?”
Tentu pendapat setiap orang berbeda-
beda. Secara umum, rumah yang baik
adalah rumah yang memenuhi
beberapa persyaratan. Pertama, rumah
itu harus enak dipandang. Ada unsur
keasrian dan keserasian dengan alam,
baik dalam skala kecil (kondisi rumah
itu sendiri), maupun skala makro
(kawasan dan lingkungan yang bersih
dan tertata rapi). Kedua, rumah itu
harus nyaman ditinggali. Sirkulasi
udaranya bagus, demikian juga
dengan pencahayaan matahari3.
Adapun tata letak ruangan
rumah yang dimaksud di atas yaitu
bisa dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tata letak ruangan
1 http://www.merriam-webster.com/dictionary/alarm2 Dinas Perumahan DKI Jakarta (http://dinasperumahan.jakarta.go.id)3 IDI (Ikatan Dokter Indonesia), keluargasehat.com
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 4
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
3. Alarm Anti Pencuri
Sistem-sistem alarm untuk
pencuri ini harganya berubah-ubah
secara fluktuatif dan selalu mengikuti
perkembangan jaman. Pada
umumnya, Alarm akan menakuti
pencuri, atau memberi tanda kepada
penghuni untuk siap siaga atau
tetangga bahwa kejahatan sedang
berlangsung.
Dengan bunyi alarm, tamu tak
diundang yang mencoba untuk
menyelinap masuk rumah akan
langsung pergi ketika sadar bahwa
rumah tersebut dilengkapi dengan
alarm. Jadi yang dimaksud alarm anti
pencuri ini adalah sebuah sistem yang
membantu untuk memberikan
peringatan yang berupa suara dan
indikator apabila terjadi sesuatu di
luar kebiasaan, contohnya yaitu
adanya pembukaan secara paksa pada
pintu atau jendela oleh seseorang
yang tidak diinginkan, sehingga pada
saat bersamaan alarm berbunyi dan
indikator menyala4. Dengan demikian
akan mengundang perhatian orang–
orang yang ada di sekitar lokasi, dan
sudah pasti orang yang berniat untuk
mencuri akan pergi.
4. Mikrokontroler AVR
ATmega8535
Dalam penulisan skripsi ini
mencoba menggunakan
mikrokontroler AVR ATmega8535,
mempunyai register yang lebih
banyak yaitu sebanyak 32 register,
sedangkan pada AT89S AT89S50
atau AT89S51 hanya mempunyai 8
register, dengan alasan tersebut maka
dicoba menggunakan AVR
ATmega8535 untuk
mengaplikasikannya.
Secara umum, AVR dapat
dikelompokkan menjadi empat kelas,
yaitu keluarga Attiny, keluarga
4 http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 5
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
AT90Sxx, keluarga Atmega dan
AT86RFxx. Pada dasarnya yang
membedakan masing–masing kelas
AVR adalah memori, peripheral, dan
fungsinya sedangkan dari segi
arsitektur dan instruksinya hampir
sama, Gambar 2.2 menunjukkan blok
diagram mikrokontroler
ATmega8535.
Gambar 2.2 Blok Diagram
ATmega8535
ATmega8535 memiliki
teknologi RISC dengan kecepatan
maksimal 16MHz yang membuat
ATmega8535 lebih cepat
dibandingkan dengan varian MCS
515. Dengan fasilitas yang lengkap
tersebut menjadikan ATmega8535
sebagai mikrokontroler yang
Powerfull. Dari gambar 2.2 dapat
dilihat bahwa Atmega8535 memiliki
bagian sebagai berikut :
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah,
yaitu Port A, Port B, Port C
dan Port D, yang masing –
masing port memiliki delapan
pin.
2. ADC 10 bit sebanyak delapan
saluran.
3. Tiga buah Timer / Counter
dengan kemampuan
pembandingan.5 Lingga Wardhana,, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR seri ATmega8535, (Yogyakarta: Andi, 2006). Hal. 26
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 6
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
4. CPU yang terdiri atas tiga
puluh dua register.
5. Watchdog dengan osilator
internal.
6. SRAM sebesar 512 byte.
7. Memori Flash sebesar 8 kb
dengan kemampuan read
while write.
8. Unit interupsi internal dan
eksternal.
9. Port antarmuka SPI.
10. EEPROM sebesar 512 byte
yang dapat diprogram saat
operasi.
11. Antarmuka komparator
analog.
12. Port USART untuk
komunikasi serial.
Fitur ATmega8535 sebagai
kapabilitas detail dari ATmega8535
adalah sebagai berikut:
1. Sistem mikroprosesor 8 bit
berbasis RISC dengan
kecepatan maksimal 16 MHz.
2. 12Kapabilitas memory flash
8KB, SRAM sebesar 512 byte,
dan EEPROM (Electrically
Erasable Programmable Read
Only Memory) sebesar 512
byte.
3. ADC internal dengan fidelitas
10 bit sebanyak 8 channel.
4. Portal komunikasi serial
(USART) dengan kecepatan
maksimal 2,5 Mbps.
5. Enam pilihan mode sleep
menghemat penggunaan daya
listrik6.
Konfigurasi Pin ATmega8535
Konfigurasi pin Atmega8535
PDIP bisa dilihat pada gambar 2.3
6 Lingga Wardhana,, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR seri ATmega8535, (Yogyakarta: Andi, 2006). Hal. 51
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 7
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
Gambar 2.3 Konfigurasi Pin AVR
ATmega8535
Dari gambar 2.3 dapat
dijelaskan secara fungsional
konfigurasi pin Atmega8535 sebagai
berikut:
1. VCC merupakan pin yang
berfungsi sebagai pin masukan
catu daya.
2. GND merupakan pin ground.
3. Port A ( PA0 s/d PA7 )
merupakan pin dua arah dan pin
masukan ADC.
4. Port B ( PB0 s/d PB7 )
merupakan pin I/O dua arah dan
pin fungsi khusus, yaitu Timer /
Counter, komparator analog,
dan SPI.
5. Port C ( PC0 s/d PC7 )
merupakan pin I/O dua arah dan
pin fungsi khusus, yaitu TWI,
komparator analog dan Timer
Oscillator.
6. Port D ( PD0 s/d PD7 )
merupakan pin I/O dua arah dan
pin fungsi khusus, yaitu
komparator analog, interupsi
eksternal, dan komunikasi
serial.
7. Reset merupakan pin yang
digunakan untuk me-reset
mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan
pin masukan clock eksternal.
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 8
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
9. AVCC merupakan pin masukan
tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin
masukan tegangan referensi
ADC.
5. Keypad
Keypad digunakan untuk
memberikan data masukan password
ke mikrokontroler ketika tombol
ditekan. Keypad yang digunakan pada
rangkaian ini yaitu keypad terdiri atas
3 kolom dan 4 baris dengan sebuah
common. Dengan keypad jenis ini
pengambilan data dari keypad
menggunakan polling biasa. Kolom 1
dihubungkan ke PB.1, kolom 2 ke
PB.2, kolom 3 ke PB.3, baris 1 ke
PB.4, baris 2 ke PB.5, baris 3 ke
PB.6, baris 4 ke PB.7 dan common
ke ground. Pada kondisi tidak terjadi
penekanan tombol keypad, kondisi
pada port B adalah logika 1 pada
setiap bitnya. Kemudian ketika salah
satu tombol keypad ditekan, baris dan
kolom yang berhubungan akan
terhubung ke ground sehingga
kondisi baris dan kolom tersebut akan
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 9
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
berlogika7. menghubungkan pin-pin
keypad ke port B, maka akan
membentuk data tertetu pada port B,
data yang dihasilkan dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Jumlah angka yang dapat dimasukan
sebagai data (password) dibatasi
hanya 3 angka saja, sedangkan
tombol ‘*’ digunakan untuk tombol
enter, dan tombol ‘#’ tidak
diperlukan maka tombol tersebut
tidak difungsikan sementara.
6. Liquid Crystal Dispaly ( LCD )
Liquid Crystal Display (LCD)
merupakan perangkat penampil
karakter, simbol dan gambar. LCD
biasanya digunakan sebagai
perangkat pelengkap pada suatu
sistem mikrokontroler agar suatu alat
yang dihasilkan dapat lebih jelas
dalam menampilkan segala instruksi
dan hasil output, sehingga alat dapat
lebih jelas dalam penggunaannya dan
juga lebih menarik. LCD yang
digunakan berbentuk modul LCD
yang terdiri atas layar LCD dan
bagian pengontrolnya, misal
HD44780. Karakter–karakter yang
ditampilkan pada LCD berupa kode
yaitu ASCII (American Standart
Code For Information Interchange)8,
untuk gambar diagram internal dari
LCD bisa dilihat pada gambar 2.4.
7 Paulus Andi Nalwan, Panduan Praktis Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51, ( Jakarta : Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2003 ). Hal. 46
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 10
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
Gambar 2.4 Blok diagram LCD
LCD dengan jumlah atau
konfigurasi 16 karakter dan 2 baris
mempunyai 16 pena. Adapun fungsi
pin – pin pada modul LCD yaitu:
a. Kaki 1 (GND), pin ini
dihubungkan ke Ground.
b. Kaki 2 (Vcc), dihugungkan
ke positip 5 Volt.
c. Kaki 3 (VEE/VLCD),
digunakan sebagai pengatur
kontras LCD.
d. Kaki Register Select (RS)
sebagai pemilih register yang
akan diakses. Untuk
mengakses register data, pin
ini harus diberi dengan logika
1 (high), sedangkan untuk
8 Paulus Andi Nalwan, Panduan Praktis Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51, ( Jakarta : Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2003 ). Hal. 93
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 11
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
mengakses register maka
perintah yang diberikan yaitu
pada logika 0 (Low)..
e. Kaki 5 (R/W), untuk mode
pembacaan pin ini diberikan
logika 1 (high), sedangkan
untuk mode penulisan diberi
logika 0 (low).
f. Kaki 6 (E) untuk
mengaktifkan clock LCD
dengan memberikan logika 1
pada saaat pembacaan dan
penulisan.
g. Kaki 7–4 (D0 – D7)
digunakan sebagai data bus.
h. Kaki 15 (Anoda) berfungsi
untuk backlight LCD yang
diberikan tegangan positip
sebesar sekitar 4,5 Volt.
i. Kaki 16 (Katoda) digunakan
sebagai backlight LCD yang
dihubungkan dengan ground.
Pada LCD dilengkapi dengan 8 bit
register, denga fungsi sebagai
berikut:
a. Register data, yaitu berfungsi
untuk menyimpan sementara
data yang akan ditulis atau
dibaca dari DDRAM atau
CGRAM
b. Register data, berfungsi untuk
menyimpan kode instruksi
seperti display sealent,
pergeseran krusor, dan
informasi alamat untuk
menampilkan data.
Sedangkan memori yang
terdapat pada modul LCD adalah:
a. DDRAM, yaitu RAM yang
digunakan untuk menyimpan
data atau karakter yang akan
ditampilkan pada LCD
b. CGRAM, yaitu RAM yang
digunakan untuk
menggambarkan pola sebuah
karakter dan bentuk karakter
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 12
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
yang dapat diubah–ubah
sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan
c. CGRAM, yaitu memori yang
digunakan untuk
menggambarkan pola sebuah
karakter dan pola tersebut
sudah secara permanen dari
HD44780 sehingga pengguna
tidak dapat merubah lagi atau
dengan kata lain memori ini
akan menggambarkan sesuai
dengan standar yang telah
dibuat oleh pabrik.
7. LED Inframerah
LED atau Light Emmiting Diode
adalah dioda yang memancarkan
cahaya. Dengan menggunakan unsur
seperti galium, arsen, dan phospor,
pabrik LED dapat membuat LED
yang memencarkan cahaya warna-
warni. LED sering digunakan
sebagai display peralatan mesin
hitung, jam digital, dan lain-lain,
sedangkan sistem tanda bahaya
pencuri dan ruang lingkup yang lain
membutuhkan pancaran yang tak
tampak. LED jenis ini disebut LED
infra merah. Simbol LED infra
merah ditunjukkkan pada gambar
2.5a.
Karakteristik LED merah
infra adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai eV antara 0,18
sampai 3,4eV9
b. Panjang gelombang
sebesar=1,240/eV, yaitu
antara 0,36 m sampai 6.8
m.
c. Awet dan tahan lama, bila
dipasang pada tegangan dan
arus yang benar.
d. Harga relatif murah.
Sensor penditeksi ini dipakai
sebagai pengganti saklar manual atau
mekanik yang dipasang pada tempat–
9 Datasheet IR, Vishay semiconductors
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 13
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
tempat yang berpotensi untuk
dimasuki atau dilalui oleh orang,
sehingga apabila ada orang yang
tidak bertanggung jawab akan masuk
tanpa memasukan kode (password),
maka sensor akan menditeksi dan
megirim sinyal yang mengakibatkan
alarm berbunyi.
Keutamaan menggunakan
sistem sensor di sini adalah selain
tidak terlihat karena menggunakan
sinyal infra merah juga tidak mudah
untuk ditembus atau dibobol, lain
halnya apabila menggunakan saklar
mekanik (limit switch) yang lebih
mudah terlihat dan mudah ditembus,
simbol dan gambar fisik infra merah
bisa dilihat pada gambar 2.5b.
a) b)
Gambar 2.5,
a) Simbol LED infra merah
b) Gambar fisik LED infra merah
8. IC LM324
IC LM324 terdiri dari empat
operasional amplifier. Sebuah
operasional amplifier memiliki dua
buah masukan yaitu masukan
membalik dan masukan tidak
membalik, serta sebuah keluaran. IC
ini dapat dijadikan sebagai
komparator tegangan. Konfigurasi
pin IC LM324 terlihat pada gambar
2.6.
Komparator tegangan
berfungsi untuk membandingkan
tegangan sebuah masukan dengan
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 14
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
tegangan masukan lainnya. Adanya
sedikit perbedaan di antara kedua
masukan akan mengakibatkan
perubahan pada keluarannya.
Keluaran ditentukan oleh polaritas
sinyal masukan. Bila tegangan
masukan membalik lebih positif atau
lebih besar dibandingkan dengan
tegangan masukan tidak membalik,
maka secara ideal keluarannya
menghasilkan tegangan 0 Volt.
Sebaliknya, bila tegangan masukan
membalik lebih negatif/lebih kecil
dibandingkan tegangan masukan tak
membalik, maka secara ideal
tegangan keluarannya sama seperti
tegangan sumber.
Gambar 2.6. Konfigurasi IC LM324
9. Transistor Sebagai Saklar
Transistor merupakan
gabungan dari dua buah dioda yang
bahan dasarnya terbuat dari kristal
germanium dan silicon. Bahan ini
merupakan bahan semikonduktor.
Transistor mempunyai dua
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 15
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
sambungan (junction) satu di
antaranya emitor dan basis (dioda
emitor) dan lain di antaranya basis
dan kolektor (dioda kolektor).10
Pengoperasian transistor
sebagai saklar dapat dilakukan
dengan pemberian arus yang
berbeda-beda, yang pada umumnya
transistor tersebut dipergunakan pada
daerah-daerah tertentu. Untuk dapat
dioperasikan pada daerah putus (cut
off), fungsi transistor identik dengan
posisi saklar kontak tertutup bila arus
basis (IB) tidak sama dengan nol atau
diberikan tegangan bias maju dimana
tegangan masukan (Vin) lebih dari
barier potensial (Vbe) baik untuk
dioda silikon atau germanium.
Transistor berfungsi sebagai saklar
untuk mengontrol arus beban yang
keluar dapat dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7. Transistor sebagai
saklar untuk mengontrol arus beban
yang keluar.
Sebagai akibat dari pengaruh
hambatan beban (RC) yang terpasang
pada kolektor, maka tegangan
kolektor emitor(VCE) akan berkurang
dari tegangan VCC dan arus kolektor
ini menimbulkan perubahan sebesar
IC. RC pada hambtan kolektor, karena
itu tegangan kolektor menjadi:
VCE = VCC – I.RC ...............................
Perlakuan arus basis yang
berbeda membuat kondisi transistor
10 Malvino, Prinsip-Prinsip Elektronika, (Jakarta : Erlangga, 1985). Hal. 112
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 16
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
dalam keadaan saturasi atau cut off.
Jika arus basis dibuat nol atau
negatif, maka perlakuan tersebut
membuat transistor masuk dalam
kondisi cut off. Kondisi transistor
dalam keadaan saturasi dan cut off
dapat dilihaat pada gambar 2.8.
(a) (b)
Gambar 2.8.
(a) Transistor pada kondisi saturasi
(b) Transistor pada kodisi cut off
Bila transistor berada pada
kondisi cut off, maka arus kolektor
menjadi nol dan tegangan pada
kolektor naik sebesar VCC, jadi
transistor tersebut berarti membuka
rangkaian antara kolektor dan emitor,
hal tersebut sama dengan posisi
saklar terbuka. Begitu sebaliknya,
jika arus basis diberikan dengan
tegangan nilai positif, maka hal ini
dapat membuat kondisi transistor
saturasi dan berarti berfungsi sebagai
saklar pada posisi on atau tertutup.
10. Relay elektromagnetik
Relay merupakan perangkat
saklar elektromagnetis, yang cara
kerjanya dengan memberikan
tegangan ke coil pada relay akan
menghasilkan medan magnet yang
akan menarik kontak relay sehingga
dua buah kontak akan berhubungan.
Kontak ini akan mengalirkan arus
dari dua buah titik yang dihubungkan
sehingga akan menutup lingkaran
arus dalam rangkaian.11
Pada dasarnya relay terdiri
dari sebuah kumparan kawat beserta
inti besi lunak yang apabila di aliri 11 Http // www.hobby-elec.org, 29 september 2009.
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 17
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
arus listrik maka besi lunak relay
akan berubah menjadi magnet dan
menarik lidah pegas (kontak relay
terputus) dan jika arus listrik
diputus , maka magnet pada besi
lunak akan hilang dan lidah pegas
akan terlepas (kontak relay terbuka).
Kontaktor pada relay terdiri
dari dua kondisi, yaitu Normaly
Open (NO) dan Normaly Close (NC).
Normaly open terjadi apabila coil
relay tidak diberi tegangan maka
kontak NO dengan Common tidak
terhubung dan sebaliknya titik NC
dan Common akan terhubung,
sedangkan Normaly Close terjadi
apabila coil relay diberi tegangan
maka NC dengan Common terputus
sehingga titik NO dan Common akan
terhubung. Gambar relay dapat
dilihat pada gambar 2.9.
(a) (b)
Gambar 2.9
(a) Simbol Relay. (b) Fisik Relay
11. Power Supply
Sistem alarm anti pencuri ini
menggunakan power listrik sebagai
sumber energinya, karena hampir
semua komponen pendukung pada
alarm anti pencuri ini menggunakan
sistem elektronik yang membutuhkan
sumber listrik yang stabil, sehingga
sistem untuk pengaturan power
listrik sangat dibutuhkan dalam
penerapan sistem alarm anti pencuri.
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 18
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
(a)
(b)
Gambar 2.10
(a) output 5V
(b) output 12V
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 19
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
Pada power supply ini
dilengkai dengan penstabil tegangan
yang menggunakan IC Power 7805
dan 7812, dengan pemasangan IC ini
maka keluaran tegangan yang
dihasilkan akan stabil dan aman
digunakan pada komponen
elektronika sesuai dengan harapan.
Rangkaian power supply ini
dapat dilihat pada gambar 2.10, pada
rangkaian tersebut dipasang dua unit
IC power yaitu 78L05 untuk
keluaran 5V(a) dan 78L12 untuk
keluaran 12V(b).
12. Baterai Cadangan
Baterai cadangan yang
dimaksud di sini yaitu merupakan
pasokan listrik cadangan yang siap
dipakai apabila terjadi gengguan
pada pasokan istrik utama, baik yang
ditimbulkan oleh padamnya pasokan
listrik maupun rusaknya salah satu
komponen pasokan listrik utama,
sehingga sistem alarm anti pencuri
tetap masih dapat bekerja walaupun
pasokan listrik utama dari PLN
padam.
Beterai ini bekerja secara
otomatis, sehingga apabila terjadi
gangguan pada pasokan listrik utama
maka secara otomatis sistem alarm
anti pencuri digantiankan oleh
baterai ini, dengan begitu sistem
alarm anti pencuri masih tetap dapat
bekerja.
Prinsip kerja rangkaian
Penelitian ini memanfaatkan
mikrokontroler sebagai pusat kendali
dalam membangun sebuah sistem
alarm anti pencuri pada rumah yang
menggabungkan antara sensor, dan
Buzzer
Sistem yang akan dibangun
yaitu ketika pogram dijalankan
maka mikrokontroler akan mulai
bekerja. Jika ada orang yang ingin
masuk tanpa ijin / tanpa memasukan
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 20
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
kode akses, melalui pintu maupun
jendela - jendela maka sensor yang
terdapat pada masing-masing tempat
tersebut akan langsung memberi
input ke mikrokontroler, dari
mikrokontroler akan mengeluarkan
sinyal keluaran (output), output dari
mikrokontroler ini digunakan untuk
penyulut pada Transistor yang telah
dihubungkan dengan Relay, sehingga
dari Relay ini akan mengaktifkan
alarm dan lampu indikator, dengan
begitu orang yang ada di sekitar
rumah akan mendengar alarm
tersebut, dan sudah pasti pencuri
akan lari / pergi.
Untuk masuk ke dalam rumah
harus mempunyai password yang
diakses / dimasukkan melalui
keypad yang sudah terhubung ke
sistem sebagai input pada
mikrokontroler, sehingga pada saat
password yang benar dimasukkan
maka mikrokontroler akan non active
selama beberapa menit, pada saat
kondisi inilah maka penghuni dapat
membuka pintu tanpa alarm
berbunyi, setelah penghuni masuk
maka apabila penghuni menghendaki
jendela atau bagian yang dipasang
sensor ini untuk dibuka dalam waktu
lama, penghuni harus memindahkan
selector switch dari posisi auto ke
posisi silence, karena apabila tidak
dipindahkan ke posisi silence maka
alarm akan berbunyi.
Sensor –sensor yang terpasang
pada rumah dapat dinonaktifkan
dengan dua cara, yaitu pertama
melalui password yang dimasukkan
melalui keypad dan kedua dengan
selector switch yang dipindahkan
dari posisi auto ke posisi silence.
Sistem ini juga dilengkapi
dengan LCD yang berfungsi sebagai
indikator pada saat memasukan
password dan petunjuk apakah
password sesuai atau tidak, selain itu
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 21
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
pada saat password sesuai maka
tampilan pada layar LCD akan
menunjukan bahwa pintu siap untuk
dibuka. Untuk alur berpikir
(flowchart) dari sistem ini bisa
dilihat pada gambar 2.11 dan blok
diagram pada gambar 2.12.
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 22
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 23
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
Gambar 2.11. Flowchart sistem alarm anti pencuri
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 24
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
Gambar 2.12. Blok diagram sistem alarm anti pencuri
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 25
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
Kesimpulan
1. Bahwa sebelum
memulai perakitan / pembuatan
sistem alarm anti pencuri ini,
maka harus dibuat langkah –
langkah dalam penyusunan,
sehingga akan mempermudah
dalam pelaksanaannya.
2. Pembuatan sistem
alarm anti pencuri ini akan lebih
cepat dan efektif apabila
mengikuti langkah – langkah
yang telah direncanakan,
sehingga semua urutan
pengerjaan dapat tertata rapi dan
mengurangi tingkat kesalahan /
lupa.
3. Penggunaan sensor
infra merah dalam pembuatan
sistem alarm anti pencuri ini
dapat dipasang dengan beberapa
cara, yaitu antara lain dengan
dipasang secara langsung
(berhadapan antara infra merah
dengan photo diode) atau juga
bisa dengan cara pantulan.
4. Untuk kepekaan
sensor dalam sistem ini dapat
diatur dengan cara mengatur
besar / kecilnya nilai resistansi
pada variable resistor.
Berdasarkan hasil pengujian,
sistem yang dibuat dan dirakit dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan
yang direncanakan.
Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan
pada penelitian ini adalah metode
eksperimen laboratorium, dengan
menggunakan tahapan – tahapan
yang telah disusun secara berurutan,
adapun tahapan tersebut yaitu:
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 26
Wisudawan : Totok SupraptoDosen Pembimbing : Bpk. Pitoyo Yuliatmojo
Lulusan : Agustus 2004
Daftar Pustaka
Lingga Wardhana,, Belajar Sendiri
Mikrokontroler AVR seri ATmega8535,
(Yogyakarta: Andi, 2006)
Paulus Andi Nalwan, Panduan Praktis
Teknik Antarmuka dan Pemrograman
Mikrokontroler AT89C51, ( Jakarta :
Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, 2003 )
Malvino, Prinsip-prinsip Elektronika,
(Jakarta : Erlangga, 1985)
Sistem Alarm Anti pencuri pada ruma berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535 27