LAPORAN HASIL PENELITIAN
“Menangkis Pengaruh Negatif Globalisasi”
SMA NEGERI 1 RANTEPAOTAHUN PELAJARAN 2013/2014
• Nama : Upa Panobi
•Kelas : XI. IPA CIBI
•No. Absen : 27
•Tugas :
• Nama : Wahda Djuddah
•Kelas : XI. IPA CIBI
•No. Absen : 28
•Tugas :
• Nama : Sarlota
•Kelas : XI. IPA CIBI
•No. Absen :
•Tugas :
• Nama : Fawcet Jenusdy Makay
•Kelas : XI. IPA CIBI
•No. Absen : 09
•Tugas :
BAB. 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Globalisasi yang kian hari semakin memanas, memiliki dampak yang sangat signifikan dan sangat berpengaruh terhadap lingkungan kita. Separti halnya yang kita ketahui perubahan cuaca yang sangat ekstrim terjadi disebabkan karena globalisasi. sikap manusia yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar adalah penyebab awal meluasnya dampak globalisasi. Dapat kita ketahui lapisan es yang terdapat di kutub utara dan kutub selatan kian hari semakin menipis dan ini menjadikan volume air laut semakin naik, sehingga secara perlahan kepulauan Indonesia akan tenggelam. Apabila hal ini tidak dengan segera kita atasi, bukan tidak mungkin dalam kurun waktu 500 tahun yang akan datang Indonesi tinggalah seuntai sejarah. rus Globalisasi yang sedang melanda seluruh penjuru dunia terutama Indonesia, telah memberikan banyak perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Globalisasi dapat diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik.
Pelajar pada era globalisasi sekarang ini seperti kehilangan arah dan tujuan. Mereka terjebak pada lingkaran dampak globalisasi yang lebih mengedepankan corak hedonisme dan apatisme (acuh tak acuh, tak peduli). Generasi muda saat ini juga bersifat anarkisme dalam menyuarakan kepentingan rakyat, bahkan banyak masyarakat yang menganggap generasi muda sekarang disibukkan oleh tawuran dan bentrokan. Sehingga pada akhirnya keamanan masyarakat menjadi terganggu dan kehidupan pembelajaran di lembaga pendidkian atau sekolah tidak kondusif yang menimbulkan adanya kekhawatiran adanya krisis moral generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan sosial menjadi lebih baik namun terhalang oleh kebahagiaan dunia semata.
Baik media cetak maupun elektronik, yang biasa kita baca dan saksikan setiap hari, semuanya menyajikan bacaan dan tontonan yang tak jarang kurang memperhatikan moralitas, sopan santun, dan etika. Sehingga secara langsung para pembaca dan pemirsa dapat terpengaruh moral dan tingkah lakunya. Terutama bila para pembaca dan pemirsa tersebut adalah remaja (pelajar) yang belum memilki bekal pengetahuan agama yang kuat. Tak hanya itu saja, dari segi ilmu pengetahuan kita memang memperoleh banyak manfaat dari era globalisasi ini. Namun, dari segi kebudayaan, kita lebih mendapatkan banyak pengaruh negatif.
Jika dilihat dari segi sistem pendidikan yang ada di Inonesia, sistem pendidikan kita selama ini masih lebih menitikberatkan dan menjejalkan pada penguasaan kognitif akademis. Sementara afektif dan psikomotorik seolah-olah dinomorduakan. Sehingga yang terjadi adalah terbentuknya pribadi yang miskin tata krama, sopan santun, dan etika moral.
Hal inilah yang membuat kami tertarik untuk membahas masalah yang menyangkut Globalisasi.
2. Masalah Penelitian
Pelajar pada era globalisasi sekarang ini seperti kehilangan arah dan tujuan. Mereka terjebak pada lingkaran dampak globalisasi yang lebih mengedepankan corak hedonisme dan apatisme (acuh tak acuh, tak peduli). Generasi muda saat ini juga bersifat anarkisme dalam menyuarakan kepentingan rakyat, bahkan banyak masyarakat yang menganggap generasi muda sekarang disibukkan oleh tawuran dan bentrokan. Sehingga pada akhirnya keamanan masyarakat menjadi terganggu dan kehidupan pembelajaran di lembaga pendidkian atau sekolah tidak kondusif yang menimbulkan adanya kekhawatiran adanya krisis moral generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan sosial menjadi lebih baik namun terhalang oleh kebahagiaan dunia semata.
Baik media cetak maupun elektronik, yang biasa kita baca dan saksikan setiap hari, semuanya menyajikan bacaan dan tontonan yang tak jarang kurang memperhatikan moralitas, sopan santun, dan etika. Sehingga secara langsung para pembaca dan pemirsa dapat terpengaruh moral dan tingkah lakunya. Terutama bila para pembaca dan pemirsa tersebut adalah remaja (pelajar) yang belum memilki bekal pengetahuan agama yang kuat. Tak hanya itu saja, dari segi ilmu pengetahuan kita memang memperoleh banyak manfaat dari era globalisasi ini. Namun, dari segi kebudayaan, kita lebih mendapatkan banyak pengaruh negatif.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu : Agar mengetahui dampak positif maupun negatif dari
Globalisasi bagi pelajar Untuk memengaruhi siswa/i agar mempunyai sikap
selektif terhadap pengaruh Globalisasi khususnya di bidang pendidikan dan budaya
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh Agar para pelajar di Indonesia tidak lupa akan identitas
diri sebagai bangsa Indonesia Dapat mengetahui perkembangan teknologi akibat dari
Globalisasi agar tidak ketinggalan zaman Memudahkan para pelajar agar mengetahui kondisi dunia
yang lebih cepat berubah agar tidak terjebak dalam arus dunia yang menyesatkan.
BAB.2 KERANGKA TEORI
Menurut asal katanya, kata "GLOBALISASI" diambil dari
kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah
proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut
informasi secara mendunia melalui media cetak maupun
elektronik.
(Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan
yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa
lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama
dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh
dunia.
Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai
hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi
informasi.
Dalam pengertian Globalisasi terdapat beberapa ciri yaitu:
Meningkatnya masalah bersama seperti dalam bidang
lingkungan hidup, inflasi regional dan krisis
multinasional.
Peningkatan interkasi cultural melalui perkembangan
media massa (terutama dalam film, music, televisi dan
transmisi berita dan olahraga).
Terjadinya perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang
berbeda menjadi saling bergantung dan berakibat pada
pertumbuhan perdagangan Internasional.
Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar,
seperti:
a. Selalu meningkatkan pengetahuan
b. Patuh hukum
c. Kemandirian
d. Keterbukaan
e. Rasionalisasi
f. Etos kerja;
g. Kemampuan memprediksi
h. Efisiensi dan produktivitas;
i. Keberanian bersaing
j. Manajemen resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a. Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan
b. Lembaga keagamaan
c. Indutri internasional dan lembaga perdagangan
d. Wisata mancanegara
e. Saluran komunikasi dan telekomunikasi
internasional
f. Lembaga internasional yang mengatur peraturan
internasional
g. Lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik
dan konsuler
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam
peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global
dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran
teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh
aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan
dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan.
Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul
sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai
ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai
istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat
seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang,
mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata
globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan
hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan
jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan
terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu
negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang
dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai
budaya dan lain-lain.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat
itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian
yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia
memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat
pasti kebudayaannya pun berbeda.
Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi
menyebabkan informasi yang datang dari luar pun dapat dengan
mudah kita terima. Misalnya , lewat radio, televisi, dan lain-lain.
Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang
sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila
mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di Negara-
negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman, dan
Jepang merupakan contoh di mana masyarakat tidak lagi pasif
menghadapi tantangan alam sekitar. Keadaan semacam ini
disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai
melahirkan Era Globalisasi.
Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya
asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari
luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan
bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur
budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif.
Pada umumnya unsur budaya kebendaan seperti
peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat
bermanfaat, mudah diterima oleh masyarakat. Misalnya,
alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia
yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat.
Selain itu, unsur-unsur yang terbukti membawa
manfaat yang besar seperti radio transitor sebagai alat
media massa yang termasuk unsur kebudyaan yang mudah
diterima. Unsur-unsur tersebut dengan mudah disesuaikan
dengan keadaan masyarakat yang menerima. Misalnya,
mesin penggiling padi dengan biaya murah dan
pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk
melengkapi pabrik penggilingan
Unsur-unsur asing yang diterima tentunya lebih dulu
mengalami proses pengolahan. Unsur-unsur kebudayaan
yang sulit diterima oleh masyarakat misalnya unsur-unsur
yang menyangkut sistem kepercayaan dan ideologi. Selain
itu, unsur-unsur yang dipelajari pada tahap pertama proses
sosialisasi misalnya, makanan pokok suatu masyarakat juga
termasuk salah satu unsur kebudayaan yang sulit diterima.
Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan yang sangat
sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur
kebudayaan juga akan masuk. Hal ini akan membawa
dampak positif dan negatif.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan
contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap
bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma,
etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya : Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan
seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses
sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya
suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak
dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal
dari luar masyarakat tersebut.
Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu
kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan
proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem
otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada
unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang
terbatas.
Globalisasi berpengaruh hampir semua di kehidupan
masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima globalisasi,
seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi
dan masyarakat di kota. Namun, ada pula masyarakat yang tidak
dapat menerima globalisasi atau bahkan menolaknya, seperti
masyrakat di daerah terpencil, penduduk yang status sosialnya
rendah atau mungkin dibawah rata – rata.
Unsur globalisasi yang susah di terima oleh masyarakat adalah :
Teknologi yang rumit dan mahal
Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi
Unsur budaya yang susah di sesuaikan oleh lingkungan
masyarakat
Unsur globalisasi yang mudah di terima oleh masyarakat adalah :
Unsur yang mudah di sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat
Teknologi yang dapat diterima dengan masyarakat
Pendidikan formal di sekolah
BAB.4 METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan untuk melakukan
penelitian ini adalah Metode Deskriptif dan cara kami
mengumpulkan data dengan menggunakan metode historis.
BAB. 5 ANALISIS DATA1. Dampak dari Pengaruh Globalisasi
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap pelajar begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Sehingga muncul dampak Pengaruh Globalisasi, baik berupa dampak positif maupun negative.
Dampak Positif bagi pelajar akibat pengaruh Globalisasi: Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan Mudah melakukan komunikasi Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi) Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran Memacu untuk meningkatkan kualitas diri Dapat mengetahui dan mempelejari sejarah dan
kebudayaan – kebudayaan yang berasal dari luar negeri
Adapun Dampak Negatif bagi pelajar akibat pengaruh Globalisasi :
Banyaknya informasi yang didapat tetapi tidak semuanya dapat
disaring dengan baik
Membuat para pelajar tidak kreatif, karena terbentuknya sikap
konsumtif dari pelajar
Membuat para pelajar memiliki sikap untuk menutup dirinya
sendiri dan berpikir sempit
Banyaknya pelajar yang meniru perilaku buruk yang berasal dari
orang asing yang datang ke Indonesia
Pelajar mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan
kebiasaan atau kebudayaan suatu Negara
Majunya teknologi sehingga membuat para pelajar merasa tidak
membutuhkan orang lain. Hal ini menyebabkan para pelajar
mempunyai sikap individualis
Para pelajar Indonesia kebanyakan memiliki pola gaya hidup
kebarat-baratan
Globalisasi telah membawa perubahan dalam
kehidupan masyarakat dunia. Tidak ada sekat yang
menghalangi terjadinya komunikasi antarindividu.
Globalisasi juga telah menyuguhkan banyak informasi yang
berasal dari negara lain. Berbagai macam informasi
mengalir dari satu tempat ke tempat lain. Banyak hal positif
dari pertukaran arus informasi ini kita dapat. Namun juga
tidak sedikit hal yang negatif yang terkandung di dalamnya.
Demikian juga lewat televisi kita, banyak disuguhkan film-
film asing. Umumnya kita merasa terhibur apabila menonton
film-film asing, seperti telenovela. Dengan demikian, kita
tidak kuasa menahan informasi dan pengaruh dari luar.
Bagaimana sikap kita terhadap globalisasi ini?
Globalisasi bisa berdampak positif, bisa juga berdampak
negatif. Kita harus pandai atau arif menyikapinya. Kita harus
pandai-pandai dalam memilih informasi termasuk film-film
dari luar. Informasi atau film dari luar yang baik (positif) kita
ambil, sedangkan informasi atau film yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa kita (negatif) kita buang.
Tindakan atau Antisipasi pengaruh Negatif Globalisasi
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
misalnya mencintai produk dalam negeri.
Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dengan sebaik-baiknya.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan
menegakkan hukum dalam arti seadil-adilnya dan
sebenar-benarnya.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
BAB. 5 PENUTUP
1. Kesimpulan
Saran