7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
1/55
5 2012,No.1118
ww w .d jpp .dep k u m ha m .go
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERIKESEHATAN
NOMOR 037 TAHUN2012
TENTANGPENYELENGGARAAN
LABORATORIUM PUSATKESEHATAN
MASYARAKAT
PENYELENGGARAAN LABORATORIUM PUSAT KESEHATANMASYARAKAT
BABI
PENDAHULUAN
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalahmeningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orangagar
terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai
investasibagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosialdanekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yangoptimal.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapaitujuan
pembangunan kesehatan tersebut diatas.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari
pelayanan kesehatan perseorangan primerdan pelayanan kesehatan
masyarakat primer. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan. Oleh karenaupaya
pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan yangtidak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas,maka
Puskesmas wajib menyelenggarakan laboratorium diPuskesmas.
Adapun rincian kegiatan untuk masing-masing upaya ditetapkan
berdasarkan kondisi dan permasalahan kesehatan masyarakat
setempat, dengan tetap berprinsip pada pelayanan secara holistik,
komprehensifdanterpadu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakatyang setinggi-tingginya.
Saat ini Puskesmas sudah merata di seluruh Indonesia, dan setiap
kecamatan telah memiliki minimal satu Puskesmas. Puskesmas
memberikan kontribusi yang sangat berarti untuk meningkatkanderajat
kesehatan masyarakat, namun demikian belum diikuti dengan
peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan
http://www.djpp.depkumham.go.id/http://www.djpp.depkumham.go.id/http://www.djpp.depkumham.go.id/7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
2/55
2012,No.1118 10
ww w .d jpp .dep k u m ha m .go
oleh seluruhmasyarakat.
http://www.djpp.depkumham.go.id/http://www.djpp.depkumham.go.id/http://www.djpp.depkumham.go.id/7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
3/55
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas,adanya
transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi,otonomi
daerah, serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan
mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya.Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka
diperlukan kegiatanyang dapat menentukan diagnosa penyakit secara
pasti yaitupelayananlaboratorium yangbermutu.
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan,dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuanjenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau
faktoryang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat diwilayahkerjaPuskesmas.
Sebelumnya sudah disusun buku Standar Pelayanan Laboratorium
Puskesmas, tahun 2002. Agar memiliki kepastian hukum dalam
penyelenggaraan pelayanan Laboratorium Puskesmas dan untuk dapat
mengikuti perkembangan teknologi kesehatan dan memenuhituntutan
masyarakat, maka penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
ditetapkandengan Peraturan Menteri Kesehatan. Peraturan Menteri
Kesehatan inidapat dipergunakan sebagai tolok ukur
dalam menilaikinerjaLaboratorium Puskesmas.
Ketentuan mengenai keharusan memenuhi kriteria dalam
penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas yang diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan ini merupakan persyaratan minimal yang
harus dimiliki oleh setiap Puskesmas. Dengan mempertimbangkan
kompleksitaspelayanan Puskesmas bisa
berbeda-beda tergantung pada daerah/pengembangan
wilayah setempat, maka persyaratan minimalinipun dapat dilengkapi
sesuaikebutuhan.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
4/55
2012,No.1118 8
BABII
KETENAGAAN
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upayawajibPuskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupibaik
jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimilikioleh
Puskesmas, Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (PDTP), dan
Puskesmas di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan terluar
(PDTPK).
Jenis, kualifikasi dan Jumlah Tenaga Laboratorium Puskesmas dapat
dilihat pada tabel 1berikut:
Tabel 1. Jenis, Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Laboratorium Puskesmas
NoJENISTENAGA KUALIFIKASI
JUMLAH
PDTPPUSKESMA
SPDTPK
1 Penanggungjawab Dokter 1 1 1
2 TenagaTeknis:AnalisKesehatan
DIII
2 1 1
3Tenaganon
Teknis
Minimal
SMU/
sederaat
1 1 1
Ketentuanlainnya:
1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja
laboratorium.
2. Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas adalah dokter
Puskesmas/kepalaPuskesmas.
3. Tenaga teknis dianjurkan jangan merangkap tugaslain.
4. Setiap petugas laboratorium harus mempunyai uraian tugasyang
tertulis dan diketahui oleh kepalaPuskesmas.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
5/55
A. Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas
Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas
dantanggungjawab:
1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknislaboratorium;
2. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi
hasilpemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul
dalampelayananlaboratorium;
3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasikegiatan
laboratorium;
4. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapanmutu.
B. TenagaTeknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggungjawab:
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium
sesuaikompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman
pelayanandan standar proseduroperasional;
2. Melaksanakan kegiatan mutulaboratorium;
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan danpelaporan;
4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium;
5. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratoriumatau tenaga kesehatanlain;
6. Menyiapkan bahan rujukanspesimen.
C. Tenaga NonTeknis
Tenaga non teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugasdantanggungjawab:
1. Membantu tenaga teknis dalam menyiapkan alat danbahan;
2. Membantu tenaga teknis dalam menyiapkanpasien;
3. Membantuadministrasi.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
6/55
2012,No.1118 10
BABIII
SARANA, PRASARANA, PERLENGKAPAN DAN
PERALATANA.Sarana
Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yangberkaitan
dengan fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri,dalam
lingkup ini adalah ruangan Laboratorium Puskesmas.Persyaratan
sarana/ruangan Laboratorium Puskesmas adalah sebagaiberikut:
1. Ukuran ruang minimal 3x4 m2, kebutuhan luas ruang
disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang diselenggarakanoleh
Puskesmas.
2. Langit-langit berwarna terang dan mudah
dibersihkan.
3. Dinding berwarna terang, harus keras, tidak berpori, kedap
air,dan mudah dibersihkan serta tahan
terhadap bahan kimia (keramik).
4. Lantai harus terbuat dari bahan yang tidak licin, tidakberpori,
warna terang, dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap
bahan kimia (epoxi,vinyl).5. Pintu disarankan memiliki lebar bukaan minimal 100 cmyang
terdiri dari 2 dua daun pintu dengan ukuran 80 cm dan 20cm.
6. Disarankan disediakan akses langsung (lubang/celah) bagi
pasienuntuk memberikan sampeldahak.
7. Pada area bak cuci disarankan untuk menggunakan
pembatastransparan (contoh: pembatas polikarbonat) untuk
menghindaripaparan/tampias air cucian ke areasekitarnya.
8. Kamar kecil/WC pasien laboratorium dapat bergabungdenganWC pasienPuskesmas.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
7/55
a. Model denah Laboratorium Puskesmas ukuran 3x4m2
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
8/55
2012,No.1118 12
b. Model denah Laboratorium Puskesmas ukuran 4x4m2
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
9/55
B. Prasarana
Prasarana laboratorium merupakan jaringan/instalasi yangmembuat
suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuanyangdiharapkan. Prasarana-prasarana Laboratorium Puskesmasyang
perlu diperhatikan adalah sebagaiberikut:
1. Pencahayaan harus cukup. Pencahayaan alami diperoleh
setidaknya dari jendela dengan luas minimal 1,6 m2 (yaituterdiri
dari 2 jendela dengan ukuran lebar 80 cm x tinggi 100cm).
Cahaya dari jendela tidak boleh langsung mengarah ke meja
pemeriksaan dan rak reagen, untuk menghindariterjadinya
reaksi antara reagen dengan sinar matahari yangpanas.
Kategori pencahayaan pada Laboratorium Puskesmas dapatdilihat pada tabel 2 berikutini:
Tabel 2. Kategori Pencahayaan Laboratorium Puskesmas
No. NamaRuangan/Area BidangkerjaIntensitas
Pencahayaan
lux
1 Loket(area
penerimaansampel,enambilanhasil
Membaca,menulis,
pengarsipan,enerimaansam el.
200 500
2 Areapengambilan
sampel
Pengambilan
sampeldarah200 500
3 Areapemeriksaan
spesimen
Pengamatandan
pemeriksaan
sesimen
1000 2000
4 Toilet Pengambilan
sampel urin,toilet100 200
2. Ruangan harus mempunyai sirkulasi udara yang baik
(ventilasisilang/cross ventilation), sehingga pertukaran udara
daridalam ruangan dapat mengalir ke luar ruangan. Pertukaran
udarayangdisarankan adalah 12 s/d 15 kali per jam (Air Change
perHour;ACH = 1215times).
3. Disarankan pada area pengambilan sampel dilengkapiexhauster
yang mengarah keluar bangunan Puskesmas ke area terbuka
sehingga pasien tidak dapat memapar/memajan petugas
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
10/55
2012,No.1118 14
Puskesmas.Exhausterdipasang pada ketinggian + 120 cm
daripermukaanlantai.
4. Suhu ruangan tidak boleh panas, dengan sirkulasi udara
yangbaik maka disarankan suhu dipertahankan antara
220C s/d260C.
5. Pengambilan dahak dilakukan di ruangan terbuka yangtelah
disiapkan.
6. Harus tersedia fasilitas air bersih yang mengalir dan debit
airyang cukup pada bak cuci. Air tersebut harus memenuhi
syarat kesehatan.
7. Harus tersedia wadah (tempat sampah) khusus/terpisah
yangdilengkapi dengan penutupnya untuk pembuangan limbahpadatmedis infeksius dan non infeksius pada laboratorium.
Pengelolaan(pewadahan, pengangkutan dan
pemusnahan) limbah padat
dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yangberlaku.
8. Limbah cair/air buangan dari laboratorium harus diolah
padasistem/instalasi pengolahan air limbahPuskesmas.
C. Perlengkapan danPeralatan
1. Perlengkapan
a. Meja pengambilan sampeldarah
1) Minimal menggunakan meja biro (ukuran 90 x 60cm)
2) Mempunyailaci
b. Loket pendaftaran, penerimaan sampel urin dan dahak,
pengambilanhasil
c. Kursi petugas laboratorium dan kursipasien
1) Mempunyaisandaran
2) Dapat terbuat dari kayu, besi, danlain-lain
d. Bakcuci/sink
1) Dilengkapi keran untuk mengalirkan airbersih
2) Ukuran minimal 40 cm x 40 cm dengan kedalamanbak
minimal 30 cm
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
11/55
13 2012,No.1118
3) Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotormenuju
sistem pengolahan air limbahPuskesmas
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
12/55
e. Mejapemeriksaan
1) Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang sesuaidengan
kebutuhan pelayanan yangdiselenggarakan
2) Meja pemeriksaan terbuat/dilapisi dari bahan tahanpanas, tahan zat kimia (seperti teflon/ formika),mudah
dibersihkan, tidak berpori dan berwarnaterang
3) Ada meja khusus untuk meletakkan alatcentrifuge
f. Lemari pendingin(refrigerator)
1) Fungsinya adalah untuk menyimpan reagen dansampel,
volume sesuaikebutuhan
2) Reagen dan sampel disimpan dalam lemaripendingin
yangterpisah
g. Lemarialat
1) Fungsinya untuk menyimpanalat
2) Ukuran sekitar p x l x t = 160 cm x 40 cm x 100cm
3) Dapat terbuat dari kayu atau rangka alumunium dengan
rak terbuat darikaca
4) Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu
5 watt
h. Rakreagen
1) Fungsinya adalah untuk menyimpanreagen
2) Ukuran sesuaikebutuhan
3) Dapat terbuat dari kayu dilapisi dengan teflon/formika
atau dapat terbuat darikaca
2. Peralatan
Jenis dan jumlah peralatan Laboratorium Puskesmas
tergantungdari metode pemeriksaan, jenis dan programPuskesmas.
Daftar peralatan utama dan penunjang Laboratorium
Puskesmasdapat dilihat pada tabel 3berikut:
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
13/55
15 2012,No.1118
Tabel 3. Daftar Peralatan Utama dan Peralatan Penunjang
Laboratorium Puskesmas
NO JENISPERALATAN PUS.DTP PUSK. PUSKDTPK
I. PeralatanUtama
A PeralatanPemeriksaan
1 Fotometer 1 1 1
2 HematologyAnalyzer 1 - 1
3 HemositometerSet 1 1 1
4 MikroskopBinokuler 1 1 1
5 Pemanas/Penangas
denganair
1 1 1
6 Pipet Mikro 5-50,100-200,
500-1000ul
1Set 1Set 1Set
7 SentrifusListrik 1 1 1
8 SentrifusMikrohematokrit 1 1 1
9 Tabung Laju EndapDarah
(WestergrenSet)
3 3 3
10 TellyCounter 1 1 1
11 Urinometer (AlatPengukur
Berat JenisUrine)
1 1 1
B PeralatanGelas
1 BatangPengaduk 3 3 3
2 BekerGlass 3 3 3
3 BotolPencuci 1 1 1
4 Corong Kaca (5cm) 3 3 3
5 Erlenmeyer,Gelas 2 2 2
6 Gelas Pengukur (100cc) 1 1 1
7 Gelas Pengukur(16
OZ/500ml)
1 1 1
8 KacaObjek sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
9 Kaca Penutup (DekGlass) sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
10 Pipet berskala (Vol 1cc) 3 3 3
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
14/55
NO JENISPERALATAN PUS.DTP PUSK. PUSKDTPK
11 Pipet berskala (Vol 10cc) 3 3 3
12 TabungKapiler
Mikrohematokrit
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan13 Tabung Reaksi (12mm) sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
14 Tabung Reaksidengan
tutupkaret/gabus
12 12 12
15 Tabung Sentrifustanpa
skala
6 6 6
16 Termometer 0 - 50Derajat
Celcius (Skala1/2C)
1 1 1
17 WadahAquades 1 1 1
II. PeralatanPenunjang
1 Autoklaf 1 - -
2 Blood Lansetdengan
autoklik
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
3 KakiTiga 1 1 1
4 KawatAsbes 1 - 1
5 KertasLakmus sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan6 KertasLensa sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
7 KertasSaring sesuai
kebutuhan
- sesuai
kebutuhan
8 LampuSpiritus 1 1 1
9 LemariEs 1 1 1
10 Pembendung 1 1 1
11 Penghisap Karet(Aspirator) 3 3 3
12 Penjepit Tabung dariKayu 2 2 2
13 PensilKaca 1 1 1
14 Pipet Tetes (PipetPasteur) 12 12 12
15 Pot Spesimen DahakMulut
Lebar
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
16 Pot Spesimen Urine(Mulut sesuai sesuai sesuai
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
15/55
17 2012,No.1118
NO JENISPERALATAN PUS.DTP PUSK. PUSKDTPK
Lebar) kebutuhan kebutuhan kebutuhan
17 RakPengering 1 1 1
18 Rak PewarnaKacaPreparat
1 1 1
19 Rak TabungReaksi 1 1 1
20 RotatorPlate 1 1 1
21 Sengkelit /Ose 3 3 3
22 Sikat TabungReaksi 1 1 1
23 SpuitDisposible
- 3cc sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
- 5cc sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
24 Stopwatch 1 1 1
25 Timer 1 1 1
26 Tip Pipet (kuning danbiru) sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
16/55
BABIV
KEGIATANPEMERIKSAAN
A. Alur KegiatanPemeriksaan
KeteranganGambar:
1. Pasien datang, mendaftarkan diri di loket pendaftaranPuskesmas.
2. Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa,dan
bila
diperlukan, diberi formulir permintaan pemeriksaanlaboratorium
(Formulir1).
2a.Pasien rujukan dokter dari luar Puskesmas yang datang ke
Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan laboratorium,setelah
mendaftar di loket pendaftaran Puskesmas, langsung menuju
ruang laboratorium untuk menyerahkan formulir permintaan
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
17/55
19 2012,No.1118
rujukan pemeriksaan laboratorium dari dokter yangmerujuknya
(Formulir2).
3. Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
kepada petugaslaboratorium.
4. Setelah menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium, pasien diambilspesimennya.
5. Spesimen yang telah diambil diperiksa oleh petugaslaboratorium.
6. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada penanggungjawab
laboratorium untuk dilakukanvalidasi.
7. Formulir hasil pemeriksaan Laboratorium Puskesmas (Formulir3)
diletakkan di loket pengambilanhasil.
8. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium dibawa oleh pasienkeruang pemeriksaan dokter untuk mendapat penjelasan daridokter
tentang hasil pemeriksaan laboratorium tersebut.
8a. Untuk pasien rujukan, Formulir hasil pemeriksaan
laboratoriumlangsung dibawa ke dokter yangmerujuk.
9. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan olehdokter
pemeriksa kepadapasien.
B. Kemampuan Pemeriksaan, Metode danReagen1. KemampuanPemeriksaan
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas
meliputipemeriksaan-pemeriksaan dasarseperti:
a. Hematologi: Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit,Hitung
trombosit, Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit, LED,Masa
perdarahan dan Masapembekuan.
b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin total,
Bilirubin direk, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, Asam urat,Ureum/BUN, Kreatinin, Trigliserida, Kolesterol total,Kolesterol
HDL dan KolesterolLDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA,Diplococcusgram negatif,
Trichomonas vaginalis,Candida albicans,Bacterialvaginosis,
Malaria,Microfilariadan Jamurpermukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal,VDRL,
HbsAg, Anti Hbs, Anti HIV dan Antigen/antibodydengue.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
18/55
2012,No.1118 20
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume),pH,
Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen,Keton,
Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik(sedimen).
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
19/55
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar danMikroskopik.
2. Metode
Metode pemeriksaan laboratorium di Puskesmas
menggunakanmetode manual, semi automatik danautomatik.
3. Reagen
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metodeyang
digunakan untuk tiap pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas
tersebut.
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai
persyaratanantaralain:
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhupenyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metodeFirst inFirst out(sesuai
urutanpenerimaan).
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan
kedalam sediaaninduk.
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan,
kerusakanyang terjadi pada sediaanreagen.
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah
digunakan.f. Lindungi label darikerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan
lemarisupaya tidak kena cahaya mataharilangsung.
h. Reagen harus terdaftar di Kementerian
Kesehatan.
i. Reagen HIV harus sudah dievaluasi oleh Laboratorium
RujukanNasional.
Kemampuan pemeriksaan, metode, peralatan, dan reagen
Laboratorium Puskesmas dapat dilihat pada tabel 4 berikutini:
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
20/55
2012,No.1118 22
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
21/55
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
22/55
2012,No.1118 24
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
23/55
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
24/55
2012,No.1118 26
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
25/55
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
26/55
2012,No.1118 28
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
27/55
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
28/55
2012,No.1118 30
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
29/55
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
30/55
2012,No.1118 32
C. Rujukan
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan kebagian
pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.Jika
Laboratorium Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan,
maka spesimen atau pasien dikirim ke laboratorium lain(dirujuk).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada rujukan
laboratorium:
1. Spesimen yang akan dirujuk, sebaiknya dikirim dalam
bentukyang relatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan
persyaratanpengiriman spesimen antaralain:
a. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas
spesimen (masa stabilitas beberapa spesimendapat
dilihat pada tabel5)
b. Tidak terkena sinar mataharilangsung
c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja
laboratorium termasuk pemberian label yangbertuliskanBahan Pemeriksaan Infeksius atau Bahan Pemeriksaan
Berbahaya
d. Suhu pengiriman harus memenuhisyarat
e. Penggunaan media transpor untuk pemeriksaanmikrobiologi
2. Spesimen yang dirujuk harus diberi label berisi nomor
spesimen, nama, umur, jenis kelamin,alamat,
tanggal pengambilan spesimen pada badanwadah
3. Spesimen yang dirujuk harus disertai formulir pengirimanyang
berisi data sebagaiberikut:
a. Nomorspesimen
b. Namapenderita
c.Umur
d. Jeniskelamin
e. Alamatpenderita
f. Tanggal dan jam pengambilanspesimen
g. Jenis spesimen dan asalbahan
h. Gejala penyakit, lamanya penyakit dan pengobatanyang
diberikansebelumnya
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
31/55
31 2012,No.1118
i. Permintaanpemeriksaan
j. Tanggalpengiriman
k. Nama serta alamat pengirim :
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
32/55
- Dokter
- Puskesmas
- dll
4. Kemudian dikirim melalui petugas atau melaluipos
Tabel 5. Jenis Spesimen, Antikoagulan/Pengawet dan WadahYang
Dipakai Untuk Pemeriksaan Rujukan DenganStabilitasnya.
JenisPemeriksaan Spesimen AntikoagulanWadah Stabilitas
JenisJumlah
HEMATOLOGI
Hematokrit Darah 2ml K2/K3-EDTA
1 -15m ml
G/P Suhukamar
LEDWestergren Darah 2mL K2/K3-EDTA
-
G/P Suhukamar
Hitung jumlah Darah 2ml K2/K3-EDTA
-
G/P Suhukamar
Trombosit Darah 2ml K2/K3-EDTA
-
G/P Suhukamar
Masa perdarahan
& Masa
pembekuan
Darah 4ml Segeradiperiksa
KIMIAKLINIK
Guladarah Darah
Serum
2ml
2ml
NAF-Oksalat
4,5mg/ml
darah
-
G/P
G/P
20-25C (3hari)
4C (7hari)
-20C (3bulan)
2-8C 12 am
Kolesterol Serum 1ml - G/P 20-25C (6hari)
4C (6hari)-20C
(6bulan)
Bilirubin Serum 1ml - G/P Sesegeramungkin
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
33/55
33 2012,No.1118
JenisPemeriksaan Spesimen AntikoagulanWadah Stabilitas
Jenis Jumlah
Asamurat Serum 1ml - G/P 20-25C(5hari)
4C (5hari)
-20C (6bulan)
Proteintotal Serum 1ml - G/P 20-25C(6 hari)
4C (6hari)
-20C 10hari
Na, K,Cl Serum 1ml - G/P 20-25C(14hari)
4C(14hari)
Kreatinin Serum 1ml - G/P 4C(24jam)
-
GOT Serum 1ml - G/P 20-25C (> 3hari
Aktivitasturun
4C (>3hari)
Aktivitasturun
8%
-20C (7hari)
GPT Serum 1ml - G/P 20-25C (> 3hari
Aktivitasturun
17%
4C (> 3hari
Aktivitasturun
10%
-20C (7hari)
SEROLOGI
idal Serum 2ml P
Treponema,VDRL Serum2ml - P 2 -8C (2 -3hari),
Freezer
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
34/55
bilirubin,keton
JenisPemeriksaan Spesimen AntikoagulanWadah Stabilitas
Jenis Jumlah
HBsAg Serum 2ml - P (1bulan),
Deep freezer-
AntiHBs Serum 2ml - P
AntiHIV Serum 2ml - P
URINALISA
Pemeriksaan Urin Toluen G/P 4jam
urin 24Jam 2-5ml/urin 24jam
Protein, Urin 5ml - P 20-25C (4hari)
penetapan
kuantitatif
Reduksi Urin 5ml - P 20-25C
4C (24jam)
Urin rutin (pH,BJ,protein, glukosa,
urobilinogen,
Urinpagi
15ml G/P Suhu kamar (1jam)
4-8C ( 1hari)
SedimenUrin Urin 10ml - G/P Suhu kamar(1
Kehamilan Urin5ml - G/PSuhu
PARASITOLOGI
dan
Malaria Darah
segar
2tetes
kapiler
(tetes
tebal-
- G Secepatnya
tetes
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
35/55
35 2012,No.1118
a
Keterangan:
P : Plastik (polietilen atau
sederajat)G : Gelas
T : Tabungreaksi
Sumber : GLP tahun2010
D. Alur Pengiriman SpesimenRujukan
JenisPemeriksaan Spesimen AntikoagulanWadah Stabilitas
Jenis Jumlah
tiis)
Mikrofilaria Darah
segar/
Darah
EDTA
2tetes
kapiler
(tetes
tebal
tetes
Na2EDTA1-
1,5mg/ml
darah
G Secepatnya
Trichomonas Sekret
Vagina
/uretr
Secuku
p
nya
- - Langsung
dikerjakan
Candida Sekret
Vagina
/uretr
Secuku
p
nya
- - Langsung
dikerjakan
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
36/55
KeteranganGambar:
1. Setelah spesimen diambil atau diterima di ruang
laboratorium,dilakukan pengelolaan/pengepakan/pengemasan
spesimen
2. Spesimen yang sudah dikemas diberi formulir permintaan
rujukanpemeriksaan (Formulir3)
3. Spesimen dikirim ke laboratorium rujukan
4. Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarlah hasilpemeriksaan
laboratorium yang ditulis pada formulir hasilpemeriksaan
5. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa ke tempat
pengambilan/pengirimanhasil
6. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa atau dikirim kelaboratorium
yangmerujuk
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
37/55
37 2012,No.1118
E. Pencatatan danPelaporan
1. Pencatatan
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk
evaluasi.Macam-macam pencatatan antaralain:
a. Buku RegisterPendaftaran
b. Buku Permintaan Pemeriksaan dan HasilPemeriksaan
c. BukuRujukan
d. Buku Ekspedisi pengambilanhasil
2. Pelaporan
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota berupa laporan bulananyangmerupakan hasil rekapitulasi pencatatan harian. Laporan
triwulan, semester, dan tahunan sesuai ketentuan yangberlaku.
Pelaporan hasil laboratorium untuk penyakit tertentu
menggunakan formulir baku yang sudah ditentukan oleh
program.
Pencatatan kegiatan pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
dapatmenggunakan contoh Formulir4.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
38/55
BABV
KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA
Setiap kegiatan yang dilakukan diLaboratorium Puskesmas dapatmenimbulkan bahaya/resiko terhadap petugas yang berada didalam
laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/
mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas
laboratorium harus melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.Kegiatantersebut merupakan upaya
kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium.
Beberapa hal yang perludiperhatikan:
A. Di Tempat Kerja dan LingkunganKerja
1. Desain Tempat Kerja Yang MenunjangK3
- Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan
proseskerja dilaboratorium;
- Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau carakerja;
- Pencahayaan cukup dannyaman;
- Ventilasi cukup dansesuai;
- Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah
dijangkau jikadiperlukan;
- Dipasang tanda peringatan untuk daerahberbahaya.
2. SanitasiLingkungan
- Semua ruangan harus bersih, kering danhigienis;
- Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya
dilapisidengan kantong plastik dan diberi tandakhusus;
- Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak
dapatdimasuki/ menjadi sarang serangga atau binatang
pengerat;
- Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalirdan
dibersihkan secarateratur;
- Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam
laboratorium;
- Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di
dalam laboratorium.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
39/55
B. Proses Kerja, Bahan dan PeralatanKerja
1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiappetugas
laboratorium harus mengerti dan melaksanakan upaya
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
40/55
2012,No.1118 40
pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi, dapat
menggunakan setiap peralatan laboratorium dan
peralatankesehatan dan keselamatan kerja
dengan benar, sertamengetahui
cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan dilaboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan
keselamatankerja, seperti tempat cuci tangan dengan air yang
mengalirdanalat pemadam kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas
laboratorium,masker, sarung tangan, alas kaki tertutup) yang
sesuai selama
bekerja.
4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus
selama bekerja dalam laboratorium dan harus dilepaskan
serta ditinggalkan di laboratorium (hati-hati dengan jas
laboratoriumyang berpotensiinfeksi).
5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat
kebelakang denganrapi.
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan
menyeluruh sebelum dan setelah selesai melakukan aktifitas
laboratorium dan harus melepaskan baju proteksi sebelummeninggalkanruang laboratorium.
7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpa
ijinpejabat yangberwenang.
8. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air)
danmerokok di tempatkerja.
9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca
pecah,jarum atau benda tajam dan barang sisa laboratorium
harusditempatkan di bak/peti dalamlaboratorium dan diberiketerangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/peti
kuning (menjadi limbah medis/ infeksius) yang diberitanda
khusus.
11. Semua tumpahan harus segeradibersihkan.
12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet,
gunakankaretpenghisap.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
41/55
39 2012,No.1118
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada
penanggung jawabLaboratorium.
14. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempatyang
ditentukan.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
42/55
15. Pengelolaanspesimen
- Setiap spesimen harus diperlakukan sebagai bahaninfeksius.
- Harus mempunyai loket khusus untuk penerimaan
spesimen.
- Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakancara
pengambilan, pengiriman dan pengolahan spesimen
dengan benar.
- Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus
disimpanpada wadah yang memiliki konstruksi yang
baik,dengankaret pengaman untuk
mencegah kebocoran ketika
dipindahkan.
- Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hatiguna
menghindari pencemaran dari luar
kontainer atau laboratorium.
- Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan
tubuh (contoh: membuka tutup tabung vakum)harus
menggunakan sarung tangan danmasker.
- Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus
cucitangan dan mengganti sarungtangan.- Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan
sebagailimbah infeksius dan dikelola sesuai ketentuan yang
berlaku.
- Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus
Didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai
melakukan kegiatanlaboratorium.
16. Pengelolaan bahan kimia yangbenar
-Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaanbahan kimia yang benar (antara lain penggolongan bahan
kimia,bahan kimia yang tidak boleh tercampur, efek toksik
danpersyaratanpenyimpanannya).
- Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan
mempunyai pengetahuan serta keterampilan untuk
menanganikecelakaan.
- Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiketdan
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
43/55
tanda peringatan yangsesuai.
17. PengelolaanLimbah
a. LimbahPadat
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
44/55
2012,No.1118 42
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum danlimbah
khusus seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah
sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia, limbah B3 dan
limbahplastik.
Fasilitas Pembuangan LimbahPadat:
1)Tempat PengumpulanSampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahankarat,
kedap air dan mempunyai permukaan yang haluspada
bagiandalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup,
minimal terdapat satu buah untuk masing-masing
kegiatan.
Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3
bagian telah terisisampah.
Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisiplastik
sebagai pembungkus sampah dengan label danwarna
seperti digambarkan pada tabel 7 sebagaiberikut:
Tabel 7. Gambar dan Warna label Pada Tempat PengumpulanSampah
No KATEGORI
Warna
tempat/kantong
plastik
pengumpulan
LAMBANG KETERANGAN
1. RadioAktif Merah Sampah
berbentuk
bendatajam,
ditampung
dalamwadah
yangkuat/tahan
bendatajam
sebelum
dimasukkan
kedalam
kantongyang
sesuaidengan
2. Infeksius/
toksik/kimia
Kuning
3. Sitotoksik Ungu
4. Umum Hitam Domestik
(Warna
utih
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
45/55
2)Tempat Penampungan SampahSementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang
tidakpermanen, yang diletakkan padalokasi yang mudah dijangkau
kendaraan pengangkutsampah.
Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan
dan dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24
jam.
3)Tempat Pembuangan SampahAkhir
a)Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik
dikelola sesuai prosedur dan peraturan yangberlaku.
b)Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat
pembuangan sampah akhir yang dikelola sesuai
dengan prosedur dan peraturan yangberlaku.
b. LimbahCair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik,limbah
cair infeksius dan limbah cairkimia.
Cara menangani limbahcair:1) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk kedalam
septiktank.
2) Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai
denganprosedur dan peraturan yangberlaku.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
46/55
2012,No.1118 44
BABVI
MUTULABORATORIUM
A. BakuanMutu
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke
waktu, diperlukan bakuan mutu berupa pedoman/bakuanyang
tertulis yang dapat dijadikan pedoman kerja bagi tenagapelaksana.
1 Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang
jelastentang apa dan bagaimana prosedur melakukan suatu
aktifitas.
2 Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi
tenaga pelaksana baru yang akan dipercayakan untukmengerjakansuatuaktifitas.
3 Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur
bakuyang tertulis akan menjamin konsistensinya mutu hasil
yang dicapai.
4 Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab
laboratorium.
5 Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja dibuat
olehtenaga teknis laboratorium dan disahkan oleh penanggung
jawabLaboratorium Puskesmas.
B. PemantapanMutu
Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalah
keseluruhan proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk
menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini
berupa Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan MutuEksternal
(PME) dan PeningkatanMutu.
1. Pemantapan Mutu Internal (PMI/Internal QualityControl)
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan
danpengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratoriumsecara
terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangikejadian
kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yangtepat.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
47/55
43 2012,No.1118
a.Manfaat:
1) Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan
dengan mempertimbangkan aspek analitik danklinis.
2) Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran
hasil yang salah tidak terjadi dan perbaikanpenyimpanan
dapat dilakukansegera.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
48/55
3) Memastikan bahwa semua proses mulai daripersiapan
pasien, pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan
pengolahan dan pemeriksaan spesimen sampaidengan
pencatatan dan pelaporan telah dilakukan denganbenar.
4) Mendeteksi penyimpangan dan mengetahuisumbernya.
5) Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan
(customer)
b.Cakupan
Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas: tahap
pra-analitik, tahap analitik dan tahappasca-analitik.
1) Tahap Pra-Analitik adalah tahap mulaimempersiapkan
pasien, mengambil spesimen, menerima spesimen,
memberi identitas spesimen, mengirim spesimen
rujukansampai dengan menyimpanspesimen.
a) Persiapanpasien
Sebelum spesimen diambil harus diberikanpenjelasan
kepada pasien mengenai persiapan dan tindakanyang
hendakdilakukan.
b) Penerimaanspesimen
Petugas penerimaan spesimen harus
memeriksakesesuaian antara spesimen yang
diterimadenganformulir permintaan pemeriksaan
dan mencatat kondisi fisik spesimen
tersebut pada saatditerimaantara lain volume,
warna, kekeruhan, dan
konsistensi. Spesimenyang tidaksesuai dan
memenuhipersyaratan hendaknya ditolak. Dalam
keadaan spesimen tidak dapat ditolak (via pos,
ekspedisi), maka perlu dicatat dalam bukupenerimaan
spesimen dan formulir hasilpemeriksaan.
c) Penangananspesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuaipersyaratan,
kondisi penyimpanan spesimen sudah tepat,
penanganan spesimen sudah benar untuk
pemeriksaan-pemeriksaan khusus, kondisi
pengirimanspesimen sudahbenar.
d) Pengirimanspesimen
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
49/55
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksadikirimkan
ke bagian pemeriksaan sesuai denganjenis
pemeriksaan yang diminta. Jika Laboratorium
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
50/55
2012,No.1118 46
Puskesmas tidak mampu melakukan
pemeriksaan,maka spesimen dikirim ke
laboratorium lain dan
sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatifstabil.
e) Penyimpananspesimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa
dapat disimpan dengan memperhatikanjenis
pemeriksaan yang akandiperiksa.
Beberapa cara menyimpan spesimen antara lain:
Disimpan pada suhu kamar (Misalnyapenyimpananusap dubur dalam Carry & Blairuntukpemeriksaan
Vibriocholera).
Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0oC
8oC.Dapat diberikan bahanpengawet.
Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam
bentukserum.
2) Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapanreagen,
mengkalibrasi dan memelihara alat laboratorium, uji
ketepatan dan ketelitian dengan
menggunakanbahan kontrol dan
pemeriksaanspesimen.
a) Persiapanreagen
Reagen memenuhi syarat sesuai standar yangberlaku,
masa kadaluarsa tidak terlampaui, carapelarutanatau pencampuran sudah benar, carapengenceran
sudahbenar,
b) Kalibrasi dan pemeliharaanperalatan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhihasilpemeriksaan laboratorium adalah peralatan
laboratorium, wadah spesimen. Harus dilakukan
kalibrasi dan pemeliharaan peralatan laboratorium
secara teratur dan terjadwal. Wadah spesimenharus
bersih dan tidakterkontaminasi.
Contoh beberapa peralatan laboratorium yangperlu
dikalibrasiadalah:
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
51/55
45 2012,No.1118
Inkubator(Incubator)
Lemari es(Refrigerator/freezer)
Oven
Autoklaf(Autoclave)
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
52/55
MicroPipet
Penangas air(Waterbath)
Sentrifus(Centrifuge)
Fotometer(Photometer)
Timbangananalitik
Timbanganelektrik
Thermometer
c) Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan
bahankontrol.
d) Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan
prosedursesuai protap masing-masingparameter.3) Tahap Pasca-Analitik adalah tahap mulai darimencatat
hasil pemeriksaan dan melakukan validasi hasilserta
memberikan interpretasi hasil sampai denganpelaporan.
Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yangperlu
dilakukan di Puskesmas antaralain:
1) Pembuatan alur pasien, alur pemeriksaan, cara
pengambilanspesimen.
2) Pembuatan prosedur/instruksi kerja untuk pengambilanspesimen dan setiap jenispemeriksaan.
2. Pemantapan Mutu Eksternal(PME/ExternalQualityControl)
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yangdiselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar
laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai
penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan
tertentu. Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan MutuEksternal
dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atauinternasional.
Setiap Laboratorium Puskesmas wajib mengikutiPemantapanMutu Eksternal yang diselenggarakan oleh pemerintah secara
teratur dan periodik meliputi semua bidang pemeriksaan
laboratorium.
Pemantapan mutu eksternal untuk berbagai bidangpemeriksaan
diselenggarakan pada berbagai tingkatan, yaitu:
1.Tingkat nasional/tingkat pusat : KementerianKesehatan
2.Tingkat Regional :BBLK
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
53/55
3.Tingkat Propinsi/wilayah : BBLK/BLK
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
54/55
2012,No.1118 48
Kegiatan pemantapan mutu eksternal ini sangat bermanfaatbagi
Laboratorium Puskesmas, karena dari hasil evaluasiyang
diperoleh dapat menunjukkan performance
(penampilan/proficiency) laboratorium yang bersangkutan
dalambidang pemeriksaan yangditentukan.
Dalam melaksanakan kegiatan ini tidak
boleh diperlakukan secara khusus, harus dilaksanakan oleh
petugas yangbiasamelakukan pemeriksaan tersebut serta
menggunakan peralatan/reagen/metoda yang biasa
digunakan, sehinggahasilpemantapan mutu eksternal
tersebut benar-benar dapat mencerminkan
penampilan laboratorium yang sebenarnya.Setiap nilai yang
diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasiuntuk
mencari penyebab-penyebab dan mengambillangkah-langkahperbaikan.
3. PeningkatanMutu
Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus
menerus yangdilakukan oleh
laboratorium sebagai tindak lanjut dari
Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan MutuEksternal
(PME) untuk meningkatkan kinerjalaboratorium.
7/24/2019 permenkes ttg lab.doc
55/55
BABVII
PENUTUP
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan LaboratoriumPusat Kesehatan Masyarakat ini digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan, upaya pengembangan, dan peningkatan pelayanan serta
mutu pelayanan laboratorium di Puskesmas. Kriteria penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas yang diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatanini dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan
kebutuhan danperkembangan ilmu pengetahuan danteknologi.
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA,
NAFSIAHMBOI