Top Banner
TUGAS AKHIR PERILAKU MEKANIKA BAMBU Diajukan kepada Universitas Islam Indonesia untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana Teknik Sipil Oleh: M. DUDY ISMAWANTO No. Mhs. NIRM M. : 89 310 096 : 890051013114120093 ALI HUSNI No. Mhs. NIRM : 89 310 110 : 890051013114120107 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 1997
103

PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Jan 16, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

TUGAS AKHIR

PERILAKU MEKANIKA BAMBU

Diajukan kepada Universitas Islam Indonesiauntuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

derajat Sarjana Teknik Sipil

Oleh:

M. DUDY ISMAWANTO

No. Mhs.

NIRM

M.

: 89 310 096

: 890051013114120093

ALI HUSNI

No. Mhs.

NIRM

: 89 310 110

: 890051013114120107

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

1997

Page 2: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

TUGAS AKHIR

PERILAKU MEKANIKA BAMBU

Ir. H.M. Samsudin

Disusun Oleh :

M. DUDY ISMAWANTO

No. Mhs. : 89 310 096

NIRM : 890051013114120093

M. ALI HUSNI

No. Mhs. : 89 310 110

NIRM : 890051013114120107

Telah diperiksa dan disetujui oleh

Dosen Pembimbing I Tanggal : v,'- __ g> —C \

Ir. Faisol AM., MS.

Dosen Pembimbing II Tanggal cj| —§ — /^9 )-

Page 3: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

KATA PKNGAMAR

Dengan rahmat Alloh SWT dan mengucap syukur Alhamduhllnh.

akhirnya sclcsailah penulisan Tugas Akhir ini, waUuipun masih banvak

terdapat kekurangan. 1ial ini pcnulis sadari, karena pcnulis hanvaiah manusia

biasa dengan scgala keterbatasannya.

Tugas akhir dengan jndul Pcrilaku Mckanika Bambu :m, untuk

memenuhi persyaratan dalam memperoleh dcrajat Sarjana Tcknik Sipil pada

Fakultas Tcknik, Jurusan Tcknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam

Indonesia.

Dengan selesainya penulisan Tugas Akhir ini , pcnulis tidak iupa

mengucapkan tenma kasih atas bantuannya yang tak terndai kcpacla :

1. Bapak Ir. Susastrawan, MS selaku dekan Fakultas Tcknik, Jurusan

Tcknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia.

2. Bapak Ir. H.M. Samsudin, selaku dascn pembimbing 1 pada Fakultas

Teknik, Jurusan Tcknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam

Indonesia.

3. Bapak Ir. Faisol AM, MS, selaku dosen pembimbing II pada

Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas

Islam Indonesia.

4. i.aboratortum Mckanika Bahan' Pusat Antar Universitas (PAU),

Umversitas (iaiah Mada Youvakarta

Page 4: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

5 Bapak Prapto lfaijono beserta ibunda, selaku orang tua teicinta yang

telah banyak meinberikan bantuan moril dan materiil.

0 Bapak I.etkol Pol. II Snyono, SM. MBA beserta ibu mertua yang

saya hormati. yang telah membcTikan segala fasilitas dan prasarana

dalam penulisan Tugas Akhir ini.

7. lies Setyorini, SB istri tercinta yang telah mendorong. memacu dan

mencambuk semanga! pcnulis agar terus rnencapai keberhasilan.

£. Ananda tersayang Rifki Muhammad (Diego) Arbian yang melecul

papa dan meuiberikan inpirasi, setla motivasi untuk meraih sukses.

9. Ir. Hendik Setianto. selaku kakak ipar yang telah memacu

keberhasilan penulls dengan rivalitasnya.

") Maman Setiawan dan Marsudi Agus Setiawan yang telah banyak

membantu pcnulis dalant menyiapkan bahan penulisan Tugas Akhir.

I !. Semua Fihak yang telah banyak membantu penulisan Tugas Akhir

ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata. semoga penulisan Tugas Akhir ini dapal memberikan

sitmbangau pengotahuan pada masvarakat luas umumnya dan khususnya dalam

momhunt konstruksi bangunan, saran dan kritik yang membangtin sangat

dihntapkan oleh pcnulis

PKNUL1S

Page 5: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

!)A1!\R LSI

HA! A? IAN JUDl'l «

l.FMBAR PHNUFSAHAN ii

KAFA PFNGANIAR iii

DAP FAR ISI v

DAF FAR TABPT ix

DAI FAR URAFIK xii

ABSRAKSI xiv

BAB 1 PHNDAHUI.UAN 1

1.1 l.atar Belakang 1

1.2 Fokok Masalah 2

1.3 'I ujuan dan Manlaat 3

1.4 Metodologi Penelitian 4

B-'\BI! KAJIAN PUS'IAKA DAN LANDASAN TEORI 5

2.1 Deskriptif'Bambu 5

2.2 Anatomi Ban'bu 6

2.3 Sifat Fisika Bambu 9

2.4 Silat Mckanika Bambu 12

2.5 Landasan leori 20

IIIPOIFSIS 24

Page 6: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

BAH IM PFI AKSANAAN DAN BASIL PENELITIAN 25

BAB IV

3. Bahan Penelitian ?S

3.2 Pembuatan Contoh Uji 26

3i.3 Cara Pelaksanaau Penelitian 29

3.3.1 Penentuan Kadar Air 29

3.3.2 Penentuan Bcrat Jcnis 29

1 •> -

Penentuan Kuat I entur Statis.

Penentuan Kuat Desak Sejajar Serat.

Penentuan Kuat Gescr Sciaiar Serat..

3 3 b Penentuan Kuat lank Sejajar Serat

3.4 1lasil Penelitian

30

31

3.4.1 Ilasil Kadai Air Rata-Rata 32

.4.2 lasil Betat Jcnis Rata-Rata. r>

3.4 3 Ilasil Kuat ' entur Rata-Rata 32

3.1 4 Hasil Kuat Desak Sejajar Serat Rata-Rata 33

3.4.5 Ilasil Kuat'icser Sejajar Serat Rata-Rata 33

3.4.6 Hasi! Kuat Farik Sciaiar Serat Rata-Rata 32

ANAF1SIS 3.-)

4.1 Kadar An.

4.2 Betat Join's 41

4.3 Kuat Femur Stab'; 42

4.3.1 Kuat 1entur Barnbu Bulat 42

Page 7: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

43 2 Kuat I entiu Bambu Belah 43

4.4 Kuat Desak Sciaiar Serat 45

4.4 1 Kuat Desak Bambu Bulat 45

4.4.2 Kuat Desak Bambu Belah 46

4.5 Kuat (icser Seiajar Serat 47

4.5 I Kuat (ieser Bambu Bulat 47

4.5 2 Kuat (ieser Bambu Belah 48

4.6 Kuat lank Sejajar Serat Bambu Belah 49

4.6.1 Kuat larik Maksimum 49

4.6.2 Kuat lank Pada Batas Elastis 50

4.6 3 Modulus Ehstisitas Kuat Tarik 51

BAB V PEMBAHASAN 52

5.1 Kadar Air 52

5.2 Berat Jenis 54

5.3 Kuat Lentur Stubs 56

5.3.1 Kuatlentu' Bambu Bulat 56

5.3.2 Kuat Lentur bambu Belah 58

5.4 Kuat Desak Sejajar Serat Bambu 59

5 4 I Kuat Desak Bambu Bulat 59

5.4 2 Kuat Desak Bambu Belah 61

5 5 Kuat (ieser Bambu Sejajar Serat 62

5.5.1 Kuat (Ieser Bambu Bulat 62

Page 8: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

5A.2 Kuat (ieser Bambu Belah 64

5.6 Kuat lank Sejajar Serat Bambu Belah 65

5.6.1 Kuat Farik Maksimum 65

5.6.2 Kuat Farik Pada Batas Elastis 66

5 63 Modulus Elastisitas Kuat Tank 67

BAM VI KF.SIMPliFAN DAN'SARAN 69

6.1 Kesimptilan 69

6.2 Saran 70

DAFIAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

n.VFT.NRIAHKL

label

I i adar air bambu lata-rata F'oi

••uat jcnis bambu tata-iata

'-u lentur bam'ni bulat iDru"u> dan tanpa ruas (kg cm2l

1 ' H'l lentur bambu belah denuan dan tanpa ruas (ku cm2).

I nut desak bambu bulat (Fua m ])

I !'•'< desak ham'ni belah tanpa ruas (ke cm2).

! I. u <_rt»scr hambu bulat dengun dan tanpa ruas (kt» on] i

Ku"t geser bambu bela'' denran dan tanpa ruas (k<i cm2l

I mat tank muksimum I ^uibu belah (k» em2).

1" Fn-'t taiik bambu belah pada batas clasps (kg em2).

12

16

IHulus elastisitas kuat tarik pada batas elastis (kg cm2).

\n-i|isis \ariasi kadar air bambu.

Fadar air terhadap interaksi po'u'si dan bentuk

\ nab sis \aiian berat jcnis ba'nbu

Beiat jenis terhadap faktor jenis

I'erat jenis terhadap Faktor posisi

VinJisisi varian kuat lentur bambu bulat dengan dan tanpa ruas

Kuat lentur bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap Faktor

lems.

Hal

}">

34

34

34

34

40

40

41

41

42

42

43

Page 10: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

' 1

u

36

I a be I

. uat lentur bambu luilat denuan dan tanpa ruas terhadap faktor

pu^lM

\t\ulisis \arian kuat lentur bumbu belah dengan dan tanpa ruas

Kuat lentur bambu belah terhadap faktor posisi

Fault lentur bambu belah terhadap faktor jenis

1'n banding faktor bentuk terhadap kuat lentur sejajar serat . ..

Analisis varian kuat d-.-sak s-jajar serat bambu bulat

Fuat desak bambu bulat dergan dan tanpa ruas terhadap faktor

I jenis dan posisi

!o I Unlrsis varian kuat desak bumbu belah tanpa ruas

": I '-nut desak bambu belah terhadap faktor posisi

•'aialisis v.-'TJan kuat geser bambu bulat dengan dan tanpa ruas..

Kuat geser bumbu bulat terhadap faktor jenis

Kuat geser bambu bulat terhadap faktor posisi

Analisis varian kuat geser bambu belah dengan dan tanpa ruas

Fuat geser bambu belah terhadap faktor jenis

Kuat geser bambu belah terhadap faktor posisi

Analisis kuat tarik maksimum bambu belah dengan dan tanpa

ruas.

Kuat tarik sejajar serat bambu belah terhadap faktor jenis

Fuat tarik sejajar serat bambu belah terhadap faktor posisi.

Hal

43

A3

44

44

44

45

45

46

46

47

47

47

48

48

48

49

49

Page 11: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

No

37

38

39.

40.

label

Analisis kuat"tank brimbu belah dengan dan tanpa ruas pada

batas elastis

I uat tarik bambu belah pada batas elastis terhadap Faktor jenu

1.1 m posisi

a„absis modulus elastisitas kuat tarik bambu belah

[• lodulus elastisitas kuat tank terhadap faktor jenis dan posisi

Hal

50

50

51

51

Page 12: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

DAMAIUiUAFIK

.eterant'an Hal

Kadar air bambu terhadap jems 53

' adar air bambu terhadap po-isj 53

Kuat jenis bambu bulat dan belah terhadap jenis 55

Herat jenis bambu bulat dan belah terhadap posisi 55

Fuat lentur bambu bulat terhadap jenis 57

Kuat lentur bambu bulat terhadap posisi 57

Kuat lentur belah bulat terbadupjenis 59

! uat lentur belah bulat terhadap posisi 59

F uat desak bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap

:ms.

10 Kuat desak bambu bulat dem an dan tanpa ruas terhadap

posisi.

it desak bambu belah dengan dan tanpa ruas terhadap

MHS.

laiat desak bambu belah dengan dan tanpa ruas terhadap

posisi

Kuat geser bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap

lenis.

Kuat geser bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap

posisi

60

61

62

62

63

64

Page 13: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

No

s Pa'a'

Keteiangan

ucser bumbu belah dAiigar' dun tanpu ruas terhadap

I''

'0.

,,^ei bunibu belah dmean dan tanpa ruas terhadap

' '•• i

Kna, ,ank bambu belah d-.ngan dan tanpu ruas terhadap term

,„ |, ,,.,tta,ikbatnbu belah d-nean dm tanpu inns terhadap

, „.„ ,u,k Fa,niaD-luhp'T'Ik-clasps dengan dan tanpu

|li:r.: P„U liadup jeiU s

Knat ,ank bumbu belah pub batas elastis dengan dan tanpa

j n'-' fahadap posisi.. .

M.dulu.elastr.uasluamapl bM-dm belah dengan dan tanpa

pit; teihadap je'us

M„,i„1,.,s elastisdas kuut tank h-mbi, belah dengan dan tanpu

hi••-• tahadup posi-u

Hal

<S-i

h-^

hh

hi

hi

'^

68

Page 14: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

ABSTRAKSl

iis^assApu, Petungdan Or, .dengan ,ar,as, pos.s,V>«, «M* < P^

labo'atorium. . h hll banvak berpengaruh„asil penelitian nu-nunju'.an balma/^^^ desa'k bambu.erbadap beta, jenis. k«.< lemur *«•*<; 'a,.ud»™a,nbu posisi banyakW.h tat geser-' *d^"t"««W* dan kuat^Trnta ':rI!,™ I:bi - inlb .evbadap kuat desak banrbu bulat

Ik comcZii bam* be„,enga,uh terhadap kuat lentur batnbu.tan

dan be

Page 15: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan papan,

pcmcnntah pada saat ini bcrusaha dengan kcras agar didapatkan suatu bahan

bangunan yang murah tetapi memenuhi persyaratan teknis. Llntuk

mcndapalkan bahan bangunan tcrscbui diutamakan mcmakai bahan bangunan

lokal yang harganya murah dan tersedia eukup banyak di daerah-daerah. Salah

satu bahan bangunan tersebut adalah bambu, yang merupakan jenis tanaman

runiput-rumputan vang lumbuh hampir discluruh dunia, kccuali Eropa. Jumlah

yang ada di dacrah Asia Selatan dan Asia Tenggara kira-kira 80% dari

kcseluruhan vang ada di dunia. Bambu-bambu tersebut tergolong ke dalam 50

generasi yang tcrbagi menjadi 700 jenis.

Bagi masyarakat di pedesaan bambu merupakan bagian penting di

dalam kchidupan mcrcka. F3ambu dikcnal sebagai bahan bangunan tradisional

yang sampai saat ini inasih diporlahankan kehidupannya, (Anonymous, 1981).

Manfaat yang dipcroleh dari bambu banyak sckali, diantaranya yaitu: bahan

kontruksi bangunan, perabot rumah tangga, ineubel, bahan baku kerajinan, alat

musik. alat tranportasi, bahan pembuat pulp dan kcrtas, pipa air, bahan

Page 16: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

pclcngkap makanan sehari-hari, dan Iain-lain. Fkbcrapa alasan vang

mcnycbabkan bambu dipakai antara lain: mudah didapat, mempunyai batang

yang lurus, harganya rclatif murah, mempunyai kekuatan yang cukup untuk

bangunan sedcrhana, dan kcavvetannya mudah ditingkatkan dengan cara yang

sedcrhana, serta selalu tersedia cukup banyak karena masa lanam vang singkat

(6-36 bulan), dibandingkan dengan kayu yang masa tanamnya bcrtahun tahun.

Mengingat betapa besar manfaat bambu dalam kebutuhan hidup, maka

bcrbagai upaya untuk mcngcnal bambu lebih dalam sangat diperlukan dengan

melalui penelitian. Penelitian terhadap tiga jcnis bambu, yaitu: Apus, Petungr

dan Ori. Penelitian terhadap bambu tersebut dimaksudkan agar penggunaannya

sebagai bahan kontruksi bangunan dapat dilakukan sccara optimal dan efisicn.

Dengan bcrbagai variasi posisi letak bambu di dalam batang , bentuk

contoh uji, dan ada tidaknya ruas di dalam contoh uji maka akan diketahui

pengaruh jcnis bambu, ncngaruh posisi. bentuk contoh uji, dan ruas terhadap

sifat-sifat yang diteliti. Pengaruh tersebut dapat diketahui dan analisis data

yangdisajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

1.2 PokokMasalah

FJaiam bidang ilmu Kontruksi Kayu, bambu jarang disinggung

permasalahannya, oleh karena dalam pcrhitungan kekuatan kayu serin'g dipakai

jenis-jenis kayu yang mempunyai bentuk padat, mudah ciibcntuk, dan berserat

halus. Untuk bambu mempunyai karaktcr spcsifik bulat, dengan bagian tengah

kosong, mempunyai serat yang kasar, dan tidak mudah untuk dibentuk sepcrti

kayu. Bambu juga beium diketahui dengan pasti, bcrapa kekuatan yang

Perilaku .Mckanik Bambu hal 2

Page 17: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

dikandungnya, seperti: desak. tarik. lentur. dan gesernya. Bcrbagai jcnis bambu

yang ada dan Ictak posisinya yaitu: bagian atas, tcngah, dan bawah, bclum

diketahui kekuatan tcgangan vang tcrbesar.

Penelitian terhadap bambu ini tnengambil bahan uji berupa tiga jenis

bambu, yaitu:'Apus, Petung. dan On", yang diambil dari daerah Banguntapan,

BantuI, DIY. Pclaksanaan pengujian tiga jcnis bambu ini mcliputi: uji kadar

air, dan uji tcgangan yang tcrdiri dan: tcgangan tarik scarah serat bambu,

tcgangan desak searah serat bambu, tcgangan geser scarah serat bambu, dan

tcgangan lentur.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bcrtujuan untuk mcmbuklikan dan mengctahui

karaktcristik tcgangan dan sifat-si tat ilsika dan mekanika bambu, mcliputi:

besar kadar air, berat jcnis, kuat desak, kuat tarik, kuat geser, dan kuat lentur,

meialui uji laboratorium. Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini

adalah memberi acuan atau pctunjuk bagi perencana dan pembaca dalam

memilih bambu, baik dari jcnis, posisi dalam batang, bentuk bambu bulat atau

belah , dan ada tidaknya nodia/ruas, sebagai pilihan bahan bangunan selain

kavu untuk perencanaan konstruksi bunuunan sedcrhana.

Pcrilaku Mckanik Bambu hal 3

Page 18: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

.4 Mctodoloei

Meiode yang digunakan dalam penelitian bambu ini dapat diuraikan

scbagai berikut:

1. Bahan Uji

Bcnda uji berupa 3 jenis bambu, yaitu: Apus, Petung, dan On, vang

diambil dari dacrah Banguntapan BantuI, DIY.

2. Pcnibuatan Bcnda Uji

Jumlah dan pembuatan bcnda uji direncanakan mengikuti syarat-

svarat yang ada, dan disesuaikan dcnuan ketcntuan vang ada pada

PKKi-NI 1961.

"l'abel Benda Uji dan Jcnis Pcngujian.

Jenis Pcngujian

Kuat Tarik Scarah Sera

| Kuat Desak

Kuat Geser

Kuat I .entur

Berat Jcnis

Kadar Air

A pus

i »s! 18

-_L_. .....

Bambu Jumlah

Ori | Petung j Pcngujian |

54*

3. Peralatan Uji

Pcngujian kadar air, berat jenis, kuat tarik, kuat desak, kuat geser,

dan kuat lentur menggunakan peralatan dari Faboratoriunu

Mckanika Bahan PAU Universitas Gadjah Mada Yogyakaita.

Pcrilaku Mckanik Bambu ha!

Page 19: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

BAB II

KAJIAN PlfSTAKA DAN LANDASAN TEORI

.2.1 Pcskripsi Bambu

Bambu merupakan jenis tanaman rumput-rumputan vang tumbuh

hampir diseluruh belahan dunia. terutama di Afrika, Amerika. Asia, dan

Australia. Pada saat sekarang telah diketahui terdapat 50 generasi yang

tergolong ke dalam 750 jenis Duri jumlah tersebut kira-kira 80% tumbuh di

Asia Selatan dan Asia Tenggara (Uchimura. 1980). Menurut Sharma (1980),

negaai-negara penghasil bambu tetkemuka di Asia adalah India. Myanmar,

[ haihmd, dan Indonesia.

Bambu dapat ditanam dengan Fiji, huluh-buluh batangma maupun

dengan potongan-potongan batangnya. Pada umumnya penanaman dengan biji

jarang dilakukan. karena biji bambu dihasilkan dalam waktu bertahun-tahun.

I'cnanaman yang sermg dilakukan adalah dengan pemindahan huluh-buluh

batangnya (Lessard dan Chuinard. 1980).

Bambu dapat tumbuh di daerah rendali sampai ke daerah pegunungan

vang mempumai ketinggiau sampai 3.000 m dari permukaan laut. Tempat-

tempat vang terbuka dan vang Febas dari genangan air santtat cocok untuk

Page 20: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

pertumlnihan bambu (Anonymus.1977). Menurut Fimaye (1952). pertumbuhan

bambu sangat ccpat. pada umui 2 - 3 tahun. bambu sudah dapat dianggap

masal. tebang.

Batang bambu seperti halnva tanaman tcbu. terdiri dari tuas-ruas dan

buku luiku. Pada ruas-ruasnya tumbuh cabang-cabang yang ukurannya jauh

lebih kecil bila dibandingkan dengan buluhnva sendiri. Pada ruas-ruasnya juga

dapat tumbuh akar ( Anonvmous. 1977).

Menurut Nasruchan dan Newoto (1981), bambu dapat digolongkan

memuut pera'.uran bangunan ke dalam tiga golongan. yaitu: bambu jenis kecil.

seeking, dan besar. Scbagai con'oh dari yang terkecil sampai terbcsar adalah

bambu Apus. On, dan Petung I imaye (1952), menyebutkan bahwa ketebalan

dinding batang bambu ada vang sangat tipis tetapi ada pula yang dapat

mcneapai lebih dan 0.5 inclu. Iebih jauh dikenukakan bahwa batang bambu

pad-i umumnya berlubang vang ukurannya ditentukan oleh kondisi tanah dan

kondisi rklim tcmpat bambu tersebut tumbuh.

2.2 Ana torn i Bambu

Penggunaan bambu teiutama sebagai komponen material untuk

membuat rumah adalah sangat penting. mengingat bambu mudah didapat dan

harganya cukup murah. Berka.itan dengan itu, maka segala aspek yang

bcrtaitan dengan sifat-sifat bambu dan pcnggunaannya perlu dipelajari, agar

Per ilnku Mekanik Bambu ha|

Page 21: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

didapatkan efisiensi di dalam ptnggunaan. Sifat mendasar yang bcrhubungan

denean penggunaan bambu adalah sifat-sifat anatominya (Epsiloy. 1485).

Bambu termasuk salah satu anggota famili Graminae yang mempunyai

eiri-ciri anatomi aulara lain pertumbuhan primer yang sangat ccpat tanpa

diikuti pertumbuhan sekunder. Batang bambu terdiri atas ruas-ruas dan buku-

buku Di dalam internodia. sel-selnya berorientasi ke arah sumbu aksial,

sedang dalam nodra. sel-selnya mengarah pada sumbu transversal. Pada

batangnva tidak terdapat elcmeu-elemcn radial seperti jari-jari. Kulit bagian

luai ferbentuk dari satu lapis sel epidermis, sedangkan kulit bagian dalam

terbentuk dari lapisan sel sklerenkim (Fiese. 1980).

Dilihat dari potongan melmtang, struktur anatomi internodia bambu

dapat diketahui. Struktur anatomi batang bambu tersebut ditentukan oleh

bentuk. ukuran. susunan. dan jumlah dari berkas pengangkutan Parenkim

jaringan dasar sangat berbeda dengan berkas pengangkutan yang warnanya

lebih terang. Jumlah atau kerapatan berkas pengangkutan pada bagian luar

lebih besar dari pada bagian dalam. Bentuk berkas pengangkutan pada bagian

luar bulat telur dan ukurannva leeil, sedangkan pada bagian dalam berbentuk

bulat dan ukurannva lebih besar dari pada bagian luar. Sccara keseluruhan

berkas-berkas pengangkutan makin sedikit ke arah ujung batang dan satu sama

lainnya makin rapat (Fiese. 1980)

Ppiilakii IMekanik Bnmbu hal

Page 22: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII
Page 23: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

: ' p-Mcnk-ia. >;..h. menT'.k;u» pcm'-mui; pamgan dasar vane mengelilingi'' '' as Iv I o.; p. n,.-1(1,-1 ,,i ,p

I!'Uap." I").,il-,, f. , .,<:,.,, ,).,.. rs.

"»'*' I'.'bih b'-tr, a1 tv,,|;lp.,, r.,r|,, i

u paoaamti. sCp.,j| ,.-,.,.,, ,|an sepOJ|

"' tc •• but beiturut-turut ^n'.. 4""-. -t»i |n%. |)j

''••I— batang bambu p-.h:uau <el-sel tidal, sama utnuk <,tiT Icdudukan

1•"' •M!,h ' '"Uane man,,,,, ar,i, memauiang iv1tanL, V?,h -mil, memaniunu

,,V'!M'1"1 ':c "'"Mi'1 '-'''•' ;l c^'" PiniF'hrnamaimgl.ar. tetapi panlah scl-sel

bagirm teba! 'batang ab-dah luar.

",;',;'n " ' "' F"^1'"1' d:m |.-;,q paiib,,!,,!, |,.«bih hrmvil r-dapaf pada'w;,"'n b.'b-tl I,.,!-,,,,, <• p ,|.,|, (i.,|.,,n ,[ ;,,t;^ \(.)pju

1 . „,.,' !..,..,!

r-,-.,i.,'

"j^wpfru

,;'"nba> 1 Potcpgan memanjang bambu

?.3 ;'fut Fisii :i Bamlm

'•cse ,1o8m, „,,,.,, ,m,i-:,p:!n b.,hwa s,.;:ara anatom. fJifi kjm.aw.

frmdu, dan kavu bamPu ,-:„no. CK:h KfUc,K! m, jaktor.(ak(()r N;,n„ K.r ,,

ia.,;i.,i,.,, Mt,p.,„;,,. J?.,,,,!,,,ha!

Page 24: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

<suh> lap silat Mint kavu kemungkman akan berpengaruh sama terhadap silat-silat batnbu

' 3 i Fadar Air

Bambu s^v;-,, halm a lav-, merupakan zat higroskoPis. aitmva bambu

mempunya, respon teihad.p aia baik dalam bentuk uap maupuu cairan.

Femampuan kavu atau batnbu untuk meuyerap atau mengeluarkan air

•eig-iiung pada suhu dan kelemhabar, almosfn dimana kavu atau bambu

''•-'••'•'•'. Banvalana air vang daerT dan dikeluarkan oleh kavu tergantung luas

permukaan kavu atau bambu vara' digunakan untuk penverapan. tekanan uap

"isbi /at vang diseiap. suhu dm susunan lamia kayu atau bambu. Luas

permukaan scrap kavu atau bambu drbedakan menjadi 2permukaan, yaitu:

P-nnnkaan ronyga -.4 dan permukaan m.Donbnl-mikroiihr,! dalam dmding

<H .Soe.mrdi. 1076, I.bih jauh Heh Soenard, (I97M dikemukakan bahwa

Diadem air d, dalam kavu atau bambu. dapat dibedakan menjadi 2golongan.

•VaiU? sebagai a" tenka! da» a'r ^-™- Sebagai air tenkat, karena air tersebut

ter.Ku pada dinding sel vang kering dengan rkatan hidrogen. sedangkanH-bagai air bebas karena au tersebut ham amenempati rongga sel.

Menurut Fiese .198'.,. Fandungan air d. dalam batang bambu bervariasi

l-»k .•»=.«»! memanpmy mauPun a, mmehntang batang. Hal ini tergan.ung pada'mm. waktu penebangan dun jems bambu Pada umur 1tahun batang bambu

:nqumyai kadungan air telatif anggi vaitu kurang lebih 120% hmgga 130%

v»k pada pangkal maupun upanrna. Pada bagian mas kandungan airnva lebih

m

t'criP.!;,, Mekjinik Bamhn " " ~~ , . —-.r,rial M)

Page 25: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

tend .b dan pada bagian buku buku Kandungan air pada arah melmtang. yaitu

Dumm dalam lebih (mgei lala dibandingan bagian luar. Selan,utnva oleh Fiese

(IWM d.nvatakan balang bambu yang telah berumur 3-4 tahun kandungan air

pnda bag,an pangkal lebih tingpi dari pada bagian ujung Pengaruh waktu

pcebangan juga disebutkan bafv.va batang bambu yang d.tcbang pada waktu

imisim kering mempunyai kandungan air minimum

r. "'-t i-j-ir (|jnaiP<_, h,-,,,,!,,,

V'r ifriknt [""in'"i'tit luar I'l'inli'j

Vi< Kbn? \an(j menciia'.ai[("'truri-ronaan srj

cA§^Q •'""'va-rpnima

Ki'iit fairian

dalam bambu

<lumbar 3 Kandungan air dalam bambu

3 3. ' Hciat Jenis Bambu

Berat jenis kayu at- I-mbu >aitu perbandingan berat bambu atau kavu

terhadap berat suatu volume air vang sama dengan volume kavu atau bambu

mi. Menurut Soenardi «I97bb). untuk kavu atau bambu, berat vang digunakadalah berat kerinu tunur

can

Herat jenis ('an kerapatan kayu atau bambu merupakan faktor-faktor

>amj mencn.ukan sifat-sifat fisi! a dan mekanika kavu atau bambu. Hal ini

d.sebabkan karena nilai berat jen-s dan kerapatan kayu atau bambu ditentukan

oleh banyaknva m kavu. Soenardi (1976b, mengemukakan banvaknya zatfavu atau bambu merupakan petimjuk tentarm .

•' '•••'••'.•atari kayu. silat pengeijam dan penvelesaran akhirma

Perilaf u Mekanik Banihuh:il

Page 26: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

b .'m..uu. dalam kavu. van;: metantukan banvaknva air yang dapat diadsorpsi

' npi.tnn k-uu me»v umkjm dimensj kavu atau bambu. sedangkan

paubahan dimensi kavu atau hunbu disebabkan perubalian kandungan air

Menurut Ir. Soeuanro Wuvomaitono (Konstruksi kavu 1.1976). anijka

rupat itu tergantung danpada banvaknva /.at dinding sel tiap-tiap satuan

voh-ne Kavu vang berserat kas^r mengandung sedikit seFsel tiap-tiap satuan

volume, yang berati sedikit dinding selnva. jadi angka rapatma makin rendah

pulu Mnka teranglah. bahwa seiaakin kecil angka rapat sesuatu kavu. semakin

kecil pula kekuatan kavu.

2.4 Si fat Mekanika Bamlm

Bambu sebagai perieean!, kavu dalam konstruksi bangunan adalah

pemmg Oleh Iaiena itu alat- Hat bambu dalam kartannva s-hngai bahan

fnntniksi bangiinau perlu dipehjari. agar penggunaannva dapat efisien dan

optimal.

2.4.1 Kuat Lentur Statis Bambu

Di dalam kaUannva bambu scbagai bahan bangunan. maka pengetahuan

teruung kuat lentur stabs bambu perlu diketahui

Imam SvaFFi NQR-h maigartikan kuat lentur statis sebagai ukuran

kenrimpuan bahan untuk menahan beban vang bekerja tegah lurus sumbu

mema.ujatig se-at di tengah-teiuah bahan vang disangga pada kedua ujurmnya.

Pen'aku Melauiik Bambu . , p

Page 27: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

legangan pai m Uaiudi p>-!a saat bahan menerima beban maksimum

dan p-aia saat icrsebut bahan ppta.h atau nisak. Sifat ini dinvatuka.n denuan

besatan Modulus of Rupture (MCR).

Sebelum bahan patah pada, saat menerima gava maksunum. bahan

•nen "ma gava sedcmikia" tape, sehmgga bila beban tersebut dihilangkan.

mah> kdian tersebut masih mampu untuk kcmbali ke bentuk semula. Dalam

keadaui tersebut bahan berada dalam batas proporsi. Ukuran kernampuan

bahan untuk menahan lentuian tanpa terjadi perubalian bentuk vang tetap

dim.ui.akan dalam Modulus nf Kl.-sfjcitv (MOB).

Junss:..n (!(}X|i mvneeiuukakau tmgkah laku bambu dalam ha!

I eFa>tuian dipengamhi ok.dt bibtrapa faktor. antara lain:

1 I undungau air

Menurut Jaussen (l"81) •ang mengutip hasil penelitian Fimaye (1952)

dan Sekar (1°m2) tethadap I>ndrocalamus strictus Ness, bambu dengan

kandungan air 12% mempumai kekuatan lentur statis sebesar 1.5 kali

kek<<atan lentur stati? bambu dmgan kandungan air 80% Dengan demikian.

penuiunan kandungan air akan meningkalkan kekuatan lentur statis

2. Buku-buku batang./%

Janssai <B>81) men>atakan. pengaruh adanva nodia terhadap kuat

lentn, statis bambu telah dilakukan oleh Fimaye (1952). Oleh I imave (1981)

diampulkan bahwa kuat lentur statis bambu dengan nodia lebih besar dari

pada vang tidak bernodia.. t.etrpi mempunyai harga kekenyalan vang lebih

Pnitnku Mekiinik Bambu |)ri] 13

Page 28: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

rce lib. Kesmipulan tersebut d'ambil dan hasil percobaannva vang dilakukan

teihadap Dendrocalamus stricrruis Ness.

3. F'usisi contoh uji di dalam batanu

Penelitian pengaruh posisi sepanjang batang teihadap kuat lentur statis

bambu, nuenuiuf Janssen 09, h telah dilakukan oleh Fimave 0952) dan

Su-'nki (1984) Hasil penelitian tersebut memberikan harga kuat lentur statis

pada bagian pangkal. tcngah. dan ujung berturut-turut adalah 73. 65. dan 66

M»iiii2. sedangkan harga modulus clastisitasnva pada bagian pangkal. tengah

d-<" "lung bcrturul tmut s.-besa' 10.700. 1I 850 dan 13.800 N,nm2. Dari hasil

'et-but oleh Jans<en M'->SI| d,ampulkar, bahwa ada suatu penurunan kuat

lenun statis dan pangkal meni-ju ujung. sedamg harga modulus clastisitasnva

nvaigalami kenaikan. Hal ,tu ,cjalan dengan naiknya pcrsentase serabut

si-deienkim

I Bentuk dan ukuran conum v\\

Menmut Janssen .1«81 . ladang nctral (lateral) contoh uji bambu utuh

akan menerima gava sorong va.,g paling besar. Bagian atas (dorsal! contoh uji

akan menerima gava lentur vang paling besar. Gava lentur tersebut akan

nv.ngbasilkan strain lateral yang arahrna melintang terhadap serabut contoh uji

nnnnd, lebih besar. Sfrain lateral akan menyebabkan res.ko terhadap

fe-usakan contoh uji menjadi kbjh besar. Pada contoh uji kecil atau pipih yang

tcrdiri dari b.lah-b,lah bambu. strain lateral tersebut akan kecil. sehingga

resd,n terhadap kerusakan lebih keel dan contoh uji menjadi fleksihel. Derman

Pnilnkii Mrk;tnil( Bambuha I 14

Page 29: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Jcmil.ian. kekuatan lent-u Pada bambu belah lebih besar apabila dibandingkan

lenean bambu utuh

Beban sebesar P

A

(Fumbar 3. Kuat lentur statis bambu

3 < ' Kuat Desak Sejajar (< aat Bambu

Kuat desak sejajar serat bambu merupakan kemampuan benda untuk

menahan gava dari luar vang d-tang pada arah sejajar serat vang cenderung

memperpendek atau menekan bagian-bagran benda secara bersama-sama

(ImumSyafu . 1984).

Menurut Janssen (K'KI). kuat desak sejajar serat dipcngaruhi oleh:

1 Kandungan air

Janss-ai (19X1) memebutkan bahwa terjadi peningkatan kuat tekan

^eiaiai serat dan pangkal menuju bagian ujung. Selanjutnya dmvatakan bambu

padabagian tcngah vang herkan lung air 4% akan mempunyai kuat tekan yang

sama dengan bagian ujung vang berkandungan air 12% dan akan sama dengan

human pangkal vang beikaudt-ngan a.r 4% apabila bambu bagian tengah

teis but berkandungan au 13% Dan hasil penelitian Funave fB>52), Motoi

Pfiibtrn Mchanik Bambriha I

Page 30: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

(Ma dan Sekar (l%2) oleh Janss.ai (1981) disimpulkan bahwa ada hubungan

vang tcrbalik antata kandungan ai' dengan kuat desak sejajar serat

2 Posisj contoh uji di sepanjang batang

Kuat desak sejajar serat makin tinggi dari pangkal meiiuju ujung. Hal

mi s-. aiai dengan meuirigkatnva jumlah serat sklerenkim, yang merupakan

pendukung utania kekuatan bambu (Janssen. 1981 ).

3 Kerapatan bambu

Janssen (1981 )mengemukukan semakin besar massa persatuun volume,

'-•'iia! mbesar pula kuat desak sej uur serat bambu. Untuk mcngetalu hubungan

untaia kerapatan dengan kmt des'k sejajar serat bambu. maka Janssen (1981)

inemjvibandingkan ratio antata kuat desak sejajar serat maksimum dengan

mass:, per satuan volume. Massa vang dipergunakan sebagai pembanding yaitu

massa selulosa. Ratio pada banibu memberikan angka 0.094. sedang pada kayu

hanva memberikan angka 0.08 1. Ratio tersebut memberikan angka vang lebih

besar pada bambu Hal mi karena kandungan selulosa bambu mencapai 55%.

sedang pada kavu hanva mencapa' 50%.

4. P.asentase serabut sklerenkim

Menurut Janssen (1<>811, adanya serabut sklerenkim di dalam batang,

bambu. menyebabkan bambu mempunvai kekuatan dalam kaitanma bambu

a-barii bahan bangunan l.'ji coba vang telah dilakukan dengan Bambuse

'lumeana. menunjukkan adanva peningkatan kuat desak sejajar serat dari

vmgknl ke arah ujung Selanjutrya Janssen (1981) menyajikan angka-anuka

Ferih! u Mekanik Bamhn " "" Jnj |7

Page 31: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

V'—'u.e setabui ,1. ,„,-,! -m vane dikutip dan Grosser dan Ii^e (1974

M'sua^ dengan pcisima yang beaurut-turut dari bagian pangkal. tengah. da

"'ung adalah 33.rvy hU% dan 4F4%. Dengan demrk.an. kenarkan perscntase

snabn, sklerenkmi akan mcnye' bkan kenaikan kuat desak «ejajar serrmat suuumnya

:m

at

('T.;i desak(in\n desak

Gambar 4 Kuat desak sejajar serat bambu

2 F3I uat Geser Sejajar Serat Bambu

' 'at gesc kavu bambu adalah suatu ukuran kemampuan kavu bambu

"n!l"' nU>"ahan ^-^ >*»* «nd-,rung menyebabkan sebagian kavubambubctgeaa dengan bagian lain vang 1erdekatan (Wangaard. 1950).

•'anssen (1981, mengemukakan bahwa kuat geser bambu perludiperlntikan karena merupakan tibk tcrlemah dan penggunaannva. Meyer danbehind (19221 vang dikutip oleh Janssen (,98,» menvimpulkan bahwa kuatlentu, s,a,,s dan kuat geser bambu ,,dak sekuat kayu Lebih jauh oleh JanssenH98I, dijelaskan. kuat geser bambu vang rcndah bukan disebabkan telahd.lewatmva titik maksimum kuat tank se,a,ar serat, melamkan lu.angnyaketerpaduan antar serat. Hal tersebut dikarenakan keterpaduan antar seratmemeeaug penman yang sangat peming dalam kuat geser bambu.

Menurut Janssen (I9M , faDor-faktor vang berpengaruh terhadap kuatgeser. adalah sebagai berikut

Periln! u Mckanik Bambuha!

Page 32: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

I I mdungan air

Kuat geser bambu akan m-nurun dengan meningkatnva kandungan air.2. I d.uran contoh uji

"kuran Pan,ang c„„,,,„ L„, >ang memberikan kuat geser paling bark

;«Wah 8(1 mm Kuiangnva kuat geser pada ukuran kurang dan 80

disebabkan adanva kctidaktcraturan setempat. Sedangkan kurangnva kuat gesr«da ukuran vang lebih dan SO mm dikarenakan pada bagian tcngah t.dakmemberikan reaksi seefektif pada bagian ujung.

• A Fi tidaknva nodia

<-ontoh uji vang beruod'a -n-.-rnpumai kuat geser vang lebih tinggi dan

P^la vang tidal; bemndia Hal ,er elait dikarenakan di dalam nodia serat-serat

"ling berpaut satu sama lam. s. dangkan di dalam buku-buku (internodia,,se.at-etat tidak <aling berpaut. Saat-serat di dalam buku-buku mempunyaiat ah '• "in jar.

1. Fosk, contoh uji di dalam batang

Hubungan antata kuat gee dan posisi contoh u,r di dalam batangmenunjukkan bahwa kuat g<,cr srmakin menurun dan posis, pangkal menujuke arah ujung.

(lay avang memebubkanterjadi geser ~L~*

/

-*• I.nas hidangpever

Gambar 5 Kuat geser sejajar serat bambu

mm

ser

Bciil.-ihtt Mckanik Bambihal 18

Page 33: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

1 M ' uat farik Sejajar Serat Bataim

Menurut YYaneuurd ( 1950'. k.uat tank kayu atau bambu adalah ukuran

kekuatan kavu atau bambu vang diakibatkan oleh suatu gava >ang cenderung

untuk memisahkan scbagian kavu atau bambu dengan gava tarik

Sifat kuat tarik dan modulus elastisitas adalah pentmg untuk

pauau'inaan bambu sehagai bahar iembatan sedcrhana dan sebagai campuran

beton nngan. Kuat tank dan modulus elastisitas sangat berkaitan dengan

struktur anatomi. "Pelah diketahm bahwa kuat taiik dan modulus elastisitas

tarik uiuumnva didapat dari persentase serat-serat sklerenkim dan peresentase

selulosa (Janssen. 1981 i

Berikut eambar kuat tank ajajar serat bambu belah.

<'ava tank

(P)

Gambar 6 Kuat tarik sejajar serat bambu

PcaikiFu Mckanik Bambu

Gav a

taiik (P,

hal 19

Page 34: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

2.5 I andasan leori

3.5 1 Fethitungan Kadar Aii

Adapun persamaan untui menentukan kadar air dipergunakan rumus

sebagui berikut .

Bo - Bi

Kadar Air x 100%Bi

Kcterangan :

Bo Berat benda uji sebelum masuk oven (gr)

Bi = Berat benda uji setelah masuk oven (gr).

3 •> 3 Perhitungan Berat jerus Bambu

,\dapun persamaan vang dipakai untuk menentukan berat jenis adalah

sebagui berikut:

Bi

Berat Jenis

Kcterangan :

BJ r" Berat Jenis (gram•cm3)

Bi ^ Berat kcringoven

V •-- Volume contoh uji

2.5..3 Penentuan Kuat Lentur Statis

Adapun persamaan vang dipergunakan untuk menentukan kekuatan

lentur statis bambu belah adalah s :bagai berikut:

3 P I.

a Id

2 b h2

Peri! aku Mekanik Bambu hal 20

Page 35: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Keterauuan :

CI It, Tegangar lentur sejajar serat bambu belah

P -- Beban maksimum (kg)

I. •" Bentangbebas contoh uji (cm)

b r Lebar contoh uji (cm)

li ~ Tebal contoh uji (cm)

Untuk menentukan besar kekuatan lentur sejajar serat pada bambu

bulat dipakai rumus :

M . C

a It = --

I

Keterangan:

(J It . Fegangan lentur sejajar serat bambu bulat

M Momen raaksimum yang dialami ('/•> P x k: l.i

t* •' Konstanta (jari-jari lingkaran luar) ~ \: DI

L •= Panjangbentangan (cm)

1 Momen'nertia (cm-l)

n(D14-DdS

64

2.5.4 Penentuan Kuat Desak Sejajar Serat

Pengujian untuk menentukan kuat desak sejajar serat baik contoh uji

berbentuk belah maupun bulat dilakukan dengan persamaan sebagai berikut.

Untuk mengetahui kekuatan desak pada muatan maksimum dipakai

persamaan :

Perilnlui Mekonik Bambu hal 21

Page 36: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

(I ds

.•teranu.au:

'J ds Feeamrun desak sejajar serat bambu (Kg cm2)

P Beban maksimum (Fail

\ I uas ( anpang Kuida uji (cm3 I

Penentuan Kuat Geser Sejciar Serat

Penentuun kuat geser sej?iar serat baik pada contoh uji berbentuk belah

mamam utuh dilakukan dengan paaimaan sebagai berikut:

Kcterangan:

I .-'•' -r" 1cgangrn geser bambu searah serat (Kg cm2)

P B-. ba'i maksimum (Kg)

N 1 u''s 'ampang benda uji bidang geser (cm2 !

2.^ <- Penentuan Kuat lank Sejajar Serat

Untuk mengetahui berbagni kekuatan tarik sejajar arah setat bambu

belah tidak betiiodia ruas digunakan persamaan sebagai berikut

a,f

Pciihloi Meknnik Bambu ha I ~>~)

Page 37: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

ca ir

c

Kcterangan •

O tr A legangan kail; maksimum (Kg cni2)

F Modulus Blnslisitas (Kg m2)

P Beban tank maksimum (Kg)

A Luas tampamg benda uji (cm2)

8 " Regangan

2 5.7 Khidel dan Anava FJesain Lksperimen Faktorial

Dasar dipakainva aumlisa ekspcrimen faktorial ini. karena adanva

bebetapa faktor yang berlaiuaip nusalnya efck posisi, jenis, ruas dan faktor

bentuk contoh uji. Apabila tiap faktor terdiri atas beberapa taraf, maka

komhmasi tertentu dari taraf tiap faktor menentukan sebuah kombinasi

perlakuan Jika semua. atau hampa semua kombinasi antara taraf setiap faktor

kita peihatikan. maka ekspcrimen vang terjadi karenanya dinarnakan

eksp'-aimen faktorial. Dikatakan daagan kata lain, eksperimen faktorial adalah

ekspcrimen yang semua (hampir semua) taraf sebuah faktor tertentu,

dikombmasikan atau disilangkar dengan scmua (hampir semua) taraf tiap

faktor lamnya >ang ada dalam ekspcrimen itu

Pnilakii Mekanik Bambu hnl 23

Page 38: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

2.6 HII'OTFSIS

Di dalam penelitian ini diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut:

I Jenis bambu dan posisi dalam batang beipengaruh terhadap besar kadar air

.' Jenis bambu dan posisi di dalam batang berpengaruh terhadap berat jenis.

3 Jenis bambu dan posisi di dalam batang berpengaruh terhadap besarnya

I uat desak sejajar serat bambu ♦

4. Jenis bambu dan posisi di dalam batang betpengaruh terhadap besarnya

Fuat lentur sejajar serat bambu

r Jem's bambu dan posisi di dalam batang berpengaruh terhadap besarnya

' uat geser sejajar serat bambu

6 Jenis bamlni dan posia di dalam batang beipengaruh terhadap besarnya

kuat tarik sejajar serat bambu.

7. Adanva ruas nodia akan memberikan angka kekuatan geser yang berbeda.

8. Adanva ruas nodia akan memberikan angka kekuatan lentur vang berbeda.

0. vdanva ruas nodia akan memberikan angka kekuatan desak vang berbeda.

10. Gontoh uji berbentuk bulat akan memberikan angka kekuatan geser dan

lentur yang berbeda dengan contoh uji berbentuk belah

Perilaku Mekanik Bimhu hal 24

Page 39: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

BAB HI

PLLAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

3 I Bahan Penelitian

Di dalam penelitian ini dipergunakan 3 (tiga) jenis bambu vang berumur

berk tsar 2- 3 tahuip dalam keadaan segar. Karena setelah dipotong. di jemur atau

di angin-anginkan. selama 1 (satu) bulan Ketiga jenis bambu itu adalah : bambu

Apus. bambu Petung dan bambu On. Bambu-bambu tersebut diambil dari desa

Karangdurcn Banguntapan. Kabupaten BantuI. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Iiap-tiap batang bambu yang diteliti dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yang

sama panjang , sehingga didapatkan posisi pangkal, tengah dan ujung

Memilih batang-batang yang akan diteliti. Batang bambu vang dipilih

dalam keadaan sehat. batangnya lurus. dan pertumbuhannya baik.

Pamasalahan yang akan diteliti meliputi sifat fisika dan sifat mckanika

dari bambu Adapun dari sifat fisika yang diicliti adalah kadar air. sedangkan dari

sifat mckanika meliputi : Kekuatan lentur statik. kekuatan desak sejajar serat,

kekuatan tarik sejajar serat dan kekuatan ueser sejajar serat bambu.

Page 40: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

3 2 Pembuatan Contoh I ji

* Pengukuian Kadar Air Bambu Belah

' onjnh uji untuk kadut air dibuat dengan ukuran I'l em \ 5 em x tcbal

bunbu. Berdasarkan Pcnelitirn lanssen f1981) dengan modiFikasi Bentuk

i ontoh uji seperti pada gambiu 3. | (lamp.1)

* Pengukuran Kadar -Air Uamhti Bulat•

<ontoh uji pengukuran kadai air bambu bulat dibuat dengan ukuran

panjang 2.5 em dan diambil bambu vang bebas caeat. Beniuk pembuatan

' ontnh uji berdasarkan Perdition Janssen (1981) dengan modifikasi.

Beniuk contoh uji seperti pad i gambar 3.2 (lamp. I).

" Pcngujian Bciat jems Bambu

' ontoh uji pembuatan lyjiat jenis bambu belah dan bambu bulat seperti

P'-la pembuatan contoh uji kadar air. B-entuk contoh uji berdasarkan

'••nelitian Janssen (1981) dengan modifikasi. Bentuk contoh uji seperti

pada gambar 3.3 dan 3.4 (larrpiran 11

* Pcngujian Kuat Desak Bambu Belah

( ontoh ujt dibuat dari bambu vang tidak beruas. Ukuran uji 3 cm x I cm x

t.bal bambu. Pembuatan contoh uji berdasarkan Penelitian Janssen

( I''81). Bentuk contoh uji seperti gambar 3.3 (lamp.l)

'erihku ' ia-—t, rja.a.„ halamnrT

Page 41: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

* Pengujian Kuat Desak Bambu Bulat

(ontoh uji untuk kuat de^ak bambu bulat tanpa ruas dibuat dengan

panjang 10 cm Contoh uji ini seperti pada gambar 3.4 (lamp 1)

* Pengujian Kuat Desak Bambu Bulat dengan Ruas

liampir sama dengan pengujian kuat desak bambu utuh tanpa ruas. Letak

ruas diusahakan ditengah. Contoh benda uji seperti gambar 3.5 (lamp.2).

* Pengujian Kuat lentur Bambu Belah

< ontoh uji dibuat dengan ukuran 30 cm x 2 cm x tebal bambu.

Berdasarkan Penelitian Janssen (1981) dengan modifikasi Bentuk dan

contoh uji seperti gambar3.b (lampiran 2)

* Pengujian Kuat Lentur Bambu Belah Dengan Ruas

Ukuran contoh uji sama dengan kuat lentur tanpa ruas. letak ruas

dmsahakan ditengah. Bentuk contoh uji seperti pada gambar 3.7 (lamp. 2)

* Pengujian Kuat Lentur Bambu Utuh

('ontoh uji dibual dengan panjang 30 cm. Pembuatan contoh uji

berdasarkan Penelitian Janssen (1981). seperti gambar 3.8 (lamp 2).

* Pengujian Kuat Lentur Bambu Utuh dengan Ruas

( ontoh uji dibuat dengan panjang 76 cm, Letak ruas diusahakan berada

ditengah-tengah. Bentuk contoh uji seperti pada gambar 3.9 (lampiran 2).

Pei ihku Mdanik Bambu halaman '"" ~"'~ ' 27

Page 42: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

* Pengujian Kuat Geser Bambu Utuh

' ontoh uji dibuat dengan ukuran panjang 8 cm. berdasarkan penelitian

'•inssen ( B-'S| ). Benda contoh uji seperti pada gambar 3 10 (lampiran 2).

" Pcngujian Kuat (haat Bamlm Utuh dengan ruas

Cont'oh uji dibuat dengan panjang 8 cm, letak ruas berada ditengah

Bentuk contoh uji seperti gambar 3 11 (lampiran 3).

" Pengujian Kuat Geser Bambu Belah

'.ontoh uji dibuat dengan 6 cm x 5 cm. Berdasarkan Penelitian Janssen

i F'8! ). Bentuk contoh uji stperti pada gambar 3.12 (lampiran 3i.

* Pengujian Kuat Geser Bambu Belah dengan Ruas

Bentuk dan ukuran contoh uji sama dengan bambu belah tanpa ruas. Posisi

'ins diusahakan ditengah. Buituk uji kuat geser bambu belah dengan ruas.

'eperti pada gambar 3.13 (lampiran 3)

* Pengujian Kuat lank Bambu Belah

Contoh uji dibuat dengan panjang 30 cm. tebal bagian tepi 4 mm sedang

tebal bagian tcngah 1 mm. Pembuatan contoh uji ini berdasarkan

percobaan diulang-ulang dan modifikasi dari contoh uji kuat tarik kayu

lapis Bentuk contoh up sepeiti pada gambar 3.14 (lampiran 3I

Peiihku VPA.anik Bauibu halaman 28

Page 43: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

3 3 C:na PclaFsnnann Penelitian

3.3 I Penentuan Kadar Air

I'rosedur penguiian untuk menentukan kadar air bambu basah berbentuk

bulat atui belah adalah sebagai beril u< :

I Menimbang contoh uji potongan bambu segar pada neraca elektronik.

Berat contoh uji ini merupakan berat avval (Bo).

Mengeringkan contoh uji pada oven pengering pada suhu I00°C -

I05°C.

: Mendinginkan contoh uji pada desikator selama ±7.5 memt. sampai

berat contoh uji konstan vaitu setelah dicapai berat kermg tanur. Hasil

penimbangan contoh uji, ditetapkan sebagai Berat keriug oven (Bi).

3.3.4 Penentuan Berat Jem's

"ntuk menentukan berat jenis terlebih dahulu diukur volume dan berat

contoh uji. Volume diukur pada dimensi maksimum contoh uji. sedang beratdiukur dari berat kering tanur.

Adapun prosedur pengujian untuk menentukan berat jems bambu baik

berbentuk bulat atau belah adalah sebagai berikut :

I Contoh uji dueudam dalam air sampai mencapai kadar air maksimum,selama ± 3 ban'.

3 Disiapkan sebuah bejana vang didisi dengan air. kemudian bejana yangdiisi air ini ditimbang ( berat •= A!.

Perib.ku '.lekanik B*halaman 29

Page 44: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

F Agar contoh uii mi tidak beigerak-gerak maka digunakan stat.jp dan

penjepii untuk mem epitjamm puda contoh uji

1 Bejana vang berisi a,r dan contoh uji tersebut ditimbang (Berat B)

Volume ccmioh uji cL»pt dihitung dengan dengan menehituno selisih

berat antata A dan B l V B-A)

i' ngukuran contoh uji dilal ukan dengan mengen'ngkan contoh uji

didalam tanur dengan suhu 100 ' - I05"C. Iangka.h selanjuim.a adalah

m-ndit...i„k:M1 eo.iuq, „jj didalam -'esikator selama ± 7.5 memt. kemudian

nielaku1 an penimbangnn

3.3 ' Penentuan Kuat lentur Statis

Frosedur penguiian um.uk menentukan keteguhan lentur Mai.ik bambu

be'ah r h'ah selvu/ai berikut

1 Meletakan tontoh "ji pada dua penvangga vang berjarak ?8 em. Fetak

kulit lua.i btaada daebelah atas.

Memberikan panbebanau pada contoh uji tepat ditengah-tengahnva.

Fembebanan dilakukan hmgga meneapai muatan maksimum.

F Mencatat besarnya muatan pada skala muatan.

' Pembebanan dihentikan lada saat jarum puda skala muatan bethenti.

-'••' ! I' 'lentunn Kuat Desak Sejajar Serat

Pcngujian untuk menentukan kuat desak sejajar serat baik ponton uji

berhon'ni: belah maupun bulat utuh dilakukan dengan meletakan contoh uji diatas

suatu p-.-mimpu pada mesm penguji dengan kekuatan tegak (arah sera' teuak lurus

Vn'Un ' M.anik P -aU-nliakanv

Page 45: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

mesin peimmpu). Selanjutnva dilakukan pembebanan dengan kecepatan

penambahan beban 0.18 mm detik atau 7 (tujuh) skala.. skala beban 2400 LBS.

Pengujian dihentikan setelah mencapai muatan maksimum.

3 3 5. Penentuan Kuat Geser Sejajar Serat

Pengujian kuat geser sejajar serat baik pada contoh uji berbentuk belah

maupun utuh dulakukan dengan proses sebagai berikut :

I Memasang contoh uji pada alat uji geser.

3 Melakukan Pembebanan dengan kecepatan mesin penguji konstan

sebesar 12 Skala.

.'• Pembebanan dihentikan setelah dicapai beban maksimum pada contoh

uji (jarum skala beban pada contoh penguji bcrhenti).

I. Menghitung kuat geser.

3.3.6 Penentuan Kuat Farik Sejajar Serat

Piosedur pengujian kekuatan tank sejajar serat bambu belah tidak

bernodia adalah sebagai berikut :

I Menjepitkan contoh uji pada mesin penguji. Contoh uji berkedudukan

tegak (arah serat bambu tegak lurus bidang horisontalj.

.1 Melakukan tarikan pada contoh uji dengan kecepatan tarikan 8skala.

3. Melakukan pengamatan beban tank dan regangan. Pengamatan beban

larik dilakukan pada skala tarikan. sedangkan pengamatan regangan

dilakukan pada Fktensioineter.

k Menghentikan pengujian setelah dicapai beban tarikan maksimum.

Penb.ku ' U-kanik 13 am hihalarnan

Page 46: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

—I

S;

^i'""'!5

|r--iS|ir^"li

C|

=J

i'r.i

—i

—Ir-

|o

oi

*J

|.U'—

!".

'r-\!r.||<~.|ip,(|

4*

C-

i—

!'•

'•C

•r

!'

r.

I>~l!C;

IV,

|I-

.-:

C;

C!

I-a--

!t—

ir-

_c

:C

3j<•<-,

|ij>

o1

^C

or,

l

''-•>

I-'

i

IO

KM

CI

f,

I!

C!C

'i-*

i-t-

!11-

|f-.|r-

ir<I

;fT.

(C

-!

rr.!

r*-,!r<

-,»r-

-'^

'-~<^

!^"'

!'—

'[r^

\|r^.;

LT

l

r-a-

C!".l

Mr-,|

—.

2-I^T

-iir-P

-C|"••

!|oo

!ior

'it—i<~-ijoc

iri

£j£

,j.,,icar,

Iocar-n

-m

i--..,,i,;.

2f00

iSC'iP-!^

Ii'^'C

icxr

I<:•

io

ci

ri,

i,.

-oj:!

§!|j!|j-gi

5i^

Page 47: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

1 abel 4 Kuat lentur Bambu Belah dengan dan tanpa ruas (Kgcm2)

Jenis Bentuk

contoh ujiAda

tidak ruas

o (KR,'cm2)Bambu Pangkal Tengah Ujung

A pus Belah

Hclaii

Ruas 1383.21 1623.09 2227.47

Tidak 858.260 1163.73 1452.76Petung Ruas 1096.86 1024.72 1277.09

Fidak 1067.54 1244.96 1296.91

167173 "On Ruas 1648.23 1382.21

~ - -

Tidak 1848.55 2123.11 3181.96

.44 \] isil Pengujian Kuat Desak Sejajar Serat

label 5 Kuat Desak Bambu Bulat

Jenis

Bambu

Bentuk

contoh ujiAda

tidak ruas

ex (Kg/cm2

Pangkal Tengah Ujung_Apus Bulat Ruas 370,783 404.030 405.897

Tidak 337.443 366.887 343.390Pelting Bulat

Bulat

Ruas 1 435,907 519,727 507.867

Tidak 405,837 491,213480,421

468.433

521.932

~542.497~

Ori

- _ _

Ruas 430.911

Tidak 300,197 476,497

abel 6. Kuat desak Bambu Belah Tanpa ruas

Jenis

Bambu

Bentuk .

contoh ujia (Kg/cm2

Pangkal Tengah UjungApus Belah 401.234

514.945

424,877 430.066Petung Belah 523,660 566,152

Oii Belah 464.126 579.500 602.706

3.4.5 Ilasil Pengujian Kuat Geser Bambu Sejajar Serat

1abel 7. Kuat Geser Bambu Bulat dengan dan tanpa ruasJenis

Bambu

Apus

Petung

Bentuk

contoh ujiAda

tidak ruas

i (Kg/cm2)Pangkal Tengah Ujung

Bulat Ruas 11.047 23.872 20.690

~5.547Tidak 8.555,. 4.887

Bulat Ruas 10.534 20.818 [ 8.41031.910r Tidak 16.550 19.180

Ori

... .

Bulat Ruas 27.826 17.092 22.404Tidak 4.029 8.759 18.870

Peiilaku Mekaaik Bambu halaman

Page 48: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Zli^

T00

!Oi«/•>Irv|I—

i

C-

irr

,.\r

.i

s^.iis,

:if,

:

C7J

IS

oc

jr-i

ia

>zIm

ioc

Clr',

10

-!

a!

c

^t!

oc

-!•I

>r,

r-

!i-

-

r'.Ioe

1ocj<•',

Ir-i

11

i1

I-

—I—

IO'

iOCi—

Ir-jr-

—I

o1c-

1o

If,

—\0

r-j1o

ciC

-.Ir<

-,I

<~i

IO

1c,

r-lo

io

I'-•I!r-H

j^

r|-

r1

/C?

\tt

I

—j"3

.e"1

-^—

!

•--»i

££

I'•~'^.--I'"~

Ir^'

j•"~;

""II

ji~j

l~|

•c-5

!=

c^

^-^

^|!

ini

r>-,1

i/-,!

-~Jil""'IIVC

Irr,jr'•

•~•

'1ca

OI

r)

11-

)/\^

jl\0

i..ci<

!R

i<;J

mu

•iC

",Irr,

Siiirr;

jrrirr:

Irrj

fNn

io

c-

n5J

oc

r-

m

~!1

ci

I-

>r--!

-"•^

C!

O

so

<:

rjtt-i

rr!

——

to

rn

c~>I

CO

\£ii

——

irn

oio

l~Z

ml

CM

r-if^i

1o

Ir^

ir')

or*~a

•5I!ra

C3

1\o

in

Orn

1S

ljoci°

l^lrr!|K

r"iPj|lr-l

iO1—

i00I-rr

—»w

i'—1

>n

1'oI—

i—r|m

~~l

—lo

cicio

iriio

c

iI

»I

II

[I

£!£

Fgj

«!Sj

„_2

:E

I:"3

'C

I^

jr^

|i.KI<

l<

•/

«1

§1-31C3

I<

I

!|:

i_!

!j

r-."iin

C31[r

-i!in

1r^

'-rr

•^*

-i

•—-

•—;;

OiA

:1

r-j

i0

^'"-l

io

cZ

D11

^">\C

Mo

oo

c1

<n

iiO

CN

—|t~

,ri

10

,•—

OO

—1

0rn

l—

^-^

1

r-4

^^,

^_

^-~.i

♦—

j:

;O

O0

Oc;

0

C

n;

r-.

-r

10

in

00j00

-rrir--

10

"i

TC

IC

I^

^—

'i

•—'

sO

mO

CO

C1

T*

00

*—

<^l

l^»1

VO

u^

~~

0•*

~O

vo

|o

c

|:o

c1 o.

j-ro

iin

1r-^j

I!—I

'ni-n

i

rei

«r"i

«!

CJJ

>n

1

•n

!r^

.'

r-

Page 49: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

BAB IV

A N A L 1 S I S

4.1 Kadar Air

Ilasil lengkap pengujian kadar air pada kondisi kering angin. yaitu bambu

Apus. Petung dan Ori untuk sampel bulat dan belah dapat dilihat pada tabel M,

sedang cara perhitungannya seperti pada contoh berikut ini.

Miatu ekspcrimen \ang menyangkut empat buah faktor terdiri dari jenis

bambu. posisi dalam batang. bentuk contoh uji dan tiga kali ulangan, telah

dilakukan dan merupakan eksperunen faktorial 3x3x2x3 dengan desain acak

sernpurna: ini bcrarti Ruas tiga laraf untuk faktor jcnis. tiga taraf faktor posisi,

dua taraf Faktor bentuk dan tiga taraf"untuk faktor eksperimen ulanuan

Daftar M

Data Hasil Obser\asi Fiksperimen Faktorial 3 x 3 x 2 x 3

Pangkal Tengah Ujurmbulat belah bulat belah bulat belah

Apus

Jumlah

11,76 11.64 11,18 12.55 11,60 11.8013,60 12.70 12.45

13.80

12.32 12,36 11,3413.84 12.36 11.70 13.24 12,9339.2 36.7 3 7,43 36.57 37.2 36.07

Petung

Jumlah

13,50

b,4o11.49

"" U.96~13.05

13,2012.62

12.10

12,71 11,60

11.8013.1613,50

'40.4 "N.60

35.05

13,72

39.97"11,05 12.60 ' 11,5035.77 38.47 34.90

12,98Ori

13.57

13,80~13.79

13.58

13.55

12,92

12.73

12.55

12.67

11,30

11.22 12.4413.43 12.81 12.94 11.52 12.26 J

Jumlah 41,16 40.56 38,46 38,16 35,04 37.68

Page 50: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Untuk menghitung jumlah luadrat (JK) tiap sumber variasi. sebaiknya

dibuat daftar a x b x c. daftar a\ b. daftar a x c dan dafiar b x c Berturut-turut

keeinpat dad'tar dapat dilihat dalam daftar: U. O. P dan ().

Daftar N. a >; b x c (data dari dafiar M)

Pangkal(al) Tenua i(a2) Ujung(a3)bulat belah bulat belah bulat belah

Apus 39.20 36.70 37,43 36.57 37.20 36.07

Petung 40.40

41.16 "35.05

40.56

40,97 35,77 37.47 34,90

Ori 38,46 38,16 35.04 37.68

Daftar (Fax b (data dari daftar M)

al a2 a3

bulat (bl) 120.76 117,11 109,76belah (b2) i 112.31 111.32

226.36

108.65jumlah 233.07 1 218,36

I )aftar P a x e (data daii daftar M I

al

75.90

75.45 '

81.72

a2

74.00

"75,74 ' "

a3 jumlahcl 73,27 223,17c2 73,37

71,72

224.56

c3 1 76.62 " 230.06""

Daftar (J bxc (data dari daftar M)

bl b2

cl 113,83 109,34

c2 118.84

r 113,66 ~105.72

c3 116,40jumlah 346.33 331,46

Pciikakii Mckania Baml in hal 36

Page 51: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

v,,i danai r 1. dapal dibhime :

, •, ' punlahkeadiat (JK i -emua mbi pengamatan

x \ ' 1 1.7rV - 1 Fbd • 12.44 "; 12.26' 8543.9IF-

l?N mmlah kuadrat (Jl-Juntu' rataiata

!>!->"7 :9-'

Jab- iu,,dah kuahat DK Ianta'a:d unt"k daltara b c

; j oil i Vy^S

.'al

v)_y)- • hi. I').. 8507.394 2 F 147

)aii in'' 1<F P chm F> bi--a dip'.aol h

i:,l> p.mP.h kuachat antan '--el imtuk dattai :\ ' b

pnV 11L-T . • lb'V?^: lP8/o:au

Jac iianlah kuadtat a'ltata cel un'uk datF'M- c

7- oiy '• T-.tr^ '- "3 37 ; 71.7 2-

- 8Mi7.39 1 11 'a

iac8507.394 1 Uifi

jP,- jumlah kuadtai anbua '3 untu1 daftar b c

li; XV ilH.^T •• : IP-.72 : ; lIM'b

Ptail.aku Mekania Bambu

... 8>07.394 !"°8!

Page 52: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Selanjuuna kita dapatkan barga-harga sebagai berikut:

jumlah knadiat-kuadrat untuk sumber xaria^i perlakuan Aadalah

P~U 07r ' (226.36): ' (218.36):Xv ' - 8507.394 6,026

2\3x3

Jumlah kuadtat-kuadrat untuk sumber variasi perlakuan Badalah

(346.33): : (331.46)2Bv 8507.394 - 4,095

*» -i ., -*.i x ..-> X J"

Jumlah kuadrat-kuadrat untuk number variasi perlakuan C adalah:

(223 17)" 4 (224.56): +(230,06) :Cv .'. —- -- 8507,394- 1,475

3 x 2 x 3

interaka faktot-faktor \ang lain :

ABv • ,lab-A\ -Bv - 11/o1-M»26- 4.095 - 1.531

ACv ,lac-A\ Cv 10 Q8I - 6.026 - 1.475 - 3.480

BCv Jbc - By - Cv ~ 12.575 - 4.095 - 1.475 - 7.005

ABCy - Jabc - Ay - Bv - Cv - ABv - ACy - BCv

24,477 - 6,026 - 4.095 - 1,175 - 1.531 - 3.480 - 7.005

0.865

y Y: - Ry - Ay - By - C> - Aby - ACy - BCy - ABC}

8543,903 - 8507.394 - 6.026 - 4.095 - 1,475 - 1,530 - 3.480 - 7,005

0.865

12,032

P,v

Petilnku Mekania Bambu ha) -?*

Page 53: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

stnbad;

Kudrat 'lengah '.'anaa

Kuadrat Fcneah Eiror

3 013

9.015

0.334

Daerah kritis untuk signillkan a 0,01 (lingkat kelelitian 99%) dari label

nilai pcf.cntil daftar I didapakan peisenlil 5.21 sebagai batas kiri dan nilai

deiajat 1ebebasan dari sumber variasi Error 36 sebagai batas kanan. Apabila

ternyata tidak masuk. maka dilakukan lagi untuk tingkat signillkan (tingkat

ketclitian u5%). di dapatkan mlai pcsentil 3.27.

Flelihat basil dari hitungan diatas maka, jenis bambu tidak menimbulkan

pem-aruh vang signillkan untuk a o.nl dan <i. 0.05 terhadap kadat air. Untuk

selanjutma cara perhitungan dilakukan seperti diatas. hasil dari hitungan

dimasukan dalam label 12 analisis varian faktorial.

Berikut uambar kur\a daerah kritis nilai presentil distribusi F

/

Peiilaku Mekania Bambu

Daerah Kritis

nilai persentildistribusi P

Dai V)

Page 54: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

i-,pj 12 ••nalisi^aiia-'i Kadar Air Bambu

T ^ jumlah I Kuadrat FSumber

Variasi

Jetus (ALPo:ra <C]Jems \ Posisi _(AB)_Bentuk LB) _.Jcnis \ Bentuk J AC]Posisi x Bentuk (BOj x P XBentuk (ABC

lain!

loUd

D

B

a

i

a

A\h

Kuadrat

7a!F4bT40.2987

27.9172

25.0376 J_25.()376__10.9877 1" 5.4938^_ii52_.

~37JW)2_TO-L1T59""666.148

Tengah I Hijung2.52*23 I 0224720T494

6~9793

4.2429

''/9Ti226_1 F2254

K-q.-Kingan: berpengaruh pada taraf uji 0.05

1 1„i,,, o Ori-iL- ula tNtau'aruh mata terhadap\nabsis \aaan menuiuukan bahwa ticl.ik acn | auaiu

laud'uji o.n;>

,uauk lebih menuetahui poneaa-h dari intcraksi posisi clan bentuk contoh

uj, ,,.„„,,„ ini ddaniutkau den-e.au uj< banding sebagai berikut :

1abel 13. Kadar Air FahHap interaksi posisi dan bentuk

Faktor

Posisi

Rata-ra1a

Kadar Air Rata-rata_(%)_

angka]bulat

[.'Till:'bclafy

12.47"

2.° 18

emiaii

bclali

12.278

bulat

12.87?

a s"

Ujurm

belah

"12.072bulat

12.97012.07: I

,v,M tabel 13 ada perbedaan mata pada posisi pangkal dan tengah. untuk

contoh uj, bentuk bulat dan belah pada taraf uji 0-05.

Iinluk mcndapalkan nilai-mlai statistik F yang lain, dipergunakan

nchitumian dan analisis varian seperti pada contoh kadar air diatas.

Peiiiaku '.'ckania Bambuhal

an

Page 55: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

4 2 Berat Icnis

Ilasil lengkap pengujian berat jenis bambu Apus, Petung dan Ori dapat

dilihat pada lampiran 5. Adapun aual-sis vanannya pada label 14 di bawah ini.

label 14. Analisis Varian Berat Jenis Bambu

SV DB JK Kl I'll F I

.Jenis ( A I

Posdsij^CjJenis X Posisi ( AC )

a

i

0.035878 0.017939 8.838504* 5.33

0.233878 0.116939 57.61588* 7,11

4 0.008478 0.002119 1,044252 5.33

Bentuk (B) 1 L_0.000417 0.000417 0.205292 5.33

Jcnis X Ruas(AB)

Posisi X Ruas(BC) i

~> 0.004033 0.002017 0.993613 3.91

-) 0.0013 0.00065 0.320255 5.33

3.91J X P X R 4

36

54

0.009033 0.002258 1.112682

Error

Total

O.073067 0.00203

25.3765.. - -

Keteianaan : * beipengaruh pada taraf uji 0.01

Dari analisis varian mcnunjukan ada pengaruh nyata pada jems dan posisi

bambu pada taraf uji 0.01. Dengan adanva pengaruh yang nyata ini maka

penguiian selanjutnva dilakukan uji Landing faktor-faktor sebagai berikut :

label 15. Berat jenis terhadap faktor Jenis

Faktor Berat Jcnis Rata-rata

Jenis Apus Petune Ori

Bentuk Belah Bulat Belah Bulat

0.717

Belah Bulat

Rata-rata 0.592 ' 0.588 0.698 0.743 0.746

0.590 0.7 J 7 0.744

label 15 menunjukan perbedaan nyata bahwa antara jenis Apus terhadap

Petutm dan Ori, sedang antara jenis Petung dan Ori tidak ada perbedaan nyata. .

Peiilakit Mckania Bambu hal 41

Page 56: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

label 16. Berat jems terhadap faktor Posisi

JFyikdor£osisiBentuk

Rata-rata hasil to^ij^msFJjuruiPanaka]

Belah fBulatRata-rata 'T^42j_0.&60

0.651

Termah_BulatBelah

0.668 0.686

0.677

Belah

0,723

Bulat

0,704

0,713

abe| 16 menunjukan ada perbedaan nyata antara posis, ujung batang

bambu terhadap posisi pangkal dan tengah batang bambu.

4 3 Kuat 1 entur Statis

4.3.1 Kuat Fentur Bambu Bulat

,„,„, ,a,r,.,ata pengnpan tau lentur knnbu bulat dengan rim .Inn .anpa

„,a, ,,'„-'„ dddra, pod. i..«p™n 7,. J»n hasil .™l»iS P* .»M .7 d, h.™h ini.,,w.. ,7 Ana|,^ Varian Kua. Un.ur Bambu Bula. dengan dan tanpa ,„as.

1sv" ..__._. 1.I2P"" Jcnisl AJ 1.2

PosisiJ CJflei"rl"s^j^si_sij_AC )

itolJLlIcnis X Ruas (AB_ _.. 2_-_-Posisi XRuasjBCjl I .2_.--

J X P X R

54

Prior

lotal

4^49^25.'48350-L.1433)9.72.

'1 Tlj2208_46~433Dv83

25977.4

3206.255

joz^i-iZ-i.369333J2L

Keterangan: * beda pada taraf uji 0.01

Analrsa xarian menunjukan ,enis bambu. posisi, intraksi antara jenis danp(WU p„d,a ruas. mteraks, antara jenis dan ruas. serta inleraksi antara posisi danruas berpengaruh mala pada taraf uji 0.01 Dengan adanva pengaruh nyata darip0SIS, dan ruas ini maka dilakukan pengupan lebih lanjut dengan uji faktorsebauai berikut :

hnlPerilaku Mekania Bambu

Page 57: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

I ab-;d !S r uat leuiut bambu bulat d-aigan dan tanpa ruas terhadap Faktor jcnis

1aktor

Jenis

Kuat Fentur Bambu Bulat Ma

.A [His PetungvS Kg. cm2 >

On

Ruas

Rata rata

j idak72"5:"1

25

__Adji_42°862

Tid;i_k59 J 98

~8,

Ada

309/-06

40T

Fidak 1 Ada44 468 j 338.915

I0l",,oj

Iabel ' " 1 uat haitur bambu bulat (lengan dan tanpa ruas terhadap faktor posisi

j Iaktor_I Posisi

Ruas

Rata rata

nS Ku cm2:Kuat I (entur Bambu Bulat Ma

\aimkal Fenuah lunu

'I idak AdaJjdal:59 887

__A_da_356.074

jdak7.014"'

^aT\diL_339.247 59.319 383.061

107.980 198.130 221 190

lab..! 18 menunjukan perhalaan mata jenis bambu Apm- teihadap

bnm'm Petung dan bambu Ori Untuk label 19 tidak terdapat paD'daan nvata

antara p^aa pangkal. tcngah tbu ujimu.

4 3 3 K"at I entur Bambu Belah

Hasil rata rata pengujian 1uat lentur bambu belah dengan dan tanpa ruas

dapat dilihat pada I ampiran 7b. dan analisis \anann\a terdapat. pada label 20.

Iah- I 3n Analisis Varian Kuat L-'iitur Bambu Belah dengan dan tanpa ruas.

sv

.Jcnis ( A )

I'oasi ( C )

Jenis X Posisi ( AC )

Ruas( B•_)__Jcnis X Ruas (AB)

Posisi X Ruas (BC)

Tl X PX RKrror

Total

DB">

a___

" I .'a

4 "36""54

._ -2-H2698989"

Kl

"1349495""I'll I 1

46,2339"

103.0733*

6.01

6017094 3008547 6.01

741803.6

15502'V2

363009X4623003

I0545.X1050783

1.431:••(«'

185450.9 6.353577* 4.58

155026.2

181504.7

231150P

5.311223

6.21838*

79.1924*

8.29

"" 6.0i' 6.01

258631.4 8.860751* 4.58

29188,42•--•-----.-•-:.-.._ ...:

Keteianran : * berpengaruh mata pada taraf uji 0.01

Petikaku '.F'Fania Bambu lull •V.

Page 58: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

|,,,i analraN einun kuU lerHu bambu belah menunjukan r'"a posisi .

in,,I:1i. ,; ,niara ,en,s dan pose.,, inl-raksi antata jems dan ruas. interaksi antara

pn.i.j ,1 <n ,,-as. serin imetaksi -mum- icnis. po^si. dan ruas menunjukan pengaruh

\;,i<u. -v a.a pnda taiaf uji 0.01 Denean adama pengaruh yang nvata ini maka

ddamuti an dengan uji banding aman laktor-laktor tersebut

1 at-d 21 Kuat lentil- bambu belah terhadap posisi

aktoi

'osisi

Ruas

1 aktoi

Jcnis

Ruas

Kuat Fentur Rata-rata (Kg/cm2J_

'anukal

idakAda

1388"024 1265.876

326.950

enean

Ada325.792

lidak

1517.654

1421.723

Ujunii

Ada

171_5.5-49"1841.433

Fidak _967.318

Iabel 22. Kuat lentur bambu belah terhadap jenis bambu

Apus

_Ada__I739X1I

Fidak

150.907

4 Fa 159

Kuat 1entur Rafaaata (Kgxan2)__ Peturm

Ada_13C9I3

On

Ttdak_ .Ada 1 Ll^L-"'" 1553 041 I 2396.2411203700

1220.306 1974 Ml

Han label 21 dapat diketahui bahwa masmg-masing posisi mempunyai

perbedaan vang mata antara pangkal. tengah dan ujung batang. Untuk tabel 22

memmiiikan perbedaan. tetapi tidak signifikan secara analisis varian.

1-bed 23. Uji banding faktor bentuk terhadap kuat lentur sejajar setat

Faktor

Bentuk

Kuat Lentur Rata-ratoJKg^rj2J" Belah_B_ulat___

209.100 1530.036

Mari tabel 23 dapat diketahui bahwa contoh uji berbentuk bukat dan belah

mempumai perbedaan yang nyata

Peiilakti Mekania Bambu41

Page 59: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

F4 Kimt Desak Sejajar Serat

4.4 I Kuat I icsak Bambu Bulat

1'asil rata rata pengujian dan pengukuran kekuatan desak sejajar serat

bambu Ia 11 ot dapat dilihat (aula lampiran 6a. Adapun hasil analisis \arian

kekuatan desak sejajar serat dapat dilihat pada tabel 24.

1abel 24. Analisis \arian kuat desak sejajar serat bambu bulat

sv DB JK Kf Fll II

Jenis ( A )

rosisi__(_£_)_Jenis X Posisi ( AC )

Ruas ( B )

a

a

.__

1

7852F42

"106853.7"35312.56"

39260.71 11,14985* 3.55

3.55

"" ~2.9_3~ ~53426.85

8828.141

15,17297*

2,507149

19846.78 19846.78 5.636389* _ •4.42__3.55

3_5_st_ _______

Jenis X Ruas(AB)

Posisi X Ruas (BC)J X PXJN _

lator

dotal

2 4727,122 2363.561 0,671242

36

54

306.4645

15^ 12.28""126762". 7"

153.2323 0,043517

3978.07 1,129753

3521.187—

10553914

Ket* tamzan: beda mata pada taraf 1iji 0.05

Dan tabel 24 analisis vaiian kuat desak sejajar serat bambu bulat

menunjukkan bahwa jenis. posisi. dan ruas bambu mempunyai pengaruh nyata

pada tatal uji 0.05. Dengan adanva pengaruh yang nyata ini maka diadakan uji

lanjut dengan dilakukan faktor banding sebagai berikut :

label 25. Kuat Desak Bambu bulat dengan dan tanpa ruas terhadap faktor

Jems dan Posisi

Iaktor Kuat desak bambu bulat (Kg/cm2)Jem's Return; A

tidak

1US Ori

Raias u'cM

455,16

ada ada tidak ada

487,33 349.24 393.57 439,73 477.75

Posisi Pan ukal Tenyah Ujurn;

Ruas tidak ada tidak ada tidak ada

347,83 412,53 444.87 468,06 451,44 478.56

Pctikaku Mi-kania Bambu lal

Page 60: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

4.4 ] Fait Desak Bambu Belah

Ilasil rata-iata pengujian kuat bambu belah tanpa ruas dapat dilihat pada

lampiran oh Adapun analisisnya dapat dilihat pada tabel 26 dibawah ini

label 2o Analisis \arian kuat desak bambu belah tanpa ruas

sv DB JK KT Fll 1 I

•Icnis ( A )i

13722.95 6861.476 1.708026 4.41

IPoasi ( C ) j 48964.37 24482.19 6.094345* 4.41

Jenis X Posisi ( AC ) 4 8451,314 2112.828 0.525946 2.93

faror 18 72309.55 4017.197

Iota! 27 7047460

Kelctangan : " beda nyata pada tarafuji 0.05

Analisis varian menunjukan posisi mempunyai pengaruh vang mata pada

taraf uji o.05. Sedang untuk jenis dan interaksi antara jenis xposisi tidak terdapat

beda varna nvata.

Tabel 27. Kuat desak bambu belah terhadap faktor posisi

Faktor Kuat desak bambu bulat sejajar serat (Kg/cm2)

Posisi Panukal Tengah Ujunel~ 460.101 512.679 536.400

1kin tabel 26 dapat dilihat terdapat perbedaan nyata antara posisi pangkal

terhadap posisi tengah dan ujung.

Perilaku Mekania Bamburial 46

Page 61: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

I '• Ivat Gcaa ca j;!j;,r Sprat

I " I F uat (ieser Bambu Bulat

Uas,| rata-rata pengujian Fuat geser bambu bulat sejajar serat bark bambu

DHu b•Mi'Mlm atau tidak hernH-a dTat dibhat dilihat Pada lampiran 8a Adapun

''•''•'I au diai variamna dapat dilihat Pada tabel 28 dibawah ini

' nb 128 Anabsis yatian Kuat Geser Bambu Bulat dengan dan tanpa ruassv

•Jenis ( A )DB

2

2

XX""59.35158

Kl Fll ~. X_X5 SS" ""29.67579 1.885843

Posisi ( C I

Jenis X Posisi ( AC )Huasf B )

488,9421 244.471 15.53569* 3.554

Ix~2

a

XTXi

235.857 58.96425 3.747072* 2.93

'"1.4 j"3.55

""XT?X~1 ---93

115.7497 115.7497 7.355685*

4.597943*Jenis X Ruas (AB)

Posisi X Ruas (BC)' ~ XxPXR

1 nor

dotal

• 14-1.70721106,173

743,6507

566.409!

minis"

72.35362

553.0864

185.9127

35,14765*

11.81442*

J 5.73609

Kcterangan beda nyata pada taraf uji o.n.s

Dan tabel 28 dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh nyata pada

enis. tetapi berpengaruh mata pada poasi. dan interaksi-interaksi yang lain padaaiaf uji 'k"5

label 20. Kuat (ieser bambu bulat terhadap faktor jenis

aktor Kuat geser rata-rata bambu bulatO^cnXXApus J Petung f " "XlXterns

Ruas Ada

18.373

Odak

6.332

Ada tidak Ada tidak

\~> ^sa

13.129 22.543

17.836

22.439

19.360

6.281

Tabel 30. Kuat Geser bambu bulat terhadap faktor posposisi

IX!iirPosisi

Ruas

.J^Hilr!£?.er .L^?:Hl5.!?ai]Qbu bulat (Kg/cn2Panuka)

Ada_16^467

Oclak

13"60l5.034

'ctila.ku Mckauia Bambu

enoah

Ada_20.764"

tidak

3.796

17 280

djunt'

Ada_'7.710"

tidak __17.760

17.73:

hai 47

Page 62: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

4.5.2 Kuat Geser Bambu Belah

1lasil rata-rata pengujian kuat geser geser bambu belah dapat dilihat pada

lampiran 8b dan analisis variannya dapat dilihat pada tabel 31 dibawah ini.

label 31 Analisis varian Kuat Geser Bambu Belah dengan dan tanpa ruasSV DB JK KT FH FT

Jenis ( A ) 2 2442,29! 1221.146 7,798157* 3,55Posisi ( C ) 2 15813.18 7906,591 50,49097* 3.55

Jenis X Posisi ( AC ) 4 6976,231 1744.058 11.13744* 2.93Ruas ( B ) 1 932.29S9 932,2989 5,9536* 4.41

Jcnjs_X Ruas fAB) 2 555.894 277,947 1,774951 3,55Posisi X Ruas(BC) 4— 403.5745 201.7873 1.2886 3.55

J X P X R 4 724.7765 181,1941 1,157094 2 93Frror 36 5637,39 156.5942Total 54 177312.9 '

Kcterangan : " Ruas beda nyata pada laraf uji 0,05

Dari analisa varian tabel 31 dapat diketahui. jenis, posisi. dan interak

antaia jcnis dan posisi, serta ruas berpengaruh nyata pada taraf uji 0,05. Untuk

ruas/nodia mempunyai pengaruh, tetapi tidak signifikan menurut analisis varian.

Tabel 32. Kuat Geser bambu belah terhadap faktor jenisFaktor Kuat geser rata-rata bambu belah (Ke/cn2)Jenis Apus Petung OriRuas

rata-rata

ada tidak ada tidak ada tidak39.764 38.379 80.201 71.408 47.327 32.574

39.071 75.804 39.950

label 33. KuatCieser bambu belah tc

luajjeser Rata-rata 1

rhadap faktor posisi

Faktor Y )ambu belah (Ku/cn2)Posisi Pan gkal Tcnaah U juris;Ruas ada tidak ada tidak ada tidak

52.118 34.824 5.3.879 48.949 61.294 58.588rata-rata 43.471 51.414 59.941

si

Perilaku Mekania Bambuha! 48

Page 63: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

4 0 Kuat I arik Sejajar Sprat Bambu Belah

4.6.1 Kuat I arik Maksimum

1Fisil rata-rata pengujian kuat tarik maksimum bambu belah dengan dan

tanpa ruas dapat dilihat pada lampiran 11 dan analisa variannya pada tabel 34.

Iabel 34. Analisis kuat tarik pada beban maksimum dengan dan tanpa ruas

(dikalikan 1000)

sv DB JK Kl FN FT

Jenis ( A ) 2 1039517 519759 7.87226 5.21*

Posisi ( C ) 2 1836056 918028 13.9044 5.21*

Jcnis X Posisi ( AC ) 4 14I4127-1 353532 5.35459 3.86*

Ruas ( B ) 1 335609 335609 5.08313 3.86*

Jenis X Ruas(AB) 2 773056 386528 5.85435 5.21*

Posisi XRuas(BC) 2 1393418 696709 10.5523 5.21*

J X P X R 4 1434635 358659 5.43224 386*

Faror 45 2971084 66024.1

dotal 54 1.1F+08

Kcterangan : ' beda nyata pada taraf uji 0.01

Analisis varian kuat tarik menunjukan bahwa Jenis, posisi dan ruas

memperlihatkan perbedaan yang nyata.

1 abel 35. Kuat Farik sejajar serat bambu belah terhadap faktor jenis

Faktor

Pet

'Ieaanean rata-rata (K&cm2)

Jenis unsi Ajpus Ori

"lanpa Ada Tanpa Ada "lanpa Ada

1357.933 1588.689 1 748.956 1192.944 1154.856 1007.100

label 36. Kuat Farik sejajar serat bambu belah terhadap faktor posisi

Faktor "I egangan rata-rata (Kg/cm2)Posisi Bayvah Tenuah Atas

Tanpa Ada

1059.889

Tanpa1250.556

Ada Tanpa Ada

1292.456 1416.144 1718.733 1312.700

Perilaku Meknnia Bambu hal 40

Page 64: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

4.6.2 Kuat tarik pada batas elastis

Ilasil rata-rata pengujian kuat tarik bambu belah pada batas elastis dapat dilihat

pada lampiran 12 dan analisa variannya terdapat pada tabel 37di bayvah ini.

1abel 37. Analisis kuat tarik bambu belah dengan dan tanpa ruas

pada batas elastis (dikalikan 1000)

sv DB JK KT FH 1 1

Jenis ( A ) 2 378254 189127 6.99924 5,21*

Posisi (C) 2 69472 1 34736.1 1.28552 5.21

Jenis X Posisi ( AC ) 4 802706 200676 7.42666 3.86*

Ruas( B) 1 70056 70056 2.59264 3.86

Jenis X Ruas(AB) 2 91764 1 45882 1.69801 5 21

Posisi X Ruas (BC) 2 525219 262609 9.71868 5.21*

JXPXR 4

"XX519992 129998 4.81098 3.86*

Faror 1215950 27021.1

Total 54 5E!07.

Keterangan : '" Ruas beda nyata pada taraf uji 0.01

Analisis varian kuat tarik bambu belah dengan dan tanpa ruas pada batas

elastis terlihat jenis dan posisi terdapat perbedaan yang nyata.

Tabel 38. Kuat Tarik bambu belah pada batas elastis

terhadap faktor jenis dan posisi

Faktor

Jenis PetungTegajigan rata-rata (Kg, cm2

Tanpa Ada

910.000 979.944

Posisi Bawah

Tanpa Ada

868.656 766.556

Perilaku Meknnia Bambu

XpusTanpa Ada

1135.556 784.589

FengahTanpa Ada

924.233 964.789

Ori

Tanpa845.11

Ada

910.022

Ujunrz

Tanpa1097.778

Ada

943.211"

nai 50

Page 65: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

4.0.3 Modulus Flastisitas Kuat 'Farik

Ilasil rata-rata pengujian modulus elastisitas bambu belah tidak bernodia

dapat dilihat pada lampirn 12. Adapun analisis variannya dapat dibhat pada tabel

39 dihav.ah ini.

label 39. Analisis modulus elastisitas kuat tarik

pada batas elastis

SV

Jenis ( A )

"DB ~ JK "" KF Fll IF—— -

5 21

2

2

7"

6KH0 31;'10 3.40883

0.53477Po-isi ( C )

Jenis X Posisi ( AC )

Ruas( B )

9.4r:+o9

3.4F>!()

2 IF+10

4.7E'09

8.5FX19 0 96157 3.86——••—1 2.iX io 2.41098

Jems X Ruas(AB) 2 3.51- +|() I.7FH0

XTXdX1.98253 5.21

Posisi X Ruas(BC)

J X P X R

2___

6.1K+09

2.61,+ H.)

0.34797 5 21

3 866.5FJ09 0.7387

faror 45 4F'-11 8.8EHJ9

dotal 54 F2FH2

Kcterangan : Ruas beda nvata pada taraf uji O.01

Analisis varian modulus elastisiias kuat tarik menunjukan bahv.a tidak

terdapat beda nyata pada jenis. posisi dan ada tidaknva nodia. Untuk interaksi

posisi dan nodia terdapat perdedaan mata.

label 40. Modulus elastisitas kuat tarik terhadap Jenis dan Po'aktoi

Jenis

Posisi

I

nasi

"I egangan rata-rata (Ka cm2)Petung Apus Ori

Fan pa Ada "lanpa100429"!

Ada Tanpa Ada120465 9 87643.48 82804.40 157882.5 89460.68

Bayvah "I cmiah Ui irm

lanpa Adai v^ t?

lanpa94 071 "30

Ada

92705X8'fanpa Ada

76809.46 70738.11 207898.9 96464.77

'etikakti 'dekania Bambu

Page 66: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

BABY

PF.MBAI1ASAN

5.1 Kadar Air

Analisis varian dari tabel 12 menunjukan bahwa tidak ada pengaruh

nvata terhadap kadar air, dimana angka pada F tabel a pada F" hitung vane

berarli tidak signifikan atau lidak mempunyai pengaruh nyata Hal ini akan

nampak semakin jelas setelah dilakukan up lanjutan seperti pada tabel 12b.

dimana interaksi di posisi ujung antara contoh uji belah 12,072'Nr. posisi

'tengah 12.278"0; dan posisi pangkal 12,479. Untuk contoh uji bulat dan

ujung. tengah dan pangkal adalah 12,079",, , 12.873%; dan 13,418%. Dan

analisis tabel 13 terlihat ada perbedaan pada posisi tengah dan pangkal

terhadap posisi ujung untuk contoh uji belah dan bulat.

Jems bambu dan posisi dalam batang tidak mempunyai pengaruh yang

nyata terhadap besarnya kadar air kering angin dengan berdasarkan pada label

12. Ini berarli tidak sesuai dengan lupotesis yang ada. Adapun hasil penelitian

kadar air kering angin untuk contoh uji belah dengan faktor jcnis bambu (tabel

1), terbesar sampai terkecii dimiliki oleh Ori 12,933%; Petung 12,143% dan

Apus 11.746%. Untuk contoh uji bulat terbesar sampai terkecii berurutan

adalah .\pus 13.204%, Petung 12.o4S% dan ( hi l2.o2v%.

Perbedaan ini disebabkan oleh adanva perbedaan sifat anatomi bambu

tersebut. Sifat-sifat anaiomi tersebut adalah tebal bambu, tebal dindme sel dan

Page 67: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

penyebaran sel-sel penyusun bambu. Hal lain vang mempengaruhi kadar air.

adalah kemampuan bambu unluk menyerap atau mengeluarkan air tergantune

pada suhu. kelembaban dan luas permukaan bambu. dimana luas permukaan

pcnyerapan bambu dibedakan menjadi tiga peiniukaan yaitu permukaan

bambu luar, permukaan rongga sel dan permukaan mikrofibril-mikrofibril

dindine sel.

fvulm Air Bnnilxi

.Icnis

—♦—Muht

—m— ik-Lih

(aallk 1. Kadar Air Bambu teihadap Jenii

1 ,«:,h

Penlaku Mckanik M.imhu

isjidar Air Bnmlxi

Pos is i

--♦— Bub;

-a— Bo lah

(irafik 2. Kadar An Bambu terhadap posisi

Page 68: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

5 1 Berat Jenis

Analisis varian label 14 menunjukan bahwa jenis bambu berpengaruh

nyata terhadap berat jenis. dimana angka pada F hitung 8.83S > F tabel 5,33,

yang berarti signillkan . Dan uji banding faktor jenis terhadap berat jenis tabel

15. dapat diketahui bahwa bambu Petung dan Ori berbeda nvata terhadap

bambu Apus. Di dalam penelitian ini untuk contoh uji belah dengan faktor

jenis bambu diperoleh berat jenis terbesar sampai terkecii dimiliki oleh Ori

0.743; Petung 0.693; dan Apus 0,592. Untuk contoh uji bulat berat jcnis

terbesar Ori 0.746, lain Petung 0.717 dan terkecii Apus 0,588.

Dan analisis varian tabel 1-1 menunjukan adanva pengaruh nvata pada

posisi dalam batang, dimana angka pada F hiking 57,616 a }•' label 7.41, vane

berarti signillkan. Hasil analisis ini diperkuat dengan uji banding seperti pada

tabel 16, dimana hasil terkecii sampai terbesar untuk bambu belah dimiliki

oleh posisi pangkal 0,642, tengah 0.668 dan ujung 0,723, sedangkan untuk

bambu bulat berurutan dari pangkal 0.6607. tengah 0,6763 dan ujung 0.704.

Jadi adanva hipolcsis bahvar jenis bambu dan posisi di dalam batang

mempengaruhi besarnya berat jenis terbukti.

Berat jenis tergantung dari pada banvaknva zat dinding sel tiap-tiap

satuan isi. Semakin rapat sel-selnya maka kandungan airnva makin sedikit.

Selanjutnva jumlah /.at kayu ditentukan oleh beberapa faktor antara lain tebal

dinding sel. besarnya sel, jumlah sel berdindmg tebal. Bambu dalam kondisi

seaar seluruh ronuua akan terisi oleh air, schirmua banvaknva air akan

Penlaku Mekamk Bambi: nalaaian

Page 69: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

menentukan banyaknya /at kayu dan ekstraktif. Kandungan air vang tmeei

akan tnengurangi berat /.at kayu dan /at ekstraktif, yang bersama-sama scbaeai

penvusun berat kavu atau bambu. Dengan demikian semakin tingui kadar air.

semakin kecil kandungan zat kayu dan ekstraktifnya. Dengan kata lain

semakin besar kadar air semakin kecil berat jenisnva.

Bcr.it .Icnis B.unlni

—*-Buht

—•— lU-l.-ili

(Iratlk 3. Berat Jenis Bambu Buku dan Belah ierhadap Jenis

Herat Jcnis Air Bnmbi

-•— Bulat

-•—Belah

Grafik 4. Berat jems Bambu Bulat dan Belah terhadap Posisi

Pcriiaku Mckanik Bambu hahmw

Page 70: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

5.3 Kuat I.entur Statis

5.3.4 Kuat Fentur Bambu Bulat

Analisis varian kuat lentur bambu bulat label 17 menunjukkan bahwa

jems bambu berpengaruh nyata terhadap kuat lentur statis maksimum, dimana

angka pada F hiking 8,057 > Ftabel 6.0 1vang berarti signillkan. Pengaruh

jenis terhadap kuat lentur bambu bulat sangat nvata dapat diketahui dan uji

banding tabel 18, berdasarkan hasil pengujian didapalkan harga rata-rata kuat

lentur maksimum bambu bulat dengan ruas dan dengan faktor jenis , terendah

sampai tertinggi adalah Petung 309,6(16 Kgcm2, Ori 338,915 Ke. cm2, dan

Apus 429,862 kg'em.2. Untuk bambu bulat tanpa ruas kuat lentur maksimum

terbesar sampai terkecii adalah Apus 72,554 Kg cm2, Pctune 59,198 Ke.'cm2

dan Ori 44.46S Kg cm2. 'Icriihat bambu Apus, mempunyai beda nvata

terhadap bambu Peking dan bambu Ori.

Hasd analisis tabel 17 dapat diketahui pengaruh nvata terhadap ada

tidaknva ruas, dimana angka pada F hitung 4082,35 > F tabel 8,29 vane,

berarti signillkan. Pengaruh posisi terhadap kuat lentur bambu bulat sangat

nyata dapat diketahui dari uji banding tabel 18, berdasarkan hasil pengujian

didapalkan harga rata-rata kuat lentur maksimum bambu bulat ada ruas dan

dengan Faktor jenis, terendah sampai tertinggi adalah Ujung 383,061 Keecm2,

Pangkal 356.074 Kgcm2, dan Tengah 339.247 Kg cm2. Untuk bambu bulat

tanpa ruas kuat lentur maksimum terbesar sampai terkecii adalah Panekal

59.887 Kg ctn2. Ujung 59,319 Keecm2 dan 'I eneah 57,0 14 Kacm2

i'enlaku Mckanik Bambu hala.aian

Page 71: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Dan perhitungan rata-rata kuat lentur bambu bulai dengan faktor jenis

dan posisi, menunjukkan angka untuk contoh uji tidak beruas 58,74 Kg cm2,

sedangkan ada ruas sebesar 359,461 Kg cm2.

1lipotesis mengenai jenis bambu. posisi asal batang. dan ada tidaknva

ruas mempengaruhi kuat lentur bambu bulat terbukti.

iienkut grallk yang mcnuniukan hubungan antara icnis bambu, posisi

dalam batang dan ada tidaknva ruas pada kuat lentur maksimum bambu bulat.

?' I'

Knat Lentur Bamlni Bulat

-*— Ada

(Jrafik 5. Kuat Fentur Bambu Bulat terhadap Jenis

Kiiat I.-entur Bamlxi Bulat

! caiae

Posis i

-♦— I an pa

-»—Aiia

(iralik 6. Kuat Fentur Bambu Bulat terhadap Posisi

PenJaku Mckanik Bambu halaman

Page 72: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

5.3.2 Kuat Fentur Bambu Belah

Analisis varian tabel 20 menunjukan bahwa posisi berpengaruh nyata

terhadap kuat lentur bambu belah, dimana angka pada Fhitung 103,073 > [•'

tabel 6.01 yang berarti signillkan. Pengaruh posisi ini dapat dilihat dan hasil

uji banding tabel 21, pada kuat lentur bambu belah dengan ruas nilai terbesar

samapi terkecii adalah ujung 1715.549 Kg cm2. pangkal 1388.024 Ke.cm2.

dan tcngah 1325.792 Kg/cm2. Untuk kuat lentur bambu belah tanpa ruas

terbesar sampai terkecii adalah ujung 1967,318 Kgcm2. tengah 1517,654

Kgcm2, dan pangkal 1265.876 Kgcm2. Dan has,! perhitungan diatas

menunjukkan kebenaran hipotesis bahua posisi berpengaruh terhadap kuat

lentur maksimum bambu belah. Jenis berpengaruh nyata terhadap kuat lentur

bambu belah, dimana angka pada Fhiking 46,234 >Ftabel 6,01 yaim berarti

signillkan. Pengaruh jenis mi dapat dilihat dari hasil uji banding tabel 22, pada

kuat lentur bambu belah dengan ruas terbesar sampai terkecii adalah Apus

1739,411 Kg/cm2; On 1553.041 Kg/cm2; Petung 1136,913 Kg'cm2.

sedangkan untuk yang tanpa ruas adalah On 2396,241 Kucm2; Petunu

1203,700 Kg.'cm2; Apus 1150,907 Kgcm2.

Hasil rata-rata diatas nampak bahwa bambu bulat mempunyai kuat lentur

maksimum yang lebih rendali dan pada bambu belah. Ha! ini membuktikan

kebenaran hipotesis yaitu contoh uji belah dan bulat akan memberikan angka

kekuatan yang berbeda. Dan ini diperkuat dengan uji banding faktor bentuk

Penlaku Mckanik Banibii:\laman nS

Page 73: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

bambu pada label 23. dimana contoh uji bulat sebesar 209.100 Kacm.

sedang contoh uji belah sebesar 1530.036 Kl'-cm2.

Knat iA-ntur Bainlm Belah2.a. i

Aim:.

-♦—-Tanpa

-*—Ada

Cirallk 7. Kuat l.eniur Bambu Belah terhadap Jenis

Knat !-entur- U.-imtxi Belah

1 nim

l'(r.

-«— lanpa

-*— Aiia

Cirallk 8. Kuat Fentur Bambu Belah terhadap Posisi

5.4 Kuat Desak Sejajar Serat

5.4.1 Kuat Desak Bambu Bulat

Analisis varian tabel 24 mempcrlihe.lkan bahwa ruas berpenearuh

terhadap kuat desak bambu bulat, dimana angka pada Fhitune 5 ,636 > Ftabel

4,4 i yang berarti signillkan. Dan up banding tabe! 25. dapat diketahui

Penlakn Mckanik Bambunainman

Page 74: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

perbedaan dan contoh uji dengan ruas dan tanpa ruas. Kuat desak bambu bulat

ada mas dengan faktor jenis dan terbesar sampai terkecii adalah Petung

487.833 Kgcui2, kemudian On 477,755 Kg'cm2, dan Apus 393,570 Kg;cm2

Untuk kuat desak bambu bulat tidak beruas mempunyai nilai terbesar sampai

terkecii adalah Petung455.!61 Kg cm2, lain Ori 439,730 Kgcm2. dan Apus

349.240 Ke cir,2. Kuat desak bambu bulat ada ruas dengan faktor posisi dan

terbesar sampai terkecii adalah Ujung 478,565 Kg'cmd. Tengah 468.05*'

Ke.cm2. dan Pangkal 412.534 Kgcm2. Untuk kuat desak bambu bulat tidak

beruas mempunyai nilai terbesar sampai terkecii adalah Ujung 451.440

Keecm2. 'leneah 444.866 Kgcm2, dan Pangkal 347,826 Kgcm2.

Kuat Desak Bamlxs Bulat

.Icnis

-♦— lanpa

-•-Ada

Cirallk 9. Kuat Desak Bambu Bulat dengan dan tanpa ruas terhadap Jenis

Pcnlaku Mckaaik Bnnabu halaman60

Page 75: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Zl \ I '•

Kuat Desak BaiuUi Bulat

1 (.'M^.I/I

Bus is i

-lanpa

•Ada

Cirallk 10. kuat Desak Bambu Bulat dengan dan tanpa ruas terhadap posisi

Jadi hipotesis mengenai jems, posisi. dan ruas berpengaruh terhadap

besarnva kuat desak bambu bulat tcrbukti.

5.4.2 Kuat Desak Bambu Belah

Dan analisis varum tabel 26 terlihat bahwa posisi asal bambu

mempunvai pengaruh vang nyata terhadap kuat desak bambu belah, dimana

angka pada F biking 6,094 > F tabel 4,41. Hasil uji banding tabel 27

menunjukkan rata-rata kekuatan desak bambu belah tanpa ruas dengan faktor

jenis bambu vang terkecii sampai terbesar adalah Apus 418.726 Kgcm2.

Petune ."-34.919 ka cm2, dan On 557,536 Kg cm2. Bambu Apus berbeda

nvata terhadap bambu Petung dan bambu Ori. Untuk faktor posisi asal

bambu vang terkecii sampai terbesar adalah Ujung 536.400 Kgcm2, Jengah

512.679 Kgcm2, dan Pangkal 460,101kg cm2.

Jadi iupotesis posisi berpengaruh terhadap besarnya kuat desak bambu

belah tcrbukti. tetapi unluk jcnis tidak tcrbukti.

PcntaU: Mckanik Bambu h ataman

Page 76: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Kuat Desak linnitxi Uriah

lV-.i::n

.Jenis

On

•lanpa

•Ada

Cirallk 11. Kuat Desak Bambu Belah tanpa ruas terhadap Jems

I' .a.-1

Kuat Desak Bamim Belah

I ClUNlll

Posisi

—HI

t "jiniu

Tanpa

Ada

Grailk 12. Kuat Desak Bambu Belah tanpa ruas terhadap Posisi

5.5 Kuat (ieser Bambu Sejajar Serat

5.5.1 Kuat Geser Bambu Bulat

Analisis varian tabel 28, memperlihatkan jenis bambu tidak ada

pengaruh nvata teihadap kuat geser bambu dimana untuk jenis. F hitung < F

tabel, sedangkan posisi dalam batang, ada tidaknva ruas dan interaksi-

mteraksi lamnva ada pengaruh nyata dimana angka F tabel, < F hitung. Kuat

ueser rata-rata bambu bulat ada ruas dengan faktor posisi dari yang terbesar

i'ciiiaku Mckanik Bambu halaman

Page 77: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

sampai terkecii adalah Tengah 20.764 Kg/cm2. Ujung 17,710 Kg/cm2,

Pangkal 16.467 Kg,'cm2. Untuk yang tanpa ruas dari vang terbesar sampai

terkecii adalah Ujung 17,760 Kg/cm2, d'engah 13,796 Kg'cm2. Pangkal

13,601 Kg cm2. Kuat geser rata-rata bambu bulat ada ruas dengan faktor jenis

dari vang terbesar sampai terkecii adalah Ori 22,439 Kg/cm2, Apus 18,373

Kgcm2. Petung 13,129 Kgcm2. Untuk vang tanpa ruas dan vang terbesar

sampai terkecii adalah Petung 22,543 Kg'cm2. Ori 13,281 Kg;cm2, Apus

6.332 Kg cm2.

Dengan demikian adanva hipotesis mengenai jcnis berpengaruh

terhadap besarnva kuat geser bambu bulat tidak tcrbukti. Untuk posisi asal

batang mempunvai angka kekuatan yang berbeda adalah tcrbukti.

Kiiat (keser Bamlxi Bulat

Jenis

-♦— Tanpa

-•—Ada

lira11 k 13. Kuat Geser Bambu Bulat dengan dan tanpa ruas terhadap Jenis

Pcnlaku Mckanik Bambu lalaman h 1

Page 78: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Kiiat (rfscr- Bamlxi Bulat

! c:i,:.ih

Posisi

I 'jitnjlOlg

-•— Tanpa

-•-Ada

Gratlk 14. Kuat Geser bambu Bulat dengan dan tanpa ruas terhadap Posisi

5.5.2 Kuat Geser Bambu I3elah

Analisis varian tabel 31 memperlihatkan F hitung > F tabel untuk jems

bambu, posisi dalam batang, intcraksi antara jenis dan posisi, serta ada

tidaknva ruas. mi berarti ada pengarauh nyata. Kuat geser rata-rata bambu

belah ada ruas dengan faktor posisi dan yang terbesar sampai terkecii adalah

Ujung 61,294 Kg;cm2, Tengah 53,879 Kg;cm2, Pangkal 52.118 Kg/cm2.

Untuk vang tanpa ruas dari yang terbesar sampai terkecii adalah Ujung 58,588

Kg.cm2. d'engah 48,949 Kg/cm.2, PangkaF.34,824 Kgxm2. Kuat geser rata-

rata bambu belah ada ruas dengan faktor jenis dari yang terbesar sampai

terkecii adalah Peking 80,201 Kgcm2, On 47,327 Kg cm2. Apus 39,764

Kacm2. Untuk yang tanpa ruas dan yang terbesar sampai terkecii adalah

Petung 71,408 Kg cm2, Apus 38,379 Kg cm2. On 32,574 Kg<cm2.

Dengan demikian adanva hipotesis mengenai jenis, posisi, dan ruas

berpengaruh terhadap besarnya kuat geser untuk bambu bulat tcrbukti.

Pcrilaku Mckanik Bambu halaman 64

Page 79: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Kuat (,mcv Bnmtxi Belal)

x

.Icnis

-*— lanpa

-•-Ada

Grallk 15. Kuat Geser Bambu Belah dengan dan tanpa ruas terhadap Jems

Kuat (k'scr Bamlxi Belah

1 cne.ili

I'osisi

|i;u:ii.'

Tanpa

Ada

Grafik 16. Kuat Geser Bambu Belah dengan dan tanpa ruas terhadap posisi

5.6 Kuat Farik Sejajar Serat Bambu Belah

5.6.1 Kuat 'farik Maksimum

Analisis varian tabel 34 menunjukkan, F hitung > F tabel untuk jenis

bambu. posisi dalam batang, dan ruas. berarti berpengaruh nyata terhadap kuat

tarik maksimum bambu belah.

Demean demikian hipotesis mengenai jenis dan posisi berpengaruh

nvata terhadap kuat tank benar.

i'cuiaku Mckanik Bambu hnianian

Page 80: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

1800 •

1600 »^_f-4

F1400 +~-

"SiN£

12C0 •

10C0 •

C

rcen

rz

a>r-

8C0 •

600 •

400 •

200 •

0 •

Pe tuncj

Kuat Tarik Bambu Belah

Apus

Jenis

Ori

-♦—Tanpa

-•—Ada

Grafik l 7. Kuat Tarik Bambu Belah dengan dan tanpa ruas terhadap Jenis

Kuat Tarik Bambu Belah

Ujung

-♦— i an pa

-*—Ada

Grafik 18. Kuat tarik Bambu Belah dengan dan tanpa ruas terhadap Posisi

5.6.2 Kuat'Farik Pada Batas Elasits

Analisis varian tabel 37 menunjukkan, F hitung > F label untuk jenis

bambu. dan posisi dalam batang, serta intcraksi antara jenis dan posisi, ini

berarti Jenis dan posisi berpengaruh nyata terhadap kuat tarik bambu belah

pada batas proporsi. I ial ini membuktikan hipotesis mengenai jcnis dan posisi

berpengaruh nyata terhadap kuat tank benar.

Perilaku Mckanik Bambu halaman 6a

Page 81: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

1200

1000 »-.

800 •

600

400 •

200 •

0 •

Polling

Kuat Tarik Bambu Belah

Apus

Jenis

Ori

-♦— Tanpa

-»— Ada

Grafik 19. Kuat 'farik Bambu Belah batas elastis dengan dan tanpa ruas

terhadap Jems

Eu

en

ir:

1200

1000

800

600

400

200

0

Bavv ah

Kuat Tarik Bambu Belah

Tengah

Posisi

L*ung

-Tanpa

-Ada

Grallk 20. Kuat tarik Bambu Belah batas elastis dengan dan tanpa ruas

terhadap Posisi

5.6.3 Modulus Flastisitas Kuat 'Farik

Analisis varian tabel 39 menunjukan bahwa jenis, posisi bambu dan

ruas tidak berpengaruh nyata terhadap Modulus elastisitas bambu belah,

dimana angka pada F hitung < F tabel. Dalam pengujian ini, terhhat tidak ada

kesamaan antara jenis bambu satu dengan jenis bambu lainnva, juga

ketidaksamaan untuk masing-masmg posisi bambu. Hal ini karena

dipengaruhi oleh umur, tebal dinding sel. besarnya sel, dan jumlah sel

Pcnlaku Mckanik Bambu halaman

Page 82: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

berdinding tebal. Jumlah sel berdinding tebal pada bambu berarli jumlah sel

sklerenkim pada bambu itu. Kenyataan ini menunjukan adanya perbedaan

antara teori dengan praktek/ pengujian di laboratorium.

Modulus Hastisitas OamUi

"'• 11ii u loo •

Al-.-

Jenis

-•—Tanpn

HB—AlLl

Grafik 21. Modulus Filastisitas kuat tank bambu belah dengan dan tanpa ruas

teihadap Jcnis

1 Neoeu

let lino .

Mottulus Hastisitas 15amtxt

1 .-n k-i-o

Posisi

Bjlll!!'

—*—Tanpn

—m— A da

Grafik 22. Modulus lilastisitas kuat tank bambu belah dengan dan tanpa rua.-

terhadap posisi

Peritaku Mckanik Bambu hataman

Page 83: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

RVBYI

KlSIMPl I AN DAN SARAN

6.1 kesimpulnn

I "ari hash penelitian tentang pengujian sifat fisika dan sifat me1 mika tiga

jenis bambu vaitu Apus. Peking, dan Ori vang dilakukan dari bulan Deseinher

1996 sampai Januari 1997. dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut

1. Bamlai Ori mempunsai nilai lebih besar daii bambu Apus dan Petung dalam

kadar air bambu belnh. berat jeni- bambu belah dan bulat. kuat dei- >k bambu

bulat dan belah. kuat lentur Pambu belah tanpa ruas. kuat geser bambu bulat

dan k.uat tarik bambu belah dengan ruas.

2. Bambu Petung mempunyai nilai lebih besar dari bambu Apus dan ( hi dalam

kadar air bambu bulat. dan kuat geser bambu belah.

3. Bambu Apus mempunyai nilai le'ah besar dari bambu Petung dan t'ti dalam

kuat lentur bambu bulat dengan dan tanpa ruas. kuat lentur- bambu belah

dengan ruas dan kuat tarik bambu belah tanpa ruas.

4. Nodia atau ruas berpengaruh terhadap kuat lentur bambu bulat dan Fuat desak

bambu bulat.

Perilakit Mckanika Pambu hriFaiuaa

Page 84: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

5 Jeni- bambu beipengaruh terhac'ap berat jenis. kuat lentur bam'm belah dan

bulat kuat desak bambu belah, 1uat geser bambu belah dan bulat -eita kuat

taiik Pambu belah.

6. Posh i asal batang ( pangkal. tengah. ujung. ) beipengaruh terhadap I adar air.

berat jcnis. kuat geser bambu belah. dan kuat tarik bambu belah

7. Bentuk contoh uji berpengaruh teihadap kuat lentur bambu.

6 8 Saran saran

1'tituk lebih menunjaug tujuau diadnksnma penelitian ini sehingga lebih

inengena dalam pemanfaatan objek bambu sebagai bahan kontruksi bangunan

sedeihana. maka pcnulis meugajiT.au beberapa saran-saran sebagai bahan

pertimhangnn sebagai berikut :

1. Dilakukan penelitian-penelitian lain untuk mendapatkan angka kekuatan rata-

rata. untuk inevvakili spesiflkasi daerah tempat tumbuh.

2. PerbedaaiPpengaruh dari umur bambu.

3. Perlakuan kecepatan tumbuh da.n bun sehagainya.

4. I'ntuk kcperluan konstruksi perlu diperhatikan waktu pcmottmgan bambu.

Apabila bambu dipotong pada saat musim penghujan maka bambu sangat peka

teihadap serangan serangga vang dapat menuninkan kekuatannva. sebaliknva

kekuatan dan keawetan bambu akan lebih baik bila dilakukan pemotnngan

pada musim kemarau.

5. F'ntuk mendapatkan hasil vane niaksimal. pembuatan benda uji semaksimal

mungkin benar-benar seuai dengan ukuran vang telah ditctapkan. dengan

memperhatikan keadaan lama peniemuran setelah bambu dipotong untuk

Peiilakti \'eknnika Bambu bah!r:>i.

Page 85: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

menghindari bambu yang masih basah vang dapat mengakihatkan bambu

menvusut. serat bambu pada saat membuat benda uji searah setat bambu .

cacat-cacat yang terdapat pada bambu. dan ketelitian pada saat pengujian

berlangsung dan pembacaan hasil uji. Ketelitian ini diharapkan dapat

meminimalkan faktor-laktor kesulitan yang dihadapi pada saat pembuatan

benda uji dan pengujian. sehingga didapalkan hasil vang maksimal

Petikak'i Mekanika Bambu hakanan 71

Page 86: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

DAI FAR PUSTAKA

• Anonvmous. 1977 . Beberapa jenis bambu. Fcmbaga Bmlogi Nasional

B'Mjor.

. I ukmnn Imam Svalci. I°81 Pengujian beberapa sifat fisika dan mckanika

bambu. Tesis. Fakultas Kehutamm. IPB. Bogor.

• Flntma Prawnto Sulistyadi. 1(>94. Konstruksi Kavu. Penerbit ^ub Dinas

Cipta Karya. Dinas Pekerjaan I'mum Propinsi DIY.

• Janssen. J.J A. 1981 Bamboo in building structures. Disertatie Drukkerij.

Wibro. Helmod. F.indhoven. University of Tecnology Nedherlamk

• Soavamo Wiryomartono. l°7a Konstruksi Kavu. jilid F Penerbit

Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

« Soaiatdi. 1976a. Sifat-sifat Mckanika Kavu . Yayasan Pembina Fakultas

Kehutanan, UGM Yogyakarta.

• Soenardi, 1976b. Sifat-sifat Fisika Kayu. Yayasan Pembina Fakultas

Kehutanan, UGM Yogyakarta.

• Sudjana, 1982. Desain dan Analisa Fksperimen. Iarsito. Bandung

. 1961. Peraturan Konstruksi Kavu Indonesia Ml-1961. Penerbit

Departemen Pekerjaan Umuin, Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat

Penvelidikan Masalah Banmman. Bandung

Page 87: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

<

Page 88: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Lampiran

6 a

6b

7a

7b

8 a

8b.

11a

lib

On

DAFTAR LAMPIRAN

Kcterangan

| Bentuk contoh ujii

i

j Bentuk contoh ujiI

| Bentuk contoh uji

I Kadar air bambu

I Berat jenis bambu!

| Kuat desak bambu bulati

i Kuat desak bambu belah

| Kuat lentur bambu bulati

| Kuat lentur bambu belahI

I Kuat geser bambu bulat

I Kuat geser bambu belahI

! Kuat tarik bambu belah tanpa ruasiI|

| Kuat tarik bambu belah dengan ruasj

| Kuat tank bambu belah tanpa ruas pada batas elastis

• Kuat tarik bambu belah tanpa ruas pada batas elastis

Page 89: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

lZZ?if-

rem

¥-

|? 10 CHI 3

Gambar 3.1. Bentuk contoh uii Kadar air dan Berat lenis bambu belah

iF

—ft- ^on^

Gambar 3.2 Bentuk contoh uji Kadar air dan Berat lenis bambu bulat

T3d

4

3 on

^ WW bamty

•\ erf

Gambar 3.3 BentiT CcnDh Fiji K.uat dosak bambu be'ah

ID OO

i-

Gambar 3.4 Bentuk contoh uii Kuat desak bambu bulat tanpa rua^

T1(3 enr

1

fC^*

•♦UN**""— fu^

v. ^

Gambar 3.5 Bentuk Contoh uji Kuat desak bambu bulat dengan ruas

Lampiran 1

Page 90: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

^e

E-

K>

4-^

^

C

i<

••

Hmmm^|

X.

"S

.

ft%

E-

.oCD

Page 91: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

t©cm

I

L_b^^fQ$0m^

I

(iatnhai 3d 1 Bentuk contoh uji Kuat G<aei hanibu bulat dQraan "as

T

I

1 cm

M* F1rem

|*- Sir* -i

Gambar 3.12 Bentuk cmteh uji Kuat Geser bambu belah1 cm

-a t-

TfcCT

J.fecri

J.

.jf_ rem -4-.

Gambar 3.1 3 Bentuk rontoh uji Kuat Gese' bambu belah denqaa hit:

L 1mm

fc-+- 't>uw, hV> ttn

Gambar 3.14 Be'ituk cai'oli uj' Kuat Farik tambu belah

4-4rom

arrniran 1

Page 92: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

!j

j!

!i

iH

i1r,">

i

jj

ielH

^lo

B-

00

rn

•n1

O-

1rn

oo

Os

ZJ

SO

IOO

ri|

so

SO

:•

j^ji:i-jr!|^

!-;--

-j^jsc

'r-ii

r-ir•i|r-'

ri

I—i

r*~-f-—

!'

1,

1I

iri

|r^

ji~

5l

;I

rv>

so

sO

ri

rj

rn

r1

r-

rn

-T

r-i2.713.16

so

ri

r-

oci

rn

rn

r-i

oc

rn

r-l

r-i

r-l

ir,

rt

so

sC

rn

II

Ii

rn

r-i

—~

—1rn

,—

II

•™

'—

II

rn

:i

-C

in

r-i

r-

r-

Os

r-i

'n

r--

rn

wn

f-

—*

so

r|

IC

J

en

r-irr->

r-iv

>

ri

SO

ri

r-i'

r—

</-)

r-l

Os

r-i

SC

r-i

Os

ri

oo

r-i

'7,

i"n

"~

"^~

rn

*"~

~•~

~'

•~

~rn

——

——

rn

CA

51

)•"-

O

J33

oo

IT

,rn

sO

IT)

r-i

rr;

ri

r-

rn

rn

r-l

r-i

!i

1rn

1—

|so1

ri

_'

r-irn

r-

-t

r-ir--

rr;

Os

Os'

Os

r-ir-

Jocj-r

!oori

1ri1oc

Iri™

~""~

r'>

r-l

•~

—~

rr;

rn

•—i

—|

m1

•——

I!

f!rn

iIr-,

ij

ji

!jr3o

rr

SO

r-i

SO

r-isb

<•

irn

rn

r-i

Os

SO

OS

so

min

('

1rn

oc

so

OO|m

1mm

|viI-r

rn|rn

irn'S

O<

n

o

r-i

'n

rn

tr

I~

—.

'•i

—^

™—

(—

T'—

;>

-I

...

|^

Ir--

r-

!<

v>

-ztS

Or-i

sC

SO

'O-r

1'n-r

sO

sO

r-

<r,

oc

Os

r-

SO

r-l

r-~

I;3rv~>

—2

L-;

Os

rn

r',

r-)

rr;

mo

-r

rn

rn"rn

rn

-r

rn

!i

i1

—•—

_r—

rt

C3

trt

z-•

*~

~n

rr;p

X.

'—

r-l

rn

pX

—r-i

rn

r~

V.

!3

jj

i1

3i

:3

:;

i-q:

;j—

.i

tili

J:

r*—

=v

,

rzrz

i—

%5

^i<

^-*

i

\f-

1

11

|j

j{

rr!rr

ra

rn

Os

rr;

oo

>o

—1-

r0

0rn

rn

r-ioo

1so

i1

l-~I--

r-~|

—r—

SO

r—|

so1o

so

r~

-o

ct—

1ri

|r-

1=sP

r^

>'

os

•'*

-•

1OIr-l

1o]-_-

O1O

Ir]1^

^i

Irn

1rn

1I

jr-

1_

Jr-^

Irn

1i

sC

1rs

oc

oS

O1rn

^^~

^_

—1rn

1V

-,in

1r—

r-.

j3

CO

r^

r-»S

Ori

Irn

so

oo

rn

r—r--

jr-r-i

SO

1o

oo

w-

oO

sC

oo

lo

ri

VI

1C

Oo

1io

rn

11

1j

1i—

1rn

r*.

rn

oo

Os

—Ir-

Os

—r

SO

Os

rn

rn

oo

,—

r-i

rr

—r~

~S

Oso

rr

sr;

in

sn

rn

r-

r-

r—r

j1

r-~_

r*

cn

oo

•—^

f-l

o1

oo

CD

sC

r~2

ori

0-

IS,

R1

<S,

37

1|

o

!1r"''

1rn

•—

.;

,••—

1'

r*e1

«•"-

rI

OC

1—

|rn

Irj

so

-<J->

rn

.—

-^r

T1

IT)

rr;

rr;

3f~

~l~

~SO

|—

Irr,\

xr;so

so

oo

so

r-

r-|

r-

r-l

rn

|/y

\o

-—-'

o|

ri1

r—

o•~

sO

—o

oO

Or-i

co

!o

;rn

1rn

1!

ir"

rn

rn

C,

Us

-r

SO

Orn

rn

SO

—.

sO

rn

Os

Os

,—

r?s

rn

1j

—S

OS

OS

OO

sr';

>/•!

V)

<n

rn

SO

r--

r-

r~-

I;•_

rn

o.^

o—

so

oO

o'—

rn

in

oo

ri

oo

rn

r-

C)

^_

1rn

SO

«0

0<

n•n

oc

rn

ri

Os

-r

in

in

SO

r-

or,

,_

sO

3so

r~-

so

rrt

oSO

Vl

<r,

in

SO

mr-

r—sO

r-i

SO

rv

s.

oo

r-i

or~

~.

o—

oo

s-OO

r-i

rn

i.

„.

o

r~

-G

r—

z5"'

—r-l

rn

rz

X—

r\

rn

X_

_r-i

mJ5

X

3

1

33

,a

CJj

CP

3'Z

Z

if

5•

22

SJ

C-

<•~

-r

Page 93: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Larngiran 6a. Ilasil FJji Kuat Desak BambuJcnis

Petuntr,

Apus

Ori

No.

2_

J7js:

Ta

3_

Bawah

6831.81

7806.37

6716.88

21355.06

7118.353

1563.46

162455

1607.82

4795.83

1598.61

1737.18

2362.03

2o""l5~866115.07

3038.357

JM_K.S_Lnuahe

3296.55

5572.83

3649.01

1251839

4172.797

7903)3

"817.09~764.67

2372.69

790.8967

1581.96

2043.45

1905.9

553L3J_184377

Ujung4360.85

4642.99

3389.29

12393.13

4131.043

560.28

601.36

608.74

1770.38

590.1267

806J281217.02

997.98

3021.1

1007.728

43

1ulat "lanpa RuasA (cm2)

Bawah

13.85

17 24

53.06

17.687

5394

4.35

4.28

14.57

4.857

6.835

6.241

7.523

.0.599

6.866

lenuah

7.55

9.24

8.41

25.2

8.4

2.105

2.0-61_6.476

2.159

142

4214

4.321

11.677

3 89:

Lljunu

908

8.49

26.4

8.8

9.985

.698

J.5jl6_13.229

4.410

.539

2.105

1.899

5.543

.848

Iegaiman (Ku cni2_)^L'juniiBawah

~367"~9460.01

389.6f12T7.5J

263.21

3.73 46

375_66IOF2.33

337.443

254.16

378747267.96

900.59

300,197

'Fenijah436.63

6JJJU2433.89

1473.64

491.213

375.74

35772

]37j_.2_"1100.66366.887

503.49

48492

441.08

1429.49

176.497

480.27

525.82

3_992\"140573"""468.433

282.26

354.76393.75

J030J7"3443<7""523.8578.16

525.53

]62749542.497

F-ampiran 6a Ilasil Uji Kuat Desa k Barnlm Bulat Uenean Ruas

Jenis No. P ( Kg ) i\ f cm2 ') Ieganuan(K i cm2)

Bawah Teneah Ujung Bawah 'I'emiah FJjung Bawah

"342.01Fensiah Ujung

Petuna 1 7191.05 4354.45 2979.29 21.24 10.78 5.73 427.83

632.07

499.28"1559.18

520.42 1076273 5279.05 2104.39 19.4 8.35 4.21 554.78

410 9

[307.72

499.85

7387.98 4723.18 2843.93 17.98 9.46 5.65 503.35

E 2534176 14356 68 7927.61 58.62 28.59 15.59

5.1967

1523.6

X 8447.253 4785.56 2642.537 19.54

6.214"9.53 435 907 519.727

381.18

377.61

507.867

Apus 1 2497.16 884.34 653.52 2.32 175 401.86

298.38

412 Ti

373.442 1963.94 823.19 685.03 6.582

~6405"2.18

"F991.67

158

410.2J! 2515.93 902.07 685.78 453.3

1212.09

434.05

E 6977.03 2609.6 2024.33 18.901 1 6.49 5 1112.35) 1217.69

X 2325.677 869.8667 6747767 6.3003 2.1633 1.6667 370783 404.03 405.897

Ori 1

~>

3156.59 1255.11 587.72 7.306 2.835 F227

2.01

1.98

432.054

44277"417.97

"1292.73430.9 M

442.72

491.58

478.991

3463.32 1210.27 1015.83

1151.19

275474"

7.823 2.462 505.392

3154 1140.66 7.55 ~> ?s 506.962 581.413

E 9773.91 3606.04 22.679 7.547

2.5157

5.217

1739"1441.26 1565.79

x 3257.97 1202.013 918.2467 7.5597 480.421 521.932

Page 94: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

,.'r-i

,,;

't

•-

7Z

l,7

-1

SOO

Cj

r|

r-

Ic

ir-,!

oc

oio

-:uT

ioc;

so

a,

1!aI-

r,

..:

rj;r_

,'-r

r~

r-l

I'/

-;|N

oc

•-r

;re.

|ri

1—

!"

•.;>

^.r

I

Ir-l

•G

3E

loc

^Iri

lsO

so

mo

so

so

1-r

SO

r-i

r-l

^i-n

1so'in

Os

oc

nrn

!—

r

t~-

oc

oc

ri!

^*-

Os

rn

•n

r—r-

r-

ir)1

i~nO

sin

rr

_£3

C3

Oil

Co

e—

SO

r-l

r-io

c

in

nVI

r-

sO

r--'sO

in

sO

in

or-'i

_lrr

—d

os2

ocOO

1r,~'

r)

mso'

oc

SO;O

Or-

-r

r-

rr

oo

co

Os

rr

Os'

rn

rn

rn

oo'o

o1

/1

Os

-1-

t-e.

m

r-

sC-

ri

sE

in

sC

rsj

rn

oo

oo

-f

r--

in

i'->

"Hrs

im

OJri

~;r-i

Os

-r

££i^

Ir,1rn

.Irn!

'i

r-11

rr;rn

Ir

1j

rr;rli-|d

•r

i

<r,

in

or

SlglsO

*-r

IT|

rn

*—

rI

—e!

rn

rrl£2?

rnl

—1

^

OS

rn

rn

OO

rn

r-l

r—|

-jsrn

1U

-i—

i-r

-r'jdlocqr,!d

OO

-o

-.•

•iin

rr1iril

m[

_IsO

cjirtl

r-l1

iI

1rn

1<_:

t_^J

^r-i

•~r

OC

IS

Co

or]

1-r

-r

loo

r~

-^

~o

rO

sI

rr,

Z3

iC

1T

rn

r-l

Os

r-i

sor-

|soo

lso

oc

r-

r-l

SO

\5"j-1

~—

—rn

r*>

d1d

jdrp

o~

—o

dr^i

r--

ri

Cl)

«!

r-!

1i

*—

o~

mri

—o

cso

IrnIo

o1o

s-T

Joein

rj

r~

Os

C)

rr

so

in

mri

oo

1r-

r-.o

Os

Os

Os

OJ

.rt—

——

-r

i/i

did

6r-ijd

dd

r-

ri

d

<1

'

rt

rn

ii

i

rt

rin

-r

in

.-«

-rr,

«ri

in

rr;

~*

*ri

rn

SO

r\

-r*

irn

—r

riirr

C3

C3

ri

ri

r-l

SO

ri

,.'

—-

rn

—,

-,

•rfi

—~

s!

r-l

1

JoO

ilc

rt

Q.

c,03

rr

ri

in

Os

d

m-r

r-

mr-'rr

r-

Os

irio

c

oc

rr

in

Xf,

©SO

ri

rr

sO

rn

-so

-so

ri

r-~r-l

Os

i/-|

a

_2

oo

>n

mrl

rr,

r-i

oc

r-l

rr

-r

"^

-r

Oil

"5.1)

r-

5

oc

r-i

Os'

Os

SO

-fOC

00

<n

oc

sO

<r;

-fri

r-

oc

oc

rn

ri

rn

ri

rn

OO

rn

so

oc

rn

rr

oc

Os

rr

OS

rn

rn

r-l

-r

rn

in

Os

r-i

rr;

>r,

TCs

r-iso

so

in

sO

-r

nr-~

rr;

OC

OO

iri

;—i

"c5rt

SOjr»

injin

SO

rn

Os

rr

Os

-r

r-i

r-i

OS

r-i1

min

r-«in

00

<r>

<r;

oo

7sti

3rt

r-;!rro

c

>—

rn

r?rn

rr

<~

r;To-o

rn

rn

orr

t^-'lM

Om

im

IT)

ri

in

rn

oc

Os

OO

<r,

r-l

>r;

o

dSO

ocZ

ii

;j

j—1r-i|r-q

UX

I—

r-i

rn

L_i|x

—iri

jmi

CJ|

XC

30

J>i

|

fi

1;_

•—

Ho

la

<\-

J

"~

*i

1

Page 95: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Lam

pira

n7a

.Has

ilU

jiK

uatL

entu

rB

ambu

Bul

at

|.le

nis

Po

sisi

No

|1)1

-D

t,(

cm)

I-(

cm

)!'(

Ku.

)M

(K

ycm

)I

C(

cm

)1

!1

m4

1'

I'eu

anu

an(

Ku

/cm

2i

1i

i'anp

aj

Ada

lan

pa

Ad

aI'

anpa

Ad

aT

anpa

Ad

aI'

anpa

Ad

aT

anp

aj

Ada

i~

I'an

pa

Ad

aA

pu

sU

jung

1I

55

9-4

94

•-

•1

-....„

,_

5.9

4-4

.94

28

70

76

27

14

9.2

55

33

.89

26

11

.87

52

.79

52

.74

51

87

I15

567

9,7

98

46

6.7

71

!!

!5

.47

-4.S

25

.51

-4.9

72

S7

07

2.9

51

49

.36

55

10

,65

26

13

.88

8i

2.7

35

2.7.

5.5

17

45

15

.30

SO0

30

47

06

71

!!

31

i5

.ol-

4.9

i

55

2-4

9r>

2S

70

76

.15

71

51

.46

53

5,0

99

26

50

.55

12

.80

52

.76

19

1515

80

78

08

64

61

25

6i

Vi ^

_—

84

21

02

25

37

7•1

50

.07

51

57

7.0

59

78

76

515

8.5

35

8.2

65

5.5

04

6.5

22

37

.92

i—.

1

15

98

09

7

iX

-aO

-4a

5.5

2-4

.9(,

28

70

L75

126

15

0.0

25

52

58

82

o2

54

58

2.7

78

2.i

5.1

184

55

15

.50

77

93

07

46

6.2

32

Term

ah

11

o2

4-5

S50

53

-59

52

87

08

0.-

22

02

.15

95

65

.64

55

37

78

53

.12

52

65

16

9.;

27

73

10

58

72

41

05

47

j!

|d

.24

-5.5

66

.51

-5.9

42

87

08

8.1

55

19

6.3

97

01

7.O

S5

54

30

94

8i

12

52

55

27

512

70

56

99

80

41

55

77

i1

j6

.3-5

.0!

6.5

3-5

.94

28

70

87

.02

5|

21

42

48

60

91

75

37

49

34

3.1

53

.26

52

8.7

12

8.1

46

68

37

43

5.0

25

ii

S'

18

42

10

25

57

0'

61

28

04

17

89

96

10

72

40

7"

59

97

85

71

158

2.°

22

40

o"5

12

6.5

11

0

1X

6.2

6-s

,o7

6.5

2-5

.94

28

70

8523

3|

20

4.2

68

59

6.6

33

35

74

09

3.1

35

.26

22

43

83

27

.64

80

23

24

21

.71

6

iM

an

uk

a!

17

17

-6.1

37

71

-0.4

72

87

012

85

7]

j3

07

.16

38

98

59

75

37

.53

55

55

85

P6

05

60

.42

1,

40

.63

53

31

84

15

57

2i

i-

7.2

2-6

.10

70

1-O

.2.5

28

70

141

25

5|

27

4.5

69

88

78

54

80

48

03

.61

">.5

05

62

.71

45

.53

56

.92

13

86

.87

9

i\

\7

.l9

-(i.

!27

.14

-0.2

92

87

015

0.69

8j

52

70

01

05

48

80

57

22

.50

35

95

,57

02

.52

51

,74

60

.85

23

94

84

6i

!V

S4

21

04

20

.52

4j

90

8.7

23

29

42

.26

81

59

02

.65

10

.79

10

.08

18

5.4

51

41

.90

17

1.0

91

11

97

.29

71

i i—

—.

,1

*7

l9-o

.14

7.1

2-0

.54

28

70

14

0.1

08

i5

02

.90

89

80

.75

oi

53

00

.88

45

.59

73

.5o

01

.81

74

7.5

05

7.0

339

9.09

9i

jPet

ung

Uju

ngj

11

0.4

0-8

.72

—.

1

10

.97

-9.1

12

87

03

89

.46

5i

12

50

.29

42

72

62

!1

21

88

0.1

55

20

5.4

85

29

0.4

43

72

.78

48

81

32

1.9

39

!!

!!

!1

•i

i

10

.45

-8.7

31

11

.0I-

9.K

)2

S7

05

65

22

5!

10

50

,24

82

56

0.5

8j

18

57

95

41

,

55

05

50

0.2

65

21

,49

19

.01

95

14

71

7I

jI0

.46

-S.7

71

1.1

5-9

.10

,2

87

08

71

.55

1|

13

24

.11

25

99

46j

25

17

19

55

23

5.5

75

29

771

41

3.1

24

5.6

66

51

2.7

02

'

-,

,

1S

42

10

16

26

.03

91

56

24

65

2''8

92

.28

16

54

51

.41

12

.65

51

6.5

05

88

84

111

07.a

T1

15

.49

5.

1

94

95

58

:

I

jX

10

44

-87-

1!

U.0

4-9

.12

j.8

"0

54

2.9

15:

12

08

21

72

65

0"6

211

43

.80

42

18

1s

s-i

29

01

57

i(i9

135

78

52

51

04

55

1(o

nu

ah

i1

1i

20

-"5

4'

,—.

_412

l"-l

().2

2!

28

-•)

-12

.76

5!

1522

.H

,;5

89

.-1

251

t2.!

85

oO

(1(J

O'i

i'v

-S

O--

18

57

s-i

94

9-1

^7

->-•

1

if-

1|

-;

11

.45

-9S

4!

15.1

7-11

22j

28

70

14

40

78

9i

57

59

81i

25

21

3.8

15

.72

5H

.5S

55

83

.50

69

8.8

45

o1

27

25

7,5

84

:

"|

12

.03

-10

42

12

.20

-10

.12

28

70

51

50

08

j1

54

7i

14

50

05

.06

27

07

4.5

00

.01

5,—

r

6.

i0

44

98

I5

72

.59

48

.20

S2S

8.45

4j

s-

18

42

10

15o4

.88o

l4

31

0.3

15

10

95

421

;7

54

30

.48

17

.54

18

.78

1|9

"1

|1

81

9.8

15

92

S4

78

5.2

37

1

,—

.

x!

1l.

5o

-90

31

2.5

2-1

05

22

S1

a)

521.

029

'1

45

0.7

71

iIo

5l.

4u

3[

25

14

5.-

1"

5-8

0.2

65

99

79

30

O6

.0O

55

.09

52

61

.07

9!

Page 96: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

!l'nngkal

I!1090^9151

II54-942!

284

:70

1765865

1647

|14

1658055

536!06

78824

50

145

s77

348

83

•18405

(1859]

3450!

1!

iO86-9

10

j11.08-954

28

j7()

.717.!iO

501981

2901596

543

-84

551.22

40697

77608

4I0.37S

ij

t1101-925

12.01-9.88

28

70

723.705

154792

506594

27088,60

5505

6.005

.561

94

555.54

7705!

293867

I

V1

84

210

2206.686

4853089

15446.81

84929.06

15.385

17615

1061.99

1444.54

223.05

1053854

-i.1

:X

10.92-9

|7

11.74-961

28

70

755.562

1617696

5148.937

28309.09

5.128

5872

553.997

481

51.3

7435

351.285

1On

V\ui

M2,

18.07-708

7.25-955

28

70

159.092

259447

1113.64

4540523

4045

5.625

86.92

11

45

27

51.825

56.5a67

i832-7

55

729-0.56

28

70

160.186

275

121

1165.50

-1814018

116

3645

93.51

4775

51.752

367.67S

iJ

8.12-7

13

724-0.68

28

70

1649I7

215.851

115442

5777045

4.06

3.62

8654

37

13

54

159

368244

Vi

84

210

490

|9S

750599

545!

56

1.3151"8

12265

10.89

26697

150.15

157.737

1099489

!

X8

18-7

18

726-o.dO

28

70

163598

250

153

1145.787

4577.528

4088

5.63

88.99

45.377

52.579

366496

1engali

_L

9.05-7.83

8.07-7.55

28

70

174046

305.215

1218.52

5341.265

4.525

4.035

144.77

64.93

58.081

331.927

!i

-r

916-7

9<.i

8.02-7

30

28

70

ISO

loo

510.156

126116

542758

4.-8

4.01

15459

6.5.68

57.412

I—

1

541.708

}8.12-7

13

8.04-755

28

70

184.218

298.478

1250.54

5223.365

4-OS

4.02

15181

65

41

38.027

351

145

S'

84

210

558.45

915.829

5735.82

15992.01

15.70

12.065

45097

192,02

113.52

100484

iX

913-7.88

804-7.55

28

170

179477

50461

1245275

5530669

•1.567

4.022

150.323

64007

37.84

334947

Pangkal

1i

8.76-746

8.85-7,72

28

70

181,672

521.002

1271

70

9117

5.35

458

4.425

13705

126.76

40.649

318.279

]8.72-758

8,80-7,08

28

70

198.556

507

105

1388.35

8874338

456

44

138.20

123.60

43.80

315.915

;i

1

8.94-705

—————

••

'•

••—i

8,81-7,00

28

70

211.77

512.41

1482.59

8967

175

4105

4.405

147

19

126.72

41.343

3!1.714

S*

184

210

5"1.778

1540.517

4142.44

26959.05

12.845

13.23

422.42

377.08

125

79|

945.908

,1

x|

S.81-749

1S.82-7.69

28

70

197259

1515500

1480813

8980.349

4nS

">441

140807

12569.3

41.93

515.303

i

Page 97: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

^

•oc;cr

iC-

r~

cs-:c-

ir^11/,Ioc

issioc-

irioc

ir-nx

i~

!vc.—

'—ir

|1CCICS

—•

r-,.JKIx~r,|m

ioo

loc

Irsl!o

--

*3

j"2jr-i|r-

joi©

'iOiC-'

-*•-if

^i"

'".1

^ril-*

Page 98: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

inpiiaii 8a. Ilasil Uji Kua[Geser_Bambu BulatJenis Ptisjsi

Petung Bawah

Tengah

L'iuru

Apus Bawah

Fen gall

F'jimg

Ori Bawah

Tengah

M!S_

No. A ( cm 2

T an i>a

27.342

27.305"27.309

8F956_27.31867

21.157

21.21

21.191

63.558

16.042

16.102

16.081

48.225

16.075

795

15

35.41

I 1.80333

"9.2429.26

9.251

77j._059 T?I

6.36

6.352

6.35

19.062

6.354

19.656

19.646

19.64

58.94

11.314

.305

.305

33.924

11.308

9.055

9.15

9.1 15

27.329.706667

Ada

34.5_

I4311Vui "103.22:

1.40833

25.407

25.416"76.233

"25.41120.297'20.351"20.362

61 Ol

20.35667

2.512

2.624

7.496

12.49867

7.589

.61

7.605

2_2_L804'.60I33 •

779V7.501

7.521

22.519

7.506333

16.899

16.86

"16.912"50.671

16.89033

11.328 ".201

ILL.4.029

?43

9.966

10J76"l()430212

IM806LL±1L365iXlrl^^

'( Kg )

LiFLFTiL268.027

4^1.05

597.105

1356.182

452.0607

43.688

469.155

606.655

!19.498

406.4993

501.779

i721il467a 18

1558.615

512.87F

81.874

105.891

115.2

302.965

100.9883

JF67J_60.101"""65.9|

.685

4JF22836^365>0.126

49.199

105.69

55 73

77.495_Is80.01

79.965

237/475

79.158."

98.264

100.31

98.553

297.128

99.04267

JJ3_2.2_6_178.168

75.168

515.596

Ada

204.369

490.152

392.1

086.63£113362

562.015

535.21

489.815

1587.04

529.0(3:

82.973

205.199

225.214

513.386

171.128:

J07.432.147j 15160.

414.764

1^2547] 55">J38

"20!.f24~188.29

544.452

[81.484J38.492160.923"166.541

465.955

155.318:

460.662

448.178

501.2

1410.04

27JFfM_33163.662

202.215

215.9[92812%293.932"216.415"

III111"230.121677.649

_I.::c;.l'.!Villli2S{Lc'nr._. LyilleiL9.81 |8\ 7.98389

Jj86t77_49.65]4V26.55047

22.1 1952

28'62796"57.55899

79.J7266"268893529.7!rs-5519

29 08;

95.72967

5[.9(10896.958q75

22776i89_7503'l7"2_5 666473^5jyTF0I6743"6 190389

J/T24635"FF66]77"

"-1.8S7256"FO00786

7.891373

7.747874

16.64003

15-I6678

3.942562

4.072839

12418691

4.02898_2^85169"'8.873T52"2717617"2627597

8258656""l7.9]938"J9.J719I "'[9.27755"56.60885

18.86962

- Acla5.9":3739"

ILLrJL'9_"M.39532

3_[.602%10 55 \X2

22:J_20_F82[.0629_7J9"27[<)1

_62.1553V2V8184544)87944

J9JW299~~_±}M0£2:52? 144"j" 4104818.69)909

M. 75791

"12.69146~4128

11.04709

"20.42931"26.128~9T

JcIl^TLL21-61693J3 ^8 722118.47286

ii-'-^Im22ii-?J262.06986

20.68995

27.25972

26.58233

8.f4778l"27.82594

14.44756

18.0533

[8_.77557

21-2264217.09214

Jl-7153322.71158

22.78426

_67.2J2J722.40372

Page 99: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

l.ampiian 8b. I lasil Uji Kuat Geser Bambu BelaliJenis

Petung

Po-isi

Bawah"

Tengah

No

1

3

"¥X

A( cm2 ) P( Kg ) Iegang;m( Ki> cm'' 1lanpa Ada

12.818

Tanpa734.192

730.223

_,\c!a._J34.5% "1634.162

lanpa67 [0949

.1*2 2211268 97174'

Ada10.877 55 oq <; 1510.865 12.82 ['7 409710.877

32.617

12.821 750.217 1516.11 118 ^i7[38.459 2214.632

738.2107"3584.868

11Q4.956

205.695}

6^8978""

7-0 h->7

10.87233 12 8196-95 Ml898

1

2

6.676 9.36

9.357

544.413

524.124

557.215

841.673

840.115

81.54 778

78.5501|

80.30 12

240 3~)V\~

89.92233

_89.78465Xoi 56771

6.689

- - - -

3

"'" e"6.69

"' 20.0559358

28.075 "838.169

2519.9571605.752 '69 '74[

12J IT1 iiX

1

2

6.685 9.358335 53s- ?>07 839.9857 80 06836

65.835 [9"89 "58(77

5.797 8.33 381.635 467.508 56 0994"5.807 8.332 382.565 480.188 65.87997 57 65178

j 5.81 8.31 39(1.276 491.103 67.17515 59 09 783E 17.414 24.972 1154.476 1438.599 198.8863 172 8'9X 5.804667 8.324 384.8253 479.533 66 29544 57 60967

Apus Bawah. 1 4.26 4.61 88.98 101.577 20.88752 2~> 054062 4.262 4.624 92.19 105.017 21.63069 22 71 l?93 4.259 4.587 82.261 99.855 19.31463 "M 76913E 12.781 13.821 263.431 306.449 61 83?64 66 5 1.14sX 4.260333 4.607

4.371

87.81033 102.1497 20.61088

38.88465

22 17149Iengah 1 2.54 98.767 96.995 22 19057

2 2.55 4381 80.169 146.166 31,13882

39 90549j 2.549 4.375 101.714 159.2 36 58857E 7.63" 15.127

"T37566""3.013

_ "3017" "3.013

280.65

93.55

"m]fr~~155.Tl6~[602J5"

402.361

134.1203

110.227

36.7P3212J..94276

30 64759X 2.546333

Ujung 1 2.538

2.535

2.535

..J89.826201.566

212.713

18.!M247

67.78974"63.20118

173.5554

_ 63.00232

66.81008.

2

70.59841

_2ikj2J28.66 8056

E 7.608 9.043 439.547 604.105X 2.536 3.0 14335 146.5157 201.3683 57.7-78

Ori Baw ah 1 4.79 6.317 77.495 256.5 16.1785 40 601722 4.91 6.321 80.015 259.625 16.29635 41 075 n3 4.84 6.323 79 9r,5 261.109 16.57 169 41 795||E 14.54 18.961 237.475 777.234 48.99655 122 9732X 4.846667 6.320333 79.15833 259.078 16.35? 18 40 99108

Tengah 1 3.335 4.876 98.264 187.702 29.46147 38 495082 3.331 1822 100.311 211.19 30.11 138 43 79718

E

3.342 4.843 98.553 100.56 29.48925 20.7639910.008 14.541 297.128 499.452 89.06808 105 Q567

X 3.336

3.37

4.847 99.04267 166.484 29.68956 34 55708Ujung 1 3.69 162.26 221.062 48.11857

53.66506 "59.9084

59 592352 3.32 3.92 178.168 233.6023 3.85 175.168 230.287 53.08121

154 8946"""'"59.81481

179.3156

59.77185""

E 9.99 11.46 515.596 684.951X 3.33 *•** _ 171.8653 228.317 1 51.65155

Page 100: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

;"'.

!V

,I0

0—

.1I--

IO

OV

x;

„-j,i

rr,ir',

:~-^'ics'ioo—

'Io

|o

Ir-|

I—

cic

--•41

t0

r-:

'•/•r-1

•''.

CZ

r-

soIO

-Ir-i

f.

1r

icio

1o

c10

0I

rr,

rr

<i§i

h-h

o'l

oo

OJj

ooIf,

loo

;i.^

jc,

\i

—Ir-

Ior.

'—

;s-

„|r|lir,

—f.

Ir-!rr

]>rq

r-;_

Ir-I—

|—rt

*-T

:•j

r—-i

•4-1-:!=:

P^

MO

Kr->

l_Ir-

IO

sIC

-IO

o

-Oi00

ic-ir

,I

—I

rr,

r-lI00-[C

-sr>

jr-||3,

rrir

1ii/-,'r-1J—

-!ol£

:i^;-:-:

tJ

i00!^

C-

OOX

,|c

sC

s00

C--j~

Ir11

os

r-1

r-

5Ir-i

—X

00

r-i

oc

-.

C?s

;c-

51

0-1

0M

b.

-'•—*

'ir,|rr.|r-|

f-IO

Ir-

r

00

1r-i!~

r-1Ico

j22o

00

|-r

so

1rr-j

rr,I

-JL

-

ao

••Irr-,

Xlr

rs

r-1IO

-O

Co

;o

ois

oiv

,ly

rr,1oc4.—

•a^

""-*

-'

'SO

lir,

I•r.

o'"

",

ecr

f',!r:

—-

iV,

jiy,1—I—

.I—

Iir,jic,

-41

1_-4

-

rrqt-

ioICO

IcIO

!—'—

I—iCO

Ir-|j,r1—

I--i^r

irI

o!o

1c"I2io

1c!~

1~'-•

'•~'--'-

1-'111'?Ir''

iI

2'?.\•Z'!—

i-I11Ziir!',!"•''

—',r''^

'"•Ir-

-4

-

SD

!•

-4—

Li

-41

-

ot—

I•"-1~~''—

11—Ir--•^

'O

-1'ri

o-IO

Iv1Iir,

Irrqo-

|o

—i

1i

11

11

1

-I

r-

00

I—

"-•HP

:r—

I«/-j:;

r-

loo

i-a

r-

f-ii—

lxr,ir—irn

1-*-1-»•

r-l1-T

oc

1o

c1o

cv,

10

0r-i

1c

-r

100Iso

oIo

'|d

OS

Oo

oc

o'io

oc

Ics

Ios

r-iIo

Id

00

Io-

sc

10

0r

IO

01

0

00

o-:o

Ori'

'•r1

00

r-i'

oo100

oto

"r-i

I—1—

Iv,

—X

.In

w,

Ir|

rr,I

,—r-llo

~IO

C'

"C

'rt

r-'Ii£'I./-;"">

!xlr'.

oc

—c~

'O-f

'Oce

f',

V.

CO

oo

00-I

t/-iIr

Irr,

I—

-j0

0

—i

SD!

r-lr-l'C

ln

r-ljs

oI

r-l

O-1

oc

Ir-

rr

10

0Ic

-rr,

1_

Irr,!o

o•riir

rin

-

r-lIso

,'joc

iso

SIS

l^.iLlrJl-:o

lr.|

rsi

o

2?!£!so'

CC

1o

-

-4—

s;lv

!O

lifi

-lo

rr

loo

•O

I0

0r-l

Io

o1

oI

—I

rr,

1—

rf

OIO

-',ri

r'

00

—r-i

ri!

1I

~i-

—~

F~-ii—I00-

I—.

r-I>T)

Ir-iC

-so

Iri

c-

I—jf

,It—

I<—11rr,

r-qrj|

r-|jo

IrN|«/->

I—1—

1—

ii

U

-4

-1

xr.

so

l—

SOIrr,'

Ori

r1

00

r--Ir-i

Ir-|

I-r

r1

i-r

Ix

r;

oc

SOI

CO-1rr

<r!ISOII--

oIo

—•00

IT

i

r-iI

o

do

—!

00

—rr,

-I—

I—

i—

—lo

oO

CI

ir,

OIr-lj

-4

r-

ri

O-

»r

rr,

O^

—J

"=>

0

r|l-r

rr,

ire

sr

'*

—iX

Iir>

r-il—•

rr.I

r-to

in

-

i00

o--

—lo

00

Io

ri

rr,1

—1.—

'w

XI—

rjirr,

Uq

X-4

1•

~lrr(|_

|_

oo

rn

1.—

-aif;

-J

x—

Ir-1jr-,jLUjXi—

Ir-ljrr,jLUjX

IC

ZIrn

i-s

—r-l

f,

Iu

Cfj

X\

LU

X—

Irt

rr

ix

l-

uX

CJj

Page 101: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

-!

'--'r',

(X

f.r|

;C

O•"

,'

f—-

OJ.'

—1-

-!C

>—;r

-Jc

l^-IC--

I"/

ir,

[r-l-

!r'.

i—

ev

IC

-i

IIG

-l

—l

!/",I

c©;

—'

•—j

or"ri

-^;^.!

O-IC

i-i—

Iri!o

iv-;I^;i^

isC,_;

1_;i_^

_;I-r

Iriir

-irn-lr^

l-iSjrT

lr^!^

M"-.i

Ol°00

r-l|

CO

I—

ixr,

i—

lr)

|x

r,'—

—,

-I^iSh

^lg^i^lS

o'jl

IO

-_

lir,

i—

Ixr,

ic-;

fcIo

I:q!ooi91:::Iri!r-j|pI~

j«•-,—

ir~.

IC-

;

r-'—

^eIir

/Os

jrr,'I£Io

Ir*"''r*7

|ir_Irr.

J—

i—i—

j—:

1O

-IC

O|0

Cso

r-

-1u

.

00v

.|olif

i°'

~-I—

ioo|o

r-iso'Id

JOi—

qso'_

Isojr-iI—

Iir,jrj

|_^|^

cm

--

>r-id

oic

1—''r.

'—

IOir-.

'r-l

s-'—

1rjir—

,xr,I—jrr

irjy-

j".irilS

riT

irji

i_

,,

:i•r,i:_;

.7jr-,i?-,:r

:ri

i;fi!£.•'"•'-1-1

•-1-1-1

-,_

r:r-

|rr,j—I_

i„.

ir^I"

,IsO

ISOir

IIr»,IC

-'

Mr,

1—

a-

iO

Ci

c-_

Oi

sOiSO•

iyO

IC-

-4i—

-i1

i-H.r,!-i_

;ra|r-7

2lrr'l^!-:i:.'!^!rF

r-!~

!-!-,—

'—I—

t-

sOIr-

Iri

It/-ij—

0Cir-|

I—Ir

-—

—I—

i—O

Irr,-M

-ic

^q

^jjr

jisj™

j4-

ir,Ir

11r

i—

it—|

r',

00

Ir11

i--O

i—

jr*-,

2in

!-!-:!

-r.

I0

0I'--

'r

li

--

IO

Ir',

!r-

Ic

-I,,„|

u-,I

—'

I-

M-_

d_

J-

IJoe|-.jsO|SO|OO|so-1r-jOO

jrr,i,,;

Ir-iioio-i

oo'ic-i-*-'iu-;11-'

:/

Irii

ir,|c

-Ioo

|ri

ir-i|o

IorIn

lstlO

lr-

Ir-

IoI>

r,|cc

Irr,!_

!ir

iIr

ij—

iv,

|—i—

i—_

.!

£r

11?=•I55

Irc1T

'I<*'Irr

ICIri

I_jr-

irr,ir-i1—§12

EM

^-N

-l^^

-i-i-lolsi0

-

Ii

,,.!

oI

r-I

,oIri

j_

IC

4,-I-T

3'-

!i';i;,!

"!".!

-\>r

-t-

-i—j—

I—

r-

Iri

—ir-

f-

I<

r;

rr.Iso

§.ic5

-4

-

"~.\°':i2!"".|r-i

t-|o

Irr,itr,j_I

co

ir-so-1

Ol

ir.'ir-n

cc

rr,

11—

olo

—I

n

Ir

|I

——

!-r

O-

Ir-lIr-i

I-rIO

Irn.xr,|-r

SOIv

,IO

IOI-r

Ir--,i_

,,,..;

^io

jo|o

cio

cir-jo

i—

|rri

-i

r-i,

r-

iso

so

|£_>i—

I-r

I-r

r-,r-

Io-,j—

—I-,|r

-•O

|o

did

.i

rr

•.

|r

|I^

-I

—.

|—

i-r

m-m

-

//!'r;!

°'-a

I—j•o-ir

i_

;.

iooior,jrr,\,0

Icr—

,I-

Ir-|i—

IvO-

I—^

rI

I—

—I'

'—

Iry-,-

rT_

~.o

ioIoc

IccIoc

I.r.iooI-

Ixj£

|£j£,1rv\|,2

0C-Ir

ii.—joc

i•C

Ioc

•i

sci-r

I:so

oo

r-

ri

so

„i-

°ir<

U|

c|^

,j-

|o)o

jo|r-i|o

I-I-

|o

Ir-ioio|o|oi—|o|o|o|o

•0>Iso

!

o|o

'ijM

fjrMj-M

rj-C

l-*

^IoI^Ic

I-Il''^!-1-;

>r,

I—0C

>I"

C1

>/,

|O

Co

|o

iri|

o-

r-lIr-i

\~?

oo

o•|r-

t-.

rn

i-r

oo

l-s-

oi

—id

idirijo

did

!X

i-i

!—|—

i—i—

I—I—

I—I—

L

-t-

-Ijrr,jU|X

!—Ir-|Irr,jl_J

jyj_

Ml

jr,|rr!uI-K

I_j

,i„ju

i^_

i^(If(I^—

r-||rn

Ii_;I^

IfC

J

so

-r

od

•Irr;

I"|—

i—I

!rr,I

r-

Ir-

rr,I

r-l

oo

rr>SO

<n

Is—

'

ri|gO

='

rrj

—'

I—

-11

rr,rr

|rr-,

r-|o

.r-i|o

old

o|

ir.In

I—

•ir

rrr,

Irr,I

—,

OO

-

Ml

—Ir-i

rr,

re

OX

j

HJlX

rr,_

2!2

—I

r11

rr,r<

i

ofj

Page 102: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Lampiran 12a Kuat Farik Belah I anpa Ruas pada Batas FlastisJenis Posi-i

Bawah

Tengah

No I.

"" L~"~""7o"

km an (

t

0.098

cm )

d

1.381

I. nas

i cm2

a

( kg cni2AF

( cm )

j:

0.012

0.015

P

(kg)

FJ9.6

727.785"208.24

F( kg cm2 l

"88000Petting 0.136 1 100 0.125

0.132 10 0.101

0.102

1.386

7.4860.139

0.752915 70384.6

88387.1->

J) 10 1370 0.155 0.015

E 30 0.301 4.256 0.427 3385 0.41

0.137

0.041

0.011

185.025 246772

X 10 0.100 1.419 0 142 1128.33 161.675 82257.21 10 0.086 0.944 0081 995 0.095 0.009 80.595 1047372 10 0.09 0.948 0.085 615

725

2335

0.065 0.006

0.007

0.023

52.275

63.7)75"91615.4

1035713 10 0.092 0.946 0.087 0.07

0.23E 30 0.268 2 838 0.253 195.945 302924X 10 0.089 0 946 0.084 778.333 0.077 0.008 65.315 100975

Ujung 1 10 0.092 0 916 0.084 675 0.06 0.006 56.7 1125002 10 0.08 0.778 0.062 695 0.065 0.006 43.09 106923jy 10 0.096 0.81 0.078 1100 0.115 0.011 85.8 95652.2E 30 0.268 2.504 0.224 2470 0.24 0.024 185.59 315075

105025X 10 0.089 0.835 0.075 823.333 0.08 0.008 61.863Apus Bavaih 1 10 0.088 0.682 0.06 550 JL085

0.09 "0.008

""0.OO9"64705.9

"9 Nil.!55909.1

"277726

2 10 0.08 0 616 0.019 820 10.183

E "X

10 0.092 0.912 0.084

0.193"615

1985

0.11

0.285

0.011 51.66

124784 "30

10

0.26 2.21 0.028

0.087 0.737

0~520.064 661.667 0.095 0.009 11.613

60.025

70575.4Tengah 1 10 0.094 0.049

0.053

1225 0.115 0.01 1 1065222 10 0.09 0.592 1320 0.125 0.012 69.96 1056003 10 0.08 0.51 0.041 1410 0.11 0.011

0.035

57.81 128182E 30 0.264 1.622 0.143 3955

' 1318.330.35 187.795

62.598

71.05

310304

"713435X 10 0.088 0.541 0.048

0.049

0.1 17 0 012

0.012FJjurig 1 10 0.108 0.46 1450 1 0.125 1160002 10 0.098 0.454 0.045 1120 0.12 0 012 50.4 93333.3i

J 10 0.08 0.368 0.029 1710 0.12 0.012 49.59 142500E 30 0.286 1.282 0.123 4280 0.365 0.036 171.04 351833X 10 0.095 0.427 0.041 1426.67 0.122 0.012 57.0133 117278

Ori Bawah 1 10 0.092 0.57

0.536"0.052 985 0.13 0.013 51.22 75769.2

2 10 0.082 0.044 637.9 0.091 0.009 28.068

12.075

7017610 0.084 0.608 0.051 825 0.095 0.009 86842.1

E 30 0.258 1.714 0.147 2447.9 0.316 0.032 121.363 232787X 10 0.086 0.571 0.049 815.967 0.105 0.010

0.014

0.006 "

40.454 77595.8Tengah 1 10 0.108 0.446 0.048 640 0.145 30.72 44137.9

2 10 0.082 0.468 0.038 540 0.065 20.52 83076.910 0.084 0.508 0.043 848.1 0.111 0.011 36.468

87.708

76199.5

203414E 30 0.274 1.422 0.129 2028.1 0.321 0.032

X 10 0 091 0.474 0.043 676.033 0.107 0.011 29.236 67804.8L'jting 1 10 0.092

0.09"0.408 0.037 865 0.135 0.013 32.005 64074.)

"816667"104000

984741

2 10 0.434 0.039 1225 0.015 0.001 47.775

35.36->

10 0.082 0,42 0.034 1040 0.1 0.01

E 30 0.264 1.262 0.11 3130 0.25 0.025 115.14X 10 0.088 0.421 0.037 1043.33 0.083 0.008 38.58 328247

Page 103: PERILAKU MEKANIKA BAMBU - dspace UII

Lampiian 12b. Kuat Farik Belah Dengan Ruas pada Batas Flastis

" I7"(kg)141

174.72""789.12"

Jenis Posisi

Baunh

No

T2

Ukuran (

10 0 13

"lO "0.166

cm )••— —

""7.45"1.256

Luas

(cm2) (kgcm2)M

(cm)

r. F

(kgcrn2)Petung 0.188

' 0.2080.197

750 0.095 0.009 78947.4

840 0.13 0.013 64615.43 10 0.124 1.59 960 0.12 0.012 80000

E 30 0.42 4.296 0.593 2550 0.345

0.115

2-03-10.0 if

504.84

168.28

223563

71520.9X 10 0.14 1.432 0.198 850

Tengah

F'jung

1 10 0.142 1.01 0.143

0.149

1062.5 0.11 0.011 151.938

176.863

"6590.9

1032172 10 0.142 1.054 1187 0.115 0.011

3 10 0.13 1.02 0.132

0.424

1250 0.13

" 0.3550.013

0.03

0.072

165 96153.8

295962E 30 0.414 3.084 3499.5 193.801

X 10 0.138 1.028 0.141 1166.5 0.118 164.6 98654

1 10 0.128 0.86 0.11 725 0.135 0.013 79.75

114.75

53703.7

1184212 10

"10"0.118

0.12

0.866 0.102

0.101

1125 0.095 0.009

0.844 920 0.095 0.009 92.92

287.42

96842.1

268967E 30 0.366 2.57 0.313 2770 0.325 0.032

X 10 0.122 0.857 0.104 923.333 0.108 0.011 95.807

63.19

50.685 ~

89655.6

52592.6

" 57368.4

Apus Bawah 1 10 0.102 0.87 0089 710 0.135 0.013

2 10 0.1 0.95 0.093

0.084

545 0.095 0.009

3 10 0.104

"0.3060.808 600 0.08 0.008 50.4 75000

E 30 2.608 0.266 1855 0.31 0.031 164.275 184961

X 10 0.102 0.869 0.089 618.333 0.103 0.010 54.758 61653.7Fengah 1

2

10 0.084 0.536 0.045 840 0.1 0.01 37.8

"""32.48 1000

"85263.210 0.074 0.548 j 0.04 810 0.095 0.009-y

10 0.098 0.601 0.059

0.144

820 0.075 0.007 48.38

~Tl8.58109333

"278596"E 30 0.256 1.685 2470 0.27 0.027

X 10 0.085 0.562 0.048 823.333 0.09 0.009 39.527 92865.5F'jung 1 10 0.102 0.448 0.046 985 0.155 0.015 45.31 63548.4

2 10 0.072 0.504 0.036 980 0.085 0.008 35.28

26.995

115294

3 10 0.074 0.476 0.035 771.3 0.075 0.007 102840

281683E 30 0.248 1.428 0.117 2736.3 0.315 0.031 107.586X 10 0.083 0.476 0.039 912.1 0.105 0.010 35.862 93894.2

Ori Bawah 1 10 0.104 0.68 0.071 665 0.085 0.008 47.215 78235.32 10 0.098 0.652 0.064 1156.4 0.132 0.013 74.009 87606.1•>

0 10 0.094 0.648 0.061 672.6 0.108 0.011 41.029 62277.8E 30 0.296 1.98 0.196 2494 0.325 0.032

0.011

162.253 228119X 10 0.099 0.66 0.065 831.333 0.108 54.084 76039.7

Tengah 1 10 0.094 0.504 0.047 850 0.12 0.012 39.95 70833.32 10 0.096 0.446 0.043 653.6 0.066 0.007 28.105 99030.33 10 0.08 0.46 0.037 1210 0.135 0.013 44.77 89629.6E 30 0.27 1.41 0.127 2713.6 0.321 0.032 112.82 259493X 10 0.09 0.47 0.042 904.533 0.107 0.011 37.608 86497.8

Ujung 1 10 0.084 0.402 0.034 898 0.092 0.009 30.532 97608.72 10 0.086 0.406 0.035 1134.6 0.105 0.010 39.711 1081603 10 0.08 0.402 0.032 950 0.085 0.008 30.4 111765E 30 0.25 1.21 0.101 2982.6 0.282 0.028

0.009

100.643

33.548

317534X 10 0.083 0.403 0.034 994.2 0.094 105845