TUGAS AKHIR
PERILAKU MEKANIKA BAMBU
Diajukan kepada Universitas Islam Indonesiauntuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
derajat Sarjana Teknik Sipil
Oleh:
M. DUDY ISMAWANTO
No. Mhs.
NIRM
M.
: 89 310 096
: 890051013114120093
ALI HUSNI
No. Mhs.
NIRM
: 89 310 110
: 890051013114120107
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
1997
TUGAS AKHIR
PERILAKU MEKANIKA BAMBU
Ir. H.M. Samsudin
Disusun Oleh :
M. DUDY ISMAWANTO
No. Mhs. : 89 310 096
NIRM : 890051013114120093
M. ALI HUSNI
No. Mhs. : 89 310 110
NIRM : 890051013114120107
Telah diperiksa dan disetujui oleh
Dosen Pembimbing I Tanggal : v,'- __ g> —C \
Ir. Faisol AM., MS.
Dosen Pembimbing II Tanggal cj| —§ — /^9 )-
KATA PKNGAMAR
Dengan rahmat Alloh SWT dan mengucap syukur Alhamduhllnh.
akhirnya sclcsailah penulisan Tugas Akhir ini, waUuipun masih banvak
terdapat kekurangan. 1ial ini pcnulis sadari, karena pcnulis hanvaiah manusia
biasa dengan scgala keterbatasannya.
Tugas akhir dengan jndul Pcrilaku Mckanika Bambu :m, untuk
memenuhi persyaratan dalam memperoleh dcrajat Sarjana Tcknik Sipil pada
Fakultas Tcknik, Jurusan Tcknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia.
Dengan selesainya penulisan Tugas Akhir ini , pcnulis tidak iupa
mengucapkan tenma kasih atas bantuannya yang tak terndai kcpacla :
1. Bapak Ir. Susastrawan, MS selaku dekan Fakultas Tcknik, Jurusan
Tcknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.
2. Bapak Ir. H.M. Samsudin, selaku dascn pembimbing 1 pada Fakultas
Teknik, Jurusan Tcknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia.
3. Bapak Ir. Faisol AM, MS, selaku dosen pembimbing II pada
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas
Islam Indonesia.
4. i.aboratortum Mckanika Bahan' Pusat Antar Universitas (PAU),
Umversitas (iaiah Mada Youvakarta
5 Bapak Prapto lfaijono beserta ibunda, selaku orang tua teicinta yang
telah banyak meinberikan bantuan moril dan materiil.
0 Bapak I.etkol Pol. II Snyono, SM. MBA beserta ibu mertua yang
saya hormati. yang telah membcTikan segala fasilitas dan prasarana
dalam penulisan Tugas Akhir ini.
7. lies Setyorini, SB istri tercinta yang telah mendorong. memacu dan
mencambuk semanga! pcnulis agar terus rnencapai keberhasilan.
£. Ananda tersayang Rifki Muhammad (Diego) Arbian yang melecul
papa dan meuiberikan inpirasi, setla motivasi untuk meraih sukses.
9. Ir. Hendik Setianto. selaku kakak ipar yang telah memacu
keberhasilan penulls dengan rivalitasnya.
") Maman Setiawan dan Marsudi Agus Setiawan yang telah banyak
membantu pcnulis dalant menyiapkan bahan penulisan Tugas Akhir.
I !. Semua Fihak yang telah banyak membantu penulisan Tugas Akhir
ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata. semoga penulisan Tugas Akhir ini dapal memberikan
sitmbangau pengotahuan pada masvarakat luas umumnya dan khususnya dalam
momhunt konstruksi bangunan, saran dan kritik yang membangtin sangat
dihntapkan oleh pcnulis
PKNUL1S
!)A1!\R LSI
HA! A? IAN JUDl'l «
l.FMBAR PHNUFSAHAN ii
KAFA PFNGANIAR iii
DAP FAR ISI v
DAF FAR TABPT ix
DAI FAR URAFIK xii
ABSRAKSI xiv
BAB 1 PHNDAHUI.UAN 1
1.1 l.atar Belakang 1
1.2 Fokok Masalah 2
1.3 'I ujuan dan Manlaat 3
1.4 Metodologi Penelitian 4
B-'\BI! KAJIAN PUS'IAKA DAN LANDASAN TEORI 5
2.1 Deskriptif'Bambu 5
2.2 Anatomi Ban'bu 6
2.3 Sifat Fisika Bambu 9
2.4 Silat Mckanika Bambu 12
2.5 Landasan leori 20
IIIPOIFSIS 24
BAH IM PFI AKSANAAN DAN BASIL PENELITIAN 25
BAB IV
3. Bahan Penelitian ?S
3.2 Pembuatan Contoh Uji 26
3i.3 Cara Pelaksanaau Penelitian 29
3.3.1 Penentuan Kadar Air 29
3.3.2 Penentuan Bcrat Jcnis 29
1 •> -
Penentuan Kuat I entur Statis.
Penentuan Kuat Desak Sejajar Serat.
Penentuan Kuat Gescr Sciaiar Serat..
3 3 b Penentuan Kuat lank Sejajar Serat
3.4 1lasil Penelitian
30
31
3.4.1 Ilasil Kadai Air Rata-Rata 32
.4.2 lasil Betat Jcnis Rata-Rata. r>
3.4 3 Ilasil Kuat ' entur Rata-Rata 32
3.1 4 Hasil Kuat Desak Sejajar Serat Rata-Rata 33
3.4.5 Ilasil Kuat'icser Sejajar Serat Rata-Rata 33
3.4.6 Hasi! Kuat Farik Sciaiar Serat Rata-Rata 32
ANAF1SIS 3.-)
4.1 Kadar An.
4.2 Betat Join's 41
4.3 Kuat Femur Stab'; 42
4.3.1 Kuat 1entur Barnbu Bulat 42
43 2 Kuat I entiu Bambu Belah 43
4.4 Kuat Desak Sciaiar Serat 45
4.4 1 Kuat Desak Bambu Bulat 45
4.4.2 Kuat Desak Bambu Belah 46
4.5 Kuat (icser Seiajar Serat 47
4.5 I Kuat (ieser Bambu Bulat 47
4.5 2 Kuat (ieser Bambu Belah 48
4.6 Kuat lank Sejajar Serat Bambu Belah 49
4.6.1 Kuat larik Maksimum 49
4.6.2 Kuat lank Pada Batas Elastis 50
4.6 3 Modulus Ehstisitas Kuat Tarik 51
BAB V PEMBAHASAN 52
5.1 Kadar Air 52
5.2 Berat Jenis 54
5.3 Kuat Lentur Stubs 56
5.3.1 Kuatlentu' Bambu Bulat 56
5.3.2 Kuat Lentur bambu Belah 58
5.4 Kuat Desak Sejajar Serat Bambu 59
5 4 I Kuat Desak Bambu Bulat 59
5.4 2 Kuat Desak Bambu Belah 61
5 5 Kuat (ieser Bambu Sejajar Serat 62
5.5.1 Kuat (Ieser Bambu Bulat 62
5A.2 Kuat (ieser Bambu Belah 64
5.6 Kuat lank Sejajar Serat Bambu Belah 65
5.6.1 Kuat Farik Maksimum 65
5.6.2 Kuat Farik Pada Batas Elastis 66
5 63 Modulus Elastisitas Kuat Tank 67
BAM VI KF.SIMPliFAN DAN'SARAN 69
6.1 Kesimptilan 69
6.2 Saran 70
DAFIAR PUSTAKA
LAMPIRAN
n.VFT.NRIAHKL
label
I i adar air bambu lata-rata F'oi
••uat jcnis bambu tata-iata
'-u lentur bam'ni bulat iDru"u> dan tanpa ruas (kg cm2l
1 ' H'l lentur bambu belah denuan dan tanpa ruas (ku cm2).
I nut desak bambu bulat (Fua m ])
I !'•'< desak ham'ni belah tanpa ruas (ke cm2).
! I. u <_rt»scr hambu bulat dengun dan tanpa ruas (kt» on] i
Ku"t geser bambu bela'' denran dan tanpa ruas (k<i cm2l
I mat tank muksimum I ^uibu belah (k» em2).
1" Fn-'t taiik bambu belah pada batas clasps (kg em2).
12
16
IHulus elastisitas kuat tarik pada batas elastis (kg cm2).
\n-i|isis \ariasi kadar air bambu.
Fadar air terhadap interaksi po'u'si dan bentuk
\ nab sis \aiian berat jcnis ba'nbu
Beiat jenis terhadap faktor jenis
I'erat jenis terhadap Faktor posisi
VinJisisi varian kuat lentur bambu bulat dengan dan tanpa ruas
Kuat lentur bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap Faktor
lems.
Hal
}">
34
34
34
34
40
40
41
41
42
42
43
' 1
u
36
I a be I
. uat lentur bambu luilat denuan dan tanpa ruas terhadap faktor
pu^lM
\t\ulisis \arian kuat lentur bumbu belah dengan dan tanpa ruas
Kuat lentur bambu belah terhadap faktor posisi
Fault lentur bambu belah terhadap faktor jenis
1'n banding faktor bentuk terhadap kuat lentur sejajar serat . ..
Analisis varian kuat d-.-sak s-jajar serat bambu bulat
Fuat desak bambu bulat dergan dan tanpa ruas terhadap faktor
I jenis dan posisi
!o I Unlrsis varian kuat desak bumbu belah tanpa ruas
": I '-nut desak bambu belah terhadap faktor posisi
•'aialisis v.-'TJan kuat geser bambu bulat dengan dan tanpa ruas..
Kuat geser bumbu bulat terhadap faktor jenis
Kuat geser bambu bulat terhadap faktor posisi
Analisis varian kuat geser bambu belah dengan dan tanpa ruas
Fuat geser bambu belah terhadap faktor jenis
Kuat geser bambu belah terhadap faktor posisi
Analisis kuat tarik maksimum bambu belah dengan dan tanpa
ruas.
Kuat tarik sejajar serat bambu belah terhadap faktor jenis
Fuat tarik sejajar serat bambu belah terhadap faktor posisi.
Hal
43
A3
44
44
44
45
45
46
46
47
47
47
48
48
48
49
49
No
37
38
39.
40.
label
Analisis kuat"tank brimbu belah dengan dan tanpa ruas pada
batas elastis
I uat tarik bambu belah pada batas elastis terhadap Faktor jenu
1.1 m posisi
a„absis modulus elastisitas kuat tarik bambu belah
[• lodulus elastisitas kuat tank terhadap faktor jenis dan posisi
Hal
50
50
51
51
DAMAIUiUAFIK
.eterant'an Hal
Kadar air bambu terhadap jems 53
' adar air bambu terhadap po-isj 53
Kuat jenis bambu bulat dan belah terhadap jenis 55
Herat jenis bambu bulat dan belah terhadap posisi 55
Fuat lentur bambu bulat terhadap jenis 57
Kuat lentur bambu bulat terhadap posisi 57
Kuat lentur belah bulat terbadupjenis 59
! uat lentur belah bulat terhadap posisi 59
F uat desak bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap
:ms.
10 Kuat desak bambu bulat dem an dan tanpa ruas terhadap
posisi.
it desak bambu belah dengan dan tanpa ruas terhadap
MHS.
laiat desak bambu belah dengan dan tanpa ruas terhadap
posisi
Kuat geser bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap
lenis.
Kuat geser bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap
posisi
60
61
62
62
63
64
No
s Pa'a'
Keteiangan
ucser bumbu belah dAiigar' dun tanpu ruas terhadap
I''
'0.
,,^ei bunibu belah dmean dan tanpa ruas terhadap
' '•• i
Kna, ,ank bambu belah d-.ngan dan tanpu ruas terhadap term
,„ |, ,,.,tta,ikbatnbu belah d-nean dm tanpu inns terhadap
, „.„ ,u,k Fa,niaD-luhp'T'Ik-clasps dengan dan tanpu
|li:r.: P„U liadup jeiU s
Knat ,ank bumbu belah pub batas elastis dengan dan tanpa
j n'-' fahadap posisi.. .
M.dulu.elastr.uasluamapl bM-dm belah dengan dan tanpa
pit; teihadap je'us
M„,i„1,.,s elastisdas kuut tank h-mbi, belah dengan dan tanpu
hi••-• tahadup posi-u
Hal
<S-i
h-^
hh
hi
hi
'^
68
ABSTRAKSl
iis^assApu, Petungdan Or, .dengan ,ar,as, pos.s,V>«, «M* < P^
labo'atorium. . h hll banvak berpengaruh„asil penelitian nu-nunju'.an balma/^^^ desa'k bambu.erbadap beta, jenis. k«.< lemur *«•*<; 'a,.ud»™a,nbu posisi banyakW.h tat geser-' *d^"t"««W* dan kuat^Trnta ':rI!,™ I:bi - inlb .evbadap kuat desak banrbu bulat
Ik comcZii bam* be„,enga,uh terhadap kuat lentur batnbu.tan
dan be
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan papan,
pcmcnntah pada saat ini bcrusaha dengan kcras agar didapatkan suatu bahan
bangunan yang murah tetapi memenuhi persyaratan teknis. Llntuk
mcndapalkan bahan bangunan tcrscbui diutamakan mcmakai bahan bangunan
lokal yang harganya murah dan tersedia eukup banyak di daerah-daerah. Salah
satu bahan bangunan tersebut adalah bambu, yang merupakan jenis tanaman
runiput-rumputan vang lumbuh hampir discluruh dunia, kccuali Eropa. Jumlah
yang ada di dacrah Asia Selatan dan Asia Tenggara kira-kira 80% dari
kcseluruhan vang ada di dunia. Bambu-bambu tersebut tergolong ke dalam 50
generasi yang tcrbagi menjadi 700 jenis.
Bagi masyarakat di pedesaan bambu merupakan bagian penting di
dalam kchidupan mcrcka. F3ambu dikcnal sebagai bahan bangunan tradisional
yang sampai saat ini inasih diporlahankan kehidupannya, (Anonymous, 1981).
Manfaat yang dipcroleh dari bambu banyak sckali, diantaranya yaitu: bahan
kontruksi bangunan, perabot rumah tangga, ineubel, bahan baku kerajinan, alat
musik. alat tranportasi, bahan pembuat pulp dan kcrtas, pipa air, bahan
pclcngkap makanan sehari-hari, dan Iain-lain. Fkbcrapa alasan vang
mcnycbabkan bambu dipakai antara lain: mudah didapat, mempunyai batang
yang lurus, harganya rclatif murah, mempunyai kekuatan yang cukup untuk
bangunan sedcrhana, dan kcavvetannya mudah ditingkatkan dengan cara yang
sedcrhana, serta selalu tersedia cukup banyak karena masa lanam vang singkat
(6-36 bulan), dibandingkan dengan kayu yang masa tanamnya bcrtahun tahun.
Mengingat betapa besar manfaat bambu dalam kebutuhan hidup, maka
bcrbagai upaya untuk mcngcnal bambu lebih dalam sangat diperlukan dengan
melalui penelitian. Penelitian terhadap tiga jcnis bambu, yaitu: Apus, Petungr
dan Ori. Penelitian terhadap bambu tersebut dimaksudkan agar penggunaannya
sebagai bahan kontruksi bangunan dapat dilakukan sccara optimal dan efisicn.
Dengan bcrbagai variasi posisi letak bambu di dalam batang , bentuk
contoh uji, dan ada tidaknya ruas di dalam contoh uji maka akan diketahui
pengaruh jcnis bambu, ncngaruh posisi. bentuk contoh uji, dan ruas terhadap
sifat-sifat yang diteliti. Pengaruh tersebut dapat diketahui dan analisis data
yangdisajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
1.2 PokokMasalah
FJaiam bidang ilmu Kontruksi Kayu, bambu jarang disinggung
permasalahannya, oleh karena dalam pcrhitungan kekuatan kayu serin'g dipakai
jenis-jenis kayu yang mempunyai bentuk padat, mudah ciibcntuk, dan berserat
halus. Untuk bambu mempunyai karaktcr spcsifik bulat, dengan bagian tengah
kosong, mempunyai serat yang kasar, dan tidak mudah untuk dibentuk sepcrti
kayu. Bambu juga beium diketahui dengan pasti, bcrapa kekuatan yang
Perilaku .Mckanik Bambu hal 2
dikandungnya, seperti: desak. tarik. lentur. dan gesernya. Bcrbagai jcnis bambu
yang ada dan Ictak posisinya yaitu: bagian atas, tcngah, dan bawah, bclum
diketahui kekuatan tcgangan vang tcrbesar.
Penelitian terhadap bambu ini tnengambil bahan uji berupa tiga jenis
bambu, yaitu:'Apus, Petung. dan On", yang diambil dari daerah Banguntapan,
BantuI, DIY. Pclaksanaan pengujian tiga jcnis bambu ini mcliputi: uji kadar
air, dan uji tcgangan yang tcrdiri dan: tcgangan tarik scarah serat bambu,
tcgangan desak searah serat bambu, tcgangan geser scarah serat bambu, dan
tcgangan lentur.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini bcrtujuan untuk mcmbuklikan dan mengctahui
karaktcristik tcgangan dan sifat-si tat ilsika dan mekanika bambu, mcliputi:
besar kadar air, berat jcnis, kuat desak, kuat tarik, kuat geser, dan kuat lentur,
meialui uji laboratorium. Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini
adalah memberi acuan atau pctunjuk bagi perencana dan pembaca dalam
memilih bambu, baik dari jcnis, posisi dalam batang, bentuk bambu bulat atau
belah , dan ada tidaknya nodia/ruas, sebagai pilihan bahan bangunan selain
kavu untuk perencanaan konstruksi bunuunan sedcrhana.
Pcrilaku Mckanik Bambu hal 3
.4 Mctodoloei
Meiode yang digunakan dalam penelitian bambu ini dapat diuraikan
scbagai berikut:
1. Bahan Uji
Bcnda uji berupa 3 jenis bambu, yaitu: Apus, Petung, dan On, vang
diambil dari dacrah Banguntapan BantuI, DIY.
2. Pcnibuatan Bcnda Uji
Jumlah dan pembuatan bcnda uji direncanakan mengikuti syarat-
svarat yang ada, dan disesuaikan dcnuan ketcntuan vang ada pada
PKKi-NI 1961.
"l'abel Benda Uji dan Jcnis Pcngujian.
Jenis Pcngujian
Kuat Tarik Scarah Sera
| Kuat Desak
Kuat Geser
Kuat I .entur
Berat Jcnis
Kadar Air
A pus
i »s! 18
-_L_. .....
Bambu Jumlah
Ori | Petung j Pcngujian |
54*
3. Peralatan Uji
Pcngujian kadar air, berat jenis, kuat tarik, kuat desak, kuat geser,
dan kuat lentur menggunakan peralatan dari Faboratoriunu
Mckanika Bahan PAU Universitas Gadjah Mada Yogyakaita.
Pcrilaku Mckanik Bambu ha!
BAB II
KAJIAN PlfSTAKA DAN LANDASAN TEORI
.2.1 Pcskripsi Bambu
Bambu merupakan jenis tanaman rumput-rumputan vang tumbuh
hampir diseluruh belahan dunia. terutama di Afrika, Amerika. Asia, dan
Australia. Pada saat sekarang telah diketahui terdapat 50 generasi yang
tergolong ke dalam 750 jenis Duri jumlah tersebut kira-kira 80% tumbuh di
Asia Selatan dan Asia Tenggara (Uchimura. 1980). Menurut Sharma (1980),
negaai-negara penghasil bambu tetkemuka di Asia adalah India. Myanmar,
[ haihmd, dan Indonesia.
Bambu dapat ditanam dengan Fiji, huluh-buluh batangma maupun
dengan potongan-potongan batangnya. Pada umumnya penanaman dengan biji
jarang dilakukan. karena biji bambu dihasilkan dalam waktu bertahun-tahun.
I'cnanaman yang sermg dilakukan adalah dengan pemindahan huluh-buluh
batangnya (Lessard dan Chuinard. 1980).
Bambu dapat tumbuh di daerah rendali sampai ke daerah pegunungan
vang mempumai ketinggiau sampai 3.000 m dari permukaan laut. Tempat-
tempat vang terbuka dan vang Febas dari genangan air santtat cocok untuk
pertumlnihan bambu (Anonymus.1977). Menurut Fimaye (1952). pertumbuhan
bambu sangat ccpat. pada umui 2 - 3 tahun. bambu sudah dapat dianggap
masal. tebang.
Batang bambu seperti halnva tanaman tcbu. terdiri dari tuas-ruas dan
buku luiku. Pada ruas-ruasnya tumbuh cabang-cabang yang ukurannya jauh
lebih kecil bila dibandingkan dengan buluhnva sendiri. Pada ruas-ruasnya juga
dapat tumbuh akar ( Anonvmous. 1977).
Menurut Nasruchan dan Newoto (1981), bambu dapat digolongkan
memuut pera'.uran bangunan ke dalam tiga golongan. yaitu: bambu jenis kecil.
seeking, dan besar. Scbagai con'oh dari yang terkecil sampai terbcsar adalah
bambu Apus. On, dan Petung I imaye (1952), menyebutkan bahwa ketebalan
dinding batang bambu ada vang sangat tipis tetapi ada pula yang dapat
mcneapai lebih dan 0.5 inclu. Iebih jauh dikenukakan bahwa batang bambu
pad-i umumnya berlubang vang ukurannya ditentukan oleh kondisi tanah dan
kondisi rklim tcmpat bambu tersebut tumbuh.
2.2 Ana torn i Bambu
Penggunaan bambu teiutama sebagai komponen material untuk
membuat rumah adalah sangat penting. mengingat bambu mudah didapat dan
harganya cukup murah. Berka.itan dengan itu, maka segala aspek yang
bcrtaitan dengan sifat-sifat bambu dan pcnggunaannya perlu dipelajari, agar
Per ilnku Mekanik Bambu ha|
didapatkan efisiensi di dalam ptnggunaan. Sifat mendasar yang bcrhubungan
denean penggunaan bambu adalah sifat-sifat anatominya (Epsiloy. 1485).
Bambu termasuk salah satu anggota famili Graminae yang mempunyai
eiri-ciri anatomi aulara lain pertumbuhan primer yang sangat ccpat tanpa
diikuti pertumbuhan sekunder. Batang bambu terdiri atas ruas-ruas dan buku-
buku Di dalam internodia. sel-selnya berorientasi ke arah sumbu aksial,
sedang dalam nodra. sel-selnya mengarah pada sumbu transversal. Pada
batangnva tidak terdapat elcmeu-elemcn radial seperti jari-jari. Kulit bagian
luai ferbentuk dari satu lapis sel epidermis, sedangkan kulit bagian dalam
terbentuk dari lapisan sel sklerenkim (Fiese. 1980).
Dilihat dari potongan melmtang, struktur anatomi internodia bambu
dapat diketahui. Struktur anatomi batang bambu tersebut ditentukan oleh
bentuk. ukuran. susunan. dan jumlah dari berkas pengangkutan Parenkim
jaringan dasar sangat berbeda dengan berkas pengangkutan yang warnanya
lebih terang. Jumlah atau kerapatan berkas pengangkutan pada bagian luar
lebih besar dari pada bagian dalam. Bentuk berkas pengangkutan pada bagian
luar bulat telur dan ukurannva leeil, sedangkan pada bagian dalam berbentuk
bulat dan ukurannva lebih besar dari pada bagian luar. Sccara keseluruhan
berkas-berkas pengangkutan makin sedikit ke arah ujung batang dan satu sama
lainnya makin rapat (Fiese. 1980)
Ppiilakii IMekanik Bnmbu hal
: ' p-Mcnk-ia. >;..h. menT'.k;u» pcm'-mui; pamgan dasar vane mengelilingi'' '' as Iv I o.; p. n,.-1(1,-1 ,,i ,p
I!'Uap." I").,il-,, f. , .,<:,.,, ,).,.. rs.
"»'*' I'.'bih b'-tr, a1 tv,,|;lp.,, r.,r|,, i
u paoaamti. sCp.,j| ,.-,.,.,, ,|an sepOJ|
"' tc •• but beiturut-turut ^n'.. 4""-. -t»i |n%. |)j
''••I— batang bambu p-.h:uau <el-sel tidal, sama utnuk <,tiT Icdudukan
1•"' •M!,h ' '"Uane man,,,,, ar,i, memauiang iv1tanL, V?,h -mil, memaniunu
,,V'!M'1"1 ':c "'"Mi'1 '-'''•' ;l c^'" PiniF'hrnamaimgl.ar. tetapi panlah scl-sel
bagirm teba! 'batang ab-dah luar.
",;',;'n " ' "' F"^1'"1' d:m |.-;,q paiib,,!,,!, |,.«bih hrmvil r-dapaf pada'w;,"'n b.'b-tl I,.,!-,,,,, <• p ,|.,|, (i.,|.,,n ,[ ;,,t;^ \(.)pju
1 . „,.,' !..,..,!
r-,-.,i.,'
"j^wpfru
,;'"nba> 1 Potcpgan memanjang bambu
?.3 ;'fut Fisii :i Bamlm
'•cse ,1o8m, „,,,.,, ,m,i-:,p:!n b.,hwa s,.;:ara anatom. fJifi kjm.aw.
frmdu, dan kavu bamPu ,-:„no. CK:h KfUc,K! m, jaktor.(ak(()r N;,n„ K.r ,,
ia.,;i.,i,.,, Mt,p.,„;,,. J?.,,,,!,,,ha!
<suh> lap silat Mint kavu kemungkman akan berpengaruh sama terhadap silat-silat batnbu
' 3 i Fadar Air
Bambu s^v;-,, halm a lav-, merupakan zat higroskoPis. aitmva bambu
mempunya, respon teihad.p aia baik dalam bentuk uap maupuu cairan.
Femampuan kavu atau batnbu untuk meuyerap atau mengeluarkan air
•eig-iiung pada suhu dan kelemhabar, almosfn dimana kavu atau bambu
''•-'••'•'•'. Banvalana air vang daerT dan dikeluarkan oleh kavu tergantung luas
permukaan kavu atau bambu vara' digunakan untuk penverapan. tekanan uap
"isbi /at vang diseiap. suhu dm susunan lamia kayu atau bambu. Luas
permukaan scrap kavu atau bambu drbedakan menjadi 2permukaan, yaitu:
P-nnnkaan ronyga -.4 dan permukaan m.Donbnl-mikroiihr,! dalam dmding
<H .Soe.mrdi. 1076, I.bih jauh Heh Soenard, (I97M dikemukakan bahwa
Diadem air d, dalam kavu atau bambu. dapat dibedakan menjadi 2golongan.
•VaiU? sebagai a" tenka! da» a'r ^-™- Sebagai air tenkat, karena air tersebut
ter.Ku pada dinding sel vang kering dengan rkatan hidrogen. sedangkanH-bagai air bebas karena au tersebut ham amenempati rongga sel.
Menurut Fiese .198'.,. Fandungan air d. dalam batang bambu bervariasi
l-»k .•»=.«»! memanpmy mauPun a, mmehntang batang. Hal ini tergan.ung pada'mm. waktu penebangan dun jems bambu Pada umur 1tahun batang bambu
:nqumyai kadungan air telatif anggi vaitu kurang lebih 120% hmgga 130%
v»k pada pangkal maupun upanrna. Pada bagian mas kandungan airnva lebih
m
t'criP.!;,, Mekjinik Bamhn " " ~~ , . —-.r,rial M)
tend .b dan pada bagian buku buku Kandungan air pada arah melmtang. yaitu
Dumm dalam lebih (mgei lala dibandingan bagian luar. Selan,utnva oleh Fiese
(IWM d.nvatakan balang bambu yang telah berumur 3-4 tahun kandungan air
pnda bag,an pangkal lebih tingpi dari pada bagian ujung Pengaruh waktu
pcebangan juga disebutkan bafv.va batang bambu yang d.tcbang pada waktu
imisim kering mempunyai kandungan air minimum
r. "'-t i-j-ir (|jnaiP<_, h,-,,,,!,,,
V'r ifriknt [""in'"i'tit luar I'l'inli'j
Vi< Kbn? \an(j menciia'.ai[("'truri-ronaan srj
cA§^Q •'""'va-rpnima
Ki'iit fairian
dalam bambu
<lumbar 3 Kandungan air dalam bambu
3 3. ' Hciat Jenis Bambu
Berat jenis kayu at- I-mbu >aitu perbandingan berat bambu atau kavu
terhadap berat suatu volume air vang sama dengan volume kavu atau bambu
mi. Menurut Soenardi «I97bb). untuk kavu atau bambu, berat vang digunakadalah berat kerinu tunur
can
Herat jenis ('an kerapatan kayu atau bambu merupakan faktor-faktor
>amj mencn.ukan sifat-sifat fisi! a dan mekanika kavu atau bambu. Hal ini
d.sebabkan karena nilai berat jen-s dan kerapatan kayu atau bambu ditentukan
oleh banyaknva m kavu. Soenardi (1976b, mengemukakan banvaknya zatfavu atau bambu merupakan petimjuk tentarm .
•' '•••'••'.•atari kayu. silat pengeijam dan penvelesaran akhirma
Perilaf u Mekanik Banihuh:il
b .'m..uu. dalam kavu. van;: metantukan banvaknva air yang dapat diadsorpsi
' npi.tnn k-uu me»v umkjm dimensj kavu atau bambu. sedangkan
paubahan dimensi kavu atau hunbu disebabkan perubalian kandungan air
Menurut Ir. Soeuanro Wuvomaitono (Konstruksi kavu 1.1976). anijka
rupat itu tergantung danpada banvaknva /.at dinding sel tiap-tiap satuan
voh-ne Kavu vang berserat kas^r mengandung sedikit seFsel tiap-tiap satuan
volume, yang berati sedikit dinding selnva. jadi angka rapatma makin rendah
pulu Mnka teranglah. bahwa seiaakin kecil angka rapat sesuatu kavu. semakin
kecil pula kekuatan kavu.
2.4 Si fat Mekanika Bamlm
Bambu sebagai perieean!, kavu dalam konstruksi bangunan adalah
pemmg Oleh Iaiena itu alat- Hat bambu dalam kartannva s-hngai bahan
fnntniksi bangiinau perlu dipehjari. agar penggunaannva dapat efisien dan
optimal.
2.4.1 Kuat Lentur Statis Bambu
Di dalam kaUannva bambu scbagai bahan bangunan. maka pengetahuan
teruung kuat lentur stabs bambu perlu diketahui
Imam SvaFFi NQR-h maigartikan kuat lentur statis sebagai ukuran
kenrimpuan bahan untuk menahan beban vang bekerja tegah lurus sumbu
mema.ujatig se-at di tengah-teiuah bahan vang disangga pada kedua ujurmnya.
Pen'aku Melauiik Bambu . , p
legangan pai m Uaiudi p>-!a saat bahan menerima beban maksimum
dan p-aia saat icrsebut bahan ppta.h atau nisak. Sifat ini dinvatuka.n denuan
besatan Modulus of Rupture (MCR).
Sebelum bahan patah pada, saat menerima gava maksunum. bahan
•nen "ma gava sedcmikia" tape, sehmgga bila beban tersebut dihilangkan.
mah> kdian tersebut masih mampu untuk kcmbali ke bentuk semula. Dalam
keadaui tersebut bahan berada dalam batas proporsi. Ukuran kernampuan
bahan untuk menahan lentuian tanpa terjadi perubalian bentuk vang tetap
dim.ui.akan dalam Modulus nf Kl.-sfjcitv (MOB).
Junss:..n (!(}X|i mvneeiuukakau tmgkah laku bambu dalam ha!
I eFa>tuian dipengamhi ok.dt bibtrapa faktor. antara lain:
1 I undungau air
Menurut Jaussen (l"81) •ang mengutip hasil penelitian Fimaye (1952)
dan Sekar (1°m2) tethadap I>ndrocalamus strictus Ness, bambu dengan
kandungan air 12% mempumai kekuatan lentur statis sebesar 1.5 kali
kek<<atan lentur stati? bambu dmgan kandungan air 80% Dengan demikian.
penuiunan kandungan air akan meningkalkan kekuatan lentur statis
2. Buku-buku batang./%
Janssai <B>81) men>atakan. pengaruh adanva nodia terhadap kuat
lentn, statis bambu telah dilakukan oleh Fimaye (1952). Oleh I imave (1981)
diampulkan bahwa kuat lentur statis bambu dengan nodia lebih besar dari
pada vang tidak bernodia.. t.etrpi mempunyai harga kekenyalan vang lebih
Pnitnku Mekiinik Bambu |)ri] 13
rce lib. Kesmipulan tersebut d'ambil dan hasil percobaannva vang dilakukan
teihadap Dendrocalamus stricrruis Ness.
3. F'usisi contoh uji di dalam batanu
Penelitian pengaruh posisi sepanjang batang teihadap kuat lentur statis
bambu, nuenuiuf Janssen 09, h telah dilakukan oleh Fimave 0952) dan
Su-'nki (1984) Hasil penelitian tersebut memberikan harga kuat lentur statis
pada bagian pangkal. tcngah. dan ujung berturut-turut adalah 73. 65. dan 66
M»iiii2. sedangkan harga modulus clastisitasnva pada bagian pangkal. tengah
d-<" "lung bcrturul tmut s.-besa' 10.700. 1I 850 dan 13.800 N,nm2. Dari hasil
'et-but oleh Jans<en M'->SI| d,ampulkar, bahwa ada suatu penurunan kuat
lenun statis dan pangkal meni-ju ujung. sedamg harga modulus clastisitasnva
nvaigalami kenaikan. Hal ,tu ,cjalan dengan naiknya pcrsentase serabut
si-deienkim
I Bentuk dan ukuran conum v\\
Menmut Janssen .1«81 . ladang nctral (lateral) contoh uji bambu utuh
akan menerima gava sorong va.,g paling besar. Bagian atas (dorsal! contoh uji
akan menerima gava lentur vang paling besar. Gava lentur tersebut akan
nv.ngbasilkan strain lateral yang arahrna melintang terhadap serabut contoh uji
nnnnd, lebih besar. Sfrain lateral akan menyebabkan res.ko terhadap
fe-usakan contoh uji menjadi kbjh besar. Pada contoh uji kecil atau pipih yang
tcrdiri dari b.lah-b,lah bambu. strain lateral tersebut akan kecil. sehingga
resd,n terhadap kerusakan lebih keel dan contoh uji menjadi fleksihel. Derman
Pnilnkii Mrk;tnil( Bambuha I 14
Jcmil.ian. kekuatan lent-u Pada bambu belah lebih besar apabila dibandingkan
lenean bambu utuh
Beban sebesar P
A
(Fumbar 3. Kuat lentur statis bambu
3 < ' Kuat Desak Sejajar (< aat Bambu
Kuat desak sejajar serat bambu merupakan kemampuan benda untuk
menahan gava dari luar vang d-tang pada arah sejajar serat vang cenderung
memperpendek atau menekan bagian-bagran benda secara bersama-sama
(ImumSyafu . 1984).
Menurut Janssen (K'KI). kuat desak sejajar serat dipcngaruhi oleh:
1 Kandungan air
Janss-ai (19X1) memebutkan bahwa terjadi peningkatan kuat tekan
^eiaiai serat dan pangkal menuju bagian ujung. Selanjutnya dmvatakan bambu
padabagian tcngah vang herkan lung air 4% akan mempunyai kuat tekan yang
sama dengan bagian ujung vang berkandungan air 12% dan akan sama dengan
human pangkal vang beikaudt-ngan a.r 4% apabila bambu bagian tengah
teis but berkandungan au 13% Dan hasil penelitian Funave fB>52), Motoi
Pfiibtrn Mchanik Bambriha I
(Ma dan Sekar (l%2) oleh Janss.ai (1981) disimpulkan bahwa ada hubungan
vang tcrbalik antata kandungan ai' dengan kuat desak sejajar serat
2 Posisj contoh uji di sepanjang batang
Kuat desak sejajar serat makin tinggi dari pangkal meiiuju ujung. Hal
mi s-. aiai dengan meuirigkatnva jumlah serat sklerenkim, yang merupakan
pendukung utania kekuatan bambu (Janssen. 1981 ).
3 Kerapatan bambu
Janssen (1981 )mengemukukan semakin besar massa persatuun volume,
'-•'iia! mbesar pula kuat desak sej uur serat bambu. Untuk mcngetalu hubungan
untaia kerapatan dengan kmt des'k sejajar serat bambu. maka Janssen (1981)
inemjvibandingkan ratio antata kuat desak sejajar serat maksimum dengan
mass:, per satuan volume. Massa vang dipergunakan sebagai pembanding yaitu
massa selulosa. Ratio pada banibu memberikan angka 0.094. sedang pada kayu
hanva memberikan angka 0.08 1. Ratio tersebut memberikan angka vang lebih
besar pada bambu Hal mi karena kandungan selulosa bambu mencapai 55%.
sedang pada kavu hanva mencapa' 50%.
4. P.asentase serabut sklerenkim
Menurut Janssen (1<>811, adanya serabut sklerenkim di dalam batang,
bambu. menyebabkan bambu mempunvai kekuatan dalam kaitanma bambu
a-barii bahan bangunan l.'ji coba vang telah dilakukan dengan Bambuse
'lumeana. menunjukkan adanva peningkatan kuat desak sejajar serat dari
vmgknl ke arah ujung Selanjutrya Janssen (1981) menyajikan angka-anuka
Ferih! u Mekanik Bamhn " "" Jnj |7
V'—'u.e setabui ,1. ,„,-,! -m vane dikutip dan Grosser dan Ii^e (1974
M'sua^ dengan pcisima yang beaurut-turut dari bagian pangkal. tengah. da
"'ung adalah 33.rvy hU% dan 4F4%. Dengan demrk.an. kenarkan perscntase
snabn, sklerenkmi akan mcnye' bkan kenaikan kuat desak «ejajar serrmat suuumnya
:m
at
('T.;i desak(in\n desak
Gambar 4 Kuat desak sejajar serat bambu
2 F3I uat Geser Sejajar Serat Bambu
' 'at gesc kavu bambu adalah suatu ukuran kemampuan kavu bambu
"n!l"' nU>"ahan ^-^ >*»* «nd-,rung menyebabkan sebagian kavubambubctgeaa dengan bagian lain vang 1erdekatan (Wangaard. 1950).
•'anssen (1981, mengemukakan bahwa kuat geser bambu perludiperlntikan karena merupakan tibk tcrlemah dan penggunaannva. Meyer danbehind (19221 vang dikutip oleh Janssen (,98,» menvimpulkan bahwa kuatlentu, s,a,,s dan kuat geser bambu ,,dak sekuat kayu Lebih jauh oleh JanssenH98I, dijelaskan. kuat geser bambu vang rcndah bukan disebabkan telahd.lewatmva titik maksimum kuat tank se,a,ar serat, melamkan lu.angnyaketerpaduan antar serat. Hal tersebut dikarenakan keterpaduan antar seratmemeeaug penman yang sangat peming dalam kuat geser bambu.
Menurut Janssen (I9M , faDor-faktor vang berpengaruh terhadap kuatgeser. adalah sebagai berikut
Periln! u Mckanik Bambuha!
I I mdungan air
Kuat geser bambu akan m-nurun dengan meningkatnva kandungan air.2. I d.uran contoh uji
"kuran Pan,ang c„„,,,„ L„, >ang memberikan kuat geser paling bark
;«Wah 8(1 mm Kuiangnva kuat geser pada ukuran kurang dan 80
disebabkan adanva kctidaktcraturan setempat. Sedangkan kurangnva kuat gesr«da ukuran vang lebih dan SO mm dikarenakan pada bagian tcngah t.dakmemberikan reaksi seefektif pada bagian ujung.
• A Fi tidaknva nodia
<-ontoh uji vang beruod'a -n-.-rnpumai kuat geser vang lebih tinggi dan
P^la vang tidal; bemndia Hal ,er elait dikarenakan di dalam nodia serat-serat
"ling berpaut satu sama lam. s. dangkan di dalam buku-buku (internodia,,se.at-etat tidak <aling berpaut. Saat-serat di dalam buku-buku mempunyaiat ah '• "in jar.
1. Fosk, contoh uji di dalam batang
Hubungan antata kuat gee dan posisi contoh u,r di dalam batangmenunjukkan bahwa kuat g<,cr srmakin menurun dan posis, pangkal menujuke arah ujung.
(lay avang memebubkanterjadi geser ~L~*
/
-*• I.nas hidangpever
Gambar 5 Kuat geser sejajar serat bambu
mm
ser
Bciil.-ihtt Mckanik Bambihal 18
1 M ' uat farik Sejajar Serat Bataim
Menurut YYaneuurd ( 1950'. k.uat tank kayu atau bambu adalah ukuran
kekuatan kavu atau bambu vang diakibatkan oleh suatu gava >ang cenderung
untuk memisahkan scbagian kavu atau bambu dengan gava tarik
Sifat kuat tarik dan modulus elastisitas adalah pentmg untuk
pauau'inaan bambu sehagai bahar iembatan sedcrhana dan sebagai campuran
beton nngan. Kuat tank dan modulus elastisitas sangat berkaitan dengan
struktur anatomi. "Pelah diketahm bahwa kuat taiik dan modulus elastisitas
tarik uiuumnva didapat dari persentase serat-serat sklerenkim dan peresentase
selulosa (Janssen. 1981 i
Berikut eambar kuat tank ajajar serat bambu belah.
<'ava tank
(P)
Gambar 6 Kuat tarik sejajar serat bambu
PcaikiFu Mckanik Bambu
Gav a
taiik (P,
hal 19
2.5 I andasan leori
3.5 1 Fethitungan Kadar Aii
Adapun persamaan untui menentukan kadar air dipergunakan rumus
sebagui berikut .
Bo - Bi
Kadar Air x 100%Bi
Kcterangan :
Bo Berat benda uji sebelum masuk oven (gr)
Bi = Berat benda uji setelah masuk oven (gr).
3 •> 3 Perhitungan Berat jerus Bambu
,\dapun persamaan vang dipakai untuk menentukan berat jenis adalah
sebagui berikut:
Bi
Berat Jenis
Kcterangan :
BJ r" Berat Jenis (gram•cm3)
Bi ^ Berat kcringoven
V •-- Volume contoh uji
2.5..3 Penentuan Kuat Lentur Statis
Adapun persamaan vang dipergunakan untuk menentukan kekuatan
lentur statis bambu belah adalah s :bagai berikut:
3 P I.
a Id
2 b h2
Peri! aku Mekanik Bambu hal 20
Keterauuan :
CI It, Tegangar lentur sejajar serat bambu belah
P -- Beban maksimum (kg)
I. •" Bentangbebas contoh uji (cm)
b r Lebar contoh uji (cm)
li ~ Tebal contoh uji (cm)
Untuk menentukan besar kekuatan lentur sejajar serat pada bambu
bulat dipakai rumus :
M . C
a It = --
I
Keterangan:
(J It . Fegangan lentur sejajar serat bambu bulat
M Momen raaksimum yang dialami ('/•> P x k: l.i
t* •' Konstanta (jari-jari lingkaran luar) ~ \: DI
L •= Panjangbentangan (cm)
1 Momen'nertia (cm-l)
n(D14-DdS
64
2.5.4 Penentuan Kuat Desak Sejajar Serat
Pengujian untuk menentukan kuat desak sejajar serat baik contoh uji
berbentuk belah maupun bulat dilakukan dengan persamaan sebagai berikut.
Untuk mengetahui kekuatan desak pada muatan maksimum dipakai
persamaan :
Perilnlui Mekonik Bambu hal 21
(I ds
.•teranu.au:
'J ds Feeamrun desak sejajar serat bambu (Kg cm2)
P Beban maksimum (Fail
\ I uas ( anpang Kuida uji (cm3 I
Penentuan Kuat Geser Sejciar Serat
Penentuun kuat geser sej?iar serat baik pada contoh uji berbentuk belah
mamam utuh dilakukan dengan paaimaan sebagai berikut:
Kcterangan:
I .-'•' -r" 1cgangrn geser bambu searah serat (Kg cm2)
P B-. ba'i maksimum (Kg)
N 1 u''s 'ampang benda uji bidang geser (cm2 !
2.^ <- Penentuan Kuat lank Sejajar Serat
Untuk mengetahui berbagni kekuatan tarik sejajar arah setat bambu
belah tidak betiiodia ruas digunakan persamaan sebagai berikut
a,f
Pciihloi Meknnik Bambu ha I ~>~)
ca ir
c
Kcterangan •
O tr A legangan kail; maksimum (Kg cni2)
F Modulus Blnslisitas (Kg m2)
P Beban tank maksimum (Kg)
A Luas tampamg benda uji (cm2)
8 " Regangan
2 5.7 Khidel dan Anava FJesain Lksperimen Faktorial
Dasar dipakainva aumlisa ekspcrimen faktorial ini. karena adanva
bebetapa faktor yang berlaiuaip nusalnya efck posisi, jenis, ruas dan faktor
bentuk contoh uji. Apabila tiap faktor terdiri atas beberapa taraf, maka
komhmasi tertentu dari taraf tiap faktor menentukan sebuah kombinasi
perlakuan Jika semua. atau hampa semua kombinasi antara taraf setiap faktor
kita peihatikan. maka ekspcrimen vang terjadi karenanya dinarnakan
eksp'-aimen faktorial. Dikatakan daagan kata lain, eksperimen faktorial adalah
ekspcrimen yang semua (hampir semua) taraf sebuah faktor tertentu,
dikombmasikan atau disilangkar dengan scmua (hampir semua) taraf tiap
faktor lamnya >ang ada dalam ekspcrimen itu
Pnilakii Mekanik Bambu hnl 23
2.6 HII'OTFSIS
Di dalam penelitian ini diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut:
I Jenis bambu dan posisi dalam batang beipengaruh terhadap besar kadar air
.' Jenis bambu dan posisi di dalam batang berpengaruh terhadap berat jenis.
3 Jenis bambu dan posisi di dalam batang berpengaruh terhadap besarnya
I uat desak sejajar serat bambu ♦
4. Jenis bambu dan posisi di dalam batang betpengaruh terhadap besarnya
Fuat lentur sejajar serat bambu
r Jem's bambu dan posisi di dalam batang berpengaruh terhadap besarnya
' uat geser sejajar serat bambu
6 Jenis bamlni dan posia di dalam batang beipengaruh terhadap besarnya
kuat tarik sejajar serat bambu.
7. Adanva ruas nodia akan memberikan angka kekuatan geser yang berbeda.
8. Adanva ruas nodia akan memberikan angka kekuatan lentur vang berbeda.
0. vdanva ruas nodia akan memberikan angka kekuatan desak vang berbeda.
10. Gontoh uji berbentuk bulat akan memberikan angka kekuatan geser dan
lentur yang berbeda dengan contoh uji berbentuk belah
Perilaku Mekanik Bimhu hal 24
BAB HI
PLLAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
3 I Bahan Penelitian
Di dalam penelitian ini dipergunakan 3 (tiga) jenis bambu vang berumur
berk tsar 2- 3 tahuip dalam keadaan segar. Karena setelah dipotong. di jemur atau
di angin-anginkan. selama 1 (satu) bulan Ketiga jenis bambu itu adalah : bambu
Apus. bambu Petung dan bambu On. Bambu-bambu tersebut diambil dari desa
Karangdurcn Banguntapan. Kabupaten BantuI. Daerah Istimewa Yogyakarta.
Iiap-tiap batang bambu yang diteliti dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yang
sama panjang , sehingga didapatkan posisi pangkal, tengah dan ujung
Memilih batang-batang yang akan diteliti. Batang bambu vang dipilih
dalam keadaan sehat. batangnya lurus. dan pertumbuhannya baik.
Pamasalahan yang akan diteliti meliputi sifat fisika dan sifat mckanika
dari bambu Adapun dari sifat fisika yang diicliti adalah kadar air. sedangkan dari
sifat mckanika meliputi : Kekuatan lentur statik. kekuatan desak sejajar serat,
kekuatan tarik sejajar serat dan kekuatan ueser sejajar serat bambu.
3 2 Pembuatan Contoh I ji
* Pengukuian Kadar Air Bambu Belah
' onjnh uji untuk kadut air dibuat dengan ukuran I'l em \ 5 em x tcbal
bunbu. Berdasarkan Pcnelitirn lanssen f1981) dengan modiFikasi Bentuk
i ontoh uji seperti pada gambiu 3. | (lamp.1)
* Pengukuran Kadar -Air Uamhti Bulat•
<ontoh uji pengukuran kadai air bambu bulat dibuat dengan ukuran
panjang 2.5 em dan diambil bambu vang bebas caeat. Beniuk pembuatan
' ontnh uji berdasarkan Perdition Janssen (1981) dengan modifikasi.
Beniuk contoh uji seperti pad i gambar 3.2 (lamp. I).
" Pcngujian Bciat jems Bambu
' ontoh uji pembuatan lyjiat jenis bambu belah dan bambu bulat seperti
P'-la pembuatan contoh uji kadar air. B-entuk contoh uji berdasarkan
'••nelitian Janssen (1981) dengan modifikasi. Bentuk contoh uji seperti
pada gambar 3.3 dan 3.4 (larrpiran 11
* Pcngujian Kuat Desak Bambu Belah
( ontoh ujt dibuat dari bambu vang tidak beruas. Ukuran uji 3 cm x I cm x
t.bal bambu. Pembuatan contoh uji berdasarkan Penelitian Janssen
( I''81). Bentuk contoh uji seperti gambar 3.3 (lamp.l)
'erihku ' ia-—t, rja.a.„ halamnrT
* Pengujian Kuat Desak Bambu Bulat
(ontoh uji untuk kuat de^ak bambu bulat tanpa ruas dibuat dengan
panjang 10 cm Contoh uji ini seperti pada gambar 3.4 (lamp 1)
* Pengujian Kuat Desak Bambu Bulat dengan Ruas
liampir sama dengan pengujian kuat desak bambu utuh tanpa ruas. Letak
ruas diusahakan ditengah. Contoh benda uji seperti gambar 3.5 (lamp.2).
* Pengujian Kuat lentur Bambu Belah
< ontoh uji dibuat dengan ukuran 30 cm x 2 cm x tebal bambu.
Berdasarkan Penelitian Janssen (1981) dengan modifikasi Bentuk dan
contoh uji seperti gambar3.b (lampiran 2)
* Pengujian Kuat Lentur Bambu Belah Dengan Ruas
Ukuran contoh uji sama dengan kuat lentur tanpa ruas. letak ruas
dmsahakan ditengah. Bentuk contoh uji seperti pada gambar 3.7 (lamp. 2)
* Pengujian Kuat Lentur Bambu Utuh
('ontoh uji dibual dengan panjang 30 cm. Pembuatan contoh uji
berdasarkan Penelitian Janssen (1981). seperti gambar 3.8 (lamp 2).
* Pengujian Kuat Lentur Bambu Utuh dengan Ruas
( ontoh uji dibuat dengan panjang 76 cm, Letak ruas diusahakan berada
ditengah-tengah. Bentuk contoh uji seperti pada gambar 3.9 (lampiran 2).
Pei ihku Mdanik Bambu halaman '"" ~"'~ ' 27
* Pengujian Kuat Geser Bambu Utuh
' ontoh uji dibuat dengan ukuran panjang 8 cm. berdasarkan penelitian
'•inssen ( B-'S| ). Benda contoh uji seperti pada gambar 3 10 (lampiran 2).
" Pcngujian Kuat (haat Bamlm Utuh dengan ruas
Cont'oh uji dibuat dengan panjang 8 cm, letak ruas berada ditengah
Bentuk contoh uji seperti gambar 3 11 (lampiran 3).
" Pengujian Kuat Geser Bambu Belah
'.ontoh uji dibuat dengan 6 cm x 5 cm. Berdasarkan Penelitian Janssen
i F'8! ). Bentuk contoh uji stperti pada gambar 3.12 (lampiran 3i.
* Pengujian Kuat Geser Bambu Belah dengan Ruas
Bentuk dan ukuran contoh uji sama dengan bambu belah tanpa ruas. Posisi
'ins diusahakan ditengah. Buituk uji kuat geser bambu belah dengan ruas.
'eperti pada gambar 3.13 (lampiran 3)
* Pengujian Kuat lank Bambu Belah
Contoh uji dibuat dengan panjang 30 cm. tebal bagian tepi 4 mm sedang
tebal bagian tcngah 1 mm. Pembuatan contoh uji ini berdasarkan
percobaan diulang-ulang dan modifikasi dari contoh uji kuat tarik kayu
lapis Bentuk contoh up sepeiti pada gambar 3.14 (lampiran 3I
Peiihku VPA.anik Bauibu halaman 28
3 3 C:na PclaFsnnann Penelitian
3.3 I Penentuan Kadar Air
I'rosedur penguiian untuk menentukan kadar air bambu basah berbentuk
bulat atui belah adalah sebagai beril u< :
I Menimbang contoh uji potongan bambu segar pada neraca elektronik.
Berat contoh uji ini merupakan berat avval (Bo).
Mengeringkan contoh uji pada oven pengering pada suhu I00°C -
I05°C.
: Mendinginkan contoh uji pada desikator selama ±7.5 memt. sampai
berat contoh uji konstan vaitu setelah dicapai berat kermg tanur. Hasil
penimbangan contoh uji, ditetapkan sebagai Berat keriug oven (Bi).
3.3.4 Penentuan Berat Jem's
"ntuk menentukan berat jenis terlebih dahulu diukur volume dan berat
contoh uji. Volume diukur pada dimensi maksimum contoh uji. sedang beratdiukur dari berat kering tanur.
Adapun prosedur pengujian untuk menentukan berat jems bambu baik
berbentuk bulat atau belah adalah sebagai berikut :
I Contoh uji dueudam dalam air sampai mencapai kadar air maksimum,selama ± 3 ban'.
3 Disiapkan sebuah bejana vang didisi dengan air. kemudian bejana yangdiisi air ini ditimbang ( berat •= A!.
Perib.ku '.lekanik B*halaman 29
F Agar contoh uii mi tidak beigerak-gerak maka digunakan stat.jp dan
penjepii untuk mem epitjamm puda contoh uji
1 Bejana vang berisi a,r dan contoh uji tersebut ditimbang (Berat B)
Volume ccmioh uji cL»pt dihitung dengan dengan menehituno selisih
berat antata A dan B l V B-A)
i' ngukuran contoh uji dilal ukan dengan mengen'ngkan contoh uji
didalam tanur dengan suhu 100 ' - I05"C. Iangka.h selanjuim.a adalah
m-ndit...i„k:M1 eo.iuq, „jj didalam -'esikator selama ± 7.5 memt. kemudian
nielaku1 an penimbangnn
3.3 ' Penentuan Kuat lentur Statis
Frosedur penguiian um.uk menentukan keteguhan lentur Mai.ik bambu
be'ah r h'ah selvu/ai berikut
1 Meletakan tontoh "ji pada dua penvangga vang berjarak ?8 em. Fetak
kulit lua.i btaada daebelah atas.
Memberikan panbebanau pada contoh uji tepat ditengah-tengahnva.
Fembebanan dilakukan hmgga meneapai muatan maksimum.
F Mencatat besarnya muatan pada skala muatan.
' Pembebanan dihentikan lada saat jarum puda skala muatan bethenti.
-'••' ! I' 'lentunn Kuat Desak Sejajar Serat
Pcngujian untuk menentukan kuat desak sejajar serat baik ponton uji
berhon'ni: belah maupun bulat utuh dilakukan dengan meletakan contoh uji diatas
suatu p-.-mimpu pada mesm penguji dengan kekuatan tegak (arah sera' teuak lurus
Vn'Un ' M.anik P -aU-nliakanv
mesin peimmpu). Selanjutnva dilakukan pembebanan dengan kecepatan
penambahan beban 0.18 mm detik atau 7 (tujuh) skala.. skala beban 2400 LBS.
Pengujian dihentikan setelah mencapai muatan maksimum.
3 3 5. Penentuan Kuat Geser Sejajar Serat
Pengujian kuat geser sejajar serat baik pada contoh uji berbentuk belah
maupun utuh dulakukan dengan proses sebagai berikut :
I Memasang contoh uji pada alat uji geser.
3 Melakukan Pembebanan dengan kecepatan mesin penguji konstan
sebesar 12 Skala.
.'• Pembebanan dihentikan setelah dicapai beban maksimum pada contoh
uji (jarum skala beban pada contoh penguji bcrhenti).
I. Menghitung kuat geser.
3.3.6 Penentuan Kuat Farik Sejajar Serat
Piosedur pengujian kekuatan tank sejajar serat bambu belah tidak
bernodia adalah sebagai berikut :
I Menjepitkan contoh uji pada mesin penguji. Contoh uji berkedudukan
tegak (arah serat bambu tegak lurus bidang horisontalj.
.1 Melakukan tarikan pada contoh uji dengan kecepatan tarikan 8skala.
3. Melakukan pengamatan beban tank dan regangan. Pengamatan beban
larik dilakukan pada skala tarikan. sedangkan pengamatan regangan
dilakukan pada Fktensioineter.
k Menghentikan pengujian setelah dicapai beban tarikan maksimum.
Penb.ku ' U-kanik 13 am hihalarnan
—I
S;
^i'""'!5
|r--iS|ir^"li
C|
=J
i'r.i
—i
—Ir-
|o
oi
*J
|.U'—
!".
'r-\!r.||<~.|ip,(|
4*
C-
i—
!'•
'•C
•r
!'
r.
I>~l!C;
IV,
|I-
.-:
C;
C!
I-a--
!t—
ir-
_c
:C
3j<•<-,
|ij>
o1
^C
or,
l
''-•>
I-'
i
IO
KM
CI
f,
I!
C!C
'i-*
i-t-
!11-
|f-.|r-
ir<I
;fT.
(C
-!
rr.!
r*-,!r<
-,»r-
-'^
'-~<^
!^"'
!'—
'[r^
\|r^.;
LT
l
r-a-
C!".l
Mr-,|
—.
2-I^T
-iir-P
-C|"••
!|oo
!ior
•
'it—i<~-ijoc
iri
£j£
,j.,,icar,
Iocar-n
-m
i--..,,i,;.
2f00
iSC'iP-!^
Ii'^'C
icxr
I<:•
io
ci
ri,
i,.
-oj:!
§!|j!|j-gi
5i^
1 abel 4 Kuat lentur Bambu Belah dengan dan tanpa ruas (Kgcm2)
Jenis Bentuk
contoh ujiAda
tidak ruas
o (KR,'cm2)Bambu Pangkal Tengah Ujung
A pus Belah
Hclaii
Ruas 1383.21 1623.09 2227.47
Tidak 858.260 1163.73 1452.76Petung Ruas 1096.86 1024.72 1277.09
Fidak 1067.54 1244.96 1296.91
167173 "On Ruas 1648.23 1382.21
~ - -
Tidak 1848.55 2123.11 3181.96
.44 \] isil Pengujian Kuat Desak Sejajar Serat
label 5 Kuat Desak Bambu Bulat
Jenis
Bambu
Bentuk
contoh ujiAda
tidak ruas
ex (Kg/cm2
Pangkal Tengah Ujung_Apus Bulat Ruas 370,783 404.030 405.897
Tidak 337.443 366.887 343.390Pelting Bulat
Bulat
Ruas 1 435,907 519,727 507.867
Tidak 405,837 491,213480,421
468.433
521.932
~542.497~
Ori
- _ _
Ruas 430.911
Tidak 300,197 476,497
abel 6. Kuat desak Bambu Belah Tanpa ruas
Jenis
Bambu
Bentuk .
contoh ujia (Kg/cm2
Pangkal Tengah UjungApus Belah 401.234
514.945
424,877 430.066Petung Belah 523,660 566,152
Oii Belah 464.126 579.500 602.706
3.4.5 Ilasil Pengujian Kuat Geser Bambu Sejajar Serat
1abel 7. Kuat Geser Bambu Bulat dengan dan tanpa ruasJenis
Bambu
Apus
Petung
Bentuk
contoh ujiAda
tidak ruas
i (Kg/cm2)Pangkal Tengah Ujung
Bulat Ruas 11.047 23.872 20.690
~5.547Tidak 8.555,. 4.887
Bulat Ruas 10.534 20.818 [ 8.41031.910r Tidak 16.550 19.180
Ori
... .
Bulat Ruas 27.826 17.092 22.404Tidak 4.029 8.759 18.870
Peiilaku Mekaaik Bambu halaman
Zli^
T00
!Oi«/•>Irv|I—
i
C-
irr
,.\r
.i
s^.iis,
:if,
:
C7J
IS
oc
jr-i
ia
>zIm
ioc
Clr',
10
-!
a!
c
^t!
oc
-!•I
>r,
r-
!i-
-
r'.Ioe
1ocj<•',
Ir-i
11
i1
I-
—I—
IO'
iOCi—
Ir-jr-
—I
o1c-
1o
If,
—\0
r-j1o
ciC
-.Ir<
-,I
<~i
IO
1c,
r-lo
io
I'-•I!r-H
j^
r|-
r1
—
/C?
\tt
I
—j"3
.e"1
-^—
!
•--»i
££
I'•~'^.--I'"~
Ir^'
j•"~;
""II
ji~j
l~|
•c-5
!=
c^
^-^
^|!
ini
r>-,1
i/-,!
-~Jil""'IIVC
Irr,jr'•
•~•
'1ca
OI
r)
11-
)/\^
jl\0
i..ci<
!R
i<;J
mu
•iC
",Irr,
Siiirr;
jrrirr:
Irrj
fNn
io
c-
n5J
oc
r-
m
~!1
ci
I-
>r--!
-"•^
C!
O
so
<:
rjtt-i
rr!
——
to
rn
c~>I
CO
\£ii
——
irn
oio
l~Z
ml
CM
r-if^i
1o
Ir^
ir')
or*~a
•5I!ra
C3
1\o
in
Orn
1S
ljoci°
l^lrr!|K
r"iPj|lr-l
iO1—
i00I-rr
—»w
i'—1
>n
1'oI—
i—r|m
~~l
—lo
cicio
iriio
c
iI
»I
II
[I
£!£
Fgj
«!Sj
„_2
:E
I:"3
'C
I^
jr^
|i.KI<
|«
l<
•/
«1
§1-31C3
I<
I
!|:
i_!
!j
r-."iin
C31[r
-i!in
1r^
'-rr
•^*
-i
•—-
•—;;
OiA
:1
r-j
i0
^'"-l
io
cZ
D11
^">\C
Mo
oo
c1
<n
iiO
CN
—|t~
,ri
10
,•—
OO
—1
0rn
l—
^-^
1
r-4
^^,
^_
^-~.i
♦—
j:
;O
O0
Oc;
0
C
1«
n;
r-.
-r
10
in
00j00
-rrir--
10
"i
TC
IC
I^
^—
'i
•—'
sO
mO
CO
C1
T*
00
*—
<^l
l^»1
VO
u^
~~
0•*
~O
vo
|o
c
|:o
c1 o.
j-ro
iin
1r-^j
I!—I
'ni-n
i
rei
«r"i
«!
CJJ
>n
1
•n
!r^
.'
r-
BAB IV
A N A L 1 S I S
4.1 Kadar Air
Ilasil lengkap pengujian kadar air pada kondisi kering angin. yaitu bambu
Apus. Petung dan Ori untuk sampel bulat dan belah dapat dilihat pada tabel M,
sedang cara perhitungannya seperti pada contoh berikut ini.
Miatu ekspcrimen \ang menyangkut empat buah faktor terdiri dari jenis
bambu. posisi dalam batang. bentuk contoh uji dan tiga kali ulangan, telah
dilakukan dan merupakan eksperunen faktorial 3x3x2x3 dengan desain acak
sernpurna: ini bcrarti Ruas tiga laraf untuk faktor jcnis. tiga taraf faktor posisi,
dua taraf Faktor bentuk dan tiga taraf"untuk faktor eksperimen ulanuan
Daftar M
Data Hasil Obser\asi Fiksperimen Faktorial 3 x 3 x 2 x 3
Pangkal Tengah Ujurmbulat belah bulat belah bulat belah
Apus
Jumlah
11,76 11.64 11,18 12.55 11,60 11.8013,60 12.70 12.45
13.80
12.32 12,36 11,3413.84 12.36 11.70 13.24 12,9339.2 36.7 3 7,43 36.57 37.2 36.07
Petung
Jumlah
13,50
b,4o11.49
"" U.96~13.05
13,2012.62
12.10
12,71 11,60
11.8013.1613,50
'40.4 "N.60
35.05
13,72
39.97"11,05 12.60 ' 11,5035.77 38.47 34.90
12,98Ori
13.57
13,80~13.79
13.58
13.55
12,92
12.73
12.55
12.67
11,30
11.22 12.4413.43 12.81 12.94 11.52 12.26 J
Jumlah 41,16 40.56 38,46 38,16 35,04 37.68
Untuk menghitung jumlah luadrat (JK) tiap sumber variasi. sebaiknya
dibuat daftar a x b x c. daftar a\ b. daftar a x c dan dafiar b x c Berturut-turut
keeinpat dad'tar dapat dilihat dalam daftar: U. O. P dan ().
Daftar N. a >; b x c (data dari dafiar M)
Pangkal(al) Tenua i(a2) Ujung(a3)bulat belah bulat belah bulat belah
Apus 39.20 36.70 37,43 36.57 37.20 36.07
Petung 40.40
41.16 "35.05
40.56
40,97 35,77 37.47 34,90
Ori 38,46 38,16 35.04 37.68
Daftar (Fax b (data dari daftar M)
al a2 a3
bulat (bl) 120.76 117,11 109,76belah (b2) i 112.31 111.32
226.36
108.65jumlah 233.07 1 218,36
I )aftar P a x e (data daii daftar M I
al
75.90
75.45 '
81.72
a2
74.00
"75,74 ' "
a3 jumlahcl 73,27 223,17c2 73,37
71,72
224.56
c3 1 76.62 " 230.06""
Daftar (J bxc (data dari daftar M)
bl b2
cl 113,83 109,34
c2 118.84
r 113,66 ~105.72
c3 116,40jumlah 346.33 331,46
Pciikakii Mckania Baml in hal 36
v,,i danai r 1. dapal dibhime :
, •, ' punlahkeadiat (JK i -emua mbi pengamatan
x \ ' 1 1.7rV - 1 Fbd • 12.44 "; 12.26' 8543.9IF-
l?N mmlah kuadrat (Jl-Juntu' rataiata
!>!->"7 :9-'
Jab- iu,,dah kuahat DK Ianta'a:d unt"k daltara b c
; j oil i Vy^S
.'al
v)_y)- • hi. I').. 8507.394 2 F 147
)aii in'' 1<F P chm F> bi--a dip'.aol h
i:,l> p.mP.h kuachat antan '--el imtuk dattai :\ ' b
pnV 11L-T . • lb'V?^: lP8/o:au
Jac iianlah kuadtat a'ltata cel un'uk datF'M- c
7- oiy '• T-.tr^ '- "3 37 ; 71.7 2-
- 8Mi7.39 1 11 'a
iac8507.394 1 Uifi
jP,- jumlah kuadtai anbua '3 untu1 daftar b c
li; XV ilH.^T •• : IP-.72 : ; lIM'b
Ptail.aku Mekania Bambu
... 8>07.394 !"°8!
Selanjuuna kita dapatkan barga-harga sebagai berikut:
jumlah knadiat-kuadrat untuk sumber xaria^i perlakuan Aadalah
P~U 07r ' (226.36): ' (218.36):Xv ' - 8507.394 6,026
2\3x3
Jumlah kuadtat-kuadrat untuk sumber variasi perlakuan Badalah
(346.33): : (331.46)2Bv 8507.394 - 4,095
*» -i ., -*.i x ..-> X J"
Jumlah kuadrat-kuadrat untuk number variasi perlakuan C adalah:
(223 17)" 4 (224.56): +(230,06) :Cv .'. —- -- 8507,394- 1,475
3 x 2 x 3
interaka faktot-faktor \ang lain :
ABv • ,lab-A\ -Bv - 11/o1-M»26- 4.095 - 1.531
ACv ,lac-A\ Cv 10 Q8I - 6.026 - 1.475 - 3.480
BCv Jbc - By - Cv ~ 12.575 - 4.095 - 1.475 - 7.005
ABCy - Jabc - Ay - Bv - Cv - ABv - ACy - BCv
24,477 - 6,026 - 4.095 - 1,175 - 1.531 - 3.480 - 7.005
0.865
y Y: - Ry - Ay - By - C> - Aby - ACy - BCy - ABC}
8543,903 - 8507.394 - 6.026 - 4.095 - 1,475 - 1,530 - 3.480 - 7,005
0.865
12,032
P,v
Petilnku Mekania Bambu ha) -?*
stnbad;
Kudrat 'lengah '.'anaa
Kuadrat Fcneah Eiror
3 013
9.015
0.334
Daerah kritis untuk signillkan a 0,01 (lingkat kelelitian 99%) dari label
nilai pcf.cntil daftar I didapakan peisenlil 5.21 sebagai batas kiri dan nilai
deiajat 1ebebasan dari sumber variasi Error 36 sebagai batas kanan. Apabila
ternyata tidak masuk. maka dilakukan lagi untuk tingkat signillkan (tingkat
ketclitian u5%). di dapatkan mlai pcsentil 3.27.
Flelihat basil dari hitungan diatas maka, jenis bambu tidak menimbulkan
pem-aruh vang signillkan untuk a o.nl dan <i. 0.05 terhadap kadat air. Untuk
selanjutma cara perhitungan dilakukan seperti diatas. hasil dari hitungan
dimasukan dalam label 12 analisis varian faktorial.
Berikut uambar kur\a daerah kritis nilai presentil distribusi F
/
Peiilaku Mekania Bambu
Daerah Kritis
nilai persentildistribusi P
Dai V)
i-,pj 12 ••nalisi^aiia-'i Kadar Air Bambu
T ^ jumlah I Kuadrat FSumber
Variasi
Jetus (ALPo:ra <C]Jems \ Posisi _(AB)_Bentuk LB) _.Jcnis \ Bentuk J AC]Posisi x Bentuk (BOj x P XBentuk (ABC
lain!
loUd
D
B
a
i
a
A\h
Kuadrat
7a!F4bT40.2987
27.9172
25.0376 J_25.()376__10.9877 1" 5.4938^_ii52_.
~37JW)2_TO-L1T59""666.148
Tengah I Hijung2.52*23 I 0224720T494
6~9793
4.2429
''/9Ti226_1 F2254
K-q.-Kingan: berpengaruh pada taraf uji 0.05
1 1„i,,, o Ori-iL- ula tNtau'aruh mata terhadap\nabsis \aaan menuiuukan bahwa ticl.ik acn | auaiu
laud'uji o.n;>
,uauk lebih menuetahui poneaa-h dari intcraksi posisi clan bentuk contoh
uj, ,,.„„,,„ ini ddaniutkau den-e.au uj< banding sebagai berikut :
1abel 13. Kadar Air FahHap interaksi posisi dan bentuk
Faktor
Posisi
Rata-ra1a
Kadar Air Rata-rata_(%)_
angka]bulat
[.'Till:'bclafy
12.47"
2.° 18
emiaii
bclali
12.278
bulat
12.87?
a s"
Ujurm
belah
"12.072bulat
12.97012.07: I
,v,M tabel 13 ada perbedaan mata pada posisi pangkal dan tengah. untuk
contoh uj, bentuk bulat dan belah pada taraf uji 0-05.
Iinluk mcndapalkan nilai-mlai statistik F yang lain, dipergunakan
nchitumian dan analisis varian seperti pada contoh kadar air diatas.
Peiiiaku '.'ckania Bambuhal
an
4 2 Berat Icnis
Ilasil lengkap pengujian berat jenis bambu Apus, Petung dan Ori dapat
dilihat pada lampiran 5. Adapun aual-sis vanannya pada label 14 di bawah ini.
label 14. Analisis Varian Berat Jenis Bambu
SV DB JK Kl I'll F I
.Jenis ( A I
Posdsij^CjJenis X Posisi ( AC )
a
i
0.035878 0.017939 8.838504* 5.33
0.233878 0.116939 57.61588* 7,11
4 0.008478 0.002119 1,044252 5.33
Bentuk (B) 1 L_0.000417 0.000417 0.205292 5.33
Jcnis X Ruas(AB)
Posisi X Ruas(BC) i
~> 0.004033 0.002017 0.993613 3.91
-) 0.0013 0.00065 0.320255 5.33
3.91J X P X R 4
36
54
0.009033 0.002258 1.112682
Error
Total
O.073067 0.00203
25.3765.. - -
Keteianaan : * beipengaruh pada taraf uji 0.01
Dari analisis varian mcnunjukan ada pengaruh nyata pada jems dan posisi
bambu pada taraf uji 0.01. Dengan adanva pengaruh yang nyata ini maka
penguiian selanjutnva dilakukan uji Landing faktor-faktor sebagai berikut :
label 15. Berat jenis terhadap faktor Jenis
Faktor Berat Jcnis Rata-rata
Jenis Apus Petune Ori
Bentuk Belah Bulat Belah Bulat
0.717
Belah Bulat
Rata-rata 0.592 ' 0.588 0.698 0.743 0.746
0.590 0.7 J 7 0.744
label 15 menunjukan perbedaan nyata bahwa antara jenis Apus terhadap
Petutm dan Ori, sedang antara jenis Petung dan Ori tidak ada perbedaan nyata. .
Peiilakit Mckania Bambu hal 41
label 16. Berat jems terhadap faktor Posisi
JFyikdor£osisiBentuk
Rata-rata hasil to^ij^msFJjuruiPanaka]
Belah fBulatRata-rata 'T^42j_0.&60
0.651
Termah_BulatBelah
0.668 0.686
0.677
Belah
0,723
Bulat
0,704
0,713
abe| 16 menunjukan ada perbedaan nyata antara posis, ujung batang
bambu terhadap posisi pangkal dan tengah batang bambu.
4 3 Kuat 1 entur Statis
4.3.1 Kuat Fentur Bambu Bulat
,„,„, ,a,r,.,ata pengnpan tau lentur knnbu bulat dengan rim .Inn .anpa
„,a, ,,'„-'„ dddra, pod. i..«p™n 7,. J»n hasil .™l»iS P* .»M .7 d, h.™h ini.,,w.. ,7 Ana|,^ Varian Kua. Un.ur Bambu Bula. dengan dan tanpa ,„as.
1sv" ..__._. 1.I2P"" Jcnisl AJ 1.2
PosisiJ CJflei"rl"s^j^si_sij_AC )
itolJLlIcnis X Ruas (AB_ _.. 2_-_-Posisi XRuasjBCjl I .2_.--
J X P X R
54
Prior
lotal
4^49^25.'48350-L.1433)9.72.
'1 Tlj2208_46~433Dv83
25977.4
3206.255
joz^i-iZ-i.369333J2L
Keterangan: * beda pada taraf uji 0.01
Analrsa xarian menunjukan ,enis bambu. posisi, intraksi antara jenis danp(WU p„d,a ruas. mteraks, antara jenis dan ruas. serta inleraksi antara posisi danruas berpengaruh mala pada taraf uji 0.01 Dengan adanva pengaruh nyata darip0SIS, dan ruas ini maka dilakukan pengupan lebih lanjut dengan uji faktorsebauai berikut :
hnlPerilaku Mekania Bambu
I ab-;d !S r uat leuiut bambu bulat d-aigan dan tanpa ruas terhadap Faktor jcnis
1aktor
Jenis
Kuat Fentur Bambu Bulat Ma
.A [His PetungvS Kg. cm2 >
On
Ruas
Rata rata
j idak72"5:"1
25
__Adji_42°862
Tid;i_k59 J 98
~8,
Ada
309/-06
40T
Fidak 1 Ada44 468 j 338.915
I0l",,oj
Iabel ' " 1 uat haitur bambu bulat (lengan dan tanpa ruas terhadap faktor posisi
j Iaktor_I Posisi
Ruas
Rata rata
nS Ku cm2:Kuat I (entur Bambu Bulat Ma
\aimkal Fenuah lunu
'I idak AdaJjdal:59 887
__A_da_356.074
jdak7.014"'
^aT\diL_339.247 59.319 383.061
107.980 198.130 221 190
lab..! 18 menunjukan perhalaan mata jenis bambu Apm- teihadap
bnm'm Petung dan bambu Ori Untuk label 19 tidak terdapat paD'daan nvata
antara p^aa pangkal. tcngah tbu ujimu.
4 3 3 K"at I entur Bambu Belah
Hasil rata rata pengujian 1uat lentur bambu belah dengan dan tanpa ruas
dapat dilihat pada I ampiran 7b. dan analisis \anann\a terdapat. pada label 20.
Iah- I 3n Analisis Varian Kuat L-'iitur Bambu Belah dengan dan tanpa ruas.
sv
.Jcnis ( A )
I'oasi ( C )
Jenis X Posisi ( AC )
Ruas( B•_)__Jcnis X Ruas (AB)
Posisi X Ruas (BC)
Tl X PX RKrror
Total
DB">
a___
" I .'a
4 "36""54
._ -2-H2698989"
Kl
"1349495""I'll I 1
46,2339"
103.0733*
6.01
6017094 3008547 6.01
741803.6
15502'V2
363009X4623003
I0545.X1050783
1.431:••(«'
185450.9 6.353577* 4.58
155026.2
181504.7
231150P
5.311223
6.21838*
79.1924*
8.29
"" 6.0i' 6.01
258631.4 8.860751* 4.58
29188,42•--•-----.-•-:.-.._ ...:
Keteianran : * berpengaruh mata pada taraf uji 0.01
Petikaku '.F'Fania Bambu lull •V.
|,,,i analraN einun kuU lerHu bambu belah menunjukan r'"a posisi .
in,,I:1i. ,; ,niara ,en,s dan pose.,, inl-raksi antata jems dan ruas. interaksi antara
pn.i.j ,1 <n ,,-as. serin imetaksi -mum- icnis. po^si. dan ruas menunjukan pengaruh
\;,i<u. -v a.a pnda taiaf uji 0.01 Denean adama pengaruh yang nvata ini maka
ddamuti an dengan uji banding aman laktor-laktor tersebut
1 at-d 21 Kuat lentil- bambu belah terhadap posisi
aktoi
'osisi
Ruas
1 aktoi
Jcnis
Ruas
Kuat Fentur Rata-rata (Kg/cm2J_
'anukal
idakAda
1388"024 1265.876
326.950
enean
Ada325.792
lidak
1517.654
1421.723
Ujunii
Ada
171_5.5-49"1841.433
Fidak _967.318
Iabel 22. Kuat lentur bambu belah terhadap jenis bambu
Apus
_Ada__I739X1I
Fidak
150.907
4 Fa 159
Kuat 1entur Rafaaata (Kgxan2)__ Peturm
Ada_13C9I3
On
Ttdak_ .Ada 1 Ll^L-"'" 1553 041 I 2396.2411203700
1220.306 1974 Ml
Han label 21 dapat diketahui bahwa masmg-masing posisi mempunyai
perbedaan vang mata antara pangkal. tengah dan ujung batang. Untuk tabel 22
memmiiikan perbedaan. tetapi tidak signifikan secara analisis varian.
1-bed 23. Uji banding faktor bentuk terhadap kuat lentur sejajar setat
Faktor
Bentuk
Kuat Lentur Rata-ratoJKg^rj2J" Belah_B_ulat___
209.100 1530.036
Mari tabel 23 dapat diketahui bahwa contoh uji berbentuk bukat dan belah
mempumai perbedaan yang nyata
Peiilakti Mekania Bambu41
F4 Kimt Desak Sejajar Serat
4.4 I Kuat I icsak Bambu Bulat
1'asil rata rata pengujian dan pengukuran kekuatan desak sejajar serat
bambu Ia 11 ot dapat dilihat (aula lampiran 6a. Adapun hasil analisis \arian
kekuatan desak sejajar serat dapat dilihat pada tabel 24.
1abel 24. Analisis \arian kuat desak sejajar serat bambu bulat
sv DB JK Kf Fll II
Jenis ( A )
rosisi__(_£_)_Jenis X Posisi ( AC )
Ruas ( B )
a
a
.__
1
7852F42
"106853.7"35312.56"
39260.71 11,14985* 3.55
3.55
"" ~2.9_3~ ~53426.85
8828.141
15,17297*
2,507149
19846.78 19846.78 5.636389* _ •4.42__3.55
3_5_st_ _______
Jenis X Ruas(AB)
Posisi X Ruas (BC)J X PXJN _
lator
dotal
2 4727,122 2363.561 0,671242
36
54
306.4645
15^ 12.28""126762". 7"
153.2323 0,043517
3978.07 1,129753
3521.187—
10553914
Ket* tamzan: beda mata pada taraf 1iji 0.05
Dan tabel 24 analisis vaiian kuat desak sejajar serat bambu bulat
menunjukkan bahwa jenis. posisi. dan ruas bambu mempunyai pengaruh nyata
pada tatal uji 0.05. Dengan adanva pengaruh yang nyata ini maka diadakan uji
lanjut dengan dilakukan faktor banding sebagai berikut :
label 25. Kuat Desak Bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap faktor
Jems dan Posisi
Iaktor Kuat desak bambu bulat (Kg/cm2)Jem's Return; A
tidak
1US Ori
Raias u'cM
455,16
ada ada tidak ada
487,33 349.24 393.57 439,73 477.75
Posisi Pan ukal Tenyah Ujurn;
Ruas tidak ada tidak ada tidak ada
347,83 412,53 444.87 468,06 451,44 478.56
Pctikaku Mi-kania Bambu lal
4.4 ] Fait Desak Bambu Belah
Ilasil rata-iata pengujian kuat bambu belah tanpa ruas dapat dilihat pada
lampiran oh Adapun analisisnya dapat dilihat pada tabel 26 dibawah ini
label 2o Analisis \arian kuat desak bambu belah tanpa ruas
sv DB JK KT Fll 1 I
•Icnis ( A )i
13722.95 6861.476 1.708026 4.41
IPoasi ( C ) j 48964.37 24482.19 6.094345* 4.41
Jenis X Posisi ( AC ) 4 8451,314 2112.828 0.525946 2.93
faror 18 72309.55 4017.197
Iota! 27 7047460
Kelctangan : " beda nyata pada tarafuji 0.05
Analisis varian menunjukan posisi mempunyai pengaruh vang mata pada
taraf uji o.05. Sedang untuk jenis dan interaksi antara jenis xposisi tidak terdapat
beda varna nvata.
Tabel 27. Kuat desak bambu belah terhadap faktor posisi
Faktor Kuat desak bambu bulat sejajar serat (Kg/cm2)
Posisi Panukal Tengah Ujunel~ 460.101 512.679 536.400
1kin tabel 26 dapat dilihat terdapat perbedaan nyata antara posisi pangkal
terhadap posisi tengah dan ujung.
Perilaku Mekania Bamburial 46
I '• Ivat Gcaa ca j;!j;,r Sprat
I " I F uat (ieser Bambu Bulat
Uas,| rata-rata pengujian Fuat geser bambu bulat sejajar serat bark bambu
DHu b•Mi'Mlm atau tidak hernH-a dTat dibhat dilihat Pada lampiran 8a Adapun
''•''•'I au diai variamna dapat dilihat Pada tabel 28 dibawah ini
' nb 128 Anabsis yatian Kuat Geser Bambu Bulat dengan dan tanpa ruassv
•Jenis ( A )DB
2
2
XX""59.35158
Kl Fll ~. X_X5 SS" ""29.67579 1.885843
Posisi ( C I
Jenis X Posisi ( AC )Huasf B )
488,9421 244.471 15.53569* 3.554
Ix~2
a
XTXi
235.857 58.96425 3.747072* 2.93
'"1.4 j"3.55
""XT?X~1 ---93
115.7497 115.7497 7.355685*
4.597943*Jenis X Ruas (AB)
Posisi X Ruas (BC)' ~ XxPXR
1 nor
dotal
• 14-1.70721106,173
743,6507
566.409!
minis"
72.35362
553.0864
185.9127
35,14765*
11.81442*
J 5.73609
Kcterangan beda nyata pada taraf uji o.n.s
Dan tabel 28 dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh nyata pada
enis. tetapi berpengaruh mata pada poasi. dan interaksi-interaksi yang lain padaaiaf uji 'k"5
label 20. Kuat (ieser bambu bulat terhadap faktor jenis
aktor Kuat geser rata-rata bambu bulatO^cnXXApus J Petung f " "XlXterns
Ruas Ada
18.373
Odak
6.332
Ada tidak Ada tidak
\~> ^sa
13.129 22.543
17.836
22.439
19.360
6.281
Tabel 30. Kuat Geser bambu bulat terhadap faktor posposisi
IX!iirPosisi
Ruas
.J^Hilr!£?.er .L^?:Hl5.!?ai]Qbu bulat (Kg/cn2Panuka)
Ada_16^467
Oclak
13"60l5.034
'ctila.ku Mckauia Bambu
enoah
Ada_20.764"
tidak
3.796
17 280
djunt'
Ada_'7.710"
tidak __17.760
17.73:
hai 47
4.5.2 Kuat Geser Bambu Belah
1lasil rata-rata pengujian kuat geser geser bambu belah dapat dilihat pada
lampiran 8b dan analisis variannya dapat dilihat pada tabel 31 dibawah ini.
label 31 Analisis varian Kuat Geser Bambu Belah dengan dan tanpa ruasSV DB JK KT FH FT
Jenis ( A ) 2 2442,29! 1221.146 7,798157* 3,55Posisi ( C ) 2 15813.18 7906,591 50,49097* 3.55
Jenis X Posisi ( AC ) 4 6976,231 1744.058 11.13744* 2.93Ruas ( B ) 1 932.29S9 932,2989 5,9536* 4.41
Jcnjs_X Ruas fAB) 2 555.894 277,947 1,774951 3,55Posisi X Ruas(BC) 4— 403.5745 201.7873 1.2886 3.55
J X P X R 4 724.7765 181,1941 1,157094 2 93Frror 36 5637,39 156.5942Total 54 177312.9 '
Kcterangan : " Ruas beda nyata pada laraf uji 0,05
Dari analisa varian tabel 31 dapat diketahui. jenis, posisi. dan interak
antaia jcnis dan posisi, serta ruas berpengaruh nyata pada taraf uji 0,05. Untuk
ruas/nodia mempunyai pengaruh, tetapi tidak signifikan menurut analisis varian.
Tabel 32. Kuat Geser bambu belah terhadap faktor jenisFaktor Kuat geser rata-rata bambu belah (Ke/cn2)Jenis Apus Petung OriRuas
rata-rata
ada tidak ada tidak ada tidak39.764 38.379 80.201 71.408 47.327 32.574
39.071 75.804 39.950
label 33. KuatCieser bambu belah tc
luajjeser Rata-rata 1
rhadap faktor posisi
Faktor Y )ambu belah (Ku/cn2)Posisi Pan gkal Tcnaah U juris;Ruas ada tidak ada tidak ada tidak
52.118 34.824 5.3.879 48.949 61.294 58.588rata-rata 43.471 51.414 59.941
si
Perilaku Mekania Bambuha! 48
4 0 Kuat I arik Sejajar Sprat Bambu Belah
4.6.1 Kuat I arik Maksimum
1Fisil rata-rata pengujian kuat tarik maksimum bambu belah dengan dan
tanpa ruas dapat dilihat pada lampiran 11 dan analisa variannya pada tabel 34.
Iabel 34. Analisis kuat tarik pada beban maksimum dengan dan tanpa ruas
(dikalikan 1000)
sv DB JK Kl FN FT
Jenis ( A ) 2 1039517 519759 7.87226 5.21*
Posisi ( C ) 2 1836056 918028 13.9044 5.21*
Jcnis X Posisi ( AC ) 4 14I4127-1 353532 5.35459 3.86*
Ruas ( B ) 1 335609 335609 5.08313 3.86*
Jenis X Ruas(AB) 2 773056 386528 5.85435 5.21*
Posisi XRuas(BC) 2 1393418 696709 10.5523 5.21*
J X P X R 4 1434635 358659 5.43224 386*
Faror 45 2971084 66024.1
dotal 54 1.1F+08
Kcterangan : ' beda nyata pada taraf uji 0.01
Analisis varian kuat tarik menunjukan bahwa Jenis, posisi dan ruas
memperlihatkan perbedaan yang nyata.
1 abel 35. Kuat Farik sejajar serat bambu belah terhadap faktor jenis
Faktor
Pet
'Ieaanean rata-rata (K&cm2)
Jenis unsi Ajpus Ori
"lanpa Ada Tanpa Ada "lanpa Ada
1357.933 1588.689 1 748.956 1192.944 1154.856 1007.100
label 36. Kuat Farik sejajar serat bambu belah terhadap faktor posisi
Faktor "I egangan rata-rata (Kg/cm2)Posisi Bayvah Tenuah Atas
Tanpa Ada
1059.889
Tanpa1250.556
Ada Tanpa Ada
1292.456 1416.144 1718.733 1312.700
Perilaku Meknnia Bambu hal 40
4.6.2 Kuat tarik pada batas elastis
Ilasil rata-rata pengujian kuat tarik bambu belah pada batas elastis dapat dilihat
pada lampiran 12 dan analisa variannya terdapat pada tabel 37di bayvah ini.
1abel 37. Analisis kuat tarik bambu belah dengan dan tanpa ruas
pada batas elastis (dikalikan 1000)
sv DB JK KT FH 1 1
Jenis ( A ) 2 378254 189127 6.99924 5,21*
Posisi (C) 2 69472 1 34736.1 1.28552 5.21
Jenis X Posisi ( AC ) 4 802706 200676 7.42666 3.86*
Ruas( B) 1 70056 70056 2.59264 3.86
Jenis X Ruas(AB) 2 91764 1 45882 1.69801 5 21
Posisi X Ruas (BC) 2 525219 262609 9.71868 5.21*
JXPXR 4
"XX519992 129998 4.81098 3.86*
Faror 1215950 27021.1
Total 54 5E!07.
Keterangan : '" Ruas beda nyata pada taraf uji 0.01
Analisis varian kuat tarik bambu belah dengan dan tanpa ruas pada batas
elastis terlihat jenis dan posisi terdapat perbedaan yang nyata.
Tabel 38. Kuat Tarik bambu belah pada batas elastis
terhadap faktor jenis dan posisi
Faktor
Jenis PetungTegajigan rata-rata (Kg, cm2
Tanpa Ada
910.000 979.944
Posisi Bawah
Tanpa Ada
868.656 766.556
Perilaku Meknnia Bambu
XpusTanpa Ada
1135.556 784.589
FengahTanpa Ada
924.233 964.789
Ori
Tanpa845.11
Ada
910.022
Ujunrz
Tanpa1097.778
Ada
943.211"
nai 50
4.0.3 Modulus Flastisitas Kuat 'Farik
Ilasil rata-rata pengujian modulus elastisitas bambu belah tidak bernodia
dapat dilihat pada lampirn 12. Adapun analisis variannya dapat dibhat pada tabel
39 dihav.ah ini.
label 39. Analisis modulus elastisitas kuat tarik
pada batas elastis
SV
Jenis ( A )
"DB ~ JK "" KF Fll IF—— -
5 21
2
2
7"
6KH0 31;'10 3.40883
0.53477Po-isi ( C )
Jenis X Posisi ( AC )
Ruas( B )
9.4r:+o9
3.4F>!()
2 IF+10
4.7E'09
8.5FX19 0 96157 3.86——••—1 2.iX io 2.41098
Jems X Ruas(AB) 2 3.51- +|() I.7FH0
XTXdX1.98253 5.21
Posisi X Ruas(BC)
J X P X R
2___
6.1K+09
2.61,+ H.)
0.34797 5 21
3 866.5FJ09 0.7387
faror 45 4F'-11 8.8EHJ9
dotal 54 F2FH2
Kcterangan : Ruas beda nvata pada taraf uji O.01
Analisis varian modulus elastisiias kuat tarik menunjukan bahv.a tidak
terdapat beda nyata pada jenis. posisi dan ada tidaknva nodia. Untuk interaksi
posisi dan nodia terdapat perdedaan mata.
label 40. Modulus elastisitas kuat tarik terhadap Jenis dan Po'aktoi
Jenis
Posisi
I
nasi
"I egangan rata-rata (Ka cm2)Petung Apus Ori
Fan pa Ada "lanpa100429"!
Ada Tanpa Ada120465 9 87643.48 82804.40 157882.5 89460.68
Bayvah "I cmiah Ui irm
lanpa Adai v^ t?
lanpa94 071 "30
Ada
92705X8'fanpa Ada
76809.46 70738.11 207898.9 96464.77
'etikakti 'dekania Bambu
BABY
PF.MBAI1ASAN
5.1 Kadar Air
Analisis varian dari tabel 12 menunjukan bahwa tidak ada pengaruh
nvata terhadap kadar air, dimana angka pada F tabel a pada F" hitung vane
berarli tidak signifikan atau lidak mempunyai pengaruh nyata Hal ini akan
nampak semakin jelas setelah dilakukan up lanjutan seperti pada tabel 12b.
dimana interaksi di posisi ujung antara contoh uji belah 12,072'Nr. posisi
'tengah 12.278"0; dan posisi pangkal 12,479. Untuk contoh uji bulat dan
ujung. tengah dan pangkal adalah 12,079",, , 12.873%; dan 13,418%. Dan
analisis tabel 13 terlihat ada perbedaan pada posisi tengah dan pangkal
terhadap posisi ujung untuk contoh uji belah dan bulat.
Jems bambu dan posisi dalam batang tidak mempunyai pengaruh yang
nyata terhadap besarnya kadar air kering angin dengan berdasarkan pada label
12. Ini berarli tidak sesuai dengan lupotesis yang ada. Adapun hasil penelitian
kadar air kering angin untuk contoh uji belah dengan faktor jcnis bambu (tabel
1), terbesar sampai terkecii dimiliki oleh Ori 12,933%; Petung 12,143% dan
Apus 11.746%. Untuk contoh uji bulat terbesar sampai terkecii berurutan
adalah .\pus 13.204%, Petung 12.o4S% dan ( hi l2.o2v%.
Perbedaan ini disebabkan oleh adanva perbedaan sifat anatomi bambu
tersebut. Sifat-sifat anaiomi tersebut adalah tebal bambu, tebal dindme sel dan
penyebaran sel-sel penyusun bambu. Hal lain vang mempengaruhi kadar air.
adalah kemampuan bambu unluk menyerap atau mengeluarkan air tergantune
pada suhu. kelembaban dan luas permukaan bambu. dimana luas permukaan
pcnyerapan bambu dibedakan menjadi tiga peiniukaan yaitu permukaan
bambu luar, permukaan rongga sel dan permukaan mikrofibril-mikrofibril
dindine sel.
fvulm Air Bnnilxi
.Icnis
—♦—Muht
—m— ik-Lih
(aallk 1. Kadar Air Bambu teihadap Jenii
1 ,«:,h
Penlaku Mckanik M.imhu
isjidar Air Bnmlxi
Pos is i
--♦— Bub;
-a— Bo lah
(irafik 2. Kadar An Bambu terhadap posisi
5 1 Berat Jenis
Analisis varian label 14 menunjukan bahwa jenis bambu berpengaruh
nyata terhadap berat jenis. dimana angka pada F hitung 8.83S > F tabel 5,33,
yang berarti signillkan . Dan uji banding faktor jenis terhadap berat jenis tabel
15. dapat diketahui bahwa bambu Petung dan Ori berbeda nvata terhadap
bambu Apus. Di dalam penelitian ini untuk contoh uji belah dengan faktor
jenis bambu diperoleh berat jenis terbesar sampai terkecii dimiliki oleh Ori
0.743; Petung 0.693; dan Apus 0,592. Untuk contoh uji bulat berat jcnis
terbesar Ori 0.746, lain Petung 0.717 dan terkecii Apus 0,588.
Dan analisis varian tabel 1-1 menunjukan adanva pengaruh nvata pada
posisi dalam batang, dimana angka pada F hiking 57,616 a }•' label 7.41, vane
berarti signillkan. Hasil analisis ini diperkuat dengan uji banding seperti pada
tabel 16, dimana hasil terkecii sampai terbesar untuk bambu belah dimiliki
oleh posisi pangkal 0,642, tengah 0.668 dan ujung 0,723, sedangkan untuk
bambu bulat berurutan dari pangkal 0.6607. tengah 0,6763 dan ujung 0.704.
Jadi adanva hipolcsis bahvar jenis bambu dan posisi di dalam batang
mempengaruhi besarnya berat jenis terbukti.
Berat jenis tergantung dari pada banvaknva zat dinding sel tiap-tiap
satuan isi. Semakin rapat sel-selnya maka kandungan airnva makin sedikit.
Selanjutnva jumlah /.at kayu ditentukan oleh beberapa faktor antara lain tebal
dinding sel. besarnya sel, jumlah sel berdindmg tebal. Bambu dalam kondisi
seaar seluruh ronuua akan terisi oleh air, schirmua banvaknva air akan
Penlaku Mekamk Bambi: nalaaian
menentukan banyaknya /at kayu dan ekstraktif. Kandungan air vang tmeei
akan tnengurangi berat /.at kayu dan /at ekstraktif, yang bersama-sama scbaeai
penvusun berat kavu atau bambu. Dengan demikian semakin tingui kadar air.
semakin kecil kandungan zat kayu dan ekstraktifnya. Dengan kata lain
semakin besar kadar air semakin kecil berat jenisnva.
Bcr.it .Icnis B.unlni
—*-Buht
—•— lU-l.-ili
(Iratlk 3. Berat Jenis Bambu Buku dan Belah ierhadap Jenis
Herat Jcnis Air Bnmbi
-•— Bulat
-•—Belah
Grafik 4. Berat jems Bambu Bulat dan Belah terhadap Posisi
Pcriiaku Mckanik Bambu hahmw
5.3 Kuat I.entur Statis
5.3.4 Kuat Fentur Bambu Bulat
Analisis varian kuat lentur bambu bulat label 17 menunjukkan bahwa
jems bambu berpengaruh nyata terhadap kuat lentur statis maksimum, dimana
angka pada F hiking 8,057 > Ftabel 6.0 1vang berarti signillkan. Pengaruh
jenis terhadap kuat lentur bambu bulat sangat nvata dapat diketahui dan uji
banding tabel 18, berdasarkan hasil pengujian didapalkan harga rata-rata kuat
lentur maksimum bambu bulat dengan ruas dan dengan faktor jenis , terendah
sampai tertinggi adalah Petung 309,6(16 Kgcm2, Ori 338,915 Ke. cm2, dan
Apus 429,862 kg'em.2. Untuk bambu bulat tanpa ruas kuat lentur maksimum
terbesar sampai terkecii adalah Apus 72,554 Kg cm2, Pctune 59,198 Ke.'cm2
dan Ori 44.46S Kg cm2. 'Icriihat bambu Apus, mempunyai beda nvata
terhadap bambu Peking dan bambu Ori.
Hasd analisis tabel 17 dapat diketahui pengaruh nvata terhadap ada
tidaknva ruas, dimana angka pada F hitung 4082,35 > F tabel 8,29 vane,
berarti signillkan. Pengaruh posisi terhadap kuat lentur bambu bulat sangat
nyata dapat diketahui dari uji banding tabel 18, berdasarkan hasil pengujian
didapalkan harga rata-rata kuat lentur maksimum bambu bulat ada ruas dan
dengan Faktor jenis, terendah sampai tertinggi adalah Ujung 383,061 Keecm2,
Pangkal 356.074 Kgcm2, dan Tengah 339.247 Kg cm2. Untuk bambu bulat
tanpa ruas kuat lentur maksimum terbesar sampai terkecii adalah Panekal
59.887 Kg ctn2. Ujung 59,319 Keecm2 dan 'I eneah 57,0 14 Kacm2
i'enlaku Mckanik Bambu hala.aian
Dan perhitungan rata-rata kuat lentur bambu bulai dengan faktor jenis
dan posisi, menunjukkan angka untuk contoh uji tidak beruas 58,74 Kg cm2,
sedangkan ada ruas sebesar 359,461 Kg cm2.
1lipotesis mengenai jenis bambu. posisi asal batang. dan ada tidaknva
ruas mempengaruhi kuat lentur bambu bulat terbukti.
iienkut grallk yang mcnuniukan hubungan antara icnis bambu, posisi
dalam batang dan ada tidaknva ruas pada kuat lentur maksimum bambu bulat.
?' I'
Knat Lentur Bamlni Bulat
-*— Ada
(Jrafik 5. Kuat Fentur Bambu Bulat terhadap Jenis
Kiiat I.-entur Bamlxi Bulat
! caiae
Posis i
-♦— I an pa
-»—Aiia
(iralik 6. Kuat Fentur Bambu Bulat terhadap Posisi
PenJaku Mckanik Bambu halaman
5.3.2 Kuat Fentur Bambu Belah
Analisis varian tabel 20 menunjukan bahwa posisi berpengaruh nyata
terhadap kuat lentur bambu belah, dimana angka pada Fhitung 103,073 > [•'
tabel 6.01 yang berarti signillkan. Pengaruh posisi ini dapat dilihat dan hasil
uji banding tabel 21, pada kuat lentur bambu belah dengan ruas nilai terbesar
samapi terkecii adalah ujung 1715.549 Kg cm2. pangkal 1388.024 Ke.cm2.
dan tcngah 1325.792 Kg/cm2. Untuk kuat lentur bambu belah tanpa ruas
terbesar sampai terkecii adalah ujung 1967,318 Kgcm2. tengah 1517,654
Kgcm2, dan pangkal 1265.876 Kgcm2. Dan has,! perhitungan diatas
menunjukkan kebenaran hipotesis bahua posisi berpengaruh terhadap kuat
lentur maksimum bambu belah. Jenis berpengaruh nyata terhadap kuat lentur
bambu belah, dimana angka pada Fhiking 46,234 >Ftabel 6,01 yaim berarti
signillkan. Pengaruh jenis mi dapat dilihat dari hasil uji banding tabel 22, pada
kuat lentur bambu belah dengan ruas terbesar sampai terkecii adalah Apus
1739,411 Kg/cm2; On 1553.041 Kg/cm2; Petung 1136,913 Kg'cm2.
sedangkan untuk yang tanpa ruas adalah On 2396,241 Kucm2; Petunu
1203,700 Kg.'cm2; Apus 1150,907 Kgcm2.
Hasil rata-rata diatas nampak bahwa bambu bulat mempunyai kuat lentur
maksimum yang lebih rendali dan pada bambu belah. Ha! ini membuktikan
kebenaran hipotesis yaitu contoh uji belah dan bulat akan memberikan angka
kekuatan yang berbeda. Dan ini diperkuat dengan uji banding faktor bentuk
Penlaku Mckanik Banibii:\laman nS
bambu pada label 23. dimana contoh uji bulat sebesar 209.100 Kacm.
sedang contoh uji belah sebesar 1530.036 Kl'-cm2.
Knat iA-ntur Bainlm Belah2.a. i
Aim:.
-♦—-Tanpa
-*—Ada
Cirallk 7. Kuat l.eniur Bambu Belah terhadap Jenis
Knat !-entur- U.-imtxi Belah
1 nim
l'(r.
-«— lanpa
-*— Aiia
Cirallk 8. Kuat Fentur Bambu Belah terhadap Posisi
5.4 Kuat Desak Sejajar Serat
5.4.1 Kuat Desak Bambu Bulat
Analisis varian tabel 24 mempcrlihe.lkan bahwa ruas berpenearuh
terhadap kuat desak bambu bulat, dimana angka pada Fhitune 5 ,636 > Ftabel
4,4 i yang berarti signillkan. Dan up banding tabe! 25. dapat diketahui
Penlakn Mckanik Bambunainman
perbedaan dan contoh uji dengan ruas dan tanpa ruas. Kuat desak bambu bulat
ada mas dengan faktor jenis dan terbesar sampai terkecii adalah Petung
487.833 Kgcui2, kemudian On 477,755 Kg'cm2, dan Apus 393,570 Kg;cm2
Untuk kuat desak bambu bulat tidak beruas mempunyai nilai terbesar sampai
terkecii adalah Petung455.!61 Kg cm2, lain Ori 439,730 Kgcm2. dan Apus
349.240 Ke cir,2. Kuat desak bambu bulat ada ruas dengan faktor posisi dan
terbesar sampai terkecii adalah Ujung 478,565 Kg'cmd. Tengah 468.05*'
Ke.cm2. dan Pangkal 412.534 Kgcm2. Untuk kuat desak bambu bulat tidak
beruas mempunyai nilai terbesar sampai terkecii adalah Ujung 451.440
Keecm2. 'leneah 444.866 Kgcm2, dan Pangkal 347,826 Kgcm2.
Kuat Desak Bamlxs Bulat
.Icnis
-♦— lanpa
-•-Ada
Cirallk 9. Kuat Desak Bambu Bulat dengan dan tanpa ruas terhadap Jenis
Pcnlaku Mckaaik Bnnabu halaman60
Zl \ I '•
Kuat Desak BaiuUi Bulat
1 (.'M^.I/I
Bus is i
-lanpa
•Ada
Cirallk 10. kuat Desak Bambu Bulat dengan dan tanpa ruas terhadap posisi
Jadi hipotesis mengenai jems, posisi. dan ruas berpengaruh terhadap
besarnva kuat desak bambu bulat tcrbukti.
5.4.2 Kuat Desak Bambu Belah
Dan analisis varum tabel 26 terlihat bahwa posisi asal bambu
mempunvai pengaruh vang nyata terhadap kuat desak bambu belah, dimana
angka pada F biking 6,094 > F tabel 4,41. Hasil uji banding tabel 27
menunjukkan rata-rata kekuatan desak bambu belah tanpa ruas dengan faktor
jenis bambu vang terkecii sampai terbesar adalah Apus 418.726 Kgcm2.
Petune ."-34.919 ka cm2, dan On 557,536 Kg cm2. Bambu Apus berbeda
nvata terhadap bambu Petung dan bambu Ori. Untuk faktor posisi asal
bambu vang terkecii sampai terbesar adalah Ujung 536.400 Kgcm2, Jengah
512.679 Kgcm2, dan Pangkal 460,101kg cm2.
Jadi iupotesis posisi berpengaruh terhadap besarnya kuat desak bambu
belah tcrbukti. tetapi unluk jcnis tidak tcrbukti.
PcntaU: Mckanik Bambu h ataman
Kuat Desak linnitxi Uriah
lV-.i::n
.Jenis
On
•lanpa
•Ada
Cirallk 11. Kuat Desak Bambu Belah tanpa ruas terhadap Jems
I' .a.-1
Kuat Desak Bamim Belah
I ClUNlll
Posisi
—HI
t "jiniu
Tanpa
Ada
Grailk 12. Kuat Desak Bambu Belah tanpa ruas terhadap Posisi
5.5 Kuat (ieser Bambu Sejajar Serat
5.5.1 Kuat Geser Bambu Bulat
Analisis varian tabel 28, memperlihatkan jenis bambu tidak ada
pengaruh nvata teihadap kuat geser bambu dimana untuk jenis. F hitung < F
tabel, sedangkan posisi dalam batang, ada tidaknva ruas dan interaksi-
mteraksi lamnva ada pengaruh nyata dimana angka F tabel, < F hitung. Kuat
ueser rata-rata bambu bulat ada ruas dengan faktor posisi dari yang terbesar
i'ciiiaku Mckanik Bambu halaman
sampai terkecii adalah Tengah 20.764 Kg/cm2. Ujung 17,710 Kg/cm2,
Pangkal 16.467 Kg,'cm2. Untuk yang tanpa ruas dari vang terbesar sampai
terkecii adalah Ujung 17,760 Kg/cm2, d'engah 13,796 Kg'cm2. Pangkal
13,601 Kg cm2. Kuat geser rata-rata bambu bulat ada ruas dengan faktor jenis
dari vang terbesar sampai terkecii adalah Ori 22,439 Kg/cm2, Apus 18,373
Kgcm2. Petung 13,129 Kgcm2. Untuk vang tanpa ruas dan vang terbesar
sampai terkecii adalah Petung 22,543 Kg'cm2. Ori 13,281 Kg;cm2, Apus
6.332 Kg cm2.
Dengan demikian adanva hipotesis mengenai jcnis berpengaruh
terhadap besarnva kuat geser bambu bulat tidak tcrbukti. Untuk posisi asal
batang mempunvai angka kekuatan yang berbeda adalah tcrbukti.
Kiiat (keser Bamlxi Bulat
Jenis
-♦— Tanpa
-•—Ada
lira11 k 13. Kuat Geser Bambu Bulat dengan dan tanpa ruas terhadap Jenis
Pcnlaku Mckanik Bambu lalaman h 1
Kiiat (rfscr- Bamlxi Bulat
! c:i,:.ih
Posisi
I 'jitnjlOlg
-•— Tanpa
-•-Ada
Gratlk 14. Kuat Geser bambu Bulat dengan dan tanpa ruas terhadap Posisi
5.5.2 Kuat Geser Bambu I3elah
Analisis varian tabel 31 memperlihatkan F hitung > F tabel untuk jems
bambu, posisi dalam batang, intcraksi antara jenis dan posisi, serta ada
tidaknva ruas. mi berarti ada pengarauh nyata. Kuat geser rata-rata bambu
belah ada ruas dengan faktor posisi dan yang terbesar sampai terkecii adalah
Ujung 61,294 Kg;cm2, Tengah 53,879 Kg;cm2, Pangkal 52.118 Kg/cm2.
Untuk vang tanpa ruas dari yang terbesar sampai terkecii adalah Ujung 58,588
Kg.cm2. d'engah 48,949 Kg/cm.2, PangkaF.34,824 Kgxm2. Kuat geser rata-
rata bambu belah ada ruas dengan faktor jenis dari yang terbesar sampai
terkecii adalah Peking 80,201 Kgcm2, On 47,327 Kg cm2. Apus 39,764
Kacm2. Untuk yang tanpa ruas dan yang terbesar sampai terkecii adalah
Petung 71,408 Kg cm2, Apus 38,379 Kg cm2. On 32,574 Kg<cm2.
Dengan demikian adanva hipotesis mengenai jenis, posisi, dan ruas
berpengaruh terhadap besarnya kuat geser untuk bambu bulat tcrbukti.
Pcrilaku Mckanik Bambu halaman 64
Kuat (,mcv Bnmtxi Belal)
x
.Icnis
-*— lanpa
-•-Ada
Grallk 15. Kuat Geser Bambu Belah dengan dan tanpa ruas terhadap Jems
Kuat (k'scr Bamlxi Belah
1 cne.ili
I'osisi
|i;u:ii.'
Tanpa
Ada
Grafik 16. Kuat Geser Bambu Belah dengan dan tanpa ruas terhadap posisi
5.6 Kuat Farik Sejajar Serat Bambu Belah
5.6.1 Kuat 'farik Maksimum
Analisis varian tabel 34 menunjukkan, F hitung > F tabel untuk jenis
bambu. posisi dalam batang, dan ruas. berarti berpengaruh nyata terhadap kuat
tarik maksimum bambu belah.
Demean demikian hipotesis mengenai jenis dan posisi berpengaruh
nvata terhadap kuat tank benar.
i'cuiaku Mckanik Bambu hnianian
1800 •
1600 »^_f-4
F1400 +~-
"SiN£
12C0 •
10C0 •
C
rcen
rz
a>r-
8C0 •
600 •
400 •
200 •
0 •
Pe tuncj
Kuat Tarik Bambu Belah
Apus
Jenis
Ori
-♦—Tanpa
-•—Ada
Grafik l 7. Kuat Tarik Bambu Belah dengan dan tanpa ruas terhadap Jenis
Kuat Tarik Bambu Belah
Ujung
-♦— i an pa
-*—Ada
Grafik 18. Kuat tarik Bambu Belah dengan dan tanpa ruas terhadap Posisi
5.6.2 Kuat'Farik Pada Batas Elasits
Analisis varian tabel 37 menunjukkan, F hitung > F label untuk jenis
bambu. dan posisi dalam batang, serta intcraksi antara jenis dan posisi, ini
berarti Jenis dan posisi berpengaruh nyata terhadap kuat tarik bambu belah
pada batas proporsi. I ial ini membuktikan hipotesis mengenai jcnis dan posisi
berpengaruh nyata terhadap kuat tank benar.
Perilaku Mckanik Bambu halaman 6a
1200
1000 »-.
800 •
600
400 •
200 •
0 •
Polling
Kuat Tarik Bambu Belah
Apus
Jenis
Ori
-♦— Tanpa
-»— Ada
Grafik 19. Kuat 'farik Bambu Belah batas elastis dengan dan tanpa ruas
terhadap Jems
Eu
en
ir:
1200
1000
800
600
400
200
0
Bavv ah
Kuat Tarik Bambu Belah
Tengah
Posisi
L*ung
-Tanpa
-Ada
Grallk 20. Kuat tarik Bambu Belah batas elastis dengan dan tanpa ruas
terhadap Posisi
5.6.3 Modulus Flastisitas Kuat 'Farik
Analisis varian tabel 39 menunjukan bahwa jenis, posisi bambu dan
ruas tidak berpengaruh nyata terhadap Modulus elastisitas bambu belah,
dimana angka pada F hitung < F tabel. Dalam pengujian ini, terhhat tidak ada
kesamaan antara jenis bambu satu dengan jenis bambu lainnva, juga
ketidaksamaan untuk masing-masmg posisi bambu. Hal ini karena
dipengaruhi oleh umur, tebal dinding sel. besarnya sel, dan jumlah sel
Pcnlaku Mckanik Bambu halaman
berdinding tebal. Jumlah sel berdinding tebal pada bambu berarli jumlah sel
sklerenkim pada bambu itu. Kenyataan ini menunjukan adanya perbedaan
antara teori dengan praktek/ pengujian di laboratorium.
Modulus Hastisitas OamUi
"'• 11ii u loo •
Al-.-
Jenis
-•—Tanpn
HB—AlLl
Grafik 21. Modulus Filastisitas kuat tank bambu belah dengan dan tanpa ruas
teihadap Jcnis
1 Neoeu
let lino .
Mottulus Hastisitas 15amtxt
1 .-n k-i-o
Posisi
Bjlll!!'
—*—Tanpn
—m— A da
Grafik 22. Modulus lilastisitas kuat tank bambu belah dengan dan tanpa rua.-
terhadap posisi
Peritaku Mckanik Bambu hataman
RVBYI
KlSIMPl I AN DAN SARAN
6.1 kesimpulnn
I "ari hash penelitian tentang pengujian sifat fisika dan sifat me1 mika tiga
jenis bambu vaitu Apus. Peking, dan Ori vang dilakukan dari bulan Deseinher
1996 sampai Januari 1997. dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut
1. Bamlai Ori mempunsai nilai lebih besar daii bambu Apus dan Petung dalam
kadar air bambu belnh. berat jeni- bambu belah dan bulat. kuat dei- >k bambu
bulat dan belah. kuat lentur Pambu belah tanpa ruas. kuat geser bambu bulat
dan k.uat tarik bambu belah dengan ruas.
2. Bambu Petung mempunyai nilai lebih besar dari bambu Apus dan ( hi dalam
kadar air bambu bulat. dan kuat geser bambu belah.
3. Bambu Apus mempunyai nilai le'ah besar dari bambu Petung dan t'ti dalam
kuat lentur bambu bulat dengan dan tanpa ruas. kuat lentur- bambu belah
dengan ruas dan kuat tarik bambu belah tanpa ruas.
4. Nodia atau ruas berpengaruh terhadap kuat lentur bambu bulat dan Fuat desak
bambu bulat.
Perilakit Mckanika Pambu hriFaiuaa
5 Jeni- bambu beipengaruh terhac'ap berat jenis. kuat lentur bam'm belah dan
bulat kuat desak bambu belah, 1uat geser bambu belah dan bulat -eita kuat
taiik Pambu belah.
6. Posh i asal batang ( pangkal. tengah. ujung. ) beipengaruh terhadap I adar air.
berat jcnis. kuat geser bambu belah. dan kuat tarik bambu belah
7. Bentuk contoh uji berpengaruh teihadap kuat lentur bambu.
6 8 Saran saran
1'tituk lebih menunjaug tujuau diadnksnma penelitian ini sehingga lebih
inengena dalam pemanfaatan objek bambu sebagai bahan kontruksi bangunan
sedeihana. maka pcnulis meugajiT.au beberapa saran-saran sebagai bahan
pertimhangnn sebagai berikut :
1. Dilakukan penelitian-penelitian lain untuk mendapatkan angka kekuatan rata-
rata. untuk inevvakili spesiflkasi daerah tempat tumbuh.
2. PerbedaaiPpengaruh dari umur bambu.
3. Perlakuan kecepatan tumbuh da.n bun sehagainya.
4. I'ntuk kcperluan konstruksi perlu diperhatikan waktu pcmottmgan bambu.
Apabila bambu dipotong pada saat musim penghujan maka bambu sangat peka
teihadap serangan serangga vang dapat menuninkan kekuatannva. sebaliknva
kekuatan dan keawetan bambu akan lebih baik bila dilakukan pemotnngan
pada musim kemarau.
5. F'ntuk mendapatkan hasil vane niaksimal. pembuatan benda uji semaksimal
mungkin benar-benar seuai dengan ukuran vang telah ditctapkan. dengan
memperhatikan keadaan lama peniemuran setelah bambu dipotong untuk
Peiilakti \'eknnika Bambu bah!r:>i.
menghindari bambu yang masih basah vang dapat mengakihatkan bambu
menvusut. serat bambu pada saat membuat benda uji searah setat bambu .
cacat-cacat yang terdapat pada bambu. dan ketelitian pada saat pengujian
berlangsung dan pembacaan hasil uji. Ketelitian ini diharapkan dapat
meminimalkan faktor-laktor kesulitan yang dihadapi pada saat pembuatan
benda uji dan pengujian. sehingga didapalkan hasil vang maksimal
Petikak'i Mekanika Bambu hakanan 71
DAI FAR PUSTAKA
• Anonvmous. 1977 . Beberapa jenis bambu. Fcmbaga Bmlogi Nasional
B'Mjor.
. I ukmnn Imam Svalci. I°81 Pengujian beberapa sifat fisika dan mckanika
bambu. Tesis. Fakultas Kehutamm. IPB. Bogor.
• Flntma Prawnto Sulistyadi. 1(>94. Konstruksi Kavu. Penerbit ^ub Dinas
Cipta Karya. Dinas Pekerjaan I'mum Propinsi DIY.
• Janssen. J.J A. 1981 Bamboo in building structures. Disertatie Drukkerij.
Wibro. Helmod. F.indhoven. University of Tecnology Nedherlamk
• Soavamo Wiryomartono. l°7a Konstruksi Kavu. jilid F Penerbit
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
« Soaiatdi. 1976a. Sifat-sifat Mckanika Kavu . Yayasan Pembina Fakultas
Kehutanan, UGM Yogyakarta.
• Soenardi, 1976b. Sifat-sifat Fisika Kayu. Yayasan Pembina Fakultas
Kehutanan, UGM Yogyakarta.
• Sudjana, 1982. Desain dan Analisa Fksperimen. Iarsito. Bandung
. 1961. Peraturan Konstruksi Kavu Indonesia Ml-1961. Penerbit
Departemen Pekerjaan Umuin, Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat
Penvelidikan Masalah Banmman. Bandung
Lampiran
6 a
6b
7a
7b
8 a
8b.
11a
lib
On
DAFTAR LAMPIRAN
Kcterangan
| Bentuk contoh ujii
i
j Bentuk contoh ujiI
| Bentuk contoh uji
I Kadar air bambu
I Berat jenis bambu!
| Kuat desak bambu bulati
i Kuat desak bambu belah
| Kuat lentur bambu bulati
| Kuat lentur bambu belahI
I Kuat geser bambu bulat
I Kuat geser bambu belahI
! Kuat tarik bambu belah tanpa ruasiI|
| Kuat tarik bambu belah dengan ruasj
| Kuat tank bambu belah tanpa ruas pada batas elastis
• Kuat tarik bambu belah tanpa ruas pada batas elastis
lZZ?if-
rem
¥-
|? 10 CHI 3
Gambar 3.1. Bentuk contoh uii Kadar air dan Berat lenis bambu belah
iF
—ft- ^on^
Gambar 3.2 Bentuk contoh uji Kadar air dan Berat lenis bambu bulat
T3d
4
3 on
^ WW bamty
•\ erf
Gambar 3.3 BentiT CcnDh Fiji K.uat dosak bambu be'ah
ID OO
i-
Gambar 3.4 Bentuk contoh uii Kuat desak bambu bulat tanpa rua^
T1(3 enr
1
fC^*
•♦UN**""— fu^
v. ^
Gambar 3.5 Bentuk Contoh uji Kuat desak bambu bulat dengan ruas
Lampiran 1
t©cm
I
L_b^^fQ$0m^
I
(iatnhai 3d 1 Bentuk contoh uji Kuat G<aei hanibu bulat dQraan "as
T
I
1 cm
M* F1rem
|*- Sir* -i
Gambar 3.12 Bentuk cmteh uji Kuat Geser bambu belah1 cm
-a t-
TfcCT
J.fecri
J.
.jf_ rem -4-.
Gambar 3.1 3 Bentuk rontoh uji Kuat Gese' bambu belah denqaa hit:
L 1mm
fc-+- 't>uw, hV> ttn
Gambar 3.14 Be'ituk cai'oli uj' Kuat Farik tambu belah
4-4rom
arrniran 1
!j
j!
!i
iH
i1r,">
i
jj
ielH
^lo
B-
00
rn
•n1
O-
1rn
oo
Os
ZJ
SO
IOO
ri|
so
SO
:•
j^ji:i-jr!|^
!-;--
-j^jsc
'r-ii
r-ir•i|r-'
ri
I—i
r*~-f-—
!'
1,
1I
iri
|r^
ji~
5l
;I
rv>
so
sO
ri
rj
rn
r1
r-
rn
-T
r-i2.713.16
so
ri
r-
oci
rn
rn
r-i
oc
rn
r-l
r-i
r-l
ir,
rt
so
sC
rn
II
Ii
rn
r-i
—~
—1rn
,—
II
•™
'—
II
rn
:i
-C
in
r-i
r-
r-
Os
r-i
'n
r--
rn
wn
f-
—*
so
r|
IC
J
en
r-irr->
r-iv
>
ri
SO
ri
r-i'
r—
</-)
r-l
Os
r-i
SC
r-i
Os
ri
oo
r-i
'7,
i"n
"~
"^~
rn
*"~
~•~
~'
•~
~rn
——
——
rn
—
CA
51
)•"-
—
O
J33
oo
IT
,rn
sO
IT)
r-i
rr;
ri
r-
rn
rn
r-l
r-i
!i
1rn
1—
|so1
ri
_'
r-irn
r-
-t
r-ir--
rr;
Os
Os'
Os
r-ir-
Jocj-r
!oori
1ri1oc
Iri™
~""~
r'>
r-l
•~
—~
rr;
rn
•—i
—|
m1
•——
I!
f!rn
iIr-,
ij
ji
!jr3o
rr
SO
r-i
SO
r-isb
<•
irn
rn
r-i
Os
SO
OS
so
min
('
1rn
oc
so
OO|m
1mm
|viI-r
rn|rn
irn'S
O<
n
o
r-i
'n
rn
tr
I~
—.
'•i
—^
™—
(—
T'—
;>
-I
...
|^
Ir--
r-
!<
v>
-ztS
Or-i
sC
SO
'O-r
1'n-r
sO
sO
r-
<r,
oc
Os
r-
SO
r-l
r-~
I;3rv~>
—2
L-;
Os
rn
r',
r-)
rr;
mo
-r
rn
rn"rn
rn
-r
rn
!i
i1
—•—
_r—
rt
C3
trt
z-•
*~
~n
rr;p
X.
'—
r-l
rn
pX
—r-i
rn
r~
V.
!3
jj
i1
3i
:3
:;
i-q:
;j—
.i
tili
J:
r*—
=v
,
rzrz
i—
%5
^i<
^-*
i
\f-
1
11
|j
j{
rr!rr
ra
rn
Os
rr;
oo
>o
—1-
r0
0rn
rn
r-ioo
1so
i1
l-~I--
r-~|
—r—
SO
r—|
so1o
so
r~
-o
ct—
1ri
|r-
1=sP
r^
>'
os
•'*
-•
1OIr-l
1o]-_-
O1O
Ir]1^
^i
Irn
1rn
1I
jr-
1_
Jr-^
Irn
1i
sC
1rs
oc
oS
O1rn
^^~
^_
—1rn
1V
-,in
1r—
r-.
j3
CO
r^
r-»S
Ori
Irn
so
oo
rn
r—r--
jr-r-i
SO
1o
oo
M£
w-
oO
—
sC
oo
lo
ri
VI
1C
Oo
1io
rn
11
1j
1i—
1rn
r*.
rn
oo
Os
—Ir-
Os
—r
SO
Os
rn
rn
oo
,—
r-i
rr
—r~
~S
Oso
rr
sr;
in
sn
rn
r-
r-
r—r
j1
r-~_
r*
cn
oo
•—^
f-l
o1
oo
CD
sC
r~2
ori
0-
IS,
R1
<S,
37
1|
o
!1r"''
1rn
•—
.;
,••—
1'
r*e1
«•"-
rI
OC
1—
|rn
Irj
so
-<J->
rn
.—
-^r
T1
IT)
rr;
rr;
3f~
~l~
~SO
|—
Irr,\
xr;so
so
oo
so
r-
r-|
r-
r-l
rn
|/y
\o
-—-'
o|
ri1
r—
o•~
sO
—o
oO
Or-i
co
!o
;rn
1rn
1!
ir"
rn
rn
C,
Us
-r
SO
Orn
rn
SO
—.
sO
rn
Os
Os
,—
r?s
rn
1j
—S
OS
OS
OO
sr';
>/•!
V)
<n
rn
SO
r--
r-
r~-
I;•_
rn
o.^
o—
so
oO
o'—
rn
in
oo
ri
oo
rn
r-
C)
^_
1rn
SO
«0
0<
n•n
oc
rn
ri
Os
-r
in
in
SO
r-
or,
,_
sO
3so
r~-
so
rrt
oSO
Vl
<r,
in
SO
mr-
r—sO
r-i
SO
rv
s.
oo
r-i
or~
~.
o—
oo
s-OO
r-i
rn
i.
„.
o
r~
-G
r—
z5"'
—r-l
rn
rz
X—
r\
rn
X_
_r-i
mJ5
X
3
1
33
,a
CJj
CP
3'Z
Z
if
5•
22
SJ
C-
<•~
-r
Larngiran 6a. Ilasil FJji Kuat Desak BambuJcnis
Petuntr,
Apus
Ori
No.
2_
J7js:
Ta
3_
Bawah
6831.81
7806.37
6716.88
21355.06
7118.353
1563.46
162455
1607.82
4795.83
1598.61
1737.18
2362.03
2o""l5~866115.07
3038.357
JM_K.S_Lnuahe
3296.55
5572.83
3649.01
1251839
4172.797
7903)3
"817.09~764.67
2372.69
790.8967
1581.96
2043.45
1905.9
553L3J_184377
Ujung4360.85
4642.99
3389.29
12393.13
4131.043
560.28
601.36
608.74
1770.38
590.1267
806J281217.02
997.98
3021.1
1007.728
43
1ulat "lanpa RuasA (cm2)
Bawah
13.85
17 24
53.06
17.687
5394
4.35
4.28
14.57
4.857
6.835
6.241
7.523
.0.599
6.866
lenuah
7.55
9.24
8.41
25.2
8.4
2.105
2.0-61_6.476
2.159
142
4214
4.321
11.677
3 89:
Lljunu
908
8.49
26.4
8.8
9.985
.698
J.5jl6_13.229
4.410
.539
2.105
1.899
5.543
.848
Iegaiman (Ku cni2_)^L'juniiBawah
~367"~9460.01
389.6f12T7.5J
263.21
3.73 46
375_66IOF2.33
337.443
254.16
378747267.96
900.59
300,197
'Fenijah436.63
6JJJU2433.89
1473.64
491.213
375.74
35772
]37j_.2_"1100.66366.887
503.49
48492
441.08
1429.49
176.497
480.27
525.82
3_992\"140573"""468.433
282.26
354.76393.75
J030J7"3443<7""523.8578.16
525.53
]62749542.497
F-ampiran 6a Ilasil Uji Kuat Desa k Barnlm Bulat Uenean Ruas
Jenis No. P ( Kg ) i\ f cm2 ') Ieganuan(K i cm2)
Bawah Teneah Ujung Bawah 'I'emiah FJjung Bawah
"342.01Fensiah Ujung
Petuna 1 7191.05 4354.45 2979.29 21.24 10.78 5.73 427.83
632.07
499.28"1559.18
520.42 1076273 5279.05 2104.39 19.4 8.35 4.21 554.78
410 9
[307.72
499.85
7387.98 4723.18 2843.93 17.98 9.46 5.65 503.35
E 2534176 14356 68 7927.61 58.62 28.59 15.59
5.1967
1523.6
X 8447.253 4785.56 2642.537 19.54
6.214"9.53 435 907 519.727
381.18
377.61
507.867
Apus 1 2497.16 884.34 653.52 2.32 175 401.86
298.38
412 Ti
373.442 1963.94 823.19 685.03 6.582
~6405"2.18
"F991.67
158
410.2J! 2515.93 902.07 685.78 453.3
1212.09
434.05
E 6977.03 2609.6 2024.33 18.901 1 6.49 5 1112.35) 1217.69
X 2325.677 869.8667 6747767 6.3003 2.1633 1.6667 370783 404.03 405.897
Ori 1
~>
3156.59 1255.11 587.72 7.306 2.835 F227
2.01
1.98
432.054
44277"417.97
"1292.73430.9 M
442.72
491.58
478.991
3463.32 1210.27 1015.83
1151.19
275474"
7.823 2.462 505.392
3154 1140.66 7.55 ~> ?s 506.962 581.413
E 9773.91 3606.04 22.679 7.547
2.5157
5.217
1739"1441.26 1565.79
x 3257.97 1202.013 918.2467 7.5597 480.421 521.932
,.'r-i
,,;
't
•-
7Z
l,7
-1
SOO
Cj
r|
r-
Ic
ir-,!
oc
oio
-:uT
ioc;
so
a,
1!aI-
r,
..:
rj;r_
,'-r
r~
r-l
I'/
-;|N
oc
•-r
;re.
|ri
1—
!"
•.;>
^.r
I
Ir-l
•G
3E
loc
^Iri
lsO
so
mo
so
so
1-r
SO
r-i
r-l
^i-n
1so'in
Os
oc
1»
nrn
!—
r
t~-
oc
oc
ri!
^*-
Os
rn
•n
r—r-
r-
ir)1
i~nO
sin
rr
_£3
C3
Oil
Co
e—
SO
r-l
r-io
c
in
nVI
r-
sO
r--'sO
in
sO
in
or-'i
_lrr
—d
os2
ocOO
1r,~'
r)
mso'
oc
SO;O
Or-
-r
r-
rr
oo
co
Os
rr
Os'
rn
rn
rn
oo'o
o1
/1
Os
-1-
t-e.
m
r-
sC-
ri
sE
in
sC
rsj
rn
oo
oo
-f
r--
in
i'->
"Hrs
im
OJri
~;r-i
Os
-r
££i^
Ir,1rn
.Irn!
'i
—
r-11
rr;rn
Ir
1j
rr;rli-|d
•r
i
<r,
in
or
SlglsO
*-r
IT|
—
rn
*—
rI
—e!
rn
rrl£2?
rnl
—1
^
OS
rn
rn
OO
rn
r-l
r—|
-jsrn
1U
-i—
i-r
-r'jdlocqr,!d
OO
-o
-.•
•iin
rr1iril
m[
_IsO
cjirtl
r-l1
iI
1rn
1<_:
t_^J
^r-i
•~r
OC
IS
Co
or]
1-r
-r
loo
r~
-^
~o
rO
sI
rr,
Z3
iC
1T
rn
r-l
Os
r-i
sor-
|soo
lso
oc
r-
r-l
SO
\5"j-1
~—
—rn
r*>
d1d
jdrp
o~
—o
dr^i
r--
ri
Cl)
«!
r-!
1i
*—
o~
mri
—o
cso
IrnIo
o1o
s-T
Joein
rj
r~
Os
C)
rr
so
in
mri
oo
1r-
r-.o
Os
Os
Os
OJ
.rt—
——
-r
i/i
did
6r-ijd
dd
r-
ri
d
<1
'
—
rt
rn
ii
i
rt
rin
-r
in
.-«
-rr,
«ri
in
rr;
~*
*ri
rn
SO
r\
-r*
irn
—r
riirr
C3
C3
ri
ri
r-l
SO
ri
,.'
—-
rn
—,
-,
•rfi
—~
s!
r-l
1
JoO
ilc
rt
Q.
c,03
rr
ri
in
Os
d
m-r
r-
mr-'rr
r-
Os
irio
c
oc
rr
in
Xf,
©SO
ri
rr
sO
rn
-so
-so
ri
r-~r-l
Os
i/-|
a
_2
oo
>n
mrl
rr,
r-i
oc
r-l
rr
-r
"^
—
-r
Oil
"5.1)
r-
5
oc
r-i
Os'
Os
SO
-fOC
00
<n
oc
sO
<r;
-fri
r-
oc
oc
rn
ri
rn
ri
rn
OO
rn
so
oc
rn
rr
oc
Os
rr
OS
rn
rn
r-l
-r
rn
in
Os
r-i
rr;
>r,
TCs
r-iso
so
in
sO
-r
nr-~
rr;
OC
OO
iri
;—i
"c5rt
SOjr»
injin
SO
rn
Os
rr
Os
-r
r-i
r-i
OS
r-i1
min
r-«in
00
<r>
<r;
oo
7sti
3rt
r-;!rro
c
>—
rn
r?rn
rr
<~
r;To-o
rn
rn
orr
t^-'lM
Om
im
IT)
ri
in
rn
oc
Os
OO
<r,
r-l
>r;
o
dSO
ocZ
ii
;j
j—1r-i|r-q
UX
I—
r-i
rn
L_i|x
—iri
jmi
CJ|
XC
30
J>i
|
fi
1;_
•—
Ho
la
<\-
J
"~
*i
1
Lam
pira
n7a
.Has
ilU
jiK
uatL
entu
rB
ambu
Bul
at
|.le
nis
Po
sisi
No
|1)1
-D
t,(
cm)
I-(
cm
)!'(
Ku.
)M
(K
ycm
)I
C(
cm
)1
!1
m4
1'
I'eu
anu
an(
Ku
/cm
2i
1i
i'anp
aj
Ada
lan
pa
Ad
aI'
anpa
Ad
aT
anpa
Ad
aI'
anpa
Ad
aT
anp
aj
Ada
i~
—
I'an
pa
Ad
aA
pu
sU
jung
1I
55
9-4
94
•-
•1
-....„
,_
5.9
4-4
.94
28
70
76
27
14
9.2
55
33
.89
26
11
.87
52
.79
52
.74
51
87
I15
567
9,7
98
46
6.7
71
!!
!5
.47
-4.S
25
.51
-4.9
72
S7
07
2.9
51
49
.36
55
10
,65
26
13
.88
8i
2.7
35
2.7.
5.5
17
45
15
.30
SO0
30
47
06
71
!!
31
i5
.ol-
4.9
i
55
2-4
9r>
2S
70
76
.15
71
51
.46
53
5,0
99
26
50
.55
12
.80
52
.76
19
1515
80
78
08
64
61
25
6i
Vi ^
_—
84
21
02
25
37
7•1
50
.07
51
57
7.0
59
78
76
515
8.5
35
8.2
65
5.5
04
6.5
22
37
.92
i—.
1
15
98
09
7
iX
-aO
-4a
5.5
2-4
.9(,
28
70
L75
126
15
0.0
25
52
58
82
o2
54
58
2.7
78
2.i
5.1
184
55
15
.50
77
93
07
46
6.2
32
Term
ah
11
o2
4-5
S50
53
-59
52
87
08
0.-
22
02
.15
95
65
.64
55
37
78
53
.12
52
65
16
9.;
27
73
10
58
72
41
05
47
j!
|d
.24
-5.5
66
.51
-5.9
42
87
08
8.1
55
19
6.3
97
01
7.O
S5
54
30
94
8i
12
52
55
27
512
70
56
99
80
41
55
77
i1
j6
.3-5
.0!
6.5
3-5
.94
28
70
87
.02
5|
21
42
48
60
91
75
37
49
34
3.1
53
.26
52
8.7
12
8.1
46
68
37
43
5.0
25
ii
S'
18
42
10
25
57
0'
61
28
04
17
89
96
10
72
40
7"
59
97
85
71
158
2.°
22
40
o"5
12
6.5
11
0
1X
6.2
6-s
,o7
6.5
2-5
.94
28
70
8523
3|
20
4.2
68
59
6.6
33
35
74
09
3.1
35
.26
22
43
83
27
.64
80
23
24
21
.71
6
iM
an
uk
a!
17
17
-6.1
37
71
-0.4
72
87
012
85
7]
j3
07
.16
38
98
59
75
37
.53
55
55
85
P6
05
60
.42
1,
40
.63
53
31
84
15
57
2i
i-
7.2
2-6
.10
70
1-O
.2.5
28
70
141
25
5|
27
4.5
69
88
78
54
80
48
03
.61
">.5
05
62
.71
45
.53
56
.92
13
86
.87
9
i\
\7
.l9
-(i.
!27
.14
-0.2
92
87
015
0.69
8j
52
70
01
05
48
80
57
22
.50
35
95
,57
02
.52
51
,74
60
.85
23
94
84
6i
!V
S4
21
04
20
.52
4j
90
8.7
23
29
42
.26
81
59
02
.65
10
.79
10
.08
18
5.4
51
41
.90
17
1.0
91
11
97
.29
71
i i—
—.
,1
*7
l9-o
.14
7.1
2-0
.54
28
70
14
0.1
08
i5
02
.90
89
80
.75
oi
53
00
.88
45
.59
73
.5o
01
.81
74
7.5
05
7.0
339
9.09
9i
jPet
ung
Uju
ngj
11
0.4
0-8
.72
—.
1
10
.97
-9.1
12
87
03
89
.46
5i
12
50
.29
42
72
62
!1
21
88
0.1
55
20
5.4
85
29
0.4
43
72
.78
48
81
32
1.9
39
!!
!!
!1
•i
i
—
10
.45
-8.7
31
11
.0I-
9.K
)2
S7
05
65
22
5!
10
50
,24
82
56
0.5
8j
18
57
95
41
,
55
05
50
0.2
65
21
,49
19
.01
95
14
71
7I
jI0
.46
-S.7
71
1.1
5-9
.10
,2
87
08
71
.55
1|
13
24
.11
25
99
46j
25
17
19
55
23
5.5
75
29
771
41
3.1
24
5.6
66
51
2.7
02
'
-,
,
1S
42
10
16
26
.03
91
56
24
65
2''8
92
.28
16
54
51
.41
12
.65
51
6.5
05
88
84
111
07.a
T1
15
.49
5.
1
94
95
58
:
I
jX
10
44
-87-
1!
U.0
4-9
.12
j.8
"0
54
2.9
15:
12
08
21
72
65
0"6
211
43
.80
42
18
1s
s-i
29
01
57
i(i9
135
78
52
51
04
55
1(o
nu
ah
i1
1i
20
-"5
4'
,—.
_412
l"-l
().2
2!
28
-•)
-12
.76
5!
1522
.H
,;5
89
.-1
251
t2.!
85
oO
(1(J
O'i
i'v
-S
O--
18
57
s-i
94
9-1
^7
->-•
1
if-
1|
-;
11
.45
-9S
4!
15.1
7-11
22j
28
70
14
40
78
9i
57
59
81i
25
21
3.8
15
.72
5H
.5S
55
83
.50
69
8.8
45
o1
27
25
7,5
84
:
"|
12
.03
-10
42
12
.20
-10
.12
28
70
51
50
08
j1
54
7i
14
50
05
.06
27
07
4.5
00
.01
5,—
r
6.
i0
44
98
I5
72
.59
48
.20
S2S
8.45
4j
s-
18
42
10
15o4
.88o
l4
31
0.3
15
10
95
421
;7
54
30
.48
17
.54
18
.78
1|9
"1
|1
81
9.8
15
92
S4
78
5.2
37
1
,—
.
x!
1l.
5o
-90
31
2.5
2-1
05
22
S1
a)
521.
029
'1
45
0.7
71
iIo
5l.
4u
3[
25
14
5.-
1"
5-8
0.2
65
99
79
30
O6
.0O
55
.09
52
61
.07
9!
!l'nngkal
I!1090^9151
II54-942!
284
:70
1765865
1647
|14
1658055
536!06
78824
50
145
s77
348
83
•18405
(1859]
3450!
1!
iO86-9
10
j11.08-954
28
j7()
.717.!iO
501981
2901596
543
-84
551.22
40697
77608
4I0.37S
ij
t1101-925
12.01-9.88
28
70
723.705
154792
506594
27088,60
5505
6.005
.561
94
555.54
7705!
293867
I
V1
84
210
2206.686
4853089
15446.81
84929.06
15.385
17615
1061.99
1444.54
223.05
1053854
-i.1
:X
10.92-9
|7
11.74-961
28
70
755.562
1617696
5148.937
28309.09
5.128
5872
553.997
481
51.3
7435
351.285
1On
V\ui
M2,
18.07-708
7.25-955
28
70
159.092
259447
1113.64
4540523
4045
5.625
86.92
11
45
27
51.825
56.5a67
i832-7
55
729-0.56
28
70
160.186
275
121
1165.50
-1814018
116
3645
93.51
4775
51.752
367.67S
iJ
8.12-7
13
724-0.68
28
70
1649I7
215.851
115442
5777045
4.06
3.62
8654
37
13
54
159
368244
Vi
84
210
490
|9S
750599
545!
56
1.3151"8
12265
10.89
26697
150.15
157.737
1099489
!
X8
18-7
18
726-o.dO
28
70
163598
250
153
1145.787
4577.528
4088
5.63
88.99
45.377
52.579
366496
1engali
_L
9.05-7.83
8.07-7.55
28
70
174046
305.215
1218.52
5341.265
4.525
4.035
144.77
64.93
58.081
331.927
!i
-r
916-7
9<.i
8.02-7
30
28
70
ISO
loo
510.156
126116
542758
4.-8
4.01
15459
6.5.68
57.412
I—
1
541.708
}8.12-7
13
8.04-755
28
70
184.218
298.478
1250.54
5223.365
4-OS
4.02
15181
65
41
38.027
351
145
S'
84
210
558.45
915.829
5735.82
15992.01
15.70
12.065
45097
192,02
113.52
100484
iX
913-7.88
804-7.55
28
170
179477
50461
1245275
5530669
•1.567
4.022
150.323
64007
37.84
334947
Pangkal
1i
8.76-746
8.85-7,72
28
70
181,672
521.002
1271
70
9117
5.35
458
4.425
13705
126.76
40.649
318.279
]8.72-758
8,80-7,08
28
70
198.556
507
105
1388.35
8874338
456
44
138.20
123.60
43.80
315.915
;i
1
8.94-705
—————
••
'•
••—i
8,81-7,00
28
70
211.77
512.41
1482.59
8967
175
4105
4.405
147
19
126.72
41.343
3!1.714
S*
184
210
5"1.778
1540.517
4142.44
26959.05
12.845
13.23
422.42
377.08
125
79|
945.908
,1
x|
S.81-749
1S.82-7.69
28
70
197259
1515500
1480813
8980.349
4nS
">441
140807
12569.3
41.93
515.303
i
^
•oc;cr
iC-
r~
cs-:c-
ir^11/,Ioc
issioc-
irioc
ir-nx
i~
!vc.—
'—ir
|1CCICS
—•
r-,.JKIx~r,|m
ioo
loc
Irsl!o
--
*3
j"2jr-i|r-
joi©
'iOiC-'
-*•-if
^i"
'".1
^ril-*
inpiiaii 8a. Ilasil Uji Kua[Geser_Bambu BulatJenis Ptisjsi
Petung Bawah
Tengah
L'iuru
Apus Bawah
Fen gall
F'jimg
Ori Bawah
Tengah
M!S_
No. A ( cm 2
T an i>a
27.342
27.305"27.309
8F956_27.31867
21.157
21.21
21.191
63.558
16.042
16.102
16.081
48.225
16.075
795
15
35.41
I 1.80333
"9.2429.26
9.251
77j._059 T?I
6.36
6.352
6.35
19.062
6.354
19.656
19.646
19.64
58.94
11.314
.305
.305
33.924
11.308
9.055
9.15
9.1 15
27.329.706667
Ada
34.5_
I4311Vui "103.22:
1.40833
25.407
25.416"76.233
"25.41120.297'20.351"20.362
61 Ol
20.35667
2.512
2.624
7.496
12.49867
7.589
.61
7.605
2_2_L804'.60I33 •
779V7.501
7.521
22.519
7.506333
16.899
16.86
"16.912"50.671
16.89033
11.328 ".201
ILL.4.029
?43
9.966
10J76"l()430212
IM806LL±1L365iXlrl^^
'( Kg )
LiFLFTiL268.027
4^1.05
597.105
1356.182
452.0607
43.688
469.155
606.655
!19.498
406.4993
501.779
i721il467a 18
1558.615
512.87F
81.874
105.891
115.2
302.965
100.9883
JF67J_60.101"""65.9|
.685
4JF22836^365>0.126
49.199
105.69
55 73
77.495_Is80.01
79.965
237/475
79.158."
98.264
100.31
98.553
297.128
99.04267
JJ3_2.2_6_178.168
75.168
515.596
Ada
204.369
490.152
392.1
086.63£113362
562.015
535.21
489.815
1587.04
529.0(3:
82.973
205.199
225.214
513.386
171.128:
J07.432.147j 15160.
414.764
1^2547] 55">J38
"20!.f24~188.29
544.452
[81.484J38.492160.923"166.541
465.955
155.318:
460.662
448.178
501.2
1410.04
27JFfM_33163.662
202.215
215.9[92812%293.932"216.415"
III111"230.121677.649
_I.::c;.l'.!Villli2S{Lc'nr._. LyilleiL9.81 |8\ 7.98389
Jj86t77_49.65]4V26.55047
22.1 1952
28'62796"57.55899
79.J7266"268893529.7!rs-5519
29 08;
95.72967
5[.9(10896.958q75
22776i89_7503'l7"2_5 666473^5jyTF0I6743"6 190389
J/T24635"FF66]77"
"-1.8S7256"FO00786
7.891373
7.747874
16.64003
15-I6678
3.942562
4.072839
12418691
4.02898_2^85169"'8.873T52"2717617"2627597
8258656""l7.9]938"J9.J719I "'[9.27755"56.60885
18.86962
- Acla5.9":3739"
ILLrJL'9_"M.39532
3_[.602%10 55 \X2
22:J_20_F82[.0629_7J9"27[<)1
_62.1553V2V8184544)87944
J9JW299~~_±}M0£2:52? 144"j" 4104818.69)909
M. 75791
"12.69146~4128
11.04709
"20.42931"26.128~9T
JcIl^TLL21-61693J3 ^8 722118.47286
ii-'-^Im22ii-?J262.06986
20.68995
27.25972
26.58233
8.f4778l"27.82594
14.44756
18.0533
[8_.77557
21-2264217.09214
Jl-7153322.71158
22.78426
_67.2J2J722.40372
l.ampiian 8b. I lasil Uji Kuat Geser Bambu BelaliJenis
Petung
Po-isi
Bawah"
Tengah
No
1
3
"¥X
A( cm2 ) P( Kg ) Iegang;m( Ki> cm'' 1lanpa Ada
12.818
Tanpa734.192
730.223
_,\c!a._J34.5% "1634.162
lanpa67 [0949
.1*2 2211268 97174'
Ada10.877 55 oq <; 1510.865 12.82 ['7 409710.877
32.617
12.821 750.217 1516.11 118 ^i7[38.459 2214.632
738.2107"3584.868
11Q4.956
205.695}
6^8978""
7-0 h->7
10.87233 12 8196-95 Ml898
1
2
6.676 9.36
9.357
544.413
524.124
557.215
841.673
840.115
81.54 778
78.5501|
80.30 12
240 3~)V\~
89.92233
_89.78465Xoi 56771
6.689
- - - -
3
"'" e"6.69
"' 20.0559358
28.075 "838.169
2519.9571605.752 '69 '74[
12J IT1 iiX
1
2
6.685 9.358335 53s- ?>07 839.9857 80 06836
65.835 [9"89 "58(77
5.797 8.33 381.635 467.508 56 0994"5.807 8.332 382.565 480.188 65.87997 57 65178
j 5.81 8.31 39(1.276 491.103 67.17515 59 09 783E 17.414 24.972 1154.476 1438.599 198.8863 172 8'9X 5.804667 8.324 384.8253 479.533 66 29544 57 60967
Apus Bawah. 1 4.26 4.61 88.98 101.577 20.88752 2~> 054062 4.262 4.624 92.19 105.017 21.63069 22 71 l?93 4.259 4.587 82.261 99.855 19.31463 "M 76913E 12.781 13.821 263.431 306.449 61 83?64 66 5 1.14sX 4.260333 4.607
4.371
87.81033 102.1497 20.61088
38.88465
22 17149Iengah 1 2.54 98.767 96.995 22 19057
2 2.55 4381 80.169 146.166 31,13882
39 90549j 2.549 4.375 101.714 159.2 36 58857E 7.63" 15.127
"T37566""3.013
_ "3017" "3.013
280.65
93.55
"m]fr~~155.Tl6~[602J5"
402.361
134.1203
110.227
36.7P3212J..94276
30 64759X 2.546333
Ujung 1 2.538
2.535
2.535
..J89.826201.566
212.713
18.!M247
67.78974"63.20118
173.5554
_ 63.00232
66.81008.
2
70.59841
_2ikj2J28.66 8056
E 7.608 9.043 439.547 604.105X 2.536 3.0 14335 146.5157 201.3683 57.7-78
Ori Baw ah 1 4.79 6.317 77.495 256.5 16.1785 40 601722 4.91 6.321 80.015 259.625 16.29635 41 075 n3 4.84 6.323 79 9r,5 261.109 16.57 169 41 795||E 14.54 18.961 237.475 777.234 48.99655 122 9732X 4.846667 6.320333 79.15833 259.078 16.35? 18 40 99108
Tengah 1 3.335 4.876 98.264 187.702 29.46147 38 495082 3.331 1822 100.311 211.19 30.11 138 43 79718
E
3.342 4.843 98.553 100.56 29.48925 20.7639910.008 14.541 297.128 499.452 89.06808 105 Q567
X 3.336
3.37
4.847 99.04267 166.484 29.68956 34 55708Ujung 1 3.69 162.26 221.062 48.11857
53.66506 "59.9084
59 592352 3.32 3.92 178.168 233.6023 3.85 175.168 230.287 53.08121
154 8946"""'"59.81481
179.3156
59.77185""
E 9.99 11.46 515.596 684.951X 3.33 *•** _ 171.8653 228.317 1 51.65155
;"'.
!V
,I0
0—
.1I--
IO
OV
x;
„-j,i
rr,ir',
:~-^'ics'ioo—
'Io
|o
Ir-|
I—
cic
--•41
t0
r-:
'•/•r-1
•''.
CZ
r-
soIO
-Ir-i
f.
1r
icio
1o
c10
0I
rr,
rr
<i§i
h-h
o'l
oo
OJj
ooIf,
loo
;i.^
jc,
\i
—Ir-
Ior.
'—
;s-
„|r|lir,
—f.
Ir-!rr
]>rq
r-;_
Ir-I—
|—rt
*-T
:•j
r—-i
•4-1-:!=:
P^
MO
Kr->
l_Ir-
IO
sIC
-IO
o
-Oi00
ic-ir
,I
—I
rr,
r-lI00-[C
-sr>
jr-||3,
rrir
1ii/-,'r-1J—
-!ol£
:i^;-:-:
tJ
i00!^
C-
OOX
,|c
sC
s00
C--j~
Ir11
os
r-1
r-
5Ir-i
—X
00
r-i
oc
-.
C?s
;c-
51
0-1
0M
b.
-'•—*
'ir,|rr.|r-|
f-IO
Ir-
r
00
1r-i!~
r-1Ico
j22o
00
|-r
so
1rr-j
rr,I
-JL
-
ao
••Irr-,
Xlr
rs
r-1IO
-O
Co
;o
ois
oiv
,ly
rr,1oc4.—
•a^
""-*
-'
'SO
lir,
I•r.
o'"
",
ecr
f',!r:
—-
iV,
jiy,1—I—
.I—
Iir,jic,
-41
1_-4
-
rrqt-
ioICO
IcIO
!—'—
I—iCO
Ir-|j,r1—
I--i^r
irI
o!o
1c"I2io
1c!~
1~'-•
'•~'--'-
1-'111'?Ir''
iI
2'?.\•Z'!—
i-I11Ziir!',!"•''
—',r''^
'"•Ir-
-4
-
SD
!•
-4—
Li
-41
-
ot—
p°
I•"-1~~''—
11—Ir--•^
'O
-1'ri
o-IO
Iv1Iir,
Irrqo-
|o
—i
1i
11
11
1
-I
r-
00
I—
"-•HP
:r—
I«/-j:;
r-
loo
i-a
r-
f-ii—
lxr,ir—irn
1-*-1-»•
r-l1-T
oc
1o
c1o
cv,
10
0r-i
1c
-r
100Iso
oIo
'|d
OS
Oo
oc
o'io
oc
Ics
Ios
r-iIo
Id
00
Io-
sc
10
0r
IO
01
0
00
o-:o
Ori'
'•r1
00
r-i'
oo100
oto
"r-i
I—1—
Iv,
—X
.In
w,
Ir|
rr,I
,—r-llo
~IO
C'
"C
'rt
r-'Ii£'I./-;"">
!xlr'.
oc
—c~
'O-f
'Oce
f',
V.
CO
oo
—
00-I
t/-iIr
Irr,
I—
-j0
0
—i
SD!
r-lr-l'C
ln
r-ljs
oI
r-l
O-1
oc
Ir-
rr
10
0Ic
-rr,
1_
Irr,!o
o•riir
rin
-
r-lIso
,'joc
iso
SIS
l^.iLlrJl-:o
lr.|
rsi
o
2?!£!so'
CC
1o
-
-4—
s;lv
!O
lifi
-lo
rr
loo
•O
I0
0r-l
Io
o1
oI
—I
rr,
1—
rf
OIO
-',ri
r'
00
—r-i
ri!
1I
~i-
—~
F~-ii—I00-
I—.
r-I>T)
Ir-iC
-so
Iri
c-
I—jf
,It—
I<—11rr,
r-qrj|
r-|jo
IrN|«/->
I—1—
1—
ii
U
-4
-1
xr.
so
l—
SOIrr,'
Ori
r1
00
r--Ir-i
Ir-|
I-r
r1
i-r
Ix
r;
oc
SOI
CO-1rr
<r!ISOII--
oIo
—•00
IT
i
r-iI
o
do
—!
00
—rr,
-I—
I—
i—
—lo
oO
CI
ir,
OIr-lj
-4
r-
ri
O-
»r
rr,
O^
—J
"=>
0
r|l-r
rr,
ire
sr
'*
—iX
Iir>
r-il—•
rr.I
r-to
in
-
i00
o--
—lo
00
Io
ri
rr,1
—1.—
'w
XI—
rjirr,
Uq
X-4
1•
~lrr(|_
|_
oo
rn
1.—
•
-aif;
-J
x—
Ir-1jr-,jLUjXi—
Ir-ljrr,jLUjX
IC
ZIrn
i-s
—r-l
f,
Iu
Cfj
X\
LU
X—
Irt
rr
ix
l-
uX
CJj
-!
'--'r',
(X
f.r|
;C
O•"
,'
f—-
OJ.'
—1-
-!C
>—;r
-Jc
l^-IC--
I"/
ir,
[r-l-
!r'.
i—
ev
IC
-i
IIG
-l
—l
!/",I
c©;
—'
•—j
or"ri
-^;^.!
O-IC
i-i—
Iri!o
iv-;I^;i^
isC,_;
1_;i_^
_;I-r
Iriir
-irn-lr^
l-iSjrT
lr^!^
M"-.i
Ol°00
r-l|
CO
I—
ixr,
i—
lr)
|x
r,'—
—,
-I^iSh
^lg^i^lS
o'jl
IO
-_
lir,
i—
Ixr,
ic-;
fcIo
I:q!ooi91:::Iri!r-j|pI~
j«•-,—
ir~.
IC-
;
r-'—
^eIir
/Os
jrr,'I£Io
Ir*"''r*7
|ir_Irr.
J—
i—i—
j—:
1O
-IC
O|0
Cso
r-
-1u
.
00v
.|olif
i°'
~-I—
ioo|o
r-iso'Id
JOi—
qso'_
Isojr-iI—
Iir,jrj
|_^|^
cm
--
>r-id
oic
1—''r.
'—
IOir-.
'r-l
s-'—
1rjir—
,xr,I—jrr
irjy-
j".irilS
riT
irji
i_
,,
:i•r,i:_;
.7jr-,i?-,:r
:ri
i;fi!£.•'"•'-1-1
•-1-1-1
-,_
r:r-
|rr,j—I_
i„.
ir^I"
,IsO
ISOir
IIr»,IC
-'
Mr,
1—
a-
iO
Ci
c-_
Oi
sOiSO•
iyO
IC-
-4i—
-i1
i-H.r,!-i_
;ra|r-7
2lrr'l^!-:i:.'!^!rF
r-!~
!-!-,—
'—I—
t-
sOIr-
Iri
It/-ij—
0Cir-|
I—Ir
-—
—I—
i—O
Irr,-M
-ic
^q
^jjr
jisj™
j4-
ir,Ir
11r
i—
it—|
r',
00
Ir11
i--O
i—
jr*-,
2in
!-!-:!
-r.
I0
0I'--
'r
li
--
IO
Ir',
!r-
Ic
-I,,„|
u-,I
—'
I-
M-_
d_
J-
IJoe|-.jsO|SO|OO|so-1r-jOO
jrr,i,,;
Ir-iioio-i
oo'ic-i-*-'iu-;11-'
:/
Irii
ir,|c
-Ioo
|ri
ir-i|o
IorIn
lstlO
lr-
Ir-
IoI>
r,|cc
Irr,!_
!ir
iIr
ij—
iv,
|—i—
i—_
.!
£r
11?=•I55
Irc1T
'I<*'Irr
ICIri
I_jr-
irr,ir-i1—§12
EM
^-N
-l^^
-i-i-lolsi0
-
Ii
,,.!
oI
r-I
,oIri
j_
IC
4,-I-T
3'-
!i';i;,!
"!".!
-\>r
-t-
-i—j—
I—
r-
Iri
—ir-
f-
I<
r;
rr.Iso
§.ic5
-4
-
"~.\°':i2!"".|r-i
t-|o
Irr,itr,j_I
co
ir-so-1
Ol
ir.'ir-n
cc
rr,
11—
olo
—I
n
Ir
|I
——
!-r
O-
Ir-lIr-i
I-rIO
Irn.xr,|-r
SOIv
,IO
IOI-r
Ir--,i_
,,,..;
^io
jo|o
cio
cir-jo
i—
|rri
-i
r-i,
r-
iso
so
|£_>i—
I-r
I-r
r-,r-
Io-,j—
—I-,|r
-•O
|o
did
.i
rr
•.
|r
|I^
-I
—.
|—
i-r
m-m
-
//!'r;!
°'-a
I—j•o-ir
i_
;.
iooior,jrr,\,0
Icr—
,I-
Ir-|i—
IvO-
I—^
rI
I—
—I'
'—
Iry-,-
rT_
~.o
ioIoc
IccIoc
I.r.iooI-
Ixj£
|£j£,1rv\|,2
0C-Ir
ii.—joc
i•C
Ioc
•i
sci-r
I:so
oo
r-
ri
so
„i-
°ir<
U|
c|^
,j-
|o)o
jo|r-i|o
I-I-
|o
Ir-ioio|o|oi—|o|o|o|o
•0>Iso
!
o|o
'ijM
fjrMj-M
rj-C
l-*
^IoI^Ic
I-Il''^!-1-;
>r,
I—0C
>I"
C1
>/,
|O
Co
|o
iri|
o-
r-lIr-i
\~?
oo
o•|r-
t-.
-»
rn
i-r
oo
l-s-
oi
—id
idirijo
did
!X
i-i
!—|—
i—i—
I—I—
I—I—
L
-t-
-Ijrr,jU|X
!—Ir-|Irr,jl_J
jyj_
Ml
jr,|rr!uI-K
I_j
,i„ju
i^_
i^(If(I^—
r-||rn
Ii_;I^
IfC
J
so
-r
od
•Irr;
I"|—
i—I
!rr,I
r-
Ir-
rr,I
r-l
oo
rr>SO
<n
Is—
'
ri|gO
='
rrj
—'
I—
-11
rr,rr
|rr-,
r-|o
.r-i|o
old
o|
ir.In
I—
•ir
rrr,
Irr,I
—,
OO
-
Ml
—Ir-i
rr,
re
OX
j
HJlX
rr,_
2!2
i£
—I
r11
rr,r<
i
ofj
Lampiran 12a Kuat Farik Belah I anpa Ruas pada Batas FlastisJenis Posi-i
Bawah
Tengah
No I.
"" L~"~""7o"
km an (
t
0.098
cm )
d
1.381
I. nas
i cm2
a
( kg cni2AF
( cm )
j:
0.012
0.015
P
(kg)
FJ9.6
727.785"208.24
F( kg cm2 l
"88000Petting 0.136 1 100 0.125
0.132 10 0.101
0.102
1.386
7.4860.139
0.752915 70384.6
88387.1->
J) 10 1370 0.155 0.015
E 30 0.301 4.256 0.427 3385 0.41
0.137
0.041
0.011
185.025 246772
X 10 0.100 1.419 0 142 1128.33 161.675 82257.21 10 0.086 0.944 0081 995 0.095 0.009 80.595 1047372 10 0.09 0.948 0.085 615
725
2335
0.065 0.006
0.007
0.023
52.275
63.7)75"91615.4
1035713 10 0.092 0.946 0.087 0.07
0.23E 30 0.268 2 838 0.253 195.945 302924X 10 0.089 0 946 0.084 778.333 0.077 0.008 65.315 100975
Ujung 1 10 0.092 0 916 0.084 675 0.06 0.006 56.7 1125002 10 0.08 0.778 0.062 695 0.065 0.006 43.09 106923jy 10 0.096 0.81 0.078 1100 0.115 0.011 85.8 95652.2E 30 0.268 2.504 0.224 2470 0.24 0.024 185.59 315075
105025X 10 0.089 0.835 0.075 823.333 0.08 0.008 61.863Apus Bavaih 1 10 0.088 0.682 0.06 550 JL085
0.09 "0.008
""0.OO9"64705.9
"9 Nil.!55909.1
"277726
2 10 0.08 0 616 0.019 820 10.183
E "X
10 0.092 0.912 0.084
0.193"615
1985
0.11
0.285
0.011 51.66
124784 "30
10
0.26 2.21 0.028
0.087 0.737
0~520.064 661.667 0.095 0.009 11.613
60.025
70575.4Tengah 1 10 0.094 0.049
0.053
1225 0.115 0.01 1 1065222 10 0.09 0.592 1320 0.125 0.012 69.96 1056003 10 0.08 0.51 0.041 1410 0.11 0.011
0.035
57.81 128182E 30 0.264 1.622 0.143 3955
' 1318.330.35 187.795
62.598
71.05
310304
"713435X 10 0.088 0.541 0.048
0.049
0.1 17 0 012
0.012FJjurig 1 10 0.108 0.46 1450 1 0.125 1160002 10 0.098 0.454 0.045 1120 0.12 0 012 50.4 93333.3i
J 10 0.08 0.368 0.029 1710 0.12 0.012 49.59 142500E 30 0.286 1.282 0.123 4280 0.365 0.036 171.04 351833X 10 0.095 0.427 0.041 1426.67 0.122 0.012 57.0133 117278
Ori Bawah 1 10 0.092 0.57
0.536"0.052 985 0.13 0.013 51.22 75769.2
2 10 0.082 0.044 637.9 0.091 0.009 28.068
12.075
7017610 0.084 0.608 0.051 825 0.095 0.009 86842.1
E 30 0.258 1.714 0.147 2447.9 0.316 0.032 121.363 232787X 10 0.086 0.571 0.049 815.967 0.105 0.010
0.014
0.006 "
40.454 77595.8Tengah 1 10 0.108 0.446 0.048 640 0.145 30.72 44137.9
2 10 0.082 0.468 0.038 540 0.065 20.52 83076.910 0.084 0.508 0.043 848.1 0.111 0.011 36.468
87.708
76199.5
203414E 30 0.274 1.422 0.129 2028.1 0.321 0.032
X 10 0 091 0.474 0.043 676.033 0.107 0.011 29.236 67804.8L'jting 1 10 0.092
0.09"0.408 0.037 865 0.135 0.013 32.005 64074.)
"816667"104000
984741
2 10 0.434 0.039 1225 0.015 0.001 47.775
35.36->
10 0.082 0,42 0.034 1040 0.1 0.01
E 30 0.264 1.262 0.11 3130 0.25 0.025 115.14X 10 0.088 0.421 0.037 1043.33 0.083 0.008 38.58 328247
Lampiian 12b. Kuat Farik Belah Dengan Ruas pada Batas Flastis
" I7"(kg)141
174.72""789.12"
Jenis Posisi
Baunh
No
T2
Ukuran (
10 0 13
"lO "0.166
cm )••— —
""7.45"1.256
Luas
(cm2) (kgcm2)M
(cm)
r. F
(kgcrn2)Petung 0.188
' 0.2080.197
750 0.095 0.009 78947.4
840 0.13 0.013 64615.43 10 0.124 1.59 960 0.12 0.012 80000
E 30 0.42 4.296 0.593 2550 0.345
0.115
2-03-10.0 if
504.84
168.28
223563
71520.9X 10 0.14 1.432 0.198 850
Tengah
F'jung
1 10 0.142 1.01 0.143
0.149
1062.5 0.11 0.011 151.938
176.863
"6590.9
1032172 10 0.142 1.054 1187 0.115 0.011
3 10 0.13 1.02 0.132
0.424
1250 0.13
" 0.3550.013
0.03
0.072
165 96153.8
295962E 30 0.414 3.084 3499.5 193.801
X 10 0.138 1.028 0.141 1166.5 0.118 164.6 98654
1 10 0.128 0.86 0.11 725 0.135 0.013 79.75
114.75
53703.7
1184212 10
"10"0.118
0.12
0.866 0.102
0.101
1125 0.095 0.009
0.844 920 0.095 0.009 92.92
287.42
96842.1
268967E 30 0.366 2.57 0.313 2770 0.325 0.032
X 10 0.122 0.857 0.104 923.333 0.108 0.011 95.807
63.19
50.685 ~
89655.6
52592.6
" 57368.4
Apus Bawah 1 10 0.102 0.87 0089 710 0.135 0.013
2 10 0.1 0.95 0.093
0.084
545 0.095 0.009
3 10 0.104
"0.3060.808 600 0.08 0.008 50.4 75000
E 30 2.608 0.266 1855 0.31 0.031 164.275 184961
X 10 0.102 0.869 0.089 618.333 0.103 0.010 54.758 61653.7Fengah 1
2
10 0.084 0.536 0.045 840 0.1 0.01 37.8
"""32.48 1000
"85263.210 0.074 0.548 j 0.04 810 0.095 0.009-y
10 0.098 0.601 0.059
0.144
820 0.075 0.007 48.38
~Tl8.58109333
"278596"E 30 0.256 1.685 2470 0.27 0.027
X 10 0.085 0.562 0.048 823.333 0.09 0.009 39.527 92865.5F'jung 1 10 0.102 0.448 0.046 985 0.155 0.015 45.31 63548.4
2 10 0.072 0.504 0.036 980 0.085 0.008 35.28
26.995
115294
3 10 0.074 0.476 0.035 771.3 0.075 0.007 102840
281683E 30 0.248 1.428 0.117 2736.3 0.315 0.031 107.586X 10 0.083 0.476 0.039 912.1 0.105 0.010 35.862 93894.2
Ori Bawah 1 10 0.104 0.68 0.071 665 0.085 0.008 47.215 78235.32 10 0.098 0.652 0.064 1156.4 0.132 0.013 74.009 87606.1•>
0 10 0.094 0.648 0.061 672.6 0.108 0.011 41.029 62277.8E 30 0.296 1.98 0.196 2494 0.325 0.032
0.011
162.253 228119X 10 0.099 0.66 0.065 831.333 0.108 54.084 76039.7
Tengah 1 10 0.094 0.504 0.047 850 0.12 0.012 39.95 70833.32 10 0.096 0.446 0.043 653.6 0.066 0.007 28.105 99030.33 10 0.08 0.46 0.037 1210 0.135 0.013 44.77 89629.6E 30 0.27 1.41 0.127 2713.6 0.321 0.032 112.82 259493X 10 0.09 0.47 0.042 904.533 0.107 0.011 37.608 86497.8
Ujung 1 10 0.084 0.402 0.034 898 0.092 0.009 30.532 97608.72 10 0.086 0.406 0.035 1134.6 0.105 0.010 39.711 1081603 10 0.08 0.402 0.032 950 0.085 0.008 30.4 111765E 30 0.25 1.21 0.101 2982.6 0.282 0.028
0.009
100.643
33.548
317534X 10 0.083 0.403 0.034 994.2 0.094 105845