peribahasa
semantik
KAnti Rahayu061224009
Herlinda Mipur Marindang061224002 Bernadeta Devi Primasari
061224024
Lusiana Nadiawati061224025
PENGERTIAN
a. Menurut Soedjito (1987:109)
b. Menurut Poerwadarminta via Henry Guntur Tarigan (1985:56)
c. Menurut Warsanto (2003:97)
d. Menurut Tim Penyusun (2004:100)
e. www.wikipedia.com
Soedjito (1987:106)
Peribahasa adalahbahasa berkias berupa kalimat
atau kelompok katayang tetap susunannya
Poerwadarminta via Henry Guntur (1985:56)
Peribahasa adalah kalimat atau kelompok perkataan yang tetap
susunannya dan biasanyamengiaskan sesuatu maksud yang tentu
Warsanto (2003;97)
Peribahasa adalah ungkapan yang ringkas,padat yang berisi
kebenaran nyata, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku.
Tim Penyusun (2004:100)
Peribahasa adalah satuan bahasabaik berbentuk frasa maupun
kalimat yang susunannyatetap (statis) dan biasanya
mengungkapkan maksud tertentu
www.wikipedia.com
Peribahasa adalah bahasa berkiasyang digunakan untuk mengindahkan penuturan di kehidupan keseharian.
Perkara yang termasuk dalam peribahasa:perumpamaan simpulan bahasa,
pepatah, perbilangan, dan kiasan.
CIRI-CIRI PERIBAHASA
– Makna yang terkandung bukan hanya makna kamus tetapi juga makna majasi, bukan hanya arti kata-kata yang sebenarnya tetapi juga arti kiasan.
– Peribahasa merupakan teknik pengajaran kosakata dan menunjang pengajaran semantik.
– Makna peribahasa masih dapat diramalkan karena adanya asosiasi atau urutan antara makna leksikal dan gramatikal unsur-unsur pembentuk peribahasa itu dengan makna lain yang menjadi tautannya.
– Peribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan
– Kata-kata yang lazim digunakan dalam peribahasa antara lain : seperti, bagai, bak, laksana, dan umpama.
MACAM-MACAM PERIBAHASA
Menurut Henry Guntur Tarigan (1985:56)Menurut Soedjito (1987:109)
Menurut Tim Penyusun (2004:100)
•Pepatah•Perumpamaan
•Ungkapan
•Pepatah•Perumpamaan
•Pemeo•Ungkapan
•Bidal•Perumpamaan
•Pepatah•Ungkapan
•UNGKAPAN (idiom)•PEPATAH
•PERUMPAMAAN•PEMEO•BIDAL
UNGKAPAN (idiom)
• Menurut Soedjito (1987 : 101)• Menurut Warsanto, dkk (2003 : 89)• Menurut Abdul Chaer (1989 : 76)• Menurut Henry Guntur Tarigan (1985 : 164)• Menurut Tim Penyusun (2004 : 99)
Idiom adalah ungkapan
bahasa berupa gabungan
kata (frase) yang maknanya
sudah menyatu dan tidak dapat
ditafsirkan dengan makna unsur
yang membentuknya.
Ungkapan merupakan bentuk gabungan kata yang mantap sifatnya
dan maknanya tidak dapat dijabarkan secara harafiah
Idiom adalah satuan-satuan bahasa
(bisa berupa kata, frase, maupun kalimat)
yang maknanya tidak dapat
“diramalkan” dari makna leksikal
unsur-unsurnya maupun makna
gramatikal satuan-satuan tersebut
Ungkapan ialah perkataan atau
kelompok kata yang khusus
untuk menyatakan sesuatu maksud
dengan arti kiasan
Ungkapan/Idiom adalah
satuan bahasa,baik berbentuk
kata, frasa, maupun klausa
yang maknanya sudah tidak
dapat dirunut kembali dari
makna denotasi unsur-unsur
yang menyusunnya.
Berdasarkan atas makna unsur-unsurnya idiom terbagi
menjadi:
• Idiom penuh : idiom atau ungkapan yang seluruh unsur pembentuknya tidak dapat dikembalikan kepada makna denotasinya.
• Idiom sebagian: idiom atau ungkapan yang sebagian unsur pembentuknya masih dapat dikembalikan kepada makna denotasinya.
Menurut Soedjito (1987:102-109)
Ciri-ciri Ungkapan (idiom) menurutWarsanto (2003;96)
• Ungkapan terdiri atas dua kata atau lebih yang membentuk satu makna
• Ungkapan merupakan satu kontruksi yang maknanya dalam hubungan semantik.
• Ungkapan tidak dapat disisipi atau disela oleh unsur lain
• Makna ungkapan tidak dapat ditelusuri berdasarkan makna anggota-anggota yang membentuknya, atau maknanya dapat ditelusuri hanya dari satu anggotanya yang menjadi bagian inti dari ungkapan yang bersangkutan.
• Ungkapan dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat
PEPATAH
• Warsanto (2003:110): sejenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua.
• Tim Penyusun (2004:100): peribahasa yang mengandung nasihat dari orang tua
• Poerwadarminta via Henry Guntur (1976:734): sejenis peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran yang berasal dari orang tua
PERUMPAMAAN
•Soedjito (1987:111)
•Poerwadarminta via Henry Guntur Tarigan (1976: 1125)
Sejenis peribahasa yang berisi perbandingan
Ibarat, amsal,persamaan(perbandingan), peribahasa yang
berupa perbandingan
PEMEO
•Soedjito (1987:113) adalah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan
BIDAL
•Tim Penyusun (2004:100) adalah peribahasa yang mengandung nasihat, sindiran,peringatan, dan sebagainya.
Perbedaan Perumpamaan, Ungkapan, Pepatah, Pemeo, dan Bidal
• Berdasarkan isinya:
a. PERUMPAMAAN : bersifat memperbandingkan,
kata-kata yang lazim dipakai: bak,bagai,
seperti, laksana
b. UNGKAPAN : merupakan gabungan kata dan
maknanya sudah menyatu (leksikal dan gramatikal)
Perbedaan Perumpamaan, Ungkapan, Pepatah, Pemeo, dan
Bidal
c. PEPATAH : berisi nasihat
d. PEMEO : berisi semboyan
e. BIDAL : berisi sindiran
CONTOH-CONTOH PERIBAHASA
*Bak ayam pulang ke pautan(Barang sesuatu sudah pada tempatnya)*Seperti bangau di ekor kerbau
(Seperti jadi pak turut saja, tidak mempunyai akal pikiran atau pendi sendiri)*Bagaikan gajah bolehkan ditutup dengan nyiru?*Bagai menyurat di atas air*Seperti lalat mencari puru
(Terlalu rakus mengejar keuntungan, tidak menaruh malu sedikit jua pun)
Makna dan Hubungannya dengan Peribahasa
Kadang seseorang untuk menyampaikan pesan menggunakan peribahasa.Kadang dalam membaca peribahasa atau mendengar peribahasa kita sulit menerka maknanya karena makna yang tersurat bersifat samar-samar.
• Kita dituntut untuk memahami makna setiap leksem yang membentuk peribahasa
• Kita dituntut untuk menerka makna kiasan yang terdapat di dalamnya.
• Kita dituntut untuk tanggap mengasosiakan dengan makna tersirat
• Kita dituntut untuk untuk membandingkan dengan kenyataan sebenarnya.
KESIMPULAN
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan peribahasa
untuk menyampaikan maksud tertentu. Peribahasa juga dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu perumpamaan, ungkapan, pemeo,
pepatah, bidal dan sebagainya. Oleh karena itu, peribahasa dapat
digunakan sebagai suatu teknik pengajaran kosakata dan juga dapat
menunjang pengajaran semantik.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 1989. Pengantar Semantik Bahasa
Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta.
Guntur Tarigan, Henry. 1985. Pengajaran Semantik.
Bandung : Angkasa.
Pamuntjak, dkk. 1983. Peribahasa. Jakarta : Balai Pustaka.
Soedjito. 1987. Kosakata Bahasa Indonesia.
Jakarta : Gramedia.
Tim Penyusun. 2004. Bahasa Sastra Indonesia.
Bekasi : Galaxy Puspa Mega.
Warsanto, dkk. 2003. Bahasa Sastra Indonesia.
Jakarta : Bumi Aksara.
www.wikipedia.com