PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE WORD
SQUARE MI AL JAIRY SAMSAT BARAT
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd ) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
NURJANAH. M
NIM 1112011000089
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
i
ABSTRAK
Nurjanah. M, 1112011000089 “Peningkatan Hasil Belajar SKI Melalui
Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Word Square di Kelas VI MI Al-Jairy
Samsat Barat”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran dan
peningkatan hasil belajar SKI dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif
tipe word square . Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Kemudian menggunakan
instrument tes berupa soal post test dan non tes berupa lembar observasi aktivitas
guru dan siswa, lembar wawancara dan catatan lapangan. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VI MI Al Jairy Samsat Jakarta Barat Tahun pelajaran
2016/2017. Dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang, terdiri atas 11 orang siswa
dan 11 orang siswi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar SKI di MI Al Jairy dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe
Word Square.
Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat dari ketuntasan hasil belajar
siswa yang nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70. Dari hasil
penelitian dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe word square
hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktian dengan
adanya peningkatan hasil belajar siswa, dimana nilai rata-rata hasil belajar pra
penelitian sebesar 41,36 dan pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi
69,04 dan mencapai kriteria ketuntasan belajar mencapai 59,09%. Adapun pada
siklus II meningkat lagi dengan nilai rata-rata 81,36 dengan kriteria ketuntasan
belajar siswa mencapai 100%.
Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Strategi Pembelajaran Aktif Tipe
Word Square, Hasil Belajar Siswa
ii
ABSTRACT
Nurjanah. M, 1112011000089 "Improved Learning Outcomes SKI Through
Active Learning Strategies Word Type Square MI Al-Jairy West Samsat "
The purpose of this study, to determine to application of learning and
learning outcomes SKI using active learning strategies type square word. Methode
used by the researchers in Classroom Action Research (PTK) are conducted in
two cycles consisting of planning, implementation, observation and reflection.
Then use the test instrument in the from of question post test and non test in the
from of sheet. Of teacher and students activity observation,interviews and field
notes sheet. Subject in this study were students of class VI MI Al-Jairy Samsat
West Jakarta 2016/2017 school years. With the number students by 22 people,
consisting of 11 male students and 11 female students. The study aims to
determine the learning outcome in MI Al-Jairy SKI using Active Learning
Strategies Type Square Word.
Indicators of success of the completeness of the study extend the value of
student learning outcomes Complete Minimal Criteria (KKM) of 70. From the
result of results of the research using active learning strategies type square word
learning outcomes of students has increased it can be evidenced with improving
student learning outcomes, where average value of pre test study learning
outcomes at 41,36 and the first cycle the average value of students increased to
60,94 and achieving the expected learning completeness reached 59,09 %. As the
for second cycle increased again with an average value of 81,36 with criteria
mastery learning students achieve 100%.
Keywords: action research Classe, Active Learning Strategies Word Type
Square Word Student Learning Outcomes .
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah atas curahan
rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar SKI Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe Word Square Madrasah Ibtidaiyah Al-Jairy Samsat
Barat”. Sholawat dan salam peneliti sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta keluarga. Amin
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagaimana diharapkan walaupun waktu, tenaga, dan pikiran telah
diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan peneliti miliki demi
terselesainya skripsi ini agar bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari partisipasi beberapa pihak yang
telah membantu, motivasi serta arahan dari berbagai pihak, sehingga patut kiranya
peneliti ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyadah, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, MA. Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI)
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Siti Khodijah MA, dosen pembimbing yang telah banyak membantu peneliti
dalam penyusunan skripsi ini dan telah bersedia meluangkan waktu, tenaga,
dan pikirannya untuk memberi petunjuk serta pengarahan kepada peneliti.
4. Bapak dan ibu dosen PAI yang telah mengajar dan memberikan ilmunya
kepada peneliti pada proses perkuliahan berlangsung. Semoga Allah SWT
memberikan balasan dan pahala yang berlipat ganda atas ilmu yang
diberikannya dengan ikhlas kepada kami.
5. Marjuki S.E., selaku kepala sekolah, segenap guru dan karyawan MI Al-Jairy,
peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan dan bantuannya
pada saat penelitian.
iv
6. Nurhayati D3. Guru SKI kelas VI yang bersedia meluangkan waktu, tenaga,
dan pikirannya dalam proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
7. Orang tua dan kakak-kakakku, khususnya kak Ule dan kak Ani yang selalu
memberikan semangat, motivasi dan doa kepada penulis dalam menuntut
ilmu yang Allah ridhoi. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita
semua, serta kebahagiaan dunia dan akhirat, aamiin.
8. Sahabatku Juya, Firda, Ii, dan Ranti yang selalu memberikan semangat,
motivasi dan serta memberikan arahan kepada peneliti.
9. Segenap staf perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
10. Anak-anak kelas VI MI Al-Jairy Rawa Buaya yang telah menjadi bagian dari
penelitian.
11. KANCA PAI C dan PAI angkatan 2012
12. Dan semua pihak yang tidak mungkin peneliti sebutkan satu persatu
namanya, yang sangat berjasa memberikan bantuannya terhadap peneliti.
Akhirnya penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan, peneliti
berdoa dan berharap semoga semua pihak yang telah membantu dengan kebaikan
dan ketulusan mendapat balasan dan menjadi amal baik di sisi Allah SWT.
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga skripsi ini berguna dan
bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya, aamiin.
Jakarta, 29 Maret 2017
Nurjanah. M
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACK ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................ 6
D. Perumusan Masalah Penelitian ........................................ 6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar.........................................8
a. Pengertian Belajar ............................................................ 8
b. Prinsip-Prisip Belajar ....................................................... 9
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ..................... 9
d. Hasil Belajar....................................................................10
e. Klasifikasi Hasil Belajar..................................................11
f. Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar..........12
g. Langkah-Langkah dalam Menganalisis Hasil Belajar.....13
2. Pembelajaran SKI di MI
a. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ........................... 13
b. Ruang Lingkup SKI MI ................................................. 14
vi
c. Materi Masa Kekhalifahan Usman bin Affan..............14
3. Hakikat Strategi Pembelajaran Aktif ........................... 18
a. Pengertian Strategi Pembelajaran .................................. 18
b. Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran..........................19
c. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran.................................19
d. Pengertian Pembelajaran Aktif ...................................... 21
e. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Aktif ............................... 22
f. Word Square .................................................................. 24
4. Kerangka Berfikir .......................................................... 25
5. Hasil Penelitian Relavan ................................................ 26
6. Hipotesis Tindakan ........................................................ 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................. ..........28
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..... 28
C. Subjek Penelitian ............................................................ 30
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .................... 30
E. Tahapan Intervensi Tindakan ......................................... 31
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................. 33
G. Data dan Sumber Data .................................................. 33
H. Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 34
I. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 36
J. Analisis Data dan Interpretasi Data ............................... 37
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan .......................... 38
BAB IV: DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................ 39
B. Analisis Data .................................................................. 59
C. Pembahasan...................................................................67
BAB V: PENUTUPAN
A. Kesimpulan..............................................................................70
B. Implikasi...................................................................................71
vii
C. Saran.........................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Siklus PTK
Gambar 2 : Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Pra Penelitian
Gambar 3 : Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Gambar 4 : Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Gambar 5 : Gambar Kegiatan Pembelajaran
Gambar 6 : Gambar Kegiatan Pembelajaran
Gambar 7 : Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan II
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Contoh Word Square
Tabel 3.1 : Waktu dan Tempat Penelitian
Tabel 3.2 : Tahapan Intervensi Tindakan
Tabel 3.3 : Klasifikasi ( skala likert ) Kegiatan Guru danSiswa
Tabel 3.4 : Kriteria Siswa Berdasarkan Kriteria Gain
Tabel 4.1 : Profil Sekolah MI. Al-Jairy Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat
Tabel 4.2 : Keadaan Guru MIS Al-Jairy Rawa Buaya Tahun Pelajaran 2016-
2017
Tabel 4.3 : Keadaan Siswa MIS Al-Jairy Berdasarkan Kelas dan Jenis Kelamin
Tahun Pelajaran 2016-2017
Tabel 4.4 : Saran dan Prasarana MI Al-Jairy RawaBuaya
Tabel 4.6 : Hasil Observasi Siswa pada Siklus I
Tabel 4.7 : Hasil Observasi Guru pada Siklus II
Tabel 4.8 : Nilai Siswa Setelah Siklus I
Tabel 4.9 : Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I
Tabel 4.11 : Nilai Siswa Setelah Siklus II
Tabel 4.12 : Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Siklus I
Lampiran 2 : RPP Siklus II
Lampiran 3 : Lembar Observasi Aktifitas Siswa I
Lampiran 4 : Lembar Observasi Aktifitas Guru I
Lampiran 5 : Lembar Observasi Aktifitas Siswa II
Lampiran 6 : Lembar Observasi Aktifitas Guru II
Lampiran 7 : Word Square Siklus I
Lampiran 8 : Word Square Siklus II
Lampiran 9 : Soal Post Test Siklus I
Lampiran 10 : Kunci Jawaban Post Test Siklus I
Lampiran 11 : Soal Post Test Siklus II
Lampiran 12 : Kunci Jawaban Post Test Siklus II
Lampiran 13 : Pedoman Wawancara Guru Setelah Penelitian
Lampiran 14 : Hasil Wawancara Guru Setelah Penelitian
Lampiran 15 : Pedoman Wawancara Siswa Setelah Penelitian
Lampiran 16 : Pedoman Wawancara Siswa Nilai Sedang Setelah Penelitian
Lampiran 17 : Pedoman Wawancara Siswa Nilai Tinggi Setelah Penelitian
Lampiran 18 : Pedoman Wawancara Guru Pra Penelitian
Lampiran 19 : Hasil Wawancara Guru Pra Penelitian
Lampiran 20 : Pedoman Wawancara Siswa Pra Penelitian
Lampiran 21 : Hasil Wawancara Siswa Pra Penelitian
Lampiran 22 : Hasil Wawancara Siswa Pra Penelitian
Lampiran 23 : Hasil Wawancara Siswa Pra Penelitian
Lampiran 24 : Data Sekolah
Lampiran 25 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 26 : Surat Pernyataan Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan amanat peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Standar Pendidikan Nasional, salah satu standar yang harus
dikembangkan adalah standar proses, standar proses adalah kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai kompetensi lulusan.1
Dimana proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif, untuk mencapai tujuan tertentu, dimana
dalam proses tersebut terkandung multi peran dari guru.2
Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting,
apalagi untuk siswa usia pendidikan dasar, tak mungkin dapat peran guru
digantikan oleh perangkat lain, seperti telivisi, radio, komputer dan lain
sebagainya. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang yang
memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.
Menurut Wina Sanjaya lemahnya proses pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru merupakan salah satu masalah yang dihadapi
dunia pendidikan kita, di sebabkan proses pembelajaran yang terjadi di
dalam kelas dilaksanakan hanya sesuai kemampuan dan selera guru.
Padahal pada kenyataannya, kemampuan guru dalam pengelolaan
pembelajaran tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan guru serta
motivasi dan tanpa kecintaan mereka terhadap profesinya. Padahal
pelaksanaan pengelolaan pembelajarannya seharusnya dilakukan dengan
sungguh-sungguh melalui perencanaan yang matang, dengan
memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dan memperhatikan taraf
perkembangan intelektual dan taraf psikologi belajar anak.3
1 Lampiran Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan,
Kementrian Pendidikan, Kementrian Pendidikan Nasional, 2016), h. 1. 2 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2013), h. 58. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pemebelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Prenada Media, 2010), h. 52.
2
Hal ini sejalan dengan pandangan islam yang meyatakan bahwa manusia
(peserta didik) adalah makhluk ciptaan Allah yang didalam dirinya diberi
kelengkapan kelengkapan psikologis dan fisik yang memiliki kecendrungan
kearah yang baik dan yang buruk.4
Demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya maka Dia mengilhamkan
jalan kejahatan dan ketaqwaannya sungguh beruntung orang-orang yang
mensucikan jiwa itu dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.(al-Syams : 7-
10) 5
Sehingga perlu dibimbing agar kelengkapan psikologis dan fisiknya
dapat memiliki kecendrungan kearah yang baik. Sama halnya dengan proses
pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai teladan bagi siswa yang
diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pemebelajaran (manager of learning).
Dengan demikian, menurut Wina Sanjaya, “efektivitas proses pembelajaran
terletak pada guru oleh karenanya, keberhasilan suatu proses pembelajaran
sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru”.6
Untuk itu, guru dituntut untuk menguasai memahami strategi dan
pembelajaran agar terciptanya pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
bagi peserta didik, karena dengan rasa senang peserta didik dalam
pembelajaran, maka materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami oleh
peserta didik.
Selain itu juga, kemampuan guru dalam menggunakan strategi dan
metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran,
merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak pembelajaran disekolah masih
menggunakan pembelajaran konvesional terpusat pada guru semata (teacher
centred) dimana pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi
peran guru. Menurut Wina Sanjaya, “Dikarenakan guru lebih banyak
4 H,M Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2000), Cet. 6. h. 15.
5 Al-Qura’n Al-Karim dan Terjemahannya, ( Semarang : Karya Toha Putra, 2002), h. 595. 6 Sanjaya. loc. cit.
3
menempatkan siswa sebagai objek bukan sebagai subjek didik”.7 Tak
terkecuali dengan pembelajaran disekolah MI Al-Jairy dalam mata pelajaran
SKI masih banyak menggunakan pembelajaran konvesional yang hanya
terpusat pada guru semata (techer centred). Hal ini, ditandai seringnya guru
menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran hanya terkadang
guru membuat sedikit variasi, dengan cara memberikan kepada 2 sampai 3
orang siswa membacakan buku LKS/buku paket didepan teman-temannya
kemudian guru menjelaskan materi pelajaran. Hal ini, menyebabkan siswa
kurang mendapat pengalaman langsung dalam belajar. Guru masih
mempertahankan metode pembelajaran ini, dengan alasan metode
pembelajaran ini adalah yang paling praktis dan tidak banyak menyita waktu
yang banyak menyebabkan sedikit tuntutan aktifitas belajar dari siswa,
sehingga peserta didik kurang termotivasi mengikuti pembelajaran. Padahal
dengan adanya kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
menyebabkan rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Adapun rendahnya motivasi belajar siswa berdasarkan hasil observasi
peneliti ditandai dengan sebagai berikut:
1. Beberapa kurang bersemangat ketika mengikuti pelajaran SKI.
2. Siswa masih membutuhkan dorongan dari guru dalam mengajukan.
pertanyaan dan mengungkapkan pendapat.
3. Masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas.
4. Siswa merasa puas dan paham terhadap materi yang diajarkan namun
ketika diajukan pertanyaan siswa terlihat kebingungan.
5. Beberapa siswa masih mengobrol dengan temannya pada saat guru
menjelaskan materi pelajaran.
6. Masih ada siswa yang datang terlambat.
7. Beberapa siswa terlihat minta izin untuk keluar saat pembelajaran
berlangsung.
7 Ibid., h. 59.
4
Dari sebab rendahnya motivasi belajar siswa, timbullah masalah baru
yakni rendahnya hasil belajar SKI siswa hal ini ditandai banyaknya siswa yang
tidak memenuhi KKM, dan tiap semester menurunnya hasil belajar siswa.
Dan salah satu solusi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah
dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif, strategi pembelajaran aktif
adalah strategi pembelajaran yang membuat siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran secara fisik maupun mental.
Menurut Abudin Nata, Pembelajaran aktif tidak luput dari cara belajar
siswa aktif, cara belajar siswa aktif adalah yang difokuskan pada
pelibatan fisik, intelektual dan emosional para siswa secara optimal
dalam rangka memberi pengertian, pemahaman, dan keterampilan dalam
mengetahui (to know), mengerjakan (to do), menginternalisasikan dalam
diri (to be) dan menggunakannya dalm kegiatan masyarakat, berbangsa,
dan bernegara (to life together). Dengan cara demikian, para siswa tidak
hanya pengetahuan belaka tentang sesuatu, melainkan juga memiliki
kemampuan untuk menerapakan dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-sehari. Menurut Abudin Nata, Cara belajar siswa aktif
yang demikian itu pada gilirannya akan mendorong para siswa itu terbina
seluruh kognitif, efektif, dan psikomotoriknya, sehingga ia menjadi orang
yang aktif, kreatif, inovatif, imajinatitatif, dan berkemampuan
kompetitif”.8
Diantara strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan oleh guru
adalah dengan menggunakan metode pembelajaran word square, word square
merupakan metode pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab
pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak
jawaban. Mirip seperti mengisi teka-teki silang tetapi bedanya jawabannya
sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan
sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh.9
Sejarah kebudayaan islam adalah salah satu bagian mata pelajaran MI,
MTS dan MA, metode pembelajaran yang biasa yang biasa diterapkan dalam
pelajaran ini seperti poster sesion, demonstrasi, ceramah, vidio dan lain
sebagainya. Adapun tujuan dari mempelajari mempelajai SKI yaitu:10
8 Abudin Nata, Perpektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: K encana), h. 217. 9 Model-Pembelajaran -Word Square/, 23 Desember 2016 minggu 7:05
(http://www.msyarifah.my.id/) 10 Awwaludin Djamil, Ruang-Lingkup-Standar-Isi-Krakteristik., 2014, 23 Desember minggu
6:35 (http://belajarpai 09.blogspot.co.id)
5
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilaidan norma-norma Islam yang telah
dibangun oleh Rasulullah Saw. Dalam rangka mengembangkan
kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan
tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini,
dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di
masa lampau.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melakukan suatu penelitain
tindakan kelas guna meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembalajaran SKI
pada konsep Kekhalifahan Utsman bin Affan dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe word square pada siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
Al-Jairy. Adapun judul penelitian ini yaitu” Peningkatan Hasil Belajar SKI
Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Word Square Kelas VI MI Al-
Jairy Samsat Barat ”.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalah yang
dapat diindentifikasi yaitu:
1. Siswa kurang medapatkan pengalaman langsung dalam belajar
dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan lebih didominasi oleh
guru.
2. Keterlibatan siswa dalam belajar masih kurang sehingga menyebabkan
rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses KBM.
3. Rendahnya nilai hasil belajar SKI siswa hal ini ditandai banyaknya siswa
yang tidak memenuhi KKM.
6
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Dari indentifikasi masalah diatas peneliti membatasi masalah pada hasil
belajar siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan
Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Word Square untuk meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran SKI siswa kelas VI MI Al-Jairy.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan indentifikasi dan pembatasan fokus penelitian diatas, maka
permasalahan yang diajukan diatas adalah:
1. Bagaimana penerapan pembelajaran SKI dengan Strategi Pembelajaran
Aktif tipe word square di kelas VI MI Al-Jairy ?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran SKI dengan
menggunakan Strategi Pembelajaran aktif tipe word square di kelas VI MI
Al-Jairy?
E. Tujuan dan Manfaat Peneltian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran SKI dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe word square di kelas VI
pada pelajaran SKI MI Al-Jairy.
b. Dapat mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar SKI
dengan diterapkannya strategi pembelajaran aktif tipe word square pada
pelajaran SKI di kelas VI MI Al-Jairy.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan
akademik di bidang Pendidikan Agama Islam dalam
mengembangkan pengetahuan terkait metode pembelajaran
7
sehingga mampu memberikan dampak positif bagi motivasi siswa
mengikuti pelajaran. .
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan literature
penelitian yang akan datang dengan masalah yang sejenis.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi masyarakat dapat memberi masukan dan sumbangan
pemikiran dalam meningkatkan pemahaman tentang pelajaran SKI
karena dalam pelajaran SKI mengandung penanaman nilai-nilai
karakter siswa.
2) Bagi MI Al-Jairy, memberikan kontribusi dalam rangka
pengembangan pembelajaran SKI dalam pokok pembahasan
tertentu.
3) Bagi penulis, sebagai sarana uji kemampuan terhadap materi yang
di peroleh di bangku perkuliahan, dan menambah wawasan dan
pelajaran yang berharga terkait penerapan word square di sekolah.
8
69
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai usaha
mendapat kepandaian.”1 Belajar adalah suatu proses aktivitas yang dapat
membawa perubahan pada individu.2 Menurut Gagne sebagaimana yang
dikutip Ratna Wilis Dahar, mengatakan bahwa “Belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman”.3
Menurut Muhibbin Syah, “Belajar adalah tahapan seluruh
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.”4 Belajar merupakan suatu aktifitas mental yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
sejumlah perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan
nilai sikap.5Belajar adalah proses melihat, membuat, mengamati,
menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak dan latihan.6
Menurut Nana Sudjana, “belajar adalah proses yang aktif, belajar
adalah mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.
Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat
1 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),
h. 965. 2 Ny. Roestiyah N.K, Masalah- Masalah Ilmu Keguruan, ( Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet
. 3, h. 141. 3 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 11. 4Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja
Rosda Karya, 2010), h. 87. 5:W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi, 2005), h. 59.
6 Sri Anitah W, Dkk, Strategi Pembelajaran di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009) ,
Cet. 7. h. 25
9
melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati,
memahami sesuatu.7
Berdasarkan beberapa definisi belajar diatas, dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan proses perubahan sebagai hasil dan interaksi
dengan lingkungan sekitar yang menghasilkan perubahan pada diri
organisme baik pemahaman, keterampilan dan sikap.
b. Prinsip-Prinsip Belajar
1) Perhatian dan motivasi
a) Keaktifan.
b) Keterlibatan langsung /pengalaman.
2) Pengulangan.
3) Tantangan
4) Balikan dan penguatan.
5) Perbedaan individual8
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:9
1) Faktor Individual
Yang termasuk kedalam faktor individual antara lain: faktor
kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan
faktor pribadi.
2) Faktor Sosial.
Yang termasuk faktor sosial diantaranya faktor keluarga, guru dan
cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar
lingkungan dan motivasi sosial.
7 Nana Sudjana, Dasar Dasar Proses Mengajar, (Bandung: Balai Pustaka, 1987), h. 28.
8 Dimyati , dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta ), h. 42-50. 9 M. Ngalim Purwanto, MP, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998),
h. 102.
10
d. Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana, “hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.”10
Hasil belajar terbagi menjadi tiga macam, yaitu: (1)
Keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan keterampilan, (3) sikap
dan cita-cita.11
Menurut Sardiman hasil belajar merupakan bentuk dan hasil
pencarian tujuan belajar. Sardiman menambahkan bahwa hasil belajar itu
meliputi tiga hal antara lain : 1) hal ihwal pengetahuan, konsep atau fakta
(kognitif), 2) hal ihwal personal, kepribadian dan sikap (afektif), 3) hal
ikhwal tentang kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik).12
Hasil belajar adalah suatu kegiatan untuk mengukur perubahan
perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Hasil belajar akan
memberikan pengaruh dalam dua bentuk, yakni : 1) peserta didik akan
mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas
perilaku yang diinginkan, 2) mereka mendapatkan perilaku yang
diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga
timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarng-
sekarang dengan perilaku yang diinginkan. Kesinambungan tersebut
merupakan dinamika proses belajar sepanjang hayat dan pendidikan yang
berkesinambungan.13
Menurut Gagne sebagaimana yang dikutip E, Mulyasa membagi
lima macam hasil belajar, yaitu:
1) Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang
mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang
diperoleh melalui penyajian materi disekolah.
2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-
masalah baru dengan jalan mngatur proses internal masing-
10
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2009), h. 22. 11Ibid. 12Ahmad Nurcholis, dan Jusuf Bahtiar, Strategi Pengembangan Kreativitas dan Motivasi
Belajar Siswa, (Ta’allum, Jurnal Pendidikan Islam, 2012), h.30. 13E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan
Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 208.
11
masing individu dalam memperhatikan, belajar mengingat, dan
berfikir.
3) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan
sesuatu dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi-
informasi yang relevan.
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan
dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubugan
dengan otot.
5) Sikap, yaitu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah
laku seseorang yang didasari emosi, kepercayaan serta faktor
intelektual.14
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
hasil atau kemampuan yang diperoleh atau dicapai oleh siswa yang
diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajar, hasil
belajar diperoleh dari kegiatan penilaian dan yang diharapkan adanya
perubahan tingkah laku.
e. Klasifikasi Hasil Belajar
Menurut Made Weda terdapat tiga klasifikasi hasil belajar antara
lain sebagai berikut:
1) Keefektifan( Effectiveness)
Diikur tingkat pencapain siswa siswa, dan terdapat empat indikator
untuk mempreskipsikannya, yaitu kecermatan prilaku yang dipelajari,
kecepatan unjuk kerja, tingkat alih belajar diukur dari tingkat
ketercapaian, dan tingkat retensi.
2) Efesiensi Pembelajaran
Diukur dengan antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipaki siswa
atau jumlah biaya yang dipakai dalam pembelajaran.
3) Daya Tarik pembelajaran
Diukur dengan mengamati kecendrungan siswa untuk tetap/terus
belajar.15
f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:
1) Faktor Fisiologis
14
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 47. 15 Made Weda, Strategi Pembelajaran Inovati Kotemporer, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h. 6-7.
12
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,
tidak dalam keadaan yang lemah dan capek, tidak dalam keadaan lelah
dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya semua
akan membantu dalam proses dan hasil belajar.
2) Faktor Psikologis
Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki
kondisi yang berbeda-beda. Beberapa faktor psikologis diantara
meliputi intelegensi, perhatian, minat, dan bakat, motif, motivasi,
kognitif dan daya nalar.
a) Faktor Eksternal
(1) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil
belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau
alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial.
(2) Faktor Instrumental.
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunannya dirancang sesuai dengan hasil
belajar yang diharapkan. Yaitu seperti kurikulum, sarana,
fasilitas dan guru.16
Sedangkan menurut Muhibbin Syah, keberhasilan dari
proses hasil belajar dipengaruhi oleh tiga faktor, faktor
yang pertama yaitu faktor dalam (intern), yakni
keadaan atau kondisi jasmani; yang kedua faktor dari
luar diri individu (ekstern), yakni kondisi lingkungan
sekitar siswa; dan yang ketiga pendekatan belajar
yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi
dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran.17
16 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: PT Gaung Persada
Press, 2008), h. 32. 17Nata, op. cit., h .57.
13
g. Langkah-Langkah Guru Menganalisis Hasil Belajar
Langkah-langkah guru dalam menganalisis hasil belajar antara
lain sebagai berikut:
1) Merencanakan analisis sejak awal semester, sejalan dengan desain
instruksional.
2) Merencanakan jenis-jenis pekerjaan siswa yang dipandang sebagai
hasil belajar.
3) Merencanakan jenis kajian atau alat-alat evaluasi.
4) Mengumpulkan hasil belajar jenis ujian tulis, ujian lisan, dan karya
tulis maupun benda.
5) Melakukan analisis secara statistik tentang angka-angka perolehan
ujian dan mengategori karya karya yang tidak bisa diangkakan.
6) Mempertimbangkan hasil kegiatan belajar siswa.
7) Mempertimbangkan tingkat kesukaran bahan ajar.
8) Memperhatikan kondisi-kondisi eksternal yang berpengaruh atau
diduga pengaruhnya dalam belajar.
9) Guru juga melancarkan angket evaluasi menjelang akhir
semester.18
2. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MI
a. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
Untuk lebih memahami, penulis menguraikan dalam bentuk
perkata, sejarah adalah cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara
sistematis keseluruhan perkembangan atau dinamika kehidupan
masyarakat dengan segala aspek yang terjadi dimasa lampau.19
Dan
kebudayan adalah hasil karsa manusia yang hidup di masyarakat.
Sedangkan pengertian Islam dari segi bahasa adalah berasal dari kata َاسَْلَم
اسِْلََمًا -يسُْلِمُ - yang berarti kedukan dan perdamain.20
18
Dimyati , dan Mudjiono, op . cit., h. 49-52. 19Dien Majdid , dan Johan Wahyudi , Ilmu Sejarah, (Jakarta :Kencana Prenada Media
Group, 2014) , h. 8. 20Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010) , h.
32.
14
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan
perjalanan hidup manusia muslim dari masa kemasa dalam beribadah,
bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem
kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah.21
Jadi Sejarah Kebudayaan Islam adalah cabang ilmu pengetahuan
yang mengkaji perkembangan hasil karya manusia berdogma Islam di
kalangan masyarakat .
b. Ruang Lingkup SKI MI
Ruang Lingkup SKI MI Meliputi:
1) Sejarah masyarakat Arab praIslam, sejarah kelahiran dan kerasulan
Nabi Muhammad Saw.
2) Dakwah Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya, yang meliputi
kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian Nabi
Muhammad Saw, hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif, dan
peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw.
3) Peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Yatsrib, keperwiraan Nabi
Muhammad Saw, peristiwa Fathu Makkah, dan peristiwa akhir hayat
Rasulullah Saw.
4) Peristiwa-peristiwa pada masa khulafaurrasyidin.
5) Sejarah perjuangan Wali Sanga.22
c. Materi Masa Kekhalifahan Usman bin Affan
1) Masa Kekhalifahan Usman bin Affan
Sebelum wafat, Umar telah menunjuk enam orang sahabat yang
terdiri dari Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin
Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Saad bin Abi
Waqas yang bertugas untuk mengangkat seorang khalifah. Setelah
khalifah umar wafat, Usman bin Affan diangkat oleh para pemuka
21Awalludin Djamil. loc. cit
22 Ibid.
15
Quraisy dan yang dipimpin oleh Abdurrahman bin Auf dan hasil
musyawarah itu menunjuk Usman bin Affan sebagai khalifah.23
2) Langkah-langkah kebijaksanaan Khalifah Usman bin Affan24
a) Mengganti Beberapa Gubernur Dalam Pemerintahannya.
Masa pemerintahan Usman bin Affan meliputi dua periode
yang masing-masing berlangsung selama enam tahun. Pada masa
pemerintahannya gubernur yang menjabat pada masa Umar bin
Khatab digantikan. Dan beberapa yang masih dikukuhkan pada
masa pemerintahannya.
1) Amru bin As sebagai gubernur Mesir dan Syam.
2) Muawiyah bin Abu Sofyan sebagai gubernur Irak yang juga
meliputi wilayah Azerbaijan dan Armenia.
3) Abu Musa al-Asy’ari sebagai gubernur Iran yang mencakup
Khurasan dan Basrah.
4) Merehabilitasi Masjid Nabawi di Madinah.
b) Pengumpulan Dan Penulisan al-Qur’an
Huzaifah bin al Yaman ketika pulang dari perang di Armenia
menyatakan kkhawatirannya tentang cara membaca al-Qur’an di
kalangan umat dibeberapa wilayah, Huzaifah pernah mendapati
umat muslim membaca al-Qur’an disesuaikan dengan logat
masing-masing diwilayahnya hal itu menyebabkan perselisihan
diantara mereka. Setelah mendapati laporan tersebut Usman
memerintahkan mengumpulkan dan menyalin lembaran-lembaran
surah-surah yang kemudian ditertibkan. Sehingga al Qur’an dibaca
hanya dengan satu logat saja, panitia penulisan al Qur’an diketuai
oleh Zaid bin Tsabit yang beranggotakan Abdullah bin Zubair,
Saad bin Abi Waqas dan Abdurrahman bin Harits bin Hisyam. Al-
Qur’an yang dibukukan oleh tim disebut al Mushaf dan
23
Sri Eti Muctianah, dkk, LKS Sejarah Kebudayaan Islam , (Jakarta: Swadana murni), h. 16. 24
Ibid., h. 16.
16
disebarluaskan pada 5 wilayah Mekkah, Basrah, Kuffah dan Syam,
kemudian disebut mushaf Usmani atau mushaf al Imam.
c) Membentuk Angkatan Laut
Angkatan laut inilah, angkatan laut pertama yang dimiliki
umat muslim.
d) Perluasan Wilayah Kekuuasaan
3) Peristiwa Fitnah Terhadap Usman bin Affan
Tokoh utama yang menyebarkan fitnah terhadap Usman bin
Affan adalah Abdullah bin Saba. Abdullah bin Saba adalah orang
yahudi yang berpura-pura memeluk agama Islam.Racun fitnah itu
disebarkan di Hijaz, Basrah, Kuffah, Syam dan Mesir.Ia meyebarkan
isu bahwa Usman bin Affan menjabat seorang khalifah dengan jalan
yang tidak benar. Ia berani mengatakan bahwa Rasulullah pernah
berwasiat supaya pangkat khalifah seharusnya diberikan kepada Ali
bin Abi Thalib.25
Dan fitnah kedua yaitu dengan isi surat perintah Abdullah bin
Saad untuk membunuh Muhammad bin Abu bakar dengan adanya cap
stempel khalifah Usman, sehingga hal yang demikian sangat memicu
kemarahan kaum muslimin sehingga terjadilah pengepungan rumah
khalifah oleh pemberontak selam empat puluh hari. Dan untuk
menjaga keselamatan Usman, Usman bin Affan dijaga oleh sahabat-
sahabatnya, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Thalhah, Hasan
dan Husain.26
4) Akhir Perjuangan Usman bin Affan
Terjadinya pemberontakan dengan mengepung kediaman rumah
Usman bin Affan berjumlah 600 orang dari Mesir yang diketuai
25
Ibid,. h. 15. 26
Ibid.
17
Muhammad bin Abu Bakar dan Muhammad bin Huzaifah. 1500 orang
dari utusan Basrah yang diketuai Asham Amiri. 27
Diakhiri dengan wafatnya Khalifah Usman bin Affan (18
Dzulhijjah 35 H 656 M) yang sedang membaca al-Qur’an dibunuh
oleh salah satu pengepung yang berhasil masuk kedalam rumah
kediaman khalifah, dan orang yang berhasil membunuh Usman bin
affan bernama al-Ghaitiqi. Terbunuhnya Usman bin Affan membawa
akibat-akibat yang merugikan Islam. Beberapa akibat tersebut sebagai
berikut:28
a) Pembunuhan Usman bin Affan membangkitkan semangat kesukuan
Arab yang telah lama hilang sebagai hasil ajaran Nabi Muhammad
Saw.
b) Peristiwa tersebut memecahkan kesatuan umat Islam, Bani
Ummayah dan Bani Hasyim menjadi golongan yang bersaing dan
bermusuhan, demikian juga kaum Ansar Madinah dan Bani
Umayyah Mekkah.
c) Kota Madinah kehilangan kedudukan sebagai pusat kekhalifahan.
Posisi itu dipindahkan ke Kuffah dan Damaskus, kaum Ansar juga
kehilangan kedudukan mereka dalam pemerintahan.
d) Gerakan perluasan wilayah Islam mengalami kemunduran. Hal ini
terjadi, karena kesulitan-kesulitan yang timbul dalam
pemerintahan.
e) Peristiwa ini juga menyebabkan pecahnya perang saudara dalam
Islam.
3. Hakikat Strategi Pembelajaran Aktif
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Made Weda, “strategi adalah cara dan seni
menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu.”29
Sedangkan
pembelajaran yang diindentikkan dengan kata”mengajar berasal dari
27Ibid., h. 17 28Ibid. 29
Made Weda, op. cit., h. 2.
18
kata dasar “ajar” berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya
diketahui(dituruti) yang ditambah dengan awalan” pe” dan akhiran
“an” menjadi pembelajaran yang berarti proses, perbuatan, cara
mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Sehingga strategi pembelajaran adalah cara atau upaya yang dilakukan
guru dalam mengajar sehingga anak didik mau belajar.30
Sedangkan menurut beberapa ahli mengenai strategi
pembelajaran sebagaimana yang dikutip Mashacin, dkk., strategi
pembelajaran adalah:
1) Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
2) Kozma menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah
setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memeberikan
fasilitas atau bantuan kepada peserta didk menuju tercapainya
tujuan dan pemebelajaran tertentu.
3) Gerlach dan Ely berpendapat bahwa strategi pemebelajaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan
materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu
yang meliputi, sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik.
4) Dick dan Carey menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan
prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan
oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai.
5) Cropper mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang dicapai.31
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatanpembelajaran yang telah disusun
oleh guru sebagai sarana pengalaman siswa untuk dilaksanakan pada
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
30 Rahayu Karyadinata, dkk., Bahan Ajar PLPG PAIKEM, ( Jakarta: FITK UIN Jakarta,
2012), h. 22. 31 Mashacin, dkk, Strategi Pembelajaran, ( Jakarta: Departemen Pendidikan Agama Republik
Indonesia, 2009), h. 37.
19
b. Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran
a. Berorientasi pada tujuan.
b. Aktivitas.
c. Individualitas.
d. Integritas.
e. Interaktif.
f. Inspiratif.
g. Menyenangkan
h. Menantang.
i. Motivasi32
c. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya, terdapat 7 jenis strategi pembelajaran,
antara lain:
1) Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)
Rangkain kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
kelompok siswa dengan maksud agar siswa menguasai materi
pelajaran dengan optimal.
2) Strategi Pembelajaran Inkuiri
Rangkain kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berfikir secara kritis dan analistis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
3) Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Rangkain aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Untuk
mengimplementasikan SPBM, guru perlu memilih bahan
pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan.
4) Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir.
Strategi pembelajaran meningkatkan proses berfikir siswa. Proses
pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab diarahkan untuk
memperbaiki kemampuan berfikir siswa.
5) Strategi Pembelajaran Kooperatif
Rangkain kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam
kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
6) Strategi Pembelajaran Kontektual
32 Junaedi, dkk,. Strategi Pembelajaran, ( Surabaya: LAPIS PGMI),. Cet 1. h. 33.
20
Suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
trategi keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan
materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya untuk kehidupan mereka.
7) Strategi Pembelajaran Efektif
Strategi pembelajaran yang berhubungan dengan nilai, yang sulit
diukur yang menyangkut kesadaran.
Dalam Buku lain Rahayu Karyadinata, dkk., mengatagorikan
strategi pembelajaran PAIKEM sebagai strategi pembelajaran.
Strategi Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang
beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan
pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil
bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat
bantu belajar supaya lebih menarik menyenangkan dan efektif.
Pendekatan pembelajaran ini terdiri atas pembelajaran aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.33
Dari penjelasan jenis-jenis strategi pembelajaran diatas dapat diatas
dapat disimpulkan strategi pembelajaran masuk kedalam strategi
pembelajaran PAIKEM.
d. Pengertian Pembelajaran Aktif
Secara harfiah aktif artinya in the habit of doing thing senergetic.
Pembelajaran yang akif berarti pembelajaran yang memerlukan semua
siswa hadir secara fisik maupun mental.34
Beberapa ciri dari
pembelajaran aktif yang dikemukakan dalam model panduan ALIS
sebagaimana yang dikutip Rahayu Karyadinata, dkk., adalah sebagai
berikut:
1) Pembelajaran berpusat pada pusat.
2) Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata.
3) Pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi.
4) Pembelajaran melayani gaya belajar yang berbeda-beda.
5) Pembelajaran mendorong untuk berinteraksi multiarah.
6) Pembelajaran menggunakan media atau sumber belajar.
7) Pembelajaran berpusat pada anak.
33 Rahayu Karyadinata, dkk,. op . cit., h. 14. 34
Ibid.
21
8) Penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk
melakukan kegiatan belajar.
9) Guru memantau proses belajar siswa
10) Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa.35
Konsep pembelajaran aktif bukanlah tujuan dari kegiatan
pembelajaran, tetapi merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk
mengoptimalkan dalam proses pemebelajaran.36
Menurut Abudin Nata, “Pembelajaran aktif tidak luput dari cara
belajar siswa aktif, cara belajar siswa aktif adalah yang difokuskan
pada pelibatan fisik, intelektual dan emosional para siswa secara
optimal dalam rangka memberi pengertuan, pemahaman dan
keterampilan dalam mengetahui (to know), mengerjakan (to do),
menginternalisasikan dalam diri (to be) dan menggunakannya dalm
kegiatan masyarakat, berbangsa dan bernegara (to life together).
Dengan cara demikian, para siswa tidak hanya pengetahuan belaka
tentang sesuatu, melainkan juga memiliki kemampuan untuk
menerapakan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
sehari. Cara belajar siswa aktif yang demikian itu pada gilirannya
akan mendorong para siswa itu terbina seluruh kognitif, efektif dan
psikomotoriknya, sehingga ia menjadi orang yang aktif, kreatif,
inovatif, imajinatitatif, dan berkemampuan kompetitif.37
e. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Aktif
Menurut Taslimuharram sebagaimana yang dikutip Rahayu
Karyadinata, dkk sebuah proses belajar dikatakan aktif (active learning)
apabila mengandung:
1) Keterlekaan pada tugas (commitmen).
Dalam hal ini, materi, metode, dan strategi pembelajaran
hendaknya bermanfaat bagi siswa (meaningful), sesuai dengan
kebutuhan siswa (relavan) dan bersifat /memiliki keterkaitan
dengan kepentingan pribadi ( personal).
2) Tanggung Jawab
Dalam hal ini, sebuah proses belajar perlu memberikan wewenag
kepada siswa untuk berpikir kritis secara bertanggung jawab,
sedangkan guru lebih banyak medengar dan menghormati ide-ide
siswa, serta memberikan pilihan dan peluang kepada siswa untuk
mengambil kepada siswa untuk mengambil keputusan sendiri.
35
Hamzah B. Uno , dan Nurdin Mohammad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2012 ) , Cet. 2. h. 76. 36
Ibid., h. 10. 37Abudin Nata, op. cit., h. 217.
22
3) Motivasi( motivation)
Proses belajar hendaknya lebih mengembangkan motivasi
intrinsik sisswa. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang
berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya
melakukan tindakan belajar.dalam perspektik psikoligi kognitif,
motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi
intrinssik (bukan ektriksik) . karena lebih murni dan langgeng
serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.38
f. Peran Siswa dan Guru dalam Pembelajaran Aktif
Dalam pembelajaran aktif baik guru dan siswa sama-sama menjadi
pengambil peran penting peran guru antaranya :39
1) Merencanakan dan mendesain tahap skenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam kelas.
2) Membuat strategi pembelajaran apa yang ingin dipakai (strategi yang
umumnya dipakai adalah belajar dengan bekerjasama).
3) Mencari keunikan siswa dalam hal ini berusaha mencari sisi cerdas dan
modalitas belajar siswa dengan demikain sisi kuat dan sisi lemah siswa
menjadi perhatian yang setara dan seimbang.
4) Menilai siswa dengan cara transparan dan adil.merupakan penilaian
kinerja serta proses dalam bentuk kognitif, afektif dan skill (biasa disebut
psikomotorik).
5) Melakukan macam-macam penilain misalnya tes tertulis, performance
(penampilan saat presentasi, debat dll) dan penugasan.
6) Membuat portofolio tugas siswa.
Sedangkan peran siswa dalam pembelajaran aktif adalah :40
1) Menggunakan kemampuan bertanya dan berfikir.
2) Melakukan percobaan sendiri.
3) Mempelajari ide serta konsep-konsep yang baru dan menantang.
4) Memecahkan masalah( problem solving).
5) Belajar disiplin.
38 Rahayu Karyadinata, dkk,. , op. cit., h. 23
39Ibid., h. 24.
40Ibid
23
6) Melakukan kegiatan pembelajaran serta sendiri atau kelompok
(belajar menerima pendapat orang lain siswa belajar menjadi team
player.
7) Mengaplikasikan hasil pembelajaran lewat tindakan atau aksi.
8) Melakukan interaksi dengan teman sebaya.
9) Banyak kegiatan yang dilakukan dengan berkelompok.
g. Word Square
Word square merupakan metode pembelajaran yang memadukan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan
jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi teka-teki
silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan
menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar
atau pengecoh.41
1) Langkah-Langkah Penerapan Word Square:42
a) Sampaikan materi sesuai kompetensi.
b) Bagikan lembar jawaban sesuai contoh.
c) Siswa kemudian disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf
dalam kotak sesuai jawaban.
d) Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
Tabel 2.1 Contoh Word Square
(Pada Mata Pelajaran Fikih )43
A A A L Q U R A N K I T A
G A L A K I T A M A M A S
A K H I A R R A S D A M I
M H A J I W A D A D N A B
A S M A K K A H A H V S R
Y A D B S D G A A H A J A
A B U Q S B M R O O A I H
S E L A R O B U K A D D I
E T I B L I S N S A N T M
T E L U A A M U S A S I A
A A L L A H I A J U J U R
41Syarifah. loc. cit 42
Hamzah B. Uno, dan Nurdin Muhammad, loc.cit. 43
Anis Tanwir Hadi, Memahami Fikih Utuk Kelas 6 MI, ( Jakarta: Aqila, 2008), h. 51.
24
N K A L U M A M N A N G I
J U H A D I S T S U P A Y
L A K I M I T U J A G A W
Pernyataan:
1. Percaya kepada Allah SWT
2. Sabda Nabi Saw
3. Haji Perpisahan
4. Tempat Shalat
5. Memilih atau menawar dalam jual beli
6. Kota tempat Ka’bah berada
7. Yang menolak sujud kepada Nabi Adam a.s
8. Salah satu rukun Islam
9. Tuhan Manusia
10. Ucapan syukur
11. Nabi semasa raja Namrud
12. Nabi yang mendampingi Nabi Musa a.s
13. Kitab suci umat Islam
14. Nabi yang berdakwah kepada Fir’aun
15. Contoh Akhlaqul karimah
2) Kelebihan dan Kekurangan Metode Word Square44
Beberapa kelebihan dari metode pembelajaran word square.
a) Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran word square
mendorong pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
b) Siswa akan terlatih untuk disiplin.
c) Sebagai latihan untuk bersikap teliti dan disiplin.
Sedangkan beberapa kekurangan dari metode pembelajaran word
square adalah sebagai berikut.
a) Dengan materi yang telah dipersiapkan, akhirnya dapat menumpulkan
kreativitas siswa.
b) Siswa tinggal menerima bahan mentah.
c) Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan
kemampuan atau potensi yang dimilikinya.
44
Hamzah B. Uno, dan Nurdin Muhammad.. loc. cit.
25
B. Kerangka Berfikir
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi siswa dengan pendidik
dan sumber belajar dengan rangka memahami materi dengan cara tertentu,
sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang baik. Strategi pembelajaran
adalah cara atau upaya yang dilakukan gurudalam mengajar sehingga anak
didik mau belajar. Sedangkan hasil belajar adalah hasil belajar adalah hasil atau
kemampuan yang diperoleh atau dicapai oleh siswa yang diperlihatkannya
setelah mereka menempuh pengalaman belajar, hasil belajar diperoleh dari
kegiatan penilaian dan yang diharapkan adanya perubahan tingkah laku.
Setelah berdiskusi dan melakukan pengamatan maka peneliti melihat
bahwa rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan strategi pembelajaran yang
masih bersifat konvesional untuk itu peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran akif tipe word square untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran SKI.
C. Hasil Penelitian Relavan
1. Penelitian yang dilakukan Rifa’athul Afifah dengan judul skripsinya
Pengaruh Metode Pembelajaran Word Square Terhadap Hasil Belajar IPS
Siswa kelas III SD Dharma Karya UT Pondok Cabe TP.2014/2015 dan dari
hasil penelitian yang di peroleh menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa yang cukup signifikan ketika guru dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Word Square.45
2. Penelitian yang dilakukan oleh Zulfa Elya dengan judul Peningkatan
Prestasi Belajar IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran Word
Square pada Siswa kelas VII MTS Al-Ghosiyyah Jakarta memperoleh data
sebagai berikut, dari data diatas peningkatan belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus II. Hal ini dibuktikan tidak
ada siswa yang mendapatkan nilai rendah, dan 12 orang siswa mendapatkan
45 Rifa’athul Afifah, “Pengaruh Metode Pembelajaran Word Square Terhadap Hasil
Pembelajaran IPS Kelas III SD Dharma Kayu UT Pondok Cabe, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2014, h. 60.
26
nilai tinggi. Dan skor rata-rata siswa pada siklus II Sebanyak 82.10 dengan
ketuntasan persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 100%. Pada
siklus II hasil belajar meningkat dimana seluruh siswa telah mencapai
ketuntasan hasil belajar minimal (KKM). Sehingga dapat disimpulkan
metode pembelajaran Word Square dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.46
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori diatas, maka hipotesis yang dapat diajukan dalam
penelitian ini adalah hasil belajar pada konsep kekhalifahan Usman bin Affan
pada mata pelajaran SKI di kelas VI akan meningkat setelah diterapkan
strategi pembelajaran aktif tipe word square.
46
Zulfa Elya,“Peningkatan Prestasi Belajar IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Word Square pada Siswa kelas VII MTS Al-Ghosiyyah Jakarta, ” Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta, 2014, h. 50.
69
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MI Al-Jairy yang beralamat di
Jl. H.Djairy RT 001/002 Rawa buaya Cengkareng Jakarta Barat.
NO KEGIATAN PELAKSANAAN
1 Pendahuluan 22-23 Juli 2016
2 Siklus I 29-5 September 2016
3 Siklus II 13 September 2016
4 Wawancara Siswa dan Guru 2 Desember 2016
5 Penutupan 2 Desember 2016
6 Analisis Hasil Penelitian 15 September -28 Desember
2016
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode Penelitian adalah suatu metode atau cara yang digunakan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.
Metode yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah
Collaboration Classroom Action Research, yaitu bekerjasama dengan
teman sejawat disekolah. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian tindakan (Action research) yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas.1
Dalam penelitian ini peneliti menerapakan penelitian tindakan kelas,
yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas terhadap proses
belajar mengajar pada bidang studi SKI tentang konsep Khalifahan Usman
bin Affan.
1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 16.
28
Dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe word square
pada kelas VI Semester ganjil dengan beberapa siklus. Pelaksanaan PTK
(Penelitian Tindakan kelas) adalah berbagai tindakan atau perlakuan yang
dikerjakan guru dalam upaya memcahkan masalah yang disusun dalam
perencanaan.2.
Alur PTK . Kurt Lewin
Gambar 3.1
Alur Kurt Lewin3
Adapun tahap-tahap pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan selalu mengacu kepada tindakan yang dilakukan
dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana objektif dan
subjektif.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi:
a. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar.
a. Membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 76.
3Rido Kurnianto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Learning Assistance Program For Islamic
Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 12.
Indentifikasi
Masalah
Perencanaan
Refleksi
Tindakan SIKLUS I
SIKLUS
II
Perencan
an ulang Observasi
29
b. Membuat lembar kerja siswa seperti lembar tugas word square dan
soal post test.
c. Mendesain alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam
pelaksanaan tindakan dan lembar observasi untuk melihat aktifitas
guru selama proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Peneliti bersama kolaborator melaksanakan apa yang telah
direncanakan pada tahap perencanaan.
3. Pengamatan
Dalam tahap ini peneliti dan kolabolator atau guru mata
pelajaran, melakukan pengamatan terhadap proses tindakan kelas
,situasi kelas, aktifitas mengajar guru dan aktifitas belajar siswa
dengan menggunakan pedoman observasi yang telah direncanakan.
4. Refleksi
Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah
terjadi, yang telah dihasilkan dan yang belum dihasilkan atau apa
yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan.4
Di tahap refleksi, data yang telah dianalisis dilakukan evaluasi
dan refleksi dengan tujuan untuk menyempurnakan tindakan
berikutnya, dan memperbaiki kegiatan penelitian berikutnya.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI MI
Al-Jairy, yang berjumlah 22 orang siswa yang terdiri atas 11 orang siswa
dan 11 orang siswi
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelititian
Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru MI Al-Jairy
kelas VI pada mata pelajaran SKI yaitu dengan merancang rencana
pembelajaran dan mengolah data hasil penelitan, akan tetapi jika saat
4Maifalinda Fatra, Abd Razak, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta : FITK UIN, 2012), h. 2.
30
penelitian di aplikasikan dikelas guru sebagai pengajar peneliti sebagai
dokumentator.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahap Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu sikus yang
meliputi kegiatan: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.
Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa pengajaran dikelas secara
sistematis dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi, pendekatan,
metode pengajaran yang tepat dengan perencanaan tindakan yang telah
tersusun sebelumnya.dan berulangnya siklus I kepada siklus II dst
tergantung apakah data yang diperoleh telah memenuhi atau tidak untuk
mencapai hasil penelitian yang valid.
Tabel 3.2
Tahap Kegiatan
Pendahuluan
1. Observasi ke Sekolah MI Al Jairy untuk
mengamati proses pembelajaran.
2. Mengurus surat izin penelitian.
3. Membuat instrumen observasi.
4. Melakukan wawancara kepada guru SKI di
sekolah tersebut dan menentukan kelas subjek
penelitian.
5. Melakukan observasi proses pembelajaran di
kelas penelitian.
31
Perencanaan
1. Menyiapkan tempat kelas penelitian.
2. Membuat RPP dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe word square..
3. Mendiskusikan RPP dengan dosen
pembimbing dan kolaborator.
4. Menyiapkan materi ajar untuk setiap
pertemuan.
5. Menyiapkan lembar observasi siswa dan
guru,wawancara, catatan lapangan serta
keperluan observasi lainnya.
6. Merencanakan pembelajaran yang akan
diterapkan dengan strategi pembelajaran aktif
tipe word square
7. Membuat pertanyaan yang akan diajukan
saat penelitian.
Pelaksanaan
1. Memastikan siswa untuk mengikuti
pelajaran.
2. Menyampaikan materi sesuai RPP yang
dibuat dengan strategi pembelajaran aktif tipe
word square
3. Mencatat hal-hal yang penting yang terjadi
selama proses pembelajaran didalam kelas.
32
Pengamatan
4. Mengamati dan mencatat proses yang terjadi
ketika pembelajaran berlangsung, hal ini
dilakukan oleh peneliti dan kolaborator.
5. Mendokumentasikan kegiatan dan aktifitas
siswa didalam kelas.
Refleksi
Peneliti bersama kolaborator mendiskusikan hasil
pengamatan atau melakukan refleksi data untuk
menentukan keberhasilan, serta dilakukannya
perbaikan-perbaikan tindakan tersebut.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hipotesis tindakan bahwa hasil
belajar siswa akan meningkat setelah diterapkan word square pada
pembelajaran SKI. Penelitian ini diharapkan dapat memenuhi indikator
ketercapaian yang telah ditentukan berdasarkan:
1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI yang
dilihat dari ketercapaiannya KKM. Indikator keberhasilan ketuntasan
belajar (hasil belajar siswa) yang diharapkan mencapai persentase
lebih dari 70% dengan nilai KKM 70.
2. Adanya peningkatan partisipasi aktif siswa pada proses pembelajaran
yang dilihat dari lembar observasi.
G. Data dan Sumber Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data
kualitatif dan kuantitatif.
1. Data Kualitatif, diperoleh dari observasi catatan lapangan, hasil
wawancara dengan guru dan siswa, lembar observasi aktifitas guru
dan siswa saat pembelajaran dan hasil dokumentasi jalannya proses
pembelajaran.
2. Data Kuantitatif, yang diperoleh dari hasil rata-rata tes post test yang
diberlakukan kepada siswa pada setiap akhir siklus.Sumber data
33
penelitian ini diperoleh dari peneliti, siswa kelas VI, dan guru mata
pelajaran SKI.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang dimaksud dalam PTK adalah alat yang digunakan
oleh guru atau obsever untuk mengukur dan mengambil data yang akan
dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang
dilakukan.5Instrumen yang digunakan peneliti terbagi mejadi dua jenis :
1. Instrumen Tes
Menurut dick dan carey dalam buku bahwa tes untuk mengukur hasil
belajar ada 4:6
a. Tes prasyarat manakala guru ingin mengukur apakah siswa telah,
memiliki kemampuan tertentu sebagai syarat untuk memiliki
kemampuan lain.
b. Tes awal (pre test)
Tes awal adalah tes yang digunakan untuk mengukur beberapa jauh
siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan
dipelajari.
c. Tes akhir (post test)
Test akhir adalah tes yang digunakan untuk mengukur apakah
siswa telah menguasai kompetensi tertentu seperti yang
dirumuskan dalam indikator hasil belajar.
d. Tes pengukur kemajuan (progress test)
Tes ini diberikan secara insidental selama siswa sedang dalam
proses mempelajari satu unit pelajaran.
Adapun tes yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan tes
akhir ( post test ).
5Samsu Sumadayo , Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 75.
6Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana Media
Group, 2011 ), Cet.4. h. 236.
34
2. Instrumen Non Tes
a. Catatan Lapangan
Catatan Lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti yang
melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek dan objek
penelitian tindakan kelas. Catatan ini memuat kondisi siswa saat proses
pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran akif tipe word
square.
b. Lembar Observasi
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
7Menurut Slameto”observasi merupakan suatu pengamatan langsung
terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya.8 Lembar
observasi ini digunakan saat proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif tipe word square berlangsung untuk melihat
aktivitas siswa dan guru.
Tabel 3.3
Klasifikasi ( skala likert ) Kegiatan Guru dan Siswa
Skor Kategori
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
c. Lembar Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dalam dua orang atau lebih bertatap muka
7 Cholid Narbuko, dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian , ( Jakarta: Bumi Aksara,
1997), h 23.
8 Slameto, Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1999), Cet. 2. h. 93.
35
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan
keterangan.9
Wawancara dilakukan dua kali terhadap guru mata pelajaran
SKI dan siswa. Dimana wawancara pertama dilakukan saat pra
penelitaian, dan wawancara yang ke dua setelah dilakukannya
penelitian. Hasil wawancara pertama digunakan peneliti sebagai
studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang ada
disekolah dan untuk mengungkap kebiasaan yang dilakukan oleh
guru selama pembelajaran SKI, dan sejauh mana hasil belajar siswa
dengan metode pembelajaran yang diaplikasikan guru di kelas.
Sedangakan wawancara yang kedua yaitu setelah dilakukannya
penelitian digunakan untuk mengetahui respon guru dan siswa
setelah diterapkannya strategi pemebelajaran akif tipe word square.
d. Dokumentasi
Dokumentasi dalam hal ini berupa foto dan rekaman proses
kegiatan belajar mengajar dikelas ketika diterapkannya strategi
pembelajaran aktif tipe word square, serta dokumen dokumen
pendukung lainnya yang bisa membantu peneliti dalam melakukan
penelitian ini.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.4
No Kegiatan Teknik Pengumpulan Data
1 Penelitian Pendahuluan Wawancara dengan guru dan siswa
serta catatan lapangan
2 Proses Pembelajaran Lembar Observasi aktivitas guru dan
9Cholid Narbuko, dan Abu Achmadi, op. cit., h. 83.
36
siswa
3 Evaluasi Tiap Siklus Tes post test tiap siklus
J. Analisis Data dan Interpretasi Data
Setelah data terkumpul peneliti menganalisis data menganalisis merupkan
suatu cara yang digunakan peneliti
1. Lembar Observasi
Dari data hasil observasi kegiatan guru dan siswa diolah secara
kualitatif skor rata-rata kegiatan giatan guru dan siswa akan dibagi
menjadi 4 katagori skala likert, yitu baik, snagat baik, cukup dan kurang
seperti klasifikasi pada tabel dibawah ini.
Analisis kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
menggunakan format observsi. Data yang diperoleh dari observasi
kemudian dikonversi kedalam bentuk kuantitatif berdasarkan aktivitas
guru dan siswa dengan memunculkan pada tiap indikator.
2. Tes Hasil dan Prestasi Belajar
Dari data hasil tes hasil belajar kognitif siswa yang terkumpul
kemudian langkah selanjutnya adalah menganalisis seberapa besar
persentase ketuntasan belajar siswa yang mencapai nilai KKM. Pada
pengolahan data ini digunakan rumus:
N-Gain
37
Menurut Melzer untuk mengetahui peningkata skor pre test dan post
test menggunakan rumus Normalized Gain.10
Indek N-Gain =
Menurut Hake Gain skor ternormalisasi menunjukkan tingkat
efektifitas perlakuan dari pada perolehan skor atau pos test. Terdapat tiga
kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi.
Tabel 3.4
Kriteria Siswa Berdasarkan Kriteria Gain
Rentang Indeks Gain Kategori Peningkatan
Nilai g ) Tinggi
Nilai 0,7 (g) Sedang
Nilai (g) Rendah
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pertama Siklus I selesai dilaksanakan dan diketahui
hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria ketercapaian peningkatan
hasil belajar SKI, maka akan ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan
selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi serta analisis dan
refleksi. Setelah melakukan analisis pada siklus I, apabila indikator
keberahasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan
siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila penerapan strategi pembelajaran
akif tipe word square telah berhasil dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
10
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Tindakan Kelas , (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA.
FITK UIN Syarif Hidayatullah), h. 71.
69
BAB IV
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan di laksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu
tanggal 22-23 Juli 2016, pada tanggal 22 Juni 2016 peneliti memberikan
surat izin penelitian dari KAJUR PAI kepada kepala sekolah MI Al-Jairy,
setelah kepala sekolah menyetujui dan membolehkan melakukan
penelitian, kemudian peneliti melakukan wawancara pra penelitian kepada
siswa dan guru mata pelajaran SKI.
Pada tanggal 23 Juli 2016 peneliti melaksanakan observasi kelas
untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran, berikut ini
hasil observasi kelas pada tahap pendahuluan:
a. Pada saat bel berbunyi, murid tiga siswa masih berada di luar.
b. Setelah guru mengucapkan salam dan menanyakaan kepada siswa
siapa yang tidak masuk guru memperkenalkan peneliti kepada siswa
setelah itu guru memperkenankan saya untuk duduk, dan saya
memilih utuk duduk dibelakang.
c. Sebelum memulai pembahasan materi pelajaran baru, guru mengecek
pemaham dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, akan tetapi
hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab pertanyaan guru,
sebagian siswa asik mengobrol dan sebagian yang lain diam tak
menjawab.
d. Saat guru mulai menjelaskan materi pelajaran masih ada saja siswa
yang mengikuti pelajaran baik mengobrol, bercanda bahkan terlihat
dua orang siswa melempar-lempar buku.
e. Guru menggunakan metode ceramah dan memerintahka 3 orang siswa
disuruh membaca kencang secara bergantian dan siswa lain
39
menyimak, sehingga siswa menjadi tidak semangat dalam mengikuti
pelajaran.
f. Banyak siswa tidak mengerjakan soal-soal LKS yang diperintahkan
guru sehingga tidak mencapai KKM.
Tabel 4.5
Nilai Hasil Belajar Siswa Prapenelitian
Nilai ini akan dijadikan nilai pre test pada penelitian ini
No Nama Siswa Nilai
1 Agustin Ernawati 40
2 Alung desfian Sahfri 30
3 Amar Syarif Hidayat 20
4 Arkan Bintang Gunawan 20
5 Azwa Faiza 50
6 Alfin Faiq Ferdiansyah 30
7 Baihaqi 40
8 Clara Sallyndra 50
9 Dewi Sri Lestari 70
10 Farid Muhammad Nasim 50
11 Fauzi Rama Saputra 60
12 Firman Nurhidayat 60
13 Khoirul Anam 20
14 Jidan Bagaskara 30
15 Muhammad Farid 30
16 Muhammad Munib 40
17 Nailah Rahmaniyah 50
18 Putri Diana 50
19 Risti Markhatun 40
20 Rizka Alya Nurfatihah 50
21 Salvina Cahya Az Zahra 50
22 Siti Nafiatul Ilmiyah 30
Jumlah Nilai 910
Jumlah Nilai Rata-Rata 41,36
40
Grafik 4.1
DIAGRAM HASIL BELAJAR SISWA PRAPENELITIAN
1) Siklus ke 1
a) Tahap Perencanaan
Kegiatan pada siklus I, dilakukan pada hari senin 5 tanggal
September 2016 dimulai dengan menyiapkan materi ajar, RPP, dan
soal post test pada siklus I, menyiapkan lembar word square sesuai
konsep yang sebelum pelaksanaanya, peneliti telah mendiskusikan
terlebih dahulu kepada guru.
b) Tahap pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 5, September 2016 dan
tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: pada awal kegiatan
guru menyampaikan materi tentang masa kekhalifahan Usman bin
Affan dan melakukan tanya jawab kepada siswa terhadap materi yang
tadi disampaikan, kemudian guru memerintahkan kepada siswa untuk
mengerjakan lembar word square secara mandiri. Sebelum siswa
41
mengerjakan guru menjelaskan cara mengerjakan lembar word square
akan tetapi masih saja beberapa siswa bertanya pada teman sekelasnya
cara mengerjakan lembar word square, ini dikarenakan beberapa
siswa asik mengobrol dan pada akhir kegiatan guru memberikan soal
post test.
c) Tahap Observasi
(1) Catatan Lapangan
Berdasarkan hasil penelitian awal kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe word square,
dapat diperoleh hal hal sebagai berikut : pada awal kegiatan,
setelah bel masuk berbunyi guru bersama peneliti memasuki kelas,
banyak siswa yang belum siap mengikuti pelajaran, setelah guru
melakukan tampak beberapa siswa asik mengobrol dan sibuk
sendiri kemudian siswa sehingga sering sekali guru
mengintrupsikan kepada siswa agar tetap tenang. Pada pertengahan
kegiatan, ada beberapa siswa yang masih tampak bingung dengan
cara menjawab lembar word square walaupun sudah dijelaskan
sehingga bertanya dengan teman yang ada didekatnya karena malu
bertanya kepada guru, akan tetapi kegiatan tersebut siswa
mengikuti kegiatan tersebut dengan baik.
Pada akhir kegiatan guru memberikan tugas kepada siswa
untuk mengerjakan soal post test.
Tabel 4.6
Hasil Observasi Siswa pada Siklus I
No. Aspek Yang di
Observasi
Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K
1 Memperhatikan
penjelasan guru
42
2 Aktif bertanya √
3 Komunikasi dan
kerjasama dengan
baik antara siswa
2 Mengerjakan atau
melaksanakan tugas
word square yang
diberikan guru
√
3 Antusias mengikuti
pembelajaran
4 Tenang saat
pembelajaran
berlangsung √
5 Fokus terhadap
materi pelajaran √
6 Mengerjakan pos
test yang diberikan
guru
Hasil tersebut dapat dilihat pada pertemuan pertama
disiklus I masih banyak siswa yang kurang siap untuk mengikuti
kegiatan belajar, hal ini terlihat banyaknya siswa yang kurang
memperhatikan penjelasan guru baik mengenai materi maupun
cara mengerjakan lembar word square.
Tabel 4.7
Hasil Observasi Guru pada Siklus I
No. Aspek Yang di
Observasi
Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K
1 Guru menyampaikan
apersepsi
√
2 Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
3 Guru menyampaikan
materi pembelajaran.
√
4 Guru melakukan tanya √
43
jawab
5
Guru menyiapkan
pembelajaran dengan
strategi pembelajaran
aktif tipe word square
6
Guru memberikan
arahan kepada siswa
mengenai cara
penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe
word square
7
Guru membantu siswa
pada saat pembelajaran
berlangsung agar siswa
aktif
8 Guru melakukan pos
test
9
Guru memotivasi
siswa untuk aktif
terlibat dalam
pembelajaran
Keterangan :
SB : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik K : Kurang
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh obsever terhadap guru
terlihat guru memaksimalkan penampilannya dalam tindakan kelas.
Namun masih banyaknya siswa yang tidak merespon apa yang
disampaikan oleh guru hal itulah yang meyebabkan tindakan pada siklus I
belum dikatakan berhasil.
(2) Hasil Tes Hasil Belajar
Berdasarkann hasil tes yang dilakukan dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe word square pada konsep dapat dilihat adanya
peningkatan nilai saat pre tes dan post test, namun masih ada siswa yang
mendapatkan nilai yang kurang dari KKM yang di tentukan yang artinya
bahwa tindakan penelitian pada siklus I belum berhasil meningkatkan
44
hasil belajar siswa secara maksimal. Data nilai pre test dan post test
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Nilai Siswa Setelah Siklus I
No Nama Siswa Pre Tes Post Test N-Gain Ket
1 Agustin Ernawati 40 70 0,5 Sedang
2 Alung Desfian Sahfri 30 60 0,42 Sedang
3 Amar Syarif Hidayat 20 60 0.5 Sedang
4 Arkan Bintang Gunawan 20 50 0,375 Sedang
5 Azwa Faiza 50 100 1 Tinggi
6 Alfin Faiq Ferdiansyah 30 50 0,28 Rendah
7 Baihaqi 40 70 0,5 Sedang
8 Clara sallyndra 50 70 0,4 Sedang
9 Dewi Sri Lestari 70 100 1 Tinggi
10 Farid Muhammad Nasim 50 60 0,2 Rendah
11 Fauzi Rama Saputra 60 80 0,5 Sedang
12 Firman Nurhidayat 60 60 0,25 Rendah
13 Khoirul Anam 20 60 0,5 Sedang
14 Jidan Bagaskara 30 50 0,28 Rendah
15 Muhammad Farid 30 70 0,57 Sedang
16 Muhammad Munib 40 50 0,17 Rendah
17 Nailah Rahmaniyah 50 80 0,67 Sedang
18 Putri Diana 50 70 0,6 Sedang
19 Risti Markhatun 40 80 0,67 Sedang
20 Rizka Alya Nurfatihah 50 70 0,4 Sedang
21 Salvina Cahya Az Zahra 50 70 0,4 Sedang
22 Siti Nafiatul Ilmiyah 30 80 0,71 Tinggi
Jumlah Nilai 910
1520 10,895
Jumlah Nilai Rata-Rata 41,36 69,09 0,497
Rata-rata rendah : 5 : 22 = 0,23
Rata-rata Sedang : 14 : 22 = 0,64
Rata-rata Tinggi : 3 : 22 = 0,14
45
Pada tabel tersebut merupakan bukti hasil nilai pre test dan post test siswa
setelah melakukan penelitian siklus I, terlihat terdapat peningkatan hasil belajar
setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe word square namun masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM, yang artinya penelitian siklus I dinyatakan
belum berhasil, maka dari itu peneliti melanjutkan tindakan penelitian siklus II
sampai mencapai nilai yang sesuai dengan KKM yang ditentukan sekolah.
Selanjutnya dibawah ini akan terlihat presentase ketuntasan tes hasil belajar siswa
secara keseluruhan.
Grafik 4.2
DIAGRAM HASIL TES BELAJAR SISWA
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer terhadap aktivitas guru
terlihat bahwa guru lebih mempersiapkan diri dalam melakukan kegiatan
pembelajaran baik dari segi penyampaian materi dan tata cara penerapan word
square.
Tabel 4.9
46
Persentase Ketuntasan KKM Belajar Siswa pada Siklus I
Jumlah siswa 22
Siswa yang sudah tuntas 13
Siswa yang belum tuntas 9
Persentase Ketuntasan 59,09%
Rata- rata Skor 69,09
Hasil tes belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih
ada 9 orang siswa yang nilainya berada dibawah KKM, dan 13 siswa
nilainya sudah mencapai KKM, 5 siswa N-Gainnya tergolong rendah,
dengan rata-rata nilai N-Gainnya sebesar 0,23. 14 orang siswa nilai N-
Gainnya tergolong sedang, dengan rata-rata nilai N-Gainnya sebesar 0,64
. Dan 3 orang siswa nilai N-Gainnya tergolong tinggi, dengan rata-rata
nilai N-Gainnya sebesar 0,34.
Dan rata-rata hasil tes belajar siswa sebesar 69,09 dan siswa yang
mencapai KKM hanya 59,09 %, dan hasil ini belum mencapai kreteria
keberhasilan pada penelitian yang telah ditentukan. Maka dari hasil belajar
dari siklus I tersebut belum dinyatakan berhasil, dan melanjutkan tindakan
penelitian siklus II dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe
word square, dengan berbeda materi.
d) Tahap Evaluasi dan Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi setelah melakukan tindakan kelas pada
siklus I.
Hal- hal yang harus di perbaharui sebagai berikut:
1) Guru harus lebih memaksimalkan dalam penyampai materi.
2) Guru memaksimalkan penyampaian cara mengerjakan lembar word
square.
3) Guru seharusnya membentuk kelompok siswa dalam mengerjakan
lembar word square.
47
Hal-hal yang harus dipertahankan pada siklu I, sebagai berikut:
1) Penggunan strategi pembelajaran aktif tipe word square.
2) Peran fasilitator yang baik dari guru.
Dari hasil refleksi yang dilaksanakan pada siklus I dapat
diambil keputusan sebagai berikut:
1) Tes hasil belajar belum mencapai KKM yang ditentukaan sebesar
70. Maka penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus II, dan pada
Siklus II masih akan menggunakan strategi pembelajaran aktif
tipe word square.
2) Pada pembelajaran peneliti bertugas sebagai fasilitator untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik.
1) Siklus ke II
a) Tahap Perencanaan
Kegiatan pada siklus II, dilakukan pada hari selasa tanggal 13
September 2016 sama halnya dengan siklus I, yang berbeda hanya pada
materinya saja. Dimana pada tahap ini pada siklus II dimulai dengan
menyiapkan instrumen-insterumen yang lebih baik lagi dari siklus I,
baik dari segi materi ajar, RPP, soal post test siklus II, dan lembar word
square.
b) Tahap Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan di siklus II ini
sama dengan tahap pada siklus I. Yang membedakan hanya pada materi
tentang akhir perjuangan Usman bin Affan, dengan membentuk
kelompok siswa (berpasangan dalam mengerjakan word square) pada
siklus II.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan di
siklus II sebenarnya sama dengan tahap pelaksanaan pada siklus I yang
membedakan terletak pada materi dan pembentukan kelompok di siklus
II. Pada siklus ini materinya tentang akhir perjuangan Usman bin Affan,
dan pembentukan kelompok siswa, yang terdiri atas 2 orang.
48
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 13, September 2016 dan
tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: pada awal kegiatan
guru menyampaikan materi, dilanjutkan dengan proses tanya jawab.
Kemudian guru memerintahkan kepada siswa untuk mengerjakan
lembar word square secara berpasangan, setelah itu siswa diperintahkan
untuk mengerjakan soal post test secara mandiri.
c) Tahap Observasi
(1) Catatan Lapangan
Pada awal kegiatan siklus II suasana lebih kondusif karena
guru selalu mengingatkan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran,
sebelum menyampaikan materi siswa diperintahkan untuk lebih
kondusif dan aktif mengikuti proses pembelajaran, kemudian guru
menyampaikan materi tentang dan siswa juga terlihat lebih antusias
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dari pengamatan ini
juga siswa lebih percaya diri mengerjakan lembar word square
secara berpasangan siswa terlihat sangat antusias mengerjakan
lembar word square dan diakhir kegiatan siswa diperintahkan
mengerjakan pos test secara mandiri didalam kegiatan tahap ini
semua berjalan lancar tanpa ada kesulitan karena semua telah
diperbaiki dengan melihat hasil kegiatan siklus I.
Tabel 4.10
Hasil Observasi Siswa pada Siklus II
No. Aspek Yang di
Observasi
Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K
1 Memperhatikan
penjelasan guru
2 Aktif bertanya
3 Komunikasi dan
kerjasama dengan
baik antara siswa
49
2
Mengerjakan atau
melaksanakan tugas
word square yang
diberikan guru
3 Antusias mengikuti
pembelajaran
4 Tenang saat
pembelajaran
berlangsung
5 Fokus terhadap
materi pelajaran
6 Mengerjakan pos
test yang diberikan
guru
Berdasarkan hasil data aktivitas siswa banyak kemajuan yang
dilakukan oleh para siswa yang lebih antusias mengikuti pelajaran
dan banyak siswa yang berani bertanya.
Tabel 4.11
Hasil Observasi Guru pada Siklus II
No. Aspek Yang di
Observasi
Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1 Guru
menyampaikan
apersepsi
2 Guru
menyampaikan
tujuan pembelajaran
3
Guru
menyampaikan
materi
pembelajaran.
2 Guru melakukan
tanya jawab
√
3
Guru menyiapkan
pembelajaran
dengan strategi
pembelajaran aktif
50
tipe word square
4
Guru
mengintruksikan
siswa mengerjakan
word square secara
berpasangan
5
Guru memberikan
arahan kepada siswa
mengenai cara
penerapan strategi
pembelajaran aktif
tipe word square
6
Guru membantu
siswa pada saat
pembelajaran
berlangsung agar
siswa aktif
√
7 Guru melakukan
pos test
8
Guru memotivasi
siswa untuk aktif
terlibat dalam
pembelajaran
Keterangan :
SB : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik K : Kurang
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer terhadap
aktivitas guru terlihat bahwa guru lebih mempersiapkan diri dalam
melakukan kegiatan pembelajaran baik dari segi penyampaian
materi, guru juga selalu mengingatkan siswa untuk mengikuti
pembelajaran secara baik dan aktif dan sudah tidak ada lagi siswa
yang mengalami kebingungan dalam mengerjakan lembar word
square. Dari data tabel dan diagram diatas dapat dilihat peningkatan
hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan pada siklus
I. Hal itu dibuktikan bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai
51
rendah hanya siswa yang mendapatkan nilai sedang dan siswa
mendapatkan nilai tinggi.
(2) Hasil Tes Hasil Belajar
Berdasarkann hasil tes yang dilakukan dengan menggunakan
strategi pembelaajaran aktif tipe word square pada konsep akhir
perjuangan Usman bin Affan dapat dilihat adanya peningkatan
antara nilai pre test dan post test, siswa yang mendapatkan nilai
yang tuntas dari KKM yang di tentukan yang artinya bahwa
tindakan penelitian pada siklus II telah berhasil meningkatkan hasil
belajar siswa. Data nilai pre test dan post test tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Nilai Siswa Setelah Siklus II
No Nama Siswa Pre
Test
Pos
Test N-Gain Ket
1 Agustin Ernawati 40 80 0,67 Sedang
2 Alung desfian Sahfri 30 70 0,57 Sedang
3 Amar Syarif Hidayat 20 70 0,625 Sedang
4 Arkan Bintang Gunawan 20 70 0,625 Sedang
5 Azwa Faiza 50 90 0,8 Tinggi
6 Alfin Faiq Ferdiansyah 30 70 0,5 Sedang
7 Baihaqi 40 70 0,4 Sedang
8 Clara sallyndra 50 90 0,8 Tinggi
9 Dewi Sri Lestari 70 100 1 Tinggi
10 Farid Muhammad Nasim 50 80 0,6 Sedang
11 Fauzi Rama Saputra 60 100 1 Tinggi
12 Firman Nurhidayat 60 90 0,75 Tinggi
13 Khoirul Anam 20 70 0,625 Sedang
14 Jidan Bagaskara 30 70 0,57 Sedang
15 Muhammad Farid 30 70 0,57 Sedang
16 Muhammad Munib 40 80 0,67 Sedang
17 Nailah Rahmaniyah 50 90 0,8 Tinggi
18 Putri Diana 50 90 0,8 Tinggi
19 Risti Markhatun 40 90 0,83 Tinggi
52
20 Rizka Alya Nurfatihah 50 90 0,8 Tinggi
21 Salvina Cahya Az Zahra 50 90 0,8 Tinggi
22 Siti Nafiatul Ilmiyah 30 70 0,57 Sedang
Jumlah Nilai 910 1790 14,575
Jumlah Nilai Rata-Rata 41,36 81,36 0,66
Rata-rata rendah = 0 : 22 = 0
Rata-rata Sedang = 12 : 22 = 0,55
Rata-rata Tinggi = 10: 22 = 0,45
Pada tabel tersebut merupakan bukti hasil nilai pre test dan post test
siswa setelah melakukan penelitian siklus lI, meningkat dari siklus I
terlihat terdapat peningkatan hasil belajar setelah melakukan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe word
square seluruh siswa telah mencapai nilai KKM sebesar 100%, dengan
rata-rata nilai 81,36 yang artinya penelitian siklus II dinyatakan berhasil.
Selanjutnya dibawah ini akan terlihat presentase ketuntasan tes hasil
belajar siswa secara keseluruhan.
Grafik 4.3
Grafik Diagram Hasil Tes Belajar Siswa
Tabel 4.13
Persentase Ketuntasan belajar Siswa pada Siklus II
53
Jumlah siswa 22
Siswa yang sudah tuntas 22
Siswa yang belum tuntas 0
Persentase Ketuntasan 100%
Rata- rata Skor 81,36
Hasil tes belajar pada siklus II mengalami peningkatan dari pada
siklus I hal ini dibuktikan dengan, tidak ada siswa yang nilainya berada
dibawah KKM, semua siswa KKMnya tuntas , yang hanya ada 12 siswa
N-Gainnya tergolong sedang, dengan rata-rata nilai N-Gainnya sebesar
0,55. 10 orang siswa nilai N-Gainnya tergolong tinggi, dengan rata-rata
nilai N-Gainnya sebesar 0,45.
Dan rata-rata hasil tes belajar siswa pada siklus I sebesar 69,09
dengan siswa yang mencapai KKM hanya 59,09 %, meningkat menjadi
rata-rata hasil tes belajar siswa 81,36 dengan mencapai ketuntasan nilai
KKM sebanyak 100%. Maka dari hasil belajar dari siklus II tersebut sudah
dinyatakan berhasil, dan tidak melanjutkan tindakan penelitian siklus III
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe word square.
(3) Dokumentasi
Gambar 4.4
Kegiatan Siswa Sedang Mengerjakan Word Square
54
Gambar 4.5
Kegiatan Siswa Sedang Mengerjakan Word Square
d) Tahap Evaluasi dan Refleksi
Berikut hasil refleksi dari siklus II:
(1) Dari data diatas terdapat hasil yang meningkat jika dibandingkan
dengan hasil belajar pada siklus I, dimana pada siklus I masih
terdapat 2 siswa yang mendapat nilai rendah. Sedangkan pada
siklus II sudah tidak ada lagi yang siswa yang mendapat nilai
rendah, bahkan siswa nilai tinggi bertambah 6 orang.
(2) Suasana kelas tidak membosankan dan membuat siswa semangat
dalam mengikuti proses pembelajaran.
(3) Adanya peningkatan partisipasi aktif siswa pada proses
pembelajaran yang dilihat dari lembar observasi.
(4) Strategi pembelajaran aktif tipe word square ternyata cocok untuk
digunakan pada materi masa kkhalifahan khalifah Usman bin
Affan.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II ini mengalami
peningkatan hasil belajar pada materi masa kekhalifahan Usman bin
Affan dan akhir perjuangan Usman bin Affan dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif tipe word square serta dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan keaktifan belajar siswa dalam mengikuti
55
pembelajaran. Peningkatan ketuntasan belajar siswa pada siklus II
mencapai 100%, dengan skor nilai rata-rata siswa sebesar 81,36
sehingga peneliti memutuskan untuk berhenti dan tidak melanjutkan
kesiklus selanjutnya (siklus III ) karena peningkatan yang didapatkan
dari siklus I dan II dianggap sudah cukup dijadikan bukti bahwa strategi
pembelajaran aktif tipe word square mampu meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran SKI pada konsep kkhalifahan Usman bin
Affan, hal selanjutnya yang dijadikan alasan untuk tidak melanjutkan
kesiklus berikutnya untuk menghindari siswa dari kejenuhan pada
kegiatan pembelajaran.
2) Data Wawancara Guru dan Siswa Setelah Penelitian
Tabel 4.14
HASIL WAWANCARA GURU
MI AL JAIRY
NO PERTANYAAN PERNYATAAN
SISWA
1 Bagaimana pendapat Ibu pembelajaran
dengan menggunakan strategi
pemebelajaran aktif tipe word square ?
Bagus, anak-anak
jadi lebih paham,
dan menjadikan
anak-anak jadi gak
bosen di kelas.
2 Apakah Ibu tertarik menggunakan strategi
pemebelajaran aktif tipe word square dalam
kegiatan belajar mengajar yang akan datang
?
Iya.Karena
menambah kemajuan
siswa, dan
perubahan cara
mengajar guru.
3 Menurut Ibu apakah ada kemajuan hasil
belajar SKI pada siswa kelas VI setelah
diterapkannya strategi pemebelajaran aktif
Ada. Kemajuan pada
siswa jadi senang
dengan pelajaran
56
tipe word square ?
SKI.
4 Menurut ibu apa kekurangan dan kelebihan
setelah diterapkannya strategi
pemebelajaran aktif tipe word square ?
Kelebihannya, siswa
aktif dalam
mengikuti proses
pembelajaran.
Dan kekurangannya
bosen kalau terlalu
sering di terapkan
dan pembuatan word
square sulit.
5 Apa ada masukan mengenai strategi
pemebelajaran aktif tipe word square yang
diterapkan dikelas ?
Harusnya bisa
ditambahkan kuis.
Tabel 4.15
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
MI AL JAIRY
Narasumber : ( Siswa Nilai Sedang )
NO PERTANYAAN PERNYATAAN
SISWA
1 Bagaimana pendapatmu tentang
pelajaran SKI ?
Bagus, mendalami
agama sifat-sifat nabi.
2 Apakah kamu menyukai pelajaran SKI ? Suka, seru
pembelajarannya.
3 Bagaimana pendapatmu tentang guru
ketika menyampaikan pembelajaran
Bisa dimengerti
pengajarannya.
57
SKI?
4 Apakah kamu mengetahui tentang
strategi pembelajaran aktif tipe word
square?
Belum.
5 Bagimana menurutmu setelah
diterapkan pembelajaran aktif tipe word
square ?
Seru.
6 Apakah ada perubahan pada hasil
belajar kamu setelah diterapkannya
strategi pembelajaran aktif tipe word
square ?
Meningkat.
7 Apakah strategi pembelajaran aktif tipe
word square cocok diterapkan pada
pembelajaran SKI ?
Iya. Diterapin lagi cara
belajarannya.
Tabel 4.16
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
MI AL JAIRY
Narasumber : (Siswa Nilai Tinggi )
NO PERTANYAAN PERNYATAAN
SISWA
1 Bagaimana pendapatmu tentang
pelajaran SKI ?
Bagus, suka karena
tentang sejarah Nabi
Muhammad
memperjuangkan agama
islam.
2 Apakah kamu menyukai pelajaran SKI ? Mudah dipahami dalam
penjelasan.
3 Bagaimana pendapatmu tentang guru Bagus.
58
ketika menyampaikan pembelajaran
SKI?
4 Apakah kamu mengetahui tentang
strategi pembelajaran aktif tipe word
square?
Belum.
5 Bagimana menurutmu setelah diterapkan
pembelajaran aktif tipe word square ?
Senang, semakin
menambah ilmu
6 Apakah ada perubahan pada hasil belajar
kamu setelah diterapkannya strategi
pembelajaran aktif tipe word square ?
Meningkat sedikit.
7 Apakah strategi pembelajaran aktif tipe
word square cocok diterapkan pada
pembelajaran SKI ?
Cocok, mau diterapkan
lagi word squarenya.
2. Analisis Data
Tahapan analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang
diperoleh dari penerapan 2 siklus. Diantaranya sebagai berikut:
a. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siklus I ke siklus II memperlihatkan bahwa hasil belajar
mengalami peningkatan hal ini dibuktikan dengan data tabel dan grafik
dibawah ini.
Tabel 4.17
Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
NO Nama Siswa Nilai
Pre Test
Nilai
Post Test
I
Nilai
Post Test
II
1 Agustin Ernawati 40 70 80
2 Alung Desfian Sahfri 30 60 70
59
3 Amar Syarif Hidayat 20 60 70
4 Arkan Bintang
Gunawan
20 50 70
5 Azwa Faiza 50 100 90
6 Alfin Faiq Ferdiansyah 30 50 70
7 Baihaqi 40 70 70
8 Clara Sallyndra 50 70 90
9 Dewi Sri Lestari 70 100 100
10 Farid Muhammad
Nasim
50 60 80
11 Fauzi Rama Sapurta 60 80 100
12 Firman Nurhidayat 60 60 90
13 Khoirul Anam 20 60 70
14 Jidan Bagaskara 30 50 70
15 Muhammad Farid 30 70 70
16 Muhammad Munib 40 50 80
17 Nailah Rahmaniah 50 80 90
18 Putri Diana 50 70 90
19 Risti Markatun 40 80 90
20 Rizka Alya Nurfatihah 50 70 90
21 Salvina Cahya Az
Zahra
50 70 90
22 Siti Nafiatul Ilmiah 30 80 70
Jumlah Nilai 910 1520 1790
Jumlah Nilai Rata-Rata 41,36 69,09 81,36
60
Tabel 4.18
Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
NO Nama Siswa Nilai
N-Gain
Siklus I
Nilai
N-Gain
Siklus II
1 Agustin Ernawati 0,5 0,67
2 Alung Desfian Sahfri 0,42 0,57
3 Amar Syarif Hidayat 0,5 0,625
4 Arkan Bintang Gunawan 0,375 0,625
5 Azwa Faiza 1 0,8
6 Alfin Faiq Ferdiansyah 0,28 0,5
7 Baihaqi 0,5 0,4
8 Clara Sallyndra 0,4 0,8
9 Dewi Sri Lestari 1 1
10 Farid Muhammad Nasim 0,2 0,6
11 Fauzi Rama Sapurta 0,5 1
12 Firman Nurhidayat 0,25 0.75
13 Khoirul Anam 0,5 0.625
14 Jidan Bagaskara 0,28 0,57
15 Muhammad Farid 0,57 0,57
16 Muhammad Munib 0,17 0,67
17 Nailah Rahmaniah 0,67 0,8
18 Putri Diana 0,6 0,8
19 Risti Markatun 0,67 0,83
61
20 Rizka Alya Nurfatihah 0,4 0,8
21 Salvina Cahya Az Zahra 0,4 0,8
22 Siti Nafiatul Ilmiah 0,71 0,57
Jumlah Nilai 10,895 14,575
Jumlah Nilai Rata-Rata 0,497
Grafik 4.3
Grafik Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa
Siklus I dan Siklus II
Hasil tes belajar pada siklus II mengalami peningkatan dari pada
siklus I hal ini dibuktikan dengan tidak adanya siswa yang nilainya berada
dibawah KKM, semua siswa KKMnya tuntas, yang hanya ada 12 siswa N-
Gainnya tergolong sedang, dengan rata-rata nilai N-Gainnya sebesar 0,55.
Dan 10 orang siswa nilai N-Gainnya tergolong tinggi, dengan rata-rata
nilai N-Gainnya sebesar 0,45.
Dan rata-rata hasil tes belajar siswa pada siklus I sebesar 69,09
dengan siswa yang mencapai KKM hanya 59,09 %, meningkat menjadi
62
rata-rata hasil tes belajar siswa 81,36 dengan mencapai ketuntasan nilai
KKM sebanyak 100%. Maka dari hasil belajar dari siklus II tersebut sudah
dinyatakan berhasil, dan tidak melanjutkan tindakan penelitian siklus III
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe word square.
1) Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
a) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 4.19
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
NO Aktivitas Siswa Nilai Pertemuan
Siklus I
Nilai Pertemuan
Siklus II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Memperhatikan
penjelasan guru
√ √
2 Aktif Bertanya
3 Komunikasi dan
kerjasama dengan
baik antara sesama
siswa
√
4 Mengerjakan tugas
word square yang
diperintahkan guru
5 Antusias mengikuti
pembelajaran
√
6 Tenang saat
pembelajaran
berlangsung
√
7 Fokus terhadap
Materi Pembelajaran
8 Mengerjakan √
63
Posttest yang
diberikan Guru
Jumlah 18 27
Persentase 56,25 84,375
Katagori Penilain Total Baik Sangat Baik
Skor Maksimal = 32
Skor Minimal = 0
Presentase = 100%
Keterangan Skala Penelitian:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Kategori Penilaian Total:
76-100% = Sangat Baik
51-75% = Baik
26-50% = Cukup
0-25% = Kurang
b) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Tabel 4.20
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II
N
O
Aktivitas Guru Nilai
Pertemuan
Siklus I
Nilai
Pertemuan
Siklus II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Guru Menyampaikan
Apersepsi
64
Skor Maksimal = 36
Skor Minimal = 0
2 Guru Menyampaikan
Tujuan Pembelajaran
√ √
3 Guru Menyampaikan
Materi Pembelajaran
4 Guru Menyiapkan
pembelajaran dengan
strategi pembelajaran
aktif tipe word square
5 Guru mengintruksikan
siswa mengerjakan word
square secara
berpasangan
6 Guru memberikan arahan
kepada siswa mengenai
cara penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe
word square
7 Guru membantu siswa
pada saat pembelajaran
berlangsung agar siswa
aktif
√
8 Guru melakukan post tes
9 Guru Memotivasi siswa
untuk aktif terlibat dalam
proses pembelajaran.
√
Jumlah 28 32
Persentase 77,8 88.9
Katagori Penilain Total Baik Sangat Baik
65
Presentase = 100%
Keterangan Skala Penelitian:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Kategori Penilaian Total:
76-100% = Sangat Baik
51-75% = Baik
26-50% = Cukup
0-25% = Kurang
Berdasarkan tabel 4.19 aktivitas siswa dapat disimpulkan
bahwa, aktivitas belajar siswa siklus II semakin meningkat
dibandingkan dengan aktivitas siswa pada pembelajaran SKI pada
siklus I . Pada siklus I hasil observasi siklus I diperoleh jumlah skor
18 dengan persentase 56,25%, dan dan berkategori nilai baik. Pada
siklus ke II mengalami peningkatan dengan diperolehnya jumlah
skor 27 dengan persentase 84,375% dan berkategori nilai sangat
baik.
Adapun pada tabel 4.20 aktivitas guru siklus I dan II dapat
disimpulakan bahwa, aktivitas guru dalam proses pembelajaran juga
semakin meningkat dibandingkan dengan aktivitas siswa pada
pembelajaran SKI pada siklus I. Dengan siklus I diperoleh jumlah
skor 28 dengan persentase 77,8 %, dan berkatagori nilai baik dan
pada siklus ke II meningkat, dengan diperoleh jumlah skor 32
dengan persentase 88,9% dan berkategori nilai sangat baik.
66
2) Hasil Wawancara Guru dan Siswa setelah Tindakan
a) Hasil Wawancara Guru Setelah Tindakan
Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran SKI yang
dilakukan pada setelah dilaksanakannya siklus II pada tanggal 2,
Desember 2016 pada pukul 8:40 WIB. Setelah penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe word square pada mata pelajaran SKI pada
konsep masa kekhalifahan Usman bin Affan dikelas VI. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru mata pelajaran SKI diperoleh yaitu guru
merespon positif terhadap penerapan strategi pembelajaran aktif tipe
word square dalam proses pembelajaran, karena dengan trategi
pembelajaran tipe word square ini sehingga siswa aktif mengikuti
proses pembelajaran di kelas dan hasil belajar SKI siswa juga
mengalami peningkatan sehingga semua siswa yang nilainya telah
mencukupi KKM.
b) Hasil Wawancara Siswa Setelah Tindakan
Wawancara dilakukan pada tanggal 2, Desember 2016 pada pukul
9:50 dan 10:00 WIB. Setelah penerapan strategi pembelajaran aktif tipe
word square pada mata pelajaran SKI pada konsep masa kekhalifahan
Usman bin Affan dikelas VI terdiri atas satu orang siswa dengan nilai
tinggi dan satu orang siswa dengan nilai sedang berdasarkan tes hasil
belajar pada akhir siklus, diperoleh hasil yaitu pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran menyenangkan menurut siswa dan
hasil belajar mereka menjadi meningkat.
3. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 22 Juli 2016 sampai
tanggal 13, September 2016, penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus, dan
dari setiap siklusnya mengalami peningkatan hasil belajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe word square. Peningkatan hasil
belajar tersebut dibuktikan dengan meningkatnya hasil nilai post test (terdiri
dari 10 soal pilihan ganda) dari pre test.
67
Pada siklus I banyak terjadi kendala-kendala yang dihadapi baik oleh
guru maupun siswa, karena pada siklus I siswa belum terbiasa menggunakan
strategi pembelajaran aktif tipe word square, siswa juga belum memiliki
dorongan yang kuat dan kebutuhan dalam belajar, sehingga banyak siswa
yang mengobrol dan tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, dan
juga guru belum makimal dalam menerapkan word square dalam
pembelajaran.
Hasil tes belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan, adapun pada
siklus II, Siswa mulai antusias mengikuti pembelajaran dan sedikit siswa
yang mengobrol dikarenakan guru selalu mengingatkan kesiapan siswa agar
aktif mengikuti pembelajaran, sehingga lebih aktif Dan siswa lebih antusias
mengerjakan lembar word square dikarenakan siswa mengerjakan word
square dengan berpasangan dan hal ini meningkatkan nilai pos test pada
siklus II.
Hasil tes belajar pada siklus II mengalami peningkatan dari pada siklus
I hal ini dibuktikan dengan, tidak ada siswa yang nilainya berada dibawah
KKM, semua siswa KKMnya tuntas, yang hanya ada 12 siswa N-Gainnya
tergolong sedang, dengan rata-rata nilai N-Gainnya sebesar 0,55. 10 orang
siswa nilai N-Gainnya tergolong tinggi, dengan rata-rata nilai N-Gainnya
sebesar 0,45. Dan rata-rata hasil tes belajar siswa pada siklus I sebesar 69,09
dan siswa yang mencapai KKM hanya 59,09 %, meningkat menjadi rata-rata
hasil tes belajar siswa 81,36 dengan mencapai ketuntasan nilai KKM
sebanyak 100%..
Sedangkan pada hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa pada saat
pembelajaran mengalami peningkatan dibandingkan dengan aktivitas siswa
pada pembelajaran SKI pada siklus I diperoleh jumlah 18 dengan persentase
56,25% berkategori nilai baik. Pada siklus ke II meningkat diperoleh jumlah
27 dengan persentase 84,375% berkategori nilai sangat baik.
Begitu juga pada hasil lembar aktivitas guru pada saat pembelajaran
juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan aktivitas guru pada
68
pembelajaran SKI pada siklus I diperoleh jumlah 28 dengan persentase
77,8%, dan berkatagori nilai baik dan pada siklus ke II meningkat diperoleh
jumlah 32 dengan persentase 88,9% dan berkategori nilai sangat baik.
Dari uraian diatas, bahwa strategi pembelajaran aktif tipe word square
mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan cocok digunakan oleh guru
dalam mengajarkan pelajaran SKI pada materi tertentu.
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil yang didapat dari setelah dilakukan tindakan penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe word square dilakukan
dengan langkah-langkah berikut :
Pada awal kegiatan guru menyampaikan materi, dilanjutkan dengan
proses tanya jawab. Kemudian guru memerintahkan kepada siswa untuk
mengerjakan lembar word square secara mandiri, setelah itu siswa
diperintahkan untuk mengerjakan soal post test. Disiklus I masih
banyak siswa yang kurang siap untuk mengikuti kegiatan belajar, hal
ini terlihat banyaknya siswa yang kurang memperhatikan penjelasan
guru baik mengenai materi maupun cara mengerjakan lembar word
square, hanya 1 orang siswa yang berani bertanya dan hanya siswa
siswa yang menjawab pertanyaan guru, padahal guru sudah maksimal
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pada siklus ini guru
melaksanakan soal post test diakhir pembelajaran. Adapun pada siklus
II, kegiatan yang dilakukan proses pembelajaran sama pada siklus I,
bedanya materi pembahasan yang berbeda guru memerintahkan kepada
siswa untuk mengerjakan lembar word square secara berpasangan,
setelah itu siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal post test. Pada
siklus II, siswa antusias mengikuti pembelajaran dan sedikit siswa yang
mengobrol dikarenakan guru selalu mengingatkan kesiapan siswa agar
aktif mengikuti pembelajaran, hampir seluruh siswa memperhatikan
penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru, siswa mengerjakan
word square dengan berpasangan dan diakhir pembelajaran siklus II
guru memerintahkan siswa untuk mengerjakan soal post test.
70
2. Peningkatan hasil belajar SKI pra penelitian dari tindakan penelitian
yang dilakukan pada siklus I dan siklus II adapun peningkatannya yaitu
pra penelitian hasil belajar siswa mendapatkan rata-rata skor 41,36 dan
hanya 1 orang yang mencapai KKM Pada siklus ke I hasil belajar siswa
meningkat rata-rata skor hasil belajar 69,09 dengan persentase
ketuntasan belajar 64 %. Pada siklus ke II hasil belajar siswa meningkat
lagi rata-rata skore 81,36 dan persentase ketuntasan belajar 100% dan
dimana peningkatan persentase hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus
II mencapai 36 %.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini mempunyai implikasi praktis dan implikasi
teoritias antara lain sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan:
a. Kegiatan pembelajaran siswa dikelas harus dibuat suasana yang
menyenangkan sehingga siswa aktif mengikuti proses pembelajaran
b. Upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dengan penggunaan
metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran
c. Sebagai gambaran untuk menentukan langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif word square pada mata
pelajaran SKI
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses
pembelajaran SKI di MI Al-Jairy, yaitu bahwa hasil belajar siswa pada
materi tertentu didalam pembelajaran SKI dapat ditingkatkan melalui
penerapan strategi pembelajaran aktif tipe word square.
C. Saran.
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian diatas,
maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas belajar siswa
antara lain :
71
1. Setiap sekolah memberikan dukungan terhadap guru dengan
menyediakan fasilitas yang dapat membantu guru memperbaiki
kualitas hasil belajar siswa.
2. Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk
dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe word square m lain
yang ingin menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe word square
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar sebaiknya membuat lembar
kerja yang lebih baik.
72
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri W., Dkk,. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka,
2009.
Arifin, M. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 2000.
Arikunto, Suharsimi., dkk,. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,
2008.
Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2010.
Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga, 1989.
Dimyati., dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Djamil, Awwaludin. “ Ruang-Lingkup-Standar-Isi-Krakteristik”. http://belajarpai
09.blogspot.co.id, 23 Desember 2016.
Elya, Zulfa “Peningkatan Prestasi Belajar IPS dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Word Square pada Siswa kelas VII MTS Al Ghosiyyah
Jakarta”, Skripsi Sarjana UIN Jakarta: 2014.
Eti, Sri Muctianah., dkk., LKS Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Swadana
Murni, 2015.
Fatra, Maifalinda., dan Abd Razak . Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: FITK
UIN, 2012.
Herlanti, Yanti. Tanya jawab Seputar Tindakan Kelas. Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA. FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
Junaedi., dkk,. Strategi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS PGMI.
Karyadinata, Rahayu., dkk,. Bahan Ajar PLPG PAIKEM. Jakarta: FITK UIN
Jakarta, 2012.
Kurnianto, Rido ., dkk., Penelitian Tindakan Kelas. Learning Assistance Program
For Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009.
Majdid, Dien., dan Johan Wahyudi. Ilmu Sejarah. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, Cet 1, 2014.
73
Mashacin., dkk, Strategi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Agama,
2009.
Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian
Guru dan Kepala Sekolah.. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: PT.
Gaung Persada Press, 2008.
Narbuko, Cholid., dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara, 1997.
Nata, Abudin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2010.
-----------------. Perpektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana,
2012.
Nurcholis, Ahmad., dan Bahtiar, Jusuf. Strategi Pengembangan Kreativitas dan
Motivasi Belajar Siswa, Ta’allum, Jurnal Pendidikan Islam, 2012.
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
1976.
Purwanto, M. Ngalim, MP. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1998.
Rifaatul, “ Pengaruh Metode Pembelajaran Word Square Terhadap Hasil Belajar
IPS Siswa Kelas III SD Dharma Karya UT Pondok Cabe”, Skripsi Sarjana
UIN Jakarta: 2014.
Roestiyah, N.K. Masalah- Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara,1989.
Rusman. Model-Model Pembelajara. Jakarta: PT Rajda Grafindo Persada, 2013.
Sanjaya, Wina. Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009.
------------------. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana, 2010.
-----------------. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Slameto. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1999.
Sudjana, Nana. Dasar Dasar Proses Mengajar. Bandung: Balai Pustaka, 1987.
Sumadayo, Samsu. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Graha Ilmu, 2013.
74
Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2010.
Syarifah, “Model-Pembelajaran -Word Square/”, http://www.msyarifah.my.id/,
23 Desember 2016.
Tanwir Hadi, Anis. Memahami Fikih Utuk Kelas 6 MI. Jakarta: Aqila, 2008.
Uno, Hamzah., dan Nurdin Mohammad. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM.
Jakarta : Bumi Aksara, 2012.
Weda, Made. Strategi Pembelajaran Inovati Kotemporer. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
Winkel, W.S . Psikologi Pengajaran.Yogyakarta: Media Abadi, 2005.
72