PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERINTEGRASI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR FISIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA ZULHIJJAH
KABUPATEN BATANG HARI JAMBI
SKRIPSI
A. HENRIANTO NIM : TF.151068
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERINTEGRASI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR FISIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA ZULHIJJAH
KABUPATEN BATANG HARI JAMBI
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
A. HENRIANTO NIM : TF.151068
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS TARBIAYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
vi
PERSEMBAHAN Dengan Keridhoan Allah SWT Atas Nikmat dan Karunia-nya Sehingga Penulis
Mampu Menyelesaikan Sebuah Karya Sederhana Ini dan Tak Lupa Pula Shalawat
beserta Salam Tercurahkan Kepada Nabi Muhammad SAW, Selanjutnya Skripsi
Ini Saya Persembahkan Kepada:
Kedua Orang Tua Tercinta Ayahanda Muhammad Zukri dan Ibunda Siti Zainabun
yang Selalu Memberikan Nasehat, Semangat Serta Selalu Mendo’akan Saya, Agar
Saya Menjadi Orang Yang Memiliki Ilmu Pengetahuan. Selanjutnya kepada
Saudara-Saudariku Yang Selalu Memberi Semangat Sehingga Saya Dapat
Menempuh Sekaligus Menyelesaikan Masa Studi di UIN STS Jambi. Dan Kepada
Abang-abang Yang Selalu Memberi Nasehat, Masukan Serta Saran Untuk Saya,
Sehingga Saya Bisa Menyesaikan Sebuah Karya Sederhana Ini.
Semoga Apa Yang Kalian Berikan dan Harapkan Diridhai Allah SWT.
Aamiin…………………
vii
MOTTO حیم حمن الر بسم الله الر
لكم وإذا ق يل انشزوا � أيـها الذين آمنوا إذا قيل لكم تـفسحوا في المجالس فافسحوا يـفسح الله بما تـعملون خ الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات والله )١١بير (فانشزوا يـرفع الله
Terjemahan:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mujadalah/58: 11.) (Al-Qur’an dan
Terjemahan).
viii
KATA PENGANTAR
حیم حمن الر بسم الله الرAssalamua’alaikum wr.wb
Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha ‘Alim yang
kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Salawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi
baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr.Hj. Armida, M.Pd.i selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Institut Universitas Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Boby Syefrinando, M.Si selaku Ketua Prodi Tadris Fisika Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan
Ibu Rahmi Putri Wirman, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Taridi, S.Pd, selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Swasta
Zulhijah, dan Bapak Irmanto, S.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika di
Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah. Yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data dilapangan.
6. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Umumya dan Khususnya Kepada Dosen Jurusan Pendidikan Fisika, dan Staf
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
ix
Atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, semoga
amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapat balasan, yaitu rahmat
dan hidayah dari Allah SWT. Penulis juga mohon maaf atas segala kesalahan
yang pernah dilakukan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk
mendorong penelitian-penelitian selanjutnya. Amiin
Wassalamua’alaikum wr.wb
Jambi, 10 Mei 2019
Penulis
A. Henrianto
NIM: TF.151068
x
ABSTRAK Nama : A.Henrianto
Jurusan : Pendidikan Fisika
Judul : Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terintegrasi Ayat-ayat Al-
Qur’an terhadap Motivasi belajar fisika di Sekolah Menengah Atas
Swasta Zulhijjah Kabupaten Batang Hari.
Skripsi ini membahas tentang pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri
terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran fisika di SMA Swasta Zulhijjah Kabupaten Batang Hari Jambi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi
ekperimental – pretest – posttest only control design, sedangkan pengumpulan
data dilakukan dengan angket. Sampel dalam penelitian ini kelas X IPA 1 dan X
IPA 2 di SMA Swasta Zulhijjah Kabupaten Batang Hari Jambi, penelitian ini
dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai bulan Februari 2019. Penelitian ini
menemukan bahwa penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-
ayat Al-Qur’an berpengaruh terhadap motivasi belajar fisika siswa yang
ditunjukkan dari hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan uji ”t“ diperoleh
nilai t0 sebesar 3,47, nilai ini lebih besar dari nilai ttabel pada taraf signifikan 5% =
2,013 dan dapat dilihat juga dari nilai ukuran efeknya (effect size) diperoleh d =
1,0 dengan persentase 84% yang menunjukkan bahwa strategi pembelajaran
inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an berpengaruh sangat tinggi sehingga hasil
penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi guru untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Kata kunci: Strategi Inkuiri, Ayat Al-Qur’an, Motivasi Belajar.
xi
ABSTRACT
Name : A.Henrianto
Major : Physics Education Study Program
Tittle of Script : The Influice of strategy Ayat-ayat Al-Qur’an Integrated in
learning physics with inquiry style toward the students’
motivation at SMA S Zulhijjah Jambi.
This thesis discusses the effect of the use of inquiry learning strategies integrated
verses of the Qur'an on student motivation in physics subjects in the Zulhijjah
Private High School Batang Hari Jambi District. This research is a quantitative
research using Quasi experimental design - pretest - posttest only control design,
while data collection is done by questionnaire. The sample in this study was class
X IPA 1 and X IPA 2 at Zulhijjah Private High School Batang Hari Jambi
Regency, this research was conducted in December until February 2018 2019.
This study found that the use of integrated inquiry learning strategies of the
Qur'anic verses had an effect on students' physics learning motivation which was
shown from the results of the calculation of hypothesis testing using the "t" test
obtained t0 value of 3.47, this value was greater than the ttable value at a significant
level of 5% = 2,013 and can be seen also from the value of the effect size (effect
size) obtained d = 0,1 with a percentage of 84% which shows that the inquiry
learning strategy integrated verses of the Qur'an have a very high influence so the
results of the study this can be used as a reference for teachers to improve student
learning motivation.
Keywords: Inquiry Strategy, a Sentence from the Quran, Learning Motivation.
xii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..…...... NOTA DINAS ………………………………………………………………....... HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………...... HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS …………………………....... PERSEMBAHAN……………………………….................................................. MOTTO …………………………………………………………… ………........ KATA PENGANTAR………………………………………………………....... ABSTRAK………………………….…………………………………………..... ABSTRACT …………………………………………………………………........ DAFTAR ISI ………………………………………………………… ……........ DAFTAR TABEL………………………………………………………….......... DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...... DAFTAR LAMPIRAN………………………………………..……………........ BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………. B. Identifikasi Masalah…………………………………………………... C. Pembatasan Masalah………………………………………………….. D. Rumusan Masalah…………………………………………………….. E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………………………………...
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik……………………………………………………… B. Penelitian Relevan ……………………………………………………. C. Kerangka Pikir……………………………………………………….... D. Hipotesis Penelitian……………………………………………………
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………. B. Metode dan Desain Penelitian………………………………………… C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel……………………………. D. Istrumen Penelitian…………………………………………………… E. Teknik Analisis Data………………………………….......................... F. Hipotesis Statistik………………………………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ……………………………………………………...... B. Pembahasan……………………………………………………………
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………............................. B. Saran……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
i ii iv v vi vii viii ix x xi xii xiv xv 1 4 5 5 5 7 23 24 27 28 28 29 30 34 38 40 47 50 50
xiii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6
Tahap-tahap Pelaksaan Strategi Pembelajaran Inkuiri…………….. Jumlah Siswa Kelas X IPA di SMA Swasta Zulhijjah…………..... Penetapan Skor Angket …………………………………………… Kisi-kisi Instrument Angket Motivasi Belajar Fisika Siswa ……… Kategori Motivasi Belajar Siswa………………………………….. Kriteria Nilai Cohen’s Standar …………………………………..... Skor Angket Motivasi Belajar Siswa yang diterapkan strategi pembelajaran inkuiri …………………………………………….... Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Belajar Siswa yang Diterapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri ………………………… Skor Angket Motivasi belajar Siswa yang Tidak Diterapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri …………………………………….. Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Belajar Siswa yang Tidak Diterapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri …………………. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol …………………………………………………………..... Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol …………………………………….....
26 29 32 32 33 37 39 41 42 43 45 46
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Gambar IV.1 Gambar IV.2
Kerangka Pikir.............................................................................. Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa yang diterpakan Strategi Pembelajaran Inkuiri (Kelas Eksperimen) …………………….. Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa yang tidak diterpakan Strategi Pembelajaran Inkuiri (Kelas Kontrol) ………………...
26
42
44
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16
Uji Normalitas Awal (Preetest) ……………………………… Uji Normalitas Akhir (Posttest) ……………………………… Uji Homogenitas Awal (Preetest). …………………………… Uji Homogenitas Akhir (Preetest) ………………………….. Uji “t” Test …………………………………………………... Uji Ukuran Efek ( Effect Size) …………………………......... Silabus Pembelajaran Fisika ………………………………… Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen) …… Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Kontrol) ……...... Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………. Angket Motivasi Belajar Siswa……………………………… Lembar Validasi Angket Motivasi Belajar Siswa…………… Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian…………… Surat Keterangan Sudah Mengadakan Penelitian……………. Daftar Bimbingan Skripsi…………………………….......... Daftar Riwayat Hidup…………………………………….......
52 63 72 78 82
85 87 93 107 117 122 124 126 127 128 132
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Di dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional dijelaskan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara “.
Menurut Kadir (2012) pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan pancasila dan Undang-undan Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan dalam arti yang luas
adalah segenap kegiatan manusia baik yang di sengaja diciptakan maupun yang
muncul dengan sendirinya kapanpun dan dimanapun, sepanjang hayat yang dapat
memberikan pendewasaan kepada manusia (pendidikan adalah hidup dan hidup
adalah pendidikan).
Dunia pendidikan sangat erat dengan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini
sesungguhnya penekanannya pada “belajar”. Sebab, hasil dari kegiatan belajar
mengajar tercermin dalam perubahan perilaku, baik secara material-subtansial,
struktural-fungsional maupun secara behavior. Secara kodrati manusia terlahir
sebagai pembelajar, Rasa keingintahuan (curiosity)-nya telah mendorong
manuasia melakukan eksplorasi berbagai pengetahuan. Begitu pula, Allah telah
membekali manusia dengan tujuan dan strategi kehidupan serta potensi diri.
Kehadiran manusia ke muka bumi tidaklah asal-asalan, tanpa tujuan yang jelas.
Manusia diciptakan untuk menjadi wakil (khalifah) Tuhan dimuka bumi, diserahi
amanat untuk mengelola, mensejahterakan dan memakmurkannya. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah/2: 30
یفة ل ض خ ر ل في الأ اع ي ج ن ة إ ك ئ لا م ل ك ل ب ال ر ذ ق إ و
2
2
Terjemahannya:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu berfirman kepada malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah dimuka bumi”.
Sejak awal manusia telah dibekali potensi diri untuk itu. Hanya saja, potensi
itu belum jadi dan siap pakai sehingga memerlukan pengolahan lewat aktivitas
pembelajaran yang optimal. Pada dasarnya agama islam (Melalui Rasulullah Nabi
Muhammda SAW) telah menyampaikan risalah akhlak, keobjektifan berpikir dan
kemaksimalan humanisme lewat kalam ilahi yang dibawanya melalui Al-Qur’an,
Al-hadits, dan peluang kemajuan berupa ayat-ayat kauniyah. Dan ayat-ayat
kauniyah tersebut mayoritas adalah ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan alam dan
sains. Untuk itu manusia dituntut agar memahami disetiap ayat-ayat Al-
Qur’annya, merenungi serta memikirkannya. Sebagaimana firman Allah Swt
dalam Q.S Sad/38: 29. اب ب ل ولو الأ ر أ ذك ت ی ل ھ و ات وا آی ر ب د ی ك ل ار ب ك م ی ل إ اه ن ل ز ن اب أ ت ك
Terjemahannya:
“Kitab (Al-Qur’an) yang kami turunkan kepadamu penuh berkah supaya mereka
menghayati ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran”.
Ayat tersebut berbicara bahwa Al-Qur’an terkandung ayat-ayat Al-Quran
yang akan menunjukkan fenomena tertentu. Al-Qur’an dapat menjadi sumber
informasi, petunjuk dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikir. Dan salah
satunya adalah Ilmu fisika. Ilmu fisika merupakan ilmu pengetahuan yang
membahas gejala-gejala atau fenomena-fenomena alam dan sedikit sulit daripada
ilmu pengetahuan lainnya sehingga salah satu cara untuk mencapai keberhasilan
dalam pembelajaran fisika adalah dengan menyenangi fisika, siswa akan
menyenangi jika mereka memahami konsep dan mengetahui manfaat serta
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Selama proses pembelajaran fisika dalam tahun ke tahun, guru cenderung
bersifat teacher-centered dengan metode yang diterapkan cenderung menoton dan
kurang berorientasi untuk melibatkan siswa dalam menemukan suatu konsep
pembelajaran. Proses pembelajaran seperti ini kurang memberikan pengetahuan
3
3
pada diri siswa mengenai proses maupun sikap dari konsep fisika yang diperoleh.
Akibatnya dalam menghadapi tantangan dunia luar atau terjun langsung ke
masyarakat maupun dunia kerja hanya menonjolkan pengetahuan/konsep tetapi
tidak mampu untuk mengaplikasikan dari konsep ilmu fisika tersebut. Oleh karena
itu, hendaknya dilakukan perubahan paradigma yang dimaksud adalah perubahan
yang berorientasi pada siswa yang aktif. Dengan kata lain sangatlah diperlukan
strategi pembelajaran yang mengedepankan peran siswa pada kegiatan
pembelajaran.
Menurut Uno (2009: 214) strategi pembejaran adalah cara-cara yang akan
digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan
selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan
karakteristik pesrta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 17 November 2018 di
Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah. Melalui wawancara dengan siswa
Beberapa siswa menyatakan bahwa pelajaran fisika itu tidak ada hal yang menarik
dalam proses pembelajaran sehingga mereka merasa bosan dan mengantuk,
karena pelajaran fisika tidak bergelut dengan agamawi. Mungkin kami tertarik dan
merasa senang dengan pelajaran fisika, apabila guru mengkaitkan atau
menghubungkan pelajaran fisika dengan pelajaran agama atau mengkaitkan
pelajaran fisika dengan ayat-ayat Al-Qur’an.
Sebagai sekolah yang berbasis keislaman sangat perlu mengaitkan pelajaran
fisika dengan pelajaran agama atau dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang
berhubungan dengan pelajaran tersebut. Apalagi pada mata pelajaran fisika,
sangat relevan bila dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Walaupun guru mata
pelajaran fisika yang latar belakangnya dari umum, tetapi sangat perlu pelajaran
fisika dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, karena para siswa sudah terbiasa
menerima pelajaran agama, Ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru mata
pelajaran fisika mengajar di sekolah yang berbasis pondok pesantren. Hal ini
bertujuan untuk memotivasi siswa agar lebih tertarik dan senang dalam proses
4
4
pembelajan fisika.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan rendahnya motivasi belajar
siswa adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
materi dan karakteristik siswanya sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar
fisika khususnya. Salah satu strategi pembelajaran yang efektif adalah strategi
pembelajaran inkuiri, sebagaimana dijelaskan oleh Roestiyah, N, K, (2012, hlm.
75) bahwa strategi pembelajaran inkuiri merupakan teknik atau cara yang
digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya sebagai
berikut: guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas
tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau
membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka dalam
kelompok di diskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.
Strategi pembelajaran inkuiri memberikan pengalaman langsung kepada siswa
sehingga pembelajaran menjadi berkesan dan juga untuk membuat anak menjadi
aktif. Berdasarkan uraian tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terintegrasi Ayat-
ayat Al-Qur’an Terhadap Motivasi Belajar Fisika di Sekolah Menengah Atas
Swasta Zulhijjah Kabupaten Batang Hari Jambi” tentunya dengan harapan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah, yaitu :
1. Kurangnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika
2. Kurang tepatnya penggunaan strategi pembelajaran yang dilakukan
guru
3. Siswa kurang merespon materi yang disampaikan oleh guru
4. Siswa merasa tidak ada hal yang menarik dalam proses
pembelajaran
5
5
C. Pembatasan Masalah Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, maka perlu dilakukan pembatasan
masalah dalam penelitian ini agar persoalan penelitian dapat dikaji dengan
mendalam, untuk itu peneliti membatasi masalah pada : 1. Penelitian ini berfokus untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X
di SMAS Zulhijjah Kabupaten Batang Hari Jambi
2. Strategi pembelajaran yang akan diterapkan adalah strategi inkuiri
3. Materi yang diajarkan yang terintergrasi ayat-ayat Al-Qur’an
4. Materi yang diajarkan adalah energi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang
telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:“Apakah
strategi pembelajaran terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an berpengaruh terhadap
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika di Sekolah Menengah Atas
Swasta Zulhijjah Kabupaten Batang Hari Jambi?”
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui berapa skor motivasi siswa dalam belajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-
Qu’ran.
b. Mengetahui berapa skor motivasi siswa dalam belajar tanpa
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-
Qur’an.
c. Mengetahui pengaruh yang signifikan penggunaan strategi pembelajaran
inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an terhadap motivasi belajar siswa.
6
6
2. Kegunaan Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk:
a. Memotivasi siswa agar lebih tertarik dengan mata pelajaran Ilmu Fisika.
Siswa mampu mengaitkan pelajaran fisika dengan pelajaran agama serta
bertambah keimanannya terhadap Al-Qur’an.
b. Bahan masukan yang dapat digunakan bagi guru SMA S Zulhijjah untuk
mengajarkan ilmu fisika yang lebih mudah dan dipahami namun dapat
pula memberi perenungan ayat-ayat Al-Qur’an terhadap peserta didik.
c. Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S1)
pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, dan HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Strategi Pembelajaran Inkuiri
a) Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan strategi atau cara yang dimiliki oleh para
pendidika maupun calon pendidika. “Strategi pembelajaran adalah cara-cara
yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang
akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan
dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.” (Uno, B, H, 2009: 214).
Menurut Dick dan Carey dalam Majid (2013: 7) menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan
prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam
rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembeljaran tertentu.
Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur
atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan
materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada
peserta didik.
Menurut Uno (2009: 3) strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang
akan yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar
yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Wassid & Sunendar
(2011: 9) berpendapat strategi pembelajaran adalah kegiatan atau pemakaian
teknik yang dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan
kegiatan sampai tahap evaluasi, serta program tidak lanjut yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran.
Sedangkan menurut Ngalimun (2012: 5) strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
8
8
Pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa
yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana
penunjang kegiatan.
b). Strategi Pembelajaran Inkuiri
1) Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri
Menurut Suyadi (2015: 115) strategi pembelajaran ikuiri menekankan
kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan
secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai
fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
Majid (2013: 221) mengemukakan bahawa Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Pembelajaran berbasis inkuiri menurut (Yamin, 2013: 75) dalam
(Astuti, Puji, Tri, 2012) adalah stategi yang mengkombinasikan rasa
ingin tahu peserta didik dan metode ilmiah. penggunaan strategi untuk
meningkatkan pengembangan keterampilan berpikir kritis melalui
kegiatan belajar pada sains. Sedangkan menurut Sani (Sani, Abdullah,
Ridwan, 2014 : 88) Pembelajaran Berbasis inkuiri adalah pembelajaran
yang melibatkan siswa dalam merumuskan pertanyaan yang mengarahkan
untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun pengetahuan dan
makna baru. Strategi pembelajaran heuristik adalah Strategi pembelajaran
yang bertolak belakang dengan strategi pembelajaran ekspositoris karena
dalam strategi ini peserta didik diberi kesempatan untuk berperan
9
9
dominan dalam proses pembelajaran. Strategi ini menyiasati agar aspek-
aspek komponen pembentuk sistem intruksional mengarah kepada
pengaktipan peserta didik mencari dan menemukan sendiri fakta. prinsip,
dan konsep yang mereka butuhkan (Wassid, I, & Sunendar, D, 2011: 30).
Pembelajaran berbasis inkuiri menurut (Anam, K, 2015: 11) dalam
(Sahroni, 2018) adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
2) Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri yang bisa
dipahami. Menurut Majid (2013: 222) ciri-ciri strategi pembelajaran
inkuiri terdapat dua macam yaitu:
1) Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses
pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran
melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi juga mereka berperan
untuk menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran itu sendiri.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan
kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental
3) Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Dalam pelaksanaannya, strategi pembelajaran inkuiri harus
berpegang pada prinsip-prinsip yang telah ditentukan sehingga
pembelajaran akan berjalan lancer dan sesuai tujuan. Adapun prinsip
10
10
penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut Majid (2013: 223)
sebagaai berikut:
1) Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini
selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses
pembelajaran.
2) Prinsip Interaksi
Proses Pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik
interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses
interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,
melainkan sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu
sendiri.
3) Prinsip bertanya
Peran guru harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah
guru sebagai penanya karena kemampuan siswa untuk menjawab
setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses
berpikir. Oleh karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam
setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
4) Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, tetapi juga
merupakan proses berpikir (learning how to think), yakni proses
mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah
pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
5) Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus
dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang
untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan
hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang
diajukannya
11
11
4) Langkah- langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Sesuai dengan pokok bahasan yang telah diuraikan diatas, maka
langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran dengan
menggunakan strategi inkuiri adalah:
No Tahap Aktifitas Guru
1. Tahap Orientasi
• Langkah untuk membina suasana
atau iklim pembelajaran yang responsif.
pada langkah ini, guru mengkondisikan
agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran.
2.
Tahap Merumuskan
Masalah
• Langkah melibatkan siswa pada
suatu persoalan yang mengandung teka-
teki. persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang yang menantang siswa
untuk berpikir memecahkan teka-teki
tersebut karena masalah tersebut pasti
ada jawabannya sehingga siswa
didorong untuk mencari jawaban yang
tepat.
• Jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji.
sebagai jawaban sementara, hipotesi
perlu diuji kebenarannya. perkiraan
sebagai hipotesis bukan sembarangan
perkiraan, tetapi harus memiliki
landasan berpikir yang kokoh sehingga
hipotesis yang dimunculkan bersifat
rasional dan logis.
3.
Tahap Merumuskan
Hipotesis
12
12
4.
5.
6.
Tahap Mengumpulk-
an Data
Tahap Menguji
Hipotesis
Tahap Merumuskan
Kesimpulan
• Mengumpulkan data adalah
aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis
yang diajuakan. dalam strategi
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan
data merupakan proses mental yang
sangat penting dalam pengembangan
intelektual.
• Menguji hipotesis adalah proses
menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data dan
informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data dalam menguji
hipotesis yang terpenting adalah
mencari tingkat keyakinan siswa atas
jawaban yang diberikan. Di samping
itu, menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir
rasional.
• Merumuskan kesimpulan adalah
proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Merumuskan kesimpulan
merupakan gong-nya dalam proses
pembelajaran
5) Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
(1) Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak
dianjurkan, karena memiliki beberapa keunggulan, menurut Roestiyah
(2012: 76) adalah:
13
13
(a) Dapat menbentuk dan mengembangkan “sel-consept” pada diri
siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan
ide-ide lebih baik.
(b) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
(c) Situasi proses belajar menjadi lebih meransang.
(d) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
(e) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga
mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Sedangkan menurut Majid (2013: 227) keunggulan strategi
pembelajaran inkuiri yaitu:
(a) Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, efektif, dan psikomotor
secara seimbang sehingga pembelajaran melalui strategi ini
dianggap lebih bermakna.
(b) Strategi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar
sesuai gaya belajar mereka.
(c) Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
(d) Strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terlambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
(2). Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Menurut Majid (2013: 227) kelemahan strategi pembelajaran inkuiri
adalah:
(a) Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran,
akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
14
14
(b) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
(c) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya,
memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit
menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
(d) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran, strategi ini
akan sulit diimplementasikan oleh guru.
2. Integrasi Ayat-ayat Al-Qur’an
1) Sain dalam Al-Qur’an
Ketinggalan umat islam akan sains dan teknologi memunculkan
keprihatinanyang mendalam di kalangan sarjana muslim kontemporer.
Kesadaran dan tekad untuk kembali menguasai sains dan teknologi,
sebagaimana ada masa kejayaan sarjana muslim awal pun menyuarak
dimana-mana. Misi kekhalifahan yang rahmatan lil‘alamin tidak mungkin
dapat direalisasikan pada belas kasihan pihak luar.
Al-Qur’an memberikan dorongan kepada orang-orang yang beriman
untuk bekerja keras mencari materi, dan menuntunnya untuk menyelidiki
hukum-hukum dan pengetahuan dari dalamnya untuk diambil manfaatnya.
Al-Qur’an mewajibkan mereka untuk menyelidiki setiap aspek dari sumber
kekayaan materi alam semesta serta mengungkap dan menyingkap tabir
rasianya serta mengambil manfaat dari padanya, atau menggunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya (Rahman, A, 2008 :18).
Aneka fenomena alam tidaklah berdiri sendiri, mereka saling terkait satu
sama lain. Fenomena alam tidak muncul sia-sia tanpa pesan, tanpa tujuan.
Ilmuan muslim mencoba memahami dan menangkap pesan yang terkandung
dibalik aneka fenomena alam mengamati dan merenungkan alam berarti
memahami kebijakan-Nya. Ketika misteri dari sebuah fenomena alam
tersibak, ilmuan Muslim secara spontan akan menyucikan Sang Pengendali
yang tersembunyi di balik fenomena tersebut. Tidak sekedar bertasbih,
15
15
melainkan juga memohon agar upaya menyingkap tabir alam dan hasilnya
tidak menggelincirkan serta menyeretnya ke dalam azab-Nya dengan
berzikir.
ار ذاب الن ا ع ن ق ك ف ان ح ب لا س اط ا ب ذ ت ھ ق ل ا خ ا م ن ب رTerjemahannya: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (QS. Al-Imran/3:
191)”.
Menurut Haji Lalu Ibrahim M. Thayyib dalam Nurlina D (2016: 24)
menjelaskan sains dan agama memang memiliki perbedaan metedologis dan
perbedaan klaim sehingga ungkapan formula serta karakter yang muncul
juga berbeda. Pesan agama cenderung mengajak orang untuk return, yaitu
menengok dan kembali ke belakang kepada Tuhan, sementara sains
cenderung research yaitu melangkah ke depan dan menatap alam sebagai
yang berada di depan dan selalu mengajak untuk dipahami. Oleh karena itu,
ketika sains dilihat dan diyakini sebagai ideologi karena sebagian
masyarakat merasa cukup menyelesaikan problem kehidupan melalui jasa
sains, maka pada saat itu sains telah berdiri sejajar sebagai rival agama.
Akan tetapi jika sains dipandang sebagai fasilitator teknis dan metode
penafsiran terhadap alam raya, masa sains dapat diposisikan sebagai salah
satu medium dan ekspresi agama.
2) Fisika dan Ayat-ayat Al-Qur’an dalam Energi
(1) Ilmu Fisika
Rahman (2008: 71) megemukakan bahwa ilmu pengetahuan alam
pada umumnya “diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
susunan benda-benda serta perkembangannya, Sedangkan ilmu alam
(Fisika) menyelidiki fenomenanya terutama yang diamati dari benda-
benda tak bernyawa”. Para ilmuan muslim, ahli teologi, dan juga ahli
metafisika, mempunyai perhatian besar terhadap prinsip filsafat alam
oleh karena Al-Qur’an menaruh perhatian sangat besar kepada ilmu
16
16
tersebut seperti nampak dalam urainnya tentang alam ilahi yang amat
menakjubkan. Mereka menunjukkan perhatian yang besar kepada
persoalan seperti sifat-sifat ruang dan waktu, materi serta gerakannya.
(Letmi Dwiridal : 413) dalam (Nurlina D 2016: 26). Fisika itu ilmu
thobi‟ah yang mengkaji tentang watak keteraturan alam semesta, maka
pada fisika itu dibutuhkan dimensi dan pengukuran. Ilmu fisika pada
dasarnya berusaha untuk mengungkapkan sifat dan kelakuan alam di
sekitar kita ini pada kondisi-kondisi tertentu. Kondisi alam ini secara
fisika dapat dipandang sebagai dimensi ruang, waktu, materi dan energi.
Fisika merupakan ilmu alamiah dengan segala metode ilmiahnya
berusaha mengungkapkan, merumuskan, memperhitungkan,
menyimpulkan segala dimensi (ukuran/satuan) termasuk alam semesta.
Sesungguhnya Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan
ukurannya. Menciptakan dan menyempurnakan penciptaan-Nya,
menentukan kadar (keteraturan) masing-masingnya. Fisika sebagai salah
satu ilmu sains mencoba mempelajari dan membaca ukuran dan
keteraturan yang telah ditentukan tersebut. Bahasa dalam mengungkap
ukuran dan keteraturan tersebut dalam fisika dinamakan rumus empiris
fisika.
(2) Ayat-ayat Al-Qur’an dalam Energi
Matahari sebagai sumber energi terbesar dibumi yang merupakan
salah satu ciptaan Allah SWT ynag penuh hikmah. Segala fenomena
yang terjadi di matahari merupakan sunnahtullah yang sebagai bahan
dasar ilmu pengetahuan. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman-
Nya Allah berfirman di dalam al-Qur‟an:
a). Surah Al-A’raaf : 107
بین فالقی عصاه فاذا ہی ثعبان م Terjemahannya:
“Maka musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu
menjadi ular yang sebenarnya.”
17
17
(b). Surah ‘Abasa : 34
یوم یفر المرء من أخیھ
Terjemahannya:
Pada hari itu manusia lari dari saudaranya
(c). Surah Maryam : 25
قط علیك رطبا جنی�ا ى إلیك بجذع ٱلنخلة تس وھزTerjemahan:
Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon
itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.
(d). Surah Al-Israa : 7
إن أحسنتم أحسنتم لأنفسكم وإن أسأتم فلھاTerjemahan:
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu akan
kembali pada dirimu sendiri.
Dari ayat diatas menjelaskan tentang energi, didalam ilmu fisika energi itu
banyak bagianya antara lain energi panas, energi listrik, energi matahari,
energi potensial, energi kinetik, energi mekanik dan hukum kekelan energi
mekanik, dll.
Ayat di atas menjelaskan beberapa energi yaitu energi potensial, energi,
kinetik, energi mekanik dan hukum kekekalan energi mekanik. Dari surah
Al-A’raaf ayat 107 diatas menjelaskan, bahwa Nabi musa menjatuhkan
tongkatnya atau ketika tongkatnya masih berada ditangan nabi musa.
Tongkat tersebut memiliki energi potensial. Dari surah ‘Abasa ayat 34,
menjelaskan manusia lari dari saudaranya, sedangkan berlari adalah salah
satu contoh energi kinetik, karena berlari memiliki kecepatan. Dari surah
Maryam ayat 25, menjelaskan jika pangkal pohon kurma tersebut digoyang,
maka buah kurma tersebut akan jatuh ke bawah/permukaan tanah. Di dalam
fisika, baik ketika buah kurma tersebut diatas pohon, pada saat jatuh ke
permukaan tanah, dan sudah berada ditanah. Buah kurma tersebuit memiliki
18
18
energi mekanik. Dari surah Al-Israa ayat 7, menjelaskan bahwa setiap apa
yang kita lakukan atau kita pikirkan, akan mengeluarkan atau melepaskan
mar’a alias energi. Bahkan meski itu sebatas niat sekalipun. Olehnya
didalam islam ada konsep bahwa segala berawal dari niat. Ketika kita
berniat jahat ataupun kita berpikiran negatif, saat itu juga kita tanpa sadar
telah melepaskan energi yang juga negatif atau energi yang merusak keluar
tubuh kita.
3. Motivasi Belajar
1) Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat diartikan sebagai kekuatan atau daya dorong
yang menggerakan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku siswa
untuk memenuhi kebutuhan serta mencapai tujuan yang diinginkannya.
Didalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa manusia yang beriman dan
berilmu pengetahuan akan ditinggikan derajatnya. Firman Allah SWT
dalam QS. Al-Mujadalah/58: 11.
ات ج م در ل ع وا ال وت ین أ ذ ال م و ك ن نوا م ین آم ذ ال ع ا� ف ر یTerjemahannya :
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan”.
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu guna pencapaian suatu tujaun. Sementara itu Gates dan kawan-
kawannya mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi
fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang
mengatur tindakannya dengan cara tertentu (Djaali, 2008 : 101).
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (1990: 73) mengatakan
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan adanya
tujuan. Sedangkan menurut Majid (2013: 309) berpendapat motivasi
adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada
19
19
diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan dan juga
emosi sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan
sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang
harus terpuaskan.
Motivasi belajar menurut Uno (2008: 23) adalah “dorongan internal
dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau
unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar”.
Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri
ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam
kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk
belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini
meliputi dua hal: (1) mengetahui apa yang akan diajarkan, dan (2)
memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak
kepada kedua unsur motivasi inilah sebagi dasar permulaan yang baik
untuk belajar. Sebab tanpa motivasi (tidak mengerti apa yang akan
dipelajari dan tidak memahami mengapa hal itu perlu dipelajari) kegiatan
belajar-mengajar sulit untuk berhasil (Sardiman, 1990: 39).
Arbert Einstein mengatakan Motivasi yang paling penting baik
disekolah maupun dalam kehidupan adalah senang dalam berkarya,
senang atas hasilnya dan mengetahui manfaatnaya bagi masyarakat
(Wlodkowski, R, & Jaynes, J. 2004: 1).
Salah satu tugas pengajar yang sangat penting adalah
membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Dalam proses
pembelajaran, menurut Wassid & Sunendar (2011: 138) ada beberapa
cara untuk memotivasi peserta didik diantaranya:
(1) Jangan segan-segan memberikan pujian kepada peserta didik yang
melakukan sesuatu dengan baik meskipun hal itu tidak begitu berarti.
(2) Kurangilah kecaman atau kritik yang dapat mematikan motivasi
peserta didik. Ucapan yang kurang menyenangkan peserta
20
20
didik,misalnya “Kamu bodoh”, “Kamu nakal”, dan sejenisnya, yang
dapat membuat peserta didik malas belajar dan malah akan kurang
hormat kepada pengajar.
(3) Menciptakan persaingan yang sehat diantara peserta didik, misalnya
dalam mengerjakan soal, menulis yang baik.
(4) Menciptakan kerja sama antara peserta
didik. misalnya, dalam belajar kelompok peserta didik yang pandai
disatukan dengan peserta didik yang kurang pandai.
(5) Berikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil pekerjaannya.
Caranya antara lain dengan memeriksa pekerjaan rumah dan diberi
nilai (lebih baik disertai dengan komentar yang dapat
membangkitkan motivasi, mengembalikan hasil ulangan, dan
menilai serta memberikan komentar terhadap tugas-tugas yang lain).
2) Fungsi Motivasi Belajar
Serangakaian kegiatan yang dilakukan oleh semua orang
sebenarnya di latar belakangi oleh sesuatu atau yang secara umum
dinamakan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong mengapa mereka
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Begitu juga belajar sangat
diperlukan adanya motivasi. “motivation is an essential condition of
learning”. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi.
Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran
itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar
bagi para pelajar. Sehubung dengan hal tersebut Sardiman (1990: 84) ada
tiga fungsi motivasi belajar:
(1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
(2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
21
21
(3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
3) Faktor–faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Majid (2013: 311) faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar itu ada dua yaitu:
(1) Faktor internal
(a) Adanya kebutuhan
Menurut Ngalim Purwanto “Tindakan yang dilakukan oleh
manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya,
baik kebutuhan fisik maupun psikis”.
(b) Persepsi individu mengenai diri sendiri
Seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu
banyak bergantung pada proses kognitif berupa persepsi.
(c) Harga diri dan prestasi
Faktor ini mendorong atau mengarahkan individu (memotivasi)
untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan
memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam
lingkungan masyarakat, serta dapat mendorong individu untuk
berprestasi.
(d) Adanya cita-cita dan harapan masa depan
Cita-cita dan harapan merupakan informasi objektif dari
lingkungan yang memengaruhi sikap dan perasaan subjektif
seseorang.
(e) Keinginan tentang kemajuan dirinya
Menurut Sadirman “melalui aktualisasi diri pengembangan
kompetensi akan meningkatkan diri seseorang”. keinginan dan
kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan setiap individu.
22
22
(f) Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang
pokok. proses belajar akan berjalan kalau disertai dengan minat.
(g) Kepuasan kinerja
Kepuasan kinerja merupakan suatu dorongan afektif yang
muncul dalam diri individu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dari suatu perilaku.
(2) Faktor eksternal
a) Pemberian hadiah
Hadiah merupakan alat pendorong untuk belajar lebik aktip.
Motivasi dalam bentuk hadiah ini membuahkan semangat belajar
dalam mempelajari materi-materi pelajaran.
b) Kompetisi
Kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong belajar
anak, baik persaingan individu mupun kelompok dalam rangka
meningkatkan prestasi belajara anak.
c) Hukuman
Hukuman merupakan pendidikan yang tidak menyenangkan, alat
pendidikan yang bersifat negatif. Namun demikian, hukuman
dapat menjadi alat motivasi atau pendorong untuk mempergiat
belajar anak. Anak akan berusaha untuk mendapatkan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya agar terhindar dari hukuman.
d) Pujian
Menurut Sadirman pujian merupakan bentuk reinforcement yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
e) Situasi lingkungan pada umumnya
Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa
mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan
lingkungannya.
23
23
f) Sistem imbalan yang diterima
Imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas
yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi
motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek
ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar.
4) Indikator Motivasi Belajar
Menurut Uno (2008: 23) indikator motivasi belajar itu dapat
diklarifikasikan menjadi enam indikator yaitu sebagai berikut:
(1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
(2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
(3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
(4) Adanya penghargaan dalam belajar
(5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
(6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
5) Ciri-ciri Orang yang Termotivasi
Menurut Sardiman (2003: 83) Motivasi yang ada pada diri setiap orang
itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Tekun menghadapi tugas. (2)
Ulet menghadapi kesulitan belajar (tidak lekas putus asa). (3)
menunjukkan minat terhadap pembelajaran. (4) Lebih senang Bekerja
mandiri. (5) Dapat mempertahannkan pendapatnnya (kalau sudah yakin
akan sesuatu). (6) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. (7)
Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
B. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini penulis berusaha menggali informasi terhadap penelitian-
penelitian yang lainnya yang relevan dengan permasalahan yang sedang digarap
oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk membandingkan masalah-
masalah yang diteliti.
24
24
Penelitian yang dilakukan oleh Nurlina D (2016) yang berjudul pengaruh
model pembelajaran inquiry terbimbing terintegrasi ayat-ayat alquran terhadap
minat belajar fisika kelas X MA di baruga Kab. Majene. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran inquiri sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Minat belajar fisika di sekolah MA di baruga Kab. Majene
tersebut sangat tinggi dengan penerapan model pembelajaran inquiry terintegrasi
ayat-ayat Al-Quran. Dari penelitian tersebut dapat dilihat dari nilai akhir siswa
yaitu : nilai rata-rata sebesar 102,07 dengan kategori sangat tinggi yang diperoleh
sebesar 53% dan pada kategori tinggi sebesar 47% sedangkan pada kategori
rendah dan sangat rendah 0%. Penelitian ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran inquiri terbimbing membawa pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Sahroni (2018) yang berjudul Pengaruh
Pembelajaran Biologi Terintegrasi Al-Qur’an melalui model inkuiri terhadap
kemampuan berpikir analisis siswa kelas VII M.Ts Hidayatullah Mataram T.A
2017/2018. Penelitian yang dilakukan oleh sahroni adalah penelitian eksperimen,
dan desain yang digunakan dalam penelitian adalah posttest Only Control Design.
Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri sangat
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analisis siswa. Hal ini dibuktikan dari
nilai thitung 2,326 lebih besar dari ttabel 2,025, berarti kemampuan berpikir analisis
siswa yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) memiliki perbedaan dibandingkan
dengan kemampuan berpikir analisis siswa yang tidak diberikan perlakuan (kelas
kontrol). Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan model inkuiri
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analisis siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Rofik Hidayat, Yusnita Sri Ekwandari dan
Iskandarsyah (2017) yang berjudul: Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri
terhadap motivasi Belajar pada mata pelajaran IPS Sejarah. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh strategipembelajaran inkuiri
terhadap peningkatan motivasi belajar IPS Sejarah siswa kelas X/AP SMK PGRI I
Punggur tahun ajaran 2016/2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
25
25
adalah metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah One-group
pretest-Posttest. Penelitian yang telah dilakukan ini bahwasanya strategi inkuiri
berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dengan nilai rhitung > rtabel yaitu 0,760 > 0,497. Berdasarkan penelitian tersebut
dapat disimpulakan bahwa strategi pembelajaran inkuiri sangat berpengaruh
motivasi belajar siswa.
Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan diatas menunjukkan bahwa
strategi pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
motivasi belajar dan hasil belajar siswa, dalam penelitian tersebut tentunya ada
kesamaan dan perbedaan dengan apa yang akan saya teliti. Kesamaan dalam
penelitin ini adalah sama-sama menggunakan pembelajaran inkuiri, metode
kuantitatif dan memakai kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangakan
perbedaannya yaitu pada materi yang akan diterapkan dalam melakukan
penelitian, tempat penelitian dan jumlah populasi.
C. Kerangka Pikir
Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan
yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua
potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam
kemajuan proses pendidikan memiliki tujuan, salah satunya mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang dilandasi oleh kepribadian yang berakhlak mulia,
sehingga proses pencapaian tujuan pendidikan terarah dengan baik dan dapat
berjalan dengan sesuai rancangan pendidikan. Rancangan pendidikan termasuk
didalam merancang sistem pembelajaran, salah satunya adalah dengan cara
menerapkan strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an
terhadap peserta didik, sehingga dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam
proses pembelajaran. Dalam kehidupan ada beberapa aspek ilmu salah satunya
ilmu fisika.
Ilmu fisika di SMA Swasta Zulhijjah merupakan mata pelajaran yang
kurang disenangi siswa, Hal ini terlihat pada observasi yang telah dilakukan.
Untuk mengatasi hal ini maka guru perlu melakukan tindakan dalam
26
26
menyampaikan pokok bahasan, baik dalam metode, Model, media maupun
strategi pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki seorang guru.
Dalam hal ini peneliti memperhatikan Strategi dalam pembelajaran, maka peneliti
melakukan pengukuran motivasi belajar siswa melalui strategi pembelajaran
inkuiri yang terterintegrasi ayat-ayat Al-Qur,an. Pada strategi pembelajaran ini
guru mengharapkan siswa dengan situasi yang baru bisa menimbulkan teka-teki
sehingga proses berpikir siswa akan aktif dalam pembelajaran. Sehingga strategi
pembelajaran inkuiri ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar
siswa di SMA Swasta Zulhijjah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan dalam bagan kerangka pikir
berikut yang terdapat dalam gambar II.1
27
27
pree-test
Kelas eksperiment
Gambar II.1 Kerangka Pikir
Siswa
Proses pembelajaran di sekolah
Kelas kontrol
Tidak menggunakan strategi
inkuiri
Menggunakan Strategi
Inkuiri
Post-test
Siswa aktif dikelas
Hasil belajar tercapai
Guru dan siswa
memperoleh pengetahuan
baru
Sumber informasi bagi
sekolah
Analisis data
Kesimpulan
28
28
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2013).
Berdasarkan kajian teori dan penyusunan kerangka pikir maka hipotesis dari
penelitian ini adalah “Motivasi belajar siswa yang belajar menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an lebih baik dibandingkan
motivasi belajar siswa yang belajar tanpa menggunakan strategi pembelajaran
inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an di Sekolah Menengah Atas Swasta
Zulhijjah Kabupaten Batang Hari Jambi”.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah
Kabupaten Batang Hari Jambi Kecamatan Muara Bulian, Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2019. Waktu penelitian
dilaksanakan dari bulan Desember 2018 hingga bulan Februari 2019.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara dalam mengumpulkan datadan
menuangkan dalam bentuk analisia sesuai dengan kegunaan dari penelitian itu
sendiri. Sugiono (2013: 2) berpendapat metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada
kelas eksperimen akan mendapatkan perlakuan dengan strategi pembelajaran
inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qu’an, sedangkan pada kelas kontrol tidak
diberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-ayat
Al-Qur’an. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest - posttest
control Group design, desain ini merupakan bagian dari bentuk Quasi eksperimen
design (Sugiono 2013: 75). Rancangan tersebut berbentuk sebagai berikut:
R O1 X O2
R O3 O4
Keterangan:
X = Perlakuan dengan strategi pembelajaran inkuiri
R = Dua kelas yang diberikan pengaruh
O1 = Motivasi belajar siswa yang diberi perlakuan dengan strategi
pembelajaran inkuiri (kelas ekperimen).
O2 = Motivasi belajar siswa yang diberi perlakuan dengan strategi
pembelajaran inkuiri (kelas ekperimen).
30
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
O3 = Motivasi belajar siswa sebelum diberi perlakuan (kelas kontrol).
O4 = Motivasi belajar siswa yang tidak diberi perlakuan dengan strategi
pembelajaran inkuiri (kelas kontrol).
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain (Sugiono,
2013: 80).
Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi mengikuti seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu. Karena keterbatasan peneliti, maka populasi yang di
ambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA yang terdiri dari dua
kelas yaitu kelas X IPA 1 dengan jumlah siswa 25 orang dan kelas X IPA 2
berjumlah 23 orang yang ditunjukan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jumlah Siswa Kelas X SMA Swasta Zulhijjah
Kabupaten Batang Hari Jambi.
No
Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1. X IPA 1 0 25 25
2. X IPA 2 4 19 23
Sumber: Dokumentasi (SMA S Zulhijjah)
2. Teknik pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik klaster. Teknik Klaster atau Cluster sampling ini memilih sampel bukan
didasarkan pada individual, tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah,
atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama (Sukardi 2003 :
61). Sebelum pengambilan sampel dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji uji
homogenitas awal. Uji hompgenitas awal dalam penelitian ini menggunakan
31
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
uji Bivarian. Setelah dilakukan uji normalitas awal dan uji homogenitas awal
kemudian dilakukan pengambilan sampel. Sampel dalam penelitian ini yaitu
kelas X IPA di SMA S Zulhijjah yang terdiri dari dari 2 kelas, yaitu kelas X
IPA 1 dan X IPA 2, Pemilihan sampel kelas dilakukan secara acak dengan
menulis nama kelas di kertas kemudian digulung dan dikoncang, nama kelas
yang keluar pertama sebagai kelas eksperimen dan nama kelas yang keluar
kedua sebagai kelas kontrol sehingga diperoleh kelas X IPA 1 (Kelas
Eksperimen) sebagai kelas yang menggunakan strategi pembelajaran inkuiri
dan X IPA 2 (Kelas Kontrol) sebagai kelas yang tidak menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2013:
38).
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yairtu variabel independent dan
variabel dependen. Pertama Variabel independen (variabel bebas) merupakan
variabel yang akan mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel
dependent (variabel terikat) atau bisa disebut dengan variabel (X). dan yang kedua
Variaberl Dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang akan menjadi akibat dikarenakan adanya variabel independen (variabel
bebas) atau juga bisa disebut variabel (Y).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kooperatif yang bersifat sebab akibat
antara strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an sebagai
variabel bebas (X) dan Motivasi belajar fisika menjadi variabel terikat (Y).
E. Instrumen Penelitian
1. Definisi Konseptual
Motivasi Belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
32
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
reaksi untuk mencapai tujuan sehingga mencapai prestasi hasil belajar sebaik
mungkin. Motivasi belajar terdiri dari empat jenis strategi atau indikator yaitu
adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam
belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar
yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik
(Uno, B, H, 2008: 23).
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
pada proses mencari dan menemukan. Dalam pembelajaran peserta didik dituntut
lebih aktif dalam mencari dan menemukan sendiri materi yang dipelajari, di sini
pendidik hanya berperan sebagai fasilitator yang bertugas untuk membimbing dan
mengarahkan peserta didik (Lestari, S, A, 2015: 14). Dalam penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri langkah-langkah penerapannya dapat dibagi dalam enam
tahap yaitu tahap orientasi, merumuskan masalah, merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan merumuskan kesimpulan.
2. Defenisi Operasional
Dalam mengukur motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas Swasta
Zulhijjah Kabupaten Batang Hari Jambi, maka instrumen yang digunakan peneliti
untuk mengukur motivasi belajar siswa berupa pemberian angket. Angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2012). Dengan enam kriteria yaitu Adanya hasrat dan
keinginan berhasil, Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, Adanya
harapan dan cita-cita masa depan, Adanya penghargaan dalam belajar, Adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar, dan Adanya lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan
siswa. Dalam pelaksanaan strategi inkuiri ini memlalui beberapa tahap yaitu tahap
33
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan
merumuskan kesimpulan.
3. Kisi-kisi Instrumen
Untuk mendapatkan data yang kongkrit dan memiliki relevansi dengan
masalah yang ada, maka dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui intsrumen
berupa angket. Penyebaran angket ini dilakukan kepada siswa dalam bentuk
pernyataan untuk mengetahui dan mendapatkan data tentang seberapa besar
strategi pembelajaran inkuiri tersebut bisa berpengaruh terhadap motivasi belajar
siswa. Pernyataan-pernyataan yang peneliti ajukan baik positif maupun negatif
berbentuk skala likert dan setiap angket disediakan 5 alternatif jawaban
dihubungkan dengan bentuk pernyataan. Berikut tabel pengisian angket dengan
menggunakan skala likert.
Tabel 3.2. Penetapan Skor Angket
Pernyataan SS S N TS STS
Pernyataan Positif (+) 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif (-) 1 2 3 4 5
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Angket Motivasi Belajar Siswa
No Indikator Nomor Butir Pernyataan Jumlah
1. Adanya hasrat dan keinginan
berhasil.
1, 2, 3, 4
4
2. Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar.
5, 6, 7, 8 4
34
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Adanya harapan dan cita-cita masa
depan.
9, 10 2
4. Adanya penghargaan dalam belajar. 11, 12, 13 3
5. Adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar.
14, 15, 16 3
6. Adanya lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan
baik.
17, 28, 29, 20 4
Untuk mengelompokkan rata-rata skor siswa kedalam tingakat motivasi
digunakan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kategori Motivasi Belajar Siswa
NO Rata-rata Skor Motivasi Kategori Skor
1. 85 - 100 Sangat Tinggi
2. 70 - 85 Tinggi
3. 55 - 70 Sedang
4. 40- 55 Rendah
5. 0- 40 Sangat Rendah
4. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa angket. Angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiono, 2017: 199). Angket yang digunakan dalam penelitian ini
berupa pernyataan sebanyak 20 item. Angket ini penulis gunakan untuk
mengetahui motivasi belajar siswa. Sebelum angket ini diajukan kepada sampel
maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas instrumen.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan validitas
angket secara random yaitu uji validitas kontruk (Construct Validity) dan validitas
isi (Content Validity). Validitas kontruk adalah uji validitas dengan meminta
35
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
pendapat para ahli tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli akan
memberikan keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada
perbaikan, dan mungkin dirombak total (Sugiyono, 2017: 177). Sedangkan
validitas isi adalah uji validitas dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan materi pelajaran yang diajarkan (Sugiyono, 2017: 182).
Baik validitas kontruk dan validitas isi dilakukan dengan cara meminta
pendapat, saran atau komentar dari para ahli. Kemudian para ahli diminta
pendapat dan rekomendasinya terhadap isi yang terkandung dalam angket
Motivasi belajar siswa. Hasil-hasil konsultasi tersebut dijadikan pedoman atau
bahan acuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan isi angket motivasi
belajar siswa.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menguji kebenaran hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang
telah diajukan maka akan dilakukan analisis data. Peneliti menggunakan teknik
analisis data berupa statistik. Tetapi sebelum analisis data dilakukan maka terlebih
dahulu dilakukan uji nurmalitas dan homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan uji Chi Kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
X2 = ∑ (f0−fe)2
feki=1
Keterangan:
X2 = Chi kuadrat hasil perhitungan
fe = frekuensi yang diharapkan jika seandainya tidak dapat perbedaan frekueansi
fo = frekuensi yang diperoleh dalam penelitian
K = Banyaknya kelas interval
Dengan kriteria uji sebagai berikut:
X2hitung < X2
tabel, maka distribusi data normal
X2hitung > X2
tabel, maka distribusi data tidak normal (Sudijono, A, 2014: 361).
36
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sampel mempunyai
varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji F atau uji beda varians terbesar dan varians terkecil.
Dimana rumusnya sebagai berikut:
Fhitung = S12
S22
Keterangan
S12 = Varians terbesar
S22 = Varians terkecil
Fhitung = Nilai F hitung
Kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika : F hitung ≤ F tabel, tidak homogen
Jika : F hitung ≤ F tabel, homogen (Riduwan, 2015: 186)
3. Uji Hipotesis
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Untuk
melihat seberapa besar pengaruh Strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-
ayat Al-Qur’an terhadap motivasi belajar siswa, maka peneliti menggunakan
teknik statistik berupa Uji “t” test. Tes “t” adalah Salah satu tes statistik yang
dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang
menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random
dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan
rumus:
t0 =M1 − M2
SEM1−M2
Keterangan:
M1 = Mean variabel X kelas eksperimen
M2 = Mean variabel Y kelas kontrol
SEM1 = Standar error mean variabel kelas eksperimen
SEM2 = Standar error mean variabel kelas kontrol
37
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
t0 = Nilai hasil perhitungan
Kriteria pengujian:
Jika t0 ≥ R tt, maka H0 ditolak, Ha diterima
Jika t0 ≤ R tt, maka H0 diterima, Ha ditolak (Sudijono, A, 2014: 314).
Kemudian jika hasil yang diperoleh menunjukkah bahwa strategi pembelajaran
inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an berpengaruh terhadap motivasi belajar
siswa, maka selanjutnya akan dicari ukuran pengaruhnya (effect size). Adapun
rumus yang digunakan untuk menghitung effect size uji t menggunakan rumus
Cohen’s sebagai berikut:
ds = t0�nA + nBnA . nB
Keterangan:
nA = Jumlah sampel kelompok eksperimen
nB = Jumlah sampel kelompokm kontrol
d = Nilai effect size
t0 = Hasil uji thitung
Dengan kriteria nilai Cohen’s seperti pada tabel 3.5.
Tabel 3.5. Kriteria Nilai Cohen’s Standart Cohen’s Standart Effect Size Persentase (%)
Tinggi
2,0 1,9 1,8 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3 1,2 1,1 1,0 0,9 0,8
97,7 97,1 96,4 95,5 94,5 93,3 91,9 90 88 86 84 82 79
38
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Sedang 0,7 0,6 0,5
76 73 69
Rendah
0,4 0,3 0,2 0,1 0,0
66 62 58 54 50
(Sumber: Lee A. Becker, 2000: 3 ) Kriteria yang diusulkan oleh Cohen’s tentang besar kecilnya ukuran efek adalah
sebagai berikut:
0 < d < 0,2 = Efek Rendah
0,2 < d < 0,8 = Efek Sedang
d > 0,8 = Efek Tinggi
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis Statistik adalah apabila penelitian bekerja dengan sampel, jika
penelitian tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. Dalam
hipotesis statistik yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak
ada perbedaan antara data sampel dan data populasi.
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka peneliti menggunakan
hipotesis komperatif. Hipotesis komperatif adalah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah komperatif, Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi
atau sampelnya yang berbeda atau keadaan itu terjadi pada waktu yangb berbeda
(Sugiono, 2017: 102).
Ho : µ1= µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Keterangan :
1. Ha : Ada pengaruh yang segnifikan dengan menggunakan strategi
pemeblajaran inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an terhadap motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran fisika di SMA Swasta Zulhijjah
Kabupaten Batang Hari Jambi.
39
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Ho : Tidak ada pengaruh yang segnifikan tanpa menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an terhadap motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran fisika di SMA Swasta Zulhijjah
Kabupaten Batang Hari Jambi
40
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Strategi
pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Atas
Swasta Zulhijjah. Penelitian menggunakan desain pretest - posttest control Group
design. Populasi penelitian terdiri dari siswa kelas X IPA 1 dan X IPA 2
berjumlah 25 dan 23 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Januari
2019 sampai dengan 06 Februari 2019 di kelas X IPA 1 dan X IPA 2 di
laksanakan 1 kali pertemuan dalam seminggu dengan alokasi waktu 3 x 45 menit.
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada
materi fisika berupa kuesioner pernyataan sebanyak 20 pernyataan yang telah
divalidasi. Tes diberikan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah
dilaksanakan penelitian. Skor Motivasi belajar siswa kelas eksperimen (X IPA 1)
dan kelas kontrol (X IPA 2) di Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah
Kabupaten Batang Hari dapat dilihat sebagai berikut :
1. Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Yang Diterapkan Strategi
Pembelajan Inkuiri Terintegrasi Ayat-ayat Al-Qur’an
Setelah melakukan proses pembelajaran, peneliti melakukan posttest dengan
memberikan angket kepada siswa untuk memperoleh data tentang motivasi belajar
siswa, dimana angket tersebut terdiri dari 20 pernyataan. Data yang diperoleh dari
pemberian angket dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Yang Diterapkan Strategi
Pembelajaran Inkuiri
No Nama Siswa Skor Motivasi belajar
1 AJ 78
2 AF 74
3 DP 68
41
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
4 EH 88
5 GU 79
6 IY 79
7 IH 68
8 MS 84
9 NA 69
10 NF 84
11 NS 73
12 NSR 83
13 PA 74
14 RN 55
15 RH 82
16 RA 88
17 SN 64
18 SSN 69
19 SH 69
20 SB 63
21 SA 74
22 SNB 64
23 WD 79
24 ZK 69
25 AS 74
Rata - Rata 74,04
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata motivasi siswa yang
diterapkan strategi pembelajaran inkuiri yitu 74,04, hal ini menunjukkan bahwa
motivasi belajar siswa termasuk kedalam kategori yang tinggi.
42
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Yang
Diterapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri
No Interval F X x’ x’2 fx’ fx’2 Fka Fkb
1 55 –59 3 9 3 9 1 25
2 60–64 3 62 2 4 6 12 4 24
3 65–69 6 1 6 6 10 21
4 70 –74 5 0 0 0 0 15 15
5 75–79 4 1 1 -4 4 19 10
6 80–84 4 2 4 -8 16 23 6
7 85– 89 2 3 9 -6 18 25 2
Jumlah 5 =𝚺fx’ =𝚺fx’2
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh kelas interval pertama dengan kriteria skor 55
- 59, dengan frekuensi 1 orang siswa dari jumlah 25 orang siswa. Kelas interval
kedua dengan kriteria skor 60-64, dengan frekuensi 3 orang siswa dari 25 orang
siswa. Kelas interval ketiga dengan kriteria skor 65 -69, dengan frekuensi 6 orang
siswa dari jumlah 25 orang siswa. Kelas interval keempat dengan kriteria skor 70
-74, dengan frekuensi 4 orang siswa dari jumlah 25 orang siswa. Kelas interval
kelima dengan kriteria skor 75 - 79, dengan frekuensi 4 orang siswa dari jumlah
25 orang siswa. Kelas interval keenam dengan kriteria skor 80 - 84, dengan
frekuensi 4 orang siswa dari jumlah 25 orang siswa. Kelas interval ketujuh dengan
kriteria skor 85 - 89, dengan frekuensi 2 orang siswa dari jumlah 25 orang siswa .
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar IV.1.
43
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar IV.1. Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa Yang Diterapkan Strategi
Pembelajaran Inkuiri.
2. Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Yang Tidak Diterapkan Strategi
Pembelajan Inkuiri Terintegrasi Ayat-ayat Al-Qur’an.
Tabel 4.3. Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Yang Tidak Diterapkan Strategi
Pembelajaran Inkuiri
No Nama Siswa Skor Motivasi belajar
1 AK 69
2 AL 74
3 DM 69
4 IH 64
5 JE 63
6 JN 59
7 M. AF 48
8 M. KU 63
9 MJ 59
10 NR 54
11 NS 54
12 NH 73
0
1
2
3
4
5
6
7
55 –59 60–64 65–69 70 –74 75–79 80–84 85– 89
Frek
uens
i
Interval
44
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
13 PN 58
14 RM 57
15 RA 78
16 NI 68
17 RI 45
18 PH 59
19 DI 64
20 UP 69
21 PLH 65
22 SW 64
23 SL 68
Rata - Rata 62,78
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh nilai rata-rata motivasi siswa yang tidak
diterapkan strategi pembelajaran inkuiri yitu 62,78, hal ini menunjukkan bahwa
motivasi belajar siswa termasuk kedalam kategori yang sedang.
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Yang
Tidak Diterapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri
No Interval F X x’ x2 fx’ fx’2 Fka Fkb
1 45–49 2 47 3 9 6 18 2 23
2 50–54 2 52 2 4 4 8 4 21
3 55–59 5 57 1 1 5 5 9 19
4 60–64 5 62 0 0 0 0 14 14
5 65–69 6 67 -1 1 -6 6 20 9
6 70–74 2 72 -2 4 -4 8 22 3
7 75–79 1 77 -3 9 -3 9 23 1
Jumlah 23 -2=𝚺fx’ 54 =𝚺fx’2
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh kelas interval pertama dengan kriteria skor
45–49, dengan frekuensi 2 orang siswa dari jumlah 23 orang siswa. Kelas interval
kedua dengan kriteria skor 50–54, dengan frekuensi 2 orang siswa dari 23 orang
45
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
siswa. Kelas interval ketiga dengan kriteria skor 55–59, dengan frekuensi 5 orang
siswa dari jumlah 23 orang siswa. Kelas interval keempat dengan kriteria skor 60–
64, dengan frekuensi 5 orang siswa dari jumlah 23 orang siswa. Kelas interval
kelima dengan kriteria skor 65–69, dengan frekuensi 6 orang siswa dari jumlah 23
orang siswa. Kelas interval keenam dengan kriteria skor 70–74, dengan frekuensi
2 orang siswa dari jumlah 23 orang siswa. Kelas interval ketujuh dengan kriteria
skor 75–79, dengan frekuensi 1 orang siswa dari jumlah 23 orang siswa. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar IV.2.
Gambar IV.2. Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa Yang Tidak Diterapkan
Strategi Pembelajaran Inkuiri.
Berdasarkan skor yang diperoleh dari kelas eksperimen (Tabel 4.1) dan skor
yang diperoleh dari kelas kontrol (Tabel 4.3), maka dilakukan uji hipotesis untuk
mengetahui pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi ayat-ayat al-qur’an
terhadap motivasi belajar fisika siswa. Uji hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji “t”, namun sebelum melakukan uji hipotesis terlebih
dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas terhadap data yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi
0
1
2
3
4
5
6
7
45–49 50–54 55–59 60–64 65–69 70–74 75–79
Frek
uens
i
Interval
46
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Kuadrat. Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok sampel
berdistri normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa kelompok berdistri normal
jika memenuhi kriteria X2hitung < RX2
tabel dengan taraf signifikansi 𝛼 = 0.05. Setelah
melakukan perhitungan uji normalitas, maka dapat disimpulkan bahwa data skor
motivasi belajar siswa yang diterapkan Strategi pembelajaran inkuiri (kelas
eksperimen) dan skor motivasi belajar siswa yang tidak diterapkan strategi
pembelajaran inkuiri (kelas kontrol) di Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah
berdistribusi normal karena memenuhi kriteria X2hitung < RX2
tabel. Hasil perhitungan
untuk kelas eksperimen diperoleh 1,546 dan kelas kontrol diperoleh 1,965. Hasil
perhitungan uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
tabel 4.5 dan untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 2.
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Data Eksperimen Kontrol
X2hitung 1,546 1,965
X2tabel 11,070 11,070
Kesimpulan Normal Normal
Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui bahwa kedua kelompok
sampel berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan
menggunakan uji beda varians terbesar dan terkecil. Uji homogenitas dilakukan
untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel memiliki varians yang sama
(homogen), dengan ketentuan bahwa kedua kelompok sampel dikatakan homogen
apabila memenuhi kriteria Fhitung ≤ Ftabel dengan taraf signifikansi 𝛼 = 0,05.
Setelah melakukan perhitungan uji homogenitas diperoleh hasil akhir dengan
membandingkan Fhitung dengan Ftabel, untuk 𝛼 = 0.05 dan derajat kebebasan dk
pembilang n-1=25 -1= 24 dan dk penyebut n-1= 23 - 1= 22 sehingga diperoleh
Fhitung = 1,32 dan Ftabel = 2,01, karena Fhitung ≤ Ftabel atau 1,32 ≤ 2,01 maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa data skor motivasi belajar siswa berdistribusi homogen.
47
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.6 dan untuk
perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 4.
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Data Eksperimen Kontrol
Fhitung 1,32
Ftabel 2,01
Kesimpulan Homogen
Dari hasil perhitungan uji normalitas (Tabel 4.5) dan uji homogenitas (Tabel
4.6), diketahui bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka
dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji “t”. Berdasarkan hasil
perhitungan, maka diperoleh t0 = 3,47 sedangkan ttabel dengan df = 46 dan taraf
signifikan 0.05 = 2,013, maka diperoleh –ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel atau -2,013 ≤ 3,47
≤ + 2,013 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Untuk perhitungan dapat dilihat
pada lampiran 5.
B. Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar skor motivasi
belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dengan yang tidak
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran fisika, serta ingin
mengetahui pengaruh strategi pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa di Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat bahwa skor motivasi belajar siswa
yang menggunakan strategi pembelajaran inkuiri di kelas X IPA 1 (kelas
eksperimen) Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah diperoleh nilai tertinggi 88
dan nilai terendah 55, mean 71,34, standar deviasi 8,8385, dan standar error 1,80.
Sedangkan skor motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan strategi inkuiri di
kelas X IPA 2 (kelas kontrol) Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah diperoleh
nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 45, mean 61,44, standar deviasi 10.3972, dan
48
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
standar error 2,21. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa yang
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri lebih tinggi dari pada motivasi belajar
siswa yang tidak menggunakan strategi pemebelajaran inkuiri. Untuk perhitungan
data tersebut dapat dilihat pada lampiran 5.
Selanjutnya berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Nurlina D (2016),
Rofik Hidayat (2017), dan Sahroni (2018). Penelitian yang telah dilakukan
merupakan sebagai rujukan atau panduan dalam pembuatan skripsi yang peneliti
lakukan, penelitian tersebut menunjukkan bahwa strategi atau model inkuiri
berpengaruh dalam proses pembelajaran baik terhadap minat belajar, kemampuan
berpikir analisis maupun terhadap motivasi belajar siswa. Hasil ini sama dengan
yang saya lakukan dalam pembuatan sikripsi saya bahwa strategi inkuiri
terintegrasi ayat-ayat al-qur’an berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Dalam penelitian yang peneliti lakukan di Sekolah Menengah Atas Swasta
Zulhijjah, peneliti menemukan bahwa siswa sangat senang dengan proses
pembelajaran yang peneliti lakukan, karena dalam prose pembelajaran peneliti
mengaitkan atau menghubungkan pelajaran fisika dengan ayat-ayat al-qur’an dan
menggunakan strategi inkuiri, Sudah kita ketahui bahwa Sekolah Menengah Atas
Swasta Zulhijjah tersebut berlatar belakang pondok pesantren sehingga siswa
sangat senang dalam proses pembelajaran apabila guru mengkaitkan pelajaran
fisika dengan ayat-ayat al-qur’an.
Dari penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan bahwa Strategi inkuiri
terintegrasi ayat-ayat al-qur’an berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Hal
ini dibuktikan dengan perhitungan uji hipotesis menggunakan “t” test diperoleh
bahwa t0 (thitung) = 3,47 sedangkan ttabel dengan df sebesar 46 diperoleh ttabel pada
taraf signifikansi 0.05 adalah 2,013. Karena t0 (thitung) = 3,47 yang diperoleh dari
perhitungan lebih besar dari pada ttabel maka diperoleh –ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel atau
-2,013 ≤ 3,47 ≤ + 2,013, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Untuk
perhitungan uji “t” test dapat dilihat pada lampiran 5.
Setelah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji “t” peneliti juga
melakukan uji ukuran efek (effect size) untuk melihat berapa besar efek pengaruh
strategi pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan
49
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
perhitungan ukuran efek (effect size) diperoleh d = 1,0 (perhitungan dapat dilihat
pada lampiran 6. Nilai tersebut menunjukkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri
memiliki efek pengaruh yang tinggi (besar) terhadap motivasi belajar siswa
karena d > 0,8 (1,0 > 0,8) dengan persentase 84%. Hal ini menunjukkan bahwa
strategi pembelajaran inkuiri memberi pengaruh yang besar tehadap motivasi
belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di Sekolah
Menengah Atas Swasta Zulhijjah .
Berdasarkan hasil perhitungan uji “t” test dan ukuran efek (effect size), maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran inkuiri memberi
pengaruh yang besar tehadap motivasi belajar siswa. Hal tersebut menunjukkan
bahwa strategi pembelajaran inkuiri membuat siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
50 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dengan menerapkan strategi pembelajaran
inkuiri terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an terhadap motivasi belajar fisika di Sekolah
Menengah Atas Swasta Zulhijjah Kabupaten Batang Hari Jmabi. Kemudian
dilakukan pengolahan data, dari perhitungan uji hipotesis menggunakan “t”
diperoleh bahwa t0 (thitung) = 3,47 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5%
adalah 2,013. Karena t0 (thitung) = 3,47 yang diperoleh dari perhitungan lebih besar
dari pada ttabel sehingga H0 di tolak dan Ha diterima. Berdasarkan perhitungan
ukuran efek (effect size) diperoleh d > 0,8 (1,0 > 0,8) dengan persentase 84%
menunjukkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri memiliki efek pengaruh yang
tinggi (besar) terhadap motivasi belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka penulis ingin
mengemukakan saran demi meningkatkan proses pembelajaran di Sekolah
Menengah Atas Swasta Zulhijjah sebagai berikut:
1. Guru diharapkan dapat menerapkan strategi pembelajaran inkuiri terintegrasi
ayat-ayat Al-Qur,an dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
fisika, karena dapat membuat siswa lebih semangat dalam belajar, memmbuat
siswa lebih termotivasi dalam belajar fisika, lebih dapat mempertahankan
pendapatnya, dan lebih senang mencari dan memecahkan masalah tentang
fisika.
2. Siswa hendaknya meningkatkan ketekunan dalam menghadapi tugas, belajar
bekerja sama, memberi pengalaman langsung pada diri sendiri, lebih tekun
dalam menghadapi kesulitan, senang mencari dan memecahakan masalah
tentang materi fisika, dan dapat mempertahankan pendapatnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar mengadakan penelitian dengan
materi lainnya sesuai dengan strategi pembelajaran yang peneliti lakukan.
51 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2008). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV Penerbit
Diponegoro.
Anonim. (2018). Panduan Penulisan Skripsi. Jambi: UIN STS Jambi.
Astuti, P, T. (2012). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode
Inkuiri Pada Bilangan Pecahan Di Kelas IV MadrasahIbtidaiyah Negeri
Mendalo Darat Kecamatan Jmabi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayat, R. (2017). Pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap motivasi
belajar pada mata pelajaran IPS sejarah. Universitas Lampung.
Kadir, A. (2012) Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ngalimun. (2012). Strategidan Model Pembelajaran. Sleman Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Nurlina D. (2010).Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terintegrasi
Ayat-ayat Al-Qur’an terhadap Minat belajar Fisika Kelas X MA di
Baruga Kab. Majene. Skripsi Universitas Alauddin Makassar.
Rahman, A. (2008). Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
Roestiyah, N, K. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rinekacipta.
Sahroni. (2018). Pengaruh pembelajaran biologi terintegrasi Al-Qur’an melalui
model inkuiri terhadap kemampuan berpikir analisis siswa kelas VII
M,Ts hidaytullah mataram. Universitas Islam Negeri Mataram.
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Sani, A, S. (2014). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Bumi Aksar.
Sardiman. (1990). Interaksi dan Motivasi beajar Mengajar Pedoman bagi Guru
dan Calon Guru. Jakarta Rajawali.
Sudijono, A.(2014). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali pers.
Sudijono, A. (2015). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
persada.
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiono. (2017). Metode Penelitian Pendidikanp Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Suyadi. (2015). Sejara pembelajaran pendidikan karakter. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Uno, B, H. (2008). Teori Motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, B, H. (2009). Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar
yang kreatif dan efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Wassid, I, & Sunendar. D. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Wlodkowski, R. & Jaynes, J. (2004). Motivasi Belajar. Depok: Cerdas Pu
53
Lampiran 1
UJI NORMALITAS AWAL
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
awal untuk mengetahui sampel berdistri busi normal atau tidak.Uji normalitas
awal dilakukan pada kelas X IPA 1 dan X IPA 2 dengan cara menyebarkan
angket untuk melihat motivasi belajar fisika sebelum melakukan penelitian di
Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah.
A. Kelas X IPA 1 ( Kelas Ekisperiment )
Sebaran data:
70 68 66 62 71 73 64 76 67 68
76 64 64 66 70 86 65 44 64 65
74 78 72 79 77
1. Mencari skor tertinggi dan terendah
Skor terbesar (H) = 86
Skor tekecil (L) = 44
2. Menentukan nilai rentang (R)
R = H – L + 1 = 86 – 44 + 1 = 43
3. Menentukan jumlah kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (25)
= 1 + 3,3 (1,39)
= 1 + 4.587
= 5.587 → 6 (dibulatkan)
54
Lanjutan
4. Mencari nilai Panjang kelas (i)
i =RK
=516
= 7,16
5. Membuat table distribusi frekuensi
Tabel: Distribusi Frekuensi Variabel I
No Interval F X x2 Fx Fx2
1 44 – 50 1 47 2,209 47 2,209
2 51 – 57 0 54 2,916 0 0
3 58 – 64 5 61 3,721 305 18,605
4 65 – 71 10 68 4,624 680 46,605
5 72 – 78 7 75 5,626 525 39.375
6 79 – 95 1 82 6,724 82 6,724
7 86 – 92 1 89 7,921 89 7,921
Jumlah 25 1.728 121.074
6. Menentukan rata-rata
X = ΣfxN
= 1.72825
=69,12
7. Menentukan simpangan baku
S = �n.Σfx2−(Σfx)2
n (n−1)
= �25. 121,074 − (1728) 2
33(33 − 1)
= �3,026.850 − 2,985,984
25 (2432)
55
Lanjutan
= �40,886600
= �68,11
= 8,25
8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a. Membuat batas kelas:
43,5 ; 50,5 ; 57,5 ; 64,5 ; 71,5 ; 78,5 ; 85,5 ; 92,5
b. Menentukan nilai Z skor untuk batas kelas interval:
Z =batas kelas− x
S
Z1 =43,5 −69,12
8,25= −3,10
Z2 =50,5−69,12
8,25= −2,25
Z3 =57,5 −69,12
8,25= −1,40
Z4 = 64,5−69,12
10,07= 0,56
Z5 =71,5−69,12
8,25= 0,28
Z6 =78,5−69,12
10,07= 1,13
Z7 = 85,5−69,12
8,25= 1.98
Z8=92,5−69,12
8,25= 2,83
c. Menentukan luas 0 – Z dari tabel kurva normal 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk bataskelas, sehingga diperoleh:
0,4990 ; 0,4878 ; 0,4292 ; 0,3123 ; 0,1480 ; 0,3708 ; 0,4761; 0,4977
56
Lanjutan
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-
angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan angka baris
kedua, angka baris kedua dikurangi dengan angka baris ketiga dan
begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berada pada baris
paling tengah ditambah dengan angka pada baris berikutnya.
0,4990– 0,4878 = 0,0112
0,4878– 0,4292= 0,0586
0,4292– 0,3123= 0,01169
0,3121-0,1480= 0,202
0,1480– 0,3708= - 0,2605
0,3708– 0,4561= - 0,085
0,4561– 0,4977= - 0,0416
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah sampel (n x 25) sehingga diperoleh:
0,0112 x 33 = 0,28
0,0586x 33 = 1.465
0,01169x 33= 2,9225
0.202 x 33 = 5,05
-0,2605 x 33= - 6,5125
-0,085 x 33 = - 2,1325
-0,0416 x 25 = -1,04
57
Lanjutan
Tebel: Frekuensi yang Diharapkan (Fe)
No Batas
Kelas Z
Luas
0 - Z
Luastiap
Kelas Interval fe fo
1 43,5 -3,10 0,4990 0,0112 0,28 1
2 50,5 -2,25 0,4878 0,0586 1,465 0
3 57,5 -1,40 0,4292 0,1169 2,9225 5
4 64,5 -0,56 0,3121 0,202 5,05 10
5 71,5 0,28 0,1103 -0,2605 6,5125 7
6 78,5 1,13 0,3708 -0,085 2,1325 1
7. 85,5 1,98 0,4561 -0,0416 1,04 1
8. 92,5 2,83 0,4977
Jumlah 25
9. Mencari Chi Kuadrat (X2hitung)
X2 = ∑ (fo−fe)2
feki−1
= (1 −0,28 )2
0,28+ (0 −1,465 )2
1,465+ (5 −2,9225 )2
2,9225
(10 −5,05 )2
5,05+ (7 − 6,5125)2
6,5125+ (1−2,13125 )2
2,1325 + (1−1,04 )2
1,04
= 0,51840,28
+ 2,1462251,465
+ 4,3160062,9225
+ 24,50255,05
+ 0,2376566,5125
+ 1,50056252,1325
+ 0,00161,04
= 1,851 + 1,465 + 1,476 + 4.851 + 0,036 + 0,703 + 0,001
= 10,383
10. Membandingkan X2hitung dengan X2
tabel
Untuk 𝛼 = 0.05 dan dk = k-1 = 6-1 = 5 didapat X2tabel = 11,070
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2hitung > RX2
tabel = data tidak normal
Jika X2hitung < RX2
tabel = data normal
58
Lanjutan
Ternyata X2hitung < RX2
tabel atau 10,383 < 11,070, maka data berdistribusi
normal.
B. Kelas X IPA 2 ( Kelas Kontrol )
Sebaran data:
68 71 79 83 76 74 73 75 70 76
82 46 64 62 62 63 72 64 79 69
48 56 60
1. Mencari skor tertinggi dan terendah
Skor terbesar (H) = 83
Skor tekecil (L) = 46
2. Menentukan nilai rentang (R)
R = H – L + 1 = 83 – 46 + 1 = 38
3. Menentukan jumlah kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log (23)
= 1 + 3,3 (1,36)
= 1 + 4,488
= 5,488→5 (dibulatkan)
4. Mencari nilai panjang kelas (i)
i =RK
=385
= 7,6
59
Lanjutan
5. Membuat table distribusi frekuensi
Tabel: Distribusi Frekuensi Variabel II
No Interval F X x2 Fx Fx2
1 46–50 2 48 2,304 48 2.304
2 51 – 55 0 53 2,809 0 0
3 56– 60 2 58 3,364 116 6.728
4 61 – 65 5 63 3,969 315 19.845
5 66 – 70 3 68 4,624 204 13.872
6 71 – 75 5 73 5,329 365 26.645
7 76 – 8075 4 78 6,084 312 24.336
8 8171 – 875 2 83 6,889 166 13,778
Jumlah 23 1526 107.508
6. Menentukan rata-rata
X= ΣfxN
= 1.52623
=66,34
7. Menentukan simpangan baku
S = �n.Σfx2−�Σfx�2
n�n−1� = �23 . 107.508−�1.526�2
23�23−1�
= �2,472,684 − 2.32,678
23 (22)
= �144,008506
= �284,60079
= 16,87
60
Lanjutan
8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a. Membuat batas kelas:
45,5 ; 50,5 ; 55,5 ; 60,5 ; 65,5 ; 70,5 ; 75,5 ; 80,5
b. Menentukan nilai Z skor untuk batas kelas interval:
Z =batas kelas− x
S
Z1 =45,5−66.34
16,87= −1,23
Z2 =50,5−66.34
16,87= −0,93
Z3 =55,5−66.34
16,87= −0,64
Z4 =60,5−66.34
16,87= −0,34
Z5 =65,5−66.34
16,87= −0,04
Z6 =70,5−66.34
16,87= 0,24
Z7 =75,5−66.34
16,87=0,54
Z8=80,5−66.34
16,87= 0,83
Z79=85,5−66.34
16,87= 1,13
c. Menentukan luas 0 – Z dari table kurva normal 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh:
0,3907 ; 0,3238 ; 0,2389 ; 0,1331; 0,0160 ; 0,0948 ; 0,2054 ; 0,2967 ;
0,3708
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-
angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan angka baris
kedua, angka baris kedua dikurangi dengan angka
Lanjutan
61
baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berada
pada aris paling tengah ditambah dengan angka pada baris
berikutnya.
0,3907– 0,3238= 0,0669
0,3238– 0,2389= 0,0849
0,2389– 0,1331= 0,1058
0,1331 -0,0160= 0,1171
0,0160– 0,0948= - 0,0788
0,0948– 0,2054 = - 0,1106
0,2054– 0,2967 = - 0,0912
0,2967 – 0,3708= - 0,0741
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah sampel (n x 23) sehingga diperoleh:
0,0669x 23 = 1,5387
0,0849x 23 = 1,9527
0,1058x 23 = 2,4334
0,1171x 23 = 2,6933
- 0,0788x 23 = -1.8124
- 0,1106x 32 = -2,5439
- 0,0912x 32 = -2,0976
- 0,0741x 32 = - 1.7043
Lanjutan
62
Tebel: Frekuensi yang Diharapkan (Fe)
No Batas
Kelas Z
Luas
0 - Z
Luastiap
Kelas Interval fe fo
1 45,5 −1,23 0,3907 0,0669 1,5387 2
2 50,5 −0,93 0,3238 0,0849 1,9527 0
3 55,5 −0,64 0,2389 0,1058 2,4334 2
4 60,5 −0,34 0,1331 0,1171 2,6933 5
5 65,5 −0,04 0,0160 - 0,0788 -1.8124 3
6 70,5 0,24 0,0948 - 0,1106 -2,5439 5
7. 75,5 0,54 0,2054 - 0,0912 -2,0976 4
8. 80,5 0,83 0,2967 - 0,0741 - 1.7043 2
9. 850,5 1,13 0,3708
Jumlah 23
9. Mencari Chi Kuadrat (X2hitung)
X2 = ∑ (fo−fe)2
feki−1
= (2 − 1,5387)2
1,5387+ (0 − 1,9527)2
1,9527+ (2 − 2,4334)2
2,4334+ (5 −2,6933 )2
2,6933+
(3 − 1.8124 )2
1.8124+ 5 −2,5439 )2
2,5439+ (4− 2,0976)2
2,0976 + (2−1.7043 )2
1.7043
= 0,212797691.5387
+ 3,813037291,9527
+ 0.187835562,4334
+ 5,320864892,6933
+ 1,410393761.8124
+
6,032427212,5439
+ 3,619125762,097
+ 0,087438491.7043
= 0,1382 + 1,9527 + 0,0771 + 1,9755 + 0,7781 + 2,3713
+ 1,7253 + 0,0513
= 9,0695
10. Membandingkan X2hitung dengan X2
tabel
Untuk 𝛼 = 0.05 dan dk = k-1 = 6-1 = 5 didapat X2tabel = 11,070
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2hitung > RX2
tabel = data tidak normal
Lanjutan
63
Jika X2hitung < RX2
tabel = data normal
Ternyata X2hitung < RX2
tabel atau 9,0695 < 11,070, maka data berdistribusi
normal.
Lampiran 2
64
UJI NORMALITAS DATA
Uji normalitas datadigunakan untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi
normal atau tidak.Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Swasta
Zulhijjah. Uji normalitas dilakukan pada kelas X IPA 1 dan kelas X IPA 2 yang
datanya diperoleh dari skor angket motivasi belajar siswa.
1. Kelas X IPA 1
Sebaran data:
78 74 68 88 79 79 68 84 69 84
73 83 74 55 82 88 64 69 69 63
74 64 79 69 74
2. Mencari skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi (H) = 88
Skor terendah (L) = 55
3. Menentukan nilai rentang (R)
R = H – L + 1 = 88 – 56 + 1 = 34
4. Menentukan jumlah kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log (25)
= 1 + 3,3 (1.39)
= 1 + 4.587
=5,587→ 6 (dibulatkan)
5. Mencari nilai panjang kelas (i)
i =RK
=346
= 5,5
Lanjutan
6. Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel: Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Belajar Siswa
Kelas X IPA 1
No Interval F x x2 Fx Fx2
1 55 - 59 1 57 3364 58 3364
2 60 – 64 3 62 3969 126 7938
3 65 – 69 6 67 4624 340 2312
4 70 – 74 5 72 5329 365 26645
5 75 – 79 4 77 6084 546 42588
6 80 – 84 4 82 6724 328 26896
7 85 – 89 2 88 7744 264 23232
Jumlah 25 1815 134713
a. Menentukan rata-rata
X= ΣfxN
= 181525
= 72,6
b. Menentukan simpangan baku
S = �𝑛.Σ𝑓𝑥2−�Σ𝑓𝑥�2
𝑛 �𝑛−1�
= �25 . 134713− (1815)2
25 (25 − 1)
= �3367825 − 3294225
25 (24)
= �73600600
= �122,67
= 11.07
Lanjutan
c. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
Membuat batas kelas:
55,5 ; 59,5 ; 64,5 ; 69,5 ; 74,5 ; 79,5 ; 84,5 ; 89,5
d. Menentukan nilai Z skor untuk batas kelas interval:
Z =batas kelas− x
S
Z1 =55,5 −72,6
11,07= −1,54
Z2 =59,5−72,6
6,98= −1,18
Z3 =64,5−72,6
11,07= −0,73
Z4 =69,5−72,6
7,64= −0,28
Z5 =74,5−72,6
11,07= 0,17
Z6 =79,5−72,6
11,07= 0,62
Z7 =84,5−72,6
11,07= 1,07
Z8= 89,5−72,611,07
= 1,52
f. Menentukan luas 0 – Z dari tabel kurva normal 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehinggadiperoleh:
0,4382 ; 0,3810 ; 0,2673 ; 0,1103 ; 0,0675 ; 0,2324 ; 0,3577 ;
0,4357
g. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan
angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan
angka baris kedua, angka baris kedua dikurangi dengan angka
baris ketigadan Begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang
berada pada baris paling tengah ditambah dengan angka pada
baris berikutnya.
Lanjutan
0,4382 – 0,3810 = 0,0572
0,3810 – 0,2673 = 0,1137
0,2673 - 0,1103 = 0,157
0,1103 + 0,0675 = 0,1778
0,0675 - 0,2324 = - 0,1649
0,2324 – 0,3577 = - 0,1253
0,3577 – 0,4357= - 0,078
h. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan
luas tiap interval dengan jumlah sampel (n x 25)
sehinggadiperoleh:
0,0572 x 25 = 1.43
0,1137 x 25 = 2.8425
0,157 x 25 = 3,925
0,1778 x 25 = 4,445
- 0,1649 x 25 = - 4,1225
- 0,1253 x 25 = - 3,1325
- 0,078 x 25 = - 1,95
Tebel: Frekuensi yang Diharapkan (Fe)
No Batas
Kelas Z
Luas
0 - Z
Luas tiap
Kelas Interval fe fo
1. 55,5 −1,54 0,4382 0,0572 1.43 1
2. 59,5 −1,18 0,3810 0,1137 2,8425 3
3. 64,5 −0,73 0,2673 0,157 3,925 6
4. 69,5 -0,28 0,1103 0,1778 4,445 5
5. 74,5 0,17 0,0675 - 0,1649 - 4.1225 4
6. 79,5 0,62 0,2324 - 0,1253 -3,1325 4
7. 84,5 1,07 0,3577 - 0,078 -1,95 2
89,5 1,52 0,4357
Jumlah 25
Lanjutan
i. Mencari Chi Kuadrat (X2hitung)
X2 = ∑ (fo−fe)2
feki−1
= (1 − 1.43)2
1.43+ (3− 2,8425)2
2,8425+ (6− 3,925)2
3,925+ (5 − 4,445)2
4,445
+ (4− 4.1225)2
4.1225+ (4 − 3,1325)2
3,1325 + + (2 − 1,95)2
1,95
= 0,129 + 0,008 + 1,096 + 0,069 + 0,003 + 0,240 + 0,001
= 1,546
j. Membandingkan X2hitung dengan X2
tabel
Untuk 𝛼 = 0.05 dan dk = k-1 = 6-1 = 5 didapat X2tabel = 11,070
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2hitung > RX2
tabel = data tidak normal
Jika X2hitung < RX2
tabel = data normal
Ternyata X2hitung < RX2
tabel atau 1,546 < R11,070, maka data
berdistribusi normal.
Kelas X IPA 2
Sebaran data:
69 74 69 64 63 59 48 63 59 54
54 73 58 57 78 68 45 59 64 69
65 64 68
1. Mencari skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi (H) = 80
Skor terendah (L) = 46
Lanjutan
2. Menentukan nilai rentang (R)
R = H – L + 1 = 80 – 46 + 1 = 35
3. Menentukan jumlah kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log (23)
= 1 + 3,3 (1,505)
= 1 + 4,488
= 5, 488
4. Mencari nilai panjang kelas (i)
i =RK
=365
= 7
5. Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel: Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Belajar
SiswaKelas X IPA 2
No Interval F x x2 Fx Fx2
1 45 – 49 2 47 2209 94 4418
2 50– 54 2 52 2704 104 5408
3 55 – 59 5 57 3249 285 16245
4 60– 64 5 62 3844 310 19220
5 65 – 69 6 67 4489 402 26934
6 70 – 74 2 72 5184 144 10368
7 75 – 79 1 77 5929 77 5929
Jumlah 23 1416 88522
6. Menentukan rata-rata
X= ΣfxN
= 1416
23= 61,5
Lanjutan
7. Menentukan simpangan baku
S = �𝑛.Σ𝑓𝑥2−(Σ𝑓𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
= �23 . 88522− (1416) 223(22)
= �2036006− 2005056
23(22)
= �30950506
= �61,166
= 7,82
8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a. Membuat batas kelas:
45,5 ; 49,5 ; 54,5 ; 59,5 ; 64,5 ; 69,5 ; 74,5 ; 79,5
b. Menentukan nilai Z skor untuk batas kelas interval:
Z =batas kelas− x
S
Z1 =45,5− 61,5
7,82= −2,04
Z2 =49,5−61,5
7,82= −1,53
Z3 =54,5−61,5
7,82= −0,89
Z4 =59,5−61,5
7,82= −0,25
Z5 =64,5−61,5
7,82= 0,38
Z6 =69,5−61,5
7,82= 1,02
Lanjutan
Z7 =74,5−61,5
7,82= 1,66
Z8 =79,5−61,5
7,82= 2,30
c. Menentukan luas 0 – Z dari tabel kurva normal 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehinggadiperoleh:
0,4793 ; 0,4370 ; 0,3133 ; 0,0987 ; 0,1480 ; 0,3461 ; 0,4515 ;
0,4515
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan
angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan
angka baris kedua, angka baris kedua dikurangi dengan angka
baris ketiga dan Begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang
berada pada baris paling tengah ditambah dengan angka pada
baris berikutnya.
0,4793 – 0,4370 = 0,0423
0,4370 – 0,3133 = 0,1237
0,3133 – 0,0987 = 0,2146
0,0987 + 0,1480 = -0,2467
0,1480 – 0,3461 = -0,1981
0,3461 – 0,4515 = -0,1054
0,4515 – 0,4515 = -0,0378
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan
luas tiap interval dengan jumlah sampel (n x 23) sehingga
diperoleh:
0,0423 x 23 = 0,9729
0,1237 x 23 = 2,8451
0,2146 x 23 = 4,9358
-0,2467 x 23 = 5,6741
-0,1981 x 23 = -4,5563
-0,1054 x 23 = -2,4242
-0,0378 x 23 = -0,8694
Lanjutan
Tebel: Frekuensi yang Diharapkan (Fe)
No Batas
Kelas Z
Luas
0 - Z
Luas tiap
Kelas Interval fe fo
1 45,5 −2,04 0,4793 0,0423 0,9729 2
2 49,5 −1,53 0,4370 0,1237 2,8451 2
3 54,5 −0,89 0,3133 0,2146 4,9358 5
4 59,5 −0,25 0,0987 -0,2467 5,6741 5
5 64,5 0,38 0,1480 -0,1981 -4,5563 6
6 69,5 1.02 0,3461 -0,1054 -2,4242 2
7 74,5 1,66 0,4515 -0,0378 -0,8694 1
8 79,5 2,30 0,4515
Jumlah 23
9. Mencari Chi Kuadrat (X2hitung)
X2 = ∑ (fo−fe)2
feki−1
= (2−0,9729)2
0,9729+ (2−2,8451)2
2,8451+ (5−4,9358)2
4,9358+ (5−5,6741)2
5,6741
+ (6−4,5563)2
4,5563 + (2−2,4242)2
2,4242 + (1−0,8694)2
0,8694
= 1,084 + 0,251 + 0,0008 + 0,457 + 0,080 + 0,074 + 0,019
= 1,965
10. Membandingkan X2hitung dengan X2
tabel
Untuk 𝛼 = 0.05 dan dk = k-1 = 6 - 1 = 5 didapat X2tabel = 11,070
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2hitung > RX2
tabel = data tidak normal
Jika X2hitung < RX2
tabel = data normal
Ternyata X2hitung < RX2
tabel atau 1,965 < R11,070, maka data
berdistribusi normal.
Lampiran 1
UJI NORMALITAS AWAL
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas awal untuk mengetahui sampel berdistri busi normal atau tidak.Uji
normalitas awal dilakukan pada kelas X IPA 1 dan X IPA 2 dengan cara
menyebarkan angket untuk melihat motivasi belajar fisika sebelum melakukan
penelitian di Sekolah Menengah Atas Swasta Zulhijjah.
1. Kelas X IPA 1 ( Kelas Ekisperiment )
Sebaran data:
0 8 6 2 1 3 4 6 7 8
6 4 4 6 0 6 5 4 4 5
4 8 2 9 7
1. Mencari skor tertinggi dan terendah
Skor terbesar (H) = 86
Skor tekecil (L) = 44
2. Menentukan nilai rentang (R)
R = H – L + 1 = 86 – 44 + 1 = 43
3. Menentukan jumlah kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (25)
= 1 + 3,3 (1,39)
= 1 + 4.587
= 5.587 → 6 (dibulatkan)
65
Lanjutan
4. Mencari nilai Panjang kelas (i)
i =RK
=516
= 7,16
5. Membuat table distribusi frekuensi
Tabel: Distribusi Frekuensi Variabel I
No Interval F X x2 Fx Fx2
1 44 – 50 1 47 2,209 47 2,209
2 51 – 57 0 54 2,916 0 0
3 58 – 64 5 61 3,721 305 18,605
4 65 – 71 10 68 4,624 680 46,605
5 72 – 78 7 75 5,626 525 39.375
6 79 – 95 1 82 6,724 82 6,724
7 86 – 92 1 89 7,921 89 7,921
Jumlah 25 1.728 121.074
6. Menentukan rata-rata
X = ΣfxN
= 1.72825
=69,12
7. Menentukan simpangan baku
S = �n.Σfx2−(Σfx)2
n (n−1)
= �25. 121,074 − (1728) 2
33(33 − 1)
= �3,026.850 − 2,985,984
25 (2432)
66
Lanjutan
= �40,886600
= �68,11
= 8,25
8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
Membuat batas kelas:
43,5 ; 50,5 ; 57,5 ; 64,5 ; 71,5 ; 78,5 ; 85,5 ; 92,5
9. Menentukan nilai Z skor untuk batas kelas interval:
Z =batas kelas− x
S
Z1 =43,5 −69,12
8,25= −3,10
Z2 =50,5−69,12
8,25= −2,25
Z3 =57,5 −69,12
8,25= −1,40
Z4 = 64,5−69,12
10,07= 0,56
Z5 =71,5−69,12
8,25= 0,28
Z6 =78,5−69,12
10,07= 1,13
Z7 = 85,5−69,12
8,25= 1.98
Z8=92,5−69,12
8,25= 2,83
10. Menentukan luas 0 – Z dari tabel kurva normal 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk bataskelas, sehingga diperoleh:
0,4990 ; 0,4878 ; 0,4292 ; 0,3123 ; 0,1480 ; 0,3708 ; 0,4761; 0,4977
67
Lanjutan
11. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-
angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan angka baris
kedua, angka baris kedua dikurangi dengan angka baris ketiga dan
begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berada pada baris
paling tengah ditambah dengan angka pada baris berikutnya.
0,4990– 0,4878 = 0,0112
0,4878– 0,4292= 0,0586
0,4292– 0,3123= 0,01169
0,3121-0,1480= 0,202
0,1480– 0,3708= - 0,2605
0,3708– 0,4561= - 0,085
0,4561– 0,4977= - 0,0416
12. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah sampel (n x 25) sehingga diperoleh:
0,0112 x 33 = 0,28
0,0586x 33 = 1.465
0,01169x 33= 2,9225
0.202 x 33 = 5,05
-0,2605 x 33= - 6,5125
-0,085 x 33 = - 2,1325
-0,0416 x 25 = -1,04
68
Lanjutan
Tebel: Frekuensi yang Diharapkan (Fe)
No Batas
Kelas Z
Luas
0 - Z
Luastiap
Kelas Interval fe fo
1 43,5 -3,10 0,4990 0,0112 0,28 1
2 50,5 -2,25 0,4878 0,0586 1,465 0
3 57,5 -1,40 0,4292 0,1169 2,9225 5
4 64,5 -0,56 0,3121 0,202 5,05 10
5 71,5 0,28 0,1103 -0,2605 6,5125 7
6 78,5 1,13 0,3708 -0,085 2,1325 1
7. 85,5 1,98 0,4561 -0,0416 1,04 1
8 92,5 2,83 0,4977
Jumlah 25
13. Mencari Chi Kuadrat (X2hitung)
X2 = ∑ (fo−fe)2
feki−1
= (1 −0,28 )2
0,28+ (0 −1,465 )2
1,465+ (5 −2,9225 )2
2,9225
(10 −5,05 )2
5,05+ (7 − 6,5125)2
6,5125+ (1−2,13125 )2
2,1325 + (1−1,04 )2
1,04
= 0,51840,28
+ 2,1462251,465
+ 4,3160062,9225
+ 24,50255,05
+ 0,2376566,5125
+ 1,50056252,1325
+
0,00161,04
= 1,851 + 1,465 + 1,476 + 4.851 + 0,036 + 0,703 + 0,001
= 10,383
14. Membandingkan X2hitung dengan X2
tabel
Untuk 𝛼 = 0.05 dan dk = k-1 = 6-1 = 5 didapat X2tabel = 11,070
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2hitung > RX2
tabel = data tidak normal
Jika X2hitung < RX2
tabel = data normal
69
Lanjutan
Ternyata X2hitung < RX2
tabel atau 10,383 < 11,070, maka data
berdistribusi normal.
3. Kelas X IPA 2 ( Kelas Kontrol )
Sebaran data:
8 1 9 3 6 4 3 5 0 6
2 6 4 2 2 3 2 4 9 9
8 6 0
11. Mencari skor tertinggi dan terendah
Skor terbesar (H) = 83
Skor tekecil (L) = 46
12. Menentukan nilai rentang (R)
R = H – L + 1 = 83 – 46 + 1 = 38
13. Menentukan jumlah kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log (23)
= 1 + 3,3 (1,36)
= 1 + 4,488
= 5,488→5 (dibulatkan)
14. Mencari nilai panjang kelas (i)
i =RK
=385
= 7,6
70
Lanjutan
15. Membuat table distribusi frekuensi
Tabel: Distribusi Frekuensi Variabel II
No Interval F X x2 Fx Fx2
1 46–50 2 48 2,304 48 2.304
2 51 – 55 0 53 2,809 0 0
3 56– 60 2 58 3,364 116 6.728
4 61 – 65 5 63 3,969 315 19.845
5 66 – 70 3 68 4,624 204 13.872
6 71 – 75 5 73 5,329 365 26.645
7 76 – 80 4 78 6,084 312 24.336
8 81 – 87 2 83 6,889 166 13,778
Jumlah 23 1526 107.508
16. Menentukan rata-rata
X= ΣfxN
= 1.52623
=66,34
17. Menentukan simpangan baku
S = �n.Σfx2−�Σfx�2
n�n−1� = �23 . 107.508−�1.526�2
23�23−1�
= �2,472,684 − 2.32,678
23 (22)
= �144,008506
= �284,60079
71
= 16,87
Lanjutan
18. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
15. Membuat batas kelas:
45,5 ; 50,5 ; 55,5 ; 60,5 ; 65,5 ; 70,5 ; 75,5 ; 80,5
16. Menentukan nilai Z skor untuk batas kelas interval:
Z =batas kelas− x
S
Z1 =45,5−66.34
16,87= −1,23
Z2 =50,5−66.34
16,87= −0,93
Z3 =55,5−66.34
16,87= −0,64
Z4 =60,5−66.34
16,87= −0,34
Z5 =65,5−66.34
16,87= −0,04
Z6 =70,5−66.34
16,87= 0,24
Z7 =75,5−66.34
16,87=0,54
Z8=80,5−66.34
16,87= 0,83
Z79=85,5−66.34
16,87= 1,13
17. Menentukan luas 0 – Z dari table kurva normal 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh:
0,3907 ; 0,3238 ; 0,2389 ; 0,1331; 0,0160 ; 0,0948 ; 0,2054 ; 0,2967 ;
0,3708
72
18. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-
angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan angka baris
kedua, angka baris kedua dikurangi dengan angka
Lanjutan
baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang
berada pada aris paling tengah ditambah dengan angka pada baris
berikutnya.
0,3907– 0,3238= 0,0669
0,3238– 0,2389= 0,0849
0,2389– 0,1331= 0,1058
0,1331 -0,0160= 0,1171
0,0160– 0,0948= - 0,0788
0,0948– 0,2054 = - 0,1106
0,2054– 0,2967 = - 0,0912
0,2967 – 0,3708= - 0,0741
19. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah sampel (n x 23) sehingga diperoleh:
0,0669x 23 = 1,5387
0,0849x 23 = 1,9527
0,1058x 23 = 2,4334
0,1171x 23 = 2,6933
- 0,0788x 23 = -1.8124
- 0,1106x 32 = -2,5439
- 0,0912x 32 = -2,0976
- 0,0741x 32 = - 1.7043
73
Lanjutan
Tebel: Frekuensi yang Diharapkan (Fe)
No Batas
Kelas Z
Luas
0 - Z
Luastiap
Kelas Interval fe fo
1 45,5 −1,23 0,3907 0,0669 1,5387 2
2 50,5 −0,93 0,3238 0,0849 1,9527 0
3 55,5 −0,64 0,2389 0,1058 2,4334 2
4 60,5 −0,34 0,1331 0,1171 2,6933 5
5 65,5 −0,04 0,0160 - 0,0788 -1.8124 3
6 70,5 0,24 0,0948 - 0,1106 -2,5439 5
7. 75,5 0,54 0,2054 - 0,0912 -2,0976 4
8. 80,5 0,83 0,2967 - 0,0741 - 1.7043 2
9. 850,5 1,13 0,3708
Jumlah 23
19. Mencari Chi Kuadrat (X2hitung)
X2 = ∑ (fo−fe)2
feki−1
=(2 − 1,5387)2
1,5387+ (0 − 1,9527)2
1,9527+ (2 − 2,4334)2
2,4334+ (5 −2,6933 )2
2,6933+
(3 − 1.8124 )2
1.8124+ 5 −2,5439 )2
2,5439+ (4− 2,0976)2
2,0976 + (2−1.7043 )2
1.7043
= 0,212797691.5387
+ 3,813037291,9527
+ 0.187835562,4334
+ 5,320864892,6933
+ 1,410393761.8124
+ 6,032427212,5439
+ 3,619125762,097
+ 0,087438491.7043
= 0,1382 + 1,9527 + 0,0771 + 1,9755 + 0,7781 + 2,3713
+ 1,7253 + 0,0513
= 9,0695
20. Membandingkan X2hitung dengan X2
tabel
Untuk 𝛼 = 0.05 dan dk = k-1 = 6-1 = 5 didapat X2tabel = 11,070
74
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Lanjutan
Jika X2hitung > RX2
tabel = data tidak normal
Jika X2hitung < RX2
tabel = data normal
Ternyata X2hitung < RX2
tabel atau 9,0695 < 11,070, maka data
berdistribusi normal.
75
Lampiran 4
UJI HOMOGENITAS DATA
Uji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah sampel homogen
(sama) atau tidak. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Swasta
Zulhijjah. Uji homogenitas dilakukan pada kelas X IPA 1 dan kelas X IPA 2 yang
datanya diperoleh dari skor angket motivasi belajar siswa.
1. Membuat tabel distribusi frekuensi masing-masing variabel
a) Kelas X IPA 1
Sebaran data:
78 74 68 88 79 79 86 84 69 84
73 83 74 55 82 88 64 69 69 63
74 64 79 69 74
(1) Mencari skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi (H) = 88
Skor terendah (L) = 55
(2) Menentukan nilai rentang (R)
R = H – L + 1 = 88– 56 + 1 = 34
(3) Menentukan jumlah kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log (25)
= 1 + 3,3 (1,39)
= 1 + 4,587
= 5,587 dibulatkan menjadi 6
(4) Mencari nilai panjang kelas (i)
i =RK
=336
= 5,5
76
Lanjutan
Tabel: Distribusi Frekuensi Variabel I
No Interval F x’ x’2 Fx’ Fx’2
1 55 – 59 1 3 9 3 9
2 60 – 64 3 2 4 6 12
3 65 – 69 6 1 1 6 6
4 70 – 74 5 0 0 0 0
5 75 – 79 4 -1 1 -4 4
6 80 - 84 4 -2 4 -8 16
7 85 – 89 2 -3 9 -6 18
Jumlah 25 -3 65
b) Kelas X IPA 2
Sebaran data:
69 74 69 64 63 59 48 63 59 54
54 73 58 57 78 68 45 59 64 69
65 64 68
(1) Mencari skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi (H) = 78
Skor terendah (L) = 45
(2) Menentukan nilai rentang (R)
R = H – L + 1 = 80 – 46 + 1 = 34
(3) Menentukan jumlah kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log (23)
= 1 + 3,3 (1,36)
= 1 + 4,488
= 5, 488 dibulatkan menjadi 5
77
Lanjutan
(4) Mencari nilai panjang kelas (i)
i =RK
=345
= 6,8
Tabel: Distribusi Frekuensi Variabel II
No Interval F x’ x’2 Fx’ Fx’2
1 45 – 49 2 3 9 6 18
2 50 – 54 2 2 4 4 8
3 55 – 59 5 1 1 5 5
4 60 – 64 5 0 0 0 0
5 65 – 69 6 -1 1 -6 6
6 70 – 74 2 -2 4 -4 8
7 75 – 79 1 -3 9 -3 9
Jumlah 23 -2 54
2. Mencari standar deviasi masing-masing variabel
SD1= i�∑fx′2
N− �∑ fx
′
N�2
= 5,5�65
25− �−3
25�
2
= 5,5�2,6 − 0,0144
= 5,5�2,5856
= 5,5 . (1.607)
= 8,8385
SD2= i�∑fx′2
N− �∑ fx
′
N�2
= 6,8�5423
− �−223�2
= 6,8�2,3478 − 0,00755
= 6,8�2,34025
78
Lanjutan
= 6,8 (1,529)
= 10.3972
3. Mencari nilai varians (S2) dari masing-masing variabel
SD1 = (8,8385)2 = 78,11908225
SD2 = (10.3972)2 = 108,10176784
Tabel: NilaiVariansTerbesardanTerkecil
NilaiVarians SkorAngket
Kelas X IPA 1 Kelas X IP 2
S2 78,11908225 103.5489408
N 25 23
(1) Menghitung varians terbesar dan terkecil
Fhitung=varians terbesarvarians terkecil
= 108,10176784
78,11908225= 1,32
(2) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Dengan rumus:
dk = n – 1 = 25 – 1 = 24 (untuk varians terbesar)
dk = n – 1 =23 – 1 = 22 (untuk varians terkecil)
taraf signifikan (𝛼) = 0.05, maka diperoleh Ftabel = 2,01
(3) Kriteria pengujian
Jika Fhitung ≥ Ftabel, tidak homogen
Jika Fhitung ≤Ftabel, homogen
Ternyata Fhitung ≤ Ftabel atau 1,32 ≤ 2,01, maka varians-varians adalah
homogen.
79
Lampiran V
UJI “t” TEST
Langkah yang perlu ditempuh adalah:
a. Mencari Mean Variabel X (Variabel I), dengan rumus:
M1 = M′ + i�Σfx′
N�
= 72 + 5,5 �−325�
= 72 + (−0,66)
= 71,34
b. Mencari mean variabel Y (Variabel II), dengan rumus:
M2 = M′ + i�Σfx′
N�
= 62 + 6,8 �−223�
= 62 + (−0,56)
= 61,44
c. Mencari Standar Deviasi Variabel I, dengan rumus:
SD1= i�∑fx′2
N− �∑ fx
′
N�2
= 5,5�6525
− �−325�2
= 5,5�2,6 − 0,0144
= 5,5�2,5856
= 5,5 . (1.607)
= 8,8385
80
Lanjutan
d. Mencari Standar Deviasi Variabel II, dengan rumus:
SD2 = i�∑ fx′2
N − �∑ fx′
N �2
= 6,8�5423
− �−223�2
= 6,8�2,3478 − 0,00755
= 6,8�2,34025
= 6,8 (1,529)
= 10.3972
e. Mencari Standar Error Variabel I, dengan rumus:
SEM1 =SD1
√N − 1
=8,8385√25 − 1
=8,8385√24
=8,83854,8989
= 1,80
f. Mencari Standar Error Variabel II, dengan rumus:
SEM2 =SD2
√N − 1
=10.3972√23 − 1
=10.3972√22
=10.39724,6904
= 2,21
Lanjutan
81
g. Mencari Standar Error Perbedaan Mean Variabel I dan Mean Variabel II, dengan
rumus:
SEM1−M2 = �SEM12 + SEM22
= �(1,80)2 + (2,21)2
= �3,24 + 4,8841
= �8,1241
= 2,85
h. Mencari t0, dengan rumus:
𝑡0 =𝑀1 −𝑀2
𝑆𝐸𝑀1−𝑀2
=71,34 − 61,44
2,85
=9,9
2,85
= 3,47
i. Mencari Interpretasi terhadap “t0”:
Df atau db = (N1 + N2 – 2) = 25 + 23 – 2 = 46 (konsultasi Tabel Nilai “t”).
Dengan df sebesar 46 diperoleh ttabel pada taraf signifikansi 0.05 : ttabel = 2,013. Karena “t”
yang diperoleh dalam perhitungan yaitu t0 = 3,47 adalah lebih besar dari pada ttabel pada
taraf signifikansi 0.05 maka diperoleh –ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel atau -2,013 ≤ 3,47 ≤ + 1,13
sehingga Ha di diterima dan Hoditolak. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara
kelas yang diberi perlakuan (Kelas Eksperimen) dengan kelas yang tidat diberi perlakuan
(Kelas Kontrol).
82
Lampiran VI
UJI UKURAN EFEK (EFFECT SIZE)
Dapat diketahui:
nA : 25
nB : 23
t0 : 3,47
Rumus ukuran efek (effect size):
ds = t0�nA + nBnA . nB
= 3,47�25 + 2325 . 23
= 3,47�48
575
= 3,47�0,0834782609
= 3,47x 0,2889
= 1,0
Berdasarkan perhitungan diperoleh ds = 1,0, maka menunjukkan efek yang tinggi (besar)
karena d > 0,8, berarti 1,0 > 0,8 dengan persentase 84%.
83
SILABUS PEMBELAJARAN FISIKA Fisika Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas : X (Sepuluh) Alokasi waktu : 3 jam pelajaran/minggu Kompetensi Inti : • KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menjelaskan hakikat ilmu Fisika dan perannya dalam kehidupan, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium
Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah: • Hakikat Fisika dan perlunya mempelajari Fisika • Ruang lingkup Fisika • Metode dan Prosedur ilmiah • Keselamatan kerja di laboratorium
• Mengamati, mendiskusikan, dan menyimpulkan tentang fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari, hubungan Fisika dengan disiplin ilmu lain, prosedur ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium • Mendiskusikan dan menyimpulkan tentang ilmu Fisika dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain, prosedur ilmiah dalam hubungannya dengan keselamatan kerja di laboratorium • Mempresentasikan tentang pemanfaatan Fisika dalam kehidupan sehari-hari, metode ilmiah dan keselamatan kerja ketika melakukan kegiatan pengukuran besaran Fisika
4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada pengukuran kalor
3.2. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah
Pengukuran: • Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) • Penggunaan alat ukur • Kesalahan pengukuran • Penggunaan angka penting
• Mengamati pembuatan daftar (tabel) nama besaran, alat ukur, cara mengukur • Mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan angka penting), cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala, cara menuliskan hasil pengukuran • Mengolah data hasil pengukuran dalam bentuk penyajian data, membuat grafik, menginterpretasi data dan grafik, dan menentukan ketelitian pengukuran, serta menyimpulkan hasil interpretasi data • Membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil pengukuran
4.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat
84
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah 3.3. Menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan)
Vektor: • Penjumlahan vektor • Perpindahan vektor • Kecepatan vektor • Percepatan vektor • Gaya sebagai vektor
• Mengamati dengan seksama vektor-vektor yang bekerja pada benda • Melakukan percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang (misalnya gaya). • Mengolah tentang berbagai operasi vektor • Mempresentasikan rancangan percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang beserta makna fisisnya
4.3. Merancang percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang (misalnya perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisisnya 3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut penerapannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya keselamatan lalu lintas
Gerak lurus: • Gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) • Gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)
• Mengamati dengan seksama demonstrasi gerak untuk membedakan gerak lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap • Mendiskusikan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap • Melakukan percobaan gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan tetap menggunakan kereta misalnya mobil mainan, troly. • Menganalisis besaran-besaran Fisika dalam gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan tetap melalui diskusi kelas. • Mempresentasikan hasil percobaan benda yang bergerak lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap dalam bentuk grafik.
4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan bergerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya 3.5. Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, berikut makna fisisnya dan penerapannya
Gerak parabola: • Gerak Parabola • Pemanfaatan Gerak Parabola dalam Kehidupan Sehari-hari
• Mengamati simulasi ilustrasi/demonstrasi/video gerak parabola yang aktual dijumpai di kehidupan sehari-hari • Mendiskusikan vektor posisi, kecepatan gerak dua dimensi pada
85
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari
gerak parabola, hubungan posisi dengan kecepatan pada gerak parabola • Menganalisis dan memprediksi posisi dan kecepatan pada titik tertentu berdasarkan pengolahan data percobaan gerak parabola. • Mempresentasikan hasil kegiatan diskusi kelompok tentang penyelesaian masalah gerak parabola
4.5. Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya
3.6. Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Gerak melingkar: • Gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) • Frekuensi dan Periode • Kecepatan sudut • Kecepatan linier • Gaya sentripetal
• Menemukan besaran frekuensi, periode, sudut tempuh, kecepatan linier, kecepatan sudut, percepatan, dan gaya sentripetal pada gerak melingkar melalui tayangan film, animasi, atau sketsa • Melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki gerak yang menggunakan hubungan roda-roda • Menganalisis besaran yang berhubungan antara gerak linier dan gerak melingkar pada gerak menggelinding dengan laju tetap • Melaporkan hasil percobaan dalam bentuk sketsa/gambar dan laporan sederhana serta mempresentasikannya
4.6. Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya tentang gerak melingkar, makna fisis dan pemanfaatannya
3.7 Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Hukum Newton: • Hukum Newton tentang gerak • Penerapan Hukum Newton dalam kejadian sehari-hari
• Mengamati peragaan benda diletakkan di atas kertas kemudian kertas ditarik perlahan dan ditarik tiba-tiba atau cepat, peragaan benda ditarik atau didorong untuk menghasilkan gerak, benda dilepas dan bergerak jatuh bebas, benda ditarik tali melalui katrol dengan beban berbeda • Mendiskusikan tentang sifat kelembaman (inersia) benda, hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda, gaya aksi reaksi, dan gaya gesek • Mendemonstrasikan dan atau melakukan percobaan hukum 1, 2, dan 3 Newton • Menghitung percepatan benda dalam sistem yang terletak pada bidang miring, bidang datar, gaya gesek statik dan kinetik • Mempresentasikan hasil percobaan hukum 1, 2, dan 3 Newton
4.7 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait gaya serta hubungan gaya, massa dan percepatan dalam gerak lurus benda dengan menerapkan metode ilmiah 3.8. Menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton
Hukum Newton tentang gravitasi: • Gaya gravitasi antar partikel • Kuat medan gravitasi dan percepatan gravitasi • Hukum Keppler
• Mengamati tentang keseimbangan yang terjadi pada sistem tatasurya dan gerak planet melalui berbagai sumber • Mendiksusikan konsep gaya gravitasi, percepatan gravitasi, dan kuat medan gravitasi, dan hukum Keppler berdasarkan hukum Newton tentang gravitasi • Menyimpulkan ulasan tentang hubungan antara kedudukan,
4.8. Menyajikan karya mengenai gerak satelit
86
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
buatan yang mengorbit bumi, pemanfaatan dan dampak yang ditimbulkannya dari berbagai sumber informasi
kemampuan, dan kecepatan gerak satelit berdasarkan data dan informasi hasil eksplorasi dengan menerapkan hukum Keppler • Mempresentasikan dalam bentuk kelompok tentang keteraturan gerak planet dalam tata surya dan kecepatan satelit geostasioner
3.9. Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hari
Usaha (kerja) dan energi: • Energi kinetik dan energi potensial (gravitasi dan pegas) • Konsep usaha (kerja) • Hubungan usaha (kerja) dan energi kinetik • Hubungan usaha (kerja) dengan energi potensial • Hukum kekekalan energi mekanik
• Mengamati peragaan atau simulasi tentang kerja atau kerja • Mendiskusikan tentang energi kinetik, energi potensial (energi potensial gravitasi dan pegas), hubungan kerja dengan perubahan energi kinetik dan energi potensial, serta penerapan hukum kekekalan energi mekanik • Menganalisis bentuk hukum kekekalan energi mekanik pada berbagai gerak (gerak parabola, gerak pada bidang lingkaran, dan gerak satelit/planet dalam tata surya) • Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang konsep energi, kerja, hubungan kerja dan perubahan energi, hukum kekekalan energi
4.9. Menerapkan metode ilmiah untuk mengajukan gagasan penyelesaian masalah gerak dalam kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dengan konsep energi, usaha (kerja), dan hukum kekekalan energi 3.10. Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari
Momentum dan Impuls: • Momentum, • Impuls, • Tumbukan lenting sempurna, lenting sebagian, dan tidak lenting
• Mengamati tentang momentum, impuls, hubungan antara impuls dan momentum serta tumbukan dari berbagai sumber belajar. • Mendiskusikan konsep momentum, impuls, hubungan antara impuls dan momentum serta hukum kekekalan momentum dalam berbagai penyelesaian masalah • Merancang dan membuat roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan momentum secara berkelompok • Mempresentasikan peristiwa bola jatuh ke lantai dan pembuatan roket sederhana
4.10. Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bola jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana 3.11. Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
Getaran Harmonis: • Karakteristik getaran harmonis (simpangan, kecepatan, percepatan, dan gaya pemulih, hukum kekekalan energi mekanik) pada ayunan bandul dan getaran pegas
• Mengamati peragaan atau simulasi getaran harmonik sederhana pada ayunan bandul atau getaran pegas • Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul sederhana dan getaran pegas • Mengolah data dan menganalisis hasil percobaan ke dalam grafik, menentukan persamaan grafik, dan menginterpretasi data dan grafik untuk
4.11. Melakukan percobaan getaran harmonis pada
87
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
ayunan sederhana dan/atau getaran pegas berikut presentasi serta makna fisisnya
• Persamaan simpangan, kecepatan, dan percepatan
menentukan karakteristik getaran harmonik pada ayunan bandul dan getaran pegas • Mempresentasikan hasil percobaan tentang getaran harmonis pada ayunan bandul sederhana dan getaran pegas
88
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah : SMA S Zulhijjah Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X / Genap Materi Pokok : Energi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 3 x Pertemuan )
A. Kompetensi Inti
KI 1 dan 2 Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3 KI 4 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4 Siswa mampu:
3.2 Menganalisis Energi dalam kehidupan sehari hari 3.3 Menganalisi Konsep energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik
Siswa mampu: 4.2 Melakukan percobaan energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik
90
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) 3.1.1 Mengidentifikasi energi dalam kehidupan sehari hari 3.1.2 Membedakan sifat energi dalam kehidupan sehari hari 3.1.3 Menerapkan sifat energi dalam kehidupan sehari hari
4.1.1 Mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil
percobaan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Kegiatan Membaca, percobaan, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan menkomunikasikan, peserta didik diharapakan:
1. Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada tuhan yang Maha Esa 2. Bisa meningkatkan motivasi belajar siswa 3. Melalui percobaan siswa mengetahui tentang Energi dalam kehidupan
sehari-hari
D. Materi Pembelajara
Pengetahuan faktual
Konseptual Pengertian energi
Energi kinetik, energi potensial dan energi mekanik
Hukum kekekalan energi mekanik
Prosedural Percobaan energi potensial, energi kinetik dan energi makanik
Metakognitif Menyelesaikan berbagai permasalahan tentang energi.
E. Strategi Pembelajaran Strategi : Inkuiri Pendekatan : Saintifik Metode : Diskusi, eksperimen, demonstrasi dan Tanya jawab.
91
F. Media dan Sumber Belajar
Alat Bantu : papan tulis, spidol Alat/Bahan : Kalereng, Plastisin, mistar dan timbangan. Sumber ajar : Buku Fisika Kelas X yang relevan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Internet
G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan
• Guru Mengucapkan Salam • Guru menyuru ketua kelas memimpin doa • Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. • Guru merefleksikan materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya tentang usaha • Guru memotivasi siswa Guru membaca dan menjelaskan ayat al-qur’an yang berkaitan dengan materi Energi
• Peserta memperhatiakan penjelasan dari guru • Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
20 menit
Kegiatan Inti
• Peserta didik dibagi dalam 5 kelompok masing-masing terdiri atas 5 orang. • Siswa Duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan • Guru menjelaskan Apa saja yang harus dikerjakan Oleh Siswa • Guru menjelaskan sistem penilaian dalam kelompok • Siswa melaksanakan apa yang telah dijelaskan guru • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang tidak dimengerti dari materi tersebut • Siswa Bertanya • Guru Menjawab dan menanggapi pertanyaan siswa • Siswa mempresentasikan materi antara kelompok teman satuk kelompok nya masing-masing • Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan di dalam diskusi kelompok
100 menit
Penutup
• Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari • Guru memberi tau apa yang harus dibawa pada pertemuan selanjutnya untuk melakukan percobaan energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik. • Siswa memperhatikan yang dijelaskan oleh guru • Guru menutup pelajaran • Guru mengucapkan salam
15 menit
92
Pertemuan kedua Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
• Guru Mengucapkan Salam • Guru meminta ketua kelas memimpin doa • Guru memeriksa kehadiran siswa • Guru memotivasi siswa dengan membaca ayat al-qur’an yang menjelaskan tentang energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik. • Siswa memperhatikan • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti
• Guru Meminta siswa duduk perkelompok yang telah ditetapkan pada pertemuan sebelumnya • Siswa duduk perkelompok masing-masing • Guru Bertanya kepada siswa Sudah disiapkan apa belum Alat yang akan digunakan dalam percobaan • Siswa Menjawab • Guru Mengecek alat dan Bahan yang akan digunakan dalam percobaan • Guru memberikan kertas lembar kerja kepada siswa • Guru menjelaskan dan menyuruh siswa Membaca Lembar kerja Yang telah diberi oleh Guru sebelum Melakukan percobaan • Siswa Membaca Lembar kerja tersebut • Guru bertanya kepada siswa tentang lembar kerja siswa yang telah diberikan jika tidak ada yang dimengerti • Siswa bertanya • Guru menjawab dan menjelaskan apa yang ditanya oleh siswa • Siwa Melakukan Percobaan dengan langkah-langkah yang tertera di lembar kerja Siswa • Setelah siswa mengerjakan apa saja yang tertera didalam LKS tersebut, guru meminta siswa mempresentasikannya didepan kelas • Siswa mempresentasikan Hasil percobaan yang telah dilakukan didepan kelas • Dalam presentasi tersebut diharapkan kelompok yang lain bertanya kepada kelompok yang presentsi didepan, sehingga terjadi tanya jawab antara peserta kelompok dengan kelompok yang presentasi.
110 menit
93
Penutup
• Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil percobaan tentang energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik. • Guru memberi tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang akan dikumpul pada pertemuan selanjutnya. • Guru memberi tau kepada siswa materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, dan meminta siswa membaca dan mempelajari dirumah. • Siswa memperhatikan • Guru menutup pelajaran • Guru Mengucapkan Salam
2.
10 menit
Pertemuan Ketiga
Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan
• Guru Mengucapkan Salam • Guru meminta ketua kelas memimpin doa • Guru memeriksa kehadiran siswa • Guru memotivasi siswa dengan membaca ayat al-qur’an yang menjelaskan tentang Hukum kekekalan energi mekanik • Siswa memperhatikan • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti
• Guru Meminta siswa duduk perkelompok yang telah ditetapkan pada pertemuan sebelumnya • Guru mendemonstrasi tentang hukum kekekalan energi • Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru • Guru menyuruh siswa membuat pertanyaan dari demonstrasi tersebut • Siswa bertanya • Guru menjawab pertanyaan dari siswa • Guru meminta siswa duduk perkelompok seperti pada kelompok sebelumya • Siswa duduk perkelompok masing-masing • Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh teman nya tadi tentang demonstrasi yang dilakukan oleh duru didepan kelas • Guru meminta siswa menganalisi data dari demontrasi tersebut • Setelah siswa menganalisis data tersebut, guru meminta siswa mendiskusikan atau memprsentasikan didepan kelas. • Siswa mempresentasi didepan kelas • Dalam presentasi tersebut diharapkan kelompok yang lain bertanya kepada kelompok yang presentsi didepan, sehingga terjadi tanya jawab antara peserta kelompok
110 menit
94
dengan kelompok yang presentasi.
Penutup
• Guru bersama siswa menyimpul pelajaram yang telah dipelajari • Guru menutup pelajaran • Guru mengucapkan salam
10 menit
H. Penilaian
Aspek No.
IPK IPK Teknik
Penilaian Bentuk
Penilaian Pengetahuan 3.1.3 Menganalisis macam energi
dalam kehidupan sehari hari Tes tertulis Essay
Keterampilan 4.1.1
4.1.2
Melakukan percobaan tentang energi potensial , energi kinetik, energi mekanik, hubungan usaha dengan energi potensial, hubungan usaha dengan energi kinetik dan hukum kekekalan energi mekanik. Mengemukakan hasil percobaan
Penilaian kinerja
Tes uji kerja
Sikap - - Jurnal Jurnal
95
Kepala SMA S Zulhijjah Taridi, S.Pd
96
NIP.
Catatan Kepala Sekolah ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP Lampiran 1. Materi Pembelajaran
ENERGI Energi Energi suatu benda adalah suatu ukuran kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Satuan untuk mengukur energi adalah joule (J). Energi Potensial Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena pengaruh tempat atau kedudukan benda tersebut. Energi potensial disebut juga sebagai energi diam karena benda yang berada dalam keadaan diam dapat memiliki energi potensial. Jika sebuah benda bergerak atau berubah posisinya maka benda tersebut mengalami perubahan energi potensial.
Energi Kinetik Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengaruh gerakannya. Jadi setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Energi kinetik benda yang bergerak adalah energi benda yang dimiliki oleh benda karena geraknya (kecepatannya) yang secara matematis dirumuskan dengan:
97
Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap sebuah benda sama dengan penambahan energi kinetik dari benda tersebut.
Energi Mekanik Dalam proses melakukan usaha, benda yang melakukan usaha itu memindahkan energi yang dimilikinya ke benda lain. Energi yang dimiliki benda agar benda itu dapat melakukan usaha dinamakan energi mekanik.
Perhatikanlah gambar di atas. Beban yang ditarik sampai di ketinggian h memiliki energi mekanik dalam bentuk energi potensial. Saat tali yang menahan berat beban digunting, energi berubah menjadi energi kinetik. Selanjutnya, saat beban menumbuk pasak yang terletak di bawahnya, beban tersebut memberikan gaya yang menyebabkan pasak terbenam ke dalam tanah. Beban itu dikatakan melakukan usaha pada pasak. Dengan demikian, energi mekanik dapat didefinisikan sebagai jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh suatu benda, atau disebut juga energi total. Besarnya energi mekanik suatu benda selalu tetap, sedangkan energi kinetik dan energi potensialnya dapat berubah-ubah. Penulisannya secara matematis adalah sebagai berikut.
Hukum Kekekalan Energi Mekanik Benda yang jatuh bebas akan mengalami perubahan energi kinetik dan energi potensial gravitasi. Perhatikanlah berikut.
Suatu bola dilepaskan dari suatu ketinggian sehingga saat bola berada pada ketinggian h1 dari permukaan tanah, bola itu memiliki v1. Setelah mencapai ketinggian h2 dari
98
permukaan tanah, kecepatan benda berubah menjadi v2. Saat bola benda berada di ketinggian h1, energi potensial gravitasinya adalah EP1 dan energi kinetiknya EK1. Saat benda mencapai ketinggian h2, energi potensialnya dinyatakan sebagai EP2 dan energi kinetiknya EK2. Anda telah mempelajari bahwa perubahan energi kinetik dan energi potensial benda adalah usaha yang dilakukan gaya pada benda. Dengan demikian, dapat dituliskan:
Lampiaran 2. Lembar kerja siswa LEMBAR KERJA SISWA
Mata pelajaran : Fisika Satuan pendidikan : SMA S Zulhijjah Kelas/Semester : X MIPA 1 / 2 Pokok Bahasan : Energi
Sub Pokok Bahasan : Energi Potensial, Energi kinetik dan Energi mekanik
Kelompok : Anggota Kelompok : 1…………………………… 4. ……………………… 2…………………………… 5. ……………………… 3…………………………… 6……………………….
I. Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis Konsep energy, Hubungan usaha dan perubahan energy, dan hukum kekekalan energy untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari II. Tujuan
Dalam kegiatan belajar mengajar ini siswa diharapkan dapat menjelaskan tentang konsep energy potensial, Energi kinetik dan Energi mekanik melalui kegiatan eksperimen dan diskusi III. Pendekatan : Saintific IV. Metode : Eksperimen dan diskusi V. Kegiatan Eksperimen
1. Judul : Energi Potensial
99
2. Tujuan : Menjelaskan tentang Konsep Energy Potensial 3. Alat dan Bahan Kelereng kecil ( 1 buah ) Kelereng Besar ( 1 buah ) Penggaris ( 1 buah ) Plastisin ( 2 buah ) Timbangan ( 1 buah )
4. Skema rangkaian Menjelaskan tentang konsep energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik. 5. Langkah Kerja
a) Siapkan alat yang diperlukan dalam percobaan b) Timbang Massa Kalereng ( kelereng besar dan kalereng Kecil ) dan catat hasil timbangan tersebut c) Tancapkan Penggaris di atas Plastisin d) Percobaan Pertama, Jatuhkan Kalereng Besar pada ketinggian yang berbeda . Lihatlah dan Bandingkan Lubang pada plastisin. ( Ulangi Langkah kerja 4 sebanyak Tiga Kali) e) Percobaan Kedua, Jatuhkan Kalereng kecil pada ketinggian yang berdeda. Lihatlah dan Bandingkan Lubang pada plastisin. ( Ulangi Langkah kerja 4 sebanyak Tiga Kali) f) Catat Hasil Percobaan 1 dan 2 Pada table berikut:
6. Tabel Pengamatan Kalereng Besar NO m (kg) h (m) g (m/s2) V(m/s) EP(j) EK EM 1 2 3
Kalereng kecil NO m (kg) h (m) g (m/s2) V(m/s) EP EK EM 1 2 3
7. Data Pengamatan Massa Kalereng Besar :……………..gram Massa Kalereng Kecil : …………….gram Percobaan pertama Manakah Bekas kalereng yang Paling dalam pada plastisin ?.... Percobaan kedua Manakah Bekas kalereng yang Paling dalam pada plastisin ?....
8. Pembahasan atau Analisi data ……………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………..
100
………………………………………………………………………………………. 9. Diskusikan hasil percobaan anda didepan kelas
10. Kesimpulan Berilah kesimpulan dari percobaan yang telah anda lakukan! ………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………. N/B: Percepatan garvitasinya 10 m/s2 Untuk kecepatannya menggunakan rumus
V = √ 2gh Lampiran 3. Lembar Penilaian Pengetahuan
Tabel. Kisi-kisi Soal IPK Materi
Pembelajaran Indikator
Soal Teknik
Penilaian Bentuk
Instrumen Nomor
Soal Menganalisis Suhu dalam kehidupan sehari hari
Suhu dan Kalor
Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan Macaman energi
Tes tertulis
Essay 1
Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan Energi
Tes tertulis
Essay 2
Siswa dapat menganalisis data hasil Percobaan Hukum kekekalan energi
Tes tertulis
Essay 3
Tabel. Rumusan Soal
Indikator Soal
Standar Rumusan Soal
Siswa dapat menghitung data hasil percobaan energi
Standar
Sebuah bola besi massanya 1 kg dilempar vertikal keatas. Energi potensial benda pada ketinggian maksimum adalah 40 J. Bila g = 10 m/s², maka hitunglah ketinggian maksimum yang dicapai bola tersebut!
101
Indikator Soal
Standar Rumusan Soal
Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan Energi
Standar
Sebuah balok bermassa 4 kg bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s di atas lantai yang kasar. Karena kekasaran lantai tersebut, kecepatan balok bisa turun menjadi 5 m/s setelah menempuh jarak tertentu. Perubahan energi kinetik balok sebesar ....
Siswa dapat menganalisis data hasil Percobaan Hukum kekekalan energi
Standar Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar. Hitunglah: a. Energi kinetik dititik A b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)!
Kunci Jawaban Soal
No. Kunci Jawaban Skor 1. Pembahasan:
Diketahui: Ep = 40 Joule m = 1 kg g = 10 m/s² Ditanya: ketinggian maksimum (h) Jawab EP = m.g.h 40 = 1 (10) h h = 40/10 h = 4 meter Jadi, ketinggian maksimumnya adalah 4 meter
30
2. ΔEk = ½ m( v12 – v2
2) ΔEk = ½ 4( 102 – 52) ΔEk = 2( 75 ) = 150 (turun)
30
3. a. Energi kinetik dititik A Pada soal diatas, benda mengalami gerak jatuh bebas sehingga vA = 0. Maka energi kinetik saat dititik A:
b. Energi kinetik pada saat dititik B Dengan hukum kekekalan energi mekanik:
40
102
Jumlah 100
Nilai Akhir =Jumlah Perolehan SkorJumlah Skor Maksimum
x
Lampiran 4. Lembar Penilaian keterampilan (penilaian kinerja)
RUBRIK PENILAIAN KINERJA
NO KRITERIA YANG DINILAI
PENILAIAN 1 2 3
1
Kelengkapan alat dan bahan praktikum yang disiapkan
Tidak menyiapkan alat dan bahan praktikum
Menyiapkan alat dan bahan praktikum tetapi tidak lengkap
Menyiapkan alat dan bahan praktikum dengan lengkap
2
Menggunakan alat dan bahan praktikum dengan benar
Menggunakan alat dan bahan praktikum tidak sesuai prosedur
Menggunakan alat dan bahan praktikum kurang sesuai prosedur
Menggunakan alat dan bahan praktikum sesuai prosedur
3
Pengamatan pada saat praktikum
Pengamatan cermat
Pengamatan cermat tetapi tidak mendukung interpretasi
Pengamatan cermat dan mendukung interpretasi
4
Data yang diperoleh dari praktikum
Data tidak lengkap Data lengkap, tetapi tidak terorganisir atau ada yang salah tulis
Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar
5
Menyimpulkan hasil praktikum
Kesimpulan tidak benar atau tidak sesuai dengan tujuan
Sebagian kesimpulan ada yang salah atau tidak sesuai dengan tujuan
Semua kesimpulan benar atau sesuai dengan tujuan
Lampiran 4. Lembar Penilaian Sikap
NO
WAKTU NAMA KEJADIAN/ PERILAKU
BUTIR SIKAP
POS/ NEG
TINDAK LANJUT
1 2 3 4 5
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP Kelas Kontrol )
Nama Sekolah : SMA S Zulhijjah Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Genap Materi Pokok : Energi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 3 x Pertemuan )
I. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
• Menganalisis Eergi potensial,
energy kinetic dan energy mekanik
dalam kehidupan sehari-hari
• Menerapkan hukum kekekalan
energi mekanik untuk menganalisis
gerak dalam kehidupan sehari-hari.
• Membedakan pengertian energi potensial, energi mekanik dan energi kinetik
• merumuskan persamaan hubungan usaha dengan energi potensial dan kinetik(C3)
• menganalisis Hukum kekekalan energi
104
Tujuan Pembelajaran
Melalui Kegiatan Membaca, percobaan, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan menkomunikasikan, peserta didik diharapakan: 1. Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada tuhan yang Maha Esa 2. Bisa meningkatkan motivasi belajar siswa 3. Melalui Demonstrasi siswa mengetahui tentang Energi dalam
kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajara
Pengetahuan faktual
Konseptual Pengertian energi
Energi kinetik, energi potensial dan energi
mekanik
Hukum kekekalan energi mekanik
Prosedural Demonstrasi energi potensial, energi kinetik dan energi makanik
Metakognitif Menyelesaikan berbagai permasalahan tentang energi.
Strategi Pembelajaran Model : Konvensional Pendekatan : Kontekstual Metode : Demonstrasi dan Tanya jawab. Media dan Sumber Belajar
Alat Bantu : papan tulis, spidol Alat/Bahan : Kalereng Sumber ajar : Buku Fisika Kelas X yang relevan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Internet
105
Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu
1. Pendahuluan Guru mengucapkan salam Guru meminta Ketua kelas menyiapkan dan
memimpin berdo’a sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
Guru mendata kehadiran siswa Merefleksi hasil kompetensi (KD) sebelumnya
tentang usaha Bertanya kepada siswa contoh Energi dalam
kehidupan sehari Memotivasi siswa dengan bertanya energi apa saja
yang terdapat ketika buah kelapa jatuh dari pohonnya.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
10menit
2. Inti Pendidik menyuruh siswa untuk mencoba memberi contoh energi potensial dalam kehidupan sehari-hari
Pendidik bertanya kepada siswa apa itu energi ,energi potensial , energi kinetik dan energi mekanik
Siswa menjawab pertanyaan guru. Guru menanggapi jawaban dari siswa dan
menjelaskannya Siswa memperhatikan penjelasan dari guru Guru mendemonstrasikan tentang energi potensial,
energi kinetic dan energi mekanik. Siswa memperhatikan Pendidik memberi contoh penyelesaian soal energi
potensial, energi kinetic dan energi mekanik. Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang
kurang dimengerti dari materi yang dijelaskan Guru menjawab dan menjelaskan pertanyaan siswa Peserta didik diminta mengerjakan contoh soal
untuk menentukan energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik.
Peserta didik mengerjakan contoh soal yang telah diberi oleh guru.
Guru meminta siswa menulis jawaban di papan tulis (secara acak).
115 menit
3. Penutup Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang 10
106
dipelajari Memberikan tugas kepada peserta didik dikerjakan
dirumah (PR). Dikumpul pada pertemuan selanjutnya.
Memberi tau kepada siswa materi yang akan datang dan menyuruh siswa agar membaca dan mempelajari nya dirumah.
Guru mengucapakan Salam.
menit
Pertemuan kedua
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu
1. Pendahuluan
Guru mengucapkan salam Guru meminta Ketua kelas menyiapkan dan memimpin
berdo’a sebelum kegiatan pembelajaran dimulai Guru mendata kehadiran siswa Merefleksi hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang
energi potensial, energi kinetic dan energi mekanik. Menagih dan mengingatkan tugas baca Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
2. Inti Guru menjelaskan materi Hubungan usaha dengan energi potensial
Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru
Guru memberi contoh dan penjelasan hubungan usaha dengan energi potensial
Pendidik bertanya kepada siswa apakah ada pertanyaan dengan materi yang dipelajari
Siswa bertanya Guru menjawab dan menjelaskan pertanyaan siswa Guru melanjutkan materi pembelajaran Pendidik menjelaskan materi tentang hubungan usaha
dengan energi kinetik Guru memberi contoh dan penjelasan hubungan usaha
dengan energi kinetik Pendidik bertanya kepada siswa apakah ada pertanyaan
dengan materi yang dipelajari Siswa bertanya Guru menjawab dan menjelaskan pertanyaan siswa Pendidik meminta siswa mengerjakan contoh soal. Peserta didik mengerjakan contoh soal yang telah
diberikan oleh guru. Guru meminta siswa menulis jawaban di papan tulis (
secara acak).
115 menit
3. Penutup Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari
10 menit
107
Memberikan tugas kepada peserta didik dikerjakan dirumah (PR). Dikumpul pada pertemuan selanjutnya.
Memberi tau kepada siswa materi yang akan datang dan menyuruh siswa agar membaca dan mempelajari nya dirumah.
Guru mengucapakan Salam.
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
1. Pendahuluan Guru meminta Ketua kelas menyiapkan dan memimpin berdo’a sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
Guru mendata kehadiran siswa Merefleksi hasil kompetensi
(KD) sebelumnya tentang Hubungan usaha dengan energi potensial dan hubungan usaha dengan energi kinetik.
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran
10menit
2. Inti Guru menjelaskan materi Hukum kekekalan energi mekanik
Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru
Guru memberi contoh dan penjelasan hubungan usaha dengan energi potensial
Pendidik bertanya kepada siswa apakah ada pertanyaan dengan materi yang dipelajari
Siswa bertanya Guru menjawab dan menjelaskan
pertanyaan siswa Pendidik meminta siswa
mengerjakan contoh soal. Peserta didik mengerjakan
contoh soal yang telah diberikan oleh guru.
115menit
108
Guru meminta siswa menulis jawaban di papan tulis ( secara acak).
3. Penutup Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari
Memberi tau kepada siswa materi yang akan datang dan menyuruh siswa agar membaca dan mempelajari nya dirumah.
Guru mengucapakan Salam.
10 menit
Penilaian
Aspek No. IPK
IPK Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Pengetahuan 3.1.3 Menganalisis macam energi dalam kehidupan sehari hari
Tes tertulis
Essay
Keterampilan 4.1.1
4.1.2
Melakukan percobaan tentang energi potensial , energi kinetik, energi mekanik, hubungan usaha dengan energi potensial, hubungan usaha dengan energi kinetik dan hukum kekekalan energi mekanik. Mengemukakan hasil percobaan
Penilaian kinerja
Tes uji kerja
109
Catatan Kepala Sekolah ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP Lampiran 1. Materi Pembelajaran
ENERGI Energi Energi suatu benda adalah suatu ukuran kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Satuan untuk mengukur energi adalah joule (J). Energi Potensial Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena pengaruh tempat atau kedudukan benda tersebut. Energi potensial disebut juga sebagai energi diam karena benda yang berada dalam keadaan diam dapat memiliki energi potensial. Jika sebuah benda bergerak atau berubah posisinya maka benda tersebut mengalami perubahan energi potensial.
Energi Kinetik Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengaruh gerakannya. Jadi setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Energi kinetik
Muaro Bulian, Januari 2019 Guru Fisika Irmanto, S.Pd NIP.
Peneliti A.Henrianto NIM. TF151068
Kepala SMA S Zulhijjah Taridi, S.Pd NIP.
110
benda yang bergerak adalah energi benda yang dimiliki oleh benda karena geraknya (kecepatannya) yang secara matematis dirumuskan dengan:
Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap sebuah benda sama dengan penambahan energi kinetik dari benda tersebut.
Energi Mekanik Dalam proses melakukan usaha, benda yang melakukan usaha itu memindahkan energi yang dimilikinya ke benda lain. Energi yang dimiliki benda agar benda itu dapat melakukan usaha dinamakan energi mekanik.
Perhatikanlah gambar di atas. Beban yang ditarik sampai di ketinggian h memiliki energi mekanik dalam bentuk energi potensial. Saat tali yang menahan berat beban digunting, energi berubah menjadi energi kinetik. Selanjutnya, saat beban menumbuk pasak yang terletak di bawahnya, beban tersebut memberikan gaya yang menyebabkan pasak terbenam ke dalam tanah. Beban itu dikatakan melakukan usaha pada pasak. Dengan demikian, energi mekanik dapat didefinisikan sebagai jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh suatu benda, atau disebut juga energi total. Besarnya energi mekanik suatu benda selalu tetap, sedangkan energi kinetik dan energi potensialnya dapat berubah-ubah. Penulisannya secara matematis adalah sebagai berikut.
Hukum Kekekalan Energi Mekanik Benda yang jatuh bebas akan mengalami perubahan energi kinetik dan energi potensial gravitasi. Perhatikanlah berikut.
111
Suatu bola dilepaskan dari suatu ketinggian sehingga saat bola berada pada ketinggian h1 dari permukaan tanah, bola itu memiliki v1. Setelah mencapai ketinggian h2 dari permukaan tanah, kecepatan benda berubah menjadi v2. Saat bola benda berada di ketinggian h1, energi potensial gravitasinya adalah EP1 dan energi kinetiknya EK1. Saat benda mencapai ketinggian h2, energi potensialnya dinyatakan sebagai EP2 dan energi kinetiknya EK2. Anda telah mempelajari bahwa perubahan energi kinetik dan energi potensial benda adalah usaha yang dilakukan gaya pada benda. Dengan demikian, dapat dituliskan:
Lampiran 2. Lembar Penilaian Pengetahuan Tabel. Kisi-kisi Soal
IPK Materi Pembelajaran
Indikator Soal Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Nomor Soal
Menganalisis Suhu dalam kehidupan sehari hari
Suhu dan Kalor Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan Macaman energi
Tes tertulis
Essay 1
Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan Energi
Tes tertulis
Essay 2
Siswa dapat menganalisis data hasil Percobaan Hukum kekekalan energi
Tes tertulis
Essay 3
Tabel. Rumusan Soal
Indikator Soal Standar Rumusan Soal
112
Indikator Soal Standar Rumusan Soal
Siswa dapat menghitung data hasil percobaan energi
Standar
Sebuah bola besi massanya 1 kg dilempar vertikal keatas. Energi potensial benda pada ketinggian maksimum adalah 40 J. Bila g = 10 m/s², maka hitunglah ketinggian maksimum yang dicapai bola tersebut!
Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan Energi
Standar
Sebuah balok bermassa 4 kg bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s di atas lantai yang kasar. Karena kekasaran lantai tersebut, kecepatan balok bisa turun menjadi 5 m/s setelah menempuh jarak tertentu. Perubahan energi kinetik balok sebesar ....
Siswa dapat menganalisis data hasil Percobaan Hukum kekekalan energi
Standar Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar. Hitunglah: a. Energi kinetik dititik A b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)!
Kunci Jawaban Soal
No. Kunci Jawaban Skor 1. Pembahasan:
Diketahui: Ep = 40 Joule m = 1 kg g = 10 m/s² Ditanya: ketinggian maksimum (h) Jawab EP = m.g.h 40 = 1 (10) h h = 40/10 h = 4 meter Jadi, ketinggian maksimumnya adalah 4 meter
30
2. ΔEk = ½ m( v12 – v2
2) ΔEk = ½ 4( 102 – 52) ΔEk = 2( 75 ) = 150 (turun)
30
3. a. Energi kinetik dititik A
113
Pada soal diatas, benda mengalami gerak jatuh bebas sehingga vA = 0. Maka energi kinetik saat dititik A:
b. Energi kinetik pada saat dititik B Dengan hukum kekekalan energi mekanik:
40
Jumlah 100
Nilai Akhir =Jumlah Perolehan SkorJumlah Skor Maksimum
114
115
116
117
118
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
1. Bacalah petunjuk pengisian yang diberikan.
2. Isilah data diri anda sesuai dengan yang diminta.
3. Pada kuesioner (Angket) ini terdapat 20 pernyataan.
4. Perhatikan keterangan pilihan jawaban sebelum menjawab pernyataan.
5 = SS = Sangat Setuju
4 = ST = Setuju
3 = NT = Netral
2 = TS = Tidak Setuju
1 = STS = Sangat Tidak Setuju
5. Berilah tanda centang ( √ ) pada salah satu kolom pilihan untuk jawaban yang
benar-benar sesuai dengan pilihan anda.
Nama :
Kelas :
Sekolah : SMA S Zulhijjah
No PERNYATAAN
Alternatif pilihan
jawaban
SS ST NT TS STS
1 Saya tidak mudah putus asa saat mengalami
kesulitan dalam pembelajaran fisika.
2 Ketika mendapat nilai yang jelek saya mudah
menyerah dan malas belajar lebih giat lagi.
3 Saya akan mempertahankan dan belajar lebih giat
lagi saat mendapat nilai yang memuaskan.
4. Saya akan mengulangi pelajaran jika belum paham
saat dijelaskan.
5. Saya malas mencari informasi yang berhubungan
dengan pelajaran fisika dari berbagai sumber.
6. Saya tidak malu bertanya jika tidak paham saat
belajar fisika.
119
7. Saya tertarik untuk menyelesaikan soal-soal fisika
yang diberikan guru.
8. Sebelum jam pelajaran fisika dimulai saya membaca
buku fisika terlebih dahulu.
9.
Saya belajar fisika dengan sungguh-sungguh
agar mudah menggapai cita-cita di masa depan.
10. Saya belajar fisika dengan giat walaupun tidak
ada tugas dari guru.
11.
Saya rajin mengerjakan mengerjakan soal-soal
latihan fisika maka guru akan memberikan
pujian.
12. Saya mendapat hadiah ketika nilai ulangan
fisika saya bagus.
13. Saya rajin belajar fisika agar mendapatkan
pujian dari orang tua
14. Saya tidak suka permainan/kuis dalam
pelajaran fisika
15. Saya selalu berdiskusi dengan teman mengenai materi pelajaran matematika yang sedang diajarkan guru.
16. Saya senang belajar matematika karena guru mengajar dengan menggunakan berbagai cara
17.
Saya senang dan semangat belajar fisika
apabila suasa ruangan tenang, nyaman dan
tidak berisik.
16
18 Saya sering mengikuti ajakan teman untuk membolos dari pelajaran fisika.
19. Saya tidak bisa belajar fisika dengan baik
meskipun dalam suasana tenang dan nyaman.
21. Saya tidak terpengaruh dengan teman-teman
yang tidak mau rajin belajar fisika.
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129