2 STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INTRUCTION), STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI & STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Strategi Pembelajaran” Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan M.Pd I Oleh : Risma Riszki Amelia (2013471951) Feni Prasetiya (2013471924) PAI-SMT V/SAWO (Kelompok: 3) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH i
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
2
STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT
INTRUCTION), STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI &
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Strategi Pembelajaran”
Dosen Pengampu :
Afiful Ikhwan M.Pd I
Oleh :
Risma Riszki Amelia (2013471951)
Feni Prasetiya (2013471924)
PAI-SMT V/SAWO
(Kelompok: 3)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
Oktober 2015
i
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat, Taufik dan Hinayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN
LANGSUNG (DIRECT INTRUCTION), STRATEGI PEMBELAJARAN
INKUIRI & STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH” dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam hingga sampai kepada kita.
Adapun sesudah itu, kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan
sampai penyusunan makalah ini,kami telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)
Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini Bapak Afiful Ikhwan M.Pd I
3. Orang tua, teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi
dalam penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan keritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan
Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin.
(PENYUSUN)
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..… i
Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii
Daftar Isi …………………………………………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
C. Tujuan Masalah ………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT
INTRUCTION), STRATEGI PEMBELAJARAN
INKUIRI & STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
A.Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction) .......... 3
B. Strategi Pembelajaran Inkuiri ........……………………… 7
C. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah………………… 13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………………….. 18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Maju tidaknya dunia pendidikan tentu tidak bisa dilepaskan dari peran
para guru. Namun, peran guru disini bukan sekedar aktifitas mengajarkan materi
pembelajaran kepada siswa. Perlu diperhatikan juga bagaimana cara mengajar
yang efektif dan baik, di samping pengelolaan kelas yang memadai. Antara
kemampuan mengajar dan kemampuan memanajemen kelas yang baik, keduanya
merupakan dua faktor yang tidak bisa dipisahkan. Keberhasilan seorang siswa
dalam menangkap dan memahami mata pelajaran yang mereka pelajari sungguh
sangat ditentukan oleh suasana kelas yang kondusif, dimana hal ini membutuhkan
kecakapan para guru dalam mengelola dan menatanya. Oleh sebab itu, sangat
penting bagi para guru untuk memahami strategi pembelajaran dan manajemen
kelas dengan baik.
Sampai saat ini, kita dapat merasakan betapa sudah sedemikian majunya
dunia pendidikan kita. Berbeda dengan zaman dahulu, apalagi pada masa-masa
penjajahan, dimana bisa bersekolah pun sudah menjadi kemewahan tersendiri.
Sekarang ini, siswa telah dibebaskan untuk mempelajari bidang-bidang pelajaran,
sehingga mereka dapat mengetahui berbagai informasi. Dengan banyaknya
informasi yang didapat, maka tentu saja para siswa akan lebih siap dalam
menapaki masa depan dan mengisinya dengan berbagai hal yang bermanfaat.
Namun, mengingat masih banyak dari para pelajar yang minim prestasi
namu sering terjatuh dalam pengaruh negatif, maka muncul satu pertanyaan
“apakah banyaknya bidang pelajaran itu tidak memiliki korelasi dengan
terbentuknya kepribadian siswa sehingga diibaratkan siswa pintar tapi emosi dan
perilaku tidak terkendali?”.
Kemampuan setiap guru dalam membangun strategi pembelajaran yang
efektif serta manajemen yang baik merupakan faktor yang tak boleh diabaikan
jika kita ingin memajukan dunia pendidikan Indonesia. Tanpa strategi
1
2
pembelajaran yang efektif dan manajemen kelas yang baik, suasana belajar
mengajar tak ubahnya seperti sebuah forum yang pasif. Siswa datang ke sekolah
hanya untuk mendengarkan penjelasan guru mengenai mata pelajaran yang sudah
lengkap tertera di dalam buku panduan. Padahal, siswa seharusnya mendapatkan
sesuatu yang lebih dari itu semua.
Mengingat masih minimnya kemampuan sebagian para guru dalam
membangun strategi pembelajaran yang efektif dan manajemen kelas yang baik,
maka tidak ada salahnya jika kita sebagai pendidik dan calon pendidik mencoba
mempelajari kembali apa saja strategi pembelajaran yang bisa dilakukan oleh
seorang guru agar dapat membangun suasana kelas yang baik.
Berdasarkan penjabaran dari latar belakang masalah di atas, penulis
merasa pentingnya bagi seorang pendidik maupun calon pendidik untuk
mempelajari berbagai strategi pembelajaran dan manajemen kelas yang baik.
Untuk itulah penulis akan memaparkan beberapa hal tentang strategi pembelajaran
langsung, strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran berbasis
masalah, dengan harapan agar pendidikan kita menjadi jauh lebih baik. Semoga
bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca umumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakan strategi pembelajaran langsung itu ?
2. Bagaimanakan strategi pembelajaran inkuiri itu ?
3. Bagaimanakan strategi pembelajaran berbasis masalah itu ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui strategi pembelajaran langsung (direct intruction)
2. Untuk mengetahui strategi pembelajaran inkuiri
3. Untuk mengetahui strategi pembelajaran berbasis masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction)
1. Definisi dan karakteristik Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction)
a) Definisi Strategi Pembelajaran Langsung
Direct instruction secara bahasa (arti kata) berarti model
pengajaran langsung. Akan tetapi banyak orang lebih suka mengganti kata
pengajaran dengan pembelajaran, sehingga lebih lazim disebut model
pembelajaran langsung. Penggunaan kata ‘pembelajaran’ lebih disukai
karena terkesan bahwa dalam kegiatan belajar, siswa aktif terlibat.
Beberapa orang menganggap kata ‘pengajaran’ lebih berkesan hanya guru
yang aktif dalam kegiatan belajar, sementara siswa pasif.1
Menurut Arends Strategi pembelajaran langsung (direct intruction)
adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
selangkah. Pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang
memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau
demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek.
Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-
hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan
berorientasi tugas.2
1 Muhammad faiq, strategi pembelajaran langsung. Dalam... http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2013/04/09/direct-instruction-model-pembelajaran-langsung.html. Diunggah pada tanggal 04 september 2013.
2 Arends Richard I, Learning to Teach Fifth Edition(Singapore: McGraw-Hill Higher Education, 2001), hlm. 41.
5 Wina sanjaya, strategi pembelajaran berorientasi proses pendidikan cetakan kedua(Jakarta: kencana, 2007), hlm. 189.
7
Maksudnya model pengajaran langsung hanya dapat berlangsung dengan
baik apabila siswa memiliki kemampuan menyimak dan mendengar yang
baik.
2) Tidak dapat melayani perbedaan kemampuan siswa
Maksudnya tidak mungkin dapat melayani perbedaan kemampuan,
perbedaan pengetahuan, minat, bakat serta perbedaan gaya belajar.
3) Hanya menekankan pada komunikasi satu arah (one-way
communication). Maksudnya komunikasi model pengajaran langsung
lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication), maka
kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi
pembelajaran sangat terbatas pula disamping itu, komunikasi satu arah
bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada
apa yang diberikan.6
B. Strategi Pembelajaran Inkuiri
1. Definisi Strategi Pembelajaran inkuiri
Inkuiri secara bahasa berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry
(penyelidikan) yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu
jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya.7 Dengan kata lain,
inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi
dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.
Secara istilah strategi pembelajaran inkuiri menurut Syaiful Sagala,
Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan
dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa yang berperan sebagai subjek
belajar, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar
sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.8
6 Ibid 7 John Echols, kamus inggris indonesia cetakan ke 23(Jakarta: PT Gramedia, 1996), hlm.
323.8 Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran(Bandung: ALFABETA, 2011), hlm.
196.
8
Sanjaya berpendapat bahwa “strategi pembelajaran inkuiri adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan”.9
2. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran inkuiri
Menurut Sanjaya bahwa pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri utama,
yaitu:
a) Inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari
danmenemukan, artinya inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar. Dalamproses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, akan tetapi
mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu
sendiri.
b) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
danmenemukan jawaban sendiri yang sifatnya sudah pasti dari sesuatu
yang sudahdipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sifat
percaya diri.
c) Dalam pembelajaran inkuiri, guru bukan sebagai sumber belajar tetapi
sebagaifasilitator dan motivator belajar siswa.
d) Tujuan dari penggunaan pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkankemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis.10
3. Kelebihan dan kelemahan Strategi Pembelajaran inkuiri
a. kelebihan
Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan,
karena memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,
sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih
bermakna.
9 Wina sanjaya, strategi pembelajaran berorientasi proses pendidikan cetakan kedua. hlm. 196.
10 Ibid
9
Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar
sesuai dengan gaya belajar mereka.
Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan
belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
b. kelemahan
Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu
yang telah ditentukan.
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit
diimplementasikan.11
4. Langkah-langkah dalam strategi pembelajaran inkuiri
Secara umum Sanjaya mengemukakan bahwa proses pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru
mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran.
Berbeda dengan tahapan preparation dalam strategi pembelajaran
ekspositori (SPE) sebagai langkah untuk mengkondisikan agar siswa tiap
menerima pelajaran , pada langkah orientasi dalam SPI , guru merangsang
11 Akhmad sudrajat, strategi pembelajaran inkuiri, dalam... https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/. Diunggah pada tanggal 09 Desember 2011.
membuat inferensi, dan menarik kesimpulan. Metode-metode investigatif
yang digunakan tentu bergantung pada sifat masalah yang diteliti.
d. Produksi artefak dan exhibit. Pembelajaran Berbasis Masalah menuntut
siswa untuk mengonstruksikan produk dalam bentuk artefak dan exhibit
yang menjelaskan atau mempresentasikan solusi mereka. Bentuk itu bisa
berbentuk debat bohong-bohongan, seperti dalam pelajaran “Roots and
Wings”; bisa berbentuk laporan, model fisik, video, atau program komputer.
Artefak dan exhibit yang nanti akan dideskripsikan, dirancang oleh siswa
untuk mendemonstrasikan kepada orang lain apa yang telah mereka pelajari
15
dan memberikan alternatif yang menyegarkan untuk makalah wajib atau
ujian tradisional.
e. Kolaborasi. Pembelajaran Berbasis Masalah ditandai oleh siswa-siswa yang
bekerja bersama siswa-siswa lain, paling sering secara berpasangan atau
dalam bentuk kelompok-kelompok kecil. Bekerja bersama-sama
memberikan motivasi untuk keterlibatan secara berkelanjutan dalam tugas-
tugas kompleks dan meningkatkan kesempatan untuk melakukan
penyelidikan dan dialog bersama, dan untuk mengembangkan berbagai
keterampilan sosial.
Jadi berdasarkan uraian di atas, ciri utama Pembelajaran Berbasis Masalah
meliputi pengajuan pertanyaan-pertanyaan atau masalah, memusatkan pada
keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan
karya serta peragaan14
3. kelebihan dan kekurangan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
a) Keunggulan
Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup
bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat menentang kemampuan
siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru
bagi siswa.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran siswa.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana
mentranfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam
kehidupan nyata.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk
mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan.
Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan
kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran.
14 Ibid,hlm. 42.
16
Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan
dan disukai siswa.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk berpikir lebih kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan
pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki
dalam dunia nyata.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat
siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada
pendidikan formal telah berakhir.
Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat membentuk siswa untuk
memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang dibarengi dengan
kemampuan inovatif dan sikap kreatif akan tumbuh dan berkembang.
Dengan strategi pembelajaran berbasis masalah, kemandirian siswa
dalam belajar akan mudah terbentuk, yang pada akhirnya akan menjadi
kebiasaan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ditemuinya
dalam aktivitas kehidupan nyata sehari-hari ditengah-tengah masyarakat.
b) Kelemahan
o Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,
maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
o Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan dan pelaksanaannya.
o Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa
yang mereka ingin pelajari.15
4. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
15 Arfiyadi ahsan, strategi pembelajaran berbasis masalah, dalam.. http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.co.id/2012/08/10pembelajaran-berbasis-masalah-pbm_25.html. Diunggah pada tanggal 08 Oktober 2012..