Top Banner

of 55

permenkes ttg lab.doc

Feb 20, 2018

Download

Documents

Popi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    1/55

    5 2012,No.1118

    ww w .d jpp .dep k u m ha m .go

    LAMPIRAN

    PERATURAN MENTERIKESEHATAN

    NOMOR 037 TAHUN2012

    TENTANGPENYELENGGARAAN

    LABORATORIUM PUSATKESEHATAN

    MASYARAKAT

    PENYELENGGARAAN LABORATORIUM PUSAT KESEHATANMASYARAKAT

    BABI

    PENDAHULUAN

    Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

    disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalahmeningkatkan

    kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orangagar

    terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai

    investasibagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara

    sosialdanekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yangoptimal.

    Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan

    kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapaitujuan

    pembangunan kesehatan tersebut diatas.

    Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari

    pelayanan kesehatan perseorangan primerdan pelayanan kesehatan

    masyarakat primer. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi

    upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan. Oleh karenaupaya

    pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan yangtidak

    terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas,maka

    Puskesmas wajib menyelenggarakan laboratorium diPuskesmas.

    Adapun rincian kegiatan untuk masing-masing upaya ditetapkan

    berdasarkan kondisi dan permasalahan kesehatan masyarakat

    setempat, dengan tetap berprinsip pada pelayanan secara holistik,

    komprehensifdanterpadu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

    masyarakatyang setinggi-tingginya.

    Saat ini Puskesmas sudah merata di seluruh Indonesia, dan setiap

    kecamatan telah memiliki minimal satu Puskesmas. Puskesmas

    memberikan kontribusi yang sangat berarti untuk meningkatkanderajat

    kesehatan masyarakat, namun demikian belum diikuti dengan

    peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan

    http://www.djpp.depkumham.go.id/http://www.djpp.depkumham.go.id/http://www.djpp.depkumham.go.id/
  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    2/55

    2012,No.1118 10

    ww w .d jpp .dep k u m ha m .go

    oleh seluruhmasyarakat.

    http://www.djpp.depkumham.go.id/http://www.djpp.depkumham.go.id/http://www.djpp.depkumham.go.id/
  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    3/55

    Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya

    tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas,adanya

    transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi,otonomi

    daerah, serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan

    mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya.Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka

    diperlukan kegiatanyang dapat menentukan diagnosa penyakit secara

    pasti yaitupelayananlaboratorium yangbermutu.

    Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan,dan

    pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk

    penentuanjenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau

    faktoryang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan

    masyarakat diwilayahkerjaPuskesmas.

    Sebelumnya sudah disusun buku Standar Pelayanan Laboratorium

    Puskesmas, tahun 2002. Agar memiliki kepastian hukum dalam

    penyelenggaraan pelayanan Laboratorium Puskesmas dan untuk dapat

    mengikuti perkembangan teknologi kesehatan dan memenuhituntutan

    masyarakat, maka penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas

    ditetapkandengan Peraturan Menteri Kesehatan. Peraturan Menteri

    Kesehatan inidapat dipergunakan sebagai tolok ukur

    dalam menilaikinerjaLaboratorium Puskesmas.

    Ketentuan mengenai keharusan memenuhi kriteria dalam

    penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas yang diatur dalam Peraturan

    Menteri Kesehatan ini merupakan persyaratan minimal yang

    harus dimiliki oleh setiap Puskesmas. Dengan mempertimbangkan

    kompleksitaspelayanan Puskesmas bisa

    berbeda-beda tergantung pada daerah/pengembangan

    wilayah setempat, maka persyaratan minimalinipun dapat dilengkapi

    sesuaikebutuhan.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    4/55

    2012,No.1118 8

    BABII

    KETENAGAAN

    Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upayawajibPuskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupibaik

    jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimilikioleh

    Puskesmas, Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (PDTP), dan

    Puskesmas di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan terluar

    (PDTPK).

    Jenis, kualifikasi dan Jumlah Tenaga Laboratorium Puskesmas dapat

    dilihat pada tabel 1berikut:

    Tabel 1. Jenis, Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Laboratorium Puskesmas

    NoJENISTENAGA KUALIFIKASI

    JUMLAH

    PDTPPUSKESMA

    SPDTPK

    1 Penanggungjawab Dokter 1 1 1

    2 TenagaTeknis:AnalisKesehatan

    DIII

    2 1 1

    3Tenaganon

    Teknis

    Minimal

    SMU/

    sederaat

    1 1 1

    Ketentuanlainnya:

    1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja

    laboratorium.

    2. Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas adalah dokter

    Puskesmas/kepalaPuskesmas.

    3. Tenaga teknis dianjurkan jangan merangkap tugaslain.

    4. Setiap petugas laboratorium harus mempunyai uraian tugasyang

    tertulis dan diketahui oleh kepalaPuskesmas.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    5/55

    A. Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas

    Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas

    dantanggungjawab:

    1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknislaboratorium;

    2. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi

    hasilpemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul

    dalampelayananlaboratorium;

    3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasikegiatan

    laboratorium;

    4. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapanmutu.

    B. TenagaTeknis

    Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan

    tanggungjawab:

    1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium

    sesuaikompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman

    pelayanandan standar proseduroperasional;

    2. Melaksanakan kegiatan mutulaboratorium;

    3. Melaksanakan kegiatan pencatatan danpelaporan;

    4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja

    laboratorium;

    5. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab

    laboratoriumatau tenaga kesehatanlain;

    6. Menyiapkan bahan rujukanspesimen.

    C. Tenaga NonTeknis

    Tenaga non teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugasdantanggungjawab:

    1. Membantu tenaga teknis dalam menyiapkan alat danbahan;

    2. Membantu tenaga teknis dalam menyiapkanpasien;

    3. Membantuadministrasi.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    6/55

    2012,No.1118 10

    BABIII

    SARANA, PRASARANA, PERLENGKAPAN DAN

    PERALATANA.Sarana

    Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yangberkaitan

    dengan fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri,dalam

    lingkup ini adalah ruangan Laboratorium Puskesmas.Persyaratan

    sarana/ruangan Laboratorium Puskesmas adalah sebagaiberikut:

    1. Ukuran ruang minimal 3x4 m2, kebutuhan luas ruang

    disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang diselenggarakanoleh

    Puskesmas.

    2. Langit-langit berwarna terang dan mudah

    dibersihkan.

    3. Dinding berwarna terang, harus keras, tidak berpori, kedap

    air,dan mudah dibersihkan serta tahan

    terhadap bahan kimia (keramik).

    4. Lantai harus terbuat dari bahan yang tidak licin, tidakberpori,

    warna terang, dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap

    bahan kimia (epoxi,vinyl).5. Pintu disarankan memiliki lebar bukaan minimal 100 cmyang

    terdiri dari 2 dua daun pintu dengan ukuran 80 cm dan 20cm.

    6. Disarankan disediakan akses langsung (lubang/celah) bagi

    pasienuntuk memberikan sampeldahak.

    7. Pada area bak cuci disarankan untuk menggunakan

    pembatastransparan (contoh: pembatas polikarbonat) untuk

    menghindaripaparan/tampias air cucian ke areasekitarnya.

    8. Kamar kecil/WC pasien laboratorium dapat bergabungdenganWC pasienPuskesmas.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    7/55

    a. Model denah Laboratorium Puskesmas ukuran 3x4m2

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    8/55

    2012,No.1118 12

    b. Model denah Laboratorium Puskesmas ukuran 4x4m2

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    9/55

    B. Prasarana

    Prasarana laboratorium merupakan jaringan/instalasi yangmembuat

    suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuanyangdiharapkan. Prasarana-prasarana Laboratorium Puskesmasyang

    perlu diperhatikan adalah sebagaiberikut:

    1. Pencahayaan harus cukup. Pencahayaan alami diperoleh

    setidaknya dari jendela dengan luas minimal 1,6 m2 (yaituterdiri

    dari 2 jendela dengan ukuran lebar 80 cm x tinggi 100cm).

    Cahaya dari jendela tidak boleh langsung mengarah ke meja

    pemeriksaan dan rak reagen, untuk menghindariterjadinya

    reaksi antara reagen dengan sinar matahari yangpanas.

    Kategori pencahayaan pada Laboratorium Puskesmas dapatdilihat pada tabel 2 berikutini:

    Tabel 2. Kategori Pencahayaan Laboratorium Puskesmas

    No. NamaRuangan/Area BidangkerjaIntensitas

    Pencahayaan

    lux

    1 Loket(area

    penerimaansampel,enambilanhasil

    Membaca,menulis,

    pengarsipan,enerimaansam el.

    200 500

    2 Areapengambilan

    sampel

    Pengambilan

    sampeldarah200 500

    3 Areapemeriksaan

    spesimen

    Pengamatandan

    pemeriksaan

    sesimen

    1000 2000

    4 Toilet Pengambilan

    sampel urin,toilet100 200

    2. Ruangan harus mempunyai sirkulasi udara yang baik

    (ventilasisilang/cross ventilation), sehingga pertukaran udara

    daridalam ruangan dapat mengalir ke luar ruangan. Pertukaran

    udarayangdisarankan adalah 12 s/d 15 kali per jam (Air Change

    perHour;ACH = 1215times).

    3. Disarankan pada area pengambilan sampel dilengkapiexhauster

    yang mengarah keluar bangunan Puskesmas ke area terbuka

    sehingga pasien tidak dapat memapar/memajan petugas

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    10/55

    2012,No.1118 14

    Puskesmas.Exhausterdipasang pada ketinggian + 120 cm

    daripermukaanlantai.

    4. Suhu ruangan tidak boleh panas, dengan sirkulasi udara

    yangbaik maka disarankan suhu dipertahankan antara

    220C s/d260C.

    5. Pengambilan dahak dilakukan di ruangan terbuka yangtelah

    disiapkan.

    6. Harus tersedia fasilitas air bersih yang mengalir dan debit

    airyang cukup pada bak cuci. Air tersebut harus memenuhi

    syarat kesehatan.

    7. Harus tersedia wadah (tempat sampah) khusus/terpisah

    yangdilengkapi dengan penutupnya untuk pembuangan limbahpadatmedis infeksius dan non infeksius pada laboratorium.

    Pengelolaan(pewadahan, pengangkutan dan

    pemusnahan) limbah padat

    dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yangberlaku.

    8. Limbah cair/air buangan dari laboratorium harus diolah

    padasistem/instalasi pengolahan air limbahPuskesmas.

    C. Perlengkapan danPeralatan

    1. Perlengkapan

    a. Meja pengambilan sampeldarah

    1) Minimal menggunakan meja biro (ukuran 90 x 60cm)

    2) Mempunyailaci

    b. Loket pendaftaran, penerimaan sampel urin dan dahak,

    pengambilanhasil

    c. Kursi petugas laboratorium dan kursipasien

    1) Mempunyaisandaran

    2) Dapat terbuat dari kayu, besi, danlain-lain

    d. Bakcuci/sink

    1) Dilengkapi keran untuk mengalirkan airbersih

    2) Ukuran minimal 40 cm x 40 cm dengan kedalamanbak

    minimal 30 cm

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    11/55

    13 2012,No.1118

    3) Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotormenuju

    sistem pengolahan air limbahPuskesmas

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    12/55

    e. Mejapemeriksaan

    1) Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang sesuaidengan

    kebutuhan pelayanan yangdiselenggarakan

    2) Meja pemeriksaan terbuat/dilapisi dari bahan tahanpanas, tahan zat kimia (seperti teflon/ formika),mudah

    dibersihkan, tidak berpori dan berwarnaterang

    3) Ada meja khusus untuk meletakkan alatcentrifuge

    f. Lemari pendingin(refrigerator)

    1) Fungsinya adalah untuk menyimpan reagen dansampel,

    volume sesuaikebutuhan

    2) Reagen dan sampel disimpan dalam lemaripendingin

    yangterpisah

    g. Lemarialat

    1) Fungsinya untuk menyimpanalat

    2) Ukuran sekitar p x l x t = 160 cm x 40 cm x 100cm

    3) Dapat terbuat dari kayu atau rangka alumunium dengan

    rak terbuat darikaca

    4) Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu

    5 watt

    h. Rakreagen

    1) Fungsinya adalah untuk menyimpanreagen

    2) Ukuran sesuaikebutuhan

    3) Dapat terbuat dari kayu dilapisi dengan teflon/formika

    atau dapat terbuat darikaca

    2. Peralatan

    Jenis dan jumlah peralatan Laboratorium Puskesmas

    tergantungdari metode pemeriksaan, jenis dan programPuskesmas.

    Daftar peralatan utama dan penunjang Laboratorium

    Puskesmasdapat dilihat pada tabel 3berikut:

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    13/55

    15 2012,No.1118

    Tabel 3. Daftar Peralatan Utama dan Peralatan Penunjang

    Laboratorium Puskesmas

    NO JENISPERALATAN PUS.DTP PUSK. PUSKDTPK

    I. PeralatanUtama

    A PeralatanPemeriksaan

    1 Fotometer 1 1 1

    2 HematologyAnalyzer 1 - 1

    3 HemositometerSet 1 1 1

    4 MikroskopBinokuler 1 1 1

    5 Pemanas/Penangas

    denganair

    1 1 1

    6 Pipet Mikro 5-50,100-200,

    500-1000ul

    1Set 1Set 1Set

    7 SentrifusListrik 1 1 1

    8 SentrifusMikrohematokrit 1 1 1

    9 Tabung Laju EndapDarah

    (WestergrenSet)

    3 3 3

    10 TellyCounter 1 1 1

    11 Urinometer (AlatPengukur

    Berat JenisUrine)

    1 1 1

    B PeralatanGelas

    1 BatangPengaduk 3 3 3

    2 BekerGlass 3 3 3

    3 BotolPencuci 1 1 1

    4 Corong Kaca (5cm) 3 3 3

    5 Erlenmeyer,Gelas 2 2 2

    6 Gelas Pengukur (100cc) 1 1 1

    7 Gelas Pengukur(16

    OZ/500ml)

    1 1 1

    8 KacaObjek sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    9 Kaca Penutup (DekGlass) sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    10 Pipet berskala (Vol 1cc) 3 3 3

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    14/55

    NO JENISPERALATAN PUS.DTP PUSK. PUSKDTPK

    11 Pipet berskala (Vol 10cc) 3 3 3

    12 TabungKapiler

    Mikrohematokrit

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan13 Tabung Reaksi (12mm) sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    14 Tabung Reaksidengan

    tutupkaret/gabus

    12 12 12

    15 Tabung Sentrifustanpa

    skala

    6 6 6

    16 Termometer 0 - 50Derajat

    Celcius (Skala1/2C)

    1 1 1

    17 WadahAquades 1 1 1

    II. PeralatanPenunjang

    1 Autoklaf 1 - -

    2 Blood Lansetdengan

    autoklik

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    3 KakiTiga 1 1 1

    4 KawatAsbes 1 - 1

    5 KertasLakmus sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan6 KertasLensa sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    7 KertasSaring sesuai

    kebutuhan

    - sesuai

    kebutuhan

    8 LampuSpiritus 1 1 1

    9 LemariEs 1 1 1

    10 Pembendung 1 1 1

    11 Penghisap Karet(Aspirator) 3 3 3

    12 Penjepit Tabung dariKayu 2 2 2

    13 PensilKaca 1 1 1

    14 Pipet Tetes (PipetPasteur) 12 12 12

    15 Pot Spesimen DahakMulut

    Lebar

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    16 Pot Spesimen Urine(Mulut sesuai sesuai sesuai

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    15/55

    17 2012,No.1118

    NO JENISPERALATAN PUS.DTP PUSK. PUSKDTPK

    Lebar) kebutuhan kebutuhan kebutuhan

    17 RakPengering 1 1 1

    18 Rak PewarnaKacaPreparat

    1 1 1

    19 Rak TabungReaksi 1 1 1

    20 RotatorPlate 1 1 1

    21 Sengkelit /Ose 3 3 3

    22 Sikat TabungReaksi 1 1 1

    23 SpuitDisposible

    - 3cc sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    - 5cc sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    24 Stopwatch 1 1 1

    25 Timer 1 1 1

    26 Tip Pipet (kuning danbiru) sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

    sesuai

    kebutuhan

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    16/55

    BABIV

    KEGIATANPEMERIKSAAN

    A. Alur KegiatanPemeriksaan

    KeteranganGambar:

    1. Pasien datang, mendaftarkan diri di loket pendaftaranPuskesmas.

    2. Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa,dan

    bila

    diperlukan, diberi formulir permintaan pemeriksaanlaboratorium

    (Formulir1).

    2a.Pasien rujukan dokter dari luar Puskesmas yang datang ke

    Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan laboratorium,setelah

    mendaftar di loket pendaftaran Puskesmas, langsung menuju

    ruang laboratorium untuk menyerahkan formulir permintaan

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    17/55

    19 2012,No.1118

    rujukan pemeriksaan laboratorium dari dokter yangmerujuknya

    (Formulir2).

    3. Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

    kepada petugaslaboratorium.

    4. Setelah menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan

    laboratorium, pasien diambilspesimennya.

    5. Spesimen yang telah diambil diperiksa oleh petugaslaboratorium.

    6. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada penanggungjawab

    laboratorium untuk dilakukanvalidasi.

    7. Formulir hasil pemeriksaan Laboratorium Puskesmas (Formulir3)

    diletakkan di loket pengambilanhasil.

    8. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium dibawa oleh pasienkeruang pemeriksaan dokter untuk mendapat penjelasan daridokter

    tentang hasil pemeriksaan laboratorium tersebut.

    8a. Untuk pasien rujukan, Formulir hasil pemeriksaan

    laboratoriumlangsung dibawa ke dokter yangmerujuk.

    9. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan olehdokter

    pemeriksa kepadapasien.

    B. Kemampuan Pemeriksaan, Metode danReagen1. KemampuanPemeriksaan

    Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas

    meliputipemeriksaan-pemeriksaan dasarseperti:

    a. Hematologi: Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit,Hitung

    trombosit, Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit, LED,Masa

    perdarahan dan Masapembekuan.

    b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin total,

    Bilirubin direk, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, Asam urat,Ureum/BUN, Kreatinin, Trigliserida, Kolesterol total,Kolesterol

    HDL dan KolesterolLDL.

    c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA,Diplococcusgram negatif,

    Trichomonas vaginalis,Candida albicans,Bacterialvaginosis,

    Malaria,Microfilariadan Jamurpermukaan.

    d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal,VDRL,

    HbsAg, Anti Hbs, Anti HIV dan Antigen/antibodydengue.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    18/55

    2012,No.1118 20

    e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume),pH,

    Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen,Keton,

    Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik(sedimen).

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    19/55

    f. Tinja: Makroskopik, Darah samar danMikroskopik.

    2. Metode

    Metode pemeriksaan laboratorium di Puskesmas

    menggunakanmetode manual, semi automatik danautomatik.

    3. Reagen

    Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metodeyang

    digunakan untuk tiap pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas

    tersebut.

    Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai

    persyaratanantaralain:

    a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhupenyimpanan.

    b. Pemakaian reagen dengan metodeFirst inFirst out(sesuai

    urutanpenerimaan).

    c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan

    kedalam sediaaninduk.

    d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan,

    kerusakanyang terjadi pada sediaanreagen.

    e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah

    digunakan.f. Lindungi label darikerusakan.

    g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan

    lemarisupaya tidak kena cahaya mataharilangsung.

    h. Reagen harus terdaftar di Kementerian

    Kesehatan.

    i. Reagen HIV harus sudah dievaluasi oleh Laboratorium

    RujukanNasional.

    Kemampuan pemeriksaan, metode, peralatan, dan reagen

    Laboratorium Puskesmas dapat dilihat pada tabel 4 berikutini:

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    20/55

    2012,No.1118 22

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    21/55

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    22/55

    2012,No.1118 24

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    23/55

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    24/55

    2012,No.1118 26

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    25/55

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    26/55

    2012,No.1118 28

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    27/55

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    28/55

    2012,No.1118 30

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    29/55

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    30/55

    2012,No.1118 32

    C. Rujukan

    Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan kebagian

    pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.Jika

    Laboratorium Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan,

    maka spesimen atau pasien dikirim ke laboratorium lain(dirujuk).

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada rujukan

    laboratorium:

    1. Spesimen yang akan dirujuk, sebaiknya dikirim dalam

    bentukyang relatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan

    persyaratanpengiriman spesimen antaralain:

    a. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas

    spesimen (masa stabilitas beberapa spesimendapat

    dilihat pada tabel5)

    b. Tidak terkena sinar mataharilangsung

    c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja

    laboratorium termasuk pemberian label yangbertuliskanBahan Pemeriksaan Infeksius atau Bahan Pemeriksaan

    Berbahaya

    d. Suhu pengiriman harus memenuhisyarat

    e. Penggunaan media transpor untuk pemeriksaanmikrobiologi

    2. Spesimen yang dirujuk harus diberi label berisi nomor

    spesimen, nama, umur, jenis kelamin,alamat,

    tanggal pengambilan spesimen pada badanwadah

    3. Spesimen yang dirujuk harus disertai formulir pengirimanyang

    berisi data sebagaiberikut:

    a. Nomorspesimen

    b. Namapenderita

    c.Umur

    d. Jeniskelamin

    e. Alamatpenderita

    f. Tanggal dan jam pengambilanspesimen

    g. Jenis spesimen dan asalbahan

    h. Gejala penyakit, lamanya penyakit dan pengobatanyang

    diberikansebelumnya

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    31/55

    31 2012,No.1118

    i. Permintaanpemeriksaan

    j. Tanggalpengiriman

    k. Nama serta alamat pengirim :

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    32/55

    - Dokter

    - Puskesmas

    - dll

    4. Kemudian dikirim melalui petugas atau melaluipos

    Tabel 5. Jenis Spesimen, Antikoagulan/Pengawet dan WadahYang

    Dipakai Untuk Pemeriksaan Rujukan DenganStabilitasnya.

    JenisPemeriksaan Spesimen AntikoagulanWadah Stabilitas

    JenisJumlah

    HEMATOLOGI

    Hematokrit Darah 2ml K2/K3-EDTA

    1 -15m ml

    G/P Suhukamar

    LEDWestergren Darah 2mL K2/K3-EDTA

    -

    G/P Suhukamar

    Hitung jumlah Darah 2ml K2/K3-EDTA

    -

    G/P Suhukamar

    Trombosit Darah 2ml K2/K3-EDTA

    -

    G/P Suhukamar

    Masa perdarahan

    & Masa

    pembekuan

    Darah 4ml Segeradiperiksa

    KIMIAKLINIK

    Guladarah Darah

    Serum

    2ml

    2ml

    NAF-Oksalat

    4,5mg/ml

    darah

    -

    G/P

    G/P

    20-25C (3hari)

    4C (7hari)

    -20C (3bulan)

    2-8C 12 am

    Kolesterol Serum 1ml - G/P 20-25C (6hari)

    4C (6hari)-20C

    (6bulan)

    Bilirubin Serum 1ml - G/P Sesegeramungkin

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    33/55

    33 2012,No.1118

    JenisPemeriksaan Spesimen AntikoagulanWadah Stabilitas

    Jenis Jumlah

    Asamurat Serum 1ml - G/P 20-25C(5hari)

    4C (5hari)

    -20C (6bulan)

    Proteintotal Serum 1ml - G/P 20-25C(6 hari)

    4C (6hari)

    -20C 10hari

    Na, K,Cl Serum 1ml - G/P 20-25C(14hari)

    4C(14hari)

    Kreatinin Serum 1ml - G/P 4C(24jam)

    -

    GOT Serum 1ml - G/P 20-25C (> 3hari

    Aktivitasturun

    4C (>3hari)

    Aktivitasturun

    8%

    -20C (7hari)

    GPT Serum 1ml - G/P 20-25C (> 3hari

    Aktivitasturun

    17%

    4C (> 3hari

    Aktivitasturun

    10%

    -20C (7hari)

    SEROLOGI

    idal Serum 2ml P

    Treponema,VDRL Serum2ml - P 2 -8C (2 -3hari),

    Freezer

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    34/55

    bilirubin,keton

    JenisPemeriksaan Spesimen AntikoagulanWadah Stabilitas

    Jenis Jumlah

    HBsAg Serum 2ml - P (1bulan),

    Deep freezer-

    AntiHBs Serum 2ml - P

    AntiHIV Serum 2ml - P

    URINALISA

    Pemeriksaan Urin Toluen G/P 4jam

    urin 24Jam 2-5ml/urin 24jam

    Protein, Urin 5ml - P 20-25C (4hari)

    penetapan

    kuantitatif

    Reduksi Urin 5ml - P 20-25C

    4C (24jam)

    Urin rutin (pH,BJ,protein, glukosa,

    urobilinogen,

    Urinpagi

    15ml G/P Suhu kamar (1jam)

    4-8C ( 1hari)

    SedimenUrin Urin 10ml - G/P Suhu kamar(1

    Kehamilan Urin5ml - G/PSuhu

    PARASITOLOGI

    dan

    Malaria Darah

    segar

    2tetes

    kapiler

    (tetes

    tebal-

    - G Secepatnya

    tetes

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    35/55

    35 2012,No.1118

    a

    Keterangan:

    P : Plastik (polietilen atau

    sederajat)G : Gelas

    T : Tabungreaksi

    Sumber : GLP tahun2010

    D. Alur Pengiriman SpesimenRujukan

    JenisPemeriksaan Spesimen AntikoagulanWadah Stabilitas

    Jenis Jumlah

    tiis)

    Mikrofilaria Darah

    segar/

    Darah

    EDTA

    2tetes

    kapiler

    (tetes

    tebal

    tetes

    Na2EDTA1-

    1,5mg/ml

    darah

    G Secepatnya

    Trichomonas Sekret

    Vagina

    /uretr

    Secuku

    p

    nya

    - - Langsung

    dikerjakan

    Candida Sekret

    Vagina

    /uretr

    Secuku

    p

    nya

    - - Langsung

    dikerjakan

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    36/55

    KeteranganGambar:

    1. Setelah spesimen diambil atau diterima di ruang

    laboratorium,dilakukan pengelolaan/pengepakan/pengemasan

    spesimen

    2. Spesimen yang sudah dikemas diberi formulir permintaan

    rujukanpemeriksaan (Formulir3)

    3. Spesimen dikirim ke laboratorium rujukan

    4. Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarlah hasilpemeriksaan

    laboratorium yang ditulis pada formulir hasilpemeriksaan

    5. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa ke tempat

    pengambilan/pengirimanhasil

    6. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa atau dikirim kelaboratorium

    yangmerujuk

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    37/55

    37 2012,No.1118

    E. Pencatatan danPelaporan

    1. Pencatatan

    Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk

    evaluasi.Macam-macam pencatatan antaralain:

    a. Buku RegisterPendaftaran

    b. Buku Permintaan Pemeriksaan dan HasilPemeriksaan

    c. BukuRujukan

    d. Buku Ekspedisi pengambilanhasil

    2. Pelaporan

    Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas

    Kesehatan Kabupaten/Kota berupa laporan bulananyangmerupakan hasil rekapitulasi pencatatan harian. Laporan

    triwulan, semester, dan tahunan sesuai ketentuan yangberlaku.

    Pelaporan hasil laboratorium untuk penyakit tertentu

    menggunakan formulir baku yang sudah ditentukan oleh

    program.

    Pencatatan kegiatan pemeriksaan Laboratorium Puskesmas

    dapatmenggunakan contoh Formulir4.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    38/55

    BABV

    KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA

    Setiap kegiatan yang dilakukan diLaboratorium Puskesmas dapatmenimbulkan bahaya/resiko terhadap petugas yang berada didalam

    laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/

    mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas

    laboratorium harus melaksanakan tugas sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku.Kegiatantersebut merupakan upaya

    kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium.

    Beberapa hal yang perludiperhatikan:

    A. Di Tempat Kerja dan LingkunganKerja

    1. Desain Tempat Kerja Yang MenunjangK3

    - Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan

    proseskerja dilaboratorium;

    - Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau carakerja;

    - Pencahayaan cukup dannyaman;

    - Ventilasi cukup dansesuai;

    - Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah

    dijangkau jikadiperlukan;

    - Dipasang tanda peringatan untuk daerahberbahaya.

    2. SanitasiLingkungan

    - Semua ruangan harus bersih, kering danhigienis;

    - Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya

    dilapisidengan kantong plastik dan diberi tandakhusus;

    - Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak

    dapatdimasuki/ menjadi sarang serangga atau binatang

    pengerat;

    - Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalirdan

    dibersihkan secarateratur;

    - Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam

    laboratorium;

    - Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di

    dalam laboratorium.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    39/55

    B. Proses Kerja, Bahan dan PeralatanKerja

    1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiappetugas

    laboratorium harus mengerti dan melaksanakan upaya

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    40/55

    2012,No.1118 40

    pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi, dapat

    menggunakan setiap peralatan laboratorium dan

    peralatankesehatan dan keselamatan kerja

    dengan benar, sertamengetahui

    cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan dilaboratorium.

    2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan

    keselamatankerja, seperti tempat cuci tangan dengan air yang

    mengalirdanalat pemadam kebakaran.

    3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas

    laboratorium,masker, sarung tangan, alas kaki tertutup) yang

    sesuai selama

    bekerja.

    4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus

    selama bekerja dalam laboratorium dan harus dilepaskan

    serta ditinggalkan di laboratorium (hati-hati dengan jas

    laboratoriumyang berpotensiinfeksi).

    5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat

    kebelakang denganrapi.

    6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan

    menyeluruh sebelum dan setelah selesai melakukan aktifitas

    laboratorium dan harus melepaskan baju proteksi sebelummeninggalkanruang laboratorium.

    7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpa

    ijinpejabat yangberwenang.

    8. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air)

    danmerokok di tempatkerja.

    9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca

    pecah,jarum atau benda tajam dan barang sisa laboratorium

    harusditempatkan di bak/peti dalamlaboratorium dan diberiketerangan.

    10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/peti

    kuning (menjadi limbah medis/ infeksius) yang diberitanda

    khusus.

    11. Semua tumpahan harus segeradibersihkan.

    12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet,

    gunakankaretpenghisap.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    41/55

    39 2012,No.1118

    13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada

    penanggung jawabLaboratorium.

    14. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempatyang

    ditentukan.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    42/55

    15. Pengelolaanspesimen

    - Setiap spesimen harus diperlakukan sebagai bahaninfeksius.

    - Harus mempunyai loket khusus untuk penerimaan

    spesimen.

    - Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakancara

    pengambilan, pengiriman dan pengolahan spesimen

    dengan benar.

    - Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus

    disimpanpada wadah yang memiliki konstruksi yang

    baik,dengankaret pengaman untuk

    mencegah kebocoran ketika

    dipindahkan.

    - Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hatiguna

    menghindari pencemaran dari luar

    kontainer atau laboratorium.

    - Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan

    tubuh (contoh: membuka tutup tabung vakum)harus

    menggunakan sarung tangan danmasker.

    - Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus

    cucitangan dan mengganti sarungtangan.- Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan

    sebagailimbah infeksius dan dikelola sesuai ketentuan yang

    berlaku.

    - Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus

    Didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai

    melakukan kegiatanlaboratorium.

    16. Pengelolaan bahan kimia yangbenar

    -Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaanbahan kimia yang benar (antara lain penggolongan bahan

    kimia,bahan kimia yang tidak boleh tercampur, efek toksik

    danpersyaratanpenyimpanannya).

    - Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan

    mempunyai pengetahuan serta keterampilan untuk

    menanganikecelakaan.

    - Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiketdan

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    43/55

    tanda peringatan yangsesuai.

    17. PengelolaanLimbah

    a. LimbahPadat

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    44/55

    2012,No.1118 42

    Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum danlimbah

    khusus seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah

    sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia, limbah B3 dan

    limbahplastik.

    Fasilitas Pembuangan LimbahPadat:

    1)Tempat PengumpulanSampah

    Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahankarat,

    kedap air dan mempunyai permukaan yang haluspada

    bagiandalamnya.

    Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup,

    minimal terdapat satu buah untuk masing-masing

    kegiatan.

    Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3

    bagian telah terisisampah.

    Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisiplastik

    sebagai pembungkus sampah dengan label danwarna

    seperti digambarkan pada tabel 7 sebagaiberikut:

    Tabel 7. Gambar dan Warna label Pada Tempat PengumpulanSampah

    No KATEGORI

    Warna

    tempat/kantong

    plastik

    pengumpulan

    LAMBANG KETERANGAN

    1. RadioAktif Merah Sampah

    berbentuk

    bendatajam,

    ditampung

    dalamwadah

    yangkuat/tahan

    bendatajam

    sebelum

    dimasukkan

    kedalam

    kantongyang

    sesuaidengan

    2. Infeksius/

    toksik/kimia

    Kuning

    3. Sitotoksik Ungu

    4. Umum Hitam Domestik

    (Warna

    utih

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    45/55

    2)Tempat Penampungan SampahSementara

    Tersedia tempat penampungan sampah yang

    tidakpermanen, yang diletakkan padalokasi yang mudah dijangkau

    kendaraan pengangkutsampah.

    Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan

    dan dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24

    jam.

    3)Tempat Pembuangan SampahAkhir

    a)Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik

    dikelola sesuai prosedur dan peraturan yangberlaku.

    b)Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat

    pembuangan sampah akhir yang dikelola sesuai

    dengan prosedur dan peraturan yangberlaku.

    b. LimbahCair

    Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik,limbah

    cair infeksius dan limbah cairkimia.

    Cara menangani limbahcair:1) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk kedalam

    septiktank.

    2) Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai

    denganprosedur dan peraturan yangberlaku.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    46/55

    2012,No.1118 44

    BABVI

    MUTULABORATORIUM

    A. BakuanMutu

    Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke

    waktu, diperlukan bakuan mutu berupa pedoman/bakuanyang

    tertulis yang dapat dijadikan pedoman kerja bagi tenagapelaksana.

    1 Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang

    jelastentang apa dan bagaimana prosedur melakukan suatu

    aktifitas.

    2 Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi

    tenaga pelaksana baru yang akan dipercayakan untukmengerjakansuatuaktifitas.

    3 Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur

    bakuyang tertulis akan menjamin konsistensinya mutu hasil

    yang dicapai.

    4 Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab

    laboratorium.

    5 Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja dibuat

    olehtenaga teknis laboratorium dan disahkan oleh penanggung

    jawabLaboratorium Puskesmas.

    B. PemantapanMutu

    Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalah

    keseluruhan proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk

    menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini

    berupa Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan MutuEksternal

    (PME) dan PeningkatanMutu.

    1. Pemantapan Mutu Internal (PMI/Internal QualityControl)

    Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan

    danpengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratoriumsecara

    terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangikejadian

    kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil

    pemeriksaan yangtepat.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    47/55

    43 2012,No.1118

    a.Manfaat:

    1) Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan

    dengan mempertimbangkan aspek analitik danklinis.

    2) Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran

    hasil yang salah tidak terjadi dan perbaikanpenyimpanan

    dapat dilakukansegera.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    48/55

    3) Memastikan bahwa semua proses mulai daripersiapan

    pasien, pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan

    pengolahan dan pemeriksaan spesimen sampaidengan

    pencatatan dan pelaporan telah dilakukan denganbenar.

    4) Mendeteksi penyimpangan dan mengetahuisumbernya.

    5) Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan

    (customer)

    b.Cakupan

    Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas: tahap

    pra-analitik, tahap analitik dan tahappasca-analitik.

    1) Tahap Pra-Analitik adalah tahap mulaimempersiapkan

    pasien, mengambil spesimen, menerima spesimen,

    memberi identitas spesimen, mengirim spesimen

    rujukansampai dengan menyimpanspesimen.

    a) Persiapanpasien

    Sebelum spesimen diambil harus diberikanpenjelasan

    kepada pasien mengenai persiapan dan tindakanyang

    hendakdilakukan.

    b) Penerimaanspesimen

    Petugas penerimaan spesimen harus

    memeriksakesesuaian antara spesimen yang

    diterimadenganformulir permintaan pemeriksaan

    dan mencatat kondisi fisik spesimen

    tersebut pada saatditerimaantara lain volume,

    warna, kekeruhan, dan

    konsistensi. Spesimenyang tidaksesuai dan

    memenuhipersyaratan hendaknya ditolak. Dalam

    keadaan spesimen tidak dapat ditolak (via pos,

    ekspedisi), maka perlu dicatat dalam bukupenerimaan

    spesimen dan formulir hasilpemeriksaan.

    c) Penangananspesimen

    Pengelolaan spesimen dilakukan sesuaipersyaratan,

    kondisi penyimpanan spesimen sudah tepat,

    penanganan spesimen sudah benar untuk

    pemeriksaan-pemeriksaan khusus, kondisi

    pengirimanspesimen sudahbenar.

    d) Pengirimanspesimen

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    49/55

    Spesimen yang sudah siap untuk diperiksadikirimkan

    ke bagian pemeriksaan sesuai denganjenis

    pemeriksaan yang diminta. Jika Laboratorium

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    50/55

    2012,No.1118 46

    Puskesmas tidak mampu melakukan

    pemeriksaan,maka spesimen dikirim ke

    laboratorium lain dan

    sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatifstabil.

    e) Penyimpananspesimen

    Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa

    dapat disimpan dengan memperhatikanjenis

    pemeriksaan yang akandiperiksa.

    Beberapa cara menyimpan spesimen antara lain:

    Disimpan pada suhu kamar (Misalnyapenyimpananusap dubur dalam Carry & Blairuntukpemeriksaan

    Vibriocholera).

    Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0oC

    8oC.Dapat diberikan bahanpengawet.

    Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam

    bentukserum.

    2) Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapanreagen,

    mengkalibrasi dan memelihara alat laboratorium, uji

    ketepatan dan ketelitian dengan

    menggunakanbahan kontrol dan

    pemeriksaanspesimen.

    a) Persiapanreagen

    Reagen memenuhi syarat sesuai standar yangberlaku,

    masa kadaluarsa tidak terlampaui, carapelarutanatau pencampuran sudah benar, carapengenceran

    sudahbenar,

    b) Kalibrasi dan pemeliharaanperalatan

    Salah satu faktor yang dapat mempengaruhihasilpemeriksaan laboratorium adalah peralatan

    laboratorium, wadah spesimen. Harus dilakukan

    kalibrasi dan pemeliharaan peralatan laboratorium

    secara teratur dan terjadwal. Wadah spesimenharus

    bersih dan tidakterkontaminasi.

    Contoh beberapa peralatan laboratorium yangperlu

    dikalibrasiadalah:

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    51/55

    45 2012,No.1118

    Inkubator(Incubator)

    Lemari es(Refrigerator/freezer)

    Oven

    Autoklaf(Autoclave)

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    52/55

    MicroPipet

    Penangas air(Waterbath)

    Sentrifus(Centrifuge)

    Fotometer(Photometer)

    Timbangananalitik

    Timbanganelektrik

    Thermometer

    c) Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan

    bahankontrol.

    d) Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan

    prosedursesuai protap masing-masingparameter.3) Tahap Pasca-Analitik adalah tahap mulai darimencatat

    hasil pemeriksaan dan melakukan validasi hasilserta

    memberikan interpretasi hasil sampai denganpelaporan.

    Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yangperlu

    dilakukan di Puskesmas antaralain:

    1) Pembuatan alur pasien, alur pemeriksaan, cara

    pengambilanspesimen.

    2) Pembuatan prosedur/instruksi kerja untuk pengambilanspesimen dan setiap jenispemeriksaan.

    2. Pemantapan Mutu Eksternal(PME/ExternalQualityControl)

    Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yangdiselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar

    laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai

    penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan

    tertentu. Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan MutuEksternal

    dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atauinternasional.

    Setiap Laboratorium Puskesmas wajib mengikutiPemantapanMutu Eksternal yang diselenggarakan oleh pemerintah secara

    teratur dan periodik meliputi semua bidang pemeriksaan

    laboratorium.

    Pemantapan mutu eksternal untuk berbagai bidangpemeriksaan

    diselenggarakan pada berbagai tingkatan, yaitu:

    1.Tingkat nasional/tingkat pusat : KementerianKesehatan

    2.Tingkat Regional :BBLK

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    53/55

    3.Tingkat Propinsi/wilayah : BBLK/BLK

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    54/55

    2012,No.1118 48

    Kegiatan pemantapan mutu eksternal ini sangat bermanfaatbagi

    Laboratorium Puskesmas, karena dari hasil evaluasiyang

    diperoleh dapat menunjukkan performance

    (penampilan/proficiency) laboratorium yang bersangkutan

    dalambidang pemeriksaan yangditentukan.

    Dalam melaksanakan kegiatan ini tidak

    boleh diperlakukan secara khusus, harus dilaksanakan oleh

    petugas yangbiasamelakukan pemeriksaan tersebut serta

    menggunakan peralatan/reagen/metoda yang biasa

    digunakan, sehinggahasilpemantapan mutu eksternal

    tersebut benar-benar dapat mencerminkan

    penampilan laboratorium yang sebenarnya.Setiap nilai yang

    diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasiuntuk

    mencari penyebab-penyebab dan mengambillangkah-langkahperbaikan.

    3. PeningkatanMutu

    Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus

    menerus yangdilakukan oleh

    laboratorium sebagai tindak lanjut dari

    Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan MutuEksternal

    (PME) untuk meningkatkan kinerjalaboratorium.

  • 7/24/2019 permenkes ttg lab.doc

    55/55

    BABVII

    PENUTUP

    Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan LaboratoriumPusat Kesehatan Masyarakat ini digunakan sebagai acuan dalam

    perencanaan, upaya pengembangan, dan peningkatan pelayanan serta

    mutu pelayanan laboratorium di Puskesmas. Kriteria penyelenggaraan

    Laboratorium Puskesmas yang diatur dalam Peraturan Menteri

    Kesehatanini dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan

    kebutuhan danperkembangan ilmu pengetahuan danteknologi.

    MENTERIKESEHATAN

    REPUBLIKINDONESIA,

    NAFSIAHMBOI