PENGANTAR REDAKSI
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat-Nya Buletin Udayana Mengabdi Volume 19 Nomor 1 Januari 2020 telah
diterbitkan. Mulai tahun 2018, Buletin Udayana Mengabdi terbit 4 (empat) kali
setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Edisi ini memuat 25 artikel di
bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa implementasi, penyuluhan dan
sosialisasi konsep, model/prototipe, dan alat, yang merupakan hasil pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain konsep, model/prototipe dan alat
merupakan hasil pemikiran/ide ataupun hasil dari penelitian yang kemudian
diimplementasikan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan
masyarakat dalam pembangunan.
Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Buletin Udayana
Mengabdi Volume 19 Nomor 1 Januari 2020. Semoga Buletin ini dapat menambah
wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan penerapannya di masyarakat. Untuk
meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun tampilan, kami harapkan saran dan
kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.
Januari 2020
Redaktur
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 19 Nomor 1, Januari 2020
D A F T A R I S I
“URUTAN” DAGING BABI FERMENTASI PRODUKSI PROGRAM
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
1-5
Sumardani, N. L. G. , B. R. T. Putri , dan A. A. P. Putra Wibawa
PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH MADU LOKAL “KELE- KELE”
(Trigona Spp) PADA MASYARAKAT PINGGIRAN HUTAN
DI KECAMATAN PUPUAN KABUPATEN TABANAN
6-11
M. Dewantari , N.L.G. Sumardani , dan I.G. Suranjaya
PENGEMBANGAN BIBIT BUAH LOKAL UNGGUL DURIAN KUNYIT 12-16
I I.A.L. Dewi , N.L.M. Pradnyawathi , I.K. Sardiana dan N.N. Darniati
PENGEMBANGAN JAGUNG TAHAN KERING UNTUK PENINGKATAN
PENDAPATAN ANGGOTA SUBAK DI KECAMATAN SELEMADEG TIMUR
KABUPATEN TABANAN
17-20
I.G.P. Ratna Adi , I.K. Sardiana, dan N.W. Siti dan I.N. Ardika
TEKNIS PEMELIHARAAN IKAN LELE PADA KOLAM HEMAT AIR DAN
EFISIEN PAKAN DI DESA LUMBUNG KECAMATAN SELEMADEG BARAT
KABUPATEN TABANAN
21-26
I.N. Ardika , N.W. Suniti , I.M. Mega dan N.N. Yastini
PENGEMBANGAN BIBIT BUAH LOKAL UNGGUL WANI BALI TANPA BIJI 27-32
N.L.M. Pradnyawathi , I.K. Sardiana , dan N.N. Darmiati
STRATEGI BUDIDAYA IKAN PATIN (PENGASIUS SP) UNTUK
MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK TANI IKAN MINA KENCANA
DESA PERING KECAMATAN BLAHBATUH
33-38
B.R.T. Putri , N.L.G. Sumardani , I.D.P. Singarsa dan N.N. Yastini
REGISTRASI KEBUN DI DESA JELIJIH PUNGGANG KECAMATAN PUPUAN
DALAM UPAYA MENUNJANG EKSPOR BUAH MANGGIS
39-44
I.M. Mega , N.N. Soniari , N.K. Seminari dan L.P. Wrasiati
PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA ( IRT ) GULA MERAH
DI DESA KARYASARI PUPUAN TABANAN
45-48
N.N.C. Kusumawati , I.W. Diara , dan N.N. Yastini
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 19 Nomor 1, Januari 2020
KAJIAN SWOT PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN UNIT USAHA
PRODUK INOVASI KAMPUS INFORMASI GEOSPASIAL DI UNIVERSITAS
UDAYANA
49-55
T.B. Kusmiyarti , R. Suyarto , dan I.K. Sardiana
PENGEMBANGAN SEKOLAH ADAT UNTUK MENUNJANG DESA WISATA
DI DESA MAS KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR
56-60
W. Windia , I.G.L.O. Cakra , N.G.K. Roni dan I.N. Sujana
PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS PERTANIAN SAYURAN
ORGANIK DI DESA ANTAPAN KECAMATAN BATURITI
KABUPATEN TABANAN BALI
61-66
N.M.S. Sukmawati , N.W. Suniti , dan I.N. Sujana
REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN KERAJINAN TENUN AGAL
DI DESA BUNGA MEKAR NUSA PENIDA KLUNGKUNG BALI
67-72
N.L.R. Purnawan , A.A.R. Remawa, IG. Suranjaya, I.M. Radiawan
PENINGKATAN PRODUKSI PENGRAJIN USUK BAMBU DI DESA
GUNUNGREJO SINGOSARI KABUPATEN MALANG
73-79
Dedi Usman Effendy
PELATIHAN CARA NYUUN ERGONOMIS PADA KELOMPOK TUKANG SUUN
MELATI DI PASAR KRENENG
80-83
N.W. Widhidewi , D.A.P.S. Masyeni , A.A.G. Indraningrat
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) KELOMPOK USAHA
PERBENGKELAN KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR
84-88
Asmeati , Nina Fapari Arif
SURVEY FISIOTERAPI KESEHATAN WANITA DI BANJAR KAYEHAN DESA
DAWAN KALER KECAMATAN DAWAN KLUNGKUNG
89-92
M.H.S. Nugraha , N.L.N. Andayani
PEMBANGUNAN WC UMUM DI PURA DADIA TUTUAN DESA LES
KECAMATAN TEJAKULA BULELENG
93-99
N. Gunantara , G.M.A. Sasmita , N.K.A. Dwijendra , A.A.D.P. Dewi , I.M. Mataram
MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA RUMAH TANGGA 100-105
I K. G. Wirawan, I K. G. Sugita , M. Suarda dan K. Astawa
PELATIHAN DAN SOSIALISASI E-COMMERCE USAHA KECIL KULINER DI
KELURAHAN PADANGSAMBIAN
106-113
N.KA. Wirdiani , A.A.K.O. Sudana , N.K.D. Rusjayanthi dan D.P.Githa
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 19 Nomor 1, Januari 2020
PENDIDIKAN BUDI PAKERTI ANAK USIA DINI MELALUI FILM ANIMASI
BERTEMA BUDAYA DAN AGAMA DI SDN 5 PADANGSAMBIAN
114-120
A.A. K. O. Sudana, N.K.A. Wirdiani, G.A.A. Putri, dan N.K.D. Rusjayanthi
TAMAN PANCA YADNYA DALAM UPAYA KONSERVASI TANAMAN
UPACARA AGAMA HINDU DI KEBUN RAYA BALI
121-126
Dyan M.S. Putri
PENGELOLAAN LABORATORIUM DAN PENGETAHUAN GURU IPA DALAM
MEMBUAT MODUL PRAKTIKUMDI SMP TAMAN SASTRA JIMBARAN
127-132
G. N. Sutapa , N. N. Ratini , I. M. Yuliara , I. G. A. Kasmawan
PENGEMBANGAN DESA BUAHAN SEBAGAI SENTRA AGROWISATA
ORGANIC FARMING DI KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI
133-137
N.L. Kartini , dan N.G.K. Roni
PERBAIKAN MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI PADA CV. TIMAN AGUNG
KLATING KERAMBITAN TABANAN
138-142
N.W. Siti, N.M. Witariadi, N.N.Soniari, N. K. Seminari
1
VOLUME 19 NOMOR 1, JANUARI 2020
“URUTAN” DAGING BABI FERMENTASI PRODUKSI PROGRAM
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Sumardani, N. L. G.1, B. R. T. Putri2, dan A. A. P. Putra Wibawa3
ABSTRAK
Sosis fermentasi (urutan) daging babi merupakan salah satu produk pangan tradisional Bali yang dibuat dari
cacahan daging dan lemak babi, dengan perbandingan daging dan lemak; 60 : 40, yang dicampur rempah-
rempah dan garam, dikemas dalam selongsong usus babi kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama
3-5 hari lalu disimpan pada suhu ruang sehingga berlangsung fermentasi spontan. Urutan ini memiliki daya
simpan selam 12 hari dalam keadaan baik dalam suhu ruang. Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK)
di Fakultas Peternakan Universitas Udayana memproduksi urutan daging babi fermentasi (udabafer) yang
dibuat oleh mahasiswa. Adapun secara kualitas sudah di uji laboratorium, meliputi: kadar air, abu, protein,
lemak, dan total mikroba. Dari hasil tersebut, udabafer produksi mahasiswa PPK masih layak untuk
dikonsumsi dengan kadar lemak 34,0 %; kadar protein 32,9%; kadar abu 2,1%; kadar air 42,23%; dan total
mikroba 8,1 x 107 (CFU/g). Program pengembangan kewirausahaan sangat bermanfaat, khususnya bagi
mahasiswa di Fakultas Peternakan agar terbangun motivasi untuk berwirausaha di bidang hasil-hasil
peternakan.
Kata kunci : Sosis fermentasi, urutan daging babi, program kewirausahaan.
ABSTRACT
Pork fermented sausages are one of the traditional Balinese food products made from chopped meat and fat,
with a ratio of meat (60%) and fat (40%); mixed with spices and salt, packaged in pig intestine shells then
dried in the sun for 3-5 days then stored at room temperature so that spontaneous fermentation takes place.
This sequence has a 12-day shelf life in good condition room temperature. The Entrepreneurship
Development Program at the Faculty of Animal Husbandry, Udayana University produces fermented pork
sausages made by students. The quality has been tested in the laboratory, including: water content, ash
content, protein, fat, and total microbes. From these results, the production of pork fermented susages is still
suitable for consumption with fat content of 34.0%; protein content 32.9%; ash content 2.1%; water content
42.23%; and microbial total of 8.1 x 107 (CFU/g). Entrepreneurship development programs are very useful,
especially for students at the Faculty of Animal Husbandry to build motivation for entrepreneurship in the
field of livestock products.
Keywords: Fermented sausage, pork sausage, entrepreneurship development program.
1. PENDAHULUAN
1 Fakultas Peternakan Universitas Udayana; [email protected] 2 Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Udayana; [email protected] 3 Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Udayana; [email protected]
“Urutan” Daging Babi Fermentasi Produksi Progam Pengembangan Kewirausahaan Fakultas Peternakan Universitas Udayana
2 | BULETIN UDAYANA MENGABDI
1.1. Latar Belakang
Sosis fermentasi (urutan) daging babi merupakan salah satu produk pangan tradisional Bali yang
hingga kini masih diproses secara tradisional di Bali dan masih perlu mendapatkan perhatian untuk
pengembangan lebih lanjut. Urutan daging babi ini dibuat dari daging dan lemak babi dengan
perbandingan 60 : 40 (daging dan lemak), yang dicampur dengan rempah-rempah dan garam,
dikemas dalam selongsong usus babi kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama 3-5 hari
lalu disimpan pada suhu ruang sehingga berlangsung fermentasi spontan. Urutan daging babi ini
memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki daya keawetan dan masa simpan produk
selama 12 hari dalam keadaan baik pada suhu ruang. Hal ini berarti bahwa urutan daging babi
memiliki keunggulan dalam menekan biaya penyimpanan karena tidak perlu alat pendingin yang
memerlukan biaya relatif lebih mahal.
Urutan atau sosis menurut Aryanta (1996) digolongkan menjadi tiga yaitu: 1) sosis dari campuran
daging, lemak, garam dan rempah-rempah, 2) sosis dari campuran daging, lemak, garam, rempah-
rempah dan gula, 3) sosis dari campuran daging, lemak, garam, rempah-rempah dengan
penambahan gula dan nitrit. Sosis fermentasi seperti Salami, Pepperoni, Chorizo dan sebagainya,
sudah dikenal dan dikonsumsi secara luas, sementara itu, urutan daging babi tidak populer di
masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan pada aspek kehalalan, dan mutu urutan daging babi itu
sendiri. Bahan baku yang menggunakan babi menyebabkan pemasaran dan konsumen produk ini
masih terbatas pada kalangan non muslim. Sedangkan proses pembuatan urutan daging babi ini
masih dilakukan secara tradisional, sehingga mutu produk yang dihasilkan tidak seragam.
Proses fermentasi spontan pada urutan daging babi hanya mengandalkan mikroba dari alam dan
sangat berpengaruh terhadap mutu produk akhir. Resiko kegagalan sosis fermentasi (Hechelmann,
1986) adalah sangat tinggi karena mudahnya terkontaminasi mikroba perusak makanan.
Keberhasilan untuk menghindari kerusakan dan kebusukan daging selama proses sangat tergantung
dari ketepatan pengaturan parameter fermentasi selama proses untuk mengontrol faktor-faktor yang
dapat meningkatkan keawetan daging, seperti pH, mikroba, dan lain sebagainya.
Khusus untuk di Indonesia, sosis fermentasi sangat potensial dikembangkan karena kondisi iklim
Indonesia rata-rata adalah bersuhu 18-38 ºC dengan kelembaban udara berkisar antara 80-90%.
Kelebihan lainnya adalah tidak membutuhkan bahan baku daging yang ber pH tinggi sehingga
tidak sulit untuk mengatur kondisi daging sebagai bahan baku. Dengan pH rendah akibat produksi
asam selama proses fermentasi, sosis (urutan) ini dapat disimpan pada suhu ruang dan tahan lama.
Sifatnya yang semi kering juga dapat memudahkan dalam penyimpanan serta pendistribusian.
Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) di Fakultas Peternakan Universitas Udayana
memproduksi urutan daging babi fermentasi (udabafer) yang dibuat oleh mahasiswa secara
berkelompok. Wirausaha menurut Agustina dan Sularto (2011) adalah orang yang menciptakan
sebuah bisnis yang berhadapan dengan risiko dan ketidakpastian, yang bertujuan untuk
memperoleh profit, dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan kesempatan dan
memanfaatkan sumberdaya yang diperlukan. Sikap, motivasi dan minat mahasiswa sangat
dibutuhkan bagi mahasiswa yang berwirausaha agar mampu mengidentifikasi peluang usaha, serta
mendayagunakan peluang usaha untuk menciptakan peluang kerja baru. Peran Fakultas Peternakan
Universitas Udayana dalam memotivasi mahasiswa, sikap dan menumbuhkan minat sangat penting
dalam menumbuhkan jumlah wirausaha.
Oleh karena itu, dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kewirausahaan di Fakultas
Peternakan Universitas Udayana, maka dilakukan uji mutu terhadap produk yang dihasilkan yaitu
urutan daging babi terfermentasi, sehingga nantinya produk ini dapat dipasarkan secara meluas.
N. L. G. Sumardani, B. R. T. Putri, A. A. P. Putra Wibawa
VOLUME 19 NOMOR 1, JANUARI 2020 | 3
2. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah ini melalui metode uji kualitatif (analisis
produk) terhadap kualitas urutan daging babi yang diproduksi oleh mahasiswa yang tergabung
dalam program pengembangan kewirausahaan di Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Uji
kualitatif meliputi kadar air, abu, protein, lemak, dan total mikroba. Sebagai pembanding dari
produk urutan daging babi ini adalah urutan daging babi tanpa fermentasi. Uji kualitatif ini
dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Sampel yang di
analisis adalah 1) urutan daging babi tanpa fermentasi, 2) urutan daging babi dengan fermentasi,
yang masing-masing diberi perlakuan penyimpanan yang sama.
Analisis data menggunakan t-test membandingkan dua produk urutan daging babi terfermentasi
dan non fermentasi (Steel dan Torrie, 1980). Disamping itu juga, menggunakan metode analisis
deskriptif kuantitatif, yang berusaha memberikan secara sistematis dan cermat fakta-fakta aktual
dan sifat sampel tertentu. Dalam hal ini hanya menjelaskan, memaparkan, dan menggambarkan
secara objektif data yang diperoleh dan data yang sudah terkumpul untuk memperoleh jawaban dari
masalah.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji laboratorium terhadap produk urutan daging babi produksi mahasiswa program
pengembangan kewirausahaan di Fakultas Peternakan Universitas Udayana (Gambar 1-3), adalah
urutan daging babi terfermentasi yang diproduksi tersebut, masih layak untuk dikonsumsi. Urutan
daging babi terfermentasi ini, berdasarkan hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan kadar
lemak 34,0 %; kadar protein 32,9%; kadar abu 2,1%; kadar air 42,23%; dan total mikroba 8,1 x 107
(CFU/g).
Sosis fermentasi sangat potensial dikembangkan di Indonesia karena kondisi iklim Indonesia yang
relatif sama dengan parameter pembuatan sosis. Sosis fermentasi umunya diperam pada suhu
antara 18-45 ºC dengan kelembaban ruang fermentasi anatara 70-90%. Keadaan ilkim di Indonesia
adalah bersuhu 18-38 ºC dengan kelembaban udara berkisar antara 80-95%. Fermentasi merupakan
cara untuk memproduksi berbagai produk menggunakan biakan mikroba melalui aktivitas
metabolisme baik aerobik maupun anaerobik, yang bertujuan untuk mengawetkan, meningkatkan
nilai gizi, dan memperbaiki cita rasa produk.
Mikroba yang bertanggung jawab selama fermentasi adalah Pediococcus cerevisiae dan
Lactobacillus plantarum. Mikroba termasuk jenis bakteri asam laktat (BAL) homofermentif,
karena selama fermentasi tidak terbentuk gas. Mikroba pembentuk asam laktat dalam sosis
biasanya toleran terhadap konsentrasi garam antara 10-18%. Mikroorganisme memegang peranan
penting dalam sanitasi pangan karena mikroorganisme tertentu dapat menimbulkan penyakit
dengan jalan mengkontaminasi makanan. Flavor yang menyengat disebabkan oleh akumulasi asam
laktat dan komponen lain hasil metabolisme mikroba selama proses fermentasi, dengan pH 4,8 –
5,4. Sosis fermentasi ada dua jenis yaitu sosis kering (dry sausages) dengan kadar air 50% dan sosis
semi kering (semi dry sausages) dengan kadar air 35%. Hal inilah yang menyebabkan flavor sosis
kering lebih tajam dan memilki tekstur lebih keras.
Rempah-rempah atau bumbu adalah senyawa nabati yang dapat dikonsumsi dan berperan dalam
pembentukan flavor yang diperkuat oleh pengasapan juga membentuk warna yang dapat
menghambat oksidasi lemak. Bahan penyedap alami dapat ditambahkan pada produk daging dalam
bentuk yang belum digiling, misalnya merica pada sosis kering. Namun biasanya ditambahkan
“Urutan” Daging Babi Fermentasi Produksi Progam Pengembangan Kewirausahaan Fakultas Peternakan Universitas Udayana
4 | BULETIN UDAYANA MENGABDI
bumbu yang sudah diproses, misalnya bubuk atau ekstrak. Bumbu merupakan bahan yang sangat
penting dalam pembuatan sosis. Bawang putih mengandung 0,2% (w/w) minyak atsiri yang
memilki aktifitas antimikroba terhadap E. Coli, Staphylococcus, Serratia mercescens, dan Shigella
dysentriae. Penambahan lemak dalam pembuatan sosis bertujuan untuk memperoleh produk sosis
yang kompak, tekstur yang empuk, rasa dan aroma sosis yang lebih baik.
Jumlah mikroba yang cukup tinggi bisa disebabkan oleh kandungan berbagai jenis mikroba alami
dalam daging seperti Enterobacteriaceae, Pseudomonas, dan lain-lain. Selain itu karena adanya
kontaminsi diawal, saat penyembelihan, mikroba masuk melalui peredaran darah. Kontaminasi
pula dapat terjadi melalui permukaan daging selama atau menjelang proses pendinginan,
pembekuan dan thawing.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keawetan sosis fermentasi adalah bahan-bahan kimia
yang ditambahkan yaitu bumbu dan gula, dominasi BAL (bakteri asam laktat) atas bakteri-bakteri
lain dalam produk, nilai pH yang menurun tajan pada awal fermentasi namun kemudian meningkat
diakhir fermentasi, dan pengasapan yang menghasilkan komponen pengawet pada permukaan
sosis.
Secara umum, perkembangan total mikroba pada sosis fermentasi akan meningkat pada tahap awal
fermentasi, kemudian agak stabil, dan akhirnya menurun pada akhir fermentasi. Fardiaz (1992)
menyatakan bahwa jasad renik mengalami beberapa fase hidup yaitu fase adaptasi, fase
pertumbuhan awal, fase logaritmik, fase pertumbuhan statis, fase menuju kematian, dan fase
kematian. Fase adaptasi dan pertumbuhan awal terjadi saat conditioning selama 24 jam. Fase
logaritmik terjadi setelah 2-3 hari fermentasi, fase statis pada 5-10 hari fermentasi, fase menuju
kematian dan fase kematian setelah 15-30 hari fermentasi.
Gambar 1-3. Urutan daging babi terfermentasi
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa urutan daging babi fermentasi produksi
mahasiswa yang tergabung dalam Program Pengembangan Kewirausahaan Fakultas Peternakan
Universitas Udayana, masih layak untuk dikonsumsi, dan dipasarkan secara meluas.
Program ini sangat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa Fakultas Peternakan agar terbangun
motivasi untuk berwirausaha di bidang hasil-hasil peternakan
N. L. G. Sumardani, B. R. T. Putri, A. A. P. Putra Wibawa
VOLUME 19 NOMOR 1, JANUARI 2020 | 5
Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) DIKTI sangat bermanfaat sehingga perlu
dilaksanakan secara berkesinambungan dan melibatkan tenant yang baru ataupun tenant yang
sudah mandiri,
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada DIKTI atas dana hibah Program Pengembangan Kewirausahaan
2019 di Fakultas Peternakan Universitas Udayana, dan kepada tim pelaksana, terimakassih atas bantuan dan
kerjasamanya.
DAFTAR PUSTAKA
Aryanta, W. R. 1996. Karakteristik Sosis Terfermentasi Tradisional Bali. J. Ilmu dan Teknologi Pangan.
Vol.1, No.2, Hal. 74-77
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiiologi Pangan I. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hechelmann, H. 1986. Mikrobiell Verursachte Fehlfabrikate bei Rohwurst und Rohschinken.
Fleischwirthschaff 66.
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1980. Principle and Procedures of Statistics. McGraw-Hill Inc. New York.
Diterjemahkan oleh: B. Sumantrini. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sardiana, IK., BRT Putri, IG Suranjaya, NLR Purnawan. 2015. Pengembangan Kewirausahaan di Universitas
Udayana. Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS 6 (1)